kul_01 dan 02.ppt

67
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PROSES © Heriyanto, 2007-2013

Upload: feby-lailani

Post on 08-Dec-2015

81 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

aa

TRANSCRIPT

Page 1: Kul_01 dan 02.ppt

KONSEP DASARPENGENDALIAN PROSES

© Heriyanto, 2007-2013

Page 2: Kul_01 dan 02.ppt

PERANAN

© Heriyanto, 2007

Page 3: Kul_01 dan 02.ppt

© Heriyanto, 2007

SASARAN

• Menyebutkan tiga sasaran utama pengendalian proses dalam pabrik kimia

• Menjelaskan peranan pengendalian proses dalam pabrik kimia.

1

Page 4: Kul_01 dan 02.ppt

Keamanan (safety)

Menjaga batas amn:• Keamanan operasi proses

• Perlindungan peralatan,

• Perlindungan lingkungan.

Mina Al-Ahmedhi Refinery, KPCL, Kuwait, Juni 2000

Ammonium Nitrate Explosion (Toulouse – France)

21 September 2001

PERANAN PENGENDALIAN DALAM PABRIK KIMIA

© Heriyanto, 2007

1

Page 5: Kul_01 dan 02.ppt

Operasi (operability)Mempertahankan kondisi tetap mantap dalam batas operasional (operational constraint) sehingga

• Operasi berjalan mantap (steady-state)• Laju produksi sesuai rancangan

• Kualitas produk sesuai spesifikasi (memperkecil keragaman)

Keu

ntun

gan

Waktu

Batas spefisikasi

Rata-rata produk

Keu

ntun

gan

Waktu

Batas spefisikasi

Rata-rata produk

PERANAN PENGENDALIAN DALAM PABRIK KIMIA

© Heriyanto, 2007Tanpa Pengendalian Dengan Pengendalian

1

Page 6: Kul_01 dan 02.ppt

Keuntungan Ekonomi• Beroperasi pada biaya produksi (utilitas) minimum • Hasil utama (yield) maksimum

PERANAN PENGENDALIAN DALAM PABRIK KIMIA

© Heriyanto, 2007

1

Page 7: Kul_01 dan 02.ppt

SISTEM PROSES

© Heriyanto, 2007

Page 8: Kul_01 dan 02.ppt

© Heriyanto, 2007

SASARAN

• Mendefinisikan jenis-jenis variabel dalam sistem proses

• Menentukan jenis-jenis variabel dalam sistem pengendalian proses.

• Menggambarkan diagram blok sistem proses lengkap dengan variabelnya.

1

Page 9: Kul_01 dan 02.ppt

SISTEM PROSES

Sistem Proses: – Reaktor tangki

Keadaan yang diinginkan:– Suhu 130 ± 5 oC– Level 50 ± 10 %– Tekanan 4 ± 0,5 bar

Permasalahan– Suhu, level dan tekanan

berfluktuasi melebihi batas.

© Heriyanto, 2007

1

Page 10: Kul_01 dan 02.ppt

SISTEM PROSES

Tujuan PengendalianMempertahankan suhu, level, dan tekanan dalam batas yang ditetapkan.

Identifikasi variabel:• Variabel apa yang akan

dijaga nilainya?(Jawaban pertanyaan ini menjadi variabel proses)

Variabel proses:– Suhu– Level– Tekanan

© Heriyanto, 2007

1

Page 11: Kul_01 dan 02.ppt

SISTEM PROSES

Identifikasi variabel:

• Apa yang berpengaruh pada variabel proses?– Laju umpan– Laju gas nitrogen– Laju produk– Laju steam– Suhu umpan– Suhu gas nitrogen– Suhu steam

© Heriyanto, 2007

1

Page 12: Kul_01 dan 02.ppt

SISTEM PROSES

Identifikasi variabel:

• Apa yang dapat dipakai mengendalikan?

(Jawaban pertanyaan ini menjadi manipulated variable)

Pertimbangan– Sangat berpengaruh.

– Berpengaruh cepat.

– Berpengaruh positif.

– Mudah diterapkan.

© Heriyanto, 2007

1

Page 13: Kul_01 dan 02.ppt

SISTEM PROSES

Identifikasi variabel:

• Manipulated variable

– Laju steam (untuk suhu).– Laju umpan atau produk

(untuk level).– Laju gas nitrogen (untuk

tekanan).

