laboratorium kimia farmasi - … · untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, ... dikristalkan...

18
LABORATORIUM KIMIA FARMASI SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2013/2014 Praktikum : KIMIA PANGAN Modul : Penetapan Kadar Air Pembimbing : Dra. Nancy Siti Djenar., MS Oleh : Kelompok : I Nama : Ajeng Maryam Suciati NIM. 111431001 Amanda Aulia Prima NIM. 111431002 Annisa Amalia S NIM. 111431003 Aulia Tulananda NIM. 111431004 Kelas : 3A PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2013 Praktikum : 11 Oktober 2013 Penyerahan : 25 Oktober 2013

Upload: ngoanh

Post on 12-May-2018

258 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: LABORATORIUM KIMIA FARMASI - … · untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, ... dikristalkan pada proses pembekuan. ... minyak atsiri, dan lain-lain

Laporan Praktikum Kimia Pangan

―Penentuan Kadar Air‖ 1

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2013/2014

Praktikum : KIMIA PANGAN

Modul : Penetapan Kadar Air

Pembimbing : Dra. Nancy Siti Djenar., MS

Oleh : Kelompok : I Nama : Ajeng Maryam Suciati NIM. 111431001 Amanda Aulia Prima NIM. 111431002 Annisa Amalia S NIM. 111431003 Aulia Tulananda NIM. 111431004 Kelas : 3A

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2013

Praktikum : 11 Oktober 2013

Penyerahan : 25 Oktober 2013

Page 2: LABORATORIUM KIMIA FARMASI - … · untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, ... dikristalkan pada proses pembekuan. ... minyak atsiri, dan lain-lain

Laporan Praktikum Kimia Pangan

―Penentuan Kadar Air‖ 2

I. Judul Praktikum

Penentuan Kadar Air

II. Pembimbing Praktikum

Dra. Nancy Siti Djenar, MS

III. Tujuan

Menentukan kadar air dari suatu sampel berlemak, tidak berlemak

dan kadar air tinggi

Mengetahui metode yang digunakan untuk penentuan kadar air dari

suatu sampe berlemak, tidak berlemak dan kadar air tinggi

IV. Dasar Teori

A. Pengertian Air dan Sifat – Sifat Air

Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H 2O :

satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yangterikat secara

kovalen pada satu atom oksigen . Air bersifat tidak berwarna ,

tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu

pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia

ini merupakan suatupelarut yang penting, yang memiliki kemampuan

untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-

garam ,gula , asam , beberapa jenis gas dan banyak macam molekul

organik .

Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan

mengalirinya arus listrik . Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katoda,

dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron , tereduksi

menjadi gas H2dan ion hidrokida (OH-). Sementara itu pada anoda, dua

molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion

H+ serta mengalirkan elektron ke katoda. Ion

Page 3: LABORATORIUM KIMIA FARMASI - … · untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, ... dikristalkan pada proses pembekuan. ... minyak atsiri, dan lain-lain

Laporan Praktikum Kimia Pangan

―Penentuan Kadar Air‖ 3

H+ dan OH

- mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali

beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis air

dapat dituliskan sebagai berikut.

Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia.

Zat-zat yang bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya garam-

garam) disebut sebagai zat-zat ―hidrofilik‖ (pencinta air), dan zat-zat yang

tidak mudah tercampur dengan air (misalnya lemak dan minyak), disebut

sebagai zat-zat ―hidrofobik‖ (takut-air). Kelarutan suatu zat dalam air

ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut menandingi kekuatan gaya

tarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol) antara molekul-

molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya tarik-menarik

antar molekul air, molekul-molekul zat tersebut tidak larut dan akan

mengendap dalam air.

Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar.

Air memiliki sejumlah muatan parsial negatif (σ-) dekat atom oksigen

akibat pasangan elektron yang (hampir) tidak digunakan bersama, dan

sejumlah muatan parsial positif (σ+) dekat atom oksigen. Dalam air hal ini

terjadi karena atom oksigen bersifat lebih elektronegatif dibandingkan

atom hidrogen—yang berarti, ia (atom oksigen) memiliki lebih ―kekuatan

tarik‖ pada elektron-elektron yang dimiliki bersama dalam molekul,

menarik elektron-elektron lebih dekat ke arahnya (juga berarti menarik

muatan negatif elektron-elektron tersebut) dan membuat daerah di sekitar

atom oksigen bermuatan lebih negatif ketimbang daerah-daerah di sekitar

kedua atom hidrogen.Air memiliki pula sifat adhesi yang tinggi

disebabkan oleh sifat alami kepolarannya.

