laporan fix skenario b

30
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial skenario B blok 17 sebagai tugas kompetensi kelompok. Shalawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman. Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang. Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada : 1. Allah SWT. 2. Kedua orang tua yang memberi dukungan materil maupun spiritual. 3. Dr. Binsar selaku tutor. 4. Teman-teman sejawat dan seperjuangan. 5. Semua pihak yang membantu penulis.

Upload: snowers

Post on 11-Aug-2015

70 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Fix Skenario b

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya

penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial skenario B blok 17 sebagai tugas kompetensi

kelompok. Shalawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Besar

Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa

mendatang. Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan,

bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan

terima kasih kepada :

1. Allah SWT.

2. Kedua orang tua yang memberi dukungan materil maupun spiritual.

3. Dr. Binsar selaku tutor.

4. Teman-teman sejawat dan seperjuangan.

5. Semua pihak yang membantu penulis.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan

kepada semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan tutorial ini

bermanfaat tidak hanya untuk penulis tetapi juga untuk orang lain dalam perkembangan ilmu

pengetahuan di masa yang akan datang.

Palembang, Februari 2013

Penulis

Page 2: Laporan Fix Skenario b

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Blok Sistem Reproduksi adalah blok 17 pada semester 6 dari Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK) Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Palembang.

Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus sebagai bahan pembelajaran

untuk menghadapi tutorial yang sebenarnya pada waktu yang akan datang. Penulis

memaparkan kasus yang diberikan mengenai seorang wanita 17 tahun mengeluh sakit kepala

berat dan menurunnya pergerakan fetus dan ini merupakan kehamilan pertamanya.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari materi praktikum tutorial ini, yaitu :

1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari sistem

pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang.

2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan

pembelajaran diskusi kelompok.

3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial dan memahami konsep dari

skenario ini.

Page 3: Laporan Fix Skenario b

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial

Tutorial

Tutor : dr. Binsar,Sp.F

Moderator : M. Alvin Astian

Notulis : Venny Soentanto

Sekretaris : Gieza Ferrani

Waktu : Senin, 25 Februari 2013

Rabu, 27 Februari 2013

Peraturan tutorial : 1. Alat komunikasi dinonaktifkan.

2. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat

dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu dan

apabila telah dipersilahkan oleh moderator.

3. Tidak diperkenankan meninggalkan ruangan selama proses

tutorial berlangsung.

4. Tidak diperbolehkan makan dan minum.

Page 4: Laporan Fix Skenario b

Skenario B Blok 17

A, 17-year-old woman is admitted to the labour ward by ambulance because of severe

headache and reduced fetal movements. This is her first pregnancy.

She did not discover that she was pregnant until very late and was uncertain of her last

menstrual period date so was dated by ultrasound scan at 23 weeks at that time the blood

pressure was 120/68 mmHg and protein urine was negative. According to that scan she is

now 37 weeks.

The blood pressure was last checked 1 week ago and was 132/74 mmHg and protein

urine was still negative. Booking blood tests were all normal.

This morning she woke with a frontal headache which has persisted despite

paracetamol. She says that her vision is a bit blurred but she cannot be more specific about

this. She also reports nausea and epigastric discomfort, but has not vomited. She denies leg or

finger swelling.

Examination :

In the examination findings :

Upon admisson,

Height = 152 cm ; weight = 65 kg ; her BP was 180/110 mmHg ; HR : 83x/min ; RR : 24x/m.

She is apyrexial.

Her face is minimally swollen and funduscopy is normal

Cardiac and respiratory examinations are normal.

Abdominally she is tender in the epigastrium and beneath the right costal margin, but the

uterus is soft and non-tender. The legs and fingers are mildly oedematous and lower limb

reflexes are very brisk, with clonus.

