lampiran 1 self report 1 - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/41828/30/lampiran.pdf · jenis...
TRANSCRIPT
130
SELF REPORT 1
Nama : ..................................................
Usia : ................. tahun
Kelas : ..................................................
Jenis Kelamin : ..................................................
Petunjuk Pengisian
Dibawah ini ada beberapa pernyataan dan berikan jawaban pada setiap pernyataan
sesuai dengan yang adik-adik lakukan selama 7 hari terakhir dengan memberi
tanda (√) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia, yaitu berapa kali adik-
adik melakukan hal tersebut. Kejujuran dan kesungguhan adik-adik dalam
mengisi setiap pernyataan sangat diharapkan. Jawaban adik-adik terjamin
kerahasiaannya sehingga tidak berpengaruh pada nilai apapun.
No Selama 7 hari terakhir 0
kali
1
kali
2
kali
3
kali
4
kali
5
kali
6 kali /
lebih
1 Saya memukul teman dengan sengaja
2 Saya menendang kaki teman
3 Saya mendorong teman
4 Saya menjegal kaki teman
5 Saya mencubit teman
6 Saya menampar teman
7 Saya merusak benda milik teman
8 Saya meminta uang teman dengan paksa
9 Saya memaki-maki teman
10 Saya mempermalukan teman di depan
umum
11 Saya menghina teman
12 Saya menyoraki teman agar ia merasa malu
13 Saya memanggil teman dengan panggilan
yang tidak ia sukai
14 Saya mengejek teman
15 Saya mengucilkan teman
16 Saya mengabaikan teman
17 Saya menolak berteman
18 Saya memandang teman dengan sinis
19 Saya mengirimkan pesan singkat (SMS)
ancaman kepada teman
20 Saya menggosipkan teman
Lampiran 1
131
SELF REPORT 2
No Selama 7 hari terakhir 0
kali
1
kali
2
kali
3
kali
4
kali
5
kali
6 kali
/ lebih
1 Saya dipukul teman saat jam istirahat
2 Saya mendapat nama julukan yang tidak saya
sukai
3 Teman-teman di sekolah menghina saya
4 Teman-teman dengan sengaja mendorong saya
5 Saya mendapat ejekan dari teman-teman
6 Saat istirahat teman-teman menolak saat saya
ajak bicara
7 Teman-teman menjitak kepala saya
8 Teman-teman di sekolah menggosipkan hal-hal
jelek tentang diri saya
9 Saya merasa tidak diterima dalam kelompok
tertentu
10 Teman-teman menjegal kaki saya ketika saya
berjalan melewati mereka
11 Teman-teman menyindir setiap kali saya lewat
dekat mereka
12 Teman-teman mencueki saya saat bertemu
13 Teman-teman meminta uang saya secara paksa
14 Saya dibentak oleh teman-teman saya
15 Saya tidak dilibatkan dalam setiap kegiatan dan
diskusi dalam kelas
16 Teman-teman memaki saya
17 Pendapat saya tidak didengarkan oleh teman-
teman saya
18 Teman-teman menghina diri saya
19 Teman-teman memandangi saya dengan sinis
20 Saya dipermalukan di depan umum oleh teman-
teman
132
SELF REPORT 3
No Selama 7 hari terakhir 0
kali
1
kali
2
kali
3
kali
4
kali
5
kali
6
kali /
lebih
1 Saya menyaksikan teman dipukul dengan
sengaja
2 Saya melihat teman diejek
3 Saya melihat teman dijegal kakinya
4 Saya ikut-ikutan meminta sesuatu seperti uang,
makanan, alat tulis dengan paksa
5 Saya diam saja ketika mengetahui ada teman
yang dihina
6 Saya tidak perduli ketika ada teman yang
dikucilkan
7 Saya tidak perduli ketika mengetahui ada teman
yang diancam
8 Saya ikut-ikutan mendiamkan teman dengan
sengaja
9 Saya melihat teman dipukul tetapi tidak berani
untuk menolong
10 Saya merasa bukan urusanku untuk melerai
teman yang bertengkar
11 Saya ikut-ikutan menertawakan teman
12 Saya diam menyaksikan teman dipermalukan di
depan umum
13 Saya ikut-ikutan memanggil nama teman
dengan sebutan yang kurang baik
14 Saya ikut menggosipkan teman
15 Saya tidak suka melihat teman direndahkan
tetapi tidak berani untuk membela
16 Saya sedih melihat teman dikucilkan tetapi
takut untuk membela
17 Saya diam ketika melihat ada teman yang
ditampar
18 Saya ikut-ikutan memfitnah teman
19 Saya diam ketika melihat ada teman yang
diabaikan
20 Saya tidak suka melihat teman diejek tetapi
tidak berani membela
133
PROGRAM PENDIDIKAN MAGISTER PROFESI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Adik-adik yang saya hormati,
Sehubungan dengan penyusunan tugas akhir, maka dengan ini saya memohon partisipasi
adik-adik dalam mengisi angket berikut sesuai dengan kondisi yang adik-adik alami.
Tidak ada jawabab yang salah dalam pengisian angket ini, semua jawaban yang adik-adik
berikan adalah benar sesuai dengan kondisi adik-adik sebenarnya. Kejujuran dan
kesungguhan adik-adik dalam mengisi setiap pernyataan sangat diharapkan. Jawaban
adik-adik terjamin kerahasiaannya sehingga tidak berpengaruh pada nilai apapun.
Atas partisipasi adik-adik saya ucapkan terima kasih
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Peneliti
Miftahul Aula Sa’adah, S. Psi
Data Diri Responden
Nama : ..................................................
Usia : ................. tahun
Kelas : ..................................................
Jenis Kelamin : ..................................................
Petunjuk Pengisian Angket
Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan. Baca dan pahami dengan baik setiap pernyataan
tersebut dan berilah tanda silang (X) dalam kolom pada salah satu pilihan jawaban yang
tersedia, yaitu :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
-------------SELAMAT MENGERJAKAN--------------
Lampiran 2
134
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya yakin menyebarkan berita buruk tentang
orang lain tidak pantas untuk dilakukan
2 Saya percaya memukul teman tidak akan
memberikan dampak yang buruk
3 Saya tidak suka melihat teman di dorong
hingga ia terjatuh
4 Saya senang menyuruh teman satu geng
untuk menjegal kaki anak lain
5 Saya segera melapor kepada guru jika melihat
teman saya dipukul
6 Saya cenderung ingin memukul teman yang
lebih dulu menggangu
7 Saya percaya menendang teman saat
berkelahi merupakan tindakan diluar batas
wajar
8 Saya yakin orang yang membalas mendorong
teman saat berkelahi wajar dilakukan untuk
melindungi diri
9 Saya tidak suka menyaksikan teman dipukul
10 Saya suka ikut-ikutan mengejek teman
11 Ketika melihat teman berkelahi saya segera
melerainya
12 Saya tidak perduli ketika mengetahui ada
teman yang dikucilkan karena bukan urusan
saya
13 Saya yakin menghina teman dengan
kekurangan yang dimilikinya tidak pantas
untuk dilakukan
14 Menghina teman hanya untuk bercanda
merupakan hal yang biasa
15 Saya tidak senang ketika melihat teman
diejek
16 Saya bersama teman-teman senang mengejek
anak lain agar ia merasa malu
17 Saya akan menegur teman yang suka
mengejek orang lain
18 Saya diam saja ketika mengetahui ada teman
yang dipukul
135
19 Mengejek teman merupakan hal yang tidak
baik untuk dilakukan
20 Melukai teman dalam keadaan terdesak wajar
dilakukan untuk membela diri
21 Saya marah menyaksikan teman saya dihina
22 Saya ikut bergabung menertawakan teman
karena menyenangkan
23 Saya berencana mengadukan kepada guru
ketika mengetahui ada teman yang diancam
24 Saya berencana mengejek teman agar ia
merasa malu
25 Memandang orang lain dengan perasaan
benci adalah tindakan yang salah
26 Saya percaya bahwa orang mengejek teman
ketika bercanda merupakan hal yang biasa
27 Saya tidak suka melihat teman direndahkan
28 Saya suka ikut-ikutan menggosipkan teman
29 Ketika mengetahui ada teman yang dihina,
saya berusaha segera menghiburnya
30 Ketika berkelahi dengan teman, saya
berencama akan membalasnya
31 Meminta uang dengan paksa kepada teman
merupakan hal yang tidak wajar untuk
dilakukan
32 Memberikan ancaman saat bertengkar wajar
untuk dilakukan
33 Saya sedih melihat teman dikucilkan
34 Saya suka melihat teman dipukul
35 Saya akan bersikap ramah terhadap teman
yang tidak saya sukai
36 Saya diam menyaksikan teman dipermalukan
di depan kelas
-------------------TERIMAKASIH----------------------
136
HASIL ANALISIS RELIABILITAS DATA UJI COBA
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 94 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 94 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,866 27
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Item1 3,37 ,916 94
Item3 2,97 ,933 94
Item5 2,71 ,771 94
Item6 3,48 ,543 94
Item7 2,73 ,906 94
Item8 3,10 ,673 94
Item9 3,15 ,842 94
Item10 3,18 1,047 94
Item12 3,12 ,686 94
Item13 3,17 1,064 94
Item14 3,47 ,543 94
Item15 3,09 ,633 94
Item16 3,38 ,658 94
Item18 3,15 ,621 94
Item20 3,14 ,632 94
Item21 2,97 ,695 94
Item22 2,79 ,890 94
Item23 3,29 ,633 94
Item25 3,47 ,543 94
Item26 3,17 ,616 94
Item27 3,13 ,930 94
Item28 3,04 ,603 94
Item30 3,15 ,639 94
Item32 2,74 ,891 94
Item33 3,06 ,865 94
Item35 2,99 ,726 94 Item36 3,09 ,728 94
Lampiran 3
137
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item1 80,71 88,357 ,342 ,864
Item3 81,12 86,341 ,455 ,860
Item5 81,37 89,419 ,348 ,863
Item6 80,61 90,779 ,388 ,863
Item7 81,35 85,069 ,550 ,857
Item8 80,99 89,129 ,433 ,861
Item9 80,94 88,232 ,389 ,862
Item10 80,90 84,281 ,505 ,859
Item12 80,97 90,547 ,312 ,864
Item13 80,91 83,885 ,517 ,858
Item14 80,62 90,110 ,455 ,861
Item15 81,00 90,086 ,383 ,862
Item16 80,70 89,824 ,388 ,862
Item18 80,94 91,050 ,308 ,864
Item20 80,95 88,051 ,559 ,858
Item21 81,12 89,223 ,410 ,862
Item22 81,30 87,287 ,421 ,861
Item23 80,80 90,830 ,320 ,864
Item25 80,62 91,207 ,346 ,863
Item26 80,91 90,853 ,329 ,864
Item27 80,96 88,385 ,334 ,865
Item28 81,04 89,912 ,421 ,862
Item30 80,94 88,146 ,545 ,859
Item32 81,34 85,689 ,522 ,858
Item33 81,02 87,957 ,393 ,862
Item35 81,10 89,722 ,352 ,863
Item36 81,00 88,645 ,431 ,861
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
84,09 95,089 9,751 27
138
PROGRAM PENDIDIKAN MAGISTER PROFESI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Adik-adik yang saya hormati,
Sehubungan dengan penyusunan tugas akhir, maka dengan ini saya memohon partisipasi
adik-adik dalam mengisi angket berikut sesuai dengan kondisi yang adik-adik alami.
Tidak ada jawabab yang salah dalam pengisian angket ini, semua jawaban yang adik-adik
berikan adalah benar sesuai dengan kondisi adik-adik sebenarnya. Kejujuran dan
kesungguhan adik-adik dalam mengisi setiap pernyataan sangat diharapkan. Jawaban
adik-adik terjamin kerahasiaannya sehingga tidak berpengaruh pada nilai apapun.
Atas partisipasi adik-adik saya ucapkan terima kasih
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Peneliti
Miftahul Aula Sa’adah, S. Psi
Data Diri Responden
Nama : ..................................................
Usia : ................. tahun
Kelas : ..................................................
Jenis Kelamin : ..................................................
