laporan analisis vegetasi hutan wanagama
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
1/30
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI
ANALISIS VEGETASI
DI HUTAN WANAGAMA
Di Susun Oleh :KELOMPOK 7
Hesti Loknin!"u# $%%&'$($&()
Nu" Khoti#h $%%&'$($&*&
+uni" Ku"ni Wi,s"i $%%&'$((&&-
A"is Set.nto Wi/o0o $%%&'$((&$)
1URUSAN PENDIDIKAN 2IOLOGI
3AKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI +OG+AKARTA
)&$(
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
2/30
2A2 I
PENDAHULUAN
A4 LATAR 2ELAKANG
Dalam kehidupan di muka bumi ini, manusia mempelajari tentang individu,
populasi, komunitas, ekosistem dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari tentang
populasi,komunitas, dan ekosistem disebut ekologi.
Semua organisme yang hidup dialam tidak dapat hidup sendiri melainkan harus
selalu berinteraksi baik dengan alam (lingkungan). Organisme hidup dalam sebuah
system ditopang oleh berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling
berpengaruh, baik selara langsung maupun tidak langsung. Kehidupan semua jenis
makhluk hidup sering mempengaruhi, sastra berinteraksi dengan alam membentukkesatuan disebut ekosistem. Ekosistem juga menunjukkan adanya interaksi bolak balik
antara makhluk hidup (bioti) dengan alam (abiotik).
Ekosistem merupakan suatu kesatuan !ungsional yang didalamnya mengalir
energi dan makanan (nutrient) antara lingkungan !isik (lingkungan abiotik) dan
lingkungan bioti. "ingkungan bioti dan lingkungan abiotik seara terus menerus
memiliki dampak satu terhadap yang lainnya sehingga menghasilkan suatu hubungan
ketergantungan yang kompleks. #al tersebut dapat meniptakan keseimbangan alam
dalam kehidupan adanya suatu !aktor dapat menyebabkan tergantungnya keseimbangan
ekosistem itu akan mengalami perubahan juga.
#utan merupakan tumpuan dan harapan bagi setiap komponen mahkluk
hidup yang ada di bumi saat ini, pasalnya dari hutan banyak man!aat yang dapat diambil
baik yang bersi!at benefit cost maupun non benefit cost, namun dalam upaya untuk
memaksimalkan !ungsi hutan terkadang munul !aktor $ !aktor yang dapat menjadi
pembaras terapinya !ungsi dan man!aat hutan seara optimal (Ir%anto,&''&).
Dalam inventarisasi ekosistem perhatian ditujukan pada analisis vegetasi karena
vegetasi merupakan penerminn interaksi berbagai !aktor lingkungan dengan makhluk
hidup. Kehidupan lainnya sangat bergantung seluruhnya pada vegetasi sehingga terdapat
korelasi antara mam vegetasi dan maam komunitas makhluk lain. Oleh karena itu ,
vegetasi adalah komponen utama dalam suatu ekosistem (#eddy,&'*&*'+).
nalisis vegetasi diberbagai ka%asan pelestarian dimaksudkan untuk
memperoleh data tentang komposisi !lora dan data kuantitati! mengenai penyebaran,
jumlah dan dominansi masing-masing jenis.dalam hal ini data yang dikumpulkan adalah
!rekuensi,kerapatan, dominansi (#eddy,&'*&*'+).
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
3/30
24 TU1UAN
raktikum kali ini dilakukan di hutan /anagama yang bertujuan mempelajari
struktur vegetasi dan membuat interpretasi !ungsi komunitas tumbuhan pada tegakan
yang dipelajari.
2A2 II
TIN1AUAN PUSTAKA
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
4/30
A4 Hutn
Sebuah ekosistem yang diirikan oleh penutupan pohon-pohon yang ukup rapat
dan luas, sering kali terdiri dari tegakan-tegakan yang beraneka ragam si!at, sepertikomposisi jenis, struktur, kelas umur, dan proses-proses yang berhubungan0 pada
umumnya menakup padang rumput, sungai, ikan, dan sat%a liar. #utan menakup pula
bentuk khusus, seperti hutan industri, hutan milik non industri, hutan tanaman, hutan
publik, hutan lindung, dan hutan kota (#elmi,*112)
3aam-maam hutan
*. 4erdasarkan Si!at-Si!at embuatannya
#utan alam (natural !orest)
#utan buatan (man made !orest), misalnya
#utan rakyat (ommunity !orest)
#utan kota (urban !orest)
#utan tanaman industri (timber estates atau timber plantation) Dll.
