laporan hasil pengamatan fluida

16
LAPORAN HASIL PENGAMATAN FLUIDA Nama anggota : ~ Ajeng Kurnia Pertiwi ~ Eka Fitriani ~ Miscellina Sukensi ~ Vanya Annisaningrum

Upload: vinta-heryani

Post on 29-Jun-2015

1.730 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN HASIL PENGAMATAN FLUIDA

LAPORAN HASIL PENGAMATAN FLUIDA

Nama anggota : ~ Ajeng Kurnia Pertiwi

~ Eka Fitriani

~ Miscellina Sukensi

~ Vanya Annisaningrum

KATA PENGANTAR

Page 2: LAPORAN HASIL PENGAMATAN FLUIDA

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami masih dapat merasakan nikmat sehat dan hidup dari-Nya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW.

Pada kesempatan kali ini, kami telah melakukan percobaan tentang Zat Alir (FLUIDA), yang mana kegiatan ini kami maksudkan sebagai kegiatan pembelajaran untuk dapat lebih memahami tentang materi yang diajarkan.

Untuk itulah kami menyusun laporan kegiatan percobaan ini sebagai hasil dari pengamatan yang telah kami lakukan.

Curug, Januari 2011

Penyusun

DAFTAR ISICover.............................................................................i

Page 3: LAPORAN HASIL PENGAMATAN FLUIDA

Kata pengantar.............................................................ii

Daftar isi......................................................................iii

Tujuan..........................................................................1

Alat dan Bahan..............................................................1

Prosedur.......................................................................2

Dasar teori....................................................................3

Analisa Hasil Percobaan................................................4

Kesimpulan...................................................................4

Nama kegiatan :

Pengamatan Zat Alir (FLUIDA)

Page 4: LAPORAN HASIL PENGAMATAN FLUIDA

Tujuan :

Untuk membedakan massa jenis air dan benda yang diamati. Untuk mengetahui cara kerja benda saat berada pada

permukaan air. Untuk mengetahui sifat benda apakah terapung, melayang atau

tenggelam.

Alat dan bahan :

Baskom Air Paper clip Lilin mainan (Plastisin) Garam Telur Perahu kertas Sabun colek

Prosedur :

1. Siapkan alat dan bahan yang akan diamati pada percobaan.

Page 5: LAPORAN HASIL PENGAMATAN FLUIDA

2. Masukkan air ke dalam baskom hingga penuh, lalu taruh paper clip di atas permukaan air.

3. Lalu masukkan air sabun ke dalam baskom yang diisi paper clip dan amati perubahan yang terjadi.

4. Untuk percobaan yang selanjutnya ganti air tadi dengan yang baru dan masukkan plastisin ke dalam air, perhatikan apa yang terjadi.

5. Setelah itu air ditambahkan garam dan aduk hingga merata, masukkan telur ke dalam air tersebut, lalu amati.

6. Ganti air dengan air yang baru, taruh perahu kertas di atas permukaan air, lihat apa yang terjadi.

7. Tambahkan sabun colek di bawah perahu kertas dan taruh kembali perahu tersebut ke atas air, lalu bandingkan dengan percobaan sebelumnya.

8. Tulis hasil pengamatan dan kesimpulan dari percobaan yang dilakukan.

Dasar teori :

1. Statika Fluida

Page 6: LAPORAN HASIL PENGAMATAN FLUIDA

Statika fluida, kadang disebut juga hidrostatika, adalah

cabang ilmu yang mempelajari fluida dalam keadaan diam, dan

merupakan sub-bidang kajian mekanika fluida. Istilah ini

biasanya merujuk pada penerapan matematika pada subyek

tersebut. Statika fluida mencakup kajian kondisi fluida dalam

keadaan kesetimbangan yang stabil. Penggunaan fluida untuk

melakukan kerja disebut hidrolika, dan ilmu mengenai fluida

dalam keadaan bergerak disebut sebagai dinamika fluida.

Fluida adalah sub-himpunan dari fase benda, termasuk

cairan, gas, plasma, dan padat plastik. Fluida memiliki sifat tidak

menolak terhadap perubahan bentuk dan kemampuan untuk

mengalir (atau umumnya kemampuannya untuk mengambil

bentuk dari wadah mereka). Sifat ini biasanya dikarenakan

sebuah fungsi dari ketidakmampuan mereka mengadakan

tegangan geser (shear stress) dalam ekuilibrium statik.

Konsekuensi dari sifat ini adalah hukum Pascal yang

menekankan pentingnya tekanan dalam mengkarakterisasi

bentuk fluid. Dapat disimpulkan bahwa fluida adalah zat atau

entitas yang terdeformasi secara berkesinambungan apabila

diberi tegangan geser walau sekecil apapun tegangan geser itu.

2. Tekanan Statik di dalam Fluida

Page 7: LAPORAN HASIL PENGAMATAN FLUIDA

Karena sifatnya yang tidak dapat dengan mudah

dimampatkan, fluida dapat menghasilkan tekanan normal pada

semua permukaan yang berkontak dengannya. Pada keadaan

diam (statik), tekanan tersebut bersifat isotropik, yaitu bekerja

dengan besar yang sama ke segala arah. Karakteristik ini

membuat fluida dapat mentransmisikan gaya sepanjang sebuah

pipa atau tabung, yaitu, jika sebuah gaya diberlakukan pada

fluida dalam sebuah pipa, maka gaya tersebut akan

ditransmisikan hingga ujung pipa. Jika terdapat gaya lawan di

ujung pipa yang besarnya tidak sama dengan gaya yang

ditransmisikan, maka fluida akan bergerak dalam arah yang

sesuai dengan arah gaya resultan.