Petunjuk Pengisian Angket
Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan. Baca dan pahami dengan baik setiap pernyataan
tersebut dan berilah tanda silang (X) dalam kolom pada salah satu pilihan jawaban yang
tersedia, yaitu :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
-------------SELAMAT MENGERJAKAN--------------
Lampiran 4
139
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya yakin menyebarkan berita buruk tentang orang lain tidak
pantas untuk dilakukan
2 Saya cenderung ingin memukul teman yang lebih dulu menggangu
3 Saya tidak suka melihat teman di dorong hingga ia terjatuh
4 Saya yakin orang yang membalas mendorong teman saat berkelahi
wajar dilakukan untuk melindungi diri
5 Saya segera melapor kepada guru jika melihat teman saya dipukul
6 Saya suka ikut-ikutan mengejek teman
7 Saya percaya menendang teman saat berkelahi merupakan tindakan
diluar batas wajar
8 Saya tidak perduli ketika mengetahui ada teman yang dikucilkan
karena bukan urusan saya
9 Saya tidak suka menyaksikan teman dipukul
10 Menghina teman hanya untuk bercanda merupakan hal yang biasa
11 Saya yakin menghina teman dengan kekurangan yang dimilikinya
tidak pantas untuk dilakukan
12 Saya bersama teman-teman senang mengejek anak lain agar ia
merasa malu
13 Saya tidak senang ketika melihat teman diejek
14 Saya diam saja ketika mengetahui ada teman yang dipukul
15 Saya marah menyaksikan teman saya dihina
16 Melukai teman dalam keadaan terdesak wajar dilakukan untuk
membela diri
17 Saya berencana mengadukan kepada guru ketika mengetahui ada
teman yang diancam
18 Saya ikut bergabung menertawakan teman karena menyenangkan
19 Memandang orang lain dengan perasaan benci adalah tindakan yang
salah
20 Saya percaya bahwa orang mengejek teman ketika bercanda
merupakan hal yang biasa
21 Saya tidak suka melihat teman direndahkan
22 Saya suka ikut-ikutan menggosipkan teman
23 Saya sedih melihat teman dikucilkan
24 Ketika berkelahi dengan teman, saya berencana akan membalasnya
25 Saya akan bersikap ramah terhadap teman yang tidak saya sukai
26 Memberikan ancaman saat bertengkar wajar untuk dilakukan
27 Saya diam menyaksikan teman dipermalukan di depan kelas
-------------------TERIMAKASIH----------------------
140
NORMA SKALA SIKAP ANTI BULLYING
Skala Sikap anti bullying : 27 aitem
Skor : 1, 2, 3, 4
Skor Terendah : 1 X 27 = 27
Skor Tertinggi : 4 x 27 = 108
Rentang : 108 – 27 = 81
Standar Deviasi : 81 : 6 = 13,5
Mean Hipotetik : 81 – 13,5 = 67,5
Rumus Kategorisasi
Sangat tinggi : X > 67,5 + 1,8 (13,50 = 92
Tinggi : 67,5 + 0,6 (13,5) < X ≤ 67,5 + 1,8 (13,5) = 76 < X < 92
Sedang : 67,5 – 0,6 (13,5) < X ≤ 67,5 + 0,6 (13,5) = 59 < X < 76
Rendah : 67,5 -1,8 (13,5) < X ≤ 67,5 – 0,6 (13,5) = 43 < X < 59
Sangat rendah : X < 67,5 – 1,8 (13,5) = X < 43
Kategori Norma Skor
Sangat tinggi X > 92
Tinggi 76 < X < 92
Sedang 59 < X < 76
Rendah 43 < X < 59
Sangat rendah X < 43
Lampiran 5
141
DATA PRETES KELOMPOK EKSPERIMEN
SUBJEK ITEM JUMLAH
i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i9 i10 i11 i12 i13 i14 i15 i16 i17 i18 i19 i20 i21 i22 i23 i24 i25 i26 i27
XIJ 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 3 55
SCS 2 2 3 1 3 1 2 2 3 1 3 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 1 2 1 2 56
KGS 2 2 3 2 2 1 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 50
SBW 2 3 1 2 3 3 2 1 1 2 3 2 2 1 3 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 53
YH 3 1 3 1 3 2 2 1 3 1 1 3 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 47
SF 2 2 3 2 1 2 3 1 3 2 3 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 52
AR 2 2 2 1 3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 47
AFR 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 52
BDM 1 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 48
RAS 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 50
DAP 2 2 3 2 2 2 1 3 1 3 2 3 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2 1 3 2 1 2 54
EWIJ 2 1 3 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 51
VZ 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2 3 1 2 3 3 2 3 2 1 50
SLA 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 53
TS 1 2 2 1 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 1 3 1 3 2 1 2 2 1 2 2 55
Lampiran 6
142
DATA POST TES KELOMPOK EKSPERIMEN
SUBJEK ITEM JUMLAH
i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i9 i10 i11 i12 i13 i14 i15 i16 i17 i18 i19 i20 i21 i22 i23 i24 i25 i26 i27
XIJ 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 83
SCS 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 77
KGS 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 74
SBW 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 75
YH 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 4 3 3 3 2 3 4 3 3 81
SF 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 78
AR 2 2 1 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 64
AFR 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 73
BDM 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 3 3 67
RAS 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 89
DAP 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 81
EWIJ 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 80
VZ 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 75
SLA 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 89
TS 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 86
Lampiran 7
143
DATA FOLOW UP KELOMPOK EKSPERIMEN
SUBJEK ITEM JUMLAH
i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i9 i10 i11 i12 i13 i14 i15 i16 i17 i18 i19 i20 i21 i22 i23 i24 i25 i26 i27
XIJ 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 85
SCS 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 79
KGS 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 76
SBW 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 78
YH 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 82
SF 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 80
AR 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 60
AFR 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 77
BDM 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 65
RAS 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 94
DAP 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 83
EWIJ 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 83
VZ 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 77
SLA 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 93
TS 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 90
Lampiran 8
144
DATA PRETES KELOMPOK KONTROL
SUBJEK ITEM
JUMLAH i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i9 i10 i11 i12 i13 i14 i15 i16 i17 i18 i19 i20 i21 i22 i23 i24 i25 i26 i27
FIK 1 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 52
BFYD 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 1 2 2 1 2 1 2 1 50
EFL 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 50
IS 3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 1 55
DTR 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 47
TRN 3 2 2 3 3 2 1 3 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 52
DI 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 48
ARP 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 1 3 3 2 3 1 3 3 2 2 2 1 2 2 53
AKW 3 2 2 3 2 1 3 2 2 1 2 1 2 3 1 2 1 3 2 3 3 1 2 2 2 3 2 56
RA 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 47
HCN 2 1 2 1 1 2 2 3 1 3 1 3 3 3 2 1 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 54
DRP 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 51
STG 2 1 2 2 1 2 2 2 3 1 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 55
ASAN 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 50
HDE 3 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 53
Lampiran 9
145
DATA POST TES KELOMPOK KONTROL
SUBJEK ITEM
JUMLAH i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i9 i10 i11 i12 i13 i14 i15 i16 i17 i18 i19 i20 i21 i22 i23 i24 i25 i26 i27
FIK 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 3 2 1 2 2 2 2 2 2 49
BFYD 2 1 2 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 52
EFL 2 1 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 52
IS 3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 52
DTR 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 47
TRN 3 1 3 1 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 53
DI 3 1 2 1 3 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 47
ARP 3 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 1 53
AKW 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 1 3 3 3 2 57
RA 3 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 49
HCN 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 3 1 3 1 2 1 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 1 52
DRP 3 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 3 2 2 52
STG 2 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 2 54
ASAN 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 52
HDE 2 2 3 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 56
Lampiran 10
146
DATA FOLOW UP KELOMPOK KONTROL
SUBJEK ITEM
JUMLAH i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i9 i10 i11 i12 i13 i14 i15 i16 i17 i18 i19 i20 i21 i22 i23 i24 i25 i26 i27
FIK 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 3 1 2 2 2 2 1 1 2 51
BFYD 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 3 3 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 3 2 2 52
EFL 3 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 2 51
IS 3 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 3 3 2 2 1 2 2 52
DTR 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 46
TRN 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 55
DI 3 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 47
ARP 2 1 1 3 2 2 2 1 2 2 2 2 3 1 3 2 2 3 2 3 2 2 1 2 1 2 2 53
AKW 3 2 3 1 2 3 3 3 1 2 2 1 2 3 1 2 1 2 2 3 2 3 2 1 3 3 3 59
RA 2 1 2 1 3 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 50
HCN 2 1 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 3 2 1 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 52
DRP 4 2 3 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 3 2 2 3 2 3 2 55
STG 2 1 2 3 2 2 1 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 55
ASAN 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 48
HDE 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 53
Lampiran 11
147
NPar Tests
Mann-Whitney Test
Ranks
ID N Mean Rank Sum of Ranks
Pretest Kelompok Eksperimen 15 15,50 232,50
Kelompok Kontrol 15 15,50 232,50
Total 30
Postest Kelompok Eksperimen 15 23,00 345,00
Kelompok Kontrol 15 8,00 120,00
Total 30
FollowUp Kelompok Eksperimen 15 23,00 345,00
Kelompok Kontrol 15 8,00 120,00
Total 30
Gain Pre-post Kelompok Eksperimen 15 23,00 345,00
Kelompok Kontrol 15 8,00 120,00
Total 30
Gain Post-Follow Kelompok Eksperimen 15 19,77 296,50
Kelompok Kontrol 15 11,23 168,50
Total 30
Gain Pre-Follow Kelompok Eksperimen 15 23,00 345,00
Kelompok Kontrol 15 8,00 120,00
Total 30
Test Statisticsa
Pretest Postest FollowUp
Gain Pre-
post
Gain Post-
Follow
Gain Pre-
Follow
Mann-Whitney U 112,500 ,000 ,000 ,000 48,500 ,000
Wilcoxon W 232,500 120,000 120,000 120,000 168,500 120,000
Z ,000 -4,688 -4,673 -4,676 -2,701 -4,674
Asymp. Sig. (2-
tailed) 1,000 ,000 ,000 ,000 ,007 ,000
Exact Sig. [2*(1-
tailed Sig.)] 1,000b ,000b ,000b ,000b ,007b ,000b
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Pretest 30 51,53 2,825 47 56
Postest 30 64,97 14,438 47 89
Follow Up 30 66,03 15,867 46 94
Gain Pre-Post 30 13,43 14,166 -3 39
Gain Post-Follow 30 1,07 2,288 -4 5
Gain Pre-Follow 30 14,50 15,467 -3 44
ID 30 1,50 ,509 1 2
Lampiran 12
148
NPar Tests
Output Uji Wilcoxon Signed Rank Test Kelompok Eksperimen
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Pretest 15 51,53 2,875 47 56
Posttes 15 78,13 7,220 64 89
Follow up 15 80,13 9,164 60 94
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Posttes - Pretest Negative Ranks 0a ,00 ,00
Positive Ranks 15b 8,00 120,00
Ties 0c
Total 15
Follow up –
Posttes
Negative Ranks 2d 8,75 17,50
Positive Ranks 13e 7,88 102,50
Ties 0f
Total 15
a. Posttes < Pretest
b. Posttes > Pretest
c. Posttes = Pretest
d. followup < Posttes
e. followup > Posttes
f. followup = Posttes
Test Statisticsa
Posttes – Pretest Follow up – Posttes
Z -3,408b -2,447b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,001 ,014
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Lampiran 13
149
NPar Tests
Output Uji Wilcoxon Signed Rank Test Kelompok Kontrol
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Pretest 15 51,53 2,875 47 56
Postest 15 51,80 2,859 47 57
Follow Up 15 51,93 3,390 46 59
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Posttest –
Pretest
Negative Ranks 5a 7,60 38,00
Positive Ranks 8b 6,63 53,00
Ties 2c
Total 15
Follow up –
Posttest
Negative Ranks 4d 5,88 23,50
Positive Ranks 6e 5,25 31,50
Ties 5f
Total 15
a. Posttest < Pretest
b. Posttest > Pretest
c. Posttest = Pretest
d. FollowUp < Posttest
e. FollowUp > Posttest
f. FollowUp = Posttest
Test Statisticsa
Postest - Pretest FollowUp - Postest
Z -,531b -,412b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,595 ,681
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.
Lampiran 14
150
LEMBAR EVALUASI PELATIHAN REGULASI EMOSI
Nama peserta : ..........................................................................
Kelas : ..........................................................................
Berikut ini akan disajikan beberapa pertanyaan mengenai materi dan
pelaksanaan pelatihan yang sudah anda peroleh. Saudara diminta untuk
memberikan penilaian dan tanggapan terhadap masing-masing pertanyaan.
Penilaian untuk bagian A dengan cara memberikan contreng (V) dibagian “Ya”
atau “Tidak”. Untuk pertanyaan B silahkan anda menuliskan jawaban pada tempat
yang telah tersedia.
Bagian A
No. Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah materi pelatihan memuat hal-hal yang bermanfaat?
2 Apakah saudara merasakan perubahan dalam diri anda ?
3 Apakah materi pelatihan yang disajikan menarik ?
4 Apakah materi pelatihan yang diberikan mudah dipahami ?
5 Apakah saudara termotivasi dalam mengikuti pelatihan lagi ?
6 Apakah materi yang disajikan sesuai dengan kebutuhan anda ?
7 Apakah materi yang disajikan bermanfaat bagi pengembangan
diri anda ?
Bagian B
1. Apakah sebelumnya saudara pernah mengikuti pelatihan Regulasi Emosi ?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
2. Bagaimana perasaan anda selama mengikuti pelatihan ?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
3. Apakah pelatihan ini memberikan manfaat bagi saudara, jelaskan?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
4. Bagaimana pendapat saudara mengenai pemandu yang membawakan
pelatihan ini, kenapa ?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
5. Perubahan apa yang saudara rasakan setelah mengikuti pelatihan ini ?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
6. Kesan dan pesan setelah mengikuti pelatihan ?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
Lampiran 15
151
LEMBAR EVALUASI PELATIHAN
No ASPEK PENILAIAN PENILAIAN
1 2 3 4 5
1 Materi
2 Fasilitator
a. Penguasaan materi
b. Penggunaan bahasa
c. Cara menyajikan materi
d. Kemampuan menciptakan suasana
3 Penggunaan metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Roleplay/simulasi
d. Penanyangan video
e. Permainan Cermin Ajaib
4 Efektifitas penggunaan alat bantu
5 Durasi pelaksanaan pelatihan
a. Pembagian sesi
b. Penggunaan waktu
6 Ruang pelatihan : kenyamanan tempat
pelatihan
Keterangan :
1 : Kurang Sekali
2 : Kurang
3 : Sedang
4 : Baik
5 : Baik Sekali
152
BLUE PRINT LEMBAR OBSERVASI
Nama Subjek : .............................................................................
