laporan awal db
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebuah atom dapat memantulkan atau menghasilkan suatu spektrum
cahaya. Spektrum tersebut dapat dihasilkan dari pembakaran dan lecutan listrik
pada atom tersebut. Dengan adanya spektrum yang dihasilkan oleh atom tersebut,
kita akan dapat menentukan sifat dari atom tersebut. Salah satu atom yang diamati
adalah atom hidrohen (H).
Pada eksperimen kali ini spektrum atom hidrogen akan diamati dan
dianalisis untuk memahami fenomena kuantisasi energi atomik dan kaitannya
dengan struktur atom – atom tersebut serta proses emisi cahaya yang terjadi. Kita
akan mengukur panjang gelombang spektrum atom hidrogen yang dipancarkan
oleh lampu hidrogen. Panjang gelombang ditentukan dengan bantuan spectrum
kisi (crossbow spectrometer). Pola yang akan dihasilkan oleh atom hidrogen
tersebut adalah berupa garis-garis terang yang membentuk sebuah deret.
1.2 Identifikasi Masalah
Pada praktikum kali ini kita akan membahas mengenai pembentukan
spektrum cahaya berupa garis-garis terang dari beberapa atom seperti hidrogen.
Dari spektrum cahya tersebut maka kita dapat menentukan bentuk spektrum yang
dihasilkan oleh atom hidrogen tersebut. Selain itu dengan adanya spektrum
tersebut kita dapat menentukan panjang gelombang Hα, Hβ, dan Hγ dari atom
hidrogen dengan penguraian spektrum cahaya sebuah lampu Balmer.
1.3 Tujuan
1. Mempelajari struktur elektronik atom hidrogen dan atom-atom lainnya
2. Memahami kuantisasi energi elektronik atomik
3. Memahami mekanisme pemancaran cahaya (foton) oleh suatu atom
1
BAB II
TINJAU PUSTAKA
2.1 Atom
Atom adalah satuan unit terkecil dari sebuah unsur yang memiliki sifat-
sifat dasar tertentu. Setiap atom terdiri dari sebuah inti kecil yang terdiri dari
proton dan neutron dan sejumlah elektron pada jarak yang jauh.
Pada tahun 1913 Neils Bohr pertama kali mengajukan teori kuantum untuk atom
hydrogen. Model ini merupakan transisi antara model mekanika klasik dan
mekanika gelombang. Karena pada prinsip fisika klasik tidak sesuai dengan
kemantapan hidrogen atom yang teramati.
Model atom Bohr memperbaiki kelemahan model atom Rutherford. Untuk
menutupi kelemahan model atom Rutherford, Bohr mengeluarkan empat postulat.
Gagasan Bohr menyatakan bahwa elektron harus mengorbit di sekeliling inti.
Namun demikian, teori atom yang dikemukakan oleh Neils Bohr juga
memiliki banyak kelemahan. Model Bohr hanyalah bermanfaat untuk atom-atom
yang mengandung satu elektron tetapi tidak untuk atom yang berelektron banyak.[1]
Model atom Bohr memuat tiga postulat sebagai berikut.
1. Di dalam atom hidrogen, elektron hanya dapat mengelilingi lintasan tertentu
tertentu yang diijinkan tanpa membebaskan (melepaskan) energi. Lintasan ini
disebut lintasan stasioner dan memiliki energi tertentu yang sesuai.
2. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain. Energi dalam
bentuk foton cahaya akan dilepaskan jika elektron berpindah ke lintasan yang
lebih dalam, sedangkan Energi dalam bentuk foton cahaya akan diserapkan
supaya elektron berpindah ke lintasan yang lebih luar. Energi dilepas atau
diserap dalam paket sebesar hf sesuai dengan persamaan Planck.
E = hf .............(1)
Dimana h adalah konstanta Planck dan f adalah frekuensi cahaya atau foton
yang dilepas atau diserap.