Obstetric examination :

Outer examination : Fundal hight 32cm, cephalic presentations, 3/5 palpable, no contraction

of the uteri. FHR ; 150x/mt

Laboratory Results :

Normal range for pregnancy

Haemoglobin 11.6 g/dL 11-14 g/dL

Packed cell volume 42.2 % 31-38 %

Mean cell volume 79 fL 74.4-95.6 fL

Page 5: Laporan Fix Skenario b

White cell count 5 x 10³/mm³ 6-16 x 10³/mm³

Platelets 126 x 10³/mm³ 150-400 x 10³/mm³

Sodium 141 mmol/L 130-140 mmol/L

Potassium 4.0 mmol/L 3.3-4.1 mmol/L

Urea 3.8 mmol/L 2.4-4.3mmol/L

Creatinin 92µmol/L 34-82µmol/L

SGOT 189 IU/L 6-32 IU/L

SGPT 74 IU/L 30-300 IU/L

Gamma glutamyl transaminase 34 IU/L 5-43 IU/L

Lactat dehidrogenase 853 IU/L <600 IU/L

Bilirubin 12µmol/L 3-14µmol/L

Albumin 24 g/L 28-37 g/L

Uric Acid 0.46 mmol/L 0.14-0.38 mmol/L

Urinalysis +++ protein

I. Klarifikasi Istilah

1. Labourward : tempat bersalin di rumah sakit

2. Severe headache : (cephalgia) nyeri kepala berat

3. Reduced fetal movement : penurunan pergerakan fetus intrauterine dirasakan dari luar

4. Menstrual period : siklus meluruhnya dinding endometrium karena tidak terjadinya

fertilisasi (biasanya bersiklus setiap 28 hari)

5. Ultrasound scan : (USG) pemeriksaan menggunakan energi radian mekanik dengan

frekuensi lebih besar dari 20.000 Hz

6. Blood test : pemeriksaan laboratorium terhadap sampel darah yang biasanya diambil

dari vena di lengan ataupun di jari

7. Protein urine : ditemukannya protein dalam pemeriksaan urine

8. Paracetamol : (acetaminophen) obat yang memiliki efek analgesic dan antipiretik,

tetapi memiliki efek anti inflamasi yang lemah. Biasanya diberikan melalui oral atau

rectal

9. Nausea : perasaan tidak nyaman pada epigastrium yang menimbulkan perasaan ingin

muntah

10. Apyrexial : tidak adanya demam (suhu tubuh normal)

11. Clonus : rangkaian kontraksi dan relaksasi otot involunter serta bergantian secara

cepat

Page 6: Laporan Fix Skenario b

12. Oedematous : adanya akumulasi cairan yang abnormal pada jaringan intraselular

(biasanya pada jaringan subkutan)

13. Fundal height : tinggi fundus uteri yang dapat digunakan untuk menentukan usia

kehamilan

14. Cephalic presentations : situasi dimana kepala fetus berada dibawah dan akan

memasuki rongga pelvis saat kelahiran

II. Identifikasi masalah

1. Seorang wanita 17 tahun mengeluh sakit kepala berat dan menurunnya

pergerakan fetus dan ini merupakan kehamilan pertamanya

2. Dia tidak menyadari kehamilannya hingga dilakukan pemeriksaan USG saat usia

kehamilan sudah 23 minggu dan tekanan darah saat itu 120/68 mmHg serta

protein urin yang negatif

3. Saat pemeriksaan 1 minggu yang lalu (usia kehamilan 36 minggu) tekanan

darahnya 132/74 mmHg dan protein urin masih negatif serta pemeriksaan darah

dalam batas normal

4. Berdasarkan hasil USG tersebut usia kehamilan saat ini adalah 37 minggu. Saat

bangun pagi ini ia mengeluh frontal headache yang persisten terhadap

paracetamol, disertai penglihatan yang kabur, nausea, epigastric discomfort

namun tidak ada muntah

5. Pemeriksaan fisik (fisik umum dan obstetric)

6. Pemeriksaan laboratorium

III. Analisis Masalah

1. a. Apa saja etiologi dan mekanisme severe headache?

Jawaban :

Sakit kepala dapat dialami juga pada proses kehamilan yang tidak

mengalami patologi, akan tetapi tingkat keparahanya tidak begitu tinggi, akan

tetapi apabila ada seorang ibu hamil yang mengalami sakit kepala yang berlebihan

maka itu menandakan suatu proses yang patologis. Pada kasus ini sakit kepala

terjadi karena vasokontriksi dari pembuluh darah di otak sehingga otak

kekurangan dari suplai darah, sehingga menyebabkan nyeri yang sangat sakit.

