laporan kalibrasi setia

23
I. Judul Laporan : Kalibrasi Alat Ukur Volumetrik II. Tanggal Praktikum : Sabtu, 22 Juni 2013 III. Tanggal Laporan : Sabtu, 29 Juni 2013 IV. Praktikan : Setia Pratama Saputra V. Kelas/kelompok : XIII AK1/ KEL 2 VI. Pembimbing : Ibu Popong VII. Tujuan : Dapat mengetahui langkah-langkah kalibrasi alat ukur volumetric dengan benar. Dapat mengetahui kelayakan dari suatu alat ukur. Dapat melakukan kalibrasi alat ukur dengan benar. VIII. Prinsip Percobaan : Mengukur bobot suatu volume air destilata yang dikeluarkan oleh alat ukur volume. Bobot ini kemudian dibandingkan dengan bobot jenis air pada suhu pengukuran volume tersebut dilakukan, sehingga dapat ditentukan nilai ketepatannya. IX. Dasar Teori : Definisi Kalibrasi Setiap instrumen ukur harus dianggap tidak cukup baik sampai terbukti melalui kalibrasi dan atau pengujian bahwa instrumen ukur tersebut memang baik. Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang

Upload: putra-muse-shinoda

Post on 03-Jan-2016

1.624 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kalibrasi Setia

I. Judul Laporan : Kalibrasi Alat Ukur Volumetrik

II. Tanggal Praktikum : Sabtu, 22 Juni 2013

III. Tanggal Laporan : Sabtu, 29 Juni 2013

IV. Praktikan : Setia Pratama Saputra

V. Kelas/kelompok : XIII AK1/ KEL 2

VI. Pembimbing : Ibu Popong

VII. Tujuan :

Dapat mengetahui langkah-langkah kalibrasi alat ukur volumetric dengan benar.

Dapat mengetahui kelayakan dari suatu alat ukur.

Dapat melakukan kalibrasi alat ukur dengan benar.

VIII. Prinsip Percobaan :

Mengukur bobot suatu volume air destilata yang dikeluarkan oleh alat ukur

volume. Bobot ini kemudian dibandingkan dengan bobot jenis air pada suhu

pengukuran volume tersebut dilakukan, sehingga dapat ditentukan nilai

ketepatannya.

IX. Dasar Teori :

Definisi Kalibrasi

Setiap instrumen ukur harus dianggap tidak cukup baik sampai terbukti melalui

kalibrasi dan atau pengujian bahwa instrumen ukur tersebut memang baik.

Menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM)

adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan

oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur,

dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam

kondisi tertentu.

Dengan kata lain Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran

konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan

terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun

internasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan

tersertifikasi.

Tujuan Kalibrasi

Page 2: Laporan Kalibrasi Setia

Mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil pengukuran dapat dikaitkan/ditelusur sampai

ke standar yang lebih tinggi/teliti (standar primer nasional dan / internasional), melalui

rangkaian perbandingan yang tak terputus.

Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu

instrument ukur.

Menjamin hasil-hsil pengukuran sesuai dengan standar Nasional maupun Internasional.

Manfaat Kalibrasi

Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan spesefikasinya

Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan

laboratorium dan produksi yang dimiliki.

Bisa mengetahui perbedaan (penyimpangan) antara harga benar dengan harga yang

ditunjukkan oleh alat ukur.

Kalibrasi diperlukan untuk:

Perangkat baru

Suatu perangkat setiap waktu tertentu

Suatu perangkat setiap waktu penggunaan tertentu (jam operasi)

Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang berpotensi mengubah

kalibrasi

Ketika hasil pengamatan dipertanyakan

Alat perngukur volume merupakan alat bantu yang penting untuk setiap penentuan

kuantitatif dari sifat dan fungsi dapat dibedakan : pipet, buret, dan labu takar. Pipet merupakan

alat untuk mengukur volume kecil . Pipet volume digunakan untuk mengukur volume tertentu.

Pipet harus ditera sebelum digunakan, yaitu pada penggunaan pipet volume tertentu cairan harus

mengalir keluar secara kuantitatif. Buret mempunyai ujung pelepasan yang dapat diatur, berupa

tabung kaca dengan ukuran isi, 5, 10, 20, atau 50 mL yang bagian bawahnya ditutup dengan

keran gelas. Buret ditera melalui pelepasannya.

Ada dua kelompok kesalahan dapat mempengaruhi akurasi atau presisi dari nilai terukur.

Kesalahan pasti adalah suatu kesalahan yang dapat ditentukan dan dapat dihindari atau koreksi.

