laporan akhir hibah penelitian dosen muda filelaporan akhir hibah penelitian dosen muda pemberian...

21
1 LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr) MENINGKATKAN KADAR SUPEROKSIDA DISMUTASE MENCIT DALAM KONDISI STRES OKSIDATIF TIM PENGUSUL dr. Ida Ayu Dewi Wiryanthini, M.Biomed (0022038106) dr. I Wayan Surudarma, M.Si (0014027305) dr. I Wayan Gede Sutadarma, M.Gizi, Sp.GK (0016128003) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA NOVEMBER 2015 Kode/Nama Bidang Ilmu : 306/Ilmu Kedokteran Dasar

Upload: vuongnhi

Post on 18-Jul-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA fileLAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr) MENINGKATKAN KADAR

1

LAPORAN AKHIR

HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA

PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine

americana Merr) MENINGKATKAN KADAR SUPEROKSIDA DISMUTASE

MENCIT DALAM KONDISI STRES OKSIDATIF

TIM PENGUSUL

dr. Ida Ayu Dewi Wiryanthini, M.Biomed (0022038106)

dr. I Wayan Surudarma, M.Si (0014027305)

dr. I Wayan Gede Sutadarma, M.Gizi, Sp.GK (0016128003)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

NOVEMBER 2015

Kode/Nama Bidang Ilmu : 306/Ilmu Kedokteran Dasar

Page 2: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA fileLAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr) MENINGKATKAN KADAR

i

HALAMAN PENGESAHAN

HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA

Judul Penelitian : Pemberian Ekstrak Etanol Bulbus Bawang Dayak

(Eleutherine americana Merr) Meningkatkan Kadar

Superokside Dismutase Mencit Dalam Kondisi Stres

Oksidatif

Bidang Ilmu :

Ketua Peneliti

a. Nama lengkap dengan gelar : dr. Ida Ayu Dewi Wiryanthini, M.Biomed

b. NIP/NIDN : 19810322 200604 2 002/0022038106

c. Pangkat/Gol : Penata /III c

d. Jabatan Fungsional/Struktural : Lektor

e. Pengalaman penelitian : (terlampir dalam CV)

f. Program Studi/Jurusan : Pendidikan Dokter

g. Fakultas : Kedokteran

h. Alamat Rumah/HP : Br. Celuk, Kapal, Mengwi/081239990399

i. E-mail : [email protected]

Jumlah Tim Peneliti : 3 orang

Pembimbing

a. Nama lengkap dengan gelar : dr. I Nyoman Arcana, Sp.Biok

b. NIP/NIDN : 19500711 198003 1 002/

c. Pangkat/Gol/NIP : Pembina/IVa

d. Jabatan Fungsional/Struktural : Lektor Kepala

e. Pengalaman penelitian : (terlampir dalam CV)

f. Program Studi/Jurusan : Pendidikan Dokter

g. Fakultas : Kedokteran

Lokasi Penelitian : Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Kerjasama (jika ada)

a. Nama Instansi : -

b. Alamat : -

Jangka waktu penelitian : 6 bulan

Biaya Penelitian : Rp.10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah)

Mengetahui Denpasar, 25 November 2015

Ketua PSPD FK Unud Ketua Peneliti

(Dr.dr. Dw Putu Purwa Samatra, Sp.S(K)) (dr. IA Dewi Wiryanthini, M.Biomed) NIP: 19550321 198303 1 004 NIP: 19810322 200604 2 002

Mengetahui

Ketua LPPM Universitas Udayana

(Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng)

NIP: 19640807 199203 1 002

Page 3: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA fileLAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr) MENINGKATKAN KADAR

ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

RINGKASAN ............................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Perumusan masalah .......................................................................................... 2

B. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 2

Kerangka Konsep dan Hipotesis ........................................................................... 5

BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................................. 5

Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................................... 5

Populasi dan Sampel .............................................................................................. 5

Desain Penelitian ................................................................................................... 7

Variabel dan Definisi Operasional ........................................................................ 7

Alat dan Bahan Penelitian ..................................................................................... 8

Jalannya Penelitian ................................................................................................ 8

Analisis Data ......................................................................................................... 10

BAB IV. BIAYA dan JADWAL PENELITIAN.......................................................... 11

4.1 Biaya ................................................................................................................ 11

4.2 jadwal Penelitian ............................................................................................. 11

BAB V. KRMAJUAN PENELITIAN ......................................................................... 11

Daftar Pustaka .............................................................................................................. 12

Lampiran ...................................................................................................................... 14

Page 4: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA fileLAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr) MENINGKATKAN KADAR

iii

RINGKASAN

Seiring berjalannya waktu, angka kejadian penyakit degeratif semakin meningkat di

masyarakat. Banyak hal yang menyebabkan terjadinya penyakit, salah satunya diakibatkan

oleh stres oksidatif. Stres oksidatif diakibatkan oleh jumlah antioksidan yang lebih rendah

dibandingkan radikal bebas, sehingga memicu pembentukan radikal bebas baru.

Carbotetrachlorida atau CCl4 merupakan salah satu senyawa hidrokarbon terhalogenasi

yang paling toksik, berbentuk cair, mudah menguap, larut dalam minyak alami dan tidak

tercampur dengan air. Pemberian CCl4 baik per oral maupun per-inhalasi menyebabkan

kerusakan hepar berupa perlemakan dan nekrosis, sehingga CCl4 merupakan model terbaik

sebagai senyawa penginduksi radikal bebas pada sel hepar.

