laporan kasus. bipolar new
DESCRIPTION
jiwaTRANSCRIPT
![Page 1: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN KASUS
BIPOLAROleh
Lutfi Jauhari 05488320023309Izharynur Yahman 05488470024809Risna Sari 05488480024909Oktariza Rizkillah 05488510025209Lusy Octavia Saputri 05488610026209Salyanti Puji Negeri 05488630026409
LABSMF KESEHATAN JIWAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MULAWARMANRSKD ATMA HUSADA MAHAKAMSAMARINDA 2011
Gangguan bipolar adalah bunglonnya gangguankejiwaan mengubah tampilan gejalanya dari satupasien ke pasien lain dan dari satu episode keepisode lain bahkan pada pasien yang sama
DrFrancis Mark Mondimore
BAB IPENDAHULUAN
Lebih dari 2 juta orang AS (atau plusmn1 populasi) berusia 18 th ke atas menderita bipolar
Umumnya berkembang pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa namun mungkin ada juga yang memulai gejalanya sejak anak-anak
Sering tidak dikenal sebagai penyakit sehingga baru ketahuan setelah agak lama diderita
Bagaimana di Indonesia Belum ada angka pasti
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
DEFINISIGangguan Bipolar (GP) gangguan jiwa bersifat episodik (manik hipomanik depresi dan campuran) biasanya rekuren seumur hidup
Etiologi Faktor Genetik memiliki resiko genetik lebih besar
dibanding penyakit depresi mayor 80 ndash 90 pasien bipolar memiliki keluarga (orang tua
anak saudara kandung) yang memiliki gangguan mood
Mekanisme bagaimana transmisi genetik bisa terjadi belum diketahui
Mania sekunder Terjadi akibat gangguan medis atau penggunaan obatsenyawa tertentu
Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesisTeori neurotransmiter Gangguan mood disebabkan karena ketidakseimbangan
neurotransmiter di SSP Kelebihan senyawa amin (NE dan dopamin) mania
kekurangan NE Dopamin 5-HT depresi ketidakseimbangan antara aktivitasrasio DA dan NE
perubahan mood dari depresi ke mania Jika NE turun dopamin mendominasi switch
kehipomania atau mania
Pada pemeriksaan MRI didapatkan pembesaran ventrikel ke-3
Pemeriksaan PET (Positron Emission Tomographic) penurunan aktivitas metabolisme pada bagian otak depan (lobus frontalis)
Hingga saat ini dikatakan bahwa abnormalitas yang terjadi pada bagian otak tersebut akan menyebabkan gangguan dalam pengaturan mood dan fungsi kognitif
MACAM EPISODE BIPOLAR
Episode depresi berat (major depressive episode) Episode manik Episode hipomanik Episode campuran Siklus cepat (rapid cycling)
Episode manik
Paling sedikit 1 minggu mood yg elasi ekspansi atau iritabel Pasien memilikige 3 gejala berikut percaya diri berlebihan berkurangnya kebutuhan tidur cepat dan banyaknya pembicaraan lompatan gagasan atau pikiran berlomba perhatian mudah teralih peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial seksual pekerjaan dan
sekolah) tindakan-tindakan sembrono (ngebut boros dll)
Episode depresi mayor
Paling sedikit dua minggu pasien mengalami gt 4 simtomtanda yaitu sulit atau banyak tidur agitasi atau retardasi psikomotor fatig atau berkurangnya tenaga menurunnya harga diri Pesimis ide-ide tentang rasa bersalah ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan pikiran berulang tentang kematian bunuh diri (dengan atau tanpa
renacana) atau tindakan bunuh diri
Episode Campuran
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan
Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung
Episode Hipomanik
Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu
meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang
KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori
bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit
bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik
siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien
Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik
Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian
episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi
normal
Strategi Terapi
1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)
2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin
lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)
Panduan Terapi (1)
Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal
(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan
- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal
Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik
atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat
- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin
Panduan Terapi (3)
Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer
Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus
antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)
3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT
Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena
gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien
episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik
episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur
episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya
Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan
jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang
jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)
jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang
monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 2: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/2.jpg)
Gangguan bipolar adalah bunglonnya gangguankejiwaan mengubah tampilan gejalanya dari satupasien ke pasien lain dan dari satu episode keepisode lain bahkan pada pasien yang sama
DrFrancis Mark Mondimore
BAB IPENDAHULUAN
Lebih dari 2 juta orang AS (atau plusmn1 populasi) berusia 18 th ke atas menderita bipolar
Umumnya berkembang pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa namun mungkin ada juga yang memulai gejalanya sejak anak-anak
Sering tidak dikenal sebagai penyakit sehingga baru ketahuan setelah agak lama diderita
Bagaimana di Indonesia Belum ada angka pasti
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
DEFINISIGangguan Bipolar (GP) gangguan jiwa bersifat episodik (manik hipomanik depresi dan campuran) biasanya rekuren seumur hidup
Etiologi Faktor Genetik memiliki resiko genetik lebih besar
dibanding penyakit depresi mayor 80 ndash 90 pasien bipolar memiliki keluarga (orang tua
anak saudara kandung) yang memiliki gangguan mood
Mekanisme bagaimana transmisi genetik bisa terjadi belum diketahui
Mania sekunder Terjadi akibat gangguan medis atau penggunaan obatsenyawa tertentu
Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesisTeori neurotransmiter Gangguan mood disebabkan karena ketidakseimbangan
neurotransmiter di SSP Kelebihan senyawa amin (NE dan dopamin) mania
kekurangan NE Dopamin 5-HT depresi ketidakseimbangan antara aktivitasrasio DA dan NE
perubahan mood dari depresi ke mania Jika NE turun dopamin mendominasi switch
kehipomania atau mania
Pada pemeriksaan MRI didapatkan pembesaran ventrikel ke-3
Pemeriksaan PET (Positron Emission Tomographic) penurunan aktivitas metabolisme pada bagian otak depan (lobus frontalis)
Hingga saat ini dikatakan bahwa abnormalitas yang terjadi pada bagian otak tersebut akan menyebabkan gangguan dalam pengaturan mood dan fungsi kognitif
MACAM EPISODE BIPOLAR
Episode depresi berat (major depressive episode) Episode manik Episode hipomanik Episode campuran Siklus cepat (rapid cycling)
Episode manik
Paling sedikit 1 minggu mood yg elasi ekspansi atau iritabel Pasien memilikige 3 gejala berikut percaya diri berlebihan berkurangnya kebutuhan tidur cepat dan banyaknya pembicaraan lompatan gagasan atau pikiran berlomba perhatian mudah teralih peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial seksual pekerjaan dan
sekolah) tindakan-tindakan sembrono (ngebut boros dll)
Episode depresi mayor
Paling sedikit dua minggu pasien mengalami gt 4 simtomtanda yaitu sulit atau banyak tidur agitasi atau retardasi psikomotor fatig atau berkurangnya tenaga menurunnya harga diri Pesimis ide-ide tentang rasa bersalah ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan pikiran berulang tentang kematian bunuh diri (dengan atau tanpa
renacana) atau tindakan bunuh diri
Episode Campuran
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan
Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung
Episode Hipomanik
Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu
meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang
KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori
bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit
bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik
siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien
Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik
Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian
episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi
normal
Strategi Terapi
1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)
2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin
lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)
Panduan Terapi (1)
Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal
(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan
- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal
Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik
atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat
- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin
Panduan Terapi (3)
Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer
Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus
antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)
3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT
Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena
gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien
episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik
episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur
episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya
Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan
jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang
jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)
jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang
monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 3: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB IPENDAHULUAN
Lebih dari 2 juta orang AS (atau plusmn1 populasi) berusia 18 th ke atas menderita bipolar
Umumnya berkembang pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa namun mungkin ada juga yang memulai gejalanya sejak anak-anak
Sering tidak dikenal sebagai penyakit sehingga baru ketahuan setelah agak lama diderita
Bagaimana di Indonesia Belum ada angka pasti
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
DEFINISIGangguan Bipolar (GP) gangguan jiwa bersifat episodik (manik hipomanik depresi dan campuran) biasanya rekuren seumur hidup
Etiologi Faktor Genetik memiliki resiko genetik lebih besar
dibanding penyakit depresi mayor 80 ndash 90 pasien bipolar memiliki keluarga (orang tua
anak saudara kandung) yang memiliki gangguan mood
Mekanisme bagaimana transmisi genetik bisa terjadi belum diketahui
Mania sekunder Terjadi akibat gangguan medis atau penggunaan obatsenyawa tertentu
Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesisTeori neurotransmiter Gangguan mood disebabkan karena ketidakseimbangan
neurotransmiter di SSP Kelebihan senyawa amin (NE dan dopamin) mania
kekurangan NE Dopamin 5-HT depresi ketidakseimbangan antara aktivitasrasio DA dan NE
perubahan mood dari depresi ke mania Jika NE turun dopamin mendominasi switch
kehipomania atau mania
Pada pemeriksaan MRI didapatkan pembesaran ventrikel ke-3
Pemeriksaan PET (Positron Emission Tomographic) penurunan aktivitas metabolisme pada bagian otak depan (lobus frontalis)
Hingga saat ini dikatakan bahwa abnormalitas yang terjadi pada bagian otak tersebut akan menyebabkan gangguan dalam pengaturan mood dan fungsi kognitif
MACAM EPISODE BIPOLAR
Episode depresi berat (major depressive episode) Episode manik Episode hipomanik Episode campuran Siklus cepat (rapid cycling)
