lakip2013 kab pasuruan

278
Kata Pengantar Segala puji bagi Allah SWT atas segala Rahmat dan PetunjukNya sehingga penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Pasuruan tahun 2013 ini dapat diselesaikan dengan baik. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten Pasuruan atas pelaksanaan seluruh Program dan Kegiatan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun anggaran 2013. Hal ini merupakan perwujudan akuntabilitas dan keterbukaan dalam rangka mewujudkan Good Governance dalam tubuh organisasi Pemerintah Kabupaten Pasuruan. Tentu saja tiada gading yang tak retak. Masukan konstruktif dan inovatif sangat diharapkan dari seluruh pemangku kepentingan guna perbaikan penyusunan LAKIP Kabupaten Pasuruan tahun berikutnya untuk memberikan gambaran yang lebih baik atas kinerja yang telah dilakukan serta untuk meningkatkan kinerja organisasi pemerintahan di masa yang akan datang. Akhir kata, untaian Terima kasih kami haturkan pula kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung kelancaran pelaksanaan program kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pasuruan. Pasuruan, 2014 BUPATI PASURUAN H. M. IRSYAD YUSUF, SE, MMA

Upload: anjasisme

Post on 14-Sep-2015

304 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

merupakan laporan tentang kinerja penerintah daerah kabupaten pasuruan tahun 2013

TRANSCRIPT

  • Kata Pengantar

    Segala puji bagi Allah SWT atas segala Rahmat dan PetunjukNya

    sehingga penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

    (LAKIP) Kabupaten Pasuruan tahun 2013 ini dapat diselesaikan dengan baik.

    Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini disusun

    sebagai bentuk pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten Pasuruan atas

    pelaksanaan seluruh Program dan Kegiatan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun

    anggaran 2013. Hal ini merupakan perwujudan akuntabilitas dan keterbukaan

    dalam rangka mewujudkan Good Governance dalam tubuh organisasi

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan.

    Tentu saja tiada gading yang tak retak. Masukan konstruktif dan inovatif

    sangat diharapkan dari seluruh pemangku kepentingan guna perbaikan

    penyusunan LAKIP Kabupaten Pasuruan tahun berikutnya untuk memberikan

    gambaran yang lebih baik atas kinerja yang telah dilakukan serta untuk

    meningkatkan kinerja organisasi pemerintahan di masa yang akan datang.

    Akhir kata, untaian Terima kasih kami haturkan pula kepada seluruh

    pihak yang telah membantu dan mendukung kelancaran pelaksanaan program

    kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pasuruan.

    Pasuruan, 2014

    BUPATI PASURUAN

    H. M. IRSYAD YUSUF, SE, MMA

  • Ikhtisar Eksekutif

    Kinerja merupakan gambaran tingkat pencapaian keberhasilan/kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi instansi dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Sedangkan indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan sebagai dasar untuk menilai tingkat kinerja suatu organisasi.

    LAKIP Kabupaten Pasuruan merupakan media komunikasi pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. Media ini dapat juga dipakai sebagai umpan balik (feedback) pengambilan keputusan oleh pihak-pihak terkait.

    Sebagai upaya untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan, sebagai penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, maka ditetapkan 3 tujuan. Secara umum semua program dan kegiatan yang telah direncanakan oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan di tahun anggaran 2013 telah dilaksanakan sesuai dengan waktu, tujuan serta sasaran yang ditetapkan. Pemerintah Kabupaten Pasuruan telah dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya baik kegiatan yang bersifat administrasi ketatausahaan maupun yang bersifat teknis. Secara lebih detail, akan dijelaskan pencapaian kinerja berdasarkan sasaran dan prioritas pembangunan dalam rangka mewujudkan tujuan serta visi dan misi Kabupaten Pasuruan. Capaian Indikator Kinerja Makro Sehubungan dengan hal diatas, dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 ini dipilih indikator kinerja daerah/ capaian indikator kinerja makro dari RPJMD tahun 2008 2013. Atas dasar telah ditetapkannya indikator tersebut, maka kinerja pembangunan daerah dapat diukur melalui informasi gambaran ketercapaian dan permasalahan yang terjadi dari setiap indikator makro. Tetapi persoalan yang perlu dicermati bersama adalah ketercapaian setiap indikator makro tersebut merupakan akumulasi dari peran serta seluruh stakeholder pembangunan yang meliputi Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat sebagai berikut: a. Lembaga pelayanan publik (SKPD) yang memiliki SPP, SPM & IKM

    Indikator ini dimaksudkan untuk mengetahui jumlah SKPD di Kabupaten Pasuruan yang telah memiliki standar pelayanan minimal dan Standar Pelayanan Publik serta Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

    Target Capaian %

    100% 100% 100%

    Capaian ini dikarenakan dari 157 yang ditargetkan terealisasi 157 UPP pada tahun 2013 sehingga pencapaiannya 100%.

    b. Prosentase Indikator Kinerja Sasaran RPJMD RPJMD 2008 -2013 dilaksanakan dengan 39 sasaran strategis dengan 118 indikator kinerja yang ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2013. Dari 39 sasaran dengan indikator kinerja sebanyak 118 indikator kinerja,

  • pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Pasuruan adalah sebagai berikut:

    No. Predikat Jumlah sasaran

    1 SANGAT BERHASIL 103

    2 BERHASIL 7

    3 CUKUP BERHASIL 2

    4 KURANG BERHASIL 6

    118

    Dari 118 indikator sasaran, maka sejumlah 87,29% sangat berhasil, 5,93% berhasil, 1,69% cukup berhasil dan 5,08% kurang berhasil. Dengan demikian hasil ini belum memenuhi target pencapaian indikator adalah 100%.

    c. Rasio Pendidikan Pegawai Negeri Sipil

    Menurut data yang dirilis oleh BPS Kabupaten Pasuruan pada tahun 2013, jumlah PNS yang menamatkan pendidikan D4/S1 sampai akhir tahun 2012 sebanyak 6,345 orang atau 49,38% melebihi target yang hanya 42,88%. Sedangkan S2 sebanyak 698 orang atau 5,43% melebihi target yang hanya 3,02%. Jenjang pendidikan S3 jumlah PNS adalah sebanyak 4 orang 0,03% atau di bawah target yaitu 0,23%. Gambaran perkembangan latar belakang PNS dapat disajikan sebagai berikut:

    Tabel 4.1

    Latar Belakang Pendidikan PNS

    Tahun SD SMP SMU D1/D2 D3 S1 S2/S3 S3

    2012 228 424 2232 2057 862 6345 702 12850

    2011 296 591 2615 2060 911 6697 792 13962

    d. PDRB, PDRB perkapita Kabupaten Pasuruan dipilih sebagai indikator utama karena merupakan salah satu faktor penting untuk mengetahui laju pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Secara keseluruhan Kabupaten pasuruan memiliki PDRB yang besar sebagaimana tersaji dalam tabel berikut:

    Tabel 4.2 Tabel PDRB Menurut Harga Konstan dan Berlaku serta PDRB per

    Kapita

    Rincian 2010 2011 2012

    PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rph) 6.790.942 7.267.979 7.793.273

    PDRB Perkapita (Rph) 4.545.731 4.778.490 5.051.263

    Pendapatan Perkapita (Rph) 4.165,98 4.379.295 4.528.254

  • Rincian 2010 2011 2012

    PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rph) 15.579.560 17.655.861 20.022.424

    PDRB Perkapita (Rph) 10.428.695 11.608.229 12.977.666

    Pendapatan Perkapita (Rph) 9.557.458 10.638.477 11.633.959

    Sumber: BPS Kabupaten Pasuruan

    Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa PDRB Kabupaten Pasuruan selama kurun waktu 5 (lima) tahun memiliki tren meningkat. Pada tahun 2010, PDRB di Kabupaten Pasuruan sebesar Rp. 15.579.560.000.000,- Sedangkan pada tahun 2011 sebesar 17.655.861.000.000,- dan tahun 2012 Rp. 20.022.424.000.000,-. Dengan demikian, berdasarkan hasil evaluasi PDRB ini diharapkan dapat meningkat pada tahun 2013.

    Adapun Perkembangan Kontibusi sektor dalam PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009 - 2012, adalah sebagaimana tabel berikut :

    Sumber: BPS Kabupaten Pasuruan

    Grafik 6. Sumbangan Tiap Sektor Terhadap PDRB

    Grafik diatas menggambarkan bahwa kondisi perekonomian Kabupaten Pasuruan dalam beberapa waktu terakhir masih ditopang oleh sektor industri pengolahan dan pertanian. Walaupun demikian tren ke depan terjadi pergeseran dominasi sumbangan sektor pertanian semakin turun sementara sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran semakin meningkat.

    Menurut database Kabupaten Pasuruan 2012 selama kurun waktu lima tahun terakhir (2007-2012) Kabupaten Pasuruan mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, yakni di atas kisaran 5 persen. Pertumbuhan ekonomi tahun 2007, yaitu sebesar 6,17 persen, kemudian sedikit melambat pada tahun 2008 menjadi 5,89 persen, dan terus melambat menjadi 5,31 persen pada tahun 2009. Namun pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pasuruan mampu mencapai besaran 6,14 persen; dan pada akhirnya mampu bangkit

  • sehingga menembus digit 7,02 persen pada tahun 2011 dan dan 7, 23% pada tahun 2012. Angka ini sebenarnya telah melebihi target yang hanya 6,7%. PDRB besar yang dimiliki oleh Kabupaten Pasuruan dengan potensi industri dan pertanian tidak dapat mengantar menjadi 10 besar jawa Timur. PDRB perkapita Kabupaten Pasuruan tahun 2012 belum menjadi 10 besar Jawa Timur dikarenakan belum sepenuhnya potensi besar itu dapat mendongkrak PDRB perkapita jika jumlah penduduk masih tinggi (Penduduk sebagai deflator perhitungan PDRB per kapita). e. Indek Pembangunan Manusia, Angka Melek Huruf, Angka Harapan

    Hidup, Indeks daya Beli

    Kualitas hidup masyarakat diukur melalui pendekatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indeks ini digunakan untuk mengukur kualitas pendidikan, kesehatan dan kemampuan daya beli masyarakat. Berdasarkan asumsi ini diharapkan pemenuhan terhadap ketiga kebutuhan dasar tersebut akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Menurut data BPS Kabupaten Pasuruan, angka IPM Kabupaten Pasuruan tahun 2012 adalah 68,54. Di Provinsi jawa Timur Kabupaten/Kota dengan IPM tertinggi adalah Kabupaten Blitar dan terendah adalah Kabupaten Sampang. Target IPM sebenarnya telah terlampaui karena target yang ditetapkan pada tahun 2013 adalah 68,54.

    Sedangkan angka harapan hidup Kabupaten Pasuruan tahun 2012 adalah 64,47 tahun sedangkan target yang ditetapkan yaitu 67,45 tahun. Di Jawa Timur kabupaten/kota yang memiliki angka harapan hidup tertinggi adalah Kabupaten Blitar.

