lapak fha kelompok 3 konsumsi o2 ikan mas

21
LAPORAN PRAKTIKUM FHA Disusun oleh: Kelompok 3 Nadhilah N Shabrina 230110120093 Esti Lestiani 230110120096 Fahri Faturohman 230110120105 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2013

Upload: muhammad-salman-alfaridzie

Post on 25-Oct-2015

42 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lapak FHA Kelompok 3 Konsumsi O2 Ikan Mas

LAPORAN PRAKTIKUM FHA

Disusun oleh:

Kelompok 3

Nadhilah N Shabrina 230110120093

Esti Lestiani 230110120096

Fahri Faturohman 230110120105

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2013

Page 2: Lapak FHA Kelompok 3 Konsumsi O2 Ikan Mas

Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman 1111

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan Laporan Akhir Praktikum Fisiologi Hewan Air ini. Tugas berupa laporan

yang telah terselesaikan ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas

laporan akhir praktikum mata kuliah Fisiologi Hewan Air.

Proses penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,

oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih sebanyak-

banyaknya kepada pihak yang telah terlibat dalam penyusunan makalah kali ini.

Semoga bantuan, kebaikan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis selama

penyelesaian makalah ini mendapat balasan yang tiada terkira dari Tuhan Yang Maha

Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan sangat

jauh dari kata sempurna. Akhir kata, kami penulis berharap semoga laporan ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca.

Jatinangor, 16 Oktober 2013

Penulis

Page 3: Lapak FHA Kelompok 3 Konsumsi O2 Ikan Mas

Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman 2222

Daftar isi

Kata pengantar ················································································ 1

Daftar isi························································································ 2

BAB I PENDAHULUAN ·································································· 4

1.1 ltar belakang ············································································ 4

1.2 tujuan praktikum ······································································ 5

1.3 Manfaat praktikum ···································································· 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ··························································· 6

2.1 biologi dan morfologi ikan mas ····················································· 6

2.1 habitat··················································································· 7

2.3 perkembang biakan ··································································· 8

2.4 kebiasaan makan ······································································ 8

2.5 laju metabolism ······································································· 9

BAB III METODELOGI ···································································· 11

3.1 waktu dan tempat ····································································· 11

3.2 alat dan bahan ········································································· 11

3.3 prosedur praktikum ··································································· 11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ·················································· 13

4.1 Hasil ···················································································· 13

Tabel 1. Hasil Pengamatan Laboratorium Akuakultur ····························· 13

Tabel 2. Hasil Pengamatan Laboratorium FHA ····································· 13

Tabel 3. Hasil Pengamatan Laboratorium MSP ····································· 13

4.2 Pembahasan ············································································ 14

Page 4: Lapak FHA Kelompok 3 Konsumsi O2 Ikan Mas

Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman 3333

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ······················································· 16

5.1 Simpulan ··············································································· 16

5.2 Saran ···················································································· 16

Lampiran ······················································································· 18

Daftar pustaka ················································································· 20

Page 5: Lapak FHA Kelompok 3 Konsumsi O2 Ikan Mas

Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman 4444

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan dalam arti sebenarnya adalah makhluk hidup / binatang bertulang

belakang yang selama hidupnya (hidup) di dalam air, bernafas dengan insang,

berdarah dingin, bersisik / tidak, dan bersirip (berpasangan dan tunggal). Ikan

merupakan hewan yang bersifat poikilotermik, suhu tubuhnya mengikuti suhu

lingkungan. Bagi hewan akuatik, suhu media air merupakan faktor pembatas ,

oleh karena itu perubahan suhu media air akan mempengaruhi kandungan

Oksigen terlarut, yang akan berakibat pada laju pernafasan dan laju

metabolisme hewan akuatik tersebut.

