ktsp mrebet 2 0910
TRANSCRIPT
KURIKULUMSMP NEGERI 2 MREBET
TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PURBALINGGAPROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2009/2010
LEMBAR PENGESAHAN
1
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIDAN
SMP NEGERI 2 MREBET
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 MrebetAlamat : Jl Raya Serayularangan, MrebetKecamatan : Mrebet Kabupaten : PurbalinggaProvinsi : Jawa Tengah
Telah diteliti dan disahkan penggunaannya pada Tanggal bulan Agustus tahun 2009,
dan dinyatakan berlaku mulai tahun pelajaran 2009/2010di kelas VII, VIII, dan IX SMP Negeri 2 Mrebet
Mrebet, Agustus 2009
Mengesahkan
Ketua Komite Kepala Sekolah
Rokhyat Kus Aryadi, S.Pd, M.Si NIP 19580512 197903 1 006
Mengetahui,Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga
Heny Ruslanto , S.E NIP. 19550530 198003 1 006
2
DAFTAR ISI
I . Pendahuluan ..................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pengembangan KTSP
C. Prinsip Pengembangan KTSP
II. Tujuan ............................................................................................................................ 8
A. Tujuan Pendidikan
B. Visi Sekolah
C. Misi Sekolah
D. Tujuan Sekolah
III. Struktur dan Muatan KTSP .......................................................................................... 21
Meliputi Sub Komponen :
1. Mata Pelajaran
2. Muatan Lokal
3. Kegiatan Pengembangan Diri
4. Pengaturan Beban Belajar
5. Ketuntasan Belajar
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
7. Pendidikan Kecakapan Hidup
8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
IV. Kalender Pendidikan .................................................................................................... 40
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai pendidikan tertentu. Tujuan tersebut meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi, potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh
sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada
standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar
nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan
Desentralisasi di Bidang Pendidikan agar kurikulm benar-benar sesuai dengan kebutuhan
pengembangan potensi peserta didik di Sekolah yang bersangkutan dimasa sekarang dan masa
akan datang dengan mempertimbangkan kepentingan lokal,nasional dan tuntutan global dengan
semangat managemen berbasis sekolah ( MBS)
Adapun landasan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah
sebagai berikut :
1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah
4. Permendiknas No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah
5. Permendiknas No. 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas No.22 tahun 2006 dan
Permendiknas No. 23 tahun 2006.
6. Permendiknas No. 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
4
7. Permendiknas No. 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah
8. Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan
9. Permendiknas No. 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana
10. Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses
11. Permendiknas No. 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
Serta memperhatikan Panduan Penyusunan KTSP yang disusun Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
B. TUJUAN PENGEMBANGAN KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) disusun sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan ditingkat satuan pendidikan.
C. PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP) dikembangkan berdasarkan pada delapan
Standar Nasional Pendidikan yaitu : Standar isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik
dan Tenaga Kependidikan, Standar Proses, Standar Sarana dan Prasarana,Standar Pembiayaan,
Standar Pengelolaan, Standar Penilaian Pendidikan. Dan berpedoman pada panduan penyusunan
KTSP yang disusun BSNP, serta memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah dengan Prinsip –
prinsip sebagai berikut :
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral
untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan
5
potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan.
b. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik,
kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya
dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi
komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu,
serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat
antarsubstansi.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong
peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh
karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan
sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan
dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua
jenjang pendidikan.
6
f. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan
antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan
nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan
motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7
BAB II
TUJUAN
A. TUJUAN PENDIDIKAN
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, Berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi
tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum
dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan,
peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan kesempatan
pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan
diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir,
olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan
relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan
kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen
pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan
pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
B. VISI SEKOLAH
Visi SMP Negeri 2 Mrebet yaitu : ”Mewujudkan siswa yang berprestasi, beriman, dan
santun dalam perilaku”. Dengan Indikator-indikator Visi Sekolah sebagai berikut :
1. Unggul dalam Iman dan Taqwa
2. Unggul dalam prestasi akademik
3. Unggul dalam prestasi non akademik
8
4. Unggul dalam kelulusan
5. Terwujudnya pengembangan kurikulum
6. Terwujudnya proses pembelajaran yang berkualitas
7. Terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan yang ideal
8. Terwujudnya media dan sumber belajar yang lengkap.
9. Terwujudnya peningkatan sumber daya manusia pendidikan
10. Tangguh dalam kelembagaan sekolah.
11. Tangguh dalam managemen sekolah.
12. Tangguh dalam penggalangan pembiayaan pendidikan
C. MISI SEKOLAH
Misi SMP Negeri 2 Mrebet sebagai berikut :
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang
secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
2. Menumbuhkan semangat berkompetensi yang sehat secara intensif kepada seluruh warga
sekolah.
3. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan juga budaya bangsa
sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
4.