No Gejala Perilaku
Kriteria
kualitatif
Kriteria kuantitatif
Ya Tidak Sering Kadang-
kadang
Tidak
pernah
1 Minat dan ketertarikan terhadap materi
2 Cuek terhadap materi yang disampaikan
3 Keaktifan bertanya
4 Kata-kata keluhan yang muncul
5 Mengajak berbicara peserta lain
6 Mengejek peserta lain
7 Mengajak berbicara pada fasilitator
8 Mendengarkan fasilitator ketika
berbicara
9 Bermain HP
10 Bekerjasama saat diskusi kelompok
11 Mengerjakan tugas yang diberikan
12 Pasif selama kegiatan berlangsung
13 Keluar forum pelatihan
14 Mondar-mandir
Ekspresi Wajah
15 Tersenyum
16 Tertawa
17 Cemberut
18 Sedih
19 Malu
20 Gembira
Lampiran 16
153
HASIL EVALUASI MATERI PELATIHAN REGULASI EMOSI
N
O PERNYATAAN
SUBJEK
Ya
Ya
(%)
Tidak
Tidak
(%) XI SC KG SB YH SF AR AF BD RA DA EW VZ SL TS
1
Apakah materi pelatihan
memuat hal-hal yang
bermanfaat?
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 100 % 0 0 %
2 Apakah saudara merasakan
perubahan dalam diri anda ? 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 13 87 % 2 13 %
3 Apakah materi pelatihan
yang disajikan menarik ? 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 93 % 1 7 %
4
Apakah materi pelatihan
yang diberikan mudah
dipahami ?
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 14 93 % 1 7 %
5
Apakah saudara termotivasi
dalam mengikuti pelatihan
lagi?
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 93 % 1 7 %
6
Apakah materi yang
disajikan sesuai dengan
kebutuhan anda ?
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13 87 % 2 13 %
7
Apakah materi yang
disajikan bermanfaat bagi
pengembangan diri anda ?
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 100 % 0 0 %
JUMLAH 98 93 % 7 7 %
Lampiran 17
154
LEMBAR PERSETUJUAN PARTISIPAN PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ...................................................................................................
Jenis Kelamin : ...................................................................................................
Kelas : ...................................................................................................
Dengan ini menerangkan bahwa :
1. Saya telah mendapatkan dan memahami penjelasan terkait pelatihan yang
dilakukan oleh Miftahul Aula Sa’adah, S. Psi, Mahasiswa Magister Psikologi
Profesi Universitas Muhammadiyah Surakarta dan saya menyetujui berpartisipasi
dalam pelatihan tersebut.
2. Saya memberi kewenangan kepada peneliti untuk mengambil data yang berkenaan
dengan tema penelitian.
3. Saya menyatakan :
a. Bersedia untuk bekerja sama dengan peneliti dalam proses pelatihan hingga
batas waktu yang telah ditentukan, terhitung sejak tanggal 11 s/d 12 November
2015
b. Bersedia untuk memberikan informasi yang diperlukan secara jujur dan lengkap,
baik secara lisan maupun tertulis
c. Bersedia untuk diambil gambar berupa foto atau rekaman selama mengikuti
proses “Pelatihan Keterampilan Regulasi Emosi”
d. Saya mendapatkan informasi dan pemahaman bahwa penelitian ini bertujuan
untuk mengkaji ilmu psikologi terkait keterampilan regulasi emosi untuk
meningkatkan sikap anti bullying.
Surakarta, ....................................
Yang menyatakan
(..............................................)
Lampiran 18
155
LEMBAR IDENTITAS DIRI
Anda dimohon untuk mengisi identitas diri dengan lengkap dan teliti sehingga
tidak ada pertanyaan yang terlewati. Kerahasiaan data Anda akan kami jamin
sepenuhnya.
Nama : ...............................................................................
Jenis kelamin : ...............................................................................
Tempat tanggal lahir : ...............................................................................
Anak ke ( ) dari berapa bersaudara : ...............................................................................
Nama orangtua (Ayah) : ...............................................................................
Nama orangtua (Ibu) : ...............................................................................
Pekerjaan orangtua (Ayah) : ...............................................................................
Pekerjaan orangtua (Ibu) : ...............................................................................
Alamat : ...............................................................................
...............................................................................
156
Lampiran 19
157
Lampiran 20
158
Modul Pelatihan Regulasi Emosi
(Fasilitator)
Lampiran 21
159
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat, nikmat dan hidayah-Nya, sehingga modul pelatihan keterampilan regulasi
emosi dapat saya selesaikan. Salawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, teladan dan inspirasi.
Modul pelatihan regulasi emosi merupakan buku panduan pelatihan yang
bertujuan untuk meningkatkan sikap anti bullying. Pelatihan ini akan dilakukan selama
2 hari. Subjek akan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang diberi
perlakuan dan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan. Modul pelatihan terdiri
dari beberapa materi yaitu kemampuan memonitor emosi, kemampuan mengevaluasi
emosi, kemampuan memodifikasi emosi dan relaksasi.
Pelatihan ini dilakukan secara berkelompok di dalam ruangan (indoor) dengan
alat penunjang berupa laptop, materi, proyektor, kursi, meja, plano, alat tulis, bola dan
pengeras suara. Modul pelatihan keterampilan regulasi emosi ini diberikan oleh
fasilitator yang memiliki kualifikasi seperti kualifikasi yang sudah ditetapkan oleh
peneliti. Untuk peneliti selanjutnya bagi pemakai modul agar melakukan evaluasi hasil
dalam proses pelatihan. Peneliti berharap semoga modul ini dapat memberikan manfaat
untuk meningkatkan regulasi emosi dan meningkatkan sikap anti bullying bagi remaja.
Surakarta, November 2015
Miftahul Aula Sa’adah, S.Psi
160
PENDAHULUAN
Sekolah merupakan bagian dari pendidikan yang berperan sangat besar dalam
mempersiapkan generasi muda yang tangguh dan mampu membangun diri sendiri serta
bangsa dan negaranya. Namun, pada kenyataannya banyak kekerasan terjadi di
lingkungan sekolah. Fenomena kekerasan menjadi satu mata rantai yang tidak terputus.
Penelitian dari Yayasan Sejiwa (2008), menunjukkan bahwa tidak ada satupun sekolah
di Indonesia yang bebas dari tindakan kekerasan. Terjadinya bullying biasanya
merupakan proses dinamika kelompok dan di dalamnya ada pembagian peran, menurut
Coloroso (2007), disebut dengan istilah tiga mata rantai penindasan. Pertama, bullying
terjadi karena ada pihak yang menindas. Kedua, ada pihak yang dianggap lemah dan
menganggap dirinya sebagai pihak yang lemah. Ketiga, ada penonton yang diam atau
mendukung. Atas kerjasama ketiga pihak itu biasanya praktek bullying sangat sukses
dilakukan oleh anak yang merasa punya power atau kekuatan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Trevi dan Winanti Siwi Respati (2012)
terhadap siswa kelas X SMK Y Tanggerang diketahui berdasarkan peranannya dalam
bullying, siswa yang berperan ganda sebagai pelaku-penonton, pelaku-korban dan
pelaku-korban-penonton memiliki sikap yang cenderung positif terhadap bullying. Dari
sini dapat disimpulkan bahwa yang sikapnya cenderung positif adalah yang berperan
sebagai pelaku. Mereka setuju dengan bullying, khususnya yang berbentuk fisik dan
non-verbal tidak langsung.
Kasus-kasus bullying yang berlangsung secara terus menerus dan berkelanjutan
memiliki efek yang sangat negatif. Upaya dalam mengatasi dan mencegah munculnya
masalah bullying memerlukan kebijakan yang bersifat menyeluruh. Oleh karena itu,
diperlukan keterlibatan seluruh komponen sekolah mulai dari guru, siswa, kepala
sekolah sampai orangtua murid yang bertujuan adalah untuk dapat menyadarkan seluruh
komponen sekolah tentang bahaya dari bullying. Mengingat pentingnya upaya
menanggulangi perilaku bullying di kalangan siswa, maka perlu adanya solusi yang
efektif untuk menanggulanginya. Sehingga peneliti mengambil salah satu solusi dengan
cara memberikan pelatihan keterampilan regulasi emosi.
Pelatihan regulasi emosi akan diberikan berdasarkan aspek-aspek yang
dikemukakan oleh Gross dan Thompson (2006) yaitu dengan memberi materi
161
memonitor emosi, mengevaluasi emosi, memodifikasi emosi dan relaksasi. Materi
memonitor emosi, peserta diharapkan mampu mengenal macam-macam emosi dasar
manusia dan memberi penilaian dari emosi yang dirasakan dengan metode diskusi,
ceramah, menonton video ekspresi emosi dan permainan. Materi mengevaluasi emosi,
pada tahap ini peserta diharapkan mampu mengelola emosi yang dirasakan dan mampu
mengarahkan perhatian pada peristiwa yang mempengaruhi emosi dengan metode
diskusi, ceramah dan role play “latihan menyadari emosi”. Materi yang ketiga adalah
memodifikasi emosi, dalam tahap ini peserta diharapkan mampu merubah cara pandang
dalam penilaian situasi, memotivasi diri bangkit dari emosi negatif dan
mengekspresikan emosi dengan cara yang sesuai tujuan dan situasi. Tahap ini dilakukan
dengan metode permainan dan latihan bersikap asertif. Adapun materi terakhir adalah
relaksasi dengan tujuan peserta memahami bagaimana cara atau strategi untuk
mengontrol emosi.
162
PERSYARATAN PESERTA
Peserta atau partisipan pelatihan ini merupakan siswa SMP yang memiliki sikap
anti bullying yang rendah. Partisipan penelitian sebelum mendapatkan perlakuan maka
perlu untuk menyetujui kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian, yaitu
dengan mengisi surat persetujuan partisipan (informed consent) sebagai bukti bahwa
partisipan bersedia untuk mengikuti pelatihan dengan waktu yang telah ditentukan.
PERSYARATAN PELATIH
Pelaksanaan pelatihan keterampilan regulasi emosi dilakukan oleh fasilitator
yang memiliki kemampuan dan pengalaman dalam memberikan pelatihan, memahami
tentang emosi dan cara mengendalikan emosi. Fasilitator diharapkan mampu
membangun hubungan yang positif kepada partisipan (siswa), sehingga siswa dapat
mengikuti jalannya pelatihan dengan senang dan nyaman.
Ketrampilan yang diharapkan dimiliki oleh fasilitator untuk menyajikan modul
pelatihan keterampilan regulasi emosi untuk meningkatkan sikap anti bullying adalah:
a. Lulus bidang psikologi dan memiliki wawasan dalam psikologi umum
b. Memiliki pengalaman dalam melakukan training atau pelatihan regulasi emosi
c. Mampu berinteraksi dengan orang-orang baru, serta mampu membangun
suasana yang nyaman.
d. Komunikatif yaitu mampu menyampaikan materi-materi atau pesan-pesan
dengan kemasan yang menarik
e. Memahami isi modul, sehingga mampu membawakan dengan kemasan yang
menarik setiap tahapan kegiatan.
163
MATERI PELATIHAN
“REGULASI EMOSI ”
Pertemuan I
Durasi : 175 menit (2 jam 55 menit)
PEMBUKAAN
“TAK KENAL MAKA TAK SAYANG”
Waktu : 20 menit
A. Pengantar
Kegiatan ini merupakan kegiatan pembukaan agar peserta dapat
mengenal satu sama lain (membangun rapport), baik sesama peserta, fasilitator
dan team peneliti. Tujuan dari kegiatan ini agar para peserta memahami tujuan,
manfaat pelatihan, dan kontrak dalam pelatihan meliputi kesediaan secara
tertulis untuk mengikuti pelatihan serta membuat peserta dapat mengikuti
jalannya pelatihan dengan rileks dan menyenangkan.
B. Tujuan
Tujuan dari materi pembukaan “Tak Kenal Maka Tak Sayang” adalah
untuk dapat saling mengenal antara masing-masing peserta dan fasilitator. Serta
membangun suasana yang lebih akrab sehingga memudahkan fasilitator untuk
menyampaikan materi selanjutnya.
C. Prosedur Berlatih
Kegiatan ini akan dilakukan dengan menggunakan metode permainan
“pesan dari bola”. Tahapan-tahapan dalam kegiatan ini adalah :
1. Fasilitator membuka pertemuan pertama ini dengan sapaan semangat.
2. Peserta pelatihan dan fasilitator berdiri membentuk sebuah lingkaran,
kemudian fasilitator memberitahukan tata cara dan aturan permainan.
3. Peserta dan fasilitator memperkenalkan dirinya secara bergantian searah
putaran jarum jam, dengan menyebutkan nama dan hal yang disukai/ tidak
disukai.
