lapkas obsgyn.pptx

Upload: arthoclase

Post on 08-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Slide 1

CARDIAC ARREST PADA SECTIO CAESAREA DAN SEPSIS POST-OPERATIF PADA G4P1A2M0 HAMIL ATERM DENGAN PREEKLAMPSIA DAN GAGAL INDUKSIOleh: Laurensius Ivan Pantekosta S.Ked (I11108060)

Pembimbing: dr. Novi Salita, SpOG, MKes

SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS TANJUNGPURARSUD DOKTER ABDUL AZIZSINGKAWANG 2014

Penyajian kasusIdentitasMR: 906 693Nama: Ny. D CTempat, Tanggal lahir: -Umur: 27 tahunPendidikan: -Pekerjaan: Ibu rumah tanggaAlamat: Jalan Panglima Aim Gg. AmanSuku Bangsa: -Agama: IslamNama Suami: Tn. Ahmad HusainiUmur Suami: 31 tahunPendidikan Suami: -Pekerjaan Suami: -Tanggal Masuk RS: 6 Oktober 2014, pukul 21:27 WIB

Anamnesis (Dilakukan tanggal 6 Oktober 2014)Anamnesis Utama: AutoanamnesisKeluhan utama: Pengeluaran lendir dan darah dari kemaluan.

Riwayat Penyakit Sekarang:Pengeluaran lendir-darah sejak tanggal 5 Oktober 2014 pukul 18.00 WIB. Mules dirasakan belum teratur. Pengeluaran air dari jalan lahir tidak ada. Pergerakan janin masih dirasakan saat masuk ke rumah sakit. Riwayat nyeri kepala hebat, nyeri ulu hati, dan pandangan kabur disangkal. Pasien dirujuk dari RS Jeumpa dengan diagnosis gagal induksi.Anamnesis (Dilakukan tanggal 6 Oktober 2014)Riwayat Penyakit Dahulu/Operasi:Riwayat tekanan darah tinggi disangkal. Penyakit jantung, penyakit paru, penyakit hati, penyakit ginjal, penyakit kencing manis juga disangkal oleh pasien.Riwayat operasi sebelumnya tidak ada.Riwayat Penyakit Keluarga:Riwayat tekanan darah tinggi dalam keluarga tidak diketahui.

Anamnesis KebidananRiwayat Kehamilan Sekarang:Riwayat muntah pada kehamilan muda (-), bengkak (-), penglihatan terganggu (-), sakit kepala (-), perdarahan (-), kejang (-).Pemeriksaan Antenatal:Pasien melakukan pemeriksaan kehamilan dengan bidan sebanyak 5 kali.

Anamnesis (Dilakukan tanggal 6 Oktober 2014)Riwayat Haid:Haid pertama: usia 12 tahunLama Haid: 5-7 hari, siklus teratur HPHT: 8-01-2013HPL: 15-10-2014Kehamilan : 39 mingguGangguan haid: - Riwayat Menikah: Pasien menikah 1 kali tahun 2007

Anamnesis (Dilakukan tanggal 6 Oktober 2014)Riwayat Kehamilan dahulu:Pasien melahirkan anak pertama, perempuan, pada tahun 2007, cukup bulan, lahir spontan, presentasi kepala, berat badan lahir tidak ingat, dibantu oleh bidan di klinik bersalin, hidup.Pasien mengalami keguguran saat hamil anak kedua, pada tahun 2012, dilakukan kuret di klinik bersalin oleh dokter.Pasien mengalami keguguran saat hamil anak ketiga, pada tahun 2013, dilakukan kuret di klinik bersalin oleh dokter.Yang ini (2014)Riwayat KB: Pasien belum pernah mengikuti program KB sebelumnya.Anamnesis (Dilakukan tanggal 6 Oktober 2014)Tanda VitalKeadaan Umum: BaikKesadaran: Kompos mentis, GCS 15Tekanan darah: 160/110 mmHgNadi: 100x/menit, regularFrek Napas: 20x/menitSuhu: 36,5C, peraksilarBB/ TB: -/-Gizi: -

