laporan kasus non psikotik depresi

Upload: marawia-ibrahim

Post on 03-Apr-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Non Psikotik Depresi

    1/11

    BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA

    FAKULTAS KEDOKTERAN LAPORAN KASUS

    UNIVERSITAS HASANUDDIN MEI 2013

    EPISODE DEPRESIF RINGAN (F32.0)

    DISUSUN OLEH:

    Marawia(110 208 080)

    PEMBIMBING:

    dr. Yunita Sari

    DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITERAAN KLINIK

    BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Non Psikotik Depresi

    2/11

    2013

    LAPORAN KASUSEPISODE DEPRESIF RINGAN (F32.0)

    IDENTITAS PASIEN

    Nama : Ny. S

    Umur : 23 Tahun

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Status Perkawinan : Menikah

    Agama : Kristen Protestan

    Suku Bangsa : Sangir

    Warga Negara : Indonesia

    Pendidikan : SMA

    Pekerjaan : Tidak Bekerja

    Alamat : Perumahan Griya Asri Sakinah Gowa

    Datang ke Poli Jiwa : 20 Mei 2013

    RIWAYAT PSIKIATRI

    Di peroleh dari : autoanamnesis dan catatan medik, pada tanggal 20 Mei 2013:

    I. RIWAYAT PENYAKIT

    A. Keluhan Utama : Jantung berdebar-debar

    B. Riwayat Gangguan Sekarang :

    Dialami sejak 2 minggu yang lalu, tidak terus-menerus. Jika jantung

    berdebar-debar disertai dengan keringat dingin, badan terasa lemas sampaisesak napas. Awal terjadinya ketika pasien pulang dari gereja. Saat itu

    pasien memikirkan tentang masalah keluarganya. Keluhan ini disertai

    susah untuk memulai tidur. Pasien merasa mudah lelah padahal pasien

    2

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Non Psikotik Depresi

    3/11

    hanya mengerjakan pekerjaan yang ringan. Nafsu makan berkurang dan

    berat badan menurun.

    Pasien sering merasa murung dan sedih ketika memikirkan adik dan

    kakaknya yangn belum bisa memaafkan ayahnya. Sewaktu kecil pasien

    dan kedua saudara perempuannnya sering mengalami kekerasan yang

    dilakukan oleh ayahnya. Ayah pasien sering membentak bahkan memukul

    pasien hanya karena kesalahan kecil.

    Pasien pernah melakukan pemeriksaan ke dokter umum dan dinyatakan

    normal (tidak ada kelainan).

    1) Hendaya/disfungsi :Hendaya sosial (+)

    Hendaya pekerjaan (+)

    Hendaya penggunaan waktu senggang (+)

    2) Faktor stresor psikososial :

    Tidak jelas

    3) Gangguan sekarang dengan penyakit fisik dan psikis sebelumnya :

    Tidak ada

    C. Riwayat Gangguan Sebelumnya

    - Riwayat penyakit dahulu :

    Penyakit infeksi (-), trauma capitis (-) dan kejang (-)

    - Riwayat penggunaan zat psikoaktif :

    Pasien tidak merokok dan menggunakan obat-obatan terlarang.

    D. Riwayat kehidupan pribadi:

    - Riwayat prenatal dan perinatal (0-1 tahun)

    Pasien lahir normal di rumah, cukup bulan, persalinan ditolong oleh

    dukun. Selama masa kehamilan, ibu pasien dalam keadaan sehat.

    - Riwayat masa kanak-kanak awal (usia 1-3 tahun).

    Pertumbuhan dan perkembangan pasien sama dengan pertumbuhan

    dan perkembangan anak-anak lainnya.

    3

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Non Psikotik Depresi

    4/11

    - Riwayat masa kanak-kanak pertengahan (usia 4-11 tahun)

    Pasien bersekolah SD di Gorontalo sampai tamat dan dikenal sebagai

    anak yang periang, mudah bergaul, dan memiliki akademik yang baik

    - Riwayat masa remaja (usia 12-17 tahun)

    Pasien mudah bergaul dengan tetangga seusianya. Bergaul layaknya

    remaja pada umumnya

    - Riwayat Masa Dewasa Riwayat Pendidikan

    Pasien lulus SMA dengan nilai akademik yang bagus Riwayat pernikahan

    Pasien telah menikah pada umur 21 tahun dengan laki-laki

    pilihannya sendiri. Dari pernikahannya tersebut pasien belum

    memiliki anak Riwayat pekerjaan

    Pasien tidak bekerja (Ibu Rumah Tangga) Riwayat kehidupan beragama

    Pasien beragama kristen protestan dan taat menjalankan ajaranagamanya.

    E. Riwayat Kehidupan Keluarga

    Pasien merupakan anak ke-2 dari 5 bersaudara (, (), , , ).

    Tinggal serumah dengan suami

    Hubungan pasien dengan keluarga baik.

    Riwayat keluarga dengan gejala yang sama (-).