Page 3: Laporan Kalibrasi Setia

Kesalahan ini biasanya konstan, misalnya pada kasus timbangan yang tak terkalibrasi yang

biasanya digunakan untuk penimbangan. Kesalahan ini kadang-kadang bervariasi, tetapi dapat

dihitung dan dikorekksi, seperti suatu buret yang mempunyai kesalahan pada pembacaan

volumenya. Kesalahan tak pasti atau kesalahan acak yaitu suatu kesalahan pengukuran yang

terjadi secara tak tentu. Kesalahan ini tak dapat diramalkan atau diduga. Kesalahan ini mengikuti

pola distribusi acak, jadi persamaan matematika mengenai probabilitas dapat diterapkan pada

beberapa kesimpulan dari hasil pengukuran yang mungkin pada sederetan pengukuran.

Kesalahan tak pasti sesungguhnya dikarenakan kemampuan yang terbatas dari analis (Anonim,

2000:2-3).

Prasyarat pertama untuk pengukuran yang tepat dan membuatnya sampai volume tertentu

adalah alat gelas yang memenuhi syarat. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penetapan

volume sebenarnya dari wadah gelas adalah :

1.   Berat jenis air tergantung pada suhu, sehingga berat satu liter air bukan 1000 gram untuk

semua suhu.

2.   Oleh karena gaya tekan udara, yang pada suhu tertentu tergantung pada tekanan barometer,

satu wadah dengan volume besar beratnya akan lebih kecil, dibanding apabila ini ditimbang

dalam hampa, dan seharusnya diadakan koreksi.

3.   Volume wadah gelas berubah-ubah dengan suhu.(Eckschlager, 1984).

National Bureau of Standart telah menetapkan suhu untuk mengadakan kalibrasi peralatan gelas.

Karena suhu laboratorium biasanya tidak akan tepat 20ºC, maka alat gelas pada hakekatnya

harus dikoreksi bila digunakan pada suhu lain, oleh karena kesalahan yang disebabkan oleh

pemuaian (atau kontraksi) baik dari bejana itu sendiri maupun larutan yang ada didalamnya

(Day, 1981).

Alat pengukur volume merupakan alat bantu yang penting untuk setiap penentuan kualitatif. Dari

sifat dan fungsi dapat dibedakan atas pipet, buret, labu ukur, dan gelas ukur. Dalam penggunaan

alat ukur volume ini dapat terjadi kesalahan. Salah satunya adalah kesalahan kalibrasi karena

volume yang tertera tidak sesuai dengan volume yang sebenarnya (Roth, 1988).

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam peneraan alat-alat ukur gelas volumetrik antara lain:

a. Koreksi suhu yang tidak sama (a)

b. Koreksi terhadap adanya gaya tekan ke atas dari udara (b)

c. Koreksi adanya pemuaian dari kaca (c)

Page 4: Laporan Kalibrasi Setia

Penentuan toleransi alat ukur

merupakan hal yang wajib bagi perusahaan dalam menilai kelayakan alat ukur yang digunakan.

Penentuan toleransi alat ukur ini biasanya dalam perusahaan ditentukan oleh departemen quality

assurance / lebih dikenal dengan jaminan mutu.

X. Alat dan Bahan

a. AlatAdapun alat yang digunakan pada percobaan ini, yaitu:

Pipet seukuran 10 mL Buret 25 mL Labu ukur 50 mL Kertas Tissue Statif dan Klem Filler Timbangan analitik

b. BahanAdapun bahan yang digunakan pada percobaan ini, yaitu: Aquades

XI. Langkah Kerja

1. KALIBRASI BURET 25 mLProsedur:

1. Siapkan buret yang bersih.

2. Timbang botol timbang yang bersih dan kering.

3. Isi buret dengan aqua dm, seka dan tanda bataskan.

4. 5 ml aqua dm dikeluarkan dari buret kedalam botol timbang yang sudah diketahui

beratnya.

