laporan akhir hibah pengabdian kepada masyarakat...
TRANSCRIPT
Nama Rumpun Ilmu: MIPA
LAPORAN AKHIR
HIBAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
FAKULTAS
WORKSHOP PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU MATEMATIKA
TINGKAT SMP/MTs KOTA DEPOK, PROPINSI JAWA BARAT
Pengusul:
Nama NIDN Jabatan
Dr. Makmuri, M.Si. 0015076409 Ketua
Dr. Wardani Rahayu, M.Si. 0006036410 Anggota
Tian Abdul Aziz, Ph.D. 0318108506 Anggota
DIBIAYAI OLEH:
DANA BLU POK FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Berdasarkan Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta
No: 6/SPK PENGABDIAN MASYARAKAT/5.FMIPA/2019, Tanggal 17 Mei
2019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JENJANG MAGISTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
i
HALAMAN PENGESAHAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOSEN FMIPA UNJ
Judul PkM : Workshop Pengembangan Kompetensi Guru
Matematika Tingkat SMP/MTs Kota Depok, Propinsi
Jawa Barat
Nama Rumpun Ilmu : MIPA
Ketua Tim Pengusul
Nama Lengkap : Dr. Makmuri, M.Si.
NIDN : 0015076409
Jabatan/Golongan : Pembina/IVA
Program Studi : Pendidikan Matematika
Bidang Keahlian : Pendidikan Matematika
Alamat Surel (email) :
Anggota Tim Pengusul
Nama Lengkap : Dr. Wardani Rahayu, M.Si.
NIDN : 0006036410
Jabatan/Golongan : Pembina/IVA
Program Studi : Pendidikan Matematika
Bidang Keahlian : Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan
Alamat Surel (email) : [email protected]
Anggota Tim Pengusul
Nama Lengkap : Tian Abdul Aziz, Ph.D.
NIDN : 0318108506
Jabatan/Golongan : Penata/III-C
Program Studi : Pendidikan Matematika
Bidang Keahlian : Pendidikan Matematika
Alamat Surel (email) : [email protected]
Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 tahun
Biaya :
Biaya Tahun Kedua : Rp. 9.000.000,00
Jakarta, 30 November 2019
Menyetujui,
Dekan FMIPA UNJ
Dr. Adisyahputra, M.S.
NIP. 196011111987031003
Ketua Tim Pengabdi,
Dr. Makmuri, M.Si.
NIP 196407151989031006
Mengetahui,
Ketua LPPM UNJ
Dr. Ucu Cahyana, M.Si.
NIP. 19660820199403100
ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
1. Judul PkM : Workshop Pengembangan Kompetensi Guru Matematika
Tingkat SMP/MTs Kota Depok, Propinsi Jawa Barat
2. Tim Pelaksana :
3. Objek (khalayak sasaran) Pengabdian Kepada Masyarakat:
Guru Matematika tingkat SMP/MTs di Kota Depok, Propinsi Jawa barat
4. Masa Pelaksanaan
Tahun 1 : Bulan April – Nopember 2018
Tahun 2 : Bulan April – Nopember 2019
Tahun 3 : Bulan April – Nopember 2020
5. Usulan Biaya : Rp. 45,505,000,-
Biaya Tahun Pertama : Rp. 16,485,000,-
Biaya Tahun Kedua : Rp. 12,460,000,-
Biaya Tahun Ketiga : Rp. 16,560,000,-
6. Lokasi Pelaksanaan : Kota Depok
7. Mitra yang terlibat : MGMP Matematika Kota Depok
Berperan dalam memfasilitasi pelaksanaan workshop
8. Permasalahan yang ditemukan dan solusi yang ditawarkan:
Permasalahan : Kurangnya pelatihan/workshop berjenjang peningkatan
kompetensi guru matematika di kota Depok
Solusi yang ditawarkan : Pelatihan/ Workshop Pengembangan Kompetensi Guru
Matematika Tingkat SMP/MTs Kota Depok, Propinsi
Jawa Barat
9. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran:
Peserta workshop akan dibekali kemampuan untuk mengembangkan pembelajaran
berbasis higher order thinking skills (HOTS) dan menyusun instrumen untuk
mengukur kemampuan higher order thinking skills (HOTS) siswa.
10. Rencana luaran :
Tahun Pertama : - Draft awal produk media pembelajaran by design
- Alat ukur/evaluasi hasil belajar berdasarkan HOT (High
Order Thinking)
- Draft proposal penelitian tindakan kelas
Tahun kedua : - Produk media pembelajaran by design siap uji
kelayakan
No. Nama Jabatan Bidang Keahlian Program
Studi
Alokasi
Waktu
1. Dr. Makmuri,
M.Si.
Ketua Pendidikan
Matematika
Pendidikan
Matematika
40 Jam
2. Dr. Wardani
Rahayu, M.Si.
Anggota 1 Pengukuran dan
evaluasi pendidikan
Pendidikan
Matematika
40 Jam
3. Tian Abdul Aziz,
Ph.D.