Episode manik
Paling sedikit 1 minggu mood yg elasi ekspansi atau iritabel Pasien memilikige 3 gejala berikut percaya diri berlebihan berkurangnya kebutuhan tidur cepat dan banyaknya pembicaraan lompatan gagasan atau pikiran berlomba perhatian mudah teralih peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial seksual pekerjaan dan
sekolah) tindakan-tindakan sembrono (ngebut boros dll)
Episode depresi mayor
Paling sedikit dua minggu pasien mengalami gt 4 simtomtanda yaitu sulit atau banyak tidur agitasi atau retardasi psikomotor fatig atau berkurangnya tenaga menurunnya harga diri Pesimis ide-ide tentang rasa bersalah ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan pikiran berulang tentang kematian bunuh diri (dengan atau tanpa
renacana) atau tindakan bunuh diri
Episode Campuran
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan
Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung
Episode Hipomanik
Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu
meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang
KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori
bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit
bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik
siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien
Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik
Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian
episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi
normal
Strategi Terapi
1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)
2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin
lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)
Panduan Terapi (1)
Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal
(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan
- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal
Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik
atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat
- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin
Panduan Terapi (3)
Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer
Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus
antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)
3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT
Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena
gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien
episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik
episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur
episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya
Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan
jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang
jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)
jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang
monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 4: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/4.jpg)
Lebih dari 2 juta orang AS (atau plusmn1 populasi) berusia 18 th ke atas menderita bipolar
Umumnya berkembang pada akhir masa remaja atau awal masa dewasa namun mungkin ada juga yang memulai gejalanya sejak anak-anak
Sering tidak dikenal sebagai penyakit sehingga baru ketahuan setelah agak lama diderita
Bagaimana di Indonesia Belum ada angka pasti
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
DEFINISIGangguan Bipolar (GP) gangguan jiwa bersifat episodik (manik hipomanik depresi dan campuran) biasanya rekuren seumur hidup
Etiologi Faktor Genetik memiliki resiko genetik lebih besar
dibanding penyakit depresi mayor 80 ndash 90 pasien bipolar memiliki keluarga (orang tua
anak saudara kandung) yang memiliki gangguan mood
Mekanisme bagaimana transmisi genetik bisa terjadi belum diketahui
Mania sekunder Terjadi akibat gangguan medis atau penggunaan obatsenyawa tertentu
Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesisTeori neurotransmiter Gangguan mood disebabkan karena ketidakseimbangan
neurotransmiter di SSP Kelebihan senyawa amin (NE dan dopamin) mania
kekurangan NE Dopamin 5-HT depresi ketidakseimbangan antara aktivitasrasio DA dan NE
perubahan mood dari depresi ke mania Jika NE turun dopamin mendominasi switch
kehipomania atau mania
Pada pemeriksaan MRI didapatkan pembesaran ventrikel ke-3
Pemeriksaan PET (Positron Emission Tomographic) penurunan aktivitas metabolisme pada bagian otak depan (lobus frontalis)
Hingga saat ini dikatakan bahwa abnormalitas yang terjadi pada bagian otak tersebut akan menyebabkan gangguan dalam pengaturan mood dan fungsi kognitif
MACAM EPISODE BIPOLAR
Episode depresi berat (major depressive episode) Episode manik Episode hipomanik Episode campuran Siklus cepat (rapid cycling)
Episode manik
Paling sedikit 1 minggu mood yg elasi ekspansi atau iritabel Pasien memilikige 3 gejala berikut percaya diri berlebihan berkurangnya kebutuhan tidur cepat dan banyaknya pembicaraan lompatan gagasan atau pikiran berlomba perhatian mudah teralih peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial seksual pekerjaan dan
sekolah) tindakan-tindakan sembrono (ngebut boros dll)
Episode depresi mayor
Paling sedikit dua minggu pasien mengalami gt 4 simtomtanda yaitu sulit atau banyak tidur agitasi atau retardasi psikomotor fatig atau berkurangnya tenaga menurunnya harga diri Pesimis ide-ide tentang rasa bersalah ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan pikiran berulang tentang kematian bunuh diri (dengan atau tanpa
renacana) atau tindakan bunuh diri
Episode Campuran
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan
Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung
Episode Hipomanik
Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu
meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang
KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori
bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit
bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik
siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien
Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik
Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian
episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi
normal
Strategi Terapi
1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)
2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin
lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)
Panduan Terapi (1)
Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal
(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan
- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal
Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik
atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat
- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin
Panduan Terapi (3)
Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer
Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus
antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)
3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT
Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena
gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien
episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik
episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur
episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya
Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan
jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang
jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)
jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang
monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 5: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/5.jpg)
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
DEFINISIGangguan Bipolar (GP) gangguan jiwa bersifat episodik (manik hipomanik depresi dan campuran) biasanya rekuren seumur hidup
Etiologi Faktor Genetik memiliki resiko genetik lebih besar
dibanding penyakit depresi mayor 80 ndash 90 pasien bipolar memiliki keluarga (orang tua
anak saudara kandung) yang memiliki gangguan mood
Mekanisme bagaimana transmisi genetik bisa terjadi belum diketahui
Mania sekunder Terjadi akibat gangguan medis atau penggunaan obatsenyawa tertentu
Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesisTeori neurotransmiter Gangguan mood disebabkan karena ketidakseimbangan
neurotransmiter di SSP Kelebihan senyawa amin (NE dan dopamin) mania
kekurangan NE Dopamin 5-HT depresi ketidakseimbangan antara aktivitasrasio DA dan NE
perubahan mood dari depresi ke mania Jika NE turun dopamin mendominasi switch
kehipomania atau mania
Pada pemeriksaan MRI didapatkan pembesaran ventrikel ke-3
Pemeriksaan PET (Positron Emission Tomographic) penurunan aktivitas metabolisme pada bagian otak depan (lobus frontalis)
Hingga saat ini dikatakan bahwa abnormalitas yang terjadi pada bagian otak tersebut akan menyebabkan gangguan dalam pengaturan mood dan fungsi kognitif
MACAM EPISODE BIPOLAR
Episode depresi berat (major depressive episode) Episode manik Episode hipomanik Episode campuran Siklus cepat (rapid cycling)
Episode manik
Paling sedikit 1 minggu mood yg elasi ekspansi atau iritabel Pasien memilikige 3 gejala berikut percaya diri berlebihan berkurangnya kebutuhan tidur cepat dan banyaknya pembicaraan lompatan gagasan atau pikiran berlomba perhatian mudah teralih peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial seksual pekerjaan dan
sekolah) tindakan-tindakan sembrono (ngebut boros dll)
Episode depresi mayor
Paling sedikit dua minggu pasien mengalami gt 4 simtomtanda yaitu sulit atau banyak tidur agitasi atau retardasi psikomotor fatig atau berkurangnya tenaga menurunnya harga diri Pesimis ide-ide tentang rasa bersalah ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan pikiran berulang tentang kematian bunuh diri (dengan atau tanpa
renacana) atau tindakan bunuh diri
Episode Campuran
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan
Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung
Episode Hipomanik
Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu
meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang
KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori
bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit
bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik
siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien
Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik
Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian
episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi
normal
Strategi Terapi
1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)
2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin
lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)
Panduan Terapi (1)
Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal
(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan
- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal
Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik
atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat
- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin
Panduan Terapi (3)
Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer
Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus
antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)
3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT
Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena
gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien
episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik
episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur
episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya
Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan
jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang
jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)
jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang
monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 6: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/6.jpg)
DEFINISIGangguan Bipolar (GP) gangguan jiwa bersifat episodik (manik hipomanik depresi dan campuran) biasanya rekuren seumur hidup
