lampiran · 2017. 3. 31. · sekolah, kesiswaan, staf administrasi dan ruang guru. 4. apakah...
TRANSCRIPT
-
LAMPIRAN
-
HASIL WAWANCARA
Hari/ tanggal : Desember 2015
Tempat : Ruang Kepala Sekolah Waktu : 10.15-11.20 WIB
Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SMK Bhineka karya 4 Ampel
untuk mengetahui keadaan sekolah
1. Kapan sekolah ini berdiri?
Jawab : Sekolah berawal dari farming, setelah farming berdiri terjadi
kemerosotan sehingga sekolah berubah haluan menjadi STM dan
pada tahun 1993 berubah nama menjadi SMK karena kebijakan dari
dinas sehingga menjadi SMK Bhineka karya 4 Ampel.
2. Bagaimana sejarah berdirinya setiap jurusan yang ada di sekolah?
Jawab : Jurusan Teknik Kendaraan Ringan ( TKR ) dan Teknik
Pemeliharaan Mekanik Industri TPMI sudah berdiri dari awal sekolah
didirikan sedangkan jurusan Teknik Komputer Jaringan ( TKJ ) baru
berjalan 4 tahun
3. Bagaimana keadaan sarana dan fasilitas yang dimiliki oleh sekolah
ini?
Jawab : Keadaan sarana dan fasilitas yang ada sudah cukup baik
seperti gedung belajar, perpustakaan, Lab IPA, Lab Komputer, Ruang
Musik, Bengkel TKR, TPMI, TKJ, , kantor seperti ruang kepala
sekolah, kesiswaan, staf administrasi dan ruang guru.
4. Apakah pengunaan fasilitas yang dimiliki sekolah sudah
dimanfaatkan secara maksimal? Seperti lab, perpustakaan dan ruang
praktek lainnya .
Jawab : Pemakaian fasilitas untuk pembelajaran umumnya sudah
dapat digunakan dengan maksimal.
5. Bagaimana pendidikan dan kompetensi tenaga pengajar di sekolah ?
Jawab : Untuk Sebagian besar guru sudah sarjana tapi masih ada
dua orang guru yang masih diploma bahkan sekarang ada guru yang
sedang menempuh studi pendidikan di paska sarjana. Untuk
kompetensi sudah sesuai dengan bidang keahliannya dan guru telah
memiliki sertifikat keahlian.
-
6. Jurusan yang paling diminati siswa di sekolah
Jawab : Jurusan Teknik Kendaraan Ringan ( TKR ) fokusnya pada
bidang otomotif mobil karena saat ini yang diminati masyarakat
adalah dunia perbengkelan otomotif .
7. Jurusan yang kurang diminati siswa di sekolah
Jawab : Jurusan Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri ( TPMI ) yang
fokusnya membuat onderdil atau mesin-mesin otomotif.
8. Apa saja prestasi siswa yang pernah diraih siswa?
Jawab : Prestasi yang pernah diraih siswa cukup banyak. Seperti
Lomba keterampilan siswa dan lomba bidang olahraga di tingkat
kecamatan, Kabupaten bahkan ada yang sampai tingkat Provinsi
9. Apakah ada kerjasama antara orangtua dan sekolah untuk kemajuan
sekolah / siswa ?
Jawab : kerjasama dengan orangtua ada jika terjadi masalah dengan
siswa, Sekolah juga melakukan komunikasi dengan orangtua untuk
penanganan siswa di rumah secara maksimal. Pertemuan sekolah,
yayasan dengan orangtua biasanya terjadi ketika penerimaan rapor.
10. Bagaimana hubungan sekolah dengan masyarakat sekitar ?
Jawab : Ada hubungan yang baik antara pihak sekolah dengan
masyarakat sekitar hubungan ini terjalin dengan adanya kerjasama
untuk keamanan lingkungan, gotong royong untuk kebersihan
lingkungan dan ketika ada acara perayaan hari raya tertentu.
11. Bagaimana keadaan sekolah selama 5 tahun terakhir apakah
mengalami kemajuan atau kemunduran? jika ada kemajuan dalam
bidang apa dan jika terjadi kemunduran dalam bidang apa?
Jawab : Selama 5 tahun terakhir sekolah mengalami sedikit
peningkatan, diantaranya sudah tersedianya Lab IPA, alat-alat
musik, fasilitas internet dan kualitas siswa juga semakin baik dengan
prestasi dalam lomba-lomba bidang olahraga di tingkat kabupaten.
Namun ada juga penurunan dikarenakan ada program sekolah yang
belum terlaksana dengan baik seperti penyediaan alat praktek
untuka jurusan TPMI belum terpenuhi karena ada alat yang rusak
dan sekolah belum bisa memperbaiki atau membeli yang baru.
Sekolah juga mengalami penurunan minat siswa baru karena
-
pendirian SMK Negeri oleh pemerintah di lokasi yang dekat dengan
SMK BK 4 seperti SMK Negeri di kemusu, SMK Wonosegoro, SMK
Negeri Tengaran dan SMK Negeri Kaliwungu.Yang terakhir promosi
tentang sekolah yang belum terlakasana dengan baik karena
terkendala karena biaya.
Ampel, Desember 2015
Mengetahui,
Kepala Sekolah Peneliti
( Imron Ahmadi, ST ) (Sabet Vineke Nuryana)
-
Hasil wawancara & FGD kepala sekolah, guru dan siswa
“ Penurunan jumlah siswa di SMK Bhineka Karya 4 Ampel”
08 Desember 2015
Berdasarkan rangkuman barainstorming pada saat FGD dan
wawancara ditemukan penyebab penurunan jumlah siswa untuk
bersekolah di SMK Bhinneka Karya 4 Ampel adalah sebagai berikut:
1) Sarana prasarana
Pendidikan kejuruan membutuhkan fasilitas belajar yang
memadai. Karena untuk menciptakan kondisi belajar yang
mencerminkan keadaan pada dunia kerja secara realiatis dan
edukatif, diperlukan banyak pelengkapan, sarana, dan fasilitas
penunjang sesuai dengan jurusan. Contohnya jurusan TKR &
TPMI memerlukan mesin dan peralatan perbengkelan/mesin
bubut untuk praktek serta laboratorium. Selain itu dalam
jurusan TKJ harus ada komputer untuk media pembelajaran
yang cukup sesuai dengan jumlah siswa. Namun, pada
kenyataannya sarana prasarana pembelajaran yang
dibutuhkan belum memadai jumlah dan penggunaannya. Hasil
diskusi dengan guru, belum ada pergantian fasilitasyang rusak
secara keselurahnan yang digunakan siswa untuk praktek dari
sejak sekolah didirikan,. Telah ada perbaikan untuk alat-alat
yang rusak tapi belum semua dikarenakan dana yang belum
mencukupi. Padahal, Sarana dan prasarana merupakan
kelengkapan utama dalam sekolah kejuruan yang wajib ada,
seharusnya pengadaan alat praktek yang standar, laboratorium
yang memadai dapat membuat ketertarikan kepada siswa yang
akan dan sudah bersekolah di SMK Bhinneka Karya 4 Ampel.
Sehingga proses hingga output lulusan dari sekolah ini tidak
hanya mengetahui teori saja namun dapat lebih interaktif dan
kreatif menerapkan teori –teori yang didapatkan kedalam dunia
kerja
-
2) Belum adanya ketegasan dari pihak sekolah dalam sistem
pembayaran SPP.
Biaya Sekolah SMK swasta biasanya lebih mahal dan
diatas rata-rata. Hal ini dikarenakan sekolah swasta memiliki
visi dan misi tersendiri. Sekolah swasta memiliki standar
pendidikan yang berbeda-beda bagi murid-muridnya. Hampir
seluruh dana operasional di sekolah swasta dibebankan kepada
para peserta didik. Sehingga wacana berkembang di
masyarakat bahwa sekolah swasta adalah tempat bagi anak-
anak yang orang tuanya memiliki tingkat ekonomi tinggi. Ini
menyebabkan para siswa yang dari keluarga dengan
perekonomian menengah ke bawah akan berfikir berulang kali
untuk menyekolahkan anaknya disekolah swasta.
