laporan kation dan anion

of 28 /28
LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION Disusun Oleh : Nama : Anna Sutrianah NIM : 90514001 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Author: anna-sutrianah

Post on 22-Dec-2015

156 views

Category:

Documents


10 download

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan praktikum

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIKANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

Disusun Oleh : Nama : Anna Sutrianah NIM : 90514001

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMPROGRAM MAGISTER PENGAJARAN KIMIAINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG2014Modul 2.4 : Analisis Kualitatif Kation dan Anion Tanggal Percobaan : 14 Oktoer 2014 Nama : Anna Sutrianah NIM : 90514001

1. Tujuan : a. Mengidentifikasi jenis kation dan anion yang terdapat dalam larutan sampel. b. Mampu menjelaskan reaksi yang terjadi, meliputi penulisan persamaan reaksi yang benar.1. Dasar Teori : Suatu senyawa dapat diuraikan menjadi anion dan kation. Analisa kualitatif anion dan kation bertujuan untuk menganalisa adanya ion dalam sample. Analisa Anion dominan menggunakan cara yang lebih mudah dibanding analisa terhadap kation dan berlangsungnya juga sangat singkat sehingga kita dapat secara cepat mendapatkan hasil percobaan. Untuk melakukan analisa maka kita mempergunakan sifat-sifat zat atau bahan, baik sifat-sifat fisik maupun sifat kimianya misalnya warna, bau, bentuk kristalnya kalau bahannya kering, campuran atau bukan, larut dalam air atau tidak. Skema analisa kualitatif dikembangkan oleh Fresenius ( sekitar tahun 1800an), dengan tahap-tahap sebagai berikut : i. Pemisahan ion-ion menjadi beberapa group ii. Pemisahan ion-ion dalam sebuah group. iii. Identifikasi jenis ion dengan melakukan beberapa test, yang spesifik bagi setiap ion. Tahap-tahap tersebut dilakukan berdasarkan perbedaan kelarutan ion-ion dalam air. Secara umum, kation terbagi menjadi 5 golongan/group, yaitu : Golongan I : Ion-ion yang diendapkan sebagai senyawa klorida, yaitu Ag+, Pb2+, dan Hg2+ . Ion-ion ini dapat diendapkan dengan penambahan HCl semuanya berwarna putih Golongan II : Ion-ion yang diendapkan sebagai senyawa sulfide dalam suasana asam, yaitu , Pb2+, Hg2+, Cu2+, Cd2+, Bi3+, As3+, Sb3+, Sn2+. Ion-ion ini dapat diendapkan dengan penambahan H2S. Golongan III : Ion-ion yang diendapkan sebagai senyawa sulfide dalam suasana basa, yaitu, Fe3+, Al3+, Zn2+, Co2+, Ni2+, Mn2+, Cr3+.Ion-ion ini dapat diendapkan dengan penambahan (NH4)2S dalam suasana netral atau amoniakal Golongan IV : Ion-ion yang diendapkan sebagai senyawa karbonat, yaitu Ba2+, Ca2+, Mg2+. Ion-ion ini dapat diendapkan dengan penambahan (NH4)2CO3. Golongan V : Ion-ion yang tidak diendapkan yaitu, Na+, NH4+, dan K+. Dalam percobaan ini akan dilakukan analisa kualitatif 4 larutan sampel. Pertama, larutan sampel yang mengandung kation Ag+, Fe3+, Cu2+ dan Zn2+. Larutan sampel yang kedua mengandung anion Cl-, SO42-, CO32-, dan NO3-. Dan sampel yang tidak diketahui yaitu sampel basah dan sampel kering. Skema analisa kualitatif untuk larutan sampel tersebut ditunjukan pada skema dan skema 2.