5. Timbang botol timbang yang telah berisi aqua dm.

6. Catat hasil penimbangan dan ukur suhunya.

7. Ulangi langkah 1-6 dengan volume 10, 15, 20, dan 25 mL.

8. Lakukan penimbangan sebanyak 3x pada masing-masing volume.

2. KALIBRASI PIPET SEUKURAN 10 mL

Page 5: Laporan Kalibrasi Setia

Prosedur

1. Timbang gelas kimia 100 ml yang bersih dan kering.

2. Keringkan pipet seukuran 10 ml.

3. Ambil aqua dm dengan pipet seukuran 25ml

4. Tuangkan Aqua dm dari pipet seukuran kedalam gelas kimia 100 ml yang sudah

diketahui beratnya

5. Catat hasil penimbangan dan ukur suhunya.

6. Lakukan penimbangan sebanyak 3x.

3. KALIBRASI LABU UKUR 50mL

Prosedur

1. Siapkan labu ukur 50 ml bersih dan kering.

2. Timbang labu ukur 50 ml.

3. Isi labu dengan aqua dm, tanda bataskan lalu seka.

4. Timbang labu yang telah berisi aqua dm.

5. Catat hasil penimbangan dan ukur suhunya.

6. Lakukan penimbangan sebanyak 3x.

XII. Data Pengamatan

Tabel berat jenis air

Berat jenis air (TOC) Bj (g/ml)23 0,9975624 0,9973225 0,9970726 0,9968127 0,9965428 0,9962629 0,99597

Page 6: Laporan Kalibrasi Setia

Tabel pengamatan KALIBRASI BURET 25 mL

Penimbangan ke-1

Skala 5 mL 10 mL 15 mL 20 mL 25 mLM.Alat+Zat 27,0079 g 31,8977 g 36,7539 g 41,6233 g 46,4882 g

M.Alat 22,1699 g 27,0079 g 31,8977 g 36,7539 g 41,6233 gM.Zat 4,8380 g 4,8898 g 4,8562 g 4,8694 g 4,8649 gSuhu 28°C 28°C 28°C 28°C 28°C

BJ 0,99626 0,99626 0,99626 0,99626 0,99626

Penimbangan ke-2

Skala 5 mL 10 mL 15 mL 20 mL 25 mLM.Alat+Zat 27,0206 g 31,8840 g 36,7504 g 41,6221 g 46,4909 g

M.Alat 22,1702 g 27,0206 g 31,8840 g 36,7504 g 41,6221 gM.Zat 4,8504 g 4,8634 g 4,8664 g 4,8717 g 4,8688 gSuhu 28°C 28°C 28°C 28°C 28°C

BJ 0,99626 0,99626 0,99626 0,99626 0,99626

Penimbangan ke-3

Skala 5 mL 10 mL 15 mL 20 mL 25 mLM.Alat+Zat 27,0089 g 31,8857 g 36,7395 g 41,6209 g 46,4783 g

M.Alat 22,1704 g 27,0089 g 31,8857 g 36,7395 g 41,6209 gM.Zat 4,8385 g 4,8768 g 4,8538 g 4,8814 g 4,8574 gSuhu 28°C 28°C 28°C 28°C 28°C

BJ 0,99626 0,99626 0,99626 0,99626 0,99626

Rata-rata 5 mL : = 4,8423 g

Rata-rata 10 mL : = 4,8588 g

Rata-rata 15 mL : = 4,8588 g

Page 7: Laporan Kalibrasi Setia

Rata-rata 20 mL : = 4,8742 g

Rata-rata 25 mL : = 4,8637 g

anak timbangan = 8,4

udara = 0,0012g/ml

λ = 0.000025ml/derajat

Perhitungan:

a. Skala 5 mL

M = G + ρ (G/d1 – G/d2)= 4,8423 g + 0,0012 g/mL (4,8423 g/0,99626 g/mL – 4,8423 g/8,4 g mL)

=4,847440817 g

V = M/d1

= 4,847440817 g/0,99626 g/mL

=4,865638304 mL

Vt = v + v. λ (T-To)

=4,865638304 mL + 4,865638304 mLx0,000025 (28°C-26°C)

=4,865881586 mL

% Kesalahan = Vt – Vb x 100 %

Vb

Page 8: Laporan Kalibrasi Setia

= × 100%

= 0,026823682 × 100%

= 2,6823682% = 2,68%

Toleransi = Vt – Vo

=

= 0,134228414 mL = 0,13 mL

b. skala 10 mL

M = G + ρ (G/d1 – G/d2)

=4,8588 g + 0,0012 g/mL ( - )

=4,881877337 g

V =

Page 9: Laporan Kalibrasi Setia

=

= 4,900204101 mL

Vt = v + v. λ (T-To)

= 4,900204101 mL + 4,900204101 mL x 0,000025 (28°C-26°C)

= 4,900449111 mL

% Kesalahan = Vt – Vb x 100 %

Vb

= × 100%

= 1,991017776% = 1,99%

Toleransi = Vt – Vo

=

= 0,09955889 mL = 0,10 mL

c. skala 15 mL

M = G + ρ (G/d1 – G/d2)

= 4,8588 g + 0,0012 g/mL ( - )

Page 10: Laporan Kalibrasi Setia

= 4,863958334 g

V =

=

= 4,882217829 mL

Vt = v + v. λ (T-To)

