lapkas dermatitis solaris

14
A. Pendahuluan Dermatitis Solaris Dermatitis solaris adalah suatu penyakit kulit berupa proses peradangan pada epidermis dan dermis, timbul akibat pajanan pada sinar matahari yang lama. Sinar matahari yang terik didaerah tropis dengan panjang gelombang antara 297–317 nm merupakan faktor utama timbulnya penyakit ini. Riwayat atopi juga merupakan faktor predisposisi, serta keadaan banyak berkeringat. Umumnya terjadi pada usia dewasa dan lebih banyak pada pria. (1) Fotosensitifitas adalah respon abnormal terhadap cahaya, biasanya pada sinar matahari, terjadi dalam hitungan menit, jam atau hari eksposur dan berlangsung hingga minggu, bulan, dan bahkan lebih lama. Gangguan fotosensitifitas hanya terjadi pada daerah tubuh terkena radiasi matahari Ruam matahari dipandang sebagai papul kecil, lepuh kemerahan atau bintik-bintik kecil atau besar di daerah-daerah yang telah terkena sinar matahari. Ruam ini biasanya muncul setelah menit atau jam paparan sinar matahari dan dapat terasa sangat gatal. (2) B. Laporan Kasus 1. Identitas Nama : Tn. H 1

Upload: leonita-budi-utami

Post on 22-Oct-2015

417 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

dermatitis solaris kasus

TRANSCRIPT

Page 1: lapkas dermatitis solaris

A. Pendahuluan

Dermatitis Solaris

Dermatitis solaris adalah suatu penyakit kulit berupa proses

peradangan pada epidermis dan dermis, timbul akibat pajanan pada sinar

matahari yang lama. Sinar matahari yang terik didaerah tropis dengan

panjang gelombang antara 297–317 nm merupakan faktor utama timbulnya

penyakit ini. Riwayat atopi juga merupakan faktor predisposisi, serta

keadaan banyak berkeringat. Umumnya terjadi pada usia dewasa dan lebih

banyak pada pria. (1)

Fotosensitifitas adalah respon abnormal terhadap cahaya, biasanya

pada sinar matahari, terjadi dalam hitungan menit, jam atau hari eksposur

dan berlangsung hingga minggu, bulan, dan bahkan lebih lama. Gangguan

fotosensitifitas hanya terjadi pada daerah tubuh terkena radiasi matahari

Ruam matahari dipandang sebagai papul kecil, lepuh kemerahan

atau bintik-bintik kecil atau besar di daerah-daerah yang telah terkena sinar

matahari. Ruam ini biasanya muncul setelah menit atau jam paparan sinar

matahari dan dapat terasa sangat gatal. (2)

B. Laporan Kasus

1. Identitas

Nama : Tn. H

Umur : 69 tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Suku : Sunda

Status : Sudah Menikah

Pekerjaan : Pensiunan PNS

Agama : Islam

Alamat : Purwawirangan, Kuningan

Tanggal Periksa : 24 Desember 2013

1

Page 2: lapkas dermatitis solaris

2. Anamnesa

a. Keluhan Utama

Gatal di kedua tangan dan leher belakang

b. Riwayat Perjalanan Penyakit

Pasien datang ke Poli Kulit RSUD 45 Kuningan dengan

keluhan merasa gatal di kedua tangan dan leher bagian belakang sejak

± 1 minggu yang lalu. Keluhan gatal disertai perubahan warna kulit

menjadi berwarna merah kecoklatan. Gatal di rasakan di kedua tangan

dan leher. Awalnya gatal dirasakan di kedua tangan yang terkadang

timbul bintik kemerahan dan semakin lama meluas menjadi berubah

warna kecoklatan sampai ke daerah siku. Gatal juga dirasakan di

bagian leher depan dan adanya perubahan warna kulit kemerahan.

Pasien juga mengeluhkan terdapat rasa panas di daerah yang gatal.

Gatal dirasakan terutama bila sudah terkena sinar matahari.

Keluhan ini dialami pasien semenjak tiap siang hari pasien

bekerja untuk memperbaiki rumah, saluran dan penampungan air yang

rusak. Aktivitas tersebut rutin dilakukan pasien dari pagi sampai sore

hari selama 3 hari berturut-turut. Selama melakukan aktivitas tersebut

pasien tidak menggunakan alat pelindung sehingga terpapar langsung

dengan sinar matahari.

c. Riwayat Penyakit Keluarga

- Tidak ada keluarga pasien mengalami keluhan yang sama

d. Riwayat Penyakit Terdahulu

- Pasien baru pertama kali mengalami keluhan seperti ini.

e. Riwayat Pengobatan

- Belum pernah menjalani oengobatan

f. Riwayat Alergi

- Pasien tidak memiliki alergi cuaca, obat ataupun makanan.

