laporan akhir pkmp (1) edit

19
LAPORAN AKHIR PKMP Pemanfaatan Azotobacter sp. Sebagai Biostimulan Fitoremediasi Pada Tanaman Sorghum Di Lahan Terkontaminasi Minyak Bumi Oleh : Rizky Hadi Rahmannia 150110080211 Angkatan 2008 Wulan Feitriani 150110080191 Angkatan 2008 Anne Yuliana Husen 150110080121 Angkatan 2008 Dewi Azizah Sulaksana 150510090229 Angkatan 2009 Hindun 150510090232 Angkatan 2009

Upload: rrahmannia

Post on 24-Jul-2015

174 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Akhir Pkmp (1) Edit

LAPORAN AKHIR PKMP

Pemanfaatan Azotobacter sp. Sebagai Biostimulan Fitoremediasi Pada

Tanaman Sorghum Di Lahan Terkontaminasi Minyak Bumi

Oleh :

Rizky Hadi Rahmannia 150110080211 Angkatan 2008

Wulan Feitriani 150110080191 Angkatan 2008

Anne Yuliana Husen 150110080121 Angkatan 2008

Dewi Azizah Sulaksana 150510090229 Angkatan 2009

Hindun 150510090232 Angkatan 2009

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2012

Page 2: Laporan Akhir Pkmp (1) Edit

LEMBAR PENGESAHANPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Azotobacter sp. Sebagai Biostimulan Fitoremediasi pada Tanaman Sorghum di Lahan Terkontaminasi Minyak Bumi

2. Bidang Kegiatan : () PKM-P ( ) PKM-K ( ) PKM-KC ( ) PKM-T ( ) PKM-M

3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan () Pertanian ( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora ( ) Pendidikan

4. Ketua Pelaksana Kegiatan/Penulis Utama a. Nama Lengkap : Rizky Hadi Rahmannia b. NPM : 150110080211 c. Jurusan : Agroteknologi d. Universitas : Padjadjaran e. Alamat/Telp./Fax. : Jl. Matahari A 67 Jatibening Permai Bekasi

HP. 08159228948 f. Alamat e-mail : [email protected]. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang6. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap & Gelar : Dr. Pujawati Suryatmana, Dra., MP b. NIP : 195911061988032001 c. Alamat : Sangkuriang No.S-8 Bandung 7. Biaya Kegiatan Total

a. Dikti : Rp 9 jutab. Sumber lain : Rp 0

8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Jatinangor, 11 Juni 2012Menyetujui,

Pembantu Dekan IIIFakultas Pertanian Universitas Padjajaran

Dini Rochdiani, Ir., MSNIP. 1961 0608 198701-2-001

Ketua Pelaksana Kegiatan,

Rizky Hadi Rahmannia 150110080211

Wakil Rektor Bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan Universitas Padjajaran

Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno MS.NIP. 1963 1117 198801-1-001

Dosen Pendamping,

Dr. Pujawati Suryatmana, Dra., MPNIP. 1959 1106 198803-2-001

Page 3: Laporan Akhir Pkmp (1) Edit

ABSTRAK

Toksisitas hidrokarbon minyak bumi telah menimbulkan masalah yang cukup serius. Efek negatif yang terkandung dalam senyawa penyusun tersebut dapat menimbulkan efek negatif terhadap keberlangsungan hidup makhluk di bumi serta sulit terdegradasi.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk pemulihan lahan yang tercemar oleh hidrokarbon minyak bumi adalah fitoremediasi yang merupakan suatu sistem kerjasama antara tanaman dengan mikroorganisme dengan mengubah zat kontaminan menjadi kurang atau tidak berbahaya.