Vasokontriksi ini terjadi karena beberapa hal, antara lain adalah karena adanya

Page 7: Laporan Fix Skenario b

proses patologis pada proses perkembangan janin yang akan dijelaskan secara inti

pada analisis.

b. Apa saja etiologi dan mekanisme menurunnya pergerakan fetus?

Jawaban :

Menurunya gerakan fetus pada kasus ini berkemungkinan besar karena terjadinya

hipoksia fetus. Hipoksia fetus ini disebabkan karena proses invasi dari trofoblast

yang tidak sempurna, sehingga arteri spiralis tidak mengalami dilatasi dan aliran

darah ke janin berkurang sehingga bayi tersebut mengalami hipoksia ataupun

iskemik

c. Bagaimana hubungan usia dengan keluhan?

Jawaban :

Usia kehamilan yang ekstrim (< 21 tahun atau >35 tahun) merupakan salah

satu dari faktor risiko terjadinya hipertensi dalam kehamilan. Kehamilan di usia

muda juga lebih rentan menderita hipertensi dalam kehamilan dibandingkan

kehamilan di usia yang lebih matang

d. Bagaimana hubungan kehamilan pertama dengan keluhan?

Jawaban :

Kehamilan pertama (primigravida) juga merupakan salah satu dari faktor

risiko terjadinya hipertensi dalam kehamilan. Pada primigravida, erat

hubungannya dengan Teori Intoleransi Immunologik antara ibu dan janin dimana

terjadi penurunan kadar HLA-G (Human Leucocyte Antigen Protein G) di desidua

daerah plasenta yang dapat menghambat invasi trofoblas ke dalam desidua

sehingga jaringan desidua tidak melunak dan tidak memudahkan terjadinya

dilatasi arteri spiralis

2. a. Bagaimana anatomi dan fisiologi pada kehamilan?

Jawaban : sintesis

b. Apa saja tanda-tanda kehamilan?

Jawaban :

1. amenorea (tidak datang haid)

Page 8: Laporan Fix Skenario b

2. pembesaran uterus (tampak disertai pembesaran perut, atau pada

kehamilan muda diperiksa dengan palpasi)

3. Adanya kontraksi uterus pada palpasi, mulai timbul sejak kehamilan enam

minggu (Braxton-Hicks)

4. Teraba / terasa gerakan janin pada palpasi atau tampak pada imaging.

Ballotement (+). Jika (-) curiga mola hidatidosa.

5. Terdengar jantung janin (dengan alat Laennec/ Doppler) atau visual

tampak jantung berdenyut pada imaging (fetal ultrasound echoscopy).

6. Teraba bagian tubuh janin pada palpasi (Leopold) atau tampak pada

imaging (ultrasonografi)

7. Perubahan serviks uterus. Tanda Chadwick adalah perubahan warna

menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva, dan serviks. Tanda Hegar

adalah pelunakan dan kompresibilitas ismus serviks sehingga ujung-ujung

jari seakan dapat ditemukan apabila ismus dari arah berlawanan. Tanda

Goodell adalah perubahan konsistensi (yang dianalogikan dengan

konsistensi bibir) serviks dibandingkan dengan konsistensi kenyal

(dianalogikan dengan ujung hidung)

8. Kurva suhu badan meningkat

9. Tes urine B-hCG (Pack’s test / GalliMainini) positif. Hati-hati karena

positif palsu dapat juga terjadi misal karena urine kotor, alat kadaluwarsa

atau cara pemeriksaan yang salah.

10. Titer B-hCG meningkat pada kehamilan sekitar 90 hari, kemudian

menurun seperti awal kehamilan, bahkan dapat sampai tidak terdeteksi.

11. Perasaan mual dan muntah berulang, morning sickness.

12. Perubahan payudara

13. Poliuria

3. a. Mengapa terjadi peningkatan tekanan darah pada pasien?

