lap mntr tapteng 07(05)coremap.or.id/downloads/bme_ekologi_tapteng_2007.pdf · 2017-02-02 ·...
TRANSCRIPT
Keterangan Cover
Sumber Foto : Agus Budiyanto
Desain Cover : Sit i Balkis
MONITORING
KESEHATAN TERUMBU KARANG
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
TAHUN 2007
Disusun oleh :
TIM CRITC COREMAP II - LIPI
TIM STUDI MONITORING EKOLOGI
KABUPATEN TAPANULI TENGAH
KOORDINATOR TIM PENELITIAN :
ANNA MANUPUTTY
PELAKSANA PENELITIAN
SUYARSO
AGUS BUDIYANTO
DJUWARIAH
JOHAN PICASOU
YAHMANTORO
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
KATA PENGANTAR ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i i
RINGKASAN EKSEKUTIF . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
BAB I . PENDAHULUAN .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . .5
BAB I I . METODE PENELITIAN .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .8
BAB II I . HASIL DAN PEMBAHASAN .. . . . . . . . . . . . . .14
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ... . . . . . . . . . . . .41
DAFTAR PUSTAKA .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . .44
LAMPIRAN.... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .45
ii
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Al lah Yang Maha Esa, yang telah
memberikan karunia berupa wi layah perairan laut Indonesia yang sangat luas dan keanekaragaman hayatinya yang dapat dimanfaatkan baik untuk kemakmuran rakyat maupun untuk objek penel i t ian i lmiah.
Sebagaimana diketahui, COREMAP yang telah direncanakan berlangsung selama 15 tahun yang terbagi dalam 3 Fase, kini telah memasuki Fase kedua. Pada Fase ini terdapat penambahan beberapa lokasi baru yang pendanaannya dibiayai oleh ADB (Asian Development Bank). Adapun lokasi- lokasi tersebut adalah : Mentawai, Nias, Nias Selatan, Tapanul i Tengah, Batam, Natuna, Lingga dan Bintan.
Pada tahun 2004 telah di lakukan studi basel ine di delapan lokasi tersebut. Untuk mengetahui kondisi karang terkini maka pada tahun 2007 ini di lakukan monitoring. Kegiatan monitoring ini bertujuan untuk mengetahui kondisi karang di lokasi tersebut apakah membaik atau t idak. Hasi l monitoring dapat di jadikan sebagai bahan evaluasi program COREMAP.
Pada kesempatan ini pula kami mengucapkan ter ima kasih kepada semua pihak yang ter l ibat dalam kegiatan penel i t ian lapangan dan analisa datanya, sehingga buku tentang monitoring kesehatan karang ini dapat tersusun. Kami juga mengharapkan kri t ik dan saran yang membangun demi kesempurnaan buku ini . Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi ki ta semua.
Jakarta, Desember 2007
Direktur CRITC-COREMAP II – LIPI
Prof.Dr.Ir .Kurnaen Sumadiharga, M.Sc
1
RINGKASAN EKSEKUTIF
A. PENDAHULUAN
Kabupaten Tapanul i Tengah terletak di sisi barat Propinsi Sumatera Utara. Kabupten ini sebagian besar wi layahnya terdapat di daratan Pulau Sumatera, hanya beberapa pulau besar-keci l , terletak di Teluk Sibolga atau Teluk Tapian Naul i , dengan pulau-pulau besar keci l yang terdapat di dalam teluk, sedangkan ke arah luar teluk terdapat pulau besar yaitu P. Mansalar. Pengamatan basel ine ekologi terumbu karang yang merupakan salah satu kegiatan besar di lokasi- lokasi asuhan COREMAP, telah di lakukan juga di kabupaten ini , yaitu pada tahun 2004. Kegiatan selanjutnya yaitu monitoring atau pemantauan kondisi karang dan biota pendukung yang hidup di dalam ekosistemnya telah di lakukan pada tahun 2007.
Penel i t ian monitoring kesehatan terumbu karang ini mel ibatkan beberapa kelompok penel i t ian yaitu : SIG, karang, ikan karang dan megabentos . Persiapan peta dan metode penarikan sampel dan anal isa data yang digunakan, disesuaikan dengan substansi masing-masing kelompok penel i t ian. Substansi yang dipantau meliputi karang, megabentos dan ikan karang. Metode yang digunakan disesuaikan dengan masing-masing substansi, sama dengan metode yang digunakan pada kegiatan baseline.
Tujuan pengamatan ialah untuk melihat apakah terjadi perubahan kondisi terumbu karang serta biota yang hidup di dalamnya, apakah i tu perubahan yang posit i f ataupun perubahan yang cenderung menurun dalam hal persentase tutupan karang maupun kel impahan ikan karang.
2
B. HASIL
Kegiatan pengamatan di lakukan di 13 (t iga belas) t i t ik lokasi transek permanen, yang di tentukaan pada waktu kegiatan basel ine. Hasi l pengamatan diuraikan berdasarkan masing-masing substansi.
• Dari hasi l monitoring kesehatan terumbu karang tahun 2007, dicatat karang batu 16 suku dengan 109 jenis.
• Dari hasi l pemantauan persentase tutupan karang hidup bervariasi antara 9,00 % (TPTL 08) - 71,73 % (TPTL 04).
• Terumbu karang yang masuk dalam kategori baik sebanyak 4 stasiun, kategori cukup sebanyak 5 stasiun, dan kategori kurang sebanyak 4 stasiun. Ini berart i kondisi terumbu karang menurun dibandingkan tahun 2004.
• Di beberapa lokasi terjadi kenaikan persentase tutupan karang hidup yaitu di stasiun TPTL 01, 02, 03, 04, 06, 08, sedangkan di lokasi lainnya terjadi penurunan.
• Dari hasi l “reef check” untuk memantau biota megabentos yang di lakukan di 13 lokasi transek permanen, dicatat karang jamur (CMR) memil ik i kel impahan tert inggi.
• Nilai tert inggi 32571 individu / ha dicatat di stasiun TPTL 07, kemudian di TPTL 02 di P. Poncan (14857 individu / ha dan di stasiun TPTL 06 (14429 individu /ha). Di stasiun TPTL 09 t idak ditemukan CMR.
• Biota tert inggi berikutnya ialah bulu babi (Diadema setosum) , tert inggi di temukan di stasiun TPTL 12
3
(14929 individu / ha) dan juga t idak di temukan di stasiun TPTL 09.
• Gastropoda Drupel la sp. t idak ditemukan di lokasi transek.
• Acanthaster planci di temukan di 3 stasiun yaitu TPTL 08, TPTL 10 dan TPTL12 di sekitar P. Mansalar, dengan jumlah individu yang sama yaitu 71 individu / ha.
• Dari hasi l pengamatan ikan karang dengan metode ”Underwater Fish Visual Census (UVC) di 13 stasiun transek permanen dicatat sebanyak 186 jenis ikan karang yang termasuk dalam 32 suku, dengan ni lai kel impahan ikan karang sebesar 21958 individu per hektar.
• Jenis Archamia fucata merupakan jenis ikan karang yang memil ik i kel impahan yang tert inggi dibandingkan dengan jenis ikan karang lainnya, yaitu sebesar 4835 individu/ha.
• Kelimpahan beberapa jenis ikan ekonomis penting sepert i ikan kakap (suku Lut janidae), 916 individu/ha, ikan kerapu (suku Serranidae) 398 individu/ha, ikan ekor kuning (suku Caesionidae) yaitu 1365 individu/ha.
• Selama penel i t ian berlangsung, ikan Napoleon (Chei l inus undulatus) t idak di jumpai
• I k a n k e p e - k e p e ( B u t t e r f l y f i s h ; s u k u Chaetodontidae) yang merupakan ikan indikator untuk meni lai kesehatan terumbu karang memil ik i kel impahan 565 individu/ha.
• Kelimpahan kelompok ikan major, ikan target dan ikan indikator di lokasi transek permanen adalah 15044 individu/ha, 6349 individu/ha dan 565 individu/ha, sehingga perbandingan antara ikan
4
major, ikan target dan ikan indikator adalah 27:11:1.
C. SARAN
Dari pengalaman dan hasi l yang diperoleh selama melakukan penel i t ian di lapangan maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut :
Pengamatan yang di lakukan di perairan Kabupaten Tapanul i Tengah, hanya diwaki l i oleh beberapa lokasi yang tersebar sehingga kesimpulan yang diambil mungk in sa ja t i dak se lu ruhnya bena r un tuk menggambarkan kondisi Kabupaten Tapanul i Tengah secara keseluruhan dan mengingat jumlah stasiun penel i t ian, terutama untuk stasiun transek permanen sangatlah terbatas (13 stasiun). Hal ini dikarenakan waktu penel i t ian yang sangat terbatas. Untuk i tu sebaiknya jumlah stasiun bisa ditambahkan pada penel i t ian selanjutnya.
Dengan meningkatnya kegiatan di darat di sekitar Kabupaten Tapanul i Tengah, past i akan membawa pengaruh terhadap ekosistem di perairan ini , baik secara langsung maupun t idak langsung. Untuk i tu, penel i t ian kembal i di daerah ini sangatlah penting di la-kukan untuk mengetahui perubahan yang ter jadi se-hingga hasi lnya bisa di jadikan bahan pert imbangan bagi para stakeholder dalam mengelola ekosistem te-rumbu karang secara lestari . Selain i tu, data hasi l pe-mantauan tersebut juga bisa dipakai sebagai bahan evaluasi keberhasi lan COREMAP.
Selanjutnya diharapkan personi l daerah yang ikut bertanggung jawab dalam kegiatan ini dapat melakukan kegiatan monitoring sendir i di lokasi transek perma-nent, sehingga diperoleh data yang akurat dan berkesi-nambungan.
5
BAB I. PENDAHULUAN
Kabupaten Tapanul i Tengah terletak di sisi barat Provinsi Sumatera Utara. Kabupten ini sebagian besar wi layahnya terdapat di daratan Pulau Sumatera, hanya beberapa pulau besar-keci l , ter letak di Teluk Sibolga atau Teluk Tapian Naul i , dengan pulau Mansalar, salah satu pulau yang cukup besar yang terletak di bagian luar teluk.
Dalam program COREMAP, yang sudah berjalan sampai ke Fase I I saat ini , telah di lakukan kegiatan studi basel ine di perairan Kabupaten Tapanul i Tengah ini pada tahun 2004. Hasi l pengamatan telah disaj ikan dalam laporan Basel ine Ekologi Tapanul i Tengah tahun 2006. Kegiatan basel ine tersebut difokuskan pada studi ekologi karang, ikan karang dan biota megabentos di daerah yaitu pesisir utara dan selatan teluk dengan kota Sibolga terletak di tengahnya, dan di Pulau Mansalar, P.Kukusan, P.Poncan Besar dan P.Poncan Keci l .
Kegiatan kal i ini ialah pemantauan kesehatan terumbu karang di lokasi basel ine, yaitu tepatnya pemantauan di lakukan di lokasi transek permanen yang dibuat pada waktu studi basel ine. Tujuan pengamatan ialah untuk melihat apakah ter jadi perubahan kondisi terumbu karang serta biota yang hidup di dalamnya, apakah i tu perubahan yang posit i f ataupun perubahan yang cenderung menurun dalam hal persentase tutupan karang maupun kel impahan ikan karang.