Tanaman sorghum digunakan sebagai agen fitoremediator. Menurut Elsas et al. (1997), akar tanaman mengekskresikan eksudat yang dapat menyediakan biostimulan untuk pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme (efek rizosfer). Salah satu mikroorganisme tersebut adalah Azotobacter sp. Bakteri ini berperan untuk membantu mengoptimalkan pertumbuhan tanaman sorghum, serta meningkatkan kelarutan hidrokarbon hingga mencapai 96% (Azotobacter vinelandii) (Suryatmana et al., 2007).

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial, dengan 3 kali ulangan. Berdasarkan hasil percobaan proses biodegradasi dari pengamatan ke-0 sampai ke-5 menunjukkan adanya penurunan nilai TPH. Penurunan persentase TPH terbesar terjadi pada pengamatan ke-3 yaitu 0,7% (Grafik 3). Penurunan yang signifikan terjadi karena plot percobaan sudah ditanami tanaman sorghum. Penanaman ini menstimulus mikroba Azotobacter sp. untuk dapat berkembang di dalamnya. Bakteri Azotobacter sp. maupun indigenous akan mendegradasi hidrokarbon sebagai sumber karbon untuk menghasilkan energi bagi kelangsungan hidupnya dan akan menghasilkan produk berupa gas asam-asam organik dan biomassa. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri Azotobacter sp. berpengaruh pada kelarutan hidrokarbon dari limbah minyak bumi. Semakin meningkat aktivitas bakteri mendegradasi hidrokarbon maka akan semakin meningkat pula jumlah asam-asam organik yang dihasilkan.

Page 4: Laporan Akhir Pkmp (1) Edit

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirabbil’alamin, puji serta syukur tim penulis haturkan ke

hadirat Allah SWT atas curahan rahmat, serta karunia yang diberikan kepada kami

sehingga kami diberi kelancaran dan kemudahan untuk dapat menyelesaikan

Laporan Kemajuan Penelitian kami yang berjudul: Pemanfaatan Azotobacter sp.

Sebagai Biostimulan Fitoremediasi Pada Tanaman Sorghum Di Lahan

Terkontaminasi Minyak Bumi tepat pada waktunya. Shalawat beserta salam tak

lupa kami sampaikan pada junjungan kita Rasulullah Muhammad saw.

Laporan Kemajuan Penelitian ini merupakan langkah awal bagi kami agar

mampu belajar dalam sebuah tim untuk melakukan penelitian skala kecil di

bangku kuliah. Selain itu, hal positif lain adalah untuk mengevaluasi kegiatan

kami selama kegiatan penelitian berlangsung. Laporan ini juga dapat

dimanfaatkan sebagai ajang untuk mengevaluasi serta memenej diri agar kegiatan

kuliah dan penelitian dapat berjalan dengan lancar. Dalam pembuatannya kami

menemukan banyak halangan dan rintangan, namun berkat bimbingan dan

dukungan dari semua pihak akhirnya laporan ini dapat kami selesaikan dengan

baik, untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Pujawati Suryatmana, Dra., MP selaku Ketua Pembimbing

2. Dini Rochdiani, Ir., MS dan Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno MS. yang telah

memfasilitasi kami untuk mengikuti kegiatan PKM ini

3. Orangtua dan teman-teman yang senantiasa membantu, memotivasi, dan

mendoakan

Kami menyadari dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan,

oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi

perbaikan penulisan selanjutnya. Kreativitas yang dibangun semoga senantiasa

terpacu untuk selalu berkarya. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Jatinangor, 11 Juni 2012

Tim Penulis

Page 5: Laporan Akhir Pkmp (1) Edit

I. PENDAHULUANA. Latar belakang masalah

Pencemaran lingkungan oleh minyak telah menimbulkan masalah yang cukup serius. Limbah minyak bumi yang terdiri atas bermacam-macam senyawa berbahaya dapat menimbulkan efek negatif terhadap keberlangsungan hidup makhluk di bumi. Berbagai senyawa berbahaya berupa hidrokarbon ringan, hidrokarbon berat, pelumas dan bahan ikutan dalam hidrokarbon (Shaheen, 1992), berasal dari tumpahan atau ceceran minyak. Efek negatif yang terkandung dalam senyawa penyusun tersebut bersifat toksik. Toksisitas hidrokarbon minyak bumi ditentukan oleh komposisi kandungan senyawa penyusunnya. Selain bersifat toksik limbah minyak bumi merupakan salah satu bahan cemaran yang sulit terdegradasi. Hal tersebut dikarenakan tingkat kelarutan minyak bumi yang sangat rendah.

