lap jar otot awal
DESCRIPTION
ototTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Otot tersusun oleh sel-sel panjang yang disebut serat otot dan mempunyai
kemampuan untuk kontraksi jika mendapatkan rangsangan dari impuls saraf. Serat otot
tersusun dari mikrofilamen yang terdiri dari protein kontrkatil aktin dan miosin. Otot
merupakan jaringan terbesar pada kebanyakan hewan. Otot kontraksi mengonsumsi energi
yang banyak pada saat berkontraksi. (Anonima 2012: 1).
Jaringan otot terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot yang mampu
berkontraksi ketika dirangsang oleh impuls saraf. Tersusun dalam susunan paralel di dalam
sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari protein
kontraktil aktin dan miosin. Otot adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada
sebagian besar hewan, dan kontraksi otot menyerupai bagian besar dari kerja seluler yang
memerlukan energi dalam suatu hewan yang aktif, yang tentunya dalam jumlah
yang banyak untuk menghasilkan suatu kerja tersebut (Susilowarno 2007: 67).
Struktur jaringan otot dikhususkan untuk melakukan gerakan, baik oleh badan secara
keseluruhan gerakan maupun oleh berbagai bagian tubuh yang satu terhadap yang lain. Sel-
sel otot sangat berkembang dalam fungsi kontraktil dan tidak begitu berkembang dalam hal
konduktivitas. Kekhususan ini meliputi pemanjangan sel-selnya sesuai sumbu kontroksi.
Membran sel disebut sarkolema, sitoplasma disebut sarkoplasma, retikulum endoplasma
disebut retikulum sarkoplasma, dan mitokondria disebut sarkosoma (Pratiwi 2007: 15).
Pada jaringan otot, sel-sel atau serat otot biasanya bergabung dalam
berkas-berkas, sehingga jaringan otot tidak hanya terdiri atas serat-serat otot saja. Karena
harus melakukan kerja mekanis, serat-serat otot memerlukan banyak kapiler darah yang
mendatangkan makanan dan oksigen, dan mengangkut keluar produk sisa toksik.
Pembuluh-pembuluh darah itu terdapat di dalam jaringan ikat fibrosa, yang juga berguna
untuk mengikat serat-serat otot menjadi satu dan sebagai pembungkus, pelindung sehingga
tarikan dapat berlangsung secara efektif (Srikini 2008: 65).
Jaringan otot memerlukan unsur jaringan ikat untuk sekurang-kurangnya dua alasan.
Pertama, sel otot mempunyai metabolisme yang sangat aktif dan karenanya memerlukan
sangat banyak nutrien dan oksigen. Kapiler yang menyediakan bahan pokok ini terletak
dalam jaringan ikat longgar halus yang terdapat di antara sel-sel otot atau di antara berkas
sel-sel ini. Kedua, agar tubuh memperoleh manfaat dari suatu kontraksi otot, maka sel otot
harus tertambat pada sesuatu agar dapat menarik, yaitu pada unsur jaringan ikat fibrosa kuat
dari otot (Cormack 1998: 185).
Otot polos tersusun oleh sel-sel yang berbentuk kumparan halus, masing-masing
dengan satu nukleus yang yang terletak ditengah, berbentuk oval dan mempunyai fibril-
fibril homogen. Sel-sel tersebut tersusun dalam lapisan-lapisan yang diikat dengan jaringan
pengikat fibrosa. Otot biasanya terdapat pada alat-alat dalam tubuh vertebrata, diantaranya
pada dinidng saluran pencernaan, pembuluh darah, dan saluran-saluran pernafasan
(Radiopoetro 1996: 79).
Seluruh otot dibungkus oleh sebuah selubung jaringan ikat padat biasa disebut
epimisium. Pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf masuk dan keluar otot dari
epimisium melalui sekat-sekat fibrosa yang meluas ke dalam otot dan mengelilingi fasikel
(berkas) serat ototnya. Sekat ini merupakan perimisium. Menyatu dengan perimisium,
lembaran jaringan ikat halus meluas di antara masing-masing serat otot dan
membentuk endomisium. (Cormack 1998: 185).
Kontraksi otot diatur oleh konsentrasi ion kalsium dalam miofibril. Peran utama
retikulum sarkoplasma ialah untuk mengatur konsentrasi ion kalsium di dalam miofibril.
Kadar ion kalsium ini yang menentukan apakah aktin akan berinteraksi dengan myosin.
