laporan kasus panti
DESCRIPTION
tgsTRANSCRIPT
IDENTITAS PASIEN
Nama (Inisial) : Tn. Y
Tempat/tanggal lahir : Solo, 23Maret 1963
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Katolik
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Kepala polisi
Status Perkawinan : Sudah menikah
Alamat :
RIWAYAT PSIKIATRIK
Autoanamnesis : Tanggal 11 Agustus 2015 Jam 10 .00 WIB
KELUHAN UTAMA:
WBS dibawa oleh orang tidak tahu siapa saat mengerjakan proyek di daerah
Menteng.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:
1 hari sebelum masuk panti, WBS mengatakan bahwa ia dibawa oleh orang
yang tidak dikenal saat mengerjakan proyek pembangunan jalan di daerah Menteng.
Saat itu WBS mengaku sebagai yang mengerjakan bangunan. Ia mengaku pekerjaan
itu salah satu pekerjaan ia yang banyak. WBS mengatakan bahwa tempat tinggalnya
tidak menetap karena memiliki rumah yang banyak. WBS menyangkal untuk
ditanyakan terakhir tinggal dimana karena merupakan rahasia. WBS mengaku bahwa
ia anak seorang Pakualam Keraton Solo dan kakak dari Adiningrat S. WBS
mengatakan bahwa ia lahir di kota Solo. WBS mengaku bahwa ia sangat dikenal di
Indonesia. Dia mengaku mempunyai gelar dokter yang ia dapatkan saat duduk di
1
bangku kuliah di Universitas Indonesia, serta memiliki gelar Jenderal polisi angkatan
Darat di kesatuan ABRI. WBS mengaku bahwa pernah dibawa ke Perancis oleh
seorang dokter bernama dr. Amarudin untuk mengerjakan praktik obat di Jerman.
WBS menyangkal untuk menanyakan tahun berapa. WBS menyuruh data tersebut
untuk ditanyakan ke pemerintah saja. WBS menyangkal bahwa pikirannya
dikendalikan oleh sesuatu. laluWBS mengatakan bahwa tantenya selalu yang
menyokong dirinya. Saat ini tantenya kerja sebagai pemilik RSUD Fatmawati. WBS
mengatakan bahwa ayahnya juga mempunyai saham di rumah sakit tersebut. WBS
mengatakan bahwa ia tinggal dengan tantenya bernama tante Anu sudah 2 bulan yang
lalu, yang bertempat tinggal di sekitar RSUD Fatmawati.
WBS mengatakan bahwa ia selalu ceria dan harus penuh sukacita. WBS tidak
pernah sedih.
WBS mengatakan bahwa ia pernah menikah 1 kali dengan seorang perempuan
dari Solo (tidak menyebutkan namanya), dan mempunyai anak yang banyak. WBS
tidak mau mengatakan berapa jumlah anaknya dan dimana saja karena suatu rahasia.
WBS adalah seorang Katholik dan mengaku rajin ke gereja. WBS mengatakan
bahwa ia pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya karena penyakit hepatitis saat
masih kecil.
RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA
1. Gangguan Psikiatri
1 hari sebelum masuk panti, WBS mengatakan bahwa ia dibawa oleh orang
yang tidak dikenal saat mengerjakan proyek pembangunan jalan di daerah
Menteng. Saat itu WBS mengaku sebagai yang mengerjakan bangunan. Ia
mengaku pekerjaan itu salah satu pekerjaan ia yang banyak. WBS mengatakan
bahwa tempat tinggalnya tidak menetap karena memiliki rumah yang banyak.
WBS menyangkal untuk ditanyakan terakhir tinggal dimana karena merupakan
rahasia. WBS mengaku bahwa ia anak seorang Pakualam Keraton Solo dan kakak
dari Adiningrat S. WBS mengatakan bahwa ia lahir di kota Solo.