164
4. Setelah semua peserta ataupun fasilitator memperkenalkan diri, musik
dinyalakan dan bola dilempar dari satu peserta ke peserta yang lain ataupun
fasilitator. Peserta dan fasilitator yang mendapatkan bola wajib menangkap
dan melempar lagi ke peserta yang lain.
5. Apabila musik berhenti, maka peserta atau fasilitator yang memegang bola
wajib menyebutkan identitas diri teman di sebelah kanan dan kirinya.
6. Apabila peserta ataupun fasilitator salah dalam menyebutkan identitas
temannya, maka diminta untuk berdiri di tengah lingkaran.
7. Setelah permainan selesai, peserta yang berdiri di tengah lingkaran karena
salah dalam menyebutkan identitas temannya diminta untuk menyanyi.
8. Fasilitator menutup sesi pertama ini dengan memberikan motivasi semangat
dan mengajak peserta untuk berteriak sekeras mungkin untuk semangat luar
biasa mereka.
D. Setting
Keterangan :
= fasilitator = co fasilitator = peserta
E. Alat & Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam permainan ini adalah bola, laptop,
dan sound system.
165
ASPEK REGULASI EMOSI “ MEMONITOR EMOSI ”
Waktu : 80 menit
A. Pengantar
Emosi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Emosi
merupakan salah satu pendorong manusia untuk melakukan tindakan. Perilaku
manusia baik yang tampak maupun yang tidak tampak sangat dipengaruhi oleh
emosi. Perasaan-perasaan seperti rasa takut, amarah, bahagia, sedih, dan cinta
adalah hasil dari dinamika emosi manusia. Selain sebagai makhluk pribadi,
manusia adalah makhluk sosial, sehingga emosi individu berpengaruh pada
konteks sosial. Dalam hubungan interpersonal, peran emosi tampak pada
bagaimana individu memposisikan dirinya dan bagaimana individu memandang
orang lain. Kesadaran akan kondisi emosi atau perasaannya sendiri membawa
individu menyadari, bahwa individu yang lain pun memiliki sisi-sisi emosi atau
perasaan yang serupa.
Materi memonitor emosi membahas tentang pengertian emosi, jenis
emosi, penyebab munculnya emosi, manfaat emosi, menonton video ekspresi
emosi dan permainan mengenai kemampuan mengenal emosi dasar manusia.
B. Tujuan
Tujuan dari materi “Memonitor Emosi” adalah peserta diharapkan
mampu mengenal emosi dasar manusia dan mampu memberikan penilaian dari
emosi yang dirasakan.
C. Prosedur Berlatih :
1. Fasilitator memulai sesi dengan membagi peserta menjadi beberapa
kelompok kecil, dengan cara berhitung. (5 menit)
2. Fasilitator mengajak peserta dalam setiap kelompok untuk bermain kartu
emosi (emotional card games) dengan cara mengajak para peserta untuk
menuliskan apa saja jenis-jenis emosi yang mereka ketahui. (5 menit)
166
3. Setelah semua peserta menuliskan jenis-jenis emosi mereka diberi tugas
untuk mendiskusikan tentang jenis-jenis emosi yang pernah dirasakan. Juru
bicara masing-masing kelompok akan mempresentasikan hasil diskusi di
depan forum dan menuliskannya di karton yang sudah tersedia. Fasilitator
menanyakan kepada masing-masing kelompok yang mana yang termasuk
jenis emosi positif dan yang mana yang termasuk emosi negatif. (15 menit)
4. Fasilitator menjelaskan mengenai pengertian emosi, jenis emosi, penyebab
munculnya emosi, dan manfaat emosi. (20 menit)
5. Fasilitator mengajak peserta untuk melihat video ekspresi emosi. (10 menit)
6. Fasilitator mengajak para peserta untuk mengikuti role play mengenai
“kemampuan mengenal emosi dasar manusia”. Langkah kegiatan : Masing-
masing peserta secara bergantian diminta untuk memperagakan bentuk
ekspresi emosi senang, sedih, marah, dan kecewa. Kemudian peserta lain
diminta untuk menjawab termasuk dalam kategori bentuk ekspresi apa yang
telah diperagakan oleh temannya. (15 menit)
7. Fasilitator memberikan evaluasi di depan para peserta dari hasil permainan
mengenai “kemampuan mengenal emosi dasar manusia”. (10 menit)
D. Setting
Keterangan:
: Layar : Fasilitator
167
: Co fasilitator : Peserta
E. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam aspek regulasi emosi “Memonitor
Emosi” adalah modul memonitor emosi, spidol, papan tulis, proyektor, laptop
dan kartu emosi.
F. Metode
Metode yang digunakan dalam aspek regulasi emosi “Memonitor Emosi”
adalah ceramah, diskusi, menonton video ekspresi emosi dan role play mengenal
emosi dasar manusia.
G. Materi :
1. Pengertian Emosi
Du Preez mengatakan emosi adalah (a) suatu reaksi tubuh
menghadapi situasi tertentu. Jika sedih, biasanya kita menangis, jika lucu,
kita tertawa. (b) hasil proses persepsi terhadap situasi. Jika kita
mempersepsikan kondisi jalanan macet sebagai akibat sopir bis kota yang
ugal-ugalan maka kita akan marah. Tapi jika kita menerimanya sebagai
sesuatu yang lumrah, kita akan lebih tenang. Dengan demikian emosi timbul
dari cara kita memandang atau mempersepsikan sesuatu. (c) hasil reaksi
kognitif (berpikir). Jika ujian semakin dekat kita mungkin takut gagal. Lalu
kita mulai cemas dan belajar dengan tekun. Jika uang di tabungan semakin
sedikit, kita khawatir kehabisan uang, lalu mulai berhemat.
2. Jenis-jenis Emosi
168
Emosi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu emosi positif atau biasa disebut
afek positif dan emosi yang negatif atau afek negatif. Emosi positif misalnya
cinta, sayang, tenang, santai, rileks, senang, bahagia, gembira, kagum, dan
sebagainya. Emosi negatif misalnya marah, sedih, takut, kecewa, putus asa,
benci, dan sebagainya.
Individu yang sedang mengalami suatu emosi dapat terlihat dalam jenis-jenis
ekspresi emosi berikut ini:
3. Penyebab Munculnya Emosi
Senang → mendapatkan hadiah, pujian, disayang orang tua, rangking
kelas, disenangi teman-teman dan guru.
Sedih → dimarahi orang tua atau guru, dijauhi teman-teman, dihukum
orang tua atau guru, diejek oleh teman.
Marah → dijahili teman, dihina teman, barang diambil atau dirusak
teman.
Takut → ditinggal sendirian di rumah, dikejar anjing, bencana alam,
dimarahi orang tua, disuruh maju ke depan kelas.
169
4. Manfaat Emosi
a) Emosi sebagai pembangkit energi (energizer). Tanpa emosi, manusia
tidak sadar atau sama dengan orang mati, karena hidup artinya merasai,
mengalami, bereaksi, dan bertindak. Dengan emosi manusia
membangkitkan energi yang dimilikinya; marah mengerakkan untuk
menyerang; takut menggerakkan untuk lari; cinta mendorong manusia
untuk mendekat dan bermesraan. Dengarlah lagu-lagu rayuan seperti
“....gunung kan kudaki, samudera kan kusebrangi, tuk buktikan
cintaku..”. Dibalik lagu terkandung energi yang lahir dari perasaan cinta.
b) Emosi sebagai pembawa informasi/pesan (messenger). Bagaimana
keadaan diri sendiri dapat diketahui melalui emosi yang dialami.
Misalnya, jika marah berarti sedang dihambat atau diserang orang lain;
sedih menandaakan hilangnya sesuatu yang disenangi atau dikasihi;
bahagia berarti memperoleh sesuatu yang disenangi.
c) Emosi sebagai reinforcer, untuk memperkuat pesan atau informasi yang
disampaikan. Misalkan saat kita mengatakan kalimat “saya marah ketika
orangtua saya dihina”, dengan nada biasa-biasa saja seperti orang
membaca koran. Bandingkan takkala sambil memukul meja dan diliputi
rasa marah sambil berkata “saya marah ketika orangtua saya dihina”.
Perbedaan pesan yang disampaikan terletak pada emosi yang diberikan.
d) Emosi sebagai balancer, penyeimbang kehidupan kita. Misalkan, kita
sedih karena kehilangan seseorang yang dicintai, maka kita akan
menangis. Tangis tersebut dapat memberi rasa lega bagi kita. Atau saat
kita menyaksikan suatu adegan yang sangat lucu di acara televisi, kita
akan tertawa terbahak-bahak. Gelak tawa tersebut juga memberi
kelegaan.
5. Role Play Mengenal Emosi Dasar Manusia
Langkah kegiatan : Masing-masing peserta secara bergantian diminta
untuk memperagakan bentuk ekspresi emosi senang, sedih, marah, dan
kecewa dan peserta lain diminta untuk menjawab termasuk dalam kategori
bentuk ekspresi apa yang telah diperagakan oleh temannya.
170
ASPEK REGULASI EMOSI “ MENGEVALUASI EMOSI ”
Waktu : 80 menit
A. Pengantar
Dalam kehidupan sehari-hari berbagai peristiwa banyak kita alami.
Beberapa peristiwa diantaranya dihayati sebagai peristiwa buruk yang tidak
menyenangkan dan menekan batin. Setiap peristiwa buruk akan menimbulkan
konsekuensi bagi individu yang berupa tingkah laku dan emosi tertentu.
Biasanya kita menghindari dan berusaha menghilangkan emosi negatif.
Adakalanya kita mampu mengendalikan tetapi adakalanya kita gagal
melakukannya. Ketika kita gagal mengendalikan atau menyeimbangkan emosi
negatif maka ketika itu keadaan suasana hati kita menjadi buruk.
Materi mengevaluasi emosi membahas tentang pengaruh emosi terhadap
perubahan fisik, pengaruh emosi terhadap perilaku dan dampak emosi negatif
dalam kehidupan sehari-hari.
B. Tujuan
Tujuan dari materi “Mengevaluasi Emosi” adalah peserta diharapkan
mampu mengelola emosi yang dirasakan dan mampu mengarahkan perhatian
pada situasi yang mempengaruhi emosi serta mampu menyeimbangkan emosi
yang telah disadari.
C. Prosedur Berlatih :
1. Fasilitator memulai sesi kedua dengan ice breeking “senam angin”. Langkah
kegiatan : a). Peserta membentuk lingkaran besar, b). Peserta diajak untuk
streching dengan melakukan senam angin, c). Fasilitator memberi aba-aba
jika angin datang dari kiri peserta mencondongkan badan ke kanan, jika
angin datang dari kanan peserta mencondongkan badan ke kiri, jika agin
datang dari depan peserta harus membungkukkan badan ke belakang,
jika angin datang dari belakang peserta membungkukkan badan ke
171
depan, dan jika angin ribut datang peserta harus bergerak cepat untuk
berganti tempat. (5 menit)
2. Fasilitator menanyangkan film singkat tentang “Bully”. (10 menit)
3. Setelah melihat tayangan, fasilitator membagikan satu lembar karton yang
bergambar peristiwa bullying kepada masing-masing kelompok dan
meminta seluruh peserta untuk menuliskan perasaannya baik ketika menjadi
pelaku bullying, korban bullying dan penonton peristiwa bullying (10 menit)
4. Perwakilan dari tiap-tiap kelompok diminta untuk mempresentasikannya
dan teman-teman dari kelompok lain dipersilahkan untuk mengajukan
berbagai pertanyaan dan ungkapan empati untuk lebih mengenal teman
beserta penghayatannya terhadap berbagai peristiwa bullying. (15 menit)
5. Fasilitator memberikan refleksi dari kegiatan penanyangan video dan contoh
kasus. (10 menit)
6. Fasilitator mengajak seluruh peserta untuk melakukan “latihan menyadari
emosi”, dengan cara para peserta diberikan bola kecil, kemudian para
peserta diminta untuk menutup mata, membayangkan suatu peristiwa atau
seseorang yang pernah membuat peserta marah. Lalu sambil tetap fokus
pada peristiwa atau orang tersebut, pukul-pukullah bola kecil itu ke meja
atau dinding sambil mengatakan berulang kali, “saya marah!!!...saya
marah!!!....saya marah..!!!! Kemudian cobalah rasakan apa yang terjadi.
Manakah bagian dari tubuh para peserta yang terasa tegang? Peserta diminta
menyebutkan pada bagian-bagian mana peserta merasakan ketegangan
secara fisik. (10 menit)
7. Fasilitator menjelaskan mengenai pengaruh emosi terhadap perubahan fisik,
pengaruh emosi terhadap perilaku dan dampak emosi negatif dari
kecenderungan terkena bullying. (20 menit)
172
D. Setting
Keterangan:
: Layar : Fasilitator
: Co fasilitator : Peserta
E. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam aspek regulasi emosi
“Mengevaluasi Emosi” adalah modul mengevaluasi emosi, spidol, papan tulis,
proyektor, laptop, bola, dan lembar kerja.
F. Metode
Metode yang digunakan dalam aspek regulasi emosi “Mengevaluasi
Emosi” adalah ceramah, diskusi, menonton film singkat “Bully” dan role play
“menyadari emosi”.
