laporan analisis kinerja bidang kesehatan …docshare04.docshare.tips/files/15764/157640727.pdf ·...
TRANSCRIPT
LAPORAN ANALISIS KINERJA
BIDANG KESEHATAN
-NARKOBA-
Disusun Oleh
Alit Sri Lestari 1102120224
Arif Maulana Nasution 1102112970
Claudya Shelviana Angelina 1102113147
Chyntia Joneta 1102113072
Mimi Sartika 1102113108
Mutiara Islami 1102112825
Oktariani Wefa 1102112945
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Riau
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tujuan pembuatan
makalah ini adalah mengaplikasian metode penyusunan Laporan Kinerja Sektor
Publik. Makalah ini juga dibuat dengan tujuan pemenuhan tugas akhir Akuntansi
Sektor Publik.
Ucapan terimakasih diucapkan Ibu Julita selaku pembimbing mata kuliah
Akuntansi Sektor Publik. Atas bimbingannya makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu. Serta kepada orang tua dan teman-teman yang
telah banyak membantu dalam penyusunan proposal ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidaklah sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan
demi perkembangan pengetahuan. Akhir kata kami berharap, semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya.
Pekanbaru, 25 Mei 2013
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................ ii
Daftar Isi ............................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 4
1.2 Hubungan penelitian dengan sektor publik .................................................... 4
BAB II Pembahasan
2.1 Format Laporan 1 : Nilai aktual VS target ................................................... 6
2.2 Format Laporan 2: Nilai aktual VS target .................................................. 11
2.3 Format Laporan 3 : Nilai Hasil berdasar Lingkungan ............................... 14
2.4 Breakout Tanggapan Survey Pengguna Layanan Berdasarkan Karakteristik
Demografi atau Program .......................................................................... 18
BAB III Lampiran Data BNN ............................................................................. 20
BAB III Penutup .................................................................................................. iv
Daftar Pustaka .......................................................................................................... v
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Perkembangan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba yang sangat
mengkhawatirkan mendorong pemerintah melakukan berbagai upaya dalam
rangka menanggulangi penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba di tanah air.
Tingginya angka kematian akibat overdosis yang berdampak pada semakin
memburuknya kepribadian generasi penerus bangsa menjadi salah satu target
pemerintah. Pemerintah melalui BNN (Badan Narkotika Nasional) menciptakan
Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkoba (P4GN) untuk memberantas penggunaan dan peredaran narkoba di
kalangan penduduk Indonesia.
1.2 Hubungan Penelitian dengan Sektor Publik
Hubungannya adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran siswa,
mahasiswa, pekerja, keluarga, dan masyarakat rentan/resiko tinggi
terhadap bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba.
2. Terciptanya lingkungan pendidikan, lingkungan kerja, masyarakat, dan
lingkungan keluarga bebas Narkoba melalui peran serta instansi
pemerintah terkait dan komponen masyarakat, bangsa, dan Negara
3. Meningkatnya peranan instansi pemerintah dan kelompok masyarakat
dalam upaya menciptakan dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman,
dan kesadaran masyarakat di lingkungan masing-masing terhadap bahaya
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba.
4. Menurunnya produksi ganja dan kawasan rawan penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkoba melalui program Pengembangan
Alternatif/Pengembangan Komunitas di daerah perkotaan dan pedesaan
5
5. Meningkatnya pelayanan program terapi dan rehabilitasi penyalahguna
dan atau pecandu Narkoba dan kapasitas lembaga rehabilitasi medis dan
social
6. Meningkatkan tata kelola pemerintahan di Lingkungan Badan Narkotika
Nasional. Strategi yang dilakukan dengan caramembangun budaya
organisasi yang menjunjung tinggi Good Governance di lingkungan Badan
Narkotika Nasional.
6
BAB II PEMBAHASAN
Penulis melakukan penyusunan laporan kinerja berdasarkan pencapaian yang
dilakukan oleh BNN melalui program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang diterapkan pada individu, kelompok, dan
lingkungan yang berada di dalam masyarakat.
Format Laporan 1: Nilai Aktual vs Target
Indicator 1 :
Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di Indonesia selama ini memang
masih belum optimal, mengingat upaya pencegahan yang dilaksanakan BNN selama ini
baru mampu membentuk kader anti narkoba yang jumlahnya baru 20 ribuan.Dari para
kader-kader anti narkoba yang terbentuk inilah diharapkan upaya pencegahan dengan
memberikan informasi yang benar mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba kepada
anggota masyarakat yang lainnya.