© Heriyanto, 2007

1

Page 14: Kul_01 dan 02.ppt

SISTEM PROSES

Identifikasi variabel:

• Apa yang menjadi gangguan?

– Semua variabel yang berpengaruh pada variabel proses selain manipulated variable.

© Heriyanto, 2007

1

Page 15: Kul_01 dan 02.ppt

SISTEM PROSES

DIAGRAM BLOK

REAKTOR

TANGKI

Gangguan

MV PV

MV = Manipulated Variable

PV = Process Variable

© Heriyanto, 2007

1

Page 16: Kul_01 dan 02.ppt

SISTEM PROSES

Sistem Proses

Manipulated Variable

Gangguan Terukur

Gangguan Tak Terukur

Process Variable

(State Variable) Variabel Terukur

Controlled Var.

Uncontrolled Var.

Variabel Tak Terukur

Page 17: Kul_01 dan 02.ppt

SISTEM PROSESTERMINOLOGIVariabel Keadaan (State Variable)

Sifat fisika/kimia atau besaran yang menyatakan keadaan dinamik sistem.

Variabel Proses (Process Variable)• Definisi Umum:

Sifat fisika/kimia, besaran atau keadaan yang bersifat dinamik baik masukan maupun keluaran sistem.

• Definisi Khusus (di kalangan praktisi industri):Variabel yang menunjukkan keadaan proses. Atau dengan kata lain variabel proses adalah variabel keadaan. Definisi ini yang selanjutnya dipakai terus.

© Heriyanto, 2007

1

Page 18: Kul_01 dan 02.ppt

SISTEM PROSESTERMINOLOGI (lanjutan)Variabel Terkendali (Controlled Variable)

Variabel proses (keluaran sistem) yang dikendalikan.

Variabel Tak Dikendalikan (Uncontrolled Variable)

Variabel proses (keluaran sistem) yang tidak dikendalikan.

Variabel Terukur (Measured Variable)Variabel proses (keluaran sistem) yang diukur.

Variabel Tak Diukur (Unmeasured Variable)Variabel proses (keluaran sistem) yang tidak atau tidak dapat diukur.

© Heriyanto, 2007

1

Page 19: Kul_01 dan 02.ppt

SISTEM PROSESTERMINOLOGI (lanjutan)Variabel Pengendali (Manipulated Variable)

Besaran yang digunakan untuk mengendalikan keadaan proses. Atau besaran yang dipakai untuk membawa variabel proses ke nilai yang diinginkan.

Variabel Gangguan

Besaran yang menyebabkan penyimpangan keadaan proses. Atau besaran yang mempengaruhi keadaan proses tetapi tidak dipakai untuk mengendalikan.

BebanBesaran yang membebani sistem. Perubahan beban merupakan gangguan proses.

© Heriyanto, 2007

1

Page 20: Kul_01 dan 02.ppt

SISTEM PENGENDALIAN

© Heriyanto, 2007

Page 21: Kul_01 dan 02.ppt

© Heriyanto, 2007

SASARAN

• Menyebutkan variabel dalam sistem pengendalian.• Menjelaskan prinsip pengendalian.• Menjelaskan sifat-sifat pengendalian umpan balik.• Menyebutkan empat langkah pengendalian• Menggambarkan diagram blok pengendalian umpan

balik.• Menjelaskan kebaikan dan keburukan pengendalian

umpan balik.

2

Page 22: Kul_01 dan 02.ppt

PENGENDALIAN PROSES

• Suhu sangat penting dalam proses ini.

• Tekanan dan level kurang penting, sehingga tidak dikendalikan

PENGENDALIAN SUHU

(Pengendalian Umpan Balik)

© Heriyanto, 2007

2

Page 23: Kul_01 dan 02.ppt

PENGENDALIAN PROSES

Controlled Variable– Suhu.

Uncontrolled Variable– Tekanan– Level

Manipulated Variable– Laju steam

© Heriyanto, 2007

PENGENDALIAN SUHU

(Pengendalian Umpan Balik)

2

Page 24: Kul_01 dan 02.ppt

PENGENDALIAN PROSES

Disturbance Variable

Semua variabel yang mengganggu suhu.