2
3. lintasan-lintasan stasioner yang diijinkan untuk ditempati elektron memiliki
momentum sudut yang merupakan kelipatan bulat dari nilai
...................(2)
Gambar 1 Model Atom
2.2 Model atom Bohr
Model atom Bohr berhasil menjelaskan kestabilan elektron dengan
memasukkan konsep lintasan atau orbit stasioner dimana elektron dapat berada di
dalam lintasannya tanpa membebaskan energi. Spektrum garis atomik juga
merupakan efek lain dari model atom Bohr. Spektrum garis adalah hasil
mekanisme elektronik di dalam atom yang dapat berpindah lintasan dengan
menyerap atau melepas energi dalam bentuk foton cahaya.[2]
Dengan demikian, struktur atom berdasarkan model atom Bohr adalah
elektron dapat berada di dalam lintasan-lintasan stasioner dengan energi tertentu.
Lintasan elektron dapat juga dianggap sebagai tingkat energi elektron. Elektron
yang berada di lintasan tertentu yang stasioner dengan jari-jari tertentu dikatakan
memiliki energi tertentu. Elektron yang berada di lintasan ke-n berada pada jari-
jari lintasan dan energi sebagai berikut:
3
.....................(3)
.........................(4)
Dalam persamaan 3 dan 4, jari-jari r dinyatakan dalam satuan nanometer
(nm) dan energi E dinyatakan dalam satuan elektron volt (eV).[3]
2.3 Spektrum Atom
Atom hidrogen memiliki struktur paling sederhana dan spektrum yang
dihasilkan oleh atom hidrogen merupakan spektrum paling sederhana . Oleh
karena itu, spektrum hidrogen dijadikan prototipe untuk mempelajari spektrum
atom yang lebih rumit. Untuk menghasilkan spektrum atom hidrogen digunakan
gas hidrogen yang disimpan dalam tabung dengan tekanan yang sangat rendah.
Beda potensial diberikan kepada ujung-ujung tabung tersebut. Molekul-molekul
gas hidrogen terurai menjadi atom-atom hidrogen dan memancarkan energi foton
atau cahaya. Cahaya tersebut dilewatkan ke dalam celah sempit dan diteruskan
melewati prisma, cahaya yang keluar dari prisma ditangkap oleh layar. Dilayar
akan tampak spektrum cahaya atom hidrogen tersebut.
2.3.1 Spektrum Emisi dan Absorpsi
Setiap zat bila dipanaskan atau dieksitasi dengan medan listrik dapat
memberikan spektrum yang khas dengan memancarkan energi radiasi. Spektrum
yang didapatkan dengan cara ini disebut dengan spektrum emisi. Matahari
memancarkan cahaya dari semua warna yang menghasilkan spektrum kontinu.
Atom dalam keadaan tereksitasi dapat memancarkan cahaya dengan panjang
gelombang tertentu yang menghasilkan spektrum garis. Spektrum garis
merupakan sifat yang khas dari atom. Kedua spektrum kontinu dan spekrum garis
yang disebut diatas merupakan spektrum emisi. Pada gambar 2 ditunjukkan
beberapa contoh spektrum gas emisi dari beberapa atom.
4
Gambar 2. Spektrum yang Dihasilkan Sebuah Atom
Adanya spektrum menunjukkan adanya tingkat energi.
1. Spektrum Emisi
a. Spektrum garis
- Dihasilkan oleh gas-gas bertekanan rendah yang dipanaskan.
- Terdiri dari garis-garis cahaya monokromatik dengan panjang gelombang
tertentu yang merupakan karakteristik dari unsur yang menghasilkan
spektrum tersebut.
b. Spektrum pita
- Dihasilkan oleh gas dalam keadaan molekuler (contoh: gas H2, O2, N2 dan
CO).
