laporan akhir pengabdian kepada masyarakat ipteks bagi...

24
Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks bagi Masyarakat (IbM) IbM KELOMPOK PENGERAJIN LIDI RONTAL Tahun ke-1 dari rencana 1 Tahun Tim Pelaksana Dr. I Ketut Sudita, M.Si. (NIDN. 0001126010) Drs. I Putu Wisna Ariawan, M.Si. ( NIDN. 0019056805) Prof. Dr. I Gede Astra Wesnawa, M.Si (NIDN. 0025046203) Dibiayai oleh: Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penugasan Program Pengabdian kepada Masyarakat Nomor : 380/UN48.15/LPM/2014 Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2014

Upload: trantu

Post on 16-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks bagi ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195007151978031002_2013.pdf · Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks

Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat

Ipteks bagi Masyarakat

(IbM)

IbM KELOMPOK PENGERAJIN LIDI RONTAL

Tahun ke-1 dari rencana 1 Tahun

Tim Pelaksana

Dr. I Ketut Sudita, M.Si. (NIDN. 0001126010)

Drs. I Putu Wisna Ariawan, M.Si. ( NIDN. 0019056805)

Prof. Dr. I Gede Astra Wesnawa, M.Si (NIDN. 0025046203)

Dibiayai oleh: Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penugasan Program Pengabdian kepada Masyarakat

Nomor : 380/UN48.15/LPM/2014

Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha

Tahun 2014

Page 2: Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks bagi ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195007151978031002_2013.pdf · Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul IbM: Kelompok Pengerajin Lidi Rontal

2. Nama Mitra Program IbM (1) :Kelompok Pengerajin Lidi Rontal

3 Nama Mitra Program IbM (2) :Kelompok Pengerajin Lidi Rontal

4. Ketua Tim Pengusul

• Nama

• NIDN

• Jabatan/Golongan

• Program Studi

• Perguruan Tinggi

• Bidang Keahlian

• Alamat Kantor/Telp/Faks/E-mail

:

: Dr. I Ketut Sudita, M.Si.

: 0001126010

: Lektor /IVa

: Seni Rupa/FBS

: Undiksha

: Seni Patung

: Jalan Udayana, Singaraja-

Bali/(0362)22570/(0362) 25735/

http://undiksha.ac.id

5. Anggota Tim Pengusul

• Jumlah Anggota

• Nama Anggota I/Bidang Keahlian

• Nama Anggota II/Bidang Keahlian

• Nama Anggota III/Bidang Keahlian

• Mahasiswa yang terlibat

:Dosen 2 Orang

:Drs. I Putu Wisna Ariawan,

M.Si/Matematika.

:Prof. Dr. I Gede Astra

Wesnawa,M.Si/Geografi Lingkungan

: 5orang

6. Lokasi Kegiatan/Mitra (1)

• Wilayah Mitra (Desa/Kecamatan)

• Kabupaten/Kota

• Provinsi

• Jarak PT Lokasi mitra (km)

:Desa Tembok /Tejakula.

:Buleleng.

:Bali.

:40 km.

Lokasi Kegiatan Mitra (2)

• Wilayah Mitra (Desa/Kecamatan)

:Desa Les, /Telakula.

Page 3: Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks bagi ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195007151978031002_2013.pdf · Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks
Page 4: Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks bagi ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195007151978031002_2013.pdf · Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks

DAFTAR ISI

Halaman Sampul i Halaman Pengesahan ii Daftar Isi iii Daftar Tabel vi Ringkasan 1

I. PENDAHULUAN 2 1.1 Analisis Situasi 2 1.2 Permasalahan Mitra 2

II TARGET LUARAN 6

III METODE PELAKSANAAN 7 3.1 Waktu dan Tempat 7 3.2 Metode Pelaksanaan 7

IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 14

V HASIL YANG DICAPAI 16

VI KESIMPULAN DAN SARAN 17

6.1 Kesimpulan 17 6.2 Saran 17

LAMPIRAN

Page 5: Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks bagi ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195007151978031002_2013.pdf · Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks

1

RINGKASAN

Tujuan dan target khusus yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah meningkatkan partisipasi penduduk dewasa usia 15 tahun ke atas yang berkeaksaraan rendah dalam mengikuti keaksaraan dasar dan keaksaraan usaha mandiri agar melek akasara dan memiliki keterampilan sehingga dapat ke luar dari lingkaran kemiskinan. Memperkuat kemampuan membaca, menulis, berhitumg, mendengarkan, dan berbicara dalam bahasa Indonesia sekaligus pengembangan usaha mandiri sesuai dengan potensi yang dimiliki. Meningkatnya kemampuan membaca menulis, berhitung, mendengarkan, dan berbicara untuk mengkomunikasikan teks lisan dan tulis dengan menggunakan aksara dan angka dalam bahasa Indonesia oleh penduduk buta aksara usia 15 tahun. Pelaksanaan pembelajaran berpedoman pada Standar Kompetensi Keaksaraan (SKK). SKK dijabarkan ke dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Di samping itu, untuk membekali warga belajar berupa kecakapan hidup (life skill) sehingga dapat berusaha sendiri sesuai dengan potensiwarga belajar. Meningkatnya keberdayaan penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas yang ditunjukkan dengan peningkatan pengetahuan, sikap, dan keterampilan mereka setelah mengikuti pembelajaran. Meningkatnya angka melek aksara warga Kecamatan Tejakula pada khususnya, dan semua penduduk secara nasional sehingga menyumbang peningkatan indeks pembangunan manusia Indonesia. Warga belajar dapat mencapai kompetensi keaksaraan dasar minimal 80% dengan indikator dapat mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung sederhana menggunakan bahasa Indonesia. Warga belajar yang sudah mencapai indikator tersebut diberikan Surat Keterangan Melek Aksara (SUKMA). Setelah warga belajar mendapatkan SUKMA, dilanjutkan dengan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) yang teknis pelaksanaannya sebagai berikut. (1) Mengungkapkan keinginan berusaha berdasarkan berdasarkan minat dan potensi yang tersedia, (2) Mempraktekkan sebuah keterampilan yang berpeluang menjadi bidang usaha sesuai minat dan potensi lokal yang dimiliki, (3) Mengidentifikasi kebutuhan dan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa yang sesuai dengan usaha mandiri yang dikembangkan. Pendekatan yang dipergunakan dalam kegiatan ini adalah pendekatan andragogis, fungsional, dan tematik. Metode yang dipergunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah, diskusi, praktek langsung dalam menulis, membaca, beritung, mendengarkan sekaligus membuat kerajinan, kuliner dan lain-lain oleh warga belajar yang didampingi oleh mahasiswa KKN. Jadi melalui kegiatan KKN ini warga belajar akan dapat meningkatkan kemampuan membaca, menulis, berhitung dan mendengarkan yang sekaligus dapat mengembangkan keterampilan usaha yang dapat dipergunakan sebagai bekal hidup agar ke luar dari kemiskinan.

Kata kunci: kelompok pengerajin lidi rontal

Page 6: Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks bagi ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195007151978031002_2013.pdf · Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Kecamatan Tejakula merupakan salah satu dari sembilan wilayah kecamatan di

Kabupaten Buleleng, dengan luas wilayah 97,68 km2. Wilayah Tejakula dilihat dari

ketinggian tempat dapat diketahui bahwa sebagian besar wilayahnya berada pada

ketinggian 0-499,9 m di atas permukaan air laut atau seluas 6.584 ha dan 3.184 dengan

ketinggian 500-999,9 meter. Sementara itu kemiringan lereng seluas 2.469,46 ha

merupakan daerah landai dengan kemiringan 0-25% dan 2.125,09 ha merupakan daerah

miring dengan kemiringan 25-40%. Topografi wilayahnya sebagian besar merupakan

daerah pantai di bagian utara dengan panjang pantai 19 km, di sepanjang pantai ini

ditemukan adanya pasir besi (bias melele) yang digunakan sebagai bahan bangunan,

khususnya ukiran/ornamen dari pasir besi. Di samping itu, wilayah perairan lautnya

dijumpai adanya terumbu karang yang sangat potensial untuk dikembangkan menjadi

sektor pariwisata minat khusus dan potensi ikan hias yang pernah dikembangkan untuk

ekspor. Sementara di bagian selatan merupakan daerah berbukit sampai bergunung. Daerah

berbukit sampai bergunung dengan vegetasi hutan tropis dengan topografi kasar

memungkinkan adanya daerah tangkapan air hujan (recharge area) yang potensial,

sehingga memunculkan adanya air terjun seperti di desa Les. Iklim wilayah Tejakula

secara umum beriklim tropis dengan curah hujan terendah di daerah pantai. Batas-batas

wilayah Tejakula adalah sebagai berikut: di sebelah Utara Laut Bali, sebelah Barat adalah

Kecamatan Kubutambahan, sebelah Timur adalah Kabupaten Karangasem, dan sebelah

Selatan adalah Kabupaten Bangli. Dengan berbatasan pada dua kabupaten, maka

Kecamatan Tejakula memiliki akses untuk mendistribusikan produk-produknya pada

pasar di kabupaten tersebut.

Kecamatan Tejakula terdiri dari 10 Desa Dinas, dengan jumlah penduduk 60.525

jiwa atau 21.274 KK yang terdiri dari laki-laki 30.300 jiwa dan perempuan 30.225 jiwa.