Air memiliki tegangan permukaan yang besar yang disebabkan

oleh kuatnya sifat kohesi antar molekul-molekul air. Hal ini dapat diamati

saat sejumlah kecil air ditempatkan dalam sebuah permukaan yang tak

dapat terbasahi atau terlarutkan (non-soluble); air tersebut akan berkumpul

sebagai sebuah tetesan. Di atas sebuah permukaan gelas yang amat bersih

atau bepermukaan amat halus air dapat membentuk suatu lapisan tipis (thin

Page 4: LABORATORIUM KIMIA FARMASI - … · untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, ... dikristalkan pada proses pembekuan. ... minyak atsiri, dan lain-lain

Laporan Praktikum Kimia Pangan

―Penentuan Kadar Air‖ 4

film) karena gaya tarik molekular antara gelas dan molekul air (gaya

adhesi) lebih kuat ketimbang gaya kohesi antar molekul air.

Dalam sel-sel biologi dan organel-organel, air bersentuhan dengan

membran dan permukaan protein yang bersifat hidrofilik; yaitu,

permukaan-permukaan yang memiliki ketertarikan kuat terhadap air.

B. Bentuk dan Tipe Air dalam Suatu Bahan

Air yang terdapat dalam suatu bahan makanan terdapat dalam tiga

bentuk:

1. Air bebas, terdapat dalam ruang-ruang antarsel dan intergranular dan

pori-pori yang terdapat pada bahan.

2. Air yang terikat secara lemah karena terserap (teradsorbsi) pada

permukaan koloid makromolekulaer seperti protein, pektin pati,

sellulosa. Selain itu air juga terdispersi di antara kolloid tersebut dan

merupakan pelerut zat-zat yang ada di dalam sel. Air yang ada dalam

bentuk ini masih tetap mempunyai sifat air bebas dan dapat

dikristalkan pada proses pembekuan. Ikatan antara air dengan kolloid

tersebut merupakan ikatan hidrogen.

3. Air yang dalam keadaan terikat kuat yaitu membentuk hidrat.

Ikatannya berifat ionik sehingga relatif sukar dihilangkan atau

diuapkan. Air ini tidak membeku meskipun pada suhu 0o F.

Kandungan air dalam bahan makanan ikut menentukan kesegaran

dan daya tahan bahan itu sendiri. Sebagian besar dari perubahan-

perubahan bahan makanan terjadi dalam media air yang ditambahkan atau

berasal dari bahan itu sendiri. Menurut derajat keterikatan air dalam bahan

makanan atau bound water dibagi menjadi 4 tipe, antara lain :

1. Tipe I adalah tipe molekul air yang terikat pada molekul-molekul air

melalui suatu ikatan hydrogen yang berenergi besar. Molekul air

membentuk hidrat dengan molekul-molekul lain yang mengandung

atom-atom O dan N seperti karbohidrat, protein atau garam.

Page 5: LABORATORIUM KIMIA FARMASI - … · untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, ... dikristalkan pada proses pembekuan. ... minyak atsiri, dan lain-lain

Laporan Praktikum Kimia Pangan

―Penentuan Kadar Air‖ 5

2. Tipe II adalah tipe molekul-molekul air membentuk ikatan hydrogen

dengan molekul air lain, terdapat dalam miro kapiler dan sifatnya agak

berbeda dari air murni.

3. Tipe III adalah tipe air yang secara fisik terikat dalam jaringan matriks

bahan seperti membran, kapiler, serat dan lain-lain. Air tipe inisering

disebut dengan air bebas.

4. Tipe IV adalah tipe air yang tidak terikat dalam jaringan suatu bahan

atau air murni, dengan sifat-sifat air biasa.

C. Kadar Air Dalam Bahan Makanan

Kadar air adalah perbedaan antara berat bahan sebelum dan

sesudah dilakukan pemanasan. Setiap bahan bila diletakkan dalam udara

terbuka kadar airnya akan mencapai keseimbangan dengan kelembaban

udara di sekitarnya. Kadar air bahan ini disebut dengan kadar air

seimbang. Setiap kelembaban relatif tertentu dapat menghasilkan kadar air

seimbang tertentu pula. Dengan demikian dapat dibuat hubungan antara

kadar air seimbang dengan kelembaban relatif.

