laporan instrumentasi dan pengendalian tekanan
DESCRIPTION
instrumentTRANSCRIPT
LEMBAR TUGAS
Judul Praktikum : Instrumentasi dan Pengendalian Tekanan
Laboratorium : Komputasi dan Pengendalian Proses
Jurusan / Prodi : Teknik Kimia / Migas
Kelas / Semester : 2A / IV ( Empat )
Anggota Kelompok : 1. Mirlia
2. Taufiqurrahman
3. Teuku Tarich Akbar
4. Teuku Muhammad Chalil Azmy
5. Hilya Adnan
Buket Rata, 16 Maret 2015Ka. Laboratorium Dosen Pembimbing,
Ir. Syafruddin. MSi Ir. Helmi. MT
NIP : 196508191998021001 NIP : 196209211993031001
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Praktikum : Instrumentasi dan Pengendalian Tekanan
Laboratorium : Komputasi dan Pengendalian Proses
Jurusan / Prodi : Teknik Kimia / Migas
Kelas / Semester : 2A / IV ( Empat )
Anggota Kelompok : 1. Mirlia
2. Taufiqurrahman
3. Teuku Tarich Akbar
4. Teuku Muhammad Chalil Azmy
5. Hilya Adnan
Nama Dosen Pembimbing : Ir. Helmi, MT
NIP : 196209211993031001
Ka Laboratorium : Ir. Syafruddin. MSi
NIP : 196508191998021001
Tanggal Pengesahan :
Buket Rata, 16 Maret 2015Ka. Laboratorium Dosen Pembimbing
Ir. Syafruddin. MSi Ir. Helmi. MT
NIP :196508191998021001 NIP :196209211993031001
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan Percobaan
1.1.1 Tujuan Percobaan Instrumentasi
Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat :
Mengenal instrumentasi pengukuran tekanan
Dapat dan mampu menggunakan instrument pengukuran tekanan
Mampu mengkalibrasi alat ukur tekanan
Membuktikan rumus konversi tekanan
Menentukan linearitas alat ukur tekanan vs waktu
Menentukan responsibilitas alat ukur tekanan
1.1.2 Tujuan Percobaan Pengendalian
Dapat memperagakan karakteristik proporsional dalam pengendalian
proses dan tanggapan terhadap pengubahan titik pengeseran atau gangguan dalam
proses.
1.2. Alat dan Bahan
1.2.1 Alat dan Bahan Instrumentasi
Manometer U
Barometer
Selang
Pisau
Lakban/ selotip putih
Peniti/ jarum
1.2.2 Alat dan Bahan Pengendalian
PCT-10 ‘electrical console’
Trim tool
Kabel penghubung berwarna merah dan hitam, kabel penghubung
dengan soket berwarna merah, hijau, cream, dan coklat
PCT-14 aksesori pengendali tekanan
Modul pengatur tekanan
PCT 10/11 recorder proses 2 saluran
Udara tekan dengan 2 bar gauge
1.3. Prosedur Percobaan
1.3.1 Prosedur Percobaan Instrumentasi
1. Prosedur kalibrasi manometer pada cairan
Masukkan selang ke saluran udara tekan
Ambil manometer dan hubungkan
Baca skala dan dicatat
Ulangi langkah 2 & 3 sampai 3 kali
Hitung tekanan rata-rata.
2. Prosedur kalibrasi barometer
Masukkan selang ke saluran udara
Buka valve pelan-pelan
Baca skala
Hitung rata-rata tekanan.
1.3.2 Prosedur Percobaan Pengendalian
1. Hubungkan power supply dengan arus listrik
2. Buat rangkaian alat antara PCT 10 dan PCT 14 sesuai gambar
3. Buku katup aliran udara hingga menunjukkan tekanan max. 22 psi (1,5
bar)
4. Tutup valve V3, V5, V6 dan buka valve V1, V2 dan V4 sehingga
pembacaan P4=8 psig
5. Set pengendali proses pada operasi manual
6. Atur Pr pada 0 % untuk membuka valve pengendali pneumatic secara
penuh
7. Atur Pr secara bertahap dari 0-100 % dengan penambahan 10 % untuk
setiap tahap. Pada tiap saat catat tekanan pada tayangan variable proses
8. Ulangi prosedur diatas dari 100% - 0% dengan penambahan 10 % pada
tiap tahap catat tekanan pada tayangan variable proses.
1.4. GambarPeralatan
1.4.1 Gambar Peralatan Instrumentasi
Gambar 1.1 Rangkaian peralatan
1.4.2 Rangkaian Peralatan Pengendalian
Gambar 1.2 Seperangkat alat PCT 10 yang sudah dirangkai
Gambar 1.3 Seperangkat alat PCT 14 lengkap dengan vessel
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori Instrumentasi
2.1.1 Definisi Tekanan
Tekanan sebenarnya adalah pengukuran gaya yang bekerja pada
permukaan bidang. Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas, dan dapat
diukur dalam unit seperti psi (pound per inci persegi), inci air, milimeter merkuri,
pascal (Pa, atau N/m²) atau bar. Sampai pengenalan unit SI, yang ‘bar’ cukup
umum. Bar setara dengan 100.000 N/m², yang merupakan satuan SI untuk
pengukuran. Untuk menyederhanakan unit, N/m² diadopsi dengan nama Pascal,
disingkat Tekanan Pa cukup sering diukur dalam kilopascal (kPa), yang adalah
1000 pascal dan setara dengan 0.145psi. Satuan pengukuran yang baik dalam
pound per square inch (PSI) di British unit atau pascal (Pa) dalam metrik.
2.1.2 Macam – Macam Tekanan
1. Absolute Pressure (tekanan absolut)
Gaya yang bekerja pada satuan luas, tekanan ini dinyatakan dan diukur
terhadap tekanan NOL.