Jawaban :

Terjadinya peningkatan tekanan darah pada pasien dijelaskan dalam

beberapa teori, antara lain adalah:

1. Teori Kelainan vaskularisasi Plasenta

Inti dari teori ini adalah terganggunya proses invasi dari trofoblast

sehingga tidak terjadinya proses remodelin arteri spiralis, yang menyebabkan

Page 9: Laporan Fix Skenario b

hipoksia janin. Janin yang hipoksia ini kemudian mengeluarkan radikal bebas

antara lain adalah radikal hidroksil, dimana radikal hidroksil ini akan merusak

endotel pembuluh darah dan memberikan beberapa efek ke sebagian organ,

antara lain adalah ginjal, dan beberapa bagian lainya

2. Teori Immunitas

Inti dari teori ini adalah HLA-G, dimana HLA-G ini berperan dalam

melindungi trofoblast dan proses invasi dari trofoblast, apabila terjadi kekurangan

HLA-G ini maka proses invasi trofoblast terganggu dan akan terjadi semua hal

yang terjadi pada teori kelainan vaskularisasi plasenta

3. Teori adaptasi Kardiovaskular

Pada teori ini dikatakan bahwa pembuluh darah memilki sifat refrakter,

dimana sifat refrakter itu sendiri adalah tidak pekanya pembuluh darah terhadap

vasokonstriktor, ditemukan pada ibu dengan preeklampsia sifat refrakter ini telah

hilang, dan pembuluh darahnya lebih peka terhadap vasoconstrictor.

4. Teori Genetik

Ada beberapa teori yang menjelaskan bahwa hipertensi dapat diturunkan pada

keturunan selanjutnya.

5. Teori Gizi

Pada teori ini ditemukan bahwa preeclampsia terjadi pada ibu hamil yang

mengalami defisiensi calsium, dan juga pada ibu yang mengkonsumsi minyak

ikan tingkat terjadinya preeclampsia menurun.

6. Teori Stimulus inflamasi

Pada teori ini ditemukan bahwa terjadi proses inflamasi pada debris trofoblast

yang dikeluarkan oleh janin akan memberikan dampak gejala gejala preeklampsia

pada ibu tersebut.

b. Bagaimana tekanan darah normal pada kehamilan?

Jawaban : tekanan darah normal pada ibu hamil berada di kisaran 110/70

batas di katakan hipertensi adalah 140/90.

Trimester pertama

Tekanan darah cenderung naik

Penyebabnya, terjadi proses penyempurnaan pembuluh darah janin

serta plasenta, sehingga memerlukan peningkatan darah

Batas kenaikan tak bolehlebih dari 120/80mmHg

Page 10: Laporan Fix Skenario b

Trimester kedua

Tekanan darah cenderung turun

Penyebabnya, terjadi penyempurnaan fungsi organ tubuh janin,

sehingga memberi kesempatan pada sel/jaringan untuk menyerap

oksigen dan nutrisi lebih lama.

Batas penurunan tidak boleh kurang dari 90/60 mmHg

Trimester ketiga

Tekanan darah cenderung naik

Penyebabnya, efek hormon kehamilan yang bersifat menahan cairan

dan menganggu aliran darah balik ke jantung, sehingga tekanan darah

perlu ditingkatkan agar kebutuhan darah terpenuhi.

Toleransi batas kenaikan sama dengan trimester pertama.

4. a. Mengapa sakit kepala tidak berkurang walaupun pasien sudah mengkonsumsi

paracetamol?

Jawaban :

Sakit kepala pada ibu ini terjadi dikarenakan kurangnya aliran darah ke

otak, sehingga memberikan gejala sakit kepala yang hebat, sedangkan parasetamol

sendiri bekerja dengan menghambat pembentukan prostalglandin, dimana pada

kasus ini tidak menyebabkan sakit kepala.

b. Bagaimana mekanisme dan etiologi masing-masing keluhan?

Jawaban :

Mekanisme terjadinya gangguan penglihatan

Hipertensi dalam kehamilan (preeklamsia) pasokan darah ke arteri di

retina berkurang spasme arteri retina (dapat pula disertai edema karena

proteinuria) gangguan penglihatan (dapat berupa pandangan kabur,

skotoma, amaurosis, dan ablatio retina)

Mekanisme mual muntah serta rasa tidak nyaman pada daerah epigastrium

Penurunan prostaglandin peningkatan sekresi asam lambung refluks

asam lambung nyeri epigastrium

Mekanisme mual dan muntah

Page 11: Laporan Fix Skenario b

Penurunan prostaglandin penurunan motilitas lambung dan peningkatan

sekresi asam lambung, penurunan sekresi mukus di lambung, dan penurunan

kontraksi otot polos GIT (delayed gastric emptying) mual dan muntah

5. a. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan fisik?

