laporan fiidhiya

38
   Laporan Kul iah Kerja Lapang an | 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai mahasiswa pendidikan teknik kejuruan maka pengetahuan mengenai dunia industri sangat penting. Mahasiswa akan memperoleh  pengetahuan atau gambaran mengenai proses produksi di suatu  perusahaan. Dalam suatu pembelajaran di sekolah maupun universitas  pengetahuan yang telah diperoleh harus dapat dikaitkan dengan kehidupan nyata. Undang-Undang RI. Nomor 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional (pasal 1 ayat 1) Pendidikan ad alah usaha sadar dan terencana untuk untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar  peserta didik secara aktif mengembangkan potens i dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat  bangsa dan negara. Oleh karena itu untuk mengembangkan keterampilan yang diperukan masyarakat maka pengetahuan yang telah diperoleh harus mampu di aplikasikan dengan kehidupan nyata. Untuk mengaplikasikan ilmu atau pengetahuan tersebut maka diadakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) oleh pihak perguruan tinggi. Hal ini akan membuat mahsiswa turun langsung ke lapangan untuk memperoleh gambaran pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh. Kuliah Kerja Lapngan (KKL) adalah bagian perkuliahan yang diselenggarakan di Program Pendidikan Teknik Mesin yang memanfaatkan dunia industri sebagai obyek penelitian. KKL ini merupakan kegiatan perkuliahan yang langsung berada di lapangan khususnya di dunia industri sehingga mahasiswa melakukan observasi terhadap suatu fakta, khususnya yang berhubungan dengan mesin. Oleh karena itu Pro gram Pendidikan Teknik Mesin 2012 mengadakan Kuliah

Upload: sabiq-farhan

Post on 08-Oct-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mmm

TRANSCRIPT

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    1/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Sebagai mahasiswa pendidikan teknik kejuruan maka pengetahuan

    mengenai dunia industri sangat penting. Mahasiswa akan memperoleh

    pengetahuan atau gambaran mengenai proses produksi di suatu

    perusahaan. Dalam suatu pembelajaran di sekolah maupun universitas

    pengetahuan yang telah diperoleh harus dapat dikaitkan dengan kehidupan

    nyata.

    Undang-Undang RI. Nomor 20 tahun 2003 tentang pendidikan

    nasional (pasal 1 ayat 1) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

    untuk untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

    peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

    kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan,

    akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat

    bangsa dan negara. Oleh karena itu untuk mengembangkan keterampilan

    yang diperukan masyarakat maka pengetahuan yang telah diperoleh harus

    mampu di aplikasikan dengan kehidupan nyata. Untuk mengaplikasikan

    ilmu atau pengetahuan tersebut maka diadakan Kuliah Kerja Lapangan

    (KKL) oleh pihak perguruan tinggi. Hal ini akan membuat mahsiswa turun

    langsung ke lapangan untuk memperoleh gambaran pengaplikasian ilmu

    yang telah diperoleh.

    Kuliah Kerja Lapngan (KKL) adalah bagian perkuliahan yang

    diselenggarakan di Program Pendidikan Teknik Mesin yang

    memanfaatkan dunia industri sebagai obyek penelitian. KKL ini

    merupakan kegiatan perkuliahan yang langsung berada di lapangan

    khususnya di dunia industri sehingga mahasiswa melakukan observasi

    terhadap suatu fakta, khususnya yang berhubungan dengan mesin. Oleh

    karena itu Program Pendidikan Teknik Mesin 2012 mengadakan Kuliah

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    2/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 2

    Kerja Lapangan di 2 perusahaan industri yaitu CV. Karya Hidup Sentosa

    dan PT. ED Alumunium Yogyakarta.

    B.

    Tujuan Kuliah Kerja Lapangan

    Dari rumusan masalah diatas maka tujuan diadakannya Kuliah Kerja

    Lapangan (KKL) oleh PTM 2012 antara lain :

    1. Mahasiswa dapat menambah ilmu pengetahuan dengan melihat,

    meneliti, serta mengkaji suatu obyek di dunia industri sehingga

    meningkatkan ketrampilan dan bersikap inovatif untuk diterapkan di

    dunia pendidikan maupu tidak .

    2.

    Mahasiswa mampu menerapkan teori teori pengetahuan yang telah

    didapatkan dengan kenyataan.

    3. Mahasiswa lebih memahami dan memperoleh gambaran gambaran

    mengenai proses produksi di dunia industri karena melakukan

    observasi di suatu obyek yang diteliti.

    4. Mahasiswa mampu untuk berpikir kretif serta meningkatkan pola pikir

    setelah melakukan penelitian di dunia industri.

    C. Manfaat Kuliah Kerja Lapagan

    Dari tujuan diatas maka manfaat dari Kuliah Kerja Lapangan

    adalah sebagai berikut :

    1. Sebagai sarana meningkatkan pengetahuan mengenai dunia industri

    untuk diterapkan di dunia pendidikan maupun tidak.

    2. Sebagai sarana untuk menerapkan teori teori pengetahuan yang telah

    didapat dengan dunia kenyataan.3. Sebagai sarana untuk memperoleh gambaran gambaran proses

    produksi di dunia industri serta mengembangkan kreativitas dan pola

    pikir.

    4.

    Sebagai sarana untuk menjalin kerjasama antara mahasiswa dengan

    perusahaan industri.

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    3/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 3

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Pengertian Pengecoran

    Proses Pengecoran Pengecoran (CASTING) adalah salah satu teknik

    pembuatan produk dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian

    di tuangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli dari

    produk cor yang akan dibuat. Ada 4 faktor yang berpengaruh atau merupakan

    cirri dari proses pengecoran, yaitu :

    a.

    Adanya aliran logam cair kedalam rongga cetak

    b. Terjadi perpindahan panas selama pembekuan dan pendinginan dari

    logam dalam cetakan

    c. Pengaruh material cetakan

    d. Pembekuan logam dari kondisi cair

    Pengecoran (casting) adalah suatu proses penuangan materi cair seperti

    logam atau plastik yang dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian dibiarkan

    membeku di dalam cetakan tersebut, dan kemudian dikeluarkan atau dipecah-

    pecah untuk dijadikan komponen mesin. Pengecoran digunakan untuk

    membuat bagian mesin dengan bentuk yang kompleks. Pengecoran

    digunakan untuk membentuk logam dalam kondisi panas sesuai dengan

    bentuk cetakan yang telah dibuat. Pengecoran dapat berupa material logam

    cair atau plastik yang bisa meleleh (termoplastik), juga material yang terlarut

    air misalnya beton atau gips, dan materi lain yang dapat menjadi cair atau

    pasta ketika dalam kondisi basah seperti tanah liat, dan lain-lain yang jika

    dalam kondisi kering akan berubah menjadi keras dalam cetakan, dan

    terbakar dalam perapian.

