lampiran 1: data perbandingan cuci negeri di soya, naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan,...

42
273 LAMPIRAN Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan Hukurila CUCI NEGERI (CN) NEGERI SOYA NEGERI NAKU NEGERI HUKURILA 1. Tujuan 1) Memelihara tradisi kearifan lokal (local genius) yang diturun- temurunkan oleh para leluhur, demi mewujudkan kesadaran dan tanggung jawab bersama dalam mewujudkan persatuan dan persaudaraan, gotong-royong dan toleransi dalam menjaga, membersihkan dan melestarikan serta menata dan menghargai kehidupan yang lebih baik, dalam hubungan antara masyarakat dengan Tuhan dan leluhurnya, dengan sesama dan dengan lingkungan alamnya; 2) Sebagai bagian dari penyucian diri, keluarga dan persekutuan negeri, khususnya dalam menyambut hari Natal, Konci Tahun dan Tahun Baru. Diharapkan melalui CN, segala perseteruan, dengki dan 1) Memelihara tradisi kearifan lokal (local genius) yang diturun- temurunkan oleh para leluhur, demi mewujudkan kesadaran dan tanggung jawab bersama dalam mewujudkan persatuan dan persaudaraan, gotong- royong dan toleransi dalam menjaga, membersihkan dan melestarikan serta menata dan menghargai kehidupan yang lebih baik, dalam hubungan antara masyarakat dengan Tuhan dan leluhurnya, dengan sesama dan dengan lingkungan alamnya; 2) Sebagai bagian dari penyucian diri, keluarga dan persekutuan negeri, khususnya dalam menyambut hari Natal, Konci Tahun dan Tahun Baru. Diharapkan melalui 1) Memelihara tradisi kearifan lokal (local genius) yang diturun- temurunkan oleh para leluhur, demi mewujudkan kesadaran dan tanggung jawab bersama dalam mewujudkan persatuan dan persaudaraan, gotong- royong dan toleransi dalam menjaga, membersihkan dan melestarikan serta menata dan menghargai kehidupan yang lebih baik, dalam hubungan antara masyarakat dengan Tuhan dan leluhurnya, dengan sesama dan dengan lingkungan alamnya; 2) Sebagai bagian dari penyucian diri, keluarga dan persekutuan negeri, khususnya dalam menyambut hari Natal, Konci Tahun dan Tahun Baru. Diharapkan melalui

Upload: others

Post on 14-Jul-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

273

LAMPIRAN

Lampiran 1:

Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan Hukurila

CUCI

NEGERI

(CN)

NEGERI SOYA NEGERI NAKU NEGERI HUKURILA

1. Tujuan 1) Memelihara tradisi

kearifan lokal (local

genius) yang diturun-

temurunkan oleh para

leluhur, demi

mewujudkan kesadaran

dan tanggung jawab

bersama dalam

mewujudkan persatuan

dan persaudaraan,

gotong-royong dan

toleransi dalam

menjaga,

membersihkan dan

melestarikan serta

menata dan menghargai

kehidupan yang lebih

baik, dalam hubungan

antara masyarakat

dengan Tuhan dan

leluhurnya, dengan

sesama dan dengan

lingkungan alamnya;

2) Sebagai bagian dari

penyucian diri, keluarga

dan persekutuan negeri,

khususnya dalam

menyambut hari Natal,

Konci Tahun dan Tahun

Baru. Diharapkan

melalui CN, segala

perseteruan, dengki dan

1) Memelihara tradisi

kearifan lokal (local

genius) yang diturun-

temurunkan oleh para

leluhur, demi

mewujudkan

kesadaran dan

tanggung jawab

bersama dalam

mewujudkan

persatuan dan

persaudaraan, gotong-

royong dan toleransi

dalam menjaga,

membersihkan dan

melestarikan serta

menata dan

menghargai

kehidupan yang lebih

baik, dalam hubungan

antara masyarakat

dengan Tuhan dan

leluhurnya, dengan

sesama dan dengan

lingkungan alamnya;

2) Sebagai bagian dari

penyucian diri,

keluarga dan

persekutuan negeri,

khususnya dalam

menyambut hari

Natal, Konci Tahun

dan Tahun Baru.

Diharapkan melalui

1) Memelihara tradisi

kearifan lokal (local

genius) yang diturun-

temurunkan oleh para

leluhur, demi

mewujudkan

kesadaran dan

tanggung jawab

bersama dalam

mewujudkan

persatuan dan

persaudaraan, gotong-

royong dan toleransi

dalam menjaga,

membersihkan dan

melestarikan serta

menata dan

menghargai

kehidupan yang lebih

baik, dalam hubungan

antara masyarakat

dengan Tuhan dan

leluhurnya, dengan

sesama dan dengan

lingkungan alamnya;

2) Sebagai bagian dari

penyucian diri,

keluarga dan

persekutuan negeri,

khususnya dalam

menyambut hari

Natal, Konci Tahun

dan Tahun Baru.

Diharapkan melalui

Page 2: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

274 Religiositas Ambon-Kristen …

CUCI

NEGERI

(CN)

NEGERI SOYA NEGERI NAKU NEGERI HUKURILA

amarah, dapat

ditanggalkan

(dibersihkan), sehingga

relasi hidup

antarkeluarga dan

orang basudara dapat

terwujud.

3) Mendukung

pengembangan wisata

budaya, sebagai

perwujudan Cuci Negeri

Soya sebagai Warisan

Budaya Tak Benda.

CN, segala

perseteruan, dengki

dan amarah, dapat

ditanggalkan

(dibersihkan),

sehingga relasi hidup

antarkeluarga dan

orang basudara dapat

terwujud.

CN, segala

perseteruan, dengki

dan amarah, dapat

ditanggalkan

(dibersihkan),

sehingga relasi hidup

antarkeluarga dan

orang basudara dapat

terwujud.

3) Menopang realisasi

pencanangan

pemerintah negeri

Hukurila dengan

program “Dewi Bulan”

(Desa Wisata Bahari

Berkelanjutan)

2. Waktu

pelaksana-

an dan

semenjak

kapan

diberlaku-

kan serta

alasan

pilihan

waktunya

(Tanoar)

1) Setahun sekali, setiap

hari Rabu – Sabtu

Minggu II bulan Des.

2) Berlaku semenjak

Leluhur, 5 hari

berturut-turut

3) Bulan Desember

berkaitan dengan

bertiupnya angin Barat

(musim Barat) yang

diyakini turut

menghadirkan para

datuk/leluhur. Kini

pertimbangan waktu

dikorelasikan dengan

momentum Adventus,

Natal dan Konci Taong.

1) Setahun sekali, setiap

tanggal 29 Des. Bila tgl

29 hari Minggu, bisa

berubah ke tanggal

27 atau 28 Des

2) Berlaku semenjak

Leluhur, walau

sempat mengalami

kevakuman karena

situasional.

3) Pertimbangan waktu

Natal dan Konci

Taong.

“Ibarat membersihkan

kubur orangtua

setahun sekali,

demikian alokasi

waktu CN setahun

sekali.”

1) Setahun sekali, setiap

tanggal 13 – 16 Des.

2) Berlaku semenjak

Leluhur, walau

sempat mengalami

kevakuman karena

situasional.

3) Pertimbangan waktu

Natal dan Konci Taong

3. Lokasi 1. Persiapan ke Situs Air

Tempayan di puncak

gunung Sirimau

semalam suntuk

1. Persiapan di Baileo

oleh bapa raja, saniri

negeri, kepala soa,

pendeta.

1. Persiapan ke Negeri

Lama (lokasi

kediaman pertama

oleh para leluhur)

Page 3: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

Lampiran 275

CUCI

NEGERI

(CN)

NEGERI SOYA NEGERI NAKU NEGERI HUKURILA

(Kepala adat dengan

sejumlah anak muda)

2. Pemukiman Negeri:

a) Baileo (sebidang

areal terbuka)

b) Sumber Air, Perigi

(sumur) Raja dan

Soa

c) Areal Tiga Batu

Tungku (Gereja,

Sekolah, kantor

Pemerintah

Negeri/rumah raja)

d) Nisan(batu teung)

e) Fasilitas umum

(jalan, dll)

2. Pemukiman Negeri:

a) Baileo (sebidang

areal terbuka)

b) Sumber Air &

Perigi

(sumur) Soa

c) Areal Tiga Batu

Tungku (Gereja,

Sekolah, kantor

Pemerintah

Negeri/rumah

raja)

d) Nisan(batu teung)

e) Fasilitas umum

(jalan, dll)

oleh Kepala adat

dengan Saniri Negeri

2. Pemukiman Negeri:

a) Baileo (sebidang

areal terbuka)

b) Batu Peringatan

c) Sumber Air dan

Perigi (sumur) Soa

d) Areal Tiga Batu

Tungku (Gereja,

Sekolah, kantor

Pemerintah

Negeri/rumah

raja)

e) Nisan(batu teung)

f) Fasilitas umum

(jalan, dll)

4. Petugas

dan

Partisipan

1) 1) Raja (Upu Latu)

2) 2) Pendeta

3) 3) Staf Saniri Negeri

4) 4) Kepala Adat

5) 5) Mauweng

6) 6) Kepala Soa

7) 7) Kapitang

8) 8) Malesi (Wakil

9) Kapitang)

10) 9) Kewang

11) (“polisi”/penjaga

12) hutan)

13) 10) Marinyo

14) 11) Mata Ina Baru

15) (sekelompok wanita

16) dari “luar” yang baru

17) menikah dengan pria

18) dari negeri setempat)

19)

20) 12) Unsur 3 Batu

21) Tungku (Pihak

22) Sekolah)

1) 1) Raja (Upu Latu)