Jawaban :

Hasil Normalnya Interpretasi

TB 152 cm Ibu hamil

mengalami

kenaikan BB

sebanyak 5-10 kg

Normal

BB 65 kg

Tekanan

darah

180/110 mm/Hg tinggi Hipertensi

HR 83x/mnt 60-100x/mnt Normal

RR 24x/mnt 16-24x/mnt Normal

face Minimally swollen Normal

funduscopy Normal

Cardiac

and

respiratory

Tender Normal

abdominal Normal

uterus Soft adn non tender Normal

Legs and

fingers

Mildly oedematous Agak edema

(mengalami

pembengkakan)

Lower

limb

refleks

Very brisk with

clonus

Pemeriksaan Obstetri

Pemeriksaan Hasil Intepretasi

Tinggi

Fundus

32cm Normal

Tinggi fundus adalah 4cm

Page 12: Laporan Fix Skenario b

ditambah atau diminus dari usia

kehamilan dalam minggu dan

batas maksimum dicapai pada

sekitar 38 minggu dan akan

menurun pada usia 40 minggu

jika janin mulai masuk ke rongga

panggul.

3/5 palpable Janin yang belum masuk pintu

atas panggul 3 jari (hots 3)

Presentasi Persentasi kepala Normal

Berarti belakang kepala janin

berada di bawah

Denyut

jantung janin

150x/min Normal.

Batasnya 120-160x/min

Kontraksi

uterus

Tidak ada Belum in partu atau belum saat

melahirkan.

b. Bagaimana mekanisme dari pemeriksaan fisik yang abnormal?

Jawaban :

a. Edema : proteinuria yang massive dan berkelanjutan menyebabkan

hipoalbuminemia, sehingga osmolaritas plasma menurun, cairan pindah

dari intraseluler ke ekstraseluler

c. Apa saja pemeriksaan obstetric dan bagaimana cara melakukannya?

Jawaban : sintesis

6. a. Apa interpretasi dari hasil pemeriksaan laboratorium?

Jawaban :

Range Normal Hasil Interpretasi

Haemoglobin 11-14 g/dL 11.6 g/dL normal

Packed cell

volume

31-38% 42.2% meningkat

Mean cell 74.4-95.6 fL 79 fL normal

Page 13: Laporan Fix Skenario b

voume

White cell

volume

6-16 x 10³ / mm³ 5 x 10³ / mm³ Menurun

Platelets 150-400 x 10³ /

mm³

126 x 10³ / mm³ Menurun

Sodium 130-140 mmol/L 141 mmol/L Meningkat

Potassium 3.3-4.1 mmol/L 4.0 mmol/L Normal

Urea 2.4-4.3 mmol/L 3.8 mmol/L Normal

Creatinin 34-82 µmol/L 92 µmol/L Meningkat

SGOT 6-32 IU/L 189 IU/L Meningkat

SGPT 30-300 IU/L 74 IU/L Normal

Gamma

glutamyl

transaminase

5-43 IU/L 34 IU/L Normal

Lactat

dehidrogenase

<600 IU/L 853 IU/L Meningkat

Bilirubin 3-14 µmol/L 12 µmol/L Normal

Albumin 28-37 g/L 24 g/L Menurun

Uric Acid 0.14-0.38 mmol/L 0.46 mmol/L Meningkat

Urinalysis - +++ protein

b. Bagaimana mekanisme dari pemeriksaan laboratorium yang abnormal?

Jawaban :

a. SGOT meningkat : peningkatan enzim hati menunjukkan adanya

perubahan pada fungsi hepar yang utamanya di dasari karena vasospasme,

iskemia, dan perdarahan. Pada kasus ini, mekanisme peningkatan kadar

dari SGOT karena adanya vasospasme dan iskemia, menyebabkan

perdarahan sel periportal lobus perifer kemudian terjadi nekrosis sel hepar

dan terjadi peningkatan enzim hati.

b. Proteinuria : kerusakan sel glomerulus, mengakibatkan permeabilitas

membran basalis meningkat, fungsi GFR (glomerulus filtration rate)

menurun sehingga protein yang seharusnya di filtrasi bocor dan keluar

bersama urin.