BNN telah menjadikan siswa sebagai salah satu sasaran yang perlu dijaga untuk
tidak terjerumus dalam masalah penyalahgunaan Narkoba. Pembentukan sikap siswa
terhadap bahaya Narkoba dilakukan dengan berbagai upaya seperti pembentukan
jaringan anti Narkoba, pembentukan kader anti Narkoba dilingkungan sekolah,
pergelaran seni budaya anti Narkoba oleh siswa dan untuk siswa, serta diseminasi
informasi melalui sarana komunikasi media elektronik dan media non elektronik.Pada
tahun 2012 program pencegahan penyalahgunaan Narkoba untuk siswa yang dilakukan
BNN sudah semakin meningkat seiring dengan berfungsinya program program yang di
buat oleh bnn serta peran bnn di tingkat daerah dan pusat.
Melalui penelitian yang dilakukan oleh BNN terhadap siswa, yaitu pada 2011
tanpa memberikan program P4GN dan memberikan P4GN. Sikap positif yang di terima
siswa dari 17% pada 2011 dan 18% pada tahun 2012 walau terjadi penuruan di dalam
pencapain yang di sebabkan factor sumberdaya dana finansial yang di hadapai bnn
dalam memberikan informasi tentang penyalahgunaan narkoba di kalangan siswa.
Tahun 2011 sebanyak 4.000 orang menjadi 28.126 orang pada tahun
2012.Capaian ini diperkuat dari hasil yang dilakukan oleh BNN ke berbagai provinsi di
Indonesia terhadap implementasi tentang Pelaksanaan Kebijaksanaan Strategi Nasional
7
di Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkoba ( P4GN)
Indicator 2 :
Penelitian di bidang mahasiwa dilakukan BNN sama seperti yang dilakukan terhadap
siswa. Yaitu perubahan presentase mahasiswa yang bersikap positif terhadap narkoba jika tidak
mengikuti program P4GN pada 2011 dan presentase mahasiswa yang bersikap positif terhadap
narkoba dengan mengikuti program P4GN pada 2012.
Pembentukan kepribadian mahasiswa juga terpengaruh oleh berbagai faktor antara lain
faktor keluarga, sosial dan lingkungan, akan tetapi mahasiswa sudah lebih dewasa dalam
berfikir dan bertindak saat menghadapi permasalahan baik individu, lingkungan maupun sosial.
bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba dilakukan pada saat pelaksanaan kegiatan
pencegahan melalui penyebaran kuesionerdan selanjutnya untuk mengetahui sikap mahasiswa
terhadap masalah Narkoba. Penelitian terhadap mahasiswa ini didasarkan pada mereka yang
mengikuti program P4GN.
Jumlah mahasiswa yang bersikap positif terhadap bahaya penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkoba tahun 2011-2012.apeningkatan dari tahun 2011 ke 2012. Tahun 2011
sebanyak 4.000 orang menjadi 17.852 orang pada tahun 2012. . Kinerja tersebut dapat dilihat
dari meningkatnya tingkat tanggapan positif yang di terima siswa dari 13% pada 2011 dan 15%
pada tahun 2012. Target yang tidak tercapai lebih di di sebabkan oleh tingkat pergaulan
mahasiswa yang cenderung lebih bebas, dan karena sikap mahasiswa masih mudah dipengaruhi
atau masih rentan terhadap perubahan sikap .selalin itu bnn juga di hadapi dengan masalahyang
sumberdaya dana finansial yang di hadapai bnn dalam memberikan informasi tentang
penyalahgunaan narkoba di kalangan siswa.
Indikator 3
Penelitian ini dilakukan BNN sama seperti yang dilakukan terhadap siswa dan
mahasiswa. Yaitu perubahan presentase pekerja swasta yang bersikap positif terhadap narkoba
jika tidak mengikuti program P4GN pada 2011 dan presentase pekerja swasta yang bersikap
positif terhadap narkoba dengan mengikuti program P4GN pada 2012.
Proses pembentukan kepribadian pekerja juga terpengaruh oleh berbagai faktor
antara lain faktor keluarga, sosial dan lingkungan, akan tetapi pekerja sudah dewasa
dalam berfikir dan bertindak saat menghadapi permasalahan baik individu, lingkungan
maupun sosial. Pekerja juga merupakan sasaran yang potensial untuk diberikan
pemahaman terkait dengan berbagai aspek-aspek kehidupan termasuk upaya
8
memberikan pemahaman yang benar dalam hal bahaya penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkoba.
