laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah...
TRANSCRIPT
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 1
IKHTISAR EKSEKUTIF
Penyelenggaraan karantina pertanian yang tertuang dalam program
peningkatan kualitas perkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan hayati
yang dilaksanakan melalui pencapaian target Kementerian Pertanian dengan menjaga
ketahanan pangan yang bebas dari ancaman hama penyakit serta masuknya produk
pertanian impor yang tidak dikehendaki melalui pengawasan yang efektif di tempat-
tempat pemasukan dan pengeluaran dalam rangka mengantisipasi semakin
meningkatnya volume dan frekuensi lalu-lintas perdagangan produk pertanian.
Tertuang dalam Sembilan Agenda Pembangunan Prioritas (NAWACITA) dan
terangkum dalam RPJMN 2015-2019, sasaran pembangunan pertanian ke depan
adalah untuk mewujudkan kedaulatan pangan, dimana seluruh kebutuhan pangan
pokok akan diupayakan untuk dipenuhi dari produksi dalam negeri. Upaya ini tidak
mudah dilakukan dikarenakan berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapi.
Keberadaan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP) memiliki keterkaitan
erat dengan butir ke-6 Nawa Cita yaitu mengambil peran dalam mendukung
‘peningkatan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional’, BBUSKP
mendorong dan menunjang pemberian jaminan kualitas benih unggul komoditas
pertanian melalui jaminan kesehatan benih tanaman dan bibit hewan serta produk
pangan Indonesia.
Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja antara Kepala Balai Besar
Uji Standar Karantina Pertanian dengan Kepala Badan Karantina Pertanian Tahun
2016, secara umum hasil pengukuran terhadap 1 (satu) sasaran strategis dengan 4
(empat) indikator kinerja memperlihatkan bahwa sebagian besar sasaran kinerja
sangat berhasil dan berhasil.
Indikator kinerja yang sangat berhasil :
(1). Persentase layanan uji standar mencapai 986 Surat Hasil Uji (102%) dari target
sejumlah 966 permohonan, sedangkan Indikator kinerja lain yang berhasil.
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 2
(2) Presentase teknik dan metoda pengujian yang direkomendasikan laboratorium
yang dikembangkan mencapai 6 (enam) dokumen rekomendasi dari target sejumlah 6
(enam) dokumen rekomendasi (100%);
(3) Validasi metoda pengujian untuk penambahan ruang lingkup akreditasi yang
semula ditetapkan targetnya 6 dokumen, karena terjadi perubahan anggaran melalui
pemblokiran anggaran sehingga dilakukan perubahan target menjadi 4 (empat)
dokumen laporan validasi, sehingga presentase capaian menjadi 100 % dan
(4) Presentase koleksi HPHK dan OPTK mencapai 185 unit koleksi dari target 185 unit
koleksi.
LAKIN Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2016 menyajikan
capaian kinerja berbagai keberhasilan maupun kegagalan dalam bidang
Pengembangan teknik dan metoda serta mutu kinerja laboratorium karantina.
Keberhasilan dibidang layanan uji standar tentunya bukan merupakan keberhasilan
dari Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian secara institusional, namun
merupakan keberhasilan yang dicapai dari dukungan seluruh pemangku kepentingan
(stakeholder).
Dalam menjalankan tupoksinya BBUSKP tetap berkomitmen untuk melakukan
kinerja dengan baik berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 secara
konsisten, terus menerus dan berkesinambungan.
Secara keseluruhan pelaksanaan anggaran dan kegiatan di BBUSKP pada Tahun
Anggaran 2016 dengan pagu anggaran revisi terakhir sebesar Rp.18.153.413.000,-
dengan self blocking sebesar Rp.1.817.833.000,- telah terealisasi sebesar
Rp.16.107.874.924,-. Sehingga persentase realisasi anggaran yang seharusnya 98,74 %
persen karena efisiensi blokiran sebesar 10.01% menjadi 87,83 %.
Capaian kinerja dari BBUSKP secara ringkas dapat diuraikan pada Tabel Capaian
Kinerja berikut :
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 3
Tabel : Capaian Kinerja Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun Anggaran 2016
Sasaran
Kegiatan
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Meningkatnya
Pengembanga
n teknik dan
metoda serta
mutu kinerja
laboratorium
karantina
Presentase teknik dan
metoda pengujian yang
direkomendasikan
laboratorium yang
dikembangkan.
100% x 6
rekomendasi =
6 rekomendasi
6
rekomen
dasi
100%
Presentase validasi
metoda pengujian untuk
penambahan ruang
lingkup akreditasi.
100% x 4
validasi = 4
validasi
4 validasi 100 %
Presentase koleksi HPHK
dan OPTK.
100% x 185
koleksi = 185
koleksi
185
koleksi
100%
Persentase layanan uji
standar
100% x 966
permohonan =
966 hasil uji
986 hasil
uji
102 %
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 4
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama bagi setiap
pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan
serta cita-cita bangsa dan negara. Hal ini diperlukan pengembangan dan
penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate
sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung
secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas
dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Sistem manajemen pemerintahan yang berfokus pada peningkatan akuntabilitas
dan sekaligus peningkatan kinerja berorientasi pada hasil (outcome) dikenal
sebagai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah atau SAKIP. Dalam
sistem tersebut diperlukan adanya evaluasi dari pihak yang lebih independen
agar diperoleh umpan balik yang obyektif untuk perbaikan akuntabilitas dan
kinerja instansi pemerintah.
Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) mengacu
pada Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Apatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah dan Rencana Strategis Balai Besar Uji Stadar
Karantina Pertanian Tahun 2015-2019. Laporan Kinerja ini merupakan bentuk
akuntabilitas dari pelaksanaan tugas yang berfungsi BBUSKP dan ujud
tranparansi serta pertanggungjawaban kepada BadanKarantina Pertanian,
Kementerian Pertanian, serta merupak alat kendali dan pemacu peningkatan
kinerja organisasi. Kinerja BBUSKP diukur atas dasar kiberja utana yang
merupakan indikator indikator keberhasilan pencapaian sasaran strategis
sebagaimana telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja BBUSKP tahun 2016.
Secara umum capaian kinerja sasaran telah sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan sebagai wujud komitmen, keterlibatan dan dukungan aktif segenap
komponen penyelenggara organisasi, stakeholder sebagai bagian integral dari
pembaharuan system administrasi pemerintahan.
Tujuan disusunnya LAKIN adalah untuk memberikan informasi kepada pihak-
pihak yang berkepentingan tentang visi dan misi organisasi, serangkaian tujuan
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 5
dan sasaran yang hendak dicapai, serta tingkat pencapaian sasaran-sasaran
tersebut melalui program dan kegiatan yang telah ditetapkan.
b. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
1. Kedudukan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.140/9/
2006 tanggal 12 September 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP), BBUSKP adalah Unit
Pelaksana Teknis yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Badan Karantina Pertanian.
2. Tugas
BBUSKP mempunyai tugas melaksanakan uji standar, uji rujukan, dan
bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu laboratorium karantina
hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan hayati.
3. Fungsi
BBUSKP mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan program, sistem informasi dan dokumentasi pelaksanaan uji
standar, uji rujukan, dan bimbingan teknis penerapan sistem manajemen
mutu laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan
hayati;
b. Pelaksanaan uji standar laboratorium karantina hewan, karantina
tumbuhan, dan keamanan hayati;
c. Pelaksanaan uji rujukan atas hasil uji laboratorium karantina hewan,
karantina tumbuhan, dan keamanan hayati;
d. Pelaksanaan uji konfirmasi hasil pemantauan daerah sebar Hama
Penyakit Hewan (HPH)/ Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)/ Organisme Pengganggu
Tumbuhan Karantina (OPTK)
e. Pelaksanaan uji profisiensi dan uji banding antar laboratorium karantina
hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan hayati;
f. Pelaksanaan pembuatan koleksi standar HPH/HPHK dan OPT/OPTK;
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 6
g. Pelaksanaan pengembangan dan uji coba teknik dan metode,
pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, dan pemusnahan
HPH/HPHK dan OPT/OPTK;
h. Penyusunan standarisasi sumberdaya manusia, metode, alat, dan bahan
laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan
hayati;
i. Pelaksanaan validasi/verifikasi metode, alat, dan bahan laboratorium
karantina hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan hayati;
j. Pemberian pelayanan uji standar, uji rujukan, dan fasilitasi penyusunan
bahan bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu
laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan, dan keamanan
hayati;
k. Pemberian bimbingan teknis, pengawasan dan pengendalian penerapan
sistem manajemen mutu laboratorium karantina hewan, karantina
tumbuhan, dan keamanan hayati;
l. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga BBUSKP.
c. Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.140/9/
2006. Struktur Organisasi BBUSKP sebagaimana gambar berikut :
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 7
d. Sumber Daya
Sumberdaya Manusia.
Jumlah pegawai BBUSKP per 31 Desember 2016 sebanyak 80 orang PNS dan 5
orang tenaga harian lepas (THL) sehingga jumlah keseluruhan menjadi 85 orang
pegawai. Berdasarkan kualifikasi jabatan, komposisi pegawai BBUSKP terbagi
menjadi : pejabat struktural terdiri dari 1 (satu) eselon IIB, 3 (tiga) eselon IIIB, 7
(tujuh) eselon IVA; dan pejabat fungsional terdiri dari 20 POPT Ahli, 4 (empat)
POPT Terampil, 9 (sembilan) Medik Veteriner, 8 (delapan) Paramedik Veteriner, 4
(empat) PMHP Ahli, 2 (dua) PMHP Pelaksana serta 22 fungsional umum.
Sarana dan Prasarana
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, BBUSKP memiliki dan
menggunakan barang-barang milik negara atau inventaris. Secara garis besar
barang-barang yang dikategorikan sebagai Barang Milik Negara (BMN) di BBUSKP
terbagi menjadi 2 (dua) kelompok besar yaitu barang tidak bergerak seperti
tanah, gedung kantor, gedung laboratorium (karantina tumbuhan, karantina
hewan, keamanan hayati) dan dormitori. Selain gedung laboratorium, terdapat
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 8
juga fasilitas klinik kesehatan, klinik kesehatan hewan, instalasi hewan coba
Mushollah, gedung arsip, kantin dan wisma pegawai. Barang bergerak seperti
kendaraan dinas, meubelair, alat-alat laboratorium, AC dan lain-lain. Selama
tahun 2016 pengadaan BMN yang telah dilaksanakan berupa rehabilitasi gedung
untuk laboratorium karantina tumbuhan, pengadaan AC Split Laboratorium
Karantina Tumbuhan, pengadaan springkle laboratorium karantina tumbuhan,
pengadaan meubeler lab.KT, Pengadaan pengolah data.
Laboratorium Karantina tumbuhan dilengkapi dengan peralatan utama dan
peralatan penunjang yang digunakan pada saat pengujian berlangsung, Terdapat
7 (tujuh) ruang laboratorium yaitu ruang virus, bakteri, cendawan, gulma,
Serangga, Nematoda dan Biologi molekuler. Selain ruang utama laboratorium
karantina tumbuhan juga dilengkapi dengan ruang penunjang antara lain ruang
sterilisasi, bahan, alat, penyimpanan sampel, koleksi dan ruang staf. Pada tahun
2015 gedung laboratorium karantina tumbuhan sedang direnovasi dan
dilanjutkan penyempurnaannya pada tahun 2016.