2) 2) Pendeta

3) 3) Staf Saniri Negeri

4) 4) Kepala Adat

5) 5) Mauweng

6) 6) Kepala Soa

7) 7) Kapitang

8) 8) Malesi (Wakil

9) Kapitang)

10) 9) Kewang

11) (“polisi”/penjaga

12) hutan)

13) 10) Marinyo

14) 11) Mata Ina Baru

15) (sekelompok

16) wanita dari “luar”

17) yang baru menikah

18) dengan pria dari

19) negeri setempat)

20) 12) Unsur 3 Batu

Tungku (Pihak

Sekolah)

1) 1) Raja (Upu Latu)

2) 2) Pendeta

3) 3) Staf Saniri Negeri

4) 4) Kepala Adat

5) 5) Mauweng

6) 6) Kepala Soa

7) 7) Kapitang

8) 8) Malesi (Wakil

9) Kapitang)

10) 9) Kewang

11) (“polisi”/penjaga

12) hutan)

13) 10) Marinyo

14) 11) Mata Ina Baru

15) (sekelompok

16) wanita dari “luar”

17) yang baru menikah

18) dengan pria dari

19) negeri setempat)

20) 12) Unsur 3 Batu

21) Tungku (Pihak

22) Sekolah)

Page 4: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

276 Religiositas Ambon-Kristen …

CUCI

NEGERI

(CN)

NEGERI SOYA NEGERI NAKU NEGERI HUKURILA

23) 13) Marga dalam 2

24) kelompok Soanya

25) (baik orang dalam

26) maupun orang luar)

27) 14) Pemusik adat

28) (Peniup tahuri,

29) Penabuh Tifa-Gong,

30) Totobuang)

15) Penari Cakalele

31) 16) Pembawa Kain

32) Gandong

33) 17) Basudara gandong

34) (dari negeri Muslim

35) Morela) dan

36) Basudara Pela (dari

37) negeri Kristen

38) Urimessing)

39) 18) Pelayan makanan

40) (Makan Patita)

41) 19) Undangan

42) disesuaikan,

43) misalnya pejabat

44) pemerintahan seperti

45) Walikota, dll.

46)

47) 20) Masyarakat Umum

21) 13) Marga dalam 3

22) kelompok Soanya

23) (baik orang dalam

24) maupun orang luar)

25) 14) Pemusik adat

26) (Peniup tahuri,

27) Penabuh Tifa-Gong,

28) Totobuang)

29) 15) Penari Cakalele

30) 16) Pembawa Kain

31) Gandong

32) 17) Basudara

33) Gandong dan Pela

34)

35)

36)

37)

38) 18) Pelayan makanan

39) (Makan Patita)

40) 19) Undangan

41) disesuaikan,

42) misalnya pejabat

43) pemerintahan

44) seperti Walikota,

45) dll.

46) 20)Masyarakat Umum

23) 13) Marga dalam 2

24) kelompok Soanya

25) (baik orang dalam

26) maupun orang luar)

27) 14) Pemusik adat

28) (Peniup tahuri,

29) Penabuh Tifa-Gong,

30) Totobuang)

31) 15) Penari Cakalele

32) 16) Pembawa Kain

33) Gandong

34) 17) Basudara

35) Gandong dan Pela

36)

37)

38)

39)

40) 18) Pelayan makanan

41) (Makan Patita)

42) 19) Undangan

43) disesuaikan,

44) misalnya pejabat

45) pemerintahan

46) seperti Walikota,

47) dll.

48) 20)Masyarakat Umum

5.Perleng-

kapan,

Simbol dan

Mitos

1) Seluruh petugas

mengenakan busana

dan lenso adat atau

asesoris lainnya

yang lazim dipakai

untuk sebuah acara

ritual adati.

2) Sirih-Pinang,

Tembakau (tabaku)

Jawa, Kapur makan

sirih, Sebotol Air,

Sebotol Sopi, dupa

1) Seluruh petugas

mengenakan

busana dan lenso

adat atau asesoris

lainnya yang lazim

dipakai untuk

sebuah acara ritual

adati.

2) Sirih-Pinang,

Tembakau

(tabaku), Sebotol

Air, Sebotol Sopi.

1) Seluruh petugas

mengenakan

busana dan lenso

adat atau

asesoris lainnya

yang lazim dipakai

untuk sebuah acara

ritual adati.

2) Sirih-Pinang,

Tembakau

(tabaku), Sebotol

Air, Sebotol Sopi,

+ Natzar.

Page 5: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

Lampiran 277

CUCI

NEGERI

(CN)

NEGERI SOYA NEGERI NAKU NEGERI HUKURILA

dan kemenyan,

belanga.

3) Bendera Merah-

Putih, Bendera

Tana(Kain Batik

bermotif lurik,

simbol ular Patola),

dan Panji (Simbol)

Negeri Soya

4) Tanaman Gadihu

5) Sapulidi dan

perlengkapan kerja

6) Tombak, Parang &

Kuning mai (Kunyit)

7) Tahuri (Kulit

Siput/K besar)

8) Tifa, Gong,

Totobuang.

9) Kain Gandong.

10) Makan Patita.

11) Nyanyian Adat

(Kapata dan Suhat)

12) Mitos: Naga yang

menelan para

pemuda selama 5

hari dalam perutnya.

Pada Siang hari ke-5

Naga memuntahkan

mereka dan

memberikan tanda

berupa lukisan

berbentuk segi tiga

pada dahi, dada, dan

perut. Situs Naga

menjadi lokasi

matawana pemuka

adat dan para

pemuda saat CN.

3) Bendera Merah-

Putih,

4) Tanaman Gadihu

5) Sapulidi dan

perlengkapan

kerja

6) Tombak, Parang

7) Tahuri (Kulit

Siput/K besar)

8) Tifa, Totobuang

9) Kain Gandong.

10) Makan Patita.

11) Nyanyian Adat

(Kapata dan Suhat)

12) Mitos: Batu

Tempayan sebagai

Cincin Putri

Moyang yang

hilang saat mandi.

Situsnya terdapat

di kali yang

bermuara di pantai

Naku, termasuk

menjadi salah satu

nisan yang

dipelihara.

3) Bendera Merah-

Putih,

4) Tanaman Gadihu

5) Sapulidi dan

perlengkapan

kerja

6) Tombak, Parang

7) Tahuri (Kulit

Siput/K besar)

8) Tifa, Gong

9) Kain Gandong.

10) Makan Patita.

11) Nyanyian Adat

(Kapata dan Suhat)

12) Mitos: “Batu

Peringatan” yang

ditaruh oleh

kapitang pertama

Hukurila. Oleh

Belanda (misiona-

ris) diperintahkan

untuk dibuang,

namun 3 kali

dibuang batu

tersebut kembali

pada tempatnya.

Pada kali ke-4

dibuang dan hilang

untuk selamanya.

Sejak itu, selalu

Page 6: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

278 Religiositas Ambon-Kristen …

CUCI

NEGERI

(CN)

NEGERI SOYA NEGERI NAKU NEGERI HUKURILA

terjadi musibah

hilang atau

meninggalnya

warga hingga

mencapai 300

orang. Saran raja

Kilang (pela-nya

Naku) untuk

membuat duplikat

Batu Peringatan

maka musibah

berhenti hingga

kini. Batu

Peringatan menjadi

salah satu nisan

yang penting

dalam CN.

6. Tahapan

Kegiatan

Pokok

1) 1) Rapat Saniri Besar

2) (beberapa hari

3) sebelum pelaksanaan

4) CN; waktu

5) disesuaikan)

2) Pica-Negeri (Rabu

Minggu II pagi)

3) Pembersihan Negeri

(Rabu Minggu II)

4) 4) Naik ke gunung

5) Sirimau dan

6) Matawana (Kamis

7) malam Minggu II)

8) 5) Turun dari gunung

9) Sirimau dan

10) Penyambutan di

11) Rulimena (Jumat

12) Sore)

13) 6) Upacara Naik Baileo

14) Samasuru

15) 7) Kunjungan ke Wai

16) Werhalouw dan

1) 1) Rapat Saniri Besar

2) di Baileo

3) (disesuaikan)

2) Pertemuan kembali

di Baileo sehari

sebelum

pelaksanaan untuk

mematangkan

kesiapan (Tgl 28

Des)

4) 3) Tanggal 29 Des:

3.1. 3.1. Jam 08.00 :

3.2. Marinyo bunyikan

3.3. Tifa pertanda

3.4. warga berkumpul

3.5. di Soa-nya masing-

3.6. masing;

3.7. 3.2. Jam 09.00:

3.8. Tifa kedua ditabuh,

3.9. pertanda semua

bergerak ke arah

Baileo Negeri,

1) 1) Tgl 13 malam (jam

2) 20.00-22.00):

3) Semua unsur

4) Tigabatu tungku

5) berkumpul di Balai

6) Pertemuan Negeri

7) untuk Persiapan

8) Dengan seluruh

9) perlengkapan CN

10) dan simbol yang

11) akan digunakan.

12) Usai petuah dari

13) raja, persiapan

14) diakhiri dengan doa

15) oleh pendeta yang

16) menyerahkan

17) maksud dan juga

18) natzar yang

19) dibawakan.

Selanjutnya raja

memerintahkan

tokoh adat,

Page 7: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

Lampiran 279

CUCI

NEGERI

(CN)

NEGERI SOYA NEGERI NAKU NEGERI HUKURILA

17) Uniwei

18) 8) Persatuan dalam

19) Kain Gandong

20) 9) Kembali ke rumah

21) Raja/Upulatu

22) 10) Pesta Negeri

23) (Jumat malam)

24) 11) Cuci Air (Sabtu pagi

25) – selesai)

26) 12) Syukur (Ibadah

27) Minggu)

diiringi nyanyian adat

(kapata, suhat);

3.3. Jam 10.00: Unsur

tiga batu tungku

dengan

undangan

menyambut

rombongan 3

Soa di depan

Baileo. Masing-

masing

pemimpin Soa

menyampaikan

sapaannya

(pasopo) kepada

para pemimpin

sebagai tanda

hormat.

