laporan 4 biokim klt
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Laporan 4 Biokim KLT
1/17
-
8/18/2019 Laporan 4 Biokim KLT
2/17
membuktikan adanya asam amino yang telah terpisah itu. +arak yang telah ditempuh
olehsuatu asam amino tertentu (b$, dibandingkan dengan jarak pelarut dari garis a*al
hingga garis akhir diberi lambang f . (nna poedjiadi, !""#$
arga f yaitu ba merupakan ciri khas suatu asam amino pada pelarut tertentu.
Dengan menggunakan standar asam-asam amino yang telah diketahui macamnya pada
kramotografi kertas seperti yang dilakukan diatas, dapat diketahui macam asam amino
yang diperiksa. Penentuan macam asam amino dapat pula dilakukan dengan
menghitung harga f masing-masing asam amino, kemudian dibandingkan dengan
harga f asam amino yang terdapat ditabel yang telah ada. (nna poedjiadi, !""#$
romatografi penukar ion merupakan metoda paling penmting banyak
dipergunakan untuk memisahkan, mengidentifikasikan, dan menghitung jumlah tiap-
tiap asam amino di dalam suatu campuran. 'etoda ini juga memanfaatkan perbedaan
dalam tingkah laku asam-basa dari asam amino, tetapi terdapat faktor tambahan yang
menyebabkan prosedur ini efektif. olom kramotografi terdiri dari tabung panjang yang
diisi oleh granula resin sintetik yang mengandung gugus yang bermuatan tetap. esin
dengan gugus anion tertentu disebut resin penukar kation/ resin dengan gugus kation
tertentu disebut resin penukar anion. (0ehninger, 1#2!$
romatografi lapis tipis. romatografi ini menggunakan aluminium oksida,
serbuk selulosa atau silika gel sebagai absorben yang berupa lapis tipis yang diletakkkan
di atas selembar kaca. &eperti halnya pada kromatografi kertas, larutan yang
mengandung beberapa asam amino diteteskan di atas absorben dan dibiarkan bergerak.
Pemisahan asam amino didasarkan perbedaan bergerak asam-asam amino tersebut pada
p tertentu. (nna poedjiadi, !""#$
Pela!anaan KLT
1. 3ase Diam
3ase diam yang digunakan dalam 04 merupakan penjerap berukuran kecil
dengan diameter partikel antara 1"-5" 6m. &emakin kecil ukuran rata-rata partikel
fase diam dan semakin sempit kisaran ukuran fase diam, maka semakin baik kinerja
04 dalam hal efisiensi dan resolusinya.
-
8/18/2019 Laporan 4 Biokim KLT
3/17
Penjerap yang paling sering digunakan adalah silika dan serbuk selulosa,
sementara mekanisme sorpsi yang utama pada 04 adalah adsorpsi dan partisi
(7andjar 8 ohman, !""9$.
!. 3ase 7erak
3ase gerak pada 04 dapat dipilih dari pustaka, tetapi lebih sering dengan
mencoba-coba karena *aktu yang diperlukan hanya sebentar. &istem yang paling
sederhana ialah campuran ! pelarut organik karena daya elusi campuran kedua
pelarut ini dapat mudah diatur sedemikian rupa sehingga pemisahan dapat terjadi
secara optimal. :erikut adalah beberapa petunjuk dalam memilih dan mengoptimasi
fase gerak ;
1$ 3ase gerak harus mempunyai kemurnian yang sangat tinggi karena 04
merupakan teknik yang sensitif.
!$ Daya elusi fase gerak harus diatur sedemikian rupa sehingga harga f
terletak antara ",!-",2 untuk memaksimalkan pemisahan.
5$ Untuk pemisahan dengan menggunakan fase diam polar seperti silika gel,
polaritas fase gerak akan menentukan kecepatan migrasi solut yang berarti
juga menentukan nilai f. Penambahan pelarut yang bersifat sedikit polar
seperti dietil eter ke dalam pelarut non polar seperti metil benzene akan
meningkatkan harga f secara signifikan (7andjar 8 ohman, !""9$.
Penotolan /ampel
Untuk memperoleh roprodusibilitas, %olume sampel yang ditotolkan paling
sedikit ",< 6l. +ika %olume sampel yang ditotolkan lebih besar dari !-1" 6l, maka
penotolan harus dilakukan secara bertahap dengan dilakukan pengeringan antar totolan
(7andjar 8 ohman, !""9$.