Sementara Laboratorium Karantina Hewani, ruang pengujiannya terdiri dari
ruang Viral, Bakterial, mikal, parasital, pathologi, Biologi molekuler,
Laboratorium biosafety level 2, Laboratorium biosafety level 3, laboratorium
mikrobiologi pangan yang digunakan bersama sama dengan laboratorium
keamanan hayati (nabati dan hewani). Selain ruang pengujian terdapat juga
ruang penunjang antara lain sterilisasi, bahan, alat, penyimpanan sampel,
koleksi, kandang hewan dan ruang staf. Untuk laboratorium keamanan hayati
terdiri dari ruang LC MS MS, GC-MS, AAS dan ruang preparasi. Dilengkapi juga
dengan peralatan yang canggih seperti real time PCR, Sequencing, mikroskop 3D
(tiga dimensi), LC-MS MS, GC-MS dan AAS serta peralatan lainnya yang
mendukung pelaksanaan pengujian.
e. Dukungan Anggaran
Guna meningkatkan kinerja pegawai Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian
diperlukan anggaran untuk mendukung terealisasinya kinerja Tahun 2016.
Secara keseluruhan pelaksanaan anggaran dan kegiatan di Balai Besar Uji Standar
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 9
Karantina Pertanian pada awal Tahun Anggaran 2016 dengan pagu anggaran
Rp.20.516.426.000,00. Dalam perjalanannya, dengan adanya penghematan
anggaran dari Pusat, adanya optimalisasi anggaran pada belanja modal dan
perubahan DIPA induk mengalami revisi sebanyak 8 (delapan) kali. Revisi
Anggaran terakhir dengan pagu anggaran sebesar Rp.18.153.413.000,00 dengan
self blocking sebesar Rp.1.817.833.000,-. Sedangkan total realisasi pelaksanaan
anggaran untuk Tahun 2016 sebesar Rp.16.107.874.924,00 (87,83 %).
f. Sistematika Penyajian
Pada dasarnya LAKIN mengkomunikasikan pencapaian kinerja Balai Besar Uji
Standar Karantina Pertanian selama Tahun 2016. Capaian kinerja (performance
results) 2016 tersebut dibandingkan dengan Penetapan Kinerja (performance
agreement) 2016 sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan setiap tahun
anggaran Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian.
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 10
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis 2015-2019
Pada RPJMN Tahun 2015-2019, sektor pertanian masih menjadi sektor penting
dalam pembangunan ekonomi nasional. Peran srategis sektor pertanian tersebut
digambarkan dalam kontribusi nyata pada penyediaan bahan pangan dan bahan
baku industri kecil dan menengah, penyumbang nyata Produk Domestik Bruto
(PDB), penghasil devisa negara, menyerap tenaga kerja, sumber utama
pendapatan rumah tangga pedesaan, penyediaan bahan pakan dan bioenergi,
serta berperan dalam upaya penurunan emisi gas rumah kaca.
Perencanaan Strategik merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang
ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara
sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan
kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu
rencana strategi instansi pemerintah yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan,
asaran strategi, kebijakan dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan
dalam mencapai tujuan.
Renstra Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian merupakan salah satu wujud
operasional dari Visi dan Misi Badan Karantina Pertanian. Renstra dibuat dalam
rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok
ukur kinerja dalam pelaksanaan pemerintahan yang diselaraskan dengan arah
kebijakan dan program pertanian yang telah ditetapkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025 dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Tahun ke-4 pada 2015-2019, maupun Rencana
Strategis Badan Karantina Pertanian Tahun 2015-2019.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan,
Ikan, dan Tumbuhan, Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000 tentang
Karantina Hewan, Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2002 tentang
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 11
Karantina Tumbuhan, serta Peraturan Menteri Pertanian Nomor
43/Permentan/OT.140/9/ 2006 tanggal 12 September 2006 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP), BBUSKP
sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Karantina Pertanian berkewajiban
penuh dalam meningkatkan kompetensinya dalam menjaga dan mengamankan
kelestarian sumber daya alam hayati hewani.
Agar tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan harapan
pemberi kewenangan, kebutuhan masyarakat, dan untuk memenuhi kewajiban
penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik dibidang perkarantinaan hewan
dan tumbuhan maka dibuatlah dokumen Renstra BBUSKP. Sasaran Kinerja dalam
RENSTRA BBUSKP 2015-2019 dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Sasaran Kinerja dalam RENSTRA BBUSKP 2015-2019
No Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Utama
Komponen yang dinilai Target (%)
1. Pengembangan Teknik dan metode pengujian laboratorium serta peningkatan kualitas layanan
Jumlah pengembangan teknik dan metode pengujian laboratorium
Pengembangan Teknik dan Metode serta uji coba pengujian Laboratorium KP
Rekomendasi metode pengujian laboratorium
KH/KT dan Kehati
Bimbingan teknis eksternal pemeriksaan
dan pengujian laboratorium
Pertemuan teknis pengujian
personil laboratorium lingkup Barantan
25
25
25
25
Reakreditasi dan penambahan ruang lingkup akreditasi BBUSKP
Reakreditasi Laboratorium BBUSKP
Pemeliharaan Ruang Lingkup Akreditasi Laboratorium (Jenis sampel, parameter uji dan metode uji)
25
Pemutakhiran dokumen SMM 20
Kalibrasi peralatan 20
Pengendalian penerapan SMM Laboratorium (Audit Internal dan Kaji Ulang manajemen)
20
Assessment ulang/re-akreditasi laboratorium 10
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 12
Penambahan Ruang Lingkup Akreditasi Laboratorium
Menambah Ruang Lingkup Akreditasi Laboratorium (Jenis sampel, parameter uji dan metode uji)
25
Verifikasi/Validasi Metode Uji 20
Uji banding/uji profisiensi 20
Pengendalian penerapan SMM Laboratorium (audit internal, kaji ulang manajemen)
25
Asesmen Penambahan Ruang Lingkup Akreditasi Laboratorium
10
Frekuensi penyelenggaraan uji profisiensi mandiri/provider sample uji
Dokumen Sistem Manajemen Mutu 20
Desain skema uji profisiensi 15
Pelaksanaan skema uji profisiensi 15
Penyiapan contoh uji dan distribusi 15
Evaluasi hasil dan pelaporan 15
Jumlah pemenuhan persiapan persyaratan akreditasi/penambahan ruang lingkup akreditasi UPT
Dokumen sistem manajemen mutu 20
Uji profisiensi/uji banding 20
Verifikasi/validasi metode uji 25
kalibrasi peralatan 10
Penerapan SMM 25
Peningkatan waktu penyelesaian layanan pemeriksaaan dan pengujian
Fasilitasi bahan pengujian untuk uji standard dan uji rujukan laboratorium
Pemeliharaan/kalibrasi alat dan pemeliharaan gedung untuk uji standard an uji rujukan laboratorium
Peningkatan kompetensi personil penguji melalui magang dan inhouse training
Pemeliharaan Gedung BSL 2 dan BSL 3
25
25
25
25
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 13
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran.