    Angka melek huruf tertinggi di Jawa Timur adalah kabupaten Malang. Sedangkan kabupaten Pasuruan juga relatif tinggi yaitu 90,90%. Namun angka ini masih di bawah target yang ditetapkan yaitu 93,86%. Sedangkan Indeks daya beli Kabupaten Pasuruan sebesar 64,93% relatif sama dengan traget. Grafik berikut menggambarkan perbandingan IPM Kabupaten Pasuruan dengan Prov. Jawa Timur

    Dengan demikian, jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai misi dan visi Kabupaten Pasuruan pada RPJMD Tahun 2008 - 2013 sebanyak 39 sasaran. Pada tahun 2013 ditetapkan 39 sasaran strategis dengan 118 indikator kinerja yang ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2013. Dari 39 sasaran dengan indikator kinerja sebanyak 118 indikator kinerja, pencapaian kinerja sasaran Pemerintah Kabupaten Pasuruan adalah sebagai berikut:

    No. Predikat Jumlah sasaran

    1 SANGAT BERHASIL 103

    2 BERHASIL 7

    3 CUKUP BERHASIL 2

    4 KURANG BERHASIL 6

    118

    Dari hasil evaluasi keberhasilan pencapaian 3 (tiga tujuan) dan 3 (tiga) misi) yang terbagi dalam sasaran yang diukur melalui beberapa indikator sasaran berikut capaian kinerja program dan kegiatan, dengan rata-rata capaian Kabupaten Pasuruan adalah sangat berhasil. Hal ini berarti apa yang telah

  • ditargetkan dalam RPJMD, RKPD dan APBD dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Pasuruan telah dapat dilaksanakan dengan baik. Dari rincian pencapaian diatas, untuk pencapaian sasaran pada masing-masing misi dapat dikategorikan sebagai berikut:

    No. Kategori Jumlah

    Indikator Presentase

    1 Misi 1

    Sangat Berhasil 38 100%

    Berhasil - -

    Cukup Berhasil - -

    Kurang berhasil - -

    2 Misi 2

    Sangat Berhasil 43 86,00%

    Berhasil 3 6,00%

    Cukup Berhasil 1 2,00%

    Kurang berhasil 3 6,00%

    3 Misi 3

    Sangat Berhasil 22 73,33%

    Berhasil 4 13,33%

    Cukup Berhasil 1 3,33%

    Kurang berhasil 3 10,00%

    Beberapa indikator masih memerlukan perbaikan pada RPJMD mendatang. Kendala dan hambatan akan berusaha diminimalisasi terutama pada penyelesaian permasalahan sosial, tersedia transportasi umum, pelayanan adminitrasi kependudukan, pembentukan standar pelayanan publik dan standar pelayanan minimal, jaringan komunikasi, pertumbuhan usaha kecil menengah, pengembangan SDM, peningkatan kerja sama daerah yang menguntungkan dan angka kematian bayi.

    Terlepas dari beberapa item indikator tersebut diatas, perkembangan Kabupaten pasuruan secara keseluruhan selama periode RPJMD 2008 2013 dapat dikatakan menunjukkan perkembangan positif.

    Akuntabilitas keuangan pada tahun 2013 dilihat dari sisi perbandingan komponen-komponen Pendapatan Daerah, kontribusi terbesar berasal dari Dana Perimbangan yang mencapai sebesar 66,34%, untuk Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah sebesar 18,37% dan Pendapatan Asli Daerah sebesar 15,29%.

    Pada sisi Belanja Daerah secara keseluruhan dalam Tahun 2013 dialokasikan sebesar Rp. 1.928.216.551.796,34 pada pelaksanaannya telah terealisasi sebesar Rp. 1.739.245.818.047,11 atau tercapai sebesar 90,20 % sehingga terdapat efisiensi/sisa sebesar Rp. 188.970.733.749,23. Hal ini menunjukkan adanya efisiensi anggaran sebesar Rp 9,80%, dan juga menunjukkan tingkat penyerapan dana sangat baik.

    Sebagian besar anggaran telah diserap kedalam bentuk belanja operasi baik untuk belanja pegawai, barang dan jasa dan belanja operasi yang lain serta belanja modal. Selain itu juga terdistribusi kepada belanja hibah dan belanja bantuan. Kesemua belanja telah sesuai dengan pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan di masing-masing SKPD.

  • Demikian Laporan Kinerja Instansi pemerintah (LAKIP) Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 sebagai wujud pertanggungjawaban dan transparansi hasil penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat yang telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Pasuruan pada Tahun 2013. Komitmen kuat Pemerintah kabupaten Pasuruan untuk menyelenggarakan Pemerintahan yang baik, pembangunan yang berkesinambungan baik SDM, sarana dan prasarana akan terus ditingkatkan pada tahun- tahun mendatang sehingga visi, misi, tujuan dan kebijakan pembangunan dapat diwujudkan.

    Pasuruan, 2014

    BUPATI PASURUAN

    H. M. IRSYAD YUSUF, SE, MMA

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page i

    DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

    A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

    B. Maksud dan Tujuan .............................................................................. 3

    C. Dasar Hukum ........................................................................................ 5

    D. Metode Penyusunan .............................................................................. 6

    E. Sistematika Penyusunan ....................................................................... 7

    BAB II PROFIL KABUPATEN PASURUAN.................................................... ..8

    A. Gambaran Umum Kabupaten Pasuruan ................................................ 8

    1. Letak dan Kondisi Geografis .............................................................. 8

    2. Kondisi Demografi Daerah .............................................................. 17

    3. Kondisi Perekonomian Daerah ........................................................ 22

    4. Struktur Organisasi Daerah ............................................................ 29

    5. Pemerintahan ................................................................................. 32

    6. Prioritas Pembangunan Daerah....................................................... 33

    7. Indikator Kinerja Daerah ................................................................ 41

    BAB III RENCANA STRATEGIS ................................................................... 44

    A. Visi dan Misi........................................................................................ 44

    1. Visi ................................................................................................. 44

    2. Misi ................................................................................................ 46

    B. Tujuan ................................................................................................ 48

    C. Sasaran ............................................................................................... 51

    D. Cara Pencapaian Tujuan Dan Sasaran................................................. 81

    E. Rencana Kinerja Tahun 2013 ............................................................ 108

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page ii

    BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................... 121

    A. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Daerah ......................................... 121

    B. Capaian Kinerja Strategis Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun

    2013 .................................................................................................. 128

    C. Evaluasi Kinerja Sasaran Strategis .................................................... 132

    D. Akuntabilitas Keuangan .................................................................... 257

    BAB V PENUTUP ........................................................................................ 263

    LAMPIRAN

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page iii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Wilayah Kabupaten Pasuruan Menurut Struktur Geologi ................. 10

    Tabel 2.2 Luas Wilayah Kabupaten Pasuruan Menurut Drainase Tanah.......... 16

    Tabel 2.3 Persebaran Penduduk Wilayah Kabupaten Pasuruan

    Menurut Kecamatan......................................................................... 18

    Tabel 2.4 Kepadatan Penduduk, Sex ratio dan Laju Pertumbuhan Kabupaten Pasuruan ....................................................................... 19

    Tabel 2.5 Jumlah Umat Beragama Tahun 2010 .............................................. 20

    Tabel 2.6 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Atas Dasar Harga

    Berlaku Kabupaten Pasuruan .......................................................... 24

    Tabel 2.7 Pertumbuhan Riil Sektor Ekonomi Tahun 2009 -2012 ..................... 25

    Tabel 2.8 Profil Industri Kabupaten Pasuruan 2010-2012 (tahun ) .................. 26

    Tabel 2.9 Komposisi Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Pasuruan ....................... 33

    Tabel 3.1 Indikator Kinerja Tujuan 1 ............................................................... 50

    Tabel 3.2 Indikator Kinerja Tujuan 2 ............................................................... 51

    Tabel 3.3 Indikator Kinerja Tujuan 3 ............................................................... 52

    Tabel 3.4 Hubungan Antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran............................ 78

    Tabel 3.5 Strategi Pencapaian Sasaran ke-1.1.1 .............................................. 82

    Tabel 3.6 Strategi Pencapaian Sasaran ke-1.1.2 .............................................. 82

    Tabel 3.7 Strategi Pencapaian Sasaran ke-1.1.3 .............................................. 84

    Tabel 3.8 Strategi Pencapaian Sasaran ke-1.1.4 .............................................. 84

    Tabel 3.9 Strategi Pencapaian Sasaran ke-1.1.5 .............................................. 84

    Tabel 3.10 Strategi Pencapaian Sasaran ke-1.1.6 ............................................ 85

    Tabel 3.11 Strategi Pencapaian Sasaran ke-1.1.7 ............................................ 85

    Tabel 3.12 Strategi Pencapaian Sasaran ke-1.1.8 ............................................ 86

    Tabel 3.13 Strategi Pencapaian Sasaran ke-1.1.9 ............................................ 87

    Tabel 3.14 Strategi Pencapaian Sasaran ke-1.1.10 .......................................... 87

    Tabel 3.15 Strategi Pencapaian Sasaran ke-1.1.11 .......................................... 88

    Tabel 3.16 Strategi Pencapaian Sasaran ke-1.1.12 .......................................... 88

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page iv

    Tabel 3.17 Strategi Pencapaian Sasaran ke-2.1.1 ............................................ 89

    Tabel 3.18 Strategi Pencapaian Sasaran ke-2.1.2 ............................................ 89

    Tabel 3.19 Strategi Pencapaian Sasaran ke-2.1.3 ............................................ 91

    Tabel 3.20 Strategi Pencapaian Sasaran ke-2.1.4 ............................................ 91

    Tabel 3.21 Strategi Pencapaian Sasaran ke-2.1.5 ............................................ 91

    Tabel 3.22 Strategi Pencapaian Sasaran ke-2.1.6 ............................................ 92

    Tabel 3.23 Strategi Pencapaian Sasaran ke-2.1.7 ............................................ 93

    Tabel 3.24 Strategi Pencapaian Sasaran ke-2.1.8 ............................................ 93

    Tabel 3.25 Strategi Pencapaian Sasaran ke-2.1.8 ............................................ 94

    Tabel 3.26 Strategi Pencapaian Sasaran ke-2.1.9 ............................................ 95

    Tabel 3.27 Strategi Pencapaian Sasaran ke-2.1.10 .......................................... 95

    Tabel 3.28 Strategi Pencapaian Sasaran ke-2.1.11 .......................................... 96

    Tabel 3.29 Strategi Pencapaian Sasaran ke-2.1.12 .......................................... 98

    Tabel 3.30 Strategi Pencapaian Sasaran ke-2.1.13 .......................................... 98

    Tabel 3.31 Strategi Pencapaian Sasaran ke-2.1.14 .......................................... 99

    Tabel 3.32 Strategi Pencapaian Sasaran ke-2.1.15 .......................................... 99

    Tabel 3.33 Strategi Pencapaian Sasaran ke-2.1.16 .......................................... 100

    Tabel 3.34 Strategi Pencapaian Sasaran ke-2.1.17 .......................................... 100

    Tabel 3.35 Strategi Pencapaian Sasaran ke-2.1.18 .......................................... 101

    Tabel 3.36 Strategi Pencapaian Sasaran ke-3.1.1 ............................................ 102

    Tabel 3.37 Strategi Pencapaian Sasaran ke-3.1.2 ............................................ 103

    Tabel 3.38 Strategi Pencapaian Sasaran ke-3.1.3 ............................................ 104

    Tabel 3.39 Strategi Pencapaian Sasaran ke-3.1.4 ............................................ 105

    Tabel 3.40 Strategi Pencapaian Sasaran ke-3.1.5 ............................................ 106

    Tabel 3.41 Strategi Pencapaian Sasaran ke-3.1.6 ............................................ 107

    Tabel 3.42 Strategi Pencapaian Sasaran ke-3.1.7 ............................................ 108