&. 4erdasarkan 5ujuan engelolaan #utan
#utan produksi, yang dikelola untuk menghasilkan kayu ataupun hasil hutan
bukan kayu (non-timber !orest produt)
#utan "indung, dikelola untuk melindungi tanah dan tata air
5aman 6asional merupakan tanah yang dilindungi, biasanya oleh pemerintah
pusat, dari perkembangan manusia dan polusi. 5aman nasional merupakan
ka%asan yang dilindungi (proteted area)
#utan suaka alam, dikelola untuk melindungi kekayaan keanekaragaman
hayati atau keindahan alam.
7agar alam adalah suatu ka%asan suaka alam karena keadaan alamnya
mempunyai kekhasan tumbuhan, sat%a, dan ekosistemnya atau ekosistem
tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung seara
alami.
Suaka alam adalah perlindungan suatu ka%asan berupa kekayaan alam dan
isinya, meliputi pemeliharaan, penelitian, pendidikan, %isata, rehabilitasi
ka%asan, dan pengamanan segala aset yang berada dalam ka%asan
perlindungan. #utan konversi yakni hutan yang diadangkan untuk penggunaan lain, dapat
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
5/30
dikonversi untuk pengelolaan non-kehutanan.
8ungsi hutan antara lain
*. 3enegah erosi dan tanah longsor. kar-akar pohon ber!ungsi sebagai pengikat
butiran-butiran tanah. Dengan ada hutan, air hujan tidak langsung jatuh ke permukaan
tanah tetapi jatuh ke permukaan daun atau terserap masuk ke dalam tanah.
&. 3enyipan, mengatur, dan menjaga persediaan dan keseimbangan air di musim hujan
dan musim kemarau.
+. 3enyuburkan tanah, karena daun-daun yang gugur akan terurai menjadi tanah humus.
9. Sebagai sumber ekonomi. #utan dapat diman!aatkan hasilnya sebagai bahan mentah
atau bahan baku untuk industri atau bahan bangunan. Sebagai ontoh, rotan, karet,
getah pera yang diman!aatkan untuk industri kerajinan dan bahan bangunan.
:. Sebagai sumber plasma dut!ah keanekaragaman ekosistem di hutan memungkinkan
untuk berkembangnya keanekaragaman hayati genetika.
. 3engurangi polusi untuk penemaran udara. 5umbuhan mampu menterap karbon
dioksida dan menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh makhluk hidup.
(%%%.artikellingkunganhidup.om)
.
24 Hutn 0n!#
Ka%asan #utan endidikan /anagama yang luasnya hampir menapai ''
hektar ini merupakan tumpuan harapan bagi banyak orang yang bermukim di Daerah
Istime%a ;ogyakarta (DI;) dan sekitarnya untuk kepentingan ekonomis ataupun
kebutuhan akan jasa lingkungan sebagai paru $ paru kota , insan pendidikan sebagai
media pembelajaran alamiah ataupun oleh pemerintah daerah sebagai salah satu aset
%isata alam bagi daerah Istime%a ;ogyakarta (DI;).
3engingat banyaknya man!aat yang dapat diperoleh le%at kehadiran ka%asan
#utan %anagama ini, maka upaya untuk mempertahankan !ungsi dan peran ka%asan iniharus terus dilakukan. 6amun dalam pengelolaanya banyak !aktor-!aktor yang menjadi
pembatas terapainya produktivitas dan perlindungan hutan seara maksimal, salah satu
!aktor penyebab dimaksud adalah kehadiran agen-agen hayati sebagai
penyebab timbulnya hama ataupun penyakit hutan yang dapat menyerang pohon-pohon
yang ada dalam ka%asan hutan /anagama.
54 Ve!etsi
5umbuhan yang menutupi suatu daerah tertentu disebut 6e!etsi. ersebaran
5umbuhan ditentukan oleh !aktor geologis, geogra!is (seperti ketinggian dan garis
lintang) dan urah hujan. Semakin tinggi suatu tempat dari permukaan laut dan letaknya
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
6/30
semakin jauh dari garis lintang, di tempat tersebut suhunya semakin menurun. Setiap
kenaikan ketinggian *'' meter dari permukaan laut dan kenaikan garis lintang maka
sebesar *' suhu daerah tersebut akan turun :' 7, dari perbdaan-perbedan itulah munul
maam-maam vegetasi. 4erikut 1 maam vegetasi yang ada di dunia beserta iri-
irinya.
