kuik newslatter edisi 3 fix

20
UNY menyambut kehormatan untuk menjadi tuan rumah Board of Directors (BOD) Meeting CAPEU (Consortium of Asia Pacific Education Universities), Rabu (30/09/2015) di Ruang Sidang Utama. CAPEU merupakan organisasi dan ajang berkumpulnya universitas dan lembaga yang peduli terhadap dunia pendidikan se-Asia Pasifik. CAPEU pertama kali didirikan 23 April 2013. Hingga saat ini, tercatat ada 22 Universitas, 8 observer universities, dan 4 partner universities yang menjadi anggota CAPEU. Beberapa angggota CAPEU dari dalam negeri misalnya UNY, Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Medan, dan Universitas Islam Kalimantan. Sementara itu, anggota CAPEU dari luar negeri misalnya Miyagi University dari Jepang, Universiti Utara Malaysia, Thaksin University dari Thailand. Diawali pukul 10.00 dan berakhir pukul 12.00, kegiatan ini banyak diisi dengan pemaparan laporan keuangan oleh Sekretaris CAPEU. Tak lupa, agenda ini juga turut mendiskusikan persiapan konferensi internasional ke 2 yang rencananya akan diselenggarakan di Bangkok, Thailand. Konferensi internasional tersebut juga akan disusul dengan konferensi internasional ke 3 yang diselenggarakan di Phillipine Normal University (PNU). Acara Board of Meeting ini juga disegarkan dengan kehadiran beberapa anggota baru, yaitu Miyagi University dari Jepang dan Bandar Seri Begawan Religious Teachers University dari Brunei Darussalam. Selepas mengikuti meeting tersebut, para peserta diajak untuk mengunjungi Museum Pendidikan Indonesia. Mereka diperkenalkan dengan sejarah pendidikan Indonesia serta beberapa peralatan dan media pembelajaran dari masa ke masa. Terakhir, dengan dibimbing kurator dan tour guide, mereka menonton film mengenai profil Museum Pendidikan Indonesia. (Wulan) UNY Sambut Kehormatan Sebagai Tuan Rumah Boards of Meeting CAPEU Acara Board of Meeting ini juga disegarkan dengan kehadiran beberapa anggota baru, yaitu Miyagi University dari Jepang dan Bandar Seri Begawan Religious Teachers University dari Brunei Darussalam Board of Directors (BOD) Meeting CAPEU: Representatif dari universitas anggota CAPEU berfoto bersama Rektor UNY setelah agenda BOD Meeting Edisi Ketiga Tahun 2015 Juli - September NEWSLETTER Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan English Camp Pulesari Tourist Village Hal. 5 Mahasiswa Asing Takjub akan Pernikahan Adat Jawa Hal. 8

Upload: ysu-brochures

Post on 26-Jul-2016

260 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Kuik newslatter edisi 3 fix

UNY menyambut kehormatan untuk menjadi tuan rumah Board of Directors (BOD) Meeting CAPEU (Consortium of Asia Pacific Education Universities), Rabu (30/09/2015) di Ruang Sidang Utama. CAPEU merupakan organisasi dan ajang berkumpulnya universitas dan lembaga yang peduli terhadap dunia pendidikan se-Asia Pasifik.

CAPEU pertama kali didirikan 23 April 2013. Hingga saat ini, tercatat ada 22 Universitas, 8 observer universities, dan 4 partner universities yang menjadi anggota CAPEU. Beberapa angggota CAPEU dari dalam negeri misalnya UNY, Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Medan, dan Universitas Islam Kalimantan. Sementara itu, anggota CAPEU dari luar negeri misalnya Miyagi University dari Jepang, Universiti Utara Malaysia, Thaksin University dari Thailand.

Diawali pukul 10.00 dan berakhir pukul 12.00, kegiatan ini banyak diisi dengan pemaparan laporan keuangan oleh Sekretaris CAPEU. Tak lupa, agenda ini juga turut mendiskusikan persiapan konferensiinternasional ke 2 yang rencananya akan diselenggarakan di Bangkok, Thailand. Konferensi internasional tersebut juga akan disusul dengan konferensi internasional ke 3 yang diselenggarakan di Phillipine Normal University (PNU).

Acara Board of Meeting ini juga disegarkan dengan kehadiran beberapa anggota baru, yaitu Miyagi University dari Jepang dan Bandar Seri Begawan Religious Teachers University dari Brunei Darussalam.

Selepas mengikuti meeting tersebut, para peserta diajak untuk mengunjungi Museum Pendidikan Indonesia. Mereka diperkenalkan dengan sejarah pendidikan Indonesia serta beberapa peralatan dan media pembelajaran dari masa ke masa. Terakhir, dengan dibimbing kurator dan tour guide, mereka menonton film mengenai profil Museum Pendidikan Indonesia. (Wulan)

UNY Sambut Kehormatan Sebagai Tuan Rumah Boards of Meeting CAPEU

Acara Board of Meeting

ini juga disegarkan

dengan kehadiran

beberapa anggota baru,

yaitu Miyagi University

dari Jepang dan Bandar

Seri Begawan Religious

Teachers University

dari Brunei Darussalam

Board of Directors (BOD) Meeting CAPEU: Representatif dari universitas anggota CAPEU berfoto bersama Rektor UNY setelah agenda BOD Meeting

Edisi Ketiga Tahun 2015Juli - September

NEWSLETTER

Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan

English CampPulesari Tourist VillageHal. 5

Mahasiswa Asing Takjub akan Pernikahan Adat JawaHal. 8

Page 2: Kuik newslatter edisi 3 fix

Urusan Internasional dan KemitraanKUIK UNY2

Welcoming Ceremony: Seluruh mahasiswa internasional baru menghadiri upacara penyambutan di RSU, 21/9

enin (21/9/2015) - Bertempat di RuangSidang Utama, Rektorat UNY, Kantor UrusanSInternasional dan Kemitraan UNY

mengadakan Upacara Penyambutan Mahasiswa Internasional tahun 2015. Mereka berasal dari berbagai program, di antaranya Darmasiswa, Kemitraan Negara Berkembang (KNB), Mahasiswa Transfer Kredit dari Guangdong University dan Yunan University, serta mahasiswa yang mengambil program reguler, baik program degree maupun non degree.

Yang ditunjuk sebagai MC pada agenda kali ini ialah Puspita Wijayati, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris , dan juga Aron Laki, peserta Darmasiswa dari Hungaria yang juga pemenang lomba pidato bahasa Indonesia tingkat nasional.

Acara tersebut juga dihadiri jajaran petinggi UNY, yakni Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd.,M.A. selaku rektor UNY, Dr. -Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc selaku Kepala Kantor Urusan Internasional, dan Dekan Fakultas Bahasa dan Seni yang baru saja terpilih, Dr. Widyastuti Purbani, M.A. Tak hanya itu, para dosen, pengajar, dan tutor BIPA yang akan mendampingi mahasiswa internasional selama perkuliahan di UNY juga hadir pada kesempatan kali ini.

Pada pukul 13.00 WIB, acara dimulai dengan sambutan dari kepala Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan, Dr. -Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc. Acara kemudian dilanjutkan dengan testimoni dari mahasiswa asing asal Madagaskar yang bernama Ansa, peserta program Kemitraan Negara

“Saat pertama kali datang ke Indonesia, saya sama sekali tidak dapat berbicara bahasa Indonesia, dan saya takut berbicara dengan orang Indonesia,” ujarnya. Namun setelah belajar bahasa serta budaya Indonesia di UNY selama 1 tahun, ia menjadi sangat menyukai negara ini, bahkan ia lebih banyak mengetahui hal – hal tentang kebudayaan Indonesia ketimbang kebudayaan negaranya sendiri.

Pada pukul 13.00 WIB, acara dimulai dengan sambutan dari kepala Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan, Dr. -Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc. Acara kemudian dilanjutkan dengan testimoni dari mahasiswa asing asal Madagaskar yang bernama Ansa, peserta program Kemitraan Negara Berkembang 2014. “Saat pertama kali datang ke Indonesia, saya sama sekali tidak dapat berbicara bahasa Indonesia, dan saya takut berbicara dengan orang Indonesia,” ujarnya. Namun setelah belajar bahasa serta budaya Indonesia di UNY selama 1 tahun, ia menjadi sangat menyukai negara ini, bahkan ia lebih banyak mengetahui hal – hal tentang kebudayaan Indonesia ketimbang kebudayaan negaranya sendiri.

Testimoni lain juga disampaikan dari salah satu peserta Darmasiswa yang baru, yakni Irina dari Rusia. Irina telah mengambil kursus Bahasa Indonesia selama 2 tahun, dan tahun ini ia terpilih menjadi salah satu peserta program Darmasiswa.

Acara dilanjutkan dengan permainan Angklung oleh 21 peserta Darmasiswa dan beberapa mahasiswa KNB . Mereka dengan riang membawakan lagu Rasa Sayange, lagu tradisional asal Maluku. Tak hanya memainkannya dengan Angklung, para mahasiswa ini juga menyanyikan lagu Rasa Sayange secara langsung.

Tak lupa, Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd.,M.A juga menyampaikan sepatah kata sembari mengingatkan agar mahasiswa internasional tidak hanya belajar bahasa Indonesia, tapi juga belajar kehidupan, budaya, dan suasana di Indonesia, terutama di Yogyakarta. Sebagai penutup dari keseluruhan acara, diadakan sesi foto bersama antara mahasiswa internasional dengan para tutor, dosen, staf pengajar, serta jajaran Civitas Akademika UNY. (Wulan)

Uny Menyambut 80 Mahasiswa Asing Dari Berbagai Negara

“Saat pertama kali datang ke Indonesia, saya sama sekali tidak dapat berbicara bahasa Indonesia, dan saya takut berbicara dengan orang Indonesia,” ujarnya.

TIM PENYUSUNPelindung: Prof. Suwarsih Madya, Ph.D. Penasihat: Dr.-Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc. Pembina: CH. Fajar Sriwahyuniati, M.Or.; B. Yuniar Diyanti, M.Hum; Retna Hidayah, Ph.D.; Yansri Widayanti, S.Pd. Pemimpin Umum: Arumi Savitri Fatimaningrum, S.Psi, M.A. Pemimpin Redaksi: Lusi Nurhayati, M.App.Ling.(TESOL). Sekretaris Redaksi: Nur Insani, M.Sc. Redaktur Pelaksana: Fitri Alfarisy, S.Pd. Staf Redaksi: Aji Abdussalim, S.Pd.; Ria Cahyanti, S.Pd.; Ratna Anugrah S.U., S.S.; Astin Nuffika Rois, S.S. Editor : Yuhda Wahyu Pradana, S.S.; Laksana Widitama, M.Sc. Perwajahan: Wulandari, S.S. Distribusi dan Sirkulasi: Lamiyadi

Alamat Redaksi: Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan, Gedung Rektorat Sayap Utara Lt. 3, Kampus UNY Karangmalang, Jl. Colombo No. 1, Sleman, Yogyakarta 55281 Telp./Fax.: +62 274 520324 Email: [email protected]. Website: kuik.uny.ac.id

Page 3: Kuik newslatter edisi 3 fix

Urusan Internasional dan Kemitraan KUIK UNY 3

Uny Jajaki Kemungkinan Kerjasama Dengan International Islamic University Malaysia

umat (14/08/2015) bertempat di RKU, UNY menyambut kunjungan rombonganJInternational Islamic University Malaysia

(IIUM). Kunjungan yang disambut oleh Dr. -Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc ., Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan UNY ini dihelat untuk menjajaki kemungkinan kerjasama antara dua universitas tersebut. Agenda ini dihadiri oleh dosen dari berbagai fakultas, mulai dari Fakultas Bahasa dan Seni, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial, dan Fakultas Teknik.

