lapkas linda 123
DESCRIPTION
dTRANSCRIPT
![Page 1: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN KASUSEPISTAKSIS
Pembimbing:dr. Kote Noordhianta, Sp. THT-KL, M.Kes
Penyusun :
Linda Mahardhika 2009730026
![Page 2: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/2.jpg)
Identitas Pasien
• Nama : Ny.SH• Usia : 20 tahun• Alamat : Kelapa
Nunggak RT 05/003,Sukabumi
• Agama : Islam• Suku : Sunda• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga• Tanggal masuk : 10 November 2014• Tanggal dikonsul ke THT : 13 November 2014
![Page 3: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/3.jpg)
Anamnesis
Keluhan utama– Perdarahan dari lubang hidung kanan. Keluhan tambahan– Demam (+) hilang timbul,Pusing (+), lemas (+),
nafsu makan menurun (+) sejak 2 minggu SMRS
![Page 4: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/4.jpg)
Riwayat penyakit sekarang
Pasien di rujuk ke THT karna perdarahan terus menerus pada lubang hidung kanan selama 2,5 jam, pada hari saat di konsulkan. Keluhan tersebut terjadi tiba tiba dengan jumlah sebanyak 3 sendok makan, perdarahan tersebut berhenti setelah di lakukan penyumbatan menggunakan kassa pada lubang hidung kanan. Keluhan tersebut di sertai dengan rasa pusing, demam yang hilang timbul dan lemas. Menurut keluhan pasien selama 1 minggu terahir pasien juga mengeluh lemas dan pusing yang berlangsung terus menerus yang di mana di sertai dengan perdarahan pada gusi setiap pasien menggosok gigi serta pasien juga mengeluh terdapat memar yang timbul tiba tiba pada kedua tungkai. 2 minggu SMRS pasien juga sempat mengalami perdarahan pada kedua lubang hidung yang yang awalnya pada hidung kanan dan saat hidung kanan di sumbat perdarahan terjadi pada lubang hidung kiri, perdarahan tersebut terjadi lebih dari 3 jam dengan jumlah sebanyak 1 gelas air mineral. dan perdarahan tersebut berhenti setelah menymbat kedua lubang hidung pasien menggunakan kapas.
![Page 5: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/5.jpg)
Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat alergi dan asma disangkal• Riwayat batuk lama disangkal• Riwayat diabetes mellitus disangkal • Riwayat perdarahan pada hidung• Riwayat mudah perdarah saat luka di sangkal• Riwayat hipertensi di sangkal
![Page 6: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/6.jpg)
Riwayat penyakit dalam keluarga
• Riwayat alergi dan asma disangkal• Riwayat batuk lama disangkal• Riwayat diabetes mellitus disangkal• Riwayat hipertensi (Ayah pasien)• Riwayat tumor dan keganasan pada keluarga
disangkal.
![Page 7: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/7.jpg)
Riwayat Pengobatan
• 2 minggu SMRS saat perdarahan pertama pasien sempat berobat ke klinik dan di berikan obat injeksi (anti nyeri,pengenti perdarahan,vitamin) dan obat oral untuk di bawa pulang (obat anti perdarahan,anti nyeri,obat tambah darah)
![Page 8: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/8.jpg)
Riwayat Pengobatan
Saat di bawa ke IGD tanggal 11 november 2014 hasil konsul IPD di berikan :• IVFD NaCL 20 tpm• Pro transfusi PRC 250 cc/hari• Vit K 3x1 ampul• Ceftriaxone 2x1 ampul• Ranitidin 2x1 ampul• PCT 3x 500 mg (oral)• Kalnex (asam tranexamat)
3x1 ampul
Selama pengobatan di perawatan IPD 11 November 2014:• IVFD NaCL 20 tpm• Transfusi PRC 250 cc/hari• Vit K 3x1 ampul• Ceftriaxone 2x1 ampul• Ranitidin 2x1 ampul• PCT 3x 500 mg (oral)• Kalnex (asam tranexamat)
3x1 ampul
![Page 9: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/9.jpg)
Riwayat Pengobatan
Selama pengobatan di perawatan IPD 12 November 2014:• Futrolit 20 tpm• Vit K 3x1 ampul• Ceftriaxone 2x1 ampul• Ranitidin 2x1 ampul• PCT 3x 500 mg (oral)• Kalnex (asam tranexamat) 3x1
ampul• Epison 3x1 (Oral)• OMZ 1x1 ampul • Metilprednisolon 2x125 mg IV
