lapkas radiologi avm jadi
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Lapkas Radiologi Avm Jadi
1/46
BAB I
PENDAHULUAN
Malformasi arterio-vena merupakan suatu kelainan intrakranial yang bersifat
kongenital relatif jarang ditemukan. Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya teknologi
kedokteran, lesi malformasi arterio- vena(AVM) semakin sering ditemukan. AVM terdiri
dari susunan yang kompleks antara arteri dan vena dengan banyak pirau yang berhubungan
langsung tanpa adanya pembuluh darah kapiler. Pembuluh darah arteri pada AVM memiliki
lapisan muskular yang lebih tipis dibandingkan pembuluh darah pada umumnya. Pada
umumnya gejala AVM bersifat asimptomatik, namun berpotensial memberikan gejala
neurologi yang serius apabila terjadi pada vaskularisasi otak dan bahkan berisiko
menimbulkan kematian. Penyakit ini biasanya memberikan gejala berupa sakit kepala dan
kejang tanpa sebab. AVM dapat dideteksi dengan pemeriksaan penunjang yang anggih
seperti angiografi. Angiografi adalah teknik pemeriksaan penitraan pembuluh darah.
Angiografi dapat dilakukan dengan tiga metode yaitu dengan kateterisasi dengan !- ray, "#
san dan yang terakhir adalah dengan Magneti $esonane %maging (M$%). &emakin anggih
teknologi yang dipakai semakin aman dan tidak invasive serta lebih sensitif.
-
7/23/2019 Lapkas Radiologi Avm Jadi
2/46
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 ANATOMI PEMBULUH DARAH SEREBRAL
Arteri karotis komunis kanan merupakan abang pertama arteri brakiosefalika atau
arteri inominata dan arteri karotis komunis kiri merupakan abang kedua arkus aorta. Masing
' masing arteri karotis berjalan dalam karotis sheath , lateral kolumna vertebralis, dan
berabang di level vertebra servikal ' . Pada perabangan tersebut, arteri karotis interna
berada di posterolateral dari arteri karotis eksterna.*+,*,*Arteri karotis interna mensuplai
sirkulasi anterior dan arteri vertebralis serta arteri basilaris mensuplai sirkulasi posterior.
Arteri karotis eksterna mensuplai struktur ekstrakranial di kepala dan leher serta meninges.
*+,*,*
(ambar * &kematik a. karotis interna, a. karotis eksterna, a. vertebralis dan topografinya di
leher dan otak.
2.1.1SIRKULASI ANTERIOR
a.Arteri karotis interna
#erdapat segmen yaitu "* ( %"A servikal), "+ (petrosus ), " ( laserum ), "
( kavernosus ), " ( klinoid ), "/ ( oftalmika ), " ( communicating) (ambar +).
-
7/23/2019 Lapkas Radiologi Avm Jadi
3/46
Ga!ar 2.0&A lateral a. karotis interna kanan menunjukkan segmen a. karotis interna
&egmen "* (servial) berjalan ke superior di dalam ruang karotis dan memasuki
kanal karotis di basis kranii ( pars pertrosal tulang temporal ). &egmen "+ (petrosus) berada
di dalam kanal karotis tulang temporal, keluar dari kanal karotis melalui apeks petrosus,
abangnya adalah arteri vidian beranastomosis dengan arteri karotis eksterna dan arteri
kortikotimpani yang mensuplai telinga tengah. &egmen " (laserum) merupakan segmen
keil dari apeks petrosus di atas foramen laserum menuju ke sinus kavernosus. &egmen "
(kavernosus) mempunyai abang yaitu trunkus meningohipofiseal yang mensuplai hipofisis,
tentorium dan duramater klivus , abang yang lain adalah trunkus inferolateral yang
mensuplai duramater sinus kavernosus. &egmen " (klinoid) memasuki ruangan subaraknoid
dekat posesus klinoid anterior.