IIUM hadir dengan menawarkan sejumlah kemungkinan kerjasama, terutama di bidang ekonomi syariah yang berfokus pada administrasi dan manajemen. Sebagai universitas yang menerapkan nilai - nilai keislaman, IIUM cukup concerned dalam mengimplementasikan hukum Islam khususnya pada bidang yang menyangkut sendi kehidupan seperti ekonomi, pangan, dan bahasa. Untuk itu, universitas tersebut telah menyelenggarakan program bahasa Arab, penelitian makanan halal, dan juga ekonomi syariah.

Pada kesempatan yang sama, Dr. Sugiharsono, M.Si. selaku Dekan FE menyambut tawaran baik tersebut. Namun, beliau menyatakan bahwa untuk saat ini, UNY belum memiliki jurusan Ekonomi Syariah. Ekonomi Syariah masih diajarkan sebagai mata kuliah pilihan pada beberapa jurusan. Adapun jurusan tersebut baru akan dibuka pada tahun 2016.

Sebagai salah satu langkah konkritnya, FE UNY telah mengirimkan 5 dosen untuk studi mengenai ekonomi syariah di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Beberapa poin yang bisa dijajaki untuk dilakukan kerjasama antara UNY dengan IIUM adalah penyelenggaraan sit – in class, staff mobility, dan juga praktek mengajar. “Kerjasama yang bisa dimulai adalah yang menghasilkan generic income, untuk membiayai kerjasama yang lain,” ujar Dr. Abdul Razak selaku Dekan Centre for Strategic Continuing Education and Training.

UNY berharap kerjasama dengan IIUM tidak hanya sebatas dalam bidang ekonomi, tapi juga bidang seni, sosial, dan teknologi. Untuk bidang seni dan sosial, diharapkan sebuah kerjasama berupa joint research antara UNY dan IIUM. Sementara di bidang teknik, diharapkan adanya kerjasama di bidang vokasional, yang berfokus pada low tech, yakni teknologi yang lebih aplikatif untuk kehidupan sehari - hari. (Wulan)

“Kerjasama yang bisa dimulai adalah yang menghasilkan generic income, untuk

membiayai kerjasama yang lain,” ujar Dr. Abdul Razak selaku Dekan Centre for

Strategic Continuing Education and Training.

Tak Kurang dari 200 Peserta Hadiri Presentasi dari Nuffic Neso

Kunjungan IIUM: Dihadiri perwakilan dari IIUM dan UNY,para peserta mendiskusikan kemungkinan kerjasama yang bisa dijajaki

ertempat di Auditorium UNY, tak kurang 200peserta terlihat antusias menyimak presentasiBdan penjabaran dari Nufffic Neso (Netherland

Education Support Office), yang merupakan perwakilan resmi Direktorat Pendidikan di Belanda, khususnya pendidikan tinggi dan bertugas mempromosikan dan menyediakan informasi program studi internasional di Belanda. Presentasi yang dibawakan oleh ibu Kustin pada hari Jumat (18/9?2015) ini berlangsung selama sekitar 45 menit, dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.

Pada agenda kali ini, materi lebih banyak diisi mengenai bagaimana sistem pendidikan tinggi di Belanda. Tak hanya itu, beberapa program studi unggulan Belanda juga turut dipromosikan, seperti water management, security & law, logistics, holti-agriculture, dan medicine.

Namun dari seluruh informasi yang diberikan, informasi mengenai program – program beasiswa lah yang paling menyita banyak perhatian partisipan. “Untuk beasiswa, tenang saja. Pemerintah Belanda punya beasiswa ada yang sifatnya full, ada yang sifatnya partial”, ujar Kusti.

Presentasi Nuffic Neso: Dihadiri sekitar 200 peserta. Hadir juga representatif dari Michigan State University

Page 4: Kuik newslatter edisi 3 fix

Urusan Internasional dan KemitraanKUIK UNY4

Di sesi kedua, acara dilanjutkan dengan promosi dan presentasi dari Michigan State University dan Indiana University. Perwakilan dari Michigan State University, Julie Sinclair, menyatakan “In America, especially my university, it's common to step directly, from bachelor to Ph.D without taking Master's degree" (Di Amerika, khususnya di Michigan State University, cukup sering lulusan S1 mengambil program doktoral tanpa harus mengambil program Magister).

Sementara itu, Daniel Whitmer dari Indiana University menegaskan bahwa universitasnya fokus pada program studi arts, atau non teknis, dengan beberapa program unggulan seperti Computer Science/Informatics, hukum, dsb. Ia juga kembali menegaskan para mahasiswa untuk benar – benar menyiapkan dokumen yang diperlukan jika ingin melamar di universitas luar negeri, misalnya di Amerika Serakat. Salah satu dokumen penting yang harus disiapkan adalah sertifikat kemampuan berbahasa Inggris, yaitu TOEFL atau IELTS. (Wulan)

“Untuk beasiswa, tenang saja. Pemerintah Belanda punya beasiswa ada

yang sifatnya full, ada yang sifatnya partial”, ujar Kusti.

Opening Ceremony of the Intensive 75 hour English Course

enin (27/07/2015) Prof. Dr. RochmatWahab, M.Pd., M.A., Rektor UniversitasSNegeri Yogyakarta (UNY) secara resmi

membuka kegiatan the Intensive 75 hour English Course yang diselenggarakan oleh Bidang IV UNY bekerjasama dengan USINTEC (U.S./Indonesia Teacher Education Consortium). The Opening Ceremony of the Intensive 75 hour English Course tersebut digelar di Ruang 201, Gedung LPPMP UNY. USINTEC adalah konsorsium Pendidikan Guru Amerika Serikat dan Indonesia merupakan bentuk jalinan kerjasama antara 3 universitas Amerika, 11 perguruan tinggi negeri,

dan pusat pendidikan terbuka dan jarak jauh wilayah Asia Selatan (SEAMOLEC).“Kami mendorong para dosen untuk meningkatkan English Skills yang menunjang penulisan dan publikasi hasil penelitian di jurnal internasional maupun presentasi di konferensi tingkat internasional, baik dosen senior maupun dosen muda. Selain itu, kami juga mendorong mahasiswa untuk menambah pengalaman internasional dengan mengikuti konferensi dan lomba tingkat internasional di luar negeri. Usaha tersebut kami lakukan dalam mewujudkan UNY sebagai universitas kelas dunia,” terang Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A.

Prof. Suwarsih Madya, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan UNY menjelaskan gambaran umum kegiatan tersebut. “The intensive 75 hour English Course menghadirkan 7 instruktur dari USINTEC. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama tiga minggu dari tanggal 27 Juli hingga 14 Agustus 2015. Peserta Kursus: Sebanyak 115 orang, dibagi dalam 5 kelompok (7 kelas),” terang Prof. Suwarsih Madya, Ph.D.

Adapun kelas-kelas tersebut adalah kelas Professor, Doctors, and Masters: Focus on International Journal Article Writing (29 orang) yang dibagi menjadi 2 kelas, kelas Lecturers of the Faculty of Economics: Focus on learning classroom English to deliver courses (17 orang), kelas Newly Apppointed (Novice) Lecturers: Focus on Improving English Proficiency (40 orang), akan dibagi menjadi 2 kelas, kelas Lecturers of the Faculty of Sport Sciences: Focus on Improving English Proficiency (23 orang) dan kelas Students: Focus on Improving English Proficiency with more attention to Classroom English (14 orang).

Sementara itu para instruktur USINTEC berasal dari beberapa negara bagian di Amerika Serikat. Mereka adalah Jenice Rowekamp, Ashley Dallacqua, Dorothy Sutton, Colby Hirn, Linda Berton, Windyn Hines, and Allegra Elson.

“Kami sangat bersemangat untuk berpartisiapasi dalam program ini, dan berharap akan dapat membantu para peserta untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris mereka,' ujar Windyin Hines.

Selama kegiatan berlangsung, para instruktur juga didampingi oleh buddy teachers ( dosen pendamping) yang mengajar di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UNY. (ana)

“Kami sangat bersemangat untuk berpartisiapasi dalam program ini,

dan berharap akan dapat membantu para peserta untuk meningkatkan

keterampilan berbahasa Inggris mereka,' ujar Windyin Hines.

Peserta USINTEC tampak antusias: Kelas USINTEC yang diikuti perwakilan mahasiswa dan dosen UNY

Page 5: Kuik newslatter edisi 3 fix

elaran English Camp 2015 akhirnya resmi ditutup dengan sukses, Minggu (6/9/15) di Gtengah rerimbunan tanaman salak dan

juga tentramnya suara gemericik air sungai di desa wisata Pulesari, Turi, Sleman. Mengangkat tema “Water Dries, the World Cries,” yang juga sesuai dengan karakteristik desa wisata yang menonjolkan wisata air ini, tiga hari gelaran English Camp 2015 (4-6/9/15) berlangsung sukses dan penuh canda tawa tanpa meninggalkan esensi materi yang dituju.

Dibuka pada hari Jumat oleh Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengambangan, Prof. Suwarsih Madya, Ph.D. di Kelas A KUIK UNY, gelaran tahunan ini terus diminati tiap tahunnya. Terbukti, tahun ini kuota peserta sejumlah 50 mahasiswa kembali terpenuhi dengan keterwakilan masing-masing fakultas. Seakan menyatu dengan tema, para peserta pun dibagi menjadi empat kelompok yang namanya berasal dari empat sungai besar di empat benua, yaitu Mekong (Asia), Victoria (Afrika), Thames (Eropa) dan Amazon (Amerika).

Dalam sambutannya, Suwarsih menunjukkan

rasa senang dan apresiasinya pada peserta yang telah mendaftar. “Kalian yang mendaftar English Camp tahun ini adalah lima puluh orang spesial dari sekitar tiga ribuan mahasiswa UNY yang berkesempatan untuk mendapatkan fasilitas dari UNY berupa English Camp ini,” sambutnya.

Tak lupa, Suwarsih juga memberikan materi Cross Cultural Understanding untuk membuka gelaran English Camp kali ini.