2

Page 3: lapkas dermatitis solaris

Eritema, Papul, skuama, Hiperpigmentasi,

3. Pemeriksaan Fisik

a. Status Generalisata

Keadaan Umum : tampak sakit ringan

Kesadaran : composmentis

Vital Sign

o Tekanan Darah : tidak dilakukan

o Nadi : 88 x/menit

o Respirasi : 22 x/menit

o Suhu : 36,80C

Kepala dan Leher : lihat status dermatologis

Thorax : dalam batas normal

Abdomen : dalam batas normal

Extremitas : lihat status dermatologis

b. Status Dermatologis

- Lokasi : regio antebrachii posterior dextra et sinistra

: regio cervikal anterior

- Eflorosensi : eritema, papul, skuama, hiperpigmentasi

3

Page 4: lapkas dermatitis solaris

4. Usulan Pemeriksaan Penunjang

- Histopatologi

5. Resume

Pasien laki-laki 69 tahun gatal di kedua tangan dan leher bagian depan

sejak 1 minggu yang lalu. disertai kulit merah kecoklatan. Awalnya

terasa gatal dan terdapat bintik-bintik merah dan meluas serta menjadi

berubah warna kecoklatan dan terkadang terasa panas. Gatal terutama

bila sudah terkena sinar matahari. Riwayat terpajan sinar matahari secara

langsung (+), riwayat alergi (-), riwayat keluhan yang sama (-), riwayat

pengobatan (-), riwayat penyakit keluarga (-).

Pada pemeriksaan fisik ditemukan Lokasi : regio antebrachii posterior

dextra et sinistra serta regio cervikal anterior didapatkan eflorosensi

eriteme, papul, skuama dan hiperpigmentasi

6. Diagnosa Banding

- Dermatitis solaris

- Psoriasis

4

Eritema, Papul, skuama, dan Hiperpigmentasi,

Page 5: lapkas dermatitis solaris

7. Diagnosa Kerja

- Dermatitis solaris

8. Penatalaksanaan

- Umum :

o menghindari sinar matahari dengan cara menggunakan

pakaian panjang atau menggunakan topi dan pelindung

lainnya seperti sarung tangan atau payung saat keluar

rumah.

o tidak mandi dengan air hangat

- Khusus :

topikal

o salep kortikosteroid

- Hidokortison krim 1-2% (2x1)

sistemik

o antihistamin oral

- Chlorpheniramine maleat tab (3x1)

o Vitamin B kompleks 2x1

9. Prognosis

Quo ad vitam : ad bonam

Quo ad functionam : ad bonam

Quo ad sanationam : ad bonam

Quo ad cosmetican : dubia ad bonam

C. Diskusi

Pada kasus ini dapat didiagnosis sebagai penyakit Dermatitis Solaris.

Diagnosis tersebut didapatkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik

pada pasien. Pada anamnesa didapatkan keluhan utama rasa gatal pada regio

antebrachii posterior dextra et sinistra dan regio cervikalis anterior sejak 1

minggu yang lalu yang didahului riwayat terkena paparan sinar matahari

5

Page 6: lapkas dermatitis solaris

langsung selama 3 hari berturut-turut. Pada pemeriksaan fisik didapatkan

efloresensi eritema, papul, skuama dan hiperpigmentasi pada lokasi yang gatal.

Dari anamnesa didapatkan faktor-faktor yang mendukung ke arah

diagnosis dermatitis solaris yaitu :

1. Dari usia pasien tergolong usia lanjut usia, dimana berdasarkan

epidemiologi kasus dermatitis solaris ditemukan pada pasien usia dewasa

keatas.

2. Pasien tinggal di Indonesia daerah tropis yang merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi terjadinya dermatitis solaris karena sinar matahari

yang terik pada siang hari

3. Dari keluhan pasien yaitu gatal yang timbul bintik-bintik, rasa panas dan

kulit kemerahan hingga berubah warna kecoklatan setelah riwayat terkena

paparan sinar matahari langsung. Hal ini berdasarkan hipotesa pajanan

sinar ultraviolet akan menimbulkan mediator vasoaktif (reaksi inflamasi

sehingga terasa gatal dan panas) yang dalam masa laten akan berdifusi ke

pembuluh darah dermis dan menyebabkan vasodilatasi (sehingga kulit

menjadi eritem). (3)

4. Riwayat kegiatan sehari-hari pasien terdapat keterangan riwayat terkena

pajanan sinar matahari secara langsung dikarenakan pasien memperbaiki

rumah, saluran dan penampungan air di tempat yang tidak beratap pada

siang sampai sore hari tanpa menggunakan alat pelindung. Hal ini

berlangsung selama 3 hari berturut-turut. Sinar ultraviolet terutama UV-B

dapat mencapai permukaan bumi dan memacu terjadinya eritema di kulit.

Keadaan tersebut akan dipengaruhi oleh :

Lingkungan (daerah tropis),

musim (4),

lamanya pajanan terhadap sinar matahari para pakar kesehatan

menyarankan baiknya antara 10-30 menit, jika lebih dari ini maka

bisa berefek jelak terhadap kulit. (3) (4)

waktu pajanan pada siang hari teruatama jam 10.00-15.00 WIB

dimana saat ini sinar matahari ganas dan dapat merusak kulit.