&egmen "/ (oftalmika) berjalan dari inin duramater distal di klinoid superior
sampai di ba1ah arteria communicatingposterior. &egmen " (communicating) berjalan di
bagian ba1ah arteria communicatingposterior sampai arteria karotis interna terminal yang
kemudian berabang menjadi arteri serebri anterior dan arteri serebri media.
!.Arteri sere!ri anterior
Arteri serebri anterior dibagi dalam segmen anatomis yaitu A* ( segmen hori2ontal 3
precommunicating) , A+ ( segmen vertikal 3postcommunicating), dan A ( distal )
-
7/23/2019 Lapkas Radiologi Avm Jadi
4/46
Ga!ar ". &ubmentoverteks menunjukkan sirkulus 4illisi dan komponen saraf
otak, segmen A* berjalan di superior 5. optikus. 6. potongan sagital melalui fissura
interhemisfer, segmen A+ berjalan naik di depan ventrikel dan segmen A berjalan
mengikuti kelengkungan genu korpus kalosum.
&egmen A* berjalan di ba1ah lobus frontal di atas 5. optikus dan kiasma optikus
untuk bergabung dengan segmen A* kontralateral melalui arteri communicating anterior,
memberikan abang arteri lentikulostriata medial, arteri rekuren Huebnermerupakan abang
terbesar yang bisa berasal dari segmen A* maupun A+. &egmen A+ berjalan ke atas
memberikan abang frontapolar dan pada level genu korpus kalosum berabang menjadi
arteri kalosomarginal dan arteri perikalosal yang merupakan segmen A. "abang kortikal
arteri kalosomarginal mensuplai lobus frontal medial, dan abang kortikal arteri perikalosal
mensuplai lobus parietal medial.
#.Arteri sere!ri e$ia
Arteri serebri media dibagi dalam segmen anatomi yaitu M* ( segmen horisontal ), M+
( segmen insular ), M ( operkular ), M ( kortikal ) (ambar ).
Ga!ar %.A. &ubmentoverteks memperlihatkan topografi a. serebri media. 6. a. serebri
media berjalan di dalam fissure &ylvii terbagi menjadi segmen M*-M, a. 7entikulostriata
berasal dari permukaan superior M* mensuplai ganglia basalis dan kapsula eksterna.
Arteri lentikulostriata medial dan lateral merupakan abang perforating M* yang
mensuplai ganglia basalis dan regio kapsula. &egmen M* berjalan di dalam fissure &ylvii dan
memberikan abang arteri temporalis anterior sebelum berabang menjadi + ' trunkus
utama ( segmen M+ ). "abangnya berjalan di frontoparietal dan operkula temporal ( segmenM ). &egmen M mensuplai permukaan lateral hemisfer serebri.
-
7/23/2019 Lapkas Radiologi Avm Jadi
5/46
2.1.2SIRKULASI POSTERIOR
a.Siste &erte!ro'!asi(ar
Arteri vertebralis kanan kiri merupakan abang pertama arteri subklavia, kemudian
memasuki foramen transversarium vertebra servikal / berjalan ke atas melengkung ke lateral
dan medial di sekitar arkus anterior atlas di belakang massa lateralis, memasuki duramater
dan ruang subaraknoid di level foramen magnum, bersatu dengan arteri vertebralis
kontralateral di belakang klivus dan di depan pons menjadi arteri basilaris. &etelah memasuki
ruang kranium, masing ' masing arteri vertebralis memberikan abang arteri serebelar
posterior inferior ( P%"A ) (ambar ).
Ga!ar ).Arteri pada basis kranii.
Arteri vertebralis kanan kiri tidak sama ukurannya dimana biasanya arteri vertebralis
kiri lebih besar daripada kanan.
Arteri basilaris berjalan ke superior di anterior permukaan pons memberikan abang arteriserebelar anterior inferior dan arteri serebelar superior dan posterior di kedua sisi.