2
WBS mengaku bahwa ia sangat dikenal di Indonesia. Dia mengaku
mempunyai gelar dokter yang ia dapatkan saat duduk di bangku kuliah di
Universitas Indonesia, serta memiliki gelar Jenderal polisi angkatan Darat di
kesatuan ABRI. WBS mengaku bahwa pernah dibawa ke Perancis oleh seorang
dokter bernama dr. Amarudin untuk mengerjakan praktik obat di Jerman. WBS
menyangkal untuk menanyakan tahun berapa. WBS menyuruh data tersebut untuk
ditanyakan ke pemerintah saja. WBS menyangkal bahwa pikirannya dikendalikan
oleh sesuatu. laluWBS mengatakan bahwa tantenya selalu yang menyokong
dirinya. Saat ini tantenya kerja sebagai pemilik RSUD Fatmawati. WBS
mengatakan bahwa ayahnya juga mempunyai saham di rumah sakit tersebut.
WBS mengatakan bahwa ia tinggal dengan tantenya bernama tante Anu sudah 2
bulan yang lalu, yang bertempat tinggal di sekitar RSUD Fatmawati. WBS
mengatakan bahwa ia selalu ceria dan harus penuh sukacita. WBS tidak pernah
sedih.
2. Gangguan Medik
Hepatitis
3. Penggunaan Zat Psikoaktif
WBS mengaku tidak merokok, minum alkohol dan pemakaian obat – obatan
terlarang.
4. Riwayat Gangguan Sebelumnya
Tidak dapat dinilai.
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
1. Perkembangan fisik
Tidak ada kelainan.
2. Riwayat perkembangan kepribadian:
Riwayat masa kanak-kanak :
3
WBS mengaku tinggal bersama tantenya yang bernama tante Anu yang
merupakan istri dari pemilik RSUD Fatmawati Jakarta. WBS tidak kooperatif
untuk menceritakan mengenai kedua orangtuanya. WBS mengaku tidak
mempunyai masalah dengan temannya dan tamat dari SD tanpa tinggal kelas.
Riwayat masa remaja :
WBS tidak mempunyai masalah dengan teman – teman sebayanya dan dapat
menamatkan jenjang SMA tanpa tinggal kelas.
Riwayat masa dewasa :
WBS mengaku sudah menikah 1 kali dan mempunyai anak banyak (WBS tidak
mau menyebutkan anak berapa dan dimana saja karena rahasia) dari seorang istri
berasal dari Solo. WBS tidak ingat tahun berapa menikah.
3. Riwayat pendidikan:
Pendidikan terakhir yang ditempuh pasien adalah Sarjana.
4. Riwayat pekerjaan :
WBS menjadi jenderal kepala polisi.
WBS mengaku bahwa pernah dibawa ke Perancis oleh seorang dokter bernama
dr. Amarudin untuk mengerjakan praktik obat di Jerman
5. Riwayat kehidupan beragama:
Pasien beragama Katholik, mengaku sering ke gereja.
6. Riwayat kehidupan seksual dan perkawinan:
WBS sudah menikah 1 kali dengan seorang perempuan Solo.
RIWAYAT KELUARGA
4
Keterangan :
Perempuan Meninggal
Laki-laki Pasien
RIWAYAT KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG
WBS tinggal dengan tantenya yang bernama tante Anu di sekitar RSUD Fatmawati.
STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Seorang laki-laki berusia 52 tahun dengan penampilan fisik yang sesuai dengan
usianya, dengan baju berlapis – lapis serta memakai celana jins. Berambut
pendek, berwarna hitam dan rapi. WBS memiliki kulit sawo matang tampak
perawatan diri dan kebersihan diri WBS kurang.
2. Kesadaran
Kesadaran neurologis : Compos mentis
Kesadaran Psikiatrik : Tampak tidak terganggu.
3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Sebelum wawancara : WBS sedang duduk bersandar dinding di dalam Barak
2 Panti Sosial Bina Insan.
Selama wawancara : WBS duduk dan tampak nyaman. Beberapa
pertanyaan yang diberikan oleh dokter muda dengan baik, ada kontak mata.
5
Sesudah wawancara : WBS bersalaman dengan dokter muda dan segera
mengambil makan siang.
4. Sikap terhadap Pemeriksa
WBS bersikap terkadang tidak kooperatif dalam menjawab setiap pertanyaan
yang ditanyakan.
