laporan ikhtiologi

Upload: rooling-awhile

Post on 20-Jul-2015

82 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cuaca adalah istilah yang digunakan untuk menghuraikan semua fenomena yang banyak dan pelbagai yang boleh berlaku dalam atmosfera planet. Istilah ini biasanya digunakan untuk memaksudkan aktiviti fenomena ini selama tempoh masa yang pendek, biasanya tidak lebih dari beberapa hari panjangnya. Purata keadaan atmosfera untuk tempoh yang lebih panjang dikenali sebagai iklim. Penggunaan dua istilah ini selalu bertindih dan konsep ini jelas berhubungkait rapat. Cuaca merupakan keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya. Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang. Studi tentang iklim dipelajari dalam meteorologi. Iklim di bumi sangat dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan oleh letak geografis. Secara umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim tropis, lintang menengah dan lintang tinggi. Ilmu yang mempelajari tentang iklim adalah klimatologi. Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi cuaca adalah seperti suhu atau temperature udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara dan curah hujan. Ini berhubungan dengan parameter-parameter cuaca dan Iklim dalam megetahui keadaan suatu daerah pada praktikum ini.

1.2 Tujuan Percobaan Tujuan dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat mengerti cara mengetahui1

iklim atau cuaca di suatu daerah berdasarkan parameter-parameter tertentu dengan metode yang telah ditentukan.

2

BAB II DASAR TEORI

Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari atmosfer bumi khususnya untuk keperluan prakiraan cuaca. Kata ini berasal dari bahasa Yunani meteoros atau ruang atas (atmosfer), dan logos atau ilmu. Meteorologi adalah ilmu

pengetahuan yang mempelajari dan membahas gejala perubahan cuaca yang berlangsung di atmosfer (Khotimah, 2008) Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi yang tersusun atas beberapa lapisan, dan dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Atmosfer sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di Bumi, karena atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam agar suhu bumi tidak terlampau panas (Radjab, 2009) Atmosfer juga memiliki beberapa lapisan, yaitu : Troposfer adalah lapisan terbawah atmosfer, mempunyai ketebalan yang berbeda-beda, di khatulistiwa kurang lebih 16 km, di daerah sedang 11 km, dan di kutub kurang dari 8 km. lapisan ini mengandung debu, awan dan terjadi gerakan memutar. Troposfer inilah yang mempunyai pengaruh langsung bagi kehidupan manusia dan lingkungannya. Makin tinggi lapisan troposfer dari permukaan bumi, makin rendah suhunya. Stratosfer, merupakan lapisan atmosfer yang berada pada ketinggian 12 50 Km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini terdapat lapisan ozon yang berfungsi sebagai pelindung lapisan troposfer dan lapisan permukaan Bumi dari radiasi sinar ultra violet Matahari.

3

Mesosfer, merupakan lapisan atmosfer yang berada di atas lapisan stratosfer, pada ketinggian 50 - 80 Km dari permukaan bumi. Pada lapisan ini, energi Matahari yang diserap hanya sedikit sehingga temperatur turun dengan sangat drastis, yaitu pada ketinggian 80 km suhunya mencapai - 90o C. Lapisan mesosfer melindungi bumi dari meteor dan benda-benda luar angkasa yang menuju ke Bumi.

Termosfer, merupakan lapisan atmosfer yang berada pada ketinggian 80 - 500 Km dari permukaan bumi. Pada lapisan terjadi penguraian gas menjadi atom-atom sebagai akibat dari radiasi ultra violet dan sinar X, serta berkurangnya daya campur antar gas.