3aam-maam vegetasi dan iri-irinya sebagai berikut.
*) 2io# Tun,"Me#un.i iri-iri vegetasi rumput dan lumut kerak ("ihenes)
&) 2io#Ti!memiliki iri-iri vegetasi hutan hujan jarum (koni!er)
+) 2io#Hutn #e"n!!s(9 musim)memiliki iri-iri vegetasi hutan yang hijau
pada musim panas dan menggugurkan daunnya pada musim dingin.
9) 2io# P,n! "u#utmemiliki iri-iri vegetasi tanpa pohon, tumbuhan berupa
rumput (
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
7/30
menjadi lima berdasarkan tingkatannya, yaitu !isiognomi vegetasi, struktur biomassa,
struktur bentuk hidup, struktur !loristik, struktur tegakan.
3enurut Kersha% (*1>+), struktur vegetasi terdiri dari + komponen, yaitu
*. Struktur vegetasi berupa vegetasi seara vertikal yang merupakan diagram pro!il yangmelukiskan lapisan pohon, tiang, sapihan, semai dan herba penyusun vegetasi.
&. Sebaran, horisotal jenis-jenis penyusun yang menggambarkan letak dari suatu
individu terhadap individu lain.
+. Kelimpahan (abudane) setiap jenis dalam suatu komunitas.
E. Anlisis 6e!etsi
Dalam inventarisasi ekosistem perhatian ditujukan pada analisis vegetasi karena
vegetasi merupakan penerminn interaksi berbagai !aktor lingkungan dengan makhlukhidup. Kehidupan lainnya sangat bergantung seluruhnya pada vegetasi sehingga terdapat
korelasi antara mam vegetasi dan maam komunitas makhluk lain. Oleh karena itu ,
vegetasi adalah komponen utama dalam suatu ekosistem (#eddy,&'*&*'+).
nalisis vegetasi diberbagai ka%asan pelestarian dimaksudkan untuk
memperoleh data tentang komposisi !lora dan data kuantitati! mengenai penyebaran,
jumlah dan dominansi masing-masing jenis.dalam hal ini data yang dikumpulkan adalah
!rekuensi,kerapatan, dominansi (#eddy,&'*&*'+).
4eberapa batasan yang dijelaskan adalah a. Cegetasi masyarakat tumbuhan pada suatu daerah yang luas dan mudah dikenal
dengan penglihatan
b. Komunitas masyarakat tumbuhan tertentu yang merupakan bagian dari vegetasi.
. 8lora keseluruhan jenis yang terdapat dalam suatu ka%asan tanpa
memperhitungkan jumlah dan penyebaran individu jenis-jenis.
d. 8rekuensi penyebaran suatu jenis yang dinyatakan dalam persentase terdapatnya
dalam petak-petak uplikan tanpa memperhitungkan jumlah individu jenis tersebut
yang terdapat dalam masing-masing petak 0 misalnya bila dalam suatu vegetasi
disebar *'' petak yang besarnya seragam dan suatu jenis terdapat dalam 2' petak
maka nilai !rekuensi jenis adlah 2' .
e. Kerapatan jumlah individu suatu jenis per satuan luas 0 misalnya bila +: individu
jenis terdapat dalam *'' m&, maka kerapatan jenis itu adalah +:''Aha.
!. Dominansi penguasaan suatu jenis dalam suatu vegetasi atau suatu komunitas yang
dinyatakan dalam
*. enutup (overage) presentasi luas permukaan yang ditutup oleh suatu jenis
dalam suatu vegetasi atau komunitas.
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
8/30
&. "uas bidang dasar (basal areal)luas total penampang batang atau dasar rumpun
semua individu dari suatu jenis persatuan luas yang dapat dihitung dari diameter
atau keliling batang atau rumpun.
+. Columevolumetotal semua individu suatu jenis per satuan luas.
9. 4iomassaberat total kering atau basah semua individu suatu jenis persatuan
luas.
