lampiran 1 prosedur pengambilan darah vena a. …
TRANSCRIPT
Lampiran 1
PROSEDUR PENGAMBILAN DARAH VENA
A. Pengambilan Darah Vena (Riswanto, 2013)
Alat yang digunakan untuk pengambilan darah vena adalah jarum suntik,
tourniquet, kapas alkohol 70%, kasa steril, plaster, tabung vacum yang berisi
antikoagulan EDTA (tabung warna ungu, untuk pemeriksaan hematologi),
handscoon, dan masker.
Cara Kerja:
1. Disiapkan alat yang diperlukan. Spuit dipilih sesuai dengan volume darah
yang akan diambil. Ukuran jarum disesuaikan dengan kondisi vena dan usia
pasien. Periksa apakah jarum terpasang dengan erat; jika belum terpasang
erat, kencangkan.
2. Lakukan pendekatan kepada pasien dengan tenang dan ramah; diusahakan
pasien senyaman mungkin.
3. Tanyakan identitas pasien, apakah sudah sesuai dengan data dilembar
permintaan.
4. Verifikasi persiapan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catatlah bila
pasien minum obat tertentu atau tidak puasa dsb.
5. Mintalah pasien duduk dengan tenang disamping meja yang akan dipakai
pengambilan darah. Letakkan lengan bawah pasien di atas meja, dengan
telapak tangan menghadap ke atas, alasi siku dengan bantal kecil.
6. Kalau pasien berbaring, luruskan tangannya dengan telapak tangan
menghadap ke atas.
7. Pasang tali pembendung Ikat (tourniquet) kira-kira 3-4 jari diatas lipat
siku.Mintalah pasien untuk mengepalkan tangannya supaya vena lebih
kelihatan.
8. Lakukan perabaan (palpasi) dengan telunjuk kiri anda untuk memastikan
posisi vena; vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki
dinding tebal.
9. Desinfeksi kulit pada bagian yang akan diambil darah dengan kapas alkohol
70% dan dibiarkan mengering. Kulit yang sudah dibersihkan tidak boleh
dipegang lagi.
10. Posisikan spuit dengan bevel atau lubang jarum menghadap ke atas. Lakukan
pungsi vena dengan menusukkan jarum ke dalam lumen vena, jangan ragu-
ragu. Jika jarum telah masuk ke dalam lumen vena, akan terlihat darah masuk
ke dalam semprit (flash). Penusukkan harus upayakan sekali tusuk kena.
11. Tarik perlahan-lahan darah vena ke dalam spuit. Kalau posisinya sudah benar
seharusnya darah akan tertarik.
12. Lepaskan tourniquetdan teruskan penarikan darah vena kedalam spuit sampai
batas volume yang diperlukan.
13. Letakkan kapas yang bersih dan kering di atas tempat tusukan, lalu tarik
jarum yang tertutupi kapas tersebut dengan mantap.
14. Mintalah pasien menekan kuat kapas tersebut selama 3 menit, dengan lengan
diluruskan. Jika tersedia, dapat dipasang plester/bland aid.
15. Lepas jarum dari spuitnya, masukkan darah ke dalam tabung.
16. Buanglah jarum ke dalam sharp container, dan buang spuit dalam tempat
sampah khusus medis yang tertutup.
Lampiran 2
PROSEDUR OPERASIONAL ALAT SYSMEX XP-100
1. Metode : Sel-sel darah dibedakan dan dihitung berdasarkan ukuran
dan diameter darisel-sel darah, sedangkan hemoglobin
dengan metode cyanmet hemoglobin.
2. Tujuan : Mengetahui kadar hemoglobin, hematokrit, jumlah sel
eritrosit, leukosit,trombosit, hitung jenis leukosit dan
indeks eritrosit.