Tekanan absolut = Tekanan gauge + Tekanan atmosfer
2. Gauge Pressure (tekanan relatif)
Tekanan yang dinyatakan dan diukur relatif terhadap tekanan atmosfer.
Jadi tekanan relatif adalah selisih antara tekanan absolute dengan tekanan
atmosfer (1 atmosfer = 760 mmHg = 14.7 psia)
3. Vacum Pressure (tekanan hampa)
Tekanan yang lebih rendah dari tekanan atmosfer
4. Differential Pressure (tekanan differential)
Tekanan yang diukur terhadap tekanan yang lain.
Mayoritas pengukuran tekanan di pabrik adalah gauge. Mutlak
pengukuran cenderung digunakan di mana di bawah tekanan atmosfir. Biasanya
ini adalah sekitar vakum kondensor dan bangunan.
2.1.3 Jenis Alat Ukur Tekanan
A.Manometer
Manometer adalah alat ukur tekanan dan manometer tertua adalah
manometer kolom cairan. Alat ukur ini sangat sederhana, pengamatan dapat
dilakukan langsung dan cukup teliti pada beberapa daerah pengukuran.
Manometer kolom cairan biasanya digunakan untuk pengukuran tekanan yang
tidak terlalu tinggi (mendekati tekanan atmosfir).
Manometer adalah alat yang digunakan secara luas pada audit energi untuk
mengukur perbedaan tekanan di dua titik yang berlawanan. Jenis manometer
tertua adalah manometer kolom cairan. Versi manometer sederhana kolom cairan
adalah bentuk pipa U) yang diisi cairan setengahnya (biasanya berisi minyak, air
atau air raksa) dimana pengukuran dilakukan pada satu sisi pipa, sementara
tekanan (yang mungkin terjadi karena atmosfir) diterapkan pada tabung yang
lainnya. Perbedaan ketinggian cairan memperlihatkan tekanan yang diterapkan.
Bentuk paling sederhana dari manometer adalah bahwa dari sebuah tabung
berbentuk U diisi dengan cairan. tekanan yang akan diukur diterapkan ke ujung
terbuka tabung. Jika ada perbedaan tekanan, maka ketinggian cairan pada dua sisi
tabung akan berbeda. Perbedaan ketinggian adalah tekanan proses dalam mm air
(atau mm merkuri).
Konversi menjadi kPa cukup sederhana:
untuk air, Pa = 9,807 x mm H2O
untuk merkuri, Pa = 133,3 mm Hg x
Pipa U
• Pipa U terdiri dari air atau raksa yang dalam pipa berbentuk U
• Salah satu ujung dihubungkan dengan tekanan yang ingin diukur dan ujung yang
lain dihubungkan dengan tekanan referensi (biasanya tekanan atmosferik) Jika
fluida C atmosferik, fluida B cairan dalam pipa U (air atau merkuri), dan fluida A
adalah gas dengan asumsi rB » rA dan rB » rC
Gambar 2.1 Manometer pipa U Gambar 2.2 Manometer pipa U
Keuntungan dan kekurangan
Biaya murah
Sederhana dan cukup baik
Respon lambat dan terjadi osilasi
Akurasi pengukuran tergantung pada presisi tinggi cairan pada pipa U
Tidak dapat digunakan untuk tekanan vakum
Cairan dalam pipa U TIDAK BOLEH ada interaksi denganfluida yang
diukur
Kontaminasi merkuri dan uap air dapat terjadi, terutama padapengukuran
tekanan rendah
Gambar 2.3 Manometer
Gambar 2.4 Ilustrasi skema manometer kolom cairan
Prinsip kerja manometer adalah sebagai berikut:
1. Gambar a. Merupakan gambaran sederhana manometer tabung U yang
diisi cairan setengahnya, dengan kedua ujung tabung terbuka berisi cairan
sama tinggi.
2. Gambar b. Bila tekanan positif diterapkan pada salah satu sisi kaki
tabung, cairan ditekan kebawah pada kaki tabung tersebut dan naik pada
sisi tabung yang lainnya. Perbedaan pada ketinggian, “h”, merupakan
penjumlahan hasil pembacaan diatas dan dibawah angka nol yang
menunjukkan adanya tekanan.
3. Gambar c. Bila keadaan vakum diterapkan pada satu sisi kaki tabung,
cairan akan meningkat pada sisi tersebut dan cairan akan turun pada sisi
lainnya. Perbedaan ketinggian “h” merupakan hasil penjumlahan
pembacaan diatas dan dibawah nol yang menunjukkan jumlah tekanan
vakum.
Selama pelaksanaan audit energi, manometer digunakan untuk
menentukan perbedaan tekanan diantara dua titik di saluran pembuangan gas atau
udara. Perbedaan tekanan kemudian digunakan untuk menghitung kecepatan
aliran di saluran dengan menggunakan persamaan Bernoulli (Perbedaan tekanan =
v2/2g). Rincian lebih lanjut penggunaan manometer diberikan pada bagian
tentang bagaimana mengoperasikan manometer. Manometer harus sesuai untuk
aliran cairan.
B.Barometer
Definisi barometer adalah alat untuk mengukur tekanan udara luar
(tekanan atmosfer). Barometer sederhana adalah barometer raksa atau barometer
Torricelli. Pengukur tekanan dengan barometer ini dengan cara menghitung tinggi
permukaan raksa pada bejana (bentuk lurus) atau selisih tinggi permukaan raksa
pada bejana (bentuk J) barometer Torricelli ditemukan oleh ilmuwan fisika
berkebangsaan Italia, bernama Evangelista Torricelli (1608 – 1647) mula-mula
tabung kaca yang panjangnya 1 meter diisi raksa, kemudian tabung kaca diubalik
dan dipasang pada statif. Ternyata, sebagian raksa turun ke bejana dan pada
bagian atas tabung terdapat ruang hampa yang disebut ruang hampa Torricelli.