Skema 1Ag+ , Fe3+ , Cu2+ , Zn2+

==

1 HCl

Fe3+, Cu2+, Zn2+AgCl(s)

2 NH3 3 NaOHAg(NH3)2+

, Zn(OH)2(S)

Fe(OH)3(s), Cu(OH)2(S)

4 H2SO4 K4[Fe(CN)6] 6 K2Zn3[Fe(CN)6](s)

Fe3+, Cu2+

5 NH3

Cu(NH3)42+Fe(OH)3(s)

K4[Fe(CN)6] Cu2[Fe(CN)6](s)

Skema 2Cl- , SO42-, CO32-, NO3-

1 AgNO3

Fe3+, Cu2+, Zn2+AgCl(s)

1 NH3 Ag(NH3)2+

HNO3 1 Cl-AgCl(s)

Cl- , SO42-, CO32-, NO3-

2 HNO3CO2(g)Cl- , CO32-, NO3-

2 Ba(OH) BaCO3(s)

Cl- , SO42-, CO32-, NO3-K2Zn3[Fe(CN)6](s)

3 BaCl2 Cl- , CO32-, NO3-

BaSO4(s)

Cl- , SO42-, CO32-, NO3-

4 NaOH , Al Cl- , CO32-, SO42

NH3(g)

3. Alat Dan Bahan:

ALAT

BAHAN

Tabung reaksiGelas kimiaSpatulaPipet tetesPenjepit tabungPemanas listrik (hot plate)Batang pengadukSentrifuge + tabung

Kertas litmus, kertas PH , HCl 6MAgNO3 0,1M dan 0,5M , HNO3 6MCu(NO3)2 0,05M , H2SO4 6MZn(NO3)2 0,05M , NH3 6MFe(NO3)3 0,05M , NaOH 6MCH3COOH 6M , KSCN 0,1 MK4Fe(CN)6 0,1 M , NaCl 0,05 MNa2CO3 0,05 M , Na2SO4 0,05MLarutan jenuh Ba(OH)2 , AlumuniumBaCl2 0,1 M , NaOH 6M