Pengembangan:ila sampel telah ditotolkan maka tahap selanjutnya adalah mengembangkan
sampel dalam bejana kromatografi yang sebelumnya telah dijenuhi dengan uap fase
gerak. 4epi bagian ba*ah lempeng tipis yang telah ditotoli sampel dicelupkan kedalam
fase gerak kurang lebih ",
-
8/18/2019 Laporan 4 Biokim KLT
4/17
bejana dilapisi dengan kertas saring. +ika fase gerak telah mencapai ujung dari kertas
saring, maka dapat dikatakan bah*a fase gerak telah jenuh (7andjar 8 ohman, !""9$.
-ete! Berca
Deteksi bercak pada 04 dapat dilakukan secara kimia dan fisika. )ara kimia
yang biasa digunakan adalah dengan mereaksikan bercak dengan suatu pereaksi melalui
cara penyemprotan sehingga bercak menjadi jelas. )ara fisika yang dapat digunakan
untuk menampakkan bercak adalah dengan cara pencacahan radioaktif dan fluorosensi
sinar ultra%iolet. 3luorosensi sinar ultra%iolet terutama untuk senya*a yang dapat
berfluorosensi, membuat bercak akan terlihat jelas (7andjar 8 ohman, !""9$.
Deteksi senya*a dilakukan dengan menggunakan detektor U= di ba*ah sinar
U= ! nm, indikator pada plat 04 akan memancarkan *arna hijau dan pada U= 5??nm akan memancarkan *arna ungu. omponen yang menyerap cahaya pada ! atau
5?? nm akan tampak sebagai bercak gelap pada plat yang bercahaya (7ibbons, !""?$.
'etode deteksi lain adalah dengan menggunakan pereaksi semprot. Pereaksi semprot
yang umum digunakan dapat dilihat pada tabel !.!.
VI. Alat *an Ba0an
1. lat
&. 7elas kimia
-
8/18/2019 Laporan 4 Biokim KLT
5/17
Plat gelas yang dipakai hars bersih, terutama harus bebas lemak. 4imbang !<
gr silica gel dan kocok dengan
-
8/18/2019 Laporan 4 Biokim KLT
6/17
5. &ebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi f pada kromatografi lapis
tipis B
>. 4erangkan bagaimana orang melakukan analisa kuantitatif sautu zat
tertentu dengan cara kromatografi lapis tipis B,! cm 5," cm 5 cm #"4&
sparagin > cm 5,< cm 5,9 cm ",29<
sam amino C < cm 1"' cm 5,! cm #"32
I
-
8/18/2019 Laporan 4 Biokim KLT
7/17
'assa 7lysin yang dibutuhkan ! gram (dimasukkan kedalam labu ukur 1""
ml F aGuadest$
B. Pembatan Lartan Argnn ' >
=olume larutan yang akan dibuat 1"" ml
! E 7ly x gr
100ml x 100
!1"" (1""$ C (1""1""$
!""1"" C
! gram C
'assa rginin yang dibutuhkan ! gram (dimasukkan kedalam labu ukur 1""
ml F aGuadest$
7. Pembatan Lartan A!paragn ' >
=olume larutan yang akan dibuat 1"" ml
! E 7ly x gr100ml
x 100
!1"" (1""$ C (1""1""$
!""1"" C
! gram C
'assa sparagin yang dibutuhkan ! gram (dimasukkan kedalam labu ukur
1"" ml F aGuadest$
-. Pembatan Lartan < ' >
=olume larutan yang akan dibuat 1"" ml
! E 7ly x gr
100ml x 100
!1"" (1""$ C (1""1""$
!""1"" C
! gram C
'assa C yang dibutuhkan ! gram (dimasukkan kedalam labu ukur 1"" ml F
aGuadest$
E. Pembatan Lartan Pen9emprot pr ntrat
4ambahkan !,< ml larutan jenuh kuprinirat dalam air ke dalam !
=olume larutan yang akan dibuat 1 ml
larutan=V zat terlarut
V larutan x100
1"E x ml
1ml x100
-
8/18/2019 Laporan 4 Biokim KLT
8/17
1"1"" (1$ C (1""1""$
1"1"" C
",1 ml C
=olume C yang dibutuhkan ",1 ml (ditambahkan ",# ml aGuades $
Membat lartan alo0ol (etanol) ?3> !eban9a '$# mL0arutan Hnduk ; etanol 1"" E
larutan=V zat terlarut
V larutan x100
96=V zat terlarut
250ml x 100
V zat terlarut
=24000ml
100
V zat terlarut =240mletanol (ditambahkan 1"ml aGuades$
@. Pembatan lartan pen9emprot nn0*rn
0arutkan ",5 gr ninhidrin ke dalam 1"" ml n-butanol. 4ambah 5 ml asam asetat
glasial.