Menurut Allen et al. (1998) kecepatan degradasi hidrokarbon dibatasi oleh transfer masa dari fase padat ke fase cair sehingga tingkat kelarutan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kecepatan biodegradasi minyak bumi hal ini berkaitan pula dengan kesiapan substrat untuk segera digunakan oleh mikroorganisme.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk pemulihan lahan yang tercemar oleh limbah minyak bumi adalah dengan menggunakan metode fitoremediasi, dimana lahan yang tercemar dapat diperbaiki/disembuhkan. Agen fitoremediator yang digunakan adalah tanaman sorghum yang adaptif dan mampu tumbuh pada kondisi tanah yang ekstrem (kekeringan, tanah dengan salinitas tinggi dan sebagainya). Densitas tumbuh perakaran tanaman ini tinggi dan dari segi ekonomi tanaman sorghum menghasilkan bulir yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif (biofuel).

Menurut Elsas et al. (1997), akar tanaman mengekskresikan eksudat yang dapat menyediakan biostimulan untuk pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme (efek rizosfer). Kendala yang sering dihadapi adalah adaptasi akar tanaman sorghum yang sulit tumbuh dan beradaptasi pada tanah yang tercemar sehingga menimbulkan kegagalan dalam proses fitoremediasi. Treatment yang dilakukan untuk mengantisipasi masalah tersebut adalah dengan pemberian bakteri Azotobacter sp.

Dalam proses remediasi bakteri Azotobacter sp. diketahui memiliki banyak peran. Pada pertumbuhan tanaman sorghum, bakteri tersebut berguna dalam proses penambatan nitrogen. Kemampuan bakteri Azotobacter sp. dalam penambatan nitrogen mencapai 2–15 mg N/g sumber karbon yang digunakan. Selain penambatan nitrogen, Azotobacter juga mampu menghasilkan metabolit yang bermanfaat bagi tanaman, di antaranya auxin, thiamine, riboflavin, pyridoxine, cyanocobalamine, asam nikotinat, asam pantothenat, asam indol asetat (IAA), giberelin (GA), dan senyawa-senyawa pengatur tumbuh lainnya. Dengan demikian Azotobacter dapat membantu mengoptimalkan pertumbuhan tanaman sorghum pada tanah yang tercemar hidrokarbon. Selain itu, Azotobacter juga mampu meningkatkan kelarutan hidrokarbon hingga mencapai 96% (Azotobacter vinelandii) (Suryatmana et al., 2007). Penggunaan bakteri dalam proses biodegradasi limbah minyak bumi memberikan efek terhadap peningkatan laju dan efisiensi biodegradasi limbah minyak bumi secara signifikan (Suryatmana et al., 2007).

Page 6: Laporan Akhir Pkmp (1) Edit

B. Perumusan masalah1. Bagaimana efisiensi biodegradasi dengan sistem fitoremediasi yang menggunakan tanaman sorgum dan bakteri Azotobacter sebagai biostimulan?2. Apakah pemberian bakteri Azotobacter sp. pada tanaman sorghum dapat berpengaruh terhadap laju biodegradasi hidrokarbon limbah minyak bumi?3. Berapa besar beban limbah minyak bumi yang mampu didegradasi?

C. Tujuan program1. Mengetahui potensi tanaman sorgum sebagai agen fitoremediasi dan

kemampuannya dalam proses rehabilitasi tanah terkontaminasi limbah minyak bumi.