1. Visi Badan Karantina Pertanian adalah Menjadi Instansi yang Tangguh dan
Terpercaya dalam Perlindungan Kelesarian Sumberdaya Alam Hayati Hewan
dan Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati serta Keamanan
Pangan.
Selaras dengan Visi Badan Karantina Pertanian, BBUSKP selaku Unit Pelayanan
Teknis Badan Karantina Pertanian memiliki Visi menjadi ‘Pusat Standar dan
Rujukan Pengujian Laboratorium Kesehatan Pangan Tahun 2019’.
2. Misi :
Misi Badan Karantina Pertanian adalah :
a. Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan
dari tumbuhan dari serangan hama dan penyakit hewan karantina
(HPHK), dan Organisme pengganggu (OPTK);
b. Mendukung terwujudnya keamanan pangan;
c. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan akses pasar komoditas pertanian;
d. Memperkuat kemitraan perkarantinaan;
e. Meningkatkan Citra dan Kualitas Layanan Publik.
Misi BBUSKP menyelaraskan Misi dengan Badan Karantina Pertanian sebagai
berikut :
a. Meningkatkan jumlah dan mengembangkan standar pengujian
laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan
hayati;
b. Mengharmonisasikan teknik dan metoda pengujian laboratorium
karantina pertanian dan keamanan hayati lingkup regional anggota
negara-negara MEA maupun internasional;
c. Meningkatkan strategi pemberian bimbingan teknis pengujian, dan
penerapan pengawasan serta pengendalian sistem manajemen mutu
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 14
pelayanan karantina dan laboratorium karantina hewan, karantina
tumbuhan dan keamanan hayati;
d. Mensinergikan dan penguatan kerjasama dan pengembangan jejaring
laboratorium uji tingkat nasional dan internasional;
e. Meningkatkan dan mengembangkan penyelenggaraan uji profisiensi
secara nasional dan internasional;
f. Meningkatkan citra dan kualitas layanan BBUSKP.
3. Tujuan.
Tujuan keberadaan BBUSKP adalah :
a. Tersedianya metode uji rujukan dan standar;
b. Terselenggaranya sistem manajemen mutu pelayanan di lingkup UPT
operasional;
c. Terwujudnya Laboratorium terakreditasi di lingkup UPT operasional.
4. Sasaran
Sasaran Kinerja BBUSKP adalah Meningkatnya Pengembangan teknik dan
metoda pengujian laboratorium serta kualitas layanan.
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Dokumen Perjanjian Kinerja adalah merupakan suatu dokumen pernyataan
kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk
mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumberdaya yang dimiliki
oleh instansi.
Tujuan perjanjian kinerja ini antara lain untuk meningkatkan akuntabilitas,
transparansi, dan peningkatan kinerja aparatur, serta sebagai wujud nyata
komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah dan dijadikan
dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja
aparatur, dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 15
Perjanjian Kinerja Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun Anggaran
2016 adalah sebagaimana tercantum dalam Tabel 5 dibawah ini :
Tabel 5. Perjanjian Kinerja Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun Anggaran 2016
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target
Meningkatnya
Pengembangan
teknik dan metoda
serta mutu kinerja
laboratorium
karantina
Presentase teknik dan metoda
pengujian yang direkomendasikan
laboratorium yang dikembangkan.
100%
Presentase validasi metoda pengujian
untuk penambahan ruang lingkup
akreditasi.
100%
Presentase koleksi HPHK dan OPTK. 100%
Persentasi layanan uji standar
100%
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 16
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Tahun 2016
Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan menggunakan metode
pembanding capaian kinerja sasaran. Metode pembanding capaian kinerja
sasaran dilakukan dengan membandingkan antara rencana kerja yang
diintegrasikan dengan realisasi kinerja yang yang dicapai organisasi. Selanjutnya
akan dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja yang terjadi
serta tindakan perbaikan yang diperlukan dimasa mendatang.
Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator tersebut dapat
diilustrasikan dalam Tabel 6 di bawah ini.
Tabel 6. Capaian Kinerja Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian
Tahun Anggaran 2016
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Meningkatnya
Pengembanga
n teknik dan
metoda serta
mutu kinerja
laboratorium
karantina
Presentase teknik dan
metoda pengujian yang
direkomendasikan
laboratorium yang
dikembangkan.
100% x 6 dok
rekomendasi
= 6
rekomendasi
6 dok
rekome
ndasi
100%
Presentase validasi
metoda pengujian untuk
penambahan ruang
lingkup akreditasi.
100% x 6 dok
validasi = 6
validasi
4 dok
validasi
67%
Presentase koleksi HPHK
dan OPTK.