Bawang dayak (Eleutherine americana Merr) banyak dijumpai di Kalimantan maupun

pulau lainnya di Indonesia. Bawang dayak berupa pohon perdu, banyak mengandung

antioksidan terutama flavonoid, baik pada umbi atau bulbus maupun pada daunnya.

Masyarakat awam telah banyak memanfaatkan bawang dayak sebagai obat alternatif untuk

gangguan sembelit, demam dan gangguan lainnya.

Dengan telah banyak digunakannya bawang dayak oleh masyarakat umum, maka tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak umbi bawang dayak untuk

meningkatkan kadar enzim Superoksida Dismutase (SOD) pada mencit dalam keadaan stres

oksidatif karena pemberian CCl4.

Mencit akan dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan dengan 3 variasi dosis ekstrak umbi

bawang dayak. Sebelum perlakuan akan dilakukan pemeriksaan SOD pre test, kemudian

mencit akan diberikan ekstrak umbi bawang dayak selama 7 hari. Pada hari ke-8 semua

mencit diberikan CCl4 per oral, 72 jam setelah pemberian CCl4 dilakukan pemeriksaan SOD

post test.

Page 5: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA fileLAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr) MENINGKATKAN KADAR

1

JUDUL PENELITIAN

Pemberian Ekstrak Etanol Bulbus Bawang Dayak (Eleutherine americana Merr)

Meningkatkan Kadar Superokside Dismutase Mencit Dalam Kondisi Stres Oksidatif.

BAB I. PENDAHULUAN

Penyakit yang berkembang di masyarakat saat ini mengalami perubahan dari penyakit

yang sebelumnya diakibatkan oleh mikroorganisme menjadi penyakit yang diakibatkan oleh

perubahan gaya hidup. Gaya hidup seperti kebiasaan merokok, jarang berolahraga, kebiasaan

makan yang tidak sehat serta polusi lingkungan menyebabkan terjadinya penyakit degeneratif

dan kanker. Seiring dengan bertambah majunya tingkat pengetahuan, masyarakat mulai

mencari upaya untuk mempertahankan kesehatan, salah satunya dengan mengkonsumsi

makanan yang kaya akan kandungan antioksidan.

Penggunaan antioksidan telah secara luas diketahui dapat mencegah terbentuknya

radikal bebas. Secara umum, antioksidan dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu

antioksidan enzimatik dan nonenzimatik. Antioksidan enzimatik yang disebut juga

antioksidan pencegah terdiri dari superoxide dismutase, catalase dan glutathione peroxidase.

Antioksidan nonenzimatis disebut juga antioksidan pemutus rantai dibagi menjadi dua

kelompok yaitu antioksidan larut lemak seperti tokoferol, karotenoid, flavonoid, quinon dan

bilirubin serta antioksidan larut air seperti asam askorbat, asam urat, protein pengikat logam,

dan protein pengikat heme (Winarsi, 2007).

Radikal bebas yaitu senyawa kimia yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak

berpasangan pada bagian terluar dari orbitnya, sehingga memiliki kecenderungan menarik

elektron dari senyawa lain menyebabkan radikal bebas bersifat sangat reaktif (Mayes &

Botham, 2003). Suatu kondisi dimana jumlah antioksidan lebih rendah dibandingkan radikal

bebas disebut stres oksidatif, menyebabkan terjadinya kerusakan pada asam basa nukleus,

lemak, dan protein yang mempengaruhi kondisi kesehatan sel dan viabilitasnya atau

menginduksi terjadinya berbagai macam respon seluler melalui pembentukan senyawa reaktif

sekunder dan akhirnya kematian sel oleh karena nekrosis atau apoptosis (Dalle-Donne et al,

2006). Radikal bebas menyebabkan peroksidasi lipid yang salah satunya ditandai dengan

peningkatan produksi malondialdehide (MDA) disertai penurunan kadar antioksidan

enzimatis (Pangkahila, 2007).

Bawang dayak atau disebut juga bawang tiwai (Eleutherine americana Merr) umumnya

digunakan sebagai obat atau ramuan tradisional oleh masyarakat pedalaman. Kandungan yang

terdapat dalam umbi bawang dayak berupa senyawa alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik,

Page 6: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA fileLAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr) MENINGKATKAN KADAR

2

saponin, triterpenoid, tannin, steroid dan kuinon (Firdaus, 2006). Penelitian sebelumnya

membuktikan adanya aktivitas antioksidan yang kuat pada ekstrak etanol bulbus bawang

dayak dengan nilai IC50 sebesar 25,33 µg/mL (Kuntorini & Astuti, 2010).

Pada penelitian sebelumnya diperoleh keadaan stres oksidatif dapat diinduksi dengan

pemberian larutan Carbontetrachlorida per oral dengan dosis 0,55 mg/g BB pada hewan coba

mencit jantan umur 2,5-3 bulan dengan berat badan 25-30 gram. Radikal bebas yang

terbentuk akan memperoksidasi lipid dari membran sel hepar sehingga mengalami kerusakan

dan mudah pecah. Pecahnya sel hepar akan disertai dengan pelepasan Glutamic-Pyruvate

Transaminase (GPT) ke dalam darah dan besarnya peningkatan kadar Serum GPT berbanding

lurus dengan derajat kerusakan sel hepar (Arcana, Adioka dan Wihandani, 2008).

Peningkatan SGPT karena pecahnya sel hepar juga diserta penurunan kadar antioksidan

internal salah satunya Superoksida Dismutase (SOD).