Anggota 2 Pendidikan
Matematika
Pendidikan
Matematika
40 Jam
iii
- Ujicoba alat ukur/evaluasi hasil belajar berdasarkan
HOT (High Order Thinking)
- Proposal penelitian tindakan kelas
Tahun ketiga : - Alat ukur/evaluasi hasil belajar berdasarkan HOT (High
Order Thinking) yang sudah ajeg
- Publikasi hasil penelitian tindakan kelas
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... i
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iv
RINGKASAN ................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Analisis Situasi .......................................................................................... ….1
B. Permasalahan.................................................................................................. 4
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN ................................................................... 7
A. Solusi .............................................................................................................. 7
B. Target Luaran ................................................................................................. 7
BAB III METODE PELAKSANAAN ............................................................................. 8
A. Tujuan Kegiatan ........................................................................................... 8
B. Tempat dan Waktu Kegiatan .......................................................................... 8
C. Sasaran Kegiatan ............................................................................................ 8
D. Metode Pelatihan ............................................................................................ 8
E. Tahapan Pelaksanaan Program Pengabdian Pada Masyarakat ...................... 9
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ........................................................ 12
BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .............................................................. 13
A. Jadwal Kegiatan ........................................................................................... 13
B. Justifikasi Anggaran ..................................................................................... 14
BAB VI PELAKSANAAN KEGIATAN ...................................................................... 17
A. Tahap Persiapan ........................................................................................... 17
B. Tahap Pelaksanaan ....................................................................................... 17
C. Tahap Evaluasi ............................................................................................. 19
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 24
A. Kesimpulan .................................................................................................. 24
B. Saran ............................................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 25
LAMPIRAN ................................................................................................................... 26
v
RINGKASAN
Salah satu yang perlu diperhatikan dalam menunjang keberhasilan dalam
pembelajaran adalah kompetensi guru. Kompetensi tersebut meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
professional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Kompetensi guru perlu
ditingkatkan secara berkelanjutan, misalnya dengan menugaskan guru untuk
mengikuti pelatihan atau kuliah singkat, dan lain sebagainya. Teknologi yang
berkembang pesat dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran, diantaranya adalah
dengan membuat media pembelajaran, membuat alat ukur/evaluasi pembelajaran,
dan melakukan kajian limiah berupa penelitian pendidikan.
Guru perlu dibekali kemampuan mengembangkan media pembelajaran
dengan rancangan sendiri, karena hanya guru yang paling mengerti kebutuhan
belajar siswa di kelas. Guru dapat menentukan materi-materi apa saja yang memang
perlu disampaikan menggunakan media pembelajaran, dan materi-materi apa saja
yang memang cukup dijelaskan dengan satu metode tertentu. Selain itu, guru perlu
dibekali kemampuan untuk membuat alat evaluasi/ukur hasil belajar, agar dapat
mengukur tingkat keberhasilan penerapan suatu metode yang digunakan dalam
pembelajaran. Kemampuan lain yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan untuk
menuangkan ide kreatif seorang guru dalam bentuk kajian ilmiah seperti penelitian
tindakan kelas. Guru sebagai pelaksana dalam pembelajaran tentunya akan lebih
paham dengan permasalahan yang dihadapi sehari-hari, dan permasalahan tersebut
dapat diselesaikan dengan kajian ilmiah dengan didukung data dan analisis yang
tepat.
Peningkatan kompetensi guru dapat dilakukan dengan mengikuti
workshop/pelatihan berjenjang dan berkesinambungan. Oleh karena itu,
workshop/pelatihan untuk meningkatkan kompetensi merupakan hal penting yang
perlu diikuti oleh guru.
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Depok bermula dari sebuah Kecamatan yang berada di lingkungan
Kewedanaan (Pembantu Bupati) wilayah Parung Kabupaten Bogor, kemudian pada
tahun 1976 perumahan mulai dibangun baik oleh Perum Perumnas maupun
pengembang yang kemudian diikuti dengan dibangunnya kampus Universitas
Indonesia (UI), serta meningkatnya perdagangan dan Jasa yang semakin pesat
sehingga diperlukan kecepatan pelayanan. Tahun 1981 Pemerintah membentuk
Kota Administratif Depok berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1981
yang peresmiannya pada tanggal 18 Maret 1982 oleh Menteri dalam Negeri (H.
Amir Machmud) yang terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan dan 17 (tujuh belas) Desa.
Selama kurun waktu 17 tahun Kota Administratif Depok berkembang pesat baik
dibidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan. Khususnya bidang
Pemerintahan, semua Desa berganti menjadi Kelurahan dan adanya pemekaran
Kelurahan, sehingga pada akhirnya Depok terdiri dari 3 (Kecamatan) dan 23 (dua
puluh tiga) Kelurahan.
Berdasarkan Undang - undang No. 15 tahun 1999, tentang pembentukan
Kotamadya Daerah Tk. II Depok yang ditetapkan pada tanggal 20 April 1999, dan
diresmikan tanggal 27 April 1999 bersamaan dengan Pelantikan Pejabat
Walikotamadya Kepala Daerah Tk. II Depok yang dipercayakan kepada Drs. H.
Badrul Kamal yang pada waktu itu menjabat sebagai Walikota Kota Administratif
Depok. Momentum peresmian Kotamadya Daerah Tk. II Depok dan pelantikan
pejabat Walikotamadya Kepala Daerah Tk. II Depok dapat dijadikan suatu landasan
yang bersejarah dan tepat untuk dijadikan hari jadi Kota Depok.
Berdasarkan Undang – undang nomor 15 tahun 1999 Wilayah Kota Depok
meliputi wilayah Administratif Kota Depok, terdiri dari 11 (sebelas) Kecamatan
sebagaimana tersebut diatas ditambah dengan sebagian wilayah Kabupaten Daerah
Tingkat II Bogor, yaitu:
1. Kecamatan Cimanggis, yang terdiri dari 6 (enam) Kelurahan, yaitu: Kelurahan
Cisalak Pasar, Curug, Hajarmukti, Mekarsari, Pasir Gunung Selatan, dan Tugu.