3. Bahan : Darah EDTA
4. Alat : SYSMEX XP-100
5. Reagen : Cellpack, Stromatolyser-WH, Cellclean
6. Kontrol : EIGHTCHECK-3WP
7. Cara Kerja :
Melakukan Kontrol
a. Untuk menyiapkan darah kontrol, ambil bahan kontrol dari lemari pendingin,
kemudian biarkan di suhu ruang selama 15 menit
b. Pastikan alat dalam status ready , kemudian tekan tombol QC
c. Pilih file QC yang akan dianalisis (sesuaikan nomor LOT nya), kemudian layar
analisis akan muncul
d. Homogenisasikan darah controlyang akan diperiksa dengan cara membolak –
balikkan 8 kali membentuk angka 8
e. Buka tutupnya dan letakan dibawah Aspiration Probe. Pastikan ujung Probenya
menyentuh dasar botol darah kontrol agar tidak menghisap udara.
f. Tekan Start Switch untuk memulai proses
g. Tarik botol darah kontrol dari bawah Probe setelah terdengar bunyi Beep dua
kali
h. Setelah analisis selesai, hasil akan muncul di layar. Hasil analisis akan tertera
pada kolom data. Pastikan kolom Judgment kosong yang menandakan hasil QC
masuk dalam limit
i. Tekan OK agar hasil QC dapat di plot ke grafik QC serta dicetak secara
otomatis
j. Darah kontrol yang telah digunakan segera disimpan kembali ke dalam lemari
pendingin
Prosedur Sampel
a. Masukan No.ID pasien
b. Tekan tombol ENTER status instrumen menjadi READY
c. Masukan sampel ke dalam sampel probe dan pastikan ujung probe menyentuh
dasar tabung, lalu tekan Start Switch, sampel akan dihisap dengan volumeyang
sesuai
d. Tarik kembali botol sampel ketika terdengar suara beep 2X
e. Hasil akan tampak pada layar dan keluar dalam bentuk print out
Prosedur Shut Down
a. Tekan tombol Shutdown, akan tampil menu shutdown
b. Masukan Cell Clean ke probe sampel dan tekan Start Switch
c. Tarik botol cell clean bila terdengar suara beep 2X
d. Proses pencucian berjalan sekitar 2 menit
e. Bila pencucian selesai maka akan tampil pesan TURN POWER OFF di layar,
lalu matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF di sebelah kanan bawah
Nilai Rujukan:
RBC (Red Blood Cell) atau Eritrosit:
Laki-laki : 4,37-5,63 (x106/µl)
Perempuan : 3,08-5,05 (x106/µl)
Lampiran 3
Contoh Hasil Pemeriksaan Hematologi di Laboratorium RSUD Jend. Ahmad
Yani Kota Metro
Lampiran 3
Contoh Hasil Pemeriksaan Hematologi di Laboratorium RSUD Jend. Ahmad
Yani Kota Metro
Lampiran 3
Contoh Hasil Pemeriksaan Hematologi di Laboratorium RSUD Jend. Ahmad
Yani Kota Metro
Contoh Hasil Pemeriksaan BMP Penderita Leukemia di LaboratoriumRSUD Jend Ahmad Yani Kota Metro
Lampiran 4
Jumlah Populasi Penderita Leukemia Di RSUD Jend. A. Yani Pada Tahun
2017 s.d 2018dari Rekam Medik
NoKelompok
UsiaJenis Kelamin
JumlahLaki-laki Perempuan
1 0 - 4 tahun 6 1 72 5 - 14 tahun 7 9 163 15 - 24 tahun 31 13 444 25 - 44 tahun 54 35 895 45 - 64 tahun 68 38 1066 ≥ 65 tahun 16 11 27
Total 182 107 289
Lampiran 5
DATA JUMLAH ERITROSIT PADA PASIEN LEUKEMIA DI RSUDJEND. AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 2017-2018
No NamaJenis
Kelamin(L/P)
Umur(Tahun)
JenisLeukemia
JumlahEritrosit(x106/µl)
Keterangan
1 Bryt L 46 AML 3,11 Rendah2 Sltr P 28 ALL 1,68 Rendah3 Md Hp L 60 AML 2,32 Rendah4 Srnh P 52 AML 1,3 Rendah5 Tr Wdryt P 42 ALL 2,23 Rendah6 Nsrd L 70 AML 2,99 Rendah7 Jamiah P 43 ALL 1,12 Rendah8 Rsl slb P 69 CLL 4,01 Normal9 Syfl L 26 CLL 3,67 Rendah