!.Arteri sere!ri *osterior
Arteri serebri posterior yang terbagi menjadi segmen anatomis yaitu P* ( segmen
precommunicating ) sebelum bergabung dengan arteri communicating posterior untuk
menjadi P+ ( segmen ambien ) dan P ( segmen 8uadrigeminal ) serta P ( segmen terminal )
yang memberikan abang oksipital dan temporal inferior. Arteri communicating posterior
memberikan abang arteri thalamoperforata dan segmen P* memberikan abang arteri
thalamoperforata posterior dan arteri thalamogenikulata. Arteri koroidal posterior medial
-
7/23/2019 Lapkas Radiologi Avm Jadi
6/46
berasal dari segmen P+ mele1ati midbrain ke superior di atas thalamus untuk menapai
ventrikel . "abang kortikal berasal dari segmen P+ ( arteri temporalis anterior dan posterior )
dan membentuk segmen P.
2.1."
SIRKULASI KOLATERAL DI OTAK
1. Ko(atera(isasi Eksterna ke Interna
9etika arteri karotis interna mengalami stenosis, darah dialihkan dari abang-abang
arteri karotis eksterna ke dalam arteri karotis interna di distal stenosis, memungkinkan
kelanjutan perfusi ke otak. Arteri fasialis dan arteri temporalis superfisialis, misalnya dapat
membentuk hubungan anastomosis dengan arteri oftalmika melalui arteri angularis: aliran
retrograde di arteri oftalmika kemudian memba1a darah kembali ke sifon karotikum.
9olateral ke arteri oftalmika juga dapat disuplai oleh arteri bukalis. ;ubungan anastomosis
eksterna ke interna lebih lanjut terdapat diantara arteri faringea asendens dan ramus
meningealis arteri karotis interna. Arteri-arteri tersebut, biasanya terlalu keil untuk terlihat
melalui angiografi, seara bersama-sama disebut trunkus inferolateralis.
2. Ko(atera(isasi Karotis Eksterna ke +erte!ra(is
"abang-abang arteri karotis eksterna dan arteri vertebralis yang menyuplai otot-otot
servikal dan leher seara anastomosis berhubungan pada berbagai titik (ambar ).
Ga!ar ,.Anastomosis arteri-arteri di otak.
-
7/23/2019 Lapkas Radiologi Avm Jadi
7/46
0iperlihatkan jalur kolateral berikut ini < 9olateral dari sirkulasi arteri karotis eksterna
ke arteri karotis interna < *. Arteri karotis eksterna 'arteri fasialis-arteri angularis-arteri
arotis interna: +. Arteri karotis eksterna-arteri temporalis superfisialis-arteri angularis-arteri
karotis interna: . 9olateral dari eksterna ke sirkulasi vertebralis < arteri karotis eksterna-arteri
oksipitalis-arteri vertebralis: . &irkulus 4illisi: . 9olateral leptomeningealis antara arteri
serebri anterior, media dan posterior.
"abang arteri karotis eksterna yang paling penting pada hal ini adalah arteri
oksipitalis. 9olateral dapat terbentuk pada kedua arah: oklusi arteri vertebralis di proksimal
dapat dikompensasi oleh darah dari rami nukhales arteri oksipitalis, sedangkan oklusi arteri
karotis komunis atau arteri karotis interna di proksimal dapat di kompensasi oleh darah yang
memasuki sirkulasi anterior dari abang-abang otot arteri vertebralis melalui arteri
oksipitalis. &eperti ontoh lainnya, jika oklusi arteria karotis komunis di proksimal telah
menghentikan sirkulasi arteri serebral baik interna maupun eksterna, darah dari arteri
vertebralis dapat mengalir di arteri karotis eksterna seara retrogrard turun ke bifurkasio
karotidis, dan kemudian naik lagi melalui arteri karotis interna, mengembalikan perfusi di
teritori arteri karotis interna.
".Sirk-(-s Arterios-s i(isi
Arteri-arteri serebral berhubungan satu sama lain melalui susunan pembuluh darah
berbentuk seperti lingkaran di dasar otak yang dikenal sebagai sirkulus 1ilisi (ambar =).