    Klasifikasi pengecoran berdasarkan umur dari cetakan, ada pengecoran

    dengan sekali pakai (expendable Mold) dan ada pengecoran dengan cetakan

    permanent (permanent Mold). Cetakan pasir termasuk dalam expendable

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    4/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 4

    mold. Karena hanya bisa digunakan satu kali pengecoran saja, setelah itu

    cetakan tersebut dirusak saat pengambilan benda coran.

    Pengecoran biasanya diawali dengan pembuatan cetakan dengan bahan

    pasir. Cetakan pasir bisa dibuat secara manual maupun dengan mesin.

    Pembuatan cetakan secara manual dilakukan bila jumlah komponen yang

    akan dibuat jumlahnya terbatas, dan banyak variasinya. Pembuatan cetakan

    tangan dengan dimensi yang besar dapat menggunakan campuran tanah liat

    sebagai pengikat. Dewasa ini cetakan banyak dibuat secara mekanik dengan

    mesin agar lebih presisi serta dapat diproduk dalam jumlah banyak dengan

    kualitas yang sama baiknya.

    B. Jenis Pengecoran

    1. Permanent Mold Casting

    Jenis pengecoran ini , cetakannnya dapat dipakai berulang kali (terbuat

    dari logam dan grafit). Pengecoran ini dikhususkan untuk pengecoran

    logam non ferrous dan paduan. Kualitas pengecoran ini tergantung dari

    kualitas mold, umumnya dikerjakan dengan machining untukmendapatkan kualitas yang bagus maka dikerjakan dengan proses

    machining yang memiliki keakuratan yang tinggi.

    KelebihanPermanent Mold Casting:

    a.

    Produksi Tinggi

    b. Cetakan dapat dipakai berulang kali

    c. Dalam operasinya tidak diperlukan tenaga ahli

    d.

    Ketelitian produk lebih baik daripada sand casting

    e. Tidak memerlukan proses lanjutan

    KekuranganPermanent Mold Casting:

    a.

    Harga cetakan mahal

    b. Perlu perhitungan yang tepat dalam mengerjakan cetakan

    c. cetakan untuk satu macam produk

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    5/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 5

    d. ukuran produk kecil dan sederhana

    e. tidak dapat mengecor baja

    2.

    Centr if ugal Casting

    Prinsip pengecoran ini menuangkan logam cair ke dalam cetakan yang

    berputar dan akibat gaya centrifugal logam cair akan termampatkan

    sehingga diperoleh benda kerja tanpa cacat. Pengecoran ini digunakan

    secara intensif untuk pengecoran plastik , keramik, beton dan semua

    logam.

    Kelebihan Centriugal Casting:

    a.

    Riser tidak diperlukan

    b. Produk yang berlekuk-lekuk dapat diproses dengan kualitas

    permukaan baik

    c. toleransi dimensi kecil

    d.

    ketebalan benda kerja uniform

    Kekurangan Centrifugal Casting:

    a.

    Harga peralatan mahalb.

    Biaya maintenance mahal

    c. Laju produksi rendah

    d. One product in one mold

    e.

    Gaya centrifugal besar

    Pengecoran Centrifugal dapat dibagi 2 macam , yaitu:

    1) Pengecoran Centrifugal Mendatar

    2) Pengecoran Centrifugal Vertikal

    3. I nvestment Casting

    Proses pengecoran dengan pola tertanam dalam rangka cetak , kemudian

    pola dihilangkan dengan cara pemanasan sehingga diperoleh rongga cetak.

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    6/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 6

    Pola biasanya terbuat dari lilin (wax) , plastik atau mateial yang mudah

    meleleh . Pengecoran ini sering juga disebut waxlost casting.

    Prosedur Investment Casting:

    1)

    Membuat Master Pattern

    2) Membuat Master Die

    3)

    Membuat Wax Pattern 4

    4) Melapisi Wax Pattern

    5) Mengeluarkan Wax Pattern dari Mold

    6)

    Preheat Mold

    7) Menuangkan logam cair

    8)

    Mengeluarkan Produk

    Proses yang termasuk juga Investment Casting adalah full mold process

    dan lost foam process.

    4. Die Casting

    Proses ini mempergunakan tekanan dalam memasukkan logam cair ke

    dalam rongga cetakan dan dengan dibawah tekanan dibiarkan membeku .

    Die Casting umumnya untuk logam non Ferrous dan paduan . Die

    biasanya terbuar dari baja yang dikeraskan. Kelebihan die casting :

    1) Ukuran dan bentu benda sangat tepat

    2)

    Jarang menggunakan proses finishing

    3) Baik untuk produksi massal

    4) Waste material rendah.

    KekuranganDie Casting :

    1) Harga mesin dan cetakan mahal

    2) Bentuk benda kerja sederhana

    3)

    Benda kerja harus segera dikeluarkan

    4) Berat dan ukuran produk terbatas

    5) Umur cetakan menurun

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    7/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 7

    5. Hot Chamber Casting

    Pada proses ini , tungku pencair logam jadi satu dengan mesin cetak dan

    silinder injeksi terendam dalam logam cair. Silinder injeksi digerakkan

    secara pneumatik atau hidrolik. Pada umumnya die Casting jenis ini

    hanya cicik untuk deng, timah putih, timbal dan paduannya. Pada mesin

    ini mempunyai komponen utama : silinder plunger , leher angsa (goose

    neck) dan nozzle. Logam cair ditekan ke dalam rongga cetakan dengan

    tekanan tetap dipertahankan salama pembekuan terjadi. Leher angsa yang

    terendam logam cair sewaktu plunger pada kedudukan teratas . Kemudian

    logam cair diinjeksikan ke rongga cetakan dengan amat cepat.

    C. Cetakan Pasir

    Secara umum cetakan harus memiliki bagian-bagian utama sebagai

    berikut :

    1. Cavity(rongga cetakan)

    Merupakan ruangan tempat logam cair yang dituangkan kedalam cetakan.

    Bentuk rongga ini sama dengan benda kerja yang akan dicor. Rongga

    cetakan dibuat dengan menggunakan pola.

    2. Core(inti)

    Fungsinya adalah membuat rongga pada benda coran. Inti dibuat terpisah

    dengan cetakan dan dirakit pada saat cetakan akan digunakan. Bahan inti

    harus tahan menahan temperatur cair logam paling kurang bahannya dari

    pasir.