Page 14: Laporan Fix Skenario b

7. Apa DD nya?

Jawaban :

Hipertensi

Gestasional

Hipertensi Kronik Preeklamsia

Ringan

Preeklamsia Berat

Hipertensi pada

trimester II

hingga 12

minggu setelah

persalinan

Hipertensi didapat

sebelum

kehamilan, ,20

minggu umur

kehamilan dan

tidak menghilang

setelah umur

kehamilan 12

minggu

Hipertensi didapat

setelah umur

kehamilan 20

minggu

Hipertensi didapat

setelah umur

kehamilan 20

minggu

Tidak disertai

proteinuria

Tidak disertai atau

disertai proteinuria

Proteinuria +1 Proteinuria ≥ +2

Tekanan darah

≥140/90 mmHg

Tekanan darah

≥140/90 mmHg

Tekanan darah

≥140/90, tapi ,

160/110 mmHg

Tekanan darah >

160/110 mmHg

8. Apa Penegakan Diagnosis dan Working diagnosisnya?

Jawaban :

ANAMNESIS

gejala : kejang, sakit kepala, gangguan penglihatan, mual muntah, rasa tidak

nyaman pada daerah epigastrik atau nyeri epigastrik.

PEMERIKSAAN FISIK

Gangguan kesadaran (misalnya : delirium)

Hipertensi (systole >140 mmHg dan/atau dyastole >90 mmHg)

Edema dan edema paru

Sianosis

PEMERIKSAAN TAMBAHAN

a. oliguria

b. proteinuria

Page 15: Laporan Fix Skenario b

c. SGOT/SGPT meningkat.

d. Trombositopenia

Preeklampsia berat ialah preeklampsia dengan salah satu atau lebih gejala dan

tanda dibawah ini:

Desakan darah: pasien dalam keadaan istirahat desakan

sistolik≥160mmHg dan desakan distolik≥90mmHg.

Proteinuria: ≥5g/jumlah urin selama 24 jam, atau dipstik:+4.

Oligouria:produksi urin< 400-500 ml/24 jam.

Kenaikan kreatinin serum.

Edema paru dan sianosis.

Nyeri epigastrium dan nyeri kuadran atas kanan abdomen disebabkan

teregangnya kapsula glisone. Nyeri dapat sebagai gejala awal ruptura

hepar.

Gangguan otak dan visus: perubahan kesadaran, nyeri kepala, skotomata

dan pandangan kabur.

Gangguan fungsi hepar: peningkatan alanine atau aspartase amino

transferase

Hemolisis mikroangiopatik.

Trombositopenia < 100.000/ml

Sindroma HELLP

9. Bagaimana epidemiologi nya?

Jawaban : Di Indonesia preeklampsia-eklampsia masih merupakan salah satu

penyebab utama kematian maternal dan kematian perinatal yang tinggi. Di negara

berkembang dilaporkan 0,3%-0,7%, sedang di negara maju sekitar 0,05%-0,1%.

10. Apa etiologi dan faktor resikonya?

Jawaban :

Etiologi

Belum diketahui secara pasti, namun banyak teori yang ada yang dapat

menjelaskan terjadinya HELLP Syndrome dan Pre-eklampsi ini.

Teori Genetik

Teori Endocrine / Metabolik

Teori Iskemik uteroplasental

Page 16: Laporan Fix Skenario b

Teori Imunologis

Faktor Risiko

Nuliparity

Usia <18 tahun atau usia >40 tahun.

Ada riwayat Hipertensi dalam kehamilan di keluarga

Renal Disease

Antiphospholipid syndrome

DM

Multiple Gestation

Hypertensi kronis

11. Bagaimana patogenesinya?

Jawaban :

Preeklampsia merupakan salah satu penyulit kehamilan yang belum diketahui

dengan pasti penyebabnya. Sampai saat ini ada beberapa teori yang mendukung

terjadinya preeklampsia antara lain:

1. Faktor Iskemia Plasenta

Menurut Smasaron dan Sargent pada preeklampsia terjadi perubahan pada

plasenta. Tahap pertama adalah proses yang mempengaruhi arteri spiralis, yang

menyebabkan kurangnya suplai darah ke plasenta. Tahap kedua terjadi efek

iskemia plasenta pada bagian ibu dan janin.