Meskipun bawang dayak (Eleutherine americana Merr) memiliki kandungan

antioksidan yang tinggi namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui

efektifitas bulbus bawang dayak sebagai antioksidan dalam meningkatkan kadar SOD darah

mencit dalam kondisi stres oksidatif.

A. PERUMUSAN MASALAH

Apakah pemberian ekstrak bulbus bawang dayak (Eleutherine americana Merr) dapat

meningkatkan kadar Superoksida Dismutase (SOD) mencit dalam kondisi stres oksidatif ?

B. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Umum :

Untuk mengetahui apakah ekstrak bulbus bawang dayak (Eleutherine americana Merr) dapat

meningkatkan kadar Superokside Dismutase (SOD) mencit dalam kondisi stres oksidatif.

Tujuan Khusus :

Untuk mengetahui efektifitas ekstrak bulbus bawang dayak (Eleutherine americana Merr)

sebagai antioksidan dengan mengukur kadar Superoksida Dismutase (SOD) mencit dalam

kondisi stres oksidatif.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bawang dayak berasal dari daratan Amerika dan telah dibudidayakan di Indonesia.

Bawang dayak banyak dijumpai di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan (Elisa, 2009). Bawang

dayak merupakan tanaman perdu dan termasuk dalam famili Iridaceae, memiliki banyak

Page 7: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA fileLAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr) MENINGKATKAN KADAR

3

manfaat yaitu sebagai antiradang, untuk menghentikan perdarahan dan anti tumor. Bagian

bawang dayak yang umum digunakan yaitu umbi dan daun (Redaksi Agromedia, 2008;

Mangan, 2009).

Umbi bawang dayak mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid, steroid,

glikosida, tanin, fenolik, antrakuinon (Singarimbun, 2011). Golongan senyawa kimia yang

terdapat pada ekstrak etanol umbi bawang dayak adalah alkaloid, flavonoid, glikosida,

saponin, antrakuinon glikosida, tanin dan triterpenoid/steroid. Golongan senyawa kimia yang

terdapat pada fraksi etilasetat adalah senyawa fenol, tanin dan flavonoid (Mierza, 2011;

Subramaniam, et al., 2012).

Umbi bawang dayak dapat digunakan untuk mengatasi sembelit, disuria, radang usus,

disentri dan luka, daunnya digunakan untuk demam, nifas dan antiemetik. Selain itu air

rebusan umbi dapat digunakan sebagai obat penyakit kuning, disentri dan radang usus

(Wardani, 2009).

Radikal bebas yaitu senyawa kimia yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak

berpasangan pada bagian terluar dari orbitnya, sehingga memiliki kecenderungan menarik

elektron dari senyawa lain menyebabkan radikal bebas bersifat sangat reaktif (Mayes &

Botham, 2003). Oksidan merupakan suatu senyawa yang dapat menarik elektron. Berdasarkan

definisinya oksidan dan radikal bebas sering dianggap sama karena keduanya memiliki sifat

yang mirip yaitu sama-sama memiliki kemampuan untuk menarik elektron. Namun radikal

bebas memiliki reaktifitas yang tinggi, sehingga tidak semua oksidan merupakan radikal

bebas dan semua radikal bebas merupakan oksidan (Winarsi, 2007).

Sifat yang dimiliki oleh radikal bebas yaitu memiliki reaktifitas yang tinggi karena

kecenderungannya menarik elektron serta memiliki kemampuan mengubah suatu molekul

menjadi suatu radikal bebas yang baru. Bila radikal bebas yang baru terbentuk bertemu

dengan molekul yang lain maka akan terbentuk radikal bebas yang baru lagi, demikian

seterusnya sehinga terjadi reaksi rantai (chain reaction). Bila elektron yang berikatan dengan

radikal bebas berasal dari senyawa yang memiliki ikatan kovalen akan sangat berbahaya

karena ikatan kovalen tersebut digunakan bersama-sama pada orbit luarnya. Umumnya

senyawa yang memiliki ikatan kovalen adalah molekul-molekul besar seperti lemak, protein

dan DNA (Winarsi, 2007).

Sasaran utama radikal bebas adalah protein, asam lemak tak jenuh, dan lipoprotein serta

unsur DNA termasuk karbohidrat. Dari ketiga molekul tersebut, yang paling rentan terhadap

serangan radikal bebas adalah asam lemak tak jenuh. Senyawa radikal bebas di dalam tubuh

Page 8: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA fileLAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr) MENINGKATKAN KADAR

4

dapat merusak asam lemak tak jenuh ganda pada membran sel, mengakibatkan dinding sel

menjadi rapuh (Winarsi, 2007).

Carbotetrachlorida atau CCl4 merupakan salah satu senyawa hidrokarbon terhalogenasi,

berbentuk cair, mudah menguap, larut dalam minyak alami dan tidak tercampur dengan air.

Diantara senyawa hidrokarbon terhalogenisasi, CCl4 merupakan turunan yang paling toksik

dibandingkan Chloroform (CHCl3) atau methyldichlorida (CH2Cl2). Pemberian CCl4 per oral

maupun per-inhalasi menyebabkan kerusakan hepar berupa perlemakan dan nekrosis.

