lapkas dermatitis solaris
DESCRIPTION
dermatitis solaris kasusTRANSCRIPT
A. Pendahuluan
Dermatitis Solaris
Dermatitis solaris adalah suatu penyakit kulit berupa proses
peradangan pada epidermis dan dermis, timbul akibat pajanan pada sinar
matahari yang lama. Sinar matahari yang terik didaerah tropis dengan
panjang gelombang antara 297–317 nm merupakan faktor utama timbulnya
penyakit ini. Riwayat atopi juga merupakan faktor predisposisi, serta
keadaan banyak berkeringat. Umumnya terjadi pada usia dewasa dan lebih
banyak pada pria. (1)
Fotosensitifitas adalah respon abnormal terhadap cahaya, biasanya
pada sinar matahari, terjadi dalam hitungan menit, jam atau hari eksposur
dan berlangsung hingga minggu, bulan, dan bahkan lebih lama. Gangguan
fotosensitifitas hanya terjadi pada daerah tubuh terkena radiasi matahari
Ruam matahari dipandang sebagai papul kecil, lepuh kemerahan
atau bintik-bintik kecil atau besar di daerah-daerah yang telah terkena sinar
matahari. Ruam ini biasanya muncul setelah menit atau jam paparan sinar
matahari dan dapat terasa sangat gatal. (2)
B. Laporan Kasus
1. Identitas
Nama : Tn. H
Umur : 69 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku : Sunda
Status : Sudah Menikah
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Agama : Islam
Alamat : Purwawirangan, Kuningan
Tanggal Periksa : 24 Desember 2013
1
2. Anamnesa
a. Keluhan Utama
Gatal di kedua tangan dan leher belakang
b. Riwayat Perjalanan Penyakit
Pasien datang ke Poli Kulit RSUD 45 Kuningan dengan
keluhan merasa gatal di kedua tangan dan leher bagian belakang sejak
± 1 minggu yang lalu. Keluhan gatal disertai perubahan warna kulit
menjadi berwarna merah kecoklatan. Gatal di rasakan di kedua tangan
dan leher. Awalnya gatal dirasakan di kedua tangan yang terkadang
timbul bintik kemerahan dan semakin lama meluas menjadi berubah
warna kecoklatan sampai ke daerah siku. Gatal juga dirasakan di
bagian leher depan dan adanya perubahan warna kulit kemerahan.
Pasien juga mengeluhkan terdapat rasa panas di daerah yang gatal.
Gatal dirasakan terutama bila sudah terkena sinar matahari.
Keluhan ini dialami pasien semenjak tiap siang hari pasien
bekerja untuk memperbaiki rumah, saluran dan penampungan air yang
rusak. Aktivitas tersebut rutin dilakukan pasien dari pagi sampai sore
hari selama 3 hari berturut-turut. Selama melakukan aktivitas tersebut
pasien tidak menggunakan alat pelindung sehingga terpapar langsung
dengan sinar matahari.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
- Tidak ada keluarga pasien mengalami keluhan yang sama
d. Riwayat Penyakit Terdahulu
- Pasien baru pertama kali mengalami keluhan seperti ini.
e. Riwayat Pengobatan
- Belum pernah menjalani oengobatan
f. Riwayat Alergi
- Pasien tidak memiliki alergi cuaca, obat ataupun makanan.
2
Eritema, Papul, skuama, Hiperpigmentasi,
3. Pemeriksaan Fisik
a. Status Generalisata
Keadaan Umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : composmentis
Vital Sign
o Tekanan Darah : tidak dilakukan
o Nadi : 88 x/menit
o Respirasi : 22 x/menit
o Suhu : 36,80C
Kepala dan Leher : lihat status dermatologis
Thorax : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Extremitas : lihat status dermatologis
b. Status Dermatologis
- Lokasi : regio antebrachii posterior dextra et sinistra
: regio cervikal anterior
- Eflorosensi : eritema, papul, skuama, hiperpigmentasi
3
4. Usulan Pemeriksaan Penunjang
- Histopatologi
5. Resume
Pasien laki-laki 69 tahun gatal di kedua tangan dan leher bagian depan
sejak 1 minggu yang lalu. disertai kulit merah kecoklatan. Awalnya
terasa gatal dan terdapat bintik-bintik merah dan meluas serta menjadi
berubah warna kecoklatan dan terkadang terasa panas. Gatal terutama
bila sudah terkena sinar matahari. Riwayat terpajan sinar matahari secara
langsung (+), riwayat alergi (-), riwayat keluhan yang sama (-), riwayat
pengobatan (-), riwayat penyakit keluarga (-).