Tinggi raksa dalam tabung adalah 76 cm. tekanan raksa setinggi 76 cm inilah
yang dimaksudkan tekanan 1 atmosfer. Jenis barometer yang lain adalah
barometer logam atau barometer aneroid.
Gambar 2.5 Macam-macam barometer
a.Barometer Air
Konsep bahwa penurunan tekanan atmosfer memprediksi badai 'itu
dipostulatkan oleh Lucien Vidie : merupakan dasar untuk perangkat prediksi
cuaca yang disebut "badai kaca" atau " Goethe barometer "(setelah nama penulis
yang dipopulerkan di Jerman). Ini terdiri dari wadah kaca dengan tubuh disegel,
setengah penuh dengan air. Sebuah sempit tergadai terhubung ke tubuh di bawah
permukaan air dan naik di atas permukaan air, di mana ia terbuka untuk atmosfer.
Ketika tekanan udara lebih rendah dari itu pada waktu tubuh itu disegel, tingkat
air di cerat akan naik di atas permukaan air dalam tubuh, ketika tekanan udara
lebih tinggi, tingkat air di cerat akan turun di bawah permukaan air dalam tubuh.
b.Barometer Mercuri
Sebuah barometer raksa memiliki tabung gelas minimal 84 cm tingginya,
tertutup pada salah satu ujungnya, dengan reservoir merkuri-diisi terbuka di
pangkalan.. Berat merkuri menciptakan kekosongan di bagian atas tabung. Raksa
di dalam tabung menyesuaikan sampai berat kolom merkuri saldo gaya atmosfer
diberikan pada reservoir. atmosfer bertekanan tinggi tempat lebih gaya reservoir,
memaksa merkuri lebih tinggi dalam kolom. merkuri tekanan rendah
memungkinkan untuk turun ke tingkat yang lebih rendah dalam kolom dengan
menurunkan gaya ditempatkan pada reservoir. Karena suhu yang lebih tinggi pada
alat tersebut akan mengurangi kepadatan merkuri, skala untuk membaca
ketinggian air raksa disesuaikan untuk mengkompensasi efek ini. Torricelli
mencatat bahwa ketinggian air raksa dalam barometer berubah sedikit setiap hari
dan menyimpulkan bahwa ini adalah akibat tekanan perubahan di atmosfer . Dia
menulis: "Kita hidup tenggelam di dasar samudra udara dasar, yang dikenal
dengan percobaan disangkal untuk memiliki berat ". Desain barometer merkuri
yang menimbulkan ekspresi tekanan atmosfir dalam inci atau milimeter (torr):
tekanan dikutip sebagai tingkat tinggi merkuri dalam kolom vertikal. 1
atmosphere is equivalent to about 760 millimeters, of mercury. 1 atmosfer
ekuivalen dengan 760 milimeter, dari merkuri.
Gambar 2.6Barometer Mercuripencatat tekanan udara
Gambar 2.7Old aneroid barometer Gambar 2.8Modern aneroid barometer
Sebuah barometer aneroid, diciptakan oleh insinyur abad ke-19 Perancis
dan penemu Lucien Vidie , menggunakan logam, kotak fleksibel kecil yang
disebut sel aneroid. Kapsul ini aneroid (sel) yang terbuat dari paduan dari berilium
dan tembaga . Kapsul dievakuasi (atau biasanya kapsul lebih) dicegah dari
keruntuhan oleh pegas yang kuatSedikit perubahan dalam tekanan udara luar
menyebabkan sel untuk memperluas atau kontrak. Drive ini ekspansi dan
kontraksi mekanik tuas seperti bahwa gerakan-gerakan kecil kapsul diperkuat dan
ditampilkan di muka barometer aneroid. Banyak model termasuk jarum set secara
manual yang digunakan untuk menandai pengukuran arus sehingga perubahan
dapat dilihat. Selain itu, mekanisme tersebut dibuat dengan sengaja "kaku"
sehingga penyadapan barometer mengungkapkan apakah tekanan naik atau turun
sebagai pointer bergerak.
c.Barographs
Seorang pencatat tekanan udara , yang mencatat grafik beberapa tekanan
atmosfer, menggunakan mekanisme barometer aneroid untuk memindahkan jarum
pada foil merokok atau untuk memindahkan pena di atas kertas, baik yang
terpasang pada drum dipindahkan oleh jarum jam.
2.1.4 Alat Ukur Tekanan
1. Bourdon Tube
2. Diaphragm Pressure Gage
3. Bellows Element
A.Bourdon Tube
Terdiri pipa lengkung berongga.
Digunakan untuk fluida dalam pipa.
Tekanan dalam pipa menyebabkan pipa pada alat berubah bentuk.
Tekanan ditentukan dari perubahan secara mekanik penunjuk pada alat
Tipe bourdon tube adalah C, spiral, dan helical.
Gambar 2.9 Bagian-bagian bourdon tube
Bourdon tabung yang berbentuk bulat lonjong tabung dengan penampang.
Tekanan dari media bekerja pada bagian dalam tabung. Lahiriah tekanan pada
penampang oval memaksanya untuk menjadi bulat. Karena kelengkungan tabung
cincin, tabung Bourdon kemudian membungkuk seperti yang ditunjukkan dalam
searah dengan tanda panah.
Karena mereka kuat konstruksi, Bourdon sering digunakan dalam
lingkungan yang keras dan tekanan tinggi, tetapi juga dapat digunakan untuk
tekanan sangat rendah; waktu respons bagaimanapun, adalah lebih lambat dari
bellow atau diafragma.
Tabung Bourdon bekerja pada prinsip sederhana bahwa tabung bengkok
akan berubah bentuknya saat terkena variasi tekanan internal dan eksternal.
