lapkas dub

Upload: ranie-magezta

Post on 01-Mar-2018

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    1/29

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangDisfungsional Uterus Bleeding (BUD) merupakan pendarahan abnormal dari

    uterus yang terjadi pada wanita karena gangguan mekanisme kerja poros

    hipotalamus-hipofisis-ovarium-endometrium tanpa dijumpai kelainan patologi organ

    reproduksi, sistemik, dan pengaruh obat-obatan.,!

    "ngka #ejadian $UD yaitu %& dari kunjungan poliklinis ginekologik, sekitar

    !%& terjadi pada kelompok usia remaja, '%& berusia %-'% tahun dan sisanya berada

    pada usia reproduksi.!

    $UD dapat terjadi pada siklus haid yang ovulatorik, anovulatorik, maupun dalam

    keadaan folikel persisten. $UD pada siklus ovulatorik sering terjadi pada masa

    reproduksi sedangkan $UD pada siklus anovulatorik sering terjadi pada masa

    perimenars dan perimenopause, dan $UD pada keadaan folikel persisten sering terjadi

    masa perimenopause.!

    Untuk menegakkan diagnosa $endarahan Uterus Disfungsional, kita harus

    menyingkirkan terlebih dahulu semua kelainan organik , sistemik, faktor obat-obatan,

    setelah tidak ditemukannya semua kelainan tersebut baru dapat ditetapkan sebagai

    diagnosa $UD. aka dengan itu harus memahami siklus menstruasi yang normal,

    *angguan pada siklus menstruasi yang normal dapat menjadi petunjuk terjadinya

    $UD, namun siklus menstruasi sangat bervariasi pada tiap individu terutama dalam

    hal durasi, frekuensi, dan intensitas, sehingga menyulitkan untuk menetapkan

    kelainan yang menyebabkan $UD.+

    Dengan menentukan etiologi dari $UD, dengan demikian dapat ditetapkan

    kemungkinan penyebab terjadinya $UD, dan menari apa terapi yang paling efektif

    untuk penyebab terjadinya $UD.

    1

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    2/29

    1.2 Tujuan

    ujuan yang diharapkan berguna bagi pembaa dan khususnya kepada penulis

    sendiri. Dimana tujuannya menambah wawasan dalam mengurangi suatu persoalanseara holisti dan tepat, dan melatih pemikiran ilmiah dari seorang mahasiswa/

    kedokteran, dimana pemikiran ilmiah tersebut sangat dibutuhkan bagi seorang dokter

    agar mampu menganalisis suatu persoalan seara epat dan tepat.

    0edangkan seara khusus tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut1

    . elengkapi tugas kepaniteraan kelinik senior bagi ilmu penyakit obstetri

    dan *inekologi yang berjudul 2Disfungsional Uterus Bleeding3

    !. enambah wawasan mengenai Disfungsional Uterus Bleeding

    +. enambah khasanah ilmu pengetahuan pada pembaa dan penulis

    . 0ebaga bahan referensi mahasiswa/ yang sedang mengikuti kepaniteran

    klinik khususnya di Depatermen /lmu 4B*56

    2

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    3/29

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Anatomi Uteru

    2.1.1 Pengertian UteruUterus merupakan suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir"lpukat

    terbalik yang sedikit gepeng, dengan berat sekitar +% gr 7 8% gr. erletak di rongga

    pelvis antara rektum (bagian usus sebelum dubur) dan di depannya terletak kandung

    kemih. 9anya bagian bawahnya disangga oleh ligamen yang kuat, sehingga bebas

    untuk tumbuh dan berkembang saat kehamilan. +,,'

    :uangan rahim berbentuk segitiga, dengan bagian besarnya di atas. Dari

    bagian atas rahim (fundus) terdapat ligamen menuju lipatan paha (kanalis inguinalis),

    sehingga kedudukan rahim menjadi ke arah depan. ;apisan otot rahim terdiri dari tigalapis, yaitu 1+,,'

    .

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    4/29

    Ukuran uterus berbeda-beda tergantung pada usia, pernah melahirkan atau

    belum. Ukuran uterus pada anak-anak !-+ m, nulipara 8-= m, multipara =-> m dan

    ? =% gram atau bisa menapai %%% gram pada wanita hamil.

    "ntefleksi (menekan ke depan), merupakan letak fisiologis

    :etrofleksi (menghadap ke belakang)

    "nteversio, uterus terdorong ke depan

    :etroversio, uterus terdorong ke belakang

    orsio, uterus yang memutar

    2.1." #ungi Uteru

    . 0etiap bulan, berfungsi dalam pengeluaran darah haid dengan ditandai

    adanya perubahan dan pelepasan dari endometirum.!. 0elama kehamilan sebagai tempat implantasi, retensi dan nutrisi

    konseptus.