100% x 75
koleksi = 75
koleksi
75
koleksi
100%
Persentasi layanan uji
standar
100% x 966
permohonan
= 966 hasil uji
986
hasil uji
102 %
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 17
B. Analisis Capaian Kinerja
1. Indikator kinerja Presentase teknik dan metoda pengujian yang
direkomendasikan laboratorium yang dikembangkan, dengan metode
pengukuran dengan rumus sebagai berikut:
Capaian indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 7 dibawah ini.
Tabel 7. Capaian Indikator Kinerja Presentase teknik dan metoda pengujian yangdirekomendasikan laboratorium yang dikembangkan.
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Presentase teknik dan metoda
pengujian yang
direkomendasikan laboratorium
yang dikembangkan
100% x 6
rekomendasi =
6 rekomendasi
6
rekomendasi
100 %
2. Indikator kinerja Presentase validasi metoda pengujian untuk penambahan
ruang lingkup akreditasi, dengan metode pengukuran dengan rumus sebagai
berikut:
Sesuai dengan persyaratan teknis sistem manajemen mutu laboratorium SNI
ISO/IEC 17025:2008, validasi metode uji merupakan konfirmasi melalui
pengujian dan pengadaan bukti yang objektif bahwa persyaratan tertentu
untuk suatu maksud khusus dapat dipenuhi. Sedangkan verifikasi metode uji
adalah konfirmasi melalui penyediaan bukti objektif bahwa persyaratan yang
ditentukan sudah dipenuhi. Untuk memenuhi persyaratan teknis elemen 5.4
SNI ISO/IEC 17025:2008, laboratorium harus melakukan validasi metode uji
khususnya untuk metode tidak baku dan metode yang dikembangkan oleh
Target: Realisasi Jumlah Rekomendasi X 100%
Jumlah Rencana Rekomendasi
Target: Realisasi Jumlah Validasi X 100%
Jumlah Rencana Validasi
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 18
laboratorium. Dalam rangka mempersiapkan penambahan ruang lingkup
akreditasi laboratorium untuk pengujian keamanan hayati nabati dan hewani
BBUSKP, pada tahun 2016 dilakukan kegiatan verifikasi metode uji
laboratorium keamanan hayati (kehati) nabati dan validasi metode uji
laboratorium kehati hewani, masing-masing 1 (satu).
LAB Judul Realisasi
KH 1. Validasi ElISA Rabies Pusvetma 1
KHH 1. Validasi Metode Uji Deteksi Hidrogen Peroksida
Pada Sarang Burung Walet Menggunakan
Metode Spektrofotometri UV-Vis
1
KT 1. Validasi tungau Phyllicopturuta (Eriophydae),
Raoiella indica (Tenuipalpidae), Panonychus citri
(Tetranychidae) berdasarkan morfologi.
2. Validasi Pantoea stewartii dengan media selektif
3. Validasi Kutu putih Dysmicoccus neobrevipes
Beardsley
1
KHN 1. Validasi Metode Uji Cemaran Mikroba
Salmonella sp pada Sayuran (Brokoli)
1
JUMLAH 6 4
Hasil Validasi Metode Uji Cemaran Mikroba Salmonella sp pada Sayuran
(Brokoli) adalah: (1). Hasil verifikasi pengujian Salmonella sp dengan Metode
SNI menghasilkan nilai sensitifitas, spesifitas, false positif, false negatif yang
terpenuhi dengan 2 (dua) tingkat konsentrasi (sedang dan tinggi) sehingga
metode tersebut dapat digunakan untuk pengujian; dan (2). Hasil verifikasi
pengujian Salmonella sp dengan Metode SNI menghasilkan nilai sensitifitas,
spesifitas, false positif, false negative yg terpenuhi dengan 2 (dua) tingkat
konsentrasi (sedang dan tinggi) sehingga metode tsb bisa digunakan untuk
pengujian. Dengan demikian metode SNI dapat direkomendasikan untuk
pengujian Salmonella sp pada Sayuran (Brokoli).
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 19
Sedangkan hasil Validasi Metode Uji Deteksi Hidrogen Peroksida Pada Sarang
Burung Walet Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-Vis ini belum
dapat digunakan untuk pengujian sehari-hari di Laboratorium Kehati Hewani
karena belum memenuhi parameter validasi metode uji yang dipersyaratkan
yang disebabkan karena Sarang Burung Walet bersifat reduktor sehingga
penambahan Hidrogen Peroksida tidak dapat dideteksi.
Hasil kegiatan validasi metode uji laboratorium kehati nabati dan kehati
hewani ini dapat digunakan sebagai bukti untuk memenuhi persyaratan teknis
elemen 5.4 SNI ISO/IEC 17025:2008 dalam mempersiapkan
perluasan/penambahan ruang lingkup akreditasi laboratorium. Selain itu,
dapat digunakan sebagai bahan untuk penetapan metode uji standar, untuk
mengetahui kompetensi personel laboratorium kehati nabati dan kehati
hewani BBUSKP serta sebagai bahan pemberian rekomendasi bagi Pusat
Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati dan Pusat Karantina
Hewan dan Keamanan Hayati Hewani dalam menetapkan standardisasi
metode uji yang dapat digunakan oleh laboratorium penguji kehati nabati dan
kehati hewani di UPT Operasional Karantina Pertanian Lingkup Badan
Karantina Pertanian.
Capaian indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 8 dibawah ini.
Tabel 8. Capaian Indikator Kinerja Presentase validasi metoda pengujian untuk penambahan ruang lingkup akreditasi.
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Presentase validasi metoda pengujian untuk penambahan ruang lingkup akreditasi.
