kurikulum pelatihan jabatan fungsional perawat gigi...
TRANSCRIPT
2015
KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI AHLI
K E M E N T E R I A N K E S E H A T A N R I – B A D A N P P S D M K E S E H A T A N P U S D I K L A T A P A R A T U R
KURIKULUM DAN MODUL PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI
KEMENTERIAN KESEHATAN RI - BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR - 2015
i
SAMBUTAN
Dalam rangka pembinaan karir dan pengembangan profesionalisme Pegawai Negeri Sipil
dalam menjalankan tugasnya khususnya di bidang Kesehatan, saat ini telah ditetapkan 28
jenis jabatan fungsional kesehatan. Salah satunya adalah jabatan Fungsional Perawat Gigi
yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor: 23 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional
Perawat Gigi dan Angka Kreditnya. Perawat Gigi berkedudukan sebagai pelaksana teknis
fungsional di bidang pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut pada Fasilitas
Pelayanan Kesehatan atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya di Lingkungan Instansi
Pemerintah.
Dalam mengatasi kondisi kesehatan gigi dan mulut diperlukan tenaga kesehatan yang
kompeten sehingga dapat berkontribusi mengatasi permasalahan kesehatan gigi dan mulut
tersebut. Perawat gigi sebagai salah satu tenaga kesehatan mempunyai peran yang cukup
signifikan dalam mengatasi permasalahan kesehatan gigi dan mulut terutama pada bidang
promotif dan preventif. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat tentang
pelayanan keperawatan gigi dan mulut maka perawat gigi telah meningkatkan
pengetahuan dan keterampilannya dengan peningkatan jenjang pendidikan hingga
Diploma IV Keperawatan Gigi. Pada tahun 2014 telah terbit Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 23 tahun 2014 tentang
Jabatan Fungsional Perawat Gigi dan Angka Kreditnya.
Berkenaan dengan terbitnya regulasi terbaru jabatan fungsional perawat gigi, maka para
perawat gigi sangat membutuhkan sebuah sistem pelatihan jabatan fungsional terutama
untuk kategori keahlian yang merupakan kategori baru bagi perawat gigi. Untuk itu, maka
perlu disusun sebuah kurikulum dan modul sebagai acuan resmi bagi pelaksanaan
pelatihan jabatan fungsional perawat gigi kategori keahlian, yang disusun oleh
Kementerian Kesehatan RI, dalam hal ini Pusdiklat Aparatur Badan PPSDM Kesehatan.
Semoga Kurikulum dan Modul Pelatihan Jabatan Fungsional Perawat Gigi Jenjang Ahli ini
dapat digunakan, sehingga bisa memberi dampak terhadap peningkatan kompetensi bagi
pemangku Jabatan Fungsional Perawat Gigi baik di pusat maupun di daerah.
Jakarta, Desember 2015 Kepala Badan PPSDM Kesehatan
Usman Sumantri NIP. 195908121986111001
KURIKULUM DAN MODUL PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI
KEMENTERIAN KESEHATAN RI - BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR - 2015
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, kurikulum Pelatihan
Jabatan Fungsional Perawat Gigi Jenjang Ahli telah terselesaikan dengan baik pada tahun
2015. Kurikulum dan Modul pelatihan ini merupakan alat bantu yang akan dipakai sebagai
bahan belajar bagi para peserta pelatihan jabatan fungsional perawat gigi jenjang ahli baik
yang dilaksanakan di pusat maupun di daerah (Provinsi, Kabupaten, Kota).
Penyusunan kurikulum dan modul ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor: 23 tahun 2014 yaitu tentang Jabatan
Fungsional Perawat Gigi Dan Angka Kreditnya.
Standar Kurikulum dan Modul Pelatihan Jabfung Perawat Gigi Jenjang Ahli ini disusun
berkat kerja sama antara Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kementerian Kesehatan
RI, Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik, dan Persatuan Perawat
Gigi Indonesia (PPGI). Untuk itu tak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak atas kerjasama dan koordinasi yang baik serta kontribusi yang besar bagi
tersusunnya standar kurikulum dan modul ini. Kami mengharapkan saran dan masukan
dari semua pihak bagi penyempurnaan kurikulum dan modul ini.
Semoga kurikulum dan modul pelatihan ini dapat digunakan, sehingga bisa memberi
dampak terhadap peningkatan kompetensi bagi pemangku Jabatan Fungsional Perawat
Gigi.
Jakarta, Desember 2015
Kepala Pusdiklat Aparatur
Suhardjono, SE, MM
NIP 195608271979111001
KURIKULUM DAN MODUL PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI
KEMENTERIAN KESEHATAN RI - BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR - 2015
iii
TIM PENYUSUN MODUL
Penasehat Suhardjono, S.E, MM (Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur) Penanggung Jawab Dr.dr. H. Eka Jusup Singka, M.Sc (Kepala Bidang Diklat Teknis dan Fungsional Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur) Ketua Dewi Sukorini, SKM, M.Pd (Kepala Sub Bidang Diklat Fungsional Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur) Tim Penyusun Kurikulum Fitri Purwanto, S.Kp, MAP Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik Ucu Djuwitasari, S.Kp, MM, M.Kes Pusdiklat Aparatur drg. Siti Nur Anisah, MPH Pusdiklat Aparatur Epi Nopiah, S.Pd, MAP PPGI Asep Supriadi, AMKg, SKM PPGI Siti Rahayu, AMKg PPGI Emini, S.SiT, MA Kes PPGI C. Sri Astari PPGI Anggota Teknis Sagung Ngurah Budastriwati, S.Pd Nur Afifah Kurniati, S.Sos Yanuardo G. D. Sinaga, ST Afriani Tinurbaya, S.Kep Anggota Administrasi Muhammad, SE Ary Kusdiana Nurhayati
KURIKULUM DAN MODUL PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI
KEMENTERIAN KESEHATAN RI - BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR - 2015
iv
DAFTAR ISI
Sambutan .................................................................................................... i
Kata Pengantar ........................................................................................... ii
Tim Penyusun .............................................................................................. iii
Daftar Isi ...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Filosofi Pelatihan ................................................................ 2
BAB II JENJANG JABATAN, PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI 4
A. Jenjang Jabatan .................................................................. 4
B. Peran .................................................................................. 4
C. Fungsi ................................................................................. 4
D. Kompetensi ........................................................................ 5
BAB III STANDAR PELATIHAN 10
A. Tujuan Standar ................................................................... 10
B. Kebijakan Pelatihan ............................................................ 10
C. Strategi Pelatihan ............................................................... 11
D. Standar Pelatihan ............................................................... 11
BAB IV STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL
PERAWAT GIGI KATEGORI KEAHLIAN
12
A. Standar Kurikulum Pelatihan Jabatan Fungsional Perawat
Gigi Jenjang Ahli Pertama ............................................
12
1. Tujuan Pelatihan ............................................................. 12
2. Struktur Program ............................................................ 12
3. Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) .................... 14
4. Diagram Proses Pembelajaran ........................................ 44
5. Proses dan Metode Pembelajaran ................................. 47
6. Peserta dan Pelatih/Fasilitator........................................ 48
7. Penyelenggara dan Tempat Penyelenggaraan ............... 48
8. Evaluasi ........................................................................... 49
9. Sertifikat Pelatihan ........................................................ 50
KURIKULUM DAN MODUL PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI
KEMENTERIAN KESEHATAN RI - BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR - 2015
v
B. Standar Kurikulum Pelatihan Jabatan Fungsional Perawat
Gigi Jenjang Ahli Muda ............................................
51
1. Tujuan Pelatihan ............................................................. 51
2. Struktur Program ............................................................ 51
3. Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) .................... 53
4. Diagram Proses Pembelajaran ........................................ 82
5. Proses dan Metode Pembelajaran ................................. 85
6. Peserta dan Pelatih/Fasilitator........................................ 86
7. Penyelenggara dan Tempat Penyelenggaraan ............... 86
8. Evaluasi ........................................................................... 87
9. Sertifikat Pelatihan ........................................................ 88
C. Standar Kurikulum Pelatihan Jabatan Fungsional Perawat
Gigi Jenjang Ahli Muda ............................................
89
1. Tujuan Pelatihan ............................................................. 89
2. Struktur Program ............................................................ 89
3. Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) .................... 91
4. Diagram Proses Pembelajaran ........................................ 121
5. Proses dan Metode Pembelajaran ................................. 124
6. Peserta dan Pelatih/Fasilitator........................................ 125
7. Penyelenggara dan Tempat Penyelenggaraan ............... 125
8. Evaluasi ........................................................................... 126
9. Sertifikat Pelatihan ........................................................ 127
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
KATEGORI KEAHLIAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI - BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR - 2015
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi kesehatan gigi dan mulut di Indonesia sampai saat ini
masih belum menunjukan hasil yang optimal, hal tersebut dapat dilihat
dari prevalensi penduduk bermasalah kesehatan gigi dan mulut
berdasarkan Riskesdas tahun 2013 yaitu sebesar 25,9%, meningkat
dibanding hasil Riskesdas tahun 2007 yang hanya 23,2%. Dari hasil
tersebut, hanya 31,3% penduduk yang melakukan perawatan gigi dan
mulut dan sisanya sebesar 68,9% tidak mendapatkan perawatan. Hal
tersebut menunjukkan bahwa masalah kesehatan gigi dan mulut
masih menjadi beban kesehatan masyarakat di Indonesia.
Dalam mengatasi kondisi kesehatan gigi dan mulut di atas
maka diperlukan tenaga kesehatan yang kompeten sehingga dapat
berkontribusi mengatasi permasalahan kesehatan gigi dan mulut
tersebut. Perawat gigi sebagai salah satu tenaga kesehatan
mempunyai peran yang cukup signifikan dalam mengatasi
permasalahan kesehatan gigi dan mulut terutama pada bidang
promotif dan preventif.
Melihat data diatas serta semakin meningkatnya tuntutan
masyarakat tentang pelayanan keperawatan gigi dan mulut maka
perawat gigi telah meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya
dengan peningkatan jenjang pendidikan hingga Diploma IV
Keperawatan Gigi yang mempunyai kompetensi/ kemampuan di
bidang keahlian seperti kemampuan manajerial, tindakan-tindakan
pengawasan, kegiatan penelitian, analisis penyakit serta asistensi
spesialistik.
Pada tahun 2014 telah terbit Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 23,
tentang Jabatan Fungsional Perawat Gigi dan Angka Kreditnya,
dimana perawat gigi terbagi dalam dua kategori, yaitu kategori
keterampilan dengan latar belakang pendidikan minimal Diploma III
Keperawatan Gigi dan kategori keahlian dengan latar belakang
pendidikan Diploma IV Keperawatan Gigi.
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
KATEGORI KEAHLIAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI - BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR - 2015
2
Berkenaan dengan terbitnya regulasi terbaru jabatan fungsional
perawat gigi diatas, maka para perawat gigi sangat membutuhkan
sebuah sistem pelatihan jabatan fungsional terutama untuk kategori
keahlian yang merupakan kategori baru bagi perawat gigi. Untuk itu,
maka perlu disusun sebuah kurikulum sebagai sebuah acuan resmi
bagi pelaksanaan pelatihan jabatan fungsional perawat gigi kategori
keahlian.
B. Filosofi Pelatihan
Pelatihan jabatan fungsional Perawat Gigi Kategori Keahlian
diselenggarakan dengan memperhatikan:
1. Prinsip pembelajaran orang dewasa (andragogi), yaitu bahwa selama
pelatihan peserta memiliki hak untuk:
a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya dalam melakukan
kegiatan rekam medis informasi kesehatan.
b. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapatnya selama masih
berada dalam konteks pelatihan.
2. Prinsip learning by doing, dimana peserta dimungkinkan untuk
mendapatkan kesempatan dalam:
a. Melakukan kegiatan atau berperan aktif secara perseorangan atau
kelompok dengan menggunakan metode seperti tanya jawab,
presentasi, diskusi kelompok, latihan/exercise, simulasi dan
praktik.
b. Melakukan pengulangan terhadap kegiatan yang dilakukan atau
perbaikan terhadap kegiatan yang dirasa perlu.
3. Prinsip pelatihan berorientasi kepada peserta, dimana peserta
berhak untuk:
a. Mendapatkan paket bahan belajar berupa modul pelatihan.
b. Mendapatkan pelatih yang profesional, yang dapat memfasilitasi
dengan berbagai metode dan menguasai materi.
c. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki, baik secara
auditorial, visual, maupun kinestetik (gerak).
d. Belajar dengan modal pengetahuan yang dimiliki masing-masing
tentang pelayanan kesehatan.
e. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka.
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
KATEGORI KEAHLIAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI - BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR - 2015
3
f. Melakukan evaluasi (terhadap fasilitator dan penyelenggara) dan
dievaluasi tingkat pemahamannya dalam bidang pelayanan
kesehatan.
4. Prinsip pelatihan berbasis kompetensi, dimana peserta dimungkinkan
untuk:
a. Mengembangkan keterampilan langkah demi langkah dalam
memperoleh kompetensi yang ditetapkan dalam pelatihan.
b. Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan berhasil mendapatkan
kompetensi yang ditetapkan dalam pelatihan.
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
KATEGORI KEAHLIAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI - BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR - 2015
4
BAB II JENJANG JABATAN, PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI
Kurikulum Pelatihan jabatan fungsional Perawat Gigi Kategori Keahlian diperuntukkan bagi Pemangku jabatan Perawat Gigi yang akan naik ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan peran, fungsi dan kompetensinya.
A. Jenjang Jabatan
Jenjang jabatan fungsional perawat gigi Kategori Keahlian berdasarkan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 23 tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Perawat
Gigi dan Angka Kreditnya, sebagai berikut:
1. Perawat Gigi Ahli Pertama, terdiri atas pangkat:
a. Penata Muda, golongan ruang III/a;
b. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.
2. Perawat Gigi Ahli Muda, terdiri atas pangkat:
a. Penata, golongan ruang III/c;
b. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
3. Perawat Gigi Ahli Madya, terdiri atas pangkat:
a. Pembina, golongan ruang IV/a;
b. Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b;
c. Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.
B. Peran
Peran Perawat Gigi Ahli adalah sebagai pelaksana pelayanan asuhan
keperawatan gigi dan mulut pada pasien berkebutuhan khusus di fasilitas
pelayanan kesehatan.
C. Fungsi
Dalam menjalankan perannya, seorang Perawat Gigi Ahli memiliki
fungsi dalam tugasnya sebagai berikut :
1. Melakukan persiapan pelayanan keperawatan gigi
2. Melakukan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut sesuai
standar
3. Melakukan tindakan kolaboratif kesehatan gigi dan mulut
4. Melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan
5. Melakukan Pengembangan Profesi
6. Melakukan penghitungan angka kredit dan pengajuan DUPAK
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
KATEGORI KEAHLIAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI - BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR - 2015
5
D. Kompetensi Dalam menjalankan fungsinya, seorang Perawat Gigi Jenjang Ahli memiliki kompetensi yaitu mampu:
No FUNGSI KOMPETENSI
PERTAMA MUDA MADYA
1 Persiapan Pelayanan Keperawatan Gigi
1. Melakukan kegiatan penyusunan rencana kerja harian, bulanan, tahunan dan matrik kegiatan
2. Mengelola permintaan kebutuhan alat, obat dan bahan tahunan,
3. Melakukan pengelolaan mutu pelayanan berupa koordinasi, survey kepuasan pelanggan dan analisis keluhan pelanggan
4. Melakukan pengelolaan pengendalian infeksi berupa pengawasan pengelolaan limbah medis
5. Melakukan evaluasi program pelayanan keperawatan gigi dan mulut dengan mengidentifikasi data program pelayanan keperawatan gigi dan mulut.