Pada pekerja swasta terdapat perbaikan pemahaman terhadap bahaya narkoba. Ini dapat
dilihat dari nilai aktual pada periode 2011yaitu 10% dan periode 2012 17%. Terdapat
peningkatan sejumlah 7%. Peningkatan ini terpjadi karena peraturan yang ditetapkan
perusahaan semakin ketat. Sanksi-sanksi yang diberikan juga semakin berat terhadap mereka
yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Reward yang diberikan kepada mereka juga
sebanding dengan apa yang mereka lakukan. Seperti yang kita ketahui, narkoba dapat merusak
syaraf sehingga menurunkan prestasi kerja. Selain itu penigkatan terjadi karna meningkatnya
kesadaran pekerja akan bahaya narkoba itu sendiri
Indikator 4
Pengukuran pemahaman anggota PNS/TNI/POLRI yang bersikap positif
terhadap bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba dilakukan pada saat
pelaksanaan kegiatan pencegahan melalui penyebaran kuesioner (pre-test dan post-test)
Presentase anggota TNI/ POLRI yang bersikap positif terhadap narkoba juga
mengalami peningkatan. Dari nilai aktual 12% menjadi 19 %. Penigkatan sebesar 7%
disebabkan oleh peraturan di dalam lingkungan militer yang sangat ketat, mengingat
mereka adalah lini terdepan pertahanan Indonesia. Kesadaran tiap-tiap anggota untuk
menjaga kesehatan dan kebugaran jasmani adalah salah satu faktor penentu sikap positif
mereka.
Indikator 5
Penelitian ini dilakukan BNN sama seperti yang dilakukan terhadap siswa,
mahasiswa dan pekerja swasta. Yaitu perubahan presentase masyarakat luar yang bersikap
positif terhadap narkoba jika tidak mengikuti program P4GN pada 2011 dan presentase
masyarakat luar yang bersikap positif terhadap narkoba dengan mengikuti program P4GN pada
2012.
Kelompok masyarakat rentan (anak jalanan, pekerja seks komersil, dan pekerja
tempat hiburan) adalah kelompok yang memiliki kenaikan nilai aktual yang paling
sedikit, yaitu hanya 1%. Ini disebabkan karena mereka jauh dari bimbingan pemerintah
dan merupakan masyarakat yang bisa dikategorikan kurang pendidikan. Selain itu,
kurangnya sosialisasi mengenai bahaya narkoba menjadi salah satu penyebabnya.
Kurangnya kasih sayang dari orang tua dan orang disekitarnya membuat mereka acuh
tak acuh terhadap bahaya narkoba. Pemerintah seharusnya lebih banyak memberikan
9
perhatian di kelompok ini, mengingat mereka juga merupakan generasi penerus bangsa
indonesia nantinya
9
FORMAT LAPORAN 1
INDIKATOR HASIL
PERIODE 2011 PERIODE 2012
TARGET
(%)
AKTUAL
(%)
PERBEDAAN
(%)
TARGET
(%)
AKTUAL
(%)
PERBEDAAN
(%)
Persentase siswa yang bersikap positif terhadap
bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkoba dalam 12 bulan
15 17 +2 20 18 -2
Persentase mahasiswa yang bersikap positif
terhadap bahaya penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkoba dalam 12 bulan
15 13 -2 20 15 -5
Persentase pekerja swasta yang bersikap positif
terhadap bahaya penyalahgunaan dan peredaran
gelap Narkoba dalam 12 bulan terakhir
15 10 -5 20 17 -3
Persentase anggota PNS/TNI/POLRI yang bersikap
positif terhadap bahaya penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkoba dalam 12 bulan
15 12 -3 20 19 -1
10
Persentase kelompok masyarakat rentan (anak
jalanan, pekerja seks komersil, dan pekerja tempat
hiburan) yang bersikap positif terhadap bahaya
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba
15 13 -2 20 14 -6
11
Format Laporan 2: Nilai Aktual vs Target
Indicator 1 :
Pemerintah melaui Program promotif atau disebut juga sebagai program pencegahan,
dimana program ini ditujukan kepada masyarakat sehat yang sama sekali belum pernah
mengenal narkoba agar mereka mengetahui tentang seluk beluk narkoba sehingga mereka
menjadi tidak tertarik untuk menyalahgunakannya. Program ini selain dilakukan oleh
pemerintah, juga sangat efektif apabila dibantu oleh sebuah instansi dan institusi lain termasuk
lembaga-lembaga profesional, lembaga swadaya masyarakat, perkumpulan, organisasi
masyarakat dan lainnya.