Sebagai tekanan diterapkan secara internal, meluruskan tabung dan kembali ke
bentuk aslinya ketika tekanan dilepaskan.
Ujung tabung bergerak dengan perubahan tekanan internal dan mudah
dikonversi dengan pointer ke skala. Link konektor digunakan untuk mentransfer
gerakan ujung ke sektor gerakan diarahkan. Pointer ini diputar melalui pinion
bergigi oleh sektor diarahkan Jenis gauge mungkin memerlukan pemasangan
vertikal (orientasi tergantung) untuk hasil yang benar. Unsur ini tunduk pada
shock dan getaran, yang juga karena massa tabung. Karena ini dan jumlah gerakan
dengan jenis penginderaan, mereka rentan terhadap kerusakan, terutama di dasar
tabung. Keuntungan utama dengan tabung Bourdon adalah bahwa ia memiliki
operasional yang luas (tergantung pada bahan tabung). Jenis pengukuran tekanan
dapat digunakan untuk rentang tekanan positif atau negatif, walaupun akurasi
yang terganggu ketika dalam ruang hampa.
a. C-type Bourdon Tube
- Range 15 ~ 100.000 psig
- Range akurasi (± 0.1 ~ ± 5) % span.
Gambar 2.10bourdon tube
Gambar 2.11bourdon tube
b. Spiral Bourdon Tube
• Range tekanan menengah (medium pressure)
• Tersedia dalam range hingga 100.000 psig.
• Range akurasinya sekitar ± 0.5 % dari span.
Gambar 2.12 Spiral bourdon tube
Keuntungan dan kekurangan
Bersifat portabel
Ketelitian cukup tinggi
Pengukuran terbatas pada tekanan statis
Terjadi histerisis
Terpengaruh shock dan vibrasi
B.Element Bellows
Prinsip operasi didasarkan pada perubahan volume dari element bellows
sehingga diperoleh hubungan yang linear antara tekanan dan simpangan. Sebuah
bellow merupakan unsur diperluas dan terdiri dari serangkaian lipatan yang
memungkinkan ekspansi. Salah satu ujung Bellows adalah tetap dan bergerak
lainnya dalam menanggapi diterapkan tekanan. Sebuah pegas digunakan untuk
melawan gaya diterapkan dan hubungan yang menghubungkan akhir bellow ke
sebuah penunjuk untuk indikasi. Bellow tipe sensor juga tersedia yang memiliki
tekanan penginderaan di bagian luar dan atmosfer kondisi dalam. musim semi ini
ditambahkan ke bellow untuk pengukuran yang lebih akurat. Yang elastis aksi
bellow sendiri tidak cukup untuk secara tepat mengukur kekuatan tekanan
diterapkan. Jenis pengukuran tekanan terutama digunakan untuk kontrol ON /
OFF menyediakan membersihkan kontak untuk membuka dan menutup sirkuit
listrik. Bentuk penginderaan menanggapi perubahan tekanan pneumatik atau
hidrolik.
Gambar 2.13 Bagian-bagian element bellows
Aplikasi :
Pengukuran tekanan rendah (absolute atau relative)
Tekanan diferensial
Tekanan vacuum sampai tekanan 0 – 400 psig.
Range (inch H2O) :
Hingga 30 atau 40 psig
Tersedia juga dalam range 0 – 2.000 psig.
Penggunaan yang terbesar sebagai :
Elemen penerima
Pneumatic recorders, indicators dan controllers.
Unit diferensial pressure untuk pengukuran aliran (flow).
Ketelitian bellows element adalah sekitar ± ½ %.
Spesifikasi Umum
Kelebihan
Biaya pengadaan awal : rendah
Konstruksi kuat dan sederhana
Dapat digunakan untuk tekanan rendah dan menengah
Dapat digunakan untuk mengukur tekanan absolut, tekanan relatif
(gauge)dan tekanan diferensial.
Kekurangan
Memerlukan kompensasi temperature
Tidak dapat digunakan untuk mengukur tekanan tinggi.
Mempunyai histeresis dan drift yang besar.
Tidak cocok untuk mengukur tekanan yang dinamis.
Aplikasi khas
Tekanan proses terhubung ke sensor dan diterapkan secara langsung.
Dengan meningkatnya tekanan, bellow mengerahkan gaya pada musim semi
utama. Ketika gaya ambang musim semi utama adalah mengatasi, gerak ditransfer
ke blok kontak menyebabkan kontak untuk menjalankan. Ini adalah pengaturan
Trip. Ketika tekanan menurun, mata air utama akan menarik yang menyebabkan
sekunder diferensial pisau pegas untuk mengaktifkan dan me-reset kontak. Ini
adalah pengaturan Reset. Gaya pada pegas utama adalah bervariasi dengan
memutar penyesuaian rentang operasi sekrup. Hal ini menentukan di mana
perjalanan akan kontak. Gaya pada pegas pisau diferensial sekunder bervariasi
dengan memutar diferensial sekrup penyesuaian. Ini menentukan di mana kontak
akan mengatur ulang.
Ilustrasi grafis
Paduan tembaga dapat digunakan pada air atau udara. cairan dan gas
lainnya mungkindigunakan jika non-korosif terhadap paduan ini. Gunakan jenis
baja stainless 316 lebih korosif cairan atau gas. Piston kontrol digunakan untuk
cairan hidrolik yang beroperasi pada tekanan tinggi. Mereka tidak dimaksudkan
untuk digunakan dengan udara atau air sebagai ketepatan mereka terbatas.
Pendinginan Aplikasi
Kontrol Refrigerasi dibangun dengan denyut peredam tambahan untuk
menyaring keluar pulsations parah yang dihasilkan oleh reciprocating kompresor
pendingin. Tekanan kontrol tidak dilengkapi dengan fungsi snubber ditambahkan
dapat mengakibatkan berkurangnya bellow hidup.