Etiologi Faktor Genetik memiliki resiko genetik lebih besar
dibanding penyakit depresi mayor 80 ndash 90 pasien bipolar memiliki keluarga (orang tua
anak saudara kandung) yang memiliki gangguan mood
Mekanisme bagaimana transmisi genetik bisa terjadi belum diketahui
Mania sekunder Terjadi akibat gangguan medis atau penggunaan obatsenyawa tertentu
Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesisTeori neurotransmiter Gangguan mood disebabkan karena ketidakseimbangan
neurotransmiter di SSP Kelebihan senyawa amin (NE dan dopamin) mania
kekurangan NE Dopamin 5-HT depresi ketidakseimbangan antara aktivitasrasio DA dan NE
perubahan mood dari depresi ke mania Jika NE turun dopamin mendominasi switch
kehipomania atau mania
Pada pemeriksaan MRI didapatkan pembesaran ventrikel ke-3
Pemeriksaan PET (Positron Emission Tomographic) penurunan aktivitas metabolisme pada bagian otak depan (lobus frontalis)
Hingga saat ini dikatakan bahwa abnormalitas yang terjadi pada bagian otak tersebut akan menyebabkan gangguan dalam pengaturan mood dan fungsi kognitif
MACAM EPISODE BIPOLAR
Episode depresi berat (major depressive episode) Episode manik Episode hipomanik Episode campuran Siklus cepat (rapid cycling)
Episode manik
Paling sedikit 1 minggu mood yg elasi ekspansi atau iritabel Pasien memilikige 3 gejala berikut percaya diri berlebihan berkurangnya kebutuhan tidur cepat dan banyaknya pembicaraan lompatan gagasan atau pikiran berlomba perhatian mudah teralih peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial seksual pekerjaan dan
sekolah) tindakan-tindakan sembrono (ngebut boros dll)
Episode depresi mayor
Paling sedikit dua minggu pasien mengalami gt 4 simtomtanda yaitu sulit atau banyak tidur agitasi atau retardasi psikomotor fatig atau berkurangnya tenaga menurunnya harga diri Pesimis ide-ide tentang rasa bersalah ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan pikiran berulang tentang kematian bunuh diri (dengan atau tanpa
renacana) atau tindakan bunuh diri
Episode Campuran
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan
Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung
Episode Hipomanik
Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu
meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang
KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori
bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit
bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik
siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien
Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik
Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian
episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi
normal
Strategi Terapi
1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)
2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin
lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)
Panduan Terapi (1)
Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal
(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan
- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal
Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik
atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat
- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin
Panduan Terapi (3)
Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer
Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus
antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)
3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT
Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena
gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien
episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik
episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur
episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya
Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan
jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang
jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)
jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang
monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 7: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/7.jpg)
Etiologi Faktor Genetik memiliki resiko genetik lebih besar
dibanding penyakit depresi mayor 80 ndash 90 pasien bipolar memiliki keluarga (orang tua
anak saudara kandung) yang memiliki gangguan mood
Mekanisme bagaimana transmisi genetik bisa terjadi belum diketahui
Mania sekunder Terjadi akibat gangguan medis atau penggunaan obatsenyawa tertentu
Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesisTeori neurotransmiter Gangguan mood disebabkan karena ketidakseimbangan
neurotransmiter di SSP Kelebihan senyawa amin (NE dan dopamin) mania
kekurangan NE Dopamin 5-HT depresi ketidakseimbangan antara aktivitasrasio DA dan NE
perubahan mood dari depresi ke mania Jika NE turun dopamin mendominasi switch
kehipomania atau mania
Pada pemeriksaan MRI didapatkan pembesaran ventrikel ke-3
Pemeriksaan PET (Positron Emission Tomographic) penurunan aktivitas metabolisme pada bagian otak depan (lobus frontalis)
Hingga saat ini dikatakan bahwa abnormalitas yang terjadi pada bagian otak tersebut akan menyebabkan gangguan dalam pengaturan mood dan fungsi kognitif
MACAM EPISODE BIPOLAR
Episode depresi berat (major depressive episode) Episode manik Episode hipomanik Episode campuran Siklus cepat (rapid cycling)
Episode manik
Paling sedikit 1 minggu mood yg elasi ekspansi atau iritabel Pasien memilikige 3 gejala berikut percaya diri berlebihan berkurangnya kebutuhan tidur cepat dan banyaknya pembicaraan lompatan gagasan atau pikiran berlomba perhatian mudah teralih peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial seksual pekerjaan dan
sekolah) tindakan-tindakan sembrono (ngebut boros dll)
Episode depresi mayor
Paling sedikit dua minggu pasien mengalami gt 4 simtomtanda yaitu sulit atau banyak tidur agitasi atau retardasi psikomotor fatig atau berkurangnya tenaga menurunnya harga diri Pesimis ide-ide tentang rasa bersalah ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan pikiran berulang tentang kematian bunuh diri (dengan atau tanpa
renacana) atau tindakan bunuh diri
Episode Campuran
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan
Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung
Episode Hipomanik
Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu
meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang
KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori
bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit
bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik
siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien
Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik
Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian
episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi
normal
Strategi Terapi
1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)
2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin
lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)
Panduan Terapi (1)
Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal
(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan
- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal
Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik
atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat
- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin
Panduan Terapi (3)
Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer
Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus
antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)
3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT
Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena
gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien
episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik
episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur
episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya
Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan
jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang
jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)
jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang
monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 8: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/8.jpg)
Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesisTeori neurotransmiter Gangguan mood disebabkan karena ketidakseimbangan
neurotransmiter di SSP Kelebihan senyawa amin (NE dan dopamin) mania
kekurangan NE Dopamin 5-HT depresi ketidakseimbangan antara aktivitasrasio DA dan NE
perubahan mood dari depresi ke mania Jika NE turun dopamin mendominasi switch
kehipomania atau mania
Pada pemeriksaan MRI didapatkan pembesaran ventrikel ke-3
Pemeriksaan PET (Positron Emission Tomographic) penurunan aktivitas metabolisme pada bagian otak depan (lobus frontalis)
Hingga saat ini dikatakan bahwa abnormalitas yang terjadi pada bagian otak tersebut akan menyebabkan gangguan dalam pengaturan mood dan fungsi kognitif
MACAM EPISODE BIPOLAR
Episode depresi berat (major depressive episode) Episode manik Episode hipomanik Episode campuran Siklus cepat (rapid cycling)
Episode manik
Paling sedikit 1 minggu mood yg elasi ekspansi atau iritabel Pasien memilikige 3 gejala berikut percaya diri berlebihan berkurangnya kebutuhan tidur cepat dan banyaknya pembicaraan lompatan gagasan atau pikiran berlomba perhatian mudah teralih peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial seksual pekerjaan dan
sekolah) tindakan-tindakan sembrono (ngebut boros dll)
Episode depresi mayor
Paling sedikit dua minggu pasien mengalami gt 4 simtomtanda yaitu sulit atau banyak tidur agitasi atau retardasi psikomotor fatig atau berkurangnya tenaga menurunnya harga diri Pesimis ide-ide tentang rasa bersalah ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan pikiran berulang tentang kematian bunuh diri (dengan atau tanpa
renacana) atau tindakan bunuh diri
Episode Campuran
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan
Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung
Episode Hipomanik
Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu
meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang
KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori
bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit
bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik
siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien
Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik
Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian
episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi
normal
Strategi Terapi
1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)
2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin
lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)
Panduan Terapi (1)
Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal
(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan
- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal
Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik
atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat
- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin
Panduan Terapi (3)
Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer
Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus
antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)
3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT
Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena
gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien
episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik
episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur
episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya
Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan
jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang
jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)
jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang
monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 9: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/9.jpg)
Pada pemeriksaan MRI didapatkan pembesaran ventrikel ke-3
Pemeriksaan PET (Positron Emission Tomographic) penurunan aktivitas metabolisme pada bagian otak depan (lobus frontalis)
Hingga saat ini dikatakan bahwa abnormalitas yang terjadi pada bagian otak tersebut akan menyebabkan gangguan dalam pengaturan mood dan fungsi kognitif
MACAM EPISODE BIPOLAR
Episode depresi berat (major depressive episode) Episode manik Episode hipomanik Episode campuran Siklus cepat (rapid cycling)
Episode manik
Paling sedikit 1 minggu mood yg elasi ekspansi atau iritabel Pasien memilikige 3 gejala berikut percaya diri berlebihan berkurangnya kebutuhan tidur cepat dan banyaknya pembicaraan lompatan gagasan atau pikiran berlomba perhatian mudah teralih peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial seksual pekerjaan dan
sekolah) tindakan-tindakan sembrono (ngebut boros dll)
Episode depresi mayor
Paling sedikit dua minggu pasien mengalami gt 4 simtomtanda yaitu sulit atau banyak tidur agitasi atau retardasi psikomotor fatig atau berkurangnya tenaga menurunnya harga diri Pesimis ide-ide tentang rasa bersalah ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan pikiran berulang tentang kematian bunuh diri (dengan atau tanpa
renacana) atau tindakan bunuh diri
Episode Campuran
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan
Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung
Episode Hipomanik
Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu
meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang
KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori
bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit
bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik
siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien
Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik
Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian
episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi
normal
Strategi Terapi
1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)
2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin
lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)
Panduan Terapi (1)
Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal
(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan
- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal
Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik
atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat
- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin
Panduan Terapi (3)
Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer
Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus
antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)
3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT
Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena
gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien
episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik
episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur
episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya
Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan
jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang
jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)
jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang
monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 10: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/10.jpg)
MACAM EPISODE BIPOLAR
Episode depresi berat (major depressive episode) Episode manik Episode hipomanik Episode campuran Siklus cepat (rapid cycling)
Episode manik
Paling sedikit 1 minggu mood yg elasi ekspansi atau iritabel Pasien memilikige 3 gejala berikut percaya diri berlebihan berkurangnya kebutuhan tidur cepat dan banyaknya pembicaraan lompatan gagasan atau pikiran berlomba perhatian mudah teralih peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial seksual pekerjaan dan
sekolah) tindakan-tindakan sembrono (ngebut boros dll)
Episode depresi mayor
Paling sedikit dua minggu pasien mengalami gt 4 simtomtanda yaitu sulit atau banyak tidur agitasi atau retardasi psikomotor fatig atau berkurangnya tenaga menurunnya harga diri Pesimis ide-ide tentang rasa bersalah ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan pikiran berulang tentang kematian bunuh diri (dengan atau tanpa
renacana) atau tindakan bunuh diri
Episode Campuran
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan
Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung
Episode Hipomanik
Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu
meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang
KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori
bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit
bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik
siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien
Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik
Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian
episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi
normal
Strategi Terapi
1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)
2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin
lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)
Panduan Terapi (1)
Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal
(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan
- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal
Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik
atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat
- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin
Panduan Terapi (3)
Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer
Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus
antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)
3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT
Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena
gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien
episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik
episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur
episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya
Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan
jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang
jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)
jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang
monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 11: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/11.jpg)
Episode manik
Paling sedikit 1 minggu mood yg elasi ekspansi atau iritabel Pasien memilikige 3 gejala berikut percaya diri berlebihan berkurangnya kebutuhan tidur cepat dan banyaknya pembicaraan lompatan gagasan atau pikiran berlomba perhatian mudah teralih peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor meningkatnya aktivitas bertujuan (sosial seksual pekerjaan dan
sekolah) tindakan-tindakan sembrono (ngebut boros dll)
Episode depresi mayor
Paling sedikit dua minggu pasien mengalami gt 4 simtomtanda yaitu sulit atau banyak tidur agitasi atau retardasi psikomotor fatig atau berkurangnya tenaga menurunnya harga diri Pesimis ide-ide tentang rasa bersalah ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan pikiran berulang tentang kematian bunuh diri (dengan atau tanpa
renacana) atau tindakan bunuh diri
Episode Campuran
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan
Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung
Episode Hipomanik
Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu
meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang
KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori
bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit
bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik
siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien
Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik
Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian
episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi
normal
Strategi Terapi
1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)
2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin
lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)
Panduan Terapi (1)
Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal
(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan
- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal
Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik
atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat
- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin
Panduan Terapi (3)
Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer
Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus
antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)
3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT
Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena
gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien
episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik
episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur
episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya
Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan
jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang
jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)
jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang
monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 12: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/12.jpg)
Episode depresi mayor
Paling sedikit dua minggu pasien mengalami gt 4 simtomtanda yaitu sulit atau banyak tidur agitasi atau retardasi psikomotor fatig atau berkurangnya tenaga menurunnya harga diri Pesimis ide-ide tentang rasa bersalah ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan pikiran berulang tentang kematian bunuh diri (dengan atau tanpa
renacana) atau tindakan bunuh diri
Episode Campuran
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan
Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung
Episode Hipomanik
Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu
meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang
KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori
bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit
bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik
siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien
Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik
Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian
episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi
normal
Strategi Terapi
1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)
2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin
lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)
Panduan Terapi (1)
Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal
(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan
- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal
Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik
atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat
- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin
Panduan Terapi (3)
Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer
Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus
antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)
3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT
Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena
gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien
episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik
episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur
episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya
Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan
jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang
jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)
jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang
monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 13: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/13.jpg)
