lapkas mata
DESCRIPTION
,TRANSCRIPT
I. IDENTITASNama Lengkap: Ny. SUmur: 56 tahunJenis Kelamin: Perempuan Alamat: Jl. Utan KayuPekerjaan: Pedagang
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama: Mata kanan terasa sangat sakit dan bengkak sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan Tambahan: Gelembung di dahi kanan dan kelopak mata kanan, mata merah, pusing
RPS: 4 hari sebelum datang ke RS pasien merasakan pegal-pegal dan meriang. 3 hari sebelum datang ke RS timbul gelembung berisi cairan di dahi kanan dan semakin banyak sampai menjalar ke kelopak mata kanan dan hidung. Pasien merasakan mata kanan semakin berair, bengkak, mengeluarkan kotoran berwarna putih dan terasa nyeri. Wajah kanan terasa panas dan nyeri. Pasien juga mengeluh nyeri kepala sampai ke belakang kepala dan badan terasa hangat. Pasien merasakan mata bertambah sakit dan merasa sedikit silau. Pasien tidak mengeluhkan adanya pandangan yang kabur. RPD: Pasien belum pernah mengalami gejala seperti ini sebelumnya. Riwayat Hipertensi dan Diabetes Mellitus disangkal,
RPK: Di keluarga tidak ada yang mengalami gejala yang sama seperti pasien.
R. Pengobatan: Pasien telah ke poli kulit 1 hari sebelum datang ke poli mata dan diberikan gentamycin salp 0,1%, Acyclovir tablet dan Asam Mefenamat.
R. Psikososial: Pasien berdagang dipinggir jalan.
R. Alergi: Riwayat alergi makanan, obat, cuaca dan debu disangkal
III. PEMERIKSAAN UMUMKesadaran: Compos mentisKeadaan umum: Tampak sakit sedangTekanan Darah: 130/70 mmHg
IV. PEMERIKSAAN FISIK MATA ( Status Oftalmologikus ) ODOS
6/15Visus6/10
OrtoforiaKedudukanOrtoforia
Baik kesegala arahPergerakan Bola MataBaik ke segala arah
Udem (+)Hiperemis (+)Hematom (-)Sikatriks (-)Benjolan (-)Ptosis (+)Vesikel (+)
Palpebra SuperiorUdem (-)Hiperemis (-)Hematom (-)Sikatriks (-)Benjolan (-)Ptosis (-)Vesikel (-)
Udem (+)Hiperemis (+)Hematom (-)Sikatriks (-)Benjolan (-)Palpebra InferiorUdem (-)Hiperemis (-)Hematom (-)Sikatriks (-)Benjolan (-)
Hiperemis (+)Konjungtiva Tarsalis SuperiorHiperemis (-)
Injeksi siliar (-)Injeksi konjungtiva (+)Injeksi episklera (-)
Konjungtiva BulbiInjeksi siliar (-)Injeksi konjungtiva (-)Injeksi episklera (-)
Hiperemis ( + )Papil ( - )Folikel ( - )
Konjungtiva Tarsalis InferiorHiperemis ( - )Papil ( - )Folikel ( - )
JernihInfiltrat ( - )
KorneaJernihInfiltrat ( - )
SedangHifema ( - )Hipopion ( - )
COASedangHifema ( - )Hipopion ( - )
Warna coklat,Sinekia anterior ( - )Sinekia posterior ( - )
IrisWarna coklatSinekia anterior ( - )Sinekia posterior ( - )
BulatIsokorRefleks cahaya ( + )
PupilBulatIsokorRefleks cahaya ( + )
Agak keruhLensaAgak keruh
Tidak dapat dievaluasiVitreous HumorTidak dapat di evaluasi
V. RESUMESeorang perempuan usia 56 tahun, datang dengan keluhan mata kanan terasa sangat sakit dan bengkak sejak 3 hari yang lalu. Keluhan ini diawali dengan merasa meriang dan pegal-pegal sejak 4 hari yang lalu. Vesikel timbul 3 hari yang lalu dari dahi kanan, kelopak mata atas dan hidung. Wajah sebelah kanan terasa panas dan nyeri, nyeri menjalar sampai ke kepala belakang, Epifora(+), Fotofobia(+), secret (+) berwarna putih.
Pada pemeriksaan OD ditemukan palpebra superior edema, hiperemis dan terdapat vesikel. Palpebra inferior edema dan hiperemis. Konjungtiva tarsal superior hiperemis, konjungtiva bulbi terdapat injeksi konjungtiva. Konjungtiva tarsal inferior hiperemis dan Lensa agak keruh.
VI. DIAGNOSA KERJA OD: Konjungtivitis Varisela Zoster
VII. PENATALAKSANAAN Terapi AntivirusTopikal salep mata acyclovir 3% 5 oles/hari Analgetik 3 x 500 mg.
Edukasi : .Edukasi penyakit dan pengobatan Tidak boleh banyak melakukan aktivitas yang melibatkan banyak pergerakan mata Mata tidak boleh terkena kotoran dan harus dibersihkan tiap hari untuk Jangan menyentuh/menggosok mata, terutama bila tangan kotor Mata tidak boleh digosok
TINJAUAN PUSTAKAKONJUNGITIS VARISELA ZOSTER
Herpes zoster disebut juga shingle, zona atau posterior ganglionitis akut. Virus herpes zoster dapat memberikan infeksi pada ganglion Gaseri saraf Trigeminus. Bila yang terkena ganglion cabang oftalmika maka akan terlihat gejala-gejala herpes pada mata.
Herpes zoster dapat mengenai semua umur dan umumnya pada usia lebih dari 50 tahun. Kelainan yang dapat terjadi akibat herpes zoster tidak akan melampaui garis median kepala. Herpes zoster dan varisela memberikan gambaran yang sama pada konjungtivitis seperti mata hiperemia, vesikel, dan pseudomembran pada konjungtiva, papil, dan pembesaran kelenjar preaurikuler. Diagnosis biasanya ditegakkan dengan ditemukannya sel raksasa pada pewarnaan Giemsa, kultur virus dan sel inklusi intra nuklear.
Pengobatan dengan kompres dingin. Pada saat ini asiklovir 400mg/hari selama 5 hari merupakan pengobatan umum. Walaupun diduga steroid mengurangkan penyulit akan tetapi dapat mengakibatkan penyebaran sistemik. Pada 2 minggu pertama dapat diberikan analgetik. Pada kelainan permukaan diberikan salep tetrasiklin. Steroid tetes deksametason 0,1% diberikan bila terdapat episkleritis, skleritis dna iritis. Glaukoma yang terjadi akibat iritis diberi preparat steroid dan antiglaukoma. Penyulit yang dapat terjadi berupa parut pada kelopak, neuralgia, katarak, glaukoma, kelumpuhan N III, N IV, N IV, atropi saraf optik dna kebutaan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas, Sidarta. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2000.2. Herpes Zoster Information from http://www.emedicinehealth.com/articles3. Hodge, W. G., 2000, Penyakit Virus, dalam Vaughan, D. G., Asbury, T. dan Riodan, P., Oftalmologi Umum, Widya Medika, Jakarta : 336.