Metabolisme CCl4 berlangsung di endoplasmic reticulum dan dikatalisis enzin Cytochrom

P450. Carbotetrachlorida dimetabolisir menjadi radikal aktif CCl3* (triklormetil) dan dengan

oksigen berubah menjadi radikal bebas CCl3O2* (triklormetilperoksida). Carbotetrachlorida

merupakan senyawa penginduksi stres oksidatif paling baik yang dapat diberikan secara per

oral dengan dosis 0,55 mg/g BB atau 0,346 mikro liter/g BB. Radikal Triklormetilperoksida

mengoksidasi lipid membran sel hepar menjadi senyawa lain yang kehilangan kemampuan

proteksinya sehingga menyebabkan sel hepar pecah dengan disertai keluarnya komponen

sitoplasma seperti enzim GPT, sehingga CCl4 merupakan model terbaik sebagai senyawa

penginduksi radikal bebas pada sel hepar (Winaya & Suarsana, 2005).

Flavonoids merupakan antioksidan yang kuat yang dapat berfungsi sebagai agen

pereduksi, sebagai antioksidan pendonor atom hidrogen dan sebagai pemutus singlet oksigen.

Efisiensi antioksidan flavonoids berhubungan langsung dengan derajat hidroksilasinya dan

menurun dengan penambahan gula. Flavonoids efektif untuk menangkal radikal hidroksil dan

peroksil serta anion superoksid. Flavonoids memiliki peranan dalam berbagai proses biologis

dalam tubuh manusia yang dapat berpengaruh pada membran sel, peroksidasi lipid, dan

oksidasi LDL yang dapat mencegah terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah

(Fuhrman & Aviram, 2002).

Enzim Superoksida Dismutase (SOD) berfungsi sebagai katalisator reaksi dismutasi dari

anion superoksida menjadi hidrogen peroksida dan oksigen. SOD melindungi sel-sel tubuh

dan mencegah terjadinya proses peradangan yang diakibatkan oleh radikal bebas dan

memerlukan bantuan zat-zat mineral gizi seperti mangan (Mn), seng (Zn) dan tembaga (Cu)

agar bisa bekerja. Penurunan kadar SOD berimplikasi pada beberapa kondisi dan penyakit

seperti reumatoid artritis, infeksi saluran pernafasan, katarak dan infertil (Winarsi, 2007).

Penelitian yang dilakukan oleh Bub dkk pada tahun 2000 menyatakan bahwa aktivitas

SOD eritrosit pada kaum pria yang diberi jus tomat selama seminggu meningkat dari 816

µ/gHb menjadi 961 µ/gHb. Peningkatan ini disebabkan oleh kandungan antioksidan likopen

pada tomat yang dapat menghambat terjadinya reaksi oksidasi disertai penurunan konsentrasi

Page 9: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA fileLAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr) MENINGKATKAN KADAR

5

MDA. Penemuan ini membuktikan bahwa aktivitas antioksidan enzimatis sangat dipengaruhi

oleh antioksidan non enzimatis (Bub et al., 2000).

Kerangka Konsep dan Hipotesis

Kerangka Konsep

Hipotesis

Dari kerangka konsep dan landasan teori yang ada dapat disusun suatu hipotesis dari

penelitian ini yakni sebagai berikut :

Ekstrak etanol bulbus bawang dayak (Eleutherine americana Merr) dapat meningkatkan

kadar Superokside Dismutase (SOD) tikus dalam kondisi stres oksidatif.

BAB III. METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian selama 6 bulan yang berlangsung mulai bulan Juni 2015 sampai

dengan Nopember 2015. Tempat penelitian adalah di Laboratorium Biokimia dan

Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mencit jantan (Mus musculus strain Balb/C), umur

antara 2,5-3 bulan dengan berat badan antara 25-30 gram yang didapat dari Animal

Laboratory Unit Laboratorium Farmakologi FK UNUD.

Besar sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus Pocock, 1984 yaitu :

n = 2 σ2 x f (α,β)

(μ1 – μ2)2

Keterangan :

Faktor Eksternal

Stres Oksidatif

CCl4

Faktor Internal

- Usia

- Berat badan

- Radikal Bebas Endogen

- Glikosilasi, metilasi

Ekstrak bawang dayak

Kadar

Antioksidan

Kadar SOD

Page 10: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA fileLAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr) MENINGKATKAN KADAR

6

n = jumlah sampel

μ1 = rerata hasil variabel kelompok perlakuan

μ2 = rerata hasil variabel kelompok kontrol

σ = simpang baku kelompok kontrol

α = tingkat kesalahan I (ditetapkan 0,1)

β = tingkat kesalahan II (ditetapkan 0,1)

f (α,β) = besarnya diperoleh dari tabel (Pocock, 1984, tabel 9.1, pp. 125)

Dari penelitian sebelumnya diperoleh (Arcana, Adioka dan Wihandani, 2008) :

μ1 = 28,08 mg/dl

μ2 = 33,04 mg/dl

σ = 2,67

α = 0,05

β = 0,1

f (α,β) = 10,5

Sehingga besar sampel adalah :

n = 2 σ2 x f (α,β)

(μ1 – μ2)2

n = 2 (2,67)2 x 10,5

(28,08 – 33,04)2

n = 2 x 5,36 x 10,5

(-4,96)2

n = 10,72 x 10,5

24,6016

n = 4,58 ≈ 5

Dengan demikian diperoleh jumlah sampel 5 ekor mencit per kelompok. Sehingga jumlah

sampel seluruhnya adalah 20 ekor mencit.