2. Faktor Imunologi

Ketidaksesuaian sistem imun yang disebabkan oleh sel-sel sitotrofoblast

menimbulkan kerusakan pada arteri spiralis, yaitu pada endovaskular dan

kerusalakn sel endotel serta terjadi peningkatan pelepasan sitokin desidual,

enzim-enzim proteolitik dan radikal bebas.

Viniatier dkk (1995) menduga salah satu penyebab preeklampsia adalah

gangguan sistem imunitas ibu pada kehamilan. Adanya antigen fetotrofoblastik

yang tidak dikenali menyebabkan invasi trofoblas yang abnormal. Pada proses ini

pembentukan antibodi pada plasenta terganggu, misalnya pada wanita hamil yang

mendapat terapi imunosupresif atau pada kehamilan kembar.

3. Faktor Genetika

Adanya gen resesif tunggal, dominan dengan penetrasi yang tidak sempurna,

menyebabkan preeklampsia.

Page 17: Laporan Fix Skenario b

4. Hubungan Lipoprotein Densitas sangat rendah (Very Low Density

Lipoprotein = VLDL ) dengan Aktivitas Pencegah Toksisitas (Toxicity

Preventing Activity = TxPA).

Asam lemak bebas merupakan sumber energi yang penting untuk jaringan yang

berasal dari metabolisme trigliserida dan lipoprotein. Lipoprotein adalah senyawa

dengan berat molekul tinggi yang terdiri dari lemak (kolestrol, trigliserida dan

fosfolid) serta satu atau lebih protein spesifik disebut apolipoprotein, dan

berfungsi mengangkut lemak dalam darah. Lipoprotein yang disentesis di hepar

yaitu, VLDL, LDL(Low Density Lipoprotein) dan HDL (High Density

Lipoprotein). Pada preeklampsia, asam lemak bebas (Free Fatty Acid=FFA)

meningkat sebelum timbul gejala klinis, sehigga rasio FFA/albumin menjadi lebih

tinggi dengan peningkatan aktivitas lipolitik yang mengakibatkan percepatan

pengambilan FFA pada sel endotel, yang selanjutnya diesterifikasi menjadi

trigliserida. TxPA merupakan bentuk isoelektrik dari plasma albumin dengan

rentang titik isoelektrik (Isoelektrik Point=pl) berkisar 4,8-5,6. Banyaknya FFA

yang terikat dengan albumin menyebabkan makin rendahnya pl 5,6. Rasio

FFA/albumin yang tinggi menyebabkan pergeseran dari pl 5,6 menjadi 4,8.

Penderita preeklampsia memiliki TxPA lebih rendah. Rasio TxPA/ VLDL rendah

mengakibatkan sitotoksitas dan penumpukan trigliserida pada sel endotel.

Menurut Arbogast dkk, pada kehamilan terjadi peningkatan VLDL. Pada wanita

dengan kosentrasi albumin yang rendah, menyebabkan pemindahan FFA dari

jaringan lemak ke hati cenderung menurunkan kosentrasi TxPA, yang akhirnya

meningkatkan kosentrasi VLDL dan menyebabkan kerusakan sel endotel. Proses

kerusakan endotel menyebabkan vasokonstrisi dan kehilangan cairan serta protein

intravaskular. Pada ginjal proses ini menyebabkan peningkatan plasma protein

melalui membran basalis glomerulus yang akan menyebabkan proteinuria.

Saat ini teori yang dapat diterima terjadinya preekalmpsia berat merupakan

manifestasi akhir kerusakan endotel mikrovaskuler dan aktivasi platelet

intravaskuler, juga ditemukan kelainan tonus vaskuler, vasospasme,dan kelainan

koagulasi. Sampai sekarang tidak ditemukan faktor pencetusnya

12. Apa manifestasi klinisnya?

Jawaban :

Page 18: Laporan Fix Skenario b

Preeklampsia berat ialah preeklampsia dengan salah satu atau lebih gejala dan

tanda dibawah ini:

Desakan darah: pasien dalam keadaan istirahat desakan sistolik ≥160

mmHg dan desakan distolik ≥90 mmHg

Proteinuria: ≥ 5g/jumlah urin selama 24 jam, atau dipstik :+4

Oligouria: produksi urin < 400-500 ml/24 jam

Kenaikan kreatinin serum

Edema paru dan sianosis

Nyeri epigastrium dan nyeri kuadran atas kanan abdomen disebabkan

teregangnya kapsula glisone. Nyeri dapat sebagai gejala awal ruptura

hepar.

