laporan ark-cat mobil

21
LAPORAN ANALISA RESIKO KESEHATAN SOURCE, HAZARD IDENTIFICATION AND CHARACTERIZATION CAT MOBIL Disusun oleh : 1. Levana Maria Kuntani (31061105) 2. Ratna Mega Firmanti (31091186) 3. Enda Wisantanta Pandia (31091191) 4. Hutri Catur Sad Winarni (31091198) 5. Siska Augusta Larinda (31091205) 6. Yabin Albion Pamasi (31091212) FAKULTAS BIOTEKNOLOGI

Upload: hutricsw

Post on 07-Aug-2015

269 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan ARK-Cat Mobil

LAPORAN ANALISA RESIKO KESEHATAN

SOURCE, HAZARD IDENTIFICATION AND

CHARACTERIZATION CAT MOBIL

Disusun oleh :

1. Levana Maria Kuntani (31061105)

2. Ratna Mega Firmanti (31091186)

3. Enda Wisantanta Pandia (31091191)

4. Hutri Catur Sad Winarni (31091198)

5. Siska Augusta Larinda (31091205)

6. Yabin Albion Pamasi (31091212)

FAKULTAS BIOTEKNOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA

YOGYAKARTA

2012

Page 2: Laporan ARK-Cat Mobil

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan jumlah penduduk di seluruh dunia yang demikian cepat telah mendorong

lahirnya era industrialisasi. Sebuah masa yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, sehingga manusia dapat lebih mudah memenuhi kebutuhan

hidupnya. Keadaan tersebut selanjutnya membuka keberagaman lapangan kerja. Meskipun

terbukanya lebih banyak lapangan kerja tersebut di satu sisi sangat dibutuhkan, namun di lain

pihak perlu disadari adanya permasalahan yang perlu diperhatikan yaitu berkaitan dengan

dampak penyakit akibat kerja. Dampak kemajuan industrialisasi yang berupa timbulnya

penyakit akibat kerja tersebut di atas perlu mendapat perhatian yang serius. Jumlah pekerja

yang cukup besar tersebut apabila tidak mendapat perhatian kesehatan dan keselamatan

kerjanya, maka pada gilirannya dapat menyebabkan turunnya produktivitas dan daya saing

pekerja. Selain itu dapat menimbulkan beban ekonomi yang sangat besar jika terjadi penyakit

terkait kerja. Meskipun dampak negatif dari timbulnya penyakit terkait kerja telah diketahui,

namun data tentang penyakit terkait kerja di Indonesia sampai saat ini belum terekam dengan

baik. Untuk menunjukkan besaran masalah penyakit terkait kerja ini, jika dilihat dari adanya

kecenderungan peningkatan prevalensi di beberapa negara maju, maka dapat diperkirakan di

Indonesia prevalensinya juga meningkat. Salah satu bidang pekerjaan yang perlu mendapat

perhatian adalah penyakit akibat kerja pada pekerja pengecatan mobil. Kelompok pekerja ini

perlu mendapat perhatian karena jumlahnya yang terus berkembang, sementara itu risiko

penyakit akibat kerjanya cukup besar.

Observasi data dilakukan di dua belas tempat pengecatan mobil di wilayah Jalan

Magelang, Ring Road Utara dan daerah Kotagede Yogyakarta.

B. Tujuan

1. Mengetahui proses atau tahapan pengecatan mobil.

2. Mengetahui sumber pemcemaran (agen) yang digunakan pada proses pengecatan.

3. Mengetahui pengaruh bahan pencemar terhadap kesehatan para pekerja dan

lingkungan.

Page 3: Laporan ARK-Cat Mobil

BAB II

METODOGI PENELITIAN

A. Metode yang dipakai:

1. Observasi

2. Wawancara (kuesioner)

B. Bengkel cat mobil:

1. Bengkel Peugeot

2. Jaya Abadi

3. Yono Motor

4. Jaya Motor

5. Auto Car Care

6. Alpine

7. Bengkel Merapi Motor

8. Monaco

9. Sumber Maju

10. Agus Motor

11. Dedi Jaya Auto

12. Sumber Auto

Page 4: Laporan ARK-Cat Mobil

BAB III

HASIL DAN EVALUASI

Pada pengamatan dan wawancara analisa resiko kesehatan ini, diambil dua belas

bengkel cat mobil di daerah Jalan Magelang, Ring Road Utara, dan Kotagede. Dengan nama

bengkel dan koresponden yang diwawancarai sebagai berikut.