5. Pembicaraan
a. Cara Berbicara : WBS terkadang tidak kooperatif dalam menjawab semua
pertanyaan diajukan. WBS berbicara lancar, spontan tanpa harus ditunggu,
suara biasa, dan bahasa mudah dipahami.
b. Gangguan Berbicara : Tidak terdapat gangguan bicara
B. Alam Perasaan
1. Suasana Perasaan ( mood) : Hipertimia
2. Afek ekspresi afektif
Arus : Cepat
Stabilitas : Stabil
Kedalaman : Dalam
Skala Diferensiasi : Luas
Keserasian : Serasi
Pengendalian Impuls : Baik
Ekspresi : Senang
Dramatisasi : Tidak ada
Empati : Dapat diraba-rasakan
C. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : halusinasi auditorik, halusinasi visual (Saat wawancara,
WBS mencoba menghubungi tantenya dengan satelit dan
menurut WBS ia sering melakukan hal tersebut. Saat
6
menghubungi tantenya, tantenya mengatakan berapa
banyak jumlah kematian di RSUD Fatmawati.)
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
D. Sensorium dan Kognitif (Fungsi Intelektual)
1. Taraf Pendidikan : sarjana
2. Pengetahuan Umum : Baik
3. Kecerdasan : Tidak sesuai dengan tingkat pendidikan
4. Konsentrasi : Tidak mudah teralih dengan stimulasi luar
5. Perhatian : Baik
6. Daya Orientasi
a. Waktu : Baik (WBS tahu tanggal, bulan, tahun saat
wawancara)
b. Tempat : Tidak baik (WBS tidak mengetahui keberadaan ia
sedang dimana, dan WBS mengatakan tidak ingin berada di sini)
c. Personal : Baik (sedang berbicara dengan dokter)
6. Daya Ingat
1. Tingkat :
Jangka Panjang : Baik (WBS bisa menyebutkan tempat tanggal lahir
WBS)
Jangka Pendek : Baik (WBS ingat menu sarapan pagi)
Segera: Baik (WBS dapat mengulang angka yang disebutkan)
7. Pikiran Abstrak : Baik
8. Visuospasial : Baik (WBS dapat menggambarkan sebuah rumah)
9. Bakat kreatif : Baik (WBS dapat menggambar)
10. Kemampuan menolong diri : Baik (WBS mampu mengurus dirinya sendiri
seperti mandi, makan, berpakaian sendiri)
7
E. Proses Pikir
1. Arus Pikir
a. Produktivitas : WBS berpikir secara cepat dab berbicara spontan
b. Kontinuitas Pikiran : Baik, menjawab pertanyaan sesuai dengan
pertanyaan
c. Hendaya Berbahasa : Tidak ada
2. Isi Pikir
a. Preokupasi : Tidak ada
b. Waham : waham kebesaran
c. Obsesi : tidak ada
d. Fobia : Tidak ada
e. Gagasan Rujukan : Tidak ada
f. Gagasan Pengaruh : Tidak ada
F. Pengendalian Impuls
Baik, selama wawancara pasien dapat berlaku dengan tenang dan tidak
menunjukkan gejala yang agresif.
G. Daya Nilai
1. Daya Nilai Sosial : Baik (WBS tidak pernah melakukan tindak kejahatan)
2. Uji Daya Nilai : Baik (mengatakan akan mengembalikan dompet orang
yang dilihatnya tidak sengaja kejatuhan dompet)
3. Daya Nilai Realitas : Terganggu
H. Tilikan
Derajat 1 (penyangkalan total terhadap penyakitnya).
I. Reliabilitas
Tidak dapat dipercaya
8
STATUS FISIK
Status Internus
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
a. Tekanan Darah : 110/80 mmHg
b. Nadi : 80 x/menit
c. Pernafasan : 20 x/menit
d. Suhu : 36,5˚C
Kepala : Normocephali, rambut, distribusi merata, tidak mudah dicabut.
Mata : Pupil bulat, isokor, reflex cahaya langsung +/+, konjungtiva anemis -/-,
sklera ikterik -/-
Mulut : Kebersihan mulut baik
Leher : KGB tidak teraba, tidak ada pembesaran tiroid
Thoraks
a. Cor : S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
b. Pulmo : Suara nafas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen : Datar, supel, nyeri tekan (-), Hepar dan lien tidak membesar
Ekstremitas: Akral hangat, oedem (-), sianosis (-)
Status Neurologis
Tanda Rangsang Meningeal : Tidak ada
Refleks Fisiologis : Normal
Refleks Patologis : Tidak ada
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hematologi
Rontgen Thorax
9
Pemeriksaan Urin
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Seorang laki-laki berusia 52 tahun dengan penampilan fisik yang sesuai
dengan usianya, dengan baju berlapis – lapis serta memakai celana jins. Berambut
pendek, berwarna hitam dan rapi. WBS memiliki kulit sawo matang tampak
perawatan diri dan kebersihan diri WBS kurang.
