kuliah pwk 2014
TRANSCRIPT
MATA KULIAH MATA KULIAH HUKUM ADMINISTRASI PERENCANAANHUKUM ADMINISTRASI PERENCANAAN
FAKULTAS TEHNIK PERENCANAAN FAKULTAS TEHNIK PERENCANAAN WILAYAH & KOTAWILAYAH & KOTA
UNIVERSITAS BRAWIJAYAUNIVERSITAS BRAWIJAYAPENGAJAR : IMAM KOESWAHYONO,SH. MHPENGAJAR : IMAM KOESWAHYONO,SH. MH
20120155http://ikuswahyono.lecture.ub.ac.id/category/
materi-kuliah/materi-kuliah/
KONTRAK KONTRAK BELAJAR BELAJAR (Student Based LEARNING (Student Based LEARNING ):):
1.1. SeriusSerius 2. Tertib & Cermat2. Tertib & Cermat 3. Tepat waktu3. Tepat waktu 4. Partisipasi (4. Partisipasi (totalitastotalitas)) 5. Kekompakan/ Kebersamaan 5. Kekompakan/ Kebersamaan (dlm tgs (dlm tgs
kelompok)kelompok) 66. . KejujuranKejujuran 7. Keberanian (7. Keberanian (dlm kebenarandlm kebenaran)) 8. Transparansi (8. Transparansi (Sistem Penilaian Hsl BelajarSistem Penilaian Hsl Belajar)) 9. Keterbukaan Fikiran (9. Keterbukaan Fikiran (PositifPositif)) 10.Kemandirian10.Kemandirian 11.Mencapai Terbaik11.Mencapai Terbaik
SATUAN ACARA PERKULIAHANSATUAN ACARA PERKULIAHAN Pertemuan 1: pengertian, tujuan, ruang lingkupPertemuan 1: pengertian, tujuan, ruang lingkup ilmu ilmu
hukumhukum Pertemuan 2: konsep, subyek, obyek, asas hukumPertemuan 2: konsep, subyek, obyek, asas hukum Pertemuan 3: ruang lingkup, pembagian, perkembPertemuan 3: ruang lingkup, pembagian, perkemb disiplin disiplin
hukum penataan ruanghukum penataan ruang Pertemuan 4:Pertemuan 4: hk administrasi, definisi, konsep hk administrasi, definisi, konsep Pertemuan 5: Asas, subyek, obyek, tujuan, perkPertemuan 5: Asas, subyek, obyek, tujuan, perkembangan embangan
pengaturan penataan ruangpengaturan penataan ruang Pertemuan 6: Perijinan, definisi, tujuan, suby, obyPertemuan 6: Perijinan, definisi, tujuan, suby, oby Pertemuan 7: Syarat2, tata cara, kelembagaanPertemuan 7: Syarat2, tata cara, kelembagaan Pertemuan 8: Perijinan pengemb kawasanPertemuan 8: Perijinan pengemb kawasan Pertemuan 9: Hak atas tanah & pendaftarannyaPertemuan 9: Hak atas tanah & pendaftarannya Pertemuan10: Pengadaan tanah untuk pembPertemuan10: Pengadaan tanah untuk pemb Pertemuan11: Penyelesaian sengketa perijinanPertemuan11: Penyelesaian sengketa perijinan Pertemuan 12: Kapita selekta hukum perijinanPertemuan 12: Kapita selekta hukum perijinan
PRE TESTPRE TEST 1. Apa yang sdr. Maknai dan fahami tentang hukum? 1. Apa yang sdr. Maknai dan fahami tentang hukum?
berikan satu contoh agar jelas maksud andaberikan satu contoh agar jelas maksud anda 2. Mengapa mempelajari hukum bagi mahasiswa 2. Mengapa mempelajari hukum bagi mahasiswa
non-fakultas hukum penting? Berikan alasan non-fakultas hukum penting? Berikan alasan jawaban andajawaban anda
3. Bagaimana kaitan antara disiplin ilmu anda 3. Bagaimana kaitan antara disiplin ilmu anda dengan ilmu hukum, sehingga mempelajari ilmu dengan ilmu hukum, sehingga mempelajari ilmu hukum secara obyektif memang memiliki arti yg hukum secara obyektif memang memiliki arti yg amat penting, jelaskan.amat penting, jelaskan.