2. Mengetahui efektifitas bakteri Azotobacter sp sebagai biostimulan terhadap laju dan efisiensi biodegradasi hidrokarbon limbah minyak bumi.

D. Luaran yang diharapkan1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan konsep fitoremediasi

untuk rehabilitasi tanah terkontamibasi limbah minyak bumi. 2. Konsep dari hasil penelitian ini dapat diaplikasikan untuk revegetasi lahan

terkontaminasi minyak bumi dan sekaligus meningkatkan kesuburan tanah yang bersifat ramah lingkungan.

3. Mendapatkan isolat Azotobacter yang dapat berfungsi sebagai agen biostimulan yang efektif untuk rehabilitasi lahan terkontaminasi limbah minyak bumi.

E. Kegunaan program1. Penelitian bermanfaat untuk memberikan sumbangan pengembangan ilmu

pengetahuan I bidang rehabilitasi lahan terkontaminasi, khususnya pengembanagan sistem Fitoremediasi .

2. Hasil penelitian dapat diaplikasikan untuk mengatasi lahan terkontaminasi dengan mudah, tepat guna, dan ramah lingkungan.

II. TINJAUAN PUSTAKALimbah Minyak Bumi

Minyak bumi merupakan salah satu sumber energi terbesar di dunia. Limbah minyak bumi merupakan materi kompleks yang tersusun dari campuran senyawa hidrokarbon. Berdasarkan struktur dasarnya, hidrokarbon minyak bumi maupun produk hasil sulingannya terdiri dari hidrokarbon alifatik dan aromatik (Mishra et al., 2001). Limbah yang dihasilkan dari kilang minyak berupa limbah cair dan limbah padat.

Fitoremediasi Remediasi merupakan proses pemulihan kondisi air, tanah dan udara yang

tercemar oleh zat kontaminan. Fitoremediasi berasal dari kata phytoremediation, yaitu phyto yang berarti "tumbuhan" dan remediation yang berarti "menyembuhkan" (Anonimous, 1999). Dengan demikian fitoremediasi dapat didefinisikan sebagai penggunaan tumbuhan untuk menghilangkan, memindahkan, menstabilkan, atau menghancurkan bahan pencemar baik itu senyawa organik maupun anorganik.

Page 7: Laporan Akhir Pkmp (1) Edit

Fitoremediasi oleh Tanaman Sorghum dan Bakteri Azotobacter sp.Sorghum (Sorghum bicolor L.) adalah tanaman serealia yang potensial

untuk dibudidayakan dan dikembangkan, khususnya pada daerah-daerah marginal dan kering di Indonesia. Keunggulan sorghum terletak pada daya adaptasi agroekologi yang luas, tahan terhadap kekeringan, produksi tinggi serta lebih tahan terhadap hama dan penyakit dibanding tanaman pangan lain.

Optimalisasi fitoremediasi dengan penambahan bakteri Azotobacter sp. sangat berpengaruh pada keberhasilan remediasi pada lahan tercemar. Penggunaan bakteri ini dapat membantu proses degradasi minyak bumi karena mampu meningkatkan kelarutan hidrokarbon minyak bumi (dalam hal ini sumber karbon utama bagi Azotobacter berasal dari limbah minyak bumi). Fitoremediasi polutan organik, sangat tergantung pada interaksi tanaman dan mikroorganisme di zona rizosfer. Luas dan intensitas interaksi di rizosfer akan menurun berbanding terbalik dengan peningkatan jarak dari permukaan akar (Joner dan Leyval, 2003).

III. METODE PENDEKATANRancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)

pola faktorial, sebagai faktor pertama adalah variasi dosis bakteri Azotobacter sp. yang terdiri dari 4 taraf, sedangkan sebagai faktor kedua adalah beban limbah minyak bumi terdiri dari 4 taraf, sehingga total kombinasi perlakuan ini adalah 4 x 4 = 16 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan, sehingga jumlah seluruhnya didapat 16 x 3 = 48 plot percobaan.