Kegiatan Pelatihan Pegawai Instansi Pemerintah Sebagai Fasilitator Penyuluh Pencegahan
Penyalahgunaan Narkoba ini dimaksudkan untuk pemberdayaan Pegawai Instansi Pemerintah
dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan Instansi Pemerintah.
Berdasarkan hasil terhadap program tersebut telah menunjukkan perkembangan yang
positif dimana instansi pemerintah pusat dan daerah telah melaksanakan penyusunan Rencana
Aksi dibidang P4GN.Namun pada tatanan aksi, masih belum semua kementerian atau lembaga
baik pusat maupun daerah yang melakukan rencana aksi masing-masing. Hal tersebut bukan
karena instansi tidak mau melakukan program P4GN, melainkan program P4GN belum
merupakan prioritas nasional dalam instasi tersebut, program P4GN masih terbatas pada
program bidang, sehingga instansi belum dapat melaksanakan sendiri program P4GN.
Walaupun dengan berbagai program yang telah di jalankan oleh intasi pemerintah,
namum hal itu di nilai tidak cukup, karena rendahnya target yaitu 5% dan pencapain yang
terjadi sekitar 4%, dikarenakan kurangnya keseriusan instansi tersebut dalam menjalankan
program , dan program yang di berikan BNN tersebut bukan merupakn program utama dalam
instansi pemerintah.
Indicator 2 dan 3:
Program promotif juga dijalani di lingkungan masyarakat. Prinsip yang dijalani oleh
program ini adalah dengan meningkatkan peranan dan kegitanan masyarakat agar masyarakat
ini menjadi lebih sejahtera secara nyata, sehingga mereka sama sekali tidak akan pernah
berpikir untuk memperoleh kebahagiaan dengan cara menggunakan narkoba.
Bentuk program yang ditawarkan antara lain pelatihan, dialog interaktif dan lainnya pada
kelompok belajar, kelompok olah raga, seni budaya, atau kelompok usaha.
Di lihat program yang di nilai sangat bagus untuk penyuluhan dan pencegahan terhadap
penyalahgunaan narkoba namu hal tersebut tidak membuat tingginya target (10%) dan
pencapaian yang terjadi yaitu seitar 8%. Hali ini di karena kurangnya sumberdaya finansial dan
sumber daya manusia seperti kader kader anti narkoba.
12
banyaknya organisasi sosial kemasyarakatan baik tingkat pusat maupun daerah menunjukkan
perkembangan sikap positif terhadap P4GN, ini dibuktikan dengan semakin banyaknya surat
masuk ke BNN dari berbagai kelompok organisasi masyarakat untuk melakukan program
P4GN. Hal ini menandakan keprihatinan akibat permasalahan penyalahgunaan Narkoba yang
sangat merugikan masyarakat. Satu hal yang menggembirakan adalah para pimpinan organisasi
kemasyarakatan yang melakukan kegiatan sudah melaporkan ke BNN tentang kegiatan-
kegiatan yang mereka lakukan selama ini di bidang P4GN. Hal ini lah yang membuat tingkat
persentase pencapaian 8%
13
FORMAT LAPORAN 2
INDIKATOR HASIL KUMULATIF DALAM SETAHUN
TARGET (%) AKTUAL (%)
Persetase Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah yang melaksanakan
kebijakan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkoba
5 4
Persentase Organisasi Sosial Kemasyarakatan tingkat pusat dan
daerah yang terlibat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba
10 8
Persentase kelompok Masyarakat tingkat pusat dan daerah yang
terbentuk dan turut serta menciptakan dan meningkatkan
pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran terhadap bahaya
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba
10 8
14
Format 3: Nilai Hasil berdasarkan Lingkungan
BNN berupaya untuk menekan penggunaan narkoba melalui lingkungan. Karena
lingkungan memberikan pengaruh terbesar terhadap penyalah gunaan narkoba.BNN
menerapkan P4GN terhadap 5 lingkungan yaitu, sekolah, perguruan tinggi, instansi swasta,
instansi pemerintah dan masyarakat. BNN menargetkan 10% dari total tiap-tiap lingkungan
adalah lingkungan bebas narkoba.