D. TUJUAN , PROGRAM DAN STRATEGI PELAKSANAAN
Sasaran 1 : Penyiapan semua perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana kerja/ program
Rencana :
Untuk meningkatkan penyiapan semua perangkat dokumen pedoman rencana kerja / program kerja dari
75 % ke 85 % maka diperlukan penyiapan langkah-langkah sebagai kelengkapan suatu lembaga. Untuk
menentukan arah penerapan kurikulum sekolah perlu dikembangkan perangkat dokumen rencana kerja/
program yang mantap.
9
Program 1 : Komputerisasi Data
Rincian Program :
1. Pembetukan TIM
2. Identifikasi Kebutuhan dan alat
3. Pengadaan sarana dan prasarana.
4. Pembuatan dokumen pembelajaran dan evaluasi dengan komputer.
5. Evaluasi
Program 2 : Work Shop Pembuatan RPS tahun 2009/2010
Rincian Program :
1. Pembentukan Tim pembuat RPS
2. Evaluasi program tahun 2008/ 2009
3. Pembuatan RPS ( RKAS 1 dan RKAS 2 )
a. Analisa Kebutuhan pengembangan sekolah.
b. Penyusunan program tiap sasaran
c. Pencetakan dan penggandaan
d. Sosialisasi/ diskusi
4. Revisi
Program 3 : IHT penugasan pada Pendidik dan Tenaga Pendidik dalam pembuatan program sekolah
Rincian Program :
1. Pembentukan TIM
2. Perumusan Program Sekolah
3. Perlaksananaan IHT penyusunan Program sekolah
Penanggung Jawab Program : Eko Supriyanto ,S.Pd
Sasaran 2 :
Pada tahun 2009/2010, Bidang Kesiswaan Meningkatkan pelayanan pengembangan bakat dan minat
siswa untuk meraih prestasi dengan menggunakan sarana dan fasilitas sekolah ,dari 60 % menjadi
70% dari jumlah siswa.= 10%
Rencana :
Untuk mengembangkan bakat siswa di bidang seni, teknologi Informasi dan komunikasi , dan olah raga
sekolah akan memberi, latihan , bimbingan dan pembinaan melalui kegiatan ekstra kurikuler dengan fasilitas
yang memadai. Setiap siswa di wajibkan memilih salah satu kegiatan ekstra kurikuler sesuai dengan
minatnya. Sehingga diharapkan 50 % dari siswa SMPN 2 Mrebet dapat mengembangkan dan berprestasi
sesuai dengan bakat dan minatnya.
10
Dalam pembinan prestasi perlu didatangkan pelatih yang profesional dan diadakan ujicoba dengan
mengadakan pertandingan persahabatan.
Program 1: Memfasilitasi pengembangan bakat dan minat siswa melalui kegiatan Ekstrakurikuler
Rincian Program :
1. Mengadakan evaluasi terhadap kegiatan
Ektra kurikuler yang ada.
2. Mengoptimalkan kegitan Ekstra kurikuler
3. Mendatangkan pelatih sesuai bidangnya.
Program 2 : Mengikuti pertandingan / perlombaan untuk menguji prestasi di tingkat Kabupaten /
Propinsi.
Rincian Program :
1. Pembentukan tim dan ofisial
2. Pembinaan secara intesif.
3. Pengiriman kontingen .
4. Evaluaasi
Program 3 : Kegiatan Pelatihan Secara rutin bagi siswa peserta lomba mapel/ Olimpiade sains dan
Non Akademik.
Rincian Program :
1. Pembentukan TIM
2. Sosialisasi kegiatan dan persiapan
3. Pelaksanaan
4. Evaluasi
Penanggung jawab Program : Agus Salim ,S.Pd
Sasaran 3 :
Pada tahun 2009/ 2010 , Bidang Pengembangan KTSP, Pembelajaran dan Penilaian serta kalender
Akademik meningkat dari 75% menjadi 85%
Rencana :
Untuk dapat meningkatkan penerapan pembelajaran dengan pendekatan CTL sebesar 15% sekolah perlu
membentuk tim Pengembang KTSP dan tim Evaluasi .
Peningkatkan kemampuan guru dalam penerapan pembelajaran dengan pendekatan CTL perlu diadakan
penyegaran Sosialisasi KTSP dan Pelatihan KTSP melalui In House Training KTSP untuk melgembangkan
Silabus , Sistem Penilaian dan pembuatan Rencana pembelajaran yang dapat mengarahkan proses
pembelajaran menggunakan pendekatan CTL , dengan mengundang pakar dalam KTSP.
11
Proses pembelajaran akan lebih efektif jika hal yang dielajari adalah sesuatu yang kongkrit sehingga siswa
perlu diajak memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dan melakukan kunjungan ke tempat – tempat
yang dapat dijadikan objek pembelajaran.
MGMP Sekolah dapat dijadikan sebagai forum dalam mengatasi permasalahan yang dialami guru dan
meningkatkan kwalitas pembelajaran. Guru perlu menyusun Actian Plan dan action Reset yang dapat menjadi
acuan dalam mengembangkan strategi pembelajaran dengan tingkat keberhasilan yang tinggi.
