laporan kasus 3

32
Suryanto (o41.212.158) Pembimbing : drg. Enny marwati. Mkes LAPORAN KASUS : CHEILITIS EXFOLIATIVE

Upload: huang-xien-wen

Post on 17-Dec-2015

149 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

chelitis

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUS : CHEILITIS EXFOLIATIVE

Suryanto (o41.212.158)Pembimbing : drg. Enny marwati. MkesLAPORAN KASUS : CHEILITIS EXFOLIATIVEmerupakan suatu peradangan superficial yang bersifat kronis pada permukaan bibir yang ditandai dengan terbentuknya sisik yang persisten. PENDAHULUANCheilitis exfoliativebanyak ditemukan pada masyarakat dengan status ekonomi rendah. Menjilat jilat bibirDepresiDroolingdehidrasiDefisensi nutrisiCheilitis exfoliativeperadangan kronis di sekitar bibir (yang mengenai vermilion border bibir atas, bibir bawah atau keduanya) dianggap sebagai gangguan inflamasi superficial kronis.TINAJAUAN PUSTAKADEFINISIDEHIDRASIIRITASI MEKANIS :DROOLINGMENGIGIT BIBIRMENJILAT BIBIRETILOGIDEPRESIDEFISIENSI NUTRISIREGENERASI SEL TERGANGGUkelompok usia mudaPasien mengeluhkan iritasi, gatal, sakit bibir pecah-pecah yang tampak kasar dan kering,biasanya disertai edema. daerah perioral tampak eritema Lebih lanjut bisa ditemukan : sisik dan krusta, erosi dan fisura

GAMBARAN KLINIScontact cheilitis atopic cheilitis, actinic cheilitis, glandular cheilitis,dermatitis kontak, infeksi Candida, DIAGNOSIS BANDING

UNIVERSITAS TRISAKTIFAKULTAS KEDOKTERAN GIGIBAGIAN ILMU PENYAKIT MULUTLK 2 ULKUS TRAUMATIKUS Nama : Kalia IbtisamaUmur : 14 tahun (perempuan)Pekerjaan : siswaAlamat : Telp. :

No. Kartu : 000288Tanggal : 74- 2015Pemeriksa :drg. Dewi P,SpPMNama Mahasiswa: SuryantoNIM Mahasiswa : 041.212.158

8KELUHAN UTAMA :Pasien laki-laki berusia 11 tahun datang ke RSGM Usakti mengeluhkan bibirnya terasa pecah-pecah dan sakit perih sejak 2 hari yang lalu.ANAMNESIS :Pasien laki-laki berusia 11 tahun datang ke RSGM USAKTI mengaku bibirnya terasa pecah pecah dan sakit perih sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengaku tidak mengkomsumsi sayuran dan buah-buahan secara teratur. Kondisi tersebut sudah pernah dialami pasien kira- kira 1 tahun yang yang lalu kemudian sembuh 2 minggu kemudian. Pasien biasanya menggobati dengan salep tetapi pasien lupa nama obat tersebut. Pasien mengaku sering main di saat cuaca yang panas di luar rumah. Pasien mempunyai kebiasaan drooling saat tidur. Pasien mengaku menyikat gigi hanya 1 kali sehari yaitu pada pagi hari. Pasien mengatakan bahwa lesi tersebut saat diam dan buka mulut. Pasien juga mempunyai kebiasaan buruk yaitu menjilat-jilat bibirnya menggunakan lidah.9RIWAYAT PENYAKIT UMUM Pasien tidak pernah dirawat di rumah sakitHipertensi: -DM: -Jantung: -Hipertensi : -Anemia: -Alergi: -

PEMERIKSAAN UMUMSklera : putihKonjungtiva : pucatCara berjalan : normalWarna kulit: sawo matangKondisi fisik: terlihat lemasBerat badan: 32 kgTinggi badan: 135 cm

PEMERIKSAAN SEKITAR MULUT (EKSTRA ORAL) Bentuk muka : ovalPembengkakan: Tidak ada kelainanKelenjar : Tidak ada kelainanBibir : lesi erosive dengan jumlah multiple, simetris bilateral, dengan ukuran lesi paling panjang 2mm, paling pendek 1mm, batasnya difuse, dengan dasar lesi warna kemerahan.Kulit sekitar mulut: Tidak ada kelainan Lain-lain : Tidak ada kelainan

. PEMERIKSAAN RONGGA MULUT 1. Oral hygiene : Sedang Karang gigi : Tidak ada Oral debris : Regio 3 Stain : Tidak ada2. Mukosa :Labial : Tidak ada kelainanBukal: tidak ada kelainanDasar Mulut: tidak ada kelainan