4. Problematika apa saja yang anda cermati tentang 4. Problematika apa saja yang anda cermati tentang persoa-lan hukum berkaitan dengan disiplin/ cabang persoa-lan hukum berkaitan dengan disiplin/ cabang ilmu yg anda sedang pelajari di fakultas ini, jelaskan.ilmu yg anda sedang pelajari di fakultas ini, jelaskan.
5. Jika terjadi kesalahan dlm konteks hukum dimana 5. Jika terjadi kesalahan dlm konteks hukum dimana akar masalahnya menurut anda?akar masalahnya menurut anda?
DAFTAR BACAAN TERPILIHDAFTAR BACAAN TERPILIH Muchsin & Koeswahyono, Imam.,2008., Aspek Kebijaksanaan,
Hukum, Penatagunaan Tanah & Penataan Ruang, Sinar Grafika, Jakarta
Koeswahyono, Imam,.2012., Hukum Penatagunaan Tanah dan Penataan Ruang di Indonesia, UB Press, Malang;
Darwis Khudori & Yukio Kamino (Editor) .,2012., Towards A Sustainable Ecology, 55 Years The Bandung AAC 1955, UB Press, Malang
Verdiansyah, Chris (Ed).,2006., Politik Kota & Hak Warga Kota, Cet I, Buku KOMPAS, Jakarta
Kansil,CST Christine Kansil.,2010., Pengantar Ilmu Hukum,Jilid I Cet ke 11, Balai Pustaka, Jakarta
Philipus M Hadjon dkk.,2012, Hukum Administrasi Negara, UGM Press, Yogyakarta
Undang-undang Dasar 1945 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat No.IX/MPR/2001 Undang-undang No.26 Tahun 2007 Undang-undang No.51 Tahun 2009 tentang peradilan
Administrasi Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 2004
ARTI & MAKNA HUKUM BAGI MANUSIA• Van Apeldoorn jika menanyakan apa hukum itu,
maka tdk akan dijumpai krn tdk ada persesuaian kehendak
• Aristoteles: particular law is that which each co-mmunity lays down & applies to its own mem-bers. Universal is the law of nature.
• Grotius: Law is a rule of moral action obliging to that which is right.
• Immanuel Kant: keseluruhan syarat2 yg dg ini kehendak bebas dari org yg satu dpt menyesuai-kan diri dg kehendak bebas dr org yg lain, me-nuruti aturan hk ttg kemerdekaan
• Utrecht: himpunan peraturan2 (perintah & lara-ngan) yg mengurus tata tertib masy & krn itu hrs ditaati masyarakat itu.
• Oliver Wendel Holmes: the life of law hasn’t been logic, it has been experience
UNSUR & CIRI & SIFAT NORMA DLM MASY• Hakikat Kaidah: agar di dlm masy terdpt “tata”/
Ordnung/Orde diperlukan kaedah (arab) Norm (Latin)
• Isi: perintah (berisi keharusan berbuat & larangan keharusan tdk berbuat)
• Empat Norma dlm masy yaitu:• 1. Agama: dogma dr Allah/Tuhan• 2. Kesusilaan: berasal dari “insan-kamil”
sanubari• 3. Kesopanan: berasal dari pergaulan hidup
masy• 4. Hukum: norma yg diciptakan oleh
“negara”sifat memaksa,ancaman hukuman fisik
• ILMU HUKUM : METODE KAJIAN TTG MAKNA HUKUM • ILMU HUKUM : PELAJARI KONDISI INSTRINSIK ATURAN HUKUM• ILMU HUKUM : PRESKRIPTIF & TERAPAN• PRESKRIPTIF: PELAJARI TUJUAN HUKUM,
NILAI KEADILAN, VALIDITAS, KONSEP & NORMA HUKUM• TERAPAN : TETAPKAN STANDARD PROSEDURAL, RAMBU DLM MELAKSANAKAN HUKUM
• DOGMATIK HUKUM (RECHTSDOGMATIEK)• TEORI HUKUM (RECHTSTHEORIE)• FILSAFAT HUKUM (RECHTSFILOSOPHIE) (JOHN GIJSEL & MARK VAN HOECKE)• FILSAFAT HUKUM• POLITIK HUKUM• ILMU HUKUM (PURNADI Purbatjaraka & SOERJONO Soekanto)• FILSAFAT HUKUM• TEORI HUKUM• ILMU HUKUM (Bernard ARIEF SIDHARTA)