4.Cara Kerja : A. Analisa Kualitatif Kation Siapkan sampel larutan yang mengandung ion Ag+, Fe3+, Cu2+, dan Zn2+. Bagian 1 : Identifikasi ion Ag+a. Isi tabung reaksi dengan 1 mL larutan sampel tersebut. Kemudian tambahkan 8 tetes larutan HCl 6M kadalam larutan sampel tersebut. Jika teramati adanya endapan berwarna putih, maka hal ini menunjukan adanya ion Ag+.b. Larutan diatas dipindahkan ke tabung sentrifuge, kemudian lakukan sentrifuge,c. Teteskan kembali larutan HCl 6M kedalam larutan diatas, untuk memastikan seluruh ion Ag+ dalam larutan sampel mengendap. (tandanya jumlah endapan tidak bertambah lagi).d. Lakukan sentrifuge untuk mengumpulkan endapan yang dihasilkan. Kemudian lakukan dekantasi guna memisahkan endapan dan filtrate. Filtrat disimpan dalam tabung reaksi, yang akan digunakan pada analisa 2.e. Endapan tersebut direaksikan dengan 1 mL NH3 kemudian aduk sampai endapan putih larut seluruhnya.f. Tambahkan 15 tetes HCl 6M kedalam larutan diatas, amati perubahan suhu larutan dengan cara memegang tabung reaksi, apakah suhunya lebih dingin atau lebih panas dibandingkan sebelum penambahan larutan HCl. Kemudian campuran tersebut diaduk dan ukur PH larutan dengan kertas lakmus/kertas pH. Pada tahap ini endapan putih akan terbentuk kembali.Bagian 2 : Identifikasi ion Cu2+a. Siapkan 1 mL filtrate ( yang dikumpulkan pada perc. Bagian 1d) dalam tabung reaksi dan penangas air panas.b. Tambahkan 3-5 mL larutan NaOH 6M sambil diaduk perlahan-lahan. Pastikan larutan menjadi basa (periksa dengan kertas litmus).c. Masukkan tabung reaksi kedalam penangas air panas selama 3 menit, sampai teramati adanya endapan. Filtrat disimpan dalam tabung reaksi yang akan digunakan pada analisa bagian 4.d. Cuci endapan (produk bagian c) dengan larutan 10 tetes NaOH 6M dan 10 tetes H2O.e. Lakukan sentrifuge dan filtratnya dibuang. Endapan disimpan dalam tabung reaksi untuk analisa selanjutnya.f. Tambahkan 5 tetes aqua dm pada endapan tersebut, kemudian 4-6 tetes larutan H2SO4 6M dan aduk sampai endapan larut seluruhnya.g. Tambahkan 4-6 tetes larutan NH3 6M sampai larutan menjadi basa (gunakan kertas litmus untuk menguji pH larutan). Kemudian tambahkan lagi 1 mL NH3 6M.h. Lakukan sentrifuge, pisahkan endapan dan filtrate. Simpan endapan dalam tabung reaksi, yang akan digunakan pada analisa bagian 3. Sementara filtrate akan dianalisa pada tahap berikutnya.i. Tambahkan 3-5 tetes larutan CH3COOH kedalam filtrate ( bag. h), sampai dihasilkan larutan berwarna biru muda dan larutan menjadi asam.j. Tambahkan 2 tetes larutan K4[Fe(CN)6] 0,1M, akan diamati endapan berwarna merah kecoklatan yang menunjukan terbentuknya Cu2[Fe(CN)6].Bagian 3 : Identifikasi ion Fe3+a. Siapkan endapan yang sudah disimpan pada percobaan sebelumnya (bagian 2h)b. Cuci endapan tersebut dengan aqua dm, aduk campuran ini dan kemudian sentrifige. Pisahkan endapan dari aqua dm.c. Tambahkan 4-6 teteslarutan H2SO4 6M sampai endapan seluruhnya larut. Kemudian tambahkan 5 tetes larutan KSCN 0,1M kedalam larutan tersebut. Akan diamati endapan berwarna merah tua yang menunjukan terbentuknya ion [FeSCN]2+. Bagian 4 : Identifikasi ion Zn2+a. Siapkan larutan yang sudah disimpan pada percobaan sebelumnya (bagian 2c).b. Tambahkan 3-5 tatas larutan HCl 6M, kemudian 3 tetes larutan K4Fe(CN)6] 0,1M. Larutan diaduk parlahan-lahan dengan batang pengaduk.c. Lakukan sentrifuge untuk mengamati terbentuknya endapan berwarna hijau terang/ biru kehijauan. Tahap ini mengkonfirmasi terbentuk/atau tidak terbentuk K2Zn3[CN)6]2 dalam larutan.Siapkan larutan sampel kedua, yang mengandung anion Cl-, SO42-, CO32- dan NO3-.Bagian B.1 : Identifikasi ion Cl-a. Isi tabung reaksi dengan 10 tetes larutan sampel. Periksa pH larutan dengan kertas litmus. Jika belum asam, maka tambahkan 3-5 tetes larutan CH3COOH 6M sampai larutan sampel menjadi asam. Larutan tersebut diaduk perlahan-lahan dengan batang pengaduk.b. Tambahkan 10 tetes larutan AgNO3, sampai teramati endapan putih AgCl.c. Lakukan sentrifuge, pisahkan endapan dan filtrate.d. Cuci endapan dengan 0,5 mL aqua dm, kemudian larutan disentrifuge kembali dan buang filtratnya.e. Tambahkan 0,5 mL larutan NH3 6M pada endapan dan kemudian aduk sampai larut seluruhnya.f. Tambahkan 1 mL larutan HNO3 6M kedalam larutan diatas, amati perubahan suhu larutan.g. Tes pH larutan dengan kertas litmus. Jika larutan belum asam, maka tambahkan tetes demi tetes larutan HNO3 6M kedalam sampai larutan menjadi asam. AgCl akan mengendap dalam suasana asam.