Pungutan biaya sekolah yang ada di SMK Bhinneka
Karya 4 Ampel ini relatif terjangkau, namun masih ada saja
siswa yang menunda pembayaran SPP.Padahal hasil dari
pembayaran SPP ini digunakan sekolah untuk melengkapi
sarana dan prasarana sekolah untuk media pembelajaran siswa
itu sendiri. Akibat dari banyaknya siswa menunda pembayaran
SPP menyebabkan dana yang dibutuhkan tersebut macet.
Sekolah belum berani memberikan tindakan atau kebijakan
yang tegas untuk membuat pembayaran SPP ini dibayarkan
tepat waktu. Karena rata-rata perekonomian orangtua siswa
berada di kategori menengah ke bawah.
Berikut gambaran perekonomian orangtua siswa SMK
Bhinneka Karya 4 Ampel :
Tabel 3. Perekonomian Orangtua Siswa SMK Bhinneka Karya 4
Ampel
Ekonomi Orang
Tua Siswa
JUMLAH SISWA
-
Tk.1 Tk. 2 Tk.3 Tk.4
Pra-sejahtera 1
(Miskin) 43 55 42 -
Menengah&
Sejahtera 2 3 5 -
TOTAL 45 58 47 -
3. Persepsi calon siswa
Pandangan siswa terhadap sekolah yang akan dipilih
untuk menjadi tempatnya bersekolah dapat dipengaruhi oleh
orangtua, teman maupun lingkungan. Di Ampel siswa yang
telah menempuh pendidikan dari tingkat dasar ( SD ) sampai
tingkat SLTA cenderung memilih untuk masuk di sekolah yang
letaknya di kota. Hal ini menjadi keinginan dari siswa sendiri
sehingga bisa keluar dari desanya dan dapat bersekolah di
tempat lain. Selain itu pengaruh dari orangtua maupun teman
turut memberikan dampak terhadap siswa dalam menetukan
sekolah pilihan. Ajakan teman untuk bersekolah di tempat lain
maupun keinginan orangtua untuk anaknya dapat merasakan
pendidikan di kota.
3) Kurang berani untuk promosikan sekolah
Promosi yang efektif dapat terlaksana jika didukung
dengan sarana dan prasarana yang mendukung. Sarana
prasarana merupakan salah satu faktor keunggulan yang dapat
ditonjolkan ketika melakukan promosi untuk mendapat siswa
baru. SMK BK belum dapat melakukan promosi secara
maksimal dikarenakan fasilitas sekolah yang belum memadai.
Hal ini yang menyebabkan SMK BK 4 belum berani turun
lapangan untuk melakukan promosi yang lebih baik karena
keterbatasan yang ada di sekolah.
-
4) Pendirian sekolah Negeri di dekat lokasi SMK Bhinneka
Karya 4 Ampel.
Keberadaan sekolah swasta makin terpuruk dengan
berkurangnya peserta didik baru. Berkurangnya jumlah siswa
diakibatkan kebijakan pemerintah untuk menambah jumlah
SMK negeri yang tertuang dalamRenstra Depdiknas tahun
2007. Selain itu, ada juga sekolah negeri yang melanggar
aturan dengan menambah jumlah rombongan belajar (rombel)
dari ketetapan. Kondisi Ini terjadi di SMK Bhinneka Karya 4
Ampel, bahwa banyaknya sekolah SMA atau SMK Negeri yang
didirikan di sekitar kecamatan Ampel memberikan dampak
yang signifikan yaitu menurunnya minat siswa untuk
bersekolah di SMK BhinnekaKarya 4 Ampel. Para siswa lebih
memilih bersekolah di sekolah Negeri karena biaya sekolah
yang murah. Bahkan ada sekolah yang menawarkan sekolah
garis dan para siswa diberikan seragam sekolah gratis.
5) Jarak.
Hadirnya SMK Negeri yang letaknya strategis menjadi
daya tarik bagi para calon siswa , dikarenakan kemudahan
akses ke sekolah dan biaya transportasi yang lebih murah.Ini
menjadi ancaman bagi SMK Bhinneka Karya 4 Ampel karena
bagi calon siswa yang tinggal di luar Desa candi jika ingin
bersekolah di sini, harus berjalan sekitar 500 meter dari jalan
umum untuk bisa sampai ke sekolah. Sehingga orangtua ketika
ingin mendaftarkan anaknyaakanmempertimbangan kembali
karenabiaya transportasi yang dibutuhkan bisa lebih mahal
dari sekolah negeri yang letaknya dekat dan strategis.
Istrument Penelitian
-
1. Apa saja faktor kekuatan SMK Bhineka Karya 04 Ampel?
2. Apa saja faktor kelemahan SMK Bhineka Karya 04 Ampel?
3. Apa saja faktor peluang SMK Bhineka Karya 04 Ampel?
4. Apa saja faktor ancaman SMK Bhineka Karya 04 Ampel?
5. Bagaimana dengan gedung, sarana prasarana pembelajaran dan
praktik di SMK Bhineka Karya 04 Ampel?
6. Berapakah program studi yang mempunyai unit produksi?
7. Bagaimana kerjasama sekolah yang terjalin dengan dunia usaha dan
industri?
8. Bagaimana relasi sekolah dengan sekolah lain terutama dengan
sekolah menengah pertama (SMP/MTS)?
9. Bagaimana relasi sekolah dengan orangtua siswa selama ini?
10. Bagaimana relasi sekolah dengan alumni selama ini?
11. Apa saja prestasi akademik dan non akademik yang sudah
diperoleh sekolah?
12. Bagaimana peran serta pemerintah dan kebijakannya dalam
perkembangan sekolah ini?
13. Bagaimana peran serta yayasan dalam perkembangan sekolah
ini?
14. Dari mana sumber dana operasional sekolah? Apakah sudah
terpenuhi dengan baik?
15. Bagaimana kedisiplinan kepala sekolah, guru, karyawan,
maupun siswa?
16. Bagaimana kompetensi, dedikasi dan kerjasama kepala
sekolah, guru, dan tenaga pengajar lainnya di sekolah?
17. Bagaimana dengan biaya sekolah yang di bebankan kepada
siswa?
18. Bagaimana kondisi perekonomian masyarakat sekitar
lingkungan sekolah?
19. Apa pengaruhnya teknologi bagi perkembangan sekolah?
20. Usaha apa saja yang sudah dilakukan sekolah selama ini dalam
meningkatkan jumlah peserta didik baru?
-
Tabel.1.2 Studi pendahuluan
8 November 2015 - 20 Januari 2016
Penurunan peserta didik baru di SMK Bhineka Karya 04 Ampel
Wawancara
Kepala Sekolah Yayasan Waka Guru Siswa
Pendirian sekolah
negeri
Kebijakan
pemerinatah
Renstra
Depdiknas tahun 2007 :
pembangunan
sekolah
kejuruan harus diperbanyak
Siswa lebih
tertarik ke sekolah negeri
Kondisi
Fasilitas kurang
memadai
Sekolah minim
untuk
penambahan
fasilitas
Alat
pembelajaran cenderung
mahal
Dana yang dimiliki sekolah
belum memadai
Pembayaran
Kurang beraninya
promosikan sekolah
Keadaan
sekolah
(fasilitas
kurang memadai
untuk
mempromosika
n kualitas sekolah)
Biaya untuk
memenuhi fasilitas
tersebut
kurang
Belum ada ketegasan
dari Kepsek dalam
pembayaran SPP
Menyesuaikan
dengan kondisi ekonomi orang
tua atau
kelalaian dari
siswa
Sarana &
prasarana
pembelajaran kurang
Alat
pembelajaran
Persepsi siswa dari
lingkungan sekitar
Siswa ingin
bersekolah di
kota
Ingin
mengganti
suasana baru ketika belajar
Fasilitas
sekolah menengah
sekitar
swasta/negeri
lebih lengkap
-
perekonomian masyarakat
berada di kelas
menengah
kebawah
SPP macet
Kondisi
perekonomian
orangtua berada di kelas
menengah
kebawah
Pembayaran
SPP macet
Kondisi
perekonomian
orangtua
berada di kelas
menengah kebawah
Sekolah lain melakukan
promosi door
to door dengan
menjanjikan
seragam. SPP dan buku
sekolah gratis
cenderung mahal
faktor
lingkungan juga
mempengaruhi
apalagi sekarang
ini banyak SMA/SMK negeri
di dirikan tanpa
memikirkan
nasib sekolah swasta.