A. LATAR BELAKANG
Pengamatan ekologi terumbu karang di lokasi – lokasi COREMAP merupakan salah satu kegiatan yang
6
merupakan tugas utama CRITC COREMAP - LIPI. Kegiatan ini telah di lakukan sejak program Fase I. Setelah di lakukan evaluasi oleh pihak penyandang dana yaitu ”Asian Development Bank” (ADB), maka disepakati adanya lokasi- lokasi tambahan seir ing dengan pemekaran wi layah oleh pemerintah daerah setempat. Untuk lokasi Kabupataen Tapanul i Tengah yang relat i f merupakan lokasi baru, kegiatan studi baseline baru di lakukan pada Fase I I . Pada COREMAP Fase II ini , kegiatan basel ine di Kabupaten Tapanul i Tengah telah di lakukan pada tahun 2004. Kegiatan ini di lakukan oleh t im dari CRITC COREMAP-LIPI dengan menggunakan KR. Baruna Jaya VIII . Hasi l pengamatan di laporkan dalam Laporan Studi Basel ine Tapanul i Tengah yang diterbi tkan tahun 2006. Karena dianggap masih kurang, dan juga harus disesuaikan dengan lokasi- lokasi tambahan dari t im Sosial Ekonomi CRITC C O R E M A P - L I P I , s e h i n g g a p a d a p e n g a m a t a n pemantauan kal i ini juga di lakukan penambahan beberapa lokasi baru. Keputusan ini diambil juga dengan mempertimbangkan kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan di pesisir Tapanul i Tengah baik secara alam maupun oleh manusia. Dengan demikian, setiap kal i di lakukan pemantauan ter jadi kegiatan ganda, basel ine dan pemantauan. Disamping perlu di lakukan pencatatan data yang baru sehingga dapat digunakan sebagai data dasar, pemantauan tetap harus di lakukan di lokasi lama sehingga ada data baru yang berkesinambungan. Data hasi l pemantauan untuk kegiatan selanjutnya kemudian dianal isa sehingga diperoleh hasi l yang akurat apakah kondisi terumbu karang di suatu lokasi benar-benar mengalami kenaikan persentase tutupan karang dan kel impahan biota pendukung lainnya, atau mengalami hal sebal iknya.
7
B. TUJUAN PENELITIAN
Melihat kondisi terumbu karang di lokasi transek permanen, apakah terjadi perubahan kondisi terumbu karang serta biota yang hidup di dalamnya, apakah i tu perubahan yang posit i f ataupun perubahan yang cenderung menurun dalam hal persentase tutupan karang , kel impahan biota megabentos, maupun kel impahan ikan karang di lokasi transek.
C. RUANG LINGKUP PENELITIAN
Pengamatan ekologi terumbu karang untuk pengambilan data dasar di lokasi tambahan di perairan Kabupaten Tapanul i Tengah telah di lakukan pada tahun 2004. Untuk monitor ing kesehatan terumbu karang kal i ini , juga mel ibatkan disipl in i lmu yang sama dengan pada waktu kegiatan basel ine, yaitu ekologi karang dan ikan karang, dan dibantu oleh bidang SIG (Sistem Informasi Geografi) untuk penyediaan peta dasar dan peta tematik. Data hasi l pengamatan disaj ikan dalam bentuk tabel, grafik maupun peta tematik.
8
II. METODE PENELITIAN
A. LOKASI PENELITIAN
Lokasi penel i t ian meliput i perairan pesisir utara dan selatan Teluk Tapian Naul i , Pulau Poncan Besar, P. Poncan Keci l , P. Mansalar dan P. Kukusan (Gambar 1).
Gambar 1. Peta lokasi penelitian di Kabupaten Tapanuli Ten-gah, Sumatera Utara.
9
B. WAKTU PENELITIAN
Penel i t ian monitoring kesehatan terumbu karang di Kabupaten Tapanul i Tengah, di laksanakan pada bulan akhir Mei- awal Juni 2007 selama 12 hari kerja.
C. PELAKSANA PENELITIAN
Pelaksana penel i t ian terdir i dari Penel i t i dan Pem-bantu penel i t i dari bidang studi : ekologi karang, megabentos, ikan karang, SIG, dan stat ist ika. Kegiatan penel i t ian lapangan ini mel ibatkan staf CRITC (Coral Reef Information and Training Centre) Jakarta, dibantu oleh Staf Pusl i t Oseanograf i dan beberapa personi l dari daerah Tapanul i Tengah.
D. METODE PENARIKAN SAMPEL DAN ANALISA DATA
Penel i t ian monitor ing kesehatan terumbu karang ini mel ibatkan beberapa kelompok penel i t ian yaitu : SIG, karang, ikan karang dan megabentos . Persiapan peta dan metode penarikan sampel dan anal isa data yang d igunakan o leh masing-masing ke lompok penel i t ian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sistem Informasi Geografis
Dalam penel i t ian ini , sebelum di lakukan penarikan sampel, pertama-tama disiapkan peta lokasi studi basel ine yang menampilkan posisi t ransek permanen. Juga tabel posisi t ransek permanen untuk pencocokan posisi di lapangan nanti .
10
2. Karang
Pengamatan di lakukan di t i t ik stasiun yang dipasang transek permanen di kedalaman antara 3-5 m, data dicatat dengan menggunakan metode ”Line Intercept Transect” (LIT) mengikut i Engl ish et al . , (1997), dengan beberapa modif ikasi . Teknik pelaksanaan sama dengan pada waktu kegiatan basel ine. Panjang garis transek 10 m dan diulang sebanyak 3 kal i . Untuk memudahkan pekerjaan di bawah air , seorang penyelam meletakkan pita berukuran sepanjang 70 m sejajar garis pantai dimana posisi pantai ada di sebelah kir i penyelam. Kemudian LIT ditentukan pada garis transek 0-10 m, 30-40 m dan 60-70 m. Semua biota dan substrat yang berada tepat di garis tersebut dicatat dengan ketel i t ian hingga cent imeter.
Dari data hasi l LIT tersebut, kemudian dihi tung ni lai persentase tutupan untuk masing-masing kategori biota dan substrat yang berada di bawah garis transek.
Selain i tu, beberapa anal isa lanjutan di lakukan dengan bantuan program stat ist ik sepert i anal isa regresi (Supranto, 1991; Neter et al . 1996), anal isa korelasi (Supranto, 1991; Neter et al . 1996), anal isa pengelompokan (Cluster analysis) (Warwick and Clarke, 2001) dan Mult i Dimensional Scal ing (MDS) (Warwick and Clarke, 2001).
3. Megabentos
Untuk mengetahui kel impahan beberapa megabentos terutama yang memil ik i ni lai ekonomis penting dan bisa di jadikan indikator dari kesehatan terumbu karang, di lakukan pengamatan kel impahan m e g a b e n t o s d e n g a n m e t o d e ” R e e f C h e c k Benthos” (RCB) pada setiap stasiun transek permanen dimana posisi stasiunnya sama dengan
11
stasiun untuk terumbu karang dengan metode LIT. Dengan di lakukannya pengamatan megabentos ini pada set iap stasiun transek permanen, diharapkan d i wak tu -wak tu menda tang b i sa d i l akukan pemantauan kembali pada posisi stasiun yang sama sehingga bisa dibandingkan kondisinya.
Teknis di lapangan, pada stasiun transek permanen yang telah di tentukan, tersebut di letakkan pita berukuran (rol l meter) sepanjang 70 m sejajar garis pantai pada kedalaman antara 3-5 m. Semua biota mega benthos yang berada 1 m sebelah kir i dan kanan pi ta berukuran sepanjang 70 m tadi dicatat jumlahnya, sehingga luas bidang yang teramati untuk setiap stasiunnya sebesar (2m x 70m) = 140 m2. Adapun biota megabentos yang dicatat jenis dan jumlah individunya sepanjang garis transek terdir i dari :
Lobster (udang karang)
”Banded coral shrimp” (udang karang keci l yang hidup di sela cabang karang Acropora spp, Poci l lopora spp. atau Serriatopora spp.)
Acanthaster planci (bintang bulu seribu)
Diadema setosum (bulu babi hi tam)
“Penci l sea urchin” (bulu babi sepert i pensi l)
“Large Holothurian” (teripang ukuran besar)
“Small Holothurian” (teripang ukuran keci l)
“Large Giant Clam” (kima ukuran besar)
“Small Giant Clam” (kima ukuran keci l)
Trochus ni lot icus ( lola)
12
Drupel la sp. (sejenis Gastropoda / keong yang hidup di atas atau di sela-sela karang teru-tama karang bercabang)
“Mushroom coral ’ (karang jamur, Fungia spp.)
4. Ikan Karang
Untuk pengamatan ikan karang pada setiap t i t ik transek permanen, metode yang digunakan yaitu metode ”Underwater Fish Visual Census” (UVC), di mana ikan-ikan yang di jumpai pada jarak 2,5 m di sebelah kir i dan sebelah kanan garis transek sepanjang 70 m dicatat jenis dan jumlahnya. Luas bidang yang teramati per transeknya yaitu (5 x 70 ) = 350 m2.
Identi f ikasi jenis ikan karang mengacu kepada Matsuda, et al . (1984), Kuiter (1992) dan Lieske dan Myers (1994). Khusus untuk ikan kerapu (grouper) digunakan acuan dari Randal l and Heemstra (1991) dan Heemstra dan Randal l (1993). Jenis ikan yang didata dikelompokkan ke dalam 3 kelompok utama (ENGLISH, et al . , 1997), yaitu : kelompok ikan target, kelompok ikan indikator dan kelompok ikan major.
Sama halnya sepert i pada karang, ni lai indek keanekaragaman Shannon (Shannon diversi ty index = H’) (Shannon, 1948 ; Zar, 1996) dan indeks kemerataan Pielou (Pielou’s evenness index = J’) (Pielou, 1966 ; Zar, 1996) juga dipakai untuk jenis ikan karang di masing-masing stasiun transek permanen dari hasi l UVC.
Selain i tu juga dihi tung kel impahan jenis ikan karang dalam satuan unit individu/ha. Jenis ikan yang didata dikelompokkan ke dalam 3 kelompok utama (ENGLISH, et al . , 1997), yaitu :
13
a. Ikan-ikan target, yaitu ikan ekonomis penting dan biasa di tangkap untuk konsumsi. Biasanya ikan-ikan ini men-jadikan terumbu karang sebagai tempat pemijahan dan daerah asuhan. Ikan- ikan target in i d iwaki l i oleh suku Serranidae ( ikan kerapu), Lutjanidae ( ikan k a k a p ) , L e t h r i n i d a e ( i k a n l e n c a m ) , Nemipteridae ( ikan kurisi) , Caesionidae (ikan ekor kuning), Siganidae (ikan baronang), Haemulidae (ikan bibir tebal), Scaridae (ikan kakak tua) dan Acanthuridae ( ikan pakol);
b. Ikan-ikan indikator, yaitu jenis ikan karang yang khas mendiami daerah terumbu karang dan menjadi indikator kesuburan ekosistem daerah tersebut. Ikan-ikan indikator diwaki l i oleh suku Chaetodontidae (ikan kepe-kepe);
c. I kan- ikan ma jor , merupakan jen is ikan berukuran keci l , umumnya 5–25 cm, dengan k a r ak t e r i s t i k p ew a r n a a n y a n g b e r a gam sehingga dikenal sebagai ikan hias. Kelompok ini umumnya ditemukan melimpah, baik dalam jumlah indiv idu maupun jenisnya, ser ta cenderung bersi fat teri tor ial . Ikan-ikan ini sepanjang hidupnya berada di terumbu karang, diwaki l i oleh suku Pomacentr idae (ikan betok laut), Apogonidae ( ikan serinding), Labridae ( ikan sapu-sapu), dan Blenni idae (ikan peniru).