Protein membrane integral utama dari reticulum sarkoplasma ialah enzim adenosin
trifosfatase (ATPase) tergantung Ca2+ Mg2+ memakai energi yang disediakan oleh adenosin
trifosfat (ATP). enzim ini memompa ion kalsium dari miofibril ke dalam lumen retikulum
sarkoplasma (Pratiwi 2007: 185).
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui berbagai macam bentuk dan letak
sel penyusun jaringan otot.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Otot terdiri atas serabut-serabut otot yang tersusun oleh sel-sel otot. Serabut otot
tersebut dinamakan miofibril. Sel-sel otot dibungkus oleh selaput atau membran yang
disebut sarkolema. Sel-sel otot berisi suatu cairan sel yang disebut sarkoplasma. Jaringan
otot terdapat pada semua anggota tubuh, baik anggota gerak maupun organ-organ dalam
dan luar. Fungsi jaringan otot ini adalah sebagai alat gerak aktif. Otot memiliki kemampuan
untuk berkontraksi kemudian berelaksasi sehingga dapat menggerakkan tubuh pada tempat
melekatnya otot tersebut (Anonimb 2011: 1).
Otot lurik atau otot rangka membentuk daging pada binatang. Dalam keadaan segar
berwarna merah muda, sebagian disebabkan pigmen di dalam serat-serat ototnya dan
sebagian lagi disebabkan kayanya jaringan itu akan pembuluh-pembuluh darah, tetapi ada
variasi warnanya dan dikenal otot merah dan otot putih. Tiap serat atau sel otot berbebtuk
silindris panjang dan berinti banyak. Ujung-ujungnya meruncing atau agak membulat pada
perbatasan otot dan tendo. Otot rangka berkontraksi lebih cepat dari pada otot polos
(Susilowarno 2007: 66).
Tiap serabut otot diseputi oleh jaringan pengikat yang disebut endomisium. Beberapa
serabut otot bergabung membentuk berkas otot atau fasikulus, yang diseliputi oleh jaringan
pengikat pirimisium. Beberapa berkas otot bergabung membentuk gumpal otot, yang
diselaputi oleh jaringan pengikat epimisium. Dalam selaput otot terdapat serabut kolagen,
serabut elastis dan fibroblas dan pembuluh darah Sesudah mengalami kerusakan, serat otot
memiliki kapasitas untuk melakukan regenerasi, tetapi kerusakan berat akan diperbaiki
dengan pembentukan jaringan ikat fibrosa dengan meninggalkan parut. Demikian juga bila
syaraf pembuluh darah terganggu alirannya, dan serat-serat otot berganerasi dan diganti
jaringan ikat fibrosa. Otot rangka terdapat pula pada lidah, bibir, daun telinga, kelopak
mata, dan diafragma (Srikini 2008: 17).
Otot jantung bersifat lurik dan invalunter berkontraksi secara ritmis dan automatis.
Mereka hanya terdapat pada miokard (lapisan otot pada jantung) dan pada pembuluh darah
yang besar yang secara langsung berhubungan dengan jantung. Pada daerah khusus yang
disebut diskus interkalaris. Setiap sel mempunyai panjang sekitar 10 mikrometer dan
panjang 15 mikrometer, ujungnya terbelah dua yang terletak pada sel yang berdekatan.
Serat otot jantung dibungkus suatu sarkolema tipis mirip yang terdapat pada otot rangka,
dan sarkoplasma yang penuh mitokondria. Miofibril-miofibril terpisah oleh deretan
mitokondria yang mengakibatkan gambaran gurat-gurat memanjang yang nyata
(Pearce 1999: 19).
Jenis otot ini disebut juga sebagai otot tidak lurik atau otot involunter. Otot polos
terutama terdapat pada bagian visceral, membentuk bagian yang kontraktil pada dinding
saluran cerna sejak pertengahan esophagus sampai ke anus, termasuk saluran-saluran keluar
kelenjar yang berhubungan dengan sistem ini. Terdapat juga pada sistem pernafasan, sistem
reproduksi, pada arteri dan vena, pembuluh limfe, dan dari visera berongga. Seart otot
polos dalam keadaan relaksasi merupakan sel panjang, berbentuk gelondong, meruncing di
kedua ujungnya dan mempunyai bagian tengah yang lebih lebar, tempat letak intinya.