Jarak sekolah negeri
yang stratergi
Kemudahan akses
transportasi
untuk peserta
didik
Menghemat
biaya
Kondisi
perekonomian
masyarakat
berada di kelas
-
menengah kebawah
sehingga
mencari
sekolah yang
ringan dan bebas biaya
-
BUKU PANDUAN PROMOSI
SMK BHINEKA KARYA 4 AMPEL
Oleh
NAMA : Sabet Vineke Nuryana
NIM : 942014010
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
-
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis menghaturkan kepada Tuhan yang Maha Esa
telah memberikan kemampuan dan kesempatan hingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan produk ini yang berupa buku panduan promosi.
Buku panduan ini adalah bagian dari penyempurnaan tesis penulis,
sebagai pedoman bagi SMK Bhineka Karya 4 Ampel dan jajaran pendidikan
yang lain untuk melaksanakan kegiatan mempromosikan sekolah.
Sekolah membutuhkan panduan program promosi sekolah untuk
menjadikan pedoman bagi sekolah. Panduan ini membantu menjaga
kestabilan dan meningkatkan jumlah peserta didik baru, pihak sekolah
dapat melakukan kegiatan promosi dengan matang, terencana dan efektif.
Karena promosi sekolah mempunyai kemampuan untuk
mengkomunikasikan manfaat yang dapat diperoleh sekolah kepada
kepelanggan potensial sekolah yaitu masyarakat terutama calon peserta
didik baru.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam buku panduan
ini. untuk itu penulis memohon kritik dan saran untuk penyempurnaan
buku panduan ini. semoga buku panduan ini dapat memberika manfaat
bagi SMK Bhineka Karya 4 Ampel dan jajaran pendidikan lainnya.
Salatiga, 1 Juni 2016
Sabet Vineke Nuryana
Penulis
-
RINGKASAN BUKU PANDUAN PROMOSI
Ketahanan sekolah yang mampu berdiri dan mampu memenuhi
kepercayaan masyarakat itu sangatlah penting. Karena sekolah itu dituntut
untuk terus menerus meningkatkan usaha dalam meninggatkan kepuasan
masyarakat yang mempercayai jasa pendidikan ini. Saat ini sekolah
dituntut untuk mendapatkan input atau calon siswa baru dengan
persiapan dan cara yang lebih matang. Karena ini dalam proses
pembelajaran demi memenuhi standart rombel yang sudah ditetapkan serta
dalam meningkatkan jumlah peserta didik baru di SMK Bhineka Karya 4
Ampel dengan program promosi sekolah. Program promosi sekolah
dilakukan sebagaimana mestinya, untuk menghadapi persaingan antar
sekolah dalam mendapatkan peserta didik baru sesuai dengan rencana
yang sudah ditetapkan.
Tujuan dari penyusunan panduan program promosi SMK Bhineka
Karya 4 Ampel adalah sebagai berikut: 1). Menjadi pedoman pelaksanaan
kegiatan program promosi untuk meningkatkan jumlah peserta didik baru
di SMK Bhineka Karya 4 Ampel. 2). Membantu memberi kemudahan untuk
seluruh jajaran SMK Bhineka Karya 4 Ampel dalam menentukan prioritas
program promosi sekolah sebagai kegiatan tahunan yang dibiayai dari APBS
atau sumber-sumber dana yang lainnya. 3). Sebagai pedoman untuk
mengevaluasi terhadap pelaksanaan program promosi oleh SMK Bhineka
Karya 4 Ampel sebagai bagian dari strategi daya saing sekolah dalam
meningkatkan jumlah peserta didik baru.
Panduan program promosi sekolah digunakan untuk menjadikan
pedoman bagi sekolah dalam membantu menjaga kestabilan dan
meningkatkan jumlah peserta didik baru. Oleh karena promosi sekolah
mempunyai kemampuan untuk mengkomunikasikan manfaat yang dapat
diperoleh sekolah kepada kepelanggan potensial sekolah yaitu masyarakat
terutama calon peserta didik baru. Sehingga pihak sekolah dapat
melakukan kegiatan promosi dengan matang, terencana dan efektif.
-
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................ 1
1. 1. Latar Belakang .................................................... 1
1. 2. Tujuan ................................................................. 4
1. 3. Sasaran ................................................................ 5
BAB 2. PEMASARAN SMK BHINEKA KARYA 4 AMPEL ....... 6
2. 1. Pofil SMK Bhineka Karya 4 Ampel .................... 6
2. 2. Masalah promosi di SMK Bhineka Karya 04 Ampel
............................................................................. 9
2. 3. Strategi Promosi................................................. 12
BAB 3. IMPLEMENTASI PROMOSI SMK
BHINEKA KARYA 4 AMPEL ........................................ 21
3. 1. Implementasi Promosi
SMK Bhineka Karya 4 Ampel............................. 21
3. 2. Tahap-tahap Pelaksanaan Promosi .................. 23
3. 3. Pengukuran hasil ................................................ 30
3. 4. Tindak Lanjut ..................................................... 31
BAB 4. PENUTUP...................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 35
LAMPIRAN
-
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Ketahanan sekolah yang mampu berdiri dan mampu memenuhi
kepercayaan masyarakat itu sangatlah penting. Karena sekolah itu
dituntut untuk terus menerus meningkatkan usaha dalam
meninggatkan kepuasan masyarakat yang mempercayai jasa
pendidikan ini. Saat ini sekolah dituntut untuk mendapatkan input
atau calon siswa baru dengan persiapan dan cara yang lebih matang.
Karena ini dalam proses pembelajaran demi memenuhi standart
rombel yang sudah ditetapkan serta dalam meningkatkan jumlah
peserta didik baru di SMK Bhineka Karya 4 Ampel dengan program
promosi sekolah.
Program promosi sekolah dilaksanakan untuk menghadapi
persaingan antar sekolah dalam mendapatkan peserta didik baru
sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan. Memperhatikan
begitu banyak jumlah sekolah di kabupaten Boyolali ini, adapun
jumlah dari 39 SMA, 33 SMK, 9 Madarasah. Jumlah tersebut adalah
17 SMA Negeri, 22 SMA Swasta, 9 SMK Negeri, 24 SMK Swasta, 4 MA
Negeri, 5 MA swasta.
Khususnya di kecamatan Ampel dengan lokasi yang saling
berdekatan yang ada di tengah-tengah masyarakat saat ini terdiri
atas SMK Negeri dan SMK swasta antara lain sekolah menengah atas
(SMA) seperti SMA Negeri 1 Ampel dan SMA Tunas Harapan, dan juga
sekolah menengah kejuruan (SMK) seperti SMK Pembangunan dan
SMK An-Nur, SMK Islam Sudirman.
Hal ini menjadikan SMK Bhineka Karya 4 Ampel bercita-cita
memiliki jumlah peserta didik yang banyak dan stabil sesuai dengan
jumlah kelas yang ada. Karena dalam hal ini, jumlah siswa yang
banyak dapat menentukan pengembangan dan peningkatan mutu
sekolah. Apabila jumlah siswa makin tahun ajaran baru makin
menurun, ini akan menjadikan hal yang dapat menurunkan kualitas
-
dan manajemen sekolah. Manajemen sekolah akan kesulitan dalam
menetapkan kebijakan sekolah seperti dalam bidang akademik,
kesiswaan sarana prasarana, pembiayaan sekolah, serta kewajiban
mengajar guru yang tidak dapat terpenuhi.