14
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Monitoring kondisi terumbu karang di lokasi transek permanen di perairan Kabupaten Tapanul i Tengah telah di lakukan pada tahun 2007. Substansi yang dipantau meliputi karang, megabentos dan ikan karang. Metode yang digunakan disesuaikan dengan masing-masing substansi, sesuai dengan metode yang digunakan pada kegiatan basel ine. Kegiatan pengamatan di lakukan di 13 (t iga belas) t i t ik lokasi transek permanen, yang di tentukaan pada waktu k e g i a t a n b a s e l i n e . H a s i l p e n g a m a t a n d i u r a i k a n berdasarkan masing-masing substansi.
A. KARANG
Pada waktu di lakukan studi basel ine tahun 2004 di lakukan pengamatan kondisi terumbu karang dengan metode LIT di 13 stasiun transek permanen. Sebagai gambaran d isa j ikan secara gar is besar has i l pengamatan yang menunjukkan bahwa terumbu karang yang masuk dalam kategori baik sebanyak 6 stasiun, kategori cukup sebanyak 5 stasiun, dan kategori kurang sebanyak 2 stasiun. Hasi l lengkap persentase tutupan untuk masing-masing kategori biota dan substratnya disaj ikan dalam Gambar 2.
15
Gambar 2. Histogram persentase tutupan kategori biota dan sub-
strat hasil baseline (t-0)dengan metode LIT tahun 2004, di masing-masing stasiun transek permanen di Kabupaten Tapanuli Tengah.
Dari hasi l monitoring kesehatan terumbu karang tahun 2007, dicatat karang batu 16 suku dengan 109 jenis. Hasi l pengamatan kondisi terumbu karang di 13 lokasi disaj ikan dalam Gambar 3.
Hasi l pemantauan meper l ihatkan persentase tutupan karang hidup bervariasi antara 9,00 % (TPTL 08) - 71,73 % (TPTL 04). Hasi l pemantauan menunjukkan bahwa terumbu karang yang masuk dalam kategori baik sebanyak 4 stasiun, kategori cukup sebanyak 5 stasiun, dan kategori kurang sebanyak 4 stasiun. Ini berart i kondisi terumbu karang menurun dibandingkan tahun 2004. Di beberapa lokasi ter jadi kenaikan persentase tutupan karang hidup yaitu di stasiun TPTL 01, TPTL 02, TPTL 03, TPTL 04, TPTL 06, TPTL 08, sedangkan di lokasi lainnya terjadi penurunan.
0%
20%
40%
60%
80%
100%TP
TL01
TPTL
02
TPTL
03
TPTL
04
TPTL
05
TPTL
06
TPTL
07
TPTL
08
TPTL
09
TPTL
10
TPTL
11
TPTL
12
TPTL
13
RockSilt SandRubbleOther BiotaFleshy SeaweedSpongeSoft CoralDead Coral wih algaeDead CoralNon AcroporaAcropora
16
Hal ini selanjutnya perlu di uj i dengan anal isa statist ik untuk mengetahui kebenarannya.
Gambar 3. Histogram persentase tutupan kategori biota dan substrat hasil monitoring (t-1) dengan metode LIT tahun 2007, di masing-masing stasiun transek permanen di Kabupaten Tapanuli Tengah.
Untuk memudahkan pengamatan dan penyaj ian hasi l pengamatan, lokasi pengamatan dibagi dalam t iga area yaitu lokasi di sekitar bagian dalam teluk (P. Poncan dan sekitarnya), sekitar pesisir teluk (daerah Sitardas dan sekitarnya) dan di P. Mansalar dan sekitaranya Gambar 4-6). Selanjutnya hasi l pengamatan diuraikan berdasarkan lokasi masing-masing.
TAPTENG 2007
0%
20%
40%
60%
80%
100%
TPTL 01
TPTL 02
TPTL 03
TPTL 04
TPTL 05
TPTL 06
TPTL 07
TPTL 08
TPTL 09
TPTL 10
TPTL 11
TPTL 12
TPTL 13
Rock
Silt
Sand
Rubble
Other Biota
FleshySeaw eedSponge
Soft Coral
DC
DCA
NonAcropora Acropora
17
Gambar 4. Posisi stasiun transek permanen untuk karang, megabentos dan ikan karang di perairan sekitar P. Poncan , Teluk Tapian Nauli (3 stasiun)
18
Gambar 5. Posisi stasiun transek permanen untuk karang, megabentos dan ikan karang di perairan sekitar desa Sitardas, Teluk Tapian Nauli bagian selatan (4 stasiun).
19
Gambar 6. Posisi stasiun transek permanen untuk karang, megabentos dan ikan karang di perairan P. Mansalar (6 stasiun).
P. Poncan Kecil, P. Poncan Besar (TPTL 01, TPTL 02 dan TPTL 03)
Hasi l pengamatan di t iga stasiun ini menunjukkan kondisi karang masuk dalam kategori sedang, dengan variasi tutupan antara 32,73 – 38,70 %. Persentase tutupan tert inggi dicatat di P. Poncan Keci l (48,60 %) dan hanya ada karang non- Acropora . Kategori lain yang cukup t inggi persentase tutupannya ialah patahan karang mati (rubble) dengan variasi 10,13 – 48,40 %, kemudian di ikut i oleh tutupan DCA (16,93 – 32,57 %) dan tutupan pasir (0,50 – 23,60 %). Lokasi transek
20
ditunjukkan dalam Gambar 4, sedangkan hasi l transek ditunjukkan dalam Gambar 7 dan Gambar 8.
Gambar 7. Persentase tutupan karang, biota bentik lainnya dan kategori abiotik hasil monitoring, di lokasi transek permanen, di perairan P. Poncan Kecil dan Poncan Besar, Kabupaten Tapanuli Tengah.
.
#
##
KOLANG
TAPIAN NAULI
SIBOLGA SELATAN
SIBOLGA KOTA
P. PONCAN BESAR
P. PONCAN KECIL
1°41' 1°41'
1°42' 1°42'
1°43' 1°43'
1°44' 1°44'
1°45' 1°45'
98°41'
98°41'
98°42'
98°42'
98°43'
98°43'
98°44'
98°44'
98°45'
98°45'
98°46'
98°46'
98°47'
98°47'
98°48'
98°48'
Legenda :
TUTUPAN LIFEFORMPER STASIUN LIT
DI PONCAN (2007)U
DaratHutan Mangrove
Fringing ReefPatch Reef
AcroporaNon acroporaDcaDcSoft coralSpongeFleshy seaweedOther biotaRubbleSandSiltRock
Jalan
21
Gambar 8. Persentase tutupan karang hidup hasil monitoring di lokasi transek permanen, di perairan P. Poncan Kecil dan Poncan Besar, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Perairan Desa Sitardas (TPTL 04, TPTL 05, TPTL 06 dan TPTL 07)
Hasi l pemantauan di lokasi menunjukkan kondisi
terumbu karang yang bervariasi , dengan persentase tutupan karang bervariasi dari kategori kurang (< 25 %) sampai kategori baik (> 50 %). Persentase tutupan karang tert inggi dicatat di stasiun TPTL 04 yaitu 71,73 %. Lokasi ini terpisah jauh dari daratan Desa Sitardas, merupakan pulau keci l (gosong) yang dikel i l ingi oleh terumbu karang. Karang di lokasi ini hanya terdir i dari karang non-Acropora . D i lokas i la in te rdapat
22
pertumbuhan Acropora yang cukup baik (16,10 % dari total karang hidup 52,33 %) yaitu di stasiun TPTL 06. Lokasi ini berada disisi barat semenanjung Desa Sitardas tepatnya di sebelah luar Teluk Tapian Nauli dan menghadap ke laut lepas. Kategori bent ik lainnya yang dicatat cukup t inggi persentase tutupannya ialah DCA (15,27 – 35,23 %), ni lai tert inggi dicatat di stasiun TPTL 05 dimana persentase tutupan karangnya 21, 70 %. Hasi l pengamatan selengkapnya ditunjukkan dalam Gambar 9 dan Gambar 10.
Gambar 9. Persentase tutupan karang, biota bentik lainnya dan
kategori abiotik hasil monitoring, di lokasi transek permanen, di perairan Desa Sitardas dan sekitarnya, Kabupaten Tapanuli Tengah.
#
#
#
#
SITARDAS
AEK HORSIK
JAGO JAGO
P. Bakal P. Unggas
gkusnasi
Ug. Kabun
Ug. Buluaro
Ug. Batuparit
Ug. Batumamak
Ug. Batudinding
1°32' 1°32'
1°33' 1°33'
1°34' 1°34'
1°35' 1°35'
1°36' 1°36'
98°43'
98°43'
98°44'
98°44'
98°45'
98°45'
98°46'
98°46'
98°47'
98°47'
98°48'
98°48'
98°49'
98°49'
Legenda :
TUTUPAN LIFEFORMPER STASIUN LIT
DI SITARDAS (2007)U
DaratHutan Mangrove
Fringing ReefPatch Reef
AcroporaNon acroporaDcaDcSoft coralSpongeFleshy seaweedOther biotaRubbleSandSiltRock
Jalan
23
P e r a i r a n P u l a u M a n s a l a r d a n s e k i t a r n y a (TPTL08,TPTL 09, TPTL 10, TPTL 11, TPTL 12, TPTL 13.)
Perairan P. Mansalar, ter letak jauh ke arah barat di luar Teluk Tapian Naul i , ke arah Samudera Indonesia. Pemantauan di lakukan di enam stasiun, dan kondisi terumbu karang dengan tutupan karang masuk dalam kategori kurang (<25 %) ada 3 stasiun dan kategori sedang 1 stasiun dan kategori baik (>50 %) ada 2 stasiun.
Gambar 10. Persentase tutupan karang hidup hasil monitoring di lokasi transek permanen, di perairan Desa Sitardas dan sekitarnya, Kabupaten Tapanuli Tengah.
24
Pertumbuhan karang Acropora di temukan di stasiun TPTL 11 (9,17 % dari total karang hidup 57,87 %).Kategori lain yang persentase tutupannya cukup t inggi ialah DCA (20,87 % - 46,47 %), sedangkan kategori abiotik lainnya yaitu ”rubble” atau patahan karang mati (1,93 -29,17 %) dan pasir (4,80 – 25,40 %), ni lainya hampir sama. Hasi l pengamatan selengkapnya disaj ikan dalam Gambar 11 dan Gambar 12.
Gambar 11. Persentase tutupan karang, biota bentik lainnya dan kategori abiotik hasil monitoring, di lokasi transek permanen, di perairan P. Mansalar dan sekitarnya Kabupaten Tapanuli Tengah.