Oksigen terlarut merupakan jumlah kandungan oksigen yang

terkandung dalam suatu perairan. Oksigen tersebut dapat berupa hasil dari

fotosintaesis tumbuhan akuatik. Oksigen ini sangat diperlukan oleh organisme

yang hidup di dalam air (Hutabarat dan Evans, 1984). Oksigen terlarut

merupakan salah satu parameter yang biasa digunakan untuk mengukur

kualitas suatu perairan. Oksigen menempati urutan teratas apabila dilihat dari

segi budidaya ikan karena dibutuhkan untuk proses pernapasan. Oksigen yang

diperlukan untuk pernapasan ikan harus terlarut dalam air. Oksigen juga

merupakan kebutuhan yang vital bagi kelangsungan hidup organisme suatu

perairan.

Oksigen terlarut yang merupakan faktor pembatas ini diambil oleh

organisme perairan melalui respirasi untuk pertumbuhan, reproduksi, dan

kesuburan. Menurunnya kadar oksigen terlarut dapat mengurangi efesien

pengambilan oksigen oleh biota laut, sehingga dapat menurunkan

kemampuan untuk hidup normal dalam lingkungan hidupnya. Oksigen terlarut

diambil oleh organisme perairan melalui respirasi untuk pertumbuhan,

reproduksi, dan kesuburan. Menurunnya kadar oksigen terlarut dapat

Page 6: Lapak FHA Kelompok 3 Konsumsi O2 Ikan Mas

Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman 5555

mengurangi efesiensi pengambilan oksigen oleh biota laut, sehingga dapat

menurunkan kemampuan untuk hidup normal dalam lingkungan hidupnya,

bahkan akan mengalami kematian. (Hutabarat dan Evans, 1984).

Kelarutan oksigen dalam air dapat dipengaruhi oleh suhu, tekanan

parsial gas-gas yang ada di udara maupun yang ada di air, salinitas serta

persenyawaan unsur-unsur mudah teroksidasi di dalam air. Kelarutan tersebut

akan menurun apabila suhu dan salinitas meningkat, oksigen terlarut dalam

suatu perairan juga akan menurun akibat pembusukan-pembusukan dan

respirasi dari hewan dan tumbuhan yang kemudian diikuti dengan

meningkatnya CO2 bebas serta menurunnya pH (Nybakken, 1992).

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara menghitung

konsumsi oksigen ikan mas yang sensitif terhadap kadar oksigen terlarut di

media hidupnya.

1.3 Manfaat Praktikum

Manfaat dari praktikum ini yaitu praktikan dapat mengetahui jumlah

oksigen yang dikonsumsi oleh ikan mas dan jumlah kebutuhan oksigen yang

harus dikonsumsi oleh ikan tersebut, sehingga dapat diaplikasikan dalam

bidang perikanan.

Page 7: Lapak FHA Kelompok 3 Konsumsi O2 Ikan Mas

Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman 6666

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biologi dan MorfologI Ikan Mas

Ikan mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri umum,

badan ikan mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping

(Compresed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal), dan dapat di

sembulka, di bagian mulut di hiasi dua pasang sungut, yang kadang-kadang

satu pasang di antaranya kurang sempurna dan warna badan sangat beragam

(Susanto,2007).

Ikan mas dapat di klasifikasikan secara taksonomi (Susanto, 2007)

sebagai berikut:

Filum : Chordata

Kelas : Pisces

Ordo : Ostariophysi

Famili : Cyprinidae

Genus : Cyprinus

Species : (Cyprinus carpio L)

Tubuh ikan mas digolongkan (3) tiga bagian yaitu kepala, badan, dan

ekor. Pada kepala terdapat alat-alat seperti sepasang mata, sepasang cekung

hidung yang tidak berhubungan dengan rongga mulut, celah-celah insang,

sepasang tutup insang, alat pendengar dan keseimbangan yang tampak dari

luar (Cahyono, 2000). Jaringan tulang atau tulang rawan yang disebut jari-jari.

Sirip-sirip ikan ada yang berpasangan dan ada yang tunggal, sirip yang

tunggal merupakan anggota gerak yang bebas. Disamping alat-alat yang

terdapat dalam, rongga peritoneum dan pericardium, gelembung renang, ginjal,

dan alat reproduksi pada sistem pernapasan ikan umumnya berupa insang.