Selama pengobatan di perawatan IPD 13 November 2014:• Futrolit 20 tpm• Vit K 3x1 ampul• Transfusi PRC 250 cc/hari• PCT 3x 500 mg (oral)• Kalnex (asam tranexamat) 3x1
ampul• Epison 3x1 (Oral)• OMZ 1x1 ampul • Ondancentron 3x1 ampul• Metilprednisolon 2x125 mg IV•
![Page 10: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/10.jpg)
Status Generalis
• Keadaan umum : tampak sakit ringan• Kesadaran : compos mentis• Tekanan darah : 100/60 mmHg• Nadi : 82
kali/menit• Pernapasan : 20
kali/menit • Suhu : 37 oC
![Page 11: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/11.jpg)
Status generalis
• Kepala : normocephali, deformitas (-)
• Mata : konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-, pupil bulat/bulat,
isokor• Hidung : septum nasi di tengah,
sekret tertutup tampon/-, mukosa
basah (kiri)
![Page 12: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/12.jpg)
Status generalisThorax Paru :• Inspeksi : Pergerakan dinding
dada simetris baik statis dan dinamis
• Palpasi : Fremitus taktil teraba simetris, pergerakan dada simetris
• Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
• Auskultasi: Bunyi nafas vesikular +/+, wheezing -/-, rhonki -/-
Jantung:• Inspeksi : Ictus cordis tidak
terlihat• Palpasi : Ictus cordis
teraba pada linea midclavicularis kiri ICS IV
• Perkusi : Batas-batas jantung dalam batas normal
• Auskultasi: Bunyi jantung reguler, murmur (-), gallop (-)
![Page 13: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/13.jpg)
Abdomen• Inspeksi : Tampak cembung, lesi (-), sikatriks (-),
pelebaran vena (-)• Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), massa(-)
Extremitas: Akral hangat (superior +/+,inferior+/+), Capillary refill time <2detik(superior+/+,inferior+/+),echymosis(superior -/-,inferior +/+)•
![Page 14: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/14.jpg)
Pemeriksaan fisik THT
Aurikula dextra sinistra• Dextra : Lesi (-), massa (-), deformitas (-)
Normal • Sinistra : Lesi (-), massa (-), deformitas (-)
NormalKanalis akustikus eksternus• Dextra : Hiperemis (-), laserasi (-), sekret (-),
serumen (+), massa (-),edema (-).• Sinistra : Hiperemis (-), laserasi (-), sekret (-),
serumen (+), massa (-), edema (-).
![Page 15: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/15.jpg)
Pemeriksaan THT
Membran timpani• Dextra : Intak, reflex cahaya (+)• Sinistra : Intak, refleks cahaya (+)Cavum nasi• Dextra : Tertutup tampon, pada tampon
(kering,darah(-),cairan(-))• Sinistra : Hiperemis(-), edema(-), sekret(-),
krusta(-), hipertrofi konka(-), deviasi septum (-)
![Page 16: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/16.jpg)
Pemeriksaan THT
Nasopharynx Oropharynx• Posterior faring : Hiperemis (-/-), • Tonsil : T1/T1 Hiperemis (-/-), kripta melebar
(-/-), detritus(-/-), pus (-/-) • Uvula :
simetris, Hiperemis (-)Maksillofasial : Simetris, nyeri tekan (-) Kelenjar getah bening : tidak teraba pembesaran
![Page 17: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/17.jpg)
Diagnosis Banding
• Epistaksis masif cavum nasi dextra e.c viral invection
• Epistaksis masif cavum nasi dextra e.c gangguan hemostatis
• Epistaksis masif cavum nasidextra e.c keganasan
![Page 18: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/18.jpg)
Rencana pemeriksaan penunjang
• Darah lengkap• Morfologi eritrosit• Antibodi degue
![Page 19: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/19.jpg)
Pemeriksaan Penunjang
11 November 2014(dari dokter klinik)• Hemoglobin : 4,5 gr/dL• Leukosit : 7600/uL• Hematokrit : 14 %• Trombosit : 40.000/uL• Widal TO : Negatif• Widal TH : Negatif• Widal AH : Negatif
11 November 2014(dari IGD RSUD Syamsudin,SH)• Hemoglobin : 4,1 gr/dL• Leukosit : 7300/uL• Hematokrit : 12 %• Eritrosit : 1,1 Juta/mg• MCV : 106• MCH : 37• MCHC : 34• Trombosit : 25.000/uL• IgG anti dengue : Negatif• IgM anti dengue : Negatif