Dari UNY, para peserta diberangkatkan menggunakan satu bus dan empat mobil menuju desa wisata Pulesari di ujung utara provinsi DIY. Sampai di desa yang hanya berjarak beberapa kilometer dengan provinsi Jawa Tengah ini, para peserta langsung disambut dengan teduhnya kebun salak serta gemericik air pegunungan yang terus mengalir tanpa henti.

Hari pertama di Pulesari ini dibuka dengan materi kelas Discussion Skills Theory and Practice oleh dosen-dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Malamnya, para peserta dimanjakan dengan agenda Movie Screening mengangkat film “Erin Brockovich.” Film besutan Steven Soderbergh yang bercerita tentang upaya dari seorang aktivis dalam mengusut kasus polusi air ini sukses menjadikan malam di Pulesari menjadi lebih hangat dengan bahasan air yang sesuai dengan tema yang diusung English Camp kali ini.

Urusan Internasional dan Kemitraan KUIK UNY 5

Pagi hari yang dingin membuka hari kedua gelaran English Camp yang telah dimulai dari tahun 2012 ini. Pukul 05.30 WIB, peserta sudah berkumpul di pelataran pendopo Pulesari untuk membuka hari dengan senam bersama. Senam usai, peserta pun langsung diajak untuk menjelajahi sungai yang menjadi wisata andalah desa wisata ini.

Beberapa temuan adanya sedimentasi air sungai pun ditemukan salah seorang peserta di aktivitas ini. “Warna kuning dipinggiran sungai ini adalah contoh sedimentasi air sungai,” terang Diana, salah seorang peserta English Camp dalam bahasa Inggris yang lancar. Belum usai adrenalin yang terpacu dari aktivitas di sungai, agenda kelas English for Socializing with Instructors and Foreigners hadir untuk meredakan euforia bermain air. Malam menjelang, pendopo disulap menjadi arena panggung pentas seni dan penampilan puncak dari peserta English Camp kali ini. Totalitas jelas terlihat dari penampilan peserta. Berbagai macam aksesori dan hiasan penunjang penampilan menambah serunya agenda puncak hari kedua ini.

Outdoor language games dan Treasure Hunt sudah menunggu di hari ketiga. Mereka yang telah tergabung di empat grup dari awal kembali dipecah menjadi lima grup di hari terakhir ini. Kedua aktivitas tersebut berlangsung cukup sengit dengan adanya rivalitas antar kelompok untuk menjadi pemenang. Hari terakhir ini akhirnya ditutup dengan upacara penutupan oleh Arumi Savitri Fatimaningrum,M.A. “Saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi teman-teman semua serta kerja keras dari panitia. Kami tunggu di English Camp tahun depan,” tutupnya dalam bahasa Inggris yang lancar.

Peserta pun mengapresiasi gelaran English Camp kali ini. “Agenda seperti English Camp ini memberikan banyak manfaat bagi saya. Kemampuan bahasa Inggris saya semakin meningkat dan saya mendapatkan banyak teman baru. Terima kasih English Camp!, semoga terus berlanjut sampai tahun-tahun ke depan,” tutup Reno, salah seorang peserta, sambil mengamini. (Yuhda)

Menyebrangi sungai: Salah satu peserta English Camp melintasi tali di atas sungai di Desa Wisata Pulesari, Sleman

ENGLISH CAMP UNY: Mengasah Kemampuan Bahasa Inggris Sambil Bermain Air

Totalitas jelas terlihat dari penampilan peserta. Berbagai macam

aksesori dan hiasan penunjang penampilan menambah serunya agenda

puncak hari kedua ini.

Page 6: Kuik newslatter edisi 3 fix

Urusan Internasional dan KemitraanKUIK UNY6

Guna Membahas Program Kolaboratif, Universiti Teknologi Malaysia Berkunjung ke UNY

“Melanjutkan program yang sudah dimulai sejak 2012, kami ingin mendiskusikan program – program lain yang bisa diselenggarakan secara kolaboratif,” begitulah pernyataan yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Abdul Samad Ismail, selaku Dekan Fakultas Komputer, Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Pernyataan tersebut disampaikannya pada kunjungan dan diskusi UTM, bertempat di Ruang Rapat RKU, Universitas Negeri Yogyakarta, Senin (9/14/2015).

Dibuka langsung oleh Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd, M.A, acara ini diawali dengan penjabaran berbagai prestasi UNY, terutama di bidang teknik otomotif. “Baru – baru ini, saya mengantarkan mahasiswa untuk berkompetisi di Student Formula SAE Competition of Japan, alhamdulillah kami peringkat 28 dari total 93 peserta” ujarnya dengan amat antusias.

Kunjungan dan diskusi UTM kali ini lebih banyak membahas program – program lanjutan yang bisa dilaksanakan dalam rangka kerjasama antara UNY dengan UTM. Beberapa program kerjasama yang telah dilaksanakan antara lain Sit-in class dan Pogram Pengalaman Lapangan. Adapun poin – poin kerjasama yang diusulkan di agenda kali ini adalah pengadaan summer program dengan tema tertentu, community service, joint-research, joint-publication, joint-conference, pertukaran dosen, dan workshop. Dari pihak UTM, mereka sangat menginginkan terlaksananya summer program dan transfer kredit untuk mahasiswa UTM agar bisa belajar di UNY. Sementara itu, UNY mengharapkan kerjasama dalam hal joint-research dan joint-publication untuk dapat diselenggarakan secepatnya. “Kami kerap menghadapi masalah akreditasi karena minimnya joint-research dengan universitas di luar negeri. Untuk itu, kami berharap bersama UTM, kami bisa mewujudkan hal tersebut segera” ungkap Dr. Mochamad Bruri Triyono, M.Pd, Dekan Fakultas Teknik UNY.

Dari beberapa program yang diusulkan, salah satu program yang memungkinkan untuk dilaksanakan tahun ini adalah pengiriman mahasiswa UTM, terutama dari Fakultas Teknik Sipil, untuk belajar di UNY selama 1 bulan. Diharapkan program ini bisa terlaksana pada bulan November, 2015. (Wulan)

Akan Menjalani PPL 1 Bulan di Bantul, 4 Mahasiswa UPSI Mengikuti Orientasi UNY

ertempat di Ruang Rapat Wakil Rektor 1,UNY, rombongan dari Universiti PendidikanBSultan Idris (UPSI) Malaysia disambut

dengan ramah dalam acara Orientation and Welcoming Ceremony: Reciprocal Teaching Practice Program. Pada acara ini, 4 orang mahasiswa dari UPSI rencananya akan mengikuti PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) selama 1 bulan di SLB Negeri 1 Bantul. Dengan didampingi seorang dosen dan seorang terapis disabilitas, rombongan dari UPSI mengikuti serangkaian orientasi yang diadakan oleh UNY, kemarin (7/9/2015).

“Baru – baru ini, saya mengantarkan mahasiswa untuk berkompetisi di Student

Formula SAE Competition of Japan, alhamdulillah kami peringkat 28 dari total

93 peserta” ujarnya dengan amat antusias.

“Baru – baru ini, saya mengantarkan mahasiswa untuk berkompetisi di Student

Formula SAE Competition of Japan, alhamdulillah kami peringkat 28 dari total

93 peserta” ujarnya dengan amat antusias.

Acara diawali dengan orientasi dan penjelasan singkat dari Kepala SLB N 1 Bantul, Muh Basuni, M.Pd mengenai belajar dan mengajar di SLB N 1 Bantul. Dari pemaparannya, didapatkan informasi bahwa SLB N 1 Bantul merupakan sekolah luar biasa yang terintegrasi, dari TK hingga SMA berada dalam 1 kawasan sekolah.

PPL UPSI: Mahasiswa peserta PPL bersama jajaran kepala sekolah dan perwakilan SLB N 1 Bantul dan kepala KUIK

Walaupun sama – sama mempelajari pendidikan kaum disabilitas, 4 orang mahasiswa ini memiliki konsentrasi yang berbeda – beda, yakni konsentrasi tuna wicara dan tuna rungu.

Page 7: Kuik newslatter edisi 3 fix

Urusan Internasional dan Kemitraan KUIK UNY 7

Walaupun sama – sama mempelajari pendidikan kaum disabilitas, 4 orang mahasiswa ini memiliki konsentrasi yang berbeda – beda, yakni konsentrasi tuna wicara dan tuna rungu. Untuk pendidikan tuna grahita, mereka semua mengaku masih sanggup menangani. Sementara untuk tuna daksa, keempat – empatnya menyatakan belum berani.

Pada orientasi ini, tak lupa para mahasiswa diberi materi pengenalan suasana di Yogyakarta dan tempat – tempat umum yang bisa mereka kunjungi. Mereka juga diajak untuk mengetahui berbagai macam kendaraan umum yang bisa mereka gunakan untuk menjangkau tempat - tempat di Yogyakarta.

Salah satu peserta mengungkapkan bahwa mereka sempat mengalami culture shock karena melihat penduduk di Yogyakarta yang begitu banyak. Para mahasiswa yang berasal dari Perak (salah satu negara bagian di Malaysia) ini sempat membandingkan kondisi Yogyakarta yang sama padatnya dengan Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia. Namun, mereka merasa sedikit lega karena nantinya mereka akan ditempatkan di Bantul, kota di pinggiran Yogyakarta yang tidak terlalu ramai.

Selain itu, Puan Noreha Binti Mohd Yusuf sebagai perwakilan dosen UPSI mengutarakan niatnya kepada UNY agar bersedia membimbing mahasiswanya. Ia juga berpesan kepada mahasiswa UPSI untuk belajar dan menyesuaikan bahasa Melayu dengan Bahasa Indonesia, karena terkadang ditemui beberapa kata yang sedikit berbeda.

Ditemui di agenda yang sama, Nur Azizah, S.Pd., M. Ed, dosen dari Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan UNY menyatakan “UNY akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu para mahasiswa dalam praktek mengajar di sekolah maupun dalam menyesuaikan diri dengan kondisi dan kultur di Indonesia”. Selaku dosen pembimbing PPL, ia juga menghimbau para mahasiswa agar tidak sekedar mengajar, tapi juga dapat mencerminkan keteladanan sebagai seorang guru. (Wulan)

17 Peserta dari Berbagai Negara Mengikuti Orientasi Di KUIK

Darmasiswa

“Orang Indonesia selalu tersenyum begitu bertemu dengan orang lain yang dia kenal,” ujar Dr. Ing. Satoto Endar Nayono, MEng, MSc dalam acara Orientasi Program Darmasiswa yang diselenggarakan di Ruang Kelas A, Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan. Program Darmasiswa merupakan program satu tahun yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan, Pendidikan dasar dan Menengah bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri .

Di tahun 2015, Universitas Negeri Yogyakarta menerima 17 peserta Darmasiswa yang merupakan perwakilan dari berbagai negara. Tujuan dari pelaksanaan program ini adalah memperkenalkan bahasa dan budaya Indonesia ke dunia luar.