Teknik penentuan sampel dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Dari populasi mencit Mus musculus dilakukan pemilihan sampel berdasarkan kriteria

inklusio (jantan, umur 2,5-3 bulan, berat 25-30 gram, sehat).

b. Dari jumlah sampel yang telah memenuhi syarat diambil secara acak sederhana untuk

memperoleh jumlah sampel yang sesuai dengan yang diperoleh dengan menggunakan

rumus Pocock yaitu 5 ekor tiap kelompok.

Page 11: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA fileLAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr) MENINGKATKAN KADAR

7

Desain Penelitian

Penelitian ini adalah eksperimental murni acak in vivo dengan desain Pre and Post Test

Control Group Design pada hewan coba.

O1 ---------------P0--------- O2

O3 -------------- P1 --------- O4

O5 -------------- P2 --------- O6

O7 ------------- P3 --------- O8

Keterangan :

P : Populasi S : Sampel

O1, O3, O5, O7 : Pre test (kadar SOD sebelum diinduksi CCl4)

O2, O4, O6, O8 : Post test (kadar SOD setelah diinduksi CCl4)

P0 : pemberian aquabidest 1 ml perhari selama 7 hari dan pemberian CCl4 pada hari ke-8

P1 : pemberian ekstrak bulbus bawang dayak 4 mg/30 gram BB mencit perhari selama 7

hari dan pemberian CCl4 pada hari ke-8

P2 : pemberian ekstrak biji kakao 8 mg/30 gram BB mencit perhari selama 7 hari dan

pemberian CCl4 pada hari ke-8

P3 : pemberian ekstrak biji kakao 16 mg/30 gram BB mencit perhari selama 7 hari dan

pemberian CCl4 pada hari ke-8

Variabel dan Definisi Operasional

Variabel Penelitian

1. Variabel bebas dalam penelitian ini ekstrak bulbus bawang dayak.

2. Variabel tergantung adalah kadar Superoksida Dismutase (SOD) darah.

3. Variabel kendali adalah umur, berat badan, kesehatan dan kondisi lingkungan.

Definisi Operasional Variabel

1. Stres oksidatif adalah stres yang diakibatkan pemberian CCl4 per oral 0,55 mg/gram berat

badan mencit pada hari ke-8 penelitian.

2. Pemberian ekstrak bulbus bawang dayak adalah pemberian ekstrak bulbus bawang dayak

dengan 3 variasi dosis.

Ekstrak bulbus bawang dayak : ekstrak bulbus bawang dayak yang diberikan pada mencit

dengan 3 dosis yang berbeda, berdasarkan hasil penelitian sebelumnya diperoleh dosis

toksik pada tikus adalah 200 mg/kgBB tikus (Yurindani, 2010), sehingga digunakan

setengah dosis toksik yaitu 100 mg/kgBB tikus, jadi untuk mencit dengan berat badan 30

gram diperoleh dosis 4 mg. Dosis ekstrak bulbus bawang dayak untuk kelompok P1 adalah

S P

Page 12: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA fileLAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr) MENINGKATKAN KADAR

8

4 mg/30 gram berat badan mencit, kelompok P2 diberikan dosis 8 mg/30 gram berat badan

mencit dan kelompok P3 diberikan dosis 16 mg/30 gram berat badan mencit. Masing-

masing dosis ekstrak bulbus bawang dayak tersebut kemudian dilarutkan dengan 1 ml

aquabides dan diberikan sekali sehari.

3. Kadar Superoksida Dismutase (SOD) adalah kadar SOD yang diukur menggunakan reagen

pemeriksaan SOD dan dinyatakan sebagai kadar Superoksida Dismutase (SOD).

4. Berat badan adalah berat badan mencit jantan yang dewasa yang ditimbang dengan timbangan

elektronik denan merek “Sartorius” setiap minggu selama perlakuan.

5. Usia yaitu umur mencit jantan dewasa dalam hitungan bulan.

6. Cahaya, suhu dan kelembaban, yaitu kondisi lingkungan yang dialami oleh mencit jantan

dewasa. Pada penelitian ini kondisi lingkungan yang dialami selama masa percobaan akan

dibuat sama.

Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : kandang berukuran 50 x 40 x 15

cm sebanyak 4 buah didalamnya terdapat sekam, tempat makanan dan botol minuman,

timbangan electronic scale merek Sartorius dengan kapasitas 5000 gram.

Bahan Penelitian berupa mencit putih jantan galur Mus musculus usia 2,5-3 bulan

dengan berat antara 25-30 gram, ekstrak bulbus bawang dayak, aquabides, makanan standar

untuk mencit jantan, ether, EDTA, reagensia untuk pengukuran kadar SOD.

Jalannya Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biokimia dan Farmakologi Fakultas

Kedokteran Universitas Udayana.

Tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan ekstrak bulbus bawang dayak

Bulbus bawang dayak dikupas kulitnya terlebih dahulu, kemudian dihaluskan. Serbuk

bulbus bawang dayak ditimbang 500 gram, dimasukkan ke dalam alat maserasi dan

ditambahkan etanol 97% secara perlahan sambil diaduk hingga cairan etanol merendam 1

cm di atas permukaan sampel. Ekstraksi selama 3x24 jam, pergantian pelarut dilakukan

sekali sehari. Pelarut diuapkan menggunakan vacuum rotary evaporator pada suhu 40oC

sampai tidak menguap lagi. Filtrat diuapkan kembali di atas waterbath dan ditimbang berat

ekstrak yang dihasilkan (Ernawati & Anni, 2012).