- Spektrum yang dihasilkan berupa kelompok-kelompok garis yang sangat
rapat sehingga membentuk pita-pita.
c. Spektrum kontinu
- Spektrum kontinu terdiri atas cahaya dengan semua panjang gelombang,
walaupun dengan intensitas yang berbeda.
- Dihasilkan oleh zat padat, zat cair, dan gas yang berpijar.
Bila radiasi gelombang elektromagnetik yang mempunyai spektrum kontinu,
misalkan cahaya putih dilewatkan melalui suatu zat yang dapat menyerap cahaya
dengan panjang gelombang tertentu, akan dihasilkan spektrum Absorpsi. Selain
itu spektrum absorpsi juga didapatkan jka radiasi kontinu melewati uap atom.
Berkas sinar yang diteruskan menunjukkan ada panjang gelombang tertentu yang
5
diserap oleh uap atom ketika elektron tereksitasi ke tingkat energi yang lebih
tinggi. Spektrum garis absorpsi yang terjadi dengan latar belakang spektrum
terang ditumpangi oleh garis gelap, sesuai dengan panjang gelombang yang
diserap oleh atom tersebut.
2. Spektrum Absorpsi
Spektrum absorpsi ini terjadi karena penyerapan panjang gelombang
tertentu oleh suatu zat terhadap radiasi gelombang elektromagnetik yang memiliki
spektrum kontinu. Terdiri dari sederetan garis-garis hitam pada spektrum kontinu
(contoh : spektrum matahari). Spektrum matahari tampak seperti spektrum
kontinu, tetapi jika dicermati akan tampak garis-garis gelap terang yang disebut
garis-garis Fanhoufer. Hal ini disebabkan cahaya putih dari bagian inti matahari
diserap oleh atom-atom atau molekul-molekul gas dalam atmosfer matahari
maupun atmosfer bumi.
Garis spektrum atom hidrogen telah diketahui dengan pasti, deret spektrum
tersebut memenuhi persamaan :
......................(5)
Dengan : λ = panjang gelombang dari gelombang elektromagnetik
R = tetapan Rydberg (1.097 x 107 m-1)
n1 dan n2 = bilangan kuantum utama 3
2.4 Percobaan Balmer
Jika sebuah gas diletakkan didalam tabung kemudian arus listrik dialirkan
dalam tabung, gas akan memancarkan cahaya. Cahaya yang dipancarkan oleh
setiap gas berbeda-beda dan merupakan karakteristik gas tersebut. Cahaya
dipancarkan dalam bentuk spektrum garis dan bukan spektrum yang kontinu.
Kenyataan bahwa gas memancarkan cahaya dalam bentuk spektrum garis diyakini
berkaitan erat dengan struktur atom. Dengan demikian, spektrum garis atomik
dapat digunakan untuk menguji kebenaran dari sebuah model atom. Spektrum
garis membentuk suatu deretan warna cahaya dengan panjang gelombang
berbeda. Untuk gas hidrogen yang merupakan atom yang paling sederhana, deret
6
panjang gelombang ini ternyata mempunyai pola tertentu yang dapat dinyatakan
dalam bentuk persamaan matematis. Seorang guru matematika Swiss bernama
Balmer menyatakan deret untuk gas hidrogen sebagai persamaan berikut ini.
selanjutnya, deret ini disebut deret Balmer.
Johann Balmer melewatkan sinar putih pada gas atom-atom hidrogen, dan
setelah itu sinar tersebut dilewatkan pada prisma untuk selanjutnya ditangkap oleh
layar. Pada layar diperoleh spektrum serapan. Dan panjang gelombang yang
diserap pada spektrum tersebut ternyata mengikuti persamaan (6) :
, n = 3, 4, 5, ….. ..................(6)
Garis Balmer secara historis disebut sebagai “H-alpha”. “H-beta”, “H-gamma”
dan seterusnya, dimana H adalah unsur Hidrogen. Empat dari garis Balmer
merupakan bagian dari spektrum garis yang terlihat, dengan panjang gelombang
lebih panjang dari 400 nm. Bagian dari deret Balmer dapat dilihat pada spektrum
cahaya matahari. H-alpha adalah garis penting yang digunakan dalam astronomi
untuk mendeteksi keberadaan Hidrogen.