    +. 0aat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan

    serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan.+,

    2.2 Siklu Normal $entruai

    2.2.1 A%ek en!okrin !alam iklu &ai!

    Dalam proses ovulasi harus ada kerja sama antara korteks serebri, hipotalamus,

    hipofisis, ovarium, glandula tiroidea, glandula suprarenalis dan kelenjar-kelenjar

    4

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    5/29

    endokrin lainnya. 5ang memegang peranan penting dalam proses tersebut adalah

    interaksi kompleks berbagai hormone dari hipotalamus, hipofisis anterior, dan

    ovarium (9ypotalami-pituitary-ovarium a@is).8

    enurut teori 6eurohumoral, hipotalamus menghasilkan gonadotropin releasinghormone (*n:9), yang kemudian merangsang pelepasan follile stimulating

    hormone (A09) dan luteiniing hormone (;9) dari hipofisis anterior. ;onjakan ;9

    (;9-surge) pada pertengahan siklus haid yang menyebabkan terjadinya ovulasi.

    0iklus

    haid normal terbagi

    dalam ! fase yaitu fase folikuler

    (proliferasi) dan fase luteal. Aase folikuler dapat bervariasi, berkisar C-! hari

    sedangkan fase luteal biasanya slalu tetap yaitu hari. C,=

    $erubahan-perubahan kadar hormone sepanjang siklus haid disebabkan oleh

    mekanisme umpan balik (feedbak) antara hormone steroid dan hormone

    gonadotropin.

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    6/29

    hormone steroid berkurang. Dengan berkembangnya folikel maka produksi estrogen

    akan meningkat sehingga menekan produksi A09. Aolikel yang akan berovulasi

    melindungi dirinya terhadap atresia sedangkan folikel-folikel lain mengalami atresia.

    $erkembangan folikel berakhir setelah kadar estrogen dalam plasma meninggi.

    ,%

    2.2.2 Proe terja!in'a mentruai normal

    a. $aa %roli(erai, yaitu masa pertumbuhan lapisan endometrium yang terjadi

    karena pengaruh hormone estrogen yang diproduksi dari sel granulose

    6

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    7/29

    folikuler seiring dengan pematangan folikel di ovarium akibat pengaruh A09

    hipofisis.

    b. )*ulai, peahnya folikel matang di ovarium melepaskan sel telur, kemudian

    folikel yang peah menjadi korpus luteum yang selanjutnya menghasilkanhormone progesterone.

    . $aa ekrei, yaitu masa pematangan lapisan endometrium dan

    perkembangan kelenjar-kelenjar lendir endometrium akibat pengaruh

    kombinasi estrogen dan progesterone. $ada masa ini, endometrium

    terpisahkan untuk menerima implantasi jika terjadi pembuahan ovum oleh

    sperma.

    d. $aa &ai!, terjadinya karena kadar hormone estrogen dan progesterone yang

    menurun jika tidak ada pembuahan atau kehamilan. "kibat penurunan ini,lapisan endometrium menjadi rusak, kemudian menjadi hanur diikuti dengan

    perdarahan.

    9aid dalam batas yang normal jika lama siklus antara !-+' hari, lama perdarahan

    +-C hari, dengan perdarahan !%-=% persiklus atau ganti pembalut sebanyak !-'

    ganti pembalut per hari, tidak disertai rasa nyeri, darah berwarna segar dan tidak

    bergumpal, pada siklus haid terjadi ovulasi, dan darah atau airan dari vagina tidak

    berbau busuk.

    BUD merupakan diagnose e@lusionum, bila tidak dijumpai adanya patologi pada

    organ pelvis dan penyakit medis lainnya maka perdarahan abnormal pada seorang

    wanita adalah BUD. $enangannan BUD$UD pada prinsipnya adalah memperbaiki

    keadaan umum, menghentikan perdarahan dan mengembalikan fertilisasi.!

    #esimpulan *ambar di "tas1

    Hari #ae Hal 'ang Utama Terja!i

    1+1, #ae #olikular

    7

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    8/29

    1+- Aase enstruasi erjadinya menstruasi

    ;evel A09 tinggi

    Aolikel primordial berkembang menjadi folikel

    primer lalu folikel sekunder

    +1" Aase $reovulasi

    ($roliferatif)

    $ertumbuhan epat dari satu telur dan atresia dari

    folikel lainnya

    ;evel A09 turun

    :egenerasi endometrium, dan pertumbuhan melalui

    proliferasi sel

    $ertumbuhan folikel matur

    erampainya meiosis /, menghasilkan oosit

    sekunder yang berhenti sampai metafase //

    $eningkatan tajam ;9 (LH surge) dan estrogen

    1, 4vulasi Aolikel rupture dan melepaskan oosit

    1-+2/ #ae Poto*ulai

    1-+2 Aase ;uteal

    (0ekretorik)

    $embentukan korpus luteum dan sekresi progesterone

    0ekresi muus dan glikogen oleh endometrim yang

    menyebabkan penebalan endometrium

    0elanjutnya, involusi korpus luteum, dan penurunan

    level progesteron

    0+2/ Aase $remenstrual

    (/skemik)

    /skemia dan nekrosis endometrium

    $elepasan jaringan nekrotik dari dinding uterus

    bersama dengan darah menghasilkan airan mens

    2.2." Kelainan Siklu $entruai

    *angguan haid dan siklusnya khususnya dalam masa reproduksi dapat

    digolongkan dalam1

    8

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    9/29

    a. #elainan siklus haid

    Polimenora1 0iklus haid lebih pendek dari biasanya (kurang dari ! hari)