Pada pemeriksaan fisik ditemukan Lokasi : regio antebrachii posterior
dextra et sinistra serta regio cervikal anterior didapatkan eflorosensi
eriteme, papul, skuama dan hiperpigmentasi
6. Diagnosa Banding
- Dermatitis solaris
- Psoriasis
4
Eritema, Papul, skuama, dan Hiperpigmentasi,
7. Diagnosa Kerja
- Dermatitis solaris
8. Penatalaksanaan
- Umum :
o menghindari sinar matahari dengan cara menggunakan
pakaian panjang atau menggunakan topi dan pelindung
lainnya seperti sarung tangan atau payung saat keluar
rumah.
o tidak mandi dengan air hangat
- Khusus :
topikal
o salep kortikosteroid
- Hidokortison krim 1-2% (2x1)
sistemik
o antihistamin oral
- Chlorpheniramine maleat tab (3x1)
o Vitamin B kompleks 2x1
9. Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
Quo ad cosmetican : dubia ad bonam
C. Diskusi
Pada kasus ini dapat didiagnosis sebagai penyakit Dermatitis Solaris.
Diagnosis tersebut didapatkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
pada pasien. Pada anamnesa didapatkan keluhan utama rasa gatal pada regio
antebrachii posterior dextra et sinistra dan regio cervikalis anterior sejak 1
minggu yang lalu yang didahului riwayat terkena paparan sinar matahari
5
langsung selama 3 hari berturut-turut. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
efloresensi eritema, papul, skuama dan hiperpigmentasi pada lokasi yang gatal.
Dari anamnesa didapatkan faktor-faktor yang mendukung ke arah
diagnosis dermatitis solaris yaitu :
1. Dari usia pasien tergolong usia lanjut usia, dimana berdasarkan
epidemiologi kasus dermatitis solaris ditemukan pada pasien usia dewasa
keatas.
2. Pasien tinggal di Indonesia daerah tropis yang merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi terjadinya dermatitis solaris karena sinar matahari
yang terik pada siang hari
3. Dari keluhan pasien yaitu gatal yang timbul bintik-bintik, rasa panas dan
kulit kemerahan hingga berubah warna kecoklatan setelah riwayat terkena
paparan sinar matahari langsung. Hal ini berdasarkan hipotesa pajanan
sinar ultraviolet akan menimbulkan mediator vasoaktif (reaksi inflamasi
sehingga terasa gatal dan panas) yang dalam masa laten akan berdifusi ke
pembuluh darah dermis dan menyebabkan vasodilatasi (sehingga kulit
menjadi eritem). (3)
4. Riwayat kegiatan sehari-hari pasien terdapat keterangan riwayat terkena
pajanan sinar matahari secara langsung dikarenakan pasien memperbaiki
rumah, saluran dan penampungan air di tempat yang tidak beratap pada
siang sampai sore hari tanpa menggunakan alat pelindung. Hal ini
berlangsung selama 3 hari berturut-turut. Sinar ultraviolet terutama UV-B
dapat mencapai permukaan bumi dan memacu terjadinya eritema di kulit.
Keadaan tersebut akan dipengaruhi oleh :
Lingkungan (daerah tropis),
musim (4),
lamanya pajanan terhadap sinar matahari para pakar kesehatan
menyarankan baiknya antara 10-30 menit, jika lebih dari ini maka
bisa berefek jelak terhadap kulit. (3) (4)
waktu pajanan pada siang hari teruatama jam 10.00-15.00 WIB
dimana saat ini sinar matahari ganas dan dapat merusak kulit.
6
Dari pemeriksaan fisik didapatkan faktor-faktor yang menunjang diagnosa
dermatitis solaris diantaranya :
1. Lokasi : keluhan gatal, panas dan kemerahan pada pasien di daerah regio
posterior antebrachii dextra et sinistra dan regio cervixal anterior. Hal ini
sesuai dengan teori bahwa dermatitis solaris sering terkena pada daerah
pajanan sinar matahari secara langsung tanpa adanya pelindung yaitu di
yaitu wajah, dahi, leher depan, kuduk, dada bagian atas, pergelangan
tangan, kaki dan jari-jari
Variasi paparan surya pada daerah tubuh yang berbeda (5)
2. Efloresensi
pada eflorosensi ditemukan : eritme, papul, skuama dan hiperpigmentasi
ini sesuai dengan efloresensi pada dermatitis soaris.
