kuliah pancasila 4,5,6

24
K4 Pddk Pancasila. Pancasila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia. A.Pengantar. a.Pancasila sebagai dasar negara sebelum disyahkan PPKI pada tgl 18 Agustus 1945, nilai-nilainya telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum bangsa Indonesia mendirikan negara ( adat-istiadad, budaya dan nilai-nilai religius ). b.Nilai-nilai tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan secara formal oleh para pendiri negara ( PPKI, Panitia 9 ). c.Untuk memahami Pancasila secara lengkap dan utuh terutama dalam kaitannya dengan jati diri bangsa, maka diperlukan pemahaman sejarah perjuangan bangsa untuk membentuk negara yang berdasarkan Pancasila. d.Nilai-nilai esensial yang terkandung dalam Pancasila yaitu : Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan keadilan, yang dalam kenyataan secara obyektif telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum

Upload: frandika-primayoga

Post on 07-Dec-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

this paper just for share and use this paper properlythx

TRANSCRIPT

Page 1: Kuliah Pancasila 4,5,6

K4 Pddk Pancasila.

Pancasila Dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia.

A. Pengantar.

a. Pancasila sebagai dasar negara sebelum disyahkan PPKI pada tgl 18

Agustus 1945, nilai-nilainya telah ada pada bangsa Indonesia sejak

zaman dahulu kala sebelum bangsa Indonesia mendirikan negara ( adat-

istiadad, budaya dan nilai-nilai religius ).

b. Nilai-nilai tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan secara formal

oleh para pendiri negara ( PPKI, Panitia 9 ).

c. Untuk memahami Pancasila secara lengkap dan utuh terutama dalam

kaitannya dengan jati diri bangsa, maka diperlukan pemahaman sejarah

perjuangan bangsa untuk membentuk negara yang berdasarkan

Pancasila.

d. Nilai-nilai esensial yang terkandung dalam Pancasila yaitu : Ketuhanan,

Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan keadilan, yang dalam

kenyataan secara obyektif telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak

zaman dahulu kala sebelum mendirikan negara ( Gemah ripah loh jinawi,

toto tentrem kerto raharjo ).

B. Zaman Kutai.

a. Zaman sejarah pada abad 400 M, dengan nama raja Mulawarman,

keturunan dari raja aswawarman, keturunan dari Kudungga.

b. Pertama menampilkan nilai sosial politik, dan ketuhanan dalam bentuk

kerajaan, kenduri serta sedekah kepada para brahmana.

C. Zaman Sriwijaya.

Page 2: Kuliah Pancasila 4,5,6

a. Zaman Sriwijaya dibawah wangsa Syailendra ( 600 – 1400 ) M yang

bercirikan kedatuan. Mendirikan universitas agama Budha.

b. Zaman Majapahit ( 1293 – 1525 ) M, yang bercirikan keprabuan.

c. Negara Kebangsaan modern yaitu Negara Indonesia merdeka.

D. Zaman kerajaan sebelum Majapahit.

a. Di jawa tengah ada kerajaan Kalingga pada abad ke VII, Sanjaya pada

abad ke VIII yang ikut membangun Candi Kalasan. Refleksi puncak

kejayaan adalah dibangunnya candi Borobudur.

b. Di Jawa timur, ada kerajaan Isana ( abad ke IX ), Darmawangsa ( Abad ke

X ), Airlangga Abad ke XI, mengakui 3 agama yaitu : Budha, wisnu dan

syiwa.

E. Kerajaan Majapahit.

a. Th 1293 M berdiri kerajaan Majapahit, dengan masa kejayaan pada

pemerintahan Hayam Wuruk dengan mahapatih Gajah Mada dibantu

oleh Laksamana Nala. Wilayah kekuasaannya dari semenanjung Melayu (

Malaysia sekarang ) sampai irian Barat melalui Kalimantan Utara.

b. Dalam buku Negarakertagama yang ditulis oleh Empu Prapanca, ditemui

istilah “ Pancasila “, dan dalam buku Sutasoma karangan Empu Tantular,

ditemui seloka / sesanti persatuan nasional yaitu “ Bhineka Tunggal Ika

Tan Hana Dharma Mangrua “. Yang artinya walaupun berbeda namun

satu jua adanya, sebab tidak ada agama yang memiliki Tuhan yang

berbeda.

c. Adanya hubungan baik dengan Negara tetangga : Kerajaan Tiongkok,

Ayodya, Champa dan Kamboja.

