lap. dasel
DESCRIPTION
mawut broTRANSCRIPT
1
I. JUDUL
EMERGENCY LAMP (Lampu Emergency)
II. TUJUAN ALAT
Adapun tujuan dari pembuatan alat emergncy lamp ini adalah sebagai
berikut:
a. Memahami rangkaian yang terdapat pada Emergency Lamp
b. Memahami prinsip kerja Emergency Lamp
c. Memahami fungsi relay pada rangkaian Emergency Lamp
d. Membuat pembuatan Emergency Lamp yang murah dan efesien dengan
memanfaatkan bahan daur ulang dan komponen elektronik.
e. Menyelesaikan tugas akhir praktikum dasar elektronika
III. TEORI DASAR
Listrik memiliki peran penting dalam aktivitas manusia, terutama untuk
pencahayaan yang membantu manusia dalam melakukan
aktivitasnya.Namun tela diketahui bahwa beban listrik pelanggan PLN
tidak sebanding dengan energi listrik yang dihasilkan oleh
pembangkitnya. Sehingga terjadi pemadaman listrik bergilir secara
berkala oleh PLN untuk pemerataan kebutuhan listrik pelanggan.
Pemadaman listrik juga terjadi disebabkan karena maintenance pada
pembangkit listrik. Kondisi tersebut menyebabkan kebutuhan listrik di
laboratorium dan tempat-tempat lainnya terganggu, khususnya dalam
hal pencahayaan. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan alat
pencahayaan berupa emergency lamp yang mampu menjadi solusi
ketika terjadi pemadaman listrik. Sehingga pencahayaan tidak
terganggu dan manusia dapat beraktivitas meski terjadi pemadaman
listrik. Selain memiliki manfaat yang aplikatif dalam kehidupan sehari-
hari. Pembuatan emergency lamp merupakan tugas akhir kami dalam
menerapkan teori-teori tentang rangkaian elektronika dasar.
2
3.1. Resistor
Resistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk
menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan
suatu rangkaian elektronika, dan berfungsi untuk menurunkan
tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh rangkaian
elektronika. Pada alat ini resistor digunakan sebagai beban agar led
diberi tegangan dari baterai sesuai dengan tegangan kerjanya yaitu
3V, tegangan yg tidak diutuhkan led akan dialihkan ke beban.
Resistor adalah komponen dasar elektronika yangdigunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian.Kemampuan resistor dalam menghambat arus listrik
sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistansi
resistortersebut.Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari
bahan karbon.Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau
dilambangkan dengan simbol Ω. Resistor berfungsi untuk mengatur
aliran arus listrik. Misalnya resistor dipasang seri dengan LED
(Light-Emitting Diode) untuk membatasi besar arus yang melalui
LED.
3.2. Kapasitor
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk
menyimpan arus listrik dalam bentuk muatan, selain itu kapasitor
juga dapat digunakan sebagai penyaring frekuensi. Kapasitas untuk
menyimpan kemampuan kapasitor dalam muatan listrik disebut
Farad (F) sedangkansimbol dari kapasitor adalah C
(kapasitor). sebuah kapasitor pada dasarnya terbuat dari dua buah
lempengan logam yang saling sejajar satu sama lain dan diantara
kedua logam tersebut terdapat bahan isolator yang sering disebut
dielektrik. Bahan dielektrik tersebut dapat mempengaruhi nilai dari
kapasitansi kapasitor tersebut. adapun bahan dielektrik yang paling
sering dipakai adalah keramik, kertas, udara, metal film dan lain-
lain. Kapasitor sering juga disebut sebagai kondensator. Kapasitor
3
memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, tergantung dari
kapasitas, tegangan kerja, dan lain sebagainya. Suatu kapasitor
mempunyai satuan yaitu Farad (F), yang menemukan adalah
Michael Faraday(1791-1867) pada dasarnya kapasitor dibagi
menjadi 2 bagian yaitu kapasitor Polar dan Non Polar, berikut
penjelasanya :
a. Kapasitor Polar adalah kapasitor yang kedua kutubnya
mempunyai polaritas positif dan negatif, biasanya kapasitor
Polar bahan dielektriknya terbuat dari elketrolit dan biasanya
kapasitor ini mempnyai nilai kapasitansi yang besar
dibandingkan dengan kapasitor yang menggunakan bahan
dielektrik kertas atau mika atau keramik.Lihat pada gambar di
bawah.
b. Kapasitor Non Polar adalah kapasitor yang yang pada kutubnya
tidak mempunyai polaritas artinya pada kutup kutupnya dapat
dipakai secara berbalik. biasanya kapasitor ini mempunyai nilai
kapasitansi yang kecil dan bahan dielektriknya terbuat dari
keramik, mika dan lain lain.