(Bactiar,2002)

Page 8: Lapak FHA Kelompok 3 Konsumsi O2 Ikan Mas

Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman 7777

Ikan mas dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada

ketinggian antara 150-1000 m diatas permukaan laut, dengan suhu 20 oC-25

oC pH air antara 7-8 (Herlina,2002). Ikan ini merupakan ikan pemakan

organisme hewan kecil atau renik ataupun tumbuh-tumbuhan (omnivore).

Kolam yang di bangun dari tanah banyak mengandung pakan alami,ikan ini

mengaduk Lumpur,memangsa larva insekta,cacing-cacing mollusca.

(Djarijah,2001)

Jenis makan dan tambahan yang biasa di berikan pada ikan mas adalah

bungkil kelapa atau bungkil kacang, sisa rumah pemotongan hewan, sampah

rumah tangga dan lain-lain, sedangkan untuk makanan buatan biasanya di

berikan berupa crumble dan pellet. (Cahyono,2000)

2.2 Habitat

Ikan mas berasal dari daratan Asia dan telah lama dibudidayakan

sebagai ikan konsumsi oleh bangsa Cina sejak 400 tahun SM. Penyebarannya

merata di daratan Asia juga Eropa sebagian Amerika Utara dan Australia.

Pembudidayaan ikan mas di Indonesia banyak ditemui di Jawa dan Sumatra

dalam bentuk empang, balong maupun keramba terapung yang di letakan di

danau atau waduk besar. Budidaya modern di Jawa Barat menggunakan

sistem air deras untuk mempercepat pertumbuhannnya.

Habitat aslinya yang di alam meliputi sungai berarus tenang sampai

sedang dan di area dangkal danau. Perairan yang disukai tentunya yang

Page 9: Lapak FHA Kelompok 3 Konsumsi O2 Ikan Mas

Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman 8888

banyak menyediakan pakan alaminya. Ceruk atau area kecil yang terdalam

pada suatu dasar perairan adalah tempat yang sangat ideal untuknya. Bagian-

bagian sungai yang terlindungi rindangmya pepohonan dan tepi sungai

dimana terdapat runtuhan pohon yang tumbang dapat menjadi tempat

favoritnya. Di Indonesia sendiri untuk mencari tempat memancing ikan mas

bukanlah hal yang sulit. Karena selain telah dibudidayakan banyak empang

yang sengaja dibuat demi memanjakan para penggemar mancing ikan mas.

2.3 Perkembangbiakan

Ikan Mas berkembang biak dengan bertelur, masa kawinnya pada

daerah tropis pada saat awal musim hujan. Ikan Mas betina biasanya bertelur

di dekat tumbuhan di dalam air di perairan dangkal yang tembus sinar

matahari, telur-telur tersebut kemudian menempel pada dedaunan. Pada suhu

yang hangat dan kondisi yang ideal telurnya akan menetas dalam 5 sampai 8

hari. Karena malasnya sang induk betina maupun jantan maka hasil yang

menetas sangat sedikit dibanding telurnya. Para petani yang membudidayakan

ikan ini biasanya memindahkan telur-telur yang telah menempel pada

medianya ke kolam lain agar didapat hasil yang maksimal. Beberapa bulan

kemudian ikan mas sudah layak dikonsumsi beratnya lebih kurang 250 gram.

Untuk pancingan biasanya adalah ikan mas yang telah mencapai berat 500

gram ke atas.

2.4 Kebiasaan Makan

Kebiasaan makan (Feeding Habit) ikan mutlak diketahui seorang

pemancing walau dirinya bukan seorang biolog, karena pengetahuan ini

memberikan petunjuk buat pemancing tentang umpan, selera makan, waktu

makan dan sebagainya. Ikan Mas dapat dikatagorikan sangat rakus. Memakan

segala pakan yang terdapat di dasar air, pertengahan air dan permukaan air.