Page 3: Kuliah Pancasila 4,5,6

d. Pada abad ke XV, sinar kejayaan Majapahit berangsur-angsur mulai

pudar dan akhirnya mengalami keruntuhan pada permulaan abad ke

XVI. Salah satu faktornya adalah perselisihan dan perang saudara pada

awal abad ke XV.

F. Zaman Penjajahan.

a. Pada abad ke XVI berkembanglah agama Islam dan munculah kerajaan

Islam seperti kerajaan Demak serta kedatangan orang-orang eropa di

Nusantara, seperti orang Portugis dan Spanyol untuk mencari pusat

tanaman rempah-rempah. Pada awalnya mereka berdagang dan setelah

kuat mulai melakukan praktek Penjajahan, misalnya Malaka sejak tahun

1511 dikuasai oleh Portugis.

b. Pada akhir abad ke XVI bangsa Belanda datang ke Indonesia dan

mendirikan perkumpulan dagang yang diberi nama VOC ( Verenigde

Oost Indische Compagnie ), yang di kalangan rakyat disebut “kompeni”.

c. Praktek VOC mulai kelihatan dengan paksaan-paksaan, sehingga rakyat

mulai mengadakan perlawanan. Mataram dibawah Sultan Agung ( 1613

– 1645 ). Th 1667 rakyat makasar mengadakan perlawanan dengan

pimpinan Hasanudin, Sultan agung Tirtoyoso dari Banten pada tahun

1684. Trunojoyo, untung Suropati di jawa timur pada abad ke XVII

mengadakan perlawanan dan semuanya kalah.

d. Pada abad ke XVIII, meledaklah perlawanan rakyat terhadap penjajahan

Belanda seperti : Patimura di Maluku ( 1819 ), Imam Bonjol di

Minangkabau ( 1821 – 1837 ), Pangeran Diponegoro di Jawa Tengah

( 1825 -1830 ) dst.

e. Mulai tahun ( 1830 – 1870 ), Belanda mulai menerapkan system

monopoli melalui tanam paksa, yang intinya adalah menghisap rakyat

untuk memperbanyak kekayaan bangsa Belanda.

Page 4: Kuliah Pancasila 4,5,6

G. Kebangkitan Nasional ( hal 34 – 35 ).

H. Zaman Penjajahan Jepang ( hal 35 – 40 ).

a. BPUPKI ( 35 – 37 ).

b. Sidang BPUPKI pertama ( 37 – 40 ).

Mr. Muh. Yamin ( 29 Mei 1945 ).

Prof. Dr.Soepomo ( 31 Mei 1945 ).

Ir. Soekarno ( 1 Juni 1945 ).

I. Sidang BPUPKI kedua ( 10 – 16 Juli 1945 ) ( hal 40 - 43 ).

J. Proklamasi kemerdekaan dan sidang PPKI ( hal 43 – 48 ).

K. Masa setelah Proklamasi Kemerdekaan ( hal 49 – 54 ).

L. Masa Orde Baru ( hal 54 – 55 ).

K5 Pddk Pancasila.

