langkah maju mahasiswa menghadapi tantangan aec 2015

10
Tema : Kontribusi Pemuda Menuju Kemandirian Bangsa Judul : Langkah Maju Mahasiswa Menghadapi Tantangan AEC 2015 Menyadari realita yang ada bahwa Akademi Kimia Analisis merupakan salah satu institusi pendidikan dibawah kementrian perindustrian yang melahirkan sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidang analisis kimia dimana lulusannya mengambil peranan penting dalam berkembangnya industri. Hal tersebut seolah menekankan kepada mahasiswa akademi kima analisis bahwa kita mempunyai tanggung jawab dan peran besar dalam meningkatkan sumber daya manusia terutama dalam bidang industri kimia. Namun, fakta yang ada di indonesia saat ini adalah sumber daya manusia sedang menurun, kualitas dan kuantitas tenaga kerja kita belum bisa dikatakan membanggakan negara indonesia.Tantangan ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) 2015 hanya tinggal satu tahun lagi. Arus bebas tenaga kerja menjadi ancaman besar bagi dunia ketenagakerjaan di Indonesia. Lantas

Upload: putri-hawa-syaifie

Post on 15-Nov-2015

227 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

essay singkat

TRANSCRIPT

Tema : Kontribusi Pemuda Menuju Kemandirian Bangsa

Judul : Langkah Maju Mahasiswa Menghadapi Tantangan AEC 2015

Menyadari realita yang ada bahwa Akademi Kimia Analisis merupakan salah satu institusi pendidikan dibawah kementrian perindustrian yang melahirkan sumber daya manusia yang berkompeten dalam bidang analisis kimia dimana lulusannya mengambil peranan penting dalam berkembangnya industri. Hal tersebut seolah menekankan kepada mahasiswa akademi kima analisis bahwa kita mempunyai tanggung jawab dan peran besar dalam meningkatkan sumber daya manusia terutama dalam bidang industri kimia. Namun, fakta yang ada di indonesia saat ini adalah sumber daya manusia sedang menurun, kualitas dan kuantitas tenaga kerja kita belum bisa dikatakan membanggakan negara indonesia.Tantangan ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) 2015 hanya tinggal satu tahun lagi. Arus bebas tenaga kerja menjadi ancaman besar bagi dunia ketenagakerjaan di Indonesia. Lantas Apa pergerakan pemerintah yang sudah dilakukan? Langkah maju seperti apa yang bisa dilakukan mahasiswa ? Berikut data yang menunjukkan kualitas tenaga kerja dari sumber Pusdiklat Kemenperin ( Pusat pendidikan dan pelatihan Kementrian Perindustrian):Produktivitas Tenaga Kerja berdasarkan PDB (Produk Domestik Bruto) per Pekerja APO Productivity Database (2012)Pada tahun 2010, tingkat produktivitas tenaga kerja berdasarkan PDB per pekerja, untuk negara ASEAN berurutan sebagai berikut:1. Brunai Darussalam (USD 93,7 ribu)2. Singapura (USD 89,9 ribu)3. Malaysia (USD 35,0 ribu)4. Thailand (USD 15,3 ribu)5. Pilipina (USD 9,4 ribu)6. Indonesia (USD 9,0 ribu)7. Vietnam (USD 5,3 ribu)8. Laos (USD 4,8 ribu)9. Kamboja (USD 3,4 ribu)10. Burma (USD 3,2 ribu)Indonesia berada di peringkat 15 dari 23 negara di AsiaBerikut data yang menunjukkan kuantitas tenaga kerja di indonesia dilihat dari jumlah pengangguran berdasarkan sumber pusdiklat kemenperin : Berdasarkan data tersebut jelas menunjukkan bahwa bangsa indonesia belum bisa dikatakan bangsa yang mandiri karena pondasi ekonomi yang lemah. Perekonomian suatu negara bergantung pada peran serta sektor industri sedangkan kemajuan sektor industri sendiri hubungannya berkesinambungan dengan kualitas tenaga kerja industri. Ditengah masalah tersebut bangsa indonesia harus segera bersiap terkait tantangan baru yang akan segera dihadapi yaitu ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) 2015. Tujuan dari AEC 2015 tersebut adalah untuk mengintegrasikan kekuatan ekonomi di wilayah ASEAN supaya mampu bersaing di tataran global dengan kekuatan ekonomi lainnya.Berdasarkan sumber artikel pusdiklat kemenperin, Dalam kesepakatan MEA (masyarakat ekonomi ASEAN) terdapat 4 (empat) pilar pada blueprint AEC yakni ;

1. MenujuSingle market and production based yakni arus perdagangan bebas untuk sektor barang, jasa, investasi, pekerja terampil, dan modal

2. Menuju penciptaaan kawasan regional ekonomi yang berdaya saing tinggi (regional competition policy, IPRs action plan, infrastructure development, ICT, energy cooperation, taxation, dan pengembangan UKM);

3. Menuju suatu kawasan dengan pembangunan ekonomi yang merata(region of equitable economic development)melalui pengembangan UKM dan program-programInitiative forASEANIntegration(IAI); dan

4. Menuju integrasi penuh pada ekonomi global (pendekatan yang koheren dalam hubungan ekonomi eksternal serta mendorong keikutsertaan dalamglobal supply network).