    Tabel 3.43 Strategi Pencapaian Sasaran ke-3.1.8 ............................................ 108

    Tabel 3.44 Indikator dan Target Sasaran 1 ...................................................... 109

    Tabel 3.45 Indikator dan Target Sasaran 2 ...................................................... 113

    Tabel 3.46 Indikator dan Target Sasaran 3 ...................................................... 118

    Tabel 4.1 Latar Belakang Pendidikan PNS ....................................................... 122

    Tabel 4.2 Tabel PDRB Menurut Harga Konstan dan Berlaku serta PDRB

    per Kapita ........................................................................................ 124

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page v

    Tabel 4.3 Hasil Pencapaian Rencana Strategis ................................................ 129

    Tabel 4.4 Kewajiban Memiliki KK di Kabupaten Pasuruan ............................... 134

    Tabel 4.5 Kewajiban Memiliki KTP di Kabupaten Pasuruan ............................. 135

    Tabel 4.6 Kestabilan Harga Pangan ................................................................. 170

    Tabel 4.7 Hasil Produksi Hutan Rakyat Tahun 2012 dan 2013........................ 192

    Tabel 4.8 Nilai Investasi (Jumlah dalam Ribuan Rp) ........................................ 205

    Tabel 4.9 Nilai Ekspor Kabupaten Pasuruan ................................................... 206

    Tabel 4.10 Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2012-2013 .......................... 211

    Tabel 4.11 Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun 2012-2013 ........................... 213

    Tabel 4.12 Angka Putus Sekolah (APS) Tahun 2012-2013 ............................... 214

    Tabel 4.13 Rata-rata Nilai UN/UASBN Tahun 2011/2012 s/d 2012/2013 ..... 216

    Tabel 4.14 Kualifikasi Guru dalam kurun waktu tahun 20122013

    (dalam %) ........................................................................................ 219

    Tabel 4.15 Rasio Ruang Kelas Dibanding Siswa Tahun 2012 - 2013 ................ 223

    Tabel 4.16 Angka Melek Huruf di Kabupaten Pasuruan Tahun 2012-2013 ...... 225

    Tabel 4.17 Presentase Angka Kelulusan Tahun 2011/2012 s/d 2012/2013 .... 228

    Tabel 4.18 Pemanfaatan Rumah Sakit Tahun 2009-2013 ................................ 235

    Tabel 4.19 Perkembangan BOR Tabel 2009-2013 ............................................ 238

    Tabel 4.20 TOI RSUD Tahun 2009-2013 ......................................................... 240

    Tabel 4.21 NDR RSUD 2009-2013 ................................................................... 241

    Tabel 4.22 CRR 2012-2013 ............................................................................. 242

    Tabel 4.23 Jumlah Pemuda Berprestasi Tahun 2012-2013 ............................. 254

    Tabel 4.24 Cabang Olah Raga Berprestasi pada Tahun 2013........................... 256

    Tabel 4.25 Plafon dan Realisasi Pendapatan Daerah ....................................... 259

    Tabel 4.26 Plafon dan Realisasi Belanja Daerah .............................................. 261

    Tabel 4.27 Plafon dan Realisasi Pembiayaan Daerah ....................................... 262

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page vi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1 Luas Wilayah Kabupaten Pasuruan Per Kecamatan tahun 2011 ..... 10

    Gambar 2 Piramida Penduduk Kab. Pasuruan Tahun 2012 ............................ 20

    Gambar 3 Grafik Mata Pencaharian Penduduk ............................................... 22

    Gambar 4 Grafik Pertumbuhan Ekonomi Kab. Pasuruan Prov. Jawa

    Timur ............................................................................................. 23

    Gambar 5 Grafik Laju Inflasi Kab. Pasuruan Prov. Jawa Timur .................... 25

    Gambar 6 Grafik Sumbangan Tiap Sektor Terhadap PDRB ............................. 125

    Gambar 7 Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten

    Pasuruan dan Jawa Timur 2005-2011 ........................................... 127

    Gambar 8 Perbandingan Realisasi PAD antara Tahun 2012 dengan tahun

    2013 .............................................................................................. 141

    Gambar 9 Grafik Pemanfaatan Rumah Sakit Tahun 2009 2013 .................... 235

    Gambar 10 Grafik BOR Tahun 2009 2013 .................................................... 239

    Gambar 11 Grafik TOI Tahun 2009-2013 ........................................................ 240

    Gambar 12 Grafik NDR Tahun 2009 2013 .................................................... 242

    Gambar 13 Grafik CRR RSUD Bangil .............................................................. 243

    Gambar 14 Grafik Jumlah Pemuda Berprestasi .............................................. 255

    Gambar 15 Grafik Cabang Olah Raga Berprestasi .......................................... 256

    Gambar 16 Grafik Komposisi Realisasi Pendapatan Daerah ............................ 259

    Gambar 17 Grafik Komposisi Belanja Daerah.................................................. 261

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good

    governance) merupakan prasyarat bagi setiap

    pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat.

    Akuntabilitas adalah perwujudan pertanggungjawaban

    lembaga atas otoritas, peranan, fungsi, dan kewajiban yang dimiliki sesuai

    dengan peraturan yang berlaku maupun sebagai akibat hubungan antara

    pemerintah dan masyarakat dalam suatu masyarakat yang demokratis.

    Dengan makin tingginya tuntutan masyarakat dalam mewujudkan

    pemerintahan yang baik (good governance), akuntabilitas sebagai bentuk

    pertanggungjawaban dalam pelaksanaan misi organisasi guna mencapai

    tujuan dan sasaran semakin mutlak diperlukan. Pemerintah, sebagai

    pemegang fungsi pengatur jalannya pemerintahan dituntut lebih terbuka

    tentang kebijakan, tindakan dan keputusan yang dilakukan sehingga

    masyarakat dapat merasakan kehidupan yang lebih baik, kebutuhan dasar

    terpenuhi, hak-hak terjamin dengan adil. Untuk maksud tersebut, setiap

    instansi pemerintah perlu menerapkan dan menegakkan prinip-prinsip

    pemerintahan yang baik dan fungsi-fungsi manajemen kinerja secara taat,

    sistematis dan terukur, transparan, partisipatif dan akuntabel.

    Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk

    mempertanggugjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi

    organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah

    ditetapkan melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan

    secara periodik. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas suatu instansi

    pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk

    Latar

    Belakang

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 2

    mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi

    instansi yang bersangkutan.

    Akuntabilitas kinerja harus menyajikan penjelasan tentang deviasi antara

    realisasi kegiatan dengan rencana serta keberhasilan dan kegagalan dalam

    pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu,

    dalam pengukuran kinerja dimulai dari perencanaan strategis dan berakhir

    dengan penyerahan laporan akuntabilitas kepada pemberi mandat atau

    wewenang.

    Berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

    Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, maka disusunlah

    Dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (LAKIP)

    Kabupaten Pasuruan Tahun 2013. LAKIP Kabupaten Pasuruan Tahun 2013

    merupakan media untuk memberikan gambaran sejauh mana upaya

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam mewujudkan visi dan misi dalam

    membangunan Kabupaten Pasuruan seutuhnya, yang disusun secara

    sistemik dan melembaga.

    Isi dari LAKIP pada intinya merupakan uraian pertanggungjawaban

    pelaksanaan tugas dan fungsi dalam rangka pencapaian visi dan misi serta

    penjabarannya yang menjadi perhatian utama masyarakat, penjelasan

    tentang kinerja dan capaian kinerja, analisis capaian kinerja, analisis

    permasalahan dan strategi pemecahan masalah dalam rangka peningkatan

    kinerja Pemda di masa mendatang.

    Sistem pengukuran kinerja yang disajikan dalam LAKIP dilakukan dengan

    cara membandingkan antara rencana dengan realisasi secara bertingkat

    melalui pengukuran indikator kegiatan sampai kepada sasaran. Penentuan

    bobot antar indikator kegiatan, program dan kebijakan dilakukan dengan

    mempertimbangkan masing-masing peranannya dalam mencapai sasaran.

    Selain itu, penyusunan LAKIP Tahun 2013 ini juga merupakan tindak

    lanjut pemerintah Kabupaten Pasuruan dalam merespon Ketetapan MPR

    Nomor IX/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 3

    Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, serta UndangUndang Nomor 28

    tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas

    Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Dalam Undang-Undang tersebut

    dinyatakan bahwa Asas-asas umum penyelenggaraan Negara meliputi:

    1. Kepastian Hukum

    2. Keterbukaan

    3. Proporsionalitas

    4. Profesionalitas

    5. Akuntabilitas

    Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, maka penyusunan LAKIP

    Kabupaten Pasuruan selain untuk memenuhi tuntutan akuntabilitas, juga

    memuat komitemen kuat dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan untuk

    mewujudkan keseimbangan antara akuntablilitas, partisipasi dan

    transparansi yang menjadi pilar terwujudnya kepemerintahan yang baik

    (good governance) yang merupakan tindak lanjut dari peraturan yang ada

    dan merupakan media komunikasi pertanggungjawaban guna peningkatan

    kinerja instansi pemerintah. Media ini dapat juga dipakai sebagai umpan

    balik (feedback) pengambilan keputusan oleh pihak-pihak terkait.

    B. MAKSUD DAN TUJUAN

    LAKIP Kabupaten Pasuruan merupakan bagian integral

    dari siklus akuntabilitas kinerja yang utuh dan

    komprehensif dalam suatu kerangka Siklus

    Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan siklus tersebut,

    Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini diawali dengan

    penyusunan Rencana Stratejik yang mendefinisikan visi, misi, tujuan dan

    sasaran. Secara selaras dan berkesinambungan, setiap tahunnya,

    Pemerintah Kabupaten menetapkan program dan kegiatan dalam rangka

    pencapaian Rencana Stratejik yang telah didefinisikan.

    Maksud dan

    Tujuan

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 4

    LAKIP Kabupaten Pasuruan merupakan sebuah bentuk laporan yang dibuat

    setiap akhir periode pelaksanaan program dan kegiatan, yang sekaligus

    juga menjadi media yang berisi informasi dan data serta gambaran tingkat

    pencapaian pelaksanaan seluruh perencanaan program/kegiatan dan

    kebijakan dalam rangka mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran

    Pemerintah Kabupaten.

    Sebagai media komunikasi atas kinerja yang telah dilaksanakan kepada

    para stakeholder (Presiden, DPRD dan masyarakat umum), maka

    penyusunan LAKIP Kabupaten Pasuruan ini memiliki 2 (dua) dimensi

    fungsi, yaitu:

    a. Aspek Akuntabilitas Kinerja (Dimensi eksternal); hal ini bermakna

    bahwa LAKIP merupakan sarana pertanggungjawaban Pemerintah

    Kabupaten Pasuruan kepada seluruh pihak eksternal (stakeholder)

    atas capaian kinerja selama periode tahun 2013. Esensi capaian

    kinerja yang dilaporkan merujuk sejauhmana pelaksanaan program

    dan kegiatan telah dicapai dalam rangka pemenuhan visi, misi,

    tujuan dan sasaran selama periode pelaporan.

    b. Aspek Manajemen Kinerja (Dimensi Internal); hal ini bermakna bahwa

    LAKIP Kabupaten Pasuruan merupakan sarana evaluasi pencapaian

    kinerja bagi segenap aparatur Pemerintah Kabupaten Pasuruan

    sebagai landasan untuk perbaikan kinerja di masa mendatang.