10 Sry L 39 AML 2,38 Rendah11 Brhn S L 64 AML 1,82 Rendah12 M. Sfgn L 42 ALL 3,43 Rendah13 Skrn L 60 CLL 2,03 Rendah14 Jrm L 57 AML 1,01 Rendah15 St Hkmh P 28 ALL 1,99 Rendah16 Ok Flntn L 18 CML 1,84 Rendah17 Ksmnt L 38 AML 1,76 Rendah18 Mtrh P 26 AML 2,93 Rendah19 Swrd L 61 CML 5,1 Normal20 Prn L 56 AML 2,2 Rendah21 Strswn L 29 AML 3,26 Rendah22 Sngb L 75 CML 3,56 Rendah23 Srh P 42 ALL 3,23 Normal24 Sbnd L 72 CML 4,78 Normal25 Sr skrm P 67 CLL 3,26 Normal26 Sprpt L 44 AML 2,3 Rendah27 Smrn L 41 CML 4,29 Rendah28 Smsr L 55 AML 3,29 Rendah29 Rzk ind P 26 ALL 2,98 Rendah30 Skrm P 74 CML 2,56 Rendah31 Hsnd L 35 ALL 3,49 Rendah32 Wkd L 78 CML 1,45 Rendah33 Rsk yl P 19 AML 3,94 Normal34 Wsmn L 43 ALL 1,92 Rendah35 Kdr yn L 63 ALL 3,37 Rendah36 Adr ryn L 27 ALL 2,6 Rendah
Lampiran 6
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar alat hematologi analyzer yang digunakan di Laboratorium RSUD Jend. Ahmad YaniKota metro
Gambar pengambilan data pasienLeukemia di RSUD Jend. A. Yani
Gambar pengambilan jumlah eritrosit dikomputer Laboratorium RSUD Jend. A.Yani
Lampiran 7
Surat Penelitian
Lampiran 7
Surat Penelitian
Lampiran 7
Surat Penelitian
Lampiran 8
Lembar Logbook Penelitian
Lampiran 8
Lembar Logbook Penelitian
Lampiran 8
Lembar Logbook Penelitian
Lampiran 9
Lembar Kartu Konsul Pembimbing 1
Lampiran 9
Lembar Kartu Konsul Pembimbing 1
Lampiran 9
Lembar Kartu Konsul Pembimbing 1
Lampiran 10
Lembar Kartu Konsul Pembimbing 2
Lampiran 10
Lembar Kartu Konsul Pembimbing 2
Lampiran 10
Lembar Kartu Konsul Pembimbing 2
Lampiran 11
Gambaran Jumlah Eritrosit pada Penderita Leukemia di RSUDJend. A. Yani Kota Metro tahun 2017-2018
Rodiah Asih Rianti1, Sri Nuraini2, Wiranto Basuki3
1Program Studi Diploma III Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang2Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
Abstrak
Leukemia adalah jenis penyakit kanker yang menyerang sel-sel darah putih yang diproduksi olehsumsum tulang (Bone marrow), sehingga produksi sel darah putih yang tidak terkontrol berlebih(abnormal) akan keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan dalam darah perifer atau darahtepi. Tujuan penelitian ini adalah diketahui gambaran jumlah eritrosit pada penderita leukemia diRSUD Jend. A. Yani Kota Metro tahun 2017 s.d 2018. Penelitian ini bersifat deskriptif yangdibatasi dengan pengambilan data jumlah eritrosit pasien leukemia tahun 2017 s.d 2018. Penelitianini dilakukan pada bulan Februari s.d Mei 2019 dan didapatkan populasi sebanyak 289 orangdengan jumlah sampel 56 orang. Berdasarkan jenis kelamin, penderita leukemia terbanyak adalahjenis kelamin laki-laki, yaitu 182 orang (63,0%), sedangkan penderita leukemia dengan jeniskelamin perempuan sebanyak 107 orang (37,0%). Kemudian berdasarkan kelompok usiaterbanyak yaitu, pada usia 45 - 64 tahun yaitu sebanyak 106 orang (36,7%) dan paling sedikitadalah kelompok usia 0 – 4 tahun yaitu sebanyak 7 orang (2,4%). Sedangkan berdasarkan jumlaheritrosit, dari 56 data sampel pasien leukemia, terdapat sebanyak 1 pasien (1,8%) memiliki jumlaheritrosit tinggi, 9 pasien (16,1%) memiliki jumlah eritrosit normal dan 46 pasien (82,1%) memilikijumlah eritrosit yang rendah.