=. Meng0tng R+ a!am%a!am amno
R+ Jarak yang ditempuh olehkomponen
Jarak yangditempuholeh pelarut
1. rginin 5. sparagin
f 3cm
5cm ",? f 3,5cm
4 cm ",29<
!. 7lisin >. sam amino
f
3cm
4,2cm ",91 f
3,2cm
5cm ",?>
-
8/18/2019 Laporan 4 Biokim KLT
9/17
O
O
OH
OH
H COOH
NH2
F
ninhidrin 7lisin
C
C
C
O
O
OH
OH
ninhidrin
F I-5
C
C
C
O
H
HO
O
hidridantin
F
C
C
C
O
H
HO
O
F H3C CH
O
F I-5 F )J!
hidridantin
C
C
C
O
OH
C
C
O
O
N C F 5-!J
diketodihidrindilendiketodihidrindamin*arna biru ungu
-
8/18/2019 Laporan 4 Biokim KLT
10/17
H3N+
CH
C
O
O
R
+ CH3CH 2OH H3N
+
CH
C
O
OCH 2CH3
R
+
Asam Amino
REAK/I A/AM AMINO -EN=AN ETANOL
C
C
C
O
O
OH
OH
+ R C
H
NH2
COOH
Asam Amino
C
C
C
O
O
H
OH
NH 3 CO 2 + R C
H
O
C
C
C
O
O
OH
OH
+ 3H2OO + H
+
C
C
C
O
O
N C
C
C
O
O
Ninhidrin
Berwarna merah muda
Etanol
Ninhidrin
REAK/I A/AM AMINO -EN=AN NIN:I-RIN
H2O
REAKSI ASAM AMINO DENGAN KUPRINITRIT
H2NCH
C
O
OH
R
+ Cu(NO 3)2
O
C
R
O
Cu++
NH2NH2
O
R
C
O
+ 2NO3-
asam amino
ku!ini"!i"
s#n$a%a komks un'u
-
8/18/2019 Laporan 4 Biokim KLT
11/17
jenis asam amino berbeda yaitu, arginin,
glisin asparagin dan asam amino C pada permukaan lapis tipis. sam amino yang
digunakan memiliki golongan yang berbeda-beda yaitu arginin (bermuatan positif$,
alanin (non polar$, glisin (polar$ dan asam amino C yang belum diketahui dan dan akan
diidentifikasi berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan. Perbedaan jenis asam
amino ini dimaksudkan agar terbentuk *arna yang berbeda dari masing-masing asam
amino sehingga lebih mudah dalam mengamati dan menganalisisnya. :eri jarak setiap
penetesan asam amino. Pemberian jarak dilakukan agar ketika penetesan asam aminotidak saling bercampur dan keringkan. emudian masukan kedalam alat yang berisi
eluen dari etanol. 4etesan asam amino tidak boleh terendam eluen karena akan
menyebabkan asam amino turun bukan naik. 4unggu hingga eluen naik sampai 1" cm.
&etelah sampai 1" cm keringkan lapis tipis dalam suhu kamar.
&etelah kering baru lapis tipis di semprot dengan menggunakan penyemprot
ninhidrin. Penyemprotan ini harus merata tidak boleh ada permukaan lapis tipis yang
tidak terkena semprotan. Penyemprotan dilakukan untuk mengetahui *arna dari asam
-
8/18/2019 Laporan 4 Biokim KLT
12/17
amino yang di uji. &etelah di semprot baru di keringkan dalam o%en dengan suhu 11"
℃ selama 1" menit. &etelah lapis tipis sudah kering baru disemprot lagi dengan
menggunakan penyemprot kupri nitrat. Penyemprotan ini dilakukan untuk lebih
memperjelas *arna dari asam amino yang di identifikasi dan dikeringkan. itung nilai
f setiap asam amino.
Pada percobaan ini fase diam yang digunakan adalah silica gel 7 sedangkan fase
geraknya digunakan eluen dari etanol. Dari hasil percobaan ini didapatkan nilai f dan
*arna yang dihasilkan dari asam amino yang digunakan. Iilai f dari percobaan ini
didapatkan rginin ".?, 7lisin ".91, sparagin ".29< dan asam amino C ".?> dan *arna
yang dihasilkan arginin memiliki *arna biru, glisin ber*arna orange kekuningan,
asparagin ber*arna merah kekuningan, dan asam amino C ber*arna biru keunguan.