Aktivitas air dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Aw = ERH/100

Aw = aktivitas air

ERH = kelembaban relatif seimbang

Bila diketahui kurva hubungan antara kadar air seimbang dengan

kelembaban relatif pada hakikatnya dapat menggambarkan pula hubungan

antara kadar air dan aktivitas air. Kurva ini sering disebut kurva Isoterm

Sorpsi Lembab (ISL). Setiap bahan mempunyai ISL yang berbeda dengan

bahan lainnya. Pada kurva tersebut dapat diketahui bahwa kadar air yang

sama belum tentu memberikan Aw yang sama tergantung macam

bahannya. Pada kadar air yang tinggi belum tentu memberikan Aw yang

tinggi bila bahannya berbeda. Hal ini dikarenakan mungkin bahan yang

satu disusun oleh bahan yang dapat mebgikat air sehingga air bebas relatif

Page 6: LABORATORIUM KIMIA FARMASI - … · untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, ... dikristalkan pada proses pembekuan. ... minyak atsiri, dan lain-lain

Laporan Praktikum Kimia Pangan

―Penentuan Kadar Air‖ 6

menjadi lebih kecil dan akibatnya bahan jenis ini mempunyai Aw yang

rendah.

D. Penentuan Kadar Air Dalam Bahan Makanan

Kadar air dalam makanan dapat ditentukan dengan berbagai cara:

1. Metode Pengeringan (Thermogravimetri)

Prinsipnya menguapkan air yang ada dalam bahan dengan

jlaan pemanasan. Kemudian menimbang bahan sampai berat konstan

berarti semua air sudah diuapkan. Cara ini relatif mudah dan murah.

Kelemahannya antara lain:

1. Bahan lain di samping air juga ikut menguap dan ikut hilang

bersama dengan uap misalnya alkohol, asam asetat, minyak atsiri,

dan lain-lain.

2. Dapat terjadi reaksi selama pemanasan yang menghasilkan air

atau zat mudah menguap lain. Contoh gula mengalami

dekomposisi atau karamelisasi, lemak mengalami oksidasi dan

sebagainya.

3. Bahan yang mengandung bahan yang dapat mengikat air secara

kuat sulit melepaskan airnya meskipun sudah dipanaskan.

4. Metode Destilasi (Thermovolumetri)

Prinsip penentuan kadar air dengan destilasi adalah menguapkan

air demgan ―pembawa‖ cairan kimia yang mempunyai titik didih

lebih tinggi daripada air dan tidak dapat campur dengan air serta

mempunyai berat jenis lebih rendah daripada air. Zat kimia yang

dapat digunakan antara lain: toluen, xylen, benzen,

tetrakhlorethilen dan xylol.

Cara penentuannya adalah dengan memberikan zat kimia

sebanyak 75-100 ml pada sampel yang diperkirakan mengandung air

sebanyak 2-5 ml, kemudain dipanaskan sampai mendidih. Uap air

dan zat kimia tersebut diembunkan dan ditampung dalam tabung

penampung. Karena berat jenis air lebih besar daripadazat kimia

Page 7: LABORATORIUM KIMIA FARMASI - … · untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, ... dikristalkan pada proses pembekuan. ... minyak atsiri, dan lain-lain

Laporan Praktikum Kimia Pangan

―Penentuan Kadar Air‖ 7

tersebut maka air akan berada dibagian bawah pada tabung

penampung. Bila pada tabung penampung dilengkapi skala maka

banyaknya air dapat diketahui langsung. Alat yang dipakai sebagai

penampung ini antara lain tabung Strak-Dean dan Sterling-Bidwell

atau modifikasinya.