Seusai semua

pemuka mengambil

tempat di dalam

Baileo, diawali

dengan Doa oleh

Pendeta.

Selanjutnya bapa

raja memberikan

arahan.

3.2. 3.4. Jam 10.30 –16.00:

3.3. CN di lokasi yang

3.4. telah ditentukan

3.5. 3.5. Jam 16.00-17.00:

3.6. Makan Patita

3.7. diakhiri dengan Doa

3.8. oleh Pendeta.

5) 4. Pesta Negeri dicari

6) waktu tersendiri

7) yang tidak

8) mengganggu

pemimpin Soa dan

beberapa warga

untuk pergi ke negeri

Lama ditandai

dengan tiupan

Tahuri.

20) 2) Tgl 13 Malam

21) hingga tgl 14 jam 5

22) subuh:

Matawana di Negeri

Lama

23) 3) Tgl 14 jam 06.00

24) Pagi seluruh

25) masyarakat sudah

26) bersiap untuk

27) menyambut

28) kembalinya

29) rombongan

30) matawana yang

31) masuk negeri

32) ditandai dengan

33) tiupan tahuri

34) 4) Tgl 14 jam 06.00-

35) 07.00 Rombongan

36) disambut Tigabatu

37) tungku diikuti

38) dengan nyanyian

39) adat dan kain

40) gandong yang

41) dipegang oleh

42) Mataina baru

43) 5) Tgl 14 jam 07.00-

44) 08.30 semua

45) istirahat sejenak di

46) balai pertemuan

47) sambil menikmati

48) makan-minum.

49) LONCENG GEREJA

50) (1) dibunyikan. Pada

Page 8: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

280 Religiositas Ambon-Kristen …

CUCI

NEGERI

(CN)

NEGERI SOYA NEGERI NAKU NEGERI HUKURILA

Catatan:

Untuk rinciannya, lihat

Deskripsi khusus

tentang Tahapan Alur

CN Soya yang diuraikan

dalam BAB IV.

9) persiapan jelang

10) konci taong.

11) Biasanya di akhir

12) bulan Januari.

51) saat itulah, natzar

52) (yang semalam telah

53) didoakan oleh

54) pendeta) disiapkan,

55) Beserta peralatan

56) kerja dan simbol-

57) simbolnya .

58) 6) Tgl 14 jam 08.30-

59) 09.00 LONCENG

60) GEREJA (2)

61) dibunyikan,

62) semuanya bergerak

63) masuk gereja. Istri

64) kepala Soa bertugas

65) untuk

66) Membawa baki yang

67) telah ditempatkan

68) sebotol Air, Sopi,

69) Tabaku, Sirih-

70) Pinang, dan Natzar

71) dibawa ke altar.

72) 7) Tgl 14 jam 09.00

73) Majelis Jemaat

74) menyambut,

75) rombongan

76) memasuki gereja

77) diiringi pukulan

78) LONCENG GEREJA

79) (3).

80) 8) Tgl 14 jam 09.00-

81) 10.00 Ibadah di

82) gereja dipimpin pdt

83) 9) Tgl 14 jam 10.00-

84) 11.00 Semuanya

85) menuju Teung

86) Negeri. Kepala Adat

87) panjatkan doa

88) kemudian raja

89) memberikan arahan.

Page 9: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

Lampiran 281

CUCI

NEGERI

(CN)

NEGERI SOYA NEGERI NAKU NEGERI HUKURILA

90) 10) Tgl 14 jam 11.00-

91) 12.00 Semuanya

92) bergerak ke Batu

93) Peringatan. Setelah

94) raja ber-pasuhat,

95) raja mengangkat

96) salah satu daun

97) yang ada dan

98) mencabut salah satu

99) rumput sebagai

pertanda dimulainya

CN.

11) Tgl 14 jam 12 –Tgl

15 jam 5

Kegiatan Bersih-

bersih di sarana

umum (Gereja,

Sekolah, Puskesmas,

Kuburan,

Perigi/Sumur,

Sumber Air, Pantai.

11) 12) Tgl 16, bila masih

12) ada yang belum

13) terselesaikan dapat

14) diselesaikan di waktu

15) pagi sampai siang.

16) 13) Tgl 16 siang:

17) Makan Patita.

18) 14) Tgl 16 sore: Raja

19) perintah beberapa

20) Saniri, Kepala adat

21) dan Kepala Soa

22) untuk ke Negeri

23) Lama.

24) 15) Tgl 16 malam:

25) Syukur, yang

26) sebelumnya biasa

27) berupa Pesta Negeri,

28) namun diganti

Page 10: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

282 Religiositas Ambon-Kristen …

CUCI

NEGERI

(CN)

NEGERI SOYA NEGERI NAKU NEGERI HUKURILA

29) menjadi Natal Negeri.

7. Doa:

Sapaan/

Pasopo, Isi

1) Sapaan/Pasopo dalam

Pasawari (doa adat)

atau Kapata, a.l.:

1.1. Kapua Upu Ilah

Kahuresi Lebehanua

Kedua Yang

Mahabesar

Tuhan Kami

Isa Almasih

Ketiga Rohul Kudus;

1.2. 1.2. Upulatu Jisayehu

1.3. (raja)

1.4. 1.3. Upu Ama, Upu

1.5. Wisawosi

1.6. 1.4. Upu Latu Selemau

1.7. Agam Raden Mas

1.8. Sultan Labu Inang

1.9. Modjopahit

1.10. 1.5. Undangan/Tokoh

2) Isinya minta berkat

bagi negeri dan anak-

cucu, perlindungan dari

bencana, sakit-penyakit

serta minta

pengampunan

1) Sapaan/Pasopo

dalam Pasawari (doa

adat) atau Kapata,

a.l.:

1.1. Upu Lanite

1.2. Upu (moyang) dari

masing-masing Soa

1.3. Upu Latu

Lenawael(raja)

1.4. Upu Ama – Upu Ina

1.5. Undangan/ Tokoh

2)Isinya minta berkat bagi negeri dan anak-cucu, perlindungan dari bencana, sakit-penyakit serta minta pengampunan

1) Sapaan/Pasopo

dalam Pasawari

(doa adat) atau

Kapata, a.l.:

1.1. Upu Kuaresi

1.2. Upu Latu (raja)

1.3. Upu masing-

masing Soa

1.4. Upu Ama – Upu Ina

1.5. Undangan/ Tokoh

2) Isinya minta berkat

bagi negeri dan

anak-cucu,

perlindungan dari

bencana, sakit-

penyakit serta minta

pengampunan

8. Aturan

Adat dan

Sanksi

1) Masing-masing

petugas, kelompok

(Soa) melakukan

tugas dan kewajiban

yang telah diatur;

2) Ada tahapan acara

yang hanya diikuti

secara terbatas sesuai

dengan ketentuan

(Misalnya: warga yang

tidak memiliki garis

1) Masing-masing

petugas, kelompok

(Soa) melakukan

tugas dan kewajiban

yang telah diatur;

2) Ada tahapan acara

yang hanya diikuti

secara terbatas

sesuai dengan

ketentuan (Misalnya

warga yang memiliki

1) Masing-masing

petugas, kelompok

(Soa) melakukan

tugas dan kewajiban

yang telah diatur;

2) Ada tahapan acara

yang hanya diikuti

secara terbatas sesuai

dengan ketentuan

(Misalnya warga yang

memiliki garis

Page 11: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

Lampiran 283

CUCI

NEGERI

(CN)

NEGERI SOYA NEGERI NAKU NEGERI HUKURILA

keturunan adati atau

anak gadis yang belum

menikah tidak bisa

terlibat di tahapan

ritual khusus).

3) Minuman adat (sopi)

dikonsumsikan secara

terkontrol.

4) Bagi kelompok yang

matawana (begadang)

di puncak Sirimau

(lokasi Air Tempayang)

wajib untuk menjaga

keheningan dan

pantang (dilarang)

untuk buat kegaduhan.

garis keturunan

adati).

3) Minuman adat

(sopi)

dikonsumsikan

secara terkontrol.

Anjuran kepala adat:

“Sopi minuman

adat, jangan sampai

minuman biadab !”

keturunan adati).

3) Minuman adat

(sopi)

dikonsumsikan

secara terkontrol.

9.

Tanggapan

Umum

tentang

alasan

pentingnya

pelaksanaa

n Adat Cuci

Negeri dan

Maknanya

(1) Berikanlah kepada

kaisar apa yang kaisar

punya dan kepada Allah

apa yang Allah punya

(2) Tidak menyembah

tetapi menghargai

Leluhur dan apa yang

telah diperbuat bagi

anak-cucu

(3) Bertepatan dengan

momentum Minggu

Adventus & Natal, CN

bermakna

“pembersihan diri,

keluarga dan

negeri/persekutuan”.

(1) Berikanlah kepada

kaisar apa yang kaisar

punya dan kepada

Allah apa yang Allah

punya

(2) Tidak menyembah

tetapi menghargai

Leluhur dan apa yang

telah diperbuat bagi

anak-cucu

(3) Bertepatan dengan

momentum Minggu

Adventus & Natal, CN

bermakna

“pembersihan diri,

keluarga dan

negeri/persekutuan”.