Hasil hidup berkurang dari pulsations cukup parah untuk menyebabkan
bellow untuk memekik pada frekuensi pompa atau pada gelombang harmonik
yang dihasilkan terdistorsi di SPBU tertentu loading tuntutan. kontrol Pendinginan
umumnya disediakan sebagai standar dengan snubber pulsasi dibangun ke dalam
batang dari bellow.
C.Diaphragm Pressure Gauge
Alat ini menggunakan deformasi elastis dari suatu diafragma (membran)
untuk mengukur perbedaan tekanan yang tidak diketahui dengan tekanan
referensi.
Salah satu bentuk Diaphragm pressuregage terdiri sebuah kapsul yang
terbagiatau sebuah diafragm. Salah satu sisidiafragma terbuka pada tekanan
eksternaltarget, PExt, dan sisi lain dihubungkandengan tekanan yang diketahui,
PRef.
• Perbedaan tekanan, PExt – PRef,secaramekanik mengubah diafragma`
Gambar 2.14 Bagian-bagian diafragma pressure gauge
Sebuah diafragma berbentuk melingkar berbelit membran yang melekat
pada tekanan bohlam sekitar keliling. Tekanan media di satu sisi dan indikasi
media di sisi lain. Defleksi yang diciptakan oleh tekanan dalam pembuluh akan
berada di arah panah yang ditunjukkan. Diafragma menyediakan kerjanya cepat
dan akurat indikasi tekanan. Namun, gerakan atau stroke tidak sebesar bellow
sensor tekanan Banyak bergantung pada defleksi diafragma untuk pengukuran.
Diafragma adalah disc fleksibel, yang dapat dilakukan secara datar atau dengan
konsentris. Lipatannya dan terbuat dari logam lembaran dengan dimensi toleransi
yang tinggi. Diafragma dapat digunakan sebagai alat mengisolasi cairan proses,
atau untuk highpressure aplikasi. Hal ini juga berguna dalam memberikan
pengukuran tekanan dengan transduser listrik. Diafragma yang dikembangkan
dengan baik dan terbukti. desain modern telah diabaikan histeresis, gesekan dan
masalah kalibrasi bila digunakan dengan instrumentasi cerdas. Mereka digunakan
secara luas pada tanaman penyejuk udara dan untuk ON / OFF switching aplikasi.
Seleksi Pemilihan bahan diafragma adalah penting, dan sangat tergantung pada
aplikasi. tembaga Berilium memiliki kualitas elastis yang baik, di mana Ni-Span
C memiliki sangat suhu rendah koefisien elastisitas. Stainless steel dan Inconel
digunakan dalam aplikasi temperatur ekstrim, dan juga cocok untuk lingkungan
korosif. Untuk histerisis minimum dan drift, maka Quartz adalah pilihan terbaik.
Ada dua jenis utama pembangunan dan pengoperasian sensor diafragma.
Yaitu:
- Motion Balanced
- Angkatan Balanced
Desain Motion seimbang digunakan untuk mengendalikan lokal, indikator
pembacaan langsung. Namun demikian rentan terhadap kesalahan histeresis dan
gesekan. desain Force seimbang digunakan sebagai pemancar untuk
menyampaikan informasi dengan tinggi akurasi, namun mereka tidak memiliki
kemampuan indikasi langsung.
Range normal : vacuum hingga 200 psig,
Akurasi (±½ ~ ±1¼) % full span.
Berbagai bentuk disain dari diaphragm yaitu single capsul dan multiple Capsul
Gambar 2.15 Bentuk-bentuk kapsul
Gambar 2.16Berbagai bentuk disain dari diaphragm Pressure Gauge
Keuntungan dan kekurangan
Respon lebih cepat
Akurasi tinggi (sampai 0,5 % FS)
Linieritas baik jika perubahan tekanan tidak lebih besar dari pada
ketebalan diafragma
Keuntungan
Memberikan isolasi dari fluida proses
Baik untuk tekanan rendah
Murah
Beragam
Handal dan terbukti
Digunakan untuk mengukur gauge, tekanan atmosfer dan diferensial
Gambar 2.17 Diafragma pressure gauge
2.2 Dasar Teori Pengendalian
2.2.1 Dasar Teori
Dalam melakukan konversi material, sistem proses perlu memiliki kondisi
operasi tertentu. Peran pengendalian proses pada dasarnya adalah usaha untuk
mencapai tujuan proses agar berjalan sesuai yang diinginkan. Pengendalian proses
adalah bagian dari pengendalian automatik yang diterapkan di bidang teknologi
untuk menjaga kondisi operasi agar sesuai yang diinginkan.
Salah satu karakteristik pengendali yang penting adalah metoda atau cara
pengendali mengevaluasi sinyal galat untuk menghasilkan sinyal kendali.
Berdasarkan metode evaluasinya, pengedali dibedakan atas :
1. Pengendali Diskontinyu
o Pengendali Dua Posisi (On-Off)
o Pengendali Tiga Posisi
2. Pengendali Kontinyu
o Pengendali Proporsional (P)
o Pengendali Proporsional-Integral (PI)
o Pengendali Proporsional-Integral-Derivatif (PID)
o Pengendali Proporsional-Derivatif (PD)
Pengendali proporsional (P) berfungsi mengatur elemen pangendali yang
merupakan batas-batas hidup dan mati dari suatu daya secara kontinyu dan akan
memberikan tanggapan/keluaran yang besarnya sebanding dengan perbedaan
harga antara variabel yang diukur dengan titik pengesetan yang dinyatakan
sebagai “error” (e). Besar keluaran dari aksi proporsional dinyatakan secara
matematis sebagai berikut :
Dengan : U = keluaran daya
PB = proposional band
E = sinyal error
Uo = keluaran daya saat error = 0
Proporsional band didefinisikan sebagai presentase perubahan masukan
yang dikehendaki untuk mengubah keluaran dari 0% - 100% atai sebagai
perbandingan masukan terhadap keluaran. Besar PB pada kebanyakan alat
pengendali dapat diatur untuk memperoleh tanggapan yang optimum akibat
adanya perubahan-perubahan pada proses.