Ga!ar /. &irkulus 4illisi.
%nterkoneksi ini memungkinkan kelanjutan perfusi jaringan otak bahkan jika salah
satu pembuluh darah besar mengalami stenosis atau oklusi. &irkulus ini sendiri terdiri dari
-
7/23/2019 Lapkas Radiologi Avm Jadi
8/46
segmen pembuluh darah besar dan arteri yang disebut arteri komunikans yang
menghubungkan satu pembuluh besar dengan lainnya. 6erjalan dari satu sisi lingkaran dari
anterior ke posterior, kita dapat menemukan arteri komunikans anterior, segmen proksimal
(A*) arteri serebri anterior, segmen distal arteri karotis interna, arteri komunikans posterior,
segmen proksimal (P*) arteri serebri posterior, dan basilar tip. Penurunan aliran darah di
pembuluh darah besar akibat stenosis yang berkembang lambat di ba1ah sirkulus 4illisi
biasanya dapat dikompensasi oleh peningkatan aliran kolateral di sekitar sirkulus, sehingga
infark hemodinamik tidak terjadi. 5amun, ada banyak variasi anatomis sirkulus 4illisi
dengan salah satu atau beberapa segmen arteri penyusunnya mengalami hypoplasia atau tidak
ada. 9ombinasi yang tidak menguntungkan antara stenosis pembuluh darah besar dan varian
anatomis sirkulus 4illisi yang tidak memungkinkan aliran kolateral yang adekuat dapat
menimbulkan infark hemodinamik.
%.Anastoosis Ka(osa(
&irkulasi serebri anterior dan posterior seara anastomosis berhubungan dengan arteri
kalosal. 9arena itu, bila arteri serebri anterior teroklusi, darah dari arteri serebri posterior
dapat terus menyuplai regio sentral.
).Anastoosis Le*toenin0ea(
7ebih lanjut, abang-abang arteri serebri anterior, arteri serebri posterior, dan arteri
serebri media seara anastomosis berhubungan satu sama lain melalui arteri-arteri piamater
dan arahnoid. >uga terdapat anastomosis leptomeningeal yang menghubungkan abang
ketiga arteri serebeli utama.
2.1.% +ENA OTAK
1.+ena Otak S-*erisia( $an Pro-n$a
Vena-vena otak , tidak seperti vena pada bagian tubuh lainnya, tidak berjalan bersama
dengan arteri. #eritori arteri serebri media tidak sama dengan area drainase vena serebral.
0arah vena dari parenkim otak mele1ati ruang subarahnoid dan ruang subdural di dalam
vena kortikal yang pendek yang memiliki anatomi relatif sama < vena-vena tersebut meliputi
vena anastomotika superior (Trolard), vena dorsalis superior serebri, vena media superfisialis
serebri, dan vena anastomotika inferior (Labbe) pada permukaan lateral lobus temporalis
(ambar ?).
-
7/23/2019 Lapkas Radiologi Avm Jadi
9/46
Ga!ar . Vena-vena otak.
0arah vena dari regio otak yang dalam, termasuk ganglia basalis dan thalamus,
mengalir ke sepasang vena interna serebri dan sepasang vena basalis Rosenthlm. Vena interna
serebri terbentuk oleh penggabungan vena-vena septum pelusidum (vena septalis) dengan
vena talamostriata. 9eempat vena ini, dari kedua sisi, bergabung di belakang splenium untuk
membentuk vena magna serebri Galen. 0ari sini, darah vena mengalir ke sinus
rektusmengalir ke dalam sinus rektus dan kemudian kedalam gabungan sinus (confluens
sinuum, torcular Heropii), yang merupakan pertautan sinus rektus, sinus sagitalis superior,
dan sinus trasversus kedua sisi.
