kuliah ethno 1 2013
DESCRIPTION
EtnomedisinTRANSCRIPT
Powerpoint Templates Page 1 Powerpoint Templates
Etnomedisin Triana Hertiani
Powerpoint Templates Page 2
Reference:
1. Simon Mills & Kerry Bone, 2000, Principles and Practice of Phytotherapy: Modern Herbal Medicine, Churchill Livingstone, Edinburgh
2. Iqbal Ahmad, Farrukh Aqil, and Mohammad Owais (Eds.), 2006, Modern Phytomedicine: Turning Medicinal Plants into Drugs, WILEY-VCH Verlag GmbH & Co. KGaA,Weinheim
3. Heinrich et al., 2012, Fundamentals of pharmacognosy and phytotherapy, 2nd ed. Elsevier Ltd.
4. Jurnal terkait
Powerpoint Templates Page 3
Powerpoint Templates Page 4
Perkembangan etnomedicine
ke dalam pengobatan saat ini
Pengobatan alternatif/komplementer
Traditional Konvensional
Powerpoint Templates Page 5
Pengobatan tradisional di dunia
1. Asia: 1. Traditional Chinese Medicine 2. Ayurveda, Unani 3. Middle east (Islam) 4. Jamu
2. Eropa: homeopathy, naturalist, aromatherapy
3. Amerika: herbalis 4. Afrika
Powerpoint Templates Page 6
Perkembangan obat konvensional
dari etnomedisin
• Kuinin
• Vincristin dan vinblastin
• Foxglove (digoxin)
• Kurare
Powerpoint Templates Page 7
• Kurare berasal dari bahasa Indian: racun – Merupakan campuran beberapa
bahan yang digodok sampai membentuk pasta
• Prinsip kerja: – paralisis otot (muscle relaxant)
Kurare: dari racun ke obat
Chondrodendron tomentosum Strychnos toxifera
Powerpoint Templates Page 8
Sejarah Kurare • Dipergunakan suku Indian
Amerika Selatan sebagai
komponen utama racun
panah
• Sebagai pengobatan: oedem,
diuretik dll
• Pertama dibawa oleh ilmuwan
Perancis (abad 17)
• Abad 19 mulai diujikan
sebagai relaksan otot pada
hewan (belum berhasil)
• Th 1940an diisolasi senyawa
aktif: alkaloid (+)-turbocurarine
• Kemudian diketahui aksinya
sebagai antagonis kompetitif
asetilkolin pada reseptor
nikotinik
Powerpoint Templates Page 9
Perkembangan pengobatan tradisional: Mitos vs Fakta
Mitos: Obat tradisional tidak didukung oleh bukti/bukan merupakan hasil observasi
Fakta: Adanya observasi yang mendalam
dalam melakukan pengobatan, contoh:
Ayurveda: Charaka samhita: adverse reaction book
TCM: sebelum adanya analisis laboratorium, pemilihan bahan baku didasarkan sifat2 bahan
Powerpoint Templates Page 10
Powerpoint Templates Page 11
Perkembangan pengobatan tradisional
Mitos: Pengobatan tradisional merupakan
milder version of modern drug
Fakta: Pengobatan tradisional tidak hanya
memberikan efek jangka panjang
Powerpoint Templates Page 12
Perkembangan pengobatan tradisional
Mitos: Pengobatan tradisional lebih aman
Fakta: ?????
Powerpoint Templates Page 13
Powerpoint Templates Page 14
Perkembangan pengobatan tradisional
Fakta: Adanya sinergi dalam pengobatan: “the
whole is greater than the sum of individual parts”
•Asam askorbat (Vit C) dalam ekstrak citrus memiliki bioavailabilitas
yang lebih baik
•Procyanidin dalam H. perforatum meningkatkan efek antidepresi dari
hypericin dan pseudohypericin
•Sennoside A dan Sennoside C (daun senna) memiliki aktivitas
laxative yang sama, campuran keduanya dalam ekstrak (7:3)
memberikan efek 2x
•Efek antibakteri dari sereh: neral dan geranial, myrcene tidak berefek
antibakteri tapi dapat meningkatkan aktivitas antibakteri
•Saponin dalam P. methysticum dapat meningkatkan bioavailabilitas
kava lacton
Powerpoint Templates Page 15
Side effect eliminating
substances
1. Liquorice (Glycyrrhiza glabra)
Keberadaan dalam darah:
Glycyrrhizin dalam extract liquorice < tunggal
2. Willow bark (Salix sp.)
Powerpoint Templates Page 16
Prinsip dalam efek polivalen herbal:
1. Beberapa senyawa mempengaruhi target tertentu secara langsung ataupun tidak langsung
2. Satu senyawa mempengaruhi beberapa target
3. Beberapa senyawa mempengaruhi beberapa target yang terkait
Farmakodinamik dan atau Farmakokinetik
Powerpoint Templates Page 17
Powerpoint Templates Page 18
Persamaan dalam pengobatan tradisional
1. Pengobatan ditujukan untuk mengatasi ketidakseimbangan internal bukan mentargetkan simptom
2. Ketidakseimbangan tersebut diartikan secara subyektif a.l menggunakan pendekatan metafisik
3. Ketidakseimbangan internal menyangkut gangguan pada cairan tubuh
4. Tubuh, fikiran dan jiwa berkaitan satu sama lain, sehingga gangguan pada salah satu dapat mempengaruhi yang lain
5. Penggolongan ramuan herbal didasarkan pada efeknya pada ketidakseimbangan internal
Powerpoint Templates Page 19
Keamanan obat herbal:
1. Pemalsuan: Herbal pelangsing yang mengandung: Aristolochia fangchi (aristolochic acid) sebagai pengganti Stephania tetranda dan penambahan obat sintetik menyebabkan kerusakan ginjal
2. Kontaminasi: Logam berat, aflatoksin, obat, herba lain
3. Kesalahan identifikasi
4. Kelainan genetik
5. Interaksi dengan obat: farmakodinamik dan farmakokinetik
Powerpoint Templates Page 20
1. St John’s wort, menginduksi enzim cytochrome P450
isozyme CYP 3A4 dan intestinal P-glycoproteins:
mempercepat degradasi beberapa obat seperti:
cyclosporin, antiretroviral agents, digoxin, and warfarin;
memiliki efek SSRI
2. Jahe: menghambat enzim tromboxan synthetase
sehingga tidak dapat digunakan bersama dengan
antikoagulan
3. Kava-kava: dopamin antagonis sehingga tidak bisa
digunakan untuk pasien parkinson ; efek potensiasi
alkohol, tranquilizer dan antidepressant
Interaksi herbal dan obat:
Powerpoint Templates Page 21
Persamaan dalam pengobatan tradisional
1. Pengobatan ditujukan untuk mengatasi ketidakseimbangan internal bukan mentargetkan simptom
2. Ketidakseimbangan tersebut diartikan secara subyektif a.l menggunakan pendekatan metafisik
3. Ketidakseimbangan internal menyangkut gangguan pada cairan tubuh
4. Tubuh, fikiran dan jiwa berkaitan satu sama lain, sehingga gangguan pada salah satu dapat mempengaruhi yang lain
5. Penggolongan ramuan herbal didasarkan pada efeknya pada ketidakseimbangan internal
Powerpoint Templates Page 22
Prinsip dalam pengobatan tradisional
Tugas fitoterapis: support fungsi eliminasi yang
kompatibel dgn upaya menjaga fungsi vital tubuh
1. Pembersihan (Cleansing):
detoksifikasi dan eliminasi 2. Pemanasan (Heating):
melancarkan sirkulasi 3. Pendinginan (Cooling):
stimulasi digesti 4. Penguatan (Tonification):
supporting nourishment and repair
Powerpoint Templates Page 23
Powerpoint Templates Page 24
Powerpoint Templates Page 25
Dosis dalam pengobatan herbal 1. TCM (non toxic herbal): 3-9 g/hari
2. Ayurveda (non toxic herbal): 1-6 g/hari Keduanya diberikan dalam bentuk pil, serbuk atau
decocta. Decocta biasanya >
3. British Herbal Pharmacopeia: bervariasi dalam bentuk extrak (1:1) atau tincture (1:5)
4. Commision E Monograph (Jerman): untuk infundasi atau decocta: 2- 6 g, seringkali monograf mencantumkan kandungan aktif, contoh Ephedra sinica mengandung alkaloid dengan kadar 45-75 mg (setara dgn 4-8 g herba); beberapa diberikan dalam bentuk tincture atau extract
5. Dosis berdasar percobaan klinik: berdasarkan dosis yang diberikan yang menyebabkan sekian persen pasien merespn pengobatan
6. Dosis dalam Homeopathy Catatan: cara pembuatan mempengaruhi kadar zat aktif
Powerpoint Templates Page 26
Bentuk sediaan herbal
1. Larutan: biasanya dinyatakan dalam ratio, misal 1: 5 adalah: 5 ml hasil akhir = 1 g simplisia asal. >1:2 : tincture; 1:1 dan 1:2 : extract
2. Tablet 3. Kapsul 4. Sediaan topikal: patch, spray, krim,
lotion, lulur 5. Serbuk 6. Infundasi dan decocta: jamu paitan 7. Perasan/jus: mengkudu, jambu 8. Sediaan tradisional: pil, pilis, ratus