Suatu sistem dengan hanya menggunakan pengendali proporsional selalu
masih terdapat penyimpangan dari harga titik pengesetannya sebagai suatu harga
yang diinginkan, apabila sistem diberikan pembebanan yang berubah-ubah.
Perubahan pembebanan ini disebut sebagai gangguan terhadap sistem proses.
Untuk mengatasi hal tersebut, mode integral sering digabungkan dengan
pengendai proporsional sehingga penyimpangan dapat dieliminasi.
U = (100/PB) e + Uo
Besar aksi integral adalah sebanding dengan luas di bawah kurva “error”
dan secara matematis dinyatakan sebagai :
Dengan : U = keluaran daya
F = laju pengulangan integral per menit
e = sinyal “error”
t = waktu
Uo = keluaran daya pada saat e = 0
Proses-proses cenderung menggunakan pengendali dengan proporsional
band besar untuk mencegah terjadinya osilasi, tetapi akibatnya timbul
penyimpangan. Penyetelan harga PB yang besar atau adanya perubahan
pembebanan yang besar akan menimbulkan penyimpangan.
Rangkaian pengendali aliran dapat merupakan contoh sistem yang
memerlukan pengetahuan PB yang besar, sehingga untuk sistem yang demikian
mode integral perlu ditambahkan pada pengendali. Apabila fungsi intergral
ditambahkan, maka secara kontinyu integral akan bereaksi terhadap keluaran
sepanjang terjadi penyimpangan dari titik pengesetan yang diinginkan, sehingga
dihasilkan penyimpangan = 0.
Pada percobaan ini, pengendali proses disusun dengan mode konfigurasi
dan pengesetan sebagai berikut :
Pengesetan pengendali Kode Pengesetan Satuan
Titik pengesetan - 50 %
Keluaran daya Pr - -
Proporsi band Prop 5 %
Waktu integral Int 0,02 Menit
Waktu derivatif Der 0 Detik
Waktu perputaran Cy-t 20 Detik
Tidak digunakan +CL-G - -
Tidak digunakan CL-0 - -
U = f ò edt + Uo
Tidak digunakan Up-t - -
Histerisis Hyst - %
Batas daya Pr-L 100 %
Batastitik pengeseten Sp-L 100 %
Batasan Cs-1 -058
Kerja kebalikan Cs-2 -dLF
Tidak digunakan Cs-3-7 -
Span Span 100% pada masukan 20 mA
Zero Zero 0% pada masukan 4 mA
Kalibrasi modul pengatur tekanan
1. 0 psig di P4 = 4 mA dan 0,000 volt di voltmeter dari keluaran pengatur
tekanan = 0% range
2. 8 psig di P4 = 20 mA dan 1,000 volt di voltmeter dari keluaran pengatur
tekanan = 100% range
2.2.2 PCT 10
Sebelum peralatan digunakan kalibrasi perlu dilakukan sesuai dengan
kebutuhan kalibrasi biasanya dilakukan untuk tekanan pengatur adalah :
- Tekanan minimum : 0 psig = 0,000 volt = 4 mA
- Tekanan maksimum : 8 psig = 20 mA
Pada system perpipaan apabila aliran udara ditutup/ tidak ada udara yang
mengalir dalam pipa maka tekanan udara di dalam system tersebut tekanan
atmosfer. Sehingga tekanan minimum di dalam 0 psig yng dimaksud adalah
tekanan amosfer yang tidak dapat dalam aliran udara di pipa. Namun sensor
tekanan dapat dikalibrasi rentang operasi yang berbeda apabila dikehendaki yang
disesuaikan dengan rentang operasi dasar / satuan khusus. Pada umumnya sensor
tekanan mempunyai keluaran yang dapat merusak linieritas bila ada perubahan
tekanan dari suatu linieritas
Gambar 2.18 Alat PCT 10
Bagian utama dari PCT-10 adalah :
1. Process controller
Process controller adalah inti dari PCT-10 yang berfungsi sebagai
pengendali proses dan beroperasi seperti layaknya process controller industry
menggunakan mikroprosesor. Process controller (1) memberikan pembacaan SET
POINT dan VARIABEL PROSES secara kontinyu dan memberikan kemudahan
pengesetan parameter operasi (CONTROLLER SETTING) dari panel mukanya.
Controller dapat digunakan untuk proses pengendali SECARA KONTINYU
dengan mode pengendali proporsiona,Integral,Derivatif dengan output 4-20 mA
melalui socket (+) dan (-) (3),Socket lampu indicator 24 VAC (4),socket 240
VAC (5) dan socket penghubung komunikasi katup motor (6).
2.Voltmeter
Voltmeter (1) sebagai alat pengukur tegangan mempunyai range 0-1,999 V
dan dapat digunakan untuk mengukur tegangan dari output pengkondisi sinyal )
(Signal Conditioner) dari sensor yang berasal dari PCT-13 dan PCT-14.Voltmeter
juga dapat menampilkan harga sinyal 4-20 mA dengan menghubungkan kabel-
kabel yang sesuai sehingga loop arus mengalir melalui tahanan (Resistor) 50 ohm
(2) yang telah tersedia didalam PCT-10 sendiri sehingga menghasilkan tegangan
0,200 – 1,000 V.Selain tiu output dari voltmeter juga dapat dihubungkan ke
rekorder untuk mencatat data.