TT - Temperature Transmitter

TC - Temperature Controller

TV - Temperature Control Valve

© Heriyanto, 2007

PENGENDALIAN SUHU

(Pengendalian Umpan Balik)

2

Page 25: Kul_01 dan 02.ppt

PENGENDALIAN PROSES

MEKANISME1. Mengukur suhu.

2. Membandingkan suhu terukur dengan suhu yang diinginkan (setpoint).

3. Mengevaluasi berdasar perbedaan keduanya (error).

4. Mengoreksi suhu dengan mengatur laju steam.

© Heriyanto, 2007

2

Page 26: Kul_01 dan 02.ppt

PENGENDALIAN PROSES

MEKANISME PENGENDALIAN

Pengendali

2

Page 27: Kul_01 dan 02.ppt

PENGENDALIAN PROSES

SIFAT PENGENDALIAN UMPAN BALIK

(1)Koreksi baru dapat dilakukan jika gangguan sudah berpengaruh pada variabel proses.

(2) Ciri utama: adanya umpan balik negatif .

Jika PV berubah, terdapat umpan balik yang melakukan tindakan untuk memperkecil perubahan.

2

Page 28: Kul_01 dan 02.ppt

PENGENDALIAN PROSESDIAGRAM BLOKPENGENDALIAN UMPAN BALIK

Reaktor Tangki

Katup Kendali

Pengendali Suhu

Transmiter Suhu

+-

Gangguan

SetpointPVMV

Sinyal pengukuran

u

y

er

e - Error MV – Laju steam

u – Sinyal kendali PV – Suhu dalam reaktor

© Heriyanto, 2007

2

Page 29: Kul_01 dan 02.ppt

PENGENDALIAN PROSES

DIAGRAM BLOK PENGENDALIAN

© Heriyanto, 2007

Unit pengukuran dan unit kendali akhir sudah termasuk dalam unit pengendali.m - variabel pengendali (MV)

w - variabel gangguan

c - variabel proses (PV)

2

Page 30: Kul_01 dan 02.ppt

PENGENDALIAN PROSES

DIAGRAM BLOK PENGENDALIAN

© Heriyanto, 2007

Unit pengukuran dan unit kendali akhir sudah termasuk dalam sistem proses.u – sinyal kendali (% MV)

y – sinyal pengukuran (% atau satuan PV)

2

Page 31: Kul_01 dan 02.ppt

PENGENDALIAN PROSES

KEBAIKAN PENGENDALIAN UMPAN BALIK

© Heriyanto, 2007

• Dapat mengantisipasi gangguan, baik yang terukur maupun tidak terukur.

• Tidak perlu mengetahui perilaku sistem proses secara tepat.

• Bersifat tegar (robust) yaitu tahan terhadap perubahan perilaku sistem proses.

2

Page 32: Kul_01 dan 02.ppt

PENGENDALIAN PROSES

© Heriyanto, 2007

• Tindakan koreksi nilai PV baru terjadi setelah gangguan berpengaruh pada sistem proses, artinya nilai PV sudah terlanjur berubah.

• Dapat menyebabkan ketidakstabilan sistem.

• Pada gangguan yang terus menerus, proses bisa tidak mencapai kondisi mantap

KEBURUKAN PENGENDALIAN UMPAN BALIK

2

Page 33: Kul_01 dan 02.ppt

PENGENDALIAN PROSES

TERMINOLOGISetpoint atau Nilai Acuan

Besaran yang digunakan sebagai acuan variabel proses terkendali. Atau nilai variabel proses terkendali yang diinginkan.

Error• Definisi Baku

Selisih antara nilai pengukuran dan setpoint.

• Definisi dalam Pengendalian

Selisih antara setpoint dan nilai pengukuran.

© Heriyanto, 2007

2

Page 34: Kul_01 dan 02.ppt

PENGENDALIAN PROSES

TERMINOLOGI (lanjutan)Sinyal Kendali

(Control Signal atau Controller Output)

Sinyal standar (4-20 mA atau 0,2-1 bar) yang dikeluarkan pengendali..