    3. Gating sistem (sistem saluran masuk)

    Merupakan saluran masuk kerongga cetakan dari saluran turun. Gating

    sistem suatu cetakan dapat lebih dari satu, tergantung dengan ukuran

    rongga cetakan yang akan diisi oleh logam cair.

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    8/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 8

    4. Sprue (Saluran turun)

    Merupakan saluran masuk dari luar dengan posisi vertikal. Saluran ini

    juga dapat lebih dari satu, tergantung kecepatan penuangan yang

    diinginkan.

    5. Raiser (penambah)

    Merupakan cadangan logam cair yang berguna dalam mengisi kembali

    rongga cetakan bila terjadi penyusutan akibat solidifikasi.

    Proses pengecoran dengan cetakan pasir merupakan proses yang tertua

    dalam proses pembuatan benda dari bahan logam. Menurut perkiraan proses

    pengecoran ini sudah dilakukan orang antara tahun 4000 sebelum Masehi.

    Pengecoran dengan cetakan pasir melibatkan aktivitas-aktivitas seperti

    menempatkan pola dalam kumpulan pasir untuk membentuk rongga cetak,

    membuat sistem saluran, mengisi rongga cetak dengan logam cair,

    membiarkan logam cair membeku, membongkar cetakan yang berisi produk

    cord an membersihkan produk cor. Hingga sekarang, proses pengecoran

    dengan cetakan pasir masih menjadi andalan industri pengecoran terutam

    industri-industri kecil..

    1. Pasir

    Kebanyakan pasir yang digunakan dalam pengecoran adalah pasir silika

    (SiO2).Pasir merupakan produk dari hancurnya batu-batuan dalam jangka

    waktu lama.Alasan pemakaian pasir sebagai bahan cetakan adalah karena

    murah dan ketahanannya terhadap temperature tinggi. Ada dua jenis pasir

    yang umum digunakan yaitu naturally bonded(banks sands) dan synthetic(lake sands).Karena komposisinya mudah diatur, pasir sinetik lebih disukai

    oleh banyak industri pengecoran.

    Pemilihan jenis pasir untuk cetakan melibatkan bebrapa faktor penting

    seperti bentuk dan ukuran pasir. Sebagai contoh , pasir halus dan bulat

    akan menghasilkan permukaan produk yang mulus/halus. Untuk membuat

    pasir cetak selain dibutuhkan pasir juga pengikat (bentonit atau

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    9/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 9

    clay/lempung) dan air.Ketiga Bahan tersebut diaduk dengan komposisi

    tertentu dan siap dipakai sebagi bahan pembuat cetakan.

    Ada tiga jenis cetakan pasir yaitugreen sand, cold-box danno-bake mold.

    Cetakan yang banyak digunakan dan paling murah adalah jenis green sand

    mold (cetakan pasir basah). Kata basah dalam cetakan pasir basah berati

    pasir cetak itu masih cukup mengandung air atau lembab ketika logam cair

    dituangkan ke cetakan itu. Istilah lain dalam cetakan pasir adalah skin

    dried. Cetakan ini sebelum dituangkan logam cair terlebih dahulu

    permukaan dalam cetakan dipanaskan atau dikeringkan.Karena itu

    kekuatan cetakan ini meningkat dan mampu untuk diterapkan pada

    pengecoran produk-produk yang besar.

    Dalam cetakan kotak dingin (box-cold-mold), pasir dicampur dengan

    pengikat yang terbuat dari bahan organik dan in-organik dengan tujuan

    lebih meningkatkan kekuatan cetakan.Akurasi dimensi lebih baik dari

    cetakan pasir basah dan sebagai konsekuensinya jenis cetakan ini lebih

    mahal.

    Dalam cetakan yang tidak dikeringkan (no-bake mold), resin sintetik cair

    dicampurkan dengan pasir dan campuran itu akan mengeras pada

    temperatur kamar. Karena ikatan antar pasir terjadi tanpa adanya

    pemanasan maka seringkali cetakan ini disebut juga cold-setting

    processes. Selain diperlukan cetakan yang tinggi, beberapa sifat lain

    cetakan pasir yang perlu diperhatikan adalah permeabilitas cetakan

    (kemampuan untuk melakukan udara/gas).

    2. Pola

    Pola merupakan gambaran dari bentuk produk yang akan dibuat. Poladapat dibuat dari kayu, plastic/polimer atau logam. Pemilihan material

    pola tergantung pada bentuk dan ukuran produk cor, akurasi dimensi,

    jumlah produk cor dan jenis proses pengecoran yang digunakan.

    Jenis-jenis pola :

    a. Pola tunggal (one pice pattern - solid pattern)

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    10/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 10

    Biasanya digunakan untuk bentuk produk yang sederhana dan jumlah

    produk sedikit.Pola ini dibuat dari kayu dan tentunya tidak mahal.

    b.

    Pola terpisah (spilt pattern)

    Terdiri dari dua buah pola yang terpisah sehingga akan diperoleh

    rongga cetak dari masing-masing pola. Dengan pola ini, bentukproduk

    yang dapat dihasilkan rumit dari pola tunggal.

    c. Match-piate pattern

    Jenis ini popular yang digunakan di industri.Pola terpasang jadi satu

    dengan suatu bidang datar dimana dua buah pola atas dan bawah

    dipasang berlawanan arah pada suatu pelat datar.Jenis pola ini sering

    digunakan bersama-sama dengan mesin pembuatan cetakan dan dapat

    menghasilkan laju produksi yang tinggi untuk produk-produk kecil

    3. Inti

    Untuk produk cor yang memiliki lubang/rongga seperti pada blok mesin

    kendaraan atau katup-katup biasanya diperlukan inti. Inti ditempatkan

    dalam rongga cetak sebelum penuangan untuk membentuk permukaan

    bagian dalam produk dan akan dibongkar setelah cetakan membeku dan

    dingin. Seperti cetakan, inti harus kuat, permeabilitas baik, tahan panas

    dan tidak mudah hancur (tidak rapuh).

    Agar inti tidak mudah bergeser pada saat penuangan logam cair,

    diperlukan dudukan inti (core prints).Dudukan inti biasanya dibuatkan

    pada cetakan seperti pada gambar.pembuatan inti serupa dengan

    pembuatan cetakan pasir yaitu menggunakan no-bake, cold-box dan shell.

    Untuk membuat cetakan diperlukan pola sedangkan untuk membuat inti

    dibutuhkan kotak inti.