No Nama BengkelJumlah

Pekerja

Jumlah

Mobil per

Minggu

Korespoden Yang Di

Wawancarai

1 Bengkel Peugeot 2 2 Ahmad

2 Jaya Abadi 3 4 Nunun

3 Yono Motor 8 1 Yono

4 Jaya Motor 4 1 Jaya

5 Auto Car Care 3 5 Udin

6 Alpine 50 38 Noven

7 Bengkel Merapi Motor 10 3 Usman

8 Monaco 34 28 Samuel

9 Sumber Maju 10 1 Paijo

10 Agus Motor 7 2 Agus

11 Dedi Jaya Auto 1 3 Dedi

12 Sumber Auto 20 38 Guntur

Sebagian besar bengkel ini terletak di sekitar jalan besar, sehingga jauh dari tempat

tinggal atau pemukiman warga. Ke dua belas bengkel ini terdiri dari bengkel kecil yang

hanya mengecat sekitar 1 mobil per minggunya hingga bengkel yang menangani pengecatan

Page 5: Laporan ARK-Cat Mobil

dengan skala besar yaitu mencapai 38 mobil per minggu. Dan jumlah pekerjanya juga

beragam dari yang hanya 1 orang (pemiliknya menangani sendiri tanpa dibantu pekerja

tambahan) dan yang terbanyak di bengkel Alpine yang memiliki jumlah pekerja sebanyak 50

orang. Di setiap bengkel memiliki berbagai cara untuk menangani setiap mobil yang masuk.

Untuk bengkel yang menangani mobil dalam skala besar di setiap tahapannya dilakukan oleh

orang yang berbeda. Selain itu memiliki banyak tempat khusus pada tahap pengecatannya,

dimana mobil yang akan melalui tahap pengecatan di masukkan ke tempat khusus (oven)

yang memiliki blower sehingga sirkulasi udara berlangsung baik maka tidak menganggu

kesehatan pekerjanya. Selain itu, untuk keamanan pekerjanya (safety work) sendiri di bengkel

yang besar menggunakan masker sebagai pelindungnya, ada juga yang ditambahkan dengan

pelindung dada dan sarung tangan. Tetapi dari semua bengkel ini tidak menerapkan

penggunaan pelindung seluruh tubuh. Karena pekerjaan yang dilakukan ini tidak hanya

menyebabkan menurunnya kesehatan paru-paru saja, tetapi dapat menyebabkan iritasi pada

kulit jika partikelnya menyentuh kulit. Sedangkan untuk bengkel yang berskala kecil karena

tempat dan biaya yang kurang memadai, setiap tahap tidak di berikan tempat khusus dalam

pengecatan dan setiap tahapnya dilakukan oleh orang yang sama (satu orang menangani satu

mobil dari tahap awal sampai akhir). Untuk keamanan kerjanya sendiri tidak banyak yang

menggunakan alat keamanan kerja.

Pekerjaan mengecat mobil merupakan pekerjaan yang terlihat biasa namun mempunyai

dampak terhadap kesehatan. Berikut ini adalah grafik dari penggunaan alat pengaman kerja di

tempat-tempat cat mobil di daerah Jalan Magelang, Ring Road Utara, dan Kotagede

Yogyakarta.

tidak ada17%

masker58%

masker + sarung tangan

17%

masker+ pelindung

dada8%

Pengaman Kerja

Page 6: Laporan ARK-Cat Mobil

Karakteristik aktivitas mengecat mobil yang mempengaruhi kesehatan pekerjanya yaitu :

Masa kerja

Jumlah jam kerja per minggu

Kepemilikan ruang khusus pengecatan

Ventilasi ruang pengecatan

Penggunaan masker

Posisi terhadap arah angin pada saat pengecatan

Para pekerja beraktivitas selama 8 jam sehari dalam 6 hari dan selama bertahun-tahun.