Acara yang terselenggara pada Kamis (3/9/2015) ini diawali dengan placement test untuk melihat sejauh mana kemampuan mereka dalam berbahasa Indonesia. Acara kemudian dilanjutkan dengan Cross-cultural Understanding (CCU), dengan mengundang kepala kantor KUIK, Dr. Ing. Satoto Endar Nayono, MEng, MSc sebagai pemateri.

Seusai penjelasan singkat mengenai budaya Indonesia serta beberapa kebiasaan masyarakat Indonesia, para peserta diajak untuk mencicipi aneka buah lokal, seperti kelengkeng, matoa, salak, dan jeruk. “Saya suka rasanya, manis”, ujar Roh Yun

Kyung, peserta Darmasiswa asal Korea Selatan.

Kyung, peserta Darmasiswa asal Korea Selatan. Acara dilanjutkan dengan penjelasan jenis – jenis visa oleh Ria Cahyanti, S.Pd . Tak lupa, Fitri Alfarisy, S.Pd turut menyampaikan program Bipa serta beragam program lain yang akan diikuti peserta selama 1 tahun penuh.

Peserta cukup antusias mengikuti seluruh kegiatan. Bahkan beberapa dari mereka menunjukkan keseriusannya dengan mengambil kursus bahasa Indonesia sebelum mengikuti program ini. Terbukti, beberapa peserta cukup fasih dalam mengucapkan kosa kata maupun kalimat dalam bahasa Indonesia. Bagi peserta yang sudah cukup fasih berbahasa Indonesia, mereka diperkenankan untuk mengambil kelas tingkat mahir (Advanced class)

Kegiatan yang diselenggarakan hari ini merupakan rangkaian dari program Orientasi Darmasiswa. Adapun program - program lain seperti Campus Tour dan City Tour, akan diselenggarakan esok hari. (Wulan)

Orientasi Darmasiswa: Salah satu peserta darmasiswa menanyakan perihal kebudayaan Indonesia

Orang Indonesia selalu tersenyum begitu bertemu dengan orang lain yang dia kenal,” ujar Dr. Ing. Satoto Endar Nayono, MEng, MSc dalam acara Orientasi Program Darmasiswa

Page 8: Kuik newslatter edisi 3 fix

Urusan Internasional dan KemitraanKUIK UNY8

umat (18/9/2015) - Mahasiswa internasional program Darmasiswa dan KNB UniversitasJNegeri Yogyakarta yeng berjumlah 25 orang

mengikuti kelas budaya tentang pernikahan jawa yang kala itu bertepatan dengan diadakannya serangkaian upacara adat pernikahan putri dari Ibu WR IV, Prof. Suwarsih Madya. Prosesi pernikahan dimulai dengan acara siraman pengantin perempuan dan laki-laki. Acara ini berlangsung dari pukul 13.00 sampai dengan 17.00 WIB di kediaman Ibu Prof. Suwarsih Madya, di Seyegan, Sleman, Yogyakarta.

Acara pernikahan tersebut sangat 'kental' dengan budaya dan adat Jawa, setiap prosesi adat dilaksanakan dan diikuti dengan sangat khidmat dan sakral. Acara dimulai dengan sungkeman, yakni calon mempelai wanita melakukan sungkem sebagai bukti permohonan doa restu pernikahan mereka kepada orang tua.

Upacara Siraman yang berlaku untuk calon pengantin pria dan wanita ini merupakan suatu lambang dan harapan agar calon pengantin menjadi suci, bersih dan bercahaya. Perlengkapan yang rnenyertai rangkaian upacara siraman juga merupakan suatu lambang yang masing-masing mempunyai makna yang sangat mendalam. Misalnya kembang setaman yang ditaburkan ke dalam air yang akan dipakai untuk siraman mengandung arti agar keharuman yang dimiliki bunga siraman tersebut akan meresap ke tubuh calon pengantin hingga menjadi harum tubuhnya dan kelak dapat membawa keharuman nama keluarga di tengah masyarakat. Sedangkan konyoh manca warna: mengandung arti bahwa dengan lima macam konyoh yang digosok-gosokkan ke tubuh pada saat siraman maka diharapkan bermacam-macam cahaya bersinar menjadi satu dan meresap kc dalam tubuh calon pengantin sehingga tampak cantik dan mempesona.

Sementara dua butir kelapa Hijau tua yang diikat menjadi satu mengandung makna agar kelak kedua mempelai selalu hidup rukun dan tetap hidup berdampingan sampai akhir hayat.

Para mahasiswa terkesan dengan acara tersebut. “Di Negara saya tidak ada acara seperti ini. Orang menikah hanya mengucap janji dan berpesta”, tutur salah satu mahasiswa Darmasiswa. Mereka juga tak lupa pula mereka mengabadikan setiap momen dengan kamera. (Riris)

Upacara Siraman yang berlaku untuk calon pengantin pria dan wanita ini

merupakan suatu lambang dan harapan agar calon pengantin menjadi suci, bersih

dan bercahaya

Mahasiswa Internasional Belajar Pernikahan Adat Jawa

Ijab Qabul: Mahasiswa internasional antusias menyimak pernikahan adat Jawa

UNY Selenggarakan Program Pelatihan BIPA untuk Staf KUIK dan UUIK

ebagai salah satu strategi akselerasi UNY, BIPA UNY berada pada jalur strategis dalam membantu internasionalisasi bagi UNY. Pengelola BIPA UNY merespon hal ini dengan mengadakan ProgramSPelatihan BIPA untuk Staf KUIK dan UUIK UNY di kelas A KUIK UNY yang dibuka langsung oleh Kepala

Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan UNY, Dr.-Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc. Pelatihan yang diadakan selama tiga hari dari tanggal 9 sampai 13 Juli 2015 ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran warga UNY sebagai pengajar BIPA, bersamaan dengan adanya kurikulum yang telah dirancang oleh UNY tahun ini.

BIPA UNY berada pada jalur strategis dalam membantu internasionalisasi bagi

UNY. Pengelola BIPA UNY merespon hal ini dengan mengadakan Program Pelatihan

BIPA untuk Staf KUIK dan UUIK UNY

Pelatihan Bipa untuk Staf KUIK dan UUIK: Dipandu oleh pelatihan ini Retna Hidayah, Ph.D, bertujuan untuk

mengoptimalkan peran warga UNY sebagai pengajar

Page 9: Kuik newslatter edisi 3 fix

Urusan Internasional dan Kemitraan KUIK UNY 9

BIPA UNY berada pada jalur strategis dalam membantu internasionalisasi bagi UNY. Pengelola BIPA UNY merespon hal ini dengan mengadakan Program Pelatihan BIPA untuk Staf KUIK dan UUIK UNY di kelas A KUIK UNY yang dibuka langsung oleh Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan UNY, Dr.-Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc. Pelatihan yang diadakan selama tiga hari dari tanggal 9 sampai 13 Juli 2015.

“Pelatihan ini bertujuan untuk menjaring potensi pengajar BIPA di UNY. Kami ingin mengoptimalkan peran warga UNY sebagai pengajar BIPA terutama staf KUIK dan UUIK,” jelas Dr.-Ing. Satoto E. Nayono, M.Eng., M.Sc., Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan UNY dalam sambutaanya di awal acara.

Selama tiga hari pelatihan, para peserta mendapatkan berbagai macam materi dimulai dari Metodologi Pengajaran BIPA, Lintas Budaya dalam BIPA, sampai berbagai jenis mata kuliah dalam BIPA UNY seperti Pengajaran Menyimak, Pengajaran Membaca, Pengajaran Berbicara, Pengajaran Tata Bahasa, dan Pengajaran Menulis. Tak ketinggalan, diberikan pula materi mengenai Rencana Pembelajaran BIPA (RPS dan RPP BIPA) serta Penilaian dalam Pengajaran BIPA.

Di hari terakhir, peserta pelatihan diberi kesempatan untuk melaksanakan Microteaching. Peserta dibagi menjadi tiga kelas yaitu kelas Dasar, Menengah dan Lanjut. Masing-masing dari mereka mendapatkan satu mata kuliah yang bisa mereka olah saat Microteaching. Pelaksanaan Microteaching ini langsung dinilai oleh tiga dosen sekaligus pengajar BIPA yang sudah berpengalaman dalam pembelajaran BIPA.

Retna Hidayah, Ph.D., Kepala Bidang Kerjasama Luar Negeri KUIK UNY, menyampaikan harapannya akan pelatihan ini. “Meski pelatihan sudah selesai, bukan berarti pekerjaan kita telah usai. Masih banyak tugas yang harus kita selesaikan untuk BIPA UNY.” terangnya. Yuhda)

UNY Gelar Monitoring Perkembangan Akademik Mahasiswa Kerjasama

Monitoring Mahasiswa Kerjasama: Dihadiri 31 peserta, Aji memaparkan perkembangan akademik mahasiswa kerjasama

ebagai sebuah Universitas Kependidikan yang memiliki jangkauan nasional, UNY terusSmemantapkan langkahnya dalam memberikan

pendidikan bagi mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Mengadakan kerjasama dengan pemerintah daerah di berbagai wilayah di Indonesia adalah salah satunya. Saat ini, sudah ada sekitar 18 pemerintah daerah yang bekerja sama dengan UNY untuk menitipkan putra-putri terbaiknya untuk mengenyam pendidikan di Kampus Pendidikan yang dulunya bernama IKIP Yogyakarta ini.

Sebagai sebuah komitmen UNY untuk mengevaluasi kemajuan akademik mahasiswa kerjasama, Jumat pagi (14/8/2015), UNY mengadakan Monitoring Perkembangan Akademik Mahasiswa Kerjasama, bertempat di Ruang Rapat Senat UNY.

Monitoring ini dipimpin oleh Dra. Sri Prambiastuti, Kabag Akademik BAKI UNY. Dalam sambutannya, beliau mengutarakan tujuan dari kegiatan ini. “Ini adalah undangan kedua sekaligus tindak lanjut dari agenda monitoring pertama di FT dulu. Kegiatan ini bertujuan untuk mengkonfirmasi perkembangan akademik mahasiswa,” tutur Pram.

Sejumlah 31 mahasiswa yang hadir kemudian dibagi menjadi tiga kelompok diskusi yang dipandu oleh staf dari KUIK dan BAKI. Dari diskusi yang berjalan, disimpulkan beberapa kendala akademik yang dihadapi oleh mahasiswa kerjasama, seperti daftar kehadiran, ketepatan pengumpulan tugas dan kendala lainnya. Dalam diskusi ini juga ditanyakan komitmen mahasiswa kerjasama untuk melanjutkan kuliah di UNY.

“UNY berusaha semaksimal mungkin untuk membantu agar mahasiswa kerjasama bisa selesai dengan tepat waktu. Selain itu, kami menghimbau koordinator setiap daerah untuk sering berkoordinasi dengan pihak UNY,” tutur Aji Abdusalim, S.Pd., staf KUIK UNY saat memimpin diskusi.