2
2. Kecamatan Sawangan, yang terdiri dari 7 (tujuh) Kelurahan, yaitu: Bedahan,
Cinangka, Kedaung, Pasir Putih, Pengasinan, Sawangan Baru, dan Sawangan
Lama.
3. Kecamatan Beji, yang terdiri dari 6 (enam) kelurahan, yaitu: Beji, Beji Timur,
Kemiri muka, Kukusan, Pondok Cina, dan Tanah Baru.
4. Kecamatan Bojongsari, yang terdiri dari 7 (tujuh) kelurahan, yaitu: Bojongsari
Baru, Bojongsari Lama, Curug, Duren Mekar, Duren Seribu, Pondok Petir, dan
Serua.
5. Kecamatan Cilodong, yang terdiri dari 5 (lima) kelurahan, yaitu: Cilodong,
Jatimulya, Kalibaru, Kalimulya, dan Sukamaju.
6. Kecamatan Cinere, yang terdiri dari 4 (empat) kelurahan, yaitu: Cinere,
Gandul, Pangkalan Jati, dan Pangkalan Jati Baru.
7. Kecamatan Cipayung, yang terdiri dari 5 (lima) kelurahan, yaitu: Bojong
Pondok Terong, Cipayung, Cipayung Jaya, Pondok Jaya, dan Ratujaya.
8. Kecamatan Limo, yang terdiri dari 4 (empat) kelurahan, yaitu: Grogol, Krukut,
Limo, dan Meruyung.
9. Kecamatan Pancoran Mas, yang terdiri dari 6 (enam) kelurahan, yaitu: Depok,
Depok Jaya, Mampang, Pancoran Mas, Rangkapan Jaya, dan Rangkapan Jaya
Baru.
10. Kecamatan Sukmajaya, yang terdiri dari 6 (enam) kelurahan, yaitu: Abadijaya,
Bakti Jaya, Cisalak, Mekar Jaya, Sukmajaya, dan Tirtajaya.
11. Kecamatan Tapos, yang terdiri dari 7 (tujuh) kelurahan, yaitu: Cilangkap,
Cimpaeun, Jatijajar, Leuwinanggung, Sukamaju Baru, Sukatani, dan Tapos.
Bentang alam Kota Depok dari Selatan ke Utara merupakan daerah dataran
rendah - perbukitan bergelombang lemah, dengan elevasi antara 50 – 140 meter di
atas permukaan laut dan kemiringan lerengnya kurang dari 15%. Kota Depok
sebagai wilayah termuda di Jawa Barat, mempunyai luas wilayah sekitar 200,29
km2.
Secara geografis Kota Depok terletak pada koordinat 6o 19’ 00” – 6o 28’
00” Lintang Selatan dan 106o 43’ 00” – 106o 55’ 30” Bujur Timur. Secara
geografis, Kota Depok berbatasan langsung dengan Kota Jakarta atau berada dalam
lingkungan wilayah JABOTABEK. Kondisi geografis Kota Depok dialiri oleh
3
sungai-sungai besar yaitu Sungai Ciliwung dan Cisadane serta 13 sub Satuan
Wilayah Aliran Sungai. Disamping itu terdapat pula 25 situ. Data luas situ pada
tahun 2005 sebesar 169,68 Ha, dengan kualitas air rata-rata buruk akibat tercemar.
Sementara itu, kondisi topografi berupa dataran rendah bergelombang
dengan kemiringan lereng yang landai menyebabkan masalah banjir di beberapa
wilayah, terutama kawasan cekungan antara beberapa sungai yang mengalir dari
selatan menuju utara: Kali Angke, Sungai Ciliwung, Sungai Pesanggrahan dan Kali
Cikeas.
Jumlah penduduk di Kota Depok semester II tahun 2016 yang telah
dikonsolidasikan dan dibersihkan oleh Kementerian Dalam Negeri mencapai
1.803.708 jiwa, terdiri atas laki-laki 913.359 jiwa (50,63%) dan perempuan
890.349 jiwa (49,36%). Kecamatan Sukmajaya merupakan kecamatan yang paling
banyak penduduknya dibanding dengan kecamatan lainnya di Kota Depok, yaitu
245.142 jiwa. Sedangkan kecamatan dengan penduduk terkecil adalah Kecamatan
Limo yaitu 86.147 jiwa.
Di tahun 2016 kepadatan penduduk Kota Depok mencapai 10.255 jiwa/km2.
Kecamatan Sukmajaya merupakan kecamatan terpadat di Kota Depok dengan
tingkat kepadatan 15.063 jiwa/km2, kemudian Kecamatan Pancoran Mas dengan
tingkat kepadatan 13.522 jiwa/km2. Sedangkan kecamatan dengan kepadatan
penduduk terendah adalah Kecamatan Sawangan yaitu 5.580 jiwa/km2
Kota Depok selain merupakan Pusat Pemerintahan yang berbatasan
langsung dengan Wilayah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta juga menjadi wilayah
penyangga Ibu Kota Negara yang diarahkan untuk kota pemukiman, Kota
Pendidikan, Pusat pelayanan perdagangan dan jasa, Kota pariwisata dan sebagai
kota resapan air. Tidak heran jika Kota Depok mengalami berbagai permasalahan
perkotaan, termasuk masalah kependudukan dan pendidikan. Sebagai daerah
penyangga Kota Jakarta, Kota Depok mendapatkan tekanan migrasi penduduk yang
cukup tinggi sebagai akibat dari meningkatnya jumlah kawasan permukiman,
pendidikan, perdagangan dan jasa.