Kata Kunci : Leukemia, Eritrosit
Description of Erythrocyte Amount in Leukemia Patients inRSUD Jend. A. Yani Kota Metro in 2017-2018
Abstract
Leukemia is a type of cancer that attacks white blood cells produced by the bone marrow (Bonemarrow), so that the production of white blood cells that are not controlled excessively (abnormal)will come out of the bone marrow and can be found in peripheral blood or peripheral blood. Thepurpose of this study is to know the description of the number of erythrocytes in patients withleukemia in RSUD Jend. A. Yani Kota Metro Province in 2017-2018. This research is descriptivein nature which is limited to data collection on the number of erythrocytes of leukemic patients in2017-2018. The study was conducted in February-May 2019 and a population of 289 people with asample of 56 people was obtained. Based on gender, most leukemia sufferers are male sex, whichis 182 people (63.0%), while leukemia sufferers with female sex are 107 people (37.0%). Thenbased on the most age group, namely at the age of 45 - 64 years as many as 106 people (36.7%)and the least are the age group 0-4 years as many as 7 people (2.4%). While based on the numberof erythrocytes, from 56 sample data of leukemia patients, there were 1 patient (1.8%) had higherythrocyte counts, 9 patients (16.1%) had normal erythrocytes and 46 patients (82.1%) had lowerythrocytes.
keywords: Leukemia, Erythrocytes
Korespondensi: Rodiah Asih Rianti, Prodi DIII Analis Kesehatan, Politeknik KesehatanKemenkes Tanjungkarang, Jalan Soekarno-Hatta No. 1 Hajimena Bandar Lampung, mobile082380755753, e-mail [email protected]
PendahuluanSel darah merah atau erotrosit
adalah cakram bikonkaf tidak berintiyang kira-kira berdiameter 8 µm, tebalbagian tepi 2 µm dan ketebalannyaberkurang di bagian tengah menjadihanya 1 µm atau kurang. Komponenutama sel darah merah adalahhemoglobin (Price dan Wilson, 2006).Hemoglobin pada sel darah merahberfungsi untuk mengikat danmengangkut oksigen dari paru-paru keberbagai sel atau jaringan tubuh.Eritrosit juga mengangkut karbondioksida dari sel atau jaringan ke paru-paru untuk dibuang (Riswanto, 2013).
Eritrosit harus diproduksi dalamjumlah yang memadai, dan hemoglobinsel-sel ini secara kuantitatif harusnormal dan dipertahankan dalam suatustatus fungsional agar dapatmenyalurkan oksigen. Penurunan jumlaheritrosit dapat menyebabkan anemia,suatu keadaan yang ditandai denganpenurunan kadar hemoglobin yangmengakibatkan penurunan kapasitaspengangkutan oksigen (Riswanto, 2013).Gejala yang dapat ditimbulkan sepertihipovolemia dan hipoksemia, termasukkegelisahan, diagforesis (keringatdingin), takikardia, nafas pendek danberkembang cepat menjadi kolapssirkulasi atau syok, dan gejala yangsering dikaitkan dengan anemia adalahpucat (Price dan Wilson, 2006).Penurunan jumlah eritrosit ini dapatdijumpai pada anemia, peningkatanhemolisis, kehilangan darah(perdarahan), trauma, leukemia, infeksikronis, mieloma multipel, dan lain-lain(Riswanto, 2013).
Kanker darah/leukemia adalah jenispenyakit kanker yang menyerang sel-seldarah putih yang diproduksi olehsumsum tulang (Bone marrow)(Sastrosudarmo). Leukemia merupakankelompok kelainan yang ditandaidengan akumulasi leukosit ganas disumsum tulang dan darah tepi. Selabnormal tersebut menyebabkan gelajakegagalan sumsum tulang (mis. Anemia,neutropenia, trombositopenia) daninfiltrasi terhadap organ-organ (mis.
Hati, limfa, kelenjar limfe, meningen,otak, kulit atau testis). Klasifikasi utamadibagi menjadi empat jenis yaitu,leukemia akut dan kronis, yang masing-masing dibagi menjadi limfoid danmieloid (Hoffbrand dan Moss, 2013).
Leukemia umumnya muncul padadiri seseorang sejak masa kecil. Tanpadiketahui dengan jelas penyebabnya,sumsum tulang memproduksi sel darahputih yang berkembang tidak normalatau abnormal (Sastrosudarmo, Wh).Pasien biasanya mengalami penurunansatu atau lebih unsur hematopoetiknormal karena sumsum tulang diserangoleh sel-sel leukemik (Chandrasoma danTylor, 2005). Oleh karena prosestersebut fungsi-fungsi lain dari sel darahnormal terganggu (Permono dkk, 2012).