![Page 20: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/20.jpg)
Pemeriksaan Penunjang
12 November 2014 jam 10:31 (dari IGD RSUDSyamsudin,SH)• Hemoglobin : 4,4 gr/dL• Leukosit : 7200/uL• Hematokrit : 13 %• Eritrosit : 1,2
Juta/mg• MCV : 107• MCH : 37• MCHC : 36• Trombosit : 15.000/uL
12 November 2014 jam 14:02 (dari IGD RSUD Syamsudin,SH)• Hemoglobin : 4,4 gr/dL• Leukosit : 7200/uL• Hematokrit : 13 %• Eritrosit : 1,2 Juta/mg• MCV : 107• MCH : 37• MCHC : 35• Trombosit : 15.000/uL• GDS : 116 mg/dL• SGOT: 24 U/I• SGPT : 22 U/I• Ureum : 28 mg/dL• Kreatinin : 0,68 mg/dL
![Page 21: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/21.jpg)
Diagnosis Kerja
• Epistaksis masif cavum nasi dextra e.c trombositopeni
![Page 22: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/22.jpg)
Rencana Terapi
• Tampon Cavum Nasi Dextra• Stabilisasi Trombosit• Lajutkan terapi IPD
![Page 23: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/23.jpg)
Pendahuluan
• Epistaksis terjadi pada 60% penduduk dari populasi
umum.
• Prevalensinya kejadian meningkat u/ anak-anak <10
tahun serta pada usia >50 tahun.
• Laki-laki > Wanita
• Epistaksis dapat disebabkan oleh kelainan lokal pada
hidung atau kelainan sistemik
• Epistaksis terbagi atas dua jenis , yaitu epistaksis
anterior dan epistaksis posterior
![Page 24: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/24.jpg)
Definisi
• Epistaksis (mimisan) adalah
perdarahan dari rongga hidung, yang
keluar melalui lubang hidung ataupun
kebelakang (koana). Perdarahan dari
hidung tersebut dapat terjadi sebagai
akibat dari kelainan lokal ataupun
kelainan sistemik.
![Page 25: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/25.jpg)
Anatomi hidung
![Page 26: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/26.jpg)
Blood supply of noseNose is richly supplied by both the external and internal carotid systems, both on the septum and the lateral walls.Nasal SeptumInternal Carotid System• (a) Anterior ethmoidal artery} Branches of ophthalmic• (b) Posterior ethmoidal artery artery External Carotid System• (a) Sphenopalatine artery (branch of maxillary artery) gives
nasopalatine and posterior medial nasal branches.• (b) Septal branch of greater palatine artery (Br. of maxillary artery).• (c) Septal branch of superior labial artery (Br. of facial artery) .
![Page 27: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/27.jpg)
Blood supply of nose
Lateral Wall
• Internal Carotid System• (a) Anterior ethmoidal } Branches of• (b) Posterior ethmoidal ophthalmic artery External Carotid System• (a) Posterior lateral nasal ~ From sphenopalatine branches artery• (b) Greater palatine artery ~ From maxillary artery• (c) Nasal branch of anterior superior dental ~ From infraorbital
branch of maxillary artery• (d) Branches of facial artery to nasal vestibule
![Page 28: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/28.jpg)
![Page 29: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/29.jpg)
Area epistaksis
• Daerah little 90 %• Di bagian atas konka are septum (a.ethmoidalis
anterior dan posterior)• Di bagian bawah konka cabang a.spinothalamika
(di area konka inferior dan posterior)• Bagian belakang cavum nasi berasal dari faring• Diffuse dari lateral maupun septum• Nasofaring.
![Page 30: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/30.jpg)
epidemiologi
• Frekuensi epistaksis sulit untuk ditentukan karena sebagian episode menyelesaikannya dengan pengobatan mandiri sehingga tidak dilaporkan. Namun, dari beberapa sumber terakhir, bahwa kejadian epistaksis pada populasi umum adalah sekitar 60%.
• Distribusi usia bimodal, dengan puncak pada anak-anak (2-10 tahun) dan orang tua (50-80 tahun).