BAB III
7
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan Percobaan :
1. Balmer lamp
2. Balmer lamp, power supply unit
3. Bench top clamp
4. Small optical bench
5. Leybold multiclamps 6 buah
6. Adjustable slit
7. Spring clamp holder
8. Copy of the Rowland grating
9. Lens f = 50 mm
10. Lens f = 100 mm
11. Translucent screen
3.2 Prosedur Percobaan :
1. Menyusun peralatan optis seperti gambar 2.
2. Menyalakan lampu Balmer
3. Mengukur pita spektrum biru, biru-hijau dan merah dari terang pusat
4. Variasikan jarak kisi ke layar (3-5 variasi), malkukan pengukuran seperti
prosedur 3.
BAB IV
8
TABEL DATA DAN PERHITUNGAN
4.1 Tabel Data
1. Menentukan Jarak Pita dari terang Pusat
a. Lampu Neon
Jarak a (cm)
Kiri KananBiru Hijau Merah Biru Hijau Merah
10 3 3.8 4.3 3 3.8 4.312 3.2 4 5.4 3.2 4 5.414 4.1 5.2 6 4.1 5.2 616 4.4 5.9 6.8 4.4 5.9 6.818 5.1 6.5 7.7 5.1 6.5 7.720 5.5 7.2 8.3 5.5 7.2 8.322 6 7.8 9 6 7.8 924 6.5 8.5 9.9 6.5 8.5 9.926 7.3 9.4 10.6 7.3 9.4 10.628 7.8 9.9 11.4 7.8 9.9 11.4
b. Lampu Natrium
Jarak (cm)
Kiri KananBiru Hijau Merah Biru Hijau Merah
10 2.1 2.7 4.5 2.1 2.7 4.512 2.4 3.1 5.5 2.4 3.1 5.514 2.7 3.6 6.3 2.7 3.6 6.316 3.5 4.5 6.8 3.5 4.5 6.818 4.5 5.3 7.3 4.5 5.3 7.320 4.8 5.8 8.3 4.8 5.8 8.322 5.3 6.4 9.3 5.3 6.4 9.324 5.7 6.7 10.4 5.7 6.7 10.426 6.1 7.4 11 6.1 7.4 1128 6.7 8 11.8 6.7 8 11.8
c. Lampu Hidrogen
Jarak (cm)
Kiri KananBiru Hijau Merah Biru Hijau Merah
10 3 4.3 7.5 3 4.3 7.512 4 5.5 8.7 4 5.5 8.714 4.2 6.2 9.1 4.2 6.2 9.116 4.5 6.5 10.1 4.5 6.5 10.118 4.7 6.8 10.6 4.7 6.8 10.620 5 7.1 11.2 5 7.1 11.222 5.4 7.6 12.5 5.4 7.6 12.5
9
24 5.7 8 13 5.7 8 1326 6 8.5 14 6 8.5 1428 6.4 8.8 14.5 6.4 8.8 14.5
4.2 Perhitungan
1. Menghitung panjang gelombang untuk garis spektrum merah (Hα), biru-
hijau (Hβ), dan biru (Hγ)
Dengan menggunakan persamaan :
λ= edn a
Dengan : λ = panjang gelombang
e = jarak terang pertama dari terang pusat
d = jarak antar celah = (1/600)x10-3 cm
n = orde (1,2,3,....)