Pengembangan sumber dan bahan pembelajaran berupa alat praktek, bahan prakteik dan alat peraga serta
petunjuk praktikum dalam bentuk LKS dan pengembangan perpustakaan yang menyediakan buku – buku
sebagai sumber belajar.
Program 1: In House Training Penyempurnaan KTSP
Rincian Program :
1. Pembentukan panitia kegiatan dan penyusunan program Pelatihan
2. Pengadaan bahan dan perlengkapan pelatihan.
3. Pengembangan Silabus
4. Pengembanan sistem penilaian
5. Pengembangan rencana Pembelajaran
6. Mengundang nara sumber
7. Evaluasi.
Program 2 : Pembuatan Kalender Pendidikan sesuai dengan KTSP
Rincian Program :
Pembentukan TIM
Identifikasi Kebutuhan Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
Melakukan Pembuatan Kaldik.
Program 3 : Penyelenggaraan Kegiatan terpadu bagi kelas 7, 8 dan 9
Rincian Program :
1.Pembentukan TIM
2.Penyusunan Jadwal Kegiatan
3.Pelaksanaan Kegiatan
4.Pelaporan
5.Evaluasi
Program 4 : Pengolahan nilai dengan Komputer
Rincian Program :
1. Pembentukan TIM
2. Pengadaan bahan/ Identifikasi Kebutuhan
3. Pelaksanaan
4. Evaluasi
Program 5 : Mengembangkan pencapaian standar ketuntasan belajar minimal.
12
Rincian Program:
1. Menentukan standar ketuntasan belajar minimal tiap mata pelajaran
2. Melakukan analisis terhadap hasil Ulangan untuk menentukan peserta dan materi remidial
3. Melaksanakan pembelajaran remidial dan melakukan penilaian.
Program 7 : Membentuk kelompok belajar terbimbing.
Rincian Program:
1. Sosialisasi pembentukan kelompok belajar terbimbing kepada murid.
2. Pembentukan tim pembimbing
3. Pembentukan kelompok belajar berdasarkan demografi
4. Pelaksanaan
a. Kunjungan tim pembimbing
b. Evaluasi
Program 8 : Pemetaan Materi Pelajaran
Rincian Program:
1. Perumusan Peta konsep materi pelajaran
2. Mengaktifkan MGMP Sekolah
3. Merumuskan materi-materi esensial.
Program 9 : Pengembangan model evaluasi pembelajaran
Rincian Program:
1. Menganalisa soal-soal ujian.
2. Menyusun soal-soal latihan ujian.
3. Memberikan latihan soal pada siswa.
4. Mengevaluasi hasil latihan.
Penanggung jawab Program : Aris Budiman ,S.Pd
Sasaran 4 : Meningkatkan penyusunan, penataan dan pengembangan struktur organisasi sekolah dan mekanisme kerja
Rencana :
Untuk meningkatkan penyusunan, penataan dan pengembangan organisasi dan mekanisme kerja maka
diperlukan penyiapan langkah-langkah sebagai kelengkapan suatu lembaga maka untuk menentukan arah
kebijakan sekolah perlu dikembangkan penyusunan dan penataan struktur organisasi dan mekanisme kerja
yang jelas untuk program sekolah kami antara lain:
Program 1 : Rapat Pembagian tugas setiap awal semester
Rincian Program :
1. Pembetukan TIM
2. Pengkonsepan tugas yang sesuai tupoksi yang jelas
13
3. Pelaksanaan rapat pembagian tugas
4. Evaluasi
5. Pembentukan Tim/ Kapanitian
6. Pelaksanaan Sosialisasi Job discripsion yang jelas
Penanggung jawab Program : Heri Pramono
Sasaran 5 :
Bidang Pengembangan Pendidik dan Tenaga kependidikan
Rencana :
Untuk meningkatkan meningkatkan SDM baik itu dari Pendidik dan Tenaga Pendidik agar nantinya sesuai
dengan komptetnsi yang diharpakan maka perlu dilakukan langkah-langkah yang nyata, adapun program-
program itu antara lain:
Program 1 : Pelatihan Komputer bagi pendidik dan tenaga pendidik
Rincian Program:
1. Pembentukan Panitia
2. Pembuatan Jadwal pelatihan
3. Penyusunan materi dan penggandaan.
4. Pengadaan alat dan bahan praktek
5. Mengundang pelatih professional
6. Pelaksanaan Pelaksanaan latihan dan bimbingan pelatihan
Program 2 : Pelatihan Penggunaan Media bagi elektronika Bagi Pendidik.