Ukuran tergantung tempatnya dari 20 mikrometer pada pembuluh darah sampai 0,005 mm
dalam rahim wanita hamil (Anonimb 2011: 1).
Secara morfologi, otot jantung dapat dibedakan dari otot kerangka. Dalam beberapa hal
struktur halus otot jantung sama dengan otot kerangka, khususnya mengenai hubungan
antara miofilamen halus dan miofilamen tebal, sehingga lempeng-lempeng yang tampak
pada myofibril tidak berbeda pula. Perbedaan yang tampak pada pengamatan dengan
mikroskop elektron yaitu susunan sarkoplasmik retikulum dan mitokondria yang tidak
teratur sehingga berkas-berkas miofilamen yang membentuk miofibril tidak disusun secara
teratur sehingga berkas-berkas miofibril tidak sama. Selain itu mitokondria lebih panjang
dan lebih banyak. Kadang-kadang mitokondria menempati satu sarkomer
(Susilowarno 2007: 64).
Bagi berbagai jenis kontraksi yang diperlukan bagian-bagian tubuh tersedia tiga jenis
otot berbeda. Jenis yang paling umum dikenal sebagai otot rangka, otot volunter atauotot
bercorak. Otot disebut sebagai rangka karena kontraksinya biasanya
menggerakkan beberapa bagian kerangka, dan dikatakan sebagai otot volunter karena
kontraksinya biasanya dapat diatur oleh kemauan kita, dan bercorak karena seratnya
nampak gurat-gurat melintang gelap dan terang secara selang-seling yang disebut gurat
melintang bila dilihat di bawah mikroskop. Meskipun begitu perlu disadari bahwa otot
rangka dapat berfungsi tanpa usaha secara sadar misalnya mempertahankan posisi kepala
(Cormack 1998: 186).
Sel-sel otot kerangka (yang juga disebut serat-serat) adalah sel-sel silindris, berbentuk
prisma yang rata-rata memiliki panjang 3 cm tetapi bervariasi dari sekitar 1 mm pada otot
stapedius sampai lebih dari 4 cm pada otot-otot panjang anti-gravitasi, seperti luteus
maksimus. Serat-seratnya bersatu dalam kelompok-kelompok menjadi berkas-berkas yang
disebut fasikuli yang beraneka ragam dalam ukurannya. Masing-masing sel dalam suatu
berkas menempel pada selubung jaringan penyambung yang membungkus tetapi tidak
saling menempel. Melakukan kontraksi secara terpisah. Sebuah neuron motor tunggal
melakukan kontak dengan beberapa sel otot, yang jumlahnya bervariasi dengan jenis
ototnya. Neuron-neuron dan serat-serat otot yang bersangkutan disebut motor
unit (Bevelander 1999: 134).
Jaringan otot dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu jaringan otot polos, jaringan
otot lurik dan jaringan otot jantung. Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril)
yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak
bergaris-garis. Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom.
Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluran pencernaan,
dinding pembuluh darah, saluran pernafasan (Anonimb 2011: 1).
Sebagian besar otot polos dibentuk melalui perkembangan sel-sel mesenkim, walaupun
yang terdapat pada iris berasal dari ectoderm. Dalam hubungan dengan beberapa kelenjar
dan saluran keluarganya seperti kelenjar-kelenjar liur, kelenjar keringat, dan kelenjar
lakrimal, ada sel-sel dengan banyak ciri khas otot polos yang berkembang dari ektoderm
dan sel mioepitel. Sel otot polos dapat bertambah ukurannya akibat rangsangan fisiologis
(dalam rahim selama kehamilan) dan akibat rangsangan patologis (dalam arteriol pada
hipertensi) terutama oleh bertambah besarnya masing-masing sel otot (Pearce 1999: 17).
Otot polos tersusun oleh sel-sel yang berbentuk kumparan halus, masing-masing
dengan satu nukleus yang yang terletak ditengah, berbentuk oval dan mempunyai fibril-
fibril homogen. Dalam sarkoplasma sekitar inti, khususnya pada kutub, terdapat
mitokondria, sejumlah elemen dari Retikulum granular dan ribosom-ribosom bebas, suatu
aparat golgi kecil, glikogen dan sesekali titik-titik lipid. Sisa sarkoplasma terutama
mengandung miofilamen tebal dan tipis. Sarkolema sebesar 7 nm, diluarnya dilapisi suatu
lamina basal, serat-serat retikular dan elastin (Anonimb 2011: 1)
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa, 9 Oktober 2012, pukul 08.00-10.00
WIB. Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Uneiversitas Sriwijaya, Indralaya.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah alat tulis, kertas catatan, dan
mikroskop. Sedangkan bahan yang digunakan adalah berbagai macam preparat awetan.