100% x 6 validasi = 6
validasi
4 validasi
67%
3. Indikator kinerja Presentase koleksi HPHK dan OPTK, dengan metode pengukuran dengan rumus sebagai berikut:
Target: Realisasi Jumlah Koleksi X 100%
Jumlah Rencana Koleksi
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 20
Pelaksanaan koleksi HPHK dan OPTK pada tahun 2016 terdiri dari :
LAB Koleksi Baru Pemeliharaan
KH 16 32
KT 75 62
JUMLAH 91 94
Kegiatan koleksi HPHK 2016, diperoleh koleksi terhadap E. coli, Salmonella Sp,
S. aureus, Champylobacter sp, Listeria sp, Bovine Virus Diare, Mycobacterium
paratb (MAP), Tryphanosoma sp, Rabies, Avian Influenza Clade 2.3.2,
Campylobacter fetus subsp. Venerealis, Campylobacter fetus subsp. fetus (Cff),
Brucella sp 99, B. Anthrax.
Pemeliharaan koleksi merupakan kegiatan pemeliharaan koleksi HPH/HPHK
yang sudah dimiliki BBUSKP, diantaranya virus Avian Influenza (AI) (strain
Gorontalo, Timika, Ambon, Tangerang dan Sukabumi), Newcastle Diasease
(ND), Rabies, Brucella, Bacillus sp., Salmonella spp., Eschericia coli,
Mycobacterium paratubercullosis subsp. Avium, dan Staphylococcus aureus.
Kegiatan pemeliharaan koleksi berupa pengujian, penataan ulang dan
pelabelan baru.
Adapun pengelolaan koleksi berhasil mempasase 7 (tujuh) jenis isolat
Salmonella sp yang diperoleh pada tahun 2011 sampai dengan 2014 ini
termasuk dengan ATCC yang merupakan koleksi standar kontrol positif pada
setiap pengujian. Untuk isolat Eschericia coli dilakukan pasase pada 5 (lima)
jenis isolat bakteri tersebut yang juga diperoleh sejak tahun 2011, hanya
terdapat 2 (dua) jenis isolat Staphylococcus aureus yang diperoleh pada tahun
2013. Bakteri lainnya berupa koleksi isolat adalah bakteri Bacillus sp, Brucella
sp, dan Mycobacterium avium subspecies paratuberculosis. Untuk virus Avian
Influenza diketahui ada 6 (enam) jenis isolat yaitu strain yang berasal dari lokasi
penemuan virus di Gorontalo, AJP, Timika, Ambon, Tangerang dan Sukabumi
sejak tahun 2007, untuk virus New Casltle disease terdapat strai ND Lasota dan
ND Gen 7 yang diperoleh pada tahun 2013 dan untuk isolat rabies berupa hasil
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 21
ekstraksi otak anjing yang diperoleh pada tahun 2013. Isolat tersebut berhasil
di pasase untuk disimpan sebagai isolat baru yang dapat digunakan sebagai
kontrol positif dalam pengujian atau sebagai bahan uji coba dan
pengembangan metode pengujian.
Selain koleksi isolat/kultur bakteri dan virus, laboratorium karantina hewan
juga memiliki koleksi dokumentasi berupa foto hasil pengujian berupa negri
bodies pada sampel sampel positif rabies yang sudah diuji pada tahun 2011.
Selain itu dilakukan juga pemeliharaan terhadap sampel serum yang diketahui
positif terhadap titer antibodi pada penyakit paratuberculosis, IBR, BVD,
Rabies, Avian influenza. Dan terhadap beberapa koleksi parasit yang diperoleh
tahun 2013 sampai koleksi yang diperoleh di tahun-tahun sebelumnya.
Kegiatan koleksi HPHK 2016 yang diperoleh dari UPT adalah; serum positif
antibodi BVD, B.abortus, Rabies dan preparat Trypanosoma sp.
Kegiatan koleksi KT meliputi kegiatan perjalanan pengumpulan koleksi OPTK,
pembuatan koleksi hasil pengujian laboratorium KT dari hasil perjalanan koleksi
dan hasil pengujian intersepsi yang positif dan pemutakhiran data koleksi.
Kegiatan pengumpulan koleksi dilapang dilakukan pada 6 (Enam) lokasi dengan
target berturut-turut : Yogyakarta Stagnospora sacchari, ScMMV,
Peronosclerospora sorghii dan Acidovorax citrulli), Lampung (Dymicoccuss
brevipes,Planococcus lilacinus, Stagnospora sacchari dan Leifsonia xylii,
Palembang (CMM, Aceria guerreronis, Stagnospora sacchari, Didymella
bryoniae, Bandung dan Bogor (Chrysomphalus aonidum, Phyllocoptruta
oleivera, Mealybug, Panococcus citri, Phyllocpotruta oleivora, Eutetranichus
orientalis, Panonychus citri, Aleurodicus dugesii, Brevipalpus californicus, dan
Mataram dengan target Aceria guerreronis, Raoiella indica, Calacatus
carinatus, Bactrocera musae, B.occipitalis dan Praeucosmetus pallicornis. Hasil
pengambilan sampel dilapang selanjutnya diuji dan dibuat koleksi untuk
temuan positif. Berikut ini adalah hasil uji terhadap sampel lapang berdasar
target yang telah ditetapkan dan jenis koleksi yang dibuat.