Program P4GN yang dilakukan seperti pembekalan kepada siswa/siswi
mahasiwa/mahasiswi tentang Narkoba dan permasalahan yang ditimbulkannya,
melakukan test uji Narkoba baik melalui media rambut maupun melalui test urine, dan
membentuk Satuan Tugas (Satgas) anti Narkoba dilingkungan sekolah tersebut.
Namun, berdasarkan realisasi program P4GN untuk menciptakan lingkungan bebas
narkoba, masih jauh dari target. Salah satu faktor penentu adalah finansial. Keuangan yang
belum memadai menyebabkan BNN belum mampu menjangkau seluruh sektor lingkungan.
Jumlah dari tiap sektor lingkungan yang besar dan tersebar diseluruh indonesia juga merupakan
alasannya.
Untuk itu di buthkan waktu yang lebih untuk menjalankan program P4GN. Dengan
tingkat penyebaran dan jumlah peredaranyang di hadapi setidaknya bnn membutuhkan waktu
sampai 2025 untuk menuntaskan masalah untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari
narkoba.
Tingkat pecapaian di sekolah, perguruan tinggi dan instansi swasta hanya sebesar 60%
dari total masing-masing sektor yang ada. Hal ini dikarenakan jumlahnya yang sangat besar dan
tersebar. Selain itu kelompok ini tidak terikat peraturan secara langsung dengan pemerintah.
Tingkat pencapain tertinggi yaitu di dapati di instansi pemerintah sebesar 80% di
karena instasi pemerintah sendiri memiliki kerjasama dengan program BNN dan mempunyai
internal control dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba.Sedangkan untuk menciptakan
lingkungan yang bebas di masyarakat tingkat kecamatan sedikit menhadapi kendala karena
banyaknya masyarakat yang apatis terhadap kegiatan kegiatan yang di lakukan BNN. Ini
terbukti dengan tingkat pencapainnya hanya sebesar 40%.
15
FORMAT LAPORAN 3
INDIKATOR
HASIL
LINGKUNGAN
SEKOLAH PERGURUAN
TINGGI
INSTANSI
SWASTA
INSTANSI
PEMERINTAH
MASYARAKAT TK.
KECAMATAN
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi
Persentase
Lingkungan
bebas Narkoba
10% 6% 10% 6% 10% 6% 10% 8% 10% 4%
Capaian : 60% 60% 60% 80% 40%
16
Format Laporan 4
Breakout Tanggapan Survey Berdasarkan Karakteristik Demografi atau
Program
Pesatnya peningkatan atas pembentukan lingkungan bebas narkoba di karenakan di
keluarkannya peraturan presiden tentang pemberantasan narkoba. Namun perlu peran serta
masyarakat dalam upaya mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkoba ini.Berbagai
macam metode pencegahan ini terus digalakkan agar nantinya masyarakat dapat ikut
berpartisipasi dalam program pemerintah ini.
Di samping itu diperkuat dengan Undang-Undang dan peraturan pemerintah dan Peraturan
Presiden, untuk melibatkan seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaan
program P4GN, diperkuat dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pelaksanaan Kebijakan dan Strategi Nasional di Bidang Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).Inpres tersebut menugaskan kepada seluruh
pimpinan kementerian/ lembaga/instansi pusat dan daerah, berperan serta melakukan program P4GN
sesuai dengan fungsi yang ada pada kementerian/lembaga/instansi masing-masing.
Seperti terihat di data, lingkungan sekolah mendapati kenaikan yang paling tinggi yaitu dari
12 menjadi 999 lingkungan sekolah bebas narkoba hal ini di kerenakan banyaknya program BNN
yang lebih memilih sekolah dalam penyampaian. Siswa sekolah juga di nilai lebih rentan terhadap
penyalahgunaan narkoba karena sikap siswa yang tidak stabil.Kalangan pelajar juga di nilai sebagai
awal dari penyalahgunaan terhadap narkoba sehingga penyuluhan lebih dini di nilai lebih penting
dalam memberantas penyebaran dan penyalahgunaan narkoba dalam masyarakat.