Pakan alaminya meliputi tumbuhan air, lumut, cacing, keong, udang, kerang,

Page 10: Lapak FHA Kelompok 3 Konsumsi O2 Ikan Mas

Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman 9999

larva serangga dan organisma lainnya yang ada di perairan. Dia akan

membuka mulutnya lebar-lebar dan kemudian menyedot makanannya seperti

alat penghisap. Terkadang mengaduk-aduk dasar air dengan mulut dan

badannya sehingga menimbulkan bayang kecoklatan pada perairan.

2.5 Laju Metabolisme

Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh

makluk hidup, melipiti anabolisme untuk mensintesa senyawa-senyawa baru

dan katabolisme yaitu penguraian senyawa-senyawa dalam sel hidup. Pada

hewan sumber energi adalah makanan, tetapi energi dalam makanan tidak

dapat digunakan sampai makanan itu dicerna dan diserap oleh system

pencernaan (Fujaya, 2002).

Laju metabolisme dapat dipengaruhi oleh beberapa factor termasuk

umur, jenis kelamin, status reproduksi, makanan dalam usus, stress fisiologis,

aktivitas, musim, ukuran tubuh dan temperature lingkungan. Laju metabolism

baku (standard metabolic rate) merupakan laju metabolism hewan manakala

hewan tersebut sedang istirahat dan tidak ada makanan dalam ususnya. Ketika

pengukuran laju metabolism tengah dilakukan, jarang sekali ikan berada

dalam keaadaan diam, sehingga istilah laju metabolsme rutin sering dipakai

untuk menunjukkan bahwa laju metabolism diukur dalam keaadaan selama

level aktifitas rutin. (Nurman, 2008).

Ikan bersifat fototaktik baik secara positif maupun vertikal. ikan

dipengaruhi oleh faktor lingkungan lain dan pada beberapa spesies bervariasi

terhadap waktu dalam sehari. Cahaya mempengaruhi ikan pada waktu

memijah. Jumlah cahaya yang tersedia dapat mempengaruhi Tinggi rendahnya

suhu di perairan tersebut dan mempengaruhi waktu kematangan ikan. Jumlah

cahaya juga mempengaruhi daya hidup larva ikan secara tidak langsung

(Damardi, 2010).

Page 11: Lapak FHA Kelompok 3 Konsumsi O2 Ikan Mas

Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman 10101010

Nurman (2008) juga menjelaskan Tiga macam metode untuk

mengukur metabolism yaitu : (1) menghitung selisih antara nilai energy dari

semua makanan yang masuk kedalam tubuh hewand dan semua ekskresi

terutama urin dan feses, cara ini hanya akurat digunakan untuk digunakan bila

tidak terjadi perubahan komposisi tubuh hewan. (2) menghitung produksi

panas total pada organism, metode ini sungguh akurat dalam memberikan

informasi tentang bahan bakar yang digunakan, organism yang diukur

dimasukkan dalam calorimeter. (3) menghitung jumlah oksigen yang

digunakan oleh organism untuk proses oksidasi dan jumlah konsumsi oksigen,

cara ini paling banyak digunakan dan mudah dilaksanakan tetapi tentu saja

tidak bisa digunakan untuk organisme anaerob sebab meskipun konsumsi

oksigen nol bukan berarti tidak terdapat metabolism dalam tubuh organism

tersebut.

Page 12: Lapak FHA Kelompok 3 Konsumsi O2 Ikan Mas

Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman 11111111

BAB III

METODELOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Hari / Tanggal : Kamis, 10 Oktober 2013

Waktu : Pukul 08.00 s/d selesai.