Di Indonesia, terdapat sekitar11.000 kasus kanker anak setiaptahunnya. Secara umum, sepertiga darikanker anak adalah leukemia. Selamatahun 2010-2013, leukemia merupakanpenyakit dengan jumlah kasus baru danjumlah kematian terbanyak di RSDharmais. Kasus baru dan kematianakibat leukemia cenderung meningkatsetiap tahunnya (Kemenkes RI, 2015).
Prevalensi kanker tertinggiterdapat di DI Yogyakarta (4,1‰),diikuti Jawa Tengah (2,1‰), Bali (2‰),Bengkulu, dan DKI Jakarta masing-masing 1,9%. Sedangkan di ProvinsiLampung 0,7%, prevalensi kanker agaktinggi pada bayi (0,3%) dan meningkatsetiap umur ≥ 15 tahun, dan tertinggipada umur ≥ 75 tahun (Riskesdas,2013).
Leukemia akut pada masa anak-anak merupakan 30-40% darikeganasan. Insiden rata-rata 4-4,5kasus/tahun/100.000 anak di bawah 15tahun. Di RSU Dr. Soetomo sepanjangtahun 2002 dijumpai 70 kasus leukemiabaru. (Permono dkk, 2012).
Hasil penelitian yang dilakukanoleh Rukmana (2016) di RSUD Dr. H.Abdul Moeloek pada tahun 2017menunjukkan jumlah penderita leukemiasebanyak 49 orang. Berdasarkan jenisleukemia yang diderita yaitu 25 orangpenderita leukemia Mielositik Kronis,
19 orang penderita leukemia LomfositikAkut, dan 5 orang penderita LeukemiaMeolisitik Akut.
Gejala klinis dan pemeriksaandarah lengkap dapat dipakai untukmenegakkan diagnosis leukemia.Namun untuk memastikannya harusdilakukan pemeriksaan aspirasi sumsumtulang, dan dilengkapi denganpemeriksaan radiografi dada, cairanserebrospinal, dan beberapapemeriksaan penunjang lain. cara inidapat mengdiagnosis sekitar 90% kasus,sedangkan sisanya memerlukanpemeriksaan lebih lanjut, yaitusitokimia, imunologi, sitokimia,imunologi, sitogenetika, dan biologimolekuler. Pada pemeriksaan darahlengkap didapatkan anemia, kelainanjumlah hitung leukosit dantrombositopenia. Bisa terdapateosinofilia reaktif. Pada pemeriksaanpreparat apus darah tepi didapatkan sel-sel blas. (Permono dkk, 2012).
RSUD Jend. A. Yani Metromerupakan rumah sakit umum tipe B(Kepmenkes RI No:494/MENKES/SK/V/2008), yangmenjadi rumah sakit pelayanankesehatan rujukan, bimbingan danlatihan serta memberikan pelayanankuratif, rehabilitatif, preventif danpromotif. Rumah sakit ini merupakansalah satu rumah sakit yang memilikifasilitas pemeriksaan leukemiaberdasarkan pemeriksaan hematologirutin. Berdasarkan latar belakangtersebut, maka penulis melakukanpenelitian dengan judul GambaranJumlah Eritrosit pada PenderitaLeukemia di RSUD Jend. A. Yani KotaMetro Provinsi Lampung tahun 2017 s.d2018.
MetodeBidang kajian peneltian ini adalah
Hematologi yang bersifat deskriptifyang menggambarkan jumlah eritrositpada penderita leukemia di RSUD Jend.A. Yani Kota Metro Provinsi Lampungpada tahun 2017 s.d 2018, denganrancangan penelitian cross sectional.Variabel penelitian ini adalah jumlah
eritrosit penderita leukemia. Penelitianini dilakukan di RSUD Jend. A. YaniKota Metro Provinsi Lampung, padabulan Februari s.d Mei 2019. Populasipenelitian ini berjumlah 289 pasien,yaitu seluruh pasien dengan diagnosisleukemia, baik leukemia akut maupunkronik yang ada di rekam medik RSUDJend. A. Yani Kota Metro pada tahun2017 s.d 2018 dengan sampel sebanyak56 pasien, yaitu semua data populasiyang memenuhi kriteria yaitu datalengkap berupa nama, jenis kelamin danusia, dapat dibaca dan terdapat hasilpemeriksaan jumlah eritrosit. Analisisdata dilakukan secara univariat denganmembandingkan virabel jumlah eritrositdengan Nilai rujukan jumlah eritrosityaitu laki-laki: 4,37-5,63 (x106/µl) danPerempuan: 3,08-5,05 (x106/µl).