Pekerjaan yang dijalani ada yang belum mencapai 10 tahun , namun ada pula yang bekerja

lebih dari 10 tahun, yaitu 30 tahunan. Aktivitas yang dilakukan tidak terbatas pada 1

pekerjaan saja. Sebagai contoh yaitu mendempul saja. Pekerjaan yang mereka lakukan dari

mengamplas hingga pengecatan selesai. Aktivitas tersebut sangat mempengaruhi kesehatan

pekerja.

Jumlah jam kerja per minggu pada aktivitas pekerja terpapar debu dapat digunakan untuk

memperkirakan kumulatif paparan yang diterima oleh seorang pekerja. Timbulnya gangguan

fungsi paru pada pekerja pengecatan dapat sangat tergantung pada lamanya paparan serta

dosis paparan yang diterima.

Adapun ruang pengecatan yang cukup dibutuhkan untuk meminimalkan risiko paparan

bahan berbahaya. Aktivitas pengecatan dalam ruang terbatas akan menyebabkan tingkat

kontaminasi yang tinggi dan oksigen mungkin akan turun konsentrasinya sampai batas yang

membahayakan kesehatan.

Di samping itu, pekerja harus mengenakan pakaian khusus termasuk sarung tangan yang

melindungi seluruh tubuh, terutama untuk perlindungan dari bahaya yang dapat mengenai

kulit dan mata. Aktivitas pengecatan di ruang terbuka meskipun memungkinkan suplai udara

bersih secara otomatis, namun menimbulkan dampak buruk yaitu akibat penggunaan

isocyanates yang terdapat dalam bahan cat dapat menyebar dalam radius sampai dengan 15

meter, sehingga dalam radius tesebut tiap orang harus mengenakan masker.

Ventilasi ruang pengecatan haruslah didesain secara cukup. Akibat dari ventilasi yang

tidak memadai akan menyebabkan konsentrasi debu cat meningkat, yang selajutnya dapat

menyebabkan risiko bahaya kebakaran apabila terakumulasi secara cukup.

Page 7: Laporan ARK-Cat Mobil

Untuk menghindari paparan yang overspray pekerja harus memperhatikan arah angin

apabila pengecatan dilakukan di ruangan terbuka atau aliran udara apabila pengecatan

dilakukan di ruang pengecatan yang menggunakan air exhaust .

Karakteristik agen pencemar yang ada yaitu :

- Kimia : aerosol, cadmium, chromium, plumbum, merkuri, acrylic resin,

isocyanate, dan pelarut toluene.

- Fisik : debu, particulate.

- Biologi : alergen (bakteri).

Agen pencemar kimia yang berasal dari dempul dan cat yang bersifat toksik dan

merupakan bahan karsinogenik. Adapun kandungan senyawa kimia yaitu cadmium

menyebabkan kanker paru-paru, chromium menyebabkan iritasi kulit, hidung, saluran nafas

atas. Plumbum dan merkuri menyebabkan fibrosis dan dalam jangka panjang menyebabkan

kanker. Acrylic resin menyebabkan asma. Isocyanate dan pelarut toluene menyebabkan

menurunnya kapasitas vital paru-paru. Agen pencemar fisik particulate dan debu yang berasal

dari proses mengamplas menyebabkan iritasi kulit, iritasi mata, dan dalam jumlah berlebih

dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Agen pencemar biologi yang berasal dari air yang

digunakan setelah proses mengamplas dimungkinkan mengandung bakteri yang

menyebabkan alergi pada kulit pekerja.

Identifikasi bahaya pada proses pengecatan mobil berdasar setiap masing-masing proses

adalah sebagai berikut:

a. Pengamplasan I

Tahap ini merupakan tahap untuk membersihkan bodi mobil dengan menggunakan

amplas supaya permukaan bodi yang akan dicat menjadi rata. Pengamplasan

dilakukan dengan menggunakan kertas pasir. Pada kegiatan ini biasanya tangan para

pekerja menjadi kasar, karena pada tempat pengecatan mobil yang kami wawancarai

para pekerjanya tidak menggunakan sarung tangan. Agen pencemar yang ditimbulkan

dari proses pengamplasan ini yaitu debu. Debu yang berasal dari pengamplasan

permukaan mobil ini tergolong pada jenis debu metal, jika mengenai kulit, debu

tersebut dapat menyebabkan iritasi dan juga alergi karena debu tersebut mengandung

bahan kimia jenis merkuri, cadmium, dan juga arsen. Selain menyebabkan alergi dan

iritasi kulit, debu juga dapat menyebabkan ISPA apabila terhirup dalam tubuh. By-

produk yang dihasilkan dari kegiatan mengamplas ini adalah debu. Limbah dari

pengamplasan ini baik berupa bekas kertas pasir maupun debu yang ada dibuang ke

tempat sampah.