4
B. Permasalahan
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
pasal 1, Guru merupakan pendidik professional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didikpada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Tugas utama yang begitu banyak tersebut haruslah didukung
dengan kompetensi yang mumpuni sesuai dengan bidang keahlian tertentu.
Kompetensi tersebut meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi professional yang diperoleh melalui pendidikan
profesi. Berbekal kompetensi yang dimiliki, maka seorang guru akan mampu untuk
merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu,
serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
Berdasarkan UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, seorang guru
berkewajiban untuk meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni. Oleh karena itu, guru hendaknya diberi kesempatan untuk dalat
mengembangkan diri, salah satunya dengen mengikuti/menugaskan guru untuk
mengikuti pelatihan atau kuliah singkat, dan lain sebagainya. Namun, kenyataan
yang terjadi menurut Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Guru Indonesia,
Muhammad Ramli Rahim dalam keterangan tertulis di Republika menyatakan,
“selama ini lebih dari 60 persen guru tak pernah mengecap kegiatan peningkatan
kompetensi guru. Selain itu, lebih dari 80 persen guru mengikuti pelatihan tidak
lebih dari satu kali selama lima tahun. Bahkan, lebih dari 90 persen guru tidak
mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi lebih dari satu kali dalam setahun”.
Peningkatan kompetensi guru haruslah berjenjang dan berkelanjutan. Hal tersebut
senada dengan pernyataan pelaksana tugas ketua umum PB PGRI, Unifah Rosyidi
(koran-jakarta.com), peningkatan kompetensi dan kinerja guru itu tidak bisa instan,
harus dibarengi dengan program pelatihan dan pengembangan profesi sesuai
kebutuhan abad 21 yang jelas dan terarah.
Sementara itu, pemerintah melalui KEMRISTEKDIKTI dan
KEMDIKBUD telah mewacanakan program peningkatan kompetensi guru. Hal
tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh M. Nasir selaku Menteri
5
RISTEKDIKTI dalam laman koran-jakarta.com, “Saya ingin membantu dalam
kaitannya dengan kualitas SMA yang tidak merata. Mengapa itu tidak merata?
Karena kualitas gurunya”. Pemerintah beranggapan, bahwa kualitas lulusan SMA
di Indonesia tidak merata salah satunya disebabkan oleh kualitas guru yang tidak
terkendali dengan baik.
Guru yang tidak pernah mengikuti pelatihan untuk meningkatkan
kemampuannya, tidak pernah di supervisi oleh kepala sekolah (kualitas penjaminan
mutu pembelajaran), dan jarang diberi masukan oleh kepala sekolah sebagai
supervisor akan berakibat tidak baik bagi pembelajaran, dan tentunya hal tersebut
akan berakibat pada kualitas pembelajaran dan kualitas lulusan. Guru seharusnya
lebih kreatif dalam mengembangkan suasana pembelajaran, misalnya dengan
membuat alat peraga/media pembelajaran yang mampu meningkatkan minat belajar
siswa dan bahkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa, membuat alat penilaian
hasil belajar siswa secara benar dan tepat sasaran yang diukur, serta mempu
mengembangkan kemampuan dalam menulis ilmiah dengan melakukan penelitian
tindakan kelas. Tuntutan guru agar lebih kreatif tidak didukung dengan upaya
peningkatan kemampuan/kompetensi seperti mengirimkan dalam suatu
pelatihan/workshop pengembangan media pembelajaran, workshop evaluasi
pembelajaran, workshop penelitian tindakan kelas, dan lain sebagainya.
Teknologi yang berkembang pesat dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran,
diantaranya adalah dengan membuat media pembelajaran, membuat alat
ukur/evaluasi pembelajaran, dan melakukan kajian limiah berupa penelitian
pendidikan. Media pembelajaran ditinjau dari kesiapannya dibagi menjadi dua,
yaitu media jadi (media by utilization) dan media rancangan (media by design). Disebut
media jadi (media by utilization) karena sudah merupakan komoditi perdagangan dan
terdapat di pasaran luas dalam keadaan siap pakai. Sedangkan disebut media rancangan
(media by design) karena perlu dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud
dan tujuan tertentu.
Guru perlu dibekali kemampuan mengembangkan media pembelajaran
dengan rancangan sendiri, karena hanya guru yang paling mengerti kebutuhan
belajar siswa di kelas. Guru yang dapat menentukan materi-materi apa saja yang
memang perlu disampaikan menggunakan media pembelajaran, dan materi-materi
apa saja yang memang cukup dijelaskan dengan satu metode tertentu. Selain itu,
6
guru perlu dibekali kemampuan untuk membuat alat evaluasi/ukur hasil belajar,
agar dapat mengukur tingkat keberhasilan penerapan suatu metode yang digunakan
dalam pembelajaran. Kemampuan lain yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan
untuk menuangkan ide kreatif seorang guru dalam bentuk kajian ilmiah seperti
penelitian tindakan kelas. Guru sebagai pelaksana dalam pembelajaran tentunya
akan lebih paham dengan permasalahan yang dihadapi sehari-hari, dan
permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan kajian ilmiah dengan didukung
data dan analisis yang tepat.