IV. PELAKSANAAN PROGRAMWaktu dan tempat pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Tanah dan Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Penelitian dilakukan selama lima bulan dimulai dari persiapan, isolasi bakteri, pengujian isolat bakteri sampai dengan pengamatan dan pelaporan.

Tahapan pelaksanaanTahapan pelaksanaan penelitian ini tertera pada diagram berikut:

Diagram 1. Alir Pelaksanaan Penelitian

Limbah minyak bumi+media tanam

Persiapan tanaman sorgum

(pembibitan)

Pindah tanam sorgum

Isolasi bakteri Azotobacter

sp.

Produksi bakteri Azotobacter sp.

Pemeliharaan dan pengamatan

Pengambilan sampel

Analisis laboratorium

Page 8: Laporan Akhir Pkmp (1) Edit

Rancangan dan Realisasi biaya

Tanggal Keterangan Pemasukan Pengeluaran Total

16 Januari 2012Pembelian pupuk KCl sebanyak 0.5

kg dan pupuk SP 36 sebanyak 0.5 kgRp 2,000 Rp (2,000)

25 Januari 2012Dana talangan berupa patungan

masing-masing anggotaRp 200,000

Pembelian pupuk urea 0.5 kg, label, ember kecil 48 buah, alumunium

foil, plastik wrapping, dan kompos 1 kg.

Rp 192,500 Rp 5,500

26 Januari 2012 Jerigen untuk media basal 2 buah Rp 13,000 Rp (7,500)

27 Januari 2012Dana talangan berupa patungan

masing-masing anggotaRp 60,000

Aquades 60 liter Rp 150,000 Rp (97,500)

28 Januari 2012Persiapan pembangunan rumah

plastikRp 84,000 Rp (181,500)

30 Januari 2012Dana talangan berupa patungan

masing-masing anggotaRp 1,050,000 Rp 868,500

Dana talangan pembimbing, Pembangunan rumah plastic, Bayar

pekerja dan Minyak tanah 5 literRp 100,000 Rp 1,172,500 Rp (204,000)

31 Januari 2012 Dana talangan pembimbing Rp 200,000 Rp (4,000)

I Februari 2012

Dana talangan fakultas, Transportasi pengambilan limbah di

ITB Bandung, Buku jurnal dan Peminjaman alat laboratorium

Rp 2,000,000 Rp 462,000 Rp 1,534,000

3 Februari 2012

Pengolahan tanah, Pembelian alat di lahan (cangkul, sekop, dll), Polibag,

Media Azotobacter 1 liter, dan Benih sorghum

Rp 808,000 Rp 726,000

22 Februari 2012 Label Rp 7,000 Rp 719,000

27 Februari 2012Minyak tanah 60 liter dan

TransportasiRp 665,000 Rp 54,000

2 Maret 2012Selang 15 meter, Spirtus 2 liter, Dop

½, Keran, Kompos 2 kg, dan n-heksan 10 liter

Rp 438,000Rp (384,000)

3 Maret 2012Dana talangan berupa patungan

masing-masing anggotaRp 500,000 Rp 116,000

5 Maret 2012 Tissue, Rinso dan sunligt Rp 25,000 Rp 91,000

9 Maret 2012Spidol, Ember 10 kg sebanyak 48 buah, Sarung tangan dan Plastik

Rp 539,500 Rp (403,500)

13 Maret 2012Dana talangan berupa patungan

masing-masing anggotaRp 500,000

Perbaikan rumah plastik tahap 1 Rp 200,000 Rp (103,500)

20 Maret 2012Dana talangan berupa patungan

masing-masing anggotaRp 350,000 Rp 246,500

23 Maret 2012 Lakban, Label, Masker 4 buah Rp 19,000 Rp 227,500

19-Apr-12Print luster A2, Plastik dan Analisis

kimia tanahRp 234,500 Rp (7,000)