Page 8: Laporan ARK-Cat Mobil

b. Pendempulan

Pendempulan bertujuan untuk mendasari pengecatan, maratakan dan menghaluskan

bidang kerja serta menambal bidang kerja yang tergores atau kempot. Pendempulan

ini dilakukan dengan teliti, karena pendempulan merupakan fondasi dari cat. Aplikasi

dempul yang pertama adalah lapisan tipis untuk mencegah gelembung udara. Lapisan

kedua lebih tebal dan diaplikasikan berkala dan saling tindih, permukaan kedua ini

tidak rata sehingga harus diratakan dengan sudip/spatula. Pada tahap pendempulan

tidak dihasilkan by-produk, sedangkan untuk produknya sendiri mobil yang semula

tergores atau kempot menjadi rata kembali apabila ditutup dengan dempul ini.

Komposisi dempul hampir sama dengan cat mobil itu sendiri yaitu mengandung

bahan-bahan kimia, sehingga apabila mengenai tubuh dengan intensitas yang rutin

maka dapat menyebabkan kanker paru-paru, chromium menyebabkan iritasi kulit,

hidung, saluran nafas atas, fibrosis dan dalam jangka panjang menyebabkan kanker,

bahkan dapat juga menyebabkan menurunnya kapasitas vital paru-paru. Agen

pencemar kimia yang berasal dari dempul tersebut bersifat toksik dan merupakan

bahan karsinogenik.

c. Pengamplasan II

Pengamplasan yang kedua ini bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa dempul yang

telah mengering dan juga mendapatkan permukaan yang benar-benar rapi.

Pengamplasan kedua ini dilakukan dengan cara menggosokkan kertas pasir pada

permukaan yang terdapat dempulan. Agen pencemar yang ditimbulkan dari proses

pengamplasan ini yaitu debu. Debu yang berasal dari pengamplasan permukaan mobil

ini tergolong pada jenis debu metal, jika mengenai kulit, debu tersebut dapat

menyebabkan iritasi dan juga alergi karena debu tersebut mengandung bahan kimia

jenis merkuri, cadmium, dan juga arsen. Selain menyebabkan alergi dan iritasi kulit,

debu juga dapat menyebabkan ISPA apabila terhirup dalam tubuh. By-produk yang

dihasilkan dari kegiatan mengamplas ini adalah debu. Limbah dari pengamplasan ini

baik berupa bekas kertas pasir maupun debu yang ada dibuang ke tempat sampah.

d. Pengecatan dasar

Proses ini merupakan sebuah proses mengecat dengan cat dasar agar warna cat

nantinya benar-benar melekat dengan baik. Waktu yang diperlukan untuk proses

pengecatan dasar ini ± 12 jam. Pada tahap penegcatan dasar biasanya dipilih cat yang

berwarna putih atau silver, dan pada tahap ini tidak di jumpai adanya limbah. Dalam

proses pengecatan dasar ini juga dapat mempengaruhi terhadap resiko kesehatan

Page 9: Laporan ARK-Cat Mobil

pekerja karena agen pencemar kimia yang berasal dari cat bersifat toksik dan

merupakan bahan karsinogenik. Sehingga dapat menimbulkan kanker paru-paru,

iritasi kulit, hidung, saluran nafas atas, fibrosis dan dalam jangka panjang

menyebabkan kanker, asma. Selain itu dapat juga menyebabkan menurunnya

kapasitas vital paru-paru.