Sinyal Pengukuran

(Measured Signal atau Measured Value)

Sinyal standar (4-20 mA atau 0,2-1 bar) yang dikirimkan oleh transmitter. Measured value merepresentasikan nilai variabel proses terkendali.

© Heriyanto, 2007

2

Page 35: Kul_01 dan 02.ppt

SIMBOL INSTRUMEN

© Heriyanto, 2007

Page 36: Kul_01 dan 02.ppt

© Heriyanto, 2007

SASARAN

Membaca diagram instrumentasi sistem pengendalian.

3

Page 37: Kul_01 dan 02.ppt

SIMBOL INSTRUMEN

ANSI/ISA S5.1-84 Rev. 1992

LOKASI INSTRUMEN

DISKRET

TAMPILAN

(DCS)

PLC Interlok

Terpasang pada alat

Terpasang

pada panel

Tersembunyi

© Heriyanto, 2007

3

Page 38: Kul_01 dan 02.ppt

SIMBOL INSTRUMEN

ANSI/ISA S5.1-84 Rev. 1992

© Heriyanto, 2007

3

Page 39: Kul_01 dan 02.ppt

SIMBOL INSTRUMEN

© Heriyanto, 2007

3

Page 40: Kul_01 dan 02.ppt

SIMBOL INSTRUMEN

© Heriyanto, 2007

FLOW CONTROLLengkap Disederhanakan

3

Page 41: Kul_01 dan 02.ppt

SIMBOL INSTRUMEN

© Heriyanto, 2007

TEMPERATURE CONTROLLengkap Disederhanakan

TW - Thermowell

3

Page 42: Kul_01 dan 02.ppt

AKSI ELEMEN SISTEM PENGENDALIAN

© Heriyanto, 2007

Page 43: Kul_01 dan 02.ppt

© Heriyanto, 2007

SASARAN

(1)Membedakan dua jenis aksi sistem proses.

(2)Membedakan aksi control valve jenis fail-closed dan fail-open.

(3)Menjelaskan aksi pengendali yang diperlukan dalam kaitan dengan aksi control valve yang dipakai.

(5) Menentukan aksi control valve dan pengendali sesuai kebutuhan proses.

3

Page 44: Kul_01 dan 02.ppt

AKSI SISTEM PROSES

Masukan Keluaran (direct acting)SISTEMPROSES

Masukan SISTEMPROSES

Keluaran (reverse acting)

© Heriyanto, 2007

3

Page 45: Kul_01 dan 02.ppt

AKSI SISTEM PROSESV

aria

bel p

rose

s

Sinyal kendali(bukaan valve)

100%0%

100%

0%

Var

iabe

l pro

ses

Sinyal kendali(bukaan valve)

100%0%

100%

0%

Direct Acting Reverse Acting

© Heriyanto, 2007

3

Page 46: Kul_01 dan 02.ppt

AKSI SISTEM PROSES

Direct Acting

© Heriyanto, 2007

3

Page 47: Kul_01 dan 02.ppt

AKSI SISTEM PROSES

© Heriyanto, 2007

Reverse Acting

3

Page 48: Kul_01 dan 02.ppt

AKSI CONTROL VALVE

© Heriyanto, 2007

3

Page 49: Kul_01 dan 02.ppt

AKSI CONTROL VALVE

© Heriyanto, 2007

3

Page 50: Kul_01 dan 02.ppt

AKSI CONTROL VALVE

© Heriyanto, 2007

Posisi Aman Saat Kegagalan Daya (Fail-Safe)

• Posisi katup (terbuka atau tertutup) saat terjadi kegagalan daya tergantung pada kebutuhan dan keamanan proses.

• AC (Air-to-Close) atau FO (Fail-Open)

Jika pasokan energi terputus valve membuka, dan jika mendapat energi valve menutup.

• AO (Air-to-Open) atau FC (Fail-Closed)

Jika pasokan energi terputus valve menutup, dan jika mendapat energi valve membuka.