Rincian Program:
1. Pembentukan Panitia
2. Pembuatan Jadwal
3. Penyusunan materi dan penggandaan.
4. Pengadaan alat dan bahan praktek
5. Mengundang pelatih professional
6. Pelaksanaan Pelaksanaan latihan dan bimbingan pelatihan
Program 3 : Pelatihan Bahasa Inggris Pada Pendidik
Rincian Program:
1. Pembentukan Panitia
2. Pembuatan Jadwal Pelatihan
3. Penyusunan materi dan penggandaan.
4. Pengadaan alat dan bahan praktek
5. Mengundang pelatih professional
6. Pelaksanaan Pelaksanaan latihan dan bimbingan pelatihan
14
Program 4 : Peningkatan Kompetensi guru dan tenaga TU
Rincian Program :
1. Mengikuti MGMP tingkat Kabupaten
2. Mengikuti Penataran / seminar / lokakarya / workshop
3. Menyediakan buku referensi kependidikan dan meteri pelajaran.
Program 5 : IHT bagi Pendidik pembuatan bahan ajar
Rincian Program :
a. Pembentukan Panitia
b. Pengadaan ATK
c. Mengundang nara sumber
d. Pelaksanaan
e. Pelaporan
Penanggung jawab Program : Eko Supriyanto ,S.Pd
Sasaran 6 :
Pada tahun 2009/2010, Bidang Pengembangan Sarana dan Pra Sarana minimal
Rencana :
Untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan bidanng sarana dan prasarana minimal dari 75 %
menjadi 85 % untuk memperlancar proses Pelaksanaan Belajar Mengajar menjadi lancar.
Dengan tersedianya sarana dan prasarana minimal di setiap kelas maka semua guru harus dapat
memanfaatkan untuk mengembangkan proses pembelajaran.
Program 1: Pengadaan Media Pembelajaran
Rincian Program :
1. Identifikasi Kebutuhan
2. Pembelian Media Elektronik (TV, DVD , LCD )
Program 2: Pengadaan Buku-buku Perpustakan (Referensi Pelajaran)
Rincian Program :
1. Identifikasi Kebutuhan
2. Pembelian buku-buku referensi
3. Pelaporan
Program 3: Pengadaan Almari Kelas
Rincian Program :
1. Identifikasi Pelaksanaan
2. Pengadaan almari
Penanggung Jawab : Arif Restiyadi ,S.Pd
15
Sasaran 7 :
Pada tahun 2009/2010, Bidang Pengembangan Sarana dan Pra Sarana lainnya
Rencana :
Untuk dapat meningkatkan dan mengembangkan bidanng sarana dan prasarana lainnya dari 75 % menjadi
85 % untuk memperlancar proses Pelaksanaan Belajar Mengajar menjadi lancar.
Langkah ini dapat ditempuh melalui langkah sebagai berikut yang nantinya sebagai penunjang dari sarana
minimal sekolah untuk kegiatan belajar mengajar.
Dengan tersedianya sarana dan prasarana pelengkap di setiap kelas maka semua guru harus dapat
memanfaatkan untuk mengembangkan proses pembelajaran.
Program 1: Pembangunan/ Pengadaan Lab. Komputer
Rincian Program :
1.Pembentukan Panitia
2.Pengajuan Proposal
3.Pelaksanaan Pembangunan
4.Pelaporan
Program 2: Pembangunan UKS yang Representatif
Rincian Program :
1. Pembentukan Panitia
2. Pengajuan Proposal
3. Pelaksanaan Pembanguna
4. Pelaporan
Program 3 : Pengadaan Mebeler Perpustakaan
Rincian Program :
1.Pembentukan Panitia/ TIM
2.Identifikasi kebutuhan mebeler perpustakaan
3.Pelaksanaan pengadaan mebeler perpustakaan
4.Pelaporan
Program 7: Pengadaan Perlengkapan sholat dan buletin berlangganan
Rincian Program :
1.Pembentukan petugas pengadaan alat sholat
2.Identifikasi Kebutuhan perlengkapan sholat dan rencana berlangganan buletin
3.Pelaksanaan program pengadaan perlengkapan sholat
4.Pelaporan
Penanggung Jawab : Widodo ,A.Md
Sasaran 8:
16
Pada tahun pelajaran 2009/ 2010 Meningkatkan Pengembangan dan Pemenuhan Keuangan serta pembiayaan dari 75% menjadi 85 % kebijakan sekolah mendapat dukungan masyarakatRencana :
Untuk dapat meningkatkan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mendukung program / kebijakan
sekolah dari 75 % meningkat menjadi 85% dilakukan dengan memberdayakan komite sekolah yang
diangkat dari unsur masyarakat, Selain itu diusahakan dapat memanfaatkan pakar- pakar kependidikan yang
ada di sekitar sekolah dan alumni SMP 2 Mrebet yang memiliki kemampuan secara materiil maupun
pengetahuan. Untuk menarik perhatian pihak luar sekolah perlu menunjukan eksistensinya kepada
masyarakat dengan mengadakan mengadakan soaialisasi.
Dukungan dana dalam pengembangan sekolah juga dilakukan dengan mengajukan proposal pada
pemerintah / lembaga sesuai bidang yang di kembangankan.