e. Pengamplasan III

Pengamplasan yang ketiga ini bertujuan untuk mendapatkan hasil pengecatan yang

lebih baik. Pengamplasan dilakukan hingga permukaan yang akan di cat benar-benar

rata sehingga hasilnya optimum. Agen pencemar yang ditimbulkan dari proses

pengamplasan ini yaitu debu. Debu yang berasal dari pengamplasan permukaan mobil

ini tergolong pada jenis debu metal, jika mengenai kulit, debu tersebut dapat

menyebabkan iritasi dan juga alergi karena debu tersebut mengandung bahan kimia

jenis merkuri, cadmium, dan juga arsen. Selain menyebabkan alergi dan iritasi kulit,

debu juga dapat menyebabkan ISPA apabila terhirup dalam tubuh. By-produk yang

dihasilkan dari kegiatan mengamplas ini adalah debu. Limbah dari pengamplasan ini

baik berupa bekas kertas pasir maupun debu yang ada dibuang ke tempat sampah.

f. Pengecatan warna

Proses pengecatan warna ini adalah kegiatan mengecat mobil dengan warna tertentu

dan cat mobil merk tertentu. Cat pada umumnya memberikan dampaknya hanya

setelah mengalami perubahan dari kondisi cair menjadi lapisan tipis dan padat melalui

proses pengeringan/pengerasan. Komposisi cat secara umum mencakup yaitu resin,

yang berfungsi untuk mengikat pigmen yang membentuk lapisan tipis kontinyu untuk

menghasilkan kekerasan, kilap,lekat dan masih banyak lagi fungsinya. Yang kedua

yaitu pigment yang digunakan untuk menghasilkan warna. Selain itu juga

mengandung pelarut/ thinner yang berupa cairan transparan yang digunakan untuk

melarutkan resin untuk pencampuran dan mendapatkan kekentalan (viscosity) yang

sesuai untuk proses pengecatan. Dan yang terakhir yaitu mengandung bahan aditif

yang digunakan sebagai bahan pelengkap untuk meningkatkan properti dari cat dalam

hal kekuatan, ketahanan dan aplikasi saat melakukan pengecatan. Salah satu jenis cat

mobil yang digunakan yaitu berbahan dasar polyurethane, dimana cat/pernish ini

dapat bertahan sangat lama dan menghasilkan hasil akhir yang high gloss (mengkilat),

selain itu cat/pernish polyurethane tahan terhadap bahan kimia (thinner) dan lebih

tahan terhadap goresan/scratch body. Produk yang dihasilkan yaitu berupa mobil yang

sudah di cat kembalidan siap pakai, sedangkan by-produknya tidak ada karena

Page 10: Laporan ARK-Cat Mobil

biasanya cat yang digunakan secukupnya saja dan apabila sisa dapat digunakan

kembali. Dalam memperoleh hasil pengecatan yang sempurna harus didukung oleh

bahan cat yang berkualitas, yaitu tenaga ahli, peralatan & fasilitas oven yang

memenuhi syarat. Karena jika tidak maka cat akan keriting, warna belang (tidak

sama), partikel silver tidak sama/rata, penyemprotan cat yang tidak merata, kurangnya

tingkat glossy dari pernish (clear coat) yang digunakan dan lain sebagainya. dengan

menggunakan teknik oven, proses pengeringan hanya butuh 60 menit saja. Dalam

proses pengecatan warna ini juga dapat mempengaruhi terhadap resiko kesehatan

pekerja, karena agen pencemar kimia yang berasal dari cat bersifat toksik dan

merupakan bahan karsinogenik. Adapun kandungan senyawa kimia yaitu cadmium

menyebabkan kanker paru-paru, chromium menyebabkan iritasi kulit, hidung, saluran

nafas atas. Plumbum dan merkuri menyebabkan fibrosis dan dalam jangka panjang

menyebabkan kanker. Acrylic resin menyebabkan asma. Isocyanate dan pelarut

toluene menyebabkan menurunnya kapasitas vital paru-paru.

g. Finishing

Finishing digunakan untuk memastikan bahwa mobil sudah selesai dalam proses

pengecatan dan siap untuk digunakan kembali.