    )ligomenorea1 0iklus haid lebih panjang dari biasanya (lebih dari +' hari)

    Amenora1 idak adanya haid untuk sedikitnya 8 bulan (sekunder), idak

    datangnya haid setelah umur = tahun.>

    b. #elainan banyaknya darah haid yang keluar

    $enorragia1 $endarahan haid yang lebih banyak dari normal ( lebih dari =%

    per hari) atau lebih lama dari normal (lebih dari = hari). 0ebab kelainan ini

    terletak pada kondisi dalam uterus, misalnya ada mioma uteri dengan

    permukaan endometrium lebih luas dari biasanya dan dengan kontraktilitas

    yang terganggu, polip endometrium, gangguan pelepasan endometrium pada

    waktu haid (irregular endometrial shedding) dan sebagainya

    Hi%omenorea1 $endarahan haid yang lebih pendek dan sedikit dari biasanya.0ebab-sebab dapat terletak pada konstitusi penderita pada uterus (misalnya

    sesudah miomektomi), pada gangguan endokrin, dn lainnya. 9ipomenorea

    tidak mengganggu fertilitas.=,>

    . $endarahan diluar siklus haid

    $etroragia1 9aid yang terjadi diluar siklus yang normal.

    $enometroragia1 9aid yang banyak (lebih dari = hari) dan terjadi diluar

    siklus yang normal

    2., Di(ungional Uteru Blee!ing2.,.1 De(inii

    Dysfuntional Uterine Bleeding (DUB) atau perdarahan uterus disfungsional

    adalah perdarahan abnormal yang dapat terjadi di dalam siklus maupun di luar siklus

    menstruasi, karena gangguan fungsi mekanisme pengaturan hormon (hipotalamus-

    hipofisis-ovarium-endometrium), tanpa kelainan organ. $erdarahan ini juga

    didefinisikan sebagai menstruasi yang banyak danatau tidak teratur tanpa adanya

    patologi pelvik yang diketahui, kehamilan atau gangguan perdarahan umum.C,=,>,%

    2.,.2E%i!emiologi

    $erdarahan uterus disfungsional sering terjadi pada usia reproduktif.

    $revalensi tinggi pada remaja dan premenopause. $revalensi perdarahan uterus

    9

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    10/29

    disfungsional ' & dari seluruh wanita menstruasi dilaporkan Fren tahun >>=. Dari

    semua kasus ginekologi ' 7 !% & dengan perdarahan uterus disfungsional , &

    berusia G !% tahun, '% & antara !% 7 % tahun dan +> & diatas % tahun.',8

    $enelitian F94 tahun >>=, mendapatkan wanita dengan keluhan menoragia .%

    dari '.+!! ( > & ) berdasarkan survey yang dilakukan di negara yang berbeda.+

    2.,." Etiologi

    a. Per!ara&an )*ulatoar

    $erdarahan ini terjadi H % & dari perdarahan disfungsional dengan siklus pendek

    (polimenorea) atau panjang (oligomenorea) dan untuk menegakkan diagnosis dapat

    dilakukan kuretase pada masa mendekati siklus haid. Eika karena perdarahan lama

    dan siklus haid tidak teratur dan tidak dapat dikenali lagi maka kurve suhu badan

    basal dapat menolong.

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    11/29

    PUD siklus anovulatorik sering diu!"ai teruta!a "ada !asa

    "eri!enar#he$ !asa "eri!eno"ause dan uga !asa re"rodukti%.

    Periode anovulasi biasan&a teradi "ada 2 atau 3 tahun setelah

    !enars$ bebera"a tahun !enelang !eno"ause$ dan "ada 'anita

    &ang !e!akai kontrase"si oral. (e lain itu stres dan "en&akit

    lainn&a uga da"at !enadi "en#etus.15

    Dasar teradin&a "erdarahan "ada siklus ini adalah tidak adan&a

    ovulasi sehingga kor"us luteu! tidak terbentuk sehingga kadar

    estogen berlebih dan teradi de)siensi "rogesteron. (ehingga tidak

    ada &ang !e!"ertahankan endo!etriu!$ lalu teradilah "ele"asan

    endo!etriu!.7

    $erdarahan uterus disfungsional dengan siklus anovulatorik umumnya tejadi

    karena abnormalitas endokrin.

    . /nsufisiensi perkembangan folikel

    erjadi peningkatan progresif estrogen yang diikuti dengan turunnya sekresi

    estrogen seara tiba-tiba karena umpan balik inhibisi dari hipofisis, sehingga

    proliferasi endometrium tidak diikuti proses iskemia. 0ehingga pelepasanendometrium yang terjadi umumnya irregular, inkomplit dan berkepanjangan

    menyebabkan perdarahan banyak. 0iklus menstruasi menjadi irregular.

    $ada threshold bleeding, sekresi estrogen meningkat tetapi titernya sekitar nilai

    ambang kritis, dibawah kadar yang dapat memelihara endometrium. 0ehingga

    terjadi perdarahan irregular dan asiklik.