Dari jumlah penduduk tersebut, 69,83% merupakan angkatan kerja produktif. Ini

menunjukkan bahwa potensi wilayah yang ada dikelola oleh sumberdaya manusia di

Kecamatan Tejakula. Namun, pendapatan masyarakat masih rendah (rata-rata pendapatan

penduduk Rp. 202.394,-), padahal potensi yang dapat dikembangkan sangat banyak,

Page 7: Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks bagi ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195007151978031002_2013.pdf · Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks

3

seperti: pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kerajinan/industri rumah tangga dan

kepariwisataan.

Adapun desa yang ada di Kecamatan Tejakula adalah: Desa Sembiran, Desa

Pacung, Desa Julah, Desa Bondalem, Desa Madenan, Desa Tejakula, Desa Les, Desa

Penuktukan, Desa Sambirenteng, dan Desa Tembok. Di antara desa-desa tersebut, pernah

terkenal dengan penghasil jeruk dengan rasa yang khas seperti Desa Bondalem,

DesaTejakula dan desa Les. Namun, dengan serangan hama CVPD diera sekarang ini,

semua itu tinggal kenangan. Sehubungan dengan potensi sumberdaya lahan, daerah

tersebut potensial untuk mengembangkan sektor pertanian dan perkebunan lahan kering.

Mata pencaharian utama penduduk adalah pertanian. Di sektor perikanan jumlah rumah

tangga perikanan adalah 1.569 melayan dengan dukungan armada penangkapan ikan 664

(perahu, perahu motor tempel dan kapal motor), dengan produksi ikan basah menurut

areal penangkapan adalah tertinggi di Kabupaten Buleleng. Sedangkan industri pengolahan

pangan (2539 perusahaan), sandang (6 perusahaan), bahan bangunan (135 perusahaan),

logam (235 perusahaan) dan kerajinan lainnya (520 perusahaan).

(1) Desa Les

Secara historis, penduduk Desa Panjingan selalu didatangi dan dirusak oleh bajak

laut sehingga mereka merasa tidak aman dan selalu dalam ketakutan. Hal ini menyebabkan

semua warga desa terpaksa ngenes/mekiles (berpindah tempat dan bersembunyi di tempat

yang lain) agar terbebas dari kedatangan bajak lut itu. Warga Desa Panjingan yang merasa

terancam oleh bajak laut kemudian ngenes/mekiles menuju tempat yang banyak terdapat

pohon kayu buhu. Di tempat yang baru ini warga Desa Panjingan mendirikan

perkampungan yang diberi nama Desa Buhu. Di tempat yang baru ini ternyata warga Desa

Panjingan merasa belum cukup aman dan tenteram karena tempat ini sangat sulit mendapat

air. Oleh karena itu, maka warga desa di bawah pimpinan I Tangkas berusaha mencari

sumber air di tempat-tempat lain

Desa Les terletak pada ketinggian 0,250 sampai 250 meter di atas permukaan laut,

dengan curah hujan rata-rata 1051 mm/tahun, dan suhu udara rata-rata 280C sampai 310C,

dengan luas wilayah Desa Les adalah 769 Ha., yang pemanfaatannya adalah Pemukiman

umum: 48,mm Ha, sawah: 30,00 Ha, Ladang/Tegalan: 394,00 Ha, Perkebunan 45,00 Ha,

Hutan Lindung: 200,00 Ha, Kuburan: 3,00 Ha, dan Bangunan Umum: 49,00 Ha. Desa Les

terdiri dari 9 dusun, yaitu: Dusun Kanginan, Dusun Butiyang, Dusun Panjingan,

Page 8: Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks bagi ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195007151978031002_2013.pdf · Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks

DusunTegallinggah, Dusun Kawanan, Dusun Selonding, Dusun Tubuh, Dusun Lempedu,

Dusun Penyumbahan. Dengan julmlah penduduk 7562 Jiwa atau 2096 KK, yang terdiri

dari Laki-laki: 3796 Jiwa dan Perempuan: 3766 Jiwa. Adapun batas-batas desa adalah

sebagai berikut. Sebelah Utara : Laut Bali, Sebelah Selatan: Kec. Kintamani Kab. Bangli,

Sebelah Barat: Desa Tejakula, Sebelah Timur: Desa Penuktukan. Sementara orbitasi desa

dengan pusat adalah: Ke Ibu Kota Kecamatan Tejakula: 3 Km, Ke Ibu Kota Kabupaten

Buleleng: 35 Km, Ke Ibu Kota Propinsi Bali: 124 Km.