3.Ammeter
Ammeter sebagai pengukur kuat arus memonitor arus listrik 4-20 mA.Alat
ukur ini bukanlah alat yang presisi sehingga hanya digunakan untuk indikasi arus
yang mengalir di loo.Pengaturan atau kalibrasi SPAN dan ZERO harus dilakukan
dengan DIGITAL VOLTMETER dan PROCESS CONTROLLER.
4.Suplai listrik
PCT-10 dilengkapi dengan pemutus arus (CIRCUIT BREAKER) (2) yang
dihidupkan dengan menaikkan level ke atas (3).Pemutus arus (4) dan (5)
melindungi peralatan di dalam PCT-10 dan suplai listrik keluar dari PCT-
10.Pemutus arus (4) untuk suplai 240 VAC dan (5) untuk 24 VAC.Tombol (7)
menghidupkan PCT-10 yang ditunjukkan oleh lampu suplai (1) sedangkan tombol
(6) mematikkannya.Ditiap sisi PCT-10 terdapat masing-masing 2 buah socket
240 VAC dan 24 VAC untuk suplai listrik ke pompa,katup motor ataupun
solenoid.Socket-socket ini dalam keadaan hidup (ON) apabila PCT-10
dihidupkan.
5.Signal Conditioner
Signal conditioner atau pengkondisi sinyal berjumlah dua buah terletak
dibagian depan tengah PCT-10 menerima sinyal sensor dari PCT-13 atau PCT-14
sesuai jenis sinyal variable dinamis.Sesuai namanya alat ini (1) mengkondisi
sinyal temperature (apabila dihubungkan dengan kabel khusus dari PCT-13) atau
sinyal tekanan (dihubungkan dengan kabel khusus dari PCT14) menjadi arus 4-20
mA (3) atau tegangan 0-1 V (4).Input sensor dari PCT-14 masuk melalui (2)
sedangkan input sensor dari PCT-13 masuk melalui (1).Output 4-20 mA ataupun
0-1 V kemudian dapat dihubungkan ke PROCESS CONTROLLER atau ke
VOLTMETER.Pengkalibrasian signal conditioner dilakukan dengan
VOLTMETER.
6.Switched Output
Switched output atau saklar terdiri dari relay yang terpasang di dalam
PCT-10 yang menyensor keadaan On atau OFF dari kontak saklar dibagian luar
(4) dan mengaktifkan socket 240 VAC (3)dan 24 VAC (2).Kontak yang terjadi
adalah kontak tertutup normal dan kontak terbuka normal.Socket kuning ABC
akan menghubungkan kontak saklar atau sambungan listrik.
7. Valve motor positioner
Socket 5 pin DIN (1) untuk motor katup ke PCT-13 ini terpasang didalam
alat PCT-13 ini terpasang di dalam alat PCT-10.Inputnya berupa arus 4-20 mA (2)
di sisi socket motor,keluarannya berupa output penggerak motor yang akan
menggerakkan katup control pada aliran air panas HEAT EXCHANGER PCT-13.
Pada saat operasi,posisi atau letak katup dapat diukur oleh
potensiometer,posisi ini dibanfingkan dengan posisi yang diinginkan dan
tegangan koreksi dimasukkan ke motor hingga di dapat posisi yang diinginkan.
8.Suplai manual 4-20 mA
Arus 4-20 mA yang mengalir di alat PCT-10 outputnya dapat diatur secara
manual menggunakan tombol manual (1).Output keluar melalui socket (2) dengan
polaritas (+) dan (-).Pengendali ZERO (3) dan SPAN (4) dihubungkan dengan
VOLTMETER dan RESISTOR 50 ohm yang tersedia dalam PCT-10 akan
mengkalibrasi alat sehingg didapat pembacaan 0,200 – 1,000 Volt.Perbedaan digit
diperkecil dengan TRIM TOOL tersedia yang memperkecil/memperbesar skala
ZERO maupun SPAN.
ZERO = 4 mA = 0,200 Volt
SPAN = 20 mA = 1,000 Volt.
9.Lampu indikator 24 VAC
Lampu indicator 24 VAC menyatakan output dari PROCESS CONTROLLER
maupun dari bagian lain PCT-10 dimana terdapat socket sesuai.Lampu menyala
menyatakan terdapat arus listrik mengalir (ON).
10.Kabel penghubung
Kabel penghubung tersedia dalam beberapa warna,penggunaannya disesuaikan
dengan polaritas yang sesuai.
2.2.3 PCT 14
Sebelum peralatan digunakan, kalibrasi perlu dilakukan sesuai dengan
kebutuhan pada kalibrasi ini sensor karena differensial dan sirkuit. Pengatur
dibawa ke kondisi maksimal sehingga diperoleh :
- Aliran minimum : 0,000 V dari keluaran pengaturan
- Aliran maksimum : 1,000 V dari keluaran pengaturan
Pada percobaan ini , pengendali proses akan di operasikan secara Manual
untuk dapat menggerakkan valve, pengendali pneumatic melalui I/P converter,
juga untuk memantau tekanan dalam pipa proses pengendalian dan kalibrasi
dengan prop diluar harga nol, misalnya harga set prop pada pengendalian proses
20 % kalibrasi pengendali.
- Span : “span” 100% dimasukkan 20 mA
- Zero : “ zero” 0 % dimasukkan 4 mA
“Electrical console” terdiri atas dudukan logam yang berisi instrumentasi. Buku
petunjuk ini menjelaskan tentang electrical console PCT 10 yang merupakan
bagian dari rangkaian PCT peralatan armfield yang dirancang untuk
memperkenalkan dan mendemonstrasikan prinsip-prinsip pengukuran dan
pengendalian proses.