Peningkatan kompetensi guru dapat dilakukan dengan mengikuti
workshop/pelatihan berjenjang dan berkesinambungan. Oleh karena itu,
workshop/pelatihan untuk meningkatkan kompetensi merupakan hal penting yang
perlu diikuti oleh guru. Universitas Negeri Jakarta sebagai salah satu Lembaga
Pendidikan Tinggi Keguruan (LPTK) memiliki peran yang cukup besar dalam
membantu mengembangkan kompetensi guru. Sejalan dengan salah satu tri dharma
perguruan tinggi, yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat, maka Program Studi
Pendidikan Matematika jenjang Magister di Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam dapat mengadakan workshop/pelatihan peningkatan kompetensi
guru, khususnya dalam mengembangkan media pembelajaran by design,
mengembangkan alat ukur/evaluasi pembelajaran, dan penulisan kajian ilmiah.
7
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN
A. Solusi
Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan guru dalam
pembelajaran adalah dengan mengikuti workshop/pelatihan peningkatan
kompetensi guru, khususnya dalam mengembangkan media pembelajaran by
design, mengembangkan alat ukur/evaluasi pembelajaran, dan penulisan kajian
ilmiah.
B. Target Luaran
Target luaran dari workshop/pelatihan peningkatan kompetensi guru,
khususnya dalam mengembangkan media pembelajaran by design,
mengembangkan alat ukur/evaluasi pembelajaran, dan penulisan kajian ilmiah
adalah:
• Peningkatan kemampuan guru dalam mengembangkan media pembelajaran
• Dihasilkannya media pembelajaran matematika yang dapat digunakan oleh
guru dalam pembelajaran (produk pelatihan)
• Peningkatan kemampuan guru dalam mengembangkan alat ukur yang ajeg
dan reliabel sehingga dapat digunakan dalam pembelajaran
• Dihasilkannya alat ukur yang ajeg dan reliabel
• Peningkatan kemampuan guru dalam membuat laporan ilmiah
• Laporan Penelitian Tindakan Kelas
8
BAB III METODE PELAKSANAAN
A. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari pelatihan sebagai rangkaian Pelaksanaan Pengabdian Pada
Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru matematika dalam
mengembangkan media pembelajaran by design, mengembangkan alat
ukur/evaluasi pembelajaran, dan penulisan kajian ilmiah.
B. Tempat dan Waktu Kegiatan
Kegiatan pelatihan dalam rangka Pelaksanaan Pengabdian Pada
Masyarakat ini akan dilaksanakan di Kota Depok, Jawa Barat. Pelatihan
berkelanjutan ini dilaksanakan dalam periode 3 tahun, yaitu 2018, 2019, dan
2020. (jadwal terlampir).
C. Sasaran Kegiatan
Sasaran pelatihan adalah guru-guru matematika SMP/MTs. Negeri
maupun Swasta di Kota Depok, Jawa Barat dengan kualifikasi yang memang
sudah terbiasa menggunakan komputer dalam pembelajaran.
D. Metode Pelatihan
Metode yang digunakan pada program kegiatan pengabdian kepada
masyarakat ini adalah pembekalan teori dan praktek. Teori diberikan dalam
bentuk pelatihan oleh narasumber, sedangkan praktek dilakukan secara
berkelompok dengan didampingi narasumber dan mahasiswa Program Studi
Pendidikan Matematika jenjang magister FMIPA UNJ.
Pelatihan menggunakan metode ceramah dan demonstrasi (praktek)
dengan uraian kegiatan sebagai berikut:
1. Pada awal kegiatan, para peserta akan diberikan teori-teori pendukung yang
berkaitan dengan aspek-aspek yang akan dilatihkan.
2. Peserta berlatih atau melakukan praktek secara mandiri atau berkelompok
untuk berlatih sesuai materi yang diberikan.
9
Harapannya, peserta pelatihan akan benar-benar menguasai materi
pelatihan yang diterima, mengetahui tingkat kemampuannya dan
kompetensinya.
E. Tahapan Pelaksanaan Program Pengabdian Pada Masyarakat
Tahun Pertama
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan persiapan yang berkaitan dengan proposal kegiatan
pengabdian masyarakat, komunikasi dengan penghubung tempat
pelaksanaan, survey lokasi P2M, pembuatan modul pelatihan, dan persiapan
lainnya.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan pelatihan dalam rangka P2M dilakukan dengan menggunakan
3 metode pelatihan, yaitu:
Metode Ceramah. Metode ceramah
dipilih untuk memberikan
penjelasan konsep atau materi di
pelatihan
Metode Tanya Jawab. Metode tanya
jawab sangat penting bagi para
peserta pelatihan, baik di saat
menerima penjelasan teoritis
maupun pada pelaksaan praktek
berupa latihan soal atau kasus
Metode Simulasi. Metode simulasi
ini sangat penting diberikan kepada
para peserta pelatihan untuk
memberikan kesempatan
mempraktekan materi pelatihan
yang diperoleh
CERAMAH
TANYA
JAWAB
SIMULASI
10
3. Tahap Evaluasi/Pelaporan
Tahap evaluasi/pelaporan dilakukan setelah kegiatan pengabdian
masyarakat dilakukan. Evaluasi menyangkut kehadiran peserta,
peningkatan kemampuan peserta (akan diberikan kuesioner pra pelatihan
dan pasca pelatihan), dan peran serta peserta selama pelatihan berlangsung
(observasi narasumber). Indicator keberhasilan pelatihan antara lain, jika
peserta yang hadir minimal 80%, dan terjadi peningkatan kompetensi
peserta sesuai dengan tujuan pelatihan.