Gangguan otak dan visus: perubahan kesadaran, nyeri kepala, skotomata

dan pandangan kabur.

Gangguan fungsi hepar: peningkatan alanine atau aspartase amino

transferase

Hemolisis mikroangiopatik.

Trombositopenia < 100.000/ml

Sindroma HELLP

Gejala sindroma HELLP (Hemolysis, Elevated Liver Enzyme,Low Platelets

Count), yaitu :

Didahului tanda dan gejala yang tidak khas malaise, lemah, nyeri kepala,

mual, muntah

Adanya tanda dan gejala preeklamsia

Tanda-tanda hemolisis intravaskular, khususnya kenaikan LDH, AST, dan

bilirubin indirek

Tanda kerusakan / disfungsi sel hepatosit hepar : kenaikan ALT, AST,

LDH

Trombositopenia

Trombosit ≤ 150.000/ml

Semua wanita hamil dengan keluhan nyeri pada kuadran atas

abdomen, tanpa memandang ada tidaknya tanda dan gejala preeklamsia, harus

dipertimbangkan sindroma HELLP

13. Bagaimana tatalaksana nya?

Page 19: Laporan Fix Skenario b

Jawaban :

1. Dirawat di Rumah sakit

2. Beri oksigenasi

3. Monitoring Input cairan dengan pemberian 5% ringer-dextrose atau cairan

garam faali dengan jumlah tetesan <125 cc/jam atau pemberian koloid

4. Monitoring output cairan dengan pemasangan foley catether

5. Pemberian obat antikejang yaitu MgSO4 sebanyak 4 gram IV (40% dalam 10

cc) selama 15 menit

6. Pemberian obat antihipertensi yaitu Nifedipine sebanyak 10-20 mg PO diulang

setelah 30 menit, maksimal 120 mg/24 jam. Batas pemberian obat

antihipertensi dihentikan apabila telah mencapai batas stabil yaitu <160/105

mmHg (Bellfort) atau <125 mmHg (MAP)

7. Pemberian dexamethason karena pada kasus nilai trombosit berada diantara

100.000-150.000 disertai gejala impending eclampsia. Pemberian

dexamethason sebanyak 10 mg IV per 12 jam

8. Nyeri : berikan anesthesia atau analgesia, contohnya opioid yang diberikan

secara intravena sebagai penghilang nyeri tanpa risiko maternal bleeding.

9. Perawatan kehamilan adalah perlu dilakukan Terminasi Kehamilan karena

pada kasus :

a. Kondisi kehamilan Ibu > 37 minggu dan ada gejala impending

eclampsia

b. Terdapat tanda fetal distress pada janin

c. Pemeriksaan Laboratorium terdapat tanda-tanda Sindroma HELLP

10. Perlu pemberian suntikan Oxytocin untuk menginduksi kontraksi uterus

karena pada kasus tidak terdapat kontraksi uterus

14. Apa komplikasi nya?

Jawaban :

Maternal

Dekompensasi Kordis

DIC

Placental Abruption

Retinal Detachment

Subcapsular liver hematoma

Page 20: Laporan Fix Skenario b

Stroke

Edema Pulmonal dan Gagal Nafas

Gagal Ginjal

Kejang

Perdarahan intracranial

Koma

Kematian

Fetal

Growth Restriction

Kematian

15. Bagaimana prognosisnya?

Jawaban : Dubia et bonam

16. Apa KDU nya?

Jawaban :

Tingkat Kemampuan 3b

Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya :

pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan

memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (kasus gawat

darurat).

IV. Hipotesis

Seorang wanita hamil, usia 17 tahun mengalami preeclamsia berat dengan HELLP

Syndrom