Para koordinator di setiap daerah diharap lebih proaktif dalam mengikuti perkembangan akademik mahasiswa dari daerahnya.

Tak lupa, Aji juga berpesan pentingnya mahasiswa kerjasama untuk lebih serius dalam belajar.

“Mahasiswa kerjasama adalah perwakilan dari masing-masing daerah. Kalian yang bisa berkuliah disini adalah yang terbaik dari daerah masing-masing. Untuk itu, syukuri dan maksimalkan kesempatan

“UNY berusaha semaksimal mungkin untuk membantu agar mahasiswa

kerjasama bisa selesai dengan tepat waktu. Selain itu, kami menghimbau koordinator setiap daerah untuk sering berkoordinasi

dengan pihak UNY,”

Page 10: Kuik newslatter edisi 3 fix

Urusan Internasional dan KemitraanKUIK UNY10

Pelepasan PPL Internasional Mahasiswa UNY di Malaysia

amis, 6/8/2015, Prof. Suwarsih Madya, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Kerjasama danKPengembangan melepas 10 orang mahasiswa

UNY yang akan berangkat untuk mengikuti Program PPL Internasional di Malaysia. Kegiatan ini akan berlangsung dari tanggal 8 Agustus hingga 4 September 2015. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa UNY untuk mengembangkan pengalaman mengajar mereka secara lebih professional, mengembangkan kemampuan berinteraksi dengan siswa di luar negeri, dan mengembangkan wawasan internasional dalam dunia pendidikan.

Para mahasiswa UNY yang terpilih ini, telah mengikuti tahap seleksi berkas dan wawancara yang diadakan oleh KUIK bekerja sama dengan LPPMP dan Fakultas Teknik UNY. Kesepuluh mahasiswa yang mengikuti program PPL Internasional ini berasal dari FMIPA (2 orang), FBS (2 orang), FIK (3 orang),dan FT (3 orang). Mereka nantinya akan ditempatkan di 3 sekolah mitra dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Sekolah yang menjadi tempat PPL terdiri dari SMK Kota Masai 2, SMK Bandar Tenggara 2 dan SMK Sri Pulai Perdana. Mahasiswa UNY yang ditempatkan di SMK Kota Masai 2 yaitu Vidiya Rachmawati (Pendidikan Matematika), Lisa Febrianti (Pendidikan Matematika), Tina Triasih (Pendidikan Teknik Mekatronika) dan S. Noor Fatihah N.S (Pendidikan Teknik Boga & Busana). Untuk SMK Bandar Tenggara 2, mahasiswa UNY yang ditempatkan di sana yaitu Hendrik Kusworo (PJKR), Jatu Widanarti (PJKR) dan Arifah Bintang H. (Pendidikan Teknik Informatika). Sedangkan mahasiswa UNY yang ditempatkan di SMK Sri Pulai Perdana yaitu Seisar Didik Puji S. (PJKR), Ester Ria Mei Utami (Pendidikan Bahasa Inggris) dan Meilani (Pendidikan bahasa Inggris).

Drs. Ngatman, M.Pd selaku pendamping dalam program PPL Internasional membuka pertemuan ini dengan menyatakan bahwa pelaksanaan PPL Internasional pada tahun 2015 ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena diharapkan mutu kegiatan ini akan terjaga. Untuk itu, dalam kegiatan ini, LPPMP telah melaksanakan pembekalan kolaboratif dengan P2B dan KUIK UNY. Prof. Dr. Wawan S. Suherman, M.Ed nantinya akan berpartisipasi dalam kegiatan monev untuk PPL Internasional ini.

Pelepasan Mahasiswa PPL: Para mahasiswa berfoto bersama dpsen pembimbing dan Wakil Rektor IV UNY, Prof. Suwarsih Madya

Prof. Suwarsih Madya Ph.D menyatakan, “Saya senang sekali karena ada calon duta bangsa. Anda semua sudah melalui saringan yang ketat sehingga bisa diasumsikan sebagai yang terbaik. Harapannya adalah anda bisa menunjukkan performa terbaik saat melaksanakan program ini. Selama di sana, pasti ada hal baru yang bisa dipelajari. Anda juga harus menghidupkan kepekaan sosial. Wawasan anda mengenai persoalan TKI misalnya, bisa jadi akan menyelamatkan anda ketika anda mendapatkan pertanyaan.” (Yuhda)

Pelaksanaan PPL Internasional pada tahun 2015 ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena diharapkan mutu

kegiatan ini akan terjaga. Untuk itu, dalam kegiatan ini, LPPMP telah melaksanakan pembekalan kolaboratif dengan P2B dan

KUIK UNY.

KUIK UNY Selenggarakan Pelatihan Tutor BIPA dan Student Volunteer

aju BIPA UNY yangberkembang denganLpesat adalah buah

kerja dari banyak pihak. Salah satunya adalah tutor pendamping yang menjadi kekuatan tersendiri bagi BIPA di kampus pendidikan ini. Mereka bertugas mendampingi mahasiswa atau tamu asing yang sedang berada di UNY.

Merespon kebutuhan tutor pendamping dengan kriteria yang dibutuhkan, Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) UNY mengadakan Pelatihan Tutor BIPA dan Student Volunteer Universitas Negeri Yogyakarta selama dua hari, Kamis dan Jumat (30-31/7/2015) di Ruang Kelas A KUIK UNY. Dalam pembukaan agenda yang diikuti oleh 30 calon tutor ini, Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan UNY, Dr. Ing. Satoto E. Nayono, M.Sc., M.Eng., membeberkan tujuan dari Pelatihan Tutor BIPA dan Student Volunteer ini.

Pelatihan Tutor dan Student Volunteer: Ibu Retna Hidayah memberikan materi kepada tutor dan student volunteer baru

Page 11: Kuik newslatter edisi 3 fix

“Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan tengah mencanangkan program kuliah gratis bagi calon mahasiswa berprestasi namun kurang mampu secara finansial. Program ini akan diluncurkan 22 Agustus mendatang,” urai Dra. Erlina, M.M.

Kunjungan dinas pendidikan Sumatera Selatan: Dipimpin oleh Dra. Erlina, M.M., dinas pendidikan Sumsel bertandang ke UNY

Urusan Internasional dan Kemitraan KUIK UNY 11

“Pelatihan ini bertujuan untuk mengenalkan segala hal tentang BIPA UNY serta pemahaman akan konsep tutorial dan pendampingan bagi para calon tutor KUIK,” ujar beliau yang juga dosen di Fakultas Teknik UNY ini.

Hari pertama diisi dengan tiga agenda, yaitu Pengenalan Potensi Diri, Group Coaching dan Leaderness Group Discussion dengan Dr.Ir.Nina Zulida Situmorang, M.Psi. dan team sebagai pemateri. Sedangkan hari kedua diisi dengan agenda Strategi Internasionalisasi di UNY oleh Dr.Ing.Satoto E.Nayono, M.Sc.,M.Eng., Pengenalan tentang KUIK oleh Retna Hidayah, Ph.D., Pengenalan tentang Tutor BIPA dan Student Volunteer oleh Lusi Nurhayati, M.App.Ling. dan Nur Insani, M.Sc., serta ditutup dengan Penugasan untuk Tutor BIPA dan Student Volunteer oleh Retna Hidayah, Ph.D. dan Fitri Alfarisy,S.Pd.

Saat dihubungi terpisah, Fitri Alfarisy, S.Pd. menuturkan bahwa kegiatan ini menargetkan beberapa ketercapaian bagi peserta. “Kami ingin menggali potensi dari tutor BIPA dan Student Volunteer sembari membeberkan konsep-konsep budaya yang ada dalam pembelajaran BIPA, teknik dan materi yang bisa digunakan dalam mengajar BIPA serta gambaran tentang tugas mereka,” tutupnya. (Yuhda)

“Pelatihan ini bertujuan untuk mengenalkan segala hal tentang BIPA UNY serta pemahaman akan konsep tutorial dan pendampingan bagi para

calon tutor KUIK,”

Koordinasi Kerja Sama antara Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan dan UNY

abu, 8 Juli 2015, Rombongan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) yang dipimpinoleh Dra. Erlina, M.M., Kasie Pembina SMK dan Pendidikan Tinggi, berkunjung ke Universitas NegeriRYogyakarta (UNY) dalam rangka koordinasi kerja sama penyelenggaraan pendidikan bagi putra-putri

Sumsel penerima beasiswa pendidikan program S1.Sukirjo, M.Pd., Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Informasi UNY, dan Ch. Fajar Sriwahyuniati,

M.Or., Kabid Kemitraan Dalam Negeri Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) menerima rombongan tersebut di Ruang Sidang Senat, Gedung Rektorat UNY. Koordinasi kali ini berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan mahasiswa kerja sama asal Sumsel untuk tahun ajaran 2016/2017.

“Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan tengah mencanangkan program kuliah gratis bagi calon mahasiswa berprestasi namun kurang mampu secara finansial. Program ini akan diluncurkan 22 Agustus mendatang,” urai Dra. Erlina, M.M.

Skema baru akan diterapkan untuk kerja sama pengiriman mahasiswa Sumsel yang diajukan pihak Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel mulai tahun ajaran tersebut. Saat ini, kerja sama antara UNY dan Dinas Pendidikan Sumatera Selatan berupa penyelenggaraan mahasiswa kerja sama di program Strata I yang tersebar di Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik dari angkatan 2011-2014.

Menurut Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan tahun 2015, calon mahasiswa terseleksi akan dikirim ke berbagai universitas negeri di Indonesia dan tersebar di 53 jurusan. Rencananya, beasiswa meliputi biaya kuliah dan biaya hidup.

“Pada pelaksanaan kegiatan nantinya, kami juga mengaharapkan partisipasi orang tua mahasiswa sebelum mereka mengikuti perkuliahan,” tandas Sukirjo, M.Pd.

Selain itu, mahasiswa kerja sama asal Sumsel ikut berpartisispasi dalam kesempatan ini. Para mahasiswa juga diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan terkait teknis pendanaan mahasiswa, dan peraturan bagi penerima beasiswa. (yuliana)

Penjajakan Kerjasama Transfer Kredit antara UNY dan UNIMED

elegasi Universitas Negeri Medan (Unimed) bertandang ke Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk menjajaki kerja sama transfer kredit bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Unimed D . Dr. Restu MS, Dekan FIS Unimed, Dra. Nurmala Berutu, M.Pd Wakil Dekan Bidan

Akademik FIS Unimed dan Dr. Lisyanto, M.Si. diterima oleh Prof. Suwarsih Madya, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan UNY, dan Drs. Cholisin, M.Si. Wakil Dekan I FIS UNY di Ruang Rapat Timur 2, Gedung Rektorat UNY.