G. Materi :
1. Lembar Kerja Peristiwa Bullying
Peserta melihat tayangan film singkat tentang “Bully”. Setelah
melihat tayangan, fasilitator membagikan satu lembar karton yang
bergambar peristiwa bullying kepada masing-masing kelompok dan meminta
seluruh peserta untuk menuliskan perasaannya baik ketika menjadi pelaku
bullying, korban bullying dan penonton peristiwa bullying.
173
Perwakilan dari tiap-tiap kelompok diminta untuk
mempresentasikannya dan teman-teman dari kelompok lain dipersilahkan
untuk mengajukan berbagai pertanyaan dan ungkapan empati untuk lebih
mengenal teman beserta penghayatannya terhadap berbagai peristiwa
bullying.
174
2. Latihan Menyadari Emosi
Peserta diberikan bola kecil, kemudian para peserta diminta untuk
menutup mata, membayangkan suatu peristiwa atau seseorang yang pernah
membuat peserta marah. Lalu sambil tetap fokus pada peristiwa atau orang
tersebut, pukul-pukullah bola kecil itu ke meja atau dinding sambil
mengatakan berulang kali, “saya marah!!!...saya marah!!!.... Kemudian
cobalah rasakan apa yang terjadi. Manakah bagian dari tubuh para peserta
yang terasa tegang? Tandai gambar orang yang telah disediakan di kertas,
pada bagian-bagian mana peserta merasakan ketegangan secara fisik.
3. Pengaruh Emosi Terhadap Perubahan Fisik
Terpesona → reaksi elektris pada kulit
Senang, bahagia dan gembira → mukanya tertawa, tersenyum, badan
rasanya segar, pikiran jernih.
Marah → mukanya merengut, badan rasanya menggigil, mata melotot,
nafas sesak, peredaran darah bertambah cepat.
Terkejut → denyut jantung bertambah cepat.
Kecewa → bernafas panjang
Sedih → keluar air mata, badan lemas, muka cemberut.
Takut → jantung berdebar-debar, menangis, badan menggigil, keluar
keringat dingin, pikiran kacau, berdiri bulu roma.
Tegang → terganggu pencernaan, otot-otot menegang atau bergetar
(tremor)
175
4. Pengaruh Emosi Terhadap Perilaku
a) Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau puas atas hasil
yang dicapai.
b) Melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan
dan sebagai puncak dari keadaan ini timbulnya rasa putus asa (frustrasi).
c) Menghambat atau mengganggu konsentrasi belajar, apabila sedang
mengalami ketegangan emosi dan bisa juga menimbulkan sikap gugup
(nervous) dan gugup dalam berbicara.
d) Suasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa kecilnya
akan mempengaruhi sikapnya dikemudian hari, baik terhadap dirinya
maupun terhadap orang lain.
5. Dampak Emosi Negatif Dari Kecenderungan Terkena Bullying
a) Kesehatan fisik: Sakit kepala, sakit tenggorokan, flu, batuk, bibir pecah-
pecah, sakit dada bahkan dampak fisik ini dapat mengakibatkan
kematian.
b) Menurunnya kesejahteraan psikologis: Ketika mengalami bullying
korban merasakan banyak emosi negatif (marah, dendam, kesal, tertekan,
takut, malu, sedih, tidak nyaman, terancam), namun tidak berdaya
menghadapinya. Dalam jangka panjang emosi-emosi ini dapat berujung
pada munculnya perasaan rendah diri bahwa dirinya tidak berharga.
c) Kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial: Korban ingin
pindah ke sekolah lain atau keluar dari sekolah itu, dan kalaupun mereka
masih berada di sekolah itu mereka biasanya terganggu prestasi
akademisnya atau sering sengaja tidak masuk sekolah.
d) Timbulnya ganggungan psikologis: Rasa cemas berlebihan, selalu
merasa takut, depresi, ingin bunuh diri, dan gejala-gejala gangguan stress
pasca trauma.
176
177
Pertemuan II
Durasi : 150 menit (2 jam 30 menit)
ASPEK REGULASI EMOSI “ MEMODIFIKASI EMOSI ”
Waktu : 80 menit
A. Pengantar
Modifikasi emosi merupakan salah satu upaya mengkomunikasikan
perasaan kita ketika dalam suatu kondisi yang menekan dan bagaimana
merespon emosi negatif yang dirasakan. Mengendalikan emosi itu penting. Hal
ini didasarkan atas kenyataan bahwa emosi mempunyai kemampuan untuk
mengoptimalkan diri kepada orang lain. Supaya kehidupan sehari-hari dapat
berjalan dengan lancar dan dapat menikmati kehidupan yang damai, kita tidak
hanya mampu mengendalikan emosi kita, namun juga harus memiliki emosi
yang tepat dengan mempertimbangkan keadaan, waktu, dan tempat.
Materi ini merupakan materi yang membahas bagaimana cara
mengungkapkan emosi melalui tayangan film “Loser”, No Bully Be Happy” dan
“ Kisah penjaga toko dan gelandangan” role play untuk memodifikasi emosi
melalui bersikap empati, materi bersikap asertif serta permainan cermin ajaib.
B. Tujuan
Tujuan dari materi “Mengevaluasi Emosi” adalah peserta diharapkan
mampu merubah cara pandang dalam penilaian situasi, memotivasi diri bangkit
dari emosi negatif dan mengekspresikan emosi dengan cara yang sesuai tujuan
dan situasi.
C. Prosedur Berlatih
1. Fasilitator memulai dengan menayangkan video “Loser”, untuk belajar cara
mengungkapkan emosi terhadap orang lain secara lisan dengan bahasa yang
asertif. Kemudian fasilitator menjelaskan tentang pengertian asertif dan
memberikan contoh bahasa asertif. (20 menit)
178
2. Setelah itu fasilitator menjelaskan tentang empati dengan menayangkan
video“No Bully Be Happy” dan “ Kisah penjaga toko dan gelandangan”
untuk belajar memodifikasi emosi melalui sikap empati dalam menyikapi
peristiwa bullying. Kemudian fasilitator memberikan feedback dari hasil
tayangan tersebut. (20 menit)
3. Setelah peserta memahami pengertian tentang bersikap empati maka mereka
diminta untuk mengisi lembar kerja tentang peristiwa bullying dan mereka
diminta untuk menuliskan ungkapan perasaan atau tindakan apa yang mereka
lakukan ketika melihat peristiwa bullying, setelah itu mereka diminta untuk
melakukan role play dari hasil lembar kerja tersebut, dan fasilitator
memberikan refleksi dari hasil role play. (20 menit)
4. Pada sesi ini, fasilitator memulai dengan memberikan “2 lembar kartu
refleksi” kartu pertama yang sudah diberi nama peserta sendiri dan kartu
kedua diberi nama peserta lain, kemudian peserta diminta untuk memberikan
penilaian terhadap dirinya sendiri, baik kelebihan maupun kekurangan yang
dimiliki dan memberikan penilaian peserta lain sesuai dengan nama yang
tertera di kartu kedua. (10 menit)
5. Ketika seluruh peserta sudah mengisi, kartu kedua untuk peserta lain bisa
diberikan kepada yang memilikinya. Kemudian peserta diminta untuk
membandingkan antara penilaian diri sendiri dengan penialian orang lain.
Setelah itu fasilitator mendiskusikan dan memberikan refleksi dengan semua
peserta. (10 menit)
D. Setting
179
Keterangan:
: Layar : Fasilitator
: Co fasilitator : Peserta
E. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam aspek regulasi emosi
“Memodifikasi Emosi” adalah modul memodifikasi emosi, spidol, papan tulis,
proyektor, laptop, kartu refleksi, dan lembar kerja.
F. Metode
Metode yang digunakan dalam aspek regulasi emosi “Memodifikasi
Emosi” adalah ceramah, diskusi, menonton film singkat “Loser”, “No Bully Be
Happy, kisah “Penjaga Toko dan Gelandangan”, role play bersikap empati dan
permainan cermin ajaib.
G. Materi
1. Pengertian Asertif
Asertif secara sederhana berarti mampu secara aktif menyatakan gagasan,
harapan, atau perasaan baik yang positif atau negatif secara langsung dan apa
adanya, tanpa menyerang atau merugikan orang lain.
180
2. Ciri-ciri Orang Yang Mempunyai Sikap Asertif
Bebas mengemukakan pikiran dan pendapat, baik melalui kata-kata
maupun tindakan
Dapat berkomunikasi secara langsung dan terbuka
Mampu memulai, melanjutkan, dan mengakhiri suatu pembicaraan
dengan baik
Mampu menolak dan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pendapat
orang lain, atau segala sesuatu yang tidak beralasan dan cenderung
bersifat negatif
Mampu mengajukan permintaan dan bantuan kepada orang lain ketika
membutuhkan
Mampu menyatakan perasaan, baik yang menyenangkan maupun yang
tidak menyenangkan dengan cara yang tepat
Memiliki sikap dan pandangan yang aktif terhadap kehidupan
Menerima keterbatasan yang ada dalam dirinya dengan tetap berusaha
untuk mencapai apa yang diinginkannya sebaik mungkin, sehingga baik
berhasil maupun gagal akan tetap memiliki harga diri dan kepercayaan
diri.
3. Pengertian Empati
181
Keadaan mental yang membuat orang merasa dirinya dalam keadaan,
perasaan, pikiran yang sama dengan orang lain. Dalam istilah lain empati
daat diartikan sebagai kemampuan untuk menyadari diri sendiri atas
perasaan seseorang lalu bertindak untuk membantunya.
4. Perbedaan Empati, Simpati, Apati
Empati merupakan kemampuan untuk memahami pribadi orang lain
sebaik dia memahami dirinya sendiri. Empati adalah perilaku memahami,
menyadari seolah-olah perasan, pikiran, dan pengalaman orang lain.
Simpati adalah suatu keterlibatan emosi yang berlebihan kepada orang
lain. Simpati dapat mengurangi kemandirian dan kekuatan individu.
Orang yang bersimpati kadang kala dikuasasi oleh kesedihan orang lain.
Apati berarti tidak peduli dan tidak melibatkan perasaan atau tidak
menaruh minat dan perhatian terhadap seseorang atau beberapa orang.
Seseorang yang apati terhadap sesuatu biasanya tidak mau melibatkan
diri, dan biasanya memberikan pesan non verbal yang mengisyaratkan
ketidakpedulian seperti “Apa peduliku”, “Ah, itu masalahmu, bukan
urusanku”, dan sebagainya.
5. Cara Menumbuhkan Sikap Empati
Kenali perasaan sendiri
Sediakan waktu menyendiri untuk berpikir apa yang telah terjadi
Cobalah memandang masalah dari sudut pandang orang lain
Jadilah pendengar yang baik
Biasakan menghayati fenomena berbagai hal yang kita jumpai
182
Berlatih mengatur dan mengatasi gejolak emosi dalam menghadapi
reaksi positif maupun negatif
Latihan berkorban untuk orang lain
6. Lembar Kerja
Berilah uraian tentang perasaan yang akan muncul pada diri kamu ketika
menemui situasi-situasi di bawah ini !
No Kondisi/Peristiwa Perasaan yang muncul/Tindakan
yang akan dilakukan
1 Melihat teman dipukul saat jam istirahat
2 Menyaksikan teman dipaksa untuk
menyerahkan uang jajan kepada kakak kelas
3 Mengetahui teman diejek
4 Mengetahui teman menerima sms/teror
ancaman
5 Melihat teman di dorong hingga ia terjatuh
7. Permainan Cermin Ajaib
a) Tujuan
Melatih peserta dalam berfikir positif kepada orang lain
Melatih peserta untuk berfikir positif terhadap apa yang terjadi
dalam dirinya
b) Prosedur
Fasilitator memberikan “dua lembar kartu refleksi” kartu pertama
yang sudah diberi nama peserta sendiri dan kartu kedua diberi nama
peserta lain, kemudian peserta diminta untuk memberikan penilaian
terhadap dirinya sendiri, baik kelebihan maupun kekurangan yang
dimiliki dan memberikan penilaian peserta lain sesuai dengan nama
yang tertera di kartu kedua.
Ketika seluruh peserta sudah mengisi, kartu kedua untuk peserta lain
bisa diberikan kepada yang memilikinya.
Kemudian peserta diminta untuk membandingkan antara penilaian
diri sendiri dengan penialian orang lain.
Setelah itu fasilitator mendiskusikan dan memberikan refleksi
dengan semua peserta.
183
c) Ikhtisar Permainan Cermin Ajaib
Ketika peserta menuliskan catatan penilaian positif maupun negatif
untuk peserta yang lain, berarti peserta telah melatih dirinya untuk
terbuka terhadap pendapat orang lain terhadap dirinya.
Ketika peserta mambaca catatan peserta lain terhadap dirinya, berarti
peserta telah berlatih untuk menerima keadaan yang ada, menambah
motivasi dan segera meningkatkannya.
184
RELAKSASI
Waktu : 30 menit
A. Pengantar
Banyak orang yang tidak memahami bagaimana caranya merelakskan
tubuhnya. Bahkan, ada orang yang tidak menyadari ketegangan-ketegangan
yang terjadi di dalam tubuhnya. Mereka tidak menyadari ketika menghadapi
tekanan, otot-otot tubuh menjadi tegang, seperti dada yang terasa sesak, tengkuk
yang terasa keram, bagian perut yang terasa keras. Keadaan ini jika dibiarkan
akan berdampak pada kesehatan fisik dan psikis. Materi ini mengajak peserta
untuk dapat mengendalikan emosi dengan cara relaksasi otot seperti yang akan
dilatihkan.