(#eddy,&'*&*'+-*':)
6ilai-nilai !rekuensi, kerapatan dan dominansi dalam suatu pertelaan vegetasi
atau komunitas dapat dinyatakan dalam nilai mutlak, atau dapat pula dinyatakan dalam
nilai-nilai nisbi(relati!)
umlah individu
a. Densitas absolut F
"uas areal
Densitas setiap spesies
b. Densitas relati! F =*''
umlah densitas semua spesies
6ilai areal tertutup
. Dominansi absolut F"uas areal
Densitas setiap spesies
d. Dominansi relati! F = *''
umlah densitas semua spesies
umlah plot yang ditempati spesies
e. !rekuensi absolut Fjumlah seluruh plot
!rekuensi tiap spesies
!. !rekuensi relati! F = *''
jumlah !rekuensi semua spesies
g. 6ilai penting F densitas relati!G dominansi relati! G!rekuensi relati!
"uas areal Fjumlah luas seluruh
plot yang digunakan
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
9/30
34 Ku,"t s#lin!
3etode kuadran umunya dilakukan bila vegetasi tingkat pohon saja yang jadi bahan
penelitiaan. 3etode ini mudah dan lebih epat digunan untuk mengetahui komposisi,
dominasi pohon dan menksir volumenya. Cegetasi merupakan kumpulan tumbuh-
tumbuhan biasanya terdiri dari beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Dalam
mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yangerat baik diantara
sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun denganorganisme lainnya
sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh serta dinamis(betta,&'*&)
Supaya data penelitian yang akan diperoleh bersi!at valid, maka sebelum
melakukan penelitian dengan metoda sampling harus ditentukan terlebih dahulu metode
sampling yang akan digunakan, jumlah, ukuran dan peletakan satuan-satuan unit ontoh.
emilihan metode sampling yang akan digunakan bergantung pada keadaan mor!ologi
jenis tumbuhan dan penyebarannya, tujuan penelitian dan biaya serta tenaga yang
tersedia.
Kemudian 3etode dan 5eknik nalisis Cegetasi yang dipakai dipertimbangkan
sesuai jenis, tujuan dan luas areal yang akan diteliti. 3etode analisis atau survey vegetasi
yang dapat dipakai adalah sebagai berikut
*. 3etode dengan etak
*.*. 5eknik Sampling Kuadrat (Quadrat Sampling Technique)
5eknik sampling kuadrat ini merupakan suatu teknik survey vegetasi yang
sering digunakan dalam semua tipe komunitas tumbuhan. 7ontoh petak yang
dibuat dalam teknik sampling ini bisa berupa petak tunggal dan beberapa petak.
etak tunggal akan memberikan in!ormasi yang baik bila komunitas vegetasi
yang diteliti bersi!at homogen. dapun petak petak ontoh yang dibuat dapat
diletakkan seara random atau beraturan sesuai dengan prinsip-prinsip teknik
sampling. 4entuk petak yang dibuat tergantung pada bentuk mor!ologis vegetasi
dan e!isiensi sampling pola penyebarannya.
etak 5unggal
Di dlam metode ini dibuat satu petak sampling dengan ukuran tertentu
yang me%akili suatu tegakan hutan. Bkuran petak ini dapat ditentukan dngan
kurva spesies-area.
etak
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
10/30
*.&. 3etode alur
3etode ini paling e!ekti! untuk mempelajari perubahan keadaan vegetasi
menurut kondisi tanah, topogra!i dan elevasi. alur- jalur ontoh ini harus dibuat
memotong garis-garis topogra!i, misal tegak lurus garis pantai, memotong sungai,
dan menaik atau menurun lereng gunung.
*.+. 3etode
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
11/30
&. Densitas absolut seluruh spesies dalam luas areal tertentu. #al ini berarti jumlah
phon seluruh spesies dalam luas area tertentu. , bila digunakan luas areal F*'' meter
persegi, maka
+. 5erapkan jumlah pohon masing-masing spesies setiap uarter
9. Densitas absolut spesies ybs. ( ini berarti jumlah pohon spesies ybs setiap luas area
*'' meter persegi)
tau .................... (4)..................=..................()................................
Densitas relati! spesies ybs
:. Dominansi absolut spesies ybs
F rata rata area spesies ybs = dnsitas absolut spesies ybs
4 Frata-rata luas penutupan spesies ybs = densitas absolut spesies ybs
. 8rekuensi absolut spesies ybs
>. 6ilai penting F densitas relati! G dominansi relati! G !rekuensi relati!