• FILSAFAT HUKUM : RENUNGAN & RUMUSAN SERTA PENYERASIAN NILAI• POLITIK HUKUM : MEMILIH & TERAPKAN NILAI• ILMU HUKUM : ILMU TTG NORMA PENGERTIAN HUKUM KENYATAAN HUKUM• ILMU TTG NORMA : BAHAS RUMUSAN, PENGERT ISI DAN SIFAT NORMA HKM• ILMU PENGERT. : PERIST. HKM, MASY. HKM DSB• KENYATAAN HK : SOSIOLOGI HKM DSB
SIFAT,TUJUAN SUMBER HUKUM ?• Sifat: agar ditaati Kaidah unsur memaksa• Tujuan Hukum: menjaga keseimbangan pergaulan hidup dlm
masy patuh norma hukum• Aristoteles:keadilan (justice):distributif (proporsional) &
Komutatif ( hub perseorgn khusus)• Prof.Soebekti,SH: identik tujuan ngradil & makmur• Jeremy Bentham:membahagiakan sebanyak org (manfaat)• Bellefroid: pemenuhan 2 azas: keadilan & kemanfaatan
• SUMBER HUKUM (SOURCE of LAW)• asal diketemukannya hk, asas hk, hk terdahulu,sumber
terjadinya hk ( Soedikno, 1986)• Algra: a.sumber hk materiil:tmpat materi hk diambil:
sejarah, ekonomi, antropologi,sosiologi, psikologi, filsafat• b. Undang2, kebiasaan, yurisprudensi,traktat, doktrin• Ad.b. Undang2: 1. material: isi ketetapan penguasa• 2. kepts penguasa dilihat bentuk & cara
SYARAT BERLAKUNYA & ASAS UNDANG2 SYARAT BERLAKUNYA & ASAS UNDANG2 ? ? Diundangkan dlm Lembaran Negara (LN) Diundangkan dlm Lembaran Negara (LN)
Ignorance of the law is no excuse/ Ignorantia legis Ignorance of the law is no excuse/ Ignorantia legis excusat neminemexcusat neminem
Berakhirnya UUBerakhirnya UU : 1. jangka wkt sdh ditetapkan, : 1. jangka wkt sdh ditetapkan, 2.fakta yg diatur di dlmnya tdk ada lagi,3.dicabut 2.fakta yg diatur di dlmnya tdk ada lagi,3.dicabut institusi yg lebh tinggi, 4.sdh dibentuk UU baruinstitusi yg lebh tinggi, 4.sdh dibentuk UU baru
ASASASAS : : 1. Lex superior derogat lex inferiori1. Lex superior derogat lex inferiori 2. Lex specialis derogat legi generali2. Lex specialis derogat legi generali 3. Lex posteriori derogat legi priori3. Lex posteriori derogat legi priori KEKUATAN BERLAKUNYA UU ?KEKUATAN BERLAKUNYA UU ? a. juristische geltunga. juristische geltung b. soziologische geltungb. soziologische geltung c. filosofische geltungc. filosofische geltung
RUANG LINGKUP, SAAT BERLAKUNYA UU ?RUANG LINGKUP, SAAT BERLAKUNYA UU ?1.1. Asas teritorialAsas teritorialArchipelagic stateArchipelagic stateWasantaraWasantara2.2. Asas personalAsas personal Ps 5 KUHP Ps 5 KUHP3.3. Asas UniversalAsas Universal Ps 4 KUHP Ps 4 KUHP HAK UJI UU/ JUDICIAL REVIEWHAK UJI UU/ JUDICIAL REVIEW☻☻Dasar (lama): Psl 26 UU No.14/ 1970: MA menguji/ Dasar (lama): Psl 26 UU No.14/ 1970: MA menguji/
menyatakan tdk sah perat di bwh UUmenyatakan tdk sah perat di bwh UU♣ ♣ Dasar (skrg): Psl 24 Ay (2) yo Psl 24 A Ay (1), Psl 24 C Ay Dasar (skrg): Psl 24 Ay (2) yo Psl 24 A Ay (1), Psl 24 C Ay
(1), III aturan Peral UUD 45 (amand IV)(1), III aturan Peral UUD 45 (amand IV) ☺ ☺MA: mengadili tingkat kasasi, menguji perat di bwh UU MA: mengadili tingkat kasasi, menguji perat di bwh UU
Psl 24 A Ay (1) UUDPsl 24 A Ay (1) UUD ☻ ☻MK: mengadili tk I & terakhir menguji UU thd UUD 45 Psl MK: mengadili tk I & terakhir menguji UU thd UUD 45 Psl