(Senin, 06/07/2015)

Page 12: Kuik newslatter edisi 3 fix

Urusan Internasional dan KemitraanKUIK UNY12

Penarikan Mahasiswa Transfer Kredit Unmus “Kami berharap bahwa selepas program ini, mahasiswa Unmus tetap menjalin komunikasi dengan mahasiswa UNY sehingga bisa terus bertukar informasi dan mengikuti perkembangan ilmu. Di seleksi mahasiswa baru UNY yang lalu, 33 provinsi mempunyai perwakilannya. Berbagai gaya belajar dan budaya yang telah ditemui memperkaya pengalaman mahasiswa selama mengikuti program ini, semoga dimanfaatkan sebaik-baiknya,”tandas Drs. Wardan Suyanto, Ed.D.

Menerima kembali ke 12 mahasiswa tersebut adalah Martha Betaubun, M.Hum., Wakil Dekan FKIP Unmus. “Mewakili Rektor Unmus, kami menyampaikan rasa terimakasih Unmus atas terlaksananya program transfer kredit dan berbagai kegiatan kerjasama antara Unmus dan UNY. Semoga para mahasiswa bisa menularkan apa yang telah didapat kepada rekan-rekannya di Unmus,”ungkap Martha Betaubun.

Rencananya, 10 mahasiswa semester 3 Unimed akan mengikuti perkuliahan di FIS UNY selama 1 (satu) semester di Semester Gasal Tahun Akademik 2015/2016. Kerjasama kedua universitas juga akan dituangkan dalam MoU Agustus mendatang. (Yuliana)

“Silaturahmi kami ke UNY ini bertujuan untuk menindaklanjuti kerjasama FIS Unimed dan UNY. Rencana transfer kredit yang digagas oleh pimpinan fakultas ini juga diminati oleh banyak mahasiswa Unimed. Selain kegiatan akademik, pertukaran budaya juga menjadi bagian dari kegiatan ini agar mahasiswa lebih mengenal nusantara dan meningkatkan wawasan ke-Indonesiaannya,”ungkap Dr. Restu M.M.

Menanggapi hal tersebut, Prof. Suwarsih Madya, Ph.D. menyatakan bahwa UNY menyambut baik kegiatan kerjasama ini. “Kini perspektif mengenai transfer kredit tidak harus dengan universitas di luar negeri, akan tetapi di dalam negeri juga bisa dilakukan,” tandas Prof. Suwarsih Madya, Ph.D.

Dr. Lisyanto, M.Si. menambahkan bahwa terdapat 3 (tiga) program studi yang bisa menjadi target kegiatan transfer kredit ini, yakni Prodi Pendidikan Sejarah, Pendidikan PKn, dan Pendidikan Geografi.

“Dari ketiga program studi, Prodi Pendidikan Geografi adalah yang paling potensial untuk transfer kredit sampai dengan 20 SKS,”terangnya.

“Dari ketiga program studi, Prodi Pendidikan Geografi adalah yang paling potensial untuk transfer kredit sampai

dengan 20 SKS,”terangnya.

ua belas mahasiswa Universitas Musamus (Unmus) telah menyelesaikan programDtransfer kredit di Universitas Negeri

Yogyakarta (UNY). Penutupan program ini ditandai dengan acara Penarikan Mahasiswa Transfer Kredit Unmus di Ruang Rapat Senat Timur, Gedung Rektorat UNY (Selasa, 30 Juni 2015). Mahasiswa transfer kredit tersebut diserahkan oleh Drs.Wardan Suyanto, Ed.D., Wakil Rektor Bidang Akademik UNY didampingi Prof. Suwarsih Madya, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan, kepada Martha Betaubun, M.Hum., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Pendidikan (FKIP) Unmus.

Terhitung dari Juli 2014, program transfer kredit ini diadakan di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), dan PJKR (Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi).

Peserta program transfer kredit Universitas Musamus-UNY di program studi PBI adalah Emerikus Kabagaimu, Spik Dion, Galang Restu Abadi, dan Cornelis Komon.

"Kami mengikuti kelas reguler dan berbaur dengan mahasiswa UNY lainnya. Dengan

senang hati mereka membantu kami ketika menemui kesulitan. "

Silaturahmi : Pimpinan Unimed bersilaturahmi dengan pimpinan UNY untuk merencanakan kemungkinan kerjasama

Pulang: Mahasiswa Transfer Kredit Unmus berfoto bersama jajaran rektorat UNY sebelum kembali ke kampung halaman

Page 13: Kuik newslatter edisi 3 fix

Urusan Internasional dan Kemitraan KUIK UNY 13

Mahasiswa PGSD akan bertemu teman baru bernama Agustina W. Edoway, Elkiza Imite, Biata Mbanggu, dan Umar Yampap. Begitupun juga PJKR, akan ada Arfid Urbanus Wurkam, Sirua Andreas, Nahum Giban dan Mohammad Guntur Fadirubun di kampus FIK.

Pada Juli-Agustus 2014, para mahasiswa ini mengikuti program matrikulasi prastudi transfer kredit yang diampu oleh dosen-dosen sesuai dengan program studi. Selanjutnya, mereka mengikuti kegiatan perkuliahan di semester ganjil dan genap tahun akademik 2014/2015.

Biata Mbanggu, mahasiswa program transfer kredit dari Jurusan PGSD menyampaikan kesannya selama mengikuti program ini. "Kami mengikuti kelas reguler dan berbaur dengan mahasiswa UNY lainnya. Dengan senang hati mereka membantu kami ketika menemui kesulitan. Perubahan iklim belajar sangat kami rasakan ketika mengikuti kegiatan perkuliahan di UNY, "pungkasnya.

Turut hadir dalam acara ini adalah Dr. Haryanto, M.Pd., Dekan FIP UNY, Prof. Dr. Zamzani, M.Pd., Dekan FBS UNY, Staf Ahli Wakil Rektor Bidang Akademik, dan Ketua Jurusan pelaksana program transfer kredit mahasiswa Unmus. (Yuliana)

Mengenal Indonesia melalui Angklung

Bermain Angklung: Mahasiswa Program Darmasiswa dan Kerjasama Negara Berkembang tampak antusias mengikuti panduan dosen dalam memainkan Angklung

umat, 11 september 2015 merupakan kelas budaya pertama bagi mahasiswa internasional Jprogram Darmasiswa dan KNB. Pada kelas

budaya tersebut, mahasiswa mengenal serta mempelajari angklung yang merupakan salah satu alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Kelas tersebut dibersamai oleh Bu Panca, salah seorang dosen dari jurusan Pendidikan Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Untuk mempermudah belajar angklung, mahasiswa membentuk grup sesuai tangga nada yang sama.

Dalam mengajar di kelas, Bu Panca dibantu oleh 3 tutor BIPA UNY yang bertugas membantu pelaksanaan kelas budaya serta menjadi fasilitator saat kelas berlangsung. Mahasiswa internasional terlihat antusias memainkan angklung tersebut. Sadera, salah seorang mahasiswa program Darmasiswa yang berasal dari Madagaskar, menuturkan "Alat musik ini bagus dan menyenangkan saat dimainkan, saya sangat menyukainya". Lagu yang mereka mainkan adalah “Rasa Sayange”, sebuah lagu tradisional yang berasal dari Maluku.

Seven, salah satu mahasiswa KNB dari Rwanda juga sempat menanyakan makna lagu yang dimainkan, terlebih karena keunikan lagu Rasa Sayange yang terdapat pantun di dalamnya.

Mahasiswa tidak hanya belajar bahasa, akan tetapi juga budaya Indonesia dengan harapan mereka dapat mengenal Indonesia dengan baik. Lagu kedua yang dimainkan yakni ‘Gundul – Gundul Pacul’, lagu tradisional yang berasal dari Jawa Tengah. Sama halnya saat berlatih lagu pertama, Bu Panca menuturkan lagu kedua lebih mudah karena nada – nada yang digunakan merupakan pengulangan, sehingga mahasiswa mengemukakan bahwa lagu kedua lebih mudah dibandingkan lagu pertama. Kelas diakhiri pukul 12.00 dengan pembacaan doa dan penyampaian kesan mahasiswa internasional di minggu pertama mereka belajar salah satu budaya dari Indonesia, Angklung. (Umi)

"Alat musik in i bagus dan menyenangkan saat dimainkan, saya sangat menyukainya". Lagu yang mereka mainkan adalah “Rasa Sayange”, sebuah lagu tradisional yang berasal dari Maluku.

Page 14: Kuik newslatter edisi 3 fix

Urusan Internasional dan KemitraanKUIK UNY14

Mahasiswa Uny Ikuti Program Sit-In Di (Dlsu-D), Filipina

Pemanfaatan plastik yang biasa digunakan masyarakat pada umumnya digantikan kertas dan tas yang dapat didaur ulang. Bahkan DLSU-D mewajibkan penggunaan kotak makanan sebagai ganti dari penggunaan plastik. Hal ini berlaku bagi warga DSLU-D yang ingin mengemas makanan di kantin kampus. Selain itu, terdapat banyak tempat sampah berukuran besar yang banyak tersebar di area kampus. Tempat sampah tersebut dibagi dalam tiga jenis. Demi memudahkan penggunaannya, terdapat penjelasan jenis sampah pada tiap tempatnya. Untuk melengkapi gaya hidup sehat, DLSU-D memfasilitasi area pejalan kaki yang nyaman dan aman. Selain itu, sejumlah fasilitas kesehatan dan olahraga seperti klinik, kolam renang, lintasan lari, dan stadion olahraga dapat diakses secara bebas bagi seluruh warga De La Salle University.

Kampus DLSUD juga memiliki komitmen yang sama dengan UNY untuk mencetak guru-guru berkualitas. Inilah yang menjadikan DLSUD destinasi program studi sit-in untuk kedua kalinya. Program tersebut memberikan kesempatan bagi mahasiswa UNY untuk terlibat langsung dalam kegiatan belajar-mengajar dalam kelas. Adapun mahasiswa UNY yang mengikuti program tersebut antara lain Rita Suryani (Pendidikan Matematika/FMIPA), Diana Prasastiawati (Pendidikan Geografi/FIS), Sayidah Alawiyah (Pendidikan Luar Biasa/FIP), Fajar Setyo Pranyoto (PJKR/FIK), Yuanda Putra (Manajemen/FE), Danang Waskito (Manajemen/FE), Nila Wulandari (Pendidikan Tata Rias/FT), Bondan Prakoso (Pendidikan Teknik Elektro), dan Zidnie Ilma (Sastra Inggris/FBS).

Program sit in dan exposure ini memberikan banyak pengalaman berharga bagi mahasiswa UNY. Yuanda, ketua kontingen mengatakan bahwa mereka tidak hanya diterima sebagai mahasiswa di kelas, namun juga sebagai kawan dan saudara. “Kami cepat akrab, dan banyak belajar mengenai etika pergaulan internasional dari teman-teman Lasallian.” kata Yuanda. Senada dengan Yuanda, Fajar (Ketua BEM FIK) mengatakan, “Saya merasakan sekali bagaimana dosen dan mahasiswa dapat bekerja sama dengan baik dan saling memahami satu sama lain sehingga suasana di kelas menjadi sangat menyenangkan dan kondusif. Saya mendapatkan banyak saudara baru di sini”.

ahun 2015 adalah tahun kedua Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyelenggarakan Tprogram sit-in dan exposure ke Filipina.