(2) Desa Tembok

Desa Tembok berdiri kira-kira pada tahun 1668 M yang dipimpin oleh I Mekel

Tembok pada jaman kerajaan dimasa pemerintahan Raja Ida Dalem Pemayun sekitar tahun

1665 M. yang telah memerintahkan untuk membuat batas desa dan memberi nama desa

masing-masing. Desa Tembok berada dibagian timur wilayah paminggir yang semula

menjadi wilayah Anglurah Tianyar. Desa Tembok berasal dari kata dinding yang berarti

pagar atau batas wilayah, menurut kisah dahulunya dihuni oleh masyarakat pindahan dari

Batu Dinding wilayah Paminggir serta perbatasan dengan Tukat Luwah yang mana tempat

tersebut menjadi batas wilayah Kabupaten Karang Asem dengan Kabupaten Buleleng,

sekaligus menjadi batas wilayah Anglurah Kiyayi Alit Mandala Mataram dengah sebutan:

Purwa Tawing Singa Praja yang berarti batas timur Kabupaten Buleleng juga Tukad

Luwah ( Batas Timur Singaraja). Dari cerita di atas menunjukkan bahwa “ Desa Tembok

Kaya akan nilai Sejarah “.

Desa Tembok terletak di ketinggian 200 meter dari permukaan air laut, memiliki

topografi wilayah berupa dataran rendah, perbukitan dan pantai. Dengan Luas Wilayah

Desa Tembok: 1081 Ha. Pemanfaatan Wilayah adalah: Perkebunan: 782 Ha, Kuburan:

0,75 Ha , Perumahan: 0,60 Ha, Tegal: 0,98 Ha, Pertokoan: 0,25 Ha, Pasar Desa: 0,20 Ha,

Perkantoran: 0,15 Ha, Perladangan: 0,81 Ha, Jalan: 20 Km. Desa Tembok terdiri dari 6

dusun: Dusun Tembok, Dusun Bulakan, Dusun Sembung, Dusun Dadap Tebel, Dusun

Yehbau, Dusun Ngis. Jumlah penduduk: 7196 Jiwa atau 1958 KK yang terdiri dari Laki-

laki: 3625 Jiwa Perempuan: 3571 Jiwa. Adapun batas-batas: Sebelah Utara: Laut Balis,

Sebelah Selatan: Kec. Kintamani Kab. Bangli, Sebelah Barat: Desa Sambirenteng, dan

Sebelah Timur: Amlapura Karangasem. Orbitasi desa dengan pusat adalah: Kecamatan: 10

Km, Kabupaten; 45 Km, dan Provinsi: 131 Km.

Page 9: Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks bagi ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195007151978031002_2013.pdf · Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks

5

Permasalahan-permasalahan yang teridentifikasi di Desa Les dan Desa Tembok

adalah dalam bidang pendidikan terutama buta aksara putus sekolah yang disebabkan

faktor ekonomi. Di samping itu, masalah yang ada ekonomi kreatif (kerajinan) belum

berkembang secara maksimal.

1.2 Permasalahan Mitra

Berdasarkan analisis situasi di atas, maka masalah yang ditemui di dua desa yaitu

Desa Tembok dan Desa Les Kecamatan Tejakula, adalah sebagai berikut:

1. Masih banyak warga yang buta aksara dari dua kelompok pengerajin lidi rontal

di Desa Tembok dan Desa Les

2. Masih rendahnya keterampilan pengerajin dalam mengembangkan desain

kerajinan lidi rontal di Desa Tembok dan Desa Les.

3. Rendahnya wawasan dalam pemasaran produk kerajinan kelompok.

4. Kurangnya alat dan fasilitas untuk membersihkan lidi rontal dari para

pengerajin.

Page 10: Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks bagi ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195007151978031002_2013.pdf · Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks

BAB II

TARGET LUARAN

Target luaran IbM ini adalah sebagai berikut.

1. Kelompok pengerajin melek aksara, sekaligus memiliki keterampilan untuk

membuat produk kerajinan sebagai usaha mandiri.

2. Kelompok pengerajin mampu mengembangkan desain kerajinan yang variatif

dari lidi rontal di Desa Tembok dan Desa Les.

3. Kelompok pengerajin mempunyai kemampuan dalam pemasaran produk

kerajinan lidi rontal dalam dimensi yang lebih luas.

4. Memiliki alat dan fasilitas utuk membersihkan lidi rontal yang lebih efektif dan

efisien.

5. Menghasilkan luaran kerajinan (produk) lidi rontal dengan desain yang ber

variasi seperti ingke, lampion, tempat buah, tempat lampu, dan lain-lain.

Page 11: Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks bagi ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195007151978031002_2013.pdf · Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks

7

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan selama 8 (delapan) bulan,

dimulai dari bulan April sampai dengan bulan November 2014. Tempat pelaksanaan

kegiatan di Kelompok Pengerajin Lidi Rontal yang beralamat di Desa Tembok dan Desa

Les, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.

3.2 Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Indentifikasi masalah menggunakan model partisipatory rural apprasial (PRA).