Bagian B.2 : Identifikasi ion CO32- a. Siapkan penangas air panas, dengan memanaskan 100 mL air dalam gelas kimia 250 mL diatas pemanas air dan suhu 80-100oC.b. Isi tabung reaksi dengan 2 mL larutan Ba(OH)2 jenuh ( tabung 1). Kemudian pada tabung reaksi yang berbeda, isi dengan 1 mL larutan sampel ( tabung 2 ).c. Tambahkan 0,5 mL larutan HNO3 6M ke dalam larutan tabung 2.d. Panaskan larutan tabung 2 di dalam penangas air panas, amati apakah terbentuk gelembung gas dalam larutan tersebut.e. Letakkan pipet dipermukaan larutan tersebut (catatan pipet tidak masuk kedalam larutan), agar gas yang dihasilkan masuk kedalam pipet. Kemudian, pipet dimasukkan kedalam larutan Ba(OH)2 jenuh (tabung 1), sambil karet pipet dipompakan agar gas masuk ke larutan. Amati apakah terbentuk endapan putih dalam larutan. Bagian B.3 : Identifikasi ion SO42-a. Isi tabung reaksi dengan 0,5 mL larutan sampel, kemudian tambahkan larutan HNO3 6M tetes demi tetes sampai larutan menjadi asam.b. Tambahkan 0,5 mL larutan BaCl2 0,1M dan amati apakah terbentuk endapan putih dalam larutan.Bagian B.4 : Identifikasi ion NO3- a. Isi tabung reaksi dengan 1 mL larutan sampel.b. Tambahkan larutan NaOH 6M tetes demi tetes sampai larutan menjadi basa (periksa pH dengan kertas litmus). Setelah menjadi basa, tambahkan 6 tetes larutan NaOH 6M berlebih.c. Keringkan dinding tabung reaksi dengan kertas hisap.d. Tambahkan logam Al ke dalam larutan tersebut.e. Tempelkan kertas litmus merah pada dinding tabung reaksi, tapi tidak sampai tercelup kedalam larutan.f. Masukka tabung reaksi kedalam penangas air panas, sampai diamati terbentuknya gelembung udara dalam larutan. Amati perubahan warna kertas litmus merah.

C. Analisa kualitatif sampel yang belum diketahui Tersedia laruran sampel yang belum diketahui dan sampel kering. Uji dan tentukan kation dan anion apa saja yang terkandung pada sampel tersebut.

1. Data Percobaan :A. Analisa Kualitatif kation Bagian A.1 ; Identifikasi ion Ag+ Sampel larutan berwarna kuning ditambah HCl, terbentuk endapan putih dan filtrate berwarna kuning. Filtrat dipisahkan untuk identifikasi Bagian A2. Pada saat ditambah NH3 larutan menjadi coklat kehijauan , endapan melarut. Kemudian larutan tersebut ditambahkan HCl, larutan menjadi panas terbentuk endapan putih kembali , filtrate tidak berwarna dan bersifat asam. , Terbukti adanya ion Ag+ Bagian A.2 ; Identifikasi ion Cu2+ Filtrat dari hasil percobaan A.1, yang berwarna kuning bening, ditambahkan NaOH menjadi hijau agak coklat, dimasukkan kedalam penangas terbentuk endapan yang berwarna coklat , filtrat disimpan untuk identifikasi Zn2+ endapan dicuci dan dilarutkan oleh H2SO4 kemudian ditambah NH3 maka akan terbentuk endapan warna coklat, endapan dipisahkan dan disimpan untuk identifikasi Fe3+ lalu filtrate ditambah CH3COOH untuk mengasamkan dan larutan berwarna biru muda. Kemudian ditambahkan 2 tetes K4[Fe(CN)6] terbentuk endapan merah coklat Cu2Fe(CN)6. Terbukti adanya ion Cu2+. Bagian A.3 ; Identifikasi ion Fe3+ Endapan coklat hasil dari percobaan 2h ditambahkan H2SO4, larutan menjadi tidak berwarna dan ditambah larutan KSCN larutan menjadi berwarna merah tua.Terbukti adanya ion Cu2+. Bagian A.4 ; Identifikasi ion Zn2+ Filtrat tidak berwarna dari hasil percobaan 2c ditambah HCl lalu ditambahkan K4[Fe(CN)6] terbentuk endapan putih K3Zn [Fe(CN)6.