Eksosfer, merupakan lapisan atmosfer yang berada pada ketinggian di atas 500 Km dari permukaan bumi, merupakan lapisan paling luar dari atmosfer bumi yang menyatu dengan ruang hampa udara di angkasa luar. Batas atas lapisan ini adalah ruang antar planet. Pada lapisan ini molekul udara sudah sangat langka. Hal ini memungkinkan terlepasnya partikel-partikel netral terhadap pengaruh gravitasi bumi (Handoko. 1993). Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata rata dari pergerakan

molekul molekul. Suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan benda tersebut, untuk memindahkan (transfer) panas ke benda benda lain atau menerima panas dari benda benda lain tersebut. Dalam sistem dua benda, benda yang kehilangan panas dikatakan benda yang bersuhu lebih tinggi. (Bayong,Tj.H.K. 2004) Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang4

bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi (Tjasyono 2004). Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter. Intensitas hujan adalah banyaknya curah hujan persatuan jangka waktu tertentu. Apabila dikatakan intensitasnya besar berarti hujan lebat dan kondisi ini sangat berbahaya karena berdampak dapat menimbulkan banjir, longsor dan efek negatif terhadap tanaman (Aldrian, 2003).

5

BAB III METODELOGI PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat Percobaan ini dilakukan dan dianalisi di laboratorium computer Koordinatorat Kelautan dan Perikanan Universitas SyiahKuala, Darussalam Banda Aceh pada tanggal 21 November 2011.

3.2 Metodelogi Percobaan MULAI PROGRAM GRADS Data-Data Grads Sebelum memulai Grads, pastikan data-data NCEP, seperti slp.1977.nc, prate.sfc.gauss.1977.nc, air.2m.gauss.1977.nc, shum.2m.gauss.1977.nc,

uwnd.10m.gauss.1977.nc, vwnd.10m.gauss.1977.nc, tcdc.eatm.gauss.1977.nc** telah tercopy ke C:\Program Files\PCGrADS\win32e

** Data disesuaikan dengan data NCEP yang diperlukan

Membuat Script untuk Grads Untuk menampilkan suatu grafik melalui GrADS maka kita dapat mengetikkan perintahnya langsung pada layar perintah GrADS, tetapi kadangkali kita harus mengetikkan perintah yang sangat banyak. Untuk mengulang perintah yang telah diketikkan kita dapat menggunakan tombol anak panah keatas, menekannya berulang kali sampai menemukan perintah yang kita maksud dan setelah itu dapat diedit. Kadangkala untuk perintah yang banyak sekali kita mengalami kerepotan diakibatkan banyaknya perintah tersebut dan juga urutanurutannya. Kalau kita salah mengetikkan urutan perintah dapat berakibat gambar yang ditampilkan juga tidak seperti yang kita harapkan. Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan program menggunakan script. Dengan

6

sekali menjalankan script maka kita dapat mengontrol urutan perintah serta mengedit program dengan cara yang lebih cepat. Untuk membuat script GrADS sangatlah mudah, kita dapat mempergunakan beberapa program pengolah kata, tetapi disini kita akan mempergunakan program notepad.

a. Buka program notepad dari menu windows b. Setelah klik ikon notepad maka akan muncul layar pengetikan seperti pada gambar berikut ini:

c. Setelah muncul layar tersebut kita dapat langsung mengetikkan perintah. Misalkan kita ingin menampilkan grafik air temperature, maka ketikkan perintah di layar GrADS mulai dari membuka file descriptor sampai dengan mencetak grafik menjadi file berekstension .jpg

'reinit'

7

'sdfopen air.2m.gauss.1977.nc' 'set grads off' 'set map 1 1 3' 'enable print AIR_IO_AUG_77.gmf' 'set lat -20 30' 'set lon 40 103' 'd ave(air,t=849,t=972)' 'draw title Air Temperature of Indian Ocean in Agustus 1977 (K)' 'run cbarn.gs' 'printim AIR_IO_AUG_77.jpg white' 'print' 'disable print' * External gxeps plotting *'!gxeps -acR -i AIR_IO_AUG_77.gmf -o AIR_IO_AUG_77.ps' '!gxeps -aR -i AIR_IO_AUG_77.gmf -o AIR_IO_AUG_77.ps' '!rm AIR_IO_AUG_77.gmf' *'quit'