2.Sin-s D-ra
Vena-vena superfisialis dan profunda serebri mengalir ke dalam sinus venosus
kranialis yang terbentuk oleh lipatan ganda membrane dura dalam. &ebagian besar drainase
vena dari konveksitas serebral berjalan dari depan ke belakang di sinus sagitalis superior,
yang berjalan digaris tengah di sepanjang perlekatan falks serebri. Pada titik di belakang
kepala tempat falks serebri bergabung dengan tentorium, sinus sagitalis superior bergabung
dengan sinus rektus, yang berjalan di garis tengah di sepanjang perlekatan tentorium dan
memba1a darah dari region otak yang dalam. 0arah vena dari sinus sagitalis superior dan
sinus rektus kemudian didistribusikan ke kedua sinus tranversus di dalam torcular Herophili
(@winepress of Herophilus, dari Herophilus of Alexandria) < dari masing-masing sinus
tranversus, darah mengalir ke dalam sinus sigmoideus, yang kemudian berlanjut di ba1ah
foramen jugulare sebagai vena jugularis interna. &inus umumnya asimetris, dan ada beberapa
variasi anatomis pola drainase vena di regio torcular(ambar *B).
-
7/23/2019 Lapkas Radiologi Avm Jadi
10/46
Ga!ar 13 .Sinus Venosus urae.
0arah dari otak tidak hanya mengalir ke sistem jugularis interna tetapi juga melalui
pleksus pterigoideus, ke dalam sistem vena viserokranium. &inus kavernosus, yang terbentuk
oleh lipatan ganda duramater di dasar tengkorak, juga mengalirkan sebagian darah vena dari
regio basal otak. &inus ini terutama menerima darah dari lobus temporalis dan dari orbita
(melalui vena oftalmika inferior dan vena oftalmika superior). Vena tersebut mengalir ke
beberapa kanal vena. &alah satu di antaranya adalah sinus sigmoideus, yang dihubungkan
dengan sinus kavernosus oleh sinus petrosus superior dan inferior. &ebagian darah juga
memasuki pleksus pterigoideus.Peningkatan tekanan vena yang patologis di sinuskavernosus, misalnya, yang disebabkan oleh ruptur aneurisma arteri karotis interna
intrakavernosus, menyebabkan perubahan aliran vena tersebut, menimbulkan kemosis dan
eksoftalmos.
2.2 MAL4ORMASI ARTERIO+ENOSA 5A+M6
2.2.1 Deinisi
Arteriovenous Malformation adalah kelainan kongenital dimana arteri dan vena
pada permukaan otak atau di parenkim saling berhubungan seara langsung tanpa melalui
pembuluh kapiler. Pada AVM akan terbentuk suatu nidus abnormal yang menyebabkan
terjadinya shunting patologis pada aliran darah dari arteri ke vena tanpa melalui kapiler. 7esi
AVM terdiri atas tiga komponen, feeding arteries, nidus dan draining vein. 5idus
menggantikan arteriole dan kapiler normal dengan pembuluh darah yang resistensinya
rendah tapi alirannya tinggi. Malformasi arterivena biasanya terjadi di otak, tetapi kadang
dapat terjadi di medulla spinalis dan lapisan dura. #ekanan dari darah yang melalui arteri
-
7/23/2019 Lapkas Radiologi Avm Jadi
11/46
menjadi terlalu tinggi untuk diterima oleh vena dan ini menyebabkan vena mengembang.
Pengembangan ini mampu menyebabkan vena itu peah dan berdarah.
ambar **. AVM: nidus, feeding arteri dan draining vein
2.2.2 E*i$eio(o0i
6erdasarkan data dari studi tentang AVM yang dilakukan oleh 5e1 Cork %sland,
frekuensi AVM menapai *, daalam *BB.BBB ji1a per tahunnya. &edangkan untuk
prevalensi AVM di Amerika &erikat sampai saat ini belum diketahui seara jelas. 0i negara
maju seperti Australia, &1edia, dan &kotlandia, prevalensi AVM di laporkan berkisar antara
B.=? ' *.+ dalam *BB.BBB ji1a per tahunnya. 0iperkirakan dua pertiga dari AVM terjadi
sebelum usia menapai B tahun dengan perbandingan antara pria dan 1anita adalah sama
yaitu *
-
7/23/2019 Lapkas Radiologi Avm Jadi
12/46
orang ( *, D ) di Amerika &erikat mendapatkan AVM, namun hanya *+ D yang
menunjukkan gejala. Pada saat deteksi, sekitar * D pasien adalah asimptomatik, +B D
pasien dengan kejang , dan / D pasien dengan perdarahan intrakranial. &akit kepala sebagai
gejala pada kasus tanpa adanya defisit neurologis adalah jarang.