B Analisa Kualitatif Anion Bagian B.1 ; Identifikasi ion Cl- Larutan sampel berwarna tidak berwarna bersifat basa diasamkan dengan CH3COOH, lalu ditambahkan AgNO3 terbentuk endapan putih AgCl, lalu ditambahkan NH3, AgCl menjadi larut dan larutan menjadi coklat bening, lalu ditambahkan HNO3 terbantuk endapan AgCl kembali dan suhu tabung menjadi panas. Bagian B.2 ; Identifikasi ion CO32- Pada penggunaan dengan pipa U , larutan Ba(OH)2 yang terdapat pada tabung 1 menjadi keruh dan terdapat endapan putih sedikit . Terbukti adanya ion CO32-

Bagian B.3 ; Identifikasi ion SO42- Pada penambahan BaCl2 tebentuk endapan putih. Terbukti adanya endapan SO42- Bagian B.4 ; Identifikasi ion NO3- Setelah sampel ditambah NaOH, larutan menjadi basa, lalu ditambah Al larutam menjadi panas dan terbentuk gas yang menguap keatas yang dapat merubah kertas litmus merah menjadi biru (bersifat basa).C. Identifikasi Kation dan Anion yang tidak diketahui1. Sampel Basah Warna larutan sampel : jingga A. Analisa kualitatif kation 1. Identifikasi ion Ag+ditambah dengan larutan HCl terbentuk endapan putih menunjukkan adanya endapan AgCl.

2. Identifikasi ion Cu2+Filtrat dari uji ion Ag+ ditambah larutan NaOH sampai larutan bersifat basa terbentuk endapan merah coklat.

Endapan dipisahkan , filtrat dipisahkan warna filtrat bening tidak berwarna disimpan untuk identifikasi ion Zn2+. Endapan warna merah coklat dicuci oleh aquades dan larutan NaOH, endapan disimpan untuk identifikasi Fe3+. Filtrat ditambah CH3COOH warna larutan tidak berubah ditambah K4[Fe(CN)6] berwarna hijau muda . 3. Identifikasi ion Fe3+ Endapan dari bagian 2 dilarutkan dalam larutan H2SO4 kemudian ditambah larutan KSCN larutan berubah warna menjadi merah tua

4. Identifikasi ion Zn2+ Filtrat dari bagian 1 ditambah HCl dan larutan K4[Fe(CN)6] tidak terbentuk endapan.B. Analisa kualitatif anion 1. Identifikasi ion Cl- Sampel ditambah larutan CH3COOH sampai asam kemudian ditambah AgNO3 tidak terbentuk endapan .2. Identifikasi CO32- Tidak menujukkan adanya endapan putih BaCO33. Identifikasi ion SO42- Sampel ditambah BaCl2 membentuk endapan putih

4. Identifikasi ion NO3- Warna kertas litmus merah pada dinding tabung reaksi berubah menjadi biru ketika sampel ditambah NaOH dan Al dalam penangas air

2. Sampel Kering Sampel berwarna putih, ketika dilarutkan dalam air , sampel tidak larut semua .A. Analisa kualitatif kation 1. Identifikasi ion Ag+ditambah dengan larutan HCl terbentuk endapan putih menunjukkan adanya endapan AgCl.

2. Identifikasi ion Cu2+Filtrat dari uji ion Ag+ ditambah larutan NaOH sampai larutan bersifat basa tidak terbentuk endapan, larutan tetap bening tidak berwarna.. 3. Identifikasi ion Fe3+ Sampel tidak menujukkan adanya perubahan warna, larutan tetap bening tidak berwarna 4. Identifikasi ion Zn2+ Sampel ditambah HCl dan larutan K4[Fe(CN)6] terbentuk endapan warna putih.

B. Analisa kualitatif anion 1. Identifikasi ion Cl- Sampel ditambah larutan CH3COOH sampai asam kemudian ditambah AgNO3 terbentuk endapan putih .2. Identifikasi CO32- Tidak menujukkan adanya endapan putih BaCO33. Identifikasi ion SO42- Sampel ditambah BaCl2 tidak membentuk endapan putih 4. Identifikasi ion NO3- Warna kertas litmus merah pada dinding tabung reaksi berubah menjadi biru ketika sampel ditambah NaOH dan Al dalam penangas air