PENJELASAN PERINTAH PADA GRADS 'reinit' % menutup semua file dan mengembalikan setting ke setting awal 'sdfopen air.2m.gauss.1977.nc' % membuka file descriptor 'set grads off' % untuk menghilangkan logo grads pada gambar 'set map 1 1 3' % 'enable print AIR_IO_AUG_77.gmf' % untuk membuat output dalam .gmf 'set lat -20 30' % setting bujur 'set lon 40 103' % setting lintang 'd ave(air,t=849,t=972)' % untuk menampilkan rata2 pada bulan dan hari tertentu

8

'draw title Air Temperature of Indian Ocean in Agustus 1977 (K)' % untuk membuat judul pada gambar 'run cbarn.gs' % untuk menampilkan bar warna 'printim AIR_IO_AUG_77.jpg white' % untuk membuat output dalam .jpg 'print' % untuk mencetak hasil 'disable print' % untuk menon-aktifkan print * External gxeps plotting % *'!gxeps -acR -i AIR_IO_AUG_77.gmf -o AIR_IO_AUG_77.ps' % untuk membuat output dalam .ps '!gxeps -aR -i AIR_IO_AUG_77.gmf -o AIR_IO_AUG_77.ps' % untuk membuat output dalam .ps '!rm AIR_IO_AUG_77.gmf' % untuk menghapus file .gmf *'quit' % untuk keluar

MENG-EDIT SCRIPT 1. Air Temperature 'reinit' 'sdfopen air.2m.gauss.1977.nc' Disesuaikan dengan tahun data NCEP 'set grads off' 'set map 1 1 3' 'enable print AIR_IO_AUG_77.gmf' Nama file disesuai dengan yang diinginkan 'set lat -20 30' Diatur berdasarkan daerah yang diinginkan 'set lon 40 103' 'd ave(air,t=849,t=972)' Nilai t disesuaikan dengan bulan yang diinginkan** 'draw title Air Temperature of Indian Ocean in Agustus 1977 (K)' Judul disesuaikan 'run cbarn.gs' 'printim AIR_IO_AUG_77.jpg white' Nama file disesuai dengan yang diinginkan 'print' white = background putih

9

'disable print' * External gxeps plotting *'!gxeps -acR -i AIR_IO_AUG_77.gmf -o AIR_IO_AUG_77.ps' '!gxeps -aR -i AIR_IO_AUG_77.gmf -o AIR_IO_AUG_77.ps' '!rm AIR_IO_AUG_77.gmf' *'quit'

2. Cloud Cover 'reinit' 'sdfopen tcdc.eatm.gauss.1977.nc' Disesuaikan dengan tahun data NCEP 'set grads off' 'set map 1 1 3' 'enable print CLO_IO_AUG_77.gmf' Nama file disesuai dengan yang diinginkan 'set lat -20 30' Diatur berdasarkan daerah yang diinginkan 'set lon 40 103' 'd ave(tcdc,t=849,t=972)' Nilai t disesuaikan dengan bulan yang diinginkan** 'draw title Cloud Cover of Indonesian Water in Agustus 1977 (Kg/Kg)' Judul disesuaikan 'run cbarn.gs' 'printim CLO_IO_AUG_77.jpg white' Nama file disesuai dengan yang diinginkan 'print' 'disable print' * External gxeps plotting *'!gxeps -acR -i CLO_IO_AUG_77.gmf -o CLO_IO_AUG_77.ps' '!gxeps -aR -i CLO_IO_AUG_77.gmf -o CLO_IO_AUG_77.ps' '!rm CLO_IO_AUG_77.gmf' *'quit' white = background putih