Peguruan tinggi mengalami peningkatan sejumlah 326 perguruan tinggi. Bila
dibandingkan dengan sekolah, perguruan tinggi masih jauh dibawah. Hal ini disebabkan
perguruan tinggi yang memiliki tingkat jenjang (semester) dan program studi yang banyak
dan berbeda diantara perguruan tinggi. Perguruan tinggi juga memiliki budaya yang berbeda
dengan sekolahan. Perguruan tinggi memiliki tingkat kebebasan yang lebih tinggi dibanding
sekolah.
Instansi swasta memiliki peningkatan sebesar 574 instansi. Ini dikarenakan peraturan
perusahaan yang semakin ketat dan mengikat. Lalu adanya dukungan pemerintah untuk
penciptaan lingkungan swasta bebas narkoba.
Sedangkan pada masyarakat dalam hal ini dikelompokkan menjadi kecamatan
terdapat peningkatan sebanyak 349 kecamatan dibanding tahun 2011.
17
FORMAT LAPORAN 4
KARAKTERISTIK RESPONDEN
(status pekerjaan)
LAPORAN SURVEY ATAS SIKAP POSITIF TERHADAP BAHAYA NARKOBA (orang)
2011
(tanpa P4GN)
2012
(melalui P4GN) Peningkatan
Siswa 4.000 28.216 24.216
Mahasiswa 4.000 17.852 13.852
Pegawai Swasta 1.000 28.254 27.254
Pegawai Negeri Sipil & TNI 2.062 28.847 26.785
Kader Anti Narkoba 11.062 103.079 92.017
KARAKTERISTIK
(lingkungan)
LAPORAN SURVEY ATAS PERAN PEMERINTAH ATAS PEMBENTUKAN
LINGKUNGAN BEBAS NARKOBA (unit)
2011 2012 TOTAL TANGGAPAN
Sekolah 12 999 987
Perguruan Tinggi 16 342 326
Instansi Swasta 13 587 574
Instansi Pemerintah 15 344 329
Masyarakat (kecamatan) 15 364 349
18
BAB III LAMPIRAN
PENETAPAN KINERJA BNN TAHUN 2012
SASARAN STRATEGIS (OUTCOME)
INDIKATOR OUTCOME TARGET REALI- SASI
% PROG- RAM
ANGGARAN %
PAGU REALISASI
Meningkatnya
pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran siswa, mahasiswa, pekerja, keluarga, dan masyarakat rentan/resiko tinggi terhadap bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba
% siswa yang bersikap positif terhadap bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba
20% 18% 90
P4GN
9.622.646.000 8.306.601.000 86,32
% mahasiswa yang bersikap positif terhadap bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba
20% 15% 75 1.506.037.000 1.402.487.000 93,12
% pekerja swasta yang bersikap positif terhadap bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba
20% 17% 85 6.137.990.000 5.580.150.000 90,91
% anggota PNS/TNI/POLRI yang bersikap positif terhadap bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba
20% 19% 95 1.857.178.000 1.456.211.650 84,88
% kelompok masyarakat rentan (anak jalanan, pekerja seks komersil, dan pekerja tempat hiburan) yang bersikap positif terhadap bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba
20% 14% 70 6.924.629.000 6.474.105.400 93,61
Meningkatnya
peranan instansi pemerintah dan kelompok masyarakat dalam upaya menciptakan dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran terhadap bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba
% Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah yang melaksanakan kebijakan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba
5% 4% 80 1.184.400.000 1.030.120.000 86,97
% Organisasi Sosial Kemasyarakatan tingkat pusat dan daerah yang terlibat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba
10% 8% 80 947.520.000 830.176.000 87,62
% Kelompok Masyarakat tingkat pusat dan daerah yang terbentuk dan turut serta menciptakan dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran terhadap bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba
10% 8% 80 4.511.436.000 4.167.344.400 91,69
19
iv
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Penyalah gunaan narkoba menunjukkan penurunan yang semakin baik dilihat oleh
beberapa indikator yang ada. Namun, hal ini masih memerlukan peningkatan di beberapa
indikator yang mengalami penurunan. Penulis berharap semoga masyarakat indonesia
semakin memiliki kesadaran akan bahaya narkoba, dan laporan ini diharapkan dapat berperan
sebagai alat kendali untuk mengetahui kualitas kinerja demi pembangunan yang semakin
membaik
v
DAFTAR PUSTAKA
Laporan Akutabilitas Kinerja BNN 2012 ( BNN.go.id)