Program 1 : Pemberdayaan Komite Sekolah
Rincian Program :
1.Mengangkat Pengurus komite sekolah dari unsur masyarakat
Program 2 : Rapat Pleno Komite sekolah
Rincian Program :
1. Pembentukan panitia rapat pleno komite sekolah
2. Pertemuan persiapan rapat komite sekolah
3. Pelaksanaan rapat pleno komite sekolah
4. Pelaporan
Program 3: Sosialisasi Program Sekolah
Rincian Program :
Pembentukan panitia / petugas sosialisasi
Pelaksanaan sosialisasi program sekolah kepada masyarakat
Program 4: Penggalangan dana dari sumber lain
Rincian Program :
1. Melibatkan pengusaha di sekitar sekolah
2. Melibatkan donatur/ penyandang dana peduli pendidikan
3. Mengajukan Proposal Ke Pemerintah / lembaga untuk memperoleh dana pengembangan
sekolah
Penanggung jawab Program : Hariagung NE ,S.Pd
Sasaran 9 :Pada tahun 2009/ 2010 Telah tercipta Pengembangana Budaya dan Lingkungan sekolah
Rencana:
17
Terciptanya sekolah sebagai pusat sumber belajar yang nyaman melalui penciptaan dan sosialisasi tata tertib
yang baik dan penataan ruang-ruang yang representative agar nantinya tercipta pembelajaran yang kondusif
dan nyaman bagi semua warga sekolah.
Program 1: Penataan lingkungan Sekolah yang kondusif
Rincian Program :
1. Sosialisasi penataan lingkungan yang benar.
2. Penghijauan Lingkungan Sekolah.
3. Pembuatan taman sekolah.
4. Perawatan taman dan lingkungan sekolah.
5. Mengadakan lomba kebersihan kelas / 7 K
Program 2 : Kegiatan Sosialisasi aturan dan tata tertib sekolah
Rincian Program :
1. Pembentukan TIM
2. Pembuatan Jadwal evaluasi
3. Pelaksanaan
4. evaluasi
Program 3 : Peningkatan Perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber belajar
Rincian Program :
1. Pemeliharaan ruang perpustakaan
2. Pemberian Hadiah / reward pada pengunjung
Program 4 : Pengadaan Sarana pengembangan kreativitas siswa
Rincian Program :
1. Pengadaan / perbaikan papan Majalah dinding.
2. Penerbitan bulletin siswa
Program 5 : Penataan ruang TU
Rincian Program :
1. Pemeliharaan ruang TU
2. Identifikasi Kebutuhan
3. Perlengkapan saranan prasarana
Penanggung jawab Program : Sri Satanti Andayani ,S.Pd
SASARAN 10
Pada tahun pelajaran 2009/ 2010 Meningkatkan Pengembangan peran serta masyarakat dan kemitraan
Rencana :
18
Untuk dapat meningkatkan meningkatkan Pengembangan peran serta masyarakat dan kemitraan dilakukan
dengan, Selain itu diusahakan dapat memanfaatkan pakar- pakar kependidikan yang ada di sekitar sekolah
dan alumni SMP 2 Mrebet yang memiliki kemampuan secara materiil maupun pengetahuan. Untuk menarik
perhatian pihak luar sekolah perlu menunjukan eksistensinya kepada masyarakat dengan mengadakan
lomba mata pelajaran atau kegiatan nyata yang lain.
Dukungan dana dalam pengembangan sekolah juga dilakukan dengan mengajukan proposal pada
pemerintah / lembaga sesuai bidang yang di kembangankan.
Program 1 : Mendayagunakan potensi sekolah dan lingkungan
Rincian Program :
1. Mengadakan lomba mapel
2. Memberdayakan Ikatan Keluarga Alumni untuk membantu meningkatkan mutu sekolah
Program 2 : Pemanfaatan Pakar
Rincian Program :
1. Mendata kepakaran / keahlian yang mendukung sesuai program sekolah
2. Mengajak pakar menyumbangkan keahlian untuk kemajuan sekolah
Penanggung Jawab : Dra Wahyu Tri Susanti
SASARAN 11
Pada tahun pelajaran 2009/ 2010 Meningkatkan Pengembangan pengawasan dan pengawasan EvaluasiRencana :
Untuk dapat meningkatkan meningkatkan Pengembangan Pengawasan dan evaluasi semua Program
kegiatan yang ada di SMPN 2 Mrebet haruslah yang memiliki kemampuan yang kredibelitas sesuai bidangnya
agar program tersebut dapat terselenggara secara transparan, akuntabel. Dengan demikian perhatian pihak
luar sekolah perlu tahu tentang segala eksistensinya kegiatan yang ada disekolah .
Program 1 : Pembentukan Tim Pengawas dan evaluasi pelaksanaan Kegiatan.
Rincian Program :
1.Pembentukan TIM Pengawas/ evaluasi kegiatan
2.Pembuatan Jadwal Pelaksanaan Pengawasan dan evaluasi kegiatan
3.Pelaksanaan Pengawasan dan evaluasi.