B. Tujuan
Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan peserta pelatihan memiliki
cara atau strategi untuk mengontrol emosi dengan cara relaksasi.
C. Prosedur Berlatih
Kegiatan ini akan dilakukan dengan menggunakan metode relaksasi otot
dan relaksasi pernafasan. Relaksasi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Fasilitator menyampaikan kepada peserta mengenai arti dari relaksasi,
tujuan, manfaat, dan metode dalam melakukan relaksasi (10 menit)
2. Setelah menyampaikan uraian singkat mengenai relaksasi, fasilitator
mengajak peserta untuk mengikuti instruksi proses relaksasi otot dengan
sebaik mungkin (15 menit)
3. Setelah relaksasi selesai, peserta diminta untuk memberikan feedback
mengenai apa yang mereka rasakan dengan mengikuti relaksasi (5 menit)
185
D. Setting
Keterangan:
: Layar : Fasilitator
: Co fasilitator : Peserta
E. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah laptop, proyektor,
soundsystem, musik relaksasi, dan lembar observasi.
F. Materi
1. Pengertian Relaksasi
Relaksasi menurut Rout, V. R & Rout, J. K (2002), adalah
metode/teknik yang digunakan untuk membantu manusia belajar mengurangi
atau mengontrol reaktivitas fisiologis yang menimbulkan masalah bagi
dirinya.
2. Tujuan Relaksasi
Untuk mengurangi tingkat gejolak fisiologis individu dan membawa
individu ke keadaan yang lebih tenang baik secara fisik maupun psikologis.
186
3. Manfaat Relaksasi
Menurut Jacobson dan Wolpe (dalam Karyono, 2004), menyatakan
beberapa keuntungan yang diperoleh dari latihan relaksasi, antara lain :
Relaksasi akan membuat individu lebih mampu menghindari reaksi yang
berlebihan karena adanya stress
Masalah yang berhubungan dengan stres seperti hipertensi, sakit kepala,
insomnia, dapat dikurangi atau diobati dengan relaksasi
Mengurangi tingkat kecemasan. Beberapa bukti telah menunjukkan
bahwa individu dengan tingkat kecemasan yang tinggi dapat
menunjukkan efek fisiologis positif melalui latihan relaksasi
Mengurangi kemungkinan gangguan yang berhubungan dengan stres dan
mengontrol anticipatory anxiety sebelum situasi yang menimbulkan
kecemasan seperti pertemuan penting, wawancara, dan sebagainya.
Mengurangi perilaku tertentu yang sering terjadi selama periode stres
seperti mengurangi jumlah rokok yang dihisap, konsumsi alkohol,
pemakaian obat-obatan dan makanan yang berlebihan
Meningkatkan penampilan kerja, sosial, dan keterampilan fisik. Hal ini
mungkin terjadi sebagai hasil pengurangan tingkat ketegangan
Kelelahan, aktivitas mental atau latihan fisik yang tertunda dapat diatasi
lebih cepat dengan menggunakan latihan relaksasi
Kesadaran diri tentang keadaan fisiologis seseorang dapat meningkat
sebagai hasil latihan relaksasi sehingga memungkinkan individu untuk
menggunakan keterampilan relaksasi untuk timbulnya rangsangan
fisiologis
Relaksasi merupakan bantuan untuk menyembuhkan penyakit tertentu
dan operasi
Konsekuensi fisiologis yang penting dari relaksasi adalah bahwa tingkat
harga diri dan keyakinan diri individu meningkat sebagai hasil kontrol
yang meningkat terhadap reaksi stres
Meningkatkan hubungan interpersonal
187
4. Metode Dalam Melakukan Relaksasi
Metode relaksasi menurut Safaria dan Saputra (2009) ada beberapa
macam, yaitu :
a. Cue-controlled Relaxation
Teknik ini menggabungkan pernapasan dengan kalimat-kalimat atau
kata-kata sugestif yang dapat menimbulkan keadaan santai, tenang, dan
tentram.
b. Relaksasi Autogenik
Teknik relaksasi autogenik memanfaatkan kekuatan konsentrasi pikiran
anda dalam menciptakan keadaan relaksasi. Teknik ini bertujuan untuk
mempertahankan keseimbangan psikofisiologis tubuh.
c. Relaxation Via Tension Relaxation
Metode relaxation via tension relaxation, individu diminta untuk
menegangkan otot dan melemaskan masing-masing otot, kemudian
diminta untuk merasakan dan menikmati perbedaan antara ketika otot
tegang dan otot lemas. Disini individu akan diberitahu bahwa pada fase
menegangkan akan membantu dia menyadari sensasi yang berhubungan
dengan kecemasan, dan sensasi-sensasi tersebut bertindak sebagai isyarat
atau tanda untuk melemaskan ketegangan. Dalam metode ini, individu
dilatih untuk melemaskan otot-otot tegang dengan cepat, seolah-olah
mengeluarkan ketegangan dari badan sehingga individu akan merasa
rileks.
d. Relaksasi Kesadaran Indra
Dalam teknik ini individu diberi satu pertanyaan yang tidak untuk di
jawab secara lisan, tetapi untuk dirasakan sesuai dengan apa yang dapat
atau tidak dapat dialami individu pada waktu instruksi diberikan.
Instruksi relaksasi kesadaran indra juga dapat diberikan melalui tape
recorder, sehingga dapat digunakan untuk latihan di rumah.
188
5. Petunjuk Relaksasi Otot
a. Temukan tempat yang tenang/nyaman
b. Cari posisi tubuh yang paling nyaman
c. Tarik leher ke bawah sehingga dagu berhimpitan dengan dada. Lakukan
hingga benar-benar terasa tegang. Rasakan ketegangannya di otot leher
bagian belakang. Rasakan perbedaannya antara ketegangan dan situasi
rileks. Kembalikan perlahan-lahan pada posisi semula lemaskan hingga
terasa rileks.
d. Dongakkan kepala hingga leher tertarik ke belakang. Rasakan
ketegangannya di otot leher bagian depan dan belakang. Rasakan
perbedaannya antara ketegangan dan situasi rileks. Kembalikan perlahan-
lahan pada posisi semula lemaskan hingga terasa rileks.
e. Tarik kepala ke samping kanan, seakan-akan telinga kanan menyentuh
bahu. Lakukan hingga terasa tegang pada otot leher bagian kanan.
Rasakan ketegangannya dan bedakan antara ketegangan dengan rileks.
Kemudian lepaskan perlahan-lahan hingga rileks.
f. Tarik kepala ke samping kiri, seakan-akan telinga kiri menyentuh bahu.
Lakukan hingga terasa tegang pada otot leher bagian kiri. Rasakan
ketegangannya dan bedakan antara ketegangan dengan rileks. Kemudian
lepaskan perlahan-lahan hingga rileks.
g. Julurkan kedua tangan ke depan. Angkat telapak tangan hingga jari
jemari menghadap ke atas, rasakan ketegangan di otot tangan, siku dan
bahu. Masih dalam keadaan tegang, tarik telapak tangan ke bawah
hingga jari jemari menghadap ke bawah. Masih dalam keadaan tegang,
angkat kembali telapak tangan ke atas sehingga jari jemari menghadap ke
atas. Rilekskan.
h. Angkat tangan kanan ke atas, luruskan, tarik ke belakang hingga terasa
ketegangan otot pada bahu, lengan, dan pergelangan tangan. Rilekskan
dengan menurunkan tangan. Lakukan hal yang sama pada tangan kiri.
i. Tangkupkan tangan kiri dan kanan di belakang punggung, bungkukkan
badan hingga condong ke depan. Rasakan ketegangan pada otot pinggul,
pinggang, dan punggung. Rilekskan dengan kembali ke posisi tegak.
189
j. Ambil posisi duduk, luruskan kedua kaki ke depan, tegangkan dengan
meluruskan ujung jari jemari ke depan. Rasakan ketegangan otot pada
betis, kaki, dan pinggul. Rilekskan dengan menurunkan kaki.
190
KRISTALISASI AKHIR
Waktu : 30 menit
A. Pengantar
Sesi ini merupakan sesi akhir dari rangkaian pelatihan keterampilan
regulasi emosi yang merupakan sesi agar peserta lebih mengerti, sadar dan
paham mengenai emosi dan kaitannya dengan perilaku bullying sehingga peserta
mampu memahami cara mengekspresikan emosi negatif menjadi emosi positif
dalam kehidupan sehari-hari.
B. Tujuan :
Setelah mengikuti keseluruhan sesi dalam pelatihan ini, diharapkan
peserta pelatihan mampu mengaplikasikan aspek-aspek regulasi emosi ketika
dihadapkan pada peristiwa yang memicu munculnya perilaku bullying dalam
kehidupan sehari-hari
C. Alat dan Bahan : Lembar evaluasi, vidio, lembar observasi
D. Prosedur :
1. Pada sesi ini, fasilitator mengajak peserta untuk melakukan refleksi
dengan menanyangkan “video renungan”. (10 menit)
2. Fasilitator menanyakan kepada peserta apa saja yang telah didapatkan
selama dua hari mengikuti pelatihan keterampilan regulasi emosi,
kemudian fasilitator menjelaskan kembali secara ringkas mengenai
materi-materi yang telah disampaikan dalam pelatihan dari hari pertama
hingga kedua (10 menit).
3. Tim peneliti membagikan lembar evaluasi untuk diisi oleh peserta
dilanjutkan fasilitator memberikan penguatan verbal pada peserta untuk
dapat meningkatkan sikap anti bullying dalam kehidupan sehari-hari (10
menit).
191
Modul Pelatihan Regulasi Emosi
(Peserta)
Lampiran 22
192
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat, nikmat dan hidayah-Nya, sehingga modul pelatihan regulasi emosi dapat saya
selesaikan. Salawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
teladan dan inspirasi.
Modul pelatihan regulasi emosi merupakan buku panduan pelatihan yang
bertujuan untuk meningkatkan sikap anti bullying. Pelatihan ini akan dilakukan selama
2 hari. Subjek akan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang diberi
perlakuan dan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan. Masing-masing kelompok
terdiri dari pelaku bullying, korban bullying, dan bystender. Modul pelatihan terdiri dari
beberapa materi yaitu kemampuan memonitor emosi, kemampuan mengevaluasi emosi,
kemampuan memodifikasi emosi dan relaksasi.
Pelatihan ini dilakukan secara berkelompok di dalam ruangan (indoor) dengan
alat penunjang berupa laptop, materi, proyektor, kursi, meja, plano, alat tulis, bola dan
pengeras suara. Modul pelatihan keterampilan regulasi emosi ini diberikan oleh
fasilitator yang memiliki kualifikasi seperti kualifikasi yang sudah ditetapkan oleh
peneliti. Untuk peneliti selanjutnya bagi pemakai modul agar melakukan evaluasi hasil
dalam proses pelatihan. Peneliti berharap semoga modul ini dapat memberikan manfaat
untuk meningkatkan regulasi emosi dan meningkatkan sikap anti bullying bagi remaja.
Surakarta, November 2015
Miftahul Aula Sa’adah, S. Psi
193
PENDAHULUAN
Sekolah merupakan bagian dari pendidikan yang berperan sangat besar dalam
mempersiapkan generasi muda yang tangguh dan mampu membangun diri sendiri serta
bangsa dan negaranya. Namun, pada kenyataannya banyak kekerasan terjadi di
lingkungan sekolah. Fenomena kekerasan menjadi satu mata rantai yang tidak terputus.
Penelitian dari Yayasan Sejiwa (2008), menunjukkan bahwa tidak ada satupun sekolah
di Indonesia yang bebas dari tindakan kekerasan. Terjadinya bullying biasanya
merupakan proses dinamika kelompok dan di dalamnya ada pembagian peran, menurut
Coloroso (2007), disebut dengan istilah tiga mata rantai penindasan. Pertama, bullying
terjadi karena ada pihak yang menindas. Kedua, ada pihak yang dianggap lemah dan
menganggap dirinya sebagai pihak yang lemah. Ketiga, ada penonton yang diam atau
mendukung. Atas kerjasama ketiga pihak itu biasanya praktek bullying sangat sukses
dilakukan oleh anak yang merasa punya power atau kekuatan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Trevi dan Winanti Siwi Respati (2012)
terhadap siswa kelas X SMK Y Tanggerang diketahui berdasarkan peranannya dalam
bullying, siswa yang berperan ganda sebagai pelaku-penonton, pelaku-korban dan
pelaku-korban-penonton memiliki sikap yang cenderung positif terhadap bullying. Dari
sini dapat disimpulkan bahwa yang sikapnya cenderung positif adalah yang berperan
sebagai pelaku. Mereka setuju dengan bullying, khususnya yang berbentuk fisik dan
non-verbal tidak langsung.