10

3. Precipitation Rate 'reinit' 'sdfopen prate.sfc.gauss.1977.nc' Disesuaikan dengan tahun data NCEP 'set grads off' 'set map 1 1 3' 'enable print PRT_IO_AUG_77.gmf' Nama file disesuai dengan yang diinginkan 'set lat -20 30' Diatur berdasarkan daerah yang diinginkan 'set lon 40 103' 'd ave(prate,t=849,t=972)' Nilai t disesuaikan dengan bulan yang diinginkan** 'draw title Precipitation Rate of Indonesian Water in Agustus 1977 (Kg/m2/s)' Judul disesuaikan 'run cbarn.gs' 'printim PRT_IO_AUG_77.jpg white' Nama file disesuai dengan yang diinginkan 'print' 'disable print' * External gxeps plotting *'!gxeps -acR -i PRT_IO_AUG_77.gmf -o PRT_IO_AUG_77.ps' '!gxeps -aR -i PRT_IO_AUG_77.gmf -o PRT_IO_AUG_77.ps' '!rm PRT_IO_AUG_77.gmf' *'quit' white = background putih

4. Sea Levels Pressure 'reinit' 'sdfopen slp.1977.nc' Disesuaikan dengan tahun data NCEP 'set grads off' 'set map 1 1 3' 'enable print SLP_IO_AUG_77.gmf' Nama file disesuai dengan yang diinginkan 'set lat -20 30' Diatur berdasarkan daerah yang diinginkan 'set lon 40 103'

11

'd ave(slp,t=849,t=972)' Nilai t disesuaikan dengan bulan yang diinginkan** 'draw title Sea Level Presure of Indian Ocean in Agustus 1977 (Pascals)' Judul disesuaikan 'run cbarn.gs' 'printim SLP_IO_AUG_77.jpg white' Nama file disesuai dengan yang diinginkan 'print' 'disable print' * External gxeps plotting *'!gxeps -acR -i SLP_IO_AUG_77.gmf -o SLP_IO_AUG_77.ps' '!gxeps -aR -i SLP_IO_AUG_77.gmf -o SLP_IO_AUG_77.ps' '!rm SLP_IO_AUG_77.gmf' *'quit' white = background putih

5. Humidity 'reinit' 'sdfopen shum.2m.gauss.1977.nc' Disesuaikan dengan tahun data NCEP 'set grads off' 'set map 1 1 3' 'enable print SHU_IO_AUG_77.gmf' Nama file disesuai dengan yang diinginkan 'set lat -20 30' Diatur berdasarkan daerah yang diinginkan 'set lon 40 103' 'd ave(shum,t=849,t=972)' Nilai t disesuaikan dengan bulan yang diinginkan** 'draw title Humidity of Indian Ocean in Agustus 1977 (K)' Judul disesuaikan 'run cbarn.gs' 'printim SHU_IO_AUG_77.jpg white' Nama file disesuai dengan yang diinginkan 'print' 'disable print' * External gxeps plotting *'!gxeps -acR -i SHU_IO_AUG_77.gmf -o SHU_IO_AUG_77.ps' white = background putih

12

'!gxeps -aR -i SHU_IO_AUG_77.gmf -o SHU_IO_AUG_77.ps' '!rm SHU_IO_AUG_77.gmf' *'quit'

6. Wind 'reinit' 'sdfopen uwnd.10m.gauss.1977.nc' Disesuaikan dengan tahun data NCEP 'sdfopen vwnd.10m.gauss.1977.nc' Disesuaikan dengan tahun data NCEP * Remove GrADS logo from plot 'set grads off' 'set map 1 1 3' 'enable print WIN_IO_AUG_77.gmf' Nama file disesuai dengan yang diinginkan * User prompt section 'set lat -20 30' Diatur berdasarkan daerah yang diinginkan 'set lon 40 103' 'aveu = ave(uwnd,t=849,t=972)' Nilai t disesuaikan dengan bulan yang diinginkan** 'avev = ave(vwnd.2,t=849,t=972)' Nilai t disesuaikan dengan bulan yang diinginkan** * Plotting section *'set gxout stream' 'set gxout contour' 'set gxout vector' 'set cint 2' 'set cstyle 2' 'set ccolor 0' 'd aveu;avev;mag(aveu,avev)' 'draw title Wind at 10m of Indian Ocean in August 1977 (m/s)' Judul disesuaikan 'run cbarn.gs'