HasilHasil penelitian ini didapatkan
populasi sebanyak 289 penderitaLeukemia dan sebanyak 56 sampel yangmemenuhi kriteria berdasarkan datahasil rekam medik di RSUD Jend.Ahmad Yani Kota Metro pada tahun2017 s.d 2018.
Tabel 4.1. Gambaran jumlah penderitaleukemia berdasarkan jenis kelamin diRSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metrotahun 2017 s.d 2018.
Penderita leukemia di RSUD Jend.Ahmad Yani Kota Metro tahun 2017 s.d2018 dari 289 pasien leukemia, jeniskelamin terbanyak adalah laki-laki yaitu182 orang (63,0%). Penderita leukemiadengan jenis kelamin perempuansebanyak 107 orang (37,0%).Tabel 4.2. Gambaran jumlah penderita
leukemia berdasarkan kelompok usia diRSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metrotahun 2017 s.d 2018.
JenisKelamin
JumlahPersentase
(%)Laki-laki 182 63,0Perempua
n107 37,0
Total 289 100,0
Kelompok usia penderita leukemiadi RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metrotahun 2017 s.d 2018 dari 289 pasienterbanyak adalah pada kelompok usia 45- 64 tahun yaitu sebanyak 106 orang(36,7%). Paling sedikit adalah kelompokusia 0 – 4 tahun yaitu sebanyak 7 orang(2,4%).
Tabel 4.3.Gambaran jumlah eritrosit padapenderita leukemia di RSUD Jend.Ahmad Yani Kota Metro tahun 2017s.d 2018.
Data hasil pemeriksaan hitung
jumlah eritrosit pada penderita leukemiadi RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metrotahun 2017 s.d 2018 dari 56 pasienterdapat sebanyak 1 pasien (1,8%)memiliki jumlah eritrosit tinggi, 9 pasien(16,1%) memiliki jumlah eritrositnormal dan 46 pasien (82,1%) memilikijumlah eritrosit yang rendah.
PembahasanBerdasarkan Hasil penelitian pada
penderita leukemia di RSUD JendAhmad Yani kota Metro pada tahun2017 s.d 2018 didapatkan populasisebanyak 289 pasien. Berdasarkan jeniskelamin terbanyak adalah laki-laki yaitu182 orang (63,0%). Penderita leukemiadengan jenis kelamin perempuansebanyak 107 orang (37,0%). Hal inisesuai dengan teori yang disebutkandalam tinjauan pustaka sebelumnyabahwa insidensi leukemia walaupunmenyerang kedua jenis kelamin, tetapilaki-laki terserang sedikit lebih banyakdaripada perempuan (Price dan Wilson,2006).
Berdasarkan kelompok usiapenderita leukemia di RSUD Jend.Ahmad Yani Kota Metro tahun 2017 s.d2018 dari 289 pasien terbanyak adalahpada kelompok usia 45 - 64 tahun yaitusebanyak 106 orang (36,7%). Palingsedikit adalah kelompok usia 0 – 4 tahunyaitu sebanyak 7 orang (2,4%). Padausia 5 – 14 tahun sebanyak 16 orang(5,5%), pada usia 15 - 24 tahunsebanyak 44 orang (15,2%), pada usia25 – 44 tahun sebanyak 89 orang(30,8%), dan pada usia ≥ 65 tahunsebanyak 27 orang (9,3%). Hasil yangdidominasi dengan usia 44 - 64 tahun inibisa dihubungkan dengan salah satupenyebab leukemia yaitu agen kimiaatau terpapar zat kimia, selain itu jugabisa disebabkan pajanan terhadap radiasiyang sering terjadi pada usia ini(Chandrasoma dan Tylor, 2005).