Masalah seperti ini terjadi di SMK Bhinneka karya 4 Ampel
yang merupakan salah satu sekolah swasta di kabupaten Boyolali
SMK Bhinneka Karya 4 Ampel yang daya saing sekolahnya mengalami
penurunan sehingga mengakibatkan jumlah siswa bari dari tahun
pelajaran 2006/2007 dan terus mengalami penurunan jumlah
sampai tahun pelajaran 2015/2016. Penurunan jumlah siswa dapat
dilihat pada tabel
Tabel 1: Jumlah Siswa baru SMK Bhinneka Karya 4 Ampel
Berdasarkan diagram di atas penurunan jumlah siswa terjadi
dari tahun ke tahun paling banyak pada tahun ajaran 2015/2016
yaitu jumlah siswa baru hanya sebanyak 39 siswa, walaupun pada
tahun ajaran 2014/2015 jumlah siswa baru mengalami peningkatan
sejumlah 62 orang, namun pada tahun ajaran 2015/2016 ini hanya
mendapatkan siswa baru dengan jumlah yang sangat minim yaitu 39
siswa baru. Melihat untuk setiap jurusan hanya ada satu rombongan
belajar dan masih ada tujuh kelas kosong yang disediakan sekolah
untuk digunakan oleh siswa. Ketidakstabilan PPDB menimbulkan
kekhawatiran bagi pihak SMK Bhineka Karya 4 Ampel dengan
perkembangan serta kemajuan sekolah ini.
110 117 120 96
60 80
50 46 40 60 62
39
2004
/2…
2005
/2…
2006
/2…
2007
/2…
2008
/2…
2009
/2…
2010
/2…
2011
/2…
2012
/2…
2013
/2…
2014
/2…
2015
/2…
Jumlah Siswa Baru di SMK Bhineka Karya 4 Ampel
-
Hal ini dapat menjadi indikasi bahwa ada masalah yang terjadi
di SMK Bhinneka Karya 4 Ampel mengalami penurunan jumlah siswa
baru.
Oleh karena itu diperlukan sebuah panduan program promosi
sekolah untuk menjadikan pedoman bagi sekolah. Karena dapat
membantu menjaga kestabilan dan meningkatkan jumlah peserta
didik baru, pihak sekolah dapat melakukan kegiatan promosi dengan
matang, terencana dan efektif. Karena promosi sekolah mempunyai
kemampuan untuk mengkomunikasikan manfaat yang dapat
diperoleh sekolah kepada kepelanggan potensial sekolah yaitu
masyarakat terutama calon peserta didik baru.
1. 2. Tujuan Panduan
Tujuan dari penyusunan panduan program promosi SMK
Bhineka Karya 4 Ampel adalah sebagai berikut:
a. Menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan program promosi untuk
meningkatkan jumlah peserta didik baru di SMK Bhineka Karya 4
Ampel.
b. Membantu memberi kemudahan untuk seluruh jajaran SMK
Bhineka Karya 4 Ampel dalam menentukan prioritas program
promosi sekolah sebagai kegiatan tahunan yang dibiayai dari
APBS atau sumber-sumber dana yang lainnya.
c. Sebagai pedoman untuk mengevaluasi terhadap pelaksanaan
program promosi oleh SMK Bhineka Karya 4 Ampel sebagai
bagian dari strategi daya saing sekolah dalam meningkatkan
jumlah peserta didik baru.
1. 3. Sasaran
a. Terwujudnya panduan program promosi SMK Bhineka Karya 4
Ampel dan dapat terlaksana sehingga mendapatkan calon peserta
didik baru sesuai dengan target yang sudah ditetapkan sekolah.
b. Terlaksananya kegiatan promosi sekolah sebagai bagian dari
strategi daya saing SMK Bhineka Karya 4 Ampel.
c. Meningkatnya jumlah peserta didik baru yang bersekolah di SMK
Bhineka Karya 4 Ampel.
d.
-
BAB II
PROFIL DAN PERMASALAHAN
SMK BHINEKA KARYA 4 AMPEL
2. 1. Profil SMK Bhineka Karya 4 Ampel
SMK Bhinneka Karya 4 Ampel berdiri pada tanggal 8 Maret
1993. Sekolah Menengah kejuruan ini terletak di Jalan Farming,
Tukangan, Candi Ampel, Boyolali, berada di bawah naungan yayasan
Bhineka Karya.
Keberadaan sekolah tidak tepat berada di jalan umuM, jika
menggunakan kendaraan umum maka siswa harus berjalan sekitar
500 meter untuk bisa sampai ke sekolah. Pada awal didirikan
sekolah ini memiliki dua jurusan yaitu Teknik Mekanik Otomotif
(TMO) dan Teknik Mekanik Industri (TMI), tetapi pada tahun ajaran
2010/2011 di SMK menggantikan nama jurusan yang lama menjadi
Teknik Kendaraan Ringan (TKR), dan Teknik Pemeliharaan Mekanik
Industri (TPMI) dan pada tahun ajaran 2011/2012 dibuka satu
jurusan baru Teknik Komputer Jaringan (TKJ) sehingga total jurusan
menjadi 3.
Tenaga pengajar di SMK Bhinneka Karya 4 Ampel sebagian
besar adalah lulusan dari berbagai Perguruan Tinggi yang sesuai
dengan bidangnya. Dalam pengangkatan ada guru yang
diperbantukan dari Depdikbud dan ada yang diangkat oleh Yayasan.
Saat ini jumlah tenaga edukatif di SMK Bhinneka Karya 4 Ampel baru
mendekati jumlah ideal yaitu 20 dengan Guru Tetap (GT) 13 orang
dan Guru Tidak tetap 7 orang.
Sebagian besar siswa berasal dari lingkup wilayah Ampel, ada
juga sebagian siswa yang berasal dari luar ampel, seperti Kaliwungu,
Tengaran, Cepogo dan lain-lain. Adapun status dari sekolah ini
adalah “Terakreditasi B”.
-
Visi SMK Bhineka Karya 4 Ampel yaitu: terwujudnya tamatan
yang produktif, berkualitas, berkualitas, berakhlak mulia dan
bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
Misi SMK Bhinneka Karya 4 Ampel yaitu :
1. Melaksankan pembelajaran yang efektif dan efesien
2. Melaksanakan sistem pembelajaran berbasis kompetensi dan
berbasis produksi
3. Menghasilkan tamatan yang berakhlak mulia dan bertaqwa,
terampil dan mandiri
4. Meningkatnya kualitas tamatan yang mampu bersaing dipasar
kerja
5. Membangun jiwa kewirausahaan yang handal
6. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana prasarana
pembelajaran
7. Mengoptimalkan peran serta masyarakat dan Unit Produksi (UP)
dalam pengembangan sekolah.
8. Meningkatkan sarana prasarana yang mendukung pembelajaran
9. Menjalin hubungan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri
(DU/DI) untuk peningkatan kualitas keterampilan
SMK Bhineka Karya 4 Ampel memiliki sarana pembelajaran yang
cukup lengkap. Memiliki 12 ruang teori, 3 ruang praktek untuk
masing-masing kompetensi keahlian, selain itu juga dilengkapi dengan
lab. Komputer, lab. IPA, ruang perpustakaan, beserta dengan
mushola/tempat ibadah, sarana olahraga (lapangan basket), Ruang
Kepala Sekolah, ruang guru, ruang TU, ruang Osis, UKS, ruang BK,
toilet guru dan peserta didik, tempat parkir.
Pada tahun ajaran 2015/2016 ini SMK Bhineka Karya 4 Ampel
bekerja sama dengan berbagai pihak. Umumnya hubungan dalam
rangka mendukung keberadaaan sekolah terutama dalam rekruitmen
calon peserta didik baru. Disamping itu SMK Bhineka Karya 4 Ampel
memiliki hubungan kerja sama dengan dunia usaha dan industri
(DUDI) baik berskala mikro, menengah, maupun multinasional seperti
PT. Damtex/ Timatek Salatiga, PT. Primayuda Boyolali, PT.Sadua Indo
-
Salatiga, CV. Duta Teknik Salatiga, PT. Kubota Semarang, PT. Balai
Yasa Yogyakarta, Agung Motor Salatiga, dll. Kerjasama ini dilakukan
untuk untuk mendukung kualitas lulusan melalui program praktek
kerja maupun penyerapan lulusan.