G. Kebangkitan nasional.

a. Pada abad XX di panggung politik internasional terjadi kebangkitan Dunia timur, suatu kesadaran akan kekuatannya sendiri. Republik Philipina ( 1898 ) dipelopori oleh Joze Rizal, Kemenangan jepang atas rusia di Tsunia ( 1905 ), gerakan SunYatsen dengan republic Cinanya ( 1911 ). Di Indonesia bergolak kebangkitan akan kesadaran berbangsa yaitu kebangkitan nasional ( 1908 ) dipelopori oleh dr. Wahidin Sudirohusodo dengan Budi Utomonya ( organisasi sosial ) yang didirikan pada tgl 20 Mei 1908.

b. Organisasi pergerakan nasional bermunculan : SDI ( 1909 ), SI ( 1911 ) dibawah HOS Cokroaminoto, PNI ( 1927 ) oleh Soekarno dst.

c. Puncaknya adalah sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928, yang isinya : satu bahasa, satu bangsa dan satu tanah air Indonesia dimana lagu Indonesia Raya dinyanyikan pertama kali sekaligus sebagai penggerak kebangkitan kesadaran berbangsa.

Page 5: Kuliah Pancasila 4,5,6

d. Partai lain bermunculan : PNI dibubarkan dan berubah jadi Partindo ( 1931 ), kemudian golongan demokrat antara lain Moh Hatta, St. Syahrir mendirikan PNI ( Pendidikan Nasional Indonesia ) pada tahun 1933, dengan semboyan : Kemerdekaan Indonesia harus dicapai dengan kekuatan sendiri.

H. Zaman penjajahan Jepang.

a. Nederland diserbu oleh tentara Nazi Jerman tanggal 5 Mei 1940 dan jatuh pada tanggal 10 Mei 1940.

b. Fasis jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda : “ Jepang Pemimpin Asia, Jepang saudara tua Indonesia “. Setelah jepang terdesak oleh sekutu, agar mendapat dukungan dari bangsa Indonesia, menjanjikan Indonesia merdeka dikelak kemudian hari.

c. Pada tanggal 29 April 1945, janji kedua Jepang berupa Kemerdekaan tanpa syarat dan disusunlah BPUPKI ( Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ) atau Dokuritzu Zyunbi Tioosakai dan sekaligus diumumkan nama ketua, wakil ketua serta para anggota sbb ( hal 36 ).

I. Sidang BPUPKI pertama.

Dilaksanakan selama 4 hari, dengan pidato untuk menyampaikan usulannya sbb : a. Tgl 29 Mei 1945, Mr.Muh. Yamin.

b. Tgl 31 Mei 1945, Prof. Soepomo.

c.Tgl 1 Juni 1945, Ir. Soekarno. ( hal 36 - 40 ).

J. Sidang BPUPKI kedua ( 10 – 16 Juli 1945 ).

a. Panitia kecil ( panitia 9 ), Hal. 41.

1. Terdapat persetujuan antara golongan islam dan golongan

kebangsaan ( preambul ).Hal 41.

Page 6: Kuliah Pancasila 4,5,6

2. Perubahan dari hukum ( tertulis dan tidak tertulis ) dasar menjadi

Undang-Undang Dasar ( tertulis saja). Hukum dasar menjadi Undang-

undang Dasar

3. Keputusan penting : 55 org, pro Republik.

6 org pro kerajaan.

Bentuk lain 1 org dan blangko 1 org.

4. Masalah luas wilayah :

a. Hindia Belanda yang dulu ( 19 org ).( hal 42 ).

b. Hindia Belanda ditambah : Malaya, Borneo Utara ( Borneo

Inggris ), Irian Timur, Timor Portugis dan pulau-pulau

disekitarnya ( 39 orang ).

c. Hindia Belanda ditambah Malaya dikurangi Irian Barat ( 6

orag dan blanko 1 org ).

d. Pembentukan Panitia Kecil :

(1). Panitia Perancangan UUD, diketuai oleh Ir. Soekarno.

(2). Panitia ekonomi dan keuangan, diketauai oleh Drs. Moh. Hatta.

(3). Panitia pembelaan tanah air, diketuai oleh Abikusno Tjokrosoeyoso.

Tanggal 14 Juli1945 : Panitia Perancang UUD melaporkan hasil pertemuannya dengan isi sbb : a. Pernyataan Indonesia Merdeka. b. Pembukaan dan c. Pasal-pasal UUD.