1. Metode Khemis

A. Cara Titrasi Karl Ficher

B. Cara Kalsium Karbid

C. Cara Asetil Klorida

2. Metode Fisis

Ada beberapa cara penentuan kadar air cara fisis antara lain:

1. Berdasarkan tetapan dielektrikum

2. Berdasarkan konduktivitas listrik (daya hantar listrik) atau resistansi

3. Berdasarkan resonansi nuklir magnetic

4. Metode khusus misalnya dengan kromatografi, Nuclear Magnetic-

Resonance

V. Alat dan Bahan

Alat Jumlah Bahan

Cawan Penguapan 4 buah Sampel Jahe

Labu dasar bulat 4 buah Sampel pakan ternak

Unit kondensor (kondensor,

klem, statif, dan konektor)

1 unit Sampel Bakso

Krustang 2 buah Toluena

Desikator 1 unit Aquades

Neraca 1 unit

Gelas Kimia (100, 250 ml) @ 2 buah

Gelas ukur (100 ml) 1 buah

Corong gelas 1 buah

Kaca arloji 4 buah

Page 8: LABORATORIUM KIMIA FARMASI - … · untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, ... dikristalkan pada proses pembekuan. ... minyak atsiri, dan lain-lain

Laporan Praktikum Kimia Pangan

―Penentuan Kadar Air‖ 8

Oven 1 unit

Oven vacum 1 unit

VI. Prosedur Kerja

A. Persiapan

Pengonstanan cawan porselen

t= 15 menit; T= 1100C

Berat cawan konstan

B. Metode oven

Untuk sampel yang mengandung air tanpa lemak/bahan volatile lain

Cawan porselen 8-10 gram sampel

Timbang sampai didapatkan

berat konstan

Oven

neraca

desikator

oven

desikator

neraca

Dingin

Page 9: LABORATORIUM KIMIA FARMASI - … · untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, ... dikristalkan pada proses pembekuan. ... minyak atsiri, dan lain-lain

Laporan Praktikum Kimia Pangan

―Penentuan Kadar Air‖ 9

C. Metode oven vakum

Untuk sampel yang mengandung lemak

Cawan porselen 8-10 gram sampel

T= 700C; t= 6 jam; 25 mmHg

Timbang sampai didapatkan

berat konstan

D. Metode Destilasi

Persiapan Sampel

Menimbang 5 gram 20 g Sampel

Jahe

Menumbuk Jahe hingga halus

Menyiapkan pelarut yang

sesuai

Melakukan proses destilasi

Oven vakum

desikator

neraca

Dingin

Page 10: LABORATORIUM KIMIA FARMASI - … · untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, ... dikristalkan pada proses pembekuan. ... minyak atsiri, dan lain-lain

Laporan Praktikum Kimia Pangan

―Penentuan Kadar Air‖ 10

Proses Destilasi

VII. Data Percobaan dan Perhitungan

A. Berat awal cawan

Penimbangan

ke-

Cawan 1

(gram)

Cawan 2

(gram)

Cawan 3

(gram)

Cawan 4

(gram)

1 40, 1614 42, 0367 37,2832 35,7639

2 40,1608 42,0364 37,2826 35,7636

3 40,1616 42,0370 37,2827 35,7643

4 40,1616 42,0365 37,2826 35,7638

5 - 42,0366 - 35,7638

Berat cawan

Konstan

40,1616 42,0366 37,2827 35,7638

Keterangan:

Cawan 1 : Sampel Bakso menggunakan oven tanpa vacum

Cawan 2 : Sampel pakan ternak menggunakan oven dg vacum

Cawan 3 : Sampel Bakso menggunakan oven dengan vacum

Cawan 4 : Sampel pakan ternak menggunakan oven tanpa vacum

persiapan alat distilasi

Mencampurkan Toluen 60 ml

Sampel 5 gr

Melakukan destilasi

T : 110oC t : 15 menit

Mengukur volume destilat

yang di dapat

Page 11: LABORATORIUM KIMIA FARMASI - … · untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, ... dikristalkan pada proses pembekuan. ... minyak atsiri, dan lain-lain

Laporan Praktikum Kimia Pangan

―Penentuan Kadar Air‖ 11

B. Oven tanpa vacum

Cawan 1 (Bakso) 4 (pakan ternak)

Berat sampel + cawan 50,2936 44,6170

Berat cawan 40,1616 35,7638

Berat Sampel awal (w1) 10,1320 8,8532

Berat sampel setelah

dikeringkan (w2)

4,0623 7,8571

Kehilangan berat (w3) 6,0697 0,9961

Note: berat dalam satuan gram

C. Oven dengan vakum

Cawan 3 (Bakso) 2 (pakan ternak)