*''
Densitas absolut seluruh spesies tiap *'' m&F -------- ------ ()
D
umlah pohon spesies ybs pada seluruh uarter
F ----------------------------------------------- ------ (4)
umlah seluruh uarter
umlah pohon sp ybs pada seluruh uarter
F ------------------------------------------- = densitas seluruh spesies tiap *''m&
umlah seluruh uarter
Densitas absolut spesies ybs
F ----------------------------------------------- =*''
5otal densitas absolut seluruh spesies
Dominansi absolut spesies ybs
F ----------------------------------------------- = *''
5otal dominansi absolut sluruh spesies
umlah point yang ada spesies ybs
DF ----------------------------------------------- =*''
Seluruh point
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
12/30
2A2 III
METODE
ALAT DAN 2AHAN
*. atok &' batang
&. 5ali *+' meter
+. 3eteran panjang +' meter
9. isau tajam A gunting
:. Kantong plastik tipis (* kg) *'' buah. Steples keildan isinya
>. Spidol permanent keil
2. Kertas label
1. nemometer
*'. "u=meter
**. Soil tester
*&. 5ermometer
*+. #igrometer
LANGKAH KER1A
9u,"t S#lin! Tehni;ues
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
13/30
$4 Pen8elsn " ke"8 /uli" )
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
14/30
d. Setelah gra!ik terbentuk, menentukan titik pada sumbu J sehingga *' dan jumlah
plot terbesar (jumlah plotAplot beberapa spesies mulai tetap jumlahnya)
e. 3enentukan titik pada sumbu ; sehingga *' ndari jumlah kumulati! tertinggi
spesies.
!. 3embuat garis ordinasi melalui titik temu *' jumlah spesies dan *' luas plot
terbesar.
g. 3embuat garis sejajar dengan garis ordinasi yang menyinggung gra!ik harga-harga
jumlah kumulati! spesies.
h. Dari titik singgung antara garis sejajar dengan gra!ik , proyeksikan pada sumbu ;
,maka di temukan jumlah minimal plot yang dimaksud.
3odi!ikasi (hanya boleh dilakukan pada praktikum ini saja , sebagai latihan)
4ila prosedur tersebut dilakukan seara urut ,maka praktikum setidaknya
membutuhkan %aktu lama , minimal & hari berturut-turut, oleh sebab itu perlu dilakukan
sedikit modi!ikasi agar %aktu dapat diperpendek dengan meman!aatkan tenaga yang
banyak. Oleh sebab itu kelompok harus dibuat besar anggotanya.
3odi!ikasi adalah Saat kerja akan menghitung minimal plot, yang seharusnya
hanya menghitung jumlah spesies, sekaligus dilakukan penghitungan jumlah individu
anggota penyusun spesies yang bersangkutan dan luas penutupannya.
Oleh jumlsh minimsl plot yang di butuhkan untuk tegakan yang dipelajari belum
diketahui, makakita dapat membuat spekulasi tentang jumlah plot yang dibutuhkan. Kita
tetapkan saja misalnya kita buat spekulasi 9 plot ,untuk me%akili tegakan yang kita
pelajari. Ke empat plot diletakan seara merata pada seluruh tegakan aar dapat me%akili
seluruh %ilayah tegakan tersebut , jangan sampai ada %ilayah yang tidak ter%akili.
ada masing $masing plot dari 9 plot yang kita tetapkan sementara (spekulasi)
dihitung jumlah individu dan luas penutupnya .
7atatan *. Data tentang spesies selanjutnya akan digunakan untuk menentukan minimal plot
ontoh.
&. Data tentang jumlah individu dan luas penutupnya simpan dahulu, yang selanjutnya
akan digunakan untuk menentukan nilai penting masing- masing spesies tiap tegakan
, penghitungannya saat dikelasAdirumah.
Setelah diperhitungkan dengan ara membuat gra!ik ,misalnya diperoleh kebutuhan
minimal jumlah plot adalah plot. Karena baru dibuat 9 plot (yaitu 9 plot yang
ditetapkas seara spekulasi), maka harus digenapi dengan menambah & plot lagi,
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
15/30
supaya jumlah plot minimal terpenuhi yaitu plot ,hasil perhitungan dengan ara
membuat gra!ik. Ke & plot tambahan dihitung jumlah speies,jumlah individu dan
luas penutupnya, seperti keempat plot sebelumnya.
Sebaiknya dibuat jumlah plot minimal spekulati! yang agak besar agar tidak perlu
menggenapi . kelebihan jumlah plot bukan lebih baik. 3isalnya spekulasi 2 plot
ternyata hanya dibutuhkan plot.