K. Proklamasi Kemerdekaan dan Sidang PPKI. ( hal 43-48 ).

a. Terbentuknya Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( PPKI ), dengan susunan panitia sbb :

Page 7: Kuliah Pancasila 4,5,6

Ketua : Ir.Soekarno

Wakil Ketua : Moh.Hatta dan

Anggota : Rajiman ditambah anggota lain ( hal 43 ).

b.Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

1. Persiapan Proklamasi ( teks ).

2. Pernyataan Proklamasi Kemerdekaan ( Hari jumat, jam 10 pagi, 17 Agustus 1945 di Pegangsaan timur 56 Jakarta ).

c.Sidang PPKI.

1. Sidang petama.

(1) Pada tanggal 18 Agustus 1945.( hal 46 )

20 menit dilakukan pertemuan untuk rancangan

naskah ( piagam jakarta ) menjadi UUD 1945

seperti sekarang ini.

(2). Sidang pertama ( 18 Agustus 1945 ), dengan hasil :

a.1. Setelah melakukan beberapa perubahan pada piagam jakarta, yang kemudian berfungsi sebagai pembukaan UUD 1945.

a.2. Menetapkan rancangan Hukum dasar yang telah diterima dari badan penyelidik pada tanggal 17 Juli 1945.

b. Memilih Presiden dan wakil Presiden.

c. Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat, sebagai Badan Musyawarah Darurat.

2.Sidang kedua ( 19 Agustus 1945 ). ( hal 47,tentang propinsi ).

Page 8: Kuliah Pancasila 4,5,6

3.Sidang ketiga ( 20 Agustus 1945 ).

4.Sidang keempat ( 22 Agustus 1945 ) : Komite Nasional Partai Nasional Indonesia.

L. Masa setelah Proklamasi Kemerdekaan. ( Hal 49 -51 ).

a. Perlawanan terhadap propaganda Belanda.

b. Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat ( RIS ).

c. Terbentuknya NKRI Tahun 1950.

1. Konferensi meja bundar ( 27 Des 1949), dengan isi :

a. Bentuk negara ( federalis ).

b. Demokrasi liberal

c. Menghapus jiwa dan semangat pembukaan UUD 1945 dan

proklamasi kemerdekaan.

2. Tanggal 19 Mei 1950, persetujuan RIS dan negara RI untuk bersatu

dalam negara kesatuan dengan konstitusi sementara yg berlaku sejak 17

Agustus 1950. Hal ini berakibat pada :

a. Sistem multi partai dan kabinet parlementer.

b. Perumusan pancasila dasar negara ikut berubah.

d. Dekrit Presiden 5 Juli 1959 ( hal 51 – 54 ).

e. Masa Orde Baru ( hal 54 – 55 ).

Istilah penting :

PPKI, KNIP

Piagam Jakarta > Pembukaan UUD 1945.

Page 9: Kuliah Pancasila 4,5,6

Dekrit Presiden 5 Juli1959.

Pergantian Ideologi 1959 ke 1965, dari Pancasila ke Komunis.

Supersemar 1966 > Tritura.

Sidang MPRS no IX / MPRS / 1966

Pemilu 1973 > MPR 1973.

K6 Pddk Pancasila.

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT.

a.Pengertia Filsafat.

Materilah yang essensial dan mutlak, maka seseorang berfilsafat materialisme.

Filsafat dari bahasa Yunani, yang berasal dari 2 kata yaitu “ Philein “ yang artinya “cinta “ dan “ sophos “ yang artinya “hikmah” atau “kebijaksanaan” atau “wisdom”. Secara harfiah istilah “filsafat” mengandung makna Cinta Kebijaksanaan. Berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang : Politik, pengetahuan alam, pengetahuan sosial, hukum, logika, estetika, etika dan seterusnya, maka berkembang filsafat politik, sosial dan sebagainya.

Keseluruhan arti filsafat, dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu :

1. Filsafat sebagai jenis pengetahuan, ilmu, konsep, pemikiran-pemikiran

dari para filusuf zaman dulu yang umumnya merupakan suatu aliran

filsafat tertentu. Contoh : Rasionalisme, materialisme, pragmatisme dan

lain sebagainya.