Fungsi kapasitor pada rangkaian elektronika biasanya adalah
sebagai berikut:
Kapasitor sebagai kopling, dilihat dari sifat dasar kapasitor
yaitu dapat dilalui arus ac dan tidak dapat dilalui arus dc dapat
dimanfaatkan untuk memisahkan 2 buah rangkaian yang
saling tidak berhubungan secara dc tetapi masih berhubungan
secara ac(signal), artinya sebuah kapasitor berfungsi sebagai
kopling atau penghubng antara 2 rangkaian yang berbeda. Kapasitor berfungsi sebagai filter pada sebuah rangkaian
power supply, yang saya maksud disini adalah kapasitor
sebagai ripple filter, disini sifat dasar kapasitor yaitu dapat
menyimpan muatan listrik yang berfungsi untuk memotong
tegangan ripple.
4
Kapasitor sebagai penggeser fasa.. Kapasitor sebagai
pembangkit frekuensi pada rangkaian oscilator. Kapasitor
digunakan juga untuk mencegah percikan bunga api pada
sebuah saklar.
3.3. Dioda
Dioda adalah komponen aktif semikonduktor yang terdiri dari
persambungan (junction) P-N. Sifat dioda yaitu dapat
menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada
tegangan balik. Dioda berasal dari pendekatan kata dua elektroda
yaitu anoda dan katoda. Dioda semikonduktor hanya melewatkan
arus searah saja (forward), sehingga banyak digunakan sebagai
komponen penyearah arus. Secara sederhana sebuah dioda bisa kita
asumsikan sebuah katup, dimana katup tersebut akan terbuka
manakala air yang mengalir dari belakang katup menuju kedepan,
sedangkan katup akan menutup oleh dorongan aliran air dari depan
katup.
Fungsi Dioda
Sebagai penyearah, untuk dioda bridge Sebagai penstabil tegangan (voltage regulator), untuk dioda zener Pengaman / sekering . Sebagai rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas / membuang
level sinyal yang ada di atas atau di bawah level tegangan tertentu. Sebagai rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan
komponen DC kepada suatu sinyal AC Sebagai pengganda tegangan. Sebagai indikator, untuk LED (light emiting diode) Sebagai sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power
amplifier Sebagai sensor cahaya, untuk dioda phot Sebagai rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), untuk
dioda varactor
5
3.4. LED
Lampu LED atau kepanjangannya Light Emitting Diode adalah
suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya
memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat
elektronika tersebut. Misalnya pada sebuah komputer, terdapat
lampu LED power dan LED indikator untuk processor, atau dalam
monitor terdapat juga lampu LED power dan power saving. Lampu
LED terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat
menyala apabila dialiri tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC).
Bermacam-macam warna dan bentuk dari lampu LED, disesuaikan
dengan kebutuhan dan fungsinya.
LED (Light Emitting Diode) merupakan sejenis lampu yang akhir-
akhir ini muncul dalam kehidupan kita. LED dulu umumnya
digunakan pada gadget seperti ponsel atau PDA serta komputer.
Sebagai pesaing lampu bohlam dan neon, saat ini aplikasinya mulai
meluas dan bahkan bisa kita temukan pada korek api yang kita
gunakan, lampu emergency dan sebagainya. Led sebagai model
lampu masa depan dianggap dapatmenekan pemanasan
global karena efisiensinya.Proses Pembangkitan Cahaya pada
LEDCahaya pada dasarnya terbentuk dari paket-paket partikel yang
memiliki energi dan momentum, tetapi tidak memiliki massa.