1. Melakukan kegiatan penyusunan rencana kerja harian, bulanan, tahunan dan matrik kegiatan
2. Melakukan pengelolaan mutu pelayanan berupa koordinasi, menyusun instrument survey kepuasan pelanggan dan analisis keluhan pelanggan
3. Melakukan pengelolaan pengendalian infeksi berupa pengawasan penggunaan APD
4. Melakukan evaluasi program pelayanan keperawatan gigi dan mulut dengan mengolah data program pelayanan keperawatan gigi dan mulut
1. Melakukan kegiatan penyusunan rencana kerja harian, bulanan, tahunan dan matrik kegiatan
2. Melakukan pengelolaan mutu pelayanan berupa koordinasi, memberikan arahan pada koordinasi, mengelola hasil survey kepuasan pelanggan dan analisis keluhan pelanggan
3. Melakukan evaluasi program pelayanan keperawatan gigi dan mulut dengan mensosialisasikan hasil dan tindak lanjut program pelayanan keperawatan gigi dan mulut
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
KATEGORI KEAHLIAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI - BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR - 2015
6
No FUNGSI KOMPETENSI
PERTAMA MUDA MADYA
2 Pelaksanaan Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut sesuai standar
1. Melakukan pengkajian/ pemeriksaan
2. Melakukan penegakan diagnosa keperawatan gigi dengan Identifikasi diagnosa/masalah keperawatan gigi pada individu, kelompok/ masyarakat berkebutuhan khusus dan Identifikasi diagnosis hasil pemeriksaan risiko karies
3. Melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut pada individu, kelompok/masyarakat berkebutuhan khusus
4. Melakukan implementasi asuhan keperawatan gigi dan mulut berupa Komunikasi therapeutik, Terapi remineralisasi, Pembersihan karang gigi,
1. Melakukan pengkajian/ pemeriksaan
2. Melakukan penegakan diagnosa keperawatan gigi dengan Identifikasi diagnosa/masalah keperawatan gigi pada individu, kelompok/ masyarakat berkebutuhan khusus, Evaluasi dan analisis hasil identifikasi diagnosa/ masalah dan Identifikasi diagnosis hasil pemeriksaan risiko karies
3. Melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut pada individu, kelompok/masyarakat berkebutuhan khusus
4. Melakukan implementasi asuhan keperawatan gigi dan mulut berupa Komunikasi therapeutik,
1. Melakukan pengkajian/ pemeriksaan
2. Melakukan penegakan diagnosa keperawatan gigi dengan Identifikasi diagnosa/masalah keperawatan gigi pada individu, kelompok/ masyarakat berkebutuhan khusus dan Identifikasi diagnosis hasil pemeriksaan risiko karies
3. Melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut pada individu, kelompok/masyarakat berkebutuhan khusus
4. Melakukan implementasi asuhan keperawatan gigi dan mulut berupa Komunikasi therapeutik, Pembersihan karang
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
KATEGORI KEAHLIAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI - BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR - 2015
7
No FUNGSI KOMPETENSI
PERTAMA MUDA MADYA
Persiapan pasien pra operasi, Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut pasien pra dan post op, Membimbing sikat gigi pada individu/ kelompok berkebutuhan khusus, Menyusun materi penyuluhan, Memberikan konsultasi kepada tenaga kesehatan lain dan Mempersiapkan pelatihan kader
5. Melakukan dokumentasi dan evaluasi pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
Pembersihan karang gigi, Perawatan pasca operasi pada rongga mulut, Melaksanakan kegiatan penyuluhan pada individu/ kelompok berkebutuhan khusus, Memberikan konsultasi kepada tenaga kesehatan lain, Evaluasi program UKGS dan Melaksanakan pelatihan kader
5. Melakukan dokumentasi dan evaluasi pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
gigi, Evaluasi kegiatan penyuluhan, Memberikan konsultasi kepada tenaga kesehatan lain, Evaluasi program UKGM dan Evaluasi pelatihan kader
5. Melakukan dokumentasi dan evaluasi pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
3 Pelaksanaan tindakan kolaboratif kesehatan gigi dan mulut
Melakukan tindakan kolaboratif kesehatan gigi dan mulut berupa transfering alat dan bahan spesialistik, manipulasi bahan pada kasus spesialistik, penambalan permanen 1 (satu) bidang dan rujukan kesehatan gigi dan mulut
Melakukan tindakan kolaboratif kesehatan gigi dan mulut berupa penambalan permanen 1 (satu) bidang, pencabutan gigi permanen akar tunggal dengan infiltrasi anasthesi tanpa penyulit dan rujukan kesehatan gigi dan mulut
Melakukan tindakan kolaboratif kesehatan gigi dan mulut berupa pencabutan gigi permanen akar tunggal dengan infiltrasi anasthesi dengan penyulit dan rujukan kesehatan gigi dan mulut
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
KATEGORI KEAHLIAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI - BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR - 2015
8
No FUNGSI KOMPETENSI
PERTAMA MUDA MADYA
4 Penatalaksanaan kegawatdaruratan
Melakukan tindakan kegawatdaruratan gigi dan mulut
Melakukan tindakan kegawatdaruratan gigi dan mulut
Melakukan tindakan kegawatdaruratan gigi dan mulut
5 Pembuatan Karya Tulis/karya Ilmiah di Bidang Keperawatan Gigi dan Mulut
1. Membuat Karya Tulis/ Karya Ilmiah dibidang keperawata gigi dan mulut
2. Menyampaikannprasaran berupa tinjauan, gagasan dan atau ulasan ilmiah di bidang keperawatan gigi dan mulut
1. Membuat Karya Tulis/ Karya Ilmiah dibidang keperawata gigi dan mulut
2. Menyampaikannprasaran berupa tinjauan, gagasan dan atau ulasan ilmiah di bidang keperawatan gigi dan mulut
1. Membuat Karya Tulis/ Karya Ilmiah dibidang keperawata gigi dan mulut
2. Menyampaikannprasaran berupa tinjauan, gagasan dan atau ulasan ilmiah di bidang keperawatan gigi dan mulut
6 Penyusunan pedoman/ketentuan pelaksanaan/ketentuan teknis di bidang pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
Membuat buku pedoman/ ketentuan pelaksanaan/ ketentuan teknis di bidang pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
Membuat buku pedoman/ ketentuan pelaksanaan/ ketentuan teknis di bidang pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
Membuat buku pedoman/ ketentuan pelaksanaan/ ketentuan teknis di bidang pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
KATEGORI KEAHLIAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI - BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR - 2015
9
No FUNGSI KOMPETENSI
PERTAMA MUDA MADYA
7 Pengembangan teknologi tepat guna di bidang pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
Mengembangkan teknologi tepat guna di bidang pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
8 Penghitungan
angka kredit dan
pengajuan DUPAK
Melakukan penghitungan angka kredit dan pengajuan DUPAK
Melakukan penghitungan angka kredit dan pengajuan DUPAK
Melakukan penghitungan angka kredit dan pengajuan DUPAK
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
KATEGORI KEAHLIAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI - BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR - 2015
10
BAB III STANDAR PELATIHAN
A. Tujuan Standar
Standar kurikulum ini bertujuan sebagai panduan/acuan bagi para penyelenggara pelatihan dalam menyelenggarakan pelatihan jabatan fungsional Perawat Gigi, jenjang terampil dan ahli. Dalam standar ini telah ditetapkan tujuan pelatihan, struktur program, garis-garis besar program pembelajaran (GBPP), diagram proses pembelajaran, peserta dan pelatih, penyelenggara dan tempat penyelenggaraan baik di pusat maupun di daerah, evaluasi, dan sertifikat.
B. Kebijakan Pelatihan
Jabatan fungsional Perawat Gigi terdiri dari 2 (dua) jenjang, yaitu jenjang terampil dan jenjang ahli. Dalam rangka pengembangan dan pembinaan karir, kepangkatan, jabatan dan peningkatan profesionalisme pejabat fungsional Perawat Gigi telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 23 tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Perawat Gigi dan Angka Kreditnya. Pembinaan pejabat fungsional ini dapat dilaksanakan oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah, dan salah satu bentuk pengembangan karir yang dapat dilakukan adalah melalui pelatihan.
Adapun kebijakan pelatihan yang ditetapkan yaitu:
1. Setiap jenjang jabatan fungsional Perawat Gigi memiliki kompetensi yang sesuai dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sehingga pelatihan bagi pejabat fungsional ini diarahkan pada tercapainya kompetensi tersebut.
2. Tujuan pelatihan, struktur program, garis-garis besar program pembelajaran (GBPP), diagram proses pembelajaran, peserta dan pelatih, penyelenggara dan tempat penyelenggaraan, evaluasi, dan sertifikat pelatihan yang tertuang dalam standar kurikulum bagi semua jenjang distandarisasi secara nasional agar pelaksanaan pelatihan disetiap institusi/penyelenggara diklat akan sama.
3. Sesuai dengan Keputusan Menkes Nomor: 725 tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di Bidang Kesehatan, maka bagi institusi diklat yang akan menyelenggarakan pelatihan ini diwajibkan untuk mengakreditasinya terlebih dahulu.
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
KATEGORI KEAHLIAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI - BADAN PPSDM KESEHATAN PUSDIKLAT APARATUR - 2015
11
C. Strategi Pelatihan
Strategi pelatihan jabatan fungsional Perawat Gigi, yang digunakan sebagai berikut: 1. Pelatihan bagi pejabat fungsional Perawat Gigi menggunakan
kurikulum yang telah distandarisasi. 2. Penyelenggaraan pelatihan jabatan fungsional Perawat Gigi:
a. Di Pusat: Pelatihan bagi Pelatih/Training of Trainer (ToT) jabatan
fungsional Perawat Gigi dilaksanakan di Pusdiklat Aparatur. Pelatihan jabatan fungsional Perawat Gigi dilaksanakan di
Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) atau Bapelkes Nasional yang sudah terakreditasi bekerjasama dengan Unit Pembina Jabatan Fungsional Perawat Gigi atau Pengelola Program di pusat.
b. Di Provinsi: Pelatihan jabatan fungsional Perawat Gigi dilaksanakan di
BBPK/ Bapelkes Nasional/ Bapelkes Provinsi/ Institusi Diklat Kesehatan Provinsi yang sudah terakreditasi bekerjasama dengan Pengelola Program di provinsi.
c. Di Kabupaten/Kota: Pelatihan jabatan fungsional Perawat Gigi dilaksanakan di Unit
Pelaksana Diklat yang telah terakreditasi bekerjasama dengan Pengelola Program di kabupaten/kota.
3. Peserta pelatihan adalah Pemangku Jabatan Fungsional Perawat Gigi yang bertugas di bagian/instalasi/unit yang sama.
D. Standar Pelatihan
Pelatihan bagi jabatan fungsional Perawat Gigi Keahlian, menggunakan kurikulum yang telah distandarisasi sebagai Standar Kurikulum Pelatihan Jabatan Fungsional Perawat Gigi Ahli.
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 12
BAB IV STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI KATEGORI KEAHLIAN A. Standar Kurikulum Pelatihan Jabatan Fungsional Perawat Gigi
Jenjang Ahli Pertama
1. Tujuan Pelatihan
a. Tujuan umum:
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai pejabat fungsional perawat gigi
jenjang ahli pertama.
b. Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu:
1) Melakukan persiapan pelayanan keperawatan gigi
2) Melakukan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut sesuai
standar
3) Melakukan tindakan kolaboratif kesehatan gigi dan mulut
4) Melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan
5) Menyusun karya tulis/ karya ilmiah di bidang keperawatan gigi dan
mulut
6) Menyusun buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis
di bidang pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
7) Mengembangkan teknologi tepat guna bidang keperawatan gigi
dan mulut
8) Melakukan penghitungan angka kredit dan pengajuan DUPAK
2. Struktur Program
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka disusun materi yang akan diberikan secara rinci pada struktur program sebagai berikut:
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 13
NO MATERI ALOKASI WAKTU
T P PL JLH
A. MATERI DASAR: 1. Kebijakan Diklat Aparatur 2. Arah kebijakan dan Program
Kementerian Kesehatan tentang Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Kode Etik Perawat Gigi
2 2 2
- - -
- - -
2 2 2
Sub total 6 - - 6
B. MATERI INTI: 1. Persiapan pelayanan keperawatan gigi 2. Pelayanan asuhan keperawatan gigi
dan mulut 3. Tindakan kolaboratif kesehatan gigi
dan mulut 4. Penatalaksanaan kegawatdaruratan
gigi dan mulut 5. Karya tulis/karya ilmiah di bidang
pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
6. Penyusunan petunjuk teknis pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
7. Teknologi tepat guna bidang keperawatan gigi dan mulut
8. Perhitungan angka kredit dan pengajuan DUPAK
2 4 2 2 2 2 2 2
6 6
4
6
4
8
5
8
- 8 - - - - - -
8
18 6
8 6
10 7
10
Sub total 18 47 8 73
C. MATERI PENUNJANG: 1. Membangun Komitmen Belajar 2. Rencana Tindak Lanjut 3. Anti Korupsi
0 1 3
3 1 -
0
0 -
3 2 3
Sub total 4 4 - 8
TOTAL 28 51 8 87
Keterangan: T = Teori; P = Penugasan; PL = Praktik Lapangan; 1 Jpl @ 45 menit
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 14
3. Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) Jabatan Fungsional Perawat Gigi Jenjang Ahli Pertama Nomor : MD. 1 Materi : Kebijakan Diklat Aparatur Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami tentang kebijakan diklat
aparatur.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan arah
pengembangan kesehatan jangka panjang
2. Menjelaskan peranan SDM kesehatan
3. Menjelaskan program PPSDM Kesehatan
1. Arah pengembangan kesehatan
jangka panjang a. Pembangunan nasional
berwawasan kesehatan b. Pemberdayaan masyarakat
daerah c. Pengembangan upaya dan
pembiayaan d. Pengembangan dan
pemberdayaan SDM Kesehatan
2. Peranan SDM kesehatan 3. Program PPSDM Kesehatan
Curah
pendapat CTJ
Bahan
tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK)
Renstra Pusdiklat
Aparatur RP3AK (Rencana
Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kesehatan Tahun 2011-2025)
UU No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 15
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
4. Menjelaskan struktur organisasi Badan PPSDM Kesehatan
4. Struktur organisasi Badan PPSDM Kesehatan a. Pengertian b. Ruang lingkup c. Prinsip-prinsip d. Strategi
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 16
Nomor : MD. 2 Materi : Arah kebijakan dan Program Kementerian Kesehatan tentang Pelayanan
Kesehatan Gigi dan Mulut Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami tentang arah kebijakan
dan program Kementerian Kesehatan tentang Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan : 1. Kebijakan terkait
jabatan fungsional Perawat Gigi Ahli
2. Jabatan fungsional perawat gigi ahli dan kedudukannya
1. Kebijakan terkait jabfung
perawat gigi
2. Jabatan fungsional perawat gigi ahli dan kedudukannya a. Pengertian b. Tugas pokok dan fungsi c. Pangkat dan Jabatan d. Hak dan kewajiban e. Syarat pengangkatan,
pembebasan/pemberhentian/kenaikan jenjang
f. Butir kegiatan
Curah pendapat CTJ
Bahan
tayang (Slide power point)
Laptop LCD Flipchart White
board Spidol
(ATK)
Peraturan Presiden RI No:54 tahun 2007Tentang Tunjangan Jabatan FungsionalDokter, Dokter gigi, Apoteker, Epidemiolog Keseharan, Entomolog Kesehatan, Administrator Kesehatan, Penyuluhan Kesehatan,Masyarakat, Perawat Gigi, Nutrisionis, Bidan, Perawat, Radiografer,
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 17
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Perekam Medis, Dan Teknisi Elektromedis
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, No. 23 tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional perawat gigi dan Angka Kreditnya
Peraturan Bersama antara Menteri Kesehatan dan Kepala BKN No. 4 tahun 2015 dan No. 5 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksana Jabatan Fungsional perawat gigi dan Angka Kreditnya
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 18
Nomor : MD. 3 Materi : Kode Etik Perawat Gigi Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami Kode Etik Perawat Gigi.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan: 1. Pengertian kode etik
perawat gigi 2. Fungsi kode etik perawat
gigi 3. Pelanggaran kode etik
perawat gigi 4. Kewajiban perawat gigi
1. Pengertian kode etik perawat
gigi 2. Fungsi kode etik perawat gigi
3. Pelanggaran kode etik
perawat gigi 4. Kewajiban perawat gigi
a. Kewajiban umum perawat gigi
b. Kewajiban perawat gigi terhadap masyarakat
c. Kewajiban perawat gigi terhadap teman sejawat
d. Kewajiban perawat gigi terhadap diri sendiri
Curah
pendapat CTJ
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK)
Permenkes 58
tahun 2012
tentang
pekerjaan
perawat gigi
Undang-Undang
No 36
Tahun2009
tentang
kesehatan
AD ART Perawat
Gigi
Modul BTCLS
Perawat Gigi
Kode Etik Profesi Perawat Gigi
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 19
Nomor : MI. 1 Materi : Persiapan pelayanan keperawatan gigi Waktu : 8 Jpl (T = 2 Jpl; P = 6 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan persiapan pelayanan
keperawatan gigi.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menyusun rencana
kerja harian, bulanan dan tahunan
2. Melakukan pengelolaan permintaan kebutuhan alat, obat dan bahan tahunan
1. Penyusunan rencana kerja harian, bulanan dan tahunan a. Perencanaan dan
rencana kerja b. Tujuan rencana
kerja c. Ciri perencanaan
efektif d. Langkah
penyusunan rencana kerja
2. Pengelolaan permintaan kebutuhan alat, obat dan bahan tahunan a. Pengertian Alat
Kesehatan, Obat dan Bahan
b. Pengelolaan
Curah
pendapat CTJ Latihan
menyusun rencana kerja
Latihan menyusun kebutuhan alat, obat dan bahan
Latihan menyusun dan merangkum data-data yang dapat
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Lembar
Permintaan dan Laporan Pemakaian Obat (LPLPO)
Panduan latihan menyusun rencana kerja
Panduan latihan menyusun kebutuhan alat, obat dan bahan
Bridge 2006, Dental reception and practice management
Munijaya AG 2004, Manajemen Kesehatan, Jakarta
Muljantoro H 1999, Manajemen Kesehatan Gigi –Mulut
Syahlan JA 1999, Manajemen Kesehatan Gigi dan Mulut, Jakarta
GLP (Good Laboratory Practice).