    Esensi yang termaktub dalam hal ini adalah untuk setiap kekurangan

    atau celah dalam pelaksanaan kinerja akan ditemukan strategi

    pemecahan masalah yang dapat dijadikan patokan pembelajaran saat

    pelaksanaan program dan kegiatan pada periode anggaran

    berikutnya.

    Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, LAKIP Kabupaten Pasuruan

    tahun 2013 ini bertujuan untuk:

    1. Memperoleh informasi mengenai kinerja Pemerintah Kabupaten

    Pasuruan selama satu tahun anggaran 2013.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 5

    2. Sebagai bahan evaluasi kinerja Pemerintah Kabupaten Pasuruan dan

    masukan dalam rangka perbaikan kinerja instansi di lingkungan

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan di masa yang akan datang.

    3. Mendorong terciptanya tata pemerintahan yang baik, akuntabel,

    transparan dan terpercaya yang pelaksanaannya menitikberatkan

    pada keterpenuhan aspek efisiensi dalam pelaksanaan suatu kegiatan

    organisasi pemerintah yang juga berkait dengan upaya penggunaan

    sumberdaya masyarakat secara bijaksana.

    C. DASAR HUKUM

    Peraturan perundangan yang menjadi dasar dalam

    penyusunan LAKIP adalah:

    1. Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang

    Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan

    Nepotisme.

    2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

    Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan nepotisme.

    3. Instruksi presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

    Instansi Pemerintah.

    4. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor:

    239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan

    Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

    5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 29 Tahun

    2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan

    Akuntabilitas Instansi Pemerintah.

    6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

    Daerah.

    7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

    Keuangan Antara Pusat dan Daerah.

    Dasar Hukum

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 6

    8. Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 02 Tahun 2008

    tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Pasuruan

    Tahun 20052025;

    9. Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 01 Tahun 2009

    tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten

    Pasuruan Tahun 20082013.

    D. METODE PENYUSUNAN

    Langkah-langkah dalam menyusun LAKIP

    Kabupaten Pasuruan tahun 2013 adalah:

    1. Mengumpulkan dokumen rencana strategik

    dan data-data relevan untuk bahan penyusunan LAKIP Tahun

    2013.

    2. Mengumpulkan data dan merekap kinerja sasaran dan juga kinerja

    keuangan Pemerintah Kabupaten Pasuruan tahun 2013 dengan

    melibatkan data pada SKPD terkait.

    3. Melakukan analisa dan menyusun narasi tingkat capaian kinerja

    masing-masing sasaran Pemerintah Kabupaten Pasuruan tahun

    2013.

    4. Melakukan analisa dan menyusun narasi tingkat capaian kinerja

    masing-masing sasaran Pemerintah Kabupaten Pasuruan tahun

    2013 dibandingkan tahun sebelumnya sekaligus menggambarkan

    adanya perbedaan dengan tahun sebelumnya.

    5. Melakukan finalisasi laporan dan melakukan pembahasan dengan

    instansi terkait mengenai penyusunan narasi capaian kinerja dan

    data pendukung capaian kinerja.

    Metode

    Penyusunan

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 7

    E. SISTEMATIKA PENYUSUNAN

    LAKIP Kabupaten Pasuruan ini disusun dengan

    sistematika sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN; berisi penjabaran latar

    belakang, maksud dan tujuan, dasar hukum, metode

    penyusunan dan sistematika penyusunan LAKIP Pemerintah

    Kabupaten Pasuruan tahun 2013

    BAB II PROFIL KABUPATEN PASURUAN; berisi penjelasan ringkas

    tentang profil Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Demografi dan

    juga struktur kelembagaan pemerintah Kabupaten Pasuruan,

    kebijakan pengembangan wilayah dan isu strategis

    pembangunan daerah.

    BAB III RENCANA STRATEGIK; berisi penjelasan tentang muatan visi,

    misi dan sasaran pembangunan Pemerintah Kabupaten

    Pasuruan. Selain itu paparan tentang Rencana Kinerja untuk

    tahun 2013

    BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA; berisi pemaparan tentang

    pencapaian kinerja secara menyeluruh Pemerintah Kabupaten

    Pasuruan sebagai hasil pelaksanaan program dan kegiatan

    tahun anggaran 2013. Analisis pencapaian kinerja Pemerintah

    Kabupaten Pasuruan ini terkait pula dalam konteks

    pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran

    strategis tahun 2013.

    BAB V PENUTUP; berisi tentang simpulan komprehensif dari LAKIP

    Kabupaten Pasuruan tahun 2013 beserta uraian rekomendasi

    yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa mendatang.

    LAMPIRAN

    Sistematika

    Penyusunan

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 8

    BAB II

    PROFIL KABUPATEN PASURUAN

    A. GAMBARAN UMUM KABUPATEN PASURUAN

    1. Letak dan Kondisi Geografis

    Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu kabupaten

    yang termasuk wilayah Provinsi Jawa Timur, berada

    pada posisi 112 3355 s/d 113 30 37 Lintang

    Selatan dan 70 32 34 s/d 80 30 20 Bujur Timur.

    Secara administratif, Kabupaten Pasuruan dibagi menjadi 24 kecamatan,

    341 desa, 24 kelurahan, 2.991 RW, dan 8.563 RT.

    Kabupaten Pasuruan menjadi kabupaten yang berada pada posisi sangat

    strategis karena berada pada jalur utama perekonomian Surabaya- Malang

    dan Surabaya- Banyuwangi. Hal tersebut menguntungkan dalam

    pengembangan ekonomi dan membuka peluang investasi.

    Letak geografis daerah berbatasan dengan :

    Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kota Pasuruan, Selat Madura,

    dan Kabupaten Sidoarjo

    Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Malang dan

    Lumajang

    Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo

    Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto

    1.1. Luas Wilayah dan Letak Geografis Daerah

    Luas wilayah 147.401,50 ha atau 3,13% luas wilayah Jawa Timur atau

    1.474,02 km2), dengan bentang wilayah berupa daerah pegunungan,

    perbukitan, dataraan rendah, dan pantai .

    Letak dan

    Kondisi

    Geografis

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 9

    Dengan luas wilayah 147.401,50 ha morfologi Kabupaten Pasuruan terdiri

    dari lima bagian yaitu : kerucut gunung api, pegunungan, perbukitan,

    dataran pasir, dan dataran rendah sebagai berikut :

    1) Kerucut gunung api di sebelah barat dan tenggara, dengan ciri bentuk

    strato dan kerucut gunung api, berketinggian antara 2000 3350 m dpl.

    Puncaknya antara lain : Gunung Welirang, Arjuna, Ringgit dan Bromo.

    2) Pegunungan, ada di bagian barat dan barat laut, bercirikan strato

    dengan ketinggian 600 2000 m dpl. Puncaknya antara lain adalah

    Gunung Penanggungan. Daerah ini sebagian besar masih tertutup

    semak dan hutan tropik dengan batuan piroklastika dan epiklastika.

    3) Perbukitan, bercirikan gelombang deretan bukit, pegunungan, atau

    pematang, berketinggian 25-600 m dpl. Puncak utamanya adalah

    Gunung Baung, Gunung Tinggi, Gunung Pule dengan aliran sungai

    yang menonjol adalah Sungai Welang. Daerah ini sebagian merupakan

    lahan pertanian dan perkebunan, membentang dari wilayah Kecamatan

    Tosari dan Kecamatan Puspo sampai ke arah barat yaitu Kecamatan

    Tutur, Purwodadi dan Prigen.

    4) Dataran pasir, terletak di dasar kawah Tengger berbentuk tapal kuda,

    mengelilingi Gunung Bromo dengan ketinggian 200 2100 m dpl.

    5) Dataran rendah, membentang di daerah bagian utara dan sekitar pantai

    utara. Dengan ketinggian 0 25 m dpl memiliki endapan alluvium,

    membentang dari timur yaitu wilayah Kecamatan Nguling, ke arah barat

    yaitu Kecamatan Lekok, Rejoso, Kraton, dan Bangil. Sebagian besar

    merupakan lahan pertanian, pertambakan, dan perkebunan. Sungai

    utamanya adalah Sungai Rejoso.

    Jenis geologi di Kabupaten Pasuruan dapat dikelompokkan dalam tiga

    kelompok besar yaitu : batuan permukaan, batuan sedimen, dan batuan

    gunung api. Dengan banyaknya jenis batuan yang ada, menunjukkan

    bahwa Kabupaten Pasuruan merupakan daerah yang cukup kaya.

    Dilihat dari struktur geologi, Kabupaten Pasuruan terbagi atas dua

    kelompok besar yaitu gunung berapi kuarter muda (young quarternary

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 10

    vulcanic) seluas 52,43 % dan gunung berapi kuarter tua (old quarternary

    vulcanic) seluas 34,95 % dengan rincian selengkapnya dalam tabel berikut :

    Tabel 2.1

    Wilayah Kabupaten Pasuruan Menurut Struktur Geologi

    Sumber data : Kabupaten Pasuruan dalam Angka update Tahun 2012

    Menurut Luas daerah di Kabupaten Pasuruan, daerah yang memiliki

    wilayah paling luas adalah Kecamatan Lumbang, Kecamatan prigen dan

    Kecamatan Purwodadi, yang masing-masing kecamatan mempunyai luas

    wilayah sebesar 125,55 Km2 (8,51 persen); 121,90 Km2 (98,27 persen);

    dan sebesar 102,46 Km2 (6,95 persen). Sementara Luas wilayah

    Kabupaten Pasuruan ditinjau dari luas 24 kecamatan dapat dilihat pada

    gambar sebagai berikut :

    Sumber : BPS Kabupaten Pasuruan diambil dari Database Pasuruan up date 2012

    Gambar 1. Luas Wilayah Kabupaten Pasuruan Per Kecamatan

    Tahun 2011

    No Geologi Luas

    (ha) (%)

    1 Alluvium 14.512,00 9,85

    2 Young quarternary vulcanic 77.287,80 52,43

    3 Pleistoce vulcanic 2.748,00 1,86

    4 Pleistocena sedimen 488,00 0,33

    5 Pleiocerne sedimen 849,00 0,58

    6 Old quarternary vulcanic 51.516,70 34,95

    Jumlah 147.401,50 100,00

    Purwodadi

    Puspo

    Lumbang

    Kejayan

    Purwosari

    Sukorejo

    Gempol

    Bangil

    Kraton

    Gondangwetan

    Winongan

    Lekok

    102,46 86,30

    58,35 98,00

    125,55 89,95

    79,15 47,30

    59,87 121,90

    58,18 43,27

    64,92 39,90

    44,60 42,52

    50,75 11,88

    26,25 37,00

    45,97 50,78

    46,57 42,60

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 11

    1.2. Topografi

    Kondisi topografi merupakan salah satu kondisi fisik yang dapat

    mengetahui potensi dan kendala fisik perkembangan suatu

    kawasan/wilayah. Kondisi topografi erat kaitannya dengan ketinggian dan

    kemiringan lereng lahan.

    Secara umum, dapat didiskripsikan bahwa wilayah Kabupaten Pasuruan

    terhampar mulai dari daerah pantai (ketinggian 0 m dpl) di bagian utara

    sampai pegunungan (ketinggian >2000 m dpl) di bagian selatan, dengan

    morfologi bentang alam yang juga bervariasi mulai dari kemiringan lereng

    relatif datar/sedikit bergelombang (kelerengan 0-8%) sampai kelerengan

    sangat curam (> 45%).

    1) Ketinggian.