Pengecatan mobil biasanya dengan menggunakan beberapa teknik dan bagian dari proses

pengecatan mobil yang mempunyai resiko paling tinggi yaitu pengecatan spray (spray

painters). Kumpulan bahan kimia yang terdapat dalam cat tersebut disemprotkan dengan alat

spray painting dirubah menjadi bentuk aerosol, yaitu kumpulan partikel halus berupa cair

atau padat. Bentuk tersebut akan sangat mudah terhisap oleh pengecat terutama jika tidak

mengenakan masker, sehingga merupakan resiko yang penting terhadap penurunan fungsi

paru-paru. Di samping itu, cat juga mempengaruhi beberapa organ lain seperti susunan saraf

pusat, hati, ginjal, kulit, mata, organ reproduksi, dan jantung.

Pada para pekerja di bengkel-bengkel yang dianalisa oleh kelompok, lama kerja mereka

ada yang telah mencapai lebih dari 30 tahun, namun ada pula yang kurang dari 10 tahun. Hal

ini mempengaruhi jumlah zat kimia yang terinhalasi oleh pekerja. Menurut Surat Edaran

Menteri Tenaga Kerja nomor 01 tahun 1997 tentang kadar partikel dari aktivitas pengecatan

mobil “nilai ambang batasnya sebesar 3 mg/m3”. Artinya apabila bekerja setiap harinya 8 jam

atau selama 40 jam selama seminggu, pekerja terpapar oleh patikel lebih dari 3 mg/m3, maka

pekerja mempunyai resiko untuk terjadinya gangguan fungsi paru-paru. Dari ketetapan

ambang abatas tersebut, kelompok dapat menghitung jumlah zat kimia yang terinhalasi oleh

Page 11: Laporan ARK-Cat Mobil

pekerja. Untuk pekerja yang bekerja ≤ 10 tahun, zat kimia yang terinhalasi ke tubuh 1440

mg/m3. Untuk pekerja yang bekerja ≥ 10 tahun (30 tahun), zat kimia yang terinhalasi ke

tubuh 4320 mg/m3.

Dari perhitungan yang didapat di atas dan perilaku pekerja yang tidak memakai

perlindungan tubuh lengkap (beberapa dari: masker, kacamata, baju tertutup dari tangan

hingga kaki), maupun yang tanpa memakai perlindungan tubuh (masker pun tak pakai), dapat

dikarakterisasi efek kesehatan pada pekerja di bengkel-bengkel yang kelompok analisa yaitu

efek dari agen kimia, para pekerja mengalami penurunan kapasitas vital paru-paru, iritasi

hidung dan saluran nafas atas, serta dalam jangka panjang dapat menyebabkan kanker paru-

paru. Adapun efek akibat agen fisika yaitu iritasi kulit, iritasi mata, dan dalam jumlah

berlebih dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Selain itu, agen pencemar biologi

menyebabkan alergi pada kulit pekerja. Efek kesehatan ini dialami pekerja namun belum

nampak dampaknya dan para pekerja belum menyadari. Namun, adapula pekerja yang sehat.

Hal ini disebabkan oleh beberapa hal yang dapat dilihat di bawah ini.

Efek kesehatan pada pekerja dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu :

• Riwayat penyakit : pekerja yang mempunyai riwayat penyakit akan lebih mudah

terkena dampak dari bekerja mengecat mobil dikarenakan sistem pertahanan tubuhnya

sudah turun.

• Umur : umur pekerja rata – rata dari data yang didapat kelompok 50% masih muda

dan 50% sudah berumur/tua. Pekerja yang berumur tua akan lebih beresiko umur di

atas 40 tahun mengalami penurunan kapasitas vital paru-paru dan penurunan daya

tahan tubuh sehingga akan mudah mengalami efek kesehatan dari agen-agen

pencemar.

• Jenis kelamin: Semua pekerja yang ditemui adalah laki-laki. Tidak ada wanita yang

bekerja di bengkel-bengkel tersebut sehingga wanita kurang berpotensi terhadap efek

dari agen-agen pencemar cat mobil. Pada umumnya laki-laki yang lebih rentan

terkena dampak dari agen-agen pencemar di pengecatan mobil.

• Status gizi : Makanan yang dimakan pekerja dapat mempengaruhi ketahanan tubuh

terhadap agen pencemar. Makanan yang mengandung antioksidan dapat membantu

tubuh dalam menangkal oksidan yang berasal dari cat mobil tersebut.