Depkes RI dan FKM UI 1987/1988 Analisis Keadaan dan Masalah
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 20
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
3. Melakukan pengelolaan pengendalian mutu pelayanan
4. Menjelaskan
pengawasan pengelolaan limbah medis
permintaan kebutuhan alat, obat dan bahan tahunan
3. Pengelolaan pengendalian mutu pelayanan a. Pengertian
pengendalian mutu
b. Koordinasi (pre conference dan post conference)
c. Survey kepuasan pelanggan;
d. Analisis keluhan pelanggan;
4. Pengawasan pengelolaan limbah medis a. Pengertian
limbah medis b. Kategori Limbah
Medis c. Tata cara
pengawasan
dihasilkan dari pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Poli Gigi
Pemutaran video pengelolaan limbah medis
Panduan menyusun dan merangkum data-data yang dapat dihasilkan dari pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Poli Gigi
Video pengendalian limbah medis
Kesehatan Jakarta. Miller CH 2005,
Infection Control Tietjen L 2004,
Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas pelayanan kesehatan dengan sumber daya terbatas.
Tjitpono & Chandra. (2011). Service, Quality, and Satisfaction. Edisi 3. Yogyakarta: Andi
Supranto. (2011). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta:Rineka Cipta
Damanhuri, E. 2009. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun. Bandung: FTSL ITB
Pemerintah. 2001.
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 21
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
5. Melakukan Identifikasi data program pelayanan keperawatan gigi dan mulut
pengelolaan limbah medis
5. Identifikasi data program pelayanan keperawatan gigi dan mulut a. Pengertian
Identifikasi Data b. Program
Pelayanan Keperawatan Gigi dan Mulut
c. Data-Data Keperawatan Gigi dan Mulut
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
Menteri Kesehatan. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1204 Tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Pemerintah. 1999. Peraturan Pemerintah No.18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Menteri Kesehatan. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan No. 30 tentanag Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 22
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Kemenpan-rb 2014. Peraturan Menteri PAN-RB No. 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 23
Nomor : MI. 2 Materi : Pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut Waktu : 18 Jpl (T = 4 Jpl; P = 6 Jpl; PL = 8 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pelayanan asuhan
keperawatan gigi dan mulut sesuai standar.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Melakukan pengkajian
pada pasien
1. Pelaksanaan
pengkajian a. Pemeriksaan
subjektif pada pasien berkebutuhan khusus;
b. Pemeriksaan vital sign pada pasien berkebutuhan khusus;
c. Pemeriksaan obyektif pada pasien berkebutuhan khusus;
d. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada individu/
Curah pendapat CTJ Simulasi Observasi
Lapangan
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan
Simulasi Formulir
pemeriksaan Panduan OL Kartu status Data
pelayanan asuhan keperawatan
Alkinson,
(1990). Fundamental of Nursing : Concep and Practice, Mosby Adisson Wesle, Toronto
Darby dan Wash 2003, Dental hygiene theory and practice . edition, , Saunders, Missouri –USA
Depkes RI petunjuk teknis
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 24
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
2. Melakukan penegakan diagnosa keperawatan gigi
kelompok berkebutuhan khusus;
e. Penilaian diet kariogenik;
f. Aplikasi detector caries;
g. Pengukuran konsistensi saliva
h. Melakukan pengukuran PH saliva.
2. Pelaksanaan penegakan diagnosa keperawatan gigi a. Identifikasi
diagnosa/masalah keperawatan gigi pada individu, kelompok/masyarakat berkebutuhan khusus;
b. Perumusan hasil pemeriksaan resiko karies dalam rangka identifikasi diagnosis
Pelaksanaan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Wilkins EM 2005, Clinical practice of dental hyigienet 9 edition, Lippincot Williams & wilkin, Massachusetts- USA
Hurfst DP 2004, Dental practice tool kit
Forkom JKG se-Indonesia, Buku Ajar Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut
Gandifo 2006, Oral Medicine
Ibsen OAC
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 25
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
3. Melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut pada individu, kelompok/ masyarakat berkebutuhan khusus
4. Melakukan implementasi asuhan keperawatan gigi dan mulut
hasil pemeriksaan resiko caries;
3. Penyusunan rencana pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut pada individu, kelompok/ masyarakat berkebutuhan khusus
4. Pelaksanaan implementasi asuhan keperawatan gigi dan mulut a. Komunikasi
therapeutik b. Terapi
remineralisasi c. Pembersihan
karang gigi d. Persiapan pasien
pra-operasi e. Pemeliharaan
kebersihan gigi dan mulut pasien pra dan post operasi
f. Membimbing sikat
2000, Oral pathology for the dental hygienist
Bridge G 2006, Dental reception and practice management
Howe GL 1999, Pencabutan gigi geligi = The extraction of teeth
Muninjaya AG 2006, Manajemen Kesehatan, Jakarta
Muljantoro H 1999, Manajemen Kesehatan Gigi dan Mulut.
Syahlan JA 1999,
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 26
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
5. Melakukan
dokumentasi dan evaluasi pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
gigi pada individu/ kelompok berkebutuhan khusus
g. Penyusunan materi Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
h. Konsultasi pada tenaga kesehatan lain
i. Persiapan pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut
5. Pelaksanaan dokumentasi dan evaluasi pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut a. Pendokumentasian
kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
b. Pengelolaan hasil pendokumentasian pelayanan asuhan
Manajemen Kesehatan Gigi dan Mulut, Jakarta
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 27
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
keperawatan gigi dan mulut
c. Evaluasi hasil kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
d. Pengelolaan hasil evaluasi kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 28
Nomor : MI. 3 Materi : Tindakan kolaboratif kesehatan gigi dan mulut Waktu : 6 Jpl (T = 2 Jpl; P = 4 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan tindakan kolaboratif
kesehatan gigi dan mulut.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan: 1. Tindakan Kolaborasi
2. Transfering alat dan
bahan spesialistik 3. Manipulasi bahan pada
kasus spesialistik 4. Penambalan permanen
1 (satu) bidang 5. Rujukan kesehatan gigi
dan mulut
1. Konsep tindakan
Kolaborasi 2. Transfering alat dan
bahan spesialistik 3. Manipulasi bahan pada
kasus spesialistik 4. Penambalan permanen
1 (satu) bidang 5. Rujukan kesehatan gigi
dan mulut a. Jenis-jenis rujukan b. Alur rujukan
Curah pendapat
CTJ Diskusi
Kelompok Simulasi
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan Diskusi Panduan simulasi Diagnostik set dan
alat penambalan Bahan
penambalan Format rujukan
Darby dan Walsh 2003, Dental Hygiene theory and practice 2nd edition, Saunders, Missouri- USA Depkes EM 2005,
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut Wilkins EM 2005.
Clinical practice of dental hygiene 9 edition, Lippincot Williams & Wilkins,
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 29
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Massachusetts Harfst DP 2004,
Dental practice tool kit
Nurhayati 1996, Penggunaan dan Pemeliharaan alat-alat kesehatan gigi
Novak DE 2001, Contemporary dental assisting
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 30
Nomor : MI. 4 Materi : Penatalaksanaan kegawatdaruratan gigi dan mulut Waktu : 8 Jpl (T = 2 Jpl; P = 6 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan penatalaksanaan
kegawatdaruratan gigi dan mulut.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan
konsep penatalaksanaan kegawatdaruratan gigi dan mulut
2. Menjelaskan prinsip penatalaksanaan kegawatdaruratan
3. Menjelaskan jenis kegawatdaruratan gigi dan mulut
4. Melakukan penanganan kegawatdaruratan gigi dan mulut
1. Konsep penatalaksanaan kegawatdaruratan gigi dan mulut a. Pengertian gawat
darurat b. Tujuan penanganan
gawat darurat 2. Prinsip penatalaksanaan
kegawatdaruratan
3. Jenis kegawatdaruratan gigi dan mulut
4. Cara penanganan
kegawatdaruratan gigi dan mulut
Curah
pendapat CTJ Simulasi
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Phantoom Panduan
simulasi Alat dan bahan
kegawatdaruratan
Atkinson, (1990), Fundamental of Nursing : Concept and Practice, Mosby Adisson Wesley. Toronto
. Darby dan Walsh 2003, Dental Hygiene theory and practice 2nd edition, Saunders, Missouri- USA Depkes EM 2005,
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 31
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Mulut Wilkins EM 2005.
Clinical practice of dental hygiene 9 edition, Lippincot Williams & Wilkins, Massachusetts
Harfst DP 2004, Dental practice tool kit
Nurhayati 1996, Penggunaan dan Pemeliharaan alat-alat kesehatan gigi
Novak DE 2001, Contemporary dental assisting
Modul BTCLS bagi Perawat Gigi
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 32
Nomor : MI. 5 Materi : Karya tulis/ karya ilmiah di bidang keperawatan gigi dan mulut Waktu : 6 Jpl (T = 2 Jpl; P = 4 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun Karya tulis/karya ilmiah di
bidang keperawatan gigi dan mulut.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan
pengertian dan jenis-jenis karya tulis
2. Menjelaskan prinsip-prinsip dan teknik penulisan karya tulis/ karya ilmiah
3. Menyusun karya tulis/ karya ilmiah bidang keperawatan gigi dan mulut
1. Pengertian dan jenis-
jenis karya tulis a. Pengertian b. Jenis-jenis
2. Prinsip-prinsip dan teknik penulisan karya tulis/ karya ilmiah a. Prinsip penulisan
karya tulis/ karya ilmiah
b. Teknik penulisan karya tulis/ karya ilmiah
3. Langkah-langkah penyusunan karya tulis/ilmiah bidang keperawatan gigi dan mulut
Curah pendapat
CTJ Diskusi
kelompok Latihan
menulis karya tulis
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan
Diskusi Kelompok Panduan
latihan Contoh-contoh
karya tulis
Arifin, 1997, Dasar-Dasar
Penulisan Karangan Ilmiah, Jakarta.
Prayitno. H, 2000, Pembudayaan Penulisan Karya Ilmiah, Univ. Muhammadiyah, Surakarta.
Suseno Slamet, 1997, Teknik Penulisan Ilmiah Popular, Gramedia, Jakarta
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 33
Nomor : MI. 6 Materi : Penyusunan petunjuk teknis di bidang pelayanan asuhan keperawatan gigi dan
mulut Waktu : 10 Jpl (T = 2 Jpl; P = 8 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun petunjuk teknis di bidang
pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan
pengertian Pedoman, Juklak, dan Juknis
2. Menjelaskan sistematika penyusunan Juknis
1. Pengertian
Pedoman, Juklak, dan Juknis
2. Sistematika penyusunan Juknis
Curah pendapat
CTJ Diskusi
kelompok penyusunan petunjuk teknis
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan
diskusi kelompok Contoh
petunjuk teknis
Arifin, 1997, Dasar-
Dasar Penulisan Karangan Ilmiah, Jakarta.
Prayitno. H, 2000, Pembudayaan Penulisan Karya Ilmiah, Univ. Muhammadiyah, Surakarta.
Suseno Slamet, 1997, Teknik Penulisan Ilmiah Popular, Gramedia, Jakarta
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 34
Nomor : MI. 7 Materi : Teknologi tepat guna bidang keperawatan gigi dan mulut Waktu : 7 Jpl (T = 2 Jpl; P = 5 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu mengembangkan teknologi tepat
guna bidang keperawatan gigi dan mulut.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan teknologi
tepat guna
2. Mengembangkan teknologi tepat guna bidang keperawatan gigi dan mulut
1. Teknologi tepat guna
a. Pengertian teknologi tepat guna.
b. Tujuan dan manfaat teknologi tepat guna
c. Ciri-ciri teknologi tepat guna
d. Kriteria teknologi tepat guna
e. Contoh-Contoh teknologi tepat guna
2. Pengembangan teknologi tepat guna bidang keperawatan gigi dan mulut
Curah pendapat
CTJ Diskusi
kelompok menyusun rancangan teknologi tepat guna
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan
diskusi kelompok
Kasmer.2007.kewirausahaan .jakarta:PT.Bumi Aksara
Ambarwati,Eny Retna. 2009.Asuhan Kebidanan Komunitas.Yogyakarta: Nuha Medika
Dra Suryana, 1996. Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK : EGC, Jakarta
Syafruddin, dkk, 2009. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Mahasiswa. CV.Transinfo media : Jakarta
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 35
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
a. Teknologi Kesehatan
b. Tahapan-tahapan pengembangan teknologi kesehatan
c. Langkah-Langkah Penerapan Teknologi Tepat Guna
Jurnal Sosioteknologi Edisi 13 tahun 7, April 2008 htth://jirzizaidan.wordpress.com/kebidanan/
World Healt Assembeley XXI; “National and Global SURVEILENS of communicable Disease”, Geneva: WHO, 1968
Besari, M.S. 2008 ; Teknologi di Nusantara, Jakarta : Salemba Teknika
Rifai, H.Tb.B. 1986. Perspektif dari Pembangunan Ilmu dan Teknologi. Jakarta : PT Gramedia
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 36
Nomor : MI. 8 Materi : Perhitungan angka kredit dan pengajuan DUPAK Waktu : 10 Jpl (T = 2 Jpl; P = 8 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan perhitungan dan
pengajuan DUPAK.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan Angka
Kredit Dan DUPAK
2. Melakukan Pengajuan DUPAK
1. Angka Kredit Dan DUPAK:
a. Pengertian Angka Kredit b. Pengertian DUPAK c. Unsur-Unsur Yang Dinilai
Dalam Angka Kredit d. Jumlah Angka Kredit e. Perhitungan dan
Penetapan Angka Kredit dalam Jabatan Fungsional Perawat Gigi
2. Tata Cara Pengajuan DUPAK a. Kelengkapan Pengajuan
Usul Penetapan Angka Kredit
b. Tata Cara Pengajuan Usul Penilaian dan Penetapan Angka Kredit
Ceramah tanya
jawab Curah pendapat Latihan
menghitung angka kredit dan mengajukan DUPAK
Bahan
tayang (Slide power point)
Laptop LCD Flipchart Whiteboard Spidol (ATK) Formulir
pengajuan angka kredit
PERMENPAN-RB No. 23 tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Perawat Gigi dan Angka Kreditnya
Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 4 tahun 2014 dan No. 5 tahun
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 37
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
3. Melakukan pengisian Formulir Pengajuan Angka Kredit
c. Tata cara Penilaian Angka Kredit
d. Prosedur Penilaian Angka Kredit
3. Cara Pengisian Formulir Pengajuan Angka Kredit: a. Formulir DUPAK b. Formulir Surat
Pernyataan Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan
c. Formulir Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut
d. Formulir Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi
e. Formulir Surat Pernyataan Melakukan Penunjang Tugas Perawat Gigi
f. Formulir Penetapan Angka Kredit
2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Menteri PAN & RB Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Perawat Gigi dan Angka Kreditnya
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 38
Nomor : MP. 1 Materi : Membangun Komitmen Belajar/Building Learning Commitment (BLC) Waktu : 3 Jpl (T = 0 Jpl; P = 3 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu membangun komitmen belajar
selama proses pelatihan.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Memahami konsep BLC 2. Mengenal seluruh peserta,
fasilitator, dan panitia penyelenggara pelatihan
3. Menyusun harapan dan strategi mencapai harapan
4. Menyusun norma dan nilai dalam kelas
1. Pengertian dan tujuan BLC 2. Perkenalan
3. Penyusunan harapan dan strategi mencapai harapan
4. Penyusunan norma, nilai dalam kelas
Curah
pendapat Permainan Diskusi
kelompok
Bahan
tayang Laptop LCD Flip chart White board Spidol (ATK) Panduan
diskusi
Depkes RI, Pusdiklat
Kesehatan, 2004, Kumpulan Games dan Energizer, Jakarta. Munir, Baderel, 2001,
Dinamika Kelompok, Penerapannya Dalam Laboratorium Ilmu Perilaku, Jakarta
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 39
Nomor : MP. 2 Materi : Rencana Tindak Lanjut (RTL) Waktu : 2 Jpl (T = 1 Jpl; P = 1 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun Rencana Tindak Lanjut
(RTL) setelah mengikuti pelatihan.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan pengertian
dan tujuan penyusunan RTL
2. Menjelaskan ciri-ciri RTL 3. Menjelaskan ruang
lingkup 4. Menjelaskan komponen
dalam RTL 5. Cara penyusunan RTL
1. Pengertian dan
tujuan penyusunan RTL a. Pengertian b. Tujuan
2. Ciri-ciri RTL 3. Ruang lingkup
4. Komponen dalam
RTL 5. Cara penyusunan
RTL kelompok dan individu a. Cara penyusunan
RTL klompok b. Cara penyusunan
RTL individu
Curah
pendapat Ceramah
tanya jawab Latihan
menyusun RTL
Bahan tayang Laptop LCD Flip chart White board Spidol (ATK) Panduan
latihan
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 40
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
6. Format penyusunan
RTL
c. Cara penetapan 6. Format penyusunan
RTL
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 41
Nomor : MP. 3 Materi : Anti Korupsi Waktu : 3 Jpl (T = 3 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami Anti Korupsi
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan Konsep
Korupsi 2. Menjelaskan Konsep
Anti Korupsi
1. Konsep Korupsi a. Definisi Korupsi b. Ciri-ciri Korupsi c. Bentuk/Jenis
Korupsi d. Tingkatan
Korupsi e. Faktor Penyebab
Korupsi f. Dasar Hukum
tentang Korupsi 2. Konsep Anti
Korupsi a. Definisi Anti
Korupsi b. Nilai-nilai Anti
Korupsi c. Prinsip-prinsip
Anti Korupsi
Ceramah
tanya jawab
Pemutaran film
Bahan tayang Papan dan
kertas flipchart
LCD projector Laptop White board Spidol Film
dokumenter/ kartun animasi
Undang-undang Nomor
20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2013
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 232/MENKES/SK/VI/2013 tentang Strategi Komunikasi Pekerjaan dan Budaya Anti Korupsi
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 42
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
3. Menjelaskan Upaya Pencegahan Korupsi dan Pemberantasan Korupsi
4. Menjelaskan Tata Cara Pelaporan Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Korupsi
5. Menjelaskan
Gratifikasi
3. Upaya Pencegahan Korupsi dan Pemberantasan Korupsi a. Upaya
Pencegahan Korupsi
b. Upaya Pemberantasan Korupsi
c. Strategi Komunikasi Anti Korupsi
4. Tata Cara Pelaporan Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Korupsi a. Laporan b. Pengaduan c. Tatacara
Penyampaian Pengaduan
5. Gratifikasi (a)Pengertian
Gratifikasi
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 43
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
(b)Aspek Hukum Gratifikasi
(c) Gratifikasi merupakan Tindak Pidana Korupsi
(d)Contoh Gratifikasi
(e)Sanksi Gratifikasi
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 44
4. Diagram Proses Pembelajaraan
Building Learning Commitment (BLC)
Metode: games, diskusi
Pembukaan
E
V
A
L
U
A
S
I
Penutupan Post Test & Evaluasi Penyelenggaraan
Wawasan 1. Kebijakan Diklat
Aparatur 2. Arah Kebijakan
dan program Kementerian Kesehatan tentang Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Kode etik perawat gigi
Metode:
Curah pendapat
Ceramah tanya jawab
Pengetahuan dan Keterampilan 1. Persiapan pelayanan keperawatan
gigi 2. Pelayanan asuhan keperawatan gigi
dan mulut 3. Tindakan kolaboratif kesehatan gigi
dan mulut 4. Penatalaksanaan kegawatdaruratan
gigi dan mulut 5. Karya tulis/ karya ilmiah bidang
keperawatan gigi dan mulut 6. Penyusunan petunjuk teknis bidang
pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
7. Teknologi tepat guna bidang keperawatan gigi dan mulut
8. Perhitungan angka kredit dan pengajuan DUPAK
Metode:
Curah pendapat
Ceramah tanya jawab
Diskusi Kelompok
Simulasi
Latihan
Pemutaran video
Pre Test
Observasi Lapangan
RTL
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 45
Rincian rangkaian diagram proses pelatihan sebagai berikut:
1) Pembukaan Proses pembukaan pelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut: (a) Laporan ketua penyelenggara pelatihan. (b) Pengarahan dari pejabat yang berwenang tentang latar belakang
perlunya pelatihan. (c) Perkenalan peserta secara singkat.