##
#
#
#
#
P. MANSALAR
1°33' 1°33'
1°36' 1°36'
1°39' 1°39'
1°42' 1°42'
98°27'
98°27'
98°30'
98°30'
98°33'
98°33'
98°36'
98°36'
98°39'
98°39'
98°42'
98°42'
Legenda :
TUTUPAN LIFEFORMPER STASIUN LIT
DI MANSALAR (2007)U
DaratHutan Mangrove
Fringing ReefPatch Reef
AcroporaNon acroporaDcaDcSoft coralSpongeFleshy seaweedOther biotaRubbleSandSiltRock
Jalan
25
Gambar 12. Persentase tutupan karang hidup hasil monitoring di lokasi transek permanen, di perairan P. Mansalar dan sekitarnya, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Hasil Analisis Monitoring Karang
Pada penel i t ian yang di lakukan di wi layah Kabupaten Tapanul i Tengah pada tahun 2007 ini ( t1), berhasi l di lakukan pengambilan data pada 13 stasiun penel i t ian yang sama sepert i yang di lakukan pada penel i t ian tahun 2004 (t0).
Plot interval untuk masing-masing biota dan substrat berdasarkan waktu pemantauan dengan menggunakan interval kepercayaan 95 % disaj ikan dalam Gambar 13.
#
#
#
#
SITARDAS
AEK HORSIK
JAGO JAGO
1°32' 1°32'
1°33' 1°33'
1°34' 1°34'
1°35' 1°35'
1°36' 1°36'
98°43'
98°43'
98°44'
98°44'
98°45'
98°45'
98°46'
98°46'
98°47'
98°47'
98°48'
98°48'
98°49'
98°49'
Legenda :
TUTUPAN LIFEFORMPER STASIUN LIT
DI SITARDAS (2007)U
DaratHutan Mangrove
Fringing ReefPatch Reef
AcroporaNon acroporaDcaDcSoft coralSpongeFleshy seaweedOther biotaRubbleSandSiltRock
Jalan
26
Gambar 13. Plot interval untuk masing-masing biota dan substrat berdasarkan waktu pemantauan dengan menggunakan interval kepercayaan 95 %.
Sedangkan hasi l uj i t -berpasangan yang di lakukan terhadap data biota dan substrat setelah di lakukan transformasi arcsin akar pangkat dua dari data (p’=arcsin√p) diperoleh ni lai p, atau ni lai kr i t is untuk menolak H0. Jadi dengan t ingkat kepercayaan 95%, maka H0 akan di tolak bi la ni lai p <0,05, yang art inya bahwa persentase tutupan untuk kategori tersebut berdasarkan pemantauan tahun 2004 (t0) berbeda nyata dengan persentase tutupan berdasarkan pemantauan 2007 (t1).
Pers
enta
se tu
tupa
n
Waktu
Batuan
Lumpur
Pasir
Pecah
an karan
g
Biota lai
n
Fleshy se
aweed
Sponge
Karang lu
nak
Karang m
ati dgn a
lga
Karang mati
Non Acro
pora
Acropora
Karang hidup
t1t0t1t0t1t0t1t0t1t0t1t0t1t0t1t0t1t0t1t0t1t0t1t0t1t0
60
50
40
30
20
10
0
Plot interval untuk biota dan substrat terhadap waktu pemantauandengan interval kepercayaan 95% untuk nilai rataan (t0=2004; t1=2007)
27
Tabel 1. Nilai p berdasarkan hasil uji t-berpasangan.
Tanda *) berarti H0 ditolak.
Dari Tabel 1, ter l ihat bahwa perbedaan persentase tutupan dari tahun 2004 ke 2007 terjadi hanya untuk kategori pecahan karang (R), Pasir (S), dan Lumpur (SI), sedangkan untuk kategori lainnya t idak berbeda se-cara nyata. Pada tahun 2007, persentase tutupan R
Kategori Nilai p
Karang hidup 0,236
Acropora 0,186
Non Acropora 0,346
Karang mati 0,337
Karang mati dgn alga 0,458
Karang lunak 0,963
Sponge 0,912
Fleshy seaweed 0,928
Biota lain 0,245
Pecahan karang 0,031 *)
Pasir 0,027 *)
Lumpur 0,031 *)
Batuan Tak diuji
28
(12,74%) dan S (10,94%) lebih besar dibandingkan pada tahun 2004 (R=5,41% dan S=6,17%). Sedangkan hal sebal iknya ter jadi pada SI d imana persentase tutupannya menurun dari tahun 2004 (2,73%) ke 0,00% di tahun 2007.
Untuk karang hidup (LC), walaupun t idak terl ihat perbedaan tutupan yang signif ikan, namun terl ihat adanya kecenderungan menurun dimana persentase tutupan pada tahun 2004 sebesar 43,63% sedangkan pada tahun 2007 sebesar 38,31%.
B. MEGABENTOS
Dari hasi l “reef check” untuk memantau biota megabentos yang di lakukan di 13 lokasi transek perma-nen, dicatat karang jamur (CMR) memil ik i kel impahan tert inggi. Ni lai tert inggi 32571 individu/ha dicatat di stasiun TPTL 07, kemudian di TPTL 02 di P. Poncan (14857 individu/ha dan di stasiun TPTL 06 (14429 individu /ha). Di stasiun TPTL 09 t idak di temukan CMR. Kel impahan biota tert inggi berikutnya ialah bulu babi (Diadema setosum) , tert inggi di temukan di stasiun TPTL 12 (14929 individu/ha) dan juga t idak di temukan di stasiun TPTL 09. Jenis gastropoda, Drupel la sp. t idak ditemukan di lokasi transek. Acanthaster planci di temukan di 3 stasiun yaitu TPTL 08, TPTL 10 dan TPTL12 di sekitar P. Mansalar, dengan jumlah individu yang sama yaitu 71 individu/ha. Untuk kima ukuran keci l jumlahnya bervariasi antara 0 – 786 individu/ha, sedangkan yang berukuran besar antara 0 – 571 individu/ha. Yang menarik ialah bulu babi pensi l (penci l sea urchin) ditemukan di 3 stasiun, 71 - 3643 individu/ha. Untuk lola dan lobster masing-masing di temukan hanya di satu lokasi dengan jumlah yang sama yaitu 71 individu/ha. Hasi l selengkapnya disaj ikan dalam Gambar 14a, 14b, 14c.
29
Gambar 14a. Kondisi megabentos hasil ”reef check” di perairan P. Poncan Besar dan Poncan Kecil, Kabupaten Tapanuli Tengah.
30
Gambar 14b. Kondisi megabentos hasil ”reef check” di perairan Desa Sitardas Kabupaten Tapanuli Tengah
31
Gambar 14c. Kondisi megabentos hasil ”reef check” di perairan
P. Mansalar dan sekitarnya Kabupaten Tapanuli Tengah.
Hasil Analisis Monitoring Megabentos
Penel i t ian yang di lakukan di wi layah Kabupaten Tapanul i Tengah pada tahun 2007 ini ( t1), berhasi l di lakukan pengambilan data pada 13 stasiun penel i t ian yang sama sepert i yang di lakukan pada penel i t ian tahun 2004 (t0).
Rerata jumlah individu per transek untuk setiap kategori megabentos yang di jumpai pada masing-masing waktu pengamatan disaj ikan pada Tabel 2.
32
Tabel 2. Rerata jumlah individu per transek untuk setiap kategori megabentos yang dijumpai pada masing-masing waktu pengamatan
Untuk melihat apakah jumlah individu setiap kategori megabentos t idak berbeda nyata untuk setiap waktu pengamatan (tahun 2004 dan 2007), maka di lakukan uj i t -berpasangan. Berdasarkan data yang ada, uj i t idak di lakukan untuk Drupel la sp. dikarenakan pada masing-masing waktu pengamatan (2004 dan 2007) t idak di jumpai sama sekal i (Tabel 2). Sebelum uj i di lakukan, untuk memenuhi asusmsi-asumsi yang diperlukan dalam penggunaan uj i t -berpasangan ini , data di transformasikan terlebih dahulu menggunakan transformasi ln, sehingga datanya menjadi y’=ln(y+1). Ni lai p untuk set iap data jumlah individu/transek pada
Jumlah Individu/transek
2004 2007 Acanthaster planci 0.23 0.23
CMR 234.46 119.77
Diadema setosum 93.69 51.46
Drupella sp. 0.00 0.00
Large Giant clam 2.38 2.23
Small Giant clam 0.92 2.69
Large Holothurian 0.15 0.00
Small Holothurian 0.00 0.08
Lobster 0.00 0.23
Pencil sea urchin 0.00 4.46
Trochus niloticus 0.23 0.08
Kelompok
33
kategori megabentos yang diuj i disaj ikan pada Tabel 3. Bi la ni lai p tersebut lebih keci l dari 5% (=0,05), maka berart i Ho ditolak, yang berart i bahwa jumlah individu/transek kategori megabentos tersebut berbeda antara pengamatan tahun 2004 (t1) dan tahun 2007 (t1).
Dari Tabel 2 tersebut terl ihat bahwa perbedaan yang nyata antara jumlah individu per transeknya untuk megabentos yang diamati pada tahun 2004 dan 2007 terjadi hanya untuk kategori Small Giant clam saja. Pada tahun 2004 rerata kel impahan Small Giant Clam sebesar 0,92 individu/transek, dan meningkat pada tahun 2007 yaitu sebesar 2,69 individu/transek.
Tabel 3. Hasil uji t-berpasangan terhadap data jumlah individu/transek megabentos (data ditransformasikan ke dalam bentuk ln)
Kategori Nilai p
Acanthaster planci 0,881
CMR 0,409
Diadema setosum 0,066
Large Giant clam 0,837
Small Giant clam 0,044 *)
Large Holothurian 0,165
Small Holothurian 0,337
Lobster 0,177
Pencil sea urchin 0,145
Trochus niloticus 0,337
34
C. IKAN KARANG
Hasi l pengamatan ikan karang dengan metode ”Underwater Fish Visual Census” (UVC) di lokasi transek permanen perairan Teluk Tapian Nauli yang di lakukan di 13 stasiun transek permanen dicatat sebanyak 186 jenis ikan karang yang termasuk dalam 32 suku, dengan ni lai kel impahan ikan karang sebesar 21958 individu/hektarnya. Jenis Archamia fucata merupakan jenis ikan karang yang memil ik i kel impahan yang tert inggi dibandingkan dengan jenis ikan karang lainnya, yaitu sebesar 4835 individu/ha.
Kel impahan beberapa jenis ikan ekonomis penting yang diperoleh dari UVC di lokasi transek permanen sepert i ikan kakap (suku Lut janidae) yaitu 916 individu/ha, ikan kerapu (suku Serranidae) 398 individu/ha, ikan ekor kuning (suku Caesionidae) yaitu 1365 individu/ha. Se lama pene l i t i an ber langsung, ikan Napoleon (Chei l inus undulatus) t idak di jumpai.
I k a n k e p e - k e p e ( B u t t e r f l y f i s h ; s u k u Chaetodontidae) yang merupakan ikan indikator untuk meni lai kesehatan terumbu karang memil ik i kel impahan 565 individu/ha.
