laporan bokashi
TRANSCRIPT
Laporan Praktikum Mikrobiologi Terapan
“BOKASHI”(Dosen Pengampu : Drs. Muhammad Yusuf,Nst. M.Si)
DISUSUN OLEH :
Muhammad Iqbal Tambunan(8116174009)
Pendidikan Biologi – B Sem.III
Jurusan Pendidikan BiologiProgram Pasca Sarjana
Universitas Negeri Medan2012
I. Judul : PEMBUATAN BOKASHI
II. Tujuan : a. Mengetahui cara-cara pembuatan bokashi dari bahan-bahan organiK
III. Tinjauan Teoritis
Bokashi adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi atau
peragian bahan organik dengan teknologi EM4 (Effective Microorganisms 4).
Keunggulan penggunaan teknologi EM4 adalah pupuk organik (kompos) dapat
dihasilkan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan cara konvensional.
EM4 sendiri mengandung Azotobacter sp., Lactobacillus sp., ragi, bakteri fotosintetik dan
jamur pengurai selulosa. Bahan untuk pembuatan bokashi dapat diperoleh dengan
mudah di sekitar lahan pertanian, seperti jerami, rumput, tanaman kacangan, sekam,
pupuk kandang atau serbuk gergajian. Namun bahan yang paling baik digunakan
sebagai bahan pembuatan bokashi adalah dedak karena mengandung zat gizi yang
sangat baik untuk mikroorganisme.
http://www.deptan.go.id/feati/teknologi/BOKASHI.pdf
Umumnya pengomposan berlangsung selama 10-14 hari. Kompos yang
dihasilkan akan terlihat berbeda dengan kompos pada umumnya; kompos bokashi akan
terlihat hampir sama dengan sampah aslinya namun lebih pucat. Pembusukan akan
terjadi segera setelah pupuk kompos ditempatkan di dalam tanah. Pengomposan
bokashi hanya berperan sebagai pemercepat proses pembusukan sebelum material
organik diberikan ke alam.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bokashi
Pengolahan limbah dengan teknologi EM merupakan cara pengolahan limbah
secara biologis, yaitu melalui proses fermentasi. Fermentasi tersebut dimaksudkan
untuk memberikan kesempatan mikroorganisme efektif untuk aktif dan
berkembangbiak lebih banyak sehingga dapat bekerja dengan efisien dan optimal
sebelum dituangkan ke IPAL.
Campurkan EM-4 + Molase + air bersih (1 : 1 : 18) secara merata kemudian
fermentasi selama 5-7 hari, lalu tuangkan pada limbah secara kontinyu sesuai dengan
1
debit air limbah masuk (inlet), kemudian diberikan perlakuan mekanis dengan
aerator/blower sederhana. Untuk memperoleh hasil yang bagus, penambahan larutan
EM-4 dapat dilakukan setiap hari.
Pengolahan Limbah (Sampah) Organik Padat
- EM Bokashi Padat
Cara Pembuatan Bokashi Padat Sampah : Campurkan sampah organik dan
bahan organik lainnya secara merata, kemudian tuang larutan EM-4
berangsur dan merata. Kandungan air semestinya berkisar antara 30–40 %
dan suhu dipertahankan < 50°C. Selanjutnya fermentasi sekitar 5–7 hari
dalam keadaan tertutup. Lakukan pengadukan/pembalikan apabila suhu >
50°C. Pupuk sudah matang dan siap digunakan bila memberikan bau khas
yang sedap dan ditumbuhi jamur putih. Bila berbau busuk, maka pembuatan
bokashi tidak berhasil atau gagal.
- EMBokashiCair
Cara Pembuatan Bokashi Cair : Campurkan 1 liter EM4 + 1 liter Molase + 100
liter air + bahan organik lainnya secara merata kemudian fermentasi selama
5-7 hari. Lakukan pengadukan setiap hari sampai kandungan gasnya habis.