    !. Aolikel ovarium persisten

    0ering dijumpai pada masa perimenopause. $ada masa awal estrogen banyak

    dibentuk sehingga endometrium terus menebal dan terjadi hiperplasia

    endometrium, lalu kemudian folikel tidak mampu lagi membentuk estrogen

    sehingga endometrium luruh dan terjadi perdarahan. 0eara klinis didapatkan

    11

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    12/29

    mula-mula haid biasa kemudian terjadi perdarahan berak yang selanjutnya

    diikuti perdarahan yang makin banyak terus menerus dan disertai gumpalan(C)(=).

    Dimana $ada keadaan ini terjadi kelainan mekanisme hemostasis lokal

    dimana tidak adanya produksi progesteron, prostaglandin dan substansi lain yangberperan pada hemostasis endometrium.

    $ada keadaan anovulasi dapat terjadi perdarahan eksesif, karena pada keadaan

    tanpa pelepasan progesteron dan tidak terjadi deskuamasi periodik maka tebal

    endometrium menjadi abnormal tanpa struktur penyangga yang kuat.

    askularisasi jaringan meningkat, kelenjar bertambah tanpa matriks penyokong

    stroma yang kuat. Earingan ini rapuh dan permukaannya akan mudah lepas dan

    berdarah. idak terjadinya ovulasi menyebabkan perdarahan yang tidak dapat

    diprediksi.=,>

    $erdarahan uterus disfungsional dapat berlatar belakang kelainan-kelainan

    ovulasi, siklus haid, jumlah perdarahan dan anemia yang ditimbulkannya.

    Berdasarkan kelainan tersebut maka perdarahan uterus disfungsional dapat dibagi

    seperti tabel .

    12

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    13/29

    $erdarahan uterus disfungsional biasanya berhubungan dengan satu dari tiga

    keadaan ketidak seimbangan hormonal, berupa1 estrogen breakthrough bleeding,

    estrogen withdrawal bleeding dan progesterone breakthrough bleeding. $ada

    perdarahan uterus disfungsional ovulatorik perdarahan abnormal terjadi pada siklus

    ovulatorik dimana dasarnya adalah ketidak seimbangan hormonal akibat umur korpus

    luteum yang memendek atau memanjang, insufisiensi atau persistensi korpus luteum.

    $erdarahan uterus disfungsional pada wanita dengan siklus anovulatorik munul

    sebagai perdarahan reguler dan siklik. 0edang pada perdarahan uterus disfungsional

    anovulatorik perdarahan abnormal terjadi pada siklus anovulatorik dimana dasarnya

    adalah defisiensi progesterone dan kelebihan progesterone akibat tidak terbentuknya

    korpus luteum aktif, karena tidak terjadinya ovulasi. Dengan demikian khasiatestrogen terhadap endometrium tak ber lawan.9ampir =%& siklus mens anovulatorik

    pada tahun pertama menars dan akan menjadi ovulatorik mendekati =-!% bulan

    setelah menars.

    2.,., Klai(ikai

    $erdarahan uterus disfungsional dikatakan akut jika jumlah perdarahan pada

    satu saat lebih dari =% ml, terjadi satu kali atau berulang dan memerlukan tindakan

    penghentian perdarahan segera. 0edangkan perdarahan uterus disfungsional kronis

    jika perdarahan pada satu saat kurang dari +% ml terjadi terus menerus atau tidak tidak

    hilang dalam ! siklus berurutan atau dalam + siklus tak berurutan, hari perdarahan

    setiap siklusnya lebih dari = hari, tidak memerlukan tindakan penghentian perdarahan

    segera, dan dapat terjadi sebagai kelanjutan perdarahan uterus disfungsional akut.

    2.,.- Diagnoi

    "namnesis dan pemeriksaan klinis yang lengkap harus dilakukan dalam

    pemeriksaan pasien. Eika anamnesis dan pemeriksaan fisik menunjukkan adanya

    penyakit sistemik, maka penyelidikan lebih jauh mungkin diperlukan."bnormalitas

    pada pemeriksaan pelvis harus diperiksa dengan U0* dan laparoskopi jika

    diperlukan. $erdarahan siklik (reguler) didahului oleh tanda premenstruasi (mastalgia,

    13

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    14/29

    kenaikan berat badan karena meningkatnya airan tubuh, perubahan mood, atau kram

    abdomen) lebih enderung bersifat ovulatori. 0edangkan, perdarahan lama yang

    terjadi dengan interval tidak teratur setelah mengalami amenore berbulan 7 bulan,

    kemungkinan bersifat anovulatori. $eningkatan suhu basal tubuh (%,+7%,8%I),

    peningkatan kadar progesteron serum (? + ngml) dan atau perubahan sekretorik pada

    endometrium yang terlihat pada biopsi yang dilakukan saat onset perdarahan,

    semuanya merupakan bukti ovulasi.8

    Diagnosis $UD setelah eksklusi penyakit organik traktus genitalia, terkadang

    menimbulkan kesulitan karena tergantung pada apa yang dianggap sebagai penyakit

    organik, dan tergantung pada sejauh mana penyelidikan dilakukan untuk

    menyingkirkan penyakit traktus genitalia. $asien berusia dibawah % tahun memiliki