13

'printim WIN_IO_AUG_77.jpg white' Nama file disesuai dengan yang diinginkan 'print' 'disable print' * External gxeps plotting *'!gxeps -acR -i WIN_IO_AUG_77.gmf -o WIN_IO_AUG_77.ps' '!gxeps -aR -i WIN_IO_AUG_77.gmf -o WIN_IO_AUG_77.ps' '!rm WIN_IO_AUG_77.gmf' *'quit' white = background putih

14

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan Pada percobaan ini di lokasikan di daerah Laut Afrika pada bulan Februari dan Agustus tahun 2010, berikut adalah hasil dari percobaan yang telah dilakukan :

Gambar pencarian AIR (Udara) di daerah Laut Afrika pada bulan Februari tahun 2010

Gambar AIR (Udara) di daerah Laut Afrika pada bulan Agustus tahun 2010 :

15

Gambar PRT di daerah Laut Afrika pada bulan Februari tahun 2010 :

16

Gambar PRT di daerah Laut Afrika pada bulan Agustus tahun 2010 :

Gambar pencarian WIND di daerah Laut Afrika pada bulan Februari tahun 2010 :

17

Gambar pencarian WIND) di daerah Laut Afrika pada bulan Agustus tahun 2010 :

Gambar pencarian CLO di daerah Laut Afrika pada bulan Februari tahun 2010 :

18

Gambar pencarian CLO di daerah Laut Afrika pada bulan Agustusi tahun 2010 :

Gambar pencarian SLP di daerah Laut Afrika pada bulan Februari tahun 2010 :

19

Gambar pencarian SLP di daerah Laut Afrika pada bulan Agustus tahun 2010 :

\

Gambar pencarian HUMUDITY di daerah Laut Afrika pada bulan Februari tahun 2010 :

20

Gambar pencarian HUMIDITY di daerah Laut Afrika pada bulan Agustus tahun 2010 :

4.2 Pembahasan Afrika adalah benua terbesar kedua dunia dan kedua terbanyak

penduduknya setelah Asia. Dengan luas wilayah 30.224.050 km termasuk pulaupulau yang berdekatan, Afrika meliputi 20,3% dari seluruh total daratan Bumi. Dengan 800 juta penduduk di 54 negara, benua ini merupakan tempat bagi sepertujuh populasi dunia. Afrika adalah yang terbesar dari ketiga benua di belahan selatan Bumi dan yang terbesar kedua setelah Asia dari semua benua. Luasnya kurang lebih 30,244,050 km2 (11,677,240 mil2) termasuk kepulauan disekitarnya, meliputi 20.3% dari total daratan di bumi dan didiami lebih dari 800 juta manusia, atau sekitar sepertujuh populasi manusia di bumi.