Hasil kegiatan koleksi lainnya adalah pemutakhiran data koleksi yng dilakukan
setiap tahun untuk OPT/OPTK golongan Cendawan, Bakteri, Virus, Nematoda,
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 22
Serangga dan Tungau serta Gulma. Sebagai simpulan berikut ini adalah jenis
OPT/OPTK yang telah dikoleksi pada tahun 2016.
a. OPTK A1 : Accidovorax citrulli, Brevipalpus californicus.
b. OPTK A2 : Peronosclerospora sorghii, Stagonospora sacchari, Leifsonia
xyli subsp xyli, Dysmicoccus brevipes, Paraleyroides minei,
Aleurodicus dugesii, Raoiella indica, Calacarus carinatus,
Bactrocera occipitaisl, Paraeucosmetus pallicornis.
c. OPT : Dysmicoccus neobrevipes, Ferrisia virgata, Dysmicoccus
lepelleyi, Tetranichus bunda, Oligonychus sp, Oribatida,
Rastrococcus chinensis, Aleurocanthus sp, Brevipalpus
phoenicis, Brevipalpus obovatus, Lorryia formosa,
Cunaxatricha tarsospinosa, Planococcus minor, Coccidae,
Tetranychus sp, Olygonychus sp, Colomerus novahebridensis,
Phytonemus sp, Panonychus citri, B. papaya, B. umbrosa, B.
carambolae, B. caudata, B. synephes, B. limbifera, B.
albistrigata, B. carambolae, Icerya crocea, Icerya somoroia,
Icerya imperata, Rastrococcus sp, Pseudococcus
jackbeardsleyi, Pseudococcus elisae, Phenacoccus solani,
Phenacoccus solenopsi, Pseudococcus calceolaria,
Rastrococcus sp, Paracoccus marginatus, Icerya assamensi,
Tetranychus gloveri, Palmicutor guamensis, Paracoccus
solani, Planococcus minor, Icerya schrottkyi, Gamasellodes
sp, Cylas formicarius, Eutetranychus africanus, Icerya
jacobsoni nsp, Planococcus tiomensis, Trogoderma variabile,
Lorryia ocelata, Tyrophagus javensis, Ustilago scitaminea,
Sclerotium rolfsii, Curvularia senegalensis.
d. Media Pembawa : Gandum (Positif (+) Tilletia tritici, T. laevis &T. horrida)
dan Tebu ( Positif (+) Ustilago scitaminea dan Leifsonia xily).
Capaian indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 9 dibawah ini.
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 23
Tabel 9. Capaian Indikator Kinerja Presentase koleksi HPHK dan OPTK
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Presentase koleksi HPHK dan
OPTK.
100% x 185 koleksi
= 185 koleksi
185
koleksi
100 %
4. Indikator kinerja Persentase layanan uji standar dengan metode pengukuran
menggunakan rumus sebagai berikut:
Pelaksanaan layanan uji standar pada tahun 2016 terdiri dari :
Kegiatan/Dokumen Lab KH Lab KT Lab KHH Lab KHN JUMLAH
Permohonan
Pengujian
295 350 264 57 966
Penerbitan SHP 303 345 259 42 986
Kelebihan Penerbitan Surat Hasil Pengujian (SHP) diperoleh dari SHP yang harus
diterbitkan atas hasil pengujian pada tahun 2015, sedangkan Permohonan
pengujian yang belum diterbitkan SHP nya dikarenakan sedang dalam proses
pengujian.
Capaian indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 10 dibawah ini.
Tabel 10. Capaian Indikator Kinerja Persentase layanan uji standar.
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Presentase layanan uji
standar
100% x 966
permohonan = 966 SHP
986 SHP 102,0 %
Target: Realisasi Jumlah SHP X 100%
Jumlah Permohonan
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 24
C. REALISASI ANGGARAN
Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian pada tahun 2016 memperoleh
dukungan anggaran sebesar Rp 20.516.426.000,- dengan jumlah belanja
pegawai sebesar Rp 5.633.893.000,- belanja barang sebesar Rp 12.056.533.000,-
dan jumlah belanja modal sebesar Rp 2.826.000.000,- Sepanjang tahun
anggaran 2016 penghematan anggaran terjadi sebanyak 7 kali dengan rincian
sebagai berikut :
1. Revisi ke-01 anggaran belanja pegawai mengalami penghematan sebesar Rp.
468.000.000,- begitu juga dengan belanja barang sebesar Rp 665.275.000,-
sehingga pagu menjadi Rp 19.383.151.000,-
2. Revisi ke-02 anggaran belanja pegawai mengalami penambahan sebesar Rp
244.991.000,- sehingga pagu menjadi Rp 19.628.142.000,-
3. Revisi ke 03 anggaran belanja pegawai mengalami penambahan sebesar
Rp.50.000.000,- sedangkan belanja barang mengalami penghematan sebesar
Rp 672.974.000,- begitu juga dengan belanja modal mengalami penghematan
sebesar Rp 90.355.000,- sehingga pagu revisi 03 menjadi Rp 18.914.813.000,-
4. Revisi ke-04 anggaran belanja pegawai mengalami penghematan sebesar Rp
314.494.000,- belanja barang sebesar Rp 710.364.000,- belanja modal masih
tetap, selain penghematan di revisi 04 ini ada pemblokiran anggaran
diantaranya dari belanja barang sebesar Rp 1.425.743.000,- dan dari belanja
modal sebesar Rp 392.090.000,- total pemblokiran sejumlah Rp
1.817.833.000,- sehingga pagu anggaran menjadi Rp 17.889.955.000,-
5. Revisi ke-05 anggaran belanja pegawai mengalami penghematan sebesar Rp
12.692.000,- belanja barang dan belanja modal masih tetap, sehingga pagu
menjadi Rp 17.877.263.000,-
6. Revisi ke-06 pagu masih tetap, perubahan terjadi pada pergeseran antar out
put dalam satu kegiatan, sehingga pagu akhir sebesar Rp 17.877.263.000,-
7. Revisi ke-07 anggaran belanja pegawai mengalami penambahan sebesar Rp
276.150.000,- sedangkan untuk belanja barang dan belanja modal masih
tetap sama, sehingga pagu anggaran menjadi Rp 18.153.413.000,-
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 25
8. Revisi ke-08 pagu anggaran tidak mengalami perubahan, karena perubahan
terjadi pada lembar III DIPA yaitu rencana penarikan anggaran, sehingga pagu
masih tetap sebesar Rp 18.153.413.000,-
Tabel 11. Pagu Anggaran Per Jenis Belanja
No
Pegawai
Barang
Modal
Jumlah
Awal
5.633.893.000
12.056.533.000
2.826.000.000
20.516.426.000
Revisi 1
5.165.893.000
11.391.258.000
2.826.000.000
19.383.151.000
Revisi 2
5.410.884.000
11.391.258.000
2.826.000.000
19.628.142.000
Revisi 3
5.460.884.000
10.718.284.000
2.735.645.000
18.914.813.000
Revisi 4
5.146.390.000
10.007.920.000
2.735.645.000
17.889.955.000
Revisi 5
5.133.698.000
10.007.920.000
2.735.645.000
17.877.263.000
Revisi 6
5.133.698.000
10.007.920.000
2.735.645.000
17.877.263.000
Revisi 7
5.409.848.000
10.007.920.000
2.735.645.000
18.153.413.000
Revisi 8
5.409.848.000
10.007.920.000
2.735.645.000
18.153.413.000
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 26
Perbandingan anggaran belanja Tahun Anggaran 2015 dan 2016 dapat dilihat
pada Tabel 12 di bawah ini.