Page 10: Kuliah Pancasila 4,5,6

2. Filsafat sebagai suatu proses, sehingga tidak hanya berupa kumpulan

dogma yang hanya diyakini, ditekuni dan dipahami, tetapi merupakan

suatu aktifitas berfilsafat, suatu proses yang dinamis dengan

menggunakan suatu metode tersendiri.

Cabang-cabang filsafat yang pokok, diantaranya :

1. Metafisika, yang membahas tentang hal-hal yang bereksistensi dibalik fisis, yang meliputi bidang-bidang ontologi, kosmologi dan antropologi.

2. Epistemologi, yang berkaitan dengan persoalan hakikat pengetahuan.

3. Metodologi, yang berkaitan dengan persoalan hakekat metode dalam ilmu pengetahuan.

4. logika, yang berkaitan dengan persoalan filsafat berfikir, yaitu rumus-rumus dan dalil-dalil berfikir yang benar.

5. Etika, yang berkaitan dengan moralitas, tingkah laku manusia.

6. Estetika, yang berkaitan dengan persoalan hakekat keindahan.

A. Rumusan Kesatuan Sila-sila Pancasila sebagai Suatu Sistem.

Sistem : suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerja sama untuk suatu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Sistem lazimnya memiliki ciri-ciri sbb :

1) Suatu kesatuan bagian-bagian.

2) Bagian-bagian tertentu mempunyai fungsi sendiri-sendiri.

3) Saling berhubungan dan saling ketergantungan.

4) Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu

( tujuan sistem ).

5) Terjadi dalam lingkungan yang kompleks ( Shore dan Voicch, 1974 ).

Page 11: Kuliah Pancasila 4,5,6

Pancasila terdiri atas bagian-bagian yaitu sila-sila Pancasila, setiap sila pada hakekatnya merupakan suatu asas sendiri, fungsi sendiri namun secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang sistimatis.

1. Susunan kesatuan Sila-sila Pancasila yang bersifat organis.

a. Isi sila-sila Pancasila merupakan suatu kesatuan.

b. Pancasila merupakan suatu kesatuan yang majemuk tunggal.

c. Berdasarkan hakekat dasar ontologis manusia sebagai pendukung dari inti, isi dari sila-sila pancasila yaitu hakekat manusia “monopluralis” , berupa : susunan kodrat ( jasmani-rokhani ), sifat kodrat ( individu-makhluk sosial ) dan kedudukan kodrat ( pribadi sendiri – makhluk Tuhan ).

d. unsur-unsur hakekat manusia merupakan suatu kesatuan yang bersifat organis dan harmonis dan setiap unsur memiliki fungsi masing-masing namun saling berhubungan. ( Tangan untuk mengambil, dapat mengambil jika ada perintah dari otak dst ).

e. Oleh karena sila-sila Pancasila merupakan penjelmaan hakekat manusia “Monopluralis” yang merupakan kesatuan organis, maka sila-sila Pancasila juga memiliki kesatuan yang bersifat organis juga.

2. Susunan Pancasila yang bersifat Hirarchis dan berbentuk piramidal. (hal 12)

PANCASILA SEBAGAI SISTIM FILSAFAT.

A. Pengertian sistim dan unsur-unsur dalam sistim.

System / sistim ( Cambel 1979 : 3 ) :

Page 12: Kuliah Pancasila 4,5,6

Sistim merupakan himpunan komponen / bagian yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.

Tujuan : Sesuatu yang akan dicapai.

Contoh :

Tujuan suatu lembaga pendidikan ialah untuk instruksional ( menyusun suatu perintah-perintah ), agar siswa belajar perilaku tertentu, yang telah ditetapkan lebih dahulu. Contoh : Calon ahli madya manajemen pemasaran. Calon akuntan, calon engineer, calon dokter dan sebagainya ).