    D. Proses Pengecoran

    Untuk membuat coran, maka langkah yang perlu ditempuh adalah seperti

    gambar dibawah ini.

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    11/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 11

    Gamba 1 Skema Proses Pengecoran

    1.

    Pencairan logamLangkah pertama adalah mencairkan logam. Logam yang ingin dijadikan

    sebagai material bahan baku produk yang ingin dibuat dicairkan terlebih

    dahulu. Untuk mencairkan logam, tanur atau tungku yang digunakan

    bermacam-macam. Umumnya, tanur induksi frekuensi rendah digunakan

    untuk besi cor, tanur busur listrik atau tanur induksi frekuensi tinggi

    digunakan untuk baja tuang, dan tanur krus untuk paduan tembaga atau

    coran paduan ringan.

    2. Pembuatan cetakan

    Proses selanjutnya adalah pembuatan cetakan. Cetakan biasanya dibuat

    dengan cara meemadatkan pasir. Pasir yang digunakan terkadang pasir

    alam atau pasir buatan yang mengandung tanah lempung. Terkadang juga

    dicampurkan pengikat khusus seperti semen, resin furan, resin fenol, atau

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    12/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 12

    minyak pengering. Pengikat khusus tersebut dapat memperkuat cetakan

    atau mempermudah operasi pembuatan cetakan.

    Selain cetakan pasir, ada juga cetakan logam. Ketika proses penuangan,

    logam cair akan masuk melalui pintu cetakan (saluran masuk) sehingga

    pintu cetakan harus dibuat sedemikian rupa supaya aliran logam cair tidak

    terganggu.

    3. Penuangan cairan logam

    Setelah cetakan dan logam cairnya sudah jadi, selanjutnya menuangkan

    logam cair tersebut ke dalam cetakan. Pada umumnya, logam cair

    dituangkan dengan pengaruh gaya berat (dituang biasa). Tapi terkadang,

    digunakan tekanan pada logam cair selama atau setelah penuangan.

    4. Pembongkaran cetakan

    Setelah dituang dan logam telah mendingin dan mengeras, coran

    dikeluarkan dari cetakan dan dibersihkan atau diproses lebih lanjut lagi.

    5.

    Pembersihan coran

    Kemudian coran dibersihkan dengan disemprot mimis atau semacamnya

    agar hasilnya terlihat bagus. Lalu dilakukan pemeriksaan visual untuk

    melihat kerusakan serta pemeriksaan dimensi untuk melihat apakah

    ukuran sudah sesuai desain atau belum. Selain itu, bisa juga dilakukan

    pemeriksaan metalurgi untuk mencari kerusakan dalam, semisal dengan

    pengujian supersonik atau pemeriksaan radiografi. Bisa juga dilakukan uji

    kekuatan, struktur mikro, dan komposisi kimia pada hasil coran.

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    13/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 13

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

    Kuliah Kerja Lapangan Program Pendidikan Teknik Mesin

    dilaksanakan pada :

    Hari, tanggal : Rabu, 5 November 2014

    Waktu : 09.00 WIB15.00 WIB

    Tempat : CV. Karya Hidup Sentosa dan PT. ED Alumunium Jogja

    B. Prosedur Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan

    Dalam melakukan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan terdapat beberapa

    tahap yang dilakukan.

    Gambar 2 Bagan Prosedur Pelaksanaan KKL

    Tahap Perencanaan

    Tahap Persiapan

    Tahap Pelaksanaan

    Tahap Pengolahan Data

    Tahap Penyajian

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    14/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 14

    1.

    Tahap Perencanaan

    Tahap perencanaan merupakan kegiatan berdiskusi yang dilakukan untuk

    melakukan KKL yang diikuti oleh semua mahasiswa PTM 2012. Tahap

    perencanaan ini meliputi :

    a. Melakukan pembentukan panitia KKL dengan hasil sebagai berikut :

    1)

    Penasehat : Drs. Sutrisno, M.Pd, M.T (Ketua Jurusan PTK)

    Yuyun Estriyanto, S.T, M.T (Ketua Program

    PTM)

    2)

    Pemimbing : Budi Harjanto, S.T., M.Eng

    3) Panitia pelaksana

    Ketua : Nicolas Subet Yamadi

    Wakil Ketua : Adzin Kondo Nurbuwat

    Sekretaris : Amardhia

    Suparyani

    Bendahara : Afifah

    Arief Suryo Wibowo

    Seksi-Seksi :

    P3K : Rochim Toat

    Slamet Widodo R

    Koordinator : Maedanu Fasola Putra

    Ichsan Rusdiyanto

    Dokumentasi : Arya Sidiq

    Dyah Septi W

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    15/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 15

    Hafiidhiya Janata A

    Hanief Iqbal S

    b.

    Mendata peserta yang mengikuti kegiatan KKL

    c. Melakukan kesepakatan biro perjalanan yang dilakukan untuk

    berlangsungnya kegiatan KKL

    2. Tahap Persiapan

    Tahap persiapan meliputi :

    a. Permohonan proposal ke Jurusan PTK untuk melaksanakan kegiatan

    KKL

    b. Membuatan susunan acara yang akan dilakukan di KKL

    c.

    Menghubungi perusahaan yang akan dikunjungi (penentuan

    perusahaan) dan mengajukan proposal serta ijin melakukan

    kunjungan sesuai dengan ketentuan yang ada dalam proposal.

    d.

    Pengajuan surat permohonan dan undangan kepada dosen

    pembimbing KKL.

    3.

    Tahap Pelaksanaan

    Dalam tahap pelaksanaan mahasiswa mengikuti seluruh kegiatan

    dalam Kuliah Kerja Lapangan.

    a.

    Mahasiswa tiba di CV. Karya Hidup Sentosa dan melaksanakan

    observasi, meneiti, serta menginterview pukul 09.00 WIB sampai

    pukul 11.00 WIB.

    b.

    Mahasiswa melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan di PT. ED

    Alumuniun Yogyakarta pukul 13.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB

    untuk tanya jawab, melihat, mengamati, serta memahami proses

    pengecoran pembuatan alat rumah tangga.

    4. Tahap Pengolahan Data

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    16/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 16

    Setelah mahasiswa melakukan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan dan

    mendapatkan informasi yang diinginkan maka mahasiswa mengolah data

    yang diperoleh. Selanjutnya menyusun laporan kegiatan pelaksanaan

    Kuliah Kerja Lapangan dalam bentuk laporan tertulis.

    5.

    Tahap Penyajian Data

    Penyajian data dilakukan setelah mahasiswa mengolah dan

    menyusun data dalam bentuk laporan yang kemudian disajikan dalam

    bentukHard file yang dikumpulkan pada hari Jumat, 28 November 2014.