• Prevalensi epistaksis cenderung lebih tinggi pada laki-laki (58%) daripada perempuan (42%).
![Page 31: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/31.jpg)
Klasifikasi
1. Epistaksis anterior
2. Epistaksis posterior
![Page 32: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/32.jpg)
1. Epistaksis Anterior
Pleksus Kisselbach di septum bagian anterior
(litle’s area) atau Arteri Ethmoidalis Anterior
Perdarahan biasanya ringan, dan dapat
berhenti sendiri
Kebanyakan terjadi pada usia yang lebih muda
epistaksis yang paling sering terjadi (90%)
Tipe yang tidak terlalu parah
![Page 33: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/33.jpg)
2. Epistaksis Posterior
• Pleksus Woodruff’s di bagian
belakang cavum nasi atau Arteri
Ethmoidalis Posterior
• Perdarahan biasanya lebih hebat
dan jarang dapat berhenti sendiri
• Biasanya terjadi pada usia yang
lebih tua dan bersifat lebih parah
![Page 34: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/34.jpg)
Epistaksis Anterior
Epistaksis Posterior
![Page 35: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/35.jpg)
![Page 36: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/36.jpg)
Etiologi
• Seringkali epistaksis timbul
spontan tanpa diketahui
penyebabnya. Kadang-kadang
jelas ditimbulkan oleh trauma,
atau dapat pula disebabkan oleh
kelainan lokal pada hidung atau
kelainan sistemik.
![Page 37: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/37.jpg)
……ETIOLOGI
• Kelainan lokal : trauma, kelainan anatomi,
kelainan pembuluh darah, infeksi lokal, benda
asing, tumor, pengaruh udara lingkungan.
• Kelainan sistemik : penyakit kardiovaskuler,
kelainan darah, infeksi sistemik, perubahan
tekanan atmosfer, kelainan hormonal ataupun
kelainan kongenital
![Page 38: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/38.jpg)
…..ETIOLOGI
Trauma
Mengorek hidung, benturan ringan, bersin, mengeluarkan
ingus terlalu keras, kena pukul, jatuh atau kecelakaan
lalu lintas. Benda asing tajam atau trauma pembedahan.
Epistaksis sering juga terjadi karena adanya spina
septum yang tajam. Perdarahan dapat terjadi di tempat
spina itu sendiri atau pada mukosa konka yang
berhadapan bila konka itu sedang mengalami
pembengkakan.
![Page 39: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/39.jpg)
• Kelainan pembuluh darah (lokal)
Kongenital, pembuluh darah lebih lebar,
tipis, jaringan ikat dan sel-selnya lebih
sedikit.
• Infeksi lokal
Rhinitis atau rinosinusitis. Bisa juga
pada infeksi spesifik seperti rhinitis
jamur, tuberculosis, lupus, sifilis atau
lepra.
![Page 40: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/40.jpg)
Tumor
Hemangioma, karsinoma, dan angifibroma (Neoplasma
berkembang cepat membentuk jaringan baru beserta
pembuluh darah. Namun, pembuluh darah yang terbentuk
tidak sempurna dan sangat ringkih dan menyebabkan
mudah pecah sehingga terjadi perdarahan).
Penyakit Kardiovaskuler
Hipertensi dan kelainan pembuluh darah seperti yang
terjadi pada arteriosklerosis, nefritis kronik, sirosis hepatis
atau diabetes mellitus, dapat menyebabkan epistaksis.
![Page 41: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/41.jpg)
Kelainan Darah
Trombositopenia, disfungsi platelet (misalnya pada uremia dan
penggunaan obat NSAID), defisiensi faktor pembekuan
(misalnya hemophilia, VonWillebrand’s disease, hepatic failure)
keganasan darah (leukemia), bermacam-macam anemia.
Kelainan kongenital
Kelainan kongenital yang sering menyebabkan epistaksis ialah
teleangiektasis hemoragik herediter (Hereditary hemorrahargic
teleangiectasis Osler-Rendu-Weber disease).
Infeksi sistemik
Yang terutama menyebabkan epistaksis adalah demam
berdarah (dengue hemorrahargic fever). Demam tifoid,
influenza dan morbilli.
![Page 42: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/42.jpg)
• Perubahan udara dan tekanan atmosfer
Suhu sangat dingin atau udara kering. Hal
serupa juga bisa disebabkan adanya zat-zat
kimia di tempat industri yang menyebabkan
keringnya mukosa hidung.