2) Membangun Komitmen Belajar
Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses pelatihan. Kegiatannya antara lain: (a) Penjelasan oleh pelatih tentang tujuan pembelajaran dan
kegiatan yang akan dilakukan dalam materi membangun komitmen belajar.
(b) Perkenalan antara peserta dan para pelatih dan panitia penyelenggara pelatihan, dan juga perkenalan antar sesama peserta. Kegiatan perkenalan dilakukan dengan permainan, dimana seluruh peserta terlibat secara aktif.
(c) Mengemukakan kebutuhan/harapan, kekhawatiran dan komitmen masing-masing peserta selama pelatihan.
(d) Kesepakatan antara para pelatih, penyelenggara pelatihan dan peserta dalam berinteraksi selama pelatihan berlangsung, meliputi: pengorganisasian kelas, kenyamanan kelas, keamanan kelas, dan yang lainnya.
3) Pengisian pengetahuan/wawasan
Setelah materi Membangun Komitmen Belajar, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan materi sebagai dasar pengetahuan/wawasan yang sebaiknya diketahui peserta dalam pelatihan ini, yaitu: Kebijakan Diklat Aparatur, Arah Kebijakan dan Program Kementerian Kesehatan tentang Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut, Kode Etik Perawat Gigi.
4) Pemberian ketrampilan
Pemberian materi ketrampilan dari proses pelatihan mengarah pada kompetensi keterampilan yang akan dicapai oleh peserta. Penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan berbagai metode yang melibatkan semua peserta untuk berperan serta aktif dalam mencapai kompetensi tersebut, yaitu metode ceramah tanya jawab, diskusi kelompok, simulasi, demonstrasi, praktek lapangan dan latihan.
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 46
5) Praktik Lapangan Setelah mendapatkan keseluruhan materi, peserta diberikan kesempatan untuk berhadapan langsung dengan situasi nyata dan menerapkan materi-materi yang sudah didapatkan di kelas dalam proses praktik lapangan. Dengan melakukan praktik lapangan, peserta dapat membandingkan antara teori yang telah didapat di keals dan kenyataan yang terjadi di lapangan.
6) Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Masing-masing peserta menyusun rencana tindak lanjut setelah mengikuti pelatihan.
7) Post Test
Setelah keseluruhan materi dan praktik lapangan dilaksanakan, dilakukan post test. Post test bertujuan untuk melihat peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta setelah mengikuti pelatihan.
8) Evaluasi
Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi terhadap proses pembelajaran tiap hari (refleksi) dan terhadap pelatih.
Evaluasi tiap hari (refleksi) dilakukan dengan cara me-review kegiatan proses pembelajaran yang sudah berlangsung, sebagai umpan balik untuk menyempurnakan proses pembelajaran selanjutnya.
Evaluasi terhadap pelatih dilakukan oleh peserta pada saat pelatih telah mengakhiri materi yang disampaikannya. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan form evaluasi terhadap pelatih.
9) Evaluasi penyelenggaraan
Evaluasi penyelenggaraan dilakukan untuk mendapatkan masukan dari peserta tentang penyelenggaraan pelatihan tersebut dan akan digunakan untuk penyempurnaan penyelenggaraan pelatihan berikutnya.
10) Penutupan
Acara penutupan dapat dijadikan sebagai upaya untuk mendapatkan masukan dari peserta ke penyelenggara dan pelatih untuk perbaikan pelatihan yang akan datang.
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 47
5. Proses dan Metode Pembelajaran
a. Proses pembelajaran
Proses pembelajaran dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut: 1) Dinamisasi dan penggalian harapan peserta serta membangun
komitmen belajar diantara peserta. 2) Penyiapan peserta sebagai individu atau kelompok yang
mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku dalam menciptakan iklim yang kondusif dalam melaksanakan tugas.
3) Penjajakan awal peserta dengan memberikan pre test. 4) Pembahasan materi. 5) Penugasan dalam bentuk diskusi kelompok/simulasi/latihan di
kelas dan observasi di lapangan. 6) Penjajakan akhir peserta dengan memberikan post test.
Dalam setiap pembahasan materi inti, peserta dilibatkan secara aktif baik dalam teori maupun penugasan, dimana: 1) Pelatih mempersiapkan peserta untuk siap mengikuti proses
pembelajaran. 2) Pelatih menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada setiap materi. 3) Pelatih dapat mengawali proses pembelajaran dengan:
a. Penggalian pengalaman peserta. b. Penjelasan singkat tentang seluruh materi. c. Penugasan dalam bentuk individual atau kelompok.
4) Setelah semua materi disampaikan, pelatih dan atau peserta dapat memberikan umpan balik terhadap isi keseluruhan materi yang diberikan.
5) Sebelum pemberian materi berakhir, pelatih dan peserta dapat membuat rangkuman dan atau pembulatan.
b. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran ini berdasarkan pada prinsip: 1) Orientasi kepada peserta meliputi latar belakang, kebutuhan dan
harapan yang terkait dengan tugas yang dilaksanakan. 2) Peran serta aktif peserta sesuai dengan pendekatan
pembelajaran. 3) Pembinaan iklim yang demokratis dan dinamis untuk terciptanya
komunikasi dari dan ke berbagai arah.
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 48
Oleh karena itu metode yang digunakan selama proses pembelajaran diantaranya adalah:
1) Ceramah singkat dan tanya jawab. 2) Curah pendapat untuk penjajakan pengetahuan dan pengalaman
peserta terkait dengan materi yang diberikan. 3) Penugasan berupa: simulasi, latihan, demonstrasi, praktek
lapangan serta latihan menghitung angka kredit dan mengajukan DUPAK.
6. Peserta dan Pelatih
a. Peserta
1) Kriteria peserta: Pegawai Negeri Sipil (PNS) Memiliki ijazah Diploma IV Keperawatan gigi
2) Jumlah peserta:
Jumlah peserta dalam 1 kelas maksimal 30 orang.
b. Pelatih
Pelatih untuk pelatihan jabatan fungsional perawat gigi ahli memiliki kriteria sebagai berikut: 1) Memiliki kemampuan kediklatan, yaitu telah mengikuti pelatihan
calon widyaiswara atau AKTA IV atau PEKERTI atau Training of Trainer (TOT) atau pelatihan bagi Tenaga Pelatih Program Kesehatan (TPPK).
2) Pendidikan minimal Diploma IV Keperawatan Gigi atau S1 Kesehatan, dengan tambahan keahlian di bidang materi yang diajarkan.
3) Memahami kurikulum pelatihan jabatan fungsional Perawat Gigi yang telah distandarisasi.
4) Menguasai materi yang disampaikan sesuai dengan Garis-Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) yang ditetapkan dalam kurikulum pelatihan.
7. Penyelenggara dan Tempat Penyelenggaraan
a. Penyelenggara
Kriteria penyelenggara untuk pelatihan jabatan fungsional perawat gigi ahli pertama yaitu:
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 49
1) Institusi atau lembaga pendidikan dan pelatihan yang memiliki kemampuan menyelenggarakan pelatihan dan sudah terakreditasi.
2) Mempunyai Pengendali Pelatihan atau seseorang yang ditunjuk sebagai pengendali proses pembelajaran yang menguasai materi pelatihan.
3) Mempunyai minimal 1 orang tenaga yang pernah mengikuti Training Officer Course (TOC) atau pernah menyelenggarakan pelatihan.
b. Tempat penyelenggaraan
Pelatihan dilaksanakan di instansi pelatihan yang terakreditasi, dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan.
8. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan dalam pelatihan ini meliputi:
a. Evaluasi terhadap peserta Evaluasi terhadap peserta dilakukan melalui: Penjajakan awal melalui pre test. Penjajakan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta
terhadap materi yang telah diterima melalui post test.
b. Evaluasi terhadap pelatih Evaluasi terhadap pelatih/fsilitator ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh penilaian yang menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan pelatih/instruktur dalam menyampaikan pengetahuan dan atau ketrampilan kepada peserta dengan baik, dapat dipahami dan diserap peserta, meliputi: Penguasaan materi Ketepatan waktu Sistematika penyajian Penggunaan metode dan alat bantu pelatihan Empati, gaya dan sikap kepada peserta Pencapaian Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Kesempatan tanya jawab Kemampuan menyajikan Kerapihan pakaian Kerjasama antar tim pengajar.
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – PERTAMA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 50
c. Evaluasi terhadap penyelenggara pelatihan Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan. Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis, yang meliputi: Tujuan pelatihan Relevansi program pelatihan dengan tugas Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di tempat
kerja Manfaat pelatihan bagi peserta/instansi Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan Pelayanan sekretariat terhadap peserta Pelayanan akomodasi dan lainnya Pelayanan konsumsi Pelayanan perpustakaan Pelayanan komunikasi dan informasi.
9. Sertifikat
Setiap peserta yang telah menyelesaikan proses pembelajaran minimal 95% dari keseluruhan jumlah jam pembelajaran, akan memperoleh sertifikat dengan nilai 2 (dua) angka kredit yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI sesuai dengan yang tertera dalam struktur program dan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan panitia penyelenggara.
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 51
B. Standar Kurikulum Pelatihan Jabatan Fungsional Perawat Gigi Jenjang Ahli Muda
1. Tujuan Pelatihan
a. Tujuan umum:
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai pejabat fungsional perawat gigi
jenjang ahli Muda.
b. Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu:
1) Melakukan persiapan pelayanan keperawatan gigi
2) Melakukan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut sesuai
standar
3) Melakukan tindakan kolaboratif kesehatan gigi dan mulut
4) Melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan
5) Menyusun karya tulis/ karya ilmiah di bidang keperawatan gigi dan
mulut
6) Menyusun buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis
di bidang pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
7) Mengembangkan teknologi tepat guna bidang keperawatan gigi
dan mulut
8) Melakukan penghitungan angka kredit dan pengajuan DUPAK
2. Struktur Program Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka disusun materi yang akan diberikan secara rinci pada struktur program sebagai berikut:
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 52
NO MATERI ALOKASI WAKTU
T P PL JLH
A. MATERI DASAR: 1. Kebijakan Diklat Aparatur 2. Arah kebijakan dan Program
Kementerian Kesehatan tentang Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Kode Etik Perawat Gigi
2 2 2
- - -
- - -
2 2 2
Sub total 6 - - 6
B. MATERI INTI: 1. Persiapan pelayanan keperawatan gigi 2. Pelayanan asuhan keperawatan gigi
dan mulut 3. Tindakan kolaboratif kesehatan gigi
dan mulut 4. Penatalaksanaan kegawatdaruratan
gigi dan mulut 5. Karya tulis/karya ilmiah di bidang
pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
6. Penyusunan petunjuk teknis pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
7. Teknologi tepat guna bidang keperawatan gigi dan mulut
8. Perhitungan angka kredit dan pengajuan DUPAK
2 5 2 2 2 2 2 2
4 6
4
6
4
8
5
8
- 8 - - - - - -
6
19 6
8 6
10 7
10
Sub total 19 43 8 70
C. MATERI PENUNJANG: 1. Membangun Komitmen Belajar 2. Rencana Tindak Lanjut 3. Anti Korupsi
0 1 3
3 1 -
0
0 -
3 2 3
Sub total 4 4 - 8
TOTAL 29 47 8 84
Keterangan: T = Teori; P = Penugasan; PL = Praktik Lapangan; 1 Jpl @ 45 menit
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 53
3. Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) Jabatan Fungsional Perawat Gigi Jenjang Ahli Muda Nomor : MD. 1 Materi : Kebijakan Diklat Aparatur Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami tentang kebijakan diklat
aparatur.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan arah
pengembangan kesehatan jangka panjang
2. Menjelaskan peranan SDM kesehatan
3. Menjelaskan program PPSDM Kesehatan
1. Arah pengembangan kesehatan
jangka panjang a. Pembangunan nasional
berwawasan kesehatan b. Pemberdayaan masyarakat
daerah c. Pengembangan upaya dan
pembiayaan d. Pengembangan dan
pemberdayaan SDM Kesehatan
2. Peranan SDM kesehatan 3. Program PPSDM Kesehatan
Curah
pendapat CTJ
Bahan
tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK)
Renstra Pusdiklat
Aparatur RP3AK (Rencana
Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kesehatan Tahun 2011-2025)
UU No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 54
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
4. Menjelaskan struktur organisasi Badan PPSDM Kesehatan
4. Struktur organisasi Badan PPSDM Kesehatan a. Pengertian b. Ruang lingkup c. Prinsip-prinsip d. Strategi
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 55
Nomor : MD. 2 Materi : Arah kebijakan dan Program Kementerian Kesehatan tentang Pelayanan
Kesehatan Gigi dan Mulut Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami tentang arah kebijakan
dan program Kementerian Kesehatan tentang Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan : 1. Kebijakan terkait
jabatan fungsional Perawat Gigi Ahli
2. Jabatan fungsional perawat gigi ahli dan kedudukannya
1. Kebijakan terkait jabfung
perawat gigi
2. Jabatan fungsional perawat gigi ahli dan kedudukannya a. Pengertian b. Tugas pokok dan fungsi c. Pangkat dan Jabatan d. Hak dan kewajiban e. Syarat pengangkatan,
pembebasan/pemberhentian/kenaikan jenjang
f. Butir kegiatan
Curah pendapat CTJ
Bahan
tayang (Slide power point)
Laptop LCD Flipchart White
board Spidol
(ATK)
Peraturan Presiden RI No:54 tahun 2007Tentang Tunjangan Jabatan FungsionalDokter, Dokter gigi, Apoteker, Epidemiolog Keseharan, Entomolog Kesehatan, Administrator Kesehatan, Penyuluhan Kesehatan,Masyarakat, Perawat Gigi, Nutrisionis, Bidan,
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 56
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Perawat, Radiografer, Perekam Medis, Dan Teknisi Elektromedis
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, No. 23 tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional perawat gigi dan Angka Kreditnya
Peraturan Bersama antara Menteri Kesehatan dan Kepala BKN No. 4 tahun 2015 dan No. 5 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksana Jabatan Fungsional perawat gigi dan Angka Kreditnya
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 57
Nomor : MD. 3 Materi : Kode Etik Perawat Gigi Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami Kode Etik Perawat Gigi.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan: 1. Pengertian kode etik
perawat gigi 2. Fungsi kode etik perawat
gigi 3. Pelanggaran kode etik
perawat gigi 4. Kewajiban perawat gigi
1. Pengertian kode etik perawat
gigi 2. Fungsi kode etik perawat gigi
3. Pelanggaran kode etik
perawat gigi 4. Kewajiban perawat gigi
a. Kewajiban umum perawat gigi
b. Kewajiban perawat gigi terhadap masyarakat
c. Kewajiban perawat gigi terhadap teman sejawat
d. Kewajiban perawat gigi terhadap diri sendiri
Curah
pendapat CTJ
Bahan
tayang Laptop LCD Flipchart White
board Spidol
(ATK)
Permenkes 58
tahun 2012
tentang pekerjaan
perawat gigi
Undang-Undang
No 36 Tahun2009
tentang kesehatan
AD ART Perawat
Gigi
Modul BTCLS
Perawat Gigi
Kode Etik Profesi Perawat Gigi
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 58
Nomor : MI. 1 Materi : Persiapan pelayanan keperawatan gigi Waktu : 4 Jpl (T = 2 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan persiapan pelayanan
keperawatan gigi.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menyusun rencana
kerja harian, bulanan dan tahunan
2. Melakukan pengelolaan pengendalian mutu pelayanan
1. Penyusunan rencana kerja harian, bulanan dan tahunan a. Perencanaan dan
rencana kerja b. Tujuan rencana
kerja c. Ciri perencanaan
efektif d. Langkah
penyusunan rencana kerja
2. Pengelolaan pengendalian mutu pelayanan a. Pengertian
pengendalian mutu
Curah
pendapat CTJ Latihan
menyusun rencana kerja
Latihan menyusun instrumen survei kepuasan pelanggan
Latihan menyusun dan merangkum data-data
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan
latihan menyusun rencana kerja
Panduan menyusun instrumen survei kepuasan pelanggan
Contoh instrumen
Bridge 2006, Dental reception and practice management
Munijaya AG 2004, Manajemen Kesehatan, Jakarta
Muljantoro H 1999, Manajemen Kesehatan Gigi –Mulut
Syahlan JA 1999, Manajemen Kesehatan Gigi dan Mulut, Jakarta
GLP (Good Laboratory Practice).