PRA adalah suatu teknik untuk menyusun dan mengembangkan program operasional

dalam pembangunan tingkat desa. Metode ini ditempuh dengan memobilisasi

sumberdaya manusia dan alam setempat, serta lembaga lokal guna mempercepat

peningkatan produktivitas, menstabilkan, dan meningkatkan pendapatan masyarakat

serta mampu pula melestarikan sumberdaya setempat. Bertolak dari konsep PRA,

maka tahapan kegiatan dalam model ini adalah melaksanakan identifikasi masalah

setiap program baik program bidang pendidikan, bidang pertanian/peternakan maupun

bidang ekonomi, juga dalam perumusan program dan pendanaan dilakukan secara

terarah dengan berpihak dan melibatkan masyarakat. Dengan demikian dalam

merumuskan masalah, mengatasi masalah, penentuan proses dan kriteria masalah harus

mengikutsertakan bahkan ditentukan oleh masyarakat/kelompok sasaran.

Penggunaan model pendekatan di atas diharapkan akan: (1) dikenalnya masalah secara

tepat/efektif sesuai dengan pesepsi, kehendak, dan ukuran/ kemampuan serta

kebutuhan mereka, (2) tumbuhnya kekuatan (empowering) masyarakat atau kelompok

sasaran dalam pengalaman merancang, melaksanakan, mengelola dan

mempertanggungjawabkan upaya peningkatan/pertumbuhan diri dan ekonominya, dan

(3) efektifitas dan efisiensi penggunaan sumberdaya masyarakat atau kelompok

sasaran. Selanjutnya melalui analisis akan terinventarisir keterbatasan dan

keterpenuhan berbagai sumberdaya, sarana dan prasarana, maupun jenis-jenis usaha

Page 12: Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks bagi ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195007151978031002_2013.pdf · Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks

masyarakat. Di samping itu, akan ditemukan berbagai jenis kesenjangan dan

kemiskinan secara mendalam baik secara natural, struktural, ataupun kultural.

b. Pelaksanaan program dengan model enthrepreneurship capasity building (ECB) dan

model Technology Transfer (TT) serta menerapkan Teknologi Tepat Guna (TTG).

Model ECB terkait erat dengan kemampuan berwirausaha dari masyarakat, dengan

model ini diharapkan: (1) memberikan wawasan, sikap, dan keterampilan usaha, (2)

memberikan peluang, (3) memfasilitasi (modal pinjamaan dsb.), dan (4) memonitor

dan mengevaluasi bagaimana perkembangan usahanya. Model TT dilakukan agar

masyarakat atau kelompok sasaran: (1) menguasai prinsip-prinsip penerapan teknologi

terutama yang berkaitan dengan proyek yang sedang/akan dilaksanakan, (2) kalau

teknologinya dirasakan terlalu rumit untuk menyelesaikan masalah/kebutuhan, maka

ketua proyek mempunyai kewajiban untuk menyederhanakan melalui penerapan TTG,

(3) memproduk yang bersifat mereplikasi/modifikasi dengan alat sederhana yang dapat

menyelesaikan masalah/kebutuhan.

c. Memberdayakan dan membelajarkan kelompok pengerajin dengan keaksaraan usahan

mandiri untuk mengembangkan usaha baik produk, desain, dan pemasaran. Dengan

cara di atas kelompok pengerajin akan dapat meningkatkan keterampilannya sehingga

bisa bersaing dengan pengerajin lainnya. Dalam proses pembelajaran dan

pemberdayaan akan dipandu dengan silabus sehingga terarah dalam mengembangkan

usaha. Selain panduan silabus juga disiapkan tenaga yang profesional dari Jurusan

Seni Rupa, khususnya Seni Kriya.

Adapun panduan silabus tersebut adalah sebagai berikut.

Page 13: Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks bagi ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195007151978031002_2013.pdf · Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks

9

SILABUS KERAJINAN LIDI RONTAL

Jenis Usaha : Kerajinan Lidi Rontal

Alokasi Waktu : 112 Jam

Standar Kompetensi Lulusan

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Pengalaman Belajar

Sumber/ Bahan Alat Belajar

Alokasi Waktu

Penilaian

Mengidentifikasi jenis-jenis usaha

• Mengidentifikasi dengan menuliskan bidang usaha yang sesuai dengan minat dan keterampilan yang dimiliki

• Menetapkan bidang usaha yang akan dikembangkan

• Menyebutkan macam-macam usaha

• Mengidentifikasi minat dan potensi dirinya

• Mengidenti

fikasi bidang usaha yang sesuai dengan minat dan potensi dirinya

• Menyebutk

an macam bidang usaha

• WB dapat menyebutkan macam bidang usaha

• WB dapat mengidentifikasi minat dan potensi dirinya

• WB dapat mengidentifikasi bidang usaha yang sesuai dengan minat dan potensi dirinya