Perbandingan kel impahan kelompok ikan major, ikan target dan ikan indikator di lokasi transek permanent disaj ikan dalam Gambar 15a, 15b, 15c. Perbandingan kel impahan kelompok ikan major, ikan target dan ikan indikator tersebut adalah 15044 individu/ha, 6349 individu/ha dan 565 individu/ha, sehingga perbandingan antara ikan major, ikan target dan ikan indikator adalah 27:11:1. Ini berart i bahwa untuk set iap 39 ikan yang di jumpai di perairan Tapanul i Tengah, kemungkinan komposisinya terdir i dari 27 individu ikan major, 11 individu ikan target dan 1 individu ikan indikator. Perbandingan ini menurun j ika dibandingkan dengan pada waktu pengamatan basel ine tahun 2004 dimana perbandingannya adalah 61 : 11 : 1.
35
Gambar 15a. Perbandingan kelimpahan antara ikan major, ikan target dan ikan indikator hasil UVC di lokasi transek permanen di perairan P. Poncan Besar dan P. Poncan Kecil, Kabupaten Tapanuli Ten-gah.
#
##
TAPIAN NAULI
SIBOLGA SELATA
SIBOLGA KOTA
PONCAN BESAR
PONCAN KECIL
1°40' 1°40'
1°41' 1°41'
1°42' 1°42'
1°43' 1°43'
1°44' 1°44'
98°40'
98°40'
98°41'
98°41'
98°42'
98°42'
98°43'
98°43'
98°44'
98°44'
98°45'
98°45'
98°46'
98°46'
98°47'
98°47'
DaratHutan Mangrove
Fringing ReefPatch Reef
Ikan indikatorIkan majorIkan target
Legenda :
KOMPOSISI IKANPER STASIUN LIT DI PONCAN (2007)
U
Jalan
36
Gambar 15b. Perbandingan kelimpahan antara ikan major,
ikan target dan ikan indikator hasil UVC di lokasi transek permanen di perairan Desa Sitardas dan sekitarnya, Kabupaten Tapanuli Tengah.
#
#
#
#
SITARDAS
JAGO JAGO
AEK HORSIK
1°32' 1°32'
1°33' 1°33'
1°34' 1°34'
1°35' 1°35'
1°36' 1°36'
98°42'
98°42'
98°43'
98°43'
98°44'
98°44'
98°45'
98°45'
98°46'
98°46'
98°47'
98°47'
98°48'
98°48'
98°49'
98°49'
DaratHutan Mangrove
Fringing ReefPatch Reef
Ik an indikatorIk an majo rIk an target
Legenda :
KOMPOSISI IKANPER STASIUN L IT
DI SIT ARDAS (2007)U
Jalan
37
Gambar 15c. Perbandingan kelimpahan antara ikan major,
ikan target dan ikan indikator hasil UVC di lokasi transek permanent di perairan P. Mansalar dan sekitarnya, Kabupaten Tapanuli Tengah
Hasil Analisis Monitoring Ikan Karang
Pada penel i t ian yang di lakukan di Kabupaten Tapanul i Tengah pada tahun 2007 (t1) ini , berhasi l di la-kukan pengambilan data pada 13 stasiun penel i t ian yang sama sepert i yang di lakukan pada penel i t ian ta-hun 2004 (t0).
Rerata jumlah individu ikan per transeknya ber-dasarkan data ke 13 stasiun tersebut yang diamati pada 2004 dan 2007 sepert i Tabel 4 di bawah:
##
#
#
#
#
P. MANSALAR
1°33' 1°33'
1°36' 1°36'
1°39' 1°39'
1°42' 1°42'
98°27'
98°27'
98°30'
98°30'
98°33'
98°33'
98°36'
98°36'
98°39'
98°39'
98°42'
98°42'
DaratHutan Mangrove
Fringing ReefPatch Reef
Ikan indikatorIkan majorIkan target
Legenda :
KOMPOSISI IKANPER STASIUN LIT
DI MANSALAR (2007)U
Jalan
38
Tabel 4. Rerata jumlah individu ikan per transeknya ber-dasarkan data ke 6 stasiun tersebut yang diamati pada 2004 dan 2007.
Walaupun terl ihat ada kecenderungan penurunan jumlah individu ikan karang per transeknya dari tahun 2004 ke tahun 2007, tetapi penurunannya t idak begitu nyata (signif ikan). Hal ini didasarkan dari hasi l Analisa variansi (ANOVA=Analysis of Variance) dengan 2 faktor dimana Faktor pertama merupakan Waktu (yaitu tahun 2004 dan 2007) dan Faktor kedua merupakan kelompok ikan karang (yaitu kelompok Major, Target dan Indikator). Sebelum ANOVA di lakukan, data jumlah individu (y) terlebih dahulu di transformasikan ke dalam bentuk ln sehingga datanya menjadi y’=ln(y+1). Hal ini di lakukan agar asumsi-asumsi yang diperlukan dalam melakukan ANOVA terpenuhi. Tabel ANOVA ter l ihat sepert i Tabel 5 di bawah ini :
Jumlah Individu
2004 2007
Ikan Major 725 527
Ikan Target 119 222
Ikan Indikator 12 20
Total 856 769
Kategori
39
Tabel 5. Hasil ANOVA terhadap data jumlah individu ikan karang. Data ditransformasikan ke dalam bentuk y’=ln (y+1).
Data : ln ( jumlah individu ikan karang+1)
Catatan : *) = Ho bahwa reratanya sama ditolak dengan
tingkat kesalahan 5 %
Adanya perbedaan yang nyata ter jadi pada antar kelompok ikan karang, dimana berdasarkan uj i perbandingan berganda Tukey ter l ihat bahwa jumlah individu ikan major merupakan yang tert inggi, di ikuti oleh ikan target, dan selanjutnya ikan indikator. Hal ini merupakan sesuatu yang umum karena pada daerah terumbu karang, kelompok ikan major lebih dominan jumlahnya dibandingkan kelompok ikan lainnya.
Selain i tu, adanya interaksi antara waktu penel i t ian dengan kelompok ikan karang (Tabel 5), disebabkan oleh adanya penurunan jumlah individu pada kelompok ikan major dari tahun 2004 ke 2007. Hal sebal iknya
Sumber DF SS MS F p
Waktu 1 0,984 0,984 1,50 0,225
Kelompok 2 183,583 91,792 139,86 0,000 *)
Waktu*Kelompok 2 5,641 2,821 4,30 0,017 *)
Sesatan 72 47,253 0,656
Total 77 237,461
40
terjadi pada kelompok ikan target dan indikator, dimana terjadi peningkatan jumlah individu dari tahun 2004 ke 2007 (Gambar 16).
Gambar 16. Rerata jumlah individu kelompok ikan karang ter-hadap waktu penelitian. Data ditransformasi y’=ln(y+1).
Waktu
Rera
ta ju
mla
h in
divi
du/tr
anse
k
t1=2007t0=2004
7
6
5
4
3
2
Kelompok
Target
IndikatorMajor
Rerata jml individu kelompok ikan karang terhadap waktu penelitianTransformasi data y=ln(y+1)
41
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
• Persentase tutupan untuk kategori bentik dan abiotik berdasarkan pemantauan tahun 2004 (t0) berbeda nyata dengan persentase tutupan hasi l pemantauan 2007 (t1). Perbedaan persentase tutupan dari tahun 2004 ke 2007 terjadi hanya untuk kategori pecahan karang (R), Pasir (S), dan Lumpur (SI), sedangkan untuk kategori lainnya t idak berbeda secara nyata.
• Jumlah individu/transek biota megabentos hasi l monoitoring ada perbedaan antara pengamatan tahun 2004 (t1) dan tahun 2007 (t1). Perbedaan yang nyata antara jumlah individu per transeknya untuk megabentos yang diamati pada tahun 2004 dan 2007 terjadi hanya untuk kategori Small Giant clam saja. Pada tahun 2004 rerata kel impahan Small Giant Clam sebesar 0,92 individu/transek, dan meningkat pada tahun 2007 yaitu sebesar 2,69 individu/transek.
• Dari pemantauan di 13 stasiun transek permanen dicatat sebanyak 186 jenis ikan karang yang termasuk dalam 31 suku, dengan ni lai kel impahan ikan karang sebesar 21958 individu per hektarnya.
• Jenis Archamia fucata merupakan jenis ikan karang yang memil ik i kel impahan yang tert inggi dibandingkan dengan jenis ikan karang lainnya, yaitu sebesar 4835 individu/ha.
• Pada monitoring kal i ini ( t-1), terjadi penurunan jumlah individu pada kelompok ikan major dari tahun 2004 ke 2007. Hal sebaliknya terjadi pada
42
kelompok ikan target dan indikator, dimana terjadi peningkatan jumlah individu dari tahun 2004 ke 2007
B. SARAN
Dari pengalaman dan hasi l yang diperoleh selama melakukan penel i t ian di lapangan maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut :
• Pengamatan yang di lakukan di perairan Kabupaten Tapanul i Tengah, hanya diwaki l i oleh beberapa lokasi yang tersebar sehingga kesimpulan yang diambil mungkin saja t idak seluruhnya benar untuk menggambarkan kondis i Kabupaten Tapanul i Tengah secara keseluruhan dan mengingat jumlah stasiun penel i t ian, terutama untuk stasiun transek permanen sangatlah terbatas (13 stasiun). Hal ini dikarenakan waktu penel i t ian yang sangat terbatas. Untuk i tu seba iknya jumlah s tas iun b isa ditambahkan pada penel i t ian selanjutnya.
• Dengan meningkatnya kegiatan di darat di sekitar Kabupaten Tapanul i Tengah, pasti akan membawa pengaruh terhadap ekosistem di perairan ini , baik secara langsung maupun t idak langsung. Untuk i tu, penel i t ian kembal i di daerah ini sangatlah penting di lakukan untuk mengetahui perubahan yang ter jadi sehingga hasi lnya bisa di jadikan bahan pert imban-gan bagi para stakeholder dalam mengelola ekosis-tem terumbu karang secara lestar i . Selain i tu, data hasi l pemantauan tersebut juga bisa dipakai seba-gai bahan evaluasi keberhasi lan COREMAP.
• Selanjutnya diharapkan personi l daerah yang ikut bertanggung jawab dalam kegiatan ini dapat mela-kukan kegiatan monitor ing sendir i di lokasi transek
43
permanen, sehingga diperoleh data yang akurat dan berkesinambungan.
44
DAFTAR PUSTAKA
Engl ish, S.; C. Wilkinson and V. Baker, 1997. Survey Man-ual for Tropical Marine Resources. Second edit ion . Austral ian Insti tute of Marine Science. Townsvi l le: 390 p.
Long, B.G. ; G. Andrew; Y.G. Wang and Suharsono, 2004. Sampling accuracy of reef resource inventory tech-nique. Coral Reefs : 1-17.
Pielou, E.C. 1966. The measurement of diversi ty in di f fer-ent types of biological col lections. J. Theoret. Biol . 13 : 131-144.
Shannon, C.E. 1948. A mathematical theory of communica-t ion. Bell System Tech. J. 27 : 379-423, 623-656.
Warwick, R.M. and K.R. Clarke, 2001. Change in marine communit ies: an approach to stasist ical analysis and interpretat ion, 2n d edit ion. PRIMER-E:Plymouth.