2. Membuat larutan CCl4 dengan cara melarutkan 3,5 ml CCl4 dalam minyak kelapa sampai

didapat volume 50 ml.

Page 13: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA fileLAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr) MENINGKATKAN KADAR

9

3. Persiapan sebelum penelitian :

a. Persiapan binatang percobaan meliputi pemilihan umur yang sama, sehat, berat badan

yang sesuai serta persiapan kandang dan makanan hewan.

b. Hari pertama sampai hari ketujuh dilakukan adaptasi binatang percobaan.

4. Perlakuan pada hewan coba :

Sebanyak 20 ekor mencit putih jantan Mus musculus diukur kadar SOD darahnya (pre

test) kemudian dirandomisasi dan dibagi menjadi 4 kelompok. P0 sebagai kontrol negatif

diberi perlakuan hanya dengan aquabidest, P1 diberi perlakuan dengan ekstrak bulbus

bawang dayak 4 mg/30 gram berat badan, P2 diberi perlakuan dengan ekstrak bulbus

bawang dayak 8 mg/30 gram berat badan mencit per hari dan P3 diberi perlakuan dengan

ekstrak bulbus bawang dayak 16 mg/30 gram berat badan mencit per hari. Perlakuan

diberikan selama 7 hari. Pada hari ke-8 masing-masing kelompok perlakuan diberikan

larutan CCl4 0,55 mg/gram berat badan mencit secara oral dan pemberian ekstrak bulbus

bawang dayak tetap dilakukan. Selanjutnya pada hari ke-11 atau 72 jam setelah pemberian

larutan CCl4, dilakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan post test untuk memeriksa

kadar SOD darah.

Skema rancangan penelitian adalah sebagai berikut :

20 ekor mencit jantan Mus musculus

Pemeriksaan kadar SOD darah (pre test )

Randomisasi

Pemeriksaan kadar SOD darah (post test ) 72 jam

setelah pemberian CCl4

P1 Diet standar

EBBD 4 mg/30 gr

P2 Diet standar

EBBD 8 mg/30 gr

P3 Diet standar

EBBD 16 mg/30 gr

P0 Diet standar

Aquabides

1 hari

7 hari

7 hari

Pemberian CCl4 dosis 0,55 mg/gram BB

Analisis

Page 14: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA fileLAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr) MENINGKATKAN KADAR

10

5. Pengukuran kadar Pengukuran Kadar Superoksida Dismutase (SOD)

Sampel darah diambil dari medial canthus sinus orbitalis sebanyak 2 mL. Darah

dimasukkan ke dalam tabung yang mengandung EDTA 1 mg/mL darah, kemudian

disentrifuse 4000 rpm selama 15 menit untuk memperoleh plasma yang akan digunakan

untuk memeriksa kadar SOD.

Reagen yang diperlukan :

1. Mixed Substrate 0,05 mmol/l

Xanthine 0,025 mmol/l

2. Buffer 50 mmol/l, pH 10,2

CAPS 0,94 mmol/l

3. Xanthine Oxidase 80 U/l

4. Standar

Untuk pemeriksaan kadar antioksidan SOD dilakukan berdasarkan buku manual dari

Randox laboratories, 2006. Dipersiapkan dua buah tabung, satu digunakan untuk tandar

sedangkan yang lagi satu digunakan untuk pemeriksaan sampel plasma. Ke dalam tabung

sampel dimasukkan 0,05 ml sampel plasma, sedangkan ke dalam tabung standar

dimasukkan 0,05 ml larutan standar. Kedua tabung dimasukkan 1,7 ml larutan mixed

substrate. Kedua larutan dalam tabung dikocok dengan mesin vortex. Terakhir

ditambahkan larutan xanthine oxidase 0,25 ml ke dalam masing-masing tabung dan

dikocok dengan mesin vortex. Setelah 30 detik pertama absorbansi campuran dibaca (A1)

dalam spektrofotometer dan tiga menit berikutnya (A2).

Kadar SOD dihitung dengan rumus: A2 – A1

3

Analisis Data

Data yang diperoleh pada penelitian ini dianalisis sebagai berikut :

a. Analisis deskriptif

b. Uji normalitas data. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal

dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk.

c. Uji homogenitas data dengan Leven test.

d. Uji komparabilitas. Jika data berdistribusi normal digunakan uji one way Anova untuk

membandingkan antar kelompok. Bila data tidak berdistribusi normal digunakan uji

Kruskal-Wallis untuk membandingkan antar kelompok.

e. Derajat kemaknaan pada penelitian ini adalah α = 0,05

Page 15: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA fileLAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr) MENINGKATKAN KADAR

11

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya yang Diusulkan (Rp)

1 Gaji dan upah 1.625.000

2 Bahan habis pakai dan peralatan 8.175.000

3 Perjalanan -

4 Lain-lain (Laporan dan seminar) 200.000

Jumlah 10.000.000

4.2 Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Tahun ke-1

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persiapan Penelitian

2 Pelaksanaan Penelitian

3 Pengumpulan Data Penelitian

4 Analisis Data

5 Penyusunan Laporan Penelitian

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data kadar SOD darah sebelum dan sesudah perlakuan disajikan pada tabel 1 berikut :

Tabel 1. Data Kadar SOD sebelum dan sesudah perlakuan

Kadar SOD (%)

P0

Kadar SOD (%)

P1

Kadar SOD (% )

P2

Kadar SOD (%)

P3

No Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post

1 76,36 16,36 74,55 43,64 89,09 69,09 87,27 70,91

2 78,18 18,18 70,91 58,18 85,45 65,45 83,64 63,64

3 87,27 12,73 69,09 50,91 80 56,36 74,55 61,82

4 83,64 21,82 81,82 47,27 72,73 52,73 80 65,45

5 80 20 78,18 34,55 74,55 60 85,45 67,27

M 81,09 17,82 74,91 42,91 80,36 60,73 82,18 65,82

Data kadar SOD sebelum maupun sesudah perlakuan pada masing-masing kelompok

diuji normalitasnya menggunakan uji Shapiro-Wilk, menunjukkan data berdistribusi normal

(p>0,05).