Fungsi : Untuk mencapai tujuan, menuntut terlaksananya berbagai fungsi.

Contoh : Gedung, untuk tempat kuliah.

Papan tulis, tempat untuk menulis.

Listrik untuk penerangan ( proses belajar mengajar ).

Komponen – komponen : Supaya fungsi dapat berjalan dengan baik, diperlukan adanya komponen penunjang. Contoh : Listrik dapat berfungsi untuk penerangan atau lampu dpt nyala, jika dilengkapi dengan : Kabel, saklar / knop, lampu atau neon dst.

Sistim : Tujuan, fungsi dan komponen. Contoh Sistim pernafasan manusia.

Tujuan : Supaya manusia tetap hidup.

Fungsi organ yang terlibat : hidung, saluran pernafasan, paru-paru dst.

Page 13: Kuliah Pancasila 4,5,6

Komponen hidung : Lubang hidung, bulu penyaring udara, lendir untuk pemanas dst.

B. Sila-sila Pancasila sebagai satu kesatuan yang sistimatis, Hirarchis dan logis ( benar/salah ).

Sebagai sistim filsafat, pancasila telah memenuhi persyaratan diantaranya :

1. Adanya kesatuan dari kelima unsur sila-silanya yang satu sama lain, tidak dapat dipisah-pisahkan.

2. Adanya keteraturan dari pada sila-silanya, yaitu bereksistensi secara hirarchis konsisten, masing-masing sila berada dalam suatu urutan tingkat yang runtut.

3. Adanya keterkaitan antara sila yang satu dengan sila lainnya, sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh.

4. Adanya kerja sama, antara sila yang satu dengan yang lain. Hal ini mutlak, sebab dasar falsafah negara harus merealisasikan tujuan negara.

5. Adanya tujuan bersama, dimana untuk mewujudkanya, diperlukan pemerintahan yang stabil dalam suatu wadah negara yang mempunyai dasar filsafat.

Page 14: Kuliah Pancasila 4,5,6

Kuliah 6B.

B. Hubungan antara sila-sila Pancasila :

C. Unsur-unsur Pancasila sebagai suatu sistim Filsafat.

1. Sila-sila pancasila sebagai filsafat berlandaskan pada adanya : Tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil sebagai kenyataan. Hal ini menunjukkan isi dan arti mutlak bahwa sifat-sifat dan keadaan segala sesuatu hal kenegaraan bagi NKRI, seharusnya sesuai dengan hakekat : Tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil.

1. Ketuhanan yang maha Esa meliputi dan menjiwai sila-sila ke 2, 3,4 dan 5

2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradap diliputi dan dijiwai oleh sila ke 1 dan meliputi serta menjiwai sila ke 3, 4 dan 5.

3. Sila persatuan Indonesia diliputi dan dijiwai oleh sila ke 1 dan ke 2 dan meliputi serta menjiwai sila ke 4 dan ke 5.

Demikian seterusnya.

1

2

3

4

5

Page 15: Kuliah Pancasila 4,5,6

2. Pancasila sebagai filsafat, mempunyai isi arti yang abstrak, umum, universal, tetap tidak berubah. Artinya : Abstrak ( Dilihat tidak nampak tapi dapat dirasakan, contoh orang yang sholeh pikiranya tenang dan tentram ) ; Umum artinya Pancasila dapat diikuti atau dianut oleh siapa saja ( semua orang, meskipun beda suku, agama, kepercayaan dsb ) ; Universal artinya nilai-nilainya berlaku di seluruh dunia, contoh negara lain juga ada agama, keadilan ditegakkan, kedamaian dijaga dst. Tetap tidak berubah, artinya kata-katanya tetap tidak berubah tapi penafsiran dan cara pandangnya yang berubah sesuai dengan perkembangan zaman.