21

Dipisahkan dari Eropa oleh Laut Tengah, Afrika menyatu dengan Asia di ujung timur lautnya melalui Terusan Suez yang memiliki lebar 130 km. Semenanjung Sinai yang dimiliki oleh Mesir sering dianggap secara geopolitis sebagai bagian dari Afrika. Dari ujung paling utara,Cape Spartel di Maroko, di 3721 lintang Utara, ke ujung paling selatan, Cape Agulhas di Afrika Selatan, 345115 lintang Selatan, terbentang jarak sekitar 8000 km; dari ujung paling barat, Cape Verde, 173322 bujur Barat, sampai ujung paling timur, Ras Hafun diSomalia, 512752 bujur Timur, jaraknya sekitar 7.400 km. Panjang garis pantainya 26.000 km (sebagai perbandingan, Eropa, yang memiliki luas 9.700.000 km memiliki garis pantai 32.000 km. Menurut letak geografisnya benua Afrika terletak antara Samudera Hindia dan Samudera Atlantik. Secara umum iklim di Afrika dapat dibagi menjadi beberapa wilayah: (1) Daerah beriklim tropis. Meliputi Afrika tengah dekat Khatulistiwa. (2) Daerah beriklim Sub Tropis. Ada di ujung utara dan selatan Afrika. (3) Daerah beriklim darat atau gurun. Ada di Afrika utara bagian tengah. Pada parameter temperature udara di bulan februari, temperature udaranya berkisar diantara 0 - 0,00011 dan pada bulan agustus temperatur udaranya berkisar diantara 294 - 368oC. Pada parameter atau unsure PRT pada bulan februari berkisar antara 0 0,00011 kg/m2/s dan pada bulan agustus berkisar diantara 0 0,0002 kg/m2/s yang menunjukkan perbandingannya lebih rendah pada bulan. Pada parameter. Curah hujan pada bulan februari tertinggi pada lintang 3N dan bujur 7W sedangkan pada bulan agustus curah tertinggi yaitu pada lintang 12W bujur 15 dan pada lintang 8N bujur 6E dengan parameter 0,0002 kg/m2/s. Tutupan awan terendah di daerah laut Afrika pada bulan februari yaitu pada lintang 12N bujur 2W sampai lintang 27N bujur 9E dengan ukuran 10 15 kg/kg dan pada bulan agustus tutupan awan tertinggi terjadi pada lintang 15N bujur 16W dan pada lintang 0 bujur 9E sampai lintang 13N bujur 9E dengan mencapai 80 kg/kg. Pada parameter tingkat tekanan laut pada bulan

22

februari 2010 di laut Afrika level terendahnya terjadi di lintang 10N bujur 9W dan lintang 424N bujur 9E dengan 10100 sampai 10900 pascals dan pada bulan agustus tekanan air laut tertinggi yang terjadi di kawasan laut afrika yaitu di lintang 30N bujur 16W dengan mencapai 101900 sampai 102000 pascals. Parameter humidity atau kelembaban laut Afrika pada bulan februari 2010 terendah terjadi pada lintang 12N bujur 9E sampai lintang 33N bujur 9E yaitu berkisar antara 0,004 sampai 0,006 kg/kg sedangkan kelembaban air luat Afrika yang terjadi pada bulan agustus 2010 yaitu tertinggi di daerah lintang 0 bujur 8E sampai lintang 15N bujur 9E dengai mencapai 0,18 sampai 0,002 kg/kg.

23

BAB V KESIMPULAN Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari atmosfer bumi khususnya untuk keperluan prakiraan cuaca. Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi cuaca adalah seperti suhu atau temperature udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara dan curah hujan. Iklim di Afrika dapat dibagi menjadi beberapa wilayah yaitu Daerah beriklim tropis, Daerah beriklim Sub Tropis,beriklim darat atau gurun. Setiap parameter yang diukur, terdapat 2 bulan yang berbeda, maka hasilnya juga berbeda diantara bulan februari dan agustus.

24

DAFTAR PUSTAKA

Aldrian, 2003. Cuaca dan Iklim. PT Cipta Sari Grafika, Bandung. Bayong,Tj.H.K. 2004. Klimatatologi. ITB. Bandung Handoko. 1993. Klimatologi Dasar. Jurusan Geofisika dan Meteorologi IPB. Khotimah, M.K., 2008. Klimatologi Siklon Tropis Di Sekitar Indoensia. Buletin Meteorologi dan geofisika. Jakarta Rdjab, M. Budiarti. 2009. Siklon Tropis Kirrily: Anomali dan Keadaan Perairan. Surya Jaya. Jakarta. Tjasyono Bayong. 2004. Pengantar Geosains. Penerbit ITB: Bandung.

25

26