Partikel ini disebut foton. Foton dilepaskan sebagai hasil pergerakan
elektron. Pada sebuah atom, elektron bergerak pada suatu orbit yang
mengelilingi sebuah inti atom. Elektron pada orbital yang berbeda
memiliki jumlah energi yang berbeda. Elektron yang berpindah dari
orbital dengan tingkat energi lebih tinggi ke orbital dengan tingkat
energi lebih rendah perlu melepas energi yang dimilikinya. Energi
yang dilepaskan ini merupakan bentuk dari foton. Semakin besar
energi yang dilepaskan, semakin besar energi yang terkandung
dalam foton. Pembangkitan cahaya pada lampu pijar adalah dengan
mengalirkan arus pada filamen (kawat) yang letaknya ada ditengah-
6
tengah bola lampu dan menyebabkan filamen tersebut panas, setelah
panas pada suhu tertentu (tergantung pada jenis bahan filamen),
filamen tersebut akan memancarkan cahaya. Namun karena pada
lampu pijar yang memancarkan cahaya adalah filamen yang
terbakar, tapi jika suhu pada filamen melewati batas kemampuan
filamen untuk menahan panas, akan mengakibatkan filamen lampu
pijar sedikit demi sedikit meleleh dan selanjutnya putus sehingga
lampu pijar tidak akan bisa memancarkan cahaya lagi. Umur dari
lampu pijar kurang lebih sekitar 2000 jam. Sedangkan pada
lampu flurescence atau lampu TL, proses pembangkitan cahaya
hanya memanfaatkan ionisasi gas dalam tabung lampu lalu
diberikan beda potensial diantara kedua ujung tabung lampu TL
sehingga mengakibatkan loncatan-loncatan elektron dari ujung yang
satu ke ujung yang lain dan saat terjadi loncatan elektron bersamaan
dengan dipancarkannya cahaya dari loncatan tersebut. Kekurangan
dari lampu TL adalah jika gas yang ada dalam tabung habis, maka
cahayanya tidak bisa dipancarkan lagi. Umur dari lampu TL relatif
lebih lama daripada lampu pijar. Ketika sebuah dioda sedang
mengalirkan elektron, terjadi pelepasan energi yang umumnya
berbentuk emisi panas dan cahaya. Material semikonduktor pada
dioda sendiri menyerap cukup banyak energi cahaya, sehingga tidak
seluruhnya dilepaskan. LED merupakan dioda yang dirancang untuk
melepaskan sejumlah banyak foton, sehingga dapat mengeluarkan
cahaya yang tampak oleh mata. Umumnya LED dibungkus oleh
bohlam plastik yang dirancang sedemikian sehingga cahaya yang
dikeluarkan terfokus pada suatu arah tertentu. Setiap material hanya
dapat mengemisikan foton dalam rentang frekuensi sangat sempit.
LED yang menghasilkan warna berbeda terbuat dari material
semikonduktor yang berbeda pula, serta membutuhkan tingkat
energi berbeda untuk menghasilkan cahaya. Misalnya AlGaAs -
merah dan inframerah, AlGaP – hijau, GaP - merah, kuning dan
hijau.
7
LED sebagai sumber cahaya. Lampu pijar lebih murah tapi juga
kurang efisien dibanding LED. Lampu TL lebih efisien daripada
lampu pijar, tapi butuh tempat besar, mudah pecah dan
membutuhkan starteratau rangkaian ballast yang terkadang
terdengar suara dengungnya. LED mempunyai beberapa
keunggulan dibandingkan dengan lampu pijar konvensional. LED
tidak memiliki filamen yang terbakar, sehingga usia pakai LED jauh
lebih panjang daripada lampu pijar, LED tidak memerlukan gas
untuk menghasilkan cahaya. Selain itu bentuk dari LED yang
sederhana, kecil dan kompak memudahkan penempatannya. Dalam
hal efisiensi, LED juga memiliki keunggulan. Pada lampu pijar
konvensional, proses produksi cahaya menghasilkan panas yang
tinggi karena filamen lampu harus dipanaskan. LED hanya sedikit
menghasilkan panas, sehingga porsi terbesar dari energi listrik yang
ada digunakan untuk menghasilkan cahaya dan membuatnya jauh
lebih efisien. RGB (Red Green Blue) LED atau LED yang bisa
mengeluarkan warna yang dipancarkan lebih dari satu warna
sehingga memungkinkan aplikasi LED yang semakin luas,
khususnya menambah keindahan dalam dunia desain interior dan
eksterior. Dalam terminologi teknik pencahayaan, LED dapat
dikatakan memiliki tingkat efisiensi luminus (cahaya) atau efikasi
yang tinggi, karena perbandingan banyaknya energi cahaya yang
dikeluarkan LED dengan besarnya daya listrik yang dikonsumsinya
cukup tinggi jika dibandingkan dengan lampu pijar konvensional.
