kuali firni

Upload: kurniawan-ramadani

Post on 10-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Kromatografi dan Pemeriksaan Obat Tradisional (Sehat wanita)

Tanggal : 16 Desember 2013Tujuan : Mengidentifikasi obat tradisional secara kualitatif

Teori:Kromatografi adalah salah satu metode pemisahan kimia yang didasarkan pada adanya perbedaan partisi zat pada fasa diam (stationary phase) dan fasa gerak (mobile phase). Kromatografi berasal dari bahasa Yunani yaitu kromatos yang berarti warna dan graphos yang berarti menulis.Kromatografi dapat bersifat preparatif maupun analitik. Tujuan kromatografi preparatif biasanya adalah untuk memisahkan senyawa dalam campuran (biasanya digunakan untuk pemurnian). Kromatografi analitik digunakan untuk mengetahui perbandingan senyawa dalam campuran.Istilah dalam KromatografiDalam kromatografi, dikenal beberapa istilah, antara lain: Analit adalah zat yang dipisahkan. Kromatogram adalah output visual yang diperoleh dari hasil pemisahan. Adanya puncak karakterisitik yang berbeda menunjukkan adanya senyawa yang berbeda. Eluen adalah pelarut yang digunakan untuk memisahkan analit. Fasa gerak adalah fasa zat yang bergerak pada arah tertentu. Fasa diam adalah fasa yang tetap pada tempatnya. Waktu retensi adalah waktu yang diperlukan analit untuk melewati sistem. Volume retensi adalah volume fasa gerak yang dibutuhkan untuk mengelusi komponen analit.

Kromatografi ada bermacam-macam diantaranya kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis, penukar ion, penyaringan gel dan elektroforesis.Macam-macam kromatografia. Kromatografi Lapis TipisYaitu kromatografi yang menggunakan lempeng gelas atau alumunium yang dilapisi dengan lapisan tipis alumina, silika gel, atau bahan serbuk lainnya. Kromatografi lapis tipis pada umumnya dijadikan metode pilihan pertama pada pemisahan dengan kromatografi.

b. Kromatografi Penukar IonMerupakan bidang khusus kromatografi cairan-cairan. Seperti namanya, system ini khusus digunakan untuk spesies ion. Penemuan resin sintetik dengan sifat penukar ion sebelum perang Dunia II telah dapat mengatasi pemisahan rumit dari logam tanah jarang dan asam amino.c. Kromatografi Penyaringan GelMerupakan proses pemisahan dengan gel yang terdiri dari modifikasi dekstran-molekul polisakarida linier yang mempunyai ikatan silang. Bahan ini dapat menyerap air dan membentuk susunan seperti saringan yang dapat memisahkan molekul-molekul berdasarkan ukurannya. Molekul dengan berat antara 100 sampai beberapa juta dapat dipekatkan dan dipisahkan. Kromatografi permeasi gel merupakan teknik serupa yang menggunakan polistirena yang berguna untuk pemisahan polimer.d. ElektroforesisMerupakan kromatografi yang diberi medan listrik disisinya dan tegak lurus aliran fasa gerak. Senyawa bermuatan positif akan menuju ke katode dan anion menuju ke anoda. Sedangkan kecepatan gerak tergantung pada besarnya muatan.e. Kromatografi KertasMerupakan kromatografi cairan-cairan dimana sebagai fasa diam adalah lapisan tipis air yang diserap dari lembab udara oleh kertas jenis fasa cair lainnya dapat digunakan. Teknik ini sangat sederhana.Prinsip dasar kromatografi kertas adalah partisi multiplikatif suatu senyawa antara dua cairan yang saling tidak bercampur. Jadi partisi suatu senyawa terjadi antara kompleks selulosa-air dan fasa mobil yang melewatinya berupa pelarut organik yang sudah dijenuhkan dengan air atau campuran pelarut.Cara melakukannya, ciplikan yang mengandung campuran yang akan dipisahkan diteteskan/diletakkan pada daerah yang diberi tanda di atas sepotong kertas saring dimana ia akan meluas membentuk noda yang bulat. Bila noda telah kering, kertas dimasukkan dalam bejana tertutup yang sesuai dengan satu ujung, dimana tetesan cuplikan ditempatkan, tercelup dalam pelarut yang dipilih sebagai fasa bergerak (jangan sampai noda tercelup karena berarti senyawa yang akan dipisahkan akan terlarut dari kertas).