Berdasarkan poin pertama diatas sudah dipastikan akan terjadi persaingan tenaga kerja dalam negeri dengan tenaga kerja luar yang mengisi industri dalam negeri. Tantangan tersebut harus dihadapi sekalipun ditengah-tengah kemunduran sumber daya manusia dengan optimisme dan kekuatan bahwa Indonesia memiliki jumlah penduduk terbanyak se-ASEAN yang selayaknya menjadi juara dalam pertarungan tersebut.

Pemerintah beserta Kementrian Perindustrian dan Pusdiklat Kemenperin telah lebih dahulu mengambil langkah perubahan melalui pengembangan sistem pendidikan untuk menghasilkan SDM Industri yang kompeten. Hal tersebutlah yang menyebabkan 8 kampus dibawah Kementrian Perindustrian (termasuk AKA Bogor) mengalami pembaharuan menjadi Politeknik dengan salah satu tujuan untuk menyiapkan tenaga kerja ahli yang bersertifikat kompeten sesuai kebutuhan industri sehingga terpenuhi SDM industri yang berkualitas. Lantas apa pergerakan mahasiswa yang mununjukkan kesiapan menghadapi AEC 2015 dan mengatasi SDM tenaga kerja yang rendah?Mahasiswa sejatinya merupakan golongan intelektual yang siap mendorong kemajuan dan kemandirian bangsa. Mahasiswa harus berpikir lebih maju bahwa perbaikan terhadap kualitas SDM tenaga kerja tidak hanya dari segi kemampuan pendidikan, keahlian, dan produktifitas namun yang tidak kalah penting adalah pembekalan kemampuan penguasaan bahasa asing bagi tenaga kerja Indonesia. Seperti sudah banyak diberitakan bahwa negara negara di ASEAN seperti Thailand bahkan Australia sudah mengadakan pelajaran Bahasa Indonesia pada pendidikanya. Hal tersebut dapat menjadi ancaman bagi pasar tenaga kerja lokal dari serbuan tenaga kerja asing. Sedangkan Kenyataan di negara kita adalah belum ada peraturan yang mewajibkan pekerjanya untuk menguasai bahasa internasional yaitu bahasa inggris. Bahkan golongan mahasiswa pun belum 100% menguasai bahasa inggris. Kenyataan tersebut harus segera dibenahi oleh segenap unsur masyarakat terutama mahasiswa. Mahasiswa dapat memberikan aspirasi kepada anggota DPR untuk membuat peraturan baru tentang kewajiban pekerja menguasai bahasa inggris minimal untuk berkomunikasi dalam dunia kerjanya. Memang sulit untuk terwujud, tetapi hal tersebut bisa diwujudkan dengan bersatunya organisasi atau himpunan mahasiswa seluruh indonesia untuk bersama-sama menyuarakan aspirasinya kepada DPR untuk membuat peraturan tersebut tentunya dengan tujuan yang kuat dan cara yang baik-baik seperti audiensi dengan anggota DPR atau hal lain yang lebih mampu diterima DPR. Aspirasi tersebut harus dikaji terlebih dahulu mengenai akibat buruk akan peraturan yang dibuat. Maka sebaiknya peraturan tersebut dibuat dan dipublikasikan dalam jangka waktu 1 tahun sebelum AEC dimulai dan diberlakukan saat AEC 2015 bulan desember 2015 nanti. Bukan hanya para tenaga kerja yang nanti haus akan ilmu berbahasa inggris tetapi mahasiswa yang berstatus calon tenaga kerja akan ikut berlomba-lomba menguasai bahasa inggris. Perubahan besar pun akan terjadi ditahun 2015 nanti yang artinya harus didukung setiap unsur masyarakat yang siap menghadapi hal tersebut.