Salah satu contoh produk dari LED adalah LedVision yang
dikeluarkan oleh Philips sebagai traffic light (lampu lalu lintas) yang
tersusun dari ribuan LED yang dipasangkan pada lampu lalu lintas
dengan umur (life time) mencapai 100.000 jam atau sekitar 10 tahun
lebih sehingga efektif dalam mengurangi biaya
perawatan.LedVision beroperasi pada tegangan rendah dan arus
yang lebih kecil sehingga bisa menghemat sampai 90% energi listrik
yang dikonsumsi oleh lampu pijar (yang sekarang banyak
8
digunakan) dan umurnya 10 kali lebih panjang. LED dengan cahaya
monokromatiknya memiliki keunggulan kekuatan yang besar lebih
dari cahaya putih ketika warna yang spesifik diperlukan. tidak
seperti cahaya putih tradisional, LED tidak membutuhkan lapisan
atau diffuser yang banyak mengabsorpsi cahaya yang dikeluarkan.
cahaya LED mempunyai sifat warna tertentu, dan tersedia pada
range warna yang lebar. salah satunya yang baru-baru ini warnanya
diperkenalkan adalah emerald green (bluish green, panjang
gelombangnya kira-kira 500nm) yang cocok dengan persyaratan
sebagai sinyal lalu lintas dan cahaya navigasi. Cahaya LED kuning
adalah pilihan bagus karena mata manusia sensitif pada cahaya
kuning (kira-kira yang dipancarkan 500lm/watt). Kelebihan LED
dari lampu yang ada sekarang yaitu dalam hal efisiensi energi dan
umur yang panjang menjadikan LED sangat berpotensi untuk
dijadikan sumber pencahayaan pengganti lampu di masa depan.
Kemajuan teknologi mungkin akan mengurangi biaya sehingga
LED bisa menjadi idola sebagai lampu dimasa depan.
3.5. Transformator
Transformator atau lebih dikenal dengan sebutan trafo karena kata
ini sudah akrab di telinga masyarakat umum serta mudah dalam
pengucapannya. Trafo berbentuk empat persegi panjang, di
dalamnya terdapat susunan pelat baja berbentuk huruf E. Selain itu
juga terdapat kawat tembaga berukuran kecil yang melilit pelat
tersebut dan di sebut lilitan Primer dan lilitan Sekunder. Jadi bisa
diambil kesimpulan bahwa pengertian trafo adalah sebuah
komponen elektronika yang mampu mengubah tegangan
(menaikkan dan menurunkan) tegangan listrik. Transformator
banyak digunakan secara luas dalam bidang tenaga listrik maupun
elektronika.Dengan penggunaan transformator dalam sistem catu
daya memungkinkan kita untuk memilih tegangan yang sesuai
kebutuhan dan ekonomis. Susunan transformator pada umumnya
9
terdiri dari sebuah inti yang terbuat dari lempeng besi berlapis dan
dua buah kumparan (koil), yakni kumparan primer dan sekunder.
Kumparan terbuat dari kawat tembaga yang biasanya dibelitkan di
seputan kaki transformator. Dari rasio jumlah lilitan pada kedua
kumparan tersebut akan menentukan rasio perubahan tegangan.
Adapun prinsip kerja transformator adalah sebagai berikut. Apabila
kumparan primer terhubung oleh sumber tegangan, maka akan
mengalir arus bolak-balik pada kumparan tersebut. Dikarenakan
kumparan ini memiliki inti, maka arus menimbulkan fluks magnet
yang berubah-ubah pada intinya.Dengan adanya fluks magnet yang
berubah-ubah ini menimbulkan GGL induksi pada kumparan
primer. Sedangkan fungsi transformator secara umum adalah :
sebagai input impedansi antara sumber dan beban,
untuk menghambat arus searah (DC) serta meneruskan arus bolak
balik(AC),
untuk menurunkan atau menaikkan tegangan AC.