24 C Ay (1) UUD yo UU No.24 Th 200324 C Ay (1) UUD yo UU No.24 Th 2003 ☼ ☼ Hakim: kebenaran material & formalHakim: kebenaran material & formal
TATA URUTAN PERAT PERUNDANGAN Dasar: Psl 7 Ay (1) UU No.12 Thn 2011 Isinya: a. UUD 1945 b. Tap MPR c. UU/ Perat Pem Pengganti UU d. Perat Pemerintah e. Peraturan Presiden f. Peraturan Daerah Propinsi g.Peraturan daerah Kabupaten/ KotaSumber Hukum (formal) selain UU ?Ab.b. Kebiasaan (custom) kesadaran hal itu patut pengecualian Psl 15 AB, Psl 22 AB wajib syarat menjadi hklonga et inveterata
consuetudo, opinio necessitatis + sanksi
YURISPRUDENSI ? Arti: judicature/ rechtspraak: peradilan, pelaks hk kongkrit
dijalankan lembg mandiri (puts pengadilan) Psl 1917 KUHPdt hakim tdk terikat precedent (the binding force of precedent)
2 sistem peradilan: 1. Kontinental 2. Anglo Saxon/Common DOKTRIN (PENDAPAT SH) Dasar: books of authority communis opinio doctorum Dimulai: awal abad ke 13 (Noormadia) Inggris (1723-1780) Islam: 4 (empat) madzab: Syafe’i, Maliki, Hambali, Hanafi PERJANJIAN & TREATY ? Definisi: hub hk 2 org/ > berdsr kt sepakat untuk akibat hk 3 unsur perjanjian: a. Esensialia (harus/ must) b. Naturalia (cacat/ tdk) c. Accidentalia (locus yg dipilih) Asas : Consensualisme/ Konsensual/ Pacta servanda sunt
TREATY ? Definisi: konsensus antar dua > ngr ttg mslh ttt Jenis: a. Bilateral b. Multi lateral Kelembagaan: United Nation, ASEAN, Pacta KLASIFIKASI HUKUM 1. Hukum Formal 2. Hukum Materiil 2. Hk mnrt sumbernya: a.UU b.Adat c.Traktat d.
jurisprudensi 3. Hk mnrt bentuknya: a.tertulis b. tdk tertulis 4. Hk mnrt tempat: a. nasional b. internasional c.
asing d. gereja 5. Hk mnrt wkt-berlakunya: a. Ius Constitutum
(positif) b. Ius Constituendum c. Hk Asasi 6. Hk mnrt sifatnya: a. memaksa b. mengatur
KLASIFIKASI HUKUMlanjutan…… Hk mnrt wujudnya: a. Hk Obyektif b.Hk subytif Hk mnrt Isinya: a. Hk Privat/Sipil b. Hk PublikAd.a.Hk Sipil: 1.Hk Perdata 2. Hk DagangAd.b.Hk Publik: 1. HTN, 2. HAN, 3. Hk Pidana, 4.HI ad.4. a.HPI b. HI Publik
LINGKUNGAN PERADILANDasar : Psl 10 UU 14 Th 1970 UU 4 Th 2004 UU
No.48 Thn 20091. Peradilan Umum2. Peradilan Agama3. Peradilan Tata Usaha 4. Peradilan Militer
TUGAS/ HOME ASSIGNMENT Analisis kasus hukum (legal dispute)
tertayang dg tahap: 1. Kronologi Kasus 2. Masalah Hukum 3. Analisis berdasarkan teori Perenc & hukum 4. Cantumkan daftar pustaka/ bacaan yg diacu
! Format: kertas kuarto/ A4, tulis tangan,
maksimal 4 halaman ( 1 muka), minimal 2 hal ( 1 muka)
Dikumpulkan Minggu depan untuk didiskusikan di kelas
Penegakan Hukum/ LAW ENFORCEMENT
3 pilar penegakan hk: a. kepastian hk, b. kemanfaatan hk c. keadilan “fiat justitia et pereat mundus”
3 unsur penegakan hk Lawrence Friedmann: a. structure b. Substance c.culture® KLASIFIKASI HUKUM lanjutan --> lapangan hk © Hukum Administrasi Negara (HAN/ UI), ada yg menyebut
Hukum Tata Pemerintahan (HTP/UGM), Hukum Tata Usaha Negara (HTUN/ Unair (dulu)). “ Hk yg mengatur kekuasaan eksekutif/ perat hk yg mengatur adm yg berhub dg warga ngr & pem yg menyebabkan negara berfungsi ”.