Sembilan mahasiswa dikirim sebagai delegasi untuk studi di De La Salle University Dasmarinas) selama 2 minggu, terhitung tanggal 14 hingga 24 September 2015. Universitas yang terletak di provinsi Cavite tersebut merupakan universitas terbaik ke-2 di Filipina yang mengimplementasikan konsep green campus. Pepohonan hijau nan menjulang tinggi menjadi suguhan sehari-hari yang memanjakan pandangan mata. Selain itu, area yang bersih dan bebas sampah menjadi hal yang membuat kampus Dasmarinas nyaman dan kondusif sebagai tempat belajar.

De La Salle University tersebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Sementara itu, di Filipina terdapat 18 kampus De La Salle University yang tersebar di berbagai penjuru negeri. Dengan komitmen yang erat terhadap konsep eco-green campus-nya, De La Salle Dasmarinas ini merupakan kampus terhijau dan terbersih dalam skala nasional. Kampus ini menerapkan beberapa peraturan ketat yang telah membudaya, antara lain meminimalisasi penggunaan plastik, membungkus makanan menggunakan kotak makan yang dapat dipakai kembali, menyediakan tempat sampah dalam tiga jenis, menyediakan tempat daur ulang botol minuman, hingga menerapkan kebiasaan untuk berjalan khaki.

Pemanfaatan plastik yang biasa digunakan masyarakat pada umumnya digantikan kertas dan tas yang dapat didaur ulang. Bahkan DLSU-D mewajibkan penggunaan kotak makanan sebagai ganti dari penggunaan plastik. Hal ini berlaku bagi warga DSLU-D yang ingin mengemas makanan di kantin kampus. Selain itu, terdapat banyak tempat sampah berukuran besar yang banyak tersebar di area kampus. Tempat sampah tersebut dibagi dalam tiga jenis. Demi memudahkan penggunaannya, terdapat penjelasan jenis sampah pada tiap tempatnya. Untuk melengkapi gaya hidup sehat, DLSU-D memfasilitasi area pejalan kaki yang nyaman dan aman. Selain itu, sejumlah fasilitas kesehatan dan olahraga seperti klinik, kolam renang, lintasan lari, dan stadion olahraga dapat diakses secara bebas bagi seluruh warga De La Salle University.

Pepohonan hijau nan menjulang tinggi menjadi suguhan sehari-hari yang memanjakan pandangan mata. Selain itu, area yang bersih dan bebas sampah menjadi hal yang membuat kampus Dasmarinas nyaman dan kondusif sebagai tempat belajar.

Berfoto bersama Rektor UNY: Sebelum keberangkatan, mahasiswa Sit-in di DLSU-D berfoto bersama Rektor UNY dan jajarannya

Page 15: Kuik newslatter edisi 3 fix

Urusan Internasional dan Kemitraan KUIK UNY 15

Tutor Bipa Baru Mengikuti Pelatihan Micro Teaching

Workshop Pernikahan Adat Jawa

ndonesia memang Negara yang kaya akanbudaya dan adat istiadatnya sehingga seringkaliImembuat orang-orang terpesona akan

keragamannya, termasuk perihal tata cara pernikahan. Hal ini pula lah yang menjadi salah satu faktor bagi BIPA untuk mengadakan workshop dengan tema pernikahan adat Jawa dan menjadikannya sebagai salah satu materi ilmu budaya yang harus dipelajari oleh Mahasiswa Darmasiswa dan KNB.

Acara workshop ini juga bertujuan memberikan bekal bagi mahasiswa asing yang akan belajar dengan menyaksikan secara langsung tata cara pernikahan dalam adat Jawa. Acara workshop ini dimulai dari pukul 09.00 WIB dan diisi oleh Yusi Nurcahya selaku pemateri utama dan Fitri Alfarisy sebagai moderator sekaligus pengalihbahasa.

Ibu Yusi membuka workshop pernikahan Jawa ini dengan memaparkan beberapa alasan pentingnya mahasiswa asing tahu tentang tata cara penikahan dalam adat Jawa. Beberapa langkah ritual serta upacara yang dilakukan oleh pengantin Jawa selama prosesi berlangsung yang disampaikan oleh ibu Yusi, adalah srah-srahan, kembar mayang, pasren, siraman, adol dhawet, midodareni, ijab qobul, upacara panggih, kacar-kucur, dulangan, dan seterusnya.

Selain datang untuk belajar dengan cara menyaksikan langsung, mahasiswa Darmasiswa dan KNB nantinya harus membuat laporan mengenai pernikahan dalam adat Jawa yang akan mereka saksikan dalam dua hari, yaitu Jumat dan Sabtu di kediaman ibu Suwarsih yang juga merupakan wakil rektor IV UNY di daerah Seyegan, Sleman, Yogyakarta. (Riris)

Workshop pernikahan: Yusi menerangkan perihal prosesi adat pernikahan Jawa pada mahasiswa Darmasiswa dan KNB

Beberapa langkah ritual yang dilakukan oleh pengantin Jawa adalah srah-srahan, kembar mayang, pasren, siraman, adol dhawet, midodareni, ijab qobul, upacara panggih, kacar-kucur, dulangan, dan seterusnya.

Selain itu, pada kesempatan ini Ibu Lusi berbagi ilmu kepada tutor BIPA yang baru mengenai bagaimana menjadi tutor yang baik.

Kegiatan ini pun diawali dengan pemberian materi tentang BIPA dan penguasaan kelas. Agenda dilanjutkan dengan praktik menjadi tutor. Pelatihan berlangsung sangat seru, tutor dibagi menjadi tiga kelompok dan diberikan tiga lembar kertas yang berisi tentang contoh materi tutorial bahasa Indonesia yang akan diajarkan kepada mahasiswa asing. Dengan materi tersebut, tutor diberikan kebebasan bagaimana cara mengembangkan dan berinovasi dalam menyampaikan materi tutorial di kelas. Kemudian tutor akan mempresentasikan, mempraktikkan, dan mensimulasikan hasil dari diskusi tersebut. Dari simulasi yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa materi yang sama dapat dikemas dalam beberapa kegiatan tutorial yang menarik. Selain itu, kecepatan berbicara, kejelasan bersuara, dan intonasi vokal dalam berbicara Bahasa Indonesia, merupakan hal yang sangat penting dalam mengajarkan Bahasa Indonesia kepada penutur asing.

Kegiatan pelatihan juga diakhiri dengan pemberian saran dan masukan terkait kegiatan tutorial Bahasa Indonesia di kelas. (Anggraeni & Diana)

umat (22/8/2015), Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan (KUIK) mengadakan kegiatanJpelatihan micro teaching untuk tutor BIPA baru.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan dan mengenalkan simulasi belajar mengajar tentang budaya dan bahasa Indonesia pada mahasiswa asing yang akan belajar di UNY.

Kegiatan ini dipandu oleh Lusi Nurhayati, S.Pd.,M.Appl.Ling. Dalam kegiatan ini tutor BIPA yang baru diberikan pengerahan tentang kegiatan untuk menghadapi pembelajaran bahasa dan budaya Indonesia bagi mahasiswa asing baik di tingkat dasar, menengah, maupun lanjut.

Dengan materi tersebut, tutor diberikan kebebasan bagaimana cara mengembangkan dan berinovasi dalam menyampaikan materi

tutorial di kelas.

Micro Teaching : Ibu Lusi Nurhayati memberikan materi sebelum tutor mempraktekan Micro Teaching

Page 16: Kuik newslatter edisi 3 fix

Urusan Internasional dan KemitraanKUIK UNY16

Idul Adha di Tanah Manila

Jarum jam menunjukkan pukul empat pagi. Langit masih segelap malam tak berbintang. Mentari masih belum ingin menampakkan batang hidungnya. Sebagian besar manusia masih terlelap dalam tidurnya. Namun hal tersebut tak berlaku bagi mereka yang jauh dari rumah atau bahkan jauh dari Tanah Air. Pagi itu tak seperti pagi-pagi biasanya. Pagi yang biasa dibuka dengan rasa enggan dan kantuk luar biasa namun kala itu memiliki aura berbeda. Sayup-sayup fajar yang belum menyingsing dipecah dengan derap kaki penuh semangat menuruni setiap anak tangga.

24 September merupakan hari yang spesial, khususnya bagi segenap pemeluk agama Islam. Derap kaki yang mantap diiringi dengan jantung yang berdegup kencang. Ini merupakan kali pertama menjalani hari raya jauh dari pangkuan Ibu Pertiwi. Sembilan mahasiswa UNY yang mengemban tugas studi dalam program sit-in (14-26/9) di De La Salle University Dasmarinas, Filipina, tak mampu menutupi rasa penasaran yang membuncah. Hari raya kala itu tak seperti hari raya sebelumnya. Tak ada kumandang takbir membelah angkasa.

Langit jam empat pagi hanya berhiaskan temaram lampu jalanan. Perjalanan dari kota Dasmarinas menuju Makati demi menjalankan ibadah hari raya ditemani warga lokal yang masih berjibaku mengais rejeki. Alih-alih kumandang takbir, suara klakson yang saling bersahutanlah yang memecah keheningan angkasa. Makati adalah area metropolis di kawasan Metro Manila yang menjadi pusatnya bisnis di Negeri Lumbung Padi. Di sana banyak terdapat kantor kedutaan dari berbagai negara di dunia, termasuk Republik Indonesia.

Hutan beton menghiasi Makati dan segenap kawasan Metro Manila. Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) pun hampir luput dari pandangan karena letaknya yang berhimpitan dengan gedung perkantoran di sekitarnya. Namun, tentu saja ada hal istimewa yang membuat gedung KBRI berbeda, yakni lambang Garuda Pancasila yang tampil dengan kokohnya di badan gedung. Perlahan langit berubah menjadi kebiruan pertanda sinar surya perlahan muncul dari ufuk timur. Satu jam perjalanan yang tidak terasa lama karena jalanan masih terhitung lengang.

Seiring dengan semakin ramainya KBRI dengan kedatangan umat Muslim dari berbagai negara, hati kian berdegup kencang. Ternyata tidak hanya warga negara Indonesia saja yang turut merayakan Idul Adha di KBRI Manila. Banyak pula dari mereka yang merupakan warga negara lain, seperti India, Arab, Pakistan, bahkan warga Filipina sendiri. Filipina adalah negara yang mayoritas warganya memeluk agama Katolik. Sedangkan muslim Filipina mayoritas berdiam di pulau Mindanao yang terletak di Filipina bagian selatan.

Kesempatan yang begitu terasa hangat tatkala bertemu dengan berbagai warga negara lain dalam sebuah hari besar. Tak hanya itu, kesempatan berbincang dengan Duta Besar Indonesia untuk Filipina, Johny Lumintang, di saf shalat selepas shalat Idul Adha menambah hangatnya suasana. Sosoknya yang bersahaja dan murah senyum membuat kesempatan bertemu terasa sangat kekeluargaan. Adapun beliau berpesan kepada kami untuk tetap belajar dan berkarya selagi muda.