(1) Berikanlah kepada

kaisar apa yang kaisar

punya dan kepada

Allah apa yang Allah

punya

(2) Tidak menyembah

tetapi menghargai

Leluhur dan apa yang

telah diperbuat bagi

anak-cucu

(3) Bertepatan dengan

momentum Minggu

Natal &Konci Taong

(Peralihan Tahun

Lama ke Baru), CN

bermakna

“pembersihan diri,

keluarga dan negeri /

persekutuan”.

Page 12: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

284 Religiositas Ambon-Kristen …

Lampiran 2:

Silsilah Mata Rumah Raja Soya & Periodisasi Pemerintahan

(Sumber: Likumahwa, Analisa....,84-85)

....Risapati

Patiaras

Tomahupati

Mahu

Taepati

MahupatiHinaBeka

SoupatiMahualan

Patialan?

Laimahu

Tomahualan

Patiaras

Araspati

Pati

JaterpatiNesiKete

Mahualan?

Tomahu

Page 13: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

Lampiran 285

Patimahu ♥ Dewi Gusti Ayu Putu Sarini Nyi Sia

Paulus Amus Esau Elisa Hendrik

Sofietje ♥ Habel Rehatta (1558-1597)

Lambertus Rehatta (1597)

Andreas Rehatta

David Rehatta

Salmon Rehatta

Jacob Rehatta (1806)

Andreas Rehatta

Habel Rehatta (1882-1911)

Lodewyk Rehatta (1911-1945)

Samuel J. Rehatta (1945-1960)

Cornelis Rehatta (1960-1976)

Renei Rehatta (1976-1994)

Ruben Rehatta (1994-2011)

Rido Rehatta (2011-2017)

Rido Rehatta (2017-2023)

Page 14: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

286 Religiositas Ambon-Kristen …

Lampiran 3:

GLOSARIUM1

Agama Nunusaku : Corak beragamaan asli tradisional yang diyakini oleh orang Ambon- Maluku sebagai pusat religiositas mereka yang terdapat di Seram sebagai Nusa Ina. Ada juga yang menyebutkannya dengan agama Alifuru

Ale : Anda (kata ganti orang kedua tunggal) Alamanan/Alamane : Juru bicara dewan atau pemerintah

negeri. Fungsi ini dioptimalkan ketika terjadi persoalan adat yang dibawa ke lembaga pengadilan negeri.

Alifuru : Suku bangsa di pedalaman pulau Seram Alune : Salah satu dari kedua kelompok suku

utama yang mendiami Seram Barat Ama : Bapak (bahasa tana) Badan Saniri Negeri : Badan Pemerintah Negeri dalam

tatanan adat setempat Badendang : Menari dalam nuansa Ambon Badonci : Menyanyi dalam nuansa Ambon Bahasa tana : Bahasa asli di suatu negeri setempat Baileo : Tempat pertemuan adati; pusat

masyarakat kampung dan agama adat Balele : Melingkari dengan kain panjang Bapantun : Berpantun Batu pamali : Batu yang dianggap keramat dan

terdapat di tempat tertentu yang memiliki latar historis dan budaya adati.

1 Sumber Glosorarium ini merujuk pada khasanah pengetahuan dan pengenalan

penulis sebagai orang Ambon Kristen, namun diperkaya pula dengan beberapa referensi baku, antara lain: (1) Jan Piet Mailoa, Kamus Bahasa – Harian Dialek Orang Ambon (Jakarta: Kulibia Printing, 2006); (2) Glosorarium dalam Dieter Bartels, Di Bawah Naungan Gunung Nunusaku – Muslim-Kristen Hidup Berdampingan di Maluku Tengah, Jilid II: Sejarah (Jakarta: Gramedia,2017), 837-865; (3) Daftar Istilah dalam Chr.G.F. de Jong, Sumber-Sumber Tentang Sejarah Gereja Protestan di Maluku Tengah 1803-1900- Jilid I: 1803-1854, Seri Sumber-Sumber Sejarah Gereja di Indonesia (Jakarta: BPK Gunung Mulia,2012), ix-xxii.

Page 15: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

Lampiran 287

Batu stori : Batu tempat seorang pemimpin adat

berbicara Batu tungku : Perkakas masak tradisional (batu

perapian) yang lazimnya terdiri dari tiga buah batu yang berada pada ukuran yang sama

Basudara : Bersaudara Belakang tana : Ungkapan orang Ambon, Maluku yang

cenderung bernuansa peyoratif untuk menunjuk pada suatu komunitas asli tradisional setempat yang peradabannya masih dipandang agak terkebelakang

Bikin bae : Berbuat baik Bruder Sageru : Sejenis kue (bruder) yang bahannya

juga pakai sageru, minuman arak lokal. Cakalele : Tarian khas adat dengan menggunakan

parang, salawaku dan tombak Cidaku : Cawat atau celana tradisional yang

dibuat dari kulit kayu yang biasa dipakai oleh kaum lelaki

Gaba-gaba : Tangkai kering daun sagu Gadihu : Atau Kadihu (katomas), tanaman (bhs.

Latinnya Codiaeum variegatum) yang termasuk keluarga Euphorbiacea. Sering dipakai untuk pagar, daunnya bisa dijadikan hiasan, bahkan ekstraknya untuk obat. Dalam tradisi di Ambon, tanaman ini dipandang punya makna simbolik yang kuat sebagai “pembawa berkat, kehidupan, kesuburan”, oleh karena itu sering digunakan dalam acara-acara ritual adat tertentu.

Gandong : Hubungan kekerabatan kultural yang diyakini memiliki keterkaitan historis-genealogis sebagai bersaudara (adik-kakak).

Gosepa : Sebutan Ambon untuk rakit yang terbuat dari bambu.

Page 16: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

288 Religiositas Ambon-Kristen …

Goti : Tempat menampung tepung sagu yang

sudah disaring, terbuat dari batang pohon sagu yang telah diambil isinya.

GPM : Gereja Protestan di Maluku Heka-Leka : Konsep filosofis kultural orang Maluku

(Tengah) dan Ambon, yang merujuk pada konsep dialektis, sebagaimana yang dimaknai dengan arti kata Heka = perang/pecah untuk dilahirkan kembali (Leka).

Heka Nunusaku : Pecah (Perang/Konflik) Nunusaku. Merujuk pada momentum historis perpecahan di kerajaan Nunusaku, di pusat Seram.

Horas : Hari, waktu yang tepat (Portugis) Ina : Ibu Jojaro-mongare : Kalangan muda-mudi yang belum

menikah Kain berang : Kain ikat kepala yang berwarna merah,

yang digunakan oleh kaum lelaki. Kain gandong : Kain putih polos ukurang panjang

(disesuaikan) sebagai simbol kandungan, kerahiman, yang bermakna

persatuan dan persaudaraan.

Kain patola : Kain tenunan dengan motif bersuluk-suluk yang menyerupai seekor ular sawa, dan berasal dari Gujarat, India.

Kain pikol : Selendang hitam diberi manik-manik dan dipakai oleh wanita yang sudah sidi ke gereja

Kakehan : Perkumpulan rahasia yang terdiri dari kaum lelaki di Seram Barat

Kapata : Ucapan salam secara tradisional dan cerita sejarah; pada umumnya berupa lagu-lagu tradisional di mana episode sejarah masa lalu dinyanyikan.

Kapitang : Pemimpin perang (Portugis, capitâo) Katong : Kita, Kami. Kata ganti jamak untuk

orang kedua atau juga bisa orang ketiga

Page 17: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

Lampiran 289

Katreji : Tarian quadrille (Portugis) Kepala Soa : Pemimpin Soa yang dijabat

berdasarkan warisan Konci Taong : Sebutan orang Ambon untuk

momentum pergantian tahun, tepatnya tanggal 31 Desember.

Kotika : Waktu atau hari yang dipandang baik sesuai dengan ketentuan para leluhur atau aturan adat.

Lanite : Langit, dewa pencipta, dewa langit Lopa-lopa : Tempat sirih-pinang Ma’atoke : Orang yang ditugaskan untuk menjaga

dan merawat baileo. Malessi : Wakil atau pembantu Kapitang Marinyo : Kurir kampung, sekaligus sebagai

pemberi informasi kepada warga Mata ina (baru) : Mata ina merupakan sebutan kepada

wanita negeri yang telah menikah. Sedangkan Mata in baru, dikenakan kepada wanita yang baru saja menikah dengan pria Soya.

Matawana : Bergadang (tidak tidur semalam suntuk)

Mauweng : Pendeta kakehan yang menunjuk pada penanggung jawab ritual adati, atau sering disebut juga sebagai kepala adat

Muhabeth : Berasal dari kata Arab yang berarti kasih. Persekutuan sosial untuk melayani kedukaan atau menanggung kerja lainnya (gotong royong bangun rumah, dll)

Negeri, Negri : Kampung, dapat disejajarkan dengan desa

Nitu : Roh para leluhur yang baik. Lawannya adalah Nite atau Nita, roh yang Jahat. Kendati sering juga ada yang menggunakannya secara terbalik. Nitu=roh jahat, Nite atau Nita = roh baik

Page 18: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

290 Religiositas Ambon-Kristen …

Nitu Ela : Roh yang agung, yang tingkatnya lebih

dari Nitu Noaulu, Nuaulu : Salah satu kelompok suku terasing yang

berdiam di pulau Seram Nusa Ina : Pulau Ibu yang menunjuk ke pulau

Seram. Nusa = Pulau; Ina = Ibu. Orangtatua : Orang tua-orang tua Pamali : Tabu, suci Parigi / Parigi : Sumur Pasawari : Ucapan salam dan juga bisa sebuah doa

adat yang diucapkan dalam acara resmi atau suatu ritual

Patasiwa-Patalima : Aliansi antar kampung/suku di Seram, yang dikelompokkan dalam Patasiwa = kelompok sembilan, dan Patalima = kelompok lima

Pela : Sistim aliansi antarkampung di Maluku Tengah berrdasarkan hubungan genealogis, kerjasama, perdamaian, atau perjanjian karena alasan lainnya.