    risiko yang sangat rendah mengalami karsinoma endometrium, jadi pemeriksaan

    patologi endometrium tidaklah merupakan keharusan. $engobatan medis dapat

    digunakan sebagai pengobatan lini pertama dimana penyelidikan seara invasif

    dilakukan hanya jika gejala menetap. :isiko karsinoma endometrium pada pasien

    $UD perimenopause adalah sekitar &. Eadi, pengambilan sampel endometrium

    penting dilakukan.%

    $emeriksaan penunjang1

    . $emeriksaan darah 1 9emoglobin, uji fungsi tiroid, dan kadar 9I*, A09, ;9,

    $rolaktin dan androgen serum jika ada indikasi atau skrining gangguan

    perdarahan jika ada tampilan yang mengarah kesana.

    !. Deteksi patologi endometrium melalui (a) dilatasi dan kuretase dan (b)

    histeroskopi. Fanita tua dengan gangguan menstruasi, wanita muda dengan

    perdarahan tidak teratur atau wanita muda (G % tahun) yang gagal berespon

    terhadap pengobatan harus menjalani sejumlah pemeriksaan endometrium.

    $enyakit organik traktus genitalia mungkin terlewatkan bahkan saat kuretase.

    aka penting untuk melakukan kuretase ulang dan investigasi lain yang

    sesuai pada seluruh kasus perdarahan uterus abnormal berulang atau berat.

    $ada wanita yang memerlukan investigasi, histeroskopi lebih sensitif

    14

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    15/29

    dibandingkan dilatasi dan kuretase dalam mendeteksi abnormalitas

    endometrium.

    +. ;aparoskopi 1 ;aparoskopi bermanfaat pada wanita yang tidak berhasil dalam

    uji oba terapeutik.

    2.,.. Penatalakanaan

    $enatalaksanaan perdarahan uterus disfungsional seara umum perlu

    memperhatikan faktor-faktor berikut1

    a. Umur, status pernikahan, fertilitas.9al ini dihubungkan dengan perbedaan penanganan pada tingkatan

    perimenars, reproduksi dan perimenopause. $enanganan juga seringkali berbeda

    antara penderita yang telah dan belum menikah atau yang tidak dan yang ingin

    anak.

    b. Berat, jenis dan lama perdarahan.

    #eadaan ini akan mempengaruhi keputusan pengambilan tindakan mendesak

    atau tidak.

    . #elainan dasar dan prognosisnya

    $engobatan kausal dan tindakan yang lebih radikal sejak awal telah dipikirkan

    jika dasar kelainan dan prognosis telah diketahui sejak dini.

    $ada dasarnya tujuan penatalaksanaan perdarahan uterus disfungsional adalah1

    . emperbaiki keadaan umum

    !. enghentikan perdarahan+. engembalikan fungsi hormon reproduksi. 5ang meliputi1 pengembalian

    siklus haid abnormal menjadi normal, pengubahan siklus anovulatorik

    menjadi ovulatorik atau perbaikan suasana sehingga terpenuhi persyaratan

    untuk pemiuan ovulasi.

    . enghilangkan anaman keganasan

    15

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    16/29

    $ada perdarahan uterus disfungsional langkah pertama yang harus dikerjakan

    adalah memperbaiki keadaan umum, termasuk pengatasan anemia. ;angkah kedua

    adalah menghentikan perdarahan, baik seara hormonal maupun operatif. 0etelah

    keadaan akut teratasi, sebagai langkah ketiga, dilakukan upaya pengembalian fungsi

    normal siklus haid dengan ara mengembalikan keseimbangan fungsi hormon

    reproduksi.

    #adang-kadang pengeluaran darah pada perdarahan disfungsional sangat

    banyak dalam hal ini penderita diistirahatkan dan diberi transfusi dan dilakukan

    pemeriksaan untuk meyakinkan tidak adanya abortus inkompletus dan perdarahan

    diyakini berasal dari uterus, maka dapat diberikan terapi hormonal.C

    . $UD 4vulatoar 1

    * $erdarahan tengah siklus

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    17/29

    Usia, keinginan untuk mempertahankan kesuburan, hidup bersama kondisi medis,

    dan keinginan pasien adalah pertimbangan penting. Untuk masing-masing metode

    yang disarankan, pasien harus menyadari risiko dan kontraindikasi untuk

    memungkinkan pilihan informasi. Derajat kepuasan pasien dapat dipengaruhi oleh

    keberhasilan, harapan, biaya, ketidaknyamanan, dan efek samping.