Page 16: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA fileLAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr) MENINGKATKAN KADAR

12

Data kadar SOD antar kelompok sebelum maupun sesudah perlakuan diuji

homogenitasnya menggunakan uji Levene test, menunjukkan data homogen (p>0,05).

Gambar 1 Grafik Peningkatan Kadar SOD Setelah Pemberian Ekstrak Bawang Dayak

Gambar 1 di atas menggambarkan bahwa pemberian ekstrak biji kakao mulai dosis 16 mg

dapat meningkatkan kadar SOD dibandingkan dengan kontrol. Hasil penelitian di atas

menunjukkan dengan peningkatan dosis akan meningkatkan efek peningkatan kadar SOD

dalam darah mencit yang telah dinduksi carbontetrachlorida (CCl4).

Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bub dkk pada tahun

2000 menyatakan bahwa aktivitas SOD eritrosit pada kaum pria yang diberi jus tomat selama

seminggu meningkat dari 816 µ/gHb menjadi 961 µ/gHb. Peningkatan ini disebabkan oleh

kandungan antioksidan likopen pada tomat yang dapat menghambat terjadinya reaksi oksidasi

disertai penurunan konsentrasi MDA. Penemuan ini membuktikan bahwa aktivitas

antioksidan enzimatis sangat dipengaruhi oleh antioksidan non enzimatis (Bub et al., 2000).

Mekanisme penghambatan penurunan kadar SOD karena flavanols (epicatechin,

catechin dan procyanidin) yang terdapat pada ekstrak biji kakao bekerja dengan menangkap

radikal bebas (free radical scavenger) terhadap radikal hidroksil, anion superoksida, radikal

peroksil dan alkoksil serta sebagai pengkelat Fe (chelating agent) (Baba et al., 2007).

C. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak bawang

dayak dapat mengatasi keadaan stres oksidatif dengan meningkatkan kadar SOD darah mencit

yang telah dinduksi carbontetrachlorida (CCl4). Dosis ekstrak bawnag dayak 16 mg lebih

efektif meningkatkan kadar SOD sehingga lebih efektif mencegah terjadinya stres oksidatif.

Page 17: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA fileLAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr) MENINGKATKAN KADAR

13

Saran untuk hasil penelitian ini agar dapat diaplikasikan pada manusia, maka perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efek toksik, baik akut maupun kronis dari ekstrak

bawang dayak.

DAFTAR PUSTAKA

Arcana, I.N., Adioka, G.M dan Wihandani, D.M. 2008. Daya Hepatoprotektor Ekstrak Buah

Jambu Biji, Buni dan Wortel pada Mencit yang Diinduksi dengan CCl4. Medicina.Vol

39. No 1. Januari 2008.

Baba, S., et al. 2007. Continuous Intake of Polyphenolic Compounds Containing Cocoa

Powder Reduces LDL Oxidative Susceptibility and Has Beneficial Effects on Plasma

HDL-Cholesterol Concentrations in Humans. Am J Clin Nutr. 85:709-717.

Bub, A. et al. 2000. Moderate Intervention with Carotenoid-Rich vegetable Products Reduces

Lipid Peroxidation in Men. Journal of Nutrition. 130: 2200-2206.

Dalle-Donne. I., Rossi, R., Colombo, R., Giustarini, D., and Milzani, A. 2006. Biomarkers of

Oxidative Damage in Human Disease. Clinical Chemistry. 52 (4): 601-623.

Elisa, 2009. Pengaruh Penambahan Bahan Pengisi dari Agar-agar dan Variasi Konsentrasi

Ekstrak Bawang Tiwai Terhadap Mutu Permen Bawang Tiwai. Skripsi Fakultas

Pertanian, Universitas Mulawarman, Samarinda.

Ernawati dan dan Anni N. 2012. Efek Antioksidan Ekstrak Etanol Bulbus Bawang Dayak

(Eleutherine Americana Merr) Terhadap Struktur Mikroanatomi Tubulus Seminiferus

Testis Tikus yang Dipapar Asap Rokok. Sains dan Terapan Kimia. Vol. 6(2): 93-100).

Firdaus, R. 2006. Telaah Kandungan Kimia Ekstrak Metanol Umbi Bawang Tiwai

(Eleutherine americana (Aubl.) Merr). Skripsi. Institute Teknologi Bandung, Bandung.

Fuhrman, B., Aviram, M. 2002. Polyphenols and Flavonoids Protect LDL Against

Atherogenic Modifications. In: Cadenas, E., Packer, L. (editors). Handbook of

Antioxidants. New York: Marcel Dekker. p.303-350.

Kuntorini, E.M. dan Astuti, M.D. 2010. Penentuan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol

Bulbus Bawang Dayak (Eleutherine americana Merr). Sains dan Terapan Kimia. Volume

4. Nomor 1, hal 15-22.

Lalamentik, G. 2008. Terapi Sulih Testosteron (Testosterone Replacement Therapy)

Memperbaiki Korpus Kavernosum Tikus Wistar (Rattus Norvegicus) yang dikastrasi

(tesis). Denpasar. Universitas Udayana.