• WB dapat menyebutkan macam bidang usaha

WB menulis dan membaca macam-macam usaha yang sesuai dengan minat drinya

Teks bacaan mengenai orang-orang yang sukses dalam berwirausaha dan warga belajar

9 jam WB mengisi daftar pertanyaan

Menuliskan rencana usaha

• Mengemukakan secara lisan dan tertulis dengan bahasa Indonesia tentang rancangan usaha mandiri yang akan dikembangkan

• Menulis rencana usaha

• Mengemuka

kan rencana usaha secara lisan dalam bahasa Indonesia

• WB dapat menulis rencana usaha

• WB dapat mengemukakan rencana usaha secara lisan dalam bahasa Indonesia

WB menulis dan berbicara berkenaan dengan rencana usaha dalam bahasa Indonesia

Teks bacaan mengenai orang-orang yang sukses dalam berwirausaha, alat tulis dan warga belajar

6 jam WB menjawab pertanyaan yang diberikan oleh tutor

Page 14: Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks bagi ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195007151978031002_2013.pdf · Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks

Menguasai keterampilan produksi

• Mengungkapkan cara-cara produksi sesuai bidang usaha yang dikembangkan

• Mengungkap

kan sumber daya manusia dan sumber daya alam di lingkungannya yang dapat mendukung bidang usaha yang dikembangkan

• Menjelaskan bahan, alat, dan langkah-langkah produksi dalam usaha yang akan dikembangkan

• Mendemonst

rasi-kan keterampilan yang dimiliki untuk mendukung usaha

• Menyebutka

n jenis-jenis sumber daya alam yang potensial

• Mengidentifi

kasi sumber daya manusia di lingkungannya yang kompeten dalam bidang usaha yang dikembangkan

• WB dapat menyebutkan dan mencatat bahan untuk membuat ingke

• WB dapat menyebutkan dan mencatat alat-alat yang diperlukan

• WB dapat

menyebutkan dan mencatat langkah-langkah cara pembuatan ingke

• WB dapat

mempraktekkan keterampilan yang dimilikinya dalam membuat ingke

• WB dapat menyebutkan jenis-jenis sumber daya alam yang potensial di daerahnya

• WB dapat

WB praktik membuat ingke dengan berbagai jenis

Alat-alat tulis, alat-alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat ingke

66 jam Pengamatan

Page 15: Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks bagi ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195007151978031002_2013.pdf · Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks

11

mengidentifikasi sumber daya manusia di lingkungannya yang kompeten dalam bidang usaha yang dikembangkan

Memasarkan produk usaha

• Memberikan tanggapan dan saran sederhana mengenai cara-cara memasarkan produk usaha yang dijalankan dengan menggunakan kalimat yang runtut dan pilihan kata yang tepat

• Menyebutkan cara pemasaran hasil produksi

• Mengantisip

asi adanya hambatan dalam pemasaran

• WB dapat menyebutkan cara pemasaran hasil produksi

• WB dapat

mendeteksi hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam pemasaran

• WB dapat mengantisipasi adanya hambatan dalam pemasaran

WB mengomunikasikan cara-cara memasarkan hasil produksi dan cara-cara mengantisipasi hambatan dalam pemasaran

Warga belajar, teks bacaan mengenai cara pemasaran, dan hambatan dalam pemasaran

6 jam WB menjawab pertanyaan yang diberikan oleh tutor dan pengamatan

Membuat perhitungan laba/rugi

• Mengidentifikasi jenis-jenis biaya pada usaha tertentu

• Menghitung

biaya pendapatan, dan keuntungan atau kerugian dalam

• Menyebutkan dan mencatat dengan jelas modal usaha

• Mencatat

penggunaan uang

• Mengetahui

• WB dapat menyebutkan dan mencatat dengan jelas modal usaha

• WB dapat mencatat penggunaan uang

• WB dapat

WB membuat perhitungan laba/rugi melalui pembukuan sederhana

Alat-alat tulis dan teks bacaan mengenai cara membuat pembukuan

21 jam WB menjawab pertanyaan yang diberikan oleh tutor dan pengamatan

Page 16: Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks bagi ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195007151978031002_2013.pdf · Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks

menjalankan usaha mandiri yang dikembangkan

• Membuat

pembukuan sederhana

dan mencatat keadaan keuangan, rugi atau laba

• Membuat

pembukuan inventaris barang

• Membuat

buku biaya pembuatan

• Membuat

buku penjualan

• Membuat

buku kas harian

menggambarkan keadaan keuangan (untung atau rugi)