Secara umum analisis obat tradisional jamu dikelompokkan menjadi 2 macam analisis, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif berfungsi untuk mengidentifikasi jenis dari suatu zat atau simplisia yang terdapat pada bahan bakunya, sedangkan analisis kuantitatif yaitu penetapan kadar atau kemurnian dari zat atau simplisia yang akan dianalisis.

Pengujian secara kualitatif obat tradisional jamu biasanya digunakan untuk mengidentifikasi atau menganalisis jenis bahan baku dari suatu simplisia baik dari jenis tumbuhan maupun jenis hewan.Didalam pemeriksaan kualitatif ini, meliputi analisis sebagai berikut : Pengujian organoleptis, yaitu pengujian untuk mengetahui kekhususan bau dan rasa dari simplisia yang diuji. Pengujian makroskopis, yaitu pengujian yang dilakukan dengan menggunakan kaca pembesar atau dengan indera. Fungsinya untuk mencari kekhususan morfologi ukuran dan warna dari simplisia yang diuji. Pengujian mikroskopis, yaitu pengujian yang dilakukan dengan menggunakan mikroskop dengan pembesaran tertentu yang disesuaikan dengan keperluan simplisia yang diuji dapat berupa sayatan melintang, membujur atau berupa serbuk. Fungsinya untuk mengetahui unsur-unsur anatomi jaringan yang khas dari simplisia.

Alat dan BahanAlat : Corong pisah Erlenmeyer Beaker Glass Pipet tetes Cawan petri Plat tetes Plat KLT Kertas saring Tabung reaksi

Bahan : Sampel Sulfa : Sulfaguanidin, Sulfanilamid Sampel Ekstrak (E 4) Produk obat tradisional WANITA SEHAT SIDOMUNCUL FeCl3 CHCl3 Asam asetat Asam sulfat Amonia Butanol Etanol

Cara Kerja :Pemeriksaan OT1. EkstrakEluen = asam asetat 98% : etanol 90% : CHCl3 1:5 :94 Timbang serbuk atau ekstrak sebanyak 2gr Masukkan ke dalam erlenmeyer 100ml, tambahkan etanol 10ml, kocok selama 15 menit. Saring Lakukan nomer 2 dan 3 sebanyak 3 kali Kumpulkan filtrat sebanyak kurang lebih 30ml Uapkan diatas waterbath kurang lebih 15 menit Totolkan pada lempeng TLC Eluasi dengan eluen

2. Produk OT Timbang produk OT 1-2 gr Masukkan ke dalam erlenmeyer 100ml, tambahkan etanol 10ml kocok selama 15 menit, saring. Lakukan yang diatas sebanyak 3 kali Kumpulkan filtrat kurang lebih 30ml

Keringkan

Pemeriksaan sulfaEluen = Butanol : NH4OH : Air40 : 10:50

(masukkan ketiga bahan tersebut ke dalam corong pemisah, lalu kocok selama 2 jam)

Reaksi spesifik untuk sulfanilamid :1. Reaksi indofenolSampel + air dinginkan + NaOH + kaporit + fenol biru tinta 2. Sampel + CuSO4 Biru 3. Sampel + vanilin + H2SO4 Biru tinta

Reaksi spesifik untuk sulfaguanidin :1. Reaksi indofenolSampel + air dinginkan + NaOH + kaporit + fenol kuning sirup ABC agak keruh

2. Sampel + frohde hijau kecoklatan 3. Sampel + KbrO3 ungu coklat tua

Data PengamatanData sulfa pada KLT1. a. b.

2.