Pela-Gandong : Aliansi antarkampung karena ikatan genealogis.

Pica Negeri : Pecah Negeri. Dalam ritual cuci negeri sebagai pertanda dimulainya tahap-tahapan cuci negeri.

Pinamou : Ritual adat pembersihan diri bagi wanita yang mendapatkan menstruasi

RMS : Republik Maluku Selatan Rumah tau : Kelompok adati marga yang merupakan

penggabungan dari beberapa keluarga batih

Rumah tua : Rumah (bangunan fisik) asali, menunjuk pada rumah yang dibangun pertama kali oleh para leluhur atau orangtatua, dan menjadi ikon serta milik bersama semua keturunan (anak-cucu)

Page 19: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

Lampiran 291

Sabuah : Tempat khusus dengan atap atau tenda

yang disiapkan untuk kepentingan acara tertentu. Bisa dengan atap daun sagu atau dengan tenda plastik

Salam-Sarane : Sebuah kearifan lokal di Maluku yang menunjuk kepada kebersamaan antara warga Islam-Kristen lokal

Salawaku : Perisai yang lazim dipakai berpadanan dengan parang dalam tari cakalele

Saniri : Dewan Sasi : Tanda larangan. Misalnya, pada waktu-

waktu tertentu dilarang mengambil hasil hutan, kebun atau laut, karena sedang disasi

Sidi : Status konfirmasi menjadi anggota gereja penuh setelah menempuh pembinaan gerejawi selama kurun waktu 1-2 tahun

Sio : Ungkapan yang termasuk jenis kata injeksi yang memiliki sinonim dengan “aduh” dalam nuansa memelas kepada orang yang dicintai (orang dekat)

Soa : Kelompok adati marga yang merupakan penggabungan dari beberapa rumah tau baik yang memiliki hubungan kekerabatan genealogis maupun yang tidak termasuk warga asli, namun dimasukkan menjadi anggota kelompok soa tertentu.

Suhat : Nyanyian adat yang dinyanyikan secara kelompok dengan pola berbalas-balasan.

Tabaos : Seruan berita atau pengumuman yang disampaikan oleh seseorang yang ditugaskan untuk itu (bisa oleh marinyo, atau seseorang lainnya)

Tahuri : Kulit k besar yang dilubangi dan dapat ditiup

Tanoar : Waktu yang diprediksi berdasarkan kearifan lokal setempat

Page 20: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

292 Religiositas Ambon-Kristen …

Tete Manis : Sebutan masyarakat Ambon-Maluku

Tengah untuk Tuhan Teung : Nama adat untuk suatu klan Totobuang : Alat musik tabuh tradisional yang

terdiri dari beberapa gong yang telah diatur nadanya dan dipukul oleh seorang pemain

Uli : Federasi antar kampung di Ambon-Lease

Upu : Sebutan penghormatan: tuan, kepala, raja, pemimpin, dewa dan para leluhur

VOC : Kongsi Dagang Hindia Timur Belanda (Vereenigde Oost-Indische Compagnie)

Page 21: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

Lampiran 293

Lampiran 4:

Perbandingan Bagan Sistem Pemerintahan Negeri Soya

(1) Model – 1 (Data Tahun 2000):2

(2) Model – 2 (Data Tahun 2017):3

2 Sumber: Likumahwa, Analisa...,102. 3 Pemerintah Negeri Soya, RPJM....,16.

Page 22: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

294 Religiositas Ambon-Kristen …

Lampiran 5:

Panduan Wawancara Semi-Terstruktur4 dan Daftar Nama

Narasumber

A. Panduan Wawancara

(1) Identitas (Nama [bila bersedia disebutkan] dan Umur)

(2) Tempat Tinggal: Posisi, dan Waktu Kediaman

(3) Frekuensi keterlibatan di acara CN (sudah sejak kapan

dan berapa kali) ?

(4) Masuk kelompok (Marga dan Soa) apa? Posisi di

keluarga/marga sebagai apa?

dan bagaimana anda merasakan keberadaan anda dalam

lingkup kekerabatan tersebut?

(5) Bisakah disampaikan sejauh mana pemahaman anda

tentang CN Soya yang diketahui ?

(6) Apa yang anda rasakan tentang perbedaan CN Soya di

waktu dulu dan kini ?

(7) Pendapat dan sikap terhadap Leluhur (Tetenene moyang),

dan apa yang dirasakan selama ini dengan keberadaan

para leluhur tersebut ?

(8) Bisakah dijelaskan sikap anda terhadap hubungan CN

Soya dengan Iman Kristen ?

(9) Bagaimana pandangan, sikap, dan suasana batin yang

dirasakanterhadap CN yang dikaitkan dengan Adventus,

Natal dan Konci Taong, dan Tahun Baru ?

(10) Apa yang dirasakan ketika berlangsungnya CN Soya

dengan Tahap-Tahapannya ?

(11) Tahapan manakah yang dirasa sangat menyentuh?

Mengapa ?

(12) Pemahaman dan Sikap terhadap para pemimpin (Raja,

Kepala Adat/Saniri, Pendeta)

4 Panduan Wawancara Semi-Terstruktur ini merujuk pada model panduan dalam

penelitian Fenomenologis. Lihat Y.F. LaKahija,Penelitian Fenomenologis, Jalan Memahami Pengalaman Hidup(Yogyakarta: Kanisius,2017), 79-101.

Page 23: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

Lampiran 295

(13) Pemahaman, sikap dan apa yang dirasakan dengan

simbol-simbol yang dipakai dalam CN?

(14) Pandangan dan apa yang dirasakan dengan simbol-simbol

adat yang dipakai dalam ibadah dan begitupun

sebaliknya?

(15) Selain CN, adakah praktik adati atau tradisi lainnya yang

dijalani/dipraktikkan ?

Kalau ada, mohon sebutkan dan jelaskan.....

(16) Pendapat, usul/masukan bagi pelaksanaan CN ke depan,

bagi Pemerintah Negeri, Pemerintah Kota, Gereja, dan

seluruh warga

B. Daftar Narasumber (1) Bp Rido Rehatta, 62 th Raja Soya (2) Bp Pdt. Piet Kempa, 55th Ketua MJ GPM Soya (3) Bp Moz Istia, 48 th Wakil Sekretaris MJ GPM Soya (4) Bp Wa Huwa’a,87 th Kepala Soa Adat, telah

mengabdi lebih dari 50 th (5) Bp Thom Tamtelahittu, 55 th Kepala Soa Pera (6) Bp Ferry Soplanit, 57 th Kepala Soa Eraang (7) Bp Bomar Pesulima,56th Juru Suhat, Biduan Kapata Adat (8) Bp. Ateng Huwa’a, 56 th Penutur Adat dan Sejarah Soya (9) Bp. Marets Pesulima, 55 th Kapitang (10) Ibu Omy Manuputty-

Soplanit,63 th Ketua Mataina

(11) Maurits Huwa’a, 42 th Peserta matawana; dalam momentum CN Soya pada tanggal 14 Desember 2018 dilantik menjadi Kepala Soa Adat, menggantikan ayahnya

(12) Ois Rehatta, 57th Pimpinan Sanggar Wai Ranang Soya

(13) Nes Soplanit, 49 th Bendahara Majelis Jemaat, Mantan Ketua AMGPM

(14) Peserta FGD: MP, 47 th Pengurus Unit, Wadah, Anggota Suling, Mantan Majelis, dan Anggota Saniri Negeri

(15) Peserta FGD: GS, 52 th Penatua, Anggota Saniri Negeri (16) Peserta FGD: Nn. JP , 21 th Anggota Angkatan Muda GPM

Cabang Sion-1 Soya

Page 24: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

296 Religiositas Ambon-Kristen …

(17) Peserta FGD: AL, 54 th Warga Soya Pendatang di Soya

Atas (18) Peserta FGD: Ny.DL, 56 th Warga Soya Pendatang di Soya

Bawah (19) Peserta FGD: Ny.SS, 38 th Warga Mata Ina baru (20) Peserta FGD: BP, 43 th Mantan Staf Saniri Negeri (21) Pdt. Drs.A.J.S.

Werinussa,M.Si,55th Ketua Sinode GPM

(22) Pdt. Chris Tamaela, Ph.D, 58 th

Pakar Musik dan Liturgi GPM, Budayawan Maluku

(23) Pdt. Dr.M. Tapilatu, 77 th Pakar Sejarah GPM (24) Bp John Marthen, 55 th Raja Hukurila (25) Bp Bambe Tupan, 71 th Kepala Soa Adat Hukurila (26) Bp Samuel Pesowarissa, 50

th Kepala Soa Adat Naku

(27) Bp Charlie de Fretes, 61 th Anggota Saniri Negeri Naku, Tokoh Masyarakat Naku

Page 25: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

Lampiran 297

Lampiran 6:

Peta Pulau Ambon dan Wilayah Kota Ambon (Kawasan Hijau),

Peta Maluku Dan Posisi Lokasi Penelitian, negeri Soya (Arah Panah

Merah) Dan Sketsa Negeri Soya

Page 26: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

298 Religiositas Ambon-Kristen …

SKETSA NEGERI SOYA

Keterangan:

☼ = Baileo negeri Soya, Gunung Sirimau dan Tempayang

† = Gedung gereja tua Soya di Soya Atas, gereja Lazarus dan gereja

Betfage di Kayu Putih

Ӝ = Rumah Raja dan Pastori Ketua Majelis Jemaat

∆ = Balai Saniri Negeri, Kantor Pemerintah Negeri Soya, Sekolah (SD,

SMP)

╬ = Pekuburan 1, 2, dan 3

♥ = Teung Rulimena

≈ = Air Werhalouw dan Air Unuwei

— = Jalan raya, Jalan setapak

= Batas Petuanan Negeri Soya

Page 27: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

Lampiran 299

Lampiran 7:

Doa Adat di Saat Ritual Cuci Negeri Soya5

Doa Adat (Pasawari) Terjemahan Adaptasi

Kapua Upu Ilah Kahuressy Lebehanua,

Kedua Yang Maha Besar Tuhan kami,

Isa Almasih,

Ketiga Rohul Kudus.