3.3. Cara Kerja
Disiapkan mikroskop yang akan digunakan dan dipastikan dalam kondisi baik,
disiapkan preparat awetan lalu diletakkan peparat yang akan diamati di atas meja
mikroskop, diatur penerangan pada mikroskop, kemudian diamati dan di gambar hasil dan
diberi keterangan.
4.2. Pembahasan
Otot manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan memendek,
mengeras dan bagian tengahnya menggelembung (membesar). Karena memendek
maka tulang yang dilekati oleh otot tersebut akan tertarik atau terangkat. Menurut Anonima
(2011: 1), bahwa Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk menggerakkan tulang
kesatu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali keposisi semula, otot tersebut harus
mengadakan relaksasi dan tulang harus ditarik ke posisi semula. Untuk itu harus ada otot
lain yang berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk
menggerakkan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi
semula diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja yang berbeda.
Pada otot terdapat gerakan-gerakan seperti gerakan antagonis, senergis, relaksasi dan
juga kontraksi. Menurut Cormack (1998: 199) bahwa, contoh gerak antagonis yaitu kerja
otot bisep dan trisep pada lengan atas dan lengan bawah. Otot bisep adalah otot yang
mempunyai dua tendon (dua ujung) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas
bagian depan. Otot trisep adalah otot yang mempunyai tiga tendon (tiga ujung) yang
melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian belakang. Untuk mengangkat lengan
bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi. Untuk menurunkan lengan
bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi. Gerak sinergis terjadi apabila ada
2 otot yang bergerak dengan arah yang sama. Contoh gerak tangan menengadah dan
menelungkup, gerak tulang rusuk akibat kerja sama otot-otot antara tulang rusuk ketika kita
bernapas.
Otot memiliki fungsi yang khusus, seperti sebagai alat gerak aktif yang dapat
memungkinkan otot dapat memanjang dan memendek. Menurut Pearce (1999: 20) bahwa,
struktur jaringan otot dikhususkan untuk melakukan gerakan, baik oleh badan secara
keseluruhan gerakan, baik oleh badan secara keseluruhan maupun oleh berbagai bagian
tubuh yang satu terhadap yang lain. Sel-sel otot sangat berkembang dalam fungsi kontraktil
dan tidak begitu berkembang dalam hal konduktivitas. Kekhususan ini meliputi
pemanjangan sel-selnya sesuai sumbu kontroksi.
Pada preparat otot yang diteliti di mikroskop didapatkan perbedaan gambar dari otot
polos dengan otot lurik, dimana otot polos memiliki satu inti, tidak bercabang, berbentuk
gelendong, tidak berpola atau seratnya tidak terlihat jelas, dan terdapat pada organ dalam,
sedangkan pada otot lurik memiliki inti banyak ditepi, seratnya terlihat jelas, bekerja secara
sadar, tidak bercabang. Menurut Bavelender (1999: 136) bahwa, Otot Lurik (otot rangka)
merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya disadari
(sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik, memiliki nukleus
banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan.
Pada otot terkadang terdapat kelainan atau penyakit, seperti astrofi dan distrofi otot,
hervis abdominal,tetanus, kram pada otot dan lain sebagainya. Menurut Anonimb (2011: 1)
bahwa, beberapa contoh kelainan pada otot, diantaranya tetanus kelainan otot yang tegang
terus menerus yang disebabkan oleh racun bakteri. Atrofi otot kelainan yang menyebabkan
otot mengecil akibat serangan virus polio atau karena otot tidak difungsikan lagi untuk
bergerak, akibat lumpuh. Kaku leher (stiff) kelainan yang terjadi karena gerak hentakan
yang menyebabkan otot Trapesius meradang. Kram kelainan otot yang terjadi karena
aktivitas otot yang terus menerus sehingga otot menjadi kejang. Keseleo (terkilir) kelainan
otot yang terjadi jika gerak sinergis salah satu otot bekerja berlawanan arah.