Selain itu mahasiswa Politeknik Akademi Kimia analisis beserta mahasiswa 7 kampus lain yang berstatus sebagai mahasiswa dibawah Kementrian Perindustrian harus selangkah lebih maju dibanding masyarakat dan mahasiswa perguruan tinggi lain dalam menghadapi AEC 2015. Maka menurut saya kunjungan industri perlu diadakan kembali untuk memberikan bekal pengalaman agar mahasiswa mendapat gambaran nyata dalam dunia industri. Jika sebelumnya mahasiswa hanya mendapatkan teori dan praktik dikelas, maka pada kesempatan kunjungan industri ini mahasiswa dapat melihat mempelajari dan memahami secara keseluruhan meliputi manajemen industri, pembuatan, pengolahan limbah dan lainnya. Dalam kunjungan industri ini juga diharapkan kemungkinan kerjasama antara jurusan dengan masing-masing perusahaan yang dikunjungi seperti kesempatan magang bagi mahasiswa, penelitian, recruitment tenaga kerja juga sponsorship untuk kegiatan yang dilaksanakan oleh jurusan-jurusan di politeknik. Dengan pengetahuan tersebut mahasiswa akan lebih terpacu untuk meningkatkan kualitasnya sebagai tenaga kerja di dunia industri nanti. jika hal tersebut terus dilakukan secara berkelanjutan dan terarah maka dalam jangka waktu tertentu kualitas tenaga kerja akan terus meningkat terkait karena pengisi jabatan-jabatan pekerja di industri akan dipenuhi oleh lulusan kampus dibawah kementrian perindustrian. Kunjungan Industri dapat terwujud dengan pergerakan dari forum lembaga mahasiswa perindustrian (FLMPI) yang ada di 8 kampus dibawah kementrian perindustrian. Mahasiswa juga bisa membantu mengatasi angka pengangguran sedikit demi sedikit dalam jangka waktu tertentu. Misalkan dengan penyuluhan tentang pentingnya pendidikan dan keahlian dalam dunia ketenagakerjaan. Dimana penyuluhan tersebut ditujukan pada sekelompok orang yang sudah menginjak umur dewasa dan mempunyai tanggung jawab membiayai keluarga namun belum bekerja. Dalam penyuluhan tersebut juga diadakan pelatihan keterampilan seperti menjahit, membuat makanan ringan layak di pasaran dari bahan hasil perkebunan (pisang, ubi, daun singkong, dan lainnya), atau membuat kerajinan tangan yang dibutuhkan pasar dan keterampilan lain untuk ibu-ibu. Sedangkan bagi lelakinya bisa diajarkan seperti kursus otomotif, keterampilan menjadi buruh kerja bangunan, dan lainnya. Bahkan mahasiswa bisa memberi informasi pekerjaan dalam penyuluhan tersebut. Tentu rencana tersebut harus dibuat dengan persiapan matang dengan koordinasi yang baik antara masyarakat dan dengan pendanaan yang mencukupi. Indonesia dengan jumlah penduduk terbanyak se-ASEAN selayaknya menjadi juara dalam pertarungan Arus bebas Ketenagakerjaan tersebut, meskipun banyak pihak masih merasa pesimis Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri. Berbekal keyakinan, berbagai strategi yang tertuang dalam kebijakan, program- program kegiatan serta didukung pelaksanaan yang serius melalui kerjasamabaikantara Pemerintah, Akademisi, dan dunia usaha (industri) Indonesia harus bersiap sedemikian rupa dalam menghadapi AEC di tahun 2015.

Banyak hal yang bisa dilakukan mahasiswa untuk menghadapi AEC 2015. Bukan hanya menghadapi tetapi juga menyiapkan diri serta masyarakat untuk menjadi pemenang dalam persaingan tersebut agar tercipta bangsa indonesia yang lebih maju dan mandiri. Tentunya dengan analisis dan solusi yang tepat. Solusi-solusi yang coba saya sampaikan walaupun seperti angan-angan akan lebih baik disampaikan dibanding hanya menjadi sampah pemikiran. Nama: Putri Hawa Syaifie

NIM: 136808

Kelas: 2.DAgama : Islam

Anak ke : 2 dari 3 bersaudara

Alamat sekarang : Dusun kalijaya RT 08 RW 03 Desa Puseur Jaya Kecamatan TelukJambe Timur Kabupaten KarawangEmail/HP : [email protected]/085710917199Riwayat Pendidikan Formal :

TK : TK MUSTIKA (Sukabumi)

SD : SDN SUKALUYU 1

SMP : SMPN 1 TELUKJAMBE TIMUR KARAWANG

SMA : SMAN 5 KARAWANG

Riwayat Pendidikan Non Formal GO (Ganesha Operation)

PRIMAGAMA

ETC

Kinerja dan Kompetensi

Organisasi (nama,tahun, jabatan):

1. FLMPI (Forum Lembaga Mahasiswa Perindustrian indonesia) 2014-2015, Bendahara

2. LDK KMA Divisi MK(Multimedia dan Kehumasan) 2013, Kader muda

3. Social Community 2014, Staff

4. Padus Suvarna Gita 2013-2014, suara Alto

Kepanitiaan ( nama, jabatan, tahun) :

1. Studium General 2014 sebagai sekertaris2. AKA ISLAMIC FESTIVAL II 2014 sebagai koor PDD

3. PraRakoor FLMPI 2014 sebagai koor PDD

4. OPH BEM 2014 sebagai staff Acara

5. Kompor eksternal 2014 sebagai staff PDD