2. 2. Masalah Promosi SMK Bhineka Karya 4 Ampel
Masalah promosi kurang efektif dilaksanakan karena ada
masalah intern sekolah yang terkait dengan mutu SMK Bhineka
Karya 4 Ampel sendiri yaitu sarana dan prasarana yang masih
kurang memadai, karena pendidikan kejuruan membutuhkan
fasilitas belajar yang memadai. Untuk menciptakan kondisi belajar
yang mencerminkan keadaan pada dunia kerja secara realiatis dan
edukatif, diperlukan banyak pelengkapan, sarana, dan fasilitas
penunjang sesuai dengan jurusan. Contohnya jurusan TKR & TPMI
memerlukan mesin dan peralatan perbengkelan/mesin bubut untuk
praktek serta laboratorium. Selain itu dalam jurusan TKJ harus ada
komputer untuk media pembelajaran yang cukup sesuai dengan
jumlah siswa. Namun, pada kenyataannya sarana pembelajaran yang
dibutuhkan belum memadai jumlah dan penggunaannya.
Promosi sekolah belum dilaksanakan secara maksimal. Promosi
yang efektif dapat terlaksana jika didukung dengan sarana dan
prasarana yang mendukung. Sarana prasarana merupakan salah
satu faktor keunggulan yang dapat ditonjolkan ketika melakukan
promosi untuk mendapat siswa baru. SMK Bhinakarya Karya 4
Ampel ini belum dapat melakukan promosi secara maksimal
dikarenakan fasilitas sekolah yang belum memadai. Hal ini yang
menyebabkan SMK Bhineka Karya 4 Ampel belum berani turun
lapangan untuk melakukan promosi yang lebih baik karena
keterbatasan yang ada di sekolah. Program promosi sekolah telah
dijalankan dengan 1) presentasi dan memanfaatkan pengurusan di
desa-desa sekitar, 2) Presentasi PPDB ke SMP/MTs di kabupaten
terutama kecamatan Ampel bahkan diluar kabupaten Boyolali seperti
Tengaran dan Kaliwungu kabupaten Semarang, 3) memanfaatkan
pertemuan dengan orangtua/wali murid, 4) Memanfaatkan para
peserta didik untuk mempromosikan PPDB keteman bermain atau
-
adik kelas, 5) Memasang spanduk dan rontek di berbagai tempat yang
strategis, 6) Membagikan brosur penerimaan peserta didik baru
kepada calon peserta didik baru.
Masalah promosi dari intern sekolah yang kedua adalah
jarak/lokasi sekolah yang kurang strategis dan pendirian SMA/SMK
yang lokasinya berdekatan menjadi daya tarik bagi para calon siswa ,
dikarenakan kemudahan akses ke sekolah dan biaya transportasi
yang lebih murah. Ini menjadi ancaman bagi SMK Bhinneka Karya 4
Ampel karena bagi calon siswa yang tinggal di luar Desa candi jika
ingin bersekolah di sini, harus berjalan sekitar 500 meter dari jalan
umum untuk bisa sampai ke sekolah. Sehingga orangtua ketika ingin
mendaftarkan anaknya akan mempertimbangan kembali karena
biaya transportasi yang dibutuhkan bisa lebih mahal dari sekolah
negeri yang letaknya dekat dan strategis.
Ketiga adalah belum adanya ketegasan dari pihak sekolah
dalam sistem pembayaran SPP. Biaya Sekolah SMK swasta biasanya
lebih mahal dan diatas rata-rata. Hal ini dikarenakan sekolah swasta
memiliki visi dan misi tersendiri. Sekolah swasta memiliki standar
pendidikan yang berbeda-beda bagi murid-muridnya. Hampir
seluruh dana operasional di sekolah swasta dibebankan kepada para
peserta didik. Sehingga wacana berkembang di masyarakat bahwa
sekolah swasta adalah tempat bagi anak-anak yang orang tuanya
memiliki tingkat ekonomi tinggi. Ini menyebabkan para siswa yang
dari keluarga dengan perekonomian menengah ke bawah akan
berfikir berulang kali untuk menyekolahkan anaknya disekolah
swasta.
Tidak hanya faktor intern saja, namun masalah promosi
sekolah juga mendapati masalah dari ekstern yang pertama adalah
pendirian SMK Negeri oleh pemerintah. Berkurangnya jumlah siswa
diakibatkan kebijakan pemerintah untuk menambah jumlah SMK
negeri yang tertuang dalam Renstra Depdiknas tahun 2007.
Kedua adalah persepsi calon siswa juga menjadi faktor
penyebab menurunnya jumlah siswa di sekolah ini. Karena
pandangan siswa terhadap sekolah yang akan dipilih untuk menjadi
-
tempatnya bersekolah dapat dipengaruhi oleh orangtua, teman
maupun lingkungan. Di Ampel siswa yang telah menempuh
pendidikan dari tingkat dasar ( SD ) sampai tingkat SMA/SMK
cenderung memilih untuk masuk di sekolah yang letaknya di kota.
Hal ini menjadi keinginan dari siswa sendiri sehingga bisa keluar dari
desanya dan dapat bersekolah di tempat lain. Selain itu pengaruh
dari orangtua maupun teman turut memberikan dampak terhadap
siswa dalam menetukan sekolah pilihan.
2. 3. Strategi Promosi
2.3.1 Strategi Bersaing
Dalam menanggulangi persaingan yang terjadi sekarang ini
dalam Michael E Porter (2009:71) ada tiga pendekatan strategis
generik yang secara potensial akan berhasil mengungguli
perusahaan lain dalam suatu industri. Dalam hal ini strategi
Generik adalah pendekatan untuk mengungguli pesaing dalam
industri; dalam memperoleh hasil laba yang tinggi, sedangkan di
industri yang lain keberhasilan dengan salah satu strategi generik
mungkin diperlukan hanya untuk mendapatkan hasil laba yang
layak dalam artian mutlak. Berikut adalah tiga strategi generik:
1. Keunggulan Biaya Menyeluruh
Michael E Porter (2009:71) menyatakan keunggulan biaya
memerlukan kontruksi agresif dari fasilitas skala yang efisien,
usaha yang terus-menerus dalam mencapai penurunan biaya, dan
overhead (biaya lain-lain) yang ketat pengindaran pelanggan
marginal, serta minimal biaya dalam bidang-bidang litbang,
pelayanan, armada, penjualan, periklanan, dan lain-lain. Posisi
biaya memberikan ketahanan terhadap rivalitas dari para pesaing,
karenan biaya yang lebih rendah memungkinkan dapat
menghasilkan laba setelah para pesaing mengorbankan laba
mereka demi persaingan.
Pencapaian posisi biaya keseluruhan yang rendah sering
kali menuntut bagian pasar relatif tinggi atau lebih dari yang lain.
Menerapakan strategi biaya rendah mungkin memerlukan
investasi modal yang besar terlebih dahulu untuk peralatan baru
-
dan fasilitas yang modern guna mempertahankan keunggulan
biaya.
2. Diferensiasi
Diferensiasi merupakan strategi yang tepat untuk
menghasilakan laba diatas rata-rata dalam suatu industri karena
strategi ini mencipyakan posisi yang aman untuk mengatasi
kelima kekuatan persaingan meskipus dari cara yang berbedadari
keunggulan biaya. Karena strategi diferensiasi tidak
memungkinkan perusahaan untuk mengabaikan biaya namun
biaya bukan strategi utama (Michael E Porter2009:74).
Diferensiasi menghasilkan margin yang lebih tinggi yang
dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kekuasaan pemasok, dan
jelas mengurangi kekuatan pelanggan, karena pelanggan tidak
mempunyai alternatif yang dapat dibandingkan sehingga menjadi
kurang peka terhadap harga. Pada akhirnya,
lembaga/perusahaan yang telah melakukan strategi diferensiasi
ini memperoleh kesetiaan pelanggan akan berada pada posisi yang
lebih baik terhadap produk pengganti daripada para pesaingnya.
3. Fokus
Michael E Porter (2009:75) menyatakan bahwa strategi
fokus dikembangkan untuk melayani target tertentu secara baik.
Memusatkan pada kelompok pembeli, segmen lini produk atau
pasar wilayah geografis tertentu, seperti halnya diferensiasi.
Strategi berdasarkan pada pemikiran bahwa suatu lembaga
dengan demikian akan mampu melayani target dalam hal ini yaitu
sekolah yang melayani siswanya secara strategis yang sempit
secara lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan sekolah-
sekolah lainnya, sebagai pesaing yang bersaing secara lebih luas.