Depkes RI dan FKM UI 1987/1988 Analisis Keadaan dan Masalah Kesehatan Jakarta.
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 59
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
3. Melakukan pengawasan penggunaan APD
4. Melakukan pengolahan data program pelayanan keperawatan gigi dan mulut
b. Koordinasi (pre conference dan post conference);
c. Menyusun Instrumen Survey kepuasan pelanggan
d. Analisis keluhan pelanggan;
3. Pengawasan penggunaan APD a. Pengertian APD b. Jenis-jenis APD c. Pengawasan
APD 4. Pengolahan data
program pelayanan keperawatan gigi dan mulut
a. Pengertian Identifikasi Data
b. Program Pelayanan Keperawatan Gigi dan Mulut
yang dapat dihasilkan dari pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Poli Gigi
survey kepuasan pelanggan
Panduan menyusun dan merangkum data-data yang dapat dihasilkan dari pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Poli Gigi
Miller CH 2005, Infection Control
Tietjen L 2004, Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas pelayanan kesehatan dengan sumber daya terbatas.
Tjitpono & Chandra. (2011). Service, Quality, and Satisfaction. Edisi 3. Yogyakarta: Andi
Supranto. (2011). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta:Rineka Cipta
Damanhuri, E. 2009. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun. Bandung: FTSL ITB
Pemerintah. 2001. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 60
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
c. Pengolahan data Keperawatan Gigi dan Mulut
Menteri Kesehatan. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1204 Tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Pemerintah. 1999. Peraturan Pemerintah No.18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Menteri Kesehatan. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan No. 30 tentanag Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
Kemenpan-rb 2014. Peraturan Menteri PAN-RB No. 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 61
Nomor : MI. 2 Materi : Pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut Waktu : 19 Jpl (T = 5 Jpl; P = 6 Jpl; PL = 8 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pelayanan asuhan
keperawatan gigi dan mulut sesuai standar.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Melakukan
pengkajian pada pasien
1. Pelaksanaan
pengkajian a. Pemeriksaan
subjektif pada pasien berkebutuhan khusus;
b. Pemeriksaan vital sign pada pasien berkebutuhan khusus;
c. Pemeriksaan obyektif pada pasien berkebutuhan khusus;
d. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada individu/
Curah pendapat CTJ Diskusi kelompok Simulasi Observasi
Lapangan
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan
diskusi kelompok Panduan
Simulasi Formulir
pemeriksaan Panduan OL Kartu status
Alkinson, (1990).
Fundamental of Nursing : Concep and Practice, Mosby Adisson Wesle, Toronto
Darby dan Wash 2003, Dental hygiene theory and practice . edition , , Saunders, Missouri –USA
Depkes RI petunjuk teknis Pelaksanaan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 62
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
2. Melakukan penegakan diagnosa keperawatan gigi
kelompok berkebutuhan khusus;
e. Evaluasi, analisis dan rekomendasi hasil penjaringan
f. Penilaian diet kariogenik;
g. Aplikasi detector caries;
h. Pengukuran konsistensi saliva
i. Melakukan pengukuran PH saliva.
2. Pelaksanaan penegakan diagnosa keperawatan gigi a. Identifikasi
diagnosa/masalah keperawatan gigi pada individu, kelompok/masyarakat berkebutuhan khusus;
dan Mulut Wilkins EM 2005,
Clinical practice of dental hyigienet 9 edition, Lippincot Williams & wilkin, Massachusetts- USA
Hurfst DP 2004, Dental practice tool kit
Forkom JKG se-Indonesia, Buku Ajar Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut
Gandifo 2006, Oral Medicine
Ibsen OAC 2000, Oral pathology for the dental hygienist
Bridge G 2006, Dental reception and practice management
Howe GL 1999,
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 63
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
3. Melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut pada individu, kelompok/ masyarakat berkebutuhan khusus
4. Melakukan Implementasi asuhan keperawatan gigi dan mulut
b. Evaluasi dan analisis hasil identifikasi diagnosa/ masalah
c. Rekomendasi hasil pemeriksaan resiko karies dalam rangka identifikasi diagnosis hasil pemeriksaan resiko caries;
3. Penyusunan rencana pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut pada individu, kelompok/ masyarakat berkebutuhan khusus
4. Implementasi asuhan keperawatan gigi dan mulut a. Komunikasi
therapeutik b. Pembersihan
karang gigi
Pencabutan gigi geligi = The extraction of teeth
Muninjaya AG 2006, Manajemen Kesehatan, Jakarta
Muljantoro H 1999, Manajemen Kesehatan Gigi dan Mulut.
Syahlan JA 1999, Manajemen Kesehatan Gigi dan Mulut, Jakarta
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 64
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
5. Melakukan dokumentasi dan evaluasi pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
c. Perawatan pasca operasi pada rongga mulut
d. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada individu/kelompok berkebutuhan khusus
e. Konsultasi pada tenaga kesehatan lain
f. Evaluasi program kesehatan gigi dan mulut (UKGS)
g. Pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut
5. Pelaksanaan dokumentasi dan evaluasi pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut a. Pendokumentasian
kegiatan pelayanan asuhan keperawatan
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 65
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
gigi dan mulut b. Pengelolaan hasil
pendokumentasian pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
c. Evaluasi hasil kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
d. Pengelolaan hasil evaluasi kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 66
Nomor : MI. 3 Materi : Tindakan kolaboratif kesehatan gigi dan mulut Waktu : 6 Jpl (T = 2 Jpl; P = 4 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan tindakan kolaboratif
kesehatan gigi dan mulut.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan: 1. Tindakan Kolaborasi 2. Penambalan permanen
2 (dua) bidang 3. Pencabutan gigi
permanen akar tunggal tanpa penyulit
4. Rujukan kesehatan gigi dan mulut
1. Konsep tindakan
kolaborasi 2. Penambalan
permanen 2 (dua) bidang
3. Pencabutan gigi permanen akar tunggal tanpa penyulit
4. Rujukan kesehatan gigi dan mulut a. Pengertian
Rujukan b. Tujuan Rujukan c. Jenis-jenis
rujukan d. Alur rujukan
e.
Curah pendapat
CTJ Simulasi Pemutaran
video
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan
simulasi Diagnostik set Alat
penambalan Alat
pencabutan Bahan
penambalan Format
rujukan Video
Darby dan Walsh 2003, Dental Hygiene theory and practice 2nd edition, Saunders, Missouri- USA Depkes EM 2005,
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut Wilkins EM 2005.
Clinical practice of dental hygiene 9 edition, Lippincot
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 67
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
f. Williams & Wilkins, Massachusetts
Harfst DP 2004, Dental practice tool kit
Nurhayati 1996, Penggunaan dan Pemeliharaan alat-alat kesehatan gigi
Novak DE 2001, Contemporary dental assisting
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 68
Nomor : MI. 4 Materi : Penatalaksanaan kegawatdaruratan gigi dan mulut Waktu : 8 Jpl (T = 2 Jpl; P = 6 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan penatalaksanaan
kegawatdaruratan gigi dan mulut.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan
konsep penatalaksanaan kegawatdaruratan gigi dan mulut
2. Menjelaskan prinsip penatalaksanaan kegawatdaruratan
3. Menjelaskan jenis kegawatdaruratan gigi dan mulut
4. Melakukan penanganan kegawatdaruratan gigi dan mulut
1. Konsep penatalaksanaan kegawatdaruratan gigi dan mulut a. Pengertian gawat
darurat b. Tujuan c. Manfaat
2. Prinsip penatalaksanaan kegawatdaruratan
3. Jenis kegawatdaruratan
gigi dan mulut
4. Cara penanganan kegawatdaruratan gigi dan mulut
Curah
pendapat CTJ Simulasi
Bahan
tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Phantoom Panduan
simulasi Alat dan
bahan kegawatdaruratan
Atkinson, (1990), Fundamental of Nursing : Concept and Practice, Mosby Adisson Wesley. Toronto
Darby dan Walsh 2003, Dental Hygiene theory and practice 2nd edition, Saunders, Missouri- USA Depkes EM 2005,
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 69
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Wilkins EM 2005. Clinical practice of dental hygiene 9 edition, Lippincot Williams & Wilkins, Massachusetts
Harfst DP 2004, Dental practice tool kit
Nurhayati 1996, Penggunaan dan Pemeliharaan alat-alat kesehatan gigi
Novak DE 2001, Contemporary dental assisting
Modul BTCLS bagi Perawat Gigi
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 70
Nomor : MI. 5 Materi : Karya tulis/ karya ilmiah di bidang keperawatan gigi dan mulut Waktu : 6 Jpl (T = 2 Jpl; P = 4 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun Karya tulis/karya ilmiah di
bidang keperawatan gigi dan mulut.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan
pengertian dan jenis-jenis karya tulis
2. Menjelaskan prinsip-prinsip dan teknik penulisan karya tulis/ karya ilmiah
3. Menyusun karya tulis/ karya ilmiah bidang keperawatan gigi dan mulut
1. Pengertian dan jenis-
jenis karya tulis a. Pengertian b. Jenis-jenis
2. Prinsip-prinsip dan teknik penulisan karya tulis/ karya ilmiah a. Prinsip penulisan
karya tulis/ karya ilmiah
b. Teknik penulisan karya tulis/ karya ilmiah
3. Langkah-langkah penyusunan karya tulis/ilmiah bidang keperawatan gigi dan mulut
Curah pendapat
CTJ Diskusi
kelompok Latihan
menulis karya tulis
Bahan
tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan
Diskusi Kelompok Panduan
latihan Contoh-
contoh karya tulis
Arifin, 1997, Dasar-Dasar
Penulisan Karangan Ilmiah, Jakarta.
Prayitno. H, 2000, Pembudayaan Penulisan Karya Ilmiah, Univ. Muhammadiyah, Surakarta.
Suseno Slamet, 1997, Teknik Penulisan Ilmiah Popular, Gramedia, Jakarta
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 71
Nomor : MI. 6 Materi : Penyusunan petunjuk teknis di bidang pelayanan asuhan keperawatan gigi dan
mulut Waktu : 10 Jpl (T = 2 Jpl; P = 8 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun petunjuk teknis di bidang
pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan
pengertian Pedoman, Juklak, dan Juknis
2. Menjelaskan sistematika penyusunan Juknis
1. Pengertian
Pedoman, Juklak, dan Juknis
2. Sistematika penyusunan Juknis
Curah pendapat
CTJ Diskusi
kelompok penyusunan petunjuk teknis
Bahan
tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan
diskusi kelompok Contoh
petunjuk teknis
Arifin, 1997, Dasar-Dasar
Penulisan Karangan Ilmiah, Jakarta.
Prayitno. H, 2000, Pembudayaan Penulisan Karya Ilmiah, Univ. Muhammadiyah, Surakarta.
Suseno Slamet, 1997, Teknik Penulisan Ilmiah Popular, Gramedia, Jakarta
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 72
Nomor : MI. 7 Materi : Teknologi tepat guna bidang keperawatan gigi dan mulut Waktu : 7 Jpl (T = 2 Jpl; P = 5 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami teknologi tepat guna
bidang keperawatan gigi dan mulut.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan teknologi
tepat guna
2. Mengembangkan teknologi tepat guna bidang keperawatan gigi dan mulut
1. Teknologi tepat guna
a. Pengertian teknologi tepat guna.