Tabel 12. Perbandingan Anggaran Belanja DIPA Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian TA 2015 dan TA 2016
Tahun Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Jumlah
2015 5.527.819.000 10.941.070.000 3.880.000.000 20.348.889.000
2016 5.409.848.000 10.007.920.000 2.735.645.000 18.153.413.000
Realisasi anggaran Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2016
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 13 di bawah ini:
Tabel 13. Realisasi Anggaran Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2016
Jenis Belanja Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Capaian (%)
Belanja Pegawai 5.409.848.000 5.402.317.497 99,86
Belanja Barang 10.007.920.000 8.404.645.207 92,43
Belanja Modal 2.735.645.000 2.300.912.220 83,98
Jumlah 18.153.413.000 16.107.874.924 88,73
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 27
Realisasi anggaran belanja pegawai Tahun Anggaran 2016, dari pagu tersedia
sebesar Rp.5.409.848.000,00 terealisasi sebesar Rp. 5.402.317.497,00 atau
sebesar 99,86%.
Realisasi anggaran belanja barang, dari pagu anggaran sebesar Rp.
10.007.920.000,00 terealisasi sebesar Rp. 8.404.645.207,00 atau terealisasi
sebesar 92,43%,
Realisasi untuk belanja modal, dari pagu anggaran sebesar Rp.
2.735.645.000,00 terealisasi sebesar Rp. 2.300.912.220,00 atau terealisasi
sebesar 83,98%.
D. OUT COME
Bahwa keberadaan Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian dengan tupoksi
melaksanakan uji standar, uji rujukan, dan bimbingan teknis penerapan sistem
manajemen mutu laboratorium karantina hewan, karantina tumbuhan, dan
keamanan hayati. Secara garis besar pencapaian outcomenya sebagai berikut:
Terwujudnya hasil pengujian laboratotium karantina hewan, karantina
tumbuhan dan keamanan hayati nabati dan hewani yang valid dan
kredibel;
Terpeliharanya kompetensi personel dan unjuk kerja laboratotium
karantina hewan, karantina tumbuhan dan keamanan hayati nabati dan
hewani;
Meningkatnya kepercayaan pelanggan dengan memelihara status
akreditasi laboratorium untuk pengujian laboratotium karantina hewan,
karantina tumbuhan dan keamanan hayati nabati dan hewani;
Terwujudnya pengendalian pnerapan system manajemen mutu
laboratorium secara konsisten dan peningkatan efektivitas system
manajemen mutu secara berkelanjutan;
Terakreditasinya PUP BBUSKP untuk menjamin penyelenggaraan uji
profisiensi penyakit hewan dan penyakit tanaman secara mandiri dan
professional.
Laporan Kinerja BBUSKP TA. 2016 28
BAB IV
P E N U T U P
Laporan Kinerja Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun 2016 ini
memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja bidang perkarantinaan dan
pengawasan keamanan hayati. Laporan ini merupakan wujud dari transparansi dan
akuntabilitas Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian dalam melaksanakan
berbagai kewajiban dalam rangka meningkatkan pembangunan Pertanian dengan
melakukan kontrak kinerja dengan Kepala Badan Karantina Pertanian dalam bentuk
Penetapan Kinerja TA. 2016 Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian.
Dilihat dari capaian kinerja yang dilaksanakan dari Penetapan Kinerja/Kontrak Kerja
dengan Kepala Badan Karantina Pertanian dan telah dilakukan perhitungan secara
kuantitatif maka secara keseluruhan pencapainnya dalam kualifikasi berhasil dan untuk
indikator kinerja persentase Sarana dan Prasarana capaian kinerjanya sangat berhasil,
lebih dari 100% (102%). Beberapa kendala masih terdapat kelemahan dalam proses
pengumpulan data yang seharusnya dilakukan secara bertahap (triwulan), untuk itu
perlu perbaikan dalam proses pengumpulan data dari masing-masing
penanggungjawab kegiatan.
Sangat disadari bahwa laporan ini belum sempurna dalam menyajikan prinsip
transparansi dan akuntabilitas sesuai apa yang diharapkan, namun setidaknya
masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran
tentang hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan oleh Balai Besar Uji Standar
Karantina Pertanian pada Tahun 2016.
Dimasa mendatang Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian akan senantiasa
melakukan berbagai langkah untuk lebih menyempurnakan laporan ini sehingga
terwujud transparansi dan akuntabilitas sesuai yang kita ingin wujudkan bersama.
Kiranya laporan akuntabilitas kinerja Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian Tahun
2016 dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan sekaligus menjadi sumber
informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja kedepan.