• WB dapat

mencatat laba yang diperoleh

• WB dapat

membuat pembukuan inventaris barang

• WB dapat membuat buku biaya pembuatan

• WB dapat membuat buku penjualan

• WB dapat membuat buku kas harian

Menjalin kemitrausahaan

• Melakukan komunikasi baik secara individu maupun kelompok dengan menggunakan kalimat yang runtut dan pilihan kata yang tepat

• Menyebutkan dan mencatat cara menawarkan produk usaha kepada sasaran individu maupun kelompok dengan menggunakan kalimat yang runtut dan pilihan

• WB dapat menyebutkan cara menawarkan produk usaha kepada sasaran individu maupun kelompok dengan menggunakan kalimat yang runtut dan pilihan

WB berkomunikasi, baik secara individu maupun berkelompok dengan bahasa yang baik dan membuat strategi pemasaran

Warga belajar, teks bacaan mengenai strategi pemasaran

6 jam WB menjawab pertanyaan yang diberikan oleh tutor dan pengamatan

Page 17: Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks bagi ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195007151978031002_2013.pdf · Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks

13

• Memahami

strategi pemasaran

kata yang tepat

• Menentukan produk yang khas sesuai dengan selera konsumen

• Menetapkan

harga produk yang sesuai dengan target pasar

• Mengemas

produk dengan menarik

kata yang tepat

• WB dapat menentukan produk yang khas sesuai dengan selera konsumen

• WB dapat

menetapkan harga produk yang sesuai dengan target pasar

• WB dapat mengemas produk dengan menarik

Page 18: Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks bagi ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195007151978031002_2013.pdf · Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks

BAB IV

KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

4.1 Kualifikasi Tim Pelaksana Kegiatan

Beranjak dari visi dan misi UNDIKSHA, pengembangan UNDIKSHA diarahkan

pada berbagai bidang salah satunya adalah bidang pengabdian kepada masyarakat. Hal ini

sesuai dengan ketentuan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada

pasal 20 dan pasal 24 yang menyatakan bahwa otonomi oleh PT mengelola sendiri

lembaganya sebagai pusat penyelenggaran pendidikan, penelitian ilmiah, dan pengabdian

kepada masyarakat. Bidang pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu dharma

dari tri dharma perguruan tinggi.

Kebijakan Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) UNDIKSHA mengacu pada

kebijakan akademik UNDIKSHA 2007-2012 yang ditetapkan dengan Surat Keputusan

Rektor UNDIKSHA No. 281/H48/KP/2009 tentang Standar Akademik dan Kebijakan

Universitas Pendidikan Ganesha. Kebijakan Akademik UNDIKSHA menetapkan misi

Bidang Pengabdian kepada Masyarakat adalah (1) meningkatkan kegiatan pengabdian

kepada masyarakat yang dilandasi oleh tanggungjawab dan kepedulian terhadap

masyarakat luas, (2) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan

kebutuhan masyarakat, (3) mensosialisasikan dan menerapkan hasil-hasil penelitian untuk

menyelesaikan masalah-masalah aktual serta faktual yang ada di masyarakat.

Dalam pelaksanaan kegiatan mengacu pada buku pedoman Lembaga Pengabdian

kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha sebagaimana diatur dalam Surat

Keputusan Rektor Universitas Pendidikan Ganesha Nomor: 1496/H48IPP/2011. Tentang

Panduan Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Pengabdian Kepada

Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2011. Buku Pedoman ini memuat

aspek: kebijakan dasar, arah dan fokus pengabdian kepada masyarakat (tingkat PT,

Fakultas dan Jurusan/Departemen), sifat pengabdian kepada masyarakat, bentuk kegiatan,

kedudukan organisasi, sumber daya yang melibatkan dosen dan mahasiswa, dana dan

fasilitas, rencana dan prosedur pengusulan dan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat

secara kelembagaan. Sedangkan etika pengabdian kepada masyarakat, tata cara pendanaan

pengabdian kepada masyarakat, termasuk sumber dana, pengelolaan dana dan

Page 19: Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks bagi ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195007151978031002_2013.pdf · Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks

15

keberlanjutan pendanaan mengacu kebijakan Dikti, dan Program Universitas Pendidikan

Ganesha/Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha.

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja memiliki ketersediaan sumberdaya

manusia (SDM) yang memadai, terutama tenaga edukatif, baik dilihat dari jumlah, jenis

keahlian, kepangkatan dan atau jabatan akademik, maupun kualifikasinya. Secara

keseluruhan tenagan edukatif bidang kependidikan dibandingkan dengan non-

kependidikan menunjukkan imbangan 60,34% terhadap 39,66%. Antara yang berada pada

jenjang jabatan akademik Lektor ke atas dengan yang tergolong di bawah Lektor

menunjukkan imbangan 70,60% terhadap 20,40%. Guru Besar yang ada di Undiksha

sebanyak 19 orang dari berbagai disiplin ilmu (5,38%). Jenjang pendidikan akademik dari

seluruh staf dosen Undiksha adalah sebagai berikut.