Kasus-kasus bullying yang berlangsung secara terus menerus dan berkelanjutan
memiliki efek yang sangat negatif. Upaya dalam mengatasi dan mencegah munculnya
masalah bullying memerlukan kebijakan yang bersifat menyeluruh. Oleh karena itu,
diperlukan keterlibatan seluruh komponen sekolah mulai dari guru, siswa, kepala
sekolah sampai orangtua murid yang bertujuan adalah untuk dapat menyadarkan seluruh
komponen sekolah tentang bahaya dari bullying. Mengingat pentingnya upaya
menanggulangi perilaku bullying di kalangan siswa, maka perlu adanya solusi yang
efektif untuk menanggulanginya. Sehingga peneliti mengambil salah satu solusi dengan
cara memberikan pelatihan keterampilan regulasi emosi.
Pelatihan keterampilan regulasi emosi akan diberikan berdasarkan aspek-aspek
yang dikemukakan oleh Gross dan Thompson (2006) yaitu dengan memberi materi
194
memonitor emosi, mengevaluasi emosi, memodifikasi emosi dan relaksasi. Materi
memonitor emosi, peserta diharapkan mampu mengenal macam-macam emosi dasar
manusia dan memberi penilaian dari emosi yang dirasakan dengan metode diskusi,
ceramah, menonton video ekspresi emosi dan permainan. Materi mengevaluasi emosi,
pada tahap ini peserta diharapkan mampu mengelola emosi yang dirasakan dan mampu
mengarahkan perhatian pada peristiwa yang mempengaruhi emosi dengan metode
diskusi, ceramah dan role play “latihan menyadari emosi”. Materi yang ketiga adalah
memodifikasi emosi, dalam tahap ini peserta diharapkan mampu merubah cara pandang
dalam penilaian situasi, memotivasi diri bangkit dari emosi negatif dan
mengekspresikan emosi dengan cara yang sesuai tujuan dan situasi. Tahap ini dilakukan
dengan metode permainan dan latihan bersikap asertif. Adapun materi terakhir adalah
relaksasi dengan tujuan peserta memahami bagaimana cara atau strategi untuk
mengontrol emosi.
195
PERSYARATAN PESERTA
Peserta atau partisipan pelatihan ini merupakan siswa SMP yang memiliki sikap
anti bullying yang rendah. Partisipan penelitian sebelum mendapatkan perlakuan maka
perlu untuk menyetujui kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian, yaitu
dengan mengisi surat persetujuan partisipan (informed consent) sebagai bukti bahwa
partisipan bersedia untuk mengikuti pelatihan dengan waktu yang telah ditentukan.
PERSYARATAN PELATIH
Pelaksanaan pelatihan keterampilan regulasi emosi dilakukan oleh fasilitator
yang memiliki kemampuan dan pengalaman dalam memberikan pelatihan, memahami
tentang emosi dan cara mengendalikan emosi. Fasilitator diharapkan mampu
membangun hubungan yang positif kepada partisipan (siswa), sehingga siswa dapat
mengikuti jalannya pelatihan dengan senang dan nyaman.
Ketrampilan yang diharapkan dimiliki oleh fasilitator untuk menyajikan modul
pelatihan keterampilan regulasi emosi untuk meningkatkan sikap anti bullying adalah:
f. Lulus bidang psikologi dan memiliki wawasan dalam psikologi umum
g. Memiliki pengalaman dalam melakukan training atau pelatihan regulasi emosi
h. Mampu berinteraksi dengan orang-orang baru, serta mampu membangun
suasana yang nyaman.
i. Komunikatif yaitu mampu menyampaikan materi-materi atau pesan-pesan
dengan kemasan yang menarik
j. Memahami isi modul, sehingga mampu membawakan dengan kemasan yang
menarik setiap tahapan kegiatan.
196
MATERI PELATIHAN “ REGULASI EMOSI ”
A. PEMBUKAAN
“TAK KENAL MAKA TAK SAYANG”
a) Pengantar
Kegiatan ini merupakan kegiatan pembukaan agar peserta dapat
mengenal satu sama lain (membangun rapport), baik sesama peserta, fasilitator
dan team peneliti. Tujuan dari kegiatan ini agar para peserta memahami tujuan,
manfaat pelatihan, dan kontrak dalam pelatihan meliputi kesediaan secara
tertulis untuk mengikuti pelatihan serta membuat peserta dapat mengikuti
jalannya pelatihan dengan rileks dan menyenangkan.
b) Tujuan
Tujuan dari materi pembukaan “Tak Kenal Maka Tak Sayang” adalah
untuk dapat saling mengenal antara masing-masing peserta dan fasilitator. Serta
dan membangun suasana yang lebih akrab sehingga memudahkan fasilitator
untuk menyampaikan materi selanjutnya.
197
B. ASPEK REGULASI EMOSI “ MEMONITOR EMOSI ”
a) Pengantar
Emosi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Emosi
merupakan salah satu pendorong manusia untuk melakukan tindakan. Perilaku
manusia baik yang tampak maupun yang tidak tampak sangat dipengaruhi oleh
emosi. Perasaan-perasaan seperti rasa takut, amarah, bahagia, sedih, dan cinta
adalah hasil dari dinamika emosi manusia. Selain sebagai makhluk pribadi,
manusia adalah makhluk sosial, sehingga emosi individu berpengaruh pada
konteks sosial. Dalam hubungan interpersonal, peran emosi tampak pada
bagaimana individu memposisikan dirinya dan bagaimana individu memandang
orang lain. Kesadaran akan kondisi emosi atau perasaannya sendiri membawa
individu menyadari, bahwa individu yang lain pun memiliki sisi-sisi emosi atau
perasaan yang serupa.
b) Tujuan
Tujuan dari materi “Memonitor Emosi” adalah peserta diharapkan
mampu mengenal emosi dasar manusia dan mampu memberikan penilaian dari
emosi yang dirasakan.
c) Materi :
Pengertian Emosi
Du Preez mengatakan emosi adalah :
1. Suatu reaksi tubuh menghadapi situasi tertentu. Jika sedih,
biasanya kita menangis, jika lucu, kita tertawa.
2. Hasil proses persepsi terhadap situasi. Jika kita
mempersepsikan kondisi jalanan macet sebagai akibat sopir
bis kota yang ugal-ugalan maka kita akan marah. Tapi jika
kita menerimanya sebagai sesuatu yang lumrah, kita akan
lebih tenang. Dengan demikian emosi timbul dari cara kita
memandang atau mempersepsikan sesuatu.
3. Hasil reaksi kognitif (berpikir). Jika ujian semakin dekat kita
mungkin takut gagal. Lalu kita mulai cemas dan belajar
198
dengan tekun. Jika uang di tabungan semakin sedikit, kita
khawatir kehabisan uang, lalu mulai berhemat.
Jenis-jenis Emosi
Emosi dibagi menjadi 2 jenis, yaitu emosi positif atau biasa
disebut afek positif dan emosi yang negatif atau afek negatif.
1. Emosi positif misalnya cinta, sayang, tenang, santai, rileks,
senang, bahagia, gembira, kagum, dan sebagainya.
2. Emosi negatif misalnya marah, sedih, takut, kecewa, putus
asa, benci, dan sebagainya.
Individu yang sedang mengalami suatu emosi dapat terlihat
dalam jenis-jenis ekspresi emosi berikut ini:
199
Ekspresi Marah
Ekspresi Sedih
Ekspresi Senang
Penyebab
Munculnya Emosi
Senang → mendapatkan hadiah, pujian, disayang orang
tua, rangking kelas, disenangi teman-teman dan guru.
Sedih → dimarahi orang tua atau guru, dijauhi teman-
teman, dihukum orang tua atau guru, diejek oleh teman.
Marah → dijahili teman, dihina teman, barang diambil
atau dirusak teman.
Takut → ditinggal sendirian di rumah, dikejar anjing,
bencana alam, dimarahi orang tua, disuruh maju ke
depan kelas.
200
Manfaat Emosi
1) Emosi sebagai pembangkit energi (energizer).
Dengarlah lagu-lagu rayuan seperti “....gunung kan
kudaki, samudera kan kusebrangi, tuk buktikan cintaku..”.
Dibalik lagu terkandung energi yang lahir dari perasaan
cinta.
2) Emosi sebagai pembawa informasi/pesan (messenger).
Bagaimana keadaan diri sendiri dapat diketahui melalui
emosi yang dialami. Misalnya, jika marah berarti sedang
dihambat atau diserang orang lain; sedih menandaakan
hilangnya sesuatu yang disenangi atau dikasihi; bahagia
berarti memperoleh sesuatu yang disenangi.
3) Emosi sebagai reinforcer, untuk memperkuat pesan atau
informasi yang disampaikan. Misalkan saat kita
mengatakan kalimat “saya marah ketika orangtua saya
dihina”, dengan nada biasa-biasa saja seperti orang
membaca koran. Bandingkan takkala sambil memukul
meja dan diliputi rasa marah sambil berkata “saya marah
ketika orangtua saya dihina”. Perbedaan pesan yang
disampaikan terletak pada emosi yang diberikan.
4) Emosi sebagai balancer, penyeimbang kehidupan kita.
Misalkan, kita sedih karena kehilangan seseorang yang
dicintai, maka kita akan menangis. Tangis tersebut dapat
memberi rasa lega bagi kita. Atau saat kita menyaksikan
suatu adegan yang sangat lucu di acara televisi, kita akan
tertawa terbahak-bahak. Gelak tawa tersebut juga memberi
kelegaan.
201
C. ASPEK REGULASI EMOSI “ MENGEVALUASI EMOSI ”
a) Pengantar
Dalam kehidupan sehari-hari berbagai peristiwa banyak kita alami.
Beberapa peristiwa diantaranya dihayati sebagai peristiwa buruk yang tidak
menyenangkan dan menekan batin. Setiap peristiwa buruk akan menimbulkan
konsekuensi bagi individu yang berupa tingkah laku dan emosi tertentu.
Biasanya kita menghindari dan berusaha menghilangkan emosi negatif.
Adakalanya kita mampu mengendalikan tetapi adakalanya kita gagal
melakukannya. Ketika kita gagal mengendalikan atau menyeimbangkan emosi
negatif maka ketika itu keadaan suasana hati kita menjadi buruk.
b) Tujuan
Tujuan dari materi “Mengevaluasi Emosi” adalah peserta diharapkan
mampu mengelola emosi yang dirasakan dan mampu mengarahkan perhatian
pada situasi yang mempengaruhi emosi serta mampu menyeimbangkan emosi
yang telah disadari.
c) Materi :
Lembar Kerja
Peristiwa Bullying
Setiap kelompok mendapatkan satu lembar karton yang
bergambar peristiwa bullying dan mereka diminta untuk
menuliskan perasaannya baik ketika menjadi pelaku bullying,
korban bullying dan penonton peristiwa bullying. Perwakilan
dari tiap-tiap kelompok diminta untuk mempresentasikannya
dan teman-teman dari kelompok lain dipersilahkan untuk
mengajukan berbagai pertanyaan dan ungkapan empati untuk
lebih mengenal teman beserta penghayatannya terhadap
berbagai peristiwa bullying.
202
Latihan Menyadari
Emosi
Peserta diberikan bola kecil, kemudian para peserta diminta
untuk menutup mata, membayangkan suatu peristiwa atau
seseorang yang pernah membuat peserta marah. Lalu sambil
tetap fokus pada peristiwa atau orang tersebut, pukul-pukullah
bola kecil itu ke meja atau dinding sambil mengatakan
berulang kali, “saya marah!!!...saya marah!!!.... Kemudian
203
cobalah rasakan apa yang terjadi. Manakah bagian dari tubuh
para peserta yang terasa tegang? Tandai gambar orang yang
telah disediakan di kertas, pada bagian-bagian mana peserta
merasakan ketegangan secara fisik.
Pengaruh Emosi
Terhadap
Perubahan Fisik
Terpesona → reaksi elektris pada kulit
Senang, bahagia dan gembira → mukanya tertawa,
tersenyum, badan rasanya segar, pikiran jernih.
Marah → mukanya merengut, badan rasanya menggigil,
mata melotot, nafas sesak, peredaran darah bertambah
cepat.
Terkejut → denyut jantung bertambah cepat.
Kecewa → bernafas panjang
Sedih → keluar air mata, badan lemas, muka cemberut.
Takut → jantung berdebar-debar, menangis, badan
menggigil, keluar keringat dingin, pikiran kacau, berdiri
bulu roma.
Tegang → terganggu pencernaan, otot-otot menegang atau
bergetar (tremor)
Pengaruh Emosi
Terhadap Perilaku
a) Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau
puas atas hasil yang dicapai.
b) Melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena
kegagalan dan sebagai puncak dari keadaan ini timbulnya
204
rasa putus asa (frustrasi).
c) Menghambat atau mengganggu konsentrasi belajar,
apabila sedang mengalami ketegangan emosi dan bisa juga
menimbulkan sikap gugup (nervous) dan gugup dalam
berbicara.
d) Suasana emosional yang diterima dan dialami individu
semasa kecilnya akan mempengaruhi sikapnya
dikemudian hari, baik terhadap dirinya maupun terhadap
orang lain.