3

Page 51: Kul_01 dan 02.ppt

© Heriyanto, 2007

3 AKSI CONTROL VALVE

Page 52: Kul_01 dan 02.ppt

© Heriyanto, 2007

3 AKSI CONTROL VALVE

Page 53: Kul_01 dan 02.ppt

(Fail-Open) (Fail-Closed)© Heriyanto, 2007

3 AKSI CONTROL VALVE

Page 54: Kul_01 dan 02.ppt

(Fail-Open) (Fail-Closed)© Heriyanto, 2007

3 AKSI CONTROL VALVE

Page 55: Kul_01 dan 02.ppt

ALGORITMAKENDALI

DAC

0-100 %Error

Process Variable (PV)0-100 %

Setpoint (SP)

UNIT PENGENDALI(Direct Acting)

-

+

Manipulated Variable (MV)0-100 % FO

(AC)

Sinyal kendali20-4 mA

ADC

AKSI PENGENDALI

Perhatikan© Heriyanto, 2007

Perhatikan

3

Page 56: Kul_01 dan 02.ppt

AKSI PENGENDALI

© Heriyanto, 2007

ALGORITMAKENDALI

DAC

100-0 %Error

Process Variable (PV)0-100 %

Setpoint(SP)

UNIT PENGENDALI(Reverse Acting)

+

-

Mipulated Variable (MV)100-0 % FC

(AO)

Sinyal kendali20-4 mA

ADC

Perhatikan

Perhatikan

3

Page 57: Kul_01 dan 02.ppt

DIAGRAM INSTRUMENTASI

© Heriyanto, 2007

Contoh

Aksi• Sistem proses: Direct• Control Valve: FC

FCR

3

Page 58: Kul_01 dan 02.ppt

KRITERIA DAN TUJUAN PENGENDALIAN PROSES

Page 59: Kul_01 dan 02.ppt

(1)Menyebutkan tujuan pengendalian proses

(2)Menetapkan kriteria kualitas pengendalian

SASARAN3

Page 60: Kul_01 dan 02.ppt

RESPONS SISTEM PENGENDALIAN

• Jika terjadi perubahan setpoint, idealnya nilai variabel proses tepat mengikuti nilai setpoint baru.

• Jika terjadi perubahan beban, idealnya nilai variabel proses tetap pada nilai setpoint.

3

Page 61: Kul_01 dan 02.ppt

RESPONS SISTEM PENGENDALIAN

Perubahan setpoint

3

Page 62: Kul_01 dan 02.ppt

KRITERIA KUALITAS PENGENDALIAN• Redaman Seperempat Amplitudo

(quarter amplitude decay ratio) Amplitudo berikutnya memiliki nilai seperempat dari amplitudo sebelumnya (decay ratio 0,25).

RESPONS SISTEM PENGENDALIAN3

Page 63: Kul_01 dan 02.ppt

Redaman Kritik Dipakai jika overshoot di atas setpoint tidak diperkenankan. Redaman kritik merupakan batas osilasi teredam. Tanggapan pada redaman kritik adalah tanpa overshoot.

RESPONS SISTEM PENGENDALIAN3

Page 64: Kul_01 dan 02.ppt

• Nilai Minimum dari Integral Error Absolut (IAE)Menunjukkan luas total error. Kriteria IAE disukai di kalangan praktisi industri karena kemudahan dalam mengukur.

RESPONS SISTEM PENGENDALIAN3

Page 65: Kul_01 dan 02.ppt

TUJUAN PENGENDALIAN• Ditetapkan berdasar respons sistem pengendalian

terhadap perubahan setpoint atau beban.Tujuan Ideal• Mempertahankan nilai variabel proses agar “sama”

dengan setpoint. Tujuan Praktis (nyata)• Mempertahankan nilai variabel proses di sekitar setpoint

dalam batas toleransi yang ditetapkan.Tujuan Global• Memperoleh kualitas produk akhir sebaik mungkin,

meskipun satu atau beberapa PV dikorbankan (tidak sesuai dengan yang ditetapkan)

RESPONS SISTEM PENGENDALIAN3

Page 66: Kul_01 dan 02.ppt

Setelah terjadi perubahan Setpoint atau gangguan, PV diharapkan kembali ke sepoint secara:- cepat (minimum settling time)- tepat (minimum residual error atau offset)- stabil (minimum overshoot atau minimum oscillation)

Perubahan Beban

RESPONS SISTEM PENGENDALIAN3

Page 67: Kul_01 dan 02.ppt

Perubahan Setpoint

RESPONS SISTEM PENGENDALIAN3