Terdapat tiga jenis otot seperti otot polos yang terdapat di organ dalam tubuh, otot
lurik atau otot rangka yang melekat pada tulang seperti di tangan, dan otot jantung atau otot
kardiak yang terdapat di jantung. Menurut Susilowarno (2007: 18) otot Polos
(otot volunter) adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan
bergelondong. Memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat
pada saluran pencernaan seperti lambung dan usus. Otot Lurik (otot rangka) merupakan
jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, bentuknya memanjang dengan banyak lurik-
lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan. Otot
Jantung (otot cardiak) hanya terdapat pada jantung.
Pada setiap otot baik otot jantung, lurik dan polos juga terdapat bagian-bagian seperti
adanya sarkomer, sarkoplasma, miofibril dan inti. Menurut Anonima (2011: 1) bahwa,
sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung
otot. Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan
miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril. Miofibril
terbagi atas 2 macam, yakni miofilamen homogen dan miofilamen heterogen.
BAB IV
HASIL
Dari pratikum yang telah dilaksanakan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Otot polos Mus musculus
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
Nama Umum : Mencit
Keterangan :
1. Sarkomer
2. Sarkoplasma
3. Sarkolema
4. Inti
Deskripsi :
Terdapat tiga jenis otot seperti otot polos yang terdapat di organ dalam tubuh, otot
lurik atau otot rangka yang melekat pada tulang seperti di tangan, dan otot jantung atau otot
kardiak yang terdapat di jantung. Otot Polos (otot volunter) adalah salah satu otot yang
mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong. Memiliki satu nukleus yang terletak di
tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti lambung dan usus.
Otot polos tersusun oleh sel-sel yang berbentuk kumparan halus, masing-masing dengan
satu nukleus yang yang terletak ditengah, berbentuk oval dan mempunyai fibril-fibril
homogen (Susilowarno 2007: 18).
2. Otot jantung Mus musculus
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
Nama Umum : Mencit
Keterangan :
1. Membran
2. Sarkoplasma
3. Miofibril
4. Inti
Deskripsi :
Secara morfologi, otot jantung dapat dibedakan dari otot kerangka. Dalam beberapa
hal struktur halus otot jantung sama dengan otot kerangka, khususnya mengenai hubungan
antara miofilamen halus dan miofilamen tebal, sehingga lempeng-lempeng yang tampak
pada myofibril tidak berbeda pula. Perbedaan yang tampak pada pengamatan dengan
mikroskop elektron yaitu susunan sarkoplasmik retikulum dan mitokondria yang tidak
teratur sehingga berkas-berkas miofilamen yang membentuk miofibril tidak disusun secara
teratur sehingga berkas-berkas miofibril tidak sama. Selain itu mitokondria lebih panjang
dan lebih banyak. Kadang-kadang mitokondria menempati satu sarkomer dan berfungsi
sebagai organel respirasi yang berada dalam sel (Srikini 2008: 64).
3. Otot lurik Mus musculus
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
Nama Umum : Mencit
Keterangan :
1. Sarkomer
2. Sarkoplasma
3. Miofibril
4. Sarkolema
Deskripsi :
Otot lurik atau otot rangka membentuk daging pada binatang. Dalam keadaan segar
berwarna merah muda, sebagian disebabkan pigmen di dalam serat-serat ototnya dan
sebagian lagi disebabkan kayanya jaringan itu akan pembuluh-pembuluh darah, tetapi ada
variasi warnanya dan dikenal otot merah dan otot putih. Tiap serat atau sel otot berbebtuk
silindris panjang dan berinti banyak. Ujung-ujungnya meruncing atau agak membulat pada
perbatasan otot dan tendo. Otot rangka berkontraksi lebih cepat dari pada otot polos
(Susilowarno 2007: 66).
4. Otot rangka Mus musculus
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
Nama Umum : Mencit
Keterangan :
1. Sarkomer
2. Sarkoplasma
3. Miofibril
4. Inti
Deskripsi :
Sel-sel otot kerangka (yang juga disebut serat-serat) adalah sel-sel silindris, berbentuk
prisma yang rata-rata memiliki panjang 3 cm tetapi bervariasi dari sekitar 1 mm pada otot
stapedius sampai lebih dari 4 cm pada otot-otot panjang anti-gravitasi, seperti luteus
maksimus. Serat-seratnya bersatu dalam kelompok-kelompok menjadi berkas-berkas yang
disebut fasikuli yang beraneka ragam dalam ukurannya. Masing-masing sel dalam suatu
berkas menempel pada selubung jaringan penyambung yang membungkus tetapi tidak
saling menempel. Melakukan kontraksi secara terpisah. Sebuah neuron motor tunggal
melakukan kontak dengan beberapa sel otot, yang jumlahnya bervariasi dengan jenis
ototnya. Neuron-neuron dan serat-serat otot yang bersangkutan disebut motor
unit (Bevelander 1999: 134).