Tempat : Lab FHA

3.2 Alat dan Bahan

Dalam pelaksanaan praktikum ini digunakan alat-alat dan bahan sebagai berikut :

3.2.1 Alat :

• Wadah plastik, untuk tempat percobaan

• DO meter atau seperangkat alat titrasi dengan metode Winkler

• Jam tangan, untuk penunjuk waktu

• Timbangan, untuk mengukur bobot ikan

• Cling wrap, bahan pelapis/penutup terbuat dari plastik

3.2.2 Bahan :

• Ikan mas

• Reagen untuk titrasi oksigen terlarut dengan metode Winkler

3.3 Prosedur Praktikum

Dalam percobaan ini langkah-langkah yang harus diperhatikan antara lain :

• Siapkan wadah plastik yang telah diisi air penuh

• Ukur oksigen terlarutnya dengan menggunakan DO meter atau titrasi metode

Winkler, catat hasilnya

• Timbang ikan, lalu catat bobotnya

• Masukkan ikan dengan hati-hati tanpa ada air yang memercik

Page 13: Lapak FHA Kelompok 3 Konsumsi O2 Ikan Mas

Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman 12121212

• Tutup wadah percobaan dengan cling warp, agar tidak ada kontak dengan

udara luar

• Wadah percobaan dibiarkan selama 30 menit

• Setelah selesai, penutup plastik dibuka, ikan dipindahkan secara hati-hati,

jangan sampai terjadi percikan air, lalu ukur oksigen terlarut menggunakan

DO meter atau titrasi metode Winkler, catat hasilnya

• ( DO awal– DO akhir / bobot ikan ) x 2 adalah konsumsi oksigen ikan tersebut

Page 14: Lapak FHA Kelompok 3 Konsumsi O2 Ikan Mas

Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman 13131313

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 1. Hasil pengamatan Laboratorium Akuakultur

HASIL PENGAMATAN

Kel

Bobot Ikan (gr)

DO awal (mg/l)

Do akhir mg/l

Konsumsi O2 (mg/l)

Kebutuhan O2/jam

8 68

7.3

4.0 3.3 0.097 9 95.6 2.0 5.3 0.11 10 76 3.4 3.9 0.1 11 73 2.8 4.5 0.123 12 83 1.5 5.8 0.14 13 73 2.3 5.0 0.137 14 84 2.7 4.6 0.109

Tabel 2. Hasil pengamatan Laboratorium FHA

Kelompok Bobot Ikan (g)

DO awal (mg/l)

DO akhir (mg/l)

Konsumsi O2

(mg/l)

1 96

6.8

2.0 0.1 2 85 1.8 0.117 3 109 0.6 0.114 4 82 1.3 0.134 5 58 1.8 0.172 6 113 0.9 0.104 7 79 1.3 0.139

Tabel 3. Hasil pengamatan Laboratorium MSP

Kelompok Bobot Ikan

(g) DO awal (mg/l)

DO akhir (mg/l)

Konsumsi O2

(mg/l) 15 62,48

4 2,1 0.06

16 82,95 2,5 0.036

Page 15: Lapak FHA Kelompok 3 Konsumsi O2 Ikan Mas

Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman 14141414

17 55,47 1,13 0.103 18 109,65 1,45 0.046 19 74,47 2,8 0.032 20 70,05 2,06 0.055 21 62,07 1,6 0.08 22 84,98 2,16 0.043 23 86,07 1,8 0.051

4.2 Pembahasan

Setelah dilakukan praktikum untuk mengetahui konsumsi oksigen terhadap

ikan mas, diperoleh hasil pengamatan yang bervariasi seperti pada table diatas.

Kelompok kami, yaitu kelompok 3 dengan hasil pengamatan antara lain : bobot ikan

mas yaitu 109 gram denga DO awal sebesar 6,8 mg/l. Setelah itu ikan dimasukkan

kedalam wadah dan ditutup menggunakan cling wrap (plastic wrap) selama 30 menit,

kadar DO akhir menjadi 0,6 mg/l. Selisih antara DO awal dan DO akhir adalah 6,2

mg/l. Konsumsi oksigen pada ikan mas tersebut dapat dihitung dengan menggunakan

rumus :

Konsumsi Oksigen = Selisih DO awal dan DO akhir x 2

Bobot Ikan Mas

• Konsumsi Oksigen pada kelompok kami, yaitu :

Konsumsi Oksigen = 6,2 x 2 = 0,114 / jam

109

Perbedaan konsumsi pada ikan mas dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu bobot

pada ikan mas, ukuran, umur dan tingkat stress yang dialami oleh ikan mas itu sendiri.