Upu Ama Upu Wisawosi,

Upu Latu Selemau Agam Raden

Mas Sultan Labu Inang Mojopahit,

Upu Latu Yisayehu

Guru Latu Yisayehu

Upu Ama sembahan kupaharehu,

Pamesang-pamesang,

Mahina-mahina, Malona-malona

Hai Amang Hona-hona Pau Amang

penyakit-penyakit tinggalkan negeri

ini.

Kahu Erimaang Saka Upu amang Upu

Wisa Wosi Wei, Amang.Kalau-kalau

sasoi pasala pamanisa o Sasou maniska

ampun ilah-ilah.Ene Anak Maingheru

yang sekarang ada berdiri di dalam

Teung Lapiang Makakuang

Haumalamang,Kalau Sosoupasala

pamanisa ou sasou manisaampun ilah-

ilah,

karena itu bukan barang areka urung

sakakenu menyembah berhala-berhala,

Allah yang Tertinggi,

Kedua Tuhan Yesus Kristus,

Ketiga Roh Kudus.

Upu Ama Upu Wisawosi

Upu Latu Selemau Agam Raden

Mas Sultan Labu Inang

Mojopahit

Upu Latu Yisayehu

Guru Latu Yisayehu

Upu Ama yang disembah semua

orang,

Tolak berbagai macam bahaya

dari pria, wanita dan seluruh

rakyat. Sehingga semua orang

terbebas dari penyakit. Saya

yang berdiri di dalam istana

Latu Selemau memohonkan

berkat dan kemurahanMu; dan

jika kami berbuat dosa,

ampunilah, karena kami

bukanlah para penyembah

berhala tetapi merupakan

perintah dari dari pendeta

(mauweng) kami. Saya

5Rumusan doa ini merujuk pada beberapa sumber (a.l. John Rehatta, Negeri

Soya...,15; Stephanus Petrus Likumahwa, Analisa Sosio-Budaya Terhadap Upacara Adat Cuci Negeri di Soya dalam Upaya Berteologi Secara Kontekstual, Tesis(Salatiga: PPSAM UKSW, 2000), 141-142, Cooley, Mimbar dan Takhta...,216-217), yang penulis temukan beberapa versi rumusan. Oleh karena itu yang penulis tampilkan di sini lebih diutamakan pada struktur dan sapaan (istilah setempat: pasopo) yang dikemukakan dalam doa ini. Sementara isi doa, walaupun tidak sama persis namun substansinya tidak berbeda, antara lain mengandung penyapaan, mohon ampun, mohon berkat dan perlindungan.

Page 28: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

300 Religiositas Ambon-Kristen …

bukan sekali-kali,

hanya sebab Hauw Enamaang

Eumena Enaam Guru Haji.

Upu Ilah Kahuressy Lebehanua

komsidana Upulatu Salemau ka

hulubalang dewana deperneahau

amang Latu Yisayehu Sohiu (Sohia).

Anak maingheruw sekarang ada minta

kalau boleh tolong-menolong lopang

masim-masim

kepada negeri ini supaya jangan negeri

ini bersungut-sungut.

Upu Latu Selemau Agam Raden Mas

Sultan Labu Inang Mojopahit,

Kalau boleh tolong-menolong, parihu-

parihu, mahina-mahina, malona-

malona

O hija ja mesang henu-henu

humuhandeuw minulai halemuli

haumeat.

Penu-penu hawa teung tuniwou wala

wehalouw rulimena sasamasa enamai.

Ka segala selamat.

memohon dari Allah Tertinggi

dan upu Ama-upu Wisawosi

untuk menjauhkan segala

penyakit dari negeri ini supaya

kami tidak mengalami

kesusahan.

Kembali saya memohon dari

Allah Tertinggi dan Upu Ama-

Upu Wisawosi, Upu Latu

Selemau, Agam Raden Mas

Sultan Labu Inang Mojopahit,

untuk memberkati musim-

musim di negeri ini agar hasil

tumbuhan dapat melimpah

seperti: durian, cengkih, pala,

langsa, manggis, dan lain

sebagainya. Supaya negeri ini

jangan berada dalam kelaparan

dan persungutan.

Ini adalah permohonan kami

dari Wai Erhalouw, teung

Tunisou, Wai Unuwei, teung

Rulimena sampai teung Paisina.

Hormat kami, terima kasih,

selamat.

Page 29: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

Lampiran 301

Lampiran 8:

DAFTAR FOTO TAMBAHAN

Salah satu contoh fenomena Religiositas Neo-Nunusaku

terwujud dalam acara peresmian Gereja Ebenhaezer jemaat GPM

Kariu pada hari minggu tanggal 2 Juli 2017, yang dikemas dalam

bingkai pela-gandong orang basudara, antara Kariu (Kristen atau

Sarane) dengan keikutsertaan Hualoi (Islam atau Salam), dan juga

Booi dan Aboru (Kristen), serta beberapa negeri Islam dan Kristen

di Pulau Haruku.

Sumber: http://www.malukuprov.go.id/index.php/2016-10-06-

01-23-56/berita/item/237-hidup-orang-basudara-di-maluku

Page 30: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

302 Religiositas Ambon-Kristen …

Page 31: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

Lampiran 303

Lampiran 9:

Data Kepelayanan Jemaat Gpm Soya Per 31 Desember 20176

(1) Perangkat pelayanan:

1.1. Pendeta organik jemaat : 3 orang

(Ketiganya tamatan S-1 Teologi).

1.2. Majelis Jemaat : 66 orang (Penatua 33, Diaken 33).

Dengan jumlah unit sebanyak 33 unit maka karena

Majelis jemaat direkruit dari unit, dengan demikian 1

unit direpresentasikan dengan 1 penatua dan 1 diaken.

1.3. Pengurus Unit Pelayanan : 262 orang.

1.4. Pengurus Wadah Pelayanan: 162 orang

(Wadah Laki-Laki dan Perempuan).

1.5. Pengurus Wadah lanjut usia: 19 orang

(tersebar di 9 sektor)

1.6. Pengasuh Sekolah Minggu : 219 orang.

(2) Wadah Pelayanan dan Organisasi

2.1. Jumlah Sektor dan Unit : 9 sektor dengan 33 unit

pelayanan, yang terinci nama sektor dan jumlah unit-nya7

sebagai berikut:

(1) Kalvari = 3 unit

(2) Karmel = 5 unit

(3) Sion = 3 unit

(4) Imanuel = 4 unit

(5) Zaitun = 3 unit

(6) Eden = 3 unit

(7) Pniel = 4 unit

(8) Tiberias = 3 unit

(9) Getsemani= 5 unit.

2.2. Wadah Pelayanan Perempuan dan Laki-Laki, berjumlah

18 wadah yang terdiri dari 9 Wadah Pelayanan Laki-Laki

6 Sumber Data: Buku Renstra (Rencana Strategi) Jemaat GPM Soya Tahun 2016-2020. 7 Nama unit dibuat menurut sebutan angka (Unit 1, 2, dan seterusnya).

Page 32: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

304 Religiositas Ambon-Kristen …

dan 9 Wadah Pelayanan Perempuan, yang berbasis Sektor

dengan nama wadah masing-masing sebagai berikut:

(1) Kalvari : Laki-Laki = Abraham; Perempuan = Rut

(2) Karmel : Laki-Laki = Daud; Perempuan = Debora

(3) Sion : Laki-Laki = Lazarus; Perempuan = Ester

(4) Imanuel : Laki-Laki = Akuila; Perempuan = Priskilia

(5) Zaitun : Laki-Laki = Elia; Perempuan = Lidya

(6) Eden : Laki-Laki = Adam; Perempuan = Eva

(7) Pniel : Laki-Laki = Paulus; Perempuan = Monica

(8) Tiberias : Laki-Laki = Petrus; Perempuan = Tabitha

(9) Getsemani : Laki-Laki = Yusuf; Perempuan = Hanna.

2.3. Wadah Lansia (Lanjut usia) : 1 wadah, disebut warga

Gereja Senior.8

2.4. Wadah Pemuda (AMGPM) : 3 ranting, yang menyatu

menjadi 1 Cabang Angkatan Muda Gereja Protestan

Maluku, dengan nama Cabang Sion-1 Soya.

2.5. Wadah SMTPI & Remaja : 9 wadah (berbasis Sektor).

(3) Total Populasi Jemaat

3.1. Jumlah KK : 988 KK (Kepala Keluarga).

3.2. Jumlah Jiwa : 4028 orang

(Laki-laki: 2025 + Perempuan: 2003)

(4) Prosentase Kehadiran Rata-Rata (Median) di Ibadah

selama tahun 2017

4.1. Prosentase kehadiran di ibadah unit = 25 %.

4.2. Prosentase kehadiran di ibadah Laki-Laki = 22 %, ibadah

Perempuan = 25 %.