Program 2 : Monitoring dan evaluasi oleh kepala sekolah terhadap kinerja guru dan tenaga TU
Rincian Program :
1. Perencanaan Monitoring.
2. Pelaksanaan Monitoring
19
3. Evaluasi Individual
4. Diskusi dan Evaluasi secara individu
Penanggung Jawab : Kusmono ,S.Pd
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. KERANGKA DASAR KURIKULUM
1. Kelompok Mata Pelajaran
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat
(1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada Tabel 1.
20
Tabel 1. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
No Kelompok Mata Pelajaran
Cakupan
1. Agama dan Akhlak Mulia
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
2. Kewarganega-raan dan Kepribadian
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMA/MA/SMALB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMK/MAK dimaksudkan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian kerja.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan
21
No Kelompok Mata Pelajaran
Cakupan
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
B. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata
pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta
didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan
standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian
integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
22
1. Struktur Kurikulum SMP/MTs
Struktur kurikulum SMP/MTs meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu
jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan Kelas IX. Struktur
kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata
pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri
seperti tertera pada Tabel 1.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan
lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi
dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan
dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan
sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
b. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan “IPA Terpadu” dan “IPS
Terpadu”.
c. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
d. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
e. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.
23
Struktur kurikulum SMP Negeri 2 Mrebet disajikan pada Tabel berikut :
Struktur Kurikulum SMP Negeri 2 Mrebet
Tahun Pelajaran 2009/2010
Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 5 5 5
4. Bahasa Inggris 5 5 5
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 5 5 5
8. Seni Budaya 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2 2 2
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2
B. Muatan Lokal
12. Bahasa Jawa
13. PKK
2
2
2
2
2
2
C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)
Jumlah 39 39 39
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
C. MUATAN KURIKULUM
1. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama meliputi : Agama Islam dan Agama Kristen.
Pendidikan Agama Islam di SMP/MTs bertujuan untuk:
a. menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang
agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan
ketakwaannya kepada Allah SWT;
24
b. mewujudkan manuasia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang
berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi
(tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya
agama dalam komunitas sekolah.
Pendidikan Agama Kristen di SMP bertujuan untuk :
a. Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-Nya agar peserta
didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah Tritunggal dalam hidupnya
b. Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada peserta didik, sehingga
mampu memahami dan menghayatinya
c. Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara
bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat yang pluralistik.
2. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak
langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
3. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan
maupun tulis
25
b. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa
negara
c. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai
tujuan
d. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta
kematangan emosional dan sosial
e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi
pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa
f. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual
manusia Indonesia.
4. Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
a. Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai
tingkat literasi functional
b. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya
saing bangsa dalam masyarakat global
c. Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dengan budaya.
5. Mata Pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan
konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam
membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model
matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
26
d. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah
e. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa
ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya
diri dalam pemecahan masalah.
6. Mata pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
a. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya
b. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan
yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat
d. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak
ilmiah serta berkomunikasi
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan
lingkungan serta sumber daya alam
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah
satu ciptaan Tuhan
g. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang selanjutnya.
7. Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
27
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang
majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
8 Mata Pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
a. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya
b. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya
c. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya
d. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional, maupun global.
9. Mata Pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
a. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani
dan olahraga yang terpilih
b. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
c. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
d. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang
terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
e. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya
diri dan demokratis
f. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan
lingkungan
g. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai
informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan
kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif
28
10. Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
a. Memahami teknologi informasi dan komunikasi
b. Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
c. Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi
d. Menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
2. Muatan Lokal
Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,termasuk keunggulan daerah yang materinya tidak
dapat dikelompokkan kedalam mata pelajaran yang ada.
Berdasarkan SK Gubernur Jawa Tengah Nomor : 895.5/01/2005 tanggal 23 Februari 2005 tentang
Kurikulum Mata pelajaran Bahasa Jawa Tahun 2004 untuk jenjang pendidikan
SD/SDLB/MI,SMP/SMPLB/MTs dan SMA/AMALB/SMK/MA Negeri dan Swasta sebagai Muatan
Lokal Wajib di Propinsi Jawa tengah adalah Bahasa Jawa..
11. Mata Pelajaran Bahasa Jawa bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut
a. Untuk mengembangkan kompetensi berbahasa Jawa
b. Untuk melestarikan budaya Jawa
12. Mata Pelajaran PKK bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
a.Mengembangkan kompetensi Kecakapan Hidup ( Life Skill) menjahit.
3. Pengembangan Diri
Pengertian Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan kegiatan di luar mata pelajarn sebagai bagian integral
dari kurikulum sekolah yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling dan kegiatan
29
ekstra kurikuler. Tujuan umum pengembangan diri adalah untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Sedangkan Tujuan
khusus pengembangan diri adalah untuk menunjang pendidikan peserta didik dalam
mengembangkan bakat, minat, kreativitas, kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan,
kemampuan kehidupan beragama,kemampuan social,kemampuan belajar, wawasan dan
perencanaan karir, kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian.
Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram
direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai kebutuhan dan kondisi
pribadinya. Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan secara langsung oleh pendidik dan tenaga
kependidikan di sekolah yang diikuti oleh semua peserta didik.
a. Kegiatan Pengembangan Diri Terprogram
1. Kegiatan Pelayanan Konseling
Melayani :
Masalah kesulitan belajar siswa
Pemilihan jenjang pendidikan yang lebih tinggi
Pengembangan karir siswa
Masalah dalam kehidupan sosial siswa
2. Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler bertujuan untuk mengembangkan dan mengeksprsikan diri sesuai dengan
kebutuhan, potensi,bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik sesuai kondisi
sekolah yang meliputi :
a. Palang Merah Remaja , bertujuan untuk :
Melatih siswa dalam berorganisasi
Mempersiapkan siswa untuk menjadi volunter yang handal
Melatih siswa untuk bersikap manusiawi
b. Kepramukaan, bertujuan untuk:
Sebagai wahana siswa untuk berlatih berorganisasi
Melatih siswa untuk trampil dan mandiri
30
Melatih siswa untuk mempertahankan hidup
Memiliki jiwa social dan peduli kepada orang lain
Memiliki sikap kerjasama kelompok
Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat
c. Kelompok Ilmiah remaja dan Persipan OSN , bertujuan untuk :
Melatih siswa berpikir kritis
Melatih siswa terampil dalam menulis karya ilmiah
Mampu berkompetisi dalam berbagai lomba IPTEK
d. Olah Raga yang mencakup :
Bola volley
Sepak Bola
e. Kegiatan Seni dan Budaya. meliputi
Pengembangan Seni Tari
Pengembangan seni baca tulis Al Quran dan Kaligrafi
f. Keterampilan Menjahit bertujuan :
Memberikan keterampilan untuk hidup (lifeskill)
b. Kegiatan Pengembangan Diri Tidak Terprogram ( Pembiasaan )
a. Rutin
Upacara bendera
Senam Kesegaran Jasmani
Pemeliharaan kebersihan lingkungan
b. Spontan
Pembentukan perilaku memberi salam
Membuang sampah pada tempatnya
Mengatasi silang pendapat
c. Keteladanan
Berpakaian rapi
Berbahasa yang baik
31
Rajin membaca
Memuji kebaikan dan keberhasilan orang lain
Datang tepat waktu
Mekanisme Pelaksanaan
a. Kegiatan Pengembangan Diri diberikan di dalam dan di luar jam pembelajaran
(ekstrakurikuler) dibina oleh guru-guru yang memiliki kualifikasi berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Sekolah.
b. Jadwal Kegiatan
NO NAMA KEGIATAN HARI WAKTU
1 Layanan Bimbingan Konseling Senin - Sabtu Kokurikuler07.00 – 12.50
2 PMR KamisEkstarkurikuler14.00-16.00
3 Kepramukaan Sabtu4 Olah Raga Permainan (Sepak
bola, Volley)Selasa/Rabu
5 Keterampilan Menjahit Jum’at6. Kelompok Ilmiah remaja dan
OSNSelasa
7 Seni Tari Kamis
c. Alokasi Waktu
Kegiatan Pengembangan diri dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran
(ekuivalen 2 x 40 menit) dilaksanakan diluar jam tatap muka. ( Pukul 14.00 – 16.00 )
d. Penilaian :
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada sekolah dan orang
tua dalam bentuk kualitatif :
Katagori Keterangan
A Sangat Baik
B Baik
C Cukup
D Kurang
5. BEBAN BELAJAR
32
Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem paket pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program
pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban
belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku
pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam
satuan jam pembelajaran.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik
untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.Kegiatan tatap muka adalah
kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik.
a. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada masing-masing satuan
pendidikan ditetapkan sebagai berikut:
SMP/MTs/SMPLB berlangsung selama 40 menit;
b. Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan pendidikan adalah
sebagai berikut:
Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SMP/MTs/SMPLB adalah 39 jam
pembelajaran.
c. Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan untuk setiap satuan pendidikan adalah
sebagaimana tertera pada Tabel berikut ini :
Tabel . Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka
Satuan Pendidikan
Kelas
Satu jam pemb.
tatap muka (menit)
Jumlah jam pemb. Per minggu
Minggu Efektif per
tahun ajaran
Waktu pembelajaran per
tahun
Jumlah jam per tahun
(@60 menit)
SMP/MTs/ SMPLB*)
VII s.d. IX 40 39 34-38
1088 - 1216 jam pembelajaran
(43520 - 48640
menit)
725-811
33
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah sebagai berikut :
Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik pada
SMP/MTs/SMPLB maksimum 50% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran
yang bersangkutan.
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran
oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu
penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi.
Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
6. KETUNTASAN BELAJAR
34
Ketuntasan Belajar setiap mata pelajaran ditentukan oleh kelompok guru mata pelajaran dengan
mempertimbangkan Kompleksitas , Daya Dukung dan Intake.