Tahun Kedua
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan persiapan yang berkaitan dengan proposal kegiatan
pengabdian masyarakat tahun kedua, komunikasi dengan penghubung
tempat pelaksanaan, survey lokasi P2M, pembuatan modul pelatihan, dan
persiapan lainnya.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan pelatihan di tahun kedua bersifat pembimbingan dan
konsultasi/coaching clinic pengembangan yang dilakukan. Oleh karena itu
dilakukan dalam rentang waktu yang cukup lama (Juni - Oktober). Coaching
clinic akan dilakukan di bulan Juli dan Oktober, hal tersebut dilakukan agar
peserta pelatihan dapat melaporkan perkembangan project yang dikerjakan.
3. Tahap Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan di tahun kedua adalah menggunakan form evaluasi
untuk melihat perkembangan project yang dikerjakan oleh peserta. Tingkat
keberhasilan dari pelaksanaan tahun kedia ini adalah produk yang
dikembangkan sudah siap uji ahli dan publik.
Tahun Ketiga
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan persiapan yang berkaitan dengan proposal kegiatan
pengabdian masyarakat tahun ketiga, komunikasi dengan penghubung
11
tempat pelaksanaan, survey lokasi P2M, pembuatan modul pelatihan, dan
persiapan lainnya.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan pelatihan di tahun ketiga bersifat pembimbingan dan
konsultasi/coaching clinic pengembangan yang dilakukan. Oleh karena itu
dilakukan dalam rentang waktu yang cukup lama (Juni - Oktober). Coaching
clinic akan dilakukan di bulan Juli dan Oktober, hal tersebut dilakukan agar
peserta pelatihan dapat melaporkan perkembangan project yang dikerjakan.
3. Tahap Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan di tahun kedua adalah menggunakan form evaluasi
untuk melihat perkembangan project yang dikerjakan oleh peserta. Tingkat
keberhasilan dari pelaksanaan ditahun ketiga ini adalah hasil produk yang
dikembangkan dapat dipublikasikan di kegiatan ilmiah seperti seminar
ataupun konferensi ilmiah.
12
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
Kegiatan pelatihan dalam rangka pelaksanaan program pengabdian kepada
masyarakat ini dilakukan oleh Dosen-dosen dari program Studi pendidikan
Matematika Jenjang Magister, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta. Program Studi Pendidikan Matematika Jenjang
Magister telah berdiri sejak tahun 2012, dan telah menghasilkan lulusan yang
berkompeten dalam bidangnya. Dosen-dosen yang terlibat dalam kegiatan ini
adalah:
1. Dr. Makmuri, M.Si. (Ketua Pelaksana)
- Koordinator Program Studi Pendidikan Matematika Jenjang Magister
FMIPA UNJ
- Dosen tetap Program Studi Pendidikan Matematika (S2) FMIPA UNJ
- Bidang Keahlian: Pendidikan Matematika
2. Dr. Wardani Rahayu, M.Si. (Anggota)
- Dosen tetap Program Studi Pendidikan Matematika (S1) FMIPA UNJ
- Koordinator Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP)
PPs UNJ
- Bidang Keahlian: Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan
3. Tian Abdul Aziz, Ph.D. (Anggota)
- Dosen tetap Program Studi Pendidikan Matematika (S2) FMIPA UNJ
- Bidang Keahlian: Pendidikan Matematika
13
BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Jadwal Kegiatan
Tahun Pertama
No. Jenis Kegiatan Bulan
Apr Mei Jun Jul Agu Sept Okt Nop
1. Tahap Persiapan
- Pembuatan Proposal
- Pengembangan
Modul
- Pengembangan e-
learning
2. Tahap Pelaksanaan
- Pelaksanaan
Pelatihan
- Persiapan Evaluasi
3. Tahap
Evaluasi/Pelaporan
- Olah data
- Pembuatan Laporan
Tahun Kedua
No. Jenis Kegiatan Bulan
Apr Mei Jun Jul Agu Sept Okt Nop
1. Tahap Persiapan
- Pembuatan Proposal
- Persiapan Kegiatan
2. Tahap Pelaksanaan
- Coaching Clinic
- Uji Ahli Media
- Uji Ahli Bahasa
- Uji Ahli
Matematika
- Review proposal
PTK
- Persiapan Evaluasi
3. Tahap
Evaluasi/Pelaporan
- Olah data
- Pembuatan Laporan
14
Tahun Ketiga
No. Jenis Kegiatan Bulan
Apr Mei Jun Jul Agu Sept Okt Nop
1. Tahap Persiapan
- Pembuatan Proposal
- Persiapan Kegiatan
2. Tahap Pelaksanaan
- Pelaksanaan
Pelatihan
- Review PTK
- Publikasi PTK
- Persiapan Evaluasi
3. Tahap
Evaluasi/Pelaporan
- Olah data
- Pembuatan Laporan
B. Justifikasi Anggaran
1. Honorarium
Pelaksana Honor/jam
(Rp.)