%4 Pen8elsn " ke"8 /uti" (
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
16/30
&&
3aka luas penutup mahkota pohon (tajuk) F ----- = r&
>
&. enutupan mahkota pohon yang tidak berbentuk bulat, pengukuran diameternya
harus dilakukan setidak-tidaknya & kali. Bkur diameter terpanjang F D* dan
diameter terpendek F D& maka luas penutup mahklota pohon (tajuk) F (ro%n
over F )
&& (D* G D&)&
7 F ------ = -----------------
> 9
Point 9u"te" Tehni;ues
7? KE?
*. 3enentukan lokasi studi dan menentukan batar batasnya.
&. 3embuat arah garis pertama yang arahnya disesuaikan dengan arah kompas (garis
ini yang sering disebut dengan kompas line )
+. 3enentukan jarak antar titik (point), sepanjang garis pertama.
9. 3embuat garis kedua yang arahn ya tegak lurus dengan garis pertama dan karena
perpotongan dua garis tersebut masing-masing daerah disekitar point dibagi menjadi
9 uarter.
:. 3enentukan A memilih point Atitik yang di prioritaskan untuk diamati terlebuh
dahulu. Ingat jumalh poin yang dibutuhkan dalam teknik kuadrat. umlah minoimal
plot yangdi butuhkan belum diketahui belum diketahui karena sedang diari prioritas
pad titik tertentu, alasannya apa bila tidak perlu pernambahan titik lagi (sesuai
kebutuhan titik minimal), titik titik yang di prioritaskan yang telah diamati, sudah
dapat di%akili keseluruhan tegakan.. 3engukur jarak pohon yang memiliki diameter * m atau lebih, yang dekat dengan
point enter, pada setiap uarter pada masing masing point dengan point enter.
>. 3enatat nama speies dan mengukur diameter pohon yang dipilih (karena terdekat
dengan point enter) dan mengukur luas penutup tajuk.
2. 3enari nilai penting masing masing speies pada setiap tegakan. Selanjutnya
menetapkan kedudukan (rank) masing masing speies untuk menentukan struktur
tro!ik diantara komponen vegetasi lain (speies lain) dalam level prosedur.
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
17/30
2A2 IV
HASIL DAN PEM2AHASAN
No4 Plot 1enis Tu#/uhn 1u#lh
*. * Panicum repens *'
Stach!tarpheta "amaicensis *+2
eucaena sp# 2
D :
$liricidea sp# +
8 *
"asidi *
Podocarpus sp# *
&. & Panicum repens *'
Stach!tarpheta "amaicensis *&'
eucaena sp# **
D
$liricidea sp# +
8 *
"asidi *
Merremia emarginata &
No4 Plot Intensits 5h. H tnh Kele#//n
tnh
Suhu
*. * *>* = *'' lu= ,2 >' +*o7
&. & **1 = *'' lu= ,2 >' +*o7
9u,"t S#lin! Tehni;ues
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
18/30
6o. Spesies Densitas
bsolut
8rekuensi
bsolut
*. Panicum repens *.*+ *
&. Stach!tarpheta "amaicensis 9.+* '.:
+. eucaena sp# '.&2 *
9. D '.'1 '.:
:. $liricidea sp# '.'1 '.:
. 8 '.'+ '.:
>. "asidi '.' *
2. Podocarpus sp# '.'+ '.:
B3"# .'+ :.:
6o. Spesies Densitas
?elati!
8rekuensi
?elati!
6ilai
enting
*. Panicum repens *2 *2.*2 +.*2
&. Stach!tarpheta
"amaicensis
>* 1.'1 2'.'1
+. eucaena sp# : *2.*2 &+.*2
9. D & 1.'1 **.'1
:. $liricidea sp# & 1.'1 **.'1
. 8 '.91 1.'1 1.:2
>. "asidi '.11 *2.*2 *1.*>
2. Podocarpus sp# '.91 1.'1 1.:2
B3"# 11.1> 11.11 *11.1
6ilai enting suatu spotlit umlah Densitas ?elati! G umlah 8rekuensi ?elati!