Hal ini berimbas pada sekolah yang akan mencapai diferensiasi
karena telah mampu memenuhi kebutuhan target tertentu dengan
lebih baik. Strategi fokus juga dapat digunakan untuk memilih
target yang paling tidak rentan terhadap produk pengganti atau
dimana pesaing adalag paling lemah.
-
2.3.2 Strategi Promosi
Promosi jasa pendidikan merupakan salah satu variabel bauran
pemasaran yang perlu dilakukan sekolah untuk memasarkan produk
jasa pendidikan. Aktivitas promosi jasa pendidikan bukan hanya
berfungsi sebagai alat komunikasi antara sekolah dan pelanggan jasa
pendidikan, tetapi juga sebagai alat untuk mempengaruhi pelanggan jasa
pendidikan pasa kegiatan pembelian atau penggunaan jasa pendidikan
pada kegiatan pembelian atau penggunaan jasa pendidikan sesuai
dengan kebutuhan dan keinginannya (Wijaya, 2012:156). Faktor-faktor
lingkungan eksternal dan internal organisasi di analisis sebagai penentu
strategi pemasaran, khususnya dalam melalukan tindakan promosi.
Dalam Wijaya (2012:51) analisis dari faktor eksternal dan internal
merupakan penilaian apakah strategi yang telah ditetapkan dan
dijalankan sesuai dengan keadaan pada saat ini. Hasil dari penilaian ini
digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah strategi yang
sedang dijalankan perlu diubah serta untuk menyusun atau menentukan
strategi yang akan dijalankan di masa mendatang.
Menurut Strang (1976) dalam Wijaya (2012, 177) faktor utama
yang memberikan kontribusi penting untuk pertumbuhan pelaksanaan
promosi, sebagai berikut:
1. Faktor Internal
a. Promosi penjualan jasa pendidikan saat ini yang lebih
mudah diterima pemimpin sekolah sebagai alat
penjualan jasa pendidikan yang efektif.
b. Jumlah pemimpin sekolah layak menggunakan alat
promosi penjualan jasa pendidikan.
c. Pemimpin sekolah sedang berada dibawah tekanan
yang besar untuk meningkatkan penjualan jasa
pendidikan.
-
2. Faktor Eksternal
a. Jumlah merek pendidikan yang bertambah
b. Sekolah kompetitor yang sering kali menggunakan
promosi penjualan jasa pendidikan
c. Banyak merek pendidikan yang terlihat sama
d. Pelanggan jasa pendidikan semakin berorientasi pada
harga jasa pendidikan.
e. Proses penjualan jasa pendidikan menuntut lebih
banyak tawar-menawar yang disyaratkan oleh sekolah
selaku produsen
f. Efiensi jasa pendidikan telah berkurang karena
peningkatan biaya periklanan jasa pendidikan,
kekacauan periklanan jasa pendidikan dan hambatan
umum
Prinsip-prinsip yang harus dipertimbangkan sekolah dalam
melaksanakan promosi sekolah adalah:
1. Menetapkan tujuan promosi
Bertujuan kepada pelanggan dengan mendorong banyak pembeli
jasa pendidikan dan menarik pelanggan dalam hal ini calon siswa
baru.
2. Memilih alat promosi
Mempromosikan sekolah haruslah memperhatikan jenis pasar dan
kondisi persaingan antar sekolah dalam dunia pendidikan
sekarang ini, selain itu efektivitas biaya dari alat untuk promosi.
3. Mengembangkan alat promosi
Kepala sekolah, waka kesiswaan dan tim promosi melibatkan
orangtua dan para siswa untuk turut serta mempromosikan
sekolah kepada masyarakat sekitar dan teman bermain atau
keluarga. serta menetapkan anggaran promosi dan menentukan
waktu yang tepat dalam melaksanakan promosi.
4. Menguji program promosi
Meskipun banyak program promosi sekolah yang diranc ang
berdasarkan pengalaman yang telah terjadi, tetapi pengujian awal
-
harus dilaksanakan untuk menentukan apakah kegiatan dan alat
promosi ini digunakan secara tepat, optimal dan efisien.
5. Menerapkan dan mengendalikan program promosi
Tim PPDB menyiapkan rencana penerapan dan pengendalian
setiap program promosi. Meliputi waktu tunggu dan waktu
peluncuran program.
6. Mengevaluasi hasilnya
Alat ukur efektivitas dari promosi sekolah adalah rencana dan
sasaran yang telah dicapai.
2.3.3 Strategi Promosi SMK Bhineka Karya 4 Ampel
Dari hasil analisis SWOT (tabel terlampir) yang mengidentifikasi
faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi sekolah.
Memperoleh hasil skor IFAS (kekuatan-kelemahan) 1,81 dan skor
akhir EFAS (peluang-ancaman) 1,26 menunjukan bahwa posisi ini
didalam kuadaran SO (Strength-Opportunity) yang mendukung
strategi agresif. Sehingga sekolah dapat menggunakan kekuatan dari
lingkungan internal dan menggapai peluang yang ada di lingkungan
eksternal dalam meningkatkan jumlah peserta didik baru. Sehingga
dapat disimpulkan dari hasil analisis berikut ditetapkanlah strategi
daya saing sekolah seperti:
1. Mengembangkan sarana prasarana yang mendukung untuk
praktik siswa
2. Mencari sponsor dari perusahaan swasta atau instansi
pemerintahan sebagai penunjang fasilitas dan sarana
pembelajaran.
3. Mengadakan promosi yang terencana dan efektif
4. Memberikan pelayanan kepada terbaik kepada siswa seperti
memberikan layanan mobil jemputan bagi siswa dari jalan
raya dan konsultan bagi calon peserta didik baru.
5. Pengadaan asrama yang sempat tidak berjalan agar dapat
menciptakan sistem pendidikan yang terpadu dan intensif.
Dari strategi yang ada di atas, strategi point 3 yang akan
menjadi acuan penulis dalam menyusun produk dan strategi
berikutnya bagi sekolah dan jajaran pendidikan lainnya.
-
Strategi promosi bertujuan untuk menyampaikan kepada
masyarakat umumnya tentang jasa pendidikan yang akan kita
pasarkan. Maka dari itu berkaitan dengan strategi daya saing sekolah
dalam meningkatkan jumlah peserta didik baru di SMK Bhineka
Karya 4 Ampel, direncanakan strategi promosi sekolah sebagai
berikut:
1. Menjalin kerja sama dan hubungan baik dengan SMP/MTs
Mengadakan kegiatan pelatihan yang mengundang siswa
SMP/MTs.
Melakukan presentasi menjelang PPDB ke SMP/MTs yang
menjadi sasaran.
2. Menjalin kerjasama dan hubungan baik dengan desa-desa
sekitar
Mengadakan bakti sosial yang melibatkan masyarakat desa
sekitar lokasi SMK Bhineka Karya 4 Ampel.
Melakukan prensentasi kepada pengurus desa sampai
dengan RT/RW dan karang taruna yang terdapat di SMK
Bhineka Karya 4 Ampel.
3. Menjalin kerjasama dan hubungan baik dengan orangtua/wali
murid.
Membuat pertemuan-pertemuan orang tua/wali murid yang
sebaik mungkin untuk menimbulkan kesan positif terhadap
sekolah.
Mengajak orang tua/wali murid untuk turut ikut serta
mempromosikan sekolah kepada masyarakat sekitar.
4. Menjalin kerjasama dengan siswa untuk melakukan promosi
keteman bermain, adik kelasnya dan lingkungan sekitarnya.
Melibatkan siswa untuk mengikuti presentasi di SMP/MTs
yang menjadi sasaran.
Mengajak siswa untuk mempromosikan sekolah ke
lingkungan sekitar tempat tinggalnya, teman bermain dan
adik kelasnya.
5. Melakukan kegiatan promosi sekolah dengan bentuk
periklanan.
-
Memasang spanduk PPDB ditempat yang mudah di baca
masyarakat.