• Gangguan hormonal dan obat
antikoagulan
Epistaksis juga dapat terjadi pada wanita hamil
atau menopause karena pengaruh perubahan
hormonal.
![Page 43: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/43.jpg)
Penatalaksanaan
• Prinsip penatalaksanaan
epistaksis adalah memperbaiki
keadaan umum, mencari sumber
perdarahan, menghentikan
perdarahan dan mencari faktor
penyebab untuk mencegah
perdarah berulang
![Page 44: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/44.jpg)
1. Perbaiki keadaan umum
• Perhatikan keadaan umumnya (nadi,
pernafasan serta tekanan darahnya).
• prinsip life saving, ABC’s.
• Jalan nafas mungkin dapat tersumbat
oleh darah atau bekuan darah, perlu
dibersihkan atau dihisap
![Page 45: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/45.jpg)
2. Mencari sumber perdarahan Apakah perdarahan berasal dari anterior atau posterior.
Lampu kepala, spekulum hidung dan alat penghisap.
Anamnesis yang lengkap.
Posisi duduk, biarkan darah mengalir keluar dari hidung
(dimonitor). Jika lemah sebaiknya setengah duduk atau
berbaring dengan kepala ditinggikan. Harus diperhatikan
jangan sampai darah mengalir ke saluran nafas bawah.
Pasien anak-anak duduk dipangku, badan dan tangan
dipeluk, kepala dipegangi agar tegak dan tidak bergerak-
gerak.
![Page 46: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/46.jpg)
3. Menghentikan perdarahan
Epistaksis Anterior
Metode Trotter
Tampon adrenalin 1/5000-1/10.000 atau
pantocain atau lidocain 2%.
Bila sumber perdarahan dapat terlihat, kaustik
dengan larutan Nitras Argenti (AgNO3) 25-30%
atau elektrokaustik (sesudahnya area tersebut
diberi krim antibiotik).
Tampon Anterior
![Page 47: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/47.jpg)
Tampon anterior
![Page 48: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/48.jpg)
Epistaksis Posterior
• Tampon Posterior (Bellocq)
Tampon ini dibuat dari kasa padat
dibentuk kubus atau bulat dengan
diameter 3 cm. Pada tampon ini terikat
3 utas benang, 2 buah di satu sisi dan
sebuah di sisi yang berlawanan.
• Kateter Folley dengan balon.
![Page 49: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/49.jpg)
Tampon posterior
![Page 50: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/50.jpg)
4. Mencegah Perdarahan Berulang
Rinoskopi anterior
Rinoskopi posterior
Pengukuran tekanan darah
Rontgen sinus
Pemeriksaan darah tepi lengkap, faal
hemostasis, uji faal hati dan ginjal.
Riwayat penyakit.
![Page 51: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/51.jpg)
Komplikasi dan pencegahan
Komplikasi dari epistaksis dari usaha
penanggulangan.
Aspirasi darah ke dalam saluran nafas bawah
Syok, anemia dan gagal ginjal
Turunnya tekanan darah secara mendadak (hipoksia,
iskemia serebri, insufisiensi koroner sampai infark
miokard)
Infus dan transfusi harus dapat segera diberikan
![Page 52: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/52.jpg)
Pembuluh darah terbuka : infeksi
Pemasangan tampon dapat menyebabkan rino-
sinusitis, otitis media, septikemia atau toxic shock
syndrome.
Harus selalu diberikan antibiotik pada setiap
pemasangan tampon hidung, dan setelah 2-3 hari
tampon harus dicabut.
Hemotimpanum sebagai akibat mengalirnya darah
melalui Tuba eustachius
Air mata berdarah (bloody tears), akibat mengalirnya
darah secara retrograde melalui duktus nasolakrimalis
![Page 53: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/53.jpg)
• tampon Bellocq >> Laserasi palatum
mole atau sudut bibir
• Kateter balon atau tampon balon tidak
boleh dipompa terlalu keras karena
dapat menyebabkan nekrosis mukosa
hidung atau septum
![Page 54: Lapkas Linda 123](https://reader034.vdocuments.net/reader034/viewer/2022042603/55cf8ee7550346703b96cfca/html5/thumbnails/54.jpg)
TERIMAKASIH