2. Pengolahan Data :A. Analisa Kualitatif Kation Bagian A.1 : Identifikasi ion Ag+ Larutan sampel yang berwarna kuning dengan penambahan HCl terbentuk endapan putih AgCl dan filtrate kuning bening masih mengandung ion Cu2+, Fe3+, dan Zn2+. Bagian A.2 : Identifikasi ion Cu2+ Fitrat yang mengandung ion Cu2+, Fe3+ dan Zn2+ tadi yang berwarna kuning bening ditambahkan NaOH sehingga terbentuk endapan Cu(OH)2 dan Fe(OH)3 dan filtrate yang tinggal mengandung ion Zn2+( digunakan untuk percobaan A.4). Pada saat penambahan NaOH harus berlebih sampai benar-benar basa dites dengan lakmus karena bila tidak sampai basa sisa ion Cu2+ dan Fe3+ yang tidak terendapkan akan mengganggu pembentukan endapan K2Zn3[Fe(CN)6 yang berwarna putih. Kemudian endapan yang mengandung Cu(OH)2 dan Fe(OH)3 tadi dilarutkan dengan asam sulfat sampai melarut semua, lalu ditambahkan NH3 sehingga terbentuk endapan Fe(OH)3 dan larutan filtrate Cu(NH3)42+. Didekantasi, lalu pada filtrate diasamkan dengan menambahkan CH3COOH lalu ditambahkan larutan K4[Fe(CN)6], terbentuk endapan Cu2[Fe(CN)6] yang berwarna merah kecoklatan. Bagian A.3 : Identifikasi ion Fe3+ Endapan Fe(OH)3 yang terbentuk pada percobaan A.2, ditambahkan asam sulfat larutan menjadi putih bening seperti air, lalu ditambahkan KSCN membentuk larutan Fe(SCN)2+ yang berwarna merah tua. Bagian A.4 : Identifikasi ion Zn2+ Filtrat yang mengandung ion Zn2+ yang tidak berwarna ditambahkan HCl lalu ditambahkan K4[Fe(CN)6] membentuk endapan K2Zn3[Fe(CN)6]2 yang berwarna putih.

B. Analisa Kualitatif Anion Bagian B.1 : Identifikasi ion Cl- Sampel yang bersifat basa tidak berwana diasamkan dengan CH3COOH, lalu ditambahkan AgNO3 membentuk endapan putih AgCl. Pada saat penambahan NH3, endapan AgCl menjadi larut, lalu ditambahkan asam nitrat suhu pada tabung reaksi menjadi panas dan endapan AgCl terbentuk kembali.

Bagian B.2 : Identifikasi ion CO32- Pada saat larutan sampel yang telah ditambahkan HNO3 dipanaskan lalu dihubungkan dengan pipa U ke larutan jenuh Ba(OH)2, larutan Ba(OH)2 menjadi keruh dan terbentuk endapan putih BaCO3, begitupun penggunaan dengan pipet.Reaksi : CO32-(aq) + BaCl(aq) BaCO3(s) + 2 Cl-(aq)

Bagian B.3 : Identifikasi ion SO42- Pada saat larutan sampel ditambahkan larutan BaCl2 terbentuk endapan BaSO4 yang berwarna putih., Terbukti ada ion SO42-Reaksi : SO42-(g) + BaCl(aq) BaSO4(s) + 2 Cl-(aq) Bagian B.4 : Identifikasi ion NO3- Pada saat sampel ditambahkan NaOH dan Al , larutan menjadi panas dan timbul busa, larutan menjadi terdorong keatas permukaan tabung karena terbentuk gas yang bisa mengubah kertas lakmus merah menjadi biru ( gas bersifat basa)