Pemeriksaan Fisik (Dilakukan tanggal 6 Oktober 2014)Status GeneralisKepala: Normosefalik, kepala bentuk simetris, kedua konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, telinga normal, tidak ada sekret yang keluar dari liang telinga, hidung bentuk normal, dan tidak ada sekret, tenggorokan tidak hiperemis, karies dentis (-).Leher: Tidak ditemukan pembengkakan kelenjar getah bening

Pemeriksaan Fisik (Dilakukan tanggal 6 Oktober 2014)Paru : Inspeksi: Statis simetris, dinamis simetrisPalpasi: Fremitus kanan=kiri, normalPerkusi: Sonor (+/+)Auskultasi: vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)Jantung :Inspeksi: Ictus cordis tak tampakPalpasi: Ictus cordis teraba di SIC V linea midklavikula sinistraPerkusi: Batas jantung kanan SIC IV linea parasternal dextraPinggang jantung SIC III linea sterna sinistraBatas jantung kiri SIC V linea midklavikula sinistraAuskultasi: BJ1/BJ2 (+) normal, murmur(-), gallop(-)

Pemeriksaan Fisik (Dilakukan tanggal 6 Oktober 2014)Abdomen : Inspeksi: Tampak distensiPerkusi: RedupAuskultasi: Bising usus (+) normalPalpasi: Tinggi fundus uteri 30 cm, 3 jari di bawah proccesus xiphoideus, hepar lien sulit diperiksa.Punggung :Palpasi : Nyeri ketok CVA (+/+), massa (-)Ekstrimitas : Akral hangat, CRT 30 mmHg dari nilai normal atau mencapai 140 mmHg, atau kenaikan tekanan diastolik >15 mmHg atau mencapai 90 mmHg dapat membantu ditegakkannya diagnosis hipertensi. 3

3. Angsar DMH. Pedoman Pengelolaan Hipertensi dalam Kehamilan di Indonesia. Edisi kedua. Semarang. 2005. p. 13-18.PreeklampsiaProteinuria ditandai dengan ditemukannya protein dalam urin 24 jam yang kadarnya melebihi 0,3 g/L atau pemeriksaan kualitatif menunjukkan +1 atau +2 atau 1 g/L atau lebih dalam urin yang dikeluarkan dengan kateter atau midstream yang diambil minimal 2 kali dengan jarak waktu 6 jam. Umumnya proteinuria muncul lebih lambat, sehingga harus dianggap sebagai tanda yang serius.4

4. Pregnancy Induced Hypertension; ALARM International. Edisi 2. The Society of Obstetricians and Gynaecologist of Canada. 2001; 85-91.PreeklampsiaPreeklamsia berat dapat dibagi dalam beberapa kategori :Preeklamsi berat tanpa impending eclampsiaPreeklamsi berat dengan impending eclampsia, dengan gejala2:nyeri kepalamata kaburmual dan muntahnyeri epigastriumnyeri kuadran kanan atas abdomen

Dalam kasus ini pasien mengalami preeklampsia berat tanpa impending eclampsia. Pemeriksaan laboratorium kimia darah juga masih dalam batas normal.

Faktor Risiko PreeklampsiaRisiko yang berhubungan dengan partner lakiPrimigravidaPrimipaternityUmur yang ekstrim : terlalu muda atau terlalu tua untuk kehamilan Partner laki yang pernah menikahi wanita yang kemudian hamil dan mengalami preeklamsi.Pemaparan terbatas terhadap sperma.Inseminasi donor dan donor oocyte

Faktor Risiko PreeklampsiaRisiko yang berhubungan dengan riwayat penyakit terdahulu dan riwayat penyakit keluargaRiwayat pernah preeklamsiHipertensi kronikPenyakit ginjalObesitasDiabetes gestational, diabetes mellitus tipe 1Antiphospholipid antibodies dan hiperhomocysteinemiaRisiko yang berhubungan dengan kehamilanMola hidatidosaKehamilan gandaInfeksi saluran kencing pada kehamilanHydrops fetalis