b. Tujuan dan manfaat teknologi tepat guna
c. Ciri-ciri teknologi tepat guna
d. Kriteria teknologi tepat guna
e. Contoh-Contoh teknologi tepat guna
2. Pengembangan teknologi tepat guna bidang keperawatan gigi dan mulut
Curah pendapat
CTJ Diskusi
kelompok menyusun rancangan teknologi tepat guna
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan
diskusi kelompok
Kasmer.2007.kewirausahaan .jakarta:PT.Bumi Aksara
Ambarwati,Eny Retna. 2009.Asuhan Kebidanan Komunitas.Yogyakarta: Nuha Medika
Dra Suryana, 1996. Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK : EGC, Jakarta
Syafruddin, dkk, 2009. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Mahasiswa. CV.Transinfo media : Jakarta
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 73
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
a. Teknologi Kesehatan
b. Tahapan-tahapan pengembangan teknologi kesehatan
c. Langkah-Langkah Penerapan Teknologi Tepat Guna
Jurnal Sosioteknologi Edisi 13 tahun 7, April 2008 htth://jirzizaidan.wordpress.com/kebidanan/
World Healt Assembeley XXI; “National and Global SURVEILENS of communicable Disease”, Geneva: WHO, 1968
Besari, M.S. 2008 ; Teknologi di Nusantara, Jakarta : Salemba Teknika
Rifai, H.Tb.B. 1986. Perspektif dari Pembangunan Ilmu dan Teknologi. Jakarta : PT Gramedia
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 74
Nomor : MI. 8 Materi : Perhitungan angka kredit dan pengajuan DUPAK Waktu : 10 Jpl (T = 2 Jpl; P = 8 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan perhitungan dan
pengajuan DUPAK.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan Angka
Kredit Dan DUPAK
2. Melakukan Pengajuan DUPAK
1. Angka Kredit Dan DUPAK:
a. Pengertian Angka Kredit b. Pengertian DUPAK c. Unsur-Unsur Yang Dinilai
Dalam Angka Kredit d. Jumlah Angka Kredit e. Perhitungan dan
Penetapan Angka Kredit dalam Jabatan Fungsional Perawat Gigi
2. Tata Cara Pengajuan DUPAK a. Kelengkapan Pengajuan
Usul Penetapan Angka Kredit
b. Tata Cara Pengajuan Usul Penilaian dan Penetapan Angka Kredit
Ceramah tanya
jawab Curah pendapat Latihan
menghitung angka kredit dan mengajukan DUPAK
Bahan
tayang (Slide power point)
Laptop LCD Flipchart Whiteboard Spidol (ATK) Formulir
pengajuan angka kredit
PERMENPAN-RB No. 23 tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Perawat Gigi dan Angka Kreditnya
Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 4 tahun 2014 dan No. 5 tahun
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 75
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
3. Melakukan pengisian Formulir Pengajuan Angka Kredit
c. Tata cara Penilaian Angka Kredit
d. Prosedur Penilaian Angka Kredit
3. Cara Pengisian Formulir Pengajuan Angka Kredit: a. Formulir DUPAK b. Formulir Surat
Pernyataan Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan
c. Formulir Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut
d. Formulir Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi
e. Formulir Surat Pernyataan Melakukan Penunjang Tugas Perawat Gigi
f. Formulir Penetapan Angka Kredit
2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Menteri PAN & RB Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Perawat Gigi dan Angka Kreditnya
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 76
Nomor : MP. 1 Materi : Membangun Komitmen Belajar/Building Learning Commitment (BLC) Waktu : 3 Jpl (T = 0 Jpl; P = 3 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu membangun komitmen belajar
selama proses pelatihan.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Memahami konsep BLC 2. Mengenal seluruh peserta,
fasilitator, dan panitia penyelenggara pelatihan
3. Menyusun harapan dan strategi mencapai harapan
4. Menyusun norma dan nilai dalam kelas
1. Pengertian dan tujuan BLC 2. Perkenalan
3. Penyusunan harapan dan strategi mencapai harapan
4. Penyusunan norma, nilai dalam kelas
Curah
pendapat Permainan Diskusi
kelompok
Bahan
tayang Laptop LCD Flip chart White board Spidol (ATK) Panduan
diskusi
Depkes RI, Pusdiklat
Kesehatan, 2004, Kumpulan Games dan Energizer, Jakarta. Munir, Baderel, 2001,
Dinamika Kelompok, Penerapannya Dalam Laboratorium Ilmu Perilaku, Jakarta
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 77
Nomor : MP. 2 Materi : Rencana Tindak Lanjut (RTL) Waktu : 2 Jpl (T = 1 Jpl; P = 1 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun Rencana Tindak Lanjut
(RTL) setelah mengikuti pelatihan.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan pengertian
dan tujuan penyusunan RTL
2. Menjelaskan ciri-ciri RTL 3. Menjelaskan ruang
lingkup 4. Menjelaskan komponen
dalam RTL 5. Cara penyusunan RTL
1. Pengertian dan
tujuan penyusunan RTL a. Pengertian b. Tujuan
2. Ciri-ciri RTL 3. Ruang lingkup 4. Komponen dalam
RTL 5. Cara penyusunan
RTL kelompok dan individu a. Cara penyusunan
RTL klompok b. Cara penyusunan
RTL individu
Curah
pendapat Ceramah
tanya jawab Latihan
menyusun RTL
Bahan tayang Laptop LCD Flip chart White board Spidol (ATK) Panduan
latihan
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 78
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
6. Format penyusunan
RTL
c. Cara penetapan 6. Format penyusunan
RTL
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 79
Nomor : MP. 3 Materi : Anti Korupsi Waktu : 3 Jpl (T = 3 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami Anti Korupsi
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan Konsep
Korupsi 2. Menjelaskan Konsep
Anti Korupsi
1. Konsep Korupsi
a. Definisi Korupsi b. Ciri-ciri Korupsi c. Bentuk/Jenis
Korupsi d. Tingkatan
Korupsi e. Faktor Penyebab
Korupsi f. Dasar Hukum
tentang Korupsi 2. Konsep Anti
Korupsi a. Definisi Anti
Korupsi b. Nilai-nilai Anti
Korupsi c. Prinsip-prinsip
Ceramah
tanya jawab
Pemutaran film
Bahan tayang Papan dan
kertas flipchart
LCD projector Laptop White board Spidol Film
dokumenter/ kartun animasi
Undang-undang Nomor
20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2013
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 232/MENKES/SK/VI/2013 tentang Strategi Komunikasi Pekerjaan dan Budaya Anti Korupsi
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 80
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
3. Menjelaskan Upaya
Pencegahan Korupsi dan Pemberantasan Korupsi
4. Menjelaskan Tata Cara Pelaporan Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Korupsi
Anti Korupsi
3. Upaya Pencegahan Korupsi dan Pemberantasan Korupsi a. Upaya
Pencegahan Korupsi
b. Upaya Pemberantasan Korupsi
c. Strategi Komunikasi Anti Korupsi
4. Tata Cara Pelaporan Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Korupsi a. Laporan b. Pengaduan c. Tatacara
Penyampaian Pengaduan
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 81
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
5. Menjelaskan
Gratifikasi
5. Gratifikasi a. Pengertian
Gratifikasi b. Aspek Hukum
Gratifikasi c. Gratifikasi
merupakan Tindak Pidana Korupsi
d. Contoh Gratifikasi
e. Sanksi Gratifikasi
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 82
4. Diagram Proses Pembelajaraan
Building Learning Commitment (BLC)
Metode: games, diskusi
Pembukaan
E
V
A
L
U
A
S
I
Penutupan Post Test & Evaluasi Penyelenggaraan
Wawasan 1. Kebijakan Diklat
Aparatur 2. Arah Kebijakan
dan program Kementerian Kesehatan tentang Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Kode etik perawat gigi
Metode:
Curah pendapat
Ceramah tanya jawab
Pengetahuan dan Keterampilan 1. Persiapan pelayanan keperawatan
gigi 2. Pelayanan asuhan keperawatan gigi
dan mulut 3. Tindakan kolaboratif kesehatan gigi
dan mulut 4. Penatalaksanaan kegawatdaruratan
gigi dan mulut 5. Karya tulis/ karya ilmiah bidang
keperawatan gigi dan mulut 6. Penyusunan petunjuk teknis bidang
pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
7. Teknologi tepat guna bidang keperawatan gigi dan mulut
8. Perhitungan angka kredit dan pengajuan DUPAK
Metode:
Curah pendapat
Ceramah tanya jawab
Diskusi Kelompok
Simulasi
Latihan
Pemutaran video
Pre Test
Observasi Lapangan
RTL
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 83
Rincian rangkaian diagram proses pelatihan sebagai berikut:
1) Pembukaan Proses pembukaan pelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut: (a) Laporan ketua penyelenggara pelatihan. (b) Pengarahan dari pejabat yang berwenang tentang latar belakang
perlunya pelatihan. (c) Perkenalan peserta secara singkat.
2) Membangun Komitmen Belajar
Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses pelatihan. Kegiatannya antara lain: (a) Penjelasan oleh pelatih tentang tujuan pembelajaran dan
kegiatan yang akan dilakukan dalam materi membangun komitmen belajar.
(b) Perkenalan antara peserta dan para pelatih dan panitia penyelenggara pelatihan, dan juga perkenalan antar sesama peserta. Kegiatan perkenalan dilakukan dengan permainan, dimana seluruh peserta terlibat secara aktif.
(c) Mengemukakan kebutuhan/harapan, kekhawatiran dan komitmen masing-masing peserta selama pelatihan.
(d) Kesepakatan antara para pelatih, penyelenggara pelatihan dan peserta dalam berinteraksi selama pelatihan berlangsung, meliputi: pengorganisasian kelas, kenyamanan kelas, keamanan kelas, dan yang lainnya.
3) Pengisian pengetahuan/wawasan
Setelah materi Membangun Komitmen Belajar, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan materi sebagai dasar pengetahuan/wawasan yang sebaiknya diketahui peserta dalam pelatihan ini, yaitu: Kebijakan Diklat Aparatur, Arah Kebijakan dan Program Kementerian Kesehatan tentang Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut, Kode Etik Perawat Gigi.
4) Pemberian ketrampilan
Pemberian materi ketrampilan dari proses pelatihan mengarah pada kompetensi keterampilan yang akan dicapai oleh peserta. Penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan berbagai metode yang melibatkan semua peserta untuk berperan serta aktif dalam mencapai kompetensi tersebut, yaitu metode ceramah tanya jawab, diskusi kelompok, simulasi, demonstrasi, praktek lapangan dan latihan.
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 84
5) Praktik Lapangan Setelah mendapatkan keseluruhan materi, peserta diberikan kesempatan untuk berhadapan langsung dengan situasi nyata dan menerapkan materi-materi yang sudah didapatkan di kelas dalam proses praktik lapangan. Dengan melakukan praktik lapangan, peserta dapat membandingkan antara teori yang telah didapat di keals dan kenyataan yang terjadi di lapangan.
6) Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Masing-masing peserta menyusun rencana tindak lanjut setelah mengikuti pelatihan.
7) Post Test
Setelah keseluruhan materi dan praktik lapangan dilaksanakan, dilakukan post test. Post test bertujuan untuk melihat peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta setelah mengikuti pelatihan.
8) Evaluasi
Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi terhadap proses pembelajaran tiap hari (refleksi) dan terhadap pelatih.
Evaluasi tiap hari (refleksi) dilakukan dengan cara me-review kegiatan proses pembelajaran yang sudah berlangsung, sebagai umpan balik untuk menyempurnakan proses pembelajaran selanjutnya.
Evaluasi terhadap pelatih dilakukan oleh peserta pada saat pelatih telah mengakhiri materi yang disampaikannya. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan form evaluasi terhadap pelatih.
9) Evaluasi penyelenggaraan
Evaluasi penyelenggaraan dilakukan untuk mendapatkan masukan dari peserta tentang penyelenggaraan pelatihan tersebut dan akan digunakan untuk penyempurnaan penyelenggaraan pelatihan berikutnya.
10) Penutupan
Acara penutupan dapat dijadikan sebagai upaya untuk mendapatkan masukan dari peserta ke penyelenggara dan pelatih untuk perbaikan pelatihan yang akan datang.
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 85
5. Proses dan Metode Pembelajaran
a. Proses pembelajaran
Proses pembelajaran dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut: 1) Dinamisasi dan penggalian harapan peserta serta membangun
komitmen belajar diantara peserta. 2) Penyiapan peserta sebagai individu atau kelompok yang
mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku dalam menciptakan iklim yang kondusif dalam melaksanakan tugas.
3) Penjajakan awal peserta dengan memberikan pre test. 4) Pembahasan materi. 5) Penugasan dalam bentuk diskusi kelompok/simulasi/latihan di
kelas dan observasi di lapangan. 6) Penjajakan akhir peserta dengan memberikan post test.
Dalam setiap pembahasan materi inti, peserta dilibatkan secara aktif baik dalam teori maupun penugasan, dimana: 1) Pelatih mempersiapkan peserta untuk siap mengikuti proses
pembelajaran. 2) Pelatih menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada setiap materi. 3) Pelatih dapat mengawali proses pembelajaran dengan:
a. Penggalian pengalaman peserta. b. Penjelasan singkat tentang seluruh materi. c. Penugasan dalam bentuk individual atau kelompok.
4) Setelah semua materi disampaikan, pelatih dan atau peserta dapat memberikan umpan balik terhadap isi keseluruhan materi yang diberikan.
5) Sebelum pemberian materi berakhir, pelatih dan peserta dapat membuat rangkuman dan atau pembulatan.
b. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran ini berdasarkan pada prinsip: 1) Orientasi kepada peserta meliputi latar belakang, kebutuhan dan
harapan yang terkait dengan tugas yang dilaksanakan. 2) Peran serta aktif peserta sesuai dengan pendekatan
pembelajaran. 3) Pembinaan iklim yang demokratis dan dinamis untuk terciptanya
komunikasi dari dan ke berbagai arah.
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 86
Oleh karena itu metode yang digunakan selama proses pembelajaran diantaranya adalah:
1) Ceramah singkat dan tanya jawab. 2) Curah pendapat untuk penjajakan pengetahuan dan pengalaman
peserta terkait dengan materi yang diberikan. 3) Penugasan berupa: simulasi, latihan, demonstrasi, praktek
lapangan serta latihan menghitung angka kredit dan mengajukan DUPAK.
6. Peserta dan Pelatih
a. Peserta
1) Kriteria peserta: Pegawai Negeri Sipil (PNS) Memiliki ijazah Diploma IV Keperawatan gigi
2) Jumlah peserta:
Jumlah peserta dalam 1 kelas maksimal 30 orang.
b. Pelatih
Pelatih untuk pelatihan jabatan fungsional perawat gigi ahli muda memiliki kriteria sebagai berikut: 1) Memiliki kemampuan kediklatan, yaitu telah mengikuti pelatihan
calon widyaiswara atau AKTA IV atau PEKERTI atau Training of Trainer (TOT) atau pelatihan bagi Tenaga Pelatih Program Kesehatan (TPPK).
2) Pendidikan minimal Diploma IV Keperawatan Gigi atau S1 Kesehatan, dengan tambahan keahlian di bidang materi yang diajarkan.
3) Memahami kurikulum pelatihan jabatan fungsional Perawat Gigi yang telah distandarisasi.
4) Menguasai materi yang disampaikan sesuai dengan Garis-Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) yang ditetapkan dalam kurikulum pelatihan.
7. Penyelenggara dan Tempat Penyelenggaraan
a. Penyelenggara
Kriteria penyelenggara untuk pelatihan jabatan fungsional perawat gigi ahli muda yaitu: 1) Institusi atau lembaga pendidikan dan pelatihan yang memiliki
kemampuan menyelenggarakan pelatihan dan sudah terakreditasi.
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 87
2) Mempunyai Pengendali Pelatihan atau seseorang yang ditunjuk sebagai pengendali proses pembelajaran yang menguasai materi pelatihan.
3) Mempunyai minimal 1 orang tenaga yang pernah mengikuti Training Officer Course (TOC) atau pernah menyelenggarakan pelatihan.
b. Tempat penyelenggaraan
Pelatihan dilaksanakan di instansi pelatihan yang terakreditasi, dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan.
8. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan dalam pelatihan ini meliputi:
a. Evaluasi terhadap peserta Evaluasi terhadap peserta dilakukan melalui: Penjajakan awal melalui pre test. Penjajakan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta
terhadap materi yang telah diterima melalui post test.
b. Evaluasi terhadap pelatih Evaluasi terhadap pelatih/fsilitator ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh penilaian yang menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan pelatih/instruktur dalam menyampaikan pengetahuan dan atau ketrampilan kepada peserta dengan baik, dapat dipahami dan diserap peserta, meliputi: Penguasaan materi Ketepatan waktu Sistematika penyajian Penggunaan metode dan alat bantu pelatihan Empati, gaya dan sikap kepada peserta Pencapaian Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Kesempatan tanya jawab Kemampuan menyajikan Kerapihan pakaian Kerjasama antar tim pengajar.
c. Evaluasi terhadap penyelenggara pelatihan Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan. Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis, yang meliputi: Tujuan pelatihan Relevansi program pelatihan dengan tugas
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MUDA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 88
Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di tempat kerja
Manfaat pelatihan bagi peserta/instansi Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan Pelayanan sekretariat terhadap peserta Pelayanan akomodasi dan lainnya Pelayanan konsumsi Pelayanan perpustakaan Pelayanan komunikasi dan informasi.
9. Sertifikat
Setiap peserta yang telah menyelesaikan proses pembelajaran minimal 95% dari keseluruhan jumlah jam pembelajaran, akan memperoleh sertifikat dengan nilai 2 (dua) angka kredit yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI sesuai dengan yang tertera dalam struktur program dan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan panitia penyelenggara.