Dampak Emosi
Negatif dari
Kecenderungan
Terkena Bullying
a) Kesehatan fisik: Sakit kepala, sakit tenggorokan, flu,
batuk, bibir pecah-pecah, sakit dada bahkan dampak
fisik ini dapat mengakibatkan kematian.
b) Menurunnya kesejahteraan psikologis: Ketika
mengalami bullying korban merasakan banyak emosi
negatif (marah, dendam, kesal, tertekan, takut, malu,
sedih, tidak nyaman, terancam), namun tidak berdaya
menghadapinya. Dalam jangka panjang emosi-emosi ini
dapat berujung pada munculnya perasaan rendah diri
bahwa dirinya tidak berharga.
c) Kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan
sosial: Korban ingin pindah ke sekolah lain atau keluar
dari sekolah itu, dan kalaupun mereka masih berada di
sekolah itu mereka biasanya terganggu prestasi
akademisnya atau sering sengaja tidak masuk sekolah.
d) Timbulnya ganggungan psikologis: Rasa cemas
berlebihan, selalu merasa takut, depresi, ingin bunuh
diri, dan gejala-gejala gangguan stress pasca trauma.
205
D. ASPEK REGULASI EMOSI “ MEMODIFIKASI EMOSI ”
a) Pengantar
Modifikasi emosi merupakan salah satu upaya mengkomunikasikan
perasaan kita ketika dalam suatu kondisi yang menekan dan bagaimana
merespon emosi negatif yang dirasakan. Mengendalikan emosi itu penting. Hal
ini didasarkan atas kenyataan bahwa emosi mempunyai kemampuan untuk
mengoptimalkan diri kepada orang lain. Supaya kehidupan sehari-hari dapat
berjalan dengan lancar dan dapat menikmati kehidupan yang damai, kita tidak
hanya mampu mengendalikan emosi kita, namun juga harus memiliki emosi
yang tepat dengan mempertimbangkan keadaan, waktu, dan tempat.
b) Tujuan
Tujuan dari materi “Mengevaluasi Emosi” adalah peserta diharapkan
mampu merubah cara pandang dalam penilaian situasi, memotivasi diri bangkit
dari emosi negatif dan mengekspresikan emosi dengan cara yang sesuai tujuan
dan situasi.
c) Materi
Pengertian Asertif
Asertif secara sederhana berarti mampu secara aktif
menyatakan gagasan, harapan, atau perasaan baik yang positif
atau negatif secara langsung dan apa adanya, tanpa menyerang
atau merugikan orang lain.
206
Ciri-ciri Orang Yang
Mempunyai Sikap
Asertif
a) Bebas mengemukakan pikiran dan pendapat, baik melalui
kata-kata maupun tindakan
b) Dapat berkomunikasi secara langsung dan terbuka
c) Mampu memulai, melanjutkan, dan mengakhiri suatu
pembicaraan dengan baik
d) Mampu menolak dan menyatakan ketidaksetujuannya
terhadap pendapat orang lain, atau segala sesuatu yang tidak
beralasan dan cenderung bersifat negatif
e) Mampu mengajukan permintaan dan bantuan kepada orang
lain ketika membutuhkan
f) Mampu menyatakan perasaan, baik yang menyenangkan
maupun yang tidak menyenangkan dengan cara yang tepat
g) Memiliki sikap dan pandangan yang aktif terhadap
kehidupan
h) Menerima keterbatasan yang ada dalam dirinya dengan
tetap berusaha untuk mencapai apa yang diinginkannya
sebaik mungkin, sehingga baik berhasil maupun gagal akan
tetap memiliki harga diri dan kepercayaan diri.
Pengertian Empati
Keadaan mental yang membuat orang merasa dirinya dalam
keadaan, perasaan, pikiran yang sama dengan orang lain.
Dalam istilah lain empati daat diartikan sebagai kemampuan
207
untuk menyadari diri sendiri atas perasaan seseorang lalu
bertindak untuk membantunya.
Perbedaan Empati,
Simpati, Apati
1) Empati merupakan kemampuan untuk memahami pribadi
orang lain sebaik dia memahami dirinya sendiri. Empati
adalah perilaku memahami, menyadari seolah-olah
perasan, pikiran, dan pengalaman orang lain.
2) Simpati adalah suatu keterlibatan emosi yang berlebihan
kepada orang lain. Simpati dapat mengurangi kemandirian
dan kekuatan individu. Orang yang bersimpati kadang kala
dikuasasi oleh kesedihan orang lain.
3) Apati berarti tidak peduli dan tidak melibatkan perasaan
atau tidak menaruh minat dan perhatian terhadap
seseorang atau beberapa orang. Seseorang yang apati
terhadap sesuatu biasanya tidak mau melibatkan diri, dan
biasanya memberikan pesan non verbal yang
mengisyaratkan ketidakpedulian seperti “Apa peduliku”,
“Ah, itu masalahmu, bukan urusanku”, dan sebagainya.
Cara Menumbuhkan
Sikap Empati
a. Kenali perasaan sendiri
b. Sediakan waktu menyendiri untuk berpikir apa yang telah
terjadi
c. Cobalah memandang masalah dari sudut pandang orang lain
d. Jadilah pendengar yang baik
e. Biasakan menghayati fenomena berbagai hal yang kita
208
jumpai
f. Berlatih mengatur dan mengatasi gejolak emosi dalam
menghadapi reaksi positif maupun negatif
g. Latihan berkorban untuk orang lain
209
Lembar Kerja Bersikap Empati
Berilah uraian tentang perasaan yang akan muncul pada diri kamu ketika
menemui situasi-situasi di bawah ini !
No Kondisi/Peristiwa Perasaan yang muncul/Tindakan yang akan
dilakukan
1 Melihat teman dipukul saat
jam istirahat
2 Menyaksikan teman dipaksa
untuk menyerahkan uang
jajan kepada kakak kelas
3 Mengetahui teman diejek
4 Mengetahui teman menerima
sms/teror ancaman
5 Melihat teman di dorong
hingga ia terjatuh
210
E. RELAKSASI
a) Pengantar
Banyak orang yang tidak memahami bagaimana caranya merelakskan
tubuhnya. Bahkan, ada orang yang tidak menyadari ketegangan-ketegangan
yang terjadi di dalam tubuhnya. Mereka tidak menyadari ketika menghadapi
tekanan, otot-otot tubuh menjadi tegang, seperti dada yang terasa sesak, tengkuk
yang terasa keram, bagian perut yang terasa keras. Keadaan ini jika dibiarkan
akan berdampak pada kesehatan fisik dan psikis. Materi ini mengajak peserta
untuk dapat mengendalikan emosi dengan cara relaksasi otot seperti yang akan
dilatihkan.
b) Tujuan
Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan peserta pelatihan memiliki
cara atau strategi untuk mengontrol emosi dengan cara relaksasi.
c) Materi
Pengertian Relaksasi
Relaksasi adalah metode/teknik yang digunakan untuk
membantu manusia belajar mengurangi atau mengontrol
reaktivitas fisiologis yang menimbulkan masalah bagi dirinya.
Tujuan Relaksasi
Untuk mengurangi tingkat gejolak fisiologis individu dan
membawa individu ke keadaan yang lebih tenang baik secara
fisik maupun psikologis
Manfaat Relaksasi
1. Relaksasi akan membuat individu lebih mampu
menghindari reaksi yang berlebihan karena adanya stress
2. Masalah yang berhubungan dengan stres seperti hipertensi,
sakit kepala, insomnia, dapat dikurangi atau diobati dengan
relaksasi
3. Mengurangi tingkat kecemasan. Beberapa bukti telah
menunjukkan bahwa individu dengan tingkat kecemasan
yang tinggi dapat menunjukkan efek fisiologis positif
211
melalui latihan relaksasi
4. Mengurangi kemungkinan gangguan yang berhubungan
dengan stres dan mengontrol anticipatory anxiety sebelum
situasi yang menimbulkan kecemasan seperti pertemuan
penting, wawancara, dan sebagainya.
5. Mengurangi perilaku tertentu yang sering terjadi selama
periode stres seperti mengurangi jumlah rokok yang
dihisap, konsumsi alkohol, pemakaian obat-obatan dan
makanan yang berlebihan
6. Meningkatkan penampilan kerja, sosial, dan keterampilan
fisik. Hal ini mungkin terjadi sebagai hasil pengurangan
tingkat ketegangan
7. Kelelahan, aktivitas mental atau latihan fisik yang tertunda
dapat diatasi lebih cepat dengan menggunakan latihan
relaksasi
8. Kesadaran diri tentang keadaan fisiologis seseorang dapat
meningkat sebagai hasil latihan relaksasi sehingga
memungkinkan individu untuk menggunakan keterampilan
relaksasi untuk timbulnya rangsangan fisiologis
9. Relaksasi merupakan bantuan untuk menyembuhkan
penyakit tertentu dan operasi
10. Konsekuensi fisiologis yang penting dari relaksasi
adalah bahwa tingkat harga diri dan keyakinan diri individu
meningkat sebagai hasil kontrol yang meningkat terhadap
reaksi stres
11. Meningkatkan hubungan interpersonal
Metode Dalam
Melakukan
Relaksasi
1. Cue-controlled Relaxation
Teknik ini menggabungkan pernapasan dengan kalimat-
kalimat atau kata-kata sugestif yang dapat menimbulkan
keadaan santai, tenang, dan tentram.
2. Relaksasi Autogenik
212
Teknik relaksasi autogenik memanfaatkan kekuatan
konsentrasi pikiran anda dalam menciptakan keadaan
relaksasi. Teknik ini bertujuan untuk mempertahankan
keseimbangan psikofisiologis tubuh.
3. Relaxation Via Tension Relaxatio
Metode relaxation via tension relaxation, individu diminta
untuk menegangkan otot dan melemaskan masing-masing
otot, kemudian diminta untuk merasakan dan menikmati
perbedaan antara ketika otot tegang dan otot lemas. Disini
individu akan diberitahu bahwa pada fase menegangkan
akan membantu dia menyadari sensasi yang berhubungan
dengan kecemasan, dan sensasi-sensasi tersebut bertindak
sebagai isyarat atau tanda untuk melemaskan ketegangan.
Dalam metode ini, individu dilatih untuk melemaskan otot-
otot tegang dengan cepat, seolah-olah mengeluarkan
ketegangan dari badan sehingga individu akan merasa
rileks.
4. Relaksasi Kesadaran Indra
Dalam teknik ini individu diberi satu pertanyaan yang tidak
untuk di jawab secara lisan, tetapi untuk dirasakan sesuai
dengan apa yang dapat atau tidak dapat dialami individu
pada waktu instruksi diberikan. Instruksi relaksasi
kesadaran indra juga dapat diberikan melalui tape recorder,
sehingga dapat digunakan untuk latihan di rumah.
Petunjuk Relaksasi
Otot
1) Temukan tempat yang tenang/nyaman
2) Cari posisi tubuh yang paling nyaman
3) Tarik leher ke bawah sehingga dagu berhimpitan dengan
dada. Lakukan hingga benar-benar terasa tegang. Rasakan
ketegangannya di otot leher bagian belakang. Rasakan
perbedaannya antara ketegangan dan situasi rileks.
Kembalikan perlahan-lahan pada posisi semula lemaskan
213
hingga terasa rileks.
4) Dongakkan kepala hingga leher tertarik ke belakang.
Rasakan ketegangannya di otot leher bagian depan dan
belakang. Rasakan perbedaannya antara ketegangan dan
situasi rileks. Kembalikan perlahan-lahan pada posisi
semula lemaskan hingga terasa rileks.
5) Tarik kepala ke samping kanan, seakan-akan telinga kanan
menyentuh bahu. Lakukan hingga terasa tegang pada otot
leher bagian kanan. Rasakan ketegangannya dan bedakan
antara ketegangan dengan rileks. Kemudian lepaskan
perlahan-lahan hingga rileks.
6) Tarik kepala ke samping kiri, seakan-akan telinga kiri
menyentuh bahu. Lakukan hingga terasa tegang pada otot
leher bagian kiri. Rasakan ketegangannya dan bedakan
antara ketegangan dengan rileks. Kemudian lepaskan
perlahan-lahan hingga rileks.
7) Julurkan kedua tangan ke depan. Angkat telapak tangan
hingga jari jemari menghadap ke atas, rasakan ketegangan
di otot tangan, siku dan bahu. Masih dalam keadaan tegang,
tarik telapak tangan ke bawah hingga jari jemari menghadap
ke bawah. Masih dalam keadaan tegang, angkat kembali
telapak tangan ke atas sehingga jari jemari menghadap ke
atas. Rilekskan.
8) Angkat tangan kanan ke atas, luruskan, tarik ke belakang
hingga terasa ketegangan otot pada bahu, lengan, dan
pergelangan tangan. Rilekskan dengan menurunkan tangan.
Lakukan hal yang sama pada tangan kiri.
9) Tangkupkan tangan kiri dan kanan di belakang punggung,
bungkukkan badan hingga condong ke depan. Rasakan
ketegangan pada otot pinggul, pinggang, dan punggung.
Rilekskan dengan kembali ke posisi tegak.
10) Ambil posisi duduk, luruskan kedua kaki ke depan,
214
tegangkan dengan meluruskan ujung jari jemari ke depan.
Rasakan ketegangan otot pada betis, kaki, dan pinggul.
Rilekskan dengan menurunkan kaki.
Evaluasi
1. Apa yang anda rasakan selama mengikuti instruksi relaksasi otot?
2. Apa yang anda rasakan setelah relaksasi otot selesai dilakukan?
3. Apa yang anda rasakan selama mengikuti instruksi relaksasi pernapasan?
4. Apa yang anda rasakan setelah relaksasi pernapasan selesai dilakukan?