a = jarak kisi ke layar
jika e = 3 cm, d=1/600 mm, n =1 (biru) , a = 10 cm, maka didapat
λ=3 x ( 1
600 ) x 0.001
1 x10=0,0005 cm
Dengan cara yang sama maka didapat tabel :
a. Lampu Neon
NoLambda Kiri Lambda Kanan
Biru Hijau Merah Biru Hijau Merah1 0.0000005 3.16667E-07 2.38889E-07 0.0000005 3.16667E-07 2.38889E-072 4.44444E-07 2.77778E-07 0.00000025 4.44444E-07 2.77778E-07 0.000000253 4.88095E-07 3.09524E-07 2.38095E-07 4.88095E-07 3.09524E-07 2.38095E-074 4.58333E-07 3.07292E-07 2.36111E-07 4.58333E-07 3.07292E-07 2.36111E-075 4.72222E-07 3.00926E-07 2.37654E-07 4.72222E-07 3.00926E-07 2.37654E-076 4.58333E-07 0.0000003 2.30556E-07 4.58333E-07 0.0000003 2.30556E-077 4.54545E-07 2.95455E-07 2.27273E-07 4.54545E-07 2.95455E-07 2.27273E-078 4.51389E-07 2.95139E-07 2.29167E-07 4.51389E-07 2.95139E-07 2.29167E-079 4.67949E-07 3.01282E-07 2.26496E-07 4.67949E-07 3.01282E-07 2.26496E-07
10 4.64286E-07 2.94643E-07 2.2619E-07 4.64286E-07 2.94643E-07 2.2619E-07rata2 4.6596E-07 2.9987E-07 2.34043E-07 4.6596E-07 2.9987E-07 2.34043E-07
b. Lampu Natrium
10
NoLambda Kiri Lambda Kanan
Biru Hijau Merah Biru Hijau Merah1 0.00000035 2.25E-07 2.5E-07 0.00000035 2.25E-07 2.5E-072 3.3333E-07 2.1528E-07 2.546E-07 3.3333E-07 2.1528E-07 2.546E-073 3.2143E-07 2.1429E-07 2.5E-07 3.2143E-07 2.1429E-07 2.5E-074 3.6458E-07 2.3438E-07 2.361E-07 3.6458E-07 2.3438E-07 2.361E-075 4.1667E-07 2.4537E-07 2.253E-07 4.1667E-07 2.4537E-07 2.253E-076 0.0000004 2.4167E-07 2.306E-07 0.0000004 2.4167E-07 2.306E-077 4.0152E-07 2.4242E-07 2.348E-07 4.0152E-07 2.4242E-07 2.348E-078 3.9583E-07 2.3264E-07 2.407E-07 3.9583E-07 2.3264E-07 2.407E-079 3.9103E-07 2.3718E-07 2.35E-07 3.9103E-07 2.3718E-07 2.35E-07
10 3.9881E-07 2.381E-07 2.341E-07 3.9881E-07 2.381E-07 2.341E-07rata2 3.7732E-07 2.3263E-07 2.391E-07 3.7732E-07 2.3263E-07 2.391E-07
c. Lampu Hidrogen
NoLambda Kiri Lambda Kanan
Biru Hijau Merah Biru Hijau Merah1 5E-07 3.5833E-07 4.1667E-07 5E-07 3.5833E-07 4.1667E-072 5.56E-07 3.8194E-07 0.00040278 5.56E-07 3.8194E-07 0.000402783 5E-07 3.6905E-07 0.00036111 5E-07 3.6905E-07 0.000361114 4.69E-07 3.3854E-07 0.00035069 4.69E-07 3.3854E-07 0.000350695 4.35E-07 3.1481E-07 0.00032716 4.35E-07 3.1481E-07 0.000327166 4.17E-07 2.9583E-07 0.00031111 4.17E-07 2.9583E-07 0.000311117 4.09E-07 2.8788E-07 0.00031566 4.09E-07 2.8788E-07 0.000315668 3.96E-07 2.7778E-07 0.00030093 3.96E-07 2.7778E-07 0.000300939 3.85E-07 2.7244E-07 0.00029915 3.85E-07 2.7244E-07 0.00029915
10 3.81E-07 2.619E-07 0.0002877 3.81E-07 2.619E-07 0.0002877rata2 4.45E-07 3.1585E-07 0.00029567 4.45E-07 3.1585E-07 0.00029567
2. Grafik e terhadap a untuk masing-masing garis spektrum, hitung
panjang gelombangnya.