Episode Campuran
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi terjadi secara bersamaan
Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung
Episode Hipomanik
Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu
meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang
KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori
bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit
bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik
siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien
Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik
Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian
episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi
normal
Strategi Terapi
1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)
2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin
lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)
Panduan Terapi (1)
Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal
(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan
- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal
Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik
atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat
- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin
Panduan Terapi (3)
Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer
Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus
antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)
3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT
Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena
gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien
episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik
episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur
episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya
Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan
jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang
jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)
jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang
monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 14: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/14.jpg)
Episode Hipomanik
Paling sedikit empat hari menetap pasien mengalami peningkatan mood ekspansif atau iritabel yang ringan paling sedikit tiga gejala yaitu
meningkatnya kepercayaan diri berkurangnya kebutuhan tidur meningkatnya pembicaraan lompat gagasan atau pikiran berlomba perhatin mudah teralih meningkatnya aktivitas atau agitasi psikomotor pikiran menjadi lebih tajam daya nilai berkurang
KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori
bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit
bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik
siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien
Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik
Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian
episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi
normal
Strategi Terapi
1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)
2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin
lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)
Panduan Terapi (1)
Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal
(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan
- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal
Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik
atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat
- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin
Panduan Terapi (3)
Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer
Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus
antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)
3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT
Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena
gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien
episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik
episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur
episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya
Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan
jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang
jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)
jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang
monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 15: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/15.jpg)
KlasifikasiMenurut American Psychiatric Association bipolar dibagi menjadi 4 katagori
bipolar I ditandai dengan terjadinya satu atau lebih episode manik atauepisode campuran dan biasanya diikuti dengan episode depresi mayor umumnya cukup parah dan perlu perawatan di rumah sakit
bipolar II dikarakterisir oleh satu atau lebih episode depresi mayor dan diikuti sedikitnya satu episode hipomanik
siklotimik (cyclothymic) ditandai dengan adanya sejumlah episodehipomanik atau gejala depresi tapi gejala itu belum termasuk dlm kriteriamanik atau depresi mayor masih ringan 1048774 tapi mungkin bisaberkembang menjadi bipolar I atau II pada 15-50 pasien
Bipolar non-spesifik ditandai dengan tanda-tanda bipolar tapi tidakmemenuhi kriteria gangguan bipolar spesifik
Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian
episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi
normal
Strategi Terapi
1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)
2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin
lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)
Panduan Terapi (1)
Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal
(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan
- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal
Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik
atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat
- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin
Panduan Terapi (3)
Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer
Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus
antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)
3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT
Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena
gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien
episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik
episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur
episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya
Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan
jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang
jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)
jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang
monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 16: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/16.jpg)
Tujuan Terapi Mengurangi gejala bipolar Mencegah episode berikutnya Meningkatkan kepatuhan pasien pada pengobatan Menghindari stressor yang dapat memicu kejadian
episode mengembalikan fungsi-fungsi kehidupan menjadi
normal
Strategi Terapi
1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)
2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin
lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)
Panduan Terapi (1)
Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal
(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan
- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal
Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik
atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat
- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin
Panduan Terapi (3)
Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer
Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus
antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)
3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT
Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena
gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien
episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik
episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur
episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya
Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan
jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang
jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)
jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang
monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 17: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/17.jpg)
Strategi Terapi
1 Terapi non farmakologibull Psychoeducation for the patient and familybull Psikoterapibull Stress reduction (relaxation yoga massage etc)bull Sleep nutrition exercise support outcomesbull ECT(electroconvulsive therapy)
2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin
lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)
Panduan Terapi (1)
Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal
(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan
- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal
Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik
atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat
- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin
Panduan Terapi (3)
Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer
Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus
antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)
3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT
Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena
gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien
episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik
episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur
episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya
Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan
jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang
jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)
jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang
monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 18: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/18.jpg)
2 Terapi farmakologis menggunakan obat-obat mood stabilizerContohbull Lini pertama Lithium Valproat dllbull Lini keduaalternatif Carbamazepin Gabapentin
lamotrigin topiramat (antikonsvulsan) nimodipin verapamil (Ca bloker) olanzapin risperidon (antipsikotik atipikal)
Panduan Terapi (1)
Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal
(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan
- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal
Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik
atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat
- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin
Panduan Terapi (3)
Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer
Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus
antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)
3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT
Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena
gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien
episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik
episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur
episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya
Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan
jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang
jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)
jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang
monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 19: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/19.jpg)
Panduan Terapi (1)
Mild to moderate symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg Litium atau valproat atau antipsikotik atipikal
(olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia)3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan
- kombinasi Li + antikonvulsan or antipsikotik atipikal- kombinasi antikonvulsan + antikonvulsan or antipsikotik atipikal
Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik
atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat
- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin
Panduan Terapi (3)
Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer
Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus
antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)
3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT
Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena
gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien
episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik
episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur
episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya
Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan
jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang
jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)
jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang
monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 20: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/20.jpg)
Panduan Terapi (2)Moderate to severe symptoms of mania or mixed episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau valproat plus antipsikotik
atipikal (olanzapin quetiapin risperidon) Alternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau
oxcabarzepin2 Jika respon tidak adekuat tambah benzodiazepin (lorazepam
atau klonazepam) jika perlu (utk agitasi atau insomnia) 3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat
- Li + antikonvulsan + antipsikotik atipikal- antikonvulsan + antikonvulsan + antipsikotik atipikal
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT utk mania dg psikosis atau katatonia atau tambahkan klozapin
Panduan Terapi (3)
Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer
Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus
antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)
3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT
Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena
gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien
episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik
episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur
episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya
Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan
jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang
jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)
jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang
monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 21: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/21.jpg)
Panduan Terapi (3)
Mild to moderate symptoms of depressive episode1 Mulai dg atau optimasi penggunaan mood stabilzer
Litium atau lamotrigin Alternatif karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus
antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)
3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT
Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena
gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien
episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik
episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur
episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya
Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan
jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang
jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)
jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang
monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 22: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/22.jpg)
Panduan Terapi (4)Moderate to severe symptoms of depressive episode1 Mulai dg kombinasi 2 obat Litium atau lamotrigin plus
antidepresan atau Li + lamotriginAlternatif antikonvulsan karbamazepin lamotrigin atau oxcabarzepin
2 Jika respon tidak adekuat tambah antipsikotik atipikal jika ada tanda-tanda psikotik (halusinasi delusi)
3 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan kombinasi 3 obat- Li + antikonvulsan + antidepresan- Lamotrigin+ antikonvulsan + antidepresan
4 Jika respon tdk adekuat pertimbangkan ECT
Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena
gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien
episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik
episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur
episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya
Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan
jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang
jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)
jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang
monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 23: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/23.jpg)
Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar Pengobatan harus dilakukan secara individual karena
gambaran klinis keparahan dan frekuensi kejadian yang sangat bervariasi antar pasien
episode hipomanik mungkin tidak perlu pengobatan kecuali jika pasien memiliki sejarah pernah mengalami episode manik
episode manik pertamakali umumnya diobati dengan lithium (Li) dan suatu terapi tambahan seperti benzodiazepine untuk membantu tidur
episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya
Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan
jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang
jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)
jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang
monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 24: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/24.jpg)
episode manik kambuhan dapat diobati dengan Li atau valproat (VPA) bersama dengan benzodiazepine untuk insomnia-nya
Evidence baru (2003 FDA approved) Lamotrigin cukup efikasius untuk terapi pemeliharaan
jika episode mania diikuti dengan psikosis terapi yang sama dapat diperpanjang sampai mania berkurang
jika pasien tdk berespon dalam 2-3 minggu bisa ditambah obat-obat stabilizer mood yang lain (kombinasi)
jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang
monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 25: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/25.jpg)
jika masih tidak ada respon perlu dilakukanECT sekali pasien sembuh diperlukan terapi pemeliharaan
untuk mencegah terjadinya kekambuhan 1048774 terapi pemeliharaan yang skrg direkomendasikan (2005) Litium atau lamotrigin jangka panjang
monoterapi lebih disukai untuk terapi pemeliharaan jangka panjang tetapi kombinasi mungkin dibutuhkan bagi pasien dengan episode campuran
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 26: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/26.jpg)
Evaluasi ObatLitium (Li) merupakan obat antimania yang pertama dikenal (sekitar
1970) bentuknya garam litium yaitu Li-carbonat (exp Teralithe tablet 250 mg dari Rhone Poulene)
umumnya 70-80 efektif untuk mengatasi mania akut atau hipomania dalam waktu 7-14 hari setelah terapi dimulai
profilaksis dengan Li juga sekitar 70-80 efektif dalam mencegah kekambuhan mania hipomania atau depresi
indeks terapi Li sempit 1048774 harus diresepkan dengan hati-hati dan harus selalu dilakukan pemantauan kadar Li plasma
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 27: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/27.jpg)
kadar terapi dalam plasma 04 ndash 10 mmoll kadar toksis gt 15 mmolliter 1048774 gejala toksisitas tremor ataksia nistagmus gangguan fungsi ginjal konvulsi dll
Litium merupakan satu-satunya obat bipolar yang disetujui untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas
Litium juga diketahui bersifat teratogenik tdk boleh diberikan pada wanita hamil menyusui
Tetapi beberapa studi belakangan melaporkan bahwa efek teratogen tersebut tidak seberat yang diduga sebelumnya boleh digunakan jika betul-betul diperlukan (benefit gt risk) dengan dosis serendah mungkin
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 28: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/28.jpg)
BAB IIILAPORAN KASUS
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 29: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/29.jpg)
Pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu dalam masa Kepaniteraan Klinik bagian Ilmu Kedokteran Jiwa di RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda mulai tgl 25 Februari sd 8 Maret 2011
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 30: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/30.jpg)
IDENTITAS PASIEN
Nama Tn RH Umur 20 Tahun Jenis Kelamin Laki-laki Agama Protestan Status Perkawinan Belum Kawin Pendidikan sampai dengan Kelas 2 SMA Pekerjaan Tidak Bekerja Suku Batak Alamat Perum BTN NO 20 Balikpapan Pasien saat ini dirawat di Ruang Adaptasi Elang RSKD Atma
Husada Samarinda
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 31: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/31.jpg)
Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
Pasien mengamuk dan membahayakan orang lain
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 32: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/32.jpg)
Autoanamnesa Pasien sering kali mengamuk di rumah apabila
kemauannya tidak dituruti Pasien masuk RSKD lagi setelah beberapa kali keluar
masuk RSKD Sebelum masuk RSKD untuk pertama kalinya pasien
ditahan di Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak perempuannya
Pasien merasa dirinya adalah orang yang temperamen dan cepat marah saat keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 33: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/33.jpg)
Pasien akan mengamuk jika keinginannya tidak dapat terpenuhi kemudian merusak barang-barang di rumah bahkan menyakiti orang-orang di sekitarnya
Pasien tidak pernah mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk mengamuk
Pasien sering mengancam bunuh diri dan berusaha membenturkan kepalanya ke tembok
Pasien mengaku pemakai narkoba sejenis sabu-sabu dan double L pecandu alkohol dan rokok
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 34: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/34.jpg)
Alloanamnesa
Diperoleh dari Nama Ny Ivone Korok Umur 55 tahun Alamat Perum BTN No20
Balikpapan Pekerjaan Wiraswasta (Salon) Hubungan dengan pasien Ibu Kandung
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 35: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/35.jpg)
ALLOANAMNESA
Saat masuk pasien datang ke IGD RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda pada tanggal 17 Februari 2011 diantar ibu kandungnya setelah mengamuk di rumah
Pada saat itu pasien baru saja lari dari rumah sakit dan dapat pulang sendiri dari RSKD Atma Husda Mahakam ke Balikpapan
Pasien adalah pasien ulangan yang saat pertama kali dibawa ke RSKD pasien baru saja keluar dari Rumah Tahanan Balikpapan karena menikam kakak kandung perempuannya
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 36: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/36.jpg)
Pasien ditahan di rumah tahanan selama 8 bulan lamanya
4 hari kemudian pasien dibawa ke RSKD Atma Husada Mahakam Samarinda 3 hari sebelum MRS pasien tidak bisa tidur dan keluyuran serta sudah 1 hari tidak mau makan
Pasien juga pernah mengancam bunuh diri jika keinginannya tidak terpenuhi
Pasien pernah masuk RSKD Atma Husada Mahakam 3 tahun yang lalu dan putus obat selama 1 tahun
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 37: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/37.jpg)
Saat ibunya berjanji untuk menjenguk pasien namun tidak ditepati pasien mengamuk sejadi-jadinya memukul-mukul lantai membenturkan kepalanya ke tembok bahkan memukul temannya yang juga dirawat di ruangan yang sama hingga pasien harus diikat
Saat ibunya datang menjenguk pasien memperlihatkan ekspresi senang ceria dan minta pulang Namun saat ibunya tidak bisa menuruti keinginannya pasien mengancam untuk bunuh diri Namun atas bujukan ibunya pasien kembali ceria
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 38: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/38.jpg)