2.2." Patoisio(o0i
&elama bertahun-tahun, AVM diduga disebabkan oleh kelainan kongenital, namun
beberapa penelitian mendapatkan bah1a AVM juga merupakan kelainan yang didapat. Aliran
darah yang normal mengalir dari jantung melalui arteri besar ke semua area seluruh tubuh.
"abang-abang arteri akan mengeil sampai menjadi suatu kapiler darah, dimana dengan
ketebalan satu sel. !apillar" bedmerupakan tempat dimana terdapat pertukaran oksigen dan
nutrien dengan jaringan tubuh dan mengambil barang sisanya. Perjalanan darah dari capillar"
bed kembali ke jantung mele1ati vena. Pada AVM, arteri berhubungan seara langsung
dengan vena tanpa mele1ati capillar" beddiantara arteri dan vena. ;al ini menimbulkan
masalah yang disebut sebagai high pressure shunt atau fistula. Vena tidak dapat
mengendalikan tekanan darah yang datang seara langsung dari arteri. Vena teregang dan
melebar untuk dapat menampung darah yang berlebihan. Pembuluh darah yang lemah dapat
ruptur dan berdarah dan juga dapat berkembang sebagai aneurisma. >aringan normal
disekelilingnya dapat mengalami kerusakan sebagai AVM EEstealsEE darah dari area tersebut.
&edangkan pada kelainan kongenital, AVM serebral berkembang akibat malfungsi
diferensiasi pembuluh darah primitive pada usia gestasi dan = minggu yang dapat
terbentuk di bagian otak manapun dan melibatkan regio permukaan otak dengan substansia
alba.. 7esi ini terdiri dari hubungan langsung yang persisten antara inflo1 arteri dengan vena
outflo1 tanpa melalui bantalan kapiler. Pleksus vaskuler primordial mula ' mula
berdiferensiasi menjadi komponen aferen, eferen dan kapiler pada bagian rostral otak
embrio. 6agian pleksus yang lebih superfisial membentuk saluran vaskuler yang lebih besar
menjadi arteri dan vena, sedangkan bagian pleksus yang lebih dalam membentuk komponen
kapiler yang melekat pada permukaan otak. 0imulainya sirkulasi ke otak terjadi sekitar akhir
usia minggu. AVM munul akibat hubungan lansung yang persisten antara arteri dan vena
embrional dari pleksus vaskuler primitif dengan kegagalan berkembangnya bantalan kapiler.
&elanjutnya sistem vaskuler berkembang seara bertahap dengan proses
penggabungan dan diferensiasi seluler dan sebagai klimaks terjadi pemisahan arteri-vena.
Menurut 4allard (*?++) proses ini terjadi melalui tiga tahapanaringan kaplier yang ada bertahan hingga saat de1asa diperkirakan berasal dari sisa-
sisa ruang darah pada %ndifferentiated Stage. 6erdasarkan teori 4allard, dapat
disimpulkan pada &tage % terjadi malformasi kapiler dan vena perifer, sedangkan &tage %%
terjadi mikrofistula malformasi arteri vena (AVM) dan vena embrional, dan &tage %%%
terjadi makrofistula AVM beserta abang-abangnya, aneurisma v. poplitea, dan kelainan
persisten sciatic arter"$
-
7/23/2019 Lapkas Radiologi Avm Jadi
14/46
ambar *+. Malformasi kapiler, mikrofistul malformasi arteri vena, dan makrofistoul
arteri vena
AVM terdiri atas tiga bagian yaitu feeding arterti, nidus dan draining vein. 5idus
disebut juga sarang karena tampak seperti pembuluh darah yang berbelit ' belit. eeding
arter" memiliki lapisan otot yang tidak adekuat dan draining vein enderung mengalami
dilatasi karena keepatan aliran darah yang melaluinya. 6eberapa orang lahir dengan nidus
yang seiring dengan 1aktu enderung melebar karena tekanan yang besar pada pembuluh
arteri tidak dapat dikendalikan oleh vena yang mengalirkannya. Mengakibatkan kumpulan
pembuluh darah besar yang tampak seperti aing dapat mengalami perdarahan di masa
yang akan datang.