Hukum Administrasi Perencanaan (HAP) masuk dlm lingkup/ lapangan/ field HAN mengapa ? Argumentasi:
1. Umumnya memfokus perbuatan eksekutif 2. Berkaitan dgn kepentingan publik (public interest) 3. Berhubungan dgn keputusan publik/ beschikking ambt 4. Bertujuan kesejahteraan umum ( social prosperity)
H U K U MSUBSTANSISTRUKTUR
NON HUKUM
KULTUR
FENOMENA HUKUM
HUKUM ADMINISTRASI PERENCANAAN ( H A P )
Materi/ Isinya mencakup apa saja ? : hk administrasi (public administration law), definisi: berhub dgn kebijakan pem/ ngr, ada tujuan tertentu, sasaran masy, menyangkut satu/ beberapa jenis perb hk, ada akibat hk tertentu. Konsep: ( Deno Kamelus, 2001, 2002, 2004) menetapkan lebih dahulu ttg sesuatu yg akan dikerjakan pd masa yg akan datang.
Arti Renc & Perencanaan (Plan & Planning) : Renc/ Plan= rancangan, konsep, program, maksud, niat
Perenc (Planning): proses, pertumbuhan, perbuatan, cara merenc/ merancangkan
Terdapat hub antara hukum (law) & perenc (planning): keduanya menetapkan kerangka dsr bagi tindakan yg akan dtg. Jadi merujuk “law as a tool of social engineering (M Kusumaatmadja (1976)” keduanya berperan merenc suatu “social condition” yg akan diupayakan tercapai dlm wkt tertentu ”
HUKUM ADMINISTRASI PERENCANAAN Lanjutan… N Rade & de Smit (Ateng Syafruddin, 1989)
unsur-unsurnya: Proses yg integral bagi pengambilan keputusan yad Proses yg formal, sistematik, bertanggung jwb, informatif,
teratur shg masa depan dpt dikendalikan; Merancang masa depan yg dicitakan scr efektif Merumuskan tujuan tertentu & langkah dg musyawarah Menata ulang rencana, kontrol berdasar hasil evaluasi
(proses yg adaptif) Arti Planning dlm HAN (Klaus Obermayer
(Belin-fante, 1983) keseluruhan perat yg berhub yg mengusahakan terwujudnya keadaan yg teratur, tindakan2 menyeluruh untuk menciptakan kondisi keteraturan, tersusun dlm perb adm, menimbulkan akibat adm (krn dlm pemb perenc/ planning merupakan proses administrasi
Simpulan: perat yg berhub kondisi yad yg teratur, rencana tersebut berkaitan secara holistik dg memperjuangkan keadaan teratur & tertentu
PEMBENTUKAN HUKUMPERSPEKTIF KALANGAN AWAM
( Hasil Pelatihan Penguatan Studi Socio Legal FH-UI 29 jan -- 05 Feb 2008)
PERSOALAN/ MASALAH DEWASA INI:1. New laws are used everywhere as a toool for
development (or to promote change)2. Often they do not work3. Is this the problem of law or the problem of
implementation?4. Legal transplantation as the cause of the
problem?. (JM Otto & Adriaan W Bedner 2008)
Special problems for developing countries Elite ambitions Lack of capacity Plural & fragmented legal systems Competing of authorities Ill conceived transplantation Special problems for developing countries
Social resistance against ambitious change Political interventions Social heterogeneity Limited accsss to justice Capacity of implementing institutions (JM Otto &
Adriaan W Bedner 2008)
BAGIAN KEDUAHUKUM
ADMINISTRASI PERIJINAN
Apa Bagaimana Mengapa
THEORIES ON LAW MAKING The Synoptic Policy Phases Theory Well-organized & well-directed process Legal drafter are neutral Political actors decide on the contents of the law