F 11.1> G 11.11
F *11.1
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
19/30
#asil analisis tabel Huadrat sampling tehniues menunjukkan bah%a nilai
kerapatanAdensitas dari 2 spesies yang terdapat di plot * dan plot & ukup bervariasi. 6ilai
kerapatan suatu spesies menunjukkan jumlah individu spesies yang bersangkutan pada satuan
luas tertentu, sehingga nilai kerapatan yang dihasilkan dalam kegiatan ini merupakan
gambaran mengenai jumlah jenis bersangkutan yang ada di suatu %ilayah yang ada di #utan
/anagama. 5otal kerapatan pohon dari 2 spesies tersebut adalah .'+ pohonAhektar dengan
nilai kerapatan tertinggi sebesar 9.+* pohonAhektar dan kerapatan relati! >* terdapat pada
Stach!tarpheta "amaicensis. Selanjutnya diikuti olehPanicum repensyang mempunyai nilai
kerapatan sebesar *.*+ pohonAhektar dan kerapatan relati! *2.
erbedaan masing-masing spesies tersebut disebabkan adanya perbedaan kemampuan
reproduksi, penyebaran dan daya adaptasi terhadap lingkungan. Dengan adanya nilaikerapatan tersebut maka in!ormasi tentang kehadiran tumbuhan tertentu dalam %ilayah
tersebut dapat diketahui.
Bntuk mengetahui distribusi individu pada suatu %ilayah tersebut dapat dilihat dari
nilai !rekuensinya. ada tabel dapat dilihat bah%a nilai !rekuensi tertinggi ditemukan pada
Panicum repens, eucaena sp# dan "asidi, masing-masing yaitu sebesar *. #al ini
menunjukkan bah%a karakteristik habitat di %ilayah tersebut ukup sesuai dengan ketiga
spesies tersebut sehingga spesies tersebut dapat tersebar disekitar %ilayah itu.
ada %ilayah tersebut tidak terdapat overege sehingga tidak terdapat nilai dominansi.
#al itu dikarenakan pada %ilayah tersebut dalam kondisi gersang sehingga tumbuh-tumbuhan
disana menjadi kering dan akibatnya tidak terdapat penutupanAoverage.
Bntuk mengetahui salah satu parameter yang dapat memberikan gambaran tentang
peranan spesies yang bersangkutan dalam komunitasnya maka digunakan Indeks 6ilai
enting. ada pengamatan dapat diketahui bah%a Stach!tarpheta "amaicensis merupakan
spesies yang mendominasi di %ilayah tersebut karena memiliki Indeks 6ilai enting tertinggi
yaitu sebesar 2'.'1 . #al ini menunjukkan bah%a Stach!tarpheta "amaicensis mampu
beradaptasi dengan kondisi lingkungan di %ilayah tersebut.
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
20/30
Point 9u"te" Tehni;ues
*. arak rata-rata antar pohon (D) F
F
F *,1:&: m
&. Densitas absolut seluruh spesies (per *'' m&) F
F
F
Point 9u"te" N# sesies 1"k
ohon
?*)
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
21/30
F &,&:
+. Densitas absolut tiap spesies
Sesies 1u#lh ohon ti ;u"te" Densits /solut sesies ./s
Panicum repens +A2 F ',+>: ',+>: = &,&: F 1,29+
"asidi &A2 F ',&:' ',&:' = &,&: F ,:+
eucaena sp# *A2 F ',*&: ',*&: = &,&: F +,&2*
$liricidea sp# &A2 F ',&:' ',&:' = &,&: F ,:+
Totl &,&:
9. 4asal area
Panicum
repens
"asidi eucaena sp# $liricidea
sp#
',+:
*,*+'
',*1
*,>
&,&2
',+29 *,+&
',*&:
1u#lh *,1* 9,'+9 ',+29 *,9:*
Rt@"t ',:9 &,'*> ',+29 ',>&:
:. Dominasi absolut tiap spesies per *'' m& (basal area)
.r ',:9 m&= 1,29+ F ,9+> m&, tiap area *'' m&
"asidi &,'*> m&= ,:+ F *+,&+2 m&, tiap area *'' m&
".s. ',+29 m&= +,&2* F *,&:1 m&, tiap area *'' m&
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
22/30
"asidi F = *'' F *''
".s. F = *'' F :'
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
23/30
"asidi F = *'' F :*,:+
".s. F = *'' F 9,1
*''
*'. 6ilai penting tiap spesies (dasar basal area)
.r. F +>,: G &:,': G ++,++ F 1:,22 ?ank II
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
24/30
"asidi F &: G :*,:+ G ++,++ F *'1,2 ?ank I
".s. F *&,: G 9,1 G *,> F +9,'> ?ank IC
F ',*1 ?ank III
4erdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan di #utan /anagama pada tanggal
* 6ovember &'*9 menggunakan teknik point uarter (oint Huarter 5ehniues), diperoleh
data seperti pada tabel di atas. 3etode ini dia%ali terlebih dahulu membuat garis-garis
transek. ada jarak-jarak tertentu (seara sistematik atau aak) di sepanjang garis tersebut
dibuat titik-titik pengukuran, dimana dilakukan pengamatan dan pengukuran pohon. ada
setiap titik pengukuran, dibuat garis absis dan ordinat khayalan, sehingga setiap titikpengukuran terdapat 9 buah kuadran. ada setiap kuadran dipilih satu pohon yang letaknya
paling dekat dengan titik pengukuran dan diukur jarak masing-masing pohon tersebut ke titik
pengukuran.