Jika bobot pada ikan mas lebih berat, umur yang lebih tua serta ukuran ikan yang

lebih besar maka ikan terebut akan melakukan respirasi secara lambat. Dan hal

Page 16: Lapak FHA Kelompok 3 Konsumsi O2 Ikan Mas

Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman 15151515

sebaliknya, jika bobot pada ikan lebih ringan dan ukurannya lebih kecil maka

respirasi yang dilakukan oleh ikan tersebut akan lebih cepat.

Selain itu tingkat stress yang dialami oleh ikan juga mempengaruhi respirasi

pada ikan tersebut. Jika ikan tersebut dalam keadaan stress maka proses respirasinya

pun lebih cepat. Sebaliknya jika ikan tidak dalam kondisi stress maka respirasi pada

ikan tersebut akan lebih lambat atau lebih relax. Hal ini diakibatkan karena ikan

belum beradaptasi dengan lingkungannya sehingga mempengaruhi proses respirasi

yang dilakukannya.

Page 17: Lapak FHA Kelompok 3 Konsumsi O2 Ikan Mas

Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman 16161616

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Ikan merupakan hewan poikilotermik (berdarah dingin), suhu tubuh

ikan akan menyesuaikan dengan suhu lingkungannya. Ikan mas termasuk

famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri umum, badan ikan mas berbentuk

memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compresed) dan mulutnya terletak

di ujung tengah (terminal), dan dapat di sembulka, di bagian mulut di hiasi

dua pasang sungut, yang kadang-kadang satu pasang di antaranya kurang

sempurna dan warna badan sangat beragam. Ikan mas berasal dari daratan

Asia dan telah lama dibudidayakan sebagai ikan konsumsi oleh bangsa Cina

sejak 400 tahun SM. Ikan Mas berkembang biak dengan bertelur, masa

kawinnya pada daerah tropis pada saat awal musim hujan. Ikan Mas betina

biasanya bertelur di dekat tumbuhan di dalam air di perairan dangkal yang

tembus sinar matahari, telur-telur tersebut kemudian menempel pada

dedaunan. Ikan Mas dapat dikatagorikan sangat rakus. Memakan segala

pakan yang terdapat di dasar air, pertengahan air dan permukaan air. Pakan

alaminya meliputi tumbuhan air, lumut, cacing, keong, udang, kerang, larva

serangga dan organisma lainnya yang ada di perairan.

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa semakin berat bobot suatu ikan, maka kebutuhan oksigen tiap jamnya

semakin kecil. Sebaliknya, semakin kecil bobot ikan maka semakin banyak

kebutuhan oksigen tiap jamnya.

5.2 Saran

� Diperlukan ketelitian dalam melakukan praktikum ini, agar dapat melakukan

praktikum tanpa ada kesalahan. sehingga menghasilkan data yang akurat dan

Page 18: Lapak FHA Kelompok 3 Konsumsi O2 Ikan Mas

Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman 17171717

mampu mendapatkan kesimpulan yang benar terkait praktikum yang sedang

dilaksanakan.

Page 19: Lapak FHA Kelompok 3 Konsumsi O2 Ikan Mas

Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman 18181818

Lampiran

Titrasi (Penentuan nilai DO) Ikan untuk praktikum

Toples Cling warp

DO meter Alat untuk menimbang ikan

Page 20: Lapak FHA Kelompok 3 Konsumsi O2 Ikan Mas

Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman 19191919

Ikan yang sedang berada dalam toples untuk menentukan nilai DO

Pengukuran DO pada air yang ada ikannya menggunakan DO meter

Page 21: Lapak FHA Kelompok 3 Konsumsi O2 Ikan Mas

Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman Fisiologi hewan air halaman 20202020

Daftar pustaka

http://reymhondzha.blogspot.com/2011/07/laporan-praktikum-fisiologi-hewan-

air_09.html

fajarfajrien.blogspot.com/2013/01/oksigen-terlarut.html