kunyit asam

Upload: handayanipratama

Post on 30-Oct-2015

205 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kunyit dan asam

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASARASIDI-ALKALIMETRI

A. TUJUAN Mahasiswa dapat menjelaskan proses asidi alkalimetri Mahasiswa dapat menentukan kadar(%) pada kunyit asam

B. LANDASAN TEORIASIDI-ALKALIMETRIMetode titrimetri atau volumetri adalah metode analisis kuantitatif yang didasarkan pada pengukuran volume reagen yang telah diketahui konsentrasinya yang bereaksi sempurna.Aside alkalimetri adalah pengukuran yang berkaitan dengan reaksi asam-basa, yang umumnya dilakukan secara titrimetri, sehingga umum disebut titrasi asidimetri atau alkalimetri. Titrasi asidimetri adalah titrasi terhadap larutan basa bebas dengan larutan standar asam kuat, atau titrasi terhadap larutan garam yang berasal dari asam lemah dengan larutan standar asam kuat. Titrasi alkalimetri adalah titrasi terhadap larutan asam bebas dengan larutan standar basa kuat, atau titrasi terhadap larutan garam yang berasal dari basa lemah dengan larutan standar basa kuat.KUNYITKunyitataukunir, (Curcuma longa Linn. Syn. Curcuma domestica Val.), adalah termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Kunyit tergolong dalam kelompokjahe-jahean,Zingiberaceae. Kunyit dikenal di berbagai daerah dengan beberapa nama local, seperti turmeric (Inggris), kurkuma (Belanda), kunyit (Indonesia dan Malaysia), kunir (Jawa), koneng (Sunda), konyet (Madura). Kandungan utama kunyit adalah kurkumin dan minyak atsiri yang berfungsi untuk pengobatanhepatitis,antioksidan, gangguan pencernaan, anti mikroba, anti kolesterol, anti HIV, anti tumor (menginduksiapostosis), menghambat perkembangan sel tumor payudara, menghambat ploriferasi sel tumor pada usus besar, anti invasi, anti rheumatoid arthritis (rematik), diabetes melitus, tifus, usus buntu, disentri, sakit keputihan, haid tidak lancar, perut mulas saat haid, memperlancar ASI, amandel, berak lendir, morbili, cangkrang (Waterproken).Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin sebanyak 10% dan bisdemetoksikurkumin sebanyak 1-5% dan zat-zat yang bermanfaat lainnya seperti minyak atsiri yang terdiri dariKeton sesquiterpen, tumeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%,feladren, sabinen, borneol dan sineil. Kunyit juga mengandung lemak sebanyak 1-3%, karbohidrat sebanyak 3%,protein30%,pati8%,vitamin C45-55%, dan garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium.ASAM JAWA Asam jawa,asam atau asem adalah sejenis buah yang rasanya masam. Asam jawa dihasilkan oleh pohon yang bernama ilmiahTamarindus indica, termasuk ke dalam suku Fabaceae (Leguminosae).Buah asam jawa bersifat pencahar, antipiretik, antiseptic, abortivum, dan meningkatkan nafsu makan. Kandungan polisakarida yang berkhasiat imunomodulator (1) dan L-(-)-di-n-butil malat yang menghambat proliferasi sel embrio babi laut.

KUNYIT ASAMKhasiat dari ekstrak kunyit asam adalah menyembuhkan mules (sakit perut) dan perut kembung.PEMBUATAN EKSTRAK KUNYIT ASAM1. Alat dan Bahan :Alat : Mesin pemarut Ember Wajan Sendok Centong Ayak Saringan peras Timbangan Ember Bak Pisau Tampah

Bahan : Kunyit Asam jawa Gula pasir Kayu manis Pandan wangi Garam Cengkeh

2. Cara kerjaa. Proses PencucianMerupakan proses pencucian kunyit dan asam sampai bersih menggunakan air dan dilakukaan berulang kalib. Proses PemarutanProses pemarutan dilakukan setelah kunyit sudah bersih kemudian parut dengan alat pemarut sampai halusc. Proses penyaringan Proses ini merupakan penyaringan kunyit yang sudah digiling kemudian diambil sarinyad. Proses pengolahanSari kunyit yang sudah siap kemudian diolah dengan menambahkan gula pasir, dengan perbandingan 1;2 yaitu 1 Kg kunyit dengan 2 Kg gula pasir kemudian ditambahkan bumbu yaitu kayu manis, pandan wangi, sedikit cengkeh, dan asam yang sudah dihaluskan lalu diaduk terus menerus e. Proses pendinginanSetelah proses yang cukup lama lalu ditiriskan sampai benar-benar dingin agar tidak mengalami penguapanf. Proses pengayakanProses pengayakan merupakan proses yang dilakukan untuk memisahkan butiran-butiran jamu yang berbentuk Kristal antara yang halus dan kasar