    C.

    Sumber Data

    Sumber data yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang

    tujuan diadakannya Kuliah Kerja Lapangan Pendidikan Teknik Mesin 2012

    antara lain :

    1.

    Tempat atau Lokasi

    Tempat atau lokasi harus berkaitan dengan tujuan diadakannya KKL,

    sehingga informasi yang didapat tepat sasaran.

    2. Narasumber

    Narasumber yang terdapat di perusahaan (Karyawan, HRD, atau

    pimpinan perusahaan) harus mampu menjelaskan tentang informasi yang

    ingin didapatkan oleh mahasiswa mengenangi proses produksi, proses

    berjalannya mesin, dan lain sebagainya.

    3.

    AktivitasMahasiswa dalam memperoleh informasi tidak hanya berasal dari

    narasumber tetpai juga dari aktivitas yang di kerjakan di perusahaan

    industri. Dengan mengamati aktivitas atau kegiatan yang ada maka

    mahasiswa akan memperoleh pengetahuan dengan mengkaitan teori yang

    telah didapat sebelumnya.

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    17/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 17

    4. Dokumen

    Dalam memperoleh informasi atau pengetahuan yang kurang jelas maka

    mahasiswa bebas mengakses arsip atau dokumen yang telah

    disebarluaskan di internet pada situs perusahaan yang resmi.

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui :

    1. Metode Wawancara

    Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

    menggali informasi mengenai perusahaan dan proses produksi melalui

    tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti (mahasiswa)

    terhadap narasumber atau sumber data.

    2. Metode Observasi

    Teknik pengumpulan data dengan cara mengamati proses produksi,

    obyek, mesin yang bekerja serta hasil produksi di perusahaan sehingga

    gambaran tentang proses produksi menajadi jelas.

    3. Dokumen

    Mengumpulkan data dengan mengumpulkan dokumen yang telah

    diterbitkan oleh perusahaan,

    E. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan

    Dalam melaksanakan suatu kegiatan pasti terdapat faktor pendukung

    dan penghambat berjalanya kegiatan tersebut. Faktor pendukung pelaksanaan

    Kuliah Kerja Lapangang Pendidikan Teknik Mesin 2012 adalah sebagai

    berikut :1. Mendapat ijin dari ketua jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan dan ketua

    Program Pendidikan Teknik Mesin untuk melaksanakan Kuiah Kerja

    Lapangan

    2.

    Mendapatkan ijin dari dosen yang diambil harinya untuk melaksanakan

    kegiatan Kuliah Kerja Lapangan.

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    18/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 18

    3. Mendapatkan ijin dari CV. Karya Hidup Sentosa dan PT. ED Alumunium

    Yogyakarta sebagai tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan.

    4.

    Kerjasama semua mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin 2012.

    Selain faktor pendukung pelaksanaan kegiatan juga terdapat faktor

    penghambat pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan, antara lain :

    1.

    Alokasi waktu yang relatif singkat di tempat pelaksanaan membuat

    mahasiswa terburu - buru dalam mengamati obyek dan melakukan

    interview.

    2.

    Peraturan perusahaan CV. Karya Hidup Sentosa melarang pengambilan

    foto saat melihat proses produksi sehinggan gambaran proses produksi

    kurang jelas.

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    19/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 19

    BAB IV

    TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

    A. CV. Karya Hidup Sentosa

    1. Profil Perusahaan

    a. Sejarah Nama Perusahaan

    CV. Karya Hidup Sentosa adalah pabrik alat atau mesin

    pertanian yang didirikan pada tahun 1953, di Yogyakarta oleh Bapak

    dan Ibu Kirjo Hadi Suseno. Pada tahun 1972 CV. KHS mendapatkan

    penghargaan Anugerah Satya Lencana Pembangunan dari Presiden RI-

    2. Setahun kemudian, pada th 1973 CV. KHS melakukan joint venture

    dengan Kubota Corp. dengan mendirikan pabrik mesin PT. Kubota

    Indonesia (PT. KI) di Semarang. Dan kini CV. KHS telah mendapat

    sertifikat ISO 9001:2000. CV. KHS memproduksi alat-alat pertanian

    dengan merk Quick, seperti traktor tangan (power tiller), power

    thresherdan sebagainya.

    Merk Quick asalnya dari seorang pelanggan. Waktu itu produk

    CV. KHS belum bermerk, pelanggan tersebut menawarkan diri untuk

    memberi nama merk, kemudian seorang pelanggan menanyakan nama

    pemilik yaitu Kwik Hing Sie ( Pak Kwik) dari nama tersebut diambil

    kata "Kwik" ditransformasi ke dalam bahasa Inggris menjadi Quick

    (cepat) kemudian Quick diusulkan menjadi nama merk dan bapak

    Kirjo Hadi Suseno setuju. Sejak itu produk mesin dan alat pertanian

    produksi CV. KHS diberi merk Quick dan telah didaftarkan paten

    merk .Dari penamaan merk pun adalah usulan dari pelanggan (

    Customer Oriented).

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    20/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 20

    Traktor tangan Quick merupakan produk andalan dan menjadi

    market leader di Indonesia juga export ke negara lain. CV. KHS juga

    mengembangkan produk lain, seperti generating set dan memproduksi

    exhaust manifolddan sudah exportke Kubota Corp. Japan,spare parts

    otomotif dan spare parts mesin textile. CV. Karya Hidup Sentosa

    berkomitmen untuk menghasilkan produk - produk yang berkualitas

    dan sebagai jaminan kualitas, CV. Karya Hidup Sentosa telah

    mendapat sertifikat Manajemen Mutu ISO 9001:2008 (Certificate

    ID08/1223).

    CV. KHS memiliki 7 kantor cabang pemasaran di Yogyakarta,

    Jakarta, Surabaya, Tanjung Karang, Makassar, Medan, dan Sidrap,

    serta didukung lebih dari 400 dealer / toko yang tersebar di seluruh

    Indonesia. CV. KHS bekerjasama dengan Kubota Corp. mendirikan

    pabrik perakitan Mesin Diesel Horisontal Kubota di Semarang yang

    bernama PT. Kubota Indonesi, merupakan Joint Venture perusahaan

    antara Indonesia dan Jepang dimana CV Karya Hidup Sentosa

    merupakan salah satu dari pemegang saham sekaligus merupakan

    dealer utama dari PT. Kubota Indonesi.

    b. Kebijakan Mutu Perusahaan

    Kebijakan Mutu (Quality Policy) CV. Karya Hidup Sentosa

    adalah menjadi produsen traktor tangan terkemuka di pasar nasional,

    melalui inovasi dan perbaikan terus menerus dengan komitmen total

    demi kepuasan pelanggan. Untuk mewujudkan Kebijakan Mutu

    tersebut di atas, maka CV. Karya Hidup Sentosa senantiasa berupayakeras dan berkomitmen tinggi untuk :

    1) Memberikan kepuasan kepada pelanggan

    2) Menjaga pertumbuhan dan pengembangan perusahaan

    3)

    Memiliki keunggulan bisnis dengan

    4) Menciptakan produk yang berkualitas dan inovatif dengan harga

    bersaing.