Pada hasil penelitian, jumlaheritrosit pada penderita Leukemiadengan jumlah sampel sebanyak 56orang, terbanyak adalah pasien yangmemiliki jumlah eritrosit rendah yaitu46 pasien (82,1%), 9 pasien (16,1%)memiliki jumlah eritrosit normal dan 1pasien (1,8%) memiliki jumlah eritrosittinggi. Hasil ini sesuai dengan salah satutinjaun pustaka yang menyebutkanbahwa pasien leukemia biasanyamengalami penurunan satu atau lebihunsur hematopoetik normal karenasumsum tulang diserang oleh sel-selleukemik (Chandrasoma dan Tylor,
NoKelompok
UsiaJumlah
Presentase(%)
10 - 4tahun
7 2,4
25 - 14tahun
16 5,5
315 - 24tahun
44 15,2
425 - 44tahun
89 30,8
545 - 64tahun
106 36,7
6≥ 65tahun
27 9,3
Total 289 100
No
PenderitaLeukemia
dengan JumlahEritrosit
JumlahPersentase
(%)
1 Tinggi 1 1,82 Normal 9 16,13 Rendah 46 82,1
Jumlah 56 100
2005). Salah satu sel hematopoietikyang diserang oleh sel leukemik adalaheritropoesis yang mengakibatkanpenurunan jumlah eritrosit. Penurunanjumlah eritrosit dapat dijumpai padapenderita leukemia. Pada keadaannormal jumlah eritrosit dalam darahberkisar 4,50-6,50 (x106/µl) pada laki-laki dan 3,80-4,80 (x106/µl) padaperempuan. Penurunan jumlah eritrositdapat menyebabkan anemia, yaitu suatukeadaan yang ditandai denganpenurunan kadar hemoglobin yangmengakibatkan penurunan kapasitaspengangkutan oksigen (Riswanto, 2013).
Berdasarkan hasil penelitian jumlaheritrosit pada penderita leukemiadidapatkan 1 orang dengan jumlaheritrosit yang tinggi yaitu 5,75 x 106/µldengan diagnosa LMK (LeukemiaMielositik Kronis). Gejala klinis padaLMK sendiri adalah pada pemeriksaandarah tepi memperlihatkanntrombositopenia atau trombositosis yangsulit diatasi, basofil sering meningkatdan mungkin terdapat peningkatan selblast, serta terdapat anemia, yangbiasanya tidak berat sumsum tulangsangat hiperselular karena peningkatansel granulositik dan megakariosit. Danuntuk diagnosis LMK adalah adanyapeningkatan neutrofil dan mielosit yangnyata, peningkatan yang jelas padabasofil dan peningkatan biasa eosinofilmembuat pemeriksaan hitung jenis selsangat khas sehingga keraguan denganneutrofilia reaktif hanya terjadi padasedikit kasus-kasus awal yang terdeteksisecara kebetulan (Bain, 2014).Berdasarkan gejala dan diagnosis LMKtersebut, maka terjadinya jumlaheritrosit yang normal atau tinggimerupakan suatu hal yang mungkinterjadi.
Pada hasil penelitian di atas,didapatkan 9 orang dengan jumlaheritrosit yang normal dengan diagnosisLMK (3 orang), LLK (1 orang), LMA(3 orang) dan LLA (1 orang). Padakasus LMK hal ini mungkin dapatterjadi, hal ini telah dijelaskan padapembahasan sebelumnya pada kasusjumlah eritrosit yang tinggi. Pada kasus
LLK jumlah eritrosit yang normal dapatterjadi karena pada gambaran klinisLLK diawali dengan limfositosis denganpemeriksaan darah yang normal, padapenyakit lebih lanjut dan terdapatinfiltrasi luas sumsum tulang, terjadianemia normositik normokrom dantrombositopenia (Bian, 2014). Meskipunpada kasus LMA, biasanya terdapatanemia dan trombositopenia (Bian,2014), dan pada kasus LLA hitung seldarah lengkap menunjukkan jumlahtrombosit, neutrofil dan sel darah merahrendah (Price dan Wilson, 2006), namunterjadinya kasus LLA dan LMA denganjumlah eritrosit normal merupakan halyang mungkin terjadi karena selhematopoeitik yang masih dalamkeadaan normal sehingga produksi seldarah merah menjadi normal.