a. Lampu Neon
11
5 10 15 20 25 300
2
4
6
8
10
12
f(x) = 0.35030303030303 x + 0.164242424242425
f(x) = 0.384848484848485 x + 0.627878787878789
f(x) = 0.27 x + 0.16
Grafik Jarak Orde Terhadap Jarak Layar Ke Kisi Bagian Kiri
biruLinear (biru)merahLinear (merah)hijauLinear (hijau)
Jarak Layar ke Kisi (cm)
Jara
k O
rde
ke T
eran
g Pu
sat (
cm)
b. Lampu Natrium
5 10 15 20 25 300
2
4
6
8
10
12
14
f(x) = 0.301515151515152 x − 0.378787878787879
f(x) = 0.403636363636364 x + 0.450909090909092
f(x) = 0.266666666666667 x − 0.686666666666666
Grafik Jarak Orde Terhadap Jarak Layar Ke Kisi Bagian Kiri
biruLinear (biru)merahLinear (merah)hijauLinear (hijau)
Jarak Layar ke Kisi (cm)
Jara
k O
rde
ke T
eran
g Pu
sat (
cm)
c. Lampu Hidrogen
12
5 10 15 20 25 300
2
4
6
8
10
12
14
16
f(x) = 0.224545454545455 x + 2.66363636363636
f(x) = 0.386060606060606 x + 3.78484848484849
f(x) = 0.166969696969697 x + 1.71757575757576
Grafik Jarak Orde Terhadap Jarak Layar Ke Kisi Bagian Kiri
biruLinear (biru)merahLinear (merah)hijauLinear (hijau)
Jarak Layar ke Kisi (cm)
Jara
k O
rde
ke T
eran
g Pu
sat (
cm)
3. Menghitung panjang gelombang masing-masing garis spektrum
berdasarkan teori, bandingkan dengan hasil percobaan!
Dengan menggunakan persamaan:
1λ
= RH ( 1
22−
1
n2 ) dengan n = (3,4,5 )
dimana Untuk Hα , n = 3 ; Untuk Hβ , n = 4 ; Untuk Hγ , n = 5
Misal, untuk lampu balmer atom hidrogen spektrum warna merah (H) yaitu:
1λ
= RH (122−
1
n2 )λ=109677 .756 cm−1 (1
22− 1
32 ) = 6 .5647 x 10−6cm−1
Dengan cara yang sama seperti diatas didapat panjang gelombang untuk:
H dengan nilai n = 4 = 4.86 x 10-5 cm-1
H dengan nilai n = 5 = 4.3417 x 10-5 cm-1
Setelah itu kita bandingkan hasil percobaan dengan literatur dengan
persamaan :
KSR =|λteori − λ perhitungan
λ teori
| x 100 %
Dengan cara tersebut maka didapat perbandingan :
13
a. Lampu Neon
biru hijauhitung literatur ksr hitung literatur ksr
4.6596E-07 4.34173E-05 98.92678798 2.999E-07 4.8627E-05 99.38333
merah
hitung literatur ksr
2.34043E-07 6.5647E-05 99.64348227
b. Lampu Natrium
biru hijauhitung literatur ksr hitung literatur ksr
3.7732E-07 4.3417E-05 99.130947 2.33E-07 4.86274E-05 99.5216
merah
hitung literatur ksr
2.39E-07 6.5647E-05 99.63572
c. Lampu Hidrogen
biru hijauhitung literatur ksr hitung literatur ksr
4.45E-07 4.3417E-05 98.9758348 3.16E-07 4.86E-05 99.35047
merah
hitung literatur ksr
0.000296 6.56E-05 350.3937
4. Menghitung energi foton
Dengan menggunakan persamaan :
N=1λ
; dengan λ untuk setiap spektrum
Dengan cara yang sama maka didapat tabel :
Neon Natriumbiru hijau merah biru hijau merah
2146108.184 3334773.745 4272717.817 2650273.45 4298646.98 4181714.1
Hidrogen
biru hijau merah
2248884 3166047.37 3382.15152
14
4.3 Analisa
Pada praktikum kali ini kita membahas mengenai deret balmer dimana
pada deret balmer ini kita menbagi sebuah spektrum cahaya yang dihasilkan oleh
berbagai macam lampu dimana hasilnya dapat berupa jarak antar warna biru,
hijau, dan merah.