Waktu
(jam/minggu) Minggu
Honor per tahun (Rp)
Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3
Ketua 40,000 4 8 1,280,000 1,280,000 1,280,000
Anggota 1 35,000 4 8 1,120,000 1,120,000 1,120,000
Anggota 2
35,000 4 8 1,120,000 1,120,000 1,120,000
Pengolah
Data
30,000 5 4 600,000 600,000 600,000
Pengembang
e-learning
30,000 5 4 600,000
Penguji ahli
Media
30,000 5 2 300,000
Penguji ahli
Bahasa
30,000 5 2 300,000
Penguji ahi
Matematika
30,000 5 2 300,000
Reviewer
PTK
30,000 5 4 600,000 600,000
Subtotal 1 (Rp) 4,720,000 5,620,000 4,720,000
2. Pembelian Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Kuantitas Harga
satuan
Harga per tahun (Rp)
Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3
Penggandaan
Modul (3
buku)
Modul
workshop 25 modul 35,000 2,625,000
15
ATK Penunjang
workshop 1 paket 300,000 300,000 300,000 300,000
Banner
Publikasi
kegiatan
workshop
2 pcs 30,000 540,000 540,000 540,000
Publikasi Publikasi
hasil PkM 1 artikel 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000
Publikasi
Publikasi
Produk hasil
peserta PkM
10 Produk 500,000 5,000,000
Subtotal 2 (Rp) 4,965,000 2,340,000 7,340,000
3. Perjalanan
Material Justifikasi Kuantitas Harga
satuan
Harga per tahun (Rp)
Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3
Transport
Lokal Tim
Survey
Lokasi
dilakukan
oleh tim
pelaksana (3)
orang
2 kali
perjalanan 50,000 300,000
Transport
Lokal Guru
Transport
lokal untuk
peserta
sebanyak 20
orang
4 kali
pertemuan 25,000 2,000,000 2,000,000 2,000,000
Transport
Lokal Tim
Transport
lokal untuk
Tim
Pelaksana
sebanyak 3
orang
4 kali
pertemuan 50,000 600,000 600,000 600,000
Transport
Panitia Lokal
Transport
lokal untuk
Tim
Pelaksana
Lokal
sebanyak 3
orang
4 kali
pertemuan 25,000 300,000 300,000 300,000
Subtotal 3 (Rp) 3,200,000 2,900,000 2,900,000
4. Sewa
Material Justifikasi Kuantitas Harga
satuan
Harga per tahun (Rp)
Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3
Hosting &
Domain
Wadah e-
learning 1 paket 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000
16
Laptop/
Komputer
Alat
praktikum
selama
workshop
20 unit 25,000 2,000,000
LCD
Projector
Alat
penunjang
praktikum
selama
worskhop
1 unit 25,000 100,000 100,000 100,000
Subtotal 4 (Rp) 3,600,000 1,600,000 1,600,000
Total anggaran yang diperlukan setiap tahun (Rp)
(Subtotal 1 + Subtotal 2 + Subtotal 3 + Subtotal 4) 16,485,000 12,460,000 16,560,000
Total anggaran yang diperlukan seluruhnya (Rp) 45,505,000
17
BAB VI PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan dalam 3 tahap, yaitu Tahap
Persiapan, Tahap Pelaksanaan, dan Tahap Evaluasi/Pelaporan. Tahap persiapan
dimulai dengan penyusunan proposal, komunikasi dengan MGMP Matematika
Kota Depok (Mitra), dan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Depok. Tahap
Pelaksanaan dilakukan sebanyak satu pertemuan, yaitu tanggal 14 September 2019
bertempat di SMPIT Rahmaniyah, Kota Depok. Tahap Evaluasi/Pelaporan
dilakukan setelah tahap pelaksanaan (12 Oktober 2019) dengan menganalisis tugas
peserta yang dikumpulkan. Penjelasan setiap tahap dijabarkan sebagai berikut:
A. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dilakukan di lingkungan Kampus A Universitas Negeri Jakarta
yang dimulai dengan mencari informasi tentang lokasi binaan, permasalahan yang
dihadapi oleh guru di lokasi binaan, dan lain-lain. Setelah informasi diperoleh,
selanjutnya menyusun proposal Pengabdian kepada Masyarakat untuk pendanaan
tingkat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan perencanaan
multi year selama 3 (tiga) tahun berturut-turut. Pendanaan tahun kedua yang
disetujui oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sebesar Rp.
7.650.000,00.
B. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan pada tanggal 14 September 2019. Berikut penjelasannya:
Tempat Pelaksanaan : SMPIT Rahmaniyah, Kota Depok
Waktu Pelaksanaan : Pkl. 09.00 -15.00 WIB
Materi : Pembelajaran HOTS
Pengembangan Soal-soal HOTS
Banyak Peserta : 19 Peserta
Instruktur : Dr. Makmuri, M.Si.
Dr. Wardani Rahayu, M.Si.
Tian Abdul Aziz, Ph.D.
18
Kegiatan pelatihan mencakup teori dan praktek dengan uraian kegiatan
sebagai berikut:
1. Pada awal kegiatan, para peserta diberikan kuesioner sebelum pelaksanaan yang
mencakup pengetahuan peserta dengan materi yang akan disampaikan, dan
usulan materi pelatihan yang peserta ingin dapatkan.
2. Instruktur menyampaikan materi tentang pembelajaran Higher Order Thinking
Skills pengembangan soal kategori Higher Order Thinking Skills dengan
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Materi yang disampaikan
instruktur terlampir dalam lampiran.
3. Peserta melakukan praktek/simulasi mengembangkan soal kategori High Order
Thinking Skills. Hasil yang diperoleh dari pengembangan soal HOTS adalah
terkumpulnya soal-soal kategori HOTS.
4. Diakhir kegiatan, peserta diberikan kuesioner setelah pelaksanaan untuk
mengetahui pengalaman peserta selama pelatihan berlangsung.
19
C. Tahap Evaluasi
Evaluasi pelaksanaan kegiatan pada tanggal 14 September 2019. Berikut
penjelasannya:
Evaluasi yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah evaluasi proses dan
evaluasi hasil. Evaluasi proses, dilakukan pada saat kegiatan dilaksanakan. Aspek
yang dievaluasi adalah kehadiran dan aktivitas peserta dalam mengikuti pelatihan.