Berat sampel + cawan 47,3380 49,5911

Berat cawan 37,2827 42,0366

Berat Sampel awal (w1) 10,0553 7,5545

Berat sampel setelah

dikeringkan (w2)

3,7321 6,7738

Kehilangan berat (w3) 6,3232 0,7807

Note: berat dalam satuan gram

D. Data Pengonstanan Cawan dan Sampel

Penimbangan

ke-

Berat cawan No

1 2 3 4

1 48,7855 49,5911 47,3379 44,0353

2 48,4695 48,8663 42,2744 43,9939

3 48,2400 48,8694 41,9916 43,9118

4 47,8764 48,8647 41,7425 43,7650

5 47,8704 48,8261 41,0667 43,6781

6 46,4976 48,8104 41,0148 43,7484

7 44,9021 43,6738

Page 12: LABORATORIUM KIMIA FARMASI - … · untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, ... dikristalkan pada proses pembekuan. ... minyak atsiri, dan lain-lain

Laporan Praktikum Kimia Pangan

―Penentuan Kadar Air‖ 12

8 44,8112 43,6209

9 44,3539 43,6209

10 44,2239 -

Note: berat dalam satuan gram

Perhitungan:

1. Sampel bakso dengan oven biasa (cawan 1)

Persen Kadar Air (dry basis) = %41,1491000623,4

0697,6100

2

3 xxw

w

Persen Kadar Air (wet basis) = %91,591001320,10

0697,6100

1

3 xxw

w

Total Padatan (%) = %09,401001320,10

0623,4100

1

2 xxw

w

2. Sampel Dedak dengan Oven Biasa (cawan 4)

Persen Kadar Air (dry basis) = %68,121008571,7

9961,0100

2

3 xxw

w

Persen Kadar Air (wet basis) = %25,111008532,8

9961,0100

1

3 xxw

w

Total Padatan (%) = %75,881008532,8

8571,7100

1

2 xxw

w

3. Sampel Dedak dengan Oven Vakum (cawan 2)

Persen Kadar Air (dry basis) = %53,111007738,6

7807,0100

2

3 xxw

w

Persen Kadar Air (wet basis) = %33,101005545,7

7807,0100

1

3 xxw

w

Total Padatan (%) = %67,891005545,7

7738,6100

1

2 xxw

w

4. Sampel Bakso dengan Oven Vakum (cawan 3)

Persen Kadar Air (dry basis) = %43,1691007321,3

3232,6100

2

3 xxw

w

Page 13: LABORATORIUM KIMIA FARMASI - … · untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, ... dikristalkan pada proses pembekuan. ... minyak atsiri, dan lain-lain

Laporan Praktikum Kimia Pangan

―Penentuan Kadar Air‖ 13

Persen Kadar Air (wet basis) = %88,621000553,10

3232,6100

1

3 xxw

w

Total Padatan (%) = %12,371000553,10

3721,3100

1

2 xxw

w

E. Distilasi

Berat sampel = 5,0466 gram

Volum pelarut = 60 ml

Volum distilat = 3,05 ml

% Kadar Air =

=

= 60,44 %

Page 14: LABORATORIUM KIMIA FARMASI - … · untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, ... dikristalkan pada proses pembekuan. ... minyak atsiri, dan lain-lain

Laporan Praktikum Kimia Pangan

―Penentuan Kadar Air‖ 14

VIII. Pembahasan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kadar air dalam suatu sampel.

Sampel yang digunakan dalam praktikum ini adalah dedak (pakan ternak), bakso

daging dan jahe. Kadar air daris sampel dedak dan bakso di bandingkan terhadap

dua metode, pengeringan menggunakan oven tanpa vacum dan oven dengan

vacum

Prinsip dari penentuan kadar air dengan cara kering adalah mengeringkan atau

menguapkan air pada suatu bahan (sampel) sehingga di peroleh zat padat yang

bebas air. Pengeringan dilakukan pada titik didih air pada tekanan tertentu. Selisih

berat kering dan berat basah di konversikan ke dalam satuan kadar air.

Sedangkan penentuan kadar air dengan cara basah adalah mendistilasi air pada

suatu sampel bahan yang dilarutkan pada pelarut non polar yang memiliki density

lebih rendah dari air. Air akan menguap dan menjadi distilat yang kemudian di

tampung, sedangkan komponen komponen pada sampel yang bersifat non-polar

akan larut dalam pelarut non polar (digunakan toluena) sehingga kadar air dapat di

tentukan dari selisih air distilat terhadap berat sampel awal.