Sedangkan jenis dan jumlah judul pengabdian pada masyarakat (P2M), yang

didanai dari DIPA, Pemda, maupun DP2M DIKTI dalam 3 tahun terakhir adalah sebagai

berikut.

Pengabdian Kepada Masyarakat 3 Tahun Terakhir

No Jenis P2M Th.2010 Th.2011 Th.2012 Sumber Dana

Jlh Dosen Jlh Dosen Jlh Dosen 1 DIPA 80 240 75 225 66 198 DIPA, PEMDA 2 IPTEKS - - 4 12 - - DP2M DIKTI 3 VUCER - - - - - - DP2M DIKTI 4 KWU - - 1 4 - - DP2M DIKTI 5 Sibermas - - 1 4 - - DP2M DIKTI 6 IbM - - 2 8 2 8 DP2M DIKTI 7 IbW - - - - 2 10 DP2M DIKTI 4 IbIKK - - - - 1 3 DP2M DIKTI

Page 20: Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks bagi ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195007151978031002_2013.pdf · Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks

BAB V

HASIL YANG DICAPAI

Seperti telah dipaparkan pada bagian sebelumnya bahwa tujuan dan target khusus

yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah (1) meningkatkan partisipasi penduduk

dewasa usia 15 tahun ke atas yang berkeaksaraan rendah dalam mengikuti keaksaraan

dasar dan keaksaraan usaha mandiri agar melek akasara, memiliki keterampilan sehingga

dapat keluar dari lingkaran kemiskinan, (2) memperkuat kemampuan membaca, menulis,

berhitumg, mendengarkan, dan berbicara dalam bahasa Indonesia sekaligus pengembangan

usaha mandiri sesuai dengan potensi yang dimiliki serta (3) meningkatnya kemampuan

membaca menulis, berhitung, mendengarkan, dan berbicara untuk mengkomunikasikan

teks lisan dan tulis dengan menggunakan aksara dan angka dalam bahasa Indonesia oleh

penduduk buta aksara usia 15 tahun.

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap program yang telah dilaksanakan dalam

kegiatan IbM ini, beberapa hasil yang telah dicapai dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Kelompok pengerajin telah mulai melek aksara dan juga memiliki keterampilan

untuk membuat produk kerajinan sebagai usaha mandiri.

2. Kelompok pengerajin telah mampu mengembangkan desain kerajinan serta

mampu menghasilkan luaran kerajinan (produk) lidi rontal dengan desain yang

cukup variatif seperti ingke, lampion, tempat buah, tempat lampu.

3. Kelompok pengerajin telah mempunyai pemahaman terhadap pemasaran produk

kerajinan lidi rontal dalam dimensi yang lebih luas.

Page 21: Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks bagi ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195007151978031002_2013.pdf · Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks

17

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Melalui kegiatan IbM kelompok pengerajin lidi rontal di desa Tembok Tejakula

telah mampu mecapai hasil sebagai berikut.

1. Kelompok pengerajin telah mulai melek aksara dan juga memiliki keterampilan

untuk membuat produk kerajinan sebagai usaha mandiri.

2. Kelompok pengerajin telah mampu mengembangkan desain kerajinan serta

mampu menghasilkan luaran kerajinan (produk) lidi rontal dengan desain yang

cukup variatif seperti ingke, lampion, tempat buah, tempat lampu.

3. Kelompok pengerajin telah mempunyai pemahaman terhadap pemasaran produk

kerajinan lidi rontal dalam dimensi yang lebih luas.

6.2 Saran

Walaupun kelompok pengerajin telah mempunyai pemahaman terhadap pemasaran

produk kerajinan lidi rontal dalam dimensi yang lebih luas namun realnya mereka masih

mengalami kesulitan dalam memasarkan hasil-hasil produksinya. Oleh karenanya pihak

terkait seperti dinas perdagangan perlu mencarikan terobosan dan solusi untuk dapat

mengatasi masalah pemasaran produk dari kelompok pengrajin tersebut.

Page 22: Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks bagi ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195007151978031002_2013.pdf · Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks

Foto Kegiatan

Beberapa Anggota Kelompok Pengrajin yang Sedang Mengikuti Arahan

Ketua Kelompok Pengerajin Beserta Keluarga

Page 23: Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks bagi ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195007151978031002_2013.pdf · Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks

19

Ketua Pelaksana IbM Sedang Mengamati Hasil Karya Kelompok Pengrajin

Beberapa Hasil Karya Kelompok Pengrajin

Page 24: Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks bagi ...lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Proposal_195007151978031002_2013.pdf · Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat Ipteks

Beberapa Hasil Karya Kelompok Pengrajin

Beberapa Hasil Karya Kelompok Pengrajin