The Steps (Sony M Sikumbang 2008) Memahami masalah sosial Memahami metodologi Penguasaan teori sbg pisau analisis masalah Masalah = bencana sosial Ingat sasaran perilaku manusia
Langkah…lanjutan… Pemaparan gejalaartifisial masalah Pemahaman gejala naskah akademis berita Identifikasi pelaku hrs tanpa tendensimenyalahkan
Melakukan penelitian empiri uji hipotesis Arena pilihan:
Panduan Ann & Bob Seidmann: ROCCIPI Rules, Opportunity Capacity Communication Interest Process
& Ideology
LAW
Implementing Agency
Role Occupant
Langkah….Lanjutan… SISTEMATIKA NASKAH AKADEMIK Bab I Pendahuluan A. Pengantar B. Konteks Permasalahan C. Perkemb Upaya Penanganan Permasalahan D. Metode Penelitian & Sistematika Penulisan Bab II Permasalahan Yang Hendak Ditangani A. Hakikat & Ruang Lingkup Permasalahan B. Pelaku & Perilaku Yang Bermasalah C. Dampak Sosial Ekonomi Permasalahan D. Pengalaman Negara & daerah lain Bab III Analisis Atas Penyebab Perilaku Bermasalah:
1.pelaku peran; 2. Lembaga pelaksana A. Pengantar B. Analisis Atas Penyebab Perilaku
NASKAH AKADEMIK …Lanjutan.. C. Kesimpulan Singkat Bab IV. Solusi A. Alternatif2 Solusi Potensial B. Solusi Pilihan C. Rincian Solusi Pilihan D. Analisis Biaya & Manfaat E. Analisis Dampak Sosial: 1.Kelompok marjinal (kaum miskin, wanita, anak, cacat) 2.Isu-isu sosial (lingkungan, sosial, HAM, korupsi,OtDa)
PEMBIDANGAN KAIDAH HUKUM HLA. HART(Concept of Law)
CONCEPT OF LAW
Primary Legal Rules Perilaku
Manusia
PerintahLaranganIjindispensasi
Secondary Legal Rules
Rule of RecognitionRules of Adjudica-tionRules of Change
PRIMARY LEGAL RULES HLA.HART berisi: Perintah: menetapkan perbuatan apa yg dlm situasi
tertentu hrs dilakukan Larangan: menetapkan perbuatan apa yg dlm situasi
tertentu tdk boleh dilakukan orang tertentu Ijin: kaidah yg menetapkan pengecualian terhadap
berlakunya kaidah larangan tertentu Dispensasi: kaidah yg menetapkan pengecualian thd
suatu kaidah perintah tertentu Ten Berge & NM.Spelt Dua (2) macam/ jenis ijin: 1. Luas 2. Sempit Tiga Prinsip Batasan Pemerintah Dlm Bertindak:1. Asas Yuridikitas (Rechtmatigeheid)2. Asas Legalitas (Wetmatigeheid)3. Asas Diskresi ( Discretie (Ned), Freies Ermessen
(Prc))
PROSES PERIJINAN (Prajudi Atmosoedirdjo) Esensi: vergunning penetapan yg merupakan
dispen-sasi larangan undang-undang Substansi yg harus ada mencakup: 1. Rincian syarat-syarat 2.Tolok-ukur/ kriteria 3.Penetapan prosedur/ tata cara 4.Petunjuk pelaksanaan bagi pejabat administrasi 5.Yang dpt mengeluarkan tdk selalu organ pem 6.Hrs keputusan konstruktif spy bukan pembiaran 7.Ada tujuan yaitu pemrintah mengarahkan masy 8.Pemerintah mengendalikan kegiatan masy 9.Mnecegah timbulnya bencana
TUJUAN SPESIFIK SISTEM PERIJINAN1. Keinginan untuk mengarahkan aktivitas
tertentu masyarakat ketaatan & menyelaraskan
2. Mencegah timbulnya bahaya terhadap lingkungan
3. Keinginan melindungi obyek-obyek tertentu4. Membagi benda-benda yg sedikit jumlahnya5. Pengarahan dgn menseleksi orang (Suby) &
Aktifitas6. Tujuan khusus lainnya cuti7. Terdapat aspek yuridis/ legal: konsekuensi
aZas “Legalitas dalam negara hukum yang Demokratis”
a. Larangan b. Persetujuan