= 4,882217829 mL + 4,882217829 mL x 0,000025 (28°C-26°C)

= 4,88246194 mL

% Kesalahan = Vt – Vb x 100 %

Vb

= × 100%

=2,350761202% = 2,35%

Toleransi = Vt-Vo

=

= 0,11753806 mL = 0,12 mL

d. skala 20 mL

M = G + ρ (G/d1 – G/d2)

Page 11: Laporan Kalibrasi Setia

= 4,8742 g + 0,0012 g/mL( - )

= 4,879374683 g

V =

=

= 4,897692052 mL

Vt = v + v. λ (T-To)

= 4,897692052 mL + 4,897692052 mL x 0,000025 (28°C-26°C)

= 4,897936937 mL

% Kesalahan = Vt – Vb x 100 %

Vb

= × 100%

= 2,041261268% = 2,04%

Toleransi = Vt-Vo

Page 12: Laporan Kalibrasi Setia

=

= 0,102063063 mL = 0,10 mL

e. skala 25 mL

M = G + ρ (G/d1 – G/d2)

= 4,8637 g + 0,0012 g/mL( - )

= 4,868863536 g

V =

=

= 4,887141445 mL

Vt = v + v. λ (T-To)

= 4,887141445 mL + 4,887141445 mL x 0,000025 (28°C-26°C)

= 4,887385802 mL

% Kesalahan = Vt – Vb x 100 %

Vb

Page 13: Laporan Kalibrasi Setia

= × 100%

= 2,252283959 mL

Toleransi = Vt – Vo

=

= 0,112614198 mL = 0,11 mL

Rata rata toleransi = = 0,112 mL

Menurut literlatur yang di dapat toleransi kalibrasi buret 25 mL yaitu sebesar ± 0,03 mL. didapat bahawa hasil toleransi dari kalibrasi buret sebesar 0,112 mL. Dengan demikian buret 25mL ini dapat di gunakan.

Tabel Pengamatan KALIBRASI PIPET SEUKURAN 10 mL

Penimbangan 1 2 3 ∑Massa Alat + Zat 31,1265 g 31,1224 g 31,1325 g 31,1271 g

Massa Alat 21,1012 g 21,1004 g 21,1015 g 21,1010 gMassa Zat 10.0253 g 10.0220 g 10.0310 g 10.0261 g

Suhu 28oC 28oC 28oC 28oCBj Air (28oc) 0,99626 0,99626 0,99626 0,99626

anak timbangan = 8,4

Page 14: Laporan Kalibrasi Setia

udara = 0,0012 g/mL

λ = 0.000025 mL/derajat

Perhitungan :

)

= 0,010644186

= 10.0367 g

= = 10,07442253 mL

Vt = V + V. λ (T - To)

Vt = 10,07442253 ml + 10,07442253 mL × 0.000025 mL/derajat (28oC – 27,5oC)

= 10,0745 ml

% Kesalahan =

= × 100%

Page 15: Laporan Kalibrasi Setia

= 0,0025 %

Toleransi = Vt – Vo

= 10,0745 mL – 10,07442253 mL

= 0,00007747 mL

Menurut literlatur yang di dapat toleransi kalibrasi Pipet Seukuran 10 mL yaitu

sebesar ± 0,02 mL. Didapat bahwa hasil toleransi dari kalibrasi buret sebesar 0,00007747 mL.

Dengan demikian Pipet Seukuran 10 mL ini dapat di gunakan.

Tabel Pengamatan KALIBRASI LABU UKUR 50mL

PengamatanPenimbangan ke-

1 2 3 ∑

M.alat+zat 85,0658 85,0811 85,0886 85,0785

M.alat 35,0317 35,0274 35,0230 35,0274

M.zat 50,0341 50,0537 50,0656 50,0511

Suhu 26 oc 27 oc 27 oc 27 oc

anak timbangan = 8,4

udara = 0,0012g/ml

λ = 0.000025ml/derajat

Perhitungan:

= 50,0511 g + 0,0012 g/ml (50,0511 g/ 0,99654 g/ml - 50,0511 g/ 8,4)

= 50,0511 g + 0,053119696 g

Page 16: Laporan Kalibrasi Setia

= 50,1042197 g ≈ 50,10421 g

=

= 50,27878221 mL ≈ 50,2782 mL

Vt = V + V. λ (T - To)

Vt = 50,27878221 ml + 50,27878221 ml × 0.000025 ml/derajat (27oC – 20oC)

= 50,28698089 mL ≈ 50,2870 mL

% Kesalahan =

= × 100%

= 0,017502615 %

≈ 0,02 %

Toleransi = Vt – Vo

= 50,2870 mL - 50,2782 mL

= 0,0088 mL

Menurut literlatur yang di dapat toleransi kalibrasi Labu Ukur 50 mL yaitu sebesar

± 0,05 mL. Didapat bahwa hasil toleransi dari kalibrasi buret sebesar 0,0088 mL . Dengan

demikian Labu Ukur 50 mL ini dapat di gunakan.