3. Pembahasan :A. Analisa Kualitatif kation Ion Ag+ dapat mengendap menjadi AgCl yang berwarna putih dengan penambahan HCl dalam suasana asam, sedangkan dalam suasana basa dengan penambahan NH3 dapat melarutkan kembali AgCl menjadi senyawa kompleks Ag(NH3)2+ yang berwarna coklat muda. Larutan tersebut dapat diendapkan kembali dengan penambahan asam nitrat ( endapan AgCl yang berwarna putih terbentuk kembali). Terbukti adanya ion Ag+Reaksinya : Ag+(aq) + HCl(aq) AgCl(s) + H+(aq) AgCl(s + NH3(aq) Ag(NH3)2+ Ag(NH3)2+ + HCl(aq) AgCl(s) Ion Fe3+ dapat diendapkan dengan penambahan NaOH yang berlebih sampai larutan bersifat basa dibuktikan dengan kertas lakmus agar semua ion Fe3+ membentuk endapan Fe(OH)3 yang berwarna coklat hal ini dilakukan agar tidak mengganggu pada saat pemeriksaan ion Zn2+ . Endapan Fe(OH)3 dapat dilarutkan kembali dengan penambahan asam sulfat. Ion Fe3+ dapat pula terendapkan dengan penambahan NH3 membentuk Fe(OH)3 juga. Ion Fe3+ mengendap dalam suasana basa dan melarut pada suasana asam. Dengan penambahan KSCN, ion Fe3+ membentuk larutan yang berwarna merah tua Fe(SCN)22+.Persamaan Reaksi : Fe3+(aq) + KSCN(aq) Fe(SCN)2+ merah tua Ion Cu2+ mengendap dengan penambahan NaOH yang berlebih dan akan mengion lagi dengan penambahan asam sulfat. Pada penambahan NH3 terbentuk kompleks Cu(NH3)42+Dan jika larutan yang mengandung ion ini ditambahkan K4[Fe(CN)6] akan membentuk endapan Cu2[Fe(CN)6] yang berwarna merah coklat. Pada filtrat yang mengandung Ion Zn2+, ion Cu2+ dan ion Fe3+ harus benar-benar tidak ada karena akan mengganggu identifikasi ion Zn2+ karena warna filtrat biru dan tidak membentuk endapat putih K2Zn3[Fe(CN)6] ketika ion Zn2+ditambah HCl dan penambahan K4[Fe(CN)6] ,bila ion Cu2+ dan ion Fe3+ tidak ada maka ion Zn2+ akan membentuk endapan putih K2Zn3[Fe(CN)6] jikaditambah HCl dan penambahan K4[Fe(CN)6].B. Analisa Kualitatif Anion Ion Cl- mengendap dengan penambahan AgNO3 membentuk endapan AgCl ysng berwarna putih. Dalam suasana asam Ion Cl- terlarutkan kembali dan dalam suasana asam terendapkan kembali membentuk AgCl. Ion CO32- membentuk gas CO2 pada pemanasan sampel dan penambahan asam nitrat. Gas CO2 yang terbentuk dialirkan melelui pipa u ke larutan jenuh Ba(OH)2 dan menbentuk endapan putih dan larutan menjadi keruh. Ion SO42- membentuk endapan BaSO4 yang berwarna putih dengan penambahan larutan BaCl2. Ion NO3- pada suasana basa (penambahan NaOH) dan logam Al membentuk gas NH3 yang dapat membirukan lakmus merah. Fungsi Al bertindak sebagai reduktor ( mereduksi ion nitrat menjadi ammonia). Reaksinya : 3 NO3- (aq) + 5OH-(aq) + Al(s) + 18H2O(l) NH3(g) + 8 Al(OH)4-(g)C. C. Identifikasi Kation dan Anion yang tidak diketahui1. Sampel Basah A. Analisa kualitatif kation 1. Identifikasi ion Ag+ditambah dengan larutan HCl terbentuk endapan putih menunjukkan adanya endapan AgCl. Menunjukkan adanya ion Ag+ 2. Identifikasi ion Cu2+Ketika Filtrat hasil pemisahan endapan ditambah CH3COOH warna larutan tidak berubah ditambah K4[Fe(CN)6] berwarna hijau muda, ini menunjukkan bahwa ion Cu2+ tidak ada (-) 3. Identifikasi ion Fe3+ Endapan dari bagian 2 dilarutkan dalam larutan H2SO4 kemudian ditambah larutan KSCN larutan berubah warna menjadi merah tua ini menunjukkan adanya ion Fe3+