• Kebiasaan olah raga : Pekerja yang biasa berolahraga kebugaran tubuhnya akan

terjaga sehingga tetap terjaga kapasitas vital paru-parunya.

• Kebiasaan merokok : Rokok selalu berhubungan dengan asap rokok dan nikotin. Asap

rokok merangsang sekresi lendir sedangkan nikotin akan melumpuhkan silia sehingga

Page 12: Laporan ARK-Cat Mobil

fungsi pembersihan jalan nafas terhambat. Konsekuensi menumpuk sekresi lendir

yang menyebabkan batuk-batuk, banyaknya dahak dan sesak nafas.

• Mekanisme clearance paru : mekanisme alami paru-paru dalam mengeluarkan agen

pencemar yang masuk.

Untuk meminimalisir efek kesehatan pada para pekerja, maka perlu dilakukan beberapa

hal yaitu menggunakan kelengkapan pelindung tubuh, gizi makanan dicukupi, olahraga

teratur, mengurangi bahkan menghentikan merokok, memperhatikan posisi mengecat yang

benar, memiliki ruang khusus pengecatan, dan juga memiliki ventilasi ruang pengecatan yang

memadai, memiliki blower untuk menyedot debu hasil pengamplasan.

Selain itu diperhatikan pula efek pada lingkungan yaitu air yang digunakan setelah proses

pendempulan jangan dibuang begitu saja (perlu treatment) karena dapat mencemari

lingkungan terlebih tanah dan badan air.

Page 13: Laporan ARK-Cat Mobil

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan:

1. Proses dalam pengecatan mobil yaitu pengamplasan I pendempulan pengamplasan

II pengecatan dasar pengamplasan III pengecatan warna finishing

2. Sumber pencemar (agen) dari pengecatan mobil yaitu:

Pada saat proses pengamplasan agen pencemarnya fisik yang berupa debu dan

particulate.

Cat mobil pada saat proses pengecatan baik pada pengecatan warna dasar

maupun pengecatan warna agen pencemar kimia berupa aerosol, cadmium,

chromium, plumbum, merkuri, acrylic resin, isocyanate, dan pelarut toluene.

Pada saat mengecat mobil kondisi ruangan yang dipakai untuk mengecat juga

dapat menjadi sumber pencemar dari proses pengecatan mobil, yakni sebagai

agen biologi berupa alergen (bakteri).

3. Bahan pencemar baik baik fisika, kimia, maupun biologi dapat mempengaruhi kesehatan

para pekerjanya. Pekerja yang bekerja ≤ 10 tahun, zat kimia yang terinhalasi ke tubuh

1440 mg/m3 maka pekerja mempunyai resiko untuk terjadinya gangguan fungsi paru-

paru demikian juga bagi pekerja yang bekerja ≥ 10 tahun (30 tahun), zat kimia yang

terinhalasi ke tubuh 4320 mg/m3. Cat ini juga mempengaruhi beberapa organ lain seperti

susunan saraf pusat, hati, ginjal, kulit, mata, organ reproduksi, dan jantung, dan paru-

paru. Sedangkan dampak pada lingkungan yaitu terjadinya pencemaran udara.

Saran:

- Sebaiknya para pekerja cat mobil memakai media pelindung tubuh secara lengkap

(pakaian khusus untuk mengecat mobil) terlebih dahulu sebelum bekerja, hal ini perlu

dilakukan agar terhindar dari kemungkinan terkena bahan-bahan kimia pada tubuh.

- Meningkatkan kesadaran lingkungan, pemahaman arti kesehatan lingkungan ,

sehingga peduli terhadap bahaya limbah bagi lingkungan dan pada akhirnya akan

berimbas ke manusia juga.

Page 14: Laporan ARK-Cat Mobil

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2012. http://eprints.undip.ac.id/17854/1/IRWAN_BUDIONO.pdf. Diakses pada

tanggal 13 Maret 2012.

Anonim,2012.http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/08_DampakInhalasiCatSemprot.pdf/

08_DampakInhalasiCatSemprot.pdf. Diakses pada tanggal 13 Maret 2012.

Page 15: Laporan ARK-Cat Mobil

LAMPIRAN