Dari hasil praktikum dapat dilihat bahwa semakin jauh jarak layar ke kisi
maka semakin jauh pula jarak terang pertama dari terang pusat. Hal tersebut
berlaku untuk seluruh lampu. Pengaruh jarak tersebut dapat terlihat juga dari
grafik dimana keduanya sebanding. Pengaruh perubahan tersebut karena jika layar
semakin jauh otomatis bayangan yang jatuh mengenai layar pun semakin melebar
sesuai dengan pernyataan Fresnell.
Adapun dalam perhitungan ini kita menghitung panjang gelombang dari
setiap spektrumyang dihasilkan. Untuk setiap lampu memiliki spektrum yang
sama namun tidak semuanya memiliki panjang gelombang yang sama. Dari hasil
percobaan dan perhitungan dapat kita lihat nilai panjang gelombang bernilai
terbalik atau dalam hal ini panjang gelombang biru lebih panjang daripada
panjang gelombang merah. Tentunya hal tersebut sangatlah salah karena menurut
panjang gelombang pada spektrum biru lebih pendek daripada warna merah.
Dalam hal ini perhitungan sangat berpengaruh. Selain itu faktor kesalahan
praktikan dalam penentuan warna sebgai titik orde pertama.
Oleh karena nilai lambda yang tidak sesuai dengan yang didinginkan maka
nilai yang dihasilkan pun jauh dari literatur dengan besar KSR yang mendekati
100% yang memiliki arti nilai tersebut masih salah.untuk menghitung nilai energi
foton yang dihasilkan tentunya terpengaruh oleh nilai lambda tadi sehingga
nilainya pun berbeda.
15
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini praktikan dapat menyimpulkan bahwa
atom hidrogen merupakan sebuah atom sederhana yang dapat dijadikan sebagai
patokan untuk menentukan nilai-nilai seperti energi foton yang dipancarkan.
Dengan memahami pemancaran pada hidrogen ini maka kita akan mudah
mempelajari atom yang lebih kompleks.
Setiap atom meiliki elektron disetiap kulitnya dimana elektron tersebut
memiliki energi-energi tersendiri untuk dapat bertahan pada kulit tersebut.
Semakin luar kulitnya maka semakin besar energi yang dimiliki oleh elektron
tersebut.
Karena efek terkuantisasinya elektron tersebut maka apabila diberi sebuah
cahaya maka akan terjadi pemancaran yang berupa emisi ataupun absorbsi
elektron yang kemudian membentuks ebuah spektrum tersendiri.
5.2 Saran
Saran saya untuk praktikum kali ini adalah lebih teliti lagi dalam
penentuan jarak anatr orde dan terutama tata letak warna yang benar. Dengan
adanya hal-hal tersebut maka dapat dihindari nilai KSR yang sangat besar.
16
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://terbarudidunia.blogspot.com/2012/06/teori-atom-bohr.html (diakses 15
April 2013 ; 20:33 WIB)
[2] Krane, Kenneth.S. 1992. FISIKA MODERN. Jakarta : Universitas Indonesia.
[3] http://aktifisika.wordpress.com/tag/deret-balmer/ (diakses 15 April 2013 ;
20:40 WIB)
17