(5) Kelompok Pemusik dan Pendukung Ibadah

Untuk menopang pelayanan ibadah (baik ibadah

Minggu, maupun ibadah khusus untuk organisasi/wadah

pelayanan serta perayaan hari-hari gerejawi tertentu seperti

8 Sebutan “warga gereja senior” bagi kaum Lansia, merupakan sebutan yang

ditetapkan secara sinodal melalui persidangan Sinode GPM pada tahun 2016 lalu.

Page 33: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

Lampiran 305

Natal, Paskah atau HUT Gereja), tercatat ada sejumlah

kelompok penopang atau pelayan ibadah, baik yang

diprakarsai oleh anggota jemaat, maupun yang dibentuk atau

dipersiapkan oleh pihak gereja sendiri, yaitu antara lain:

5.1. Kelompok Paduan Suling Terompet= 1 group

5.2. Kelompok Paduan Suling Bambu = 2 group

5.3. Pemain Musik Keyboard = 5 orang

5.4. Kelompok Paduan Suara = 7 group

5.5. Kelompok Vocal Group = 3 group

5.6. Kelompok Kantoria = 9 group (1 sektor 1 group)

5.7. Pelayan Multimedia = 1 tim, khusus di gereja Lazarus9

5.8. Pelayan Soundsystem= 3 tim di masing-masing gereja

5.9. Pelayan persembahan (kolektan)= 9 group (1 sektor 1

group)

5.10. Kelompok Band= 1 group, khusus di gereja Lazarus

untuk melayani ibadah bernuansa pemuda pada setiap

minggu IV bulan berjalan.

5.11. Kelompok musik totobuang = 1 group, melayani ibadah

etnis atau moment perayaan tertentu seperti

persidangan jemaat, dan lainnya.

5.12. Kelompok Sanggar Seni (Pelayanan secara

kondisional/sesuai konteks ibadah, dengan

menyediakan kelompok Tari, pemusik tifa-totobuang,

pentas seni).10

(6) Fasilitas gedung, kendaraan dan kebun milik gereja;

6.1. Gedung ibadah tua di Soya Atas, bernama gereja “Soya”;

6.2. Gedung ibadah di Kayu Putih, bernama gereja “Lazarus”;

6.3. Gedung ibadah di Kayu Tiga, bernama “Betfage”;

9 Menurut pendeta Kempa, sebetulnya 2 gereja lainnya dapat dilakukan pengadaan

LCD-Infocus, namun kondisi interior gedung gereja saja yang tidak memungkinkan, sehingga tidak dilakukan pengadaan.

10 Tercatat bahwa ada 1 (satu) kelompok Sanggar Seni bernama Sanggar Wierana pimpinan bapa Ois Rehatta yang dibentuk secara mandiri (bukan oleh pihak gereja atau pihak pemerintah negeri). Namun sanggar tersebut bersedia melayani kebutuhan acara atau ibadah jika diperlukan.

Page 34: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

306 Religiositas Ambon-Kristen …

6.4. Pastori (rumah pendeta) sebanyak 3 buah;

6.5. Gedung Sentra pembinaan anak” bernama “Talenta”;

6.6. Mobil dan motor jemaat, masing-masing 1 buah;

6.7. Pohon Cengkeh, yang disebut dengan istilah “Cengkeh

Salib”, yakni sejumlah pohon Cengkeh yang diberikan

oleh masing-masing dusun kepada gereja.

(7) Komunitas Jemaat / denominasi gereja lainnya (di

lingkup petuanan negeri Soya)

7.1. GPM : Ada 5 jemaat GPM lainnya (Pniel

Batugajah di Batubulan, Bethabara dan Ebenhaezer di

Jembatan Air Kakisetan, Petra di Kopertis, Bukit Kasih

Polri Kayuputih);

7.2. Katolik : 1 gereja, di Kayutiga;

7.3. Pentakosta : Tidak ada.

(8) Data Para Pendeta yang pernah mengemban tugas di

jemaat GPM Soya hingga tahun 2018, antara lain sebagai

berikut:11

1. DS. T. J. Sopacua (1876);

2. DS. Maitimu;

3. DS. Siahaya,

4. DS. J. Hitijahubessy;

5. DS. Corputty;

6. DS. Tahya;

7. DS. M. Haaulussy (1927);

8. DS. F. Haulussy;

9. DS. Tutupary;

10. DS. Siahainenia;

11. DS. M. Rajawane;

12. DS. M. Alfons;

13. DS. F. Alfons;

11 Sumber: https://gpmsoya.blogspot.co.id/p/selayan.htmlDiunduh tanggal 7 Maret

2017

Page 35: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

Lampiran 307

14. Pendeta J. B. Siahaya;

15. Pendeta Nn. Kipuw, Sm. Th.;

16. Pendeta K. Pattinama, Sm.Th.;

17. Pendeta F. Holle, Sm.Th. (1978-Ketua Majelis Jemaat);

18. Pendeta J. Pelapory, Sm.Th.( 1982-Ketua Majelis Jemaat);

19. Pendeta Nn. Rumailaselan, Sm.Th.

(1984-Pendeta Jemaat);

20. Pendeta J. Istia, Sm.Th. (1985-Ketua Majelis Jemaat);

21. Pendeta A. Latuihamallo, Sm.Th.

(1993-Ketua Majelis Jemaat);

22. Pendeta Ny. F. Tutuhatunewa, Sm.Th

(1992-Pendeta Jemaat);

23. Pendeta L. J. Wattimury, Sm.Th.

(1995-Ketua Majelis Jemaat);

24. Pendeta J. Hutubessy, Sm.Th.

(2002-Ketua Majelis Jemaat);

25. Pendeta Ny. J. Marantika, Sm.Th.

(2004-Ketua Majelis Jemaat);

26. Pendeta F Wayabula, STh. (2005-Pendeta Jemaat);

27. Pendeta F. Leassa, Sm.Th. (2009-Pendeta Jemaat);

28. Pendeta , F. Huwae, STh. (2010-Pendeta Jemaat);

29. Pendeta P. A. Kempa, STh.

(2012-Ketua Majelis jemaat saat ini);

30. Pendeta Ny. B. Bakarbessy, STh.

(2013-Pendeta Jemaat) dan

31. Pendeta Dj. R. Ohello, SSi. (2004-Pendeta Jemaat).

Page 36: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

308 Religiositas Ambon-Kristen …

Lampiran 10:

Prosiding Rapat Saniri Besar12

(1) Pembukaan oleh bapa Raja Soya, dengan memukul palu

sebanyak 3x. Sebelumnya bapa raja menyampaikan salam

(“...Selamat Siang.... dan... Syalom”). Ajakan untuk mewujudkan

sikap saling percaya (trust), dan maksud utama dari agenda

Rapat Saniri Besar Soya.

(2) Pasawari yang diawali dengan tiupan tahuri sebanyak 3x oleh

marinyo. Selanjutnya diikuti dengan ucapan dari Pemuka Adat

(opa Huwae) yang intinya: Syukur dan Mohon Penyertaan

Tuhan Allah di dalam anakNya Yesus Kristus yang telah

menjadi Tuhan atas semuanya, untuk menyertai seluruh

pimpinan dan masyarakat tanpa takut atau kecewa.

(3) Doa oleh Pendeta Pieter Kempa (Ketua Majelis Jemaat GPM

Soya).

(4) Pembacaan Tata-Tertib oleh Sekretaris Negeri.

(5) Laporan Pertanggungjawaban tentang kegiatan selama

setahun (2017) yang disampaikan secara lisan oleh bapa raja,

yang a.l. :

(a) Terima kasih dan mohon dukungan terhadap

kepemimpinan beliau di masabakti yang baru (2017-

2023), yakni periode yang ketiga, yang baru dilantik pada

tanggal 21 November 2017.

(b) Ajakan kerja keras semua elemen negeri demi kemajuan

bersama.

(c) Informasi tentang Dana Desa (1,6 milyar) pun disampaikan

bapa raja dan sekaligus meminta warga untuk turut

mengawal realisasi anggaran dimaksud. Kalimat yang

diucapkan oleh bapa raja, a.l.: “....Satu sen belah dua pun

kami belum pernah melihat kepeng tersebut.... Jadi mari

katong sama-sama kawal soal keuangan ini...!”

12Prosiding tersebut dikerjakan oleh penulis ketika turut diijinkan oleh bapa raja

untuk menghadiri Rapat Saniri Besar.

Page 37: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

Lampiran 309

(Terjemahan: “Satu rupiah pun kami belum pernah

melihat uang tersebut..., jadi mari kita bersama mengawal

keuangan desa tersebut!”).

Seusai penyampaian laporan tahunan tersebut, tidak ada

dialog atau pembahasan terbuka, karena tanya-jawab akan

disediakan waktunya tersendiri. Selanjutnya agenda

berikutnya dilanjutkan.

(6) Pembacaan dan Pembahasan Surat-Surat Masuk.

Kebetulan yang masuk hanya 1 surat dan permasalahan yang

disampaikan merupakan persoalan internal keluarga, maka

penyelesaiannya oleh raja dikembalikan kepada forum

keluarga yang bersangkutan.

Dalam kesempatan ini pula, raja mempersilakan peserta Rapat

untuk memberikan tanggapan dan masukan terhadap

Laporan Pertanggungjawaban Tahunan. Sebab menurut

ingatan raja, selama memimpin 12 tahun lebih banyak kritik

daripada masukan warga bagi pembangunan negeri.

Tercatat ada 2 peserta yang memberikan tanggapan dan

masukan, yang intinya:

(a) Apresiasi terhadap pemerintah negeri Soya dalam

perannya selama ini. Ada ungkapan yang dipakai,

“katong pung raja ini sudah tua, tapi his brain is forever

young!”