6

Page 7: lapkas dermatitis solaris

Dari pemeriksaan fisik didapatkan faktor-faktor yang menunjang diagnosa

dermatitis solaris diantaranya :

1. Lokasi : keluhan gatal, panas dan kemerahan pada pasien di daerah regio

posterior antebrachii dextra et sinistra dan regio cervixal anterior. Hal ini

sesuai dengan teori bahwa dermatitis solaris sering terkena pada daerah

pajanan sinar matahari secara langsung tanpa adanya pelindung yaitu di

yaitu wajah, dahi, leher depan, kuduk, dada bagian atas, pergelangan

tangan, kaki dan jari-jari

Variasi paparan surya pada daerah tubuh yang berbeda (5)

2. Efloresensi

pada eflorosensi ditemukan : eritme, papul, skuama dan hiperpigmentasi

ini sesuai dengan efloresensi pada dermatitis soaris.

- Eriteme

Eriteme akibat Sunburn adalah hasil pajanan kulit dengan sinar

ultraviolet sehingga terjadi dilatasi pembuluh darah di dermis,

tepat dibawah kulit yang trepajan sinar. Sifat eritem akibat

pajanan sinar UV ialah berbatas tegas, antara daerah terpajan

dengan daerah tidak terpajan (3)

7

Page 8: lapkas dermatitis solaris

- Papul

Salah satu teori dari terjadinya dermatitis solaris yaitu adanya

mediator vasoaktif yang muncul akibat pajanan sinar UV terhadap

tubuh, sehingga terrjadi proses inflamasi yang sebagian besar

terjadi di dermis. Kemudian komponen-komponen tersebut

membentuk masa yang solid

- Skuama

Proses dilatasi pembuluh darah akibat pajanan sinar UV juga

mempengaruhi pelepasan sel- sel keratin gepeng yang mati, tidak

berinti tanduk di lapisan tanduk.

- Hiperpigmentasi

Merupakan keadaan penimbunan pigmen yang berlebihan

sehingga kulit tampak lebih hitam dari sekitarnya akibat

pascainflamasi, ataupun paparan sinar matahari.

Diagnosis banding dari dermatitis solaris pada kasus yaitu :

1. Psoriasis : mengenai daerah-daerah yang ditutupi oleh pakaian,

simetris, terutama di daerah ekstensor. Biasanya berlokalisasi di siku,

lutut, kulit kepala, telapak kaki, dan tangan punggung, tungkai atas dan

bawah kaki, serta kuku. (1) tetapi pada psoriasis tidak ada riwayat atau

tidak berhubungan dengan paparan sinar matahari, melainkan terjadi

karena pembentukan epidermis yang dipercepat

Pada kasus ini di Diagnosa banding psoriasis karena kemirirpan pada

pemeriksaan fisik yaitu ditemukan gambaran eritem dan skuama yang

simetris pada daerah ekstensor region antebrachii.

Pemeriksaan penunjang yang dapat mendukung kasus dermatitis solaris ini

sebenarnya tidak khas, namun pada kasus ini dapat dilakukan pemeriksaan

histopatologis untuk menyingkirkan diagnosa banding dengan psoriasis. Pada

pemeriksaan histopatologis dermatitis solaris tidak didapatkan gambaran yang

khas, namun pada psoriasis ditemukan gambaran histopatologis yang khas

yaitu menunjukkan akantosis, papilomatosis dan hilangnya stratum

8

Page 9: lapkas dermatitis solaris

granulosum; juga hiperkeratosis, parakeratosis serta abses munro. Pada dermis

ditemukan infiltrat sel-sel polinuklear, limfosit dan monosit serta pelebaran

ujung-ujung pembuluh darah. (1)

Penatalaksanaan yang diberikan pada kasus yaitu sesuai pada kepustakaan

yaitu :

1. Penatalaksanaan umum : menghindari panas terik matahari dengan

menggunakan topi dan pelindung lainnya seperti pakaian lengan panjang,

sarung tangan saat beraktifitas di luar rumah. serta tidak mandi dengan air

panas untuk mencegah terjadinya keringat yang akan mengakibatkan

bertambahnya rasa gatal dan warna kemerahan pada kulit.

2. Penatalaksanaan khusus :

- Topikal

Pada kasus ini Karena lesi kering, tidak ada erosi maka diberikan

preparat kortikosteroid topikal seperti krim hidrokortison 1-2%.

- Sitemik

Karena pasien mengeluh gatal, maka diberikan obat simptomatik

berupa antihistamin seperti chlorpheniramine maleat.

Serta diberikan terapi suportif yang berfungsi dapat mempercepat

penyembuhan dengan penambahan nutrisi, pada kasus diberikan B

kompleks.

D. Daftar Pustaka

1. Siregar, Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, Edisi 2, Jakarta : EGC,

2003

2. http://archderm.jamanetwork.com/article.aspx?articleid=522489

3. Soebaryo, RW. 2007. Fotosensitivitas. Dalam: Djuanda A, Hamzah M,

Aisah S, [ed]. Ilmu Penyakit Kulit Kelamin. Edisi 4. Jakarta:FKUI; hal

182-188.

4. http://da.wikipedia.org/wiki/Fotodermatitis

9