laporan kasus okuler katarak
TRANSCRIPT
Laporan Kasus
Laporan kasus pada Klien Tn. S dengan diagnosa medik Katarak
Tanggal pengkajian : 10 November 2011
Tanggal Operasi : 10 November 2011
Tempat Praktek : Ruangan OK RS BDLUD
1. Pre operatif
Pada pukul 10.30 WIB pasien Klien. S dibawa dari ruang bedah dengan menggunakan brankart,
identitas sebagai berikut :
Nama : Tn. S
Umur : 63 tahun
Alamat : jalan pramuka no. 8
Tanggal masuk RS : 9 November 2011
a. Pemeriksaan fisik
Mata : inspeksi : lensa mata kanan berwarna putih kebiru-biruan visus dextra 1/60, visus sinistra 3/60
Saraf : N II Optikus
b. Status psikologis
Klien tampak gelisah dan sering melamun. Keluarga klien tampak memberi dukungan kepada
klien bahwa operasi akan berjalan dengan lancar. Klien tampak berdoa, klien mengatakan takut
akan tidak berhasilnya operasi yang dilakukan.
c. Persiapan operasi
- Diagnosa : katarak okuler dektra
- Infomnt consent : telah diisi oleh keluarga klien
- Premedikasi dengan obat tetes mata pantocain 2 tetes dan cendo mydratil 2 tetes
d. Persiapan klien
- Bulu mata klien sebelah kiri digunting setengan
- Kesadaran klien CM dengan
TD : 120/80 mm Hg
S : 36 C
N : 80
RR : 20X/menit
- Klien tidak memakai gigi palsu
- Mengganti baju klien dengan baju OK
- Kemudian klien dibawa keruang 3 menggunakan brankart
2. Intra operatif care
Pukul 11.00
Klien Tn. S dibawa keruang tindakan dengan menggunakan brancart, kemudian klien
dipindahkan kemeja operasi, kesadaran klien CM tanpa terpasang infus
Pukul 11.05
Klien mulai diberi obat anastesi lokal menggunakan lidocain dan disuntikkan di medial yang
yeng terdapat celah besar diantara dinding orbita dan bola mata.
Pukul 11.07
Dokter dan perawat asisten mencuci tangan dengan antiseptik hybrid scrub (scrubing ) keudian
dibilas dengan alcohol. Setelah itu dokter dan asisten memakai jas operasi (gawning ) dibantu
perawat omloop dengan sarung tangan menutupi lengan jas operasi (gloving)
Pukul 11.10
Mata kanan klien diberi aseptic/antiseptic betadin 10% dan cairan infus RL menggunakan spuit.
Pukul 11.15
Klien dipasang eye speculum pada daerah mata yang akan dioperasi keudian dijahit untuk
menfiksaasi otot rectus superior. Setelah itu dipermi basis forniks di limbus superior, apabila ada
perdarahan disekitar mata maka dihentikan perdarahan dengan kauterisasi dan kasa yang
digulung memanjang.
Pukul 11.30
Klien mulai di insisi abexternodi limbus superior dan kemudian dimasukkan viskoelastik untuk
membentuk bilik mata depan, setelah itu dilakukan kapsulektomi anterior.
Pukul 11.45
Luka dilebarkan 140-160 derajatatau 10-11 mm dan kemudian eksresi nucleus keluar, setelah itu
dilakukan reposisi iris.
Pukul 12.00
luka klien dijahit dengan 3 jahitan untuk menstabilkan bilik mata depan, kemudian di irigasi/ di
aspirasi sisa korteks. Setelah itu dimasukkan viskoelastik dan jahitan jam 12 dilepaskan, insersi
IOL di sulcus silians atau dalam kantong kapsul, kemudian disertrasi IOL.
Pukul 12.10
Luka kemudian dijahit 5-6 kai dengan nylon sprunol 10-0, kemudian dilakukan irigasi/aspirasi
sisa viskoelastik
Pukul 12.25
Klien keludian diberi antibiotik konjungtiva gentamisin den dexametason, setelah itu difiksasi
otot rectus superior dilepas begitu juga dengan eye speculum, dan kemudian diberi salep
antibiotic gentaisin, selanjutnya diperban dan di plaster.
3. Post operatif care
Klien dipindahkan ke RR puul 12.30 dengan kesadaran CM, dengan TTV :
TD : 120/80
S : 36
N : 84
RR : 23X/menit
Instruksi bedah dokter :
- Polipe 1x1/2 Amp IV
- Amoxsan 2x1/4 Amp IV
- Analsik 2x300 Mg IV
Pembedah : Dr. Muslih
Perawat asisten : perawat Narni
Perawat Omloop : perawat Evi
Perawat instrument : perawat Narni
Tindakan : ECCE (extra capsular cataract extration)
4. Persiapan instrument
Pinset anatomis 1
Pinset cerugis 1
Gunting konjungtiva 1
Gunting kornea 1
Spatel iris 1
hack 1
Breparosted 1
Acimko 1
Sendok katarak 1
Nylon sprunol 1
Set duk 1
Jas operasi 2
Handscoon 2
Standart infus 1
Infus set dan cairan infus 1
Kom kecil 1
Neirbeken 1
IOL (intra okuler lens ) no 20 1
Eye speculum 1
Kapas steril
5. Analisa data
No Data Etiologi Masalah
1 Ds :
klien mengatakan tidak
merasa nyaman dirumah sakit
Do :
wajah klien tampak tegang
Op katarak
okuler dextra
Adanya
ancaman atau
tindakan operasi
Peningkatan
denyut nadi dan
teanan darah
Cemas
2 Ds :
klien mengatakan
pandangannya masih kabur
Do :
klien tampak bingung
mengambil barangnya
Op katarak
okuler dextra
Tindakan
invasive
Pemasangan
IOL
Perubahan
persepsi sensori
Gangguan
persepsi sensori
penglihatan
3 Ds :
klien mengatak tidak nyaman
dengan adanya balutan di
Op katarak
okuler dextra
Gangguan rasa
nyaman nyeri
matanya
Do :
adanya luka operasi Tindakan
invasive
Terputusnya
konstitusi
jaringan
Talamus
mempersupsikan
nyeri
6. Diagnosa keperawatan
a. Kecemasan b/d kurangnya informasi tentang prosedur tindakan pembedahan
b. Gangguan persepsi penglihatan b/d perubahan persepsi sensori
c. Gangguan rasa nyaman neri b/d perlukaan pada tindakan operasi
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, Marilynn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Jakarta; EGC
Mansjoer, Arief. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 1. Jakarta; Media Aesculapius Fakultas
Kedokteran UI
Smeltzer,Suzanne. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 3. Jakarta; EGC
Istiqomah, Indriana. 2004. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Mata. Jakarta; EGC