Keberh asilan dapat dilihat dari kehadiran peserta yang mencapai lebih dari 95%
dan aktivitasnya selama kegiatan tinggi dengan tidak sedikitnya peserta bertanya-
jawab dan berdiskusi saat pelaksanaan kegiatan. Selain itu peserta diberikan
kuesioner sebelum dan sesudah pelatihan untuk melihat tingkat
pemahaman/ketercapaian materi yang disampaikan oleh instruktur.
Evaluasi hasil, dilaksanakan pada akhir kegiatan. Aspek yang dievaluasi
adalah pengetahuan/kemampuan peserta dalam membuat soal-soal HOTS,
worksheet PTK dan rancangan media pembelajaran yang menjadi penugasan. Dari
19 peserta pelatihan, diperoleh sebanyak 8 Soal kategori HOTS. Dengan banyak
soal hasil peserta tersebut, maka dapat dikatakan bahwa rata-rata peserta telah
memahami dan mampu mengembangkan soal HOTS.
Berikut hasil kuesioner sebelum pelatihan:
1. Apakah peserta pelatihan merasa perlu mendapatkan pengetahuan baru untuk
menunjang profesinya?
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
17 3 0 0 0
20
2. Apakah peserta merasa perlu mendapatkan pelatihan yang bermanfaat?
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
16 4 0 0 0
3. Apakah peserta sudah mendapatkan pelatihan yang menunjang profesinya
selama setahun terakhir?
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
1 8 6 5 0
4. Apakah peserta menyukai pelatihan yang menyenangkan?
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
16 4 0 0 0
5. Apakah peserta merasa perlu diberi motivasi untuk meningkatkan semangat
mempelajari hal-hal yang baru?
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
11 6 1 2 0
6. Apakah peserta merasa perlu meningkatkan lebih keterampilan dan wawasan
dengan mengikuti pelatihan?
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
15 5 0 0 0
21
7. Apakah peserta merasa materi perlu disampaikan dengan jelas dan menarik?
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
14 6 0 0 0
8. Apakah peserta merasa pemateri perlu menguasai materi dengan baik?
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
14 6 0 0 0
9. Pelatihan yang pernah didapatkan peserta: pelatihan keprofesionalan guru
10. Pelatihan yang dibutuhkan peserta: pelatihan terkait alat peraga, media
pembelajaran, HOTS, dan metode pembelajaran yang inovatif.
Berikut hasil kuesioner setelah pelatihan:
Selain penilaian tugas peserta, evaluasi juga dilakukan dengan melihat
kuesioner setelah pelatihan. Berikut hasil kuesioner setelah pelatihan:
1. Apakah peserta pelatihan mendapatkan pengetahuan baru dari pelatihan ini?
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
16 3 0 0 0
2. Apakah peserta merasa pelatihan ini bermanfaat?
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
16 3 0 0 0
22
3. Apakah peserta merasa dapat menggunakan ilmu pengetahuan ini untuk
membantu dalam pekerjaannya?
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
15 4 0 0 0
4. Apakah peserta merasa pelatihan ini menyenangkan?
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
12 7 0 0 0
5. Apakah peserta merasa termotivasi untuk mempelajari materi ini selanjutnya?
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
13 6 0 0 0
6. Apakah peserta merasa menjadi lebih terampil dan berwawasan?
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
13 6 0 0 0
7. Apakah materi disampaikan dengan jelas dan menarik?
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
11 7 1 0 0
8. Apakah pemateri menguasai materi dengan baik?
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
12 6 1 0 0
23
9. Apakah peserta merasa pelatihan ini sesuai dengan kebutuhan?
Sangat Setuju Setuju Ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
16 3 0 0 0
10. Kesan, Kritik, dan Saran:
a. Waktunya ditambah lagi
b. Infokusnya kurang jelas
c. Diadakan secara rutin
Berdasarkan kuesioner peserta pelatihan P2M, dapat disimpulkan bahwa pelatihan
ini dapat memberikan nilai positif ke peserta dan harapannya dapat dilaksanakan
kembali pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensi peserta (Guru).
24
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang telah dilaksanakan
pada tanggal 14 September 2019 di Kota Depok telah mencapai target luaran untuk
tahun kedua, yaitu terkumpulnya terkumpulnya soal-soal HOTS oleh peserta.
Peserta berpendapat bahwa workshop ini telah membantu mereka mengembangkan
soal higher order thinking skills dengan baik dan sesuai dengan teori yang ada.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan terkait pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat antara lain soal-soal HOTS yang telah terkumpul dikembangkan lebih
baik lagi dan diarsipkan.
25
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dekanat FMIPA UNJ. Buku Panduan Hibah Penelitian dan Pengabdian
Fakultas MIPA Sumber Dana BLU UNJ. Jakarta: FMIPA UNJ. 2017.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/17/02/14/olcfam335-ini-
gambaran-kegagalan-peningkatan-kompetensi-guru [diakses tgl. 9 Maret
2018, Pkl. 20.20 WIB]
http://www.koran-jakarta.com/kompetensi-guru-ditingkatkan/ [diakses tgl. 9 Maret
2018, Pkl. 20.30 WIB]
http://www.depok.go.id/ [diakses tgl. 9 Maret 2018, Pkl. 21.00 WIB]
https://depokkota.bps.go.id/ [diakses tgl. 9 Maret 2018, Pkl. 21.00 WIB]
26
LAMPIRAN
27
28
29
LAMPIRAN
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Video pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat dapat dilihat dan diunduh di
https://www.youtube.com/watch?v=3WL2xA2wbhU&feature=youtu.be
51
52