Zar, J. H., 1996. Biostat ist ical Analysis. Second edit ion . Prentice-Hal l Int. Inc. New Jersey: 662 p.
45
LAMPIRAN
Lampiran 1. Posisi transek permanen di perairan Jago-jago dan Sitardas, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara
NO. STASIUN LONG. LAT. LOKASI
1 TPTL 01 98.75161 1.733750 Sibolga
2 TPTL 02 98.75845 1.709800 Sibolga
3 TPTL 03 98.77081 1.711380 Sibolga
4 TPTL 04 98.77037 1.577290 Sibolga
5 TPTL 05 98.71275 1.580040 Sibolga
6 TPTL 06 98.71972 1.549500 Sibolga
7 TPTL 07 98.74054 1.560230 Sibolga
8 TPTL 08 98.58355 1.578620 Sibolga
9 TPTL 09 98.61243 1.576950 Sibolga
10 TPTL 10 98.59658 1.640500 Sibolga
11 TPTL 11 98.56925 1.671430 Sibolga
12 TPTL 12 98.51383 1.653230 Sibolga
13 TPTL 13 98.48065 1.703120 Sibolga
46
Lampiran 2. Jenis-jenis karang batu yang dijumpai di perairan Jago-jago dan Sitardas, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara
NO. SUKU TPTL
TPTL
TPTL
TPTL
TPTL
TPTL
TPTL
TPTL
TPTL
TPTL
TPTL
TPTL
TPTL
JENIS 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 I ACROPORIDAE
1 Acropora brueggemani - - + - - - + - - - + - + 2 Acropora divaricata - - - - - + - - - - - - - 3 Acropora echinata - - - - + - - - - - - - - 4 Acropora formosa - + - - - - - - - - - - - 5 Acropora hyacinthus - - - - - + - - - - - - - 6 Acropora nasuta - + - - - - - - - - - - + 7 Acropora nobilis - - - - - + - - - - - - - 8 Acropora palifera - - - - - - - + - - + - + 9 Acropora rudis - - - - - - - - - + - - -
10 Acropora tenuis - - - - - + - - - - - - - 11 Acropora teres - - - - - - - - - - + - - 12 Astreopora gracilis - - - - + - - - - - - - -
13 Astreopora myriophthalma + - - - - - + - - - - - -
14 Astreopora sp. - - - - - - - - - + - - - 15 Montipora danae - - - - - - - - - + - - -
16 Montipora aequituber-culata - - - - - - - - - - - - +
17 Montipora digitata - - - - - + - - - - - - - 18 Montipora capricornis - - - + - - - - - - + - + 19 Montipora foliosa - - - - - + - - - - + + + 20 Montipora grisea - + - + + + - - - - - - - 21 Montipora hispida - - - - - + - - + - + - + 22 Montipora informis - + + - - + - - + - - - + 23 Montipora sp. - - - - - - - - + - - - + 24 Montipora turgescens - - - - - + - - - - - - + 25 Montipora venosa - - - - - + - - - + - - +
II AGARICIIDAE - - - - - - - - - - - - -
26 Coeloseris mayeri - + + + - + - - - - + - +
27 Leptoseris myceto-seroides - - - - - - + - - - - - -
28 Pachyseris speciosa - - - + - - - - - - + + + 29 Pavona cactus - - - + - - - - - - - - - 30 Pavona clavus - - - - - - - - - + - - - 31 Pavona decussata - - - - - - + - - + - + - 32 Pavona varians + - + - - + - - + - + - + 33 Pavona venosa - - + - - + - - - - - - -
III ASTROCOENIIDAE - - - - - - - - - - - - -
34 Stylocoeniella armata - - + - - - - - - - - - + IV CARYOPHYLLIDAE - - - - - - - - - - - - -
35 Euphyllia glabrescens - + - + - + + - - + + + + 36 Physogyra lichtensteini - - - - - - + - - - - + - 37 Plerogyra sinuosa - - - + - - - - - + + + -
47
Lampiran 2. (Lanjutan)
V DENDROPHYLLIIDAE - - - - - - - - - - - - - 38 Dendrophyllia sp. - - - - - - - - - - - - + 39 Turbinaria frondens - - - - - - - - - + + - - 40 Turbinaria sp. - - - - - + - - - - - - -
VI FAVIIDAE - - - - - - - - - - - - -
41 Barabattoia amicorum - - - - - - + - - + - - - 42 Cyphastrea chalcidicum + + - + + + - + + - - - + 43 Cyphastrea serailia + + + - - + - - + - + - - 44 Echinopora lamellosa - - - + - - + - - - + + +
45 Echinopora mammi-formis + + + - - + + - - - + - -
46 Favia matthaii - - - + - - - + - - - - - 47 Favia maxima + + + - + - - - - - - - - 48 Favia pallida + - - + + - + - - - - - + 49 Favia rotumana - - + + - - - - - - + - - 50 Favia rotundata + + + + + - + - - - + - + 51 Favia speciosa + - + + - - - + - - + - - 52 Favia stelligera - - - - + - - - + - - - - 53 Favites flexuosa - + - + + + + - + - - - + 54 Favites pentagona + + - + - + - - - - - - + 55 Favites sp. - - - + - + + - - - - - + 56 Goniastrea edwardsi - - - + - - + - - + - - + 57 Goniastrea favulus + + + + + + - - - + + - + 58 Goniastrea pectinata - - - + - + + + - - + - - 59 Goniastrea retiformis - + + + - + + - - - - - - 60 Leptastrea purpurea - - - + - - + - - - - - - 61 Leptastrea transversa - - + + - + + + - - + - - 62 Platygyra daedalea - - - - - - - - - - - - + 63 Platygyra lamellina - - - - + - + - - - - - - 64 Platygyra pini - - + + + - - - - - - - -
VII FUNGIIDAE - - - - - - - - - - - - -
65 Ctenactis echinata - - - - - - - - - - - + - 66 Fungia concinna - + - - - + + - - - + - + 67 Fungia fungites - - - - - - - - - - + - - 68 Fungia horrida - + + - - - - - - - - - - 69 Fungia paumotensis - + - - - - - - - - - - - 70 Fungia repanda - + - - - + + - - - + - - 71 Fungia sp. - - - - - + - - - - - - - 72 Herpolitha limax - + - - - - + - - + - - +
VIII HELIOPORIDAE - - - - - - - - - - - - -
73 Heliopora coerulea - - - - + - - - - - - - -
48
Lampiran 2. (Lanjutan) IX MERULINIDAE - - - - - - - - - - - - -
74 Hydnophora micro-conos - - - - - - - - + - - - +
75 Hydnophora rigida - - - - - - - - - + + - -
76 Hydnophora exesa + + - - + - - - - - - - -
77 Hydnophora micro-conos - - - - + - - - - - - - -
78 Hydnophora pilosa - - - - - - - - + - - - -
79 Hydnophora rigida + - - - - - + - - - - - -
80 Merulina ampliata + + + - - - + - - + - - +
81 Merulina scabricula + + - + - - + - - - + - -
X MUSSIDAE - - - - - - - - - - - - -
82 Acanthastrea echinata - - - + - - - - - - - - -
83 Symphyllia radians - - - - + - - - + - - - -
84 Symphyllia recta - - - - + - + - - - - - -
XI OCULINIDAE - - - - - - - - - - - - -
85 Galaxea astreata - - - - - + - - - + + + -
86 Galaxea fascicularis - + + + - + - - - - - - + XII PECTINIDAE - - - - - - - - - - - - -
87 Mycedium elephantotus - - - + - - - - - - - - -
88 Oxypora glabra - - - - - - + - - - - - +
89 Oxypora lacera - - - - - - - - - - - + -
90 Pectinia alcicornis - - - + - - + - - + + - -
91 Pectinia paeonia - - - - - - + - - - - - -
92 Pectinia teres - - - + - - + - - - - - -
XIII POCILLOPORIDAE - - - - - - - - - - - - -
93 Pocillopora damicornis + + + + - + - + - - + - -
94 Seriatopora hystrix - + - - - - + - - - + + +
95 Stylophora pistillata - + - + - + + - - - + - -
XIV PORITIDAE - - - - - - - - - - - - -
96 Goniopora columna - + - - - - - - + - + - -
97 Goniopora lobata - - - - - - - - - - - - +
98 Porites annae - - - - - + - - - - - - +
99 Porites cylindrica - + - - + - + - - + + + +
100 Porites lichen + + + - - + + + + + + - +
101 Porites lobata - - - + - + + - - - + - -
102 Porites lutea + + + + + + + + + + + - +
49
Lampiran 2. Lanjutan
Keterangan : + = ditemukan - = tidak ditemukan
103 Porites nigrescens - - - - - - + - - + + - +
104 Porites rugosa - - - - - - - - - + + - -
105 Porites rus - + - + - + + - - + + - +
106 Porites solida - - - - - + - - - - - - -
107 Porites sp. - - - - - - - - - - - - +
XV SIDERASTREIDAE - - - - - - - - - - - - -
108 Psammocora contigua - - - - + - - - - - - + +
XVI TUBIPORIDAE - - - - - - - - - - - - -
109 Tubipora musica - - - - - - - + - - - - -
50
Lam
pira
n 3.
Je
nis-
jeni
s ik
an k
aran
g ya
ng d
ijum
pai
di p
erai
ran
Jago
-jago
dan
Sita
rdas
, K
abup
aten
Ta
panu
li Te
ngah
, Pro
vins
i Sum
ater
a U
tara
NO
. SU
KU
TP
TL
TPTL
TP
TL
TPTL
TP
TL
TPTL
TP
TL
TPTL
TP
TL
TPTL
TP
TL
TPTL
TP
TL
GR
UP
JEN
IS
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
I A
CA
NTH
UR
IDA
E
1
Aca
nthu
rus
barie
ns
+ -
- -
+ -
- -
- -
- -
- Ta
rget
2
Aca
nthu
rus
duss
umie
ri -
- -
- -
- -
- -
- -
+ -
Targ
et
3 A
cant
huru
s gr
amop
tilus
-
- -
- -
- -
- -
- -
+ -
Targ
et
4 A
cant
huru
s ni
gric
ans
- -
- -
+ -
- -
- -
+ -
- Ta
rget
5
Cte
noch
aetu
s st
riatu
s -
- -
- -
- -
- -
- -
- +
Maj
or
6 N
aso
litur
atus
-
- -
- -
- -
- -
- +
- +
Targ
et
II A
LUTE
RID
AE
7 A
lute
rus
scrip
tus
- -
- -
- -
- -
- -
+ -
- M
ajor
III
A
POG
ON
IDA
E
8
Apo
gon
aure
us
+ -
- -
- -
- -
- -
- -
- M
ajor
9
Apo
gon
com
pres
sus
- -
+ -
- -
- +
- +
+ +
- M
ajor
10
A
pogo
n m
acro
don
+ -
+ -
- -
- +
- +
+ +
- M
ajor
11
A
pogo
n qu
enqu
elin
eata
+
- +
- -
- +
+ -
+ +
+ +
Maj
or
12
Apo
gon
trim
acul
atus
-
- -
- -
- -
+ -
- -
- -
Maj
or
13
Arc
ham
ia fu
cata
+
- -
- -
- +
+ -
- -
+ +
Maj
or
14
Arc
ham
ia z
oate
roph
ora
- -
- -
- -
+ -
- -
- -
- M
ajor
IV
B
ALI
STID
AE
15
Bal
ista
pus
undu
latu
s -
- -
+ -
- +
- +
- -
+ +
Maj
or
16
Bal
iste
s vi
rides
cen
+ +
+ -
+ +
- -
- +
- -
+ M
ajor
17
S
uffla
men
bur
sa
- -
- -
+ -
- -
- -
- -
- M
ajor
18
S
uffla
men
chr
ysop
teru
s -
- -
- +
+ -
- +
- -
- -
Maj
or
51
Lam
pira
n 3.