5. Trakea Mus musculus
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
Nama Umum : Mencit
Keterangan :
1. Sarkomer
2. Sarkoplasma
3. Miofibril
4. Sarkolema
Deskripsi :
Pada setiap otot baik otot jantung, lurik dan polos juga terdapat bagian-bagian seperti
adanya sarkomer, sarkoplasma, miofibril dan inti. Sarkolema adalah membran yang
melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot. Sarkoplasma adalah cairan
sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen adalah benang-
benang/filamen halus yang berasal dari miofibril. Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni
miofilamen homogen dan miofilamen heterogen. Trakea Mus musculus merupakan salah
satu contoh otot rangka yang ada dalam tubuh mamalia (Pratiwi 2007: 34).
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dari praktikum ini, maka diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada otot terdapat gerakan-gerakan seperti gerakan antagonis, senergis, relaksasi dan
juga kontraksi.
2. Pada otot terkadang terdapat kelainan atau penyakit, seperti astrofi dan distrofi otot,
hervis abdominal,tetanus, kram pada otot dan lain sebagainya.
3. Pada setiap otot baik otot jantung, lurik dan polos juga terdapat bagian-bagian seperti
adanya sarkomer, sarkoplasma, miofibril dan inti.
4. Terdapat tiga jenis otot seperti otot polos yang terdapat di organ dalam tubuh, otot lurik
atau otot rangka yang melekat pada tulang seperti di tangan, dan otot jantung atau otot
kardiak yang terdapat di jantung.
5. Terdapat perbedaan antara otot polos yang memiliki satu inti dan bergelendong dengan
otot lurik yang mempunyai banyak inti ditepi dan serat terlihat jelas.
ABSTRAK
Praktikum ini berjudul “Jaringan Otot” bertujuan untuk mengetahui berbagai macam bentuk dan letak sel penyusun jaringan otot. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 11 Oktober 2011, Pukul 08.00-10.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Alat yang digunakan adalah alat tulis, kertas catatan, mikroskop. Sedangkan bahan yang digunakan adalah preparat awetan, skelet muscle (otot rangka), otot kardiak (otot jantung), striated muscle (otot lurik), otot rangka trakea, dan un-striated muscle (otot polos). Adapun hasil yang di dapat yaitu gambar dari macam-macam jaringan otot pada mencit. Kesimpulan yang di dapat dari praktikum ini adalah jaringan otot terdapat tiga jenis otot seperti otot polos yang terdapat di organ dalam tubuh, otot lurik atau otot rangka yang melekat pada tulang seperti di tangan, dan otot jantung atau otot kardiak yang terdapat di jantung.
DAFTAR PUSTAKA
Anonima. 2011. Jaringan Otot. http//:jaringan jaringan otot hewan.com. Diakses pada tanggal 6 Oktober 2012.
Anonimb. 2011. Jaringan Otot. http//www. jaringan hewan-hewanie.com. Diakses pada tanggal 6 Oktober 2012.
Bevelander. 1999. Biologi. PT. Gramedia: Jakarta. vii+783 hlm.
Cormack, D. 1998. Ham Histologi. Binarupa Aksara: Jakarta. Vii + 535 hlm.
Pratiwi, DA. 2007. Macam-Macam Jaringan Otot. Erlangga: Jakarta. V+ 238 hlm.
Pearce, E. 1999. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. PT. Gramedia: Jakarta. iii + 344 hlm.
Radiopoetro. 1996. Biologi. Erlangga: Jakarta.
Srikini.2008. Jaringan Otot Hewan Vertebrata. Tiga Serangkai; Semarang.
Susilowarno. 2007. Biologi. PT.Gramedia : Jakarta. IV + 499 hlm.
Lampiran Gambar :
Gambar. Otot jantung Mus musculus Gambar. Otot lurik Mus musculus
Gambar. Otot polos Mus musculus Gambar. Otot rangka Mus musculus
Gambar. Trakea Mus musculus