Faktor Risiko PreeklampsiaPreeklampsia dapat ditemui pada sekitar 5-10% kehamilan, terutama kehamilan pertama pada wanita berusia di atas 35 tahun. Frekuensi preeklampsia pada primigravida lebih tinggi bila dibandingkan dengan multigravida, terutama pada primigravida muda. 44. Pregnancy Induced Hypertension; ALARM International. Edisi 2. The Society of Obstetricians and Gynaecologist of Canada. 2001; 85-91.Pada kasus, faktor risiko yang mungkin terjadinya preeklampsia tidak diketahui. Berdasarkan usia dan paritas, pasien tidak termasuk berisiko. Faktor genetik masih memungkinkan walaupun berdasarkan anamnesis tidak diketahui riwayat preeklampsia dalam keluarga. Pada pemeriksaan fisik juga tidak dilakukan pengukuran BB dan TB sehingga tidak diketahui status gizi pasien.

Riwayat Aborsi dan PreeklampsiaPada riwayat obstetri pasien pernah mengalami keguguran selama 2 kali. Eras et al. (2000)10 Seidman et al. (1989)11Aborsi memiliki efek protektif terhadap preeklampsia.

10. Eras JL, Saftlas AF, Triche E, Hsu CD, Risch HA, Bracken MB. Abortion and Its Effect on risk of Preeclampsia and Transient Hypertension. Epidemiolgy. 2000; 11(1):36-43.11.Seidman DS, Ever-Hadani P, Stevenson DK, Gale R. The Effect of Abortion on the Incidence of Preeclampsia. Eur J Obstet Gynecol Reprod Biol. 1989; 33(2):109-14.

Dasar Pengelolaan Preeklampsia BeratPada kehamilan dengan penyulit apapun pada ibunya, dilakukan pengelolaan dasar sebagai berikut :Rencana terapi pada penyulitnya : yaitu terapi medikamentosa dengan pemberian obat-obatan untuk penyulitnyaRencana sikap terhadap kehamilanDasar Pengelolaan Preeklampsia BeratSikap terhadap kehamilan dibagi 2, yaitu : Ekspektatif ; konservatif : bila umur kehamilan < 37 minggu, artinya : kehamilan dipertahankan selama mungkin sambil memberikan terapi medikamentosa Aktif, agresif ; bila umur kehamilan 37 minggu, artinya kehamilan dikahiri setelah mendapat terapi medikamentosa untuk stabilisasi ibu.

Dasar Pengelolaan Preeklampsia BeratPemberian terapi medikamentosaSegera masuk rumah sakitTirah baring miring ke kiri secara intermitenInfus Ringer Laktat atau Ringer Dekstrose 5%Pemberian anti kejang MgSO4 sebagai pencegahan dan terapi kejang.Pemberian MgSO4 dibagi :Loading dose (initial dose) : dosis awalMaintenance dose : dosis lanjutan

Syarat pemberian MgSO4. Refleks patella normalRespirasi > 16 menitProduksi urine dalam 4 jam sebelumnya > 100 cc ; 0,5 cc/kg BB/jam

Dasar Pengelolaan Preeklampsia BeratAnti-hipertensi diberikan bila tekanan darah 160/110 atau MAP 126. Dosis awal Nifedipin10 mg akan menurunkan tekanan darah dalam waktu 10 menit dan dengan efek maksimal setelah 30-40 menit. Untuk mempercepat absorpsi, obat sebaiknya dikunyah lalu ditelan. Pemberian sublingual tidak mempercepat pencapaian efek maksimal.12 Tekanan darah diturunkan bertahap. Penurunan awal 25% dari tekanan sistolik. Tekanan darah diturunkan mencapai