    F. Situasi SekarangTinggal serumah dengan suami

    G. Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya

    Pasien menyadari gangguan yang dialami dan mencari pengobatan karena

    ingin sembuh sehingga bisa menjalankan aktivitas lebih baik lagi

    4

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Non Psikotik Depresi

    5/11

    II. STATUS MENTAL

    A. Deskripsi Umum

    1. Penampilan : Seorang wanita memakai baju warna hijau, jaket coklat,

    dan celana panjang coklat, wajah sesuai umur, kulit sawo matang,

    postur tubuh tinggu kurus, perawatan diri cukup

    2. Kesadaran : Baik

    3. Perilaku dan aktivitas psikomotor : Tenang

    4. Pembicaraan : Spontan dan intonasi cukup

    5. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif B. Keadaan Afektif (mood), Perasaan, dan Empati, Perhatian :

    1. Mood : Sedih

    2. Afek : Depresi

    3. Empati : Dapat dirabarasakan

    C. Fungsi Intelektual (kognitif) :

    1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan : Sesuai dengan

    taraf pendidikan

    2. Daya konsentrasi : Baik

    3. Orientasi (waktu, tempat, dan orang) : Baik

    4. Daya ingat :

    - Jangka panjang : Baik

    - Jangka pendek : Baik

    - Segera : Baik

    5. Pikiran abstrak : baik

    6. Bakat kreatif : tidak ada

    7. Kemampuan menolong diri sendiri : Baik

    D. Gangguan Persepsi :

    1. Halusinasi : Tidak ada

    2. Ilusi : Tidak ada

    5

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Non Psikotik Depresi

    6/11

    3. Depersonalisasi : Tidak ada

    4. Derealisasi : Tidak ada

    E. Proses Berpikir :

    1. Arus pikiran :

    - Produktivitas : Cukup

    - Kontinuitas : Relevan, koheren

    - Hendaya berbahasa : Tidak ada

    2. Isi pikiran :

    - Preokupasi : Tidak ada

    - Gangguan isi pikir : Tidak adaF. Pengendalian Impuls : Cukup

    G. Daya Nilai :

    1. Norma sosial : Baik

    2. Uji daya nilai : Baik

    3. Penilaian realitas : Baik

    H. Tilikan (insight) : Derajat 6 (sadar kalau dirinya sakit dan perlu

    pengobatan)

    I. Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya

    III. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT

    Pemeriksaan Fisik :

    Status internus

    Tekanan darah : 110/70 mmHg, nadi 80x/menit kuat angkat, Frekuensi

    pernafasan 20x/menit, suhu 36,5C, konjungtiwa tidak pucat, sclera tidak

    ikterus, cor dan pulmo dalam batas normal.

    Status Neurologis:

    GCS E4M6V5, Rangsang Menings: kaku kuduk (-), kernig sign (-), Nervus

    cranialis: pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung positif, refleks cahaya

    6

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Non Psikotik Depresi

    7/11

    tidak langsung positif, nervus cranialis lainya: dalam batas normal. Sistem

    sensorik dan motorik keempat ekstremitas dalam batas normal.

    IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

    Seorang , 23 tahun datang ke Poli Jiwa RS Ibnu Sina dengan keluhan

    jantung berdebar-debar. Dialami sejak 2 minggu yang lalu, tidak terus-

    menerus. Jika jantung berdebar-debar disertai dengan keringat dingin, badan

    terasa lemas sampai sesak napas. Awal terjadinya ketika pasien pulang dari

    gereja. Saat itu pasien memikirkan tentang masalah keluarganya. Keluhan ini

    disertai susah untuk memulai tidur. Pasien merasa mudah lelah padahal

    pasien hanya mengerjakan pekerjaan yang ringan. Nafsu makan berkurangdan berat badan menurun.

    Pasien sering merasa murung dan sedih ketika memikirkan adik dan

    kakaknya yangn belum bisa memaafkan ayahnya. Sewaktu kecil pasien dan

    kedua saudara perempuannnya sering mengalami kekerasan yang dilakukan

    oleh ayahnya. Ayah pasien sering membentak bahkan memukul pasien

    hanya karena kesalahan kecil.

    Pasien pernah melakukan pemeriksaan ke dokter umum dan

    dinyatakan normal (tidak ada kelainan).

    Dari pemeriksaan status mental, tampak seorang wanita memakai baju

    warna hijau, jaket coklat, dan celana panjang coklat, wajah sesuai umur,

    kulit sawo matang, postur tubuh tinggu kurus, perawatan diri cukup.

    Kesadaran pasien baik. Psikomotor tenang, verbalisasi tenang dengan

    intonasi sedang. Pasien kooperatif terhadap pemeriksa. Mood sedih, afek

    depresif, dan empati dapat dirabarasakan. Pada fungsi kognitif, taraf

    pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan sesuai dengan taraf

    pendidikan. Daya konsentrasi baik, orientasi (waktu, tempat, dan orang)

    baik. Daya ingat jangka panjang, jangka pendek dan jangka segera baik.

    Pikiran abstrak baik, bakat kreatif tidak ada, dan kemampuan menolong diri

    7

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Non Psikotik Depresi

    8/11

    sendiri baik. Tidak ditemukan ganggun persepsi, arus pikiran, pengendalian

    impuls, dan daya nilai baik. Tilikan derajat 6 dan taraf dapat dipercaya.