(La
njut
an)
V C
AES
ION
IDA
E
19
C
aesi
o ca
erul
aure
a -
- -
- -
- -
- +
- -
- -
Targ
et
20
Cae
sio
coer
ulea
-
- -
- +
- -
- -
- -
- -
Targ
et
21
Cae
sio
cuni
ng
- +
- -
- -
- -
- -
- -
- Ta
rget
22
C
aesi
o te
res
+ +
+ +
+ +
+ -
- +
- +
+ Ta
rget
23
C
aesi
o til
e -
- +
+ -
- +
- -
- -
- -
Targ
et
24
Cae
sio
xant
hono
ta
+ -
- -
- -
- -
- -
- -
- Ta
rget
25
P
tero
caes
io p
isan
g +
- +
- -
- -
- -
- -
- -
Targ
et
26
Pte
roca
esio
tile
-
+ -
- +
+ -
+ -
- -
- -
Targ
et
27
Pte
roca
esio
trilin
eata
-
- -
- -
- -
+ +
+ -
- -
Targ
et
VI
CA
RA
NG
IDA
E
28
C
aran
goid
es fi
rdau
-
- -
- -
- +
- -
- -
- -
Targ
et
29
Car
anx
mel
ampy
gus
- -
- -
- -
- -
- -
- +
- Ta
rget
VI
I C
ENTR
ISC
IDA
E
30
A
eolis
cus
strig
atus
+
+ +
- -
- -
- -
- -
+ -
Maj
or
VIII
CH
AET
OD
ON
TID
AE
31
Cha
etod
on b
aron
esa
- +
- +
+ -
+ +
- -
+ +
+ In
dica
tor
32
Cha
etod
on c
olla
re
+ +
+ +
+ +
+ -
- -
+ -
- In
dica
tor
33
Cha
etod
on li
neol
atus
-
- -
- -
- -
- -
+ -
- -
Indi
cato
r 34
C
haet
odon
mel
anot
us
- -
- +
- -
- +
- +
+ -
- In
dica
tor
35
Cha
etod
on ra
ffles
ii -
- -
- -
- -
+ -
- -
+ +
Indi
cato
r 36
C
haet
odon
trifa
scia
lis
- +
- +
+ -
+ -
- -
- -
- In
dica
tor
37
Cha
etod
on tr
ifasc
iatu
s -
- -
+ +
- +
+ -
+ -
- +
Indi
cato
r 38
C
haet
odon
vag
abun
dus
- +
- +
+ -
- +
- -
- -
+ In
dica
tor
39
Hen
ioch
us a
cum
inat
us
+ -
- +
- -
- -
- +
+ +
- In
dica
tor
40
Hen
ioch
us c
hrys
opoe
cilu
s -
+ -
+ -
- -
- -
- -
- -
Indi
cato
r
52
Lam
pira
n 3.
(La
njut
an)
41
Hen
ioch
us m
onoc
eros
+
+ +
+ -
+ +
- -
+ +
+ +
Indi
cato
r 42
H
enio
chus
var
ius
+ +
- +
+ -
+ -
- +
+ +
+ In
dica
tor
IX
DA
SYA
TID
AE
43
Taen
iura
lym
ma
+ -
- -
- -
- +
- -
- +
+ Ta
rget
-
- -
- -
- -
- -
- -
- -
X
FIST
ULA
RIID
AE
- -
- -
- -
- -
- -
- -
-
44
Fist
ular
ia fi
losa
-
- -
+ -
- -
- -
- -
+ +
Maj
or
XI
HA
EMU
LID
AE
45
Ple
ctor
hinc
hus
chae
todo
ntoi
des
+ +
+ +
- -
- -
- +
+ +
+ Ta
rget
46
P
lect
orhi
nchu
s go
ldm
ani
- -
- -
+ -
- -
- -
- -
- Ta
rget
47
P
lect
orhi
nchu
s pi
ctus
+
- +
+ -
- -
- -
- +
+ +
Targ
et
48
Ple
ctor
hinc
hus
picu
s +
- -
+ -
- -
- -
- -
- -
Targ
et
- -
- -
- -
- -
- -
- -
-
XII
HO
LOC
ENTR
IDA
E -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
49
H
oloc
entro
n ru
brum
+
+ +
+ +
- -
+ -
- -
- +
Targ
et
50
Sar
goce
ntro
n ca
udim
acul
atus
-
+ -
- +
- -
- -
- -
- -
Targ
et
XIII
KYP
HO
SID
AE
51
Kyp
hosu
s va
igie
nsis
-
- -
- -
- -
+ -
- +
- -
Targ
et
XIV
LAB
RID
AE
52
Bod
ianu
s m
esot
hora
x -
+ -
- +
+ +
+ -
+ +
+ +
Maj
or
53
Che
ilinu
s ch
loru
rus
+ +
- +
- +
+ +
+ +
+ +
+ Ta
rget
54
C
heili
nus
diag
ram
mus
-
- -
+ -
- +
- -
- -
- +
Targ
et
55
Che
ilinu
s fa
scia
tus
+ +
+ +
+ -
+ +
+ +
+ +
+ Ta
rget
56
C
heili
nus
oxyc
epha
lus
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- Ta
rget
53
Lam
pira
n 3.
(La
njut
an)
57
C
heili
nus
trilo
batu
s -
- -
- -
- -
- -
- +
+ +
Targ
et
58
Che
ilinu
s un
dula
tus
- -
- +
- -
- -
+ -
- -
+ Ta
rget
59
E
pibu
lus
insi
diat
or
- +
+ +
+ +
+ +
+ -
+ +
- M
ajor
60
H
alic
hoer
es a
rgus
+
+ +
- +
+ +
+ -
- +
+ +
Maj
or
61
Hal
icho
eres
bat
uens
is
- -
- -
+ -
- -
+ -
+ -
+ M
ajor
62
H
alic
hoer
es c
hrys
us
- -
- -
+ -
- -
- -
- -
- M
ajor
63
H
alic
hoer
es h
ortu
lanu
s -
+ -
+ +
+ +
+ +
- +
+ +
Maj
or
64
Hal
icho
eres
mar
gina
tus
+ +
- +
- -
+ -
- +
- -
+ M
ajor
65
H
alic
hoer
es m
elan
urus
+
+ +
+ -
- -
- -
- -
- -
Maj
or
66
Hal
icho
eres
orn
atis
sim
us
+ +
- -
- +
- -
- -
- -
+ M
ajor
67
H
alic
hoer
es s
capu
laris
-
- -
- +
- -
- +
+ -
- -
Maj
or
68
Hem
igym
nus
fasc
iatu
s -
- -
- -
- -
+ -
- -
- +
Targ
et
69
Hem
igym
nus
mel
apte
rus
- -
- +
- +
+ +
- +
+ +
+ Ta
rget
70
La
bric
hthy
s un
ilinea
tus
- -
- +
+ +
- -
- -
+ +
+ M
ajor
71
La
broi
des
bico
lor
- -
- -
- -
- +
- -
- -
- M
ajor
72
La
broi
des
dim
idia
tus
- +
- +
+ +
- +
- -
+ +
+ M
ajor
73
S
teth
ojul
is b
anda
nens
is
- -
- -
+ +
- +
+ -
+ -
- M
ajor
74
S
teth
ojul
is s
trigi
vent
er
- -
- -
+ -
- -
- -
- -
- M
ajor
75
Th
alas
som
a lu
nare
+
- -
+ -
+ +
+ +
- +
+ +
Maj
or
76
Thal
asso
ma
lute
scen
s -
- -
- +
+ -
- -
- -
- -
Maj
or
XV
LETH
RIN
IDA
E
77
Le
thrin
us e
rithr
opte
rus
- -
- +
- -
- -
- -
+ -
+ Ta
rget
78
Le
thrin
us h
arak
-
- +
- -
- -
- -
- -
- +
Targ
et
79
Leth
rinus
lent
jan
- -
+ -
- -
- -
- -
- -
- Ta
rget
80
Leth
rinus
orn
atus
-
- +
+ -
- -
- -
- +
- +
Targ
et
XVI
LUTJ
AN
IDA
E
81
Lutja
nus
bigu
ttatu
s -
+ -
+ -
- -
+ -
- +
+ +
Targ
et
54
Lam
pira
n 3.
(La
njut
an)
82
Lutja
nus
boha
r -
- -
+ -
- +
- -
- -
- -
Targ
et
83
Lutja
nus
carp
onot
atus
-
- +
- -
- -
- -
- -
- -
Targ
et
84
Lutja
nus
decu
ssat
us
+ +
- +
+ +
+ +
- +
+ +
+ Ta
rget
85
Lu
tjanu
s fu
lvifl
amm
a +
- +
+ -
- -
+ -
+ -
+ -
Targ
et
86
Lutja
nus
fulv
us
+ -
+ +
- -
- -
- -
+ +
- Ta
rget
87
Lu
tjanu
s gi
bbus
+
- -
+ -
- -
- -
- -
+ -
Targ
et
88
Lutja
nus
john
ii +
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Targ
et
89
Lutja
nus
russ
eli
- -
- -
- -
- -
- -
- +
+ Ta
rget
90
Lu
tjanu
s vi
tta
+ -
- -
- -
- -
- +
- -
- Ta
rget
91
M
acol
or m
acul
atus
-
- -
- -
- -
- -
- -
+ -
Targ
et
92
Mac
olor
nig
er
- -
- -
- -
- -
- -
- +
+ Ta
rget
XV
II M
ON
AC
AN
THID
AE
93
Mon
acan
thus
sp.
-
- -
- -
- -
- -
- -
- +
Maj
or
94
Par
upen
eus
barb
erin
us
+ -
+ +
+ -
+ -
+ -
- -
- Ta
rget
95
P
arup
eneu
s cy
clos
tom
us
- +
+ +
- -
- -
- -
- -
- Ta
rget
96
P
arup
eneu
s in
dicu
s -
+ -
- -
- -
- -
- -
- -
Targ
et
97
Upe
neus
trag
ula
+ +
- -
- -
- -
+ -
- -
- Ta
rget
XV
III
PEM
PHER
IDA
E
98
P
emph
eris
van
icol
ensi
s +
+ +
+ -
+ +
+ -
+ -
- +
Maj
or
- -
- -
- -
- -
- -
- -
-
XIX
PLA
TAC
IDA
E -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
99
P
lata
x or
bicu
laris
+
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Targ
et
- -
- -
- -
- -
- -
- -
-
XX
PLO
TOSI
DAE
-
- -
- -
- -
- -
- -
- -
10
0 P
loto
sus
angu
ilaris
+
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Targ
et
- -
- -
- -
- -
- -
- -
-
XXI
POM
ACA
NTH
IDA
E -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
10
1 C
entro
pyge
eib
li -
+ +
- +
- -
- -
- -
- +
Maj
or
102
Cen
tropy
ge v
rolic
ki
- +
+ +
+ -
- +
+ -
- -
+ M
ajor
55
Lam
pira
n 3.