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 89
C. Standar Kurikulum Pelatihan Jabatan Fungsional Perawat Gigi Jenjang Ahli Madya
1. Tujuan Pelatihan
a. Tujuan umum:
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pejabat fungsional perawat gigi jenjang ahli Madya.
b. Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu:
1) Melakukan persiapan pelayanan keperawatan gigi
2) Melakukan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut sesuai
standar
3) Melakukan tindakan kolaboratif kesehatan gigi dan mulut
4) Melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan
5) Menyusun karya tulis/ karya ilmiah di bidang keperawatan gigi dan
mulut
6) Menyusun buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis
di bidang pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
7) Mengembangkan teknologi tepat guna bidang keperawatan gigi
dan mulut
8) Melakukan penghitungan angka kredit dan pengajuan DUPAK
2. Struktur Program Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka disusun materi yang akan diberikan secara rinci pada struktur program sebagai berikut:
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 90
NO MATERI ALOKASI WAKTU
T P PL JLH
A. MATERI DASAR: 1. Kebijakan Diklat Aparatur 2. Arah kebijakan dan Program
Kementerian Kesehatan tentang Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Kode Etik Perawat Gigi
2 2 2
- - -
- - -
2 2 2
Sub total 6 - - 6
B. MATERI INTI: 1. Persiapan pelayanan keperawatan gigi 2. Pelayanan asuhan keperawatan gigi
dan mulut 3. Tindakan kolaboratif kesehatan gigi
dan mulut 4. Penatalaksanaan kegawatdaruratan
gigi dan mulut 5. Karya tulis/karya ilmiah di bidang
pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
6. Penyusunan petunjuk teknis pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
7. Teknologi tepat guna bidang keperawatan gigi dan mulut
8. Perhitungan angka kredit dan pengajuan DUPAK
2 5 2 2 2 2 2 2
2 6
4
6
4
8
5
8
- 8 - - - - - -
4
19 6
8 6
10 7
10
Sub total 19 43 8 70
C. MATERI PENUNJANG: 1. Membangun Komitmen Belajar 2. Rencana Tindak Lanjut 3. Anti Korupsi
0 1 3
3 1 -
0
0 -
3 2 3
Sub total 4 4 - 8
TOTAL 29 47 8 84
Keterangan: T = Teori; P = Penugasan; PL = Praktik Lapangan; 1 Jpl @ 45 menit
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 91
3. Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) Jabatan Fungsional Perawat Gigi Jenjang Ahli Madya Nomor : MD. 1 Materi : Kebijakan Diklat Aparatur Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami tentang kebijakan diklat
aparatur.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan arah
pengembangan kesehatan jangka panjang
2. Menjelaskan peranan SDM kesehatan
3. Menjelaskan program PPSDM Kesehatan
1. Arah pengembangan kesehatan
jangka panjang a. Pembangunan nasional
berwawasan kesehatan b. Pemberdayaan masyarakat
daerah c. Pengembangan upaya dan
pembiayaan d. Pengembangan dan
pemberdayaan SDM Kesehatan
2. Peranan SDM kesehatan 3. Program PPSDM Kesehatan
Curah
pendapat CTJ
Bahan
tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK)
Renstra Pusdiklat
Aparatur RP3AK (Rencana
Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan Aparatur Kesehatan Tahun 2011-2025)
UU No. 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 92
4. Menjelaskan struktur organisasi Badan PPSDM Kesehatan
4. Struktur organisasi Badan PPSDM Kesehatan a. Pengertian b. Ruang lingkup c. Prinsip-prinsip d. Strategi
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 93
Nomor : MD. 2 Materi : Arah kebijakan dan Program Kementerian Kesehatan tentang Pelayanan
Kesehatan Gigi dan Mulut Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami tentang arah kebijakan
dan program Kementerian Kesehatan tentang Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan : 1. Kebijakan terkait
jabatan fungsional Perawat Gigi Ahli
2. Jabatan fungsional perawat gigi ahli dan kedudukannya
1. Kebijakan terkait jabfung
perawat gigi
2. Jabatan fungsional perawat gigi ahli dan kedudukannya a. Pengertian b. Tugas pokok dan fungsi c. Pangkat dan Jabatan d. Hak dan kewajiban e. Syarat pengangkatan,
pembebasan/pemberhentian/kenaikan jenjang
f. Butir kegiatan
Curah pendapat CTJ
Bahan
tayang (Slide power point)
Laptop LCD Flipchart White
board Spidol
(ATK)
Peraturan Presiden RI No:54 tahun 2007Tentang Tunjangan Jabatan FungsionalDokter, Dokter gigi, Apoteker, Epidemiolog Keseharan, Entomolog Kesehatan, Administrator Kesehatan, Penyuluhan Kesehatan,Masyarakat, Perawat Gigi, Nutrisionis, Bidan,
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 94
Perawat, Radiografer, Perekam Medis, Dan Teknisi Elektromedis
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, No. 23 tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional perawat gigi dan Angka Kreditnya
Peraturan Bersama antara Menteri Kesehatan dan Kepala BKN No. 4 tahun 2015 dan No. 5 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksana Jabatan Fungsional perawat gigi dan Angka Kreditnya
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 95
Nomor : MD. 3 Materi : Kode Etik Perawat Gigi Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami Kode Etik Perawat Gigi.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menjelaskan: 1. Pengertian kode etik
perawat gigi 2. Fungsi kode etik perawat
gigi 3. Pelanggaran kode etik
perawat gigi 4. Kewajiban perawat gigi
1. Pengertian kode etik perawat
gigi 2. Fungsi kode etik perawat gigi
3. Pelanggaran kode etik
perawat gigi 4. Kewajiban perawat gigi
a. Kewajiban umum perawat gigi
b. Kewajiban perawat gigi terhadap masyarakat
c. Kewajiban perawat gigi terhadap teman sejawat
d. Kewajiban perawat gigi terhadap diri sendiri
Curah
pendapat CTJ
Bahan
tayang Laptop LCD Flipchart White
board Spidol
(ATK)
Permenkes 58
tahun 2012
tentang pekerjaan
perawat gigi
Undang-Undang
No 36 Tahun2009
tentang kesehatan
AD ART Perawat
Gigi
Modul BTCLS
Perawat Gigi
Kode Etik Profesi Perawat Gigi
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 96
Nomor : MI. 1 Materi : Persiapan pelayanan keperawatan gigi Waktu : 4 Jpl (T = 2 Jpl; P = 2 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan persiapan pelayanan
keperawatan gigi.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menyusun rencana
kerja harian, bulanan dan tahunan
2. Melakukan pengelolaan pengendalian mutu pelayanan
1. Penyusunan rencana kerja harian, bulanan dan tahunan a. Perencanaan dan
rencana kerja b. Tujuan rencana
kerja c. Ciri perencanaan
efektif d. Langkah
penyusunan rencana kerja
2. Pengelolaan pengendalian mutu pelayanan a. Pengertian
Pengendalian Mutu
Curah
pendapat CTJ Latihan
menyusun rencana kerja
Latihan menghitung dan mengelola hasil survei kepuasan pelanggan
Latihan menyusun dan merangkum
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan
latihan menyusun rencana kerja
Panduan menghitung dan mengelola hasil survei kepuasan pelanggan
Panduan
Bridge 2006, Dental reception and practice management
Munijaya AG 2004, Manajemen Kesehatan, Jakarta
Muljantoro H 1999, Manajemen Kesehatan Gigi –Mulut
Syahlan JA 1999, Manajemen Kesehatan Gigi dan Mulut, Jakarta
GLP (Good Laboratory Practice).
Depkes RI dan FKM UI 1987/1988 Analisis Keadaan dan Masalah Kesehatan Jakarta.
Miller CH 2005, Infection Control
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 97
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
3. Melakukan
sosialisasi hasil dan tindak lanjut program pelayanan keperawatan gigi dan mulut
b. Koordinasi (pre conference dan post conference)
c. Arahan pada koordinasi
d. Pengelolaan hasil Survey kepuasan pelanggan;
e. Analisis keluhan pelanggan;
3. Sosialisasi hasil dan tindak lanjut program pelayanan keperawatan gigi dan mulut a. Pengertian
sosialisasi dan tindak lanjut
b. Program Pelayanan Keperawatan Gigi dan Mulut
c. Pelaksanaan sosialisasi dan tindak lanjut program
data-data yang dapat dihasilkan dari pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Poli Gigi
menyusun dan merangkum data-data yang dapat dihasilkan dari pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Poli Gigi
Tietjen L 2004, Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas pelayanan kesehatan dengan sumber daya terbatas.
Tjitpono & Chandra. (2011). Service, Quality, and Satisfaction. Edisi 3. Yogyakarta: Andi
Supranto. (2011). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta:Rineka Cipta
Damanhuri, E. 2009. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun. Bandung: FTSL ITB
Pemerintah. 2001. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 98
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
pelayanan keperawatan gigi
Menteri Kesehatan. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1204 Tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Pemerintah. 1999. Peraturan Pemerintah No.18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Menteri Kesehatan. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan No. 30 tentanag Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
Kemenpan-rb 2014. Peraturan Menteri PAN-RB No. 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 99
Nomor : MI. 2 Materi : Pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut Waktu : 19 Jpl (T = 5 Jpl; P = 6 Jpl; PL = 8 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pelayanan asuhan
keperawatan gigi dan mulut sesuai standar.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Melakukan
pengkajian pada pasien
1. Pelaksanaan
pengkajian a. Pemeriksaan
subjektif pada pasien berkebutuhan khusus;
b. Pemeriksaan vital sign pada pasien berkebutuhan khusus;
c. Pemeriksaan obyektif pada pasien berkebutuhan khusus;
d. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada individu/
Curah pendapat CTJ Diskusi
kelompok Simulasi Observasi
Lapangan
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan
diskusi kelompok Panduan
Simulasi Formulir
pemeriksaan Panduan OL Kartu status
Bridge 2006,
Dental reception and practice management
Munijaya AG 2004, Manajemen Kesehatan, Jakarta
Muljantoro H 1999, Manajemen Kesehatan Gigi –Mulut
Syahlan JA 1999, Manajemen Kesehatan Gigi dan Mulut, Jakarta
Darby dan Walsh 2003, Dental
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 100
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
2. Melakukan penegakan diagnosa keperawatan gigi
kelompok berkebutuhan khusus;
e. Penilaian diet kariogenik;
f. Aplikasi detector caries;
g. Pengukuran konsistensi saliva
h. Melakukan pengukuran PH saliva.
2. Pelaksanaan penegakan diagnosa keperawatan gigi a. Identifikasi
diagnosa/masalah keperawatan gigi pada individu, kelompok/masyarakat berkebutuhan khusus;
b. Pemantauan hasil pemeriksaan resiko karies dalam rangka identifikasi diagnosis
Hygiene theory and practice 2nd
edition, Saunders, Missouri- USA
Depkes EM 2005, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Wilkins EM 2005. Clinical practice of dental hygiene 9 edition, Lippincot Williams & Wilkins, Massachusetts
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 101
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
3. Melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut pada individu, kelompok/ masyarakat berkebutuhan khusus
4. Melakukan Implementasi asuhan keperawatan gigi dan mulut
hasil pemeriksaan resiko caries;
3. Penyusunan rencana pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut pada individu, kelompok/ masyarakat berkebutuhan khusus
4. Implementasi asuhan keperawatan gigi dan mulut a. Komunikasi
therapeutik b. Pembersihan
karang gigi c. Evaluasi kegiatan
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada individu/kelompok berkebutuhan khusus
d. Konsultasi pada tenaga kesehatan lain
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 102
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
5. Melakukan dokumentasi dan evaluasi pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
e. Evaluasi program kesehatan gigi dan mulut (UKGM)
f. Evaluasi pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut
5. Pelaksanaan dokumentasi dan evaluasi pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut a. Pendokumentasian
kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
b. Pengelolaan hasil pendokumentasian pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
c. Evaluasi hasil kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
d. Pengelolaan hasil evaluasi kegiatan
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 103
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 104
Nomor : MI. 3 Materi : Tindakan kolaboratif kesehatan gigi dan mulut Waktu : 6 Jpl (T = 2 Jpl; P = 4 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan tindakan kolaboratif
kesehatan gigi dan mulut.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan: 1. Tindakan Kolaborasi
2. Pencabutan gigi
permanen akar tunggal dengan penyulit
3. Rujukan kesehatan gigi dan mulut
1. Konsep tindakan
kolaborasi 2. Pencabutan gigi
permanen akar tunggal dengan penyulit
3. Rujukan kesehatan gigi dan mulut a. Pengertian
Rujukan b. Tujuan Rujukan c. Jenis-jenis
rujukan d. Alur rujukan
Curah pendapat
CTJ Simulasi Pemutaran
video
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan
simulasi Diagnostik set Alat
pencabutan Format rujukan Video Hasil rontgen
gigi
. Darby dan Walsh
2003, Dental Hygiene theory and practice 2 1nd edition, Saunders, Missouri- USA Depkes EM 2005,
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut Wilkins EM 2005.
Clinical practice of dental hygiene 9
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 105
e. f.
edition, Lippincot Williams & Wilkins, Massachusetts
Harfst DP 2004, Dental practice tool kit
Nurhayati 1996, Penggunaan dan Pemeliharaan alat-alat kesehatan gigi
Novak DE 2001, Contemporary dental assisting
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 106
Nomor : MI. 4 Materi : Penatalaksanaan kegawatdaruratan gigi dan mulut Waktu : 8 Jpl (T = 2 Jpl; P = 6 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan penatalaksanaan
kegawatdaruratan gigi dan mulut.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan
konsep penatalaksanaan kegawatdaruratan gigi dan mulut
2. Menjelaskan prinsip penatalaksanaan kegawatdaruratan
3. Menjelaskan jenis kegawatdaruratan gigi dan mulut
4. Melakukan penanganan kegawatdaruratan gigi dan mulut
1. Konsep penatalaksanaan kegawatdaruratan gigi dan mulut a. Pengertian gawat
darurat b. Tujuan c. Manfaat
2. Prinsip penatalaksanaan kegawatdaruratan
3. Jenis kegawatdaruratan
gigi dan mulut
4. Cara penanganan kegawatdaruratan gigi dan mulut
Curah
pendapat CTJ Simulasi
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Phantoom Panduan
simulasi Alat dan bahan
kegawatdaruratan
Atkinson, (1990),
Fundamental of Nursing : Concept and Practice, Mosby Adisson Wesley. Toronto
. Darby dan Walsh 2003, Dental Hygiene theory and practice 2nd edition, Saunders, Missouri- USA Depkes EM 2005,
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 107
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Wilkins EM 2005. Clinical practice of dental hygiene 9 edition, Lippincot Williams & Wilkins, Massachusetts
Harfst DP 2004, Dental practice tool kit
Nurhayati 1996, Penggunaan dan Pemeliharaan alat-alat kesehatan gigi
Novak DE 2001, Contemporary dental assisting
Modul BTCLS bagi Perawat Gigi
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 108
Nomor : MI. 5 Materi : Karya tulis/ karya ilmiah di bidang keperawatan gigi dan mulut Waktu : 6 Jpl (T = 2 Jpl; P = 4 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun Karya tulis/karya ilmiah di
bidang keperawatan gigi dan mulut.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan
pengertian dan jenis-jenis karya tulis
2. Menjelaskan prinsip-prinsip dan teknik penulisan karya tulis/ karya ilmiah
1. Pengertian dan jenis-
jenis karya tulis a. Pengertian b. Jenis-jenis
2. Prinsip-prinsip dan
teknik penulisan karya tulis/ karya ilmiah a. Prinsip penulisan
karya tulis/ karya ilmiah
b. Teknik penulisan karya tulis/ karya ilmiah
Curah pendapat
CTJ Diskusi
kelompok Latihan
menulis karya tulis
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan
Diskusi Kelompok Panduan
latihan Contoh-contoh
karya tulis
Arifin, 1997, Dasar-
Dasar Penulisan Karangan Ilmiah, Jakarta.
Prayitno. H, 2000, Pembudayaan Penulisan Karya Ilmiah, Univ. Muhammadiyah, Surakarta.
Suseno Slamet, 1997, Teknik Penulisan Ilmiah Popular, Gramedia, Jakarta
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 109
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
3. Menyusun karya tulis/ karya ilmiah bidang keperawatan gigi dan mulut
3. Langkah-langkah penyusunan karya tulis/ilmiah bidang keperawatan gigi dan mulut
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 110
Nomor : MI. 6 Materi : Penyusunan petunjuk teknis di bidang pelayanan asuhan keperawatan gigi dan
mulut Waktu : 10 Jpl (T = 2 Jpl; P = 8 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun petunjuk teknis di bidang
pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan
pengertian Pedoman, Juklak, dan Juknis
2. Menjelaskan sistematika penyusunan Juknis
1. Pengertian
Pedoman, Juklak, dan Juknis
2. Sistematika penyusunan Juknis
Curah pendapat
CTJ Diskusi
kelompok penyusunan petunjuk teknis
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan
diskusi kelompok Contoh
petunjuk teknis
Arifin, 1997, Dasar-
Dasar Penulisan Karangan Ilmiah, Jakarta.
Prayitno. H, 2000, Pembudayaan Penulisan Karya Ilmiah, Univ. Muhammadiyah, Surakarta.