Simpulan hasil penelitian gambaranjumlah eritrosit pada penderita leukemiadi RSUD Jend. A. Yani Kota Metrotahun 2017-2018, adalah pada penderitaLeukemia dengan jumlah populasi 289orang, jenis kelamin terbanyak adalahlaki-laki yaitu 182 orang (63,0%).Sedangkan penderita leukemia denganjenis kelamin perempuan sebanyak 107orang (37,0%). Pada penderitaLeukemia dengan jumlah populasi 289orang, kelompok usia terbanyak adalahpada kelompok usia 45 - 64 tahun yaitusebanyak 106 orang (36,7%). Palingsedikit adalah kelompok usia 0 – 4 tahunyaitu sebanyak 7 orang (2,4%).Sebanyak 56 data pasien leukemiadengan jumlah eritrosit, terdapatsebanyak 1 pasien (1,8%) memilikijumlah eritrosit tinggi, 9 pasien (16,1%)memiliki jumlah eritrosit normal dan 46pasien (82,1%) memiliki jumlah eritrosityang rendah.
Saran Untuk penelitian selanjutnyadapat dilanjutkan dengan melihat JenisAnemia pada penderita Leukemia.Daftar PustakaBain, Barbara Jane, 2014, Hematologi
Kurikulum Inti, diterjemahkan olehIriani Anggraini, Jakarta, EGC.
Bakta, I Made; Suastika, I Ketut, 2013,Gawat Darurat di Bidang PenyakitDalam, Jakarta: EGC.
Chandra, Parakrama; Taylor, Clive R,2005, Ringkasan PatologiAnantomi, Edisi 1, diterjemahkanoleh Soedoko, Roem, EGC, Jakarta.
Departemen Kesehatan RI, 2018, ProfilKesehatan Indonesia 2017, Jakarta.
Freund, Mathias, 2013, Hecker AtlasHematologi, diterjemahkan olehDany Frans, EGC, Jakarta.
Hoffbrand, A.V; Moss, P.A.H, 2013,Kapita Selekta Hematologi,diterjemahkan oleh Pendit, BrahmU; Setiawan, Liana; Iriani,Anggraini, EGC, Jakarta.
Kementrian Kesehatan RI. 2015. SituasiPenyakit Kanker. Jakarta: PusatData dan Informasi. Tersedia(http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/buletin/buletin-kanker.pdf ) [pada 08November 2018].
Kiswari, Rukman, 2014. Hematologidan Transfusi, Jakarta: Erlangga.
Muti’ah, Roihatul, 2016, “TLC (ThinLayer Chromatography) FingerPrinting dan aktivitas antikankerdaun benalu (Macrosolencochinchinensis) terhadap cell linekanker payudara T47D”, FakultasSains Dan Teknologi, UniversitasIslam Negeri (Uin) Maliki Malang.Tersedia (www.repository.uin-malang.ac.id) [pada 03 Januari2019].
Muttaqin, Arif, 2009. AsuhanKeperawatan Klien dengan
Gangguan Sistem Kardiovaskulardan Hematologi, Jakarta: SalembaMedika.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2018.Metodologi Penelitian Kesehatan,Jakarta: Rineka Cipta
Permono, H Bambang; et all, 2012,Buku Ajar Hematologi-OnkologiAnak, badan Penerbit IDAI.
Price, Sylvia A; Wilson, Lorraine M,2006, Patofisiologi Konsep KlinisProses-proses Penyakit, Vol. 1,Edisi 6, diterjemahkan oleh Pendit,Brahm U; et all, EGC, Jakarta.
Riset Kesehatan Dasar, 2013, Jakarta,Badan Penelitian DanPengembangan KesehatanKementerian Kesehatan RI.
Riswanto, 2013, PemeriksaanLaboratorium Hematologi,Yogyakarta: Alfamedia.
Rukmana, Reta, 2016, GambaranJumlah Leukosit Pada PenderitaLeukemia di RSUD Dr. H. AbdulMoeloek Provinsi Lampung Tahun2017, Laporan Tugas AkhirDiploma III, Jurusan AnalisKesehatan PoltekkesTanjungkarang. Bandar Lampung.
Sastrosudarmo Wh, Kanker The SilentKiller Edisi I, Garda Medika.
Tarwoto; Wartonah, 2008. KeperawatanMedikal Bedah Gangguan SistemHematologi, Jakarta: TIM.
www.info.metrokota.go.id/rsud-ahmad-yani-2/ [Diakses pada hari Kamis,08 November 2018].