4. Identifikasi ion Zn2+ Filtrat dari bagian 1 ditambah HCl dan larutan K4[Fe(CN)6] tidak terbentuk endapan, ini berarti ion Zn2+ tidak ada.B. Analisa kualitatif anion 1. Identifikasi ion Cl- Sampel ditambah larutan CH3COOH sampai asam kemudian ditambah AgNO3 tidak terbentuk endapan, ion Cl- tidak ada ( - )2. Identifikasi CO32- Tidak menujukkan adanya endapan putih BaCO3, ion CO32- tidak ada3. Identifikasi ion SO42- Sampel ditambah BaCl2 membentuk endapan putih , menunjukkan adanya ion SO42-4. Identifikasi ion NO3- Warna kertas litmus merah pada dinding tabung reaksi berubah menjadi biru ketika sampel ditambah NaOH dan Al dalam penangas air . Menunjukkan adanya ion NO3- 2. Sampel Kering Sampel berwarna putih, ketika dilarutkan dalam air , sampel tidak larut semua .A. Analisa kualitatif kation 1. Identifikasi ion Ag+ditambah dengan larutan HCl terbentuk endapan putih menunjukkan adanya endapan AgCl menunjukkan adanya ion Cl- 2. Identifikasi ion Cu2+Filtrat dari uji ion Ag+ ditambah larutan NaOH sampai larutan bersifat basa tidak terbentuk endapan, larutan tetap bening tidak berwarna., menunjukkan tidak ada ion Cu2+. 3. Identifikasi ion Fe3+ Sampel tidak menujukkan adanya perubahan warna, larutan tetap bening tidak berwarna menunjukkan tidak adnya ion Fe3+4. Identifikasi ion Zn2+ Sampel ditambah HCl dan larutan K4[Fe(CN)6] terbentuk endapan warna putih, menunjukkan adanya ion Zn2+B. Analisa kualitatif anion 1. Identifikasi ion Cl- Sampel ditambah larutan CH3COOH sampai asam kemudian ditambah AgNO3 terbentuk endapan putih menunjukkan adanya ion Cl-2. Identifikasi CO32- Tidak menujukkan adanya endapan putih BaCO3, tidak ada ion CO32-3. Identifikasi ion SO42- Sampel ditambah BaCl2 tidak membentuk endapan putih, tidak ada ion SO42-4. Identifikasi ion NO3- Warna kertas litmus merah pada dinding tabung reaksi berubah menjadi biru ketika sampel ditambah NaOH dan Al dalam penangas air adanya ion NO3-4. Kesimpulan.1. Pada Analisa Kualitatif Kation, Ion Ag+ terendapkan oleh HCl yang berwarna putih AgCl(s), ion Fe3+ terendapkan oleh NaOH dan NH3 yang berwarna coklat Fe(OH)3 juga oleh KSCN yang berwarna merah tua, ion Cu2+ terendapkan oleh NaOH dan K4[Fe(CN)6] yang berwarna merah coklat Cu2{Fe(CN)6](s), ion Zn2+ terendapkan oleh K4[Fe(CN)6} yang menghasilkan endapan Cu2Zn3[Fe(CN)6]2 yang berwarna putih.2. Pada Analisis Kualitatif Anion, ion Cl- terendapkan oleh AgNO3membentuk AgCl yang berwarna putih, ion CO32- terendapkan oleh Ba(OH)2 membentuk BaCO3 yang berwarna putih, ion SO42- terendapkan oleh BaCl2 membentuk BaSO4 yang berwarna putih dan ion NO3- terbentuk gas ammonia dengan penambahan NaOH dan Al.

3. Pada Sampel yang tidak diketahui :A. Sampel basah : terdapat ion Ag+ , Fe3+, SO42- dan NO3 B. Sampel kering : terdapat ion Ag+ , Zn2+ , Cl- dan NO3

5. Daftar Pustaka :1. Irma Mulyani, I Nyoman Miarsih, M. Ali Zulfikar, Ispatning Dyah Widjajaningtyas, Penuntun Praktikum Anorganik, Laboratorium kimia BSC A, FMIPA ITB, 2014.2. Shevla, G..Analisis Organik Kualitatif Makro Dan Semimakro. PT. Kalman Media Pustaka, Jakarta , 19793. W. Harjadi, Ilmu Kimia Analitik Dasar, PT Gramedia, Jakarta, 1985