XIII. Pembahasan

1. Pada percobaan ini, alat-alat yang digunakan adalah alat-alat yang terbuat dari gelas yang mempunyai tanda batas teraan, yaitu pipet seukuran 10 mL, buret 25 mL dan labu ukur

Page 17: Laporan Kalibrasi Setia

50 mL. Sebelum berbicara jauh mengenai peneraan, terlebih dahulu perlu diketahui dasar umum dari peneraan itu sendiri. Dasar umum dalam peneraan adalah menetukan berat air aquades yang dimuat atau dikeluarkan oleh suatu alat gelas tertentu, dengan density air yang diketahui, volume yang tepat akan dapat dihitung.

2. Pada kalibrasi buret ini, larutan yang digunakan adalah aquadest. Percobaan dilakukan dengan menimbang aquadest pada volume tertentu. Jika massa jenis air diketahui, maka dapat diketahui volume yang sebenarnya.

3. Buret yang digunakan pun haruslah bersih dan kering, agar pada saat pengukuran penambahan 5 ml aquadest dari buret, benar-benar tepat dan tidak ada tetesan air yang mengalir dari dinding buret  sehingga penambahan volume akan tepat.

4. Pada saat kalibrasi buret 25 mL, pengukuran suhu air sebaiknya dilakukan diakhir, karena jika dilakukan setiap kali menimbang, volume air akan terus berkurang disebabkan oleh menempelnya air yang diukur pada ujung termometer. Karena kalibrasi buret ini dilakukan secara kontinyu, berbeda dengan kalibrasi pipet seukuran ataupun labu ukur.

5. Berdasarkan data percobaan, persen penyimpangan terkecil adalah pada volume 25 mL, sehingga volume ini baik untuk titrasi. Karena pada volume 25 mL yang memiliki persen penyimpangan terkecil di pakai untuk titrasi menyebabkan kemungkinan kesimpangan/kesalahan titrasi adalah minimum.

XIV. KESIMPULAN1. Kalibrasi buret 25 mL:

% Kesalahan Skala 5 mL = 2,68%

% Kesalahan Skala 10 mL = 1,99%

% Kesalahan Skala 15 mL = 2,35%

% Kesalahan Skala 20 mL = 2,04%

% Kesalahan Skala 25 mL = 2,25%

Rata rata toleransi = = 0,112 mL

Menurut literlatur yang di dapat toleransi kalibrasi buret 25 mL yaitu sebesar ± 0,03 mL. Didapat

bahawa hasil toleransi dari kalibrasi buret sebesar 0,112 mL. Dengan demikian buret 25mL ini

dapat di gunakan.

2. Kalibrasi Pipet Seukuran 10 mL:

Page 18: Laporan Kalibrasi Setia

% Kesalahan = 0,0025 %

Toleransi = 0,00007747 mL

Menurut literlatur yang di dapat toleransi kalibrasi Pipet Seukuran 10 mL yaitu sebesar ± 0,02

mL. Didapat bahwa hasil toleransi dari kalibrasi buret sebesar 0,00007747 mL. Dengan demikian

Pipet Seukuran 10 mL ini dapat di gunakan.

3. Kalibrasi Labu Ukur 50 mL:

% Kesalahan = 0,02 %

Toleransi = 0,0088 mL

Menurut literlatur yang di dapat toleransi kalibrasi Labu Ukur 50 mL yaitu sebesar ± 0,05 mL.

Didapat bahwa hasil toleransi dari kalibrasi buret sebesar 0,0088 mL . Dengan demikian Labu

Ukur 50 mL ini dapat di gunakan.

XV. Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Kalibrasi http://himka1polban.wordpress.com/laporan/kimia-instrumen/laporan-peneraan-alat-ukur-volumetrik/http://mayavie-info.blogspot.com/2013/03/kalibrasi-alat-ukur-volume.htmlhttp://duniainikecil.wordpress.com/2009/12/17/3peneraan-volumetri-alat-gelas/http://tonimpa.wordpress.com/2013/05/14/laporan-peneraan-volumetrik/http://kalibrasi.org/category/kalibrasi/page/2/http://xbrasi.wordpress.com/2009/11/23/kalibrasi/