IV. ALAT DAN BAHAN
Dalam perancangannya alat dan bahan yang digunakan adalah:
4.1. Alat:
a) Kabel jumper
b) Project Board
c) Multimeter Digital
d) Solder
e) Pelarut
f) Cutter
g) Bor listrik
4.2. Bahan:
a) 1 buah PCB
b) 1 buah Kabel AC + steker
c) 1 buah Saklar
10
d) 1 buah Trafo 500 mA
e) 1 buah Elco 1000 uf/35v
f) 5 buah Dioda IN4007
g) 1 buah Relay
h) 10 buah LED Putih
i) 10 buah Resistor ½ watt 100ohm
j) 1 buah Batterai 9V
k) 1 buah Bohlam bekas
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menguji rangkaian di Proteus dengan menggunakan simulasi proteus
kita dapat melihat pakah rangkaian dapat bekerja atau tidak. Berikut
gambaran simulasi proteus.
2. Membuat PCB layout di Diptrace. Selanjutnya rangkain di buat
layoutnya dengan menggunakan Diptrace PCB Layout. Layout yang
dibuat dalah rangkaian power charging baterai, sedangkan untuk lednya
dibuat terpisah, seperti pada gambar.
3. Kemudian pcb layout yang telah dibuat tadi dicetak dengan
menggunakan printer laser di kertas foto. Setelah itu kertas ditempelkan
di pcb polos dan disetrika hingga menempel.
4. PCB yg telah ditempel layout tadi kemudian dilarut dengan fericloride
dengan takaran 1 sendok dan air panas 1 gelas.
5. Setelah itu pcb yg telah dilarut di bor pada bolongannya untuk
meletakkan komponen
6. Meletakkan komponen pada pcb yang telah dibor sesuai dengan layout
rangkaian
7. Selanjutnya kita solder kaki-kaki komponen beserta kabel yang
terhubung ke trafo
8. Setelah rangkaian charger jadi, dilanjutkan dengan membuat rangkaian
lednya. Untuk led sendiri kita menggunakan pcb bolong untuk
mempermudah pembuatan.
11
9. Komponen led beserta resistor yang telah dipasng tadi kemudian
disolder dan dirapihkan.
10. Kemudian menyatukan rangkaian charger dengan rangkaian led dengan
dibatasi oleh saklar.
11. Setelah semua komponen dirakit, selanjutnya merapikan alat yang telah
jadi
VI. GAMBAR RANGKAIAN DAN ALAT
Adapun gambar rangkian dari alat ini adalah sebagai berikut:
a. Skema Rangkaian Emergency Lamp
Gambar 1. Skema Rangkaian Emergency Lamp
b. PCB Lay Out Emergency Lamp
12
Gambar 2. PCB Lay Out Rangkaian Emergency Lamp
VII. PEMBAHASAN
7.1. Prinsip Kerja Alat
Power Supply pada Emergency Lamp dihubungkan dengan sumber AC
PLN. Prinsip kerja power supply adalah menurunkan tegangan ac 220
volt menjadi dc 9 volt kemudian melakukan pengubahan sinyal bolak
balik menjadi sinyal listrik searah (DC). Tegangan jala-jala 220 volt dari
listrik PLN diturunkan oleh trafo atau transformator penurun tegangan
yang menerapkan perbandingan lilitan. Dimana perbandingan lilitan
dari suatu transformator akan mempengaruhi perbandingan tegangan
yang dihasilkan. Tegangan yang dihasilkan oleh trafo masih berbentuk
gelombang AC dan harus disearahkan dengan menggunakan penyearah.