-
7/23/2019 Lapkas Radiologi Avm Jadi
15/46
ambar *. Perbedaan antara aliran darah pada AVM dan yang normal
ambar *. 5idus, draining vein,feeding arteries
AVM mengakibatkan disfungsi neurologis melalui mekanisme utama. Cang
pertama, perdarahan terjadi di ruang subarahnoid, ruang intraventrikular atau yang paling
sering pada parenkim otak. >ika ruptur atau pendarahan terjadi, darah mungkin berpenetrasi
ke jaringan otak (erebral hemorrhage) atau ruang subarahnoid (subarahnoid
hemorrhage) yang terletak di antara meninges yang menyelaputi otak. &ekali pendarahan
AVM terjadi, kemungkinan terjadinya pendarahan berulang menjadi lebih besar. Perdarahan
umumnya munul pada usia tahun. 9ira-kira BD kasus dengan AVM erebral diketahui
melalui gejala pendarahan yang mengarah ke kerapuhan struktur pembuluh darah yang
abnormal di dalam otak. 9edua, pada pasien yang tidak mengalami perdarahan mungkin
-
7/23/2019 Lapkas Radiologi Avm Jadi
16/46
akan mengalami kejang. &ekitar *-B D pasien mengalami kejang. AVM yang tidak
mengalami pendarahan menyebabkan gejala langsung dengan menekan jaringan otak atau
menurunkan aliran darah ke jaringan sekitar (iskemia). Faktor mekanik maupun iskemik
dapat menyebabkan kerusakan sel saraf (neuron) seara permanen.
9ejang pada AVM mungkin terbagi atas mekanisme, yaitu antung Atas < &ela iga %%% sinistra
' 6atas >antung 9iri < %"& V, * jari medial 7inea Mid "lavikula
&inistra
' 6atas >antung 9anan < %"& V 7inea Para &ternal 0e!tra
Auskultasi % O 6> %%, reguler (-), bising (-)
%. Abdomen
%nspeksi < &imetris (N), distensi (-)
Palpasi < &oepel (N), massa (-), nyeri tekan (-)
;ati < #idak teraba
7impa < #idak teraba
injal < 6allottement (-3-)
Perkusi < #impani(N)Auskultasi < 6ising usus (N) normal
>. Hkstremitas
Anggota erak Atas 9anan 9iri
Hdema < - -
Puat < - -
0eformitas < - -
Anggota erak 6a1ah 9anan 9iri
Hdema < - -
Puat < - -
0eformitas < - -
..+ Pemeriksaan &tatus 5eurologis
A. 9esadaran < HM/V
6. #$M < 9aku 9uduk (-), 6rud2inski % dan %% (-), 9ernig &ign (-)
". Pemeriksaan 5ervus 9ranialis
-
7/23/2019 Lapkas Radiologi Avm Jadi
28/46
5ervus "ranialis 9anan 9iri
5ervus %
Fungsi Peniuman 0alam batas normal 0alam batas normal
5ervus %%Visus 3 3
7apangan Pandang 0alam batas normal 0alam batas normal
Melihat 1arna 0alam batas normal 0alam batas normals
5ervus %%%
Jkuran mm mm
6entuk Pupil 6ulat %sokor 6ulat %sokor
$eflek "ahaya
7angsung
N N
$eflek "ahaya #idak
7angsug
N N
Ptosis 5egatif 5egatif
&trabismus 5egatif 5egatif
5ervus %%%, %V, V%
7ateral
negatif posit
0alam batas normal 0alam batas normal
Atas 0alam batas normal 0alam batas normal