    (1) Ketinggian 0 - 12,5 m dpl, meliputi luasan 18.819 ha atau sekitar

    12,8% dari luasan wilayah Kabupaten Pasuruan yang tercakup

    pada sebagian wilayah Kecamatan Gempol, Beji, Bangil, Rembang,

    Kraton, Pohjentrek, Gondangwetan, Rejoso, Winongan, Grati, Lekok

    dan Nguling.

    (2) Ketinggian 12,5 25 m dpl, meliputi luasan 11.356,5 ha atau

    sekitar 7,7% dari luasan wilayah Kabupaten Pasuruan yang

    tercakup pada sebagian wilayah Kecamatan Gempol, Beji, Bangil,

    Rembang, Kraton, Pohjentrek, Gondangwetan, Rejoso, Winongan,

    Grati, Lekok, Nguling dan Kejayan.

    (3) Ketinggian 25 50 m dpl, meliputi luasan 16.353,6 ha atau sekitar

    11,1% dari luasan wilayah Kabupaten Pasuruan yang tercakup

    pada sebagian wilayah Kecamatan Gempol, Beji, Bangil, Rembang,

    Kraton, Gondangwetan, Winongan, Grati, Lekok, Nguling, Pandaan,

    Sukorejo, Wonorejo, Pasrepan dan Kejayan.

    (4) Ketinggian 50 100 m dpl, meliputi luasan 13.448,2 ha atau

    sekitar 9,1% dari luasan wilayah Kabupaten Pasuruan yang

    tercakup pada sebagian wilayah Kecamatan Gempol, Beji,

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 12

    Rembang, Winongan, Grati, Nguling, Pandaan, Sukorejo, Wonorejo,

    Pasrepan, Lumbang dan Kejayan.

    (5) Ketinggian 100 500 m dpl, meliputi luasan 39.011,2 ha atau

    sekitar 26,5 % dari luasan wilayah Kabupaten Pasuruan yang

    tercakup pada sebagian wilayah Kecamatan Gempol, Beji,

    Winongan, Pandaan, Sukorejo, Wonorejo, Pasrepan, Lumbang,

    Purwodadi, Tutur, Puspo, Purwosari, Prigen dan Kejayan.

    (6) Ketinggian 500 1000 m dpl, meliputi luasan 21.877,2 ha atau

    sekitar 14,8 % dari luasan wilayah Kabupaten Pasuruan yang

    tercakup pada sebagian wilayah Kecamatan Gempol, Pasrepan,

    Lumbang, Purwodadi, Tutur, Puspo, Purwosari, Prigen, dan

    Tosari.

    (7) Ketinggian 1000 - 2000 m dpl, meliputi luasan 18.615,1 ha atau

    sekitar 12,6 % dari luasan wilayah Kabupaten Pasuruan yang

    tercakup pada sebagian wilayah Kecamatan Gempol, Lumbang,

    Purwodadi, Tutur, Puspo, Purwosari, Prigen, dan Tosari.

    (8) Ketinggian di atas 2000 m dpl, meliputi luasan 7.920,8 ha atau

    sekitar 5,4 % dari luasan wilayah Kabupaten Pasuruan yang

    tercakup pada sebagian wilayah Kecamatan Lumbang, Purwodadi,

    Tutur, Puspo, Purwosari, Prigen, dan Tosari.

    2) Kemiringan

    Kemiringan Lahan di wilayah Kabupaten Pasuruan beragam mulai dari

    kelerengan 0 sampai diatas 45%. Secara morfologi bentang alam dapat

    didiskrpsikan bahwa daerah yang memiliki kelerengan relatif

    datar/sedikit bergelombang (0-8%) adalah seluas 85.257,6 Ha atau

    sekitar 57,8 %, berombak (8-15%) seluas 31.057,43 Ha atau sekitar

    21,4 %, berbukit (15-25%) seluas 22.057,43 Ha atau sekitar 15 %,

    curam (25 - 45%) seluas 6865,08 Ha atau sekitar 4,7 %, dan sangat

    curam (> 45%) seluas 1747,58 Ha atau sekitar 1,2 %, dengan sebaran

    sebagai berikut:

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 13

    (1) Kelerengan 0 2%, mencakup seluruh Kecamatan Bangil,

    Rembang, Kraton, Pohjentrek, Gindangwetan, Rejoso dan Lekok,

    sebagian Kecamatan Pasrepan, Kejayan, Wonorejo, Winongan,

    Grati, dan Nguling.

    (2) Kelerengan 2 5%, mencakup sebagian Wilayah Kecamatan

    Purwodadi, Tosari, Lumbang, Pasrepan, Kejayan, Wonorejo,

    Purwosari, Prigen, Sukorejo, Pandaan, Gempol, Beji, Winongan,

    Grati dan Nguling.

    (3) Kelerengan 5 8%, mencakup sebagian Wilayah Kecamatan

    Purwodadi, Tutur, Puspo, Tosari, Lumbang, Pasrepan, Kejayan,

    Purwosari, Prigen, Sukorejo, Pandaan, Gempol, Beji, Winongan,

    dan Lekok.

    (4) Kelerengan 8-15%, mencakup sebagian Wilayah Kecamatan

    Purwodadi, Tutur, Puspo, Tosari, Lumbang, Pasrepan, Kejayan,

    Purwosari, Prigen, Pandaan, Gempol, Winongan, dan Grati

    (5) Kelerengan 15 25%, mencakup sebagian Wilayah Kecamatan

    Purwodadi, Tutur, Puspo, Tosari, Lumbang, Pasrepan, Purwosari,

    Prigen, Gempol, dan Beji.

    (6) Kelerengan 25 45%, mencakup sebagian Wilayah Kecamatan

    Purwodadi, Tutur, Puspo, Tosari, Lumbang, Purwosari, Prigen, dan

    Gempol.

    Kelerengan > 45%, mencakup sebagian wilayah Kecamatan Tutur,

    Puspo, Tosari, Lumbang, dan Prigen.

    1.3. Kondisi Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup

    Luas areal hutan rakyat di Kabupaten Pasuruan mengalami pengurangan

    sejak tahun 1990 sampai dengan tahun 2003. Tahun 1990 luas hutan

    rakyat 27.664. ha, dan tahun 2003 luas hutan menjadi 6.858,49 ha

    (Sumber data : Peta Data Pokok Data Kabupaten Pasuruan (BPN) tahun

    1990; serta Peta Bakosurtanal dan hasil survey lapangan periode Juli

    2003).

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 14

    Pengurangan hutan pada umumnya disebabkan alih fungsi hutan yang

    dilakukan masyarakat menjadi lahan pertanian, permukiman, dan tidak

    direboisasi kembali.

    Menurut data kehutanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

    Pasuruan tahun 2008, luas areal hutan rakyat menjadi 19.362,11 ha.

    Luas seluruh areal hutan di Kabupaten Pasuruan digolongkan menjadi tiga

    bagian yaitu Hutan Negara seluas 31.106,62 ha, Hutan Rakyat seluas

    19,362,11, dan Hutan Mangrove seluas 411 ha. Luas hutan seluruhnya

    terinci dalam tabel 2.3 berikut :

    1.4. Hidrologi

    Di wilayah Kabupaten Pasuruan mengalir delapan sungai besar yang

    bermuara di Selat Madura, yaitu :

    1) Sungai Lawean : bermuara di Desa Penunggul

    Kecamatan Nguling

    2) Sungai Rejoso : bermuara di wilayah Kec. Rejoso

    3) Sungai Gembong : bermuara di wilayah Kota Pasuruan

    4) Sungai Welang : bermuara di Desa Pulokerto Kec.

    Kraton

    5) Sungai Masangan : bermuara di Desa Raci Kec. Bangil

    6) Sungai Kedung Larangan : bermuara di Desa Kalianyar Kec.

    Bangil

    7) Sungai Kambeng : bermuara di Desa Carat, Kec.

    Gempol

    8) Sungai Raci : bermuara di Desa Raci Kec. Bangil

    Dari delapan sungai utama yang bersifat parennial tersebut, Sungai Welang

    merupakan sungai yang mempunyai catchment area terbesar yaitu 518

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 15

    km2, dengan panjang 36 km dan lebar 35 m, tetapi debit alirannya lebih

    rendah dari Sungai Rejoso.

    Panjang Sungai Rejoso relatif pendek sehingga time of cincentration pendek,

    tetapi debit aliran besar dan cepat sampai ke hilir. Hal ini terlihat dari

    banjir yang sering terjadi di muara Sungai Rejoso dari pada di muara

    Sungai Welang.

    1.5. Curah Hujan

    Curah hujan Kabupaten Pasuruan banyak dipengaruhi oleh angin muson

    yang bertiup dari Australia dan Asia. Angin muson timur merupakan angin

    kering, sedangkan angin yang bertiup dari arah barat relatif agak basah.

    Berdasarkan intensitas curah hujan Kabupaten Pasuruan dan sekitarnya,

    maka intensitas curah hujan dapat dikelompokkan menjadi empat zona

    curah sebagai berikut :

    1) Zona curah hujan antara 2.000 2.500 mm/tahun, zona hujan ini

    dijumpai di daerah sekitar Kecamatan Pasrepan, serta daerah sekitar

    Kolusari dan selatan Purwosari.

    2) Zona curah hujan antara 1.750 2.000 mm/tahun, zona hujan ini

    tersebar di bagian barat, yaitu daerah sekitar Kecamatan Purwosari dan

    Beji.

    3) Zona curah hujan antara 1.500 1.750 mm/tahun, zona hujan ini

    tersebar di daerah bergelombang hingga perbukitan, antara lain

    disekitar Kecamatan Bangil, Rembang, Wonorejo, Kejayan, dan

    Lumbang.

    4) Zona curah hujan antara 1.500 mm/tahun, zona hujan ini tersebar di

    daerah dataran sepanjang pantai sekitar Kraton, Lekok, Grati, dan

    Nguling.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 16

    1.6. Drainase Tanah

    Luas wilayah Kabupaten Pasuruan menurut drainase tanah dikelompokkan

    menjadi tiga, yaitu wilayah yang tidak pernah tergenag air, tergenag

    periodik, dan tergenang terus menerus. Luas wilayah Kabupaten Pasuruan

    menurut drainase tanah dapat dilihat dalam tabel 2.2 berikut :

    Tabel 2.2

    Luas Wilayah Kabupaten Pasuruan Menurut Drainase Tanah

    No. Kecamatan

    Tidak pernah tergeng

    (ha)

    Tergenang periodik

    (ha)

    Tergenang terus

    menerus (ha)

    Jumlah

    (ha)

    1 Purwodadi 10.245,5 - - 10.245,5

    2 Tutur 8.630 - - 8.630

    3 Puspo 5.835 - - 5.835

    4 Tosari 9.800 - - 9.800 5 Lumbang 12.555 - - 12.555

    6 Pasrepan 8.995 - - 8995

    7 Kejayan 7.915 - - 7915

    8 Wonorejo 4.730 - - 4730

    9 Purwosari 5.987 - - 5987

    10 Prigen 12.190 - - 12190

    11 Sukorejo 5.818 - - 5818

    12 Pandaan 4.327 - - 4327

    13 Gempol 6.492 - - 6492

    14 Beji 3.618 372 - 3.990

    15 Bangil 2.754 212 1494 4.460

    16 Rembang 4.252 - - 4.252

    17 Kraton 4.592 - 483 5.075

    18 Pohjentrek 1.188 - - 1.188

    19 Gondangwetan 2.625 - - 2.625

    20 Rejoso 3.176 - 524 3.700

    21 Winongan 4.597 - - 4.597

    22 Grati 4.848 - 230 5.078

    23 Lekok 4.257 - 400 4.657

    24 Nguling 4.260 - - 4.260

    Jumlah 143.686,5 584 3.131 147.401,5

    Sumber : Kabupaten Pasuruan Dalam Angka upadate 2012

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 17

    1.7 Hidrogeologi

    Ditinjau dari kondisi hidrogeologi, Kabupaten Pasuruan mempunyai potensi

    air cukup besar berupa air permukaan dan air tanah.

