laporan hasil praktek dasar perbengkelan selesai

14
LAPORAN HASIL PRAKTEK DASAR PERBENGKELAN (membuat pola,memotong,mengikir,dan mengebor plat) Disusun oleh: Nama: Riko Ersada Tarigan Nim: 5153220013 Jurusan: D-3 Teknik Mesin Mata Kuliah: Dasar Perbengkelan Praktikum ke: 1

Upload: dian-pratama-naibahoe

Post on 30-Jan-2016

47 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Hasil Praktek Dasar Perbengkelan Selesai

LAPORAN HASIL PRAKTEK DASAR PERBENGKELAN

(membuat pola,memotong,mengikir,dan mengebor plat)

Disusun oleh:

Nama: Riko Ersada Tarigan

Nim: 5153220013

Jurusan: D-3 Teknik Mesin

Mata Kuliah: Dasar Perbengkelan

Praktikum ke: 1

Page 2: Laporan Hasil Praktek Dasar Perbengkelan Selesai

ABSTRAK

Kegiatan praktikum dasar perbengkelan ini telah dilaksanakan selama 6 kali pertemuan,dengan

beberapa urutan kerja sebagai wujud dari tujuan yang hendak dicapai,antara lain membuat pembuka

tutup botol minuman yang terbuat dari plat.

Rangkaian latihan kerja pertama adalah dimulai dengan menggambar pembuka tutup botol minuman

pada kertas gambar. Selanjutnya melakukan kerja antara lain : menggaris,menitik,menggergaji,

Mengebor,dan mengikir.

Tahap pertama yaitu memotong plat dengan ukuran panjang 125mm x 65mm

Tahap kedua yaitu membuat gambar gitar di plat menggunakan penggores/penitik.

Tahap ketiga yaitu menggergaji platdan mangikir mengikuti gambar yang telah digaris di plat

tersebut.

Tahap ke empat yaitu mengebor tengah tengah plat yang berbentuk gitar tersebut dengan

ukuran panjang 18mm x 25mm.

Tahap kelima yaitu menghaluskan permukaan plat dan menumpulkan sudut sudut yang tajam.

Tahap ke enam yaitu mengecat plat dengan pilox warna metalik.

i

Page 3: Laporan Hasil Praktek Dasar Perbengkelan Selesai

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan terhadap tuhan yang maha esa atas berkatnya yang berlimpah

sehingga laporan hasil praktek dasar perbengkelan ini dapat terselesaikan.

Laporan praktikum ini, diharapkan dapat memperlihatkan proses dan hasil yang telah

ditempuh saat melaksanakan praktikum mata kuliah Dasar Perbengkelan terutama pada praktek

kerja plat. Laporan praktikum ini dapat disebut juga sebagai hasil tertulis dari kegiatan praktikum

yang telah dilakukan.

Laporan ini berisi tentang apa yang berkaitan dengan praktek yang telah dilakukan,macam

macam alat dan kegunaannya,dan proses proses pembuatannya beserta gambar akhir setelah jadi.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak dalam hal ini

instruktur dan rekan lainnya, maka dalam praktek maupun penmbuatan laporan ini tidak dapat

terselesaikan dengan baik, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua

pihak terkait, hususnya kepada dosen pembinmbing (instruktur).

Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak kesalahan, baik dari isi,

penyusunan maupun penulisannya, oleh karena itu, penulis menyampaikan maaf danmengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan pembuatan laporan ke depannya.

ii

Page 4: Laporan Hasil Praktek Dasar Perbengkelan Selesai

DAFTAR ISI

ABSTRAK.............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR............................................................................................ ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii

BAB IPENDAHULUAN........................................................................................ 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 2

BAB III METODE PRAKTIKUM......................................................................... 4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................ 5

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 7

iii

Page 5: Laporan Hasil Praktek Dasar Perbengkelan Selesai

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pekerjaan bengkel salah satunya adalah kerja bangku.rangkaian kegiatan kerja bangku ini

diantaranya membuat gambar,menggaris,memotong,mengebor dan mengikir.pekerjaan tersebut

memerlukan penguasaan tentang pembelajaran secara praktis mengenai keterampilan

mesin.seorang ahli mesin tidak hanya mampu menggunakan peralatan kerja tangan,tetapi harus

terus menerus praktik sampai mahir.kerja bangku merupakan pekerjaan bengkel yang

menggunakan peralatan kerja tangan (hands tools) dan merupakan bagian penting dalam

pekerjaan dibengkel sehingga peralatan mesin dapat bekerja secara efisien dan ekonomis.

1.2 TUJUAN

Tujuan dari melakukan praktikum ini adalah :

1.mampu membuat pola (layout) dengan baik.

2.memiliki ketrampilan memotong plat.