    a. 6on-steroid anti-inflammatory

    $rostaglandin pada endometrium meningkat pada wanita dengan perdarahan

    menstruasi yang hebat. 6on-steroid anti-inflammatory drugs (60"/D)

    menghambat ylo-o@ygenase dan mengurangi level prostaglandin pada

    endometrium. Dalam perobaan, 60"/D dapat menurunkan kehilangan darah

    pada menstruasi pada !% - '% perent. 60"/D juga meningkatkan dismenore

    lebih dari C% persen dari pasien. erapi harus mulai pada hari pertama menstruasi

    dan dilanjutkan selama lima hari atau sampai berhentinya menstruasi. (/ ")

    b. "gen antifibrinolyti"sam traneksamat (ylokapron), dapat menurunan sintetis dari "sam amino

    lisin, menyebabkan efek antifibrinolyti melalui reversible blokade pada

    plasminogen. 4bat ini tidak memiliki efek pada pembekuan darah atau

    dysmenorrhea. 0epertiga perempuan mengalami efek samping, antara lain mual

    dan kram kaki. raneksamat "sam g setiap enam jam untuk empat hari pertama

    dari siklus menstruasi dapat mengurangi kehilangan darah menstruasi hingga %

    persen.. Danaol

    Danaol adalah steroid sintetik dengan sifat androgenik ringan, menghambat

    steroidogenesis di ovarium dan memiliki efek pada jaringan endometrium serta

    mengurangi kehilangan darah menstruasi hingga =% persen. erapi danaol (%%-

    !%% mg per hari), !% persen pasien melaporkan amenore dan C% persen

    melaporkan oligomenore. 0ekitar '% persen dari pasien melaporkan tidak ada efek

    samping dengan danaol sedangkan !% persen lagi melaporkan efek sampingnya

    sedikit. keluhan yang paling umum adalah berat badan naik !-8 kilogram dalam

    17

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    18/29

    8% persen pasien. 5ang direkomendasikan pengobatan adalah %% hingga !%% mg

    sehari selama + bulan.

    d. $rogestin

    $erobaan terkontrol menunjukkan bahwa progestin siklik menjadi kurang

    efektif dalam mengontrol perdarahan berat pada menstruasi yang teratur bila

    dibandingkan dengan 60"/D dan asam traneksamat. $rogestin berguna untuk

    wanita dengan siklus yang tidak teratur dan dengan siklus anovulasi bila diberikan

    selama ! sampai hari setiap bulan . edro@yprogesterone asetat diberikan

    untuk kontrasepsi untuk menginduksi amenore dalam tahun pertama pada =%

    persen wanita,dan sebanyak '% persen dengan perdarahan yang tidak teratur.

    e. #ombinasi pil kontrasepsi oral$enurunan perdarahan menstruasi dengan penggabungan pil komninasi

    kontrasepsi oral (4I) adalah hasil dari induksi atrofi endometrium. 0ebuah uji

    oba terkontrol seara aak pada wanita yang menggunakan 4I yang

    mengandung +% mg etinil estradiol menunjukkan terjadi pengurangan + persen

    pada kehilangan darah pada menstruasi. Dua studi kasus kontrol telah

    menemukan bahwa pengguna 4I jarang mengalami perdarahan menstruasi yang

    banyak dan anemia. keuntungan tambahan pada 4I adalah sebagai kontrasepsi

    oral dan dapat pengurangan dismenore.

    f. 0istem progestin intrauterin

    $erangkat $rogesteron intrauterine (/UD) dilaporkan dapat mengurangi

    perdarahan yang hebat pada masa menstruasi . 5ang terbaru sistem intrauterin

    levonorgestrel (;6*-/U0) yang berbentuk -shaped /UD yang melepaskan

    sejumlah levonorgestrel (!% mg ! jam) dari reservoir steroid sekitar batang

    vertikalnya. 9al ini sedang menjalani pemeriksaan klinis di #anada.g. *n:9 agonis

    "gonis *n:9 menginduksi kondisi hypoestrogeni reversibel dengan

    mengurangi total volume uterus % - 8% perent. yomas dan pembesaran

    volume rahim memperluas ke tingkat pretreatment dalam beberapa bulan

    penghentian dari therapy. "gonis *n:9 efektif dalam mengurangi kehilangan

    18

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    19/29

    darah menstruasi pada wanita perimenopause, tetapi dibatasi oleh efeknya yaitu

    hot flashes dan pengurangan densitas tulang.

    abel !.! 0trategi penatalaksanaan pada DUB

    2.,.0 Prognoi

    9asil pengobatan bergantung kepada proses perjalanan penyakit

    (patofisiologi)

    a. $enegakan diagnosis yang tepat dan regulasi hormonal seara dini dapat

    memberikan angka kesembuhan hingga >% &.b. $ada wanita muda, yang sebagian besar terjadi dalam siklus anovulasi, dapat

    diobati dengan hasil baik.=

    19

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    20/29

    BAB "

    LAP)AN KASUS

    ".1 I!entita Paien

    Nama 1 6y. 6jUmur 1 ++ ahun

    Agama 1 /slam

    Alamat 1 El. #arya Eaya ;#. /

    Pekerjaan 1 Firaswasta

    Suku Banga 1 Batak

    Statu Perkainan 1 Eanda

    No. $ 1 %8.%C.C!

    Tanggal $S 1 + ay !%8

    Tanggal KS 1 C ay !%8

    ".2 Anamnea

    1. Kelu&an Utama

    #eluar darah dari kemaluan

    2. ia'at Pen'akit Sekarang

    4s datang ke rumah sakit dengan keluhan keluar darah dari kemaluan.