Penentuan kadar air dengan oven memerlukan waktu yang sangat lama, dapat

mencapai 24 jam penamasan untuk sampel yang memiliki kadar air tinggi.

Sedangkan pada praktikum ini, pemanasan hanya dilakukan 5-6 jam saja.

Sehingga pada beberapa sampel, dianggap konstan pada jam ke 5-6 karena di

sesuaikan dengan waktu praktikum.

Penentuan kadar air dengan cara kering (oven)

Sampel yang di gunakan adalah bakso dan dedak (pakan ternak). Bakso

memiliki kadar air yang cukup tinggi dan mengandung lemak sedangkan pakan

ternak memiliki kadar air yang rendah dan juga mengandung minyak. Keduanya

di ukur pada dua kondisi: (1) pemanasan pada oven dengan vacum pada

temperatur 80oC, dan (2) pemanasan pada oven tanpa vacum pada temperatur

110oC.

Page 15: LABORATORIUM KIMIA FARMASI - … · untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, ... dikristalkan pada proses pembekuan. ... minyak atsiri, dan lain-lain

Laporan Praktikum Kimia Pangan

―Penentuan Kadar Air‖ 15

Perbedaan perlakuan ini ditujukan untuk membandingkan kadar air yang di

tentukan dengan dua metode yang berbeda. Keseluruhan hasil penentuan kadar air

secara kering dapat di amati dari tabel berikut

perlakuan\sampel bakso dedak

vacum 62,88 10,33

tanpa vacum 59,91 11,25

Tabel hasil pengukuran kadar air sampel menggunakan oven vacum dan tanpa vacum

Bakso yang mengandung lemak di bandingkan kadar airnya pada dua

perlakuan yang berbeda. Seharusnya, kadar air bakso pada pengeringan vacum

memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan tanpa vacum, karena pada kondisi

vacum (temperatur 80oC), lemak tidaklah menguap, yang menguap hanyalah

airnya saja. Dan bila pada kondisi tanpa vacum (temperatur 110oC) lemak pada

sampel akan ikut menguap yang menyebabkan kadar air yang terukur seharusnya

lebih tinggi dibandingkan pengeringan dengan vacum. Namun tidak pada

praktikum ini. Menurut kami, ketidaksesuaian ini terjadi karena sampel pada

pemanasan tanpa vacum belum sepenuhnya konstan. Masih tedapat sejumlah air

pada bakso tersebut. Terlihat dari dua pengukuran terakhir yang belum

menunjukkan berat bakso tersebut konstan.

Sampel selanjutnya adalah dedak yang memiliki kadar air kecil (kurang dari

15%). Beda halnya dengan bakso, kadar air dedak yang dikeringkan dengan oven

vacum memiliki angka yang lebih kecil daripada oven tanpa vacum. dedak yang

di keringkan dengan oven vacum 80oC memiliki kadar air 10,33% sedangkan

yang dikeringkan dengan oven tanpa vacum sebesar 11,25%. Ini menunjukkan

bahwa dedak adalah sampel yang mengandung air sekaligus lemak. Penelitian

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen)

menunjukkan bahwa kadar minyak dedak sebesar 14-17%

Titik didih lemak dipengaruhi oleh panjangnya rantai karbon, semakin

panjang rantai karbonnya titik didihnya makin tinggi pula. Lemak tak jenuh

cenderung memiliki titik didih yang lebih rendah. Inilah yang yang menjadi alasan

Page 16: LABORATORIUM KIMIA FARMASI - … · untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, ... dikristalkan pada proses pembekuan. ... minyak atsiri, dan lain-lain

Laporan Praktikum Kimia Pangan

―Penentuan Kadar Air‖ 16

sampel yang mengandung lemak sebaiknya di keringkan dengan oven vacum pada

suhu titik didih air yang di sesuaikan dengan tekanan vacum oven. Titik didih air

kurang lebih 70oC pada tekanan 250mmHg sedangkan pada 760mmHg titik didih

air mencapai 100oC. Dengan mengurangi suhu pemanasan sebesar 30

oC

diharapkan dapat mencegah kemungkinan lemak yang terdapat pada sampel untuk

menguap. Pada oven vacum, tidak diketahui pasti tekanan yang berada didalam

oven. Tertera di oven, tekanan dalam vacum sebesar 250 ln Hg. Dan oven di

setting pada temperatur 75-80oC. Suhu tidak stabil karena sulit untuk

menytabilkan temperaturnya. Seharusnya suhu oven dijaga konstan, karena

perubahan 1oC dapat menyebabkan kesalahan sebesar 0,1%.