Dari data yang telah diperoleh, pertama adalah menghitung jarak rata-rata antar pohon
dengan ara total jarak pohon dari seluruh pengukuran dibagi dengan jumlah seluruh uarter,
dan hasilnya adalah *,1:&: m. Kemudian menghitung densitas absolut seluruh spesies per
*'' m& dan hasilnya adalah &,&:. 6ilai kerapatan suatu spesies menunjukkan jumlah
individu spesies yang bersangkutan pada satuan luas tertentu, sehingga nilai kerapatan yang
dihasilkan dalam kegiatan ini merupakan gambaran mengenai jumlah jenis bersangkutan
yang ada di suatu %ilayah yang ada di #utan /anagama.
Bntuk densitas absolut tiap spesies, yang memiliki nilai densitasAkerapatan tertinggi
adalah Panicum repens dengan nilai 1,29+ dan yang memiliki nilai densitasAkerapatan
terendah adalaheucaena sp#dengan nilai +,&2*. #al ini menunjukkan bah%a dalam & point
tersebut, jumlahPanicum repenslebbih banyak dibandingkan jumlaheucaena sp#.
Bntuk dominasi absolut tiap spesies per *'' m&diperoleh hasil bah%a yang memiliki
nilai tertinggi adalah tumbuhan "asidi dengan nilai *+,&+2 m& dan yang memiliki nilai
terendah adalaheucaena sp#dengan nilai *,&:1 m&.
Bntuk !rekuensi absolut tiap spesie, diperoleh hasil bah%a Panicum repensdan "asidi
memiliki nilai !rekuensi yang sama yaitu *'' sedangkan eucaena sp#dan $liricidea sp#
!rekuensinya sebesar :'. #al ini menunjukkan bah%aPanicum repensdan "asidi terdapat
di ponit * dan point &, sedangkaneucaena sp# dan $liricidea sp#hanya ada di salah satu
point saja.
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
25/30
Spesies yang memiliki nilai densitas relati! tertinggi adalah Panicum repensdengan
nilai +>,: dan yang memiliki nilai densitas relati! terendah adalah eucaena sp# dengan
nilai *&,:. Bntuk dominasi relati! berdasarkan basal area, yang memiliki nilai tertinggi
adalah "asidi dengan nilai :*,:+ dan yang memiliki nilai terendah adalah eucaena sp#
dengan nilai 9,1
Bntuk nilai penting tiap spesies berdasarkan dasar basal area, yang memiliki rank
tertinggi adalah "asidi dan yang memiliki rank terendah adalah eucaena sp#. Dapat
dikatakan bah%a tumbuhan yang memiliki rank tertinggi memiliki peranan yang lebih
penting dalam ekosistem %ilayah tersebut dibandingkan dengan yang memiliki rank
terendah.
ada %ilayah tersebut tidak terdapat overege sehingga tidak terdapat nilai dominansidan nilai penting untuk luas penutupan. #al itu dikarenakan pada %ilayah tersebut dalam
kondisi gersang sehingga tumbuh-tumbuhan disana menjadi kering dan akibatnya tidak
terdapat penutupanAoverage.
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
26/30
2A2 V
PENUTUP
KESIMPULAN
5umbuhan yang paling banyak ditemukan di ekosistem hutan /anagama adalah
Stach!tarpheta "amaicensis#
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
27/30
DA3TAR PUSTAKA
4etta, di
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
28/30
LAMPIRAN
Kingdom lantae
Divisi inophyta
Kelas inopsida
Ordo inales
8amili odoarpaeae
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
29/30
Kingdom lantae
Divisi 3agnoliophyta
Kelas "iliopsida
Ordo oales
8amili oaeae
-
7/23/2019 Laporan Analisis Vegetasi Hutan Wanagama
30/30
lot &