(b) Usulan agar Laporan dapat digandakan dan di-share

bagi seluruh warga sehingga usulan dan masukan bisa

lebih banyak diperoleh

(c) Mengingat Soya sudah menjadi DTW (Daerah Tujuan

Wisata), maka dalam Rapat Saniri Besar tahun

berikutnya, diharapkan semua unsur pimpinan (Saniri

Negeri) dapat menggunakan busana adati.

Tanggapan raja intinya:

(a) Menyampaikan terima kasih untuk apresiasi dan

masukkannya

(b) Mengharapkan partisipasi dan dukungan seluruh

elemen di Soya demi pengembangan Soya ke depan

Page 38: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

310 Religiositas Ambon-Kristen …

yang lebih baik. Bila perlu ~tantangan raja~ ada orang

Soya yang diperjuangkan untuk menjadi wakil rakyat

(anggota Dewan) sehingga “Soya punya suara bisa

didengar oleh Pemerintah....”

(c) Terkait dengan keuangan desa dan penggunaannya, raja

menjamin tidak ada penyimpangan sedikitpun. Dan

untuk transparansinya dapat dilihat pada papan-papan

publikasi-informasi yang sudah disediakan secara

langsung dan terbuka di beberapa lokasi publik di Soya.

Menurut raja, semua realisasi keuangan desa

diperuntukkan bagi pembangunan negeri dan

pemberdayaan warga mayarakat.

--- Raja Menskorsing Rapat untuk Makan Siang ---13 --- Usai makan Siang, Raja mencabut Skorsing dan

melanjutkan agenda berikutnya ---

(7) Soal Keliling: Tercatat ada 11 orang yang berbicara dengan

inti pembicaraannya a.l:

(a) Apresiasi terhadap kesediaan bapa Rido Rehatta untuk

menjadi raja Soya untuk ketiga kalinya dan sekaligus

pula ~oleh mantan Sekretaris Negeri Soya~ apresiasi

terhadap mekanisme Rapat Saniri Besar yang sekarang

ini nuansanya agak berbeda dari yang sebelumnya.

Menurutnya sekarang ini sifat rapat lebih terbuka dan

demokratis serta ada ruang untuk dialog antara

pemimpin dan warga.14

13 Bagi raja, saniri dan tamu yang dihormati (temasuk penulis) disediakan tempat

makan di rumah raja, sedangkan peserta lainnya (masyarakat) makan di rumahnya masing-masing.

14 Pernyataan ini bila dilihat dari sumber referensi lainnya, ternyata nuansa demokratis dalam forum Rapat Saniri Besar bukanlah sesuatu yang baru. Artinya sejak lama nuansa keterbukaan itu sudah ada, walaupun tentu nuansa kontemporer tampaknya lebih “vulgar” dalam menyampaikan tanggapan dan kritik dibandingkan dengan beberapa tahun yang lampau. Lihat Likumahwa, Analisa....,130.

Page 39: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

Lampiran 311

(b) Tentang mata-rumah raja (parintah) untuk dilihat secara

baik lagi dalam rangka mengantisipasi pewarisan

kepemimpinan ke depan.

(c) Ajakan kritis dan tegas untuk bersama-sama:

(i) Membangun Soya agar lebih baik lagi dengan

mengharapkan agar “orang-orang pintar yang

datang ke Soya, jangan biking Rusak Soya!”;

(ii) Acara adat diharapkan dapat berlangsung dengan

baik dan kebersamaan sangat penting guna

menyukseskan agenda CN demi promosi

pariwisata. Ucapan menggugah, “Stop bicara

bangun pariwisata di Soya, kalau untuk kerja bakti

saja, tidak ada yang keluar untuk kerja !”

(iii) Melihat batas tanah / petuanan (negeri) dengan

tetanaman yang dimiliki, yang rawan rusak karena

tidak dipedulikan lagi (a.l. Tanaman Damar,

Cengkeh, Cempedak), tapi juga batas petuanan yang

tampaknya mulai dirongrong oleh pihak lain yang

berdiam di wilayah tapal batas negeri Soya).

(iv) Mempedulikan pendidikan dan pembinaan

terhadap generasi muda Soya sehingga dapat turut

melestarikan potensi negeri

(v) Mewujudkan spirit kebersamaan, terkhusus di

kalangan Saniri Negeri. Terungkap bahasa yang

dipakai, “Stop lihat keluarga Saniri saja, dan jangan

bergosip !”

(d) Beberapa usulan, a.l.:

(i) Penggunaan simbol budaya (tifa) di lingkup

kegiatan gerejawi (ibadah).

(ii) Usulan untuk pengadaan bendera adat (“Bendera

Tana”) yang baru karena yang lama telah kusam.

(iii) Pengadaan iuran negeri bagi seluruh warga agar

ada pendapatan tetap

(iv) Perlu melibatkan Batu-Merah (Negeri Islam) dalam

agenda budaya Soya karena tercatat perwakilan

Page 40: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

312 Religiositas Ambon-Kristen …

dari negeri tersebut sudah dua kali menghadiri

acara Pelantikan raja Soya.

(v) Penting untuk dilakukan sosialisasi busana adati di

acara Makan Patita dan acara-acara budaya lainnya

sehingga terkesan baik.

Selanjutnya tanggapan Raja dan Saniri terhadap pokok

pembicaraan di agenda Keliling, a.l.:

(1) Dari Raja:

(a) Berterima kasih untuk apresiasinya, dan

mengharapkan dukungan yang positip dan

sungguh-sungguh demi kebaikan bersama.

(b) Semua usul-saran akan diperhatikan.

(c) Terkait dengan soal mata-rumah parintah, raja

menegaskan dengan kata-kata, “....jangan coba-coba

ada yang merusak tatanan adat !”

(2) Dari Kepala Adat:

Memang di Soya ada 4 matarumah parintah, namun

perlu dilihat dengan baik supaya jangan ada masalah di

kemudian hari.

(3) Dari Kepala Kewang (Penjaga Hutan):

Berkaitan dengan masalah batas tanah, petuanan dan

potensi hutan/tetanaman Soya, pihak Kepala Kewang

berharap ada dukungan dari semua unsur. Menurutnya,

pernah diupayakan pelibatan kelompok pemuda untuk

membantu menjaga dan melestarikan hutan dan

petuanan Soya yang cukup luas itu. Bahkan tercatat

pernah ada 40 orang (pemuda) anak Kewang yang

menjadi anggotanya. Sehubungan dengan usulan

peserta (warga) pada intinya Kepala Kewang siap

merealisasikannya namun diharapkan pula hal tersebut

dapat menjadi perhatian bersama. Misalnya ada

kontribusi sukarela untuk menopang biaya operasional

Kewang dan anak kewang.

Page 41: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

Lampiran 313

(8) Pembahasan Persiapan Acara Adat Cuci Negeri tahun 2017

(a) Raja meminta perhatian semua pihak untuk menyukseskan

agenda adat CN tahun 2017, yang dananya diambil dari

Dana Pendapatan Negeri (Bukan ADD atau Dana Desa).

(b) Ketua Adat mengingatkan jadwal yang telah ditetapkan,

sebagai berikut:

(i) Minggu, tanggal 3 Des 2017, jam 15.30 = Berkumpul

di rumah raja.15

(ii) Selasa, tanggal 5 Des 2017 (jam disesuaikan) =

Tabaos adat oleh Marinyo

(iii) Rabu, tanggal 6 Des 2017, jam 10.00 = Pica Negeri

dilanjutkan dengan Pembersihan Negeri.

(iv) Kamis, tanggal 7 Des 2017= Tahapan sesuai

kebiasaan

(v) Jumat, tanggal 8 Des 2017= CN yang diakhiri dengan

Pesta Negeri

(vi) Sabtu, tanggal 9 Des 2017= Cuci Air (Pembersihan

Mata air).

Mengingat agenda CN sudah rutin dan diketahui bersama

maka penulis mencatat tidak ada lagi agenda pembahasan

atau dialog terkait dengan persiapan pelaksanaan CN tersebut.

Di kesempatan lain, ada pula Rapat Saniri Besar yang

mengagendakan “Pelelangan hasil kebun oleh Pemerintah

Negeri”.16 Namun agenda tersebut kondisional sifatnya.

Artinya disesuaikan dengan maksud dan kebutuhan material

dari pelelangan itu sendiri. Sehingga bila tidak ada lagi

tambahan agenda, maka rapat diakhiri dengan penutup.

15 Bapak Rido Rehatta (raja Soya sekarang) memiliki 2 buah rumah, yakni rumah

resmi atau yang sering disebut sebagai rumah tua (warisan raja) yang terletak di bagian atas dan rumah pribadi yang terletak di wilayah Kayu Putih (masih masuk dalam batas wilayah negeri Soya namun terletak di bagian bawah, kurang lebih berjarak 2 Km). Untuk acara-acara adati rumah yang digunakan adalah rumah tua tersebut.

16 Bandingkan Likumahwa, Analisa...,130.

Page 42: Lampiran 1: Data Perbandingan Cuci Negeri di Soya, Naku, dan … · 2021. 2. 15. · dan kemenyan, belanga. 3) Bendera Merah-Putih, Bendera Tana(Kain Batik bermotif lurik, simbol

314 Religiositas Ambon-Kristen …

(9) Penutup:

Raja menyampaikan terima kasih dan menutup rapat tepat

jam 16.15, dan selanjutnya Doa Penutup oleh Ketua Adat

(bapak Thomy Tamtelahittu) dengan narasi doa yang umum

bagi seorang kristiani, a.l.: Ucapan terima kasih kepada Tuhan

dan mengakhirinya dengan kata-kata“...Di dalam nama Tuhan

Yesus Kristus, kami berdoa, Amin.”