Konsepnya pertama kali diformulasikan, dalam bentuk yang

agak luas, oleh matematikawan dan filsuf Perancis, Blaise

Pascal pada 1647 yang kemudian dikenal sebagai Hukum

Pascal. Hukum ini mempunyai banyak aplikasi penting dalam

hidrolika. Galileo Galilei, juga adalah bapak besar dalam

hidrostatika.

3. Tekanan Hidrostatik

Volume kecil fluida pada kedalaman tertentu dalam sebuah bejana akan memberikan tekanan ke atas untuk mengimbangi berat fluida yang ada di atasnya. Untuk suatu volume yang sangat kecil, tegangan adalah sama di segala arah, dan berat fluida yang ada di atas volume sangat kecil

Page 8: LAPORAN HASIL PENGAMATAN FLUIDA

4. Apungan

Sebuah benda padat yang terbenam dalam fluida akan mengalami

gaya apung yang besarnya sama dengan berat fluida yang

dipindahkan. Hal ini disebabkan oleh tekanan hidrostatik fluida.

Sebagai contoh, sebuah kapal kontainer dapat mengapung

sebab gaya beratnya diimbangi oleh gaya apung dari air yang

dipindahkan. Makin banyak kargo yang dimuat, posisi kapal

makin rendah di dalam air, sehingga makin banyak air yang

"dipindahkan", dan semakin besar pula gaya apung yang

bekerja. Prinsip apungan ini ditemukan oleh Archimedes.

5. Tegangan Permukaan

Tegangan permukaan adalah gaya yang diakibatkan oleh

suatu benda yang bekerja pada permukaan zat cair sepanjang

permukaan yang menyentuh benda itu. Apabila F = gaya

(newton) dan L = panjang (m), maka tegangan-permukaan, S

dapat ditulis sebagai S = F/L.

Percobaan 1

Page 9: LAPORAN HASIL PENGAMATAN FLUIDA

Lilin Mainan

1. Plastisin dibuat seperti mangkok2. Plastisin tidak diberi bentuk

Analisa :

1. Di awal pembahasan Hukum Archimedes telah sedikit disinggung mengapa kapal laut dapat mengapung di air. Hal ini serupa dengan plastisin. Badan pada plastisin mempunyai rongga udara. Karena rongga udara ini, volume air yang dipindahkan oleh plastisin tersebut cukup besar sehingga sesuai prinsip Archimedes, plastisin mendapatkan gaya apung yang cukup besar untuk menahan bobot plastisin sehingga plastisin dapat mengapung di permukaan air.

2. Sedangkan yang satu lagi, karena tidak memiliki rongga udara, maka volume air yang dipindahkan pun akan lebih kecil, akibatnya, plastisin tersebut akan tenggelam.

Percobaan 2Paper Clip

Analisa :Ketika paperclip diletakan secara hati-hati ke atas permukaan

air, molekul-molekul air yang terletak di permukaan agak ditekan oleh gaya berat paperclip tersebut, sehingga molekul-molekul air yang terletak di bawah memberikan gaya pemulih ke atas untuk menopang paperclip tersebut (ingat kembali elastisitas). Dalam kenyataannya, bukan hanya paperclip alias penjepit kertas, tetapi juga bisa benda lain seperti jarum. Apabila kita meletakan jarum secara hati-hati di atas permukaan air, maka jarum akan terapung.

Page 10: LAPORAN HASIL PENGAMATAN FLUIDA

Adanya tegangan permukaan cairan juga menjadi alasan mengapa serangga bisa mengapung di atas air. Saat air diberi sabun paper clip tenggelam karena massa jenis air sabun lebih kecil dari pada massa jenis benda.

Percobaan 3Telur

Analisa :

Telur yang dimasukan ke dalam air biasa akan tenggelam, sedangkan, telur yang dimasukan kedalam air garam akan melayang. Pada saat telur tenggelam dalam air, berlakulah Hukum Archimedes. ”Benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan.”

Hal ini disebabkan massa jenis telur lebih besar daripada masa jenis air, Akibatnya telur akan tenggelam jika dimasukan kedalam air.

Sedangkan pada air garam, telur akan mengambang, Hal ini disebabkan karena penambahan masa jenis air ketika dimasukan garam, hingga masa jenis air sama besar dengan masa jenis telur.

Percobaan 4Perahu Kertas

Page 11: LAPORAN HASIL PENGAMATAN FLUIDA

Analisa :Pada saat sabun di olesi pada bagian belakang perahu, perahu

tersebut bergerak cepat ke depan. Karena di permukaan air terdapat lapisan tipis yang tak nampak disebut tegangan antar permukaan. sabun bersifat menurunkan tegangan permukaan, sehingga tegangan permukaan air di bagian perahu yang bersabun lebih kecil dibanding permukaan yang lain. perbedaan tegangan ini yang membuat kapal-kapalan tersebut bisa melaju cepat.

Kesimpulan1. Bentuk benda dapat mempengaruhi mengapung atau tidaknya

benda tersebut. Karena apabila permukaan benda tidak rata (benda berbentuk bulat) gaya tekan ke atas terhadap benda tersebut lebih kecil sehingga benda tenggelam. Sedangkan apabila permukaan benda datar, gaya tekan ke atas lebih besar sehingga benda dapat mengapung.

2. Saat massa jenis air berubah, benda yang tadinya dapat terapung menjadi tenggelam jika massa jenis berubah menjadi lebih kecil.

3. Jika massa jenis air dan massa jenis benda sama besar, maka benda tersebut akan melayang.

4. Tegangan permukaan pada suatu benda dapat membuat benda bergerak.