C. ALAT DAN BAHANAlat : Erlenmayer Bekker glass Buret, klem dan statif Pipet volume Pipet tetes Corong Labu takar Bahan : NaOH Indicator pp Akuades Ekstrak kunyit asam

D. CARA KERJAa. Pembuatan Larutan NaOH 0.1 N1. Membuat 500 mL air suling bebas CO2 (mendidihkan aquades lalu mendinginkannya, kemudian menutupnya)2. Membersihkan sebuah botol lalu mengeringkannya. Memanaskan botol yang telah kering lalu menuangkan ke dalamnya larutan paraffin secukupnya, memutar-mutar botol hingga terjadi lapisan paraffinnya kemudian menegakkan botol dan menutupnya.3. Menimbang 50 gr NaOH A.R cepat-cepat dengan neraca teknis lalu melarutkannya ke dalam 50 mL aquades dalam bekerglass, kemudian memindahkannya dalam tabung reaksi pireks yang volumenya 75 mL, menutupnya dengan kertas timah, kemudian membiarkannya hingga larutan jernih.4. Mengambil 1,7mL cairan yang jernih tadi dan memasukkanya ke dalam botol yang telah dilapisi parafin, menambahkan 250 mL aquades CO2. b. Standarisasi Larutan NaOH 0.1 N 1. Membuat 100 mL larutan standar asam oksalat (H2C2O4.2H2O) dengan cara menimbang dengan teliti Kristal asam oksalat sebanyak 0.63 gram kemudian melarutkannya menjadi 100 mL.2. Mengambil 10 mL larutan asam oksalat dan memasukkanya ke dalam labu erlenmayer.3. Menetesi dengan 3-4 tetes indicator phenolptelin, mengencerkannya dengan aquades sampai kira-kira 25 mL4. Menitrasi dengan NaOH yang akan distandarisasi5. Mengulangi langkah 2-4 sebanyak 2 kali6. Menghitung konsentrasi NaOH dalam normalitasc. Penetapan Kadar Kunyit Asam1. Menimbang 5 gram ekstrak kunyit asam2. Melarutkan 5 gram ekstrak kunyit asam keladam 5 mL akuades3. Mengencerkan 5 mL larutan tersebut dengan akuades hingga volume larutan mencapai 25 mL di dalam labu takar4. Mengencerkan 5 mL larutan tersebut dengan akuades hingga volume larutan mencapai 50 mL di dalam labu takar5. Mengambil 10 mL larutan sampel menggunakan pipet volume kemudian memasukkannya ke dalam labu erlenmayer6. Menitrasi larutan sampel dengan NaOH yang telah distandarisasi7. Mengulangi proses titrasi (langkah 5-6) sebanyak 3 kali

E. DATA PENGAMATAN Normalitas NaOH = 0.1047 N. Penentuan Kadar Sampel Kunyit AsamNo.Volume SampelVolume NaOH

1.10 mL1.15 mL

2.10 mL1.1 mL

3.10 mL1.1 mL

= 10 mL = 1.125 mL

F. PERHITUNGAN Standarisasi Larutan NaOHMassa H2C2O4= 0.63 gramVolume H2C2O4= 100 mLMr H2C2O4= 126 N = x x valensiN = x x 2N = 0.1 N Standarisasi NaOH dengan H2C2O4 H2C2O4 = 4.775 mLNNaOH x VNaOH= NH2C2O4 x VH2C2O4NNaOH x 4.775 = 0.1 x 5NNaOH= 0.1047 N Penentuan Kadar Sampel (Ekstrak Kunyit Asam) Mol sampel = mol basa= 0.1047 x 1.125 = 0.1177875 mol massa sampel= mol basa x Mr sampel= 0.1177875 x 5 x Mr= (Mr) gram kadar = x 100%= 0.00011779 x 100 %= 0.011779 %