Membagikan brosur PPDB
-
BAB III
IMPLEMENTASI PROGRAM PROMOSI
SMK BHINEKA KARYA 4 AMPEL
3. 1. Implementasi Program Promosi Di SMK Bhineka Karya 4 Ampel
Promosi jasa pendidikan adalah aktivitas yang
menghubungkan sekolah degan pelanggan jasa dalam hal ini adalah
SMP/MTS sasaran promosi. Maka dari itu baik siswa maupun guru,
karyawan sekolah beserta pimpinan sekolah harus melakukan
kegiatan ini dengan efektif dan efesien supaya pelanggan atau calon
siswa baru dapat tertarik dan mau bersekolah di SMK Bhineka Karya
4 Ampel ini. Dengan memperhatikan unsur-unsur berikut ini, seperti
pasar, misi promosi, pesan yang di sampaikan pada saat promosi,
media yang digunakan saat melaksanakan promosi, biaya yang
dibutuhkan unutk melaksanakan promosi, dan pengukuran hasil
akhir dari target yang sudah ditetapkan, kiranya kegiatan ini dapat
terlaksana dengan baik. Untuk lebih jelasnya berikut adalah tahap-
tahap dalam melaksanakan promosi SMK Bhineka Karya 4 Ampel.
3. 2. Tahap-tahap Pelaksanaan Promosi
Melaksanakan kegiatan promosi sekolah tentu harus seimbang
dengan apa yang sudah direncanakan, sesuai dengan tahap-tahap
yang sudah dirancang. Berikut adalah tahap-tahap melaksanakan
kegiatan promosi sekolah:
Gambar.1: Tahap-tahap pelaksanaan promosi SMK Bhineka Karya 4
Ampel
-
3. 2. 1. Perencanaan
a. Perencanaan program promosi sekolah ditetapkam sejak awal
tahun pelajaran. Manajemen sekolah yang terdiri dari pengurus
yayasan, kepala sekolah, serta wakil kepala sekolah menyusun
kepanitiaan program promosi dan merencanakan anggaran
dalam rencana kerja dan anggaran sekolah.
b. Kepala sekolah mengeluarkan SK kepanitiaan program promosi
sekolah yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, tim
publikasi, tim pendaftaran, dan tim sosialisasi/promosi.
(Contoh Terlampir)
c. Panitia promosi sekolah melakukan rapat koordinasi awal
untuk melakukan persiapan dengan merencakan pelaksanaan
program promosi tahun ini dan evaluasi dari kegiatan promosi
tahun sebelumnya.
d. Panitia menetapkan khalayak sasaran yang paling menjanjikan,
daftar calon siswa yang menghasilkan tingkat tanggapan
tertinggi biasanya sesuai dengan profil sekolah saat ini.
PENGORGANISASIAN
Koordinasi panitia
Pembagian list tugas panitia
TINDAK LANJUT
PELAKSANAAN
Pengajuan surat i jin
promosi ke sekolah yang
di tuju
Memesan spanduk, tim
sosialisasi presentas i ke
sekolah yang dituju, dst.
EVALUASI DAN
PENGUKURAN HASIL
PERENCANAAN
Rapat menyusun panitia
Rapat koordinasi panitia
-
3. 2. 2. Pengorganisasian
a. Panitia program promosi sekolah menyelanggarakan rapat
koordinasi berkala, untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan
yang akan dilaksanakan. Rapat ini dapat diadakan sekurang-
kurangnya 2 minggu atau menyesuikan situasi dan
kebutuhannya.
b. Ketua panitian dan sekretaris membuat list pembagian tugas
panitia dan dapat di sampaikan pada rapat koordinasi.
c. Seluruh panitia dapat mendukung tim kerja dibawah koordinasi
ketua panitia program promosi.
3. 2. 3. Pelaksanaan
a. Pelaksanaan promosi sekolah diawali panitia promosi sekolah
membuat dan mengajukan anggaran program promosi, meliputi
biaya:
Pembuatan kalender sekolah
Pembuatan brosur
Pembuatan spanduk
Kegiatan yang melibat orangtua siswa
Rapat koordinasi
Transportasi presentasi ke SMP/MTS
b. Kepala sekolah mempelajari rencana anggaran yang telah
diusulkan oleh panitian promosi.
c. Tim sosialisasi membuat design dan memesan kalender
(identitas SMK Bhineka Karya 4 Ampel), spanduk dan brosur.
d. Tim sosialisasi membuat jadwal dan daftar yang bertugas
presentasi ke sekolah sasaran.
e. Tim sosialisasi melakukan presentasi langsung ke sekolah
sasaran sesuai jadwal.
Adapun pelaksanaan masing-masing program promosi adalah
sebagai berikut:
a. Presentasi PPDB
1. Sasaran : SMP N 2 Ampel, SMP N 3 Ampel, SMP N 4 Ampel,
SMP Muhammadyah 3, SMP Islam Sudirman Ampel, SMP
Kanisius Ampel, SMP PGRI, SMP Samaratungga, SMP N 1
-
Tengaran, SMP N 2 Getasan, SMP Islam Sudirman
Tengaran, MTS Nurul Huda Kembang Ampel, MTS Sunan
Kalijaga Sampetan Ampel, MTS Aswaja Tengaran dari
masing–masing sekolah mendapatkan 6-10 siswa
berdasarkan pertimbangan dari evaluasi PPDB tahun
sebelumnya.
2. Waktu : Februari - Mei
3. Petugas : Tim Sosialisasi yang sudah terbagi di
masing-masing sekolah sasaran.
4. Media : File yang berisikan profil sekolah
Brosur informasi PPDB
Formulir pendaftaran
5. Peralatan : LCD Proyektor dan sound system
6. Teknis :
Sekolah mengirimkan surat permohonan ijin untuk
presentasi kepada SMP/MTS tujuan.
Sesuai dengan jadwal yang sudah di berikan kepada
sekolah, tim promosi harus datang lebih awal minimal
15 menit sebelum kegiatan dimulai.
Narator dari tim sosialisasi memulai kegiatan dengan
memperkenalkan tim sosialisasi dan menjelaskan situasi
sekolah dan menghubungkan dengan situasi
perekonomian saat ini hingga 10 tahun mendatang. Lalu
di lanjutkan dengan menjelaskan betapa pentingnya
memilih untuk bersekolah di SMK karena menghasilkan
lulusan yang terampil dan siap kerja. Lalu tim sosialisasi
menyampaikan jurusan-jurusan apa yang ada di SMK
Bhineka Karya 4 Ampel ini, lokasi sekolah, biaya,
fasilitas dan prestasi-prestasi yang pernah siswa-siswi
dapatkan.
Tim sosialisasi menanggapi pertanyaan dari calon siswa,
atau bagi calon siswa yang sudah tertarik dan ingin
mendaftarkan langsung.
-
b. Kegiatan pertemuan-pertemuan dengan wali murid
1. Sasaran : orangtua atau wali murid kelas X, XI, XII.
2. Waktu :
Rapat Pleno
Rapat penerimaan rapot semester ganjil/genap
Rapat sosialisasi UN
Acara kelulusan kelas XII
3. Petugas :
Kepala sekolah sebagai informan untuk promosi sekolah
Komite sekolah menguatkan informasi yang telah
disampaikan kepala sekolah
Serta panitian menyiapkan brosur dan kalender yang
telah dibuat yang berisikan informasi tentang sekolah,
untukk dibagikan kepada orangtua atau wali mudid
yang hadir.
4. Media :
Materi rapat
Brosur atau kalender
5. Peralatan : LCD Proyektor dan sound system
6. Teknis :
Pengiriman undangan dari sekolah kepada orangtua dan
wali murid 1 minggu sebelum kegiatan dilaksanakan.
Gladi bersih untuk mempersiapkan acara
Petugas dan sarana penunjang kegiatan harus siap 1
hari sebelum kegiatan dilaksanakan.
Guru & siswa turut menyambut orangtua atau wali
murid, kemudian acara di mulai dengan doa bersama.
Kepala sekolah, komite sekolah memberikan sambutan
yang berisikan tentang materi saat itu dan informasi
untuk kemajuan sekolah, dan permohonan sekolah
kepada orangtua atau mali murid untuk mau ikutserta
mempromosikan SMK Bhineka Karya 4 Ampel kepada
keluarga, teman kerja, dan lingkungan sekitar.
-
c. Memasan iklan (Spanduk)
1. Sasaran : masyarakat sekitar lokasi dipasangnya
brosur.
2. Waktu : Maret - April
3. Petugas : Panitian PPDB
4. Media :Spanduk
Bahan MMT ukuran 3 x 1 meter.