Dari hail pengamatan yang didapat asam amino C ialah arginin. hasil dari percobaan
yang didapatkan sangat jauh berbeda dengan teori yang telah diketahui nilai f yaitu
7lisin ",!? , arginin ",!", alanin ",52, dan arginin ",!". 'ungkin kesalahan dilakukan
pada saat pembuatan lapis tipis yang ketebalan, pada saat pengambilan serbuk silica gel
7, pada saat melarutkan silica gel 7, permukaan kaca yang kurang bersih dan kurang
tepatnya perbandingan eluen yang digunakan atau kurang tepatnya posisi lempeng kaca
maupun cara penyemprotan silica gel dengan ninhidrin kan kuprinitrat. &ehingga
komponen akan terdorong yang membuat jarak semakin jauh.
.
. 0empeng kaca yand digunakan harus bebas lemak agar tigak mengganggu
proses elusi dan pemisahan.
-
8/18/2019 Laporan 4 Biokim KLT
13/17
0ehninger, . 1#22. Dasar-dasar :iokimia. 4erjemahan 'aggy 4hena*idjaya.
@rlangga, +akarta
Poedjiadi, nna. !""#. Dasar-dasar :iokimia. +akarta; UH Press.
Kirahadikusumah, 'uhammad. 1##9. Biokimia Protein, Enzim, dan Asam Nukleat.
:andung ; H4:
-
8/18/2019 Laporan 4 Biokim KLT
14/17
5. &ebutkan factor-faktor yang mempengaruhi f pada 04L
+a*ab ;
• &truktur kimia dari senya*a yang sedang dipisahkan.
• &ifat dari penyerap dan derajat aktifitasnya.
:iasanya aktifitas dicapai dengan pemanasan dalam o%en, hal ini akan
mengeringkan molekul-molekul air yang menempati pusat-pusat serapan dari
penyerap. Perbedaan penyerap akan memberikan perbedaan yang besar terhadap
harga f meskipun menggunakan fase bergerak dan zat terlarut yang sama tetapi
hasil akan dapat diulang dengan hasil yang sama, jika menggunakan penyerap
yang sama, ukuran partikel tetap dan jika pengikat (kalau ada$ dicampur hingga
homogen.
• 4ebal dan kerataan dari lapisan penyerap.
-
8/18/2019 Laporan 4 Biokim KLT
15/17
Pada prakteknya tebal lapisan tidak dapat dilihat pengaruhnya, tetapi
perlu diusahakan tebal lapisan yang rata. etidakrataan akan menyebabkan
aliran pelarut menjadi tak rata pula dalam daerah yang kecil dari plat.
• Pelarut (dan derajat kemurniannya$ fase bergerak.
emurnian dari pelarut yang digunakan sebagai fase bergerak dalam
kromatografi lapisan tipis adalah sangat penting dan bila campuran pelarut
digunakan maka perbandingan yang dipakai harus betul-betul diperhatikan.
• Derajat kejenuhan dan uap dalam bejana pengembangan yang digunakan.
• 4eknik percobaan.
rah pelarut bergerak di atas plat. ('etoda aliran penaikan yang hanya
diperhatikan, karena cara ini yang paling umum meskipun teknik aliran
penurunan dan mendatar juga digunakan$.
• +umlah cuplikan yang digunakan.
Penetesan cuplikan dalam jumlah yang berlebihan memberikan hasil
penyebaran noda-noda dengan kemungkinan terbentuknya ekor dan efek tak
kesetimbangan lainnya, hingga akan mengakibatkan kesalahan-kesalahan pada
harga-harga f .
• &uhu.
Pemisahan-pemisahan sebaiknya dikerjakan pada suhu tetap, hal ini
terutama untuk mencegah perubahan-perubahan dalam komposisi pelarut yang
disebabkan oleh penguapan atau perubahan-perubahan fase.
• esetimbangan.
4ernyata bah*a kesetimbangan dalam lapisan tipis lebih penting dalam
kromatografi kertas, hingga perlu mengusahakan atmosfer dalam bejana jenuh
dengan uap pelarut. &uatu gejala bila atmosfer dalam bejana tidak jenuh dengan
uap pelarut, bila digunakan pelarut campuran, akan terjadi pengembangan
dengan permukaan pelarut yang berbentuk cekung dan fase bergerak lebih cepat
pada bagian tepi-tepi dan keadaan ini harus dicegah.
>. :agaimana orang dapat melakukan 04 dalam analisa kuantitatif suatu zatL
-
8/18/2019 Laporan 4 Biokim KLT
16/17
+a*ab ;
• Dengan menyemprotkan lempeng dnegan asam sulfat
-
8/18/2019 Laporan 4 Biokim KLT
17/17
Lampran '
romatografi lapis tipis di tambah etanol
romatografi lapis tipis di semprot romatografi lapis tipis Fninhidrin
dengan hinhidrin di keringkan