1 hari yang lalu, WBS mengaku dibawa oleh orang yang tidak dikenal,
dengan mobil saat dia mengerjakan proyek di daerah Menteng. WBS mengatakan
bahwa tempat tinggalnya tidak menetap karena memiliki rumah yang banyak. WBS
menyangkal untuk ditanyakan terakhir tinggal dimana. WBS mengaku bahwa ia anak
seorang Pakualam Keraton Solo dan kakak dari Adiningrat S. WBS mengaku bahwa
ia sangat dikenal di Indonesia. Dia mengaku mempunyai gelar dokter yang ia
dapatkan saat duduk di bangku kuliah di Universitas Indonesia, serta memiliki gelar
Jenderal polisi angkatan Darat. WBS mengaku bahwa pernah dibawa ke Perancis
oleh seorang dokter bernama dr. Amarudin untuk mengerjakan praktik obat di
Jerman. WBS menyangkal untuk menanyakan tahun berapa.
WBS adalah seorang Katholik dan mengaku rajin ke gereja. WBS mengatakan
bahwa ia pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya karena penyakit hepatitis saat
masih kecil.
Saat wawancara, WBS mencoba menghubungi tantenya dengan satelit dan
menurut WBS ia sering melakukan hal tersebut. Saat menghubungi tantenya, tantenya
mengatakan berapa banyak jumlah kematian di RSUD Fatmawati.
WBS mengaku tidak pernah menggunakan NAPZA serta tidak merokok dan
meminum alkohol. Menurut WBS itu tidak baik.
FORMULASI DIAGNOSTIK PASIEN
Aksis I : Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, kasus ini dapat dinyatakan
10
Mengalami gangguan kejiwaan karena adanya :
Terdapat distress dan disfungsi
Gejala kejiwaan berupa : waham kebesaran, halusinasi visual, dan halusinasi
auditorik
Gangguan fungsi (hendaya) : gangguan dalam pekerjaan
Gangguan jiwa ini sebagai Gangguan Mental Non – Organik, karena:
Tidak ada gangguan jiwa yang disebebakan oleh penyakit organic
Tidak ada gangguan kesadaran neurologic
Tidak ada gangguan kognitif (orientasi dan memori)
Pasien ini terdapat gejala psikotik seperti halusinasi auditorik, halusinasi visual, dan
waham kebesaran.
Menurut PPGDJ III, GMNO ini termasuk skizofrenia paranoid, karena memenuhi
kriteria diagnostic yaitu:
Gejala yang menujukkan adanya halusinasi auditorik, halusinasi visual, dan
waham kebesaran
Gejala yang sudah dirasakan sudah 2 bulan.
Aksis II: Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental
Pada kasus ini, WBS tidak memiliki adanya gangguan kepribadian.
Aksis III: Kondisi Medik Umum
Tidak ditemukan adanya gangguan pada kondisi umum.
Aksis IV: Masalah Psikososial dan Lingkungan
Tidak ditemukan adanya masalah ekonomi.
Aksis V: Global Assessment of Functioning (GAF)
Global Assessment Functional (60 – 51):
11
Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.
VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I : F 20.0 (Skizofrenia paranoid)
Aksis II : Tidak ditemukan
Aksis III : Tidak ditemukan
Aksis IV : Tidak ditemukan
Aksis V : GAF scale 60-51
PROGNOSIS
Quo ad vitam :dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
DAFTAR PROBLEM
1. Organobiologi : Tidak ditemukan
2. Psikiatri/psikologi : halusinasi auditorik, halusinasi visual, waham kebesaran
3. Sosial / keluarga : lingkungan tidak baik
TERAPI
1. Farmakoterapi:
Risperidone tab 2 x 2 mg
Trihexiphenydil tab 3 x 2 mg
2. Psikoterapi
3. Perawatan di Rumah Sakit (Hospitalization)
12