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    21/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 21

    5) Membangun jaringan distribusi yang luas dan kuat

    6) Membentuk sumber daya manusia yang berkompetensi tinggi

    7)

    Melakukan perbaikan yang berkesinambungan dengan cepat

    Saat ini CV Karya Hidup Sentosa sudah mengekspor ke beberapa

    negara Asia, Asia Pasifik, Afrika dan Amerika Latin.

    c. Bidang Usaha CV. Karya Hidup Sentosa

    Bidang Usaha CV Karya Hidup Sentosa antara lain :

    1) Mesin pertanian :

    a)

    Traktor tangan QuicQUICK atau power tille

    b) Traktor roda empat KUBOTA atau four wheel traktor

    c) Mesin perontok QUICK atau power thresher

    d) Pompa air set atau water pump set

    e)

    Alat tanam atau transplanter

    f) Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO) set

    2)

    Mesin diesel

    a) Mesin diesel horisontal Kubota (Dealer Utama)

    b) Mesin diesel vertikal Kubota (Dealer Utama)

    3) Produk genset :

    a) Quick Generator Sound Proof (Kubota engine + alternator

    Denyo / Stamford)

    b)

    Quick Generator Open Type (Kubota engine + alternatorDenyo / Stamford)

    c) AMF (Automatic Main Failure) untuk generator

    d) Alternator Denyo / Stamford

    e)

    Tower lampQuick

    4) Produk cast iron dan finish part dari bahan:

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    22/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 22

    a) FC 20-30 dan FCD 40-80

    5)

    Spare Part :

    a.

    Spare partalat pertanian

    b. Spare partmesin diesel horisontal

    c.

    Spare partmesin diesel vertikal

    d. Rubber roll

    e. V-belt

    f.

    Gasket

    g. Bearing

    h.

    Piston Ring

    i. Chain

    2. Kantor Pusat dan Cabang

    a. Kantor Pusat dan Pabrik

    Alamat : Jl. Magelang 144, Yogyakarta 55241

    Indonesia, Telp. 0274-512095, 563217

    Fax. 0274-563523

    Email : [email protected]

    Website : www.quick.co.id

    Status : Private Company

    Mulai Beroperasi : tahun 1953

    Brand Name : QUICK

    Keanggotaan Asosiasi : APLINDO, ALSINTANI

    Direktur Utama : Drs. Hendro Wijayanto, AktDirektur Pemasaran : Dra. Wenny Widajanti

    b. Kantor Cabang Yogyakarta

    Jl. Magelang 144, Yogyakarta 55241Indonesia

    Telp. 0274-563217, 512095

    Fax. 0274-563523

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    23/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 23

    Email: [email protected]

    c. Kantor Cabang Jakarta

    Jl. Gajah Mada 154, JakartaIndonesia

    Telp. 021-6292044, 6490020

    Fax. 021-6490013

    Email: [email protected]

    d. Kantor Cabang Surabaya

    Jl. Kebon Rojo 6 BB, Surabaya - Jawa Timur, Indonesia

    Telp. 031-3525687, 3525688, 3525076

    Fax. 031-5340454

    Email: [email protected]

    e. Kantor Cabang Tanjungkarang

    Jl. Raden Intan 159, Tanjungkarang - Lampung, Indonesia

    Telp. 0721-268498, 268495

    Fax. 0721-268498

    Email: [email protected]

    f. Kantor Cabang Makassar

    Jl. Kima 4 No. M4 Daya Kec. Biringkanaya, Makassar - Sulawesi

    Selatan, Indonesia

    Telp. 0411-514573

    Fax. 0411-514573Email: [email protected]

    g. Kantor Cabang Medan

    Jl. Letda Sujono, Komplek Pergudangan Tembung Intan No. 13,

    Medan - Sumatera Utara, Indonesia

    Telp. 061-7384680

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    24/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 24

    Fax. 061-7384680

    Email:[email protected]

    h.

    Kantor Cabang Pembantu Sidrap

    Jl. Poros Parepare-Sidenreng Rappang, Kelurahan Batu Lappa,

    Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidenreng Rappang - Sulawesi

    Selatan, Indonesia

    Telp. 082192906262, 088804250543

    Email: [email protected]

    3.

    Fasilitas Produksi

    a. Riset dan Desain (R & D)

    Dalam merancang sebuah produk, CV. KHS menggunakan

    softwarecomputer yang canggih dan modern, yaitu :

    1)

    CAD (computer Aided Desaign) untuk membuat gambar kerja

    yangberkualitas baik.

    2) CAE (Computer Aided Engineering) untuk menghitung kekuatan

    desain

    b. Riset dan Uji Coba

    Produk baru yang diciptakan CV. KHS dilakukan dengan riset dan

    ujilapangan yang terencana dalam pengawasan yang teliti, sehingga

    menghasilkan produk berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan

    konsumen.

    c. Permesinan (Machin ing Workshop)

    Untuk menghasilkan produk berkualitas baik, pabrik CV. KHS

    menggunakan mesin-mesin dengan teknologi tinggi dan memakai

    software,CAD, CAM (Computer Aided Design-Computer Aided

    Manufacturing).

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    25/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 25

    1) Sarana mesin CNC :CNC Machining Center, CNC Lathe, CNC

    Grinding, CNC Induction Hardening(86 unit)

    2)

    Mesin Automatic dan Convensional :Lathe, grinding, Boring,

    Milling, Drill/Tapping, Broaching, ResharpheningTools, facing &

    Centering(58 unit) dan mesin pembuat gear (30 unit)

    d. Pengecoran Logam (Foundry)

    CV. KHS memiliki unit pengecoran logam dengan kapasitas 1,5 ton

    dan 0,5 ton menggunakan tanur induksi dengan daya listrik sebesar 1.4

    Megawatt. Didukung dengan laboratorium yang memantau kualitas

    logam agar sesuai standard yang ditetapkan seperti sand laboratories,

    metallo graphic laboratories, microstructur, CE Meter, spectrometer

    analyzer. Fasilitas di pengecoran logam : sand mixer, moulding

    machine, shotblasting machine, pattern shop, sand plant,medium

    frequency induction furnace, tilting furnace for aluminium, shell

    coremachine, pedestal grinder.

    e.