    V. EVALUASI MULTIAKSIAL

    Aksis I

    Berdasarkan autoanamnesa, didapatkan adanya gejala klinis yang

    bermakna berupa gejala depresif yang menimbulkan penderitaan (distress)

    pada pasien serta menimbulkan disabilitas dalam aktivitas kehidupan sehari-

    hari terutama hendaya sosial, pekerjaan dan penggunaan waktu senggang.

    Sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami Gangguan Jiwa.Dari status mental tidak ditemukan adanya hendaya berat dalam

    menilai realitas sehingga pasien digolongkan ke dalam Gangguan Jiwa

    Non-Psikotik.

    Pemeriksaan status internus dan pemeriksaan neurologis, pasien dalam

    batas normal, sehingga tidak ada penyebab kelainan organobiologik yang

    berarti. Oleh karena itu, pasien dapat digolongkan ke dalam Gangguan Jiwa

    Non-Organik.

    Dari autoanamnesis dan pemeriksaan status mental didapatkan gejala-

    gejala anxietas yakni: jantung berdebar-debar disertai keringat dingin, badan

    terasa lemas, sukar tidur, sesak napas. Dan terdapat gejala utama depresif,

    yakni: afek depresif dan mudah lelah tidur terganggu dan nafsu makan

    berkurang. sehingga pada pasien tersebut ditegakkan diagnosis berdasarkan

    PPDGJ III yaitu, Episode Depresif ringan (F32.0).

    Aksis II

    Pasien merupakan orang yang mudah bergaul di keluarga dan

    lingkungannya. Pasien juga dikenal periang. Sehingga diarahkan pada ciri

    kepribadian yang tidak khas.

    8

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Non Psikotik Depresi

    9/11

    Aksis III

    Tidak ada diagnosis untuk aksis III

    Aksis IV

    Tidak jelas

    Aksis V

    GAF Scale 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas

    ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.

    VI. DAFTAR PROBLEM

    - Organobiologik: tidak ditemukan kelainan fisik yang bermakna. Namun

    diduga terdapat ketidakseimbangan neurontransmitter, maka pasien

    memerlukan farmakoterapi.

    - Psikologi : ditemukan adanya gejala-gejala anxietas serta hendaya dalam

    fungsi psikis, sehingga diperlukan terapi psikoterapi.

    - Sosiologik : ditemukan adanya hendaya berat dalam bidang sosial,

    pekerajaan, dan penggunaan waktu senggang sehingga memerlukan

    sosioterapi.

    VII. PROGNOSIS

    DUBIA

    1. Faktor Pendukung :

    - Tidak adanya kelainan organik

    - Adanya dukungan keluarga

    - Pasien sadar kalau dirinya sakit dan butuh pengobatan

    - Riwayat keluarga (-)

    2. Faktor Penghambat :

    -

    9

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Non Psikotik Depresi

    10/11

    -

    VIII. DISKUSI PEMBAHASAN

    Dari autoanamnesis dan pemeriksaan status mental didapatkan mood

    sedih, afek depresif dan terdapat gejala-gejala depresi sehingga pada pasien

    tersebut ditegakkan diagnosis berdasarkan PPDGJ III yaitu, Episode

    Depresif ringan (F32.0).

    Berdasarkan PPDGJ III, pedoman untuk diagnostik Episode Depresif ringan , yaitu:

    Sekurang-kurangnya harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi

    seperti tersebut di atas. Ditambah sekurang-kurangnya 2 dari gejala lainnya

    Tidak boleh ada gejala yang berat diantaranya

    Lamaya berlangsung episode sekurang-kurangnya sekitar 2

    minggu Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial

    yang biasa dilakukannnya.

    Pada pasien ini diberikan pengobatan farmakoterapi Alprazolam

    karena obat ini merupakan obat anti anxietas golongan Benzodiazepine

    dan Fluoxetine yang merupakan anti depresi golongan SSRI . Sesuai

    dengan keluhan-keluhan pasien yang menunjukkan gejala anxietas dan

    depresi.

    IX. RENCANA TERAPI

    1. Farmakoterapi: Alprazolam 3 dd 0,5 mg dan Fluoxetine 1 dd 20 mg (1-

    0-0)

    10

  • 7/28/2019 Laporan Kasus Non Psikotik Depresi

    11/11

    2. Psikoterapi:

    a) Ventilasi: memberi kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan isi

    hati dan keinginannya sehingga pasien merasa lega.

    b) Konseling: memberikan pengertian kepada pasien tentang penyakitnya

    agar pasien memahami kondisi dirinya.

    3. Sosioterapi: memberi penjelasan kepada keluarga dan orang-orang

    terdekat pasien tentang keadaan pasien dan menciptakan lingkungan

    yang kondusif agar dapat membantu proses penyembuhan pasien.

    X. FOLLOW UP

    Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya serta

    efektivitas terapi dan kemungkinan terjadinya efek samping dari obat yang

    diberikan.

    11