Mangan, Y. 2009. Solusi Mencegah dan Mengatasi Kanker. Jakarta : Agromedia Pustaka,

hal.64.

Page 18: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA fileLAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr) MENINGKATKAN KADAR

14

Mayes, P.A., and Botham, K.M. 2003. Lipids of Physiologic Significance. In: Murray, R.K.,

Granner, D.K., Mayes, P.A., and Rodwel, V.W (editors). Harper’s Illustrated

Biochemistry. 26th

. Ed. New York: McGraw Hill. p.111-121.

Mierza, V. 2011. Fraksi Etano Umbi Bawang Sabrang (Eleutherine Palmifolia merr) yang

Bersifat Antibakteri. Tesis. Medan: Fakultas Farmasi USU. Hal 61.

Pangkahila, W. 2007. Anti-Aging Medicine : Memperlambat Penuaan Meningkatkan Kualitas

Hidup. Jakarta. Kompas.

Pocock, S.J. 1984. The Size of Clinical Trial, In: Clinical Trials, A Practical Approach, John

Wiley & Sons. 123-127.

Redaksi Agromedia. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat. Jakarta : PT. Agromedia Pustaka. Hal.

22-23.

Singarimbun, D. 2011. Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Atrakuinon dari Umbi Bawang

Sabrang (Eleutherinae bulbus). Skripsi. Medan: Fakultas Farmasi Universitas Sumatera

Utara. Hal. 31-37.

Subramaniam, K., Sembian, S., Femina, W., Febrina, B.S. dan Gilbert, R.R. 2012.

Antagonistic Activity of Eleutherine palmifolia Linn. Asian Pacific Journal of Tropical

Disease. S491-493.

Wardani, R. 2009. Identifikasi Kandungan Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Kloroform

Umbi Bawang Sabrang (Eleutherine palmifolia (L) Merr). Makalah Seminar Kimia di

fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Palangkaraya. Hal. 1-10.

Winarsi, H. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Winaya, I.B.O &Suarsana,N, 2005. Perubahan Morfologi Hati dan Ginjal Mencit yang

Diinduksi Karbotetraklrida (CCl4). Jurnal Vetenier, Maret 2005, pp 21-23

Yurindani, F.S. 2010. Uji Toksisitas Ekstrak Metanol Bulbus Bawang Dayak (Eleutherine

palmifolia) pada Jumlah Sel Darah Tikus Galur Wistar (Rattus norvegicus). Skripsi.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat,

Banjarbaru. Tidak dipublikasikan.

Page 19: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA fileLAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr) MENINGKATKAN KADAR

15

LAMPIRAN

Lampiran 1. Format Justifikasi Anggaran Penelitian

1. Honor

Honor Honor/jam

(Rp)

Waktu

(Jam/minggu)

Minggu Honor per tahun

Thn 1 Thn 2 Thn 3

Ketua 12.500 5 10 625.000 - -

Anggota 10.000 5 10 500.000 - -

Anggota 10.000 5 10 500.000 - -

Sub Total (Rp) 1.625.000 - -

1. Peralatan Penunjang

Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Harga Peralatan Penunjang

Thn 1 Thn 2 Thn 3

-

Sub Total (Rp)

2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi

Pemakaian

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Biaya per tahun (Rp)

Thn 1 Thn 2 Thn 3

Mencit jantan Ekor 25 14.000 350.000 - -

Bawang dayak Kg 10 92.200 922.000 - -

Tabung evendorf Buah 50 1.000 50.000 - -

Pipet tip Box 1 75.000 75.000 - -

Aquabides Liter 1 50.000 50.000 - -

Kit Pemeriksaan

SOD

Buah 1 6.728.000 6.728.000 - -

Sub Total (Rp) 8.175.000 - -

3. Perjalanan

Material Justifikasi

Perjalanan

Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Biaya per tahun (Rp)

Thn 1 Thn 2 Thn 3

-

Sub Total (Rp)

4. Lain-lain

Kegiatan Justifikasi Kuantitas Harga

Satuan (Rp)

Biaya per tahun (Rp)

Thn 1 Thn 2 Thn 3

Laporan

penelitian

Fotocopy 500 lembar 200 100.000 - -

Jilid laporan 10 eks 10.000 100.000 - -

Sub Total (Rp) 200.000 - -

Total Anggaran yang diperlukan setiap Tahun (Rp) 10.000.000 - -

Total Anggaran yang diperlukan Seluruh Tahun (Rp) 10.000.000

Page 20: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA fileLAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr) MENINGKATKAN KADAR

16

KONVERSI PERHITUNGAN DOSIS UNTUK BEBERAPA JENIS

HEWAN DAN MANUSIA (GOSH, 1971)

Dikutip dari Lalamentik, 2008

Page 21: LAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA fileLAPORAN AKHIR HIBAH PENELITIAN DOSEN MUDA PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr) MENINGKATKAN KADAR

17

LAPORAN PENGGUNAAN DANA

1. Honor Rp 1.625.000,-

2. Bahan Habis Pakai

- Mencit Rp 350.000,-

- Bawang Dayak Rp 922.000,-

- Kit SOD Rp 6.903.000,-

3. Penggandaan Dokumen Rp 200.000,- +

Jumlah Rp 10.000.000,-