    Pengerjaan Plat (Sheet M etal Working)

    Untuk menghasilkan produk berkapasitas besar, PT KHS

    memilikifasilitas mesin

    1) Mesin press hidrolik kapasitas 50-600 ton (6 unit)

    2) Mesin power press kapasitas 80-200 ton (16 unit)

    f. Quali ty ControlPabrik

    CV KHS sudah mendapatkan sertifikat Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang bertaraf Internasional dan telah mengaplikasikannya dalam

    setiap proses bisnis sehingga kualitas produksi terjaga dengan baik.

    Untuk mengahsilkan Standar Kualitas yang baik, Pabrik sudah

    memiliki banyak alat Quality Control serta mesin mesin inspeksi

    yang presisi dan juga mesin CNC dengan ketelitian yang tingi. Produk

    yang dihasilkan oleh CV. KHS antara lain

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    26/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 26

    1) Tracktor Tangan Quick dengan beberapa type

    2) Power Threser Quick

    3)

    Diesel Horisontal-Kubota

    4)

    Diesel Vertikal-Kubota

    5) Generator Set Quick

    6)

    APPO

    7) Spare Part

    8) Alat Tanam Kubota

    B. PT. ED Alumunium

    1.

    Sejarah Perusahaan

    ED Alloycasting Production C-MAXI adalah perusahaan yang

    awalnya bergerak dalam bidang pengecoran peralatan rumah tangga yang

    berbahan baku aluminium. Untuk mengembangkan usaha, maka

    perusahaan ini mengembangkan sayap dalam bidang pembuatan produk

    presisi seperti spare part sepeda, pembuatan part presisi lainnya sesuai

    dengan pesanan konsumen, pembuatan mould (cetakan) keramik maupun

    besi yang berbahan baku terspesifikasi dari aluminium seri 1 sampai 7.

    Usaha ini berdiri dari tahun 1958, yang dulunya hanya mencetak 2

    jenis produk dan hanya menggunakan mesin yang sangat tradisional

    seperti mesin bubut yang digerakkan dengan kaki. Namun, kini usaha ini

    sudah mampu mencetak hingga lebih dari 100 jenis produk dan

    menggunakan mesin-mesin modern diantaranya mesin milling CNC dan

    mesin bubut CNC. Sedangkan untuk pengoperasian mesin CNC

    menggunakansoftware MastercamV 9 danAuto Desk.Alasan melakukan usaha ini yaitu :

    a. Memanfaatkan limbah rumah tangga khusunya aluminium bekas agar

    ramah lingkungan

    b.

    Memberikan produk yang standart dengan produk luar negeri dan

    dengan harga yang terjangkau

    c. Mengurangi angka pengangguran di Kota Yogyakarta

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    27/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 27

    d. Mampu memberikan pelatihan, masukan kepada IKM Logam lain

    khususnya di Kota Yogyakarta

    2.

    Profil Perusahaan

    Nama Perusahaan : PT. ED Alumunium

    Alamat : Jalan Ki Guno Mrico 414 Giwangan, Umbulharjo

    RT 026/09, Giwangan, Umbul Harjo Kota:

    Yogyakarta Kode pos: 55163 Nomor Telepon:

    0274 371487

    No. Telpon : +622747486689

    E-mail : [email protected]

    Bidang Usaha :

    a. Pembuatan Peralatan Rumah Tangga Aluminium

    b. Pembuatan Spare Part Sepeda

    c.

    Pembuatan Produk Presisi Aluminium

    Bidang Jasa :

    a. Pembuatan Moulding Keramik dan Besi

    b.

    Casting Aluminium

    Tahun Berdiri : 1958

    Ijin Gangguan (HO) : 503-1457/124.UH/2005

    SIUP : 201/12-05/PK/X/1991

    TDP : 081/IZ/A/12/X/1994

    NIPIK : 09.3471.0067

    NPWP : 6.655.585.5-541

    Sertifikat ISO : B4t QSC Reg No. 314/SEM-09/149

    3. Visi dan Misi Perusahaan

    Perusahaan ED Alumunium memiliki visi dan misi sebagai berikut :

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    28/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 28

    a. Visi

    Menjadi pilihan utama dalam pemenuhan kebutuhan perlatan rumah

    tangga alumunium yang berkualitas.

    b.

    Misi

    1) Melaksanakan Pelayanan prima pelanggan

    2)

    Mempercepat pemenuhan kebutuhan pasar

    3) Melakukan pengengembangan dan inovasi produksi secara

    berkelanjutan

    4)

    Melakukan efisiensi untuk menghasilkan produk dengan harga

    terjangkau

    5)

    Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia

    6) Meningkatkan saran dan prasarana untuk menghasilkan produk

    yang bermutu

    4. Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu

    Kebijakan mutu dan sasaran mutu PT. ED Alumunium yaitu :

    a. Kebijakan Mutu

    Dalam rangka pemenuhan persyaratan ISO 9001 200 yang

    diterapkan dalam operasional kerja ED Industri Alumunium di

    bidang peralatan rumah tangga maka telah ditetapkan kebijakan mutu

    yaitu memberikan produk dengan mutu setara produk pabrikan

    dengan harga terjangkau:. Untuk melaksanakan kebijakan mutu

    tersebut maka telah ditetapkan sasaran mutu sebagai target kinerja

    tahunan perusahaan.

    b. Sasaran Mutu

    1) Jumlah pelanggan dan omset oenjualan meningka, minimal 5%

    per tahun

    2)

    produk yang dikembalikan pedagang karena cacat, tidak boleh

    lebih dari 5%

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    29/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 29

    ProsesPengecoran

    Quality Control

    penyimpananbarang

    Distribusi

    3) Ketersediaan produk barang jadi, minimal untuk pemenuhan

    kebutuhan 1 minggu kedepan

    4)

    Produk tidak sesuai pada setiap tahapan proses, tidak lebih dari

    5%

    5) Memberi pelatihan teknis dan menejemn kepada karyawan, minal

    2 kali dalam satu tahun.

    BAB V

    PEMBAHASAN

    A. Proses Produksi

    PT. ED Alumunium adalah sebuah perusahaan yang mengahasilkn

    produk, seperti alat rumah tangga dengan cara pengecoran dalam proses

    pembuatannya. tahapan dalam pembuatan produk yaitu proses pengecoran,

    quality control,penyimpanan barang sebelum dipasarkan dan distribusi.