3. Gusi :Tepi bebas Gusi: tidak ada kelainanAttached gingival: tidak ada kelainan4. Lidah :Dorsal: Tidak ada kelainanVentral: Tidak ada kelainanLateral: Tidak ada kelainan5. Palatum :Palatum molle: Tidak ada kelainanPalatum durum: Tidak ada kelainan6. Lain-lain : Tidak ada kelainan7. Gigi geligi :PEMERIKSAAN GIGI-GELIGI 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8 8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8PEMERIKSAAN RONTGEN Tidak dilakukan pemeriksaan rontgen

XXXXXXX

PEMERIKSAAN LABORATORIUM Untuk memastikan apakah adanya infeksi sekunder berupa candidiasis pada lesi maka pada kasus ini dilakukan pemeriksaan laboratorium berupa oral mycological smear.ANALISIS KASUSPasien laki-laki berusia 11 tahun datang ke RSGM Usakti dengan keluhan luka di bibir yang terasa sakit perih sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengatakan bahwa luka tersebut sakit pada saat diam dan membuka mulut. Pasien memiliki pola makan yang menyebabkan kondisi defisiensi nutrisi. Pasien memilik kebiasaan buruk yaitu menjilat-jilat bibir dengan mengunakan lidah dan drooling saat tidur.Pada pemeriksaan ekstra oral ditemukan mukosa bibir dan sudut bibir terdapat lesi erosive dengan jumlah multiple, simetris bilateral, dengan ukuran lesi paling panjang 2mm, paling pendek 1mm, batasnya difuse dengan warna dasar lesi merah kemerahan.

DIAGNOSIS KERJA - Cheilitis angularis- Cheilitis actinic- chelitis exfoliativeDIAGNOSIS TETAP chelitis exfoliativeRENCANA PERAWATAN Identifikasi factor etiologi dan factor resiko : cheilitis exfoliative dengan etiologi tidak diketahui. Factor resiko : defisiensi nutrisi, kebiasaan menjilat bibir dan drooling saat tidur.Pemberian obat : aloclair dan zegase.Motivasi : memotivasi untuk meperbaiki nutrisi dengan pola makan yang sehat bernutrisi.Instruksi : menginstruksikan pasien cara mengunakan obat.Edukasi : mengedukasikan kepada pasien penyebab lesi tersebut.

PEMBAHASANPada kasus ini cheilitis exfoliative disebabkan oleh :Kebiasaan buruk menjilat bibir dan drooling saat tidurDengan faktor resiko defisiensi nutrisiKekurangan gizi dapat karena kekurangan vitamin B2, riboflavin, vitamin B6, piridoksin, zat besi, asam folat, dan bioti. Kekurangan vitamin B kompleks lebih sering daripada hanya vitamin B individual.Proses penyembuhanEpitel oralLapisan terdalamSel selPembelahan mitosisMigrasi ke permukaanPembaharuan cepat = penyembuhan cepatAsupan nutrisi cukupterapialoclair 3x1Covering agentAntiseptik, analgesik, antiinflamasi, wound healingMelindungi mukosa dari infeksi sekunder dan iritasimengurangi rasa sakit mencegah lesi berkembang lebih lanjut dan membantu meredakan rasa nyerizegasepengganti vitamin dan mineral.Fusidic acidmenghambat sintesa protein bakteri. Zat tersebut aktif terhadap bakteri gram positif, terutamaStaphylococcus aureus. Pada penggunaan lokal juga aktif terhadapStreptococcus,Corynebacteria,Neisseria, danClostridia.Vitamin AMenbantu proses regenerasi kulitExfoliatif cheilitis adalah peradangan kronis di sekitar bibir (yang mengenai vermilion border bibir atas, bibir bawah atau keduanya) yang ditandai dengan terjadinya deskuamasi lapisan keratin yang tebal, dan tepi perifer lidah. Masyarakat biasa menyebutnya dengan sariawan. Dua penyebab utama exfoliative cheilitis adalah dehidrasi dan atau iritasi mekanis. Angin dan suhu dingin menyebabkan dehidrasi pada bibir. Keinginan untuk melembabkan bibir dengan saliva akan memicu terjadinya cheilitis. Manifestasi mulut kekurangan gizi dapat berupa cheilitis exfoliative. Perawatan yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan pasien, sehingga tepat sasaran dan tidak berlebihan dalam memberikan obat kepada pasien.

kesimpulan