(La
njut
an)
10
3 C
haet
odon
topl
us m
esol
eucu
s -
+ +
+ +
+ +
+ -
+ +
+ +
Maj
or
104
Pom
acan
thus
ann
ular
is
- -
- -
- -
- -
- -
- +
- M
ajor
XX
II PO
MAC
ENTR
IDA
E
10
5 A
bude
fduf
sex
fasc
iatu
s -
- -
- -
+ -
+ -
- +
- +
Maj
or
106
Am
blyg
lyph
idod
on a
ureu
s -
- -
+ +
- -
- -
- -
- +
Maj
or
107
Am
blyg
lyph
idod
on c
urac
ao
- +
+ +
+ -
+ -
- -
+ +
+ M
ajor
10
8 A
mbl
ygly
phid
odon
leuc
ogas
ter
- +
+ +
+ +
+ +
- +
+ +
+ M
ajor
10
9 A
mph
iprio
n cl
arck
ii -
- -
- +
- -
- -
- -
- +
Maj
or
110
Am
phip
rion
ocel
laris
+
+ +
+ +
+ +
+ -
+ +
+ -
Maj
or
111
Am
phip
rion
perid
erai
on
- -
- -
- +
- -
- -
- -
- M
ajor
11
2 A
mph
iprio
n sa
ndar
acin
os
- +
- +
+ +
+ +
- +
+ +
- M
ajor
113
Am
phip
rion
spec
ulus
-
- -
- -
- -
+ +
- -
- +
Maj
or
114
Ana
mps
es m
elan
urus
-
- -
+ -
- +
+ -
+ +
- -
Maj
or
115
Ana
mps
es m
elea
gris
-
- -
- +
- -
- -
- -
- -
Maj
or
116
Chr
omis
alp
ha
- -
- -
- -
+ +
- -
+ +
+ M
ajor
11
7 C
hrom
is a
tripe
ctor
alis
+
- +
+ -
- +
+ -
+ +
+ +
Maj
or
118
Chr
omis
mar
garit
ifer
- -
- -
+ +
- +
- -
- -
+ M
ajor
11
9 C
hrom
is s
mith
i -
- +
- -
- -
- -
+ -
- -
Maj
or
120
Chr
omis
sp.
-
- -
- -
- -
- -
- +
- -
Maj
or
121
Chr
omis
viri
dis
+ -
+ -
- -
- +
- -
+ +
+ M
ajor
12
2 C
hrys
ipte
ra ro
lland
i -
- -
+ -
- +
+ -
+ +
- +
Maj
or
123
Chr
ysip
tera
talb
oti
- -
- +
+ -
+ +
- +
+ -
+ M
ajor
12
4 C
oris
gai
mar
d -
- -
- -
- -
- -
- -
- +
Maj
or
125
Das
cyllu
s tri
mac
ulat
us
+ +
- -
+ -
+ -
- -
- -
+ M
ajor
12
6 D
isch
isto
dus
pers
pici
llatu
s +
- +
+ +
- +
+ +
+ +
- -
Maj
or
127
Dis
chis
todu
s pr
osop
otae
nia
- -
- -
+ -
- +
- -
- -
- M
ajor
12
8 H
emig
lyph
idod
on p
lagi
omet
opon
+
- +
+ -
- +
+ -
+ +
+ +
Maj
or
56
Lam
pira
n 3.
(La
njut
an)
129
Lepi
doge
nis
tape
inos
oma
+ -
- -
- -
- -
- -
- -
- M
ajor
13
0 N
eogl
ypih
dodo
n ni
gror
is
+ +
+ +
+ +
+ +
- -
+ +
+ M
ajor
13
1 N
eopo
mac
entru
s az
ysro
n +
+ +
+ +
+ -
+ -
- +
- +
Maj
or
132
Neo
pom
acen
trus
cyan
omos
-
- +
- -
- -
- -
- -
- -
Maj
or
133
Neo
pom
acen
trus
filam
ento
sus
+ -
+ -
- -
- +
- -
- -
- M
ajor
13
4 P
arag
lyph
idod
on m
elas
-
- +
+ +
- +
- -
- +
+ +
Maj
or
135
Ple
ctro
glyp
hido
don
lacr
ymat
us
- +
- +
+ +
+ -
- -
+ +
+ M
ajor
13
6 P
omac
entru
s al
exan
dera
e -
- +
+ +
- +
+ -
- -
- +
Maj
or
137
Pom
acen
trus
bank
anen
sis
+ +
+ +
+ +
+ +
+ -
+ -
+ M
ajor
13
8 P
omac
entru
s le
pido
geny
s -
- -
- +
+ +
- -
- +
- -
Maj
or
139
Pom
acen
trus
mar
garit
iferu
s -
- -
- -
- -
- -
- -
- +
Maj
or
140
Pom
acen
trus
mol
ucce
nsis
+
+ +
+ -
+ +
+ -
+ +
+ +
Maj
or
141
Pom
acen
trus
naga
saki
ensi
s -
- -
- -
- -
+ -
- -
- +
Maj
or
142
Pom
acen
trus
tripu
ncta
tus
- +
- -
- -
- -
- -
- -
+ M
ajor
14
3 S
tega
stes
nig
rican
s +
+ +
+ +
- +
+ -
- +
+ +
Maj
or
XXIII
SC
AR
IDA
E
14
4 S
caru
s bi
colo
r -
+ -
- +
+ +
- -
- +
+ +
Targ
et
145
Sca
rus
blee
keri
+ +
- +
- +
+ +
+ -
+ -
+ Ta
rget
14
6 S
caru
s di
mid
iatu
s -
+ -
- +
+ +
+ -
+ -
+ +
Targ
et
147
Sca
rus
ghob
an
+ +
- +
+ +
+ +
+ +
+ +
+ Ta
rget
14
8 S
caru
s lo
ngic
eps
- -
- +
- +
- +
- -
+ +
+ Ta
rget
14
9 S
caru
s lo
ngip
inni
s -
+ -
- -
- -
- -
- -
- -
Targ
et
150
Sca
rus
nige
r -
- -
- +
- -
+ -
- +
- +
Targ
et
151
Sca
rus
ovic
eps
- -
- -
- -
- -
- -
+ -
- Ta
rget
15
2 S
caru
s pr
asio
gnat
hus
+ +
- +
+ +
- +
- -
- -
- Ta
rget
15
3 S
caru
s so
rdid
us
- +
- +
+ -
- +
- +
+ -
+ Ta
rget
15
4 S
caru
s sp
. -
- -
- +
- -
+ -
- -
- -
Targ
et
57
Lam
pira
n 3.
(La
njut
an)
XXIV
SC
OLO
PSID
AE
155
Sco
lops
is b
ilinea
tus
- +
- +
+ +
- +
+ -
- -
+ Ta
rget
15
6 S
colo
psis
cili
atus
+
+ +
+ +
+ +
+ +
- -
- +
Targ
et
157
Sco
lops
is m
arga
ritife
r -
- +
+ +
- +
+ +
- +
+ +
Targ
et
158
Sco
lops
is m
onog
ram
ma
- -
- -
+ -
+ -
- +
- -
- Ta
rget
15
9 S
colo
psis
trili
neat
us
- -
- -
- -
- +
- -
- -
- Ta
rget
160
Sco
lops
is v
osm
eri
+ -
+ +
+ -
- -
- -
- -
- Ta
rget
XXV
Scor
paen
idae
16
1 P
tero
is z
ebra
+
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Maj
or
XXVI
SE
RR
AN
IDA
E
16
2 A
etal
oper
ca ro
gha
- -
+ +
- -
- -
- -
- -
+ Ta
rget
16
3 A
nype
rodo
n le
ucog
ram
icus
-
- -
+ +
- +
- -
- +
- -
Targ
et
164
Cep
halo
phol
is a
mbl
ycep
halu
s -
- -
- -
- +
- -
- -
- -
Targ
et
165
Cep
halo
phol
is a
rgus
-
- -
- +
- +
+ -
- +
+ +
Targ
et
166
Cep
halo
phol
is b
oena
k +
+ -
+ +
- -
- +
+ +
- +
Targ
et
167
Cep
halo
phol
is c
yano
stig
ma
- -
- +
- -
- -
- -
- -
- Ta
rget
16
8 C
epha
loph
olis
form
osa
- -
+ +
+ -
+ +
- -
+ -
+ Ta
rget
16
9 C
epha
loph
olis
min
iatu
s -
- -
+ -
- -
- -
- +
- +
Targ
et
170
Cep
halo
phol
is p
achy
cent
ron
- -
- -
- -
- -
- +
- -
+ Ta
rget
17
1 D
iplo
prio
n bi
fasc
iatu
s -
- -
+ +
- -
- -
+ +
- +
Maj
or
172
Epi
neph
elus
ong
us
- -
- -
- -
- -
- -
+ -
+ Ta
rget
17
3 P
lect
ropo
mus
laev
is
- -
- -
- -
- -
- -
- -
+ M
ajor
XX
VII
SIG
ANID
AE
174
Sig
anus
can
alic
ulat
us
- +
- +
+ +
- -
+ -
- -
- Ta
rget
17
5 S
igan
us c
oral
inus
+
- -
+ -
- +
+ -
- +
- +
Targ
et
176
Sig
anus
gut
tatu
s +
- -
+ -
- -
- -
+ +
+ +
Targ
et
58
Lam
pira
n 3.
(La
njut
an)
Ket
eran
gan
: +
= di
tem
ukan
-
= tid
ak d
item
ukan
177
Sig
anus
javu
s +
+ -
+ +
- -
- -
- +
- -
Targ
et
178
Sig
anus
pue
lus
- -
- -
- -
- -
- -
- -
+ Ta
rget
179
Sig
anus
pun
ctat
us
+ -
- +
- -
- +
- -
- -
+ Ta
rget
180
Sig
anus
ver
nicu
latu
s +
- -
- -
- -
+ -
- +
- -
Targ
et
181
Sig
anus
virg
atus
+
+ -
+ +
+ +
+ +
- +
- +
Targ
et
182
Sig
anus
vul
pinu
s -
- -
- -
- -
+ -
- -
- -
Targ
et
XXVI
II SP
HYR
AEN
IDA
E
183
Sph
yrae
na o
btus
ata
+ +
- -
- -
- -
- -
- +
- Ta
rget
XXIX
SY
NO
DO
NTI
DA
E
184
Sau
rida
sp.
- -
- -
- -
- +
- -
- -
- Ta
rget
XXX
TETR
AO
DO
NTI
DA
E
185
Aro
thro
n ni
grop
unct
atus
-
- -
- +
- -
- -
+ -
+ +
Maj
or
XXXI
ZA
NC
LID
AE
186
Zanc
lus
corn
utus
+
+ -
- +
+ -
+ +
+ +
+ +
Maj
or