    Gambar 3. Skema Proses Produksi

    1. Proses Pengecoran

    PT. ED Alumuniun dalam membuat sebuah produk alat rumah tangga

    menggunakan proses pengecoran. Proses pengecoran terdiri dari :

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    30/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 30

    Gambar 4. Proses Pengecoran di PT. ED Alumunium

    a. Peleburan logam

    Langkah pertama dalam pengecoran di PT ED Alumunium adalah

    peleburan logam dengan bahan baku alumunium batangan. Bahan

    yang digunakan menentukan kualitas prosuk yang dihasilka.

    peleburan ini menggunakan cara yang masih konvensional dengan

    panas yang tinggi.

    Gambar 5. Peleburan Logam

    b. Penuangan Logam Cair

    Cetakan yang digunakan sudah disiapkan sebelumnya, sehingga

    proses yang diamati setelah proses peleburan logam adalah penuangan

    peleburan

    logam

    penuangan

    logam cair

    pengangkatan

    hasil coran

    pengangkatan

    cetakan

    Finishing

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    31/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 31

    logam cair pada cetakan yang digunakan yaitu cetakan berbentuk alat

    penggorengan.

    Gambar 6. Penuangan Logam Cair

    c. Pengangkatan Cetakan

    Setelah logam cair yang didalam cetakan dingin dan mengeras maka

    langkah selanjutnya adalah membuka tutup cetakan.. Selain itu

    cetakan juga perlu di berikan cairan pendingin sebelum digunakan

    kembali.

    Gambar 7. Pemberian Cairan Pendingin

    d. Pengangkatan Hasil Coran

    Langkah selanjutnya setelah mengangkat tutup cetakan adalah

    mengangkat hasil coran berupa benda jadi (penggorengan).

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    32/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 32

    Gambar 8. Mengangkat Hasil Coran

    e. Finishing

    setelah benda atau hasil cetakan maka langkah selanjutnya adalah

    finishing. Dalam proses ini terdiri dari pembubutan dan pengikiran.

    Pembubutan dilakukan agar permukaan lebih halus, mengkilap, dan

    ukuran sesuai yang di inginkan. Dalam pembubutan ini pemahatan

    dilakukan dengan tangan manusia, yaitu dengan sebuah besi yang

    diujungnya terdapat pahat bubut.

    Gambar 9. Membubut Benda Hasil Coran

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    33/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 33

    Selain membubut benda hasil coran, langkahfinishing yang dilakukan

    adalah pengikiran pada permukaan benda yang masih tajam supaya

    saat dipasarkan tidak membahayakan konsumen.

    Gambar 10. Mengikir Benda Jadi

    2. Proses Quali ty Control

    Proses produksi selanjutnya adalah proses Quality Control yaitu

    memeriksa dan meneliti benda yang telah selesai dikerjakan, kemudian

    apabila terdapat benda yang gagal, terdapat cacata atau kurang sempurna

    dipisahkan dengan benda yang telah sempurna. Quality Control ini

    bertujuan agar konsumen tidak kecewa dengan hasil produk PT. ED

    Alumunium serta memuaskan pelanggan.

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    34/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 34

    Gambar 11. Barang kurang sempurna

    3.

    Penyimpanan Barang

    Setelah proses pemisahan antara barang yang sempurna dengan barang

    yang terdapat cacat maka langkah selanjutnya adalah penyimpanan

    barang.Barang yang sempurna kemudian di simpan di gudang

    penyimpanan guna siap untu di distribusikan.

    Gambar 12. Gudang Penyimpanan Barang

    4. Distribusi

    barang yang telah siap dipasarkan akan di distribusikan oleh pihak

    perusahaan dan juga bisa diambil oleh pedadang.

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    35/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 35

    Gambar 13. Barang siap di Distribusikan

    B.

    Hasil Pengecoran

    Gambar 14. Hasil Pengecoran

    Gambar 15. Hasil Pengecoran (Loyang)

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    36/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 36

    Gambar 15. Hasil Pengecoran (Panci Penanak Nasi)

    Gambar 17. Hasil Pengecoran (Penggorengan)

    Gambar 18. Hasil Pengecoran

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    37/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 37

    BAB VI

    PENUTUP

    A. Simpulan

    Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan sebgai berikut :

    1.

    CV. KHS memproduksi alat-alat pertanian dengan merk Quick, seperti

    traktor tangan (power tiller), power thresher dan sebagainya. CV. KHS

    juga mengembangkan produk lain, seperti generating set dan

    memproduksi exhaust manifolddan sudah exportke Kubota Corp. Japan,

    spare partsotomotif danspare partsmesin textile.

    2. ED Alloycasting Production C-MAXI atau PT. ED Alumunium adalah

    perusahaan yang awalnya bergerak dalam bidang pengecoran peralatan

    rumah tangga yang berbahan baku aluminium, pembuatan Spare Part

    sepeda, dan pembuatan produk presisi aluminium

    3.

    PT. ED Alumunium adalah sebuah perusahaan yang mengahasilkn

    produk, seperti alat rumah tangga dengan cara pengecoran dalam proses

    pembuatannya. tahapan dalam pembuatan produk yaitu proses pengecora,

    quality control,penyimpanan barang sebelum dipasarkan dan distribusi.

    4. PT. ED Alumuniun dalam membuat sebuah produk alat rumah tangga

    menggunakan proses pengecoran yang terdiri dari :

    a.

    Peleburan logam

    b. Penuangan Logam Cair

    c. Pengangkatan Cetakan

    d.

    Pengangkatan Hasil Coran

    e. Finishing

  • 5/18/2018 LAPORAN FIIDHIYA

    38/38

    Laporan Kuliah Kerja Lapangan | 38

    B. Saran

    Dari pembahasan diatas dan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan yang telah

    diadakan maka saran yang dapat dituliskan adalah sebagai berikut :

    1.

    Menyiadakan waktu yang lebih lama supaya mahasiswa dalam melakukan

    kegiatan observasi lebih teliti karena tidak merasa terburuburu.

    2.

    Pada saat melakukan kunjungan di ED Alumunium hendaknya di bagi

    menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok didampingi oleh

    narasumber.

    3.

    Selalu menjalin kerja sama yang baik antara Universitas Sebelah Maret

    dengan perusahaan terutama Program Pendidikan Teknik Mesin.

    4.

    Menerapkan ilmu yang telah didapat saat Kuliah Kerja Lapangan ke dunia

    kerja nantinya.