Penentuan kadar air dengan cara basah (distilasi)

Metode pengukuran kadar air secara langsung lainnya adalah metode destilasi.

Metode ini memiliki prinsip yaitu menguapkan air dengan ―pembawa‖ cairan

kimia yang mempunyai titik didih lebih tinggi daripada air dan tidak dapat campur

dengan air serta mempunyai berat jenis lebih rendah daripada air.

Sampel yang digunakan pada metode ini adalah jahe. Jahe memiliki kadar air

sekitar 80% berdasarkan teori. Jahe termasuk ke dalam bahan pangan yang

memiliki kadar air tinggi sehingga ditimbang dengan berat lebih dari 20 gram.

Penimbangan dilakukan dengan seksama dan kemudian ditumbuk dan dilarutkan

dengan zat kimia ―pembawa‖ tersebut. Zat kimia yang digunakan yaitu toluen,

yang memiliki titik didih 110oC dan densitasnya sebesar 0,867g/mL sedangkan air

sebesar 1g/mL.

Pada praktikum kali ini destilasi yang digunakan adalah destilasi biasa

(sederhana). Namun, seharusnya digunakan destilasi azeotrop, yang mana

disebabkan oleh titik didih antar pelarut dengan air memiliki selisih yang sangat

sedikit (selisih 10oC).

Page 17: LABORATORIUM KIMIA FARMASI - … · untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, ... dikristalkan pada proses pembekuan. ... minyak atsiri, dan lain-lain

Laporan Praktikum Kimia Pangan

―Penentuan Kadar Air‖ 17

Penentuan kadar air dengan cara distilasi di tujukan untuk sampel yang

mengandung lemak (dalam jumlah yang cukup tinggi). Jahe merupakan salah satu

bahan yang mengandung lemak.

Penambahan toluen ditujukan agak lemak tidak ikut menguap saat di distilasi,

lemak yang bersifat non-polar akan larut dalam toluen yang juga pelarut non-

polar. Dengan demikian, yang menguap hanyalah airnya saja. Air tersebut

kemudian di timbang dan kadarnya di tentukan dari selisih distilat (air) dengan

berat sampel awal.

Dari metode penentuan kadar air secara distilasi ini didapatkan kadar air jahe

sebesar 60,44%. Kadar ini akan lebih akurat jika sampel di distilasi dengan

vacum karena pada kondisi vacum, titik didih air akan lebih kecil dari 100oC

sehingga kemungkinan toluen yang ikut menguap semakin kecil pula.

IX. Kesimpulan

Dari hasil percobaan maka didapatkan :

- Kadar air bakso dengan metode pengeringan oven tanpa vacum

sebesar 59,91 %

- Kadar air dedak dengan metode pengeringan oven tanpa vacum

sebesar 11,25 %

- Kadar air bakso dengan metode pengeringan oven vacum sebesar

62,88 %

- Kadar air dedak dengan metode pengeringan oven vacum sebesar

10,33 %

- Kadar air jahe dengan metode destilasi sebesar 60,44%

Page 18: LABORATORIUM KIMIA FARMASI - … · untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, ... dikristalkan pada proses pembekuan. ... minyak atsiri, dan lain-lain

Laporan Praktikum Kimia Pangan

―Penentuan Kadar Air‖ 18

Daftar Pustaka

Evi. 2011. ―kadar air metode azeotroph dan oven biasa‖.

http://eviaws.blogspot.com/2011/06/kadar-air-metode-azeotroph-dan-

oven.html (17 oktober 2013)

Julisti, Bertha. 2010. ―ANALISA KADAR AIR METODE OVEN & DESTILASI”.

http://btagallery.blogspot.com/2010/02/blog-post_4710.html (17 oktober

2013)

Mulyana, Hadipernata. 2007. “Mengolah dedak menjadi Minyak” Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

MetrOhm Manual. 2010 ―Sample preparation using azeotropic distillation

in Karl-Fischer titration‖