6a1ah 0alam batas normal 0alam batas normal
Medial 0alam batas normal 0alam batas normal
0iplopia #idak ada #idak ada
5ervus VMembuka Mulut 0alam batas normal 0alam batas normal
Menggigit dan
mengunyah
0alam batas normal 0alam batas normal
Jji raba pada daerah
dahi, pipi dan dagu
0alam batas normal 0alam batas normal
5ervus V%%
Mengerutkan dahi 0alam batas normal 0alam batas normal
Menutup Mata 0alam batas normal 0alam batas normal
Menggembungkan pipi &imetrisMemperlihatkan gigi &imetris
&udut bibir 0alam batas normal 0alam batas normal
Jji pengeapan pada +3
anterior lidah
0alam batas normal 0alam batas normal
5ervus V%%%
Pendengaran 0alam batas normal 0alam batas normal
5ervus % dan
6iara 0alam batas normal
$eflek menelan 0alam batas normal
5ervus %Mengangkat bahu 0alam batas normal 0alam batas normal
-
7/23/2019 Lapkas Radiologi Avm Jadi
29/46
Memutar kepala 0alam batas normal 0alam batas normal
5ervus %%
Artikulasi lingualis 0alam batas normal
Posisi lidah didalam
mulut
0alam batas normal
Menjulurkan lidah 0alam batas normal
0. Pemeriksaan Fungsi Motorik
Anggota erak Atas
Motorik 9anan 9iri
Pergerakan 6ebas 6ebas
9ekuatan
#onus N N
Anggota erak 6a1ah
Motorik 9anan 9iriPergerakan 6ebas 6ebas
9ekuatan
#onus N N
H. Pemeriksaan Fungsi &ensorik
$asa &uhu < 0alam batas normal
$asa nyeri < 0alam batas normal
$asa $aba < 0alam batas normal
F. Fungsi Itonom
6A6 dan 6A9 dalam batas normal
. $efleks Fisiologis
Anggota erak Atas
$eflek s 9anan 9iri
6iseps N N
#riseps N N
Anggota erak 6a1ah
$eflek s 9anan 9iri
Patella N N
Ahilles N N
;. $efleks Patologis
Anggota erak Atas
#romner negatif negatif
;offman negatif negatif Anggota erak 6a1ah
-
7/23/2019 Lapkas Radiologi Avm Jadi
30/46
6abinski negatif negatif
"haddok negatif negatif
ordon negatif negatif
Ippenheim negatif negatif
9lonus pada kaki negatif negatif
".% Peeriksaan Pen-n7an0
..* 7aboratorium (* &eptember +B*)
;emoglobin *,/ g3d7 5a * mmol3d7
;ematorit D 9 ,+ mmol3d7
Hritrosit /,*!*B/3mm "l *B mmol3d7
7eukosit *,!*B3mm 90& *? mg3d7
#rombosit /!*B
3mm
Jreum *= mg3d70iftel
(H3635&356373M
)
3*3B333/ 9reatinin B,?* mg3d7
..+ "# &an 9epala non 9ontras (* &eptember +B*)
-
7/23/2019 Lapkas Radiologi Avm Jadi
31/46
H!pertise uga mengisi ventrikel lateralis kanan.
&uli dan gyri normal
#ak tampak kalsifikasi abnormal
#ak tampak fraktur
&inus ma!illaris, ethmoidalis, sphenoidalis dan frontalis normal
Irbita normal
9esimpulan < %"; frontoparietal kanan dan %V;
-
7/23/2019 Lapkas Radiologi Avm Jadi
32/46
.. "# Angiography (* &eptember +B*)
"# Angiography potongan aksial "# Angiography potongan koronal
H!pertise