URGENSI & SUSUNAN IJIN A.Urgensi/ arti pentingnya ijin untuk apa ? 1. Sbg landasan hukum (legal base) 2.Sbg instrumen/ alat menjamin kepastian hk 3.Sbg instrumen untuk melindungi kepentingan 4.Sbg bukti, bilamana ada klaim/ tuntutan B. Susunan/ Format Ijin (Variatif) a. Organ/ lembaga yg berwenang b.yang tertuju/ dialamatkan c.Pemberian alasan mengapa? d.Diktum/amar inti dari Ijin e.Ketentuan acuan, pembatasan, syarat2 f.Pemberitahuan tambahan g.Klausul penyelamat kekeliruan ditinjau
PROSEDUR/ TATA CARA PENERBITAN IJIN
Note/ Catatan:1. Tahap penelitian & persyaratan bagian yg terpenting2. Syarat: kecermatan, kehati-hatian, kematangan3. Dampak/ akibat yang ditimbulkan berimplikasi luas
PERM
OHON
ANPE
NELI
TIAN
PERS
YARA
TAN
&
PERA
N SE
RTA
PENG
AMBI
LAN
KEPU
TUSA
NPE
NYAM
PAIA
N IJ
IN
IJIN SEBAGAI SUATU PRODUK HUKUM Berisi rangkaian dinamis berbagai produk hukum fahami secara cerdas makna Psl 7 UU No.12 Th 2011
Ijin sbg Beschikking (ketetapan pemerintah) keputusan tertulis adm negara yg memiliki akibat hk
Sifat/ karakter: kongkrit, individual & final Unsur-unsur/ elemen: 1. penetapan tertulis (written) 2.badan / pejabat tata usaha 3. tindakan hukum tata usaha 4.peraturan perundangan yang berlaku 5.kongkrit 6.ditujukan pada individu tertentu 7.sifatnya final 8.berakibat/ berimplikasi hukum 9.tertuju pada individu/ badan hukum perdata
MACAM/ JENIS BESCHIKKING 1. Keputusan yang membebani & menguntungkan 2. Keputusan bersifat perorangan & kebendaan 3.Keputusan positif & negatif menimbulkan “rechtssituatie” 4. Keputusan bebas & terikat 5.Keputusan kilat & keputusan tetap/ langgeng
PENGUJIAN KEABSAHAN IJIN 1. Bertentangan dgn peraturan perundangan yg
berlaku 2.Bertentangan dgn azas umum pemerintahan yg baik (The Principle of Good Governance) 1. Kepastian hukum2. Tertib penyelenggaraan negara3. Keterbukaan4. Proporsionalitas5. Profesionalitas6. Akuntabilitas
RETRIBUSI DLM PERIJINAN?Retribusi pungutan resmi yg dilakukan oleh
pemerintaha. Dipungut berdasarkan undang2b.Prestasi yg diberikan masy ada jasa timbal-baliknyac. Uang hasil retribusi digunakan untuk pelayanan
umumd.Pelaksanaanya dpt dipaksakan secara ekonomis
CAKUPAN IJIN YANG TERKENA RETRIBUSI ?1. Retribusi IMB2.Retribusi Ijin tempat penjualan minuman beralkohol3.Retribusi Ijin Gangguan4.Retribusi Ijin Trayek
PENENTUAN BESARAN RETRIBUSI1. Berdasarkan harga tetap2. Berdasarkan ukuran tertentu (luas, tinggi, volume)
KEWENANGAN DALAM PERIJINAN ? 1. SUMBER: ATRIBUSI, DELEGASI, MANDAT 2.KETIDAKBERWENANGAN: MATERI, LOKASI, WAKTU 3.PENYALAHGUNAAN WEWENANG beda tujuan 4.KESEWENANG-WENANGAN dampak, manfaat
PENGUJIAN KEABSAHAN SUATU IJIN? 1.Peradilan Tata Usaha 2.Peradilan Militer 3.Peradilan Umum
PERUBAHAN & PENCABUTAN IJIN ? 1.dasarnya wewenang bebas/ terikat ? 2.kemungkinan peran serta yg berkepentingan/
pihak 3 3.kemungkinan mengkaitkan: ketentuan, syarat,
pembatasan
PERUBAHAN & PENARIKAN KEMBALI IJIN 1.Dilakukan pihak yg bertanggung jawab thd
penyimp 2. Kepentingan yang terkait kerugian pd pihak
ke 3 3.Sifat penyimpangan 4.Akibat penarikan kembali dampak ? HAL YANG MENDASARI PERUBAHAN,
PEMBA-TALAN & PENARIKAN 1. Akibat perubahan kebijakan 2.Akibat kesalahan keputusan
(beschikking,decission) 3.Akibat adanya sanksi 4.Akibat perubahan keadaan
TERIMA KASIH & SELAMAT BELAJAR