Suseno Slamet, 1997, Teknik Penulisan Ilmiah Popular, Gramedia, Jakarta
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 111
Nomor : MI. 7 Materi : Teknologi tepat guna bidang keperawatan gigi dan mulut Waktu : 7 Jpl (T = 2 Jpl; P = 5 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami teknologi tepat guna
bidang keperawatan gigi dan mulut.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan teknologi
tepat guna
2. Mengembangkan teknologi tepat guna bidang keperawatan gigi dan mulut
1. Teknologi tepat guna
a. Pengertian teknologi tepat guna.
b. Tujuan dan manfaat teknologi tepat guna
c. Ciri-ciri teknologi tepat guna
d. Kriteria teknologi tepat guna
e. Contoh-Contoh teknologi tepat guna
2. Pengembangan teknologi tepat guna bidang keperawatan gigi dan mulut
Curah pendapat
CTJ Diskusi
kelompok menyusun rancangan teknologi tepat guna
Bahan tayang Laptop LCD Flipchart White board Spidol (ATK) Panduan
diskusi kelompok
Kasmer.2007.kewirausahaan .jakarta:PT.Bumi Aksara
Ambarwati,Eny Retna. 2009.Asuhan Kebidanan Komunitas.Yogyakarta: Nuha Medika
Dra Suryana, 1996. Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK : EGC, Jakarta
Syafruddin, dkk, 2009. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Mahasiswa. CV.Transinfo media : Jakarta
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 112
a. Teknologi Kesehatan
b. Tahapan-tahapan pengembangan teknologi kesehatan
c. Langkah-Langkah Penerapan Teknologi Tepat Guna
Jurnal Sosioteknologi Edisi 13 tahun 7, April 2008 htth://jirzizaidan.wordpress.com/kebidanan/
World Healt Assembeley XXI; “National and Global SURVEILENS of communicable Disease”, Geneva: WHO, 1968
Besari, M.S. 2008; Teknologi di Nusantara, Jakarta: Salemba Teknika
Rifai, H.Tb.B. 1986. Perspektif dari Pembangunan Ilmu dan Teknologi. Jakarta: PT Gramedia
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 113
Nomor : MI. 8 Materi : Perhitungan angka kredit dan pengajuan DUPAK Waktu : 10 Jpl (T = 2 Jpl; P = 8 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan perhitungan dan
pengajuan DUPAK.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan Angka
Kredit Dan DUPAK
2. Melakukan Pengajuan DUPAK
1. Angka Kredit Dan DUPAK:
a. Pengertian Angka Kredit b. Pengertian DUPAK c. Unsur-Unsur Yang Dinilai
Dalam Angka Kredit d. Jumlah Angka Kredit e. Perhitungan dan
Penetapan Angka Kredit dalam Jabatan Fungsional Perawat Gigi
2. Tata Cara Pengajuan DUPAK a. Kelengkapan Pengajuan
Usul Penetapan Angka Kredit
b. Tata Cara Pengajuan Usul Penilaian dan Penetapan Angka Kredit
Ceramah tanya
jawab Curah pendapat Latihan
menghitung angka kredit dan mengajukan DUPAK
Bahan
tayang (Slide power point)
Laptop LCD Flipchart Whiteboard Spidol (ATK) Formulir
pengajuan angka kredit
PERMENPAN-RB No. 23 tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Perawat Gigi dan Angka Kreditnya
Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 4 tahun 2014 dan No. 5 tahun
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 114
3. Melakukan pengisian Formulir Pengajuan Angka Kredit
c. Tata cara Penilaian Angka Kredit
d. Prosedur Penilaian Angka Kredit
3. Cara Pengisian Formulir Pengajuan Angka Kredit: a. Formulir DUPAK b. Formulir Surat
Pernyataan Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan
c. Formulir Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pelayanan Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut
d. Formulir Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan Pengembangan Profesi
e. Formulir Surat Pernyataan Melakukan Penunjang Tugas Perawat Gigi
f. Formulir Penetapan Angka Kredit
2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Menteri PAN & RB Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Perawat Gigi dan Angka Kreditnya
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 115
Nomor : MP. 1 Materi : Membangun Komitmen Belajar/Building Learning Commitment (BLC) Waktu : 3 Jpl (T = 0 Jpl; P = 3 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu membangun komitmen belajar
selama proses pelatihan.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat Bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Memahami konsep BLC 2. Mengenal seluruh peserta,
fasilitator, dan panitia penyelenggara pelatihan
3. Menyusun harapan dan strategi mencapai harapan
4. Menyusun norma dan nilai dalam kelas
1. Pengertian dan tujuan BLC 2. Perkenalan
3. Penyusunan harapan dan strategi mencapai harapan
4. Penyusunan norma, nilai dalam kelas
Curah
pendapat Permainan Diskusi
kelompok
Bahan
tayang Laptop LCD Flip chart White board Spidol (ATK) Panduan
diskusi
Depkes RI, Pusdiklat
Kesehatan, 2004, Kumpulan Games dan Energizer, Jakarta. Munir, Baderel, 2001,
Dinamika Kelompok, Penerapannya Dalam Laboratorium Ilmu Perilaku, Jakarta
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 116
Nomor : MP. 2 Materi : Rencana Tindak Lanjut (RTL) Waktu : 2 Jpl (T = 1 Jpl; P = 1 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun Rencana Tindak Lanjut
(RTL) setelah mengikuti pelatihan.
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan pengertian
dan tujuan penyusunan RTL
2. Menjelaskan ciri-ciri RTL 3. Menjelaskan ruang
lingkup 4. Menjelaskan komponen
dalam RTL 5. Cara penyusunan RTL
1. Pengertian dan
tujuan penyusunan RTL a. Pengertian b. Tujuan
2. Ciri-ciri RTL 3. Ruang lingkup 4. Komponen dalam
RTL 5. Cara penyusunan
RTL kelompok dan individu a. Cara penyusunan
RTL klompok b. Cara penyusunan
RTL individu
Curah
pendapat Ceramah
tanya jawab Latihan
menyusun RTL
Bahan tayang Laptop LCD Flip chart White board Spidol (ATK) Panduan
latihan
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 117
6. Format penyusunan
RTL
c. Cara penetapan 6. Format penyusunan
RTL
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 118
Nomor : MP. 3 Materi : Anti Korupsi Waktu : 3 Jpl (T = 3 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini peserta mampu memahami Anti Korupsi
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK )
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
Metode Media dan Alat bantu
Referensi
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan Konsep
Korupsi 2. Menjelaskan Konsep
Anti Korupsi
1. Konsep Korupsi
a. Definisi Korupsi b. Ciri-ciri Korupsi c. Bentuk/Jenis
Korupsi d. Tingkatan
Korupsi e. Faktor Penyebab
Korupsi f. Dasar Hukum
tentang Korupsi 2. Konsep Anti
Korupsi a. Definisi Anti
Korupsi b. Nilai-nilai Anti
Korupsi c. Prinsip-prinsip
Anti Korupsi
Ceramah
tanya jawab
Pemutaran film
Bahan tayang Papan dan
kertas flipchart
LCD projector Laptop White board Spidol Film
dokumenter/ kartun animasi
Undang-undang Nomor
20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2013
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 232/MENKES/SK/VI/2013 tentang Strategi Komunikasi Pekerjaan dan Budaya Anti Korupsi
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 119
3. Menjelaskan Upaya Pencegahan Korupsi dan Pemberantasan Korupsi
4. Menjelaskan Tata Cara Pelaporan Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Korupsi
5. Menjelaskan
Gratifikasi
3. Upaya Pencegahan Korupsi dan Pemberantasan Korupsi a. Upaya
Pencegahan Korupsi
b. Upaya Pemberantasan Korupsi
c. Strategi Komunikasi Anti Korupsi
4. Tata Cara Pelaporan Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Korupsi a. Laporan b. Pengaduan c. Tatacara
Penyampaian Pengaduan
5. Gratifikasi a. Pengertian
Gratifikasi b. Aspek Hukum
Gratifikasi
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 120
c. Gratifikasi merupakan Tindak Pidana Korupsi
d. Contoh Gratifikasi
e. Sanksi Gratifikasi
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 121
4. Diagram Proses Pembelajaraan
Building Learning Commitment (BLC) Metode: games, diskusi
Pembukaan
E
V
A
L
U
A
S
I
Penutupan Post Test & Evaluasi Penyelenggaraan
Wawasan 1. Kebijakan Diklat
Aparatur 2. Arah Kebijakan
dan program Kementerian Kesehatan tentang Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Kode etik perawat gigi
Metode:
Curah pendapat
Ceramah tanya jawab
Pengetahuan dan Keterampilan 1. Persiapan pelayanan keperawatan
gigi 2. Pelayanan asuhan keperawatan gigi
dan mulut 3. Tindakan kolaboratif kesehatan gigi
dan mulut 4. Penatalaksanaan kegawatdaruratan
gigi dan mulut 5. Karya tulis/ karya ilmiah bidang
keperawatan gigi dan mulut 6. Penyusunan petunjuk teknis bidang
pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut
7. Teknologi tepat guna bidang keperawatan gigi dan mulut
8. Perhitungan angka kredit dan pengajuan DUPAK
Metode:
Curah pendapat
Ceramah tanya jawab
Diskusi Kelompok
Simulasi
Latihan
Pemutaran video
Pre Test
Observasi Lapangan
RTL
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 122
Rincian rangkaian diagram proses pelatihan sebagai berikut:
1) Pembukaan Proses pembukaan pelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut: (a) Laporan ketua penyelenggara pelatihan. (b) Pengarahan dari pejabat yang berwenang tentang latar belakang
perlunya pelatihan. (c) Perkenalan peserta secara singkat.
2) Membangun Komitmen Belajar
Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses pelatihan. Kegiatannya antara lain: (a) Penjelasan oleh pelatih tentang tujuan pembelajaran dan
kegiatan yang akan dilakukan dalam materi membangun komitmen belajar.
(b) Perkenalan antara peserta dan para pelatih dan panitia penyelenggara pelatihan, dan juga perkenalan antar sesama peserta. Kegiatan perkenalan dilakukan dengan permainan, dimana seluruh peserta terlibat secara aktif.
(c) Mengemukakan kebutuhan/harapan, kekhawatiran dan komitmen masing-masing peserta selama pelatihan.
(d) Kesepakatan antara para pelatih, penyelenggara pelatihan dan peserta dalam berinteraksi selama pelatihan berlangsung, meliputi: pengorganisasian kelas, kenyamanan kelas, keamanan kelas, dan yang lainnya.
3) Pengisian pengetahuan/wawasan
Setelah materi Membangun Komitmen Belajar, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan materi sebagai dasar pengetahuan/wawasan yang sebaiknya diketahui peserta dalam pelatihan ini, yaitu: Kebijakan Diklat Aparatur, Arah Kebijakan dan Program Kementerian Kesehatan tentang Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut, Kode Etik Perawat Gigi.
4) Pemberian ketrampilan
Pemberian materi ketrampilan dari proses pelatihan mengarah pada kompetensi keterampilan yang akan dicapai oleh peserta. Penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan berbagai metode yang melibatkan semua peserta untuk berperan serta aktif dalam mencapai kompetensi tersebut, yaitu metode ceramah tanya jawab, diskusi kelompok, simulasi, demonstrasi, praktek lapangan dan latihan.
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 123
5) Praktik Lapangan Setelah mendapatkan keseluruhan materi, peserta diberikan kesempatan untuk berhadapan langsung dengan situasi nyata dan menerapkan materi-materi yang sudah didapatkan di kelas dalam proses praktik lapangan. Dengan melakukan praktik lapangan, peserta dapat membandingkan antara teori yang telah didapat di keals dan kenyataan yang terjadi di lapangan.
6) Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Masing-masing peserta menyusun rencana tindak lanjut setelah mengikuti pelatihan.
7) Post Test
Setelah keseluruhan materi dan praktik lapangan dilaksanakan, dilakukan post test. Post test bertujuan untuk melihat peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta setelah mengikuti pelatihan.
8) Evaluasi
Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi terhadap proses pembelajaran tiap hari (refleksi) dan terhadap pelatih.
Evaluasi tiap hari (refleksi) dilakukan dengan cara me-review kegiatan proses pembelajaran yang sudah berlangsung, sebagai umpan balik untuk menyempurnakan proses pembelajaran selanjutnya.
Evaluasi terhadap pelatih dilakukan oleh peserta pada saat pelatih telah mengakhiri materi yang disampaikannya. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan form evaluasi terhadap pelatih.
9) Evaluasi penyelenggaraan
Evaluasi penyelenggaraan dilakukan untuk mendapatkan masukan dari peserta tentang penyelenggaraan pelatihan tersebut dan akan digunakan untuk penyempurnaan penyelenggaraan pelatihan berikutnya.
10) Penutupan
Acara penutupan dapat dijadikan sebagai upaya untuk mendapatkan masukan dari peserta ke penyelenggara dan pelatih untuk perbaikan pelatihan yang akan datang.
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 124
5. Proses dan Metode Pembelajaran
a. Proses pembelajaran
Proses pembelajaran dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut: 1) Dinamisasi dan penggalian harapan peserta serta membangun
komitmen belajar diantara peserta. 2) Penyiapan peserta sebagai individu atau kelompok yang
mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku dalam menciptakan iklim yang kondusif dalam melaksanakan tugas.
3) Penjajakan awal peserta dengan memberikan pre test. 4) Pembahasan materi. 5) Penugasan dalam bentuk diskusi kelompok/simulasi/latihan di
kelas dan observasi di lapangan. 6) Penjajakan akhir peserta dengan memberikan post test.
Dalam setiap pembahasan materi inti, peserta dilibatkan secara aktif baik dalam teori maupun penugasan, dimana: 1) Pelatih mempersiapkan peserta untuk siap mengikuti proses
pembelajaran. 2) Pelatih menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada setiap materi. 3) Pelatih dapat mengawali proses pembelajaran dengan:
a. Penggalian pengalaman peserta. b. Penjelasan singkat tentang seluruh materi. c. Penugasan dalam bentuk individual atau kelompok.
4) Setelah semua materi disampaikan, pelatih dan atau peserta dapat memberikan umpan balik terhadap isi keseluruhan materi yang diberikan.
5) Sebelum pemberian materi berakhir, pelatih dan peserta dapat membuat rangkuman dan atau pembulatan.
b. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran ini berdasarkan pada prinsip: 1) Orientasi kepada peserta meliputi latar belakang, kebutuhan dan
harapan yang terkait dengan tugas yang dilaksanakan. 2) Peran serta aktif peserta sesuai dengan pendekatan
pembelajaran. 3) Pembinaan iklim yang demokratis dan dinamis untuk terciptanya
komunikasi dari dan ke berbagai arah.
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 125
Oleh karena itu metode yang digunakan selama proses pembelajaran diantaranya adalah: 1) Ceramah singkat dan tanya jawab. 2) Curah pendapat untuk penjajakan pengetahuan dan pengalaman
peserta terkait dengan materi yang diberikan. 3) Penugasan berupa: simulasi, latihan, demonstrasi, praktek
lapangan serta latihan menghitung angka kredit dan mengajukan DUPAK.
6. Peserta dan Pelatih
a. Peserta
1) Kriteria peserta: Pegawai Negeri Sipil (PNS) Memiliki ijazah Diploma IV Keperawatan gigi
2) Jumlah peserta:
Jumlah peserta dalam 1 kelas maksimal 30 orang.
b. Pelatih
Pelatih untuk pelatihan jabatan fungsional perawat gigi ahli memiliki kriteria sebagai berikut: 1) Memiliki kemampuan kediklatan, yaitu telah mengikuti pelatihan
calon widyaiswara atau AKTA IV atau PEKERTI atau Training of Trainer (TOT) atau pelatihan bagi Tenaga Pelatih Program Kesehatan (TPPK).
2) Pendidikan minimal Diploma IV Keperawatan Gigi atau S1 Kesehatan, dengan tambahan keahlian di bidang materi yang diajarkan.
3) Memahami kurikulum pelatihan jabatan fungsional Perawat Gigi yang telah distandarisasi.
4) Menguasai materi yang disampaikan sesuai dengan Garis-Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) yang ditetapkan dalam kurikulum pelatihan.
7. Penyelenggara dan Tempat Penyelenggaraan
a. Penyelenggara
Kriteria penyelenggara untuk pelatihan jabatan fungsional perawat gigi ahli Madya yaitu: 1) Institusi atau lembaga pendidikan dan pelatihan yang memiliki
kemampuan menyelenggarakan pelatihan dan sudah terakreditasi.
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 126
2) Mempunyai Pengendali Pelatihan atau seseorang yang ditunjuk sebagai pengendali proses pembelajaran yang menguasai materi pelatihan.
3) Mempunyai minimal 1 orang tenaga yang pernah mengikuti Training Officer Course (TOC) atau pernah menyelenggarakan pelatihan.
b. Tempat penyelenggaraan
Pelatihan dilaksanakan di instansi pelatihan yang terakreditasi, dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan.
8. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan dalam pelatihan ini meliputi:
a. Evaluasi terhadap peserta Evaluasi terhadap peserta dilakukan melalui: Penjajakan awal melalui pre test. Penjajakan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta
terhadap materi yang telah diterima melalui post test.
b. Evaluasi terhadap pelatih Evaluasi terhadap pelatih/fsilitator ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh penilaian yang menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan pelatih/instruktur dalam menyampaikan pengetahuan dan atau ketrampilan kepada peserta dengan baik, dapat dipahami dan diserap peserta, meliputi: Penguasaan materi Ketepatan waktu Sistematika penyajian Penggunaan metode dan alat bantu pelatihan Empati, gaya dan sikap kepada peserta Pencapaian Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Kesempatan tanya jawab Kemampuan menyajikan Kerapihan pakaian Kerjasama antar tim pengajar.
c. Evaluasi terhadap penyelenggara pelatihan Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan. Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis, yang meliputi: Tujuan pelatihan
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT GIGI
JENJANG AHLI – MADYA
KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR – 2015 127
Relevansi program pelatihan dengan tugas Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di tempat
kerja Manfaat pelatihan bagi peserta/instansi Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan Pelayanan sekretariat terhadap peserta Pelayanan akomodasi dan lainnya Pelayanan konsumsi Pelayanan perpustakaan Pelayanan komunikasi dan informasi.
9. Sertifikat
Setiap peserta yang telah menyelesaikan proses pembelajaran minimal 95% dari keseluruhan jumlah jam pembelajaran, akan memperoleh sertifikat dengan nilai 2 (dua) angka kredit yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI sesuai dengan yang tertera dalam struktur program dan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan panitia penyelenggara.