3. Pancasila secara formal dan material tidak dapat dirubah, karena :

a. Secara formal, Pancasila mutlak tidak dapat dirubah dengan jalan hukum karena pancasila tercantum dalam pembukaan UUD 1945 sebagai dasar filsafat negara, norma hukum dasar positif, obyektif dan subyektif.

b. Secara material Pancasila juga mutlak tidak dapat diubah-ubah, karena kehidupan kemasyarakatan, kebudayaan, kefilsafatan, kesusilaan dan keagamaan merupakan sumber hukum positif yang unsur-unsur intinya telah ada dan hidup sepanjang masa. Dengan arti lain unsur-unsur intinya ( materialnya ) ada dalam masyarakat itu sendiri.

Pancasila :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.( setiap WNI harus beragama, dan dengan menjalankan agama akan memahami nilai positif dan negatif ).

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. ( Dengan mengacu pada nilai-nilai agama seseorang akan memiliki sifat adil dan beradab ).

3. Persatuan Indonesia. ( Dengan mengacu pada sila ke satu dan dua, WNI akan bersatu dengan tujuan untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia ).

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan. ( Supaya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat dicapai dan langgeng, maka harus ditempuh dengan cara-cara yang demokratis yaitu musyawarah untuk mufakat. Produk yang dihasilkan diantaranya peraturan-peraturan yang mengatur

Page 16: Kuliah Pancasila 4,5,6

tentang keadilan sosial dan cara pencapaiannya, misalnya UU tentang APBN, HAM, APBD, Pendidikan dst.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Masyarakat yang damai dan sejahtera lahir dan batin ( masyarakat madani ).

K7. Pddk Pancasila.

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT.

a.Pengertia Filsafat.

Yang beranggapan bahwa materilah yang essensial dan mutlak, maka seseorang berfilsafat materialisme.

Filsafat dari bahasa Yunani, yang berasal dari 2 kata yaitu “ Philein “ yang artinya “cinta “ dan “ sophos “ yang artinya “hikmah” atau “kebijaksanaan” atau “wisdom”. Secara harfiah istilah “filsafat” mengandung makna Cinta Kebijaksanaan. Berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang : Politik, pengetahuan alam, pengetahuan sosial, hukum, logika, estetika, etika dan seterusnya, maka berkembang filsafat politik, ekonomi, sosial dan sebagainya.

Contoh-contoh filsafat :

1. Materialisme, menganggap materi sebagai hal yang esensial dan mutlak.

2. Rasioanalisme, menganggap kebenaran pengetahuan sumbernya adalah rasio.

3. Hedonisme, menganggap kenikmatan, kesenangan dan kepuasan lahiriah yang paling utama ( segala-galanya ).

4. Individualisme,liberalisme, menganggap manusia adalah makhluk individu yang bebas dalam segalanya.

Page 17: Kuliah Pancasila 4,5,6

Beberapa pengertian :

1. Sila-sila Pancasila merupakan penjelmaan manusia “ monopluralis “ berupa : susunan kodrat ( jasmani-rokhani ), sifat kodrat ( individu-makhluk sosial ) dan kedudukan kodrat ( pribadi sendiri – makhluk Tuhan ).

2. Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan basis dari sila kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

3. Ketuhanan Yang Maha Esa adalah ketuhanan yang berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan dan berkeadilan sosial, sehingga setiap sila senantiasa terkandung sila-sila lainnya. ( tidak boleh ada kekerasan a/n agama, kemanusiaan, harus ada semangat persatuan,ada demokrasi untuk mencapai tujuan nasional yaitu sila ke 5 ).

4.Secara ontologis, hakekat sila-sila pancasila berdasarkan pada landasan sila-sila pancasila yaitu : Tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil.

5. Hakekat dari nilai-nilai pancasila:

Sila kesatu dan dua,hubungan sebab akibat : Tuhan adalah segalanya

dan manusia salah satu ciptaannya.

Manusia ingin bersatu dan mendirikan negara ( dalam wilayah disebut

rakyat, sila ketiga dan keempat ).

Sila kelima merupakan tujuan bersama ( seluruh bangsa ).

Ontologi : Cabang filsafat yang berkaitan dengan sifat makhluk ( manusia ).