Gambar 2.19 Alat PCT 14
2.2.4 Pressure Reducer And Backpressure Regulator
Tekanan adalah variabel proses yang sering kita jumpai untuk dimonitor
dan dikendalikan di dalam industri minyak dan gas. Pengendalian tekanan dari
suatu fluida proses pada beberapa tempat malah menjadi fokus utama dan dengan
berbagai tujuan tentunya.
Dalam suatu lup pengendalian, juga lup pengendalian tekanan, selalu terdiri dari 3
elemen dasar:
1. Elemen pengukuran. Besaran variabel proses diukur dan ditransmisikan
keelemen pengontrol
2. Elemen Pengontrol. Perbedaan antara variabel proses yang terukur
(Process Variable/PV) dan variabel proses yang diinginkan (Setpoint/SP)
dikalkulasi berdasarkan algoritma tertentu (umumnya kontrol PID).
Hasilnya akan diteruskan berupa perintah aksi terhadap elemen pengendali
akhir
3. Elemen pengendali akhir. Perintah aksi dari elemen pengontrol akan
dilakukan oleh elemen pengendali akhir. Control valve adalah elemen
pengendali akhir yang paling banyak digunakan.
Meskipun terdapat tiga elemen dasar dalam melakukan pengendalian proses,
belum tentu secara fisik juga terdapat tiga perangkat.
Untuk kasus tekanan tinggi dan laju alir yang tinggi, biasanya
implementasi dari pengontrolnya terdiri dari (1) elemen pengukuran
adalah pressure transmitter (PT), (2) elemen pengontrol adalah pressure
controller (PC), (3) dan untuk elemen pengendali akhir adalah pressure
control valve (PCV atau PV).
Untuk kasus tekanan rendah dan laju alir rendah, impelementasi
pengontrolnya terintegrasi dalam satu perangkat yang biasa disebut
pressure regulator.
2.2.4.1 Perbedaan Pressure Reducer dan Backpressure Regulator
Secara umum, konfigurasi suatu lup tunggal kontrol tekanan adalah sebagai
berikut.
Konfigurasi pengendali tekanan berupa pressure reducer dan backpressure
regulator. Sepintas keduanya mirip, sama-sama lup kontrol tekanan. Apakah
keduanya mempunyai perbedaan? Ya, gambar sebelah kiri menunjukkan
pemasangan pressure transmitter di sebelah hilir dari control valve, sedangkan
gambar sebelah kanan menunjukkan pemasangan pressure transmitter di sebelah
hulu dari control valve.
Apakah penempatan pressure transmitter tersebut mempunyai maksud
yang berbeda? Tentu saja, karena pada prinsipnya, posisi pressure transmitter
menunjukkan bagian mana yang ingin dikendalikan tekanannya .
Tekanan yang ingin dikendalikan Secara logika, jika kita ingin
mengendalikan tekanan dibagian hilir, tentunya harus ada yang mengatakan (baca:
mengukur) bahwa tekanan dihilir benar-benar berubah – tentunya dengan
meletakkan pressure transmitter dibagian hilir – setelah adanya aksi kontrol dari
control valve, inilah yang dinamakan pressure reducer. Demikian juga halnya
untuk kasus backpressure regulator, jika kita hendak mengendalikan tekanan
dibagian hulu tentunya harus ada yang mengatakan (baca: mengukur) bahwa
tekanan di hulu benar-benar berubah, yaitu dengan cara meletakkan pressure
transmitter dibagian hulu setelah adanya aksi kontrol dari control valve.
Pressure reducer bekerja dengan prinsip mengatur dan mereduksi pressure
yang lebih tinggi dari bagian hulu supaya tekanan di hilir lebih rendah dan stabil.
Sedangkan backpressure regulator bekerja dengan prinsip memonitor tekanan
dibagian hulu dan melakukan aksi pada control valve untuk menstabilkan tekanan
pada bagian hulu.
Apakah keduanya merupakan kontrol umpan balik? Mari kita sedikit
menyegarkan ingatan mengenai pengertian pengendali umpan balik (feedback
control) itu sendiri.
Blok diagram kontrol umpan balik (feedback control)
Gambar 2.20 Contoh pengendalian Backpressure Regulator
Hasil pengukuran dari blok Sensor/Transmitter akan dibandingkan dengan Set
Point. Galat atau error adalah perbedaan antara variabel proses yang diinginkan
(set point) dengan variabel proses yang terjadi. Galat tersebut kemudian akan
dikalkulasi oleh blok Control Law dan hasilnya akan dimanifestasikan dengan
perintah terhadap blok Final Control Element (contoh: control valve, elemen
pemanas, dll).
Perubahan Final Control Element ini akan mengubah blok Process dan
hasilnya akan diukur kembali oleh blok Sensor/Transmitter, begitu seterusnya
sampai galat menjadi sekecil mungkin. Jika alur pengendaliannya seperti itu,
maka kurang lebih pengendalinya adalah pengendali umpan balik. Kita
perhatikan, bahwa baik pressure reducer maupun backpressure regulator
mempunyai alur pengontrolan seperti dijelaskan diatas sehingga baik pressure
reducer maupun backpressure regulator sama-sama terkategori sebagai
pengontrolan umpan balik (feedback control).
2.3Konversi Satuan
2.3.1Konversi dari bar ke Kg/cm2
... bar = ... bar x 1 atm
1.01325 ¿̄ ¿x14,7 Psiatm
x kg /cm2
14.223 Psi = …. kg/cm2
2.3.2 Konversi dari Psi ke kg/cm2
...psi = …psi x 1 atm
14.7 Psix 1,01325 ¿̄
atm¿ x 1,0197 kg /cm2
¿̄ ¿ = ….
kg/cm2
2.3.3konversi dari mmHg ke kg/cm2
... mmHg = ... mmHg x 1atm
760 mmHgx 14,7 Psi
atmx kg /cm2
14.223 Psi= …. kg/cm2
Keterangan:
... : nilai yang akan dikonversi