22-Apr-12 Dana dikti Rp 9,000,000 Rp 8,993,000

7 Mei 2012Pengembalian dana talangan

fakultasRp 2,000,000

plastik klif, meteran Rp 13,000 Rp 6,980,000

11 Mei 2012 soket selang, sprayer, Media Rp 1,014,500 Rp 5,965,500

Page 9: Laporan Akhir Pkmp (1) Edit

Vermani untuk pengamatan Azotobacter sp., dan Perbaikan

rumah plastik tahap 2

14 Mei 2012Pengembalian dana talangan

masing-masing anggotaRp 2,660,000

Pengembalian dana talangan pembimbing

Rp 300,000 Rp 3,005,500

16 Mei 2012Publikasi (poster, banner,

dokumentasi, jurnal ilmiah)Rp 500,000

Juli 2012Pengamatan lanjut, panen, dan penggantian alat yang rusak*

Rp 2,505,500

Sisa Rp. 0,00

Keterangan: *belum dilakukan

V. HASIL DAN PEMBAHASANa. Analisis Populasi Bakteri; Metode Plate Count

Pengamatan jumlah koloni Azotobacter sp. menggunakan pengenceran hingga 10-7. Berdasarkan jumlah koloni tersebut, dilakukan penghitungan laju pertumbuhan Azotobacter sp. dengan hasil sebagai berikut :

Grafik 1. Laju pertumbuhan Azotobacter sp pada setiap perlakuan

Page 10: Laporan Akhir Pkmp (1) Edit

Grafik 2. Rata-rata laju pertumbuhan Azotobacter sp.

Berdasarkan grafik 1. terlihat bahwa terdapat peningkatan laju pertumbuhan tertinggi untuk perlakuan no. 12 (a3b2) pada TPC ke-3. Pada grafik 2. terlihat bahwa terjadi peningkatan laju pertumbuhan Azotobacter sp. dengan rata-rata kenaikan sebesar 33,33%. Populasi bakteri yang diberikan dalam jumlah besar (2 %) saat pertama kali diaplikasikan memberikan nilai andil yang tinggi pada peningkatan laju pertumbuhan bakteri. Pendugaan lain yakni adanya sumber karbon dari limbah minyak bumi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri tersedia dalam jumlah cukup (beban limbah 10%) sehingga bakteri tumbuh dengan baik. Kondisi lingkungan di dalam media pun sangat mendukung bagi pertumbuhan Azotobacter sp. Hal ini terlihat dari nilai pH yang mendekati netral. Pertumbuhan Azotobacter sp. juga dipengaruhi oleh eksudat akar yang dihasilkan tanaman sorghum.

b. Kandungan Hidrokarbon Dalam Tanah Tercemar; Metode TPHPengamatan nilai TPH yang telah dilakukan yaitu sebanyak lima kali

dengan pengambilan sampel setiap 2 minggu sekali. Proses biodegradasi dari minggu ke-0 sampai minggu ke-5 menunjukkan adanya penurunan nilai TPH.

Grafik 3. Laju penurunan TPH

Page 11: Laporan Akhir Pkmp (1) Edit

Grafik 4. Rata-rata penurunan nilai TPH

Perlakuan 15 (a2b3) pada grafik 3. Memperlihatkan penurunan TPH yg ekstrim dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Secara umum, penurunan persentase TPH secara signifikan tertinggi terjadi pada pengamatan ke-3 yaitu 0,7% (Grafik 4). Hal ini terjadi diduga karena plot percobaan sudah ditanami tanaman sorghum. Penanaman ini menstimulus mikroba Azotobacter sp. untuk dapat berkembang di dalamnya. Azotobacter sp. tersebut menghasilkan produk ekstraseluler berupa asam-asam organik yang berperan sebagai bioemulsifier sehingga memudahkan petrobacter indigenous untuk mendegradasi senyawa hidrokarbon.

c. Pertumbuhan Tanaman SorghumPengamatan pertumbuhan tanaman sorghum meliputi tinggi tanaman,

indeks luas daun, dan indeks panen. Namun, pada kenyataannya tanaman masih dalam fase vegetatif sehingga pengamatan yang dilakukan hanyalah tinggi tanaman. Pengamatan dilakukan setiap dua minggu sekali. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dari pangkal batang hingga daun terpanjang yang dimulai dari pindah tanam (usia tanaman sekitar 2 MST).