Menginformasikan tentang jurusan, keunggulan sekolah
secara singkat, informasi sekolah, dan waktu
pendaftaran dengan design yang menarik.
Pemasangan spanduk harus dilokasi yang strategis, dan
mudah dibaca orang. Minimal 4 lokasi desa yang
berbeda.
3. 2. 4. Evaluasi dan mengukur hasilnya
a. Prosedur Evaluasi
Evaluasi kepanitian dilakukan secara periodik melalui rapat
koordinasi panitia dalam waktu 2 minggu sekali atau sesuai
dengan kebutuhan.
Evaluasi secara menyeluruh dilakukan setelah kegiatan
PPDB selesai.
b. Indikator Keberhasilan
Seluruh program promosi dapat terlaksana dengan baik.
Media promosi sekolah dapat dimengerti oleh calon peserta
didik.
Meningkatnya jumlah calon peserta didik baru.
3. 3. Pengukuran Hasil
Pengukuran pelaksanaan program promosi sekolah yang
dilaksanakan oleh SMK Bhineka Karya 4 Ampel digunakan sesuai
dengan sasaran dan tujuan yang ditetapkan. Keberhasilan yang dapat
diukur dari pelaksanaan program promosi sekolah ini dapat di lihat
dari indikator kinerja Indikator Keberhasilan sebagai berikut:
Seluruh program promosi dapat terlaksana dengan baik.
Media promosi sekolah dapat dimengerti oleh calon peserta
didik.
-
Meningkatnya jumlah calon peserta didik baru
Target 10 orang calon peserta didik baru dalam setiap dari
pelaksanaan program promosi ke SMP/MTS, maupun dari
terlibatnya orangtua dan siswa itu sendiri dapat terpenuhi
dengan baik.
3. 4. Tindak Lanjut
Tindak lanjut dari program promosi sekolah SMK Bhineka
Karya 4 Ampel adalah sebagai berikut:
Sekolah perlu melaksanakan manajemen dengan terencana
terutama pada program promosi sekolah yang dilaksanakan
setiap tahunnya serta pengalokasian dana yang sesuai
dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RAKS).
Supaya Program promosi ini dapat terlaksana dengan baik,
karena matangnya perencanaan, pengorganisasian, serta
pendanaan yang cukup.
Bekerjasama dengan SMP/MTS di sekitar SMK Bhineka
Karya dan membangun komunikasi yang baik dengan
mereka, agar dapat membantu memberi kesempatan kepada
SMK Bhineka Karya 4 Ampel dapat melaksanakan promosi
dengan efektif dan efesien.
-
BAB IV
PENUTUP
Jumlah peserta didik yang banyak dan stabil sesuai dengan jumlah
kelas yang ada, merupakan target utama dari kegiatan promosi sekolah ini.
Karena dalam hal ini, jumlah siswa yang banyak dapat menentukan
pengembangan dan peningkatan mutu sekolah, maka dari kegiatan yang
dilaksanakan harus direncanakan dengan baik dan efektif. Buku panduan
promosi sekolah SMK Bhineka Karya 4 Ampel ini merupakan dokumen
dalam hal perencanaan dan pelaksanaan yang dapat dipahami dan bisa
dijadikan pedoman bagi panitia promosi dan seluruh jajaran sekolah yang
melaksanakan promosi sekolah demi mendapatkan dan meningkatkan
jumlah peserta didik baru.
Kepemimpinan yang baik untuk merencanakan, mengkoordinasi,
melaksanakan, serta ketegasan dalam mengevaluasi kegiatan promosi
sekolah. Serta kerjasama antar panitia dan tim pelaksanaan promosi
sekolah beserta jajaran sekolah yang melaksanakan kegiatan promosi
sekolah ini. Adanya biaya yang cukup untuk pelaksanaan kegiatan promosi
ini, selain itu ketekunan dan keyakinan yang teguh yang menjadikan
keberhasilan dari terlaksananya kegiatan promosi sekolah.
Panduan promosi sekolah di SMK Bhineka Karya 4 Ampel ini bersifat
dinamis, sehingga memerlukan evaluasi dan pengembangan ke arah yang
lebih positif dan kreatif. Untuk itu dapat digunakan dan dibutuhkan oleh
individu dan jajaran sekolah yang ingin mengembangkan panduan ini di
masa depan.
-
Daftar Pustaka
Porter, Michael E, 2009. Strategi Bersaing, Tangerang:Kharisma
Publishing Group
Wijaya, David. 2012. Pemasaran jasa pendidikan. Jakarta : Salemba
Empat
Rangkuti, Freddy, 2009. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis,
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
-
Tabel 4.2
Matrik IFAS Sumber: hasil Focus Group Discussion,2016
No Elemen SWOT Bobot
Skor Total bobot x skor
KEKUATAN
1 Memiliki kerja sama dengan banyak dunia usaha dan industri
0,20 4 0,80
2 Biaya pendidikan terjangkau 0,16 4 0,64
3 Sekolah memiliki berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan prestasi siswa
0,13 4 0,52
4 2 kompetensi keahlian terakreditasi B dan yang satunya C
0,11 4 0,48
5 Lingkungan yang aman,tenang dan kosdusif untuk
kegiatan pembelajaran
0.11 3 0,33
6 Sekolah memiliki gedung dan sarana pembelajaran yang cukup baik
0,13 4 0,52
7 Jumlah guru untuk tiap kompetensi sudah mencukupi
0,16 4 0,64
TOTAL SKOR 1 3,93
KELEMAHAN
1 Jumlah peralatan praktik untuk tiap kompetensi keahlian masih kurang
0,30 3 0,60
2 Ada kompetensi keahlian belum memiliki unit produksi
0,12 2 0,24
3 Jalan masuk menuju sekolah terlalu jauh dari jalan raya
0,12 3 0,36
4 Belum besertifikat ISO 0,16 2 0,32
5 Penguasaan guru terhadap bahasa asing (bahasa inggris) masih rendah
0,13 2 0,26
6 Penguasan teknologi belum digunakan secara maksimal
0,17 2 0,34
TOTAL SKOR 1 2,12
TOTAL SKOR AKHIR (KEKUATAN – KELEMAHAN)
1,81
-
Matrik EFAS
NO ELEMEN SWOT Bobot Skor Total bobot x skor
PELUANG
1 Animo masyarakat kabupaten Boyolali terkhusus kecamatan Ampel yang meningkat untuk menyekolahkan anaknya di SMK
0,23 4 0,92
2 Banyaknya SMP/MTs dikabupaten sebagi pemasok siswa
0,18 3 0,54
3 Besarnya bantuan keuangan dari pemerintah pusat maupun daerah baik BOS, BSM, DAK, dll
0,16 3 0,48
4 Kepercayaan masyarakat terhadap DUDI cukup
besar
0,16 4 0,64
5 Pemberian beasiswa kepada siswa bagi yang memiliki prestasi (PPA) dan bagi siswa kurang mampu (BKM)
0,15 4 0,60
6 Prospek lulusan yang baik dengan dapat bekerja di perusahaan, dan instansi pemerintahan.
0,12 4 0,48
TOTAL SKOR 1 3,66
ANCAMAN
1 Pertumbuhan dan perkembangan sekolah pesaing
(SMA/SMK/MA) sangat signifikan
0,24 3 0,72
2 Lokasi pendidirian SMA/SMK/MA yang berdekatan 0,25 3 0,75
3 Besarnya masyarakat kurang mampu di kabupaten Boyolali
0,20 2 0,40
4 Semakin banyaknya tuntutan masyarakat terhadap
mutu lulusan
0,15 2 0,30
5 Kondisi perekonomian orangtua siswa sebagian besar masih menengah kebawah
0,16 3 0,48
TOTAL SKOR 1 2,65
TOTAL SKOR AKHIR (PELUANG-ANCAMAN) 1,01
Sumber: hasil Focus Group Discussion,2016
-
Ini adalah hasil analisis SWOT digambarkan pada gambar berikut ini:
O
4
3
2 (1,81;1,01)
W 1 S
-4 -3 -2 -1 1 2 3 4
-1
-2
-3
-4
T
KUADRAN SO
Strategi Agresif Memanfaatkan Kekuatan untuk menangkap
peluang yang ada