3.memahami prinsip dan cara menggergaji yang baik dan benar.

4.memahami prinsip dan cara mengikir dengan benar.

5.memiliki ketrampilan mengebor.

6.memiliki ketrampilan membentuk plat.

1

Page 6: Laporan Hasil Praktek Dasar Perbengkelan Selesai

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 PENGERTIAN PENGERJAAN PLAT

Pengerjaan plat adalah pekerjaan membentuk dan menyambung logam lembaran (plat)

sehingga sesuai dengan bentuk dan ukuran yang sudah direncanakan.pengerjaan plat dapat

dilakukan dengan cara menggunting,melipat,melubangi,menyambung dll..

1.2 ALAT ALAT PENDUKUNG PENGERJAAN PLAT

Dalam sebuah pengerjaan plat,kita memerlukan alat alat pendukung untuk menyelesaikan

benda kerja yang akan dibentuk.peralatan tersebut adalah :

A. PENGGORES.

penggores dilakukan untuk menggambar bentangan pada permukaan plat.penggores adalah

alat untuk menggores benda kerja (logam) sebagai persiapan untuk dikerjakan atau bisa di

artikan sebagai pensil untuk plat.

B. PENITIK

Penitik digunakan untuk menitik bagian benda kerja yang akan di bor.

C. MISTAR BAJA

Berfungsi untuk mengukur benda kerja,selain itu dapat juga dipakai untuk membimbing

penggoresan dalam menggambar pada plat yang digunakan.

D. KIKIR

Digunakan untuk menghilangkan bagian yang tajam dan untuk menghaluskan permukaan

yang kasar.terbuat dari baja karon tinggi yang ditempa sesuai dengan panjangnya.macam

macam kikir antara lain : kikir rata,bulat,setengah bulat,segitiga,segi empat dll...

E. MESIN BOR

Mesin bor digunakan untuk melubangi benda yang akan dikerjakan.

F. GERGAJI BESI

Alat pemotong dan pembuat alur sederhana.terdapat gigi gigi tajam yang keras untuk

memotong sebuah plat.

1.3 LANGKAH PENGERJAAN PLAT

2

Page 7: Laporan Hasil Praktek Dasar Perbengkelan Selesai

Dalam melakukan praktek kerja,kita harus mengetahui urutan atau langkah langkah kerja

yang sudah kita kerjakan berikut.

a.pembuatan gambar kerja.

Langkah awal pengerjaan plat adalah menggambar.gambar benda kerja dapat langsung

digambar pada plat yang akan digunakan.adapun peralatan yang digunakan adalah :

1.penggores : digunakan untuk menggaris plat sesuai gambar yang ingin kita kerjakan.

2. mistar baja : mistar baja digunakan untuk mengukur,menarik garis,serta dapat juga

digunakan untuk pedoman dalam penggoresan.

b.pemotongan plat

setelah selesai menggambar,langkah selanjutnya adalah memotong menggunakan gergaji besi

menurut garis yang sudah dibuat pada bahan kerja.

c.pengeboran

setelah bahan kerja terbentuk dan selesai diratakan,selanjutnya kita membuat lubang pembuka

tutup botol ditengah bahan kerja menurut ukuran yang telah diberikan.

d.pengikiran

setelah plat dipotong dan sudah terbentuk menjadi gitar kecil, pinggiran pinggiran bahan kerja

lalu dikikir supaya halus dan sudut sudut yang tajam dibuat menjadi tumpul.dan kikir lah

lubang yang sudah di bor tadi sampai tutup botol bisa masuk dan bisa dibuka.

e.finished work / perataan akhir

pada tahap ini dilakukan kembali perapihan pinggiran plat bahan kerja dan sudut yang tajam

harus ditumpulkan dan diratakan.

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM

3

Page 8: Laporan Hasil Praktek Dasar Perbengkelan Selesai

A.ALAT PRAKTIKUM

1.PENGGARIS

2.PENGGORES

3.PENITIK

4.MESIN BOR

5.KIKIR

6.GERGAJI BESI

B.BAHAN PRAKTIKUM

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah plat yang akan dibentuk dengan ukuran

125mm x 65mm.

3.2 PROSEDUR PRAKTIKUM

Secara garis besar prosedur kerja membuat pembuka tutup botol bentuk gitar adalah sebagai berikut:

1.membuat pola sesuaidengan ukuran yang ada pada gambar

2.memotong plat sesuai dengan pola yang telah dibentuk

3.mengikir bagian bagian yang tajam

4.mengebor bagian tengah bahan kerja

5. mengikir lubang di tengah benda kerja sesuai dengan ukuran dan pola yang ditentukan.