Rangkaian penyearah yang digunakan memanfaatkan 4 buah dioda yang
telah dirancang untuk bisa meloloskan kedua siklus gelombang ac
menjadi satu arah saja. Gelombang dua arah yang telah diubah menjadi
satu arah keluaran dari dioda bridge masih memiliki riak atau masih
memiliki amplitude tegangan yang tidak rata. Hal ini dikarenakan dioda
bridge hanya menghilangkan siklus negative dan menjadikannya siklus
positif tetapi tidak merubah bentuk gelombang sama sekali dimana
masih memilki lembah dan bukit. Untuk itu dimanfaatkan kapasitor
yang mempunyai kapasitansi yang cukup besar untuk membuat rata
13
gelombang tersebut. Hal ini dikarenakan lamanya proses pelepasan
muatan oleh kapasitor sehingga amplitudo dari gelombang tersebut
menjadi rata. Kemudian arus mengalir melalui kumparan relay sehingga
menghasilkan induksi magnetik dan menggerakkan saklar yang ada
pada relay. Saat listrik PLN hidup, maka arus mengalir ke relay dan
saklar akan NO (Normally Open). Sehingga arus akan mengalir ke
baterai, artinya baterai sedang dicharge. Sedangkan saat listrik PLN
mati, maka tidak ada arus yang melewati relay, sehingga relay berada
pada kondisi normaly close. Pada kondisi ini arus mengalir dari baterai
ke LED yang menyebabkan LED memancarkan cahaya. Maka ketika
listrik PLN hidup, lampu emergency akan mati dan ketika listrik PLN
mati, maka lampu emergency akan hidup.
7.2. Data Pada Alat
Adapun data pada pengujian alat adalah sebagai berikut:
Analisa Waktu yang Dibutuhkan
Lama Pengisian Baterai (Charging) ± 3 Jam
Lama Emergency Lamp dapat
menayala
± 2,8 Jam
7.3. Gambar dari Alat Emergency Lamp
a. Pengujian pada Project Board
Gambar 3. Pengujian rangkaian pada Project Board
14
b. Proses Pembuatan Alat Emergency Lamp
Gambar 4. Proses pembuatan Alat Emergency Lamp
c. Alat Emergency Lamp
Gambar 5. Alat Emergency Lamp
15
VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
8.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan analisa diatas dapat disimpulkan bahwa:
a. Emergency Lamp terdiri dari dua rangkaian, yaitu rangkaian power
supply dengan dioda bridge dan rangkian lampu LED.
b. Prinsip kerja power supply dari emergency lamp adalah arus AC 220V
diturunkan tengannya menggunakan trafo step down menjadi 9 V, dan
disearahakan dengan menggunakan dioda bridge yang diparaelkan
dnegan kapasitor, sehingga dihasilkan arus DC yang memiliki ripple
rendah.
c. Relay berfungsi sebagai switching baterai, saat listik PLN hidup, maka
baterai akan dicharge. Tetapi jika listrik PLN mati, maka LED akan
menyala dengan sumber dari baterai.
d. Waktu yang dibuthkan untuk proses charge baterai adalah ±3jam, dan
mampu menghidupkan lampu selama ±2,8 jam . Arus listrik yang
dialirkan oleh baterai akan menghidupkan lampu LED
8.2. Saran
Adapun saran dari pembuatan alat ini adalah:
a. Baterai yang digunakan sebaiknya jenis baterai yang dapat di re-
chargeable agar baterai dapat digunakan berulang-ulang
16
DAFTAR PUSTAKA
Tim Laboratorium Elektronika.2013.Modul Praktikum Dasar
Elektronika.Laboratorium
Elektronika.Universitas Lampung
Anonim.2013. Power Supply.http://firmancomputer2.blogspot.com/2013/02/cara-
kerja-
power-supply.html diakses pada Senin 26 November 2013 Pukul 20.00
WIB
Anonim.2013.Transformator.http://insyaansori.blogspot.com/2013/03/definisi-
transformator.html diakses pada Senin 26 November 2013 Pukul 20.30
WIB
Anonim.2013.LED.http://nie-lampuled.blogspot.com/ diakses pada Senin 26
November 2013
Pukul 21.00 WIB
Anonim.2013.Kapasitor.http://dasarelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-
kapasitor/ diakses
pada Senin 26 November 2013 Pukul 22.00 WIB
Anonim.2013.Dioda.http://www.tugasku4u.com/2013/04/dioda.html diakses pada
Senin 26
November 2013 Pukul 22.30 WIB