Danang Waskito, salah satu mahasiswa peserta sit-in, memiliki kesan tersendiri dengan pengalaman menjalani Idul Adha bukan di Indonesia. “Terenyuh rasanya lebaran di negeri orang. Negeri dimana suara azan sangat jarang bahkan tidak ada sama sekali.” Hal yang sama turut pula dirasakan rekannya, Nila Wulandari, “Rasanya lebaran di luar negeri lebih menyedihkan. Tidak ada adzan dan takbir. Tapi kemudian nikmatnya terasa saat bertemu warga Indonesia di KBRI sehingga sedihnya terlupakan.”

Lega dirasa dalam hati tatkala kumandang takbir dapat didengar di sebuah tempat yang jarang dapat menemuinya. Meski tak dapat berkumpul bersama keluarga di Tanah Air, namun keluarga sesama muslim yang berdiam di sekitar Manila dapat menghiasi Idul Adha kala itu. Perbincangan dengan sesama warga Indonesia yang menjalani hari raya Idul Adha di KBRI Manila membuat mereka seperti saudara yang lama tidak bersua.

Usai merayakan secara sederhana bersama umat muslim lainnya, rombongan pun harus kembali ke Dasmarinas. Perjalanan pulang dari KBRI ditemani suara musik dalam perut dan kendaraan yang mulai merayap di jalanan Makati. (Zidnie/Diana)

“Terenyuh rasanya lebaran di negeri orang. Negeri dimana suara

azan sangat jarang bahkan tidak ada sama sekali.”

Idul Adha di Filipina : Mahasiswa UNY yang mengikuti Sit-in di DLSU-D menjalani Idul Adha di KBRI di Manila, Filipina

UNY Student Corner

Page 17: Kuik newslatter edisi 3 fix

Urusan Internasional dan Kemitraan KUIK UNY 17

ernikahan adalah suatu rangkaian upacra yang dilakukan sepasang kekasih untuk meghalalkan semua perbuatan yang berhubungan dengan kehidupan suami, istri, guna membentuk suatu keluargaPdan meneruskan garis keturunan.

Upacara pernikahan dalam adat jawa memiliki banyak keunikan dan keindahan. Tiap tahapannya mengandung banyak makna dan pesan-pesan kebaikan. Prosesi pernikahan dengan menggunakan adat jawa adalah sebagai berikut:

Sebelum pernikahan:Ÿ Lamaran: pihak keluarga pria datang ke keluarga wanita untuk melakukan lamaranŸ Seserahan: dalam cara ini pihak keluarga pria memberikan barang-barang (hadiah) kepada pihak keluarga wanita sebagai tanda pengikutŸ Pingitan: menjelang pernikahan calon pengantin wanita dipingit selama 3-5 hariŸ Pemasangan tarub dan janur kuning: tarub digunakan sebagai tanda resmi bahwa ada perayaan yang sedang berlangsungŸ Siraman: sehari sebelum pernikahan, kedua calon pengantin melalukan siraman atau dimandikan untuk membersihkan dari lahir dan batin, air untuk siraman berasal dari tujuh sumur atau mata air yang dicampur dengan berbagai bunga-bungaan. Ÿ Ngerik: setelah acara siraman, calon pengantin wanita dibawa ke kamar untuk melaukan upacar ngerik.Ÿ Dodol dawet: upacara yang mengandung harapan agar pesta pernikahan yang digelar nantinya ramai dikunjungi tamu.Ÿ Midodareni: upacara ini dilakukan pada malam hari sebelum ijab. Pada malam itu pengantin wanita agar terlihat cantik seperti bidadari.

Saat pernikahan:

Ÿ Upacara pernikahan: kedua calon pengantin melakukan ijab sesuai dengan agama yang dianut keduanya. Setelah acara ini selesai keduanya sudah sah sebagai suami istri.Ÿ Temu pengantin: setelah menikah dilanjutkan dengan upacara panggih atau temu.Ÿ Lempar sirih: kedua pengantin berdiri berhadapan dengan jarak sekitar lima langkah lalu keduanya slaing melemparkan gulungan daun sirih.Ÿ Injak telur: pengantin pria menginjak telur ayam mentah dengan kaki kanan. Setelah itu pengantin wanita membersihkan kaki suaminya dengan air bercampur bunga-bungaan.

Prosisi pernikahan adat jawa mempunyai bentuk keunikan, sangat berbeda dengan tempat-tempat lain. Suasana pernikahan itu sangat semarak dan tetamu yang datang juga ramah, hormat menghormati satu sama lain.

Pada Jumat 18 September 2015, Mahasiswa Darmasiswa dan Kemitraan Negara Berkembang diajak untuk menyaksikan prosesi pernikahan adat Jawa. Bagaimana kesan mereka?

“Pernikahan adalah suatu rangkaian upacra yang dilakukan sepasang kekasih untuk

meghalalkan semua perbuatan yang berhubungan dengan kehidupan suami, istri,

guna membentuk suatu keluarga dan meneruskan garis keturunan.”

(Salahuding Seni, Thailand)

International Student Corner

Pernikahan Adat Jawa

Page 18: Kuik newslatter edisi 3 fix

Urusan Internasional dan KemitraanKUIK UNY18

ernikahan adalah hubungan kasih wanitadengan pria. Setelah melalui proses dan Ppertimbangan biasanya dimantapkan dalam

sebuah tali perkawinan. Hubungan dan hidup bersama secara resmi selaku suami istri dari hokum, agama, dan adat.

Libur yang lalu saya sudah melihat tata upacara yang sangat menarik bagi saya itu adalah upacara perkawinan tradisional Jawa. Upacara ini dilaksanakan lebih kurang dari dua hari karena banyak prosesinya seperti:

Sehari sebelum upacara pernikahan, rumah orang tua mempelai wanita dipasangi tarub dan bleketepe dipintu masuk kiri dan kanan dipasang pohon pisang yang sedang berbuah dari berbagai macam dedaunan segar, lagi ada buah kelapa kecil berwarna kuning terus digantungkan anyaman daun kelapa dan bila saya masuk kedalamnya saya lihat diatas mejanya terdiri dari tumpeng, berbagai macam buah-buahan termasuk pisang, kelapa, jambu, dan lain-lain dan proses lagi yaitu upacara siraman atau amndi. Kedua calon penganten disesuaikan dengan cara mandi lagi proses muloni yaitu menuangkan air untuk wudhu. Kemudian memecahkan kendi di batu, setelah itu proses menggunting rambut wanita dan pria dan pada malam hari ada lagi prosesi midodareni dan lain lain.

Hari yang kedua adalah hari yang paling penting untuk melegalisasi sebuah perkawinan yaitu prosesi pelaksanaan ijab Kabul. Upacara ini mulai dari membaca sedikit dari ayat-ayat alquran kemudian ijab Kabul sambil berdoa setelahnya adalah upacara balang suruh, kedua penganten bertemu dan berhadapan langsung pada jarak sekitar dua atau tiga meter. Keduanya berhenti dan dengan sigap saling melempar ikatan daun sirih kemudian dilaksankana proses Ritual Wiji Dadi, proses ini pengantin pria dan wanita berdiri berhadapan tempat. Telapak kaki kanan mempelai pria dibasuh oleh mempelai putrid dengan sikap jongkok setelah itu prosesi ritual kacar kucur proses ini suami memberikan seluruh penghasilannya kepada istri, seperti beras, kacang, ajgung, dan langsung proses lagi yaitu Ritual Dhahar Klimah adalah proses yang pengantin pria atau putrid makan bersama, saling menyuapi, lagi proses yaitu prosesi upacara sungkeman, upacara ini adalah upacara bentuk penghormatan tulus kepada orang tua kemudian lagi proses udik-udik proses ini adalah proses melemparkan uang kepada tamu disini, setelah itu tamu semua berbaris unbtuk ucapan selamat yang merupakan bentuk salam kepada sepasang penganten.

Setelah selesai upacara adalah waktu untuk pesta makan siang. Semua orang itu rasa senang gembira di hari ini.

Dengan upacara ini saya dapat banyak pengalaman dan dapat tahu informasi tentang tradisi upacara pernikahan di jawa ini.

Saya ingin mohon ucap terimakasih.

“Dengan upacara ini saya dapat banyak pengalaman dan dapat tahu informasi

tentang tradisi upacara pernikahan di jawa ini.”

(Nussree Areeyoo, Thailand)

Mahasiswa Darmasiswa, Kemitraan Negara Berkembang, dan para tutor berfoto bersama pengantin sebelum meninggalkan acara prosesi pernikahan.

Page 19: Kuik newslatter edisi 3 fix

Urusan Internasional dan Kemitraan KUIK UNY 19

Informasi Penting

UNIMAS: "Student Exchange Program for February Intake 2016"

University Malaysia Sarawak (UNIMAS) membuka pendaftaran "Student Exchange Program for February Intake 2016". Batas waktu pendaftaran pada tanggal 30 November 2015. Mahasiswa UNY yang berminat bisa mendapatkan informasi lebih lanjut di http://www.iad.unimas.my/index.php/student-mobility-programme/incoming.

Aichi University of Education:"Student Exchange Program 2016"

Aichi University of Education (AUE) membuka pendaftaran untuk "Student Exchange Program 2016". Mahasiswa UNY yang berminat bisa menyerahkan aplikasi mulai tanggal 2 November-20 November. Untuk informasi lebih lanjut silakan mengirimkan surel pada [email protected] .

The 8th Global Culture Festival

Global Culture Festival (GCF) dikembangkan sebagai kegiatan untuk mendukung internalisasi program UNY dalam mengimplementasikan kerjasama dan mempererat hubungan dengan mitra, khususnya mitra luar negeri. Peserta adalah para mahasiswa asing yang tengah menjalani studi bahasa dan budaya Indonesia di UNY. Mereka merupakan mahasiswa program Darmasiswa, Kemitraan Negara Berkembang (KNB) Republik Indonesia, mahasiswa tranfer kredit dari Yunnan University of Nationality dan Guangdong University of Foreign Studies (GDUFS) Tiongkok, serta mahasiswa Swadana yang menempuh pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta.

Waktu dan Tempat PenyelenggaraanAcara ini akan diselenggarakan di Auditorium dan GOR UNY

GCF Hari PertamaHari/Tanggal : Selasa, 10 November 2015Waktu : 18.30 - 22.15 WIBTempat : Auditorium UNY

GCF Hari KeduaHari/Tanggal : Kamis, 12 November 2015Waktu : 09.00-14.00 WIBTempat : GOR FIK UNY

Page 20: Kuik newslatter edisi 3 fix

Urusan Internasional dan KemitraanKUIK UNY20

English Camp 2015Desa Wisata Pulesari, 4 - 6 September

Galeri Foto