RIWAYAT KELUARGA
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 39: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/39.jpg)
GENOGRAM
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 40: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/40.jpg)
AYAH
Ayah pasien sudah meninggal karena penyakit jantung saat berusia 60 tahun Ayah pasien adalah orang yang tegas terhadap keluarga namun sangat menyayangi pasien karena pasien merupakan anak laki-laki pertama Ibu pasien sempat diancam akan ditinggalkan jika tidak bisa memberikan anak laki-laki Setelah pasien lahir semua keinginan pasien selalu dipenuhi oleh ayah pasien Setiap ada jatah makanan maka yang harus mendapatkan pertama kali adalah pasien baru kemudian saudara-saudaranya Sebelum meninggal ayah pasien merupakan seorang pensiunan pegawai negeri namun selalu berusaha memenuhi semua keinginan pasien
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 41: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/41.jpg)
IBU
Sebelum menikah dengan ayah pasien ibu pasien pernah menikah kemudian bercerai karena kekerasan dalam rumah tangga Ibu pasien bercerita bahwa ia sering kali dipukuli oleh suami pertamanya Pada perkawinan sebelumnya ibu pasien sempat beberapa kali mengancam bunuh diri pernah mencoba gantung diri namun gagal pernah mencoba mengiris tangannya namun juga gagal Saat ini ibu pasien bekerja sebagai wiraswasta dengan mendirikan usaha salon
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 42: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/42.jpg)
Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
Tempat Tanggal lahir Balikpapan 11 Agustus 1990
Keadaan ibu sewaktu hamil baik tidak ada masalah
ANCdilakukan rutin setiap bulan setelah usia kandungan 5 bulan Di Bidan
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 43: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/43.jpg)
Perkembangan anak
Pasien merupakan anak yang sehat jarang sakit perkembangan baik berhenti ngompol saat usia 3 tahun tidak ada hambatan dalam bicara maupun berjalan tidak ada riwayat kejang tidak ada riwayat mimpi buruk sewaktu kecil
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 44: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/44.jpg)
Sewaktu di bangku SD pasien merupakan anak yang berprestasi Selama SD pasien selalu masuk 3 besar Namun sewaktu di kelas 5 SD pasien mulai bergaul dengan murid-murid yang nakal dan sering membuat onar di lingkungan rumah dan lingkungan sekolah
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 45: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/45.jpg)
Saat di bangku SMP pasien pernah ketahuan menggunakan NAPZA Pasien mulai merokok saat duduk di kelas 1 SMP dan ketahuan menggunakan NAPZA saat duduk di kelas 3 SMP
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 46: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/46.jpg)
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 47: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/47.jpg)
Saat duduk di bangku SMA pasien sempat menjadi pemain basket namun tidak bisa menghentikan rokok dan NAPZAnya tapi tidak rutin dikonsumsi setiap hari Selain itu pasien juga memiliki kebiasaan memukul teman satu timnya apabila timnya kalah dan bermain jelek
Pada saat duduk di kelas 2 SMA pasien sangat frustasi karena ayahnya meninggal yakni saat pasien berusia 16 tahun
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 48: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/48.jpg)
Sepeninggal ayah pasien pasien sangat terpukul dan putus sekolah pasien melampiaskan kesedihannya dengan alkohol dan NAPZA serta keluyuran di malam hari dengan teman-temannya Selain itu juga pasien semakin sering memukul orang judi dan bergaul dengan anak-anak nakal Selain itu apabila keinginannya tidak dipenuhi pasien mengamuk menghancurkan barang-barang di rumah mengancam bunuh diri bahkan menikam kakak perempuannya
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 49: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/49.jpg)
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah masuk rumah sakit sebelumnya hanya sakit ringan seperti demam flu pilek
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 50: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/50.jpg)
Riwayat psikiatri sebelumnya
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
1 81007 301007Baru keluar RUTAN setelah
ditahan 8 bulan karena
menikam kakak perempuan
indikasi suicide tingkah laku
aneh selalu curiga
Observasi
psikotik akut
Rizodal 2 x 1
Algamax 1 x 05
mg
Promactil 1 x 100
mg
LD= 11
2 11107 131207Pasien bingung hipersalivasi
jalan menunduk
Gangguan jiwa
yang tak terinci
Rizodal 2x1
Algamax 05 mg
(0-0-1)
Promactil 100 mg
(0-0-1)
3 161207 13308Mengamuk tidak bisa tidur
dan keluyuran 3 hari tidak
mau makan 1 hari
Skizofren
Paranoid
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 51: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/51.jpg)
NOTanggal
MRS
Tanggal
KRSAlasan MRS Diagnosis Terapi
4 11211 17211 Gelisah mengamuk di
rumah
Skizofren
Residual
THD 2x12
Halloperidol 5
mg 2x12
CPZ 2 mg 2x1
5 17211 Mengamuk di rumah
setelah berhasil kabur
dari RSKD Atma
Husada
Skizofren
Residual
THD 2 x 2 mg
Halloperidol 1 x
5 mg
CPZ 100 mg
0-0-1
6 18211 Dari IGD pindah ke
Ruang Elang
Skizofren
Residual
Halloperidol 2 x
5 mg
THD 1 x 2 mg
CBZ 2 x 100 mg
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 52: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/52.jpg)
Setelah dikonsulkan oleh dokter muda ke dokter konsulen pada tanggal 2 Maret 2011 pasien didiagnosa menderita Bipolar
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 53: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/53.jpg)
Perilaku antisosial
Kejahatan Pasien sering melakukan kekerasan pada orang-orang di sekitarnya
Judi Pasien mulai sering berjudi sejak ayahnya meninggal
Pelanggaran yang pernah dilakukan Menikam kakak kandung perempuannya
Hukuman Dipenjarakan selama 8 bulan
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 54: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/54.jpg)
Keadaan hidup saat ini Saat ini pasien masih dirawat di RSKD Atma Husada
Mahakam Samarinda namun selalu minta pulang karena merasa sudah sembuh
Pasien pernah sangat marah kepada ibunya karena tidak menepati janji untuk datang menjenguknya Saat itu pasien mengamuk dan memukul temannya yang dirawat di Ruang adaptasi
Karena itu pasien sempat diikat selama beberapa hari Pada saat ibu pasien datang menjenguk ibunya mengatakan kepada pasien agar pasien menganggap bahwa ibunya sudah mati saja sehingga pasien tidak lagi kangen kepada ibunya
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 55: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/55.jpg)
Kepribadian sebelum sakit
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 56: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/56.jpg)
Riwayat sosial
Sejak duduk di sekolah dasar pasien merupakan anak yang nakal dan sulit diatur Namun apapun keinginan pasien selalu berusaha dipenuhi oleh ayahnya Setiap kali membeli makanan pasien harus mendapatkan jatah yang pertama kali Jika jatahnya diambil lebih dulu oleh saudaranya yang lain pasien akan sangat marah
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 57: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/57.jpg)
Kegiatan dan minat
Pada saat duduk di bangku SMA pasien menjadi pemain basket Namun selalu ingin jadi pemenang dan pemimpin Apabila ada rekan di tim basket yang dianggap jelek permainannya maka pasien akan memukulinya
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 58: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/58.jpg)
Afek
Emosi pasien labil ekspresi pasien juga berubah-ubah dan appropriate Pasien mengakui bahwa dirinya adalah seorang yang temperamen dan mampu melakukan apapun hingga menghancurkan kulkas dan akuarium di rumah jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 59: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/59.jpg)
Saat dijenguk oleh ibunya pasien memberikan ekspresi yang sangat bahagia namun setelah itu pasien mengancam untuk bunuh diri sambil menangis jika tidak dibawa pulang oleh ibunya
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 60: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/60.jpg)
Watakkarakter
Sensitif pencuriga tukang cekcok mudah marah impulsive pencemburu mementingkan diri sendiri egosentris menyadari dirinya keras
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 61: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/61.jpg)
Pendapat Umum
Terhadap moralitas pasien kurang peduli terhadap agama pasien memiliki pandangan masa depan ingin digembalakan oleh Pendeta ketika sudah keluar dari RSKD Pendapat terhadap kesehatan pasien kurang mengetahui tentang kesehatan bahaya NAPZA dsb
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 62: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/62.jpg)
Energi dan inisiatif
Hiperaktif tidak mudah lelah sulit tidur (tidur pkl1200 dan bangun pkl0430) serring terbangun di malam hari Pasien mampu melakukan aktivitas yang biasa dilakukan seperti mandi makan dsb namun jika keinginannya tidak dapat dipenuhi (rokok ingin pulang dsb) pasien akan memukul-mukul lantai
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 63: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/63.jpg)
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 64: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/64.jpg)
Status Generalis
Keadaan umum Sakit ringan Kesadaran kompos mentis Tekanan darah 11070 mmHg Frekuensi nadi 88x menit Frekuensi napas 24x menit Suhu afebris
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 65: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/65.jpg)
Kepala deformitas (-) rambut hitam tidak mudah dicabut Mata konjungtiva anemis -- sklera ikterik -- refleks pupil baik Leher pembesaran kelenjar getah bening (-) Mulut oral higiene cukup tampak gigi pasien yang caries Jantung BJ III normal murmur (-) gallop (-) Paru vesikuler rhonki (--) wheezing (--) Abdomen datar lemas nyeri tekan (-) bising usus (+)
normal Ekstremitas simetris akral hangat edema -- perfusi perifer
cukup
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 66: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/66.jpg)
Status Neurologikus
Gejala rangsang selaput otak (-) Pupil bulat isokor 3mm3mm RCL ++ Refleks fisiologis normal Nervus kranialis kesan paresis (-) nistagmus (-) Refleks patologis (-) Gejala ekstrapiramidal gaya berjalan dan postur tubuh
normal stabilitas postur tubuh normal rigiditas ekstremitas tidak ada gangguan keseimbangan tremor (+)
Sensibilitas parestesia di kaki-tangan kiri dan kanan (-)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 67: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/67.jpg)
Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
Perilaku umum penampilan sesuai sikap terhadap tenaga kesehatan mudah diarahkan namun banyak permintaan
Berbicara cepat dan keras Afek Berubah- ubah ketakutan
suasana ruang adaptasi (+) merasa dikurung anxietas (+) ekspresi appropriate
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 68: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/68.jpg)
Pola pikir koheren melompat-lompat flight of idea Isi pikir waham (-) Persepsi Halusinasi (-) ilusi (-) Obsesi kompulsi (-) Orientasi tempat (+) waktu (+) orang (+)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 69: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/69.jpg)
Daya ingat pasien mampu mengingat pengalamannya di masa lalu pasien mampu menuliskan nomor hp ibunya pasien mampu mengingat dengan cepat nama orang yang baru dikenalnya
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 70: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/70.jpg)
Perhatian dan konsentrasi atensi (+) sulit berkonsentrasi mudah dialihkan