4

Page 9: Laporan Hasil Praktek Dasar Perbengkelan Selesai

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2              Pembahasan

            Selama 2 kali pertemuan dilakukan praktikum membuat pembuka tutup botol di lab workshop

teknik mesin.  Hal ini di karenakan peralatan dan mesin yang mendukung untuk membuat pembuka

tutup botol terdapat di tempat tersebut. Praktikum dilakukan 6 kali pertemuan karena waktunya yang

tidak memungkinkan untuk menyelesaikan sebuah pembuka tutup botol dalam 1 kali praktikum.

Dalam pembuatan pembuka tutup botol terdiri dari beberapa tahap, yaitu : membuat pola, memotong,

dan mengebor.

a.       Membentuk pola

            Pada tahap ini dilakukan penggambaran pola rangka pada plat. Penggambaran dilakukan

menggunakan penggores agar nampak jelas pada plat yang dapat memudahkan kita pada saat

pemotongan dan pelipatan. Untuk membentuk garis yang  menyiku dapat menggunakan penggaris

siku. Dalam pembuatan pola harus seteliti mungkin dan jangan sampai terbentuk 2 garis hasil goresan

tersebut. Hal itu akan menimbulkan penafsiran ganda

b.      Memotong Plat

            Pemotongan plat dilakukan dengan 2 tahap, yaitu pemotongan bagian yang besar dan

pemotongan bagian yang kecil. Untuk pemotongan bagian yang besar digunakan alat pemotong yang

besar. Sedangkan untuk bagian – bagian yang kecil digunakan pemotong gergaji besi. Dalam

menggunakan gergaji besi harus sesuai dengan cara penggunaan karena di khawatirkan terjadi

kepatahan pada besi serta menjaga keselamatan kerja. Praktikan saat melakukan pemotongan dengan

menggunakan gergaji terjadi kesalahan, yakni memotong plat tepat di garis pola sehingga mengurangi

ukuran kerangka. Hal inilah yang menjadi penyebab masalah dari hasil finishing pembuka tutup botol

praktikan menjadi tidak pas.

c.     Mengebor Plat

            Lubang plat ini dibuat dengan cara membuat pola terlebih dahulu kemudian menitiknya.

Perhatikan saat penitikan jangan tepat digaris pola karena saat pengeboran akan melebihi batas pola.

Lebih baik, saat penitikan berada didalamnya sehingga saat pengeboran tidak akan melebihi batas

garis pola. Cara seperti ini terdapat kekurangannya, yaitu : membutuhkan energi lebih banyak untuk

mengikir sisa pengeboran yang belum terlubangi. Saat pengeboran perhatikan keselamatan kerja. Baik

menggunakan mesin ataupun alat pengebor plat, harus menggunakan kaca mata dan pelindung nadi,

karena sering terdapat percikan api dan serbuk plat yang memancar keluar

d. Meratakan Dan Mengikir Plat

5

Page 10: Laporan Hasil Praktek Dasar Perbengkelan Selesai

setelah benda kerja di potong dan di bor, maka tahap selanjutnya adalah meratakan dan

mengikir bagian bagian sudut benda kerja yang tajam menjadi tumpul dan menghaluskan bagian

pinggiran benda kerja yang tidak sesuai dengan pola.

6

Page 11: Laporan Hasil Praktek Dasar Perbengkelan Selesai

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1       Kesimpulan

            Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa

1.      Pembuatan pembuka tutup botol dibutuhkan waktu 6 kali pertemuan untuk membuat pembuka

tutup botol

2.      Pembuatan pola menggunakan alat penggores. Dalam pembuatan pola harus seteliti mungkin

dan jangan sampai terbentuk 2 goresan

3.      Praktikan melakukan beberapa kesalahan kecil yang mengakibatkan hasil akhir pembuka tutup

botol yang terbentuk tidak sempurna.

4.      Saat penitikan dalam pembuatan lubang pembuka , titik tersebut harus berada didalam pola

sehingga saat pengeboran tidak akan melebihi batas garis pola. Cara seperti ini terdapat

kekurangannya, yaitu : membutuhkan energi lebih banyak untuk mengikir sisa pengeboran yang

belum terlubangi.

5.2   Saran

Berdasarkan hasil pengalaman praktikum diharapkan untuk kedepannya praktikan lebih teliti

dalam melakukan setiap langkah percobaan dan menggunakan alat dan mesin dengan maksimal dan

sebaik – baiknya sehingga hasil yang diinginkan bisa tercapai. Selain itu, alat dan mesin di dalam

perbengkelan sangat berbahaya bagi tubuh sehingga pakaian keselamatan kerja hendaknya digunakan

selalu di dalam ruang laboratorium perbengkelan

7

Page 12: Laporan Hasil Praktek Dasar Perbengkelan Selesai

LAMPIRAN

8