SMP Negeri 2 Mrebet Menetapkan Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM) sebagai berikut:
KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL ( KKM)
SMP NEGERI 2 MREBET
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Komponen KKM
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 65 65 652. Pendidikan
Kewarganegaraan 61 61 61
3. Bahasa Indonesia 61 61 61
4. Bahasa Inggris 60 60 605. Matematika 61 61 616. Ilmu Pengetahuan
Alam61 61 61
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
60 60 60
8. Seni Budaya 63 63 639. Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan
65 65 65
10. Teknologi Informasi dan Komunikasi
63 63 63
B.Muatan Lokal a. Bahasa Jawa
62 62 62
b. PKK65 65 65
C.Pengembangan Diri Baik
7. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun. Adapun kriteria kenaikan kelas diatur sebagai
berikut :
Kriteria Kenaikan Kelas :
a. Siswa dinyatakan naik kelas apabila :
35
1. Nilai semua mata pelajaran KKM yang telah ditetapkan. ( telah tuntas
pada seluruh SK
dan KD tiap mata pelajaran )
2. Kepribadian dan Akhlak minimal baik
3. Kegiatan pengembangan diri minimal baik
b. Siswa dinyatakan mengulang di kelas yang sama ( tidak naik kelas ) apabila :
1. Terdapat lebih dari 4 (empat) mata pelajaran yang belum mencapai kriteria ketuntasan
minimal yang ditetapkan.
2. Alasan yang kuat, misalnya karena gangguan kesehatan fisik , emosi , atau mental sehingga
tidak mungkin berhasil.
Kriteria Kelulusan :
Sesuai dengan ketentuan PP N0.19 tahun 2005 Pasal 72 ayat (1) . Peserta Didik dinyatakan lulus
dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran jasmani olah raga
dan kesehatan,
c. Lulus Ujian Sekolah
d. Lulus Ujian Nasional
Ketentuan mengenail penilaian akhir dan ujian sekolah diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri
berdasarkan usul Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
8. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP ( Life Skills)
Kecakapan hidup ( life Skill ) adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani
menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan kemudian secara
36
proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.
Tujuan umum pendidikan kecakapan hidup adalah mengfungsikan pendidikan sesuai fitrahnya,yaitu
mengembangkan potensi peserta didik dalam menghadapi perannnya dimasa mendatang secara
menyeluruh. Sedangkan tujuan khusus pendidikan kecakapan hidup adalah :
a. Mengaktualisasi potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk
memecahkan berbagai masalah.
b. Memberikan wawasan yang luas mengenai pengembangan karir peserta
didik.
c. Memberikan bekal dengan latihan dasar tentang nilai-nilai yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari.
d. Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan
pembelajaran yang fleksibel sesuai dengan prinsip pendidikan berbasis luas ( broad based
education)
e. Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya di lingkungan sekolah dan di
masyarakat sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.
Kecakapan hidup yang dikembangkan di SMP Negeri 2 Mrebet ,sebagai berikut :
a. Kecakapan Personal, meliputi :
Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa (dengan membiasakan sholat Dhuhur
Berjama’ah), berakhlak mulia,berpikir rasional,memahami diri sendiri,percaya diri,bertanggung
jawab,menghargai dan menilai diri. Kecakapan sosial, meliputi
Kecakapan bekerja sama,menunjukkan tanggungjawab sosial,mengendalikan emosi,berinteraksi
dalam budaya lokal dan global , membudayakan sikap sportif,membudayakan sikap
disiplin,membudayakan sikap hidup sehat.
b. Kecakapan Akademik, meliputi :
Menguasai pengetahuan,menggunakan metode dan penelitian ilmiah, mengembangkan kapasitas
sosial untuk belajar sepanjang hayat, mengembangkan berpikir strategis, berkomunikasi secara
ilmiah, membudayakan berpikir secara ilmiah, menggunakan teknologi dan nilai-nilai untuk
mengambil keputusan tepat.
37
c. Kecakapan Vokasional, meliputi :
Ketrampilan yang berkaitan dengan kejuruan ( Menjahit ), ketrampilan menguasai teknologi
informasi dan komunikasi (TIK).
9. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan
keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa,teknologi,
ekologi dan lain-lain yang bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik agar mampu
bersaing di tingkat lokal,nasional dan internasional. Untuk itu i SMP Negeri 2 Mrebet
dikembangkan program English Conversation sebagai program ekstrakurikuler pilihan.
38
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender
pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
A. Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran
pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam
pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk
kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal
pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda
antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-
hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel sebagai
berikut :.
39
Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1. Minggu efektif belajar
Minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu
Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan
2. Jeda tengah semester Maksimum 2 minggu Satu minggu setiap semester
3. Jeda antars emester Maksimum 2 minggu Antara semester I dan II
4. Libur akhir tahun pelajaran
Maksimum 3 minggu Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
5. Hari libur keagamaan
2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
6. Hari libur umum/nasional
Maksimum 2 minggu Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
7. Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing
8. Kegiatan khusus sekolah/madrasah
Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif
B. Penetapan Kalender Pendidikan
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun
berikutnya.
40
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau
Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat
Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur
khusus.
3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-
satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan
pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen Standar Isi ini
dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
41