    9al ini dialami os sejak H ! minggu ini. $erdarahan keluar banyak, volumenya

    kira-kira H!% dan bergumpal-gumpal, warna darah merah keoklatan. 4s

    mengalami gangguan haid sejak tahun yang lalu. 6yeri perut (-), riwyat

    keputihan (-).

    ". ia'at Pen'akit Ter!a&ulu

    D (-), 9ipertensi (-), "sma (-)

    ,. ia'at Pen'akit Keluarga

    D (-), 9ipertensi (-), "sma (-)

    -. ia'at Penggunaan )3at1(-)

    . ia'at $entruai

    - enarhe 1 + ahun

    - 0iklus 9aid 1 != 9ari

    - ;ama 9aid 1 8-C 9ari

    - Dismenorhea 1 (J)

    20

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    21/29

    0. ia'at Perkainan

    $asien menikah sebanyak satu kali, bererai ' tahun yang lalu

    /. ia'at Peralinan

    "nak pertama1 ;aki-;aki, usia kehamilan1 "term, BB1 +!%% gram$0$

    4. iaa'at KB

    #ontrasepsi terakhir yang digunakan #B suntik selama tahun pada tahun

    !%%>

    "." Pemerikaan #iik

    #eadaan Umum 1 ampak 0edang 0akit

    #esadaran 1 Iompos entis

    ital 0ign

    D 1 %%8% mm9g

    9: 1 C! @i

    :: 1 ! @i

    emp 1 +8,! +I

    Berat Badan 1 => #g

    inggi Badan 1 8' m

    Statu 5eneraliata

    #epala dan ;eher

    #epala 1 6ormohepaliata 1 #onjungtiva anemis (-), 0klera ikterik (-), :efleks ahaya (J)

    9idung 1 0eptum deviasi (-), 0ekret (-), $erdarahan (-)

    elinga 1 0ekret (-), $erdarahan (-)ulut 1 ;idah tidak kotor, gigi geligi normal, faring tidak hiperemis,

    tonsil tidak membesar;eher 1 $embesaran #*B (-)

    21

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    22/29

    horaks

    Eantung

    /nspeksi 1 /tus ordis tidak tampak

    $alpasi 1 6yeri tekan (-), itus ordis teraba normal di /I0 KI;

    sinistra

    $erkusi 1 Batas jantung dalam batas normal /I0 / $arasternal de@tra

    sampai /I0 I; sinistra

    "uskultasi 1 :eguler, murmur tidak ada

    $aru

    /nspeksi 1 0imetris kiri dengan kanan, retraksi (-)

    $alpasi 1 6yeri tekan (-), stem fremitus kanan dan kiri sama

    $erkusi 1 0onor dikedua lapangan paru

    "uskultasi- 0uara pernafasan 1 esikuler

    - 0uara ambahan 1 (-)

    "bdomen

    /nspeksi 1 Bekas 0I (-)

    $alpasi 1 6yeri tekan (-)$erkusi 1 Beda

    "uskultasi 1 Bising usus (J) normal

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    23/29

    Hail US5 1

    Kean 6 5inekologi ti!ak a!a kelainan

    eume

    0eorang wanita ++ tahun datang dengan keluhan keluar darah dari

    kemaluan yang dialami sejak H ! minggu ini dan disertai badan terasa lemas.

    $erdarahan keluar banyak kira-kira H!% dan bergumpal-gumpal, warna

    darah berwarna merah keoklatan, dan ganti pembalut sebanyak ? %@ hari.

    0elama perdarahan os tidak merasakan nyeri pada perut. 4s sudah merasakan

    gangguan haid sejak tahun yang lalu, riwayat keputihan (-). Dari hasil U0*

    di dapati kesan ginekologi tidak ada kelainan, 9asil laboratorium ;eukosit1

    '.%% ul, 9aemoglobin1 %.8 gd;, 9ematokrit1 +!. &, rombosit1 !!>.%%%

    u;, :$ (-), :$# (-)

    ".- Diagnoa

    Disfungsional Uterine Bleeding

    ". Tera%i

    - /AD :; !% gtti

    - "sam mefenamat tab +@'%% mg

    23

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    24/29

    - "sam raneksamat tab +@'%% mg

    ".0 Anjuran

    - $erbaiki #eluhan Umum

    - enghentikan perdarahan

    #)LL)7 UP

    Tanggal 1, $ei 281

    0ens1 I

    D1 %%8% mm9g

    9:1 C!@i

    ::1 !@i

    1 +8,!oI

    KU

    - Demam (-)

    - $ (J) Banyak- 6yeri perut (-)

    TEAPI

    - Diet B

    - /AD :; !%gtti- /nj. Ieftria@one gr! jam

    $4

    - "sam raneksamat tab +@'%% mg- "sam efenamat tab +@'%% mg

    - $il #B #ombinasi +@! tb

    Tanggal 1- $ei 281

    0ens1 I

    D1 %C% mm9g

    9:1 C8@i

    ::1 !%@i

    1 +8,'oI

    Kea!aan Umum

    - Demam (-)