- Eriteme
Eriteme akibat Sunburn adalah hasil pajanan kulit dengan sinar
ultraviolet sehingga terjadi dilatasi pembuluh darah di dermis,
tepat dibawah kulit yang trepajan sinar. Sifat eritem akibat
pajanan sinar UV ialah berbatas tegas, antara daerah terpajan
dengan daerah tidak terpajan (3)
7
- Papul
Salah satu teori dari terjadinya dermatitis solaris yaitu adanya
mediator vasoaktif yang muncul akibat pajanan sinar UV terhadap
tubuh, sehingga terrjadi proses inflamasi yang sebagian besar
terjadi di dermis. Kemudian komponen-komponen tersebut
membentuk masa yang solid
- Skuama
Proses dilatasi pembuluh darah akibat pajanan sinar UV juga
mempengaruhi pelepasan sel- sel keratin gepeng yang mati, tidak
berinti tanduk di lapisan tanduk.
- Hiperpigmentasi
Merupakan keadaan penimbunan pigmen yang berlebihan
sehingga kulit tampak lebih hitam dari sekitarnya akibat
pascainflamasi, ataupun paparan sinar matahari.
Diagnosis banding dari dermatitis solaris pada kasus yaitu :
1. Psoriasis : mengenai daerah-daerah yang ditutupi oleh pakaian,
simetris, terutama di daerah ekstensor. Biasanya berlokalisasi di siku,
lutut, kulit kepala, telapak kaki, dan tangan punggung, tungkai atas dan
bawah kaki, serta kuku. (1) tetapi pada psoriasis tidak ada riwayat atau
tidak berhubungan dengan paparan sinar matahari, melainkan terjadi
karena pembentukan epidermis yang dipercepat
Pada kasus ini di Diagnosa banding psoriasis karena kemirirpan pada
pemeriksaan fisik yaitu ditemukan gambaran eritem dan skuama yang
simetris pada daerah ekstensor region antebrachii.
Pemeriksaan penunjang yang dapat mendukung kasus dermatitis solaris ini
sebenarnya tidak khas, namun pada kasus ini dapat dilakukan pemeriksaan
histopatologis untuk menyingkirkan diagnosa banding dengan psoriasis. Pada
pemeriksaan histopatologis dermatitis solaris tidak didapatkan gambaran yang
khas, namun pada psoriasis ditemukan gambaran histopatologis yang khas
yaitu menunjukkan akantosis, papilomatosis dan hilangnya stratum
8
granulosum; juga hiperkeratosis, parakeratosis serta abses munro. Pada dermis
ditemukan infiltrat sel-sel polinuklear, limfosit dan monosit serta pelebaran
ujung-ujung pembuluh darah. (1)
Penatalaksanaan yang diberikan pada kasus yaitu sesuai pada kepustakaan
yaitu :
1. Penatalaksanaan umum : menghindari panas terik matahari dengan
menggunakan topi dan pelindung lainnya seperti pakaian lengan panjang,
sarung tangan saat beraktifitas di luar rumah. serta tidak mandi dengan air
panas untuk mencegah terjadinya keringat yang akan mengakibatkan
bertambahnya rasa gatal dan warna kemerahan pada kulit.
2. Penatalaksanaan khusus :
- Topikal
Pada kasus ini Karena lesi kering, tidak ada erosi maka diberikan
preparat kortikosteroid topikal seperti krim hidrokortison 1-2%.
- Sitemik
Karena pasien mengeluh gatal, maka diberikan obat simptomatik
berupa antihistamin seperti chlorpheniramine maleat.
Serta diberikan terapi suportif yang berfungsi dapat mempercepat
penyembuhan dengan penambahan nutrisi, pada kasus diberikan B
kompleks.
D. Daftar Pustaka
1. Siregar, Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, Edisi 2, Jakarta : EGC,
2003
2. http://archderm.jamanetwork.com/article.aspx?articleid=522489
3. Soebaryo, RW. 2007. Fotosensitivitas. Dalam: Djuanda A, Hamzah M,
Aisah S, [ed]. Ilmu Penyakit Kulit Kelamin. Edisi 4. Jakarta:FKUI; hal
182-188.
4. http://da.wikipedia.org/wiki/Fotodermatitis
9