    Selain potensi sungai, terdapat danau dan sejumlah mata air. Danau Ranu

    Grati dengan volume efektif sebesar 5.013 m3 dan volume maksimum 5.217

    m3, mampu mengeluarkan debit maksimum 463 liter/detik. Selain itu

    terdapat 471 sumber mata air yang tersebar di 24 kecamatan dengan debit

    air antara 1 sampai dengan 5.650 liter/detik.

    Di Kecamatan Winongan terdapat dua sumber air, yaitu sumber air

    Umbulan dan Banyu Biru. Sumber air Umbulan merupakan sumber air

    terbesar dengan debit maksimum 5.650 liter/detik, sedangkan sumber air

    Banyu Biru dengan debit maksimum 225 liter/detik.

    Demikian juga di lereng perbukitan banyak terdapat sumur bor tertekan

    (artesis) dan tak tertekan dengan debit sekitar 5 -10 liter/detik.

    2. Kondisi Demografi Daerah

    Berdasarkan kesepakatan antara BPN, BPS, dan

    Bappeda Kabupaten Pasuruan mempunyai luas wilayah

    sebesar 1.474,02 Km dengan jumlah penduduk pada

    tahun 2011 sebanyak 1.5210.978 jiwa yang terdiri dari

    753.940 penduduk laki-laki dan 767.038 penduduk perempuan. Angka sex

    ratio penduduk Kabupaten Pasuruan adalah sebesar 98,29 (Tabel 3.1.1.).

    Sex ratio adalah banyaknya penduduk laki-laki dalam 100 orang

    perempuan.

    Dari 24 Kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Pasuruan, wilayah

    Kecamatan Lumbang mempunyai luas paling besar yaitu 125,55 Km

    dengan jumlah penduduk hanya sebesar 32.904 jiwa, sehingga memiliki

    kepadatan penduduk sebesar 262 jiwa/Km. Kecamatan Prigen luas

    wilayahnya 121,90 Km dengan jumlah penduduk 82.816 jiwa serta

    kepadatannya 679 jiwa/Km, sedangkan Kecamatan Purwodadi mempunyai

    Kondisi

    Demografi

    Daerah

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 18

    luas wilayah sebesar 102,46 Km, mempunyai penduduk sebesar 65.642

    jiwa sehingga kepadatan penduduknya sebesar 641 jiwa/Km.

    Kepadatan penduduk yang tertinggi ada di Kecamatan Pandaan, Kecamatan

    Pohjentrek, dan Kecamatan Gondang wetan masing-masing sebesar 2.458

    jiwa/ Km2, 2.396jiwa/Km2dan sebesar 2.027 jiwa/Km. Sedangkan

    kepadatan penduduk yang terkecil dicapai oleh Kecamatan Tosari,

    Lumbang, dan Puspo dengan kepadatan penduduk sebesar 189 jiwa; 262

    jiwa dan 464 jiwa setiap kilometer persegi. Dengan demikian dapat

    dikatakan bahwa persebaran penduduk di wilayah Kabupaten Pasuruan

    belum merata.

    Tabel 2.3

    Persebaran Penduduk Wilayah Kabupaten Pasuruan Menurut Kecamatan

    Sumber: BPS Kabupaten Pasuruan database up date 2012

    No. Kecamatan Tahun 2000 Tahun 2010 Tahun 2012% Kenaikan

    12 th

    1 Tosari 17.415 18.478 18.526 6,38

    2 Puspo 25.343 27.040 27.162 7,18

    3 Pohjentrek 25.558 28.308 28.646 12,08

    4 Lumbang 31.240 32.856 32.915 5,36

    5 Winongan 38.191 41.206 41.458 8,55

    6 Rejoso 38.621 43.779 44.476 15,16

    7 Pasrepan 46.770 50.070 50.306 7,56

    8 Tutur 49.205 51.941 52.027 5,74

    9 Gondang Wetan 44.342 52.670 54.080 21,96

    10 Nguling 53.668 54.957 54.797 2,1

    11 Wonorejo 51.154 56.264 56.819 11,07

    12 Rembang 53.072 60.576 61.628 16,12

    13 Kejayan 58.096 62.641 63.128 8,66

    14 Purwodadi 59.745 65.363 65.953 10,39

    15 Lekok 61.454 70.531 71.824 16,87

    16 Grati 68.558 74.063 74.506 8,68

    17 Purwosari 69.122 77.971 79.127 14,47

    18 Beji 70.254 78.269 79.307 12,89

    19 Sukorejo 71.467 81.060 82.423 15,33

    20 Prigen 75.815 82.449 83.189 9,73

    21 Bangil 78.143 84.438 85.095 8,9

    22 Kraton 81.108 89.128 90.326 11,37

    23 Pandaan 90.093 105.326 107.679 19,52

    24 Gempol 108.171 123.084 125.628 16,14

    Total Penduduk 1.366.605 1.512.468 1.531.025 11,34

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 19

    Menurut data BPS Kabupaten Pasuruan kepadatan penduduk mengalami

    peningkatan dari tahun 2010 hingga 2012. Namun disisi lain prosentase

    laju pertumbuhan penduduk menurun menjadi 0, 66 % pada tahun 2012

    sebagaimana tabel berikut:

    Tabel 2.4 Kepadatan Penduduk, Sex ratio dan Laju Pertumbuhan

    Kabupaten Pasuruan

    Uraian 2010 2011 2012

    Kepadatan

    Penduduk 1.026 1.032 1.039

    Sex Ratio 98,22 98,29 98,21

    Laju Pertumbuhan

    Penduduk (%) 2,51 0,56 0.66

    Sumber: BPS Kab. Pasuruan

    Jumlah Rumah tangga yang ada di Kabupaten Pasuruan, dari tahun ke

    tahun selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2010, jumlah rumah

    tangga sebesar 414.304 rumah tangga; mengalami peningkatan sebesar

    104,64 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya

    berjumah sekitar 395.930 rumah tangga. Jumlah rumah tangga yang

    terbanyak ada di Kecamatan Gempol, Pandaan dan Sukorejo, masing-

    masing sebanyak 32.534 ruta; 29.371 ruta; dan 22.928 ruta.

    Dilihat dari penduduk menurut kelompok umur, kelompok terbanyak ada

    di kelompok umur 10-14 yaitu sebesar 136.186 jiwa dan pada kelompok

    umur 25-29 sebesar 135.874 jiwa. Sedangkan kelompok umur yang paling

    kecil adalah di kelompok umur 75 tahun lebih, hanya sebesar 21.504 jiwa.

    Hal ini bisa menjadikan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas

    hidup masyarakat golongan tua, agar bisa meningkatkan usia harapan

    hidup di Kabupaten Pasuruan. Berikut disajikan gambar piramida

    penduduk Kabupaten Pasuruan tahun 2012:

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 20

    Sumber: BPS Kabupaten Pasuruan

    Gambar 2. Piramida Penduduk Kab. Pasuruan Tahun 2012

    Keaneka ragaman penduduk sebagian besar suku Jawa, suku Madura,

    Suku Tengger dan keturunan asing antara lain : Cina, Arab, India.

    Berdasarkan pendidikan yang ditamatkan, pendidikan tertinggi yang

    pernah ditamatkan oleh penduduk di Kabupaten Pasuruan adalah setingkat

    SD/MI/ sederajat sebanyak 519.277 jiwa dan pendidikan

    SMP/MTs/sederajat sebanyak 205.912 jiwa. Sedang yang berpendidikan

    tertinggi atau memiliki ijazah setingkat S2/S3 adalah masih sebanyak

    1.131 jiwa. Mayoritas masyarakatnya beragama Islam 98,34 %,

    Kristen/Protestan 0,61%, dan selain itu Katolik, hindu dan budha.

    Tabel 2.5. Jumlah Umat Beragama tahun 2010 No. Agama Jumlah %

    1 Islam 1.483.035 98,05

    2 Kristen 9.190 0,61

    3 Katolik 7.191 0,48

    4 Hindu 10.955 0,72

    5 Budha 2.097 0,14

    Total 1.512.468 100

    Sumber: BPS Kab. Pasuruan

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 21

    3. TenagaKerja

    Melihat perkembangan ketenagakerjaan di Kabupaten Pasuruan,

    berdasarkan data dari Disnakersostrans, selama tahun 2010 jumlah

    pencari kerja sebesar 18.475 orang; dan permintaan lowongan adalah

    sebesar 4.395; sedang terjadi pemenuhan atas permintaan lowongan

    sebesar 4.395 orang juga, yang terdiri dari 1.806 laki-laki dan sejumah

    2.589 perempuan.

    Jika dilihat pada database Kabupaten Pasuruan update 2012, jumlah

    penduduk bekerja pada tahun 2011 mencapai 759.016 orang atau

    mengalami peningkatan sebesar 1,05 persen jika dibandingkan dengan

    tahun 2010 yang hanya mencapai 764.381 orang. Sementara Tingkat

    Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada tahun 2011 adalah sebesar 70,26;

    dimana tahun 2009 dan tahun 2010 masing-masing sebesar 70,78 dan

    sebesar 70,12. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2011

    adalah sebesar 4,83, dimana tahun sebelumnya adalah sebesar 3,49 pada

    tahun 2010 dan sebesar 5,03 pada tahun 2009. Angkatan Kerja pada tahun

    2011 adalah sebesar 797.558 orang, tahun sebelumnya sebesar 792.059

    pada tahun 2009 dan tahun 2008 sebesar 796.476.

    Berdasarkan karakteristik daerah + 30 % mata pencaharian

    penduduk bekerja di sektor pertanian. Posisi selanjutnya ditempati oleh

    industri Pengolahan (24,69%), Listrik, gas dan air (0,41%) perdagangan,

    hotel dan restoran (17,79%) pertambangan dan galian (0,38%). Bangunan

    (5.21%), Keuangan, Persewaan dan jasa perusahaan (0,33%), pengangkutan

    dan komunikasi (6,66%) serta jasa (10,55%). Dari perkembangan

    penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian tersebut, semakin lama

    peranannya cenderung menurun dan tergeser oleh sektor non pertanian

    seperti industri, perdagangan dan jasa yang cenderung meningkat.

    Perkembangan Upah Minimum Kabupaten Pasuruan meningkat dari

    Rp 1.252.000 menjadi Rp 1.720.000 pada tahun 2013. Besaran upah

    minimum ini sejajar dengan Kabupaten Sidoarjo.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 22

    Gambar 3. Grafik Mata Pencaharian Penduduk

    4. Kondisi Perekonomian Daerah

    Untuk menjelaskan bagaimana gambaran

    perekonomian di Kabupaten Pasuruan, maka dalam

    sub bab ini akan dijelaskan mengenai pertumbuhan

    ekonomi dan perkembangan Inflasi di Kabupaten

    Pasuruan dengan Propinsi Jawa Timur.

    Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur tahun 2013 tumbuh

    sebesar 6,55 persen dibandingkan dengan tahun 2012. Semua sektor

    mengalami pertumbuhan positif, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor

    pengangkutan dan komunikasi sebesar 10,43 persen, sedangkan terendah

    di sektor pertanian sebesar 1,59 persen.

    Secara umum pencapaian pelaksanaan pembangunan di Kabupaten

    Pasuruan, baik yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, dunia usaha

    maupun masyarakat luas menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hal

    ini antara lain tercermin dari besarnya kontribusi sektor pembangunan

    dalam peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) maupun

    Income Per Kapita. Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya merupakan

    gambaran dari aktifitas perekonomian masyarakat di daerah yang juga

    33%

    0%

    25%

    1%

    5%

    18%

    7%

    0% 11%

    Grafik Mata Pencaharian

    Pertanian

    Pertambangan &Penggalian

    Industri Pengolahan

    Listrik,Gas, & Air bersih

    Kondisi

    Perekonomian

    Daerah

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 23

    digunakan sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan pelaksanaan

    pembangunan.

    4.1. Pertumbuhan Ekonomi

    Selama kurun waktu lima tahun terakhir perekonomian Kabupaten

    Pasuruan selalu menunjukkan pergerakan yang positif dari tahun ke

    tahun, baik dilihat melalui PDRB atas dasar harga berlaku maupun PDRB

    atas dasar harga konstan. Pada tahun 2008 kegiatan ekonomi atas dasar

    harga berlaku di Kabupaten Pasuruan mampu menghasilkan nilai tambah

    sebesar Rp. 10,650 milyar, meningkat menjadi Rp. 12.331,44 milyar (2009);

    dan sebesar Rp. 13.724,09 milyar pada tahun 2010, kemudian pada tahun

    2011 menjadi sebesar Rp. 17.655,86 milyar. PDRB menduduki peringkat ke

    13 di jawa Timur.

    Menurut database Kabupaten Pasuruan 2012 selama kurun waktu lima

    tahun terakhir (2007-2012) Kabupaten Pasuruan mengalami pertumbuhan

    ekonomi yang cukup tinggi, yakni di atas kisaran 5 persen. Pertumbuhan

    ekonomi tahun 2007, yaitu sebesar 6,17 persen, kemudian sedikit

    melambat pada tahun 2008 menjadi 5,89 persen, dan terus melambat

    menjadi 5,31 persen pada tahun 2009. Namun pada tahun 2010

    pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pasuruan mampu mencapai besaran

    6,14 persen; dan pada akhirnya mampu bangkit sehingga menembus digit

    7,02 persen pada tahun 2011 dan dan 7, 23% pada tahun 2012.

    Gambar 4. Grafik Pertumbuhan Ekonomi Kab. Pasuruan Prov. Jawa

    Timur

    0

    5

    10

    2007 20082009

    20102011

    2012

    6,17 5,89

    5,31 6,14 7,02 7,23

    Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pasuruan

    Pertumbuhan Ekonomi

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 24

    Adapun Perkembangan Kontibusi sektor dalam PDRB Atas Dasar Harga

    Berlaku Tahun 2009 - 2012, adalah sebagaimana tabel berikut :

    Tabel 2.6. Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Atas Dasar Harga

    Berlaku Kabupaten Pasuruan

    Sumber: PDRB Kabupaten Pasuruan Tahun 2012

    Tabel diatas menggambarkan bahwa kondisi perekonomian Kabupaten

    Pasuruan dalam kurun waktu 4 tahun terakhir masih ditopang oleh sektor

    industri pengolahan dan pertanian. Walaupun demikian tren ke depan

    terjadi pergeseran dominasi sumbangan sektor pertanian semakin turun

    sementara sector Perdagangan, Hotel dan Restoran semakin meningkat.

    Berdasarkan pertumbuhan riil sektor ekonomi selama kurun waktu 2009

    hingga 2012 didominasi industri pengolahan, bangunan dan perdagangan/

    hotel/restoran, listrik dan keuangan serta jasa. Sedangkan sektor pertanian

    dan pertambangan walaupun memiliki rata-rata kecenderungan meningkat,

    namun bukan menempati porsi utama dalam menyumbang perekonomian

    di Kabupaten Pasuruan.

    (Rp) % (Rp) % (Rp) % (Rp) %

    1 Pertanian 3.346.034,32 24,38 3.860.980,50 28,13 4.405.719,94 24,95 4.982.079,65 24,88

    2 Pertambangan &

    Penggalian

    142.835,99 1,04 152.478,83 0,98 161.839,00 0,92 170.480,58 0,85

    3 Industri Pengolahan 4.248.284,96 30,95 4.879.405,67 31,32 5.642.556,37 31,96 6.490.535,13 32,42

    4 Listrik,Gas, & Air

    bersih

    289.981,60 2,11 328.552,91 2,11 373.909,65 2,12 436.285,58 2,18

    5 Konstruksi 395.298,77 2,88 433.678,21 2,78 484.362,32 2,74 567.521,24 2,83

    6 Perdagangan, Hotel,

    & Restoran

    2.874.530,79 20,95 3.198.920,55 20,53 3.561.759,01 20,17 3.993.535,49 19,95

    7 Pengangkutan &

    Komunikasi

    angangkutan &

    Komunikasi

    491.759,28 3,58 566.633,20 3,64 649.687,17 3,68 740.455,51 3,70

    8 Keuangan, sewa, &

    Js. Perusahaan

    500.445,05 3,65 567.834,37 3,64 640.152,60 3,63 724.839,98 3,62

    9 Jasa-jasa 1.434.916,09 10,46 1.591.076,14 10,21 1.735.874,61 9,83 1.916.690,54 9,57

    PDRB 13.724.086,85 100 15.579.560,38 100 17.655.860,67 100 20.022.423,70 100

    2012 **)NO Sektor 2009 2010 2011 *)

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 25

    Tabel 2.7

    Pertumbuhan Riil Sektor Ekonomi

    Tahun 2009 -2012

    SEKTOR 2009 2010 2011 2012

    Pertanian 4,56 4,79 5,69 5,34 Pertambangan dan Penggalian 3,19 3,27 2,92 3,16 Industri Pengolahan 4,01 5,94 7,15 7,69

    Listrik, Gas dan Air Bersih 4,69 9,83 9,63 7,30 Konstruksi 5,95 2,89 8,49 8,68

    Perdagangan, Hotel & Restoran 6,44 8,26 8,24 8,88 Pengangkutan & Komunikasi 10,18 10,03 9,32 7,01 Keuangan, Persewaan & Jasa

    Perusahaan

    7,94 6,37 8,19 7,65

    Jasa-Jasa 6,74 4,62 5,28 6,25 PDRB 5,31 6,14 7,02 7,23

    Sumber: BPS Kab. Pasuruan

    4.2. Laju Inflasi

    Di sisi lain, Kabupaten Pasuruan cukup berhasil dalam menekan laju

    inflasi pada tahun 2013. Laju inflasi kabupaten Pasuruan dari tahun 2009

    sampai dengan tahun 2012 menunjukan tren menurun sebagaimana

    disajikan dalam grafik berikut:

    Gambar 5. Grafik laju Inflasi Kab. Pasuruan Prov Jawa Timur

    Inflasi2009 20102011

    2012

    5,68% 6,95%

    5,89% 5,76%

    Inflasi Kabupaten Pasuruan

    Inflasi

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 26

    4.3. Iklim Investasi

    Geliat iklim investasi Kabupaten Pasuruan dapat memberikan gambaran

    mengenai kondisi perekonomian. Selama kurun waktu 2010 hingga 2012

    menunjukkan bahwa baik unit usaha, tenaga kerja dan investasi serta nilai

    ekspor kabupaten Pasuruan mengalami peningkatan yang cukup siginifikan.

    Hasil ini mengindikasikan bawa iklim investasi turut memberikan

    sumbangan dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang kondusif di

    Kabupaten Pasuruan.

    Tabel 2.8.

    Profil Industri Kabupaten Pasuruan 2010-2012 (tahun )

    Profil 2010 2011 2012

    Unit Usaha 18.355 18.915 19.315

    Tenaga Kerja 224.936 228.775 231.504

    Investasi (Juta) 8.249.842 8.401.373 8.513.725

    Ekspor (Ribu US$) 4.641.017,38 467.932,64 472.611,97

    Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Pasuruan

    3.3. Tantangan dan Prospek Perekonomian Kedepan

    Pada tahun 2013 dan 2012, perekonomian daerah masih akan menghadapi

    banyak tantangan. Perkembangan perekonomian global yang cepat dan

    dinamis sangat mempengaruhi kondisi perekonomian nasional, regional

    dan daerah. Fluktuasi harga komoditi utama dan krisis keuangan yang

    memicu krisis ekonomi global telah memberikan tekanan pada

    perekonomian daerah sehingga mengganggu pencapaian tingkat

    pertumbuhan ekonomi sebagaimana yang direncanakan. Kebijakan

    pembatasan subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan kemungkinan

    kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat dapat mendorong

    peningkatan laju inflasi, yang tidak saja membuat biaya produksi menjadi

    lebih mahal, tetapi juga diperkirakan akan melemahkan daya beli

    masyarakat. Padahal, daya beli masyarakat merupakan faktor dominan

    dalam menopang perekonomian. Dalam beberapa tahun ke depan,

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 27

    pengaruh eksternal tersebut diperkirakan masih akan mewarnai perjalanan

    pembangunan ekonomi Kabupaten Pasuruan.

    Selain itu secara eksternal pada tahun 2013, Pemerintah Kabupaten

    Pasuruan juga dihadapkan pada tantangan utama berupa kebijakan

    Pemerintah Pusat, yaitu mendorong pertumbuhan perekonomian wilayah

    yang berkeadilan dengan semangat pro poor, pro job dan pro growth serta

    tetap memperhatikan upaya percepatan pencapaian Millenium Development

    Goals (MDGs) dan kualitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

    Kondisi ini tentunya membawa konsekuensi terkait dengan adanya upaya-

    upaya peningkatan efektivitas penanggulangan kemiskinan, penurunan

    tingkat pengangguran terbuka, peningkatan pelayanan kepada masyarakat,

    khususnya pelayanan dasar melalui peningkatan efektivitas tata kelola

    penyelenggaraan pemerintahan serta peningkatan kualitas sumberdaya

    alam dan lingkungan hidup.

    Pada sisi yang lain pemberlakuan ASEAN China Free Trade

    Agreement pada tahun 2010 serta rencana pemberlakuan Asean Korea-

    Free Trade Agreement dan Asean India-Free Trade Agreement juga

    memberikan tantangan yang tidak ringan pada tahun 2013 dan mendatang.

    Hal ini terutama pada upaya peningkatan daya saing produk lokal dalam

    menghadapi persaingan dengan produk impor baik untuk barang maupun

    jasa.

    Selain faktor eksternal, faktor internal juga menahan laju

    pertumbuhan ekonomi yang signifikan, khususnya faktor yang

    mempengaruhi tingkat realisasi belanja daerah dan optimalisasi

    pemanfaatan dana Pemerintah Kabupaten oleh perbankan daerah.

    Rendahnya tingkat realisasi belanja daerah terutama disebabkan oleh

    faktor administrasi, disamping faktor hukum dan faktor gejolak ekonomi.

    Rendahnya realisasi belanja APBD juga akan menyebabkan tingginya posisi

    dana pemda yang disimpan di perbankan daerah.