    - $ (J) 0edikit- 6yeri perut (-)

    TEAPI

    - Diet B

    - /AD :; !%gtti- /nj. Ieftria@one gr! jam

    $4

    - "sam raneksamat tab +@'%%

    mg

    - "sam efenamat tab +@'%% mg- $il #B kombinasi +@! tab

    Tanggal 1 $ei 281

    0ens1 I

    Kea!aan Umum

    - $ (J) 0edikit

    TEAPI

    - Diet B

    24

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    25/29

    D1 %C% mm9g

    9:1 C8@i

    ::1 !%@i

    1 +8,8oI

    - 6yeri perut (-)

    - B"# (J)

    - B"B (J)

    - /AD :; !%gtti

    - /nj. Ieftria@one gr! jam

    $4

    - "sam raneksamat tab +@'%%mg

    - "sam efenamat tab +@'%% mg

    - $il #B kombinasi +@! tab

    Tanggal 10 $ei 281

    0ens1 I

    D1 !%>% mm9g

    9:1 =@i

    ::1 !%@i

    1 +8,CoI

    Kea!aan Umum

    - $ (J) 0edikit

    - 6yeri perut (-)- 4yong (J)

    - B"# (J)

    - B"B (J)

    TEAPI

    $4

    - "sam raneksamat tab +@'%%

    mg

    - "sam efenamat tab +@'%% mg

    - $il #B kombinasi +@! tab

    PBJ

    25

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    26/29

    BAB ,

    DISKUSI KASUS

    $ada kasus ini, jika dilihat dari definisi disfungsional uterus bleeding adalah

    perdarahan abnormal yang dapat terjadi di dalam siklus maupun di luar siklus

    menstruasi, karena gangguan fungsi mekanisme pengaturan hormon (hipotalamus-

    hipofisis-ovarium-endometrium), tanpa kelainan organ. $erdarahan ini juga

    didefinisikan sebagai menstruasi yang banyak dan atau tidak teratur tanpa adanya

    patologi pelvik yang diketahui, kehamilan atau gangguan perdarahan umum.

    0esuai dengan teori yang ada bahwa diagnosis ditegakkan berdasarkan

    keluhan subyektif, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang telahdilakukan.

    Dari anamnesa didapatkan bahwa pasien mengalai perdarahan pervaginam

    sejak ! minggu ini, warna darah merah keoklatan dan bergumpl-gumpal. $ada

    pemeriksaan fisik tidak ada kelainan yang di temukan pada pasien ini. $ada

    pemeriksaan U0* di dapatkan hasil kesan *inekologi tidak ada kelainan.

    26

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    27/29

    BAB -

    PENUTUP

    -.1 Keim%ulan1. $erdarahan abnormal dari uterus (lama, frekuensi dan jumlah) yang terjadi

    didalam dan diluar siklus, tanpa kelainan organ, hematologi dan kehamilan, dan

    merupakan kelainan poros hipotalamus 7hipofisis-ovarium.

    2. DUB dibagi menjadi ! yaitu ovulatory DUB dan anovulatory DUB

    ". *ambaran klinis dari DUB

    - $olymenorrhea (0ering,teratur dengan siklus kurang dari ! hari)

    - 9ypermenorrhea ($erdarahan yang banyak dalam siklus normal)

    - enorrhagia ($erdarahan yang lama dan banyak dalam siklus teratur)

    - metrorrhagia ($erdarahan yang terjadi diluar siklus biasanya)

    - menometrorrhagia ($erdarahan yang sering,dengan perdarahan yang banyak

    serta waktu yang memanjang diluar siklus yang biasanya)

    ujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan perdarahan akut, episode

    perdarahan dimasa datang, dan menegah dampak anovulasi yang serius pada jangka

    panjang yaitu kanker endometrium. $engobatan utama adalah terapi medis meskipun

    intervensi bedah dibutuhkan pada sebagian kasus. Eika perdarahan berat, dan atau

    berulang, atau pengobatan medis gagal, maka diperlukan evaluasi ulang.

    27

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    28/29

    DA#TA PUSTAKA

    . $rawirohardjo, 0. /lmu #andungan, ''=C

    %. 0peroff ;., dkk., :egulation of the enstrual Iyle in Ilinial *yneologi

  • 7/25/2019 lapkas DUB

    29/29

    !. Bongers . dkk., Iurrent reatment of Dysfuntional Uterine Bleeding ,

    aturitas, ar ' L C (+) '>-C, !%%.

    +. od I.". dkk., Dysfuntional Uterine Bleeding, e ediine, ;ast Update 1 Euly

    !, !%%+.

    . ;atha ., Dysfuntional Uterine Bleeding in $ratial anagement of

    *yneologial $roblems, , Dept. 4bgyn UI;" 0hool

    of, ediine, ;ippinott Filliams M Filkins, Ialifornia U0", !%%.

    18.0urendra 6.$., rane@ami "id in *ynaeology M 4bstetris, Dept. 4bgyn

    #I* edial Iollege, Benhampur, Des !%%!.