Selanjutnya campurkan 1 liter EM bokashi cair dengan 10 liter air dan
disiramkan pada tanaman, tanah atau bahan organik. Lakukan secara
teratur 1–2 minggu sekali.
http://www.em4indonesia.com/aplikasi/aplikasi-em-pada-lingkungan
Fungsi dari pupuk bokashi :
1. Menggemburkan tanah, sehingga mempermudah penggrapan
berikutnya, sekaligus mengembalikan struktur tanah yang sudah atau
tanah yagn sudah kritis
2. Bisa menyerap dan menyimpan air pada waktu musim kurang air
3. Bisa menghasilkan produksi yang berkualitas baik, sehingga
meningkatkan nilai jual
4. Pengadaan bahan baku di lingkungan kita cukup mendukung, tinggal
pengolahan dan sebagainya.http://le3n1.blog.uns.ac.id/files/2010/05/buletin-sekolah-hayati-edisi-ii-upaya-kemandirian-petani.pdf
2
IV. Alat dan Bahan
Bahan
No Nama Bahan Jumlah
1 Sampah organic (dedaunan yang sudah jatuh dan kering)
2 kg
2 Efective Microorganism (EM4/EM7) 10 ml
3 Gula pasir 2 sdm
4 Dedak padi 0,5 kg
5 Air Secukupnya
Alat
No Nama Alat Jumlah
1 Parang 1
2 Ember plastic bertutup 1
3 Timbangan 1
4 Karet ban Secukupnya
5 Thermometer 1
6 Kertas label Secukupnya
3
V. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dalam pembuatan kompos ini adalah :
1) Tahap awal adalah, pencacahan sampah organic yang digunakan agar ukuran sampah lebih kecil, hal ini akan memudahkan dalam proses penguraian sampah nantinya, dan sekaligus pemilahan bagian-bagian sampah yang akan dibuat menjadi pupuk
2) Kemudian membuat larutan dari EM7 dengan perbandingan 1 ml :1 liter air.
3) Kemudian mencampurkan dedak dan gula ke dalam campuran sampah dan mengaduk rata
4) Menyiram bahan dengan larutan EM4 secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk adonan. Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan, maka tidak ada air yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan kembali mengembang (kandungan air sekitar 30%).
4
5) Setelah rata, adonan sampah dimasukkan ke dalam wadah ember bertutup,
6) Kemudian wadah ditutup,
7) Kemudian dibungkus kembali dengan plastic dan diikat dengan tali dari karet ban.
8) Didiamkan, kemudian selang 2
(dua) hari, dilakukan pengecekan
bokashi, hingga terbentuk bokashi
yang terfermentasi dengan baik.
5
VI. Hasil dan Pembahasan
Setelah dua minggu, tempat bokashi sudah
bisa dibuka.
Bokashi yang dihasilkan berwarna cokelat,
dan basah tapi tidak berair.
Berbau tidak sedap.
Jika diliat lebih dekat, bokasi terdapat
cendawan ebrwarna putih seperti kapur
tulis di permukaan bokashi. Dan hanya
terdapat pada permukaan atas saja,
sedangkan dibagian bawah tidak terdapat.
6
VII. Kesimpulan
- Bokashi dengan menggunakan EM4 bertujuan untuk menghasilkan sampah
organik dalam waktu yang relafit singkat.
- Pembuatan bokashi yang dilakukan selama 2 minggu gagal, atau tidak
menghasilkan sampah.
- Bokashi yang dihasilkan menghasilkan warna yang cokelat, bercendawan putih
dipermukaan dan basah tapi tidak berair serta menghasilkan bau yang tidak
sedap.
- Hal ini disebabkan prosedur yang kurang tepat. Seharusnya selama perlakuan 2
minggu suhu didalam bokashi di kontrol pada suhu 37’C. jika terlalu panas tutup
dibuka, dan jika terlalu rendah ditutup rapat. Sehingga akan menghasilkan
bokashi yang tidak berbau busuk.
VIII. Referensi
http://www.deptan.go.id/feati/teknologi/BOKASHI.pdf diaskes 26 November http://id.wikipedia.org/wiki/Bokashi diaskes 26 November
http://www.em4indonesia.com/aplikasi/aplikasi-em-pada-lingkungan diaskes 26 November diaskes 26 November
http://le3n1.blog.uns.ac.id/files/2010/05/buletin-sekolah-hayati-edisi-ii-upaya-kemandirian-petani.pdf diaskes 26 November
7