    Pada tahun 2013, kinerja perekonomian Kabupaten Pasuruan

    diperkirakan akan semakin membaik. Sektor pertanian diharapkan untuk

    mengalami peningkatan dengan meningkatnya produksi pertanian tanaman

    pangan dan perkebunan. Sektor industri pengolahan, perdagangan, hotel

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 28

    dan restoran (PHR) yang mengalami pertumbuhan cukup signifigan di

    Kabupaten Pasuruan juga diprediksi mengalami peningkatan seiring

    dengan membaiknya kinerja perdagangan sebagai sumber peningkatan

    pertumbuhan ekonomi regional.

    Pada aspek tingkat kesejahteraan masyarakat, masih dihadapkan

    pada tantangan masih relatif tingginya jumlah Rumah Tangga Miskin di

    wilayah Kabupaten Pasuruan. Selain itu belum optimalnya pengembangan

    budaya usaha pada masyarakat yang berimbas pada belum optimalnya

    kesempatan usaha ekonomi yang ada sehingga tingkat daya beli

    masyarakat juga belum dapat meningkat secara signifikan. Namun

    demikian masih terdapat peluang-peluang yang dapat dioptimalkan dalam

    rangka mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan, melalui

    optimalisasi peran dan fungsi sektor-sektor lapangan usaha seperti

    pertanian, perdagangan, hotel dan restoran serta industri pengolahan, yang

    selama ini menjadi pilar perekonomian wilayah di Kabupaten Pasuruan

    agar benar-benar bisa menjadi lokomotif bagi sektor-sektor lainnya. Selain

    itu juga mengembangkan sektor-sektor yang potensial menjadi mesin-mesin

    pertumbuhan baru bagi wilayah Kabupaten Pasuruan seperti sektor

    pangangkutan dan komunikasi serta Keuangan, Persewaan Dan Jasa

    Perusahaan.

    Kondisi perekonomian wilayah di Kabupaten Pasuruan, diperkirakan

    masih cukup prospektif pada tahun 2013 dan tahun mendatang. Kondisi

    ini diindikasikan dengan kondisi makro ekonomi yang relatif stabil serta

    kondisi politik serta situasi ketertiban dan keamanan yang cukup kondusif.

    Secara makro, pada tahun 2013 perekonomian wilayah Kabupaten

    Pasuruan ditargetkan tumbuh sebesar 6,44% dengan tingkat inflasi sebesar

    6.00

    Dengan proyeksi kondisi ekonomi makro tersebut diharapkan

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan bersama dengan seluruh elemen

    masyarakat dapat terus menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang

    telah diproyeksikan dan dapat memanfaatkan secara optimal program-

    program pemerintah baik yang berasal dari Pemerintah Kabupaten

    Pasuruan, Pemerintah Propinsi Jawa Timur maupun Pemerintah Pusat

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 29

    sebagai sarana pengungkit dalam rangka meningkatkan aktivitas

    perekonomian wilayah.

    5. Struktur Organisasi Daerah

    Sejalan dengan berlakunya Otonomi Daerah,

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan telah

    menindaklanjuti dengan penataan struktur

    kelembagaan organisasi pemerintah yaitu dengan

    menerapkan PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

    Daerah dengan cara mereformasi atau merestrukturisasi kelembagaan.

    Reformasi birokrasi dimaksudkan untuk memenuhi perkembangan

    kebutuhan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan untuk

    mempermudah aparat pemerintah daerah dalam melaksanakan tugas dan

    fungsinya. Reformasi birokrasi juga bertujuan untuk menciptakan tata

    pemerintahan yang baik (good governance) dengan memperhatikan

    kebutuhan masyarakat.

    Penataan kembali fungsi-fungsi kelembagaan dimaksudkan agar

    pemerintahan dapat berfungsi secara lebih memadai, efektif, dengan

    struktur yang lebih proporsional, ramping, luwes, dan responsif. Disamping

    itu, yang tidak kalah pentingnya adalah peningkatan kapasitas sumber

    daya manusia aparatur agar lebih profesional sesuai dengan tugas dan

    fungsinya dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada

    masyarakat.

    Secara kelembagaan, struktur organisasi Pemerintah Kabupaten Pasuruan

    tahun 2008 terdiri dari Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRP, Dinas

    Daerah, Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah, Satpol PP dan

    Kecamatan.

    1) Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD

    Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

    Kabupaten Pasuruan ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor

    Struktur

    Organisasi

    Daerah

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 30

    11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah

    dan Sekretariat DPRD.

    Sekretariat Daerah terdiri atas tiga Asisten dan sembilan Bagian.

    Struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten

    Pasuruan adalah sebagai berikut :

    (1) Sekretaris Daerah; (2) Asisten Pemerintahan, membawahi :

    a. Bagian Pemerintahan b. Bagian Kerjasama

    c. Bagian Hukum (3) Asisten Perekonomian dan Pembangunan, membawahi :

    a. Bagian Perekonomian

    b. Bagian Administrasi Pembangunan c. Bagian Kesejahteraan Rakyat

    (4) Asisten Administrasi Umum, membawahi :

    a. Bagian Keuangan dan Perlengkapan Setda b. Bagian Umum

    c. Bagian Organisasi

    Struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat DPRD Kabupaten

    Pasuruan, adalah sebagai berikut :

    (1) Bagian Umum (2) Bagian Rapat dan Peraturan Perundang-undangan

    (3) Bagian Keuangan

    2) Dinas Daerah

    Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata

    Kerja Dinas Daerah, terdiri dari 17 dinas yaitu :

    (1) Dinas Pendidikan

    (2) Dinas Kesehatan (3) Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan Transmigrasi

    (4) Dinas Perhubungan (5) Dinas Komunikasi dan Informatika (6) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

    (7) Dinas Bina Marga (8) Dinas Pengairan dan Pertambangan (9) Dinas Cipta Karya

    (10) Dinas Koperasi UKM (11) Dinas Perindustrian dan Perdagangan

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 31

    (12) Dinas Pertanian Tanaman Pangan (13) Dinas Peternakan

    (14) Dinas Kelautan dan Perikanan (15) Dinas Perkebunan dan Kehutanan

    (16) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (17) Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah

    3) Inspektorat, Bappeda, dan Lembaga Teknis Daerah

    Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi

    dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, dan Lembaga Teknis Daerah,

    terdiri dari :

    (1) Inspektorat Kabupaten

    (2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) (3) Lembaga Teknis Daerah, terdiri dari :

    a. Badan Kepegawaian Daerah

    b. Badan Penelitian Pengembangan dan Diklat c. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol)

    d. Badan Pemberdayaan Masyarakat e. Badan Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal f. Badan Lingkungan Hidup

    g. Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian h. Kantor Perpustakaan dan Arsip

    i. Kantor Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan j. Rumah Sakit Umum Daerah

    4) Satuan Polisi Pamong Praja

    Struktur Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja ditetapkan dengan

    peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi Satuan

    Polisi Pamong Praja.

    5) Kecamatan

    Organisasi Kecamatan diatur dalam PP 19 tahun 2008. Struktur

    Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan ditetapkan berdasarkan

    Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008, terdiri dari:

    (1) Camat; (2) Sekretariat;

    (3) Seksi Pemerintahan; (4) Seksi Pembangunan; (5) Seksi Kemasyarakatan;

    (6) Seksi Trantib.

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 32

    Wilayah Kabupaten Pasuruan dibagi menjadi 24 kecamatan, terdiri dari:

    (1) Kecamatan Purwodadi

    (2) Kecamatan Tutur (3) Kecamatan Puspo

    (4) Kecamatan Tosari (5) Kecamatan Lumbang (6) Kecamatan Pasrepan

    (7) Kecamatan Kejayan (8) Kecamatan Wonorejo (9) Kecamatan Purwosari

    (10) Kecamatan Prigen (11) Kecamatan Sukorejo

    (12) Kecamatan Pandaan (13) Kecamatan Gempol (14) Kecamatan Beji

    (15) Kecamatan Bangil (16) Kecamatan Rembang

    (17) Kecamatan Kraton (18) Kecamatan Pohjentrek (19) Kecamatan Gondangwetan

    (20) Kecamatan Rejoso (21) Kecamatan Winongan (22) Kecamatan Grati

    (23) Kecamatan Lekok (24) Kecamatan Nguling

    Evaluasi kelembagaan dilaksanakan secara terus menerus (continous

    improvement) dimaksudkan agar lebih mengoptimalkan fungsi alokasi

    dan distribusi aset, regulasi pembentuk sistem, pelayanan, dan

    perlindungan masyarakat.

    6. Pemerintahan

    Menjelang berakhirnya RPJMD tahun 2008 2013, kurang lebih sekitar

    pertengahan tahun 2013 telah berganti kepemimpinan. Bupati di jabat

    oleh H.M. Irsyad Yusuf, SE, MMA. Oleh karenanya pada tahun 2014

    akan memasuki era RPJMD baru yang disusun oleh Bupati terpilih.

    Dari segi kepegawaian, jumlah PNS di Kabupaten Pasuruan pada tahun

    2012 total 12.850 orang turun dari tahun sebelumnya total 13.952

    orang. Komposisi PNS Kabupaten Pasuruan sebagai berikut:

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 33

    Tabel 2.9

    Komposisi Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Pasuruan

    SEKTOR 2011 2012 Total

    Laki-Laki 7.254 6.568 12.850 Perempuan 6.698 6.282 13.952

    Sumber: BPS Kab. Pasuruan

    Latar belakang pendidikan sejumlah PNS Kabupaten Pasuruan menurut

    data BPS Kabupaten Pasuruan mayoritas memiliki pendidikan D4/S1

    sebanyak 6.345 orang atau 49,98%. Disusul oleh SLTA orang sebanyak

    2.232 orang atau 17,37%, DIII, S2 dan D2. Sedangkan dilihat dari dinas

    terbanyak yang menyerap SDM adalah Dinas Pendidikan yaitu sebanyak

    8.490 orang atau 66,07% dan disusul puskesmas sebanyak 1.066 orang

    (8,30%).

    7. Prioritas Pembangunan Daerah

    Prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan oleh

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan pada tahun 2008 -

    2013, meliputi empat sektor utama dikaitkan dengan

    Isu Strategis dan Masalah Mendesak yaitu :

    a. Pemenuhan Hak Dasar Masyarakat

    Pemenuhan Hak Dasar Masyarakat meliputi dua bidang, yaitu bidang

    kesehatan dan bidang pendidikan. Pembangunan bidang kesehatan

    diarahkan pada upaya peningkatan derajad kesehatan masyarakat,

    sedangkan pada bidang pendidikan pembangunan diarahkan pada

    peningkatan kualitas hasil pendidikan dan pemerataan pendidikan yang

    didukung dengan kualitas tenaga pendidik yang andal serta sarana dan

    prasarana pendidikan yang cukup memadai.

    1) Kesehatan

    Pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Pasuruan dalam

    tahun 2008 - 2013 yang akan dilaksanakan diprioritaskan pada

    kegiatan :

    Prioritas

    Pembangunan

    Daerah

  • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

    Pemerintah Kabupaten Pasuruan Tahun 2013 Page 34

    - Upaya Preventif

    Upaya ini adalah upaya pencegahan agar masyarakat dapat

    meningkatkan derajad kesehatannya. Upaya ini dilakukan baik

    oleh Aparatur Dinas kesehatan bersama instansi terkait maupun

    melibatkan stakeholder (Pemangku Kepentingan) di bidang

    kesehatan. Bentuk kegiatannya dapat bersifat langsung maupun