G. PEMBAHASANLarutan standar yang digunakan pada percobaan ini adalah NaOH yang telah distandarisasi dengan larutan standar primer yaitu asam oksalat (H2C2O4.2H2O). Pembuatan asam oksalat sebagai larutan standar dilakukan dengan menimbang sejumlah gram tertentu dan dilarutkan dalam volume akuades tertentu. Sedangkan tujuan dilakukannya standarisasi adalah untuk mengetahui konsentrasi NaOH secara akurat. Dalam standarisasi ini digunakan larutan indicator phenolptalin(pp). Indikator pp adalah asam dwiprotik dan tidak berwarna. Indicator pp ini dibuat dengan cara melarutkan 1.0 gram senyawanya ke dalam 100 mL alcohol teknis. Mula-mula indicator ini terdisosiasi menjadi suatu bentuk tak berwarna, kemudian dengan kehilagan proton kedua menjadi ion dengan system terkonjugasi sehingga timbullah warna merah. Adapun normalitas NaOH yang diperoleh adalah 0.1047 N.Prinsip asidimetri yang digunakan dalam percobaan ini adalah pengukuran konsentrasi asam dengan menggunakan larutan baku basa. Langkah selanjutnya adalah melakukan titrasi untuk menentukan kadar asam pada sampel dengan menggunakan larutan standar NaOH. Sampel yang digunakan adalah ekstrak kunyit asam. Disini NaOH sebagai basa kuat dan ekstrak kunyit asam sebagai asam lemah. Pada percobaan ini digunakan indicator pp (fenolflatelien) sebagai indicator visual yang menandakan terjadinya reaksi sempurna. Yaitu ketika warna larutan yang semula bening(tidak berwarna) menjadi merah muda pertama. Pada percobaan asidimetri ini menggunakan metode titrasi, yaitu mengukur volume titran yang diperlukan untuk mencapai titik ekivalen yang artinya ekivalen pereaksi-pereaksi sama. Reaksi yang terjadi juga disebut reaksi netralisasi.Pertama 5 gram ekstrak kunyit asam dilarutkan dalam 5 mL akuades. Kemudian diencerkan menjadi 25 mL dan selanjutnya diencerkan menjadi 50 mL. Dari 50 mL sampel dititrasi tiga kali dengan masing-masing 10 mL sampel untuk setiap kali titrasi. Sebanyak 10 mL larutan sampel kunyit asam dimasukkan ke dalam sampel/larutan tersebut kemudian ditambahkan 2 tetes indicator pp. Titrasi dengan NaOH dihentikan pada saat larutan dalam erlenmayer mengalami perubahan warna dari yang semula berwarna kuning bening menjadi kuning kecoklatan dengan sedikit merah muda. Adapun volume rata-rata dari NaOH yag digunakan adalah 1.125 mL. Dan berdasarkan perhitungan diperoleh kadar sampel kunyit asam sebesar 0.0011779 %.

H. KESIMPULANTitrasi asidimetri pada percobaan ini adalah menentukan kadar asam pada ekstrak kunyit asam dengan menggunakan larutan NaOH yang telah dinakukan. Reaksi dapat diamati dengan baik dengan penggunaan asam lemah (ekstrak kunyit asam), basa kuat (NaOH), dan indicator pp. Reaksi sempurna terjadi ketika terjadi perubahan warna dari yang semula berwarna kuning bening menjadi kuning kecoklatan dengan sedikit merah muda dengan volume NaOH rata-rata 1.125 mL. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi netralisasi dengan menghasilkan kadar asam pada ekstrak kunyit asam sebesar 0.011779%.

I. SARANDalam melaksanakan praktikum sebaiknya praktikan lebih teliti dalam mengamati perubahan yang terjadi pada larutan agar tidak melewati titik ekivalen yang sebenarnya.

J. DAFTAR PUSTAKABraddy, James E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Tangerang : Binapura AksaraMudjiran. 2002. Kimia Analitik Dasar. Yogyakarta : FMIPA UGMNaumy, Elvy. 2000. Kimia Analitik Kuantitatif. Yogyakarta : SMTI YogyakartaTim Dosen Kimia Analitik. 2013. Petunjuk Praktikum Kimia Analitik Dasar. Semarang : Laboratorium Jurusan Kimia FMIPA UNNES

LAMPIRAN

KUNYIT

EKSTRAK KUNYIT ASAMLARUTAN SAMPEL SEBELUM DITITRASIASAM

PROSES TITRASI

LARUTAN SAMPEL SETELAH DITITRASI

KIMIA ANALITIK DASARLaporan Praktikum

PenentuanKadarKunyit Asam

JURUSAN KIMIADisusun oleh :Cahyo Fajar Handayani4301411113Pendidikan KimiaRombel 4

FMIPA

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2013