Grafik 5. Tinggi tanaman sorghum

Page 12: Laporan Akhir Pkmp (1) Edit

Grafik 6. Rata-rata tinggi tanaman selama 8 minggu

Pada grafik 5 dan 6. diatas terlihat peningkatan tinggi tanaman terjadi pada pengukuran keempat. Hal tersebut terjadi karena pada pengukuran pertama sampai ketiga banyak tanaman yang mati akibat tingginya kandungan limbah di dalam tanah yang merusak perakaran tanaman, sehingga penyulaman terus dilakukan sampai tanaman dapat tumbuh dengan stabil.

VI. KESIMPULAN DAN SARANSimpulan

Hubungan timbal balik antara setiap komponen pengamatan memberikan efek yang positif. Limbah minyak bumi yang digunakan menjadi sumber karbon bagi Azotobacter sp. sehingga bakteri dapat tumbuh secara optimal. Keberadaan bakteri yang melimpah ruah dapat membantu menurunkan kandungan Total Petroleum Hydrocarbon sehingga toksisitas limbah minyak bumi menjadi berkurang dan tanaman tumbuh dengan subur. Azotobacter sp. juga berperan sebagai pupuk hayati yang dapat membantu pertumbuhan tanaman sorghum. Eksudat akar dari tanaman sorghum dapat membantu menciptakan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan bakteri baik Azotobacter sp. ataupun bakteri indigeneous yang ada disekitar akar.

SaranDisarankan untuk melakukan penelitian skala besar untuk mengetahui

efektivitas dari tanaman sorgum dan Azotobacter sp. dalam proses fitoremediasi secara langsung di lahan terkontaminasi minyak bumi. Selain itu, untuk melakukan penelitian serupa perlu dilakukan inkubasi limbah dan bakteri terlebih dahulu serta penanaman tanaman sebaiknya saat tanaman telah berusia 4-8 MST. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah proses remediasi limbah.

Page 13: Laporan Akhir Pkmp (1) Edit

VII. DAFTAR PUSTAKA

Allen, C. C. R., D. R Boyd, F. Hempenstall, M. J. Larkin, and N. D. Sarma. 1998. Contrasting Effect of a Nonionic Surfactan on the Biotransformatiom of Polysiclic Aromatic Hydrocarbons to cis-Dihidrodiols by Soil Bacterial. Appl. Environ. Microbiol. 65 : 1335-1339.

Elsas, J. D., J. T. Trevors, and E. M. H. Wellington. 1997. Modern Soil Microbiology. Marcel Dekker, Inc. New York. Basel

Mishra, S., J. Jyot, R. C. Kuhd, and B. Lal. 2001. Evaluation of Inoculum Addition to Stimulate in situ Bioremediation of Oily-Sludge Contaminated Soil. Appl. Environ. Microbiol 67 : 1675-1681

Suryatmana, P., Edwan, K., Enny, R., and Wisjnupranoto. 2007. Biodegradation of Petroleum Hydrocarbon by Bacillus cereus and Enterobacter sp. Of with the Addition Azotobacter chrococcum AC04 and its Biodegradation Pathway. Proceeding of ETMC, Bandung. Indonesia

LAMPIRAN

Gb 1. Pembuatan Media Gb 2. Isolasi Bakteri

Gb 3. Persemaian Sorghum Gb 4. Aplikasi Limbah dan Pindah Tanam

Gb 5. Bakteri

Page 14: Laporan Akhir Pkmp (1) Edit

Gb 6. Pengukuran TPH