Intelegensi cukup Insight pikiran saat ini merasa ingin pulang
ingin cari kerja atau digembalakan oleh pendeta
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 71: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/71.jpg)
FORMULASI DIAGNOSIS
Telah diperiksa seorang laki-laki Tn RH usia 20 tahun bertempat tinggal di Balikpapan suku Batak agama Kristen Protestan status tidak menikah
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 72: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/72.jpg)
Pada pasien ditemukan sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang bermakna secara klinis dan menimbulkan penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam fungsi pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami suatu gangguan jiwa sesuai dengan definisi yang tercantum dalam PPDGJ III
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 73: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/73.jpg)
Riwayat gejala depresi yakni susah tidur (suka terbangun) riwayat frustasi karena kehilangan orang yang dicintai yang merupakan salah satu pencetus depresi
Riwayat gejala hipomania (perasaan senang yang amat bersemangat lebih banyak bicara cenderung mengerjakan pekerjaan dengan lebih detail mengerjakan hal-hal kecil irritable dan gelisah)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 74: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/74.jpg)
Adanya ide-ide paranoid tentang keadaan dirinya yang kurang edukatif
Gejala tersebut sudah muncul sangat lama namun dengan gejala yang tidak disadari
Setiap episode gangguan mood terjadi lebih dari 6 minggu untuk depresi dan 3 minggu untuk hipomania
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 75: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/75.jpg)
DAFTAR MASALAH
Organobiologis Tidak ditemukan kelainanPsikologis Ide-ide paranoid Riwayat gejala depresi dan hipomanikLingkungan dan sosial ekonomi Masalah dengan lingkungan pernah melakukan kekerasan
di lingkungan rumahnya dan sebagai mantan narapidana Masalah pernikahan tidak pernah menikah ataupun
menjalin hubungan dengan lawan jenis Maslah pendidikan pasien merupakan remaja yang putus
sekolah di kelas 2 SMA
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 76: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/76.jpg)
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I Gangguan Bipolar dengan DD Skizofrenia paranoid
Aksis II Gangguan emosional tak stabil Aksis III tidak ada diagnosis Aksis IV masalah keluarga sosial pendidikan
lingkungan Aksis V GAF 80-71
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 77: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/77.jpg)
PROGNOSIS
Dubia at Bonam (Pengobatan harus tepat sehingga pasien dapat disembuhkan)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 78: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/78.jpg)
Terapi Carbamazepin 2 x 100 mg Halloperidol 2x5 mg THD 2x1
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 79: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/79.jpg)
BAB IVPEMBAHASAN
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 80: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/80.jpg)
Diagnosa
Menurut PPDGJ III diagnosis Bipolar dapat ditegakkan apabila terdapat tanda episode berulang sekurangnya dua episode episode yang satu menunjukkan peningkatan mood energi dan aktivitas yang jelas terganggu (mania dan hipomania) dan pada waktu lain berupa penurunan mood energi dan aktivitas depresi dengan masa remisi sempurna diantaranya Episode manik dimulai dengan tiba-tiba berlangsung antara dua minggu sampai 4-5 bulan (rata-rata 4 bulan Episode depresi berlangsung lebih lama rata-rata 6 bulan Kedua episode lebih dulu didahului stresor tetapi hal ini tidak esensial episode pertama bisa timbul diusia anak-anak sampai usia tua
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 81: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/81.jpg)
Kriteria DSM IV untuk episode depresifTerdapat 5 atau lebih gejala dibawah ini dalam periode 2 minggu dan terdapat perubahan fungsi dengan gejala depresi mood atau kehilangan minat dan kesenangan
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 82: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/82.jpg)
bull Mood depresibull Kehilangan minat dan kesenangan terhadap hampir
keseluruhan aktivitasbull Kehilangan berat-badan yang signifikanbull Insomnia atau hipersomniabull Agitasi psikomotor atau retardasibull Fatigue dan kehilangan energibull Perasaan bersalah yang berat
aKehilangan kemampuan untuk berkonsentrasibPemikiran untuk mati terjadi berulang
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 83: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/83.jpg)
Pada pasien ini terdapat kesalahan pola asuh setiap permintaan pasien harus dituruti dan itu terjadi di lingkungan rumah
Kemungkinan adanya faktor genetic dapat terlihat dimana pada pasien ini ibu pasien sempat beberapa kali mencoba bunuh diriGB pada wanita akan menonjolkan episode depresinya
Diketahui bahwa pasien dengan gangguan bipolar tipe I 80-90 di antaranya memiliki keluarga dengan gangguan depresi atau gangguan bipolar juga (yang mana 10-20 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada populasi umum)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 84: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/84.jpg)
Depresi kondisi suasana perasaan yang menetap sedih dalam jangka waktu panjang
manik atau hipomanik kondisi suasana perasaan yang berkebalikan dengan depresi di mana terdapat suatu suasana perasaan yang gembira secara berlebih-lebihan meluas atau iritable (mudah menjadi marah)
menyebabkan peningkatan energi gangguan tidur gangguan makan rasa percaya diri yang berlebihan waham kebesaran kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi dan tanpa perhitungan
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 85: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/85.jpg)
Hipomanik adalah kondisi mood yang menyerupai manik namun dalam derajat lebih ringan
Episode manik harus berlangsung sekurangnya 1 minggu sedangkan episode hipomanik berlangsung sekurangnya 4 hari
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 86: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/86.jpg)
Pada pasien ini sangat jelas terlihat adanya sifat mudah marah sulit tidur kontrol impuls yang buruk hingga perilaku agresi jika keinginannya tidak dapat dipenuhi
Pasien ini juga memperlihatkan episode depresi saat kehilangan ayahnya dengan pelampiasan kepada pergaulan yang salah narkoba alkohol serta percobaan bunuh diri
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 87: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/87.jpg)
Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan Misalnya mood tereksitasi (lebih sering mood disforik) iritabel marah serangan panik pembicaraan cepat agitasi menangis ide bunuh diri insomnia derajat berat grandiositas hiperseksualitas waham kejar dan kadang-kadang bingung Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain dapat disertai gambaran psikotik dan mengganggu fungsi personal sosial dan pekerjaan
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 88: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/88.jpg)
TERAPI
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 89: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/89.jpg)
Penanganan pada pasien ini oleh dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan dokter umum di RSKD Atma Husada Penanganan pada pasien ini diberikan melalui psikofarmaka dan psikoterapi
Penanganan psikofarmakaR CBZ 100 mg S 2 dd tab I
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 90: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/90.jpg)
Penanganan psikoterapi Pasien dirawat di dalam ruang edukasi Tidak adanya dukungan dari keluarga berupa kasih
sayang maupun perhatian kepada pasien Tidak ada dukungan semangat dari orang tua dan
sang ibu berkata padaa anaknya jika sebaiknya sang anak menganggap ibunya sudah mati sehingga si anak tidak mencari-cari sang ibu lagi
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 91: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/91.jpg)
Farmakoterapi
Pada pasien dengan gangguan bipolar dapat diberikan terapi berupa
Lithium Asam Valproat Karbamazepin
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 92: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/92.jpg)
Farmakoterapi
Obat-batan golongan benzodiazepine mempunyai kecenderungan mengakibatkan ketergantungan obat terlebih pada orang dengan kepribadian dependent dan tidak mantap
Batas penggunaan golongan benzodiazepin hanya dianjurkan selama 2-4 minggu saja Dan setelah itu pasien akan lebih mudah menerima bentuk terapi lain misalnya terapi prilaku dan terapi social
Gejala putus zat sering terjadi diantaranya anxietas yang meningkat insomnia disforia dan anorexiA
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 93: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/93.jpg)
Psikoterapi
Ventilasi Persuasi atau bujukan Sugesti Penjaminan Kembali Bimbingan dan Penyuluhan Terapi Kerja Hypnoterapi Psikoterapi kelompok Terapi Perilaku Psikoterapi reedukatif
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 94: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/94.jpg)
Hingga saat ini tatalaksana untuk gangguan bipolar masih difokuskan dalam pemberian terapi farmakologi
Obat-obat golongan mood stabilizer diberikan baik untuk kondisi akut maupun untuk terapi maintenance yang bertujuan mencegah kekambuhan
Obat-obat anti depresan sangat dihindarkan karena dapat memicu munculnya gejala manik pada pasien
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-
![Page 95: Laporan Kasus. Bipolar New](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081415/55cf9d39550346d033acbfe2/html5/thumbnails/95.jpg)
Terapi farmakologis biasanya dikombinasi dengan terapi non farmakologis berupa psikoterapi
Intervensi psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya cognitive behavioral therapy (CBT) terapi keluarga terapi interpersonal terapi kelompok psikoedukasi dan berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainnya Intervensi psiksosial sangat perlu untuk mempertahankan keadaan remisi
- LAPORAN KASUS BIPOLAR
- Slide 2
- BAB I PENDAHULUAN
- Slide 4
- BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Slide 6
- Etiologi
- Slide 8
- Faktor patofisiologis ada beberapa hipotesis
- Slide 10
- Slide 11
- MACAM EPISODE BIPOLAR
- Episode manik
- Episode depresi mayor
- Episode Campuran
- Episode Hipomanik
- Klasifikasi
- Slide 18
- Tujuan Terapi
- Strategi Terapi
- Slide 21
- Panduan Terapi (1)
- Panduan Terapi (2)
- Panduan Terapi (3)
- Panduan Terapi (4)
- Petunjuk umum tatalaksana terapi bipolar
- Slide 27
- Slide 28
- Evaluasi Obat
- Slide 30
- BAB III LAPORAN KASUS
- Slide 32
- IDENTITAS PASIEN
- Sebab Utama Masuk Rumah Sakit
- Autoanamnesa
- Slide 36
- Alloanamnesa
- ALLOANAMNESA
- Slide 39
- Slide 40
- RIWAYAT KELUARGA
- GENOGRAM
- AYAH
- IBU
- Riwayat Kelahiran Pertumbuhan dan Perkembangan
- Perkembangan anak
- Slide 47
- Slide 48
- Slide 49
- Slide 50
- Slide 51
- Riwayat penyakit dahulu
- Riwayat psikiatri sebelumnya
- Slide 54
- Slide 55
- Perilaku antisosial
- Keadaan hidup saat ini
- Kepribadian sebelum sakit
- Riwayat sosial
- Kegiatan dan minat
- Afek
- Slide 62
- Watakkarakter
- Pendapat Umum
- Energi dan inisiatif
- Pemeriksaan Fisik
- Status Generalis
- Slide 68
- Status Neurologikus
- Pemeriksaan psikiatri (keadaan mental)
- Slide 71
- Slide 72
- Slide 73
- FORMULASI DIAGNOSIS
- Slide 75
- Slide 76
- Slide 77
- DAFTAR MASALAH
- EVALUASI MULTIAKSIAL
- PROGNOSIS
- Slide 81
- BAB IV PEMBAHASAN
- Diagnosa
- Slide 84
- Slide 85
- Slide 86
- Slide 87
- Slide 88
- Slide 89
- Slide 90
- TERAPI
- Slide 92
- Slide 93